SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  184
Disusun Oleh Kelompok 8
Kelas G
Pengantar Ekonomi Mikro
Dosen Pengampu : Dr. Sigit
Sardjono, M.S.
Universitas 17 Agustus 1945
Surabaya
Manfaat Teori Ekonomi Mikro
Kelompok 8
Pengertian
Ekonomi Mikro
• Merupakan ilmu ekonomi yang mempelajari perilaku
konsumen dan perusahaan. Serta menentukan harga
pasar dan kuantitas barang dan jasa. Ekonomi mikro
memengaruhi pengambilan keputusan dalam hal
penawaran dan permintaan barang atau jasa.
• Berdasarkan buku Principle of Microeconomics (2008)
karya N Gregory Mankiew, adalah ilmu yang membahas
tentang peran individu dalam ekonomi. Bagaimana
rumah tangga dan perusahaan membuat keputusan.
Serta berinteraksi dengan pasar tertentu.
Pengertian Menurut
Ahli
1. Mary A Marchant dan William M Snell
Ekonomi mikro merupakan kajian terkait individu, rumah tangga, dan
perusahaan pengambil keputusan dalam proses ekonomi.
2. David A. Moss
Ekonomi mikro sebagai Langkah penganalisisan sebuah keputusan yang
dibuat oleh individu atau kelompok mulai dari Faktor-faktornya hingga
ke pertimbangan akan biaya dan manfaatnya.
3. Adam Smith
Ekonomoni mikro merupakan Melihat adanya berbagai pertimbangan
rasional dalam pengambilan keputusan yang dipilih oleh pelaku
ekonomi.
4. Sadono Sukirno
Ekonomi mikro merupakan cabang dari ilmu ekonomi yang mempelajari
perilaku konsumen dan perusahaan serta penentuan.
Manfaat dan Guna
Ekonomi Makro
1. Agar sebuah peristiwa dapat diabstraksikan secara gambling,
rinci, dan detail.
2. Untuk menyederhanakan, menggeneralisasikan, serta
meramalkan hal-hal yang belum diketahui.Suatu teori sebenarnya
merupakan suatu konsep, gagasan, atau prinsip.
3. untuk dapat merumuskan pemikiran-pemikiran yang dapat
menjelaskan permasalahan-permasalahan yang ada.
4. Dapat mempelajari mengapa permintaan mengapa harga suatu
barang naik atau turun, mengapa permintaan suatu barang naik
atau turun, dan mengapa penawaran suatu barang dapat berubah.
Struktur Teori
Ekonomi Mikro
1. Definisi
Menjelaskan variable-variable yang sifat hubungannya diterangkan
dalam teori tersebut.
Contoh : “kalau harga suatu barang berubah maka jumlah barang
yang diminta akan berubah.”
2. Pemisalan-Pemisalan (Asumsi)
Kegiatan ekonomi dan kehidupan pereokonomian sangatlah
kompleks sehingga harus dibuat gambaran yang lebih sederhana
mengenai hubungan suatu peristiwa dengan factor-faktor yang
mempengaruhinya (terutama dengan factor-faktor yang
terpenting). Pemisalan dikenal sebagai CETERIUS PARIBUS ( dari
3. Hipotesis
Adalah pernyataan yang menjelaskan variable yang dibicarakan.
Hipotesis berhubungan dengan “jika-maka” yang didapat dari
pengamatan dunia nyata.
Hipotesis memiliki 2 sifat yang positif dan negative.
Hipotesa positif : jika pendapatan naik maka permintaan terhadap
barang akan naik
Hipotesa negative : jika harga suatu barang naik maka
permintaan akan turun.
4. Pembuatan ramalan
peramalan dalam ekonomi sangatlah penting, karena sangat berguna
untuk dijadikan landasan dalam merumuskan langkah-langkah perbaikan
suatu perekonomian, setidaknya, bila diramalkan akan terjadi penurunan
suatu kondisi perekonomian maka paling tidak kita dapat mengawali
dengan menghindari penyebabnya, sehingga kerugan yang mungkin akan
timbul dapat dikurangi.
Kebutuhan Ekonomi
1. Kebutuhan Manusia
Kebutuhan manusia adalah titik pangkal kegiatan perekonomian.
Kebutuhan manusia adalah tujuan akhir kegiatan perekonomian.
Kebutuhan adalah tenaga penggerak atau tenaga pendorong
perekonomian. Kebutuhan manusia mempunyai dua ciri kebutuhan
itu berbagai ragam dan dalam jangka panjang tak dapat dipuaskan.
Tidak dapat dipuaskan ini tak perlu berarti bahwa kebutuhan
seseorang atas suatu barang tertentu adalah tak terbatas.
2. Sumber Pemuas
Tingkat pemuas kebutuhan yang dapat disediakan suatu
perekonomian sebahagian tergantung pada jumlah dan kwalitas
sumber-sumber yang dipunyainya. Sumber-sumber adalah alat
alat yang tersedia untuk menghasilkan barang-barang yang
selanjutnya digunakan untuk memenuhi kebutuhan.
3. Teknik Produksi
Tehnik produksi dan jumlah serta mutu tenaga kerja yang ada
menentukan tingkat pemenuhan kebutuhan yang dapat di capal
oleh suatu perekonomian. Tehnik produksi adalah penge tahuan
dan alat-alat untuk merubah sumber-sumber menjadi bentuk yang
dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan. Tehnik yang tersedia
umumnya dianggap berada di luar bidang teori ekonomi, tapi
berada dalam bidang tehnik. Tapi permintaan barang yang akan
dibuat, jumlah yang akan diproduksikan dan tehnik yang akan
digunakan biasanya termasuk dalam skope ilmu ekonomi.
4. Sumber Daya dan Teknologi
Sumberdaya sendiri mengambil berbagai bentuk. Sumberdaya
dapat dikelompokkan menjadi sumberdaya alam, baik yang masih
asli maupun yang sudah diproses (natural dan property resources)
dan sumberdaya manusia (human resources). Disamping itu masih
ada unsur khusus yang mempunyai kedudukan yang unik yaitu
Sumberdaya alam yang sudah diproses manusia tetapi masih tetap dipakai
sebagai alat produksi disebut barang modal. Jadi barang modal adalah barang
hasil proses produksi tetapi masih berfungsi sebagai alat produksi barang dan
jasa yang lain. Karena itu para ahli ekonomi juga menyebut sumberdaya sebagai
faktor produksi karena sumberdaya berfungsi sebagai masukan dalam proses
produksi. Termasuk dalam barang modal adalah mesin, pabrik, gudang, alat
pengangkutan dan sebagainya, tetapi uang tidak termasuk kedalamnya,
demikian pula, apa yang dikenal sebagai modal finansial seperti saham, obligasi,
dan lainnya.
6. Sumber Daya Manusia
Sumberdaya manusiawi yang disebut kemampuan berwirakarya (atau
berwiraswasta atau entrepreneurial ability). Kemampuan berwirakarya adalah
kemampuan seseorang untuk mengambil inisiatif mengorganisasikan
sumberdaya yang tersedia secara kreatif dan inovatif dalam melakukan
kegiatan ekonomi, serta untuk mengambil keputusan yang dapat berakibat luas
bagi sesuatu usaha atau perusahaan. Dengan demikian seorang wirakaryawan
adalah seorang organisator, inovator, dan pengambil keputusan yang ulung dan
berfungsi sebagai otak perusahaan karena kecemerlangan imajinasi dan
kelihaiannya dalam mengemudikan perusahaan kearah kemajuan yang mantap
Ruang Lingkup
Ekonomi Mikro
1. Interaksi di Pasar Barang
Pasar merupakan tempat pertemuan antara permintaan
dan penawaran. Pasar juga menjadi tempat dimana
penjual dan pembeli dapat bertemu untuk dapat
melakukan transaksi jual-beli.
2. Perilaku Penjual dan Konsumen
Keduanya memiliki sifat yang rasional, dimana penjual
menginginkan keuntungan maksimal, dan pembeli
menginginkan kepuasan optimal dari segi Kualitas dan
Harga produk. Dalam menganalisis perilaku antara
penjual dan pembeli, ada 3 asumsi yang dapat
3. Interaksi di Pasar Faktor Produksi
Dari sisi penjual memiliki produk yang memenuhi kebutuhan
manusia juga membutuhkan faktor produksi dengan cara
membelinya, sementara dai consumen membutuhkan uang
dalam pemebuhan kebutuhannya.
4. Elastisitas Harga
Mempelajari bagaimana harga-harga suatu barang maupun jasa
terbentuk di pasar. Harga ini dipengaruhi oleh seberapa
banyaknya jumlah permintaan.
5. Industri
Mempelajari bagaimana arus perputaran barang dan jasa dapat
terbentuk. Ia juga Menganalisis barang produksi, produsen,
konsumen, dan distribusi dalam hal kemungkinan rasional dalam
pengambilan keputusan ekonomi.
Teori Permintaan, Penawaran, dan
Harga Pasar
Kelompok 8
Harga Suatu Barang dan Jasa
Pengertian
Harga adalah nilai barang dan jasa yang
dinyatakan dengan jumlah uang tertentu.
Barang dan jasa tersebut mempunyai harga bila
barang dan jasa itu mempunyai nilai dan guna.
Di samping berguna dan bernilai, barang
tersebut juga terbatas adanya (langka). Serta
juga sebagai mekanisme pertukaran
Di samping menciptakan mekanisme pertukaran, harga juga
berfungsi sebagai :
1. Mengadakan keseimbangan antara kebutuhan dengan
alat pemuas yang diminta
2. Dengan adanya harga manusia mau tidak mau akan
membatasi kebutuhannya sesuai dengan kemampuannya
membayar jasa/barang tersebut. Jadi, harga barang
berfungsi sebagai “to cut off demand” (cassel).
3. Harga juga membagi alat produksi pada berbagai
kemungkinan pemakaian.
4. Harga juga merupakan pendapatan berupa upah, bunga
modal, serta pendapatan pengusaha, dan pemilik sumber
Teori Permintaan
Pengertian
Permintaan akan barang dan jasa timbul dari kebutuhan
konsumen untuk menguasai barang den jasa tersebut.
Keinginan ini timbul karena barang dan jasa itu
mempunyai “nilai”. Dalam kenyataannya, tidak setiap
keinginan konsumen bisa terwujud. Tergantung apakah
permintaannya dapat terealisasi dalam transaksi atau
tidak. Oleh karena itu, perlu dibedakan antara permintaan
dan keinginan (desire) karena permintaan adalah salah
satu unsur penting dalam menentukan harga sesuatu
barang, sedangkan keinginan bukanlah suatu unsur yang
turut menentukan harga.
Faktor yang memengaruhi permintaan suatu
barang :
1. Harga barang itu sendiri.
2. Kegunaan barang tersebut.
3. Rasa dan keinginan konsumen.
4. Banyak dan sedikitnya konsumen itu sendiri.
5. Jumlah barang dan jasa yang tersedia.
6. Jumlah dan jenis barang pengganti.
7. Harga barang yang lain.
8. Tingkat penghasilan konsumen.
9. Waktu/tempat.
Namun, secara umum yang selalu melekat pada semua jenis
barang faktor yang memengaruhi permintaan suatu barang
adalah:
1. Harga barang itu sendiri
2. Harga barang lain (competitor)
3. Income
4. Selera
Bila permintaan ini dirumuskan dalam fungsi, yang disebut fungsi
permintaan sebagai berikut:
1. Dx = f (Px; Py . . . . . . . Pz, I, S)
2. Dx : Permintaan barang
3. Px : Harga barang itu sendiri
4. P2 : Harga barang yang lain
5. I : Pendapatan konsumen
6. S : Selera
Teori Penawaran
Pengertian
Penawaran dapat diartikan dengan
“Berbagai kuantitas barang yang akan
dijual oleh penjual di pasar dengan
berbagai kemungkinan harga, dengan
asumsi keadaan lain dianggap tetap tak
berubah”. Penawaran adalah hubungan
antara harga dengan kuantitas untuk setiap
unit waktu yang akan dijual oleh penjual.
Hukum Penawaran
Hukum tersebut di atas berarti bahwa kalau harga suatu barang
meningkat maka jumlah barang yang ditawarkan akan meningkat
(karena produsen semakin menguntungkan), dan sebaliknya kalau
harga turun, jumlah barang yang ditawarkan juga menurun (karena
kurang menguntungkan bagi produsen).
“Jika harga suatu barang/jasa naik maka jumlah barang yang
ditawarkan akan bertambah dan sebaliknya jika harga turun
maka jumlah barang yang ditawarkan akan berkurang
dengan anggapan ceteris paribus.”
Kura Penawaran
Bentuk Kurva Penawaran yang Tunduk dengan Hukum
Penawaran
Bentuk Persamaan Matematika
Qs = F (Px)
Qs = a + bP
Kura Penawaran
Bentuk Kurva Penawaran yang Tidak Tunduk dengan Hukum
Penawaran
Kurva S1 merupakan kurva penawaran
jangka panjang dengan biaya konstan atau
constant cost long-run supply curve, sedangkan
kurva S2 disebut sebagai kurva penawaran
jangka panjang dengan biaya menurun atau
decreasing cost long-run supply curve.
Teori Elastisitas
Kelompok 8
Pengertian Elastis
Jika terjadi perubahan faktor yang memengaruhi
permintaan suatu barang akan mendapat respon/reaksi
dari konsumen dengan berubahnya jumlah barang yang
diminta. Respon atau reaksi berubahnya jumlah barang
yang diminta (dibeli) bisa besar ataupun bisa juga kecil.
Mengukur respon atau reaksi dalam teori ekonomi
disebut dengan elastisitas.
Semakin elastis sifat permintaannya semakin besar
responnya, sebaliknya semakin tidak elastis sifat
permintaannya semakin kecil responnya. Tingkat
elastisitas ini ialah tingkat terpengaruhnya jumlah barang
Elastisitas
Permintaan
Elastisitas harga permintaan adalah kepekaan jumlah
suatu produk yang akan di beli oleh konsumen terhadap
perubahan harga dengan kurva permintaan tertentu. Atau
elastisitas permintaan ialah besar kecilnya persentase
perubahan pada jumlah yang diminta yang disebabkan
oleh persentase tertentu dari perubahan harga.
Jika jumlah yang dibeli sangat peka terhadap perubahan
harga, suatu penurunan harga dapat meningkat kan
jumiah uang yang dibelanjakan untuk barang tersebut,
jika jumlah yang dibeli tidak peka terhadap perubahan
harga, suatu penurunan harga mungkin menurunkan
jumlah uang yang dibe lanjakan untuk barang tersebut ini
Konsep Elastisitas Permintaan
Sifat elastisitas dari suatu permintaan suatu barang ada
5 macam, yaitu (1) perfect elastic; (2) elastic; (3) unitary
elastis, (4) inelastis; (5) perfect inelastic.
Melihat Besarnya Koefisien Elastisitasnya
1. Jika koefisien elastisitas tak terhingga (ω ) maka
elastisitasnya disebut perfect elastis (sangat elastis).
2. Jika koefisien elastisitas > 1 maka elastisitasnya
disebut elastis.
3. jika koefisien elastisitas < 1 maka elastisitasnya
disebut inelastis.
4. jika koefisien elastisitas = 1 maka elastisitasnya
disebut unitary elastis.
Cara Mengukur Tingkat
Elastisitas
Arc Elasticity
Memperbandingkan presentase perubahan harga dengan
prosentase perubahan yang diminta atau yang ditawarkan. Arc
elasticity ini mengukur respons (kepekaan) perubahan jumlah
barang yang diminta karena adanya perubahanharga. Perubahan
harga dan perubahan jumlah yang diminta mempunyai rentang
jarak, seperti terlihat pada gambar di bawah jarak A ke B atau
sebaliknya.
Ed = :
OX1 – OX0
OX0 OP0
OP1 – OP0
Cara ini akan menghasilkan perhitungan yang berbeda jika
informasi data sama tetapi dibalik, misalkan data seperti di bawah
ini:
Data harga dan permintaan:
Kondisi Harga Jumlah
Diminta
Nilai Ed
A Rp. 1000 20 -
B Rp. 800 30 - 5/2 (-2,5)
Data di atas bisa juga dibaca/dibuat sebagai berikut:
Kondisi Harga Jumlah
Diminta
Nilai Ed
B Rp. 800 30 -
A Rp. 1000 20 - 4/3 (-1,33)
Dari data di atas dengan menggunakan rumus di atas akan
menghasilkan sama. Seharusnya akan menghasilkan angka
yang sama. Ada yang salah dari rumus di atas, yaitu besarnya
angka OP dan OX untuk kedua kondisi di atas seharus sama
tetapi berbeda. Oleh karena itu, penghitungan untuk nilai OP
dan OX digunakan nilai tengah.
Jika OP dan OX digunakan nilai tengah kedua data yang
sebenarnya identik itu akan menghasilkan penghitungan yang
sama, yaitu sebesar -1.8 dengan rumus sebagai berikut:
Cara ini akan menghasilkan perhitungan yang berbeda jika
informasi data sama tetapi dibalik, misalkan data seperti di
bawah ini:
Ed =
(X1 – X0)
(X0 + X1)
x
(P0 + P1)
(P1 – P0)
Data harga dan permintaan :
Kondisi Harga Jumlah
Diminta
Nilai Ed
A Rp. 1000 20 -
B Rp. 800 30 - 9/5 (-1,8)
Data di atas bisa juga dibaca/dibuat sebagai berikut:
Kondisi Harga Jumlah
Diminta
Nilai Ed
B Rp. 800 30 -
A Rp. 1000 20 - 9/5 (-1,8)
Point Elasticity
Konsep elastisitas menggambarkan adanya kecilnya perubahan
harga sehingga seakan-akan tidak terjadi perubahan. Misalnya
harga mobil ALPHRAD DARI Rp 1,5 miliar turun Rp 20 juta.
Menggambarkan skala seperti ini akan kesulitan.
Kita akan mengukur angka elastisitas harga dari permintaan pada
titik B yakni kita ingin mengukur elastisitas titik. Kemiringan slope
dari garis lurus PABX pada titik A adalah AP/AQ; secara geometri
sama dengan AXo/XoX, sehingga AQ/AP = XoX/AXo. Jadi Edi A =
(XoA/0Xo) x (XoX/XoA) = XoX/0Xo.
Elastisitas di E = EK/EP = LK/OL = OH/HP
Sebagai Contoh
E di B = 25/25 = - 1
E di A = (-340/20) = -1.5
E di C = (-10/40) = - 1/4
Memperhatikan hasil-hasil
penghitungan elastisitas point di
samping dapat
disimpulkan semakin tinggi
kebaradaan titik di kurva
permintaan semakin besar
koefisien elastisitasnya.
Semakin rendah keberadaan
titik tersebut di kurva
permintaan semakin rendah
koefisien elastisitasnya. Jika
titik itu tepat berada di tengah-
tengah membagi garis
horizontal dan vertikal maka
koefisien elastisitasnya
sama dengan 1. Di atas titik (A)
di atas koefisiennya lebih besar
1. Menghitung Tingkat Elestisitas Dengan Mempergunakan
Pendekatan Persamaan Fungsi
Rumus Ed =( Q / P ) x (P / Q)
2. Dengan Mengamati Hubungan Elastisitas dengan Total Revenue
(Total Penerimaan)
Terlihat pada tabel di atas, jika harga dinaikkan berakibat TR-nya
turun maka sifat elastiistas permintaannya adalah Elastis. Karena
akan menghasilkan nilai koefisien elastisitas > 1.
No Nilai
Elastisitas
Jika Harga
Naik
Jika Harga
Turun
1 Ed > 1 TR Turun TR Naik
2 Ed = 1 TR Tetap TR Tetap
3 Ed < 1 TR Naik TR Turun
3. Mengamati Arah Perubahan Harga dan Total Revenue
No Harga Revenue Arah Perubahan Elastisitas
1 Naik Naik Sama In Elastis
2 Turun Naik Berlawanan Elastis
3 Naik Turun Berlawanan Elastis
4 Turun Turun Sama In Elastis
5 Naik Tetap - Unitary
6 Turun Tetap - Unitary
• Jika nilai MR = 0, koefisien elastisitas = 1 dan
permintaannya unitary elastis.
• Jika nilai MR = positif, koefisien elastisitas > 1
dan permintaannya elastis.
• Jika nilai MR = Negatif, koefisien elastisitas <
1 dan permintaannya inelastis.
4. Dengan Melihat Kurva Permintaan (AR) dengan MR
• Perhatikan gambar di atas, jika kurva MR
memotong sumbu horizontal pada saat itu nilai MR
= 0. Bagian kurva MR yang berada di atas horizontal
menunjukkan nilai MR yang positif dan bagian yang
berada di bawah horizontal menunjukkan nilai MR
yang negatif
5. Melihat Kecondongan Kurva Permintaan
Jika kecondongan kurva permintaannya
seperti:
• D1 sifat permintaannya disebut perfect
inelastis.
• D2 sifat permintaannya disebut perfect
elastis.
• D3 sifat permintaannya disebut elastis.
• D4 sifat permintaannya disebut unitary
elastis.
• D5 sifat permintaannya disebut inelastis.
Elastisitas Sempurna
● Bila kurva permintaan sejajar sumbu x maka besarnya tingkat
elastisitas = ω. Keadaan ini disebut elastis sempurna yang
berarti berapapun jumlah barang yang diminta harga akan
tetap.
● Jika kurva permintaan sejajar dengan sumbu Y maka
besarnya tingkat elastisitas = 0. Keadaan ini disebut inelastis
sempurna.
• Faktor-faktor yang memengaruhi tingkat elastisitas:
Ada atau tidaknya barang subtitusi yang kualitas
relatif sama dan harganya lebih rendah. Jika ada maka
permintaan akan barang tersebut elastis.
• Macam penggunaan: Semakin bervariatif
prnggunannya barang tersebut, maka permintaan
akan barang itu akan elastis. Sebaliknya jika barang
tersebut alternatif penggunaannya sangat terbatas,
maka permintaan akan barang itu akan bersifat
inelastis.
•Perbandingan harga barang-barang tersebut dengan
pendapatan konsumen: Bila harga yang diminta itu
relatif mengambil sebagian besar pendapatan
Cross Elasticity
Elastisitas permintaan silang mengukur sampai berapa jauh berbagai
barang berhubungan satu sama lain. Jika kita lihat barang X dan Y,
elastisitas silang barang X terhadap barang Y sama dengan persentasi
perubahan barang X yang dibeli dibagi dengan persentasi p harga barang
Y. Elastisitas permintaan silang mengukur sampai berapa jauh berbagai
barang berhubungan satu sama lain. Jika kita lihat barang X dan Y.
Elastisitas silang barang X terhadap barang Y sama dengan persentasi
perubahan barang X yang dibeli dibagi dengan persentasi p harga barang
Y. Untuk menghitung tingkat cross elastisity ini dengan membandingkan
prosentase perubahan jumlah barang X yang dibeli dengan prosentase
perubahan harga Y dan ini dapat diformulasikan sebagai berikut:
Exy (η ) = (Qy2 Qy 1 / Qy1 Qy2) : (Px1 Px2 / Px 1 Px2)
Exy = (Qy2 – Qy1 / Qy1 + Qy2) x (Px1 + Px2 / Px2 – Px1)
Jika hasilnya positif maka barang itu merupakan barang substitusi satu
sama lain dan jika hasilnya negatif maka barang tersebut merupakan
1. Elastisitas Barang Subtitusi
2. Elastisitas Barang Komplementer
Karena harga teh turun, selain berakibat naiknya
jumlah yang diminta juga mengakibatkan jumlah yang
diminta kopi berkurang walaupun harga kopi tidak
berubah. Kejadian ini diakibatkan karena kopi dan teh
adalah barang substitusi.
Kopi dan gula adalah barang Komplemen. Karena harga gula
turun, selain berakibat naiknya jumlah yang diminta juga
mengakibatkan jumlah yang diminta kopi bertambah
walaupun harga kopi tidak berubah. Kejadian ini diakibatkan
karena kopi dan gula adalah barang substitusi.
Hubungan Barang Substitusi, Komplemen, dan Elastisitas Silang
Jika harga barang Y naik mengakibatkan naiknya jumlah barang X yang diminta. Barang X
dan Y adalah substitut. Tetapi jika jika harga barang Y naik mengakibatkan jumlah yang
diminta barang X turun maka barang X dan Y adalah barang Komplemen.
No Elastisitas
Silang
Sifat
Hubungan
Jika Py
Naik
Jika Py
Turun
1 Jika Exy > 0 Subtitutes Qx Naik Qx Turun
2 Jika Exy = 0 Tidak ada
hubungan
Qx Tetap Qx Tetap
3 Jika Exy < 0 Komplemen Qx Turun Qx Naik
Elastisitas
Penawaran
Konsep elastisitas penawaran persis sama dengan konsep
elasatisitas permintaan. Rumus untuk pengukuran koofesien juga
sama:
Es =( % Qs) / (% Px)
Dalam elastisitas penawaran tak ada kekacauan yang timbul
mengenai tanda koofesien elastisitas, kecuali dalam keadaan yang
tak biasa, yaitu mengenai kurva yang miring ke bawah. Suatu
perubahan harga akan mengakibatkan perubahan jumlah dalam
arah yang sama bila kurva penawaran miring kearah kanan atas;
jadi X dan P adalah positif keduanya atau negatif keduanya. Oleh
sebab itu, koefesien elastisitas selalu positif.
Menentukan sifat penawaran, hampir sama dengan permintaan,
yaitu dengan cara:
1. Melihat Besarnya Koefisien Elastisitasnya
● Jika nilai Es tak terhingga (ω ) disebut perfect elastis (sangat
elastis).
● Jika nilai Es > 1 disebut elastis.
● Jika nilai Es < 1 disebut inelastis.
● Jika nilai Es = 1 disebut unitary elastis.
● Jika nilai Es = 0 disebut perfect elastis (inelastis sempurna).
2. Melihat Kecondongan kurva permintaan
Jika kecondongan kurva permintaannya
seperti:
a. S1 sifat penawarannya disebut perfect
inelastis.
b. S2 sifat penawarannya disebut inelastis.
c. S3 sifat penawarannya disebut unitary
Income Elasticity (Elastisitas Pendapatan)
Elastisitas pendapatan adalah elastisitas yang menunjukkan
tingkat kepekaan dari perubahan jumlah barang yang diminta
dengan perubahan pendapatan. Konsep elastisitas pendapatan ini
dengan asumsi bahwa setiap orang akan menambah/ mengurangi
pembelian barang bila pendapatannya berubah. Hal ini dapat
dinyatakan sebagai berikut:
Ei =( % Qs) / ( % I)
Ei = (Q2 – Q1 / Q1 + Q2) : (I2 – I1 / I1 + I2)
Jika berupa fungsi, maka rumusnya sebagai berikut:
Ei = ( Q / P) x (I / Q)
Ada dua kemungkinan dalam elastisitas pendapatan, yaitu:
a. Jika Ei > 1; barang yang diminta adalah barang superior.
Perubahan Permintaan Barang Lux karena
Adanya Kenaikan Income dan Perubahan
Barang Inferior karena Adanya Kenaikan
Income
.
Barang luxury adalah brang yang
dibeli dalam jumlah lebih banyak
jika pendapatan konsumen
bertambah
Barang inferior adalah barang
yang dibeli dalam jumlah lebih
sedikit atau dikurangi jika
pendapatan konsumen bertambah.
Hubungan Elastisitas Income dan Jenis Produk
Jika koefisien elastisitas income lebih besar dari satu maka jenis produk itu adalah
barang lux. Atau jika Income konsumen meningkat 20% jumlah yang dibeli produk X
bertambah lebih besar dari 20% maka produk X tersebut adalah produk luxury.
No Elastisitas
Income
Jenis Produk Jika Income
Naik
Jika Income
Turun
1 Ei > 1 Luxuries Qx naik % lebih
besar
Qx naik %
lebih besar
2 Ei > 0 Kebutuhan Pokok Qx naik % lebih
kecil
Qx turun %
lebih kecil
3 Ei = Negatif Inferior Qx turun Qx naik
Teori Biaya Produksi
Kelompok 8
Pengertian
• Dalam kegiatan produksi untuk mengubah input menjadi
output, perusahaan tidak hanya menentukan input apa saja
yang diperlukan, tetapi juga harus mempertimbangkan
harga dan input tersebut yang merupakan biaya produksi
dan output.
• Biaya dan input diartikan sebagai balas jasa dan input
tersebut pada pemakaian terbaiknya.
• Biaya dalam pengertian ilmu ekonomi adalah semua beban
yang harus dibayar produsen untuk menghasilkan suatu
barang sampai barang tersebut siap dikonsumsikan oleh
Periode Waktu
Pengembanan Biaya
Jangka pendek adalah jangka waktu yang sedemikian
pendek sehingga pemisahan dapat mengubah jumlah
beberapa sumber yang digunakan.
Kemungkinan untuk mengubah jumlah berbagai
sumber tergantung pada sifat dan syarat pembelian
sumber-sumber tersebut. Beberapa sumber, seperti
tanah dan gedung dapat disewa untuk jangka waktu
tertentu, atau jika mau dijadikan tanah milik,
diperlukan suatu jarak waktu untuk memperolehnya.
Mesin-mesin berat, terutama yang khusus
dirancang untuk penggunaan perusahaan yang
bersangkutan tak dapat dengan cepat dikurangi
atau ditambah jumlahnya.
Biasanya jangka waktu yang diperlukan untuk
mengubah jumlah suatu sumber seperti tenaga
listrik, tenaga kerja, alat pengangkut, bahan
mentah, dan bahan setengah jadi lebih pendek
dari jangka waktu yang diperlukan untuk
mengubah jumlah tanah, gedung, mesin-mesin
berat, dan manajemen tertinggi.
1. Konsep Jangka Pendek
Jangka pendek ialah suatu periode produksi di mana
salah satu faktor produksi tetap, sedangkan faktor
produksi lain berubah-ubah.
Dalam proses produksi jangka pendek ini, ada beberapa
jenis faktor produksi lain yang jumlahnya dapat diubah-
ubah sesuai dengan jumlah output yang ingin dihasilkan.
Faktor produksi jenis ini disebut faktor produksi
variabel.
Fungsi biaya produksi merupakan pencerminan dari
fungsi produksi. Kalau dalam teori produksi kita
mengenal periode produksi jangka pendek dan jangka
panjang, maka dalam teori biaya kita juga mengenal
biaya jangka pendek dan jangka panjang.
Dalam proses produksi jangka pendek, yaitu suatu
jangka waktu proses produksi tertentu, ada satu atau
lebih faktor produksi yang tidak dapat ditambah atau
dikurangi jumlahnya.
2. Konsep Jangka
Para ekonom mengartikan jangka panjang sebagai keadaan
proses produksi di mana semua faktor produksi bersifat
variabel. Artinya, jumlahnya dapat diubah-ubah.
Sebesarnya keadaan produksi jangka panjang merupakan
rangkaian saja dari keadaan produksi jangka pendek atau
dapat dikatakan sebaliknya bahwa keadaan produksi jangka
pendek merupakan suatu potret pada suatu saat tertentu
dan rangkaian film yang diputar. Rangkaian film itu sendiri
dapat diartikan sebagai jangka panjang.
Dalam jangka panjang,semua faktor produksi dapat
diubah-ubah jumlahnya sehingga dalam jangka panjang
produsen mempunyai kesempatan untuk mendapatkan
kombinasi faktor-faktor produksi yang paling efisien.
Pengertian periode produksi jangka pendek dan jangka
panjang secara mutlak tidak dikaitkan dengan kurun
waktu yang tertentu.
Biaya tetap adalah biaya produksi karena penggunaan
faktor produksi yang tetap sehingga berapa pun yang
dihasilkan biaya yang dikeluarkan untuk membiayai
faktor produksi tetap itu juga tetap, atau tidak berubah
walaupun jumlah barang yang dihasilkan berubah-ubah.
Biaya Implisit, AlternaƟf, dan Eksplisit
1. Biaya Implisit
● Biaya implisit merupakan perkiraan jumlah
pendapatan yang seharusnya diperoleh apabila
sumber daya yang digunakan tersebut digunakan
dalam usaha terbaik lainnya.
● Ongkos implisit merupakan ongkos yang dimilikinya.
● Biaya produksi implisit untuk menghasilkan
sejumlah barang tertentu adalah sama dengan
jumlah yang dapat diterima oleh produsen dalam
penggunaan altenatifterbaik dari waktu dan uang
2. Biaya Alternatif
● Biaya produksi alternatif atau biaya produksi oportuniti untuk
menghasilkan satu unit barang X adalah sama dengan jumlah
barang Y yang harus dikorbankan supaya faktor produksi yang
tertentu itu dapat digunakan untuk menghasilkan X dan bukan
Y.
● Jumlah tersebut juga menunjukkan besarnya ongkos sosial
dalam menghasilkan barang X
● Ada satu hubungan erat antara besarnya biaya produktif
altematif untuk barang X dan perhitungan produsen di dalam
memproduksi barang tersebut. Penggunaan faktor produksi
3. Biaya Eksplisit
● Biaya ekplisit adalah biaya nyata diderita dan/atau
yang umum dibebankan pada produksi. Pada
dasarnya, perkiraan ini berasal dari transaksi yang
dilakukan perusahaan atas pemberian faktor-faktor
produksi dalam rangka usahanya.
● Biaya produksi eksplisit adalah biaya produksi yang
harus dikeluarkan untuk faktor-faktor produksi yang
harus dibeli dari pihak luar.
● Sedangkan biaya produksi implisit adalah biaya
4. Konsep Biaya Lainnya
● Biaya eksternal adalah biaya/kerugian yang diderita
oleh pihak lain sebagai akibat dari kegiatan usaha
perusahaan.
● konsep biaya ekonomi atau yang juga sering disebut
opportunity cost atau alternaƟve cost mengartikan
biaya produksi sebagai produksi lainnya yang
dikorbankan akibat penggunaan sumber daya pada
produksi yang bersangkutan.
● pengertian biaya dari sisi sosial, yang diartikan konsep
biaya sosial merupakan keseluruhan biaya yang menjadi
5. Teori Biaya Tradisional dan Modern
Teori biaya dari teori ekonomi dibagi dua, yaitu teori
biaya tradisional dan teori biaya modern.
● Teori biaya tradisional adalah teori biaya yang
sampai sekarang ini dianut secara luas, yaitu teori
biaya dengan kurva biaya total, biaya variabel, dan
biaya marginal yang berbentuk U.
● Teori biaya modern adalah sebagaimana
dikemukakan oleh George Stigler pada tahun 1939.
Biaya ProduksiJangka Pendek dan Jangka Panjang
1.Biaya Produksi Jangka Pendek
Ialah biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan pada jangka waktu
tertentu di mana perusahaan tidak sempat mengubah berapa jumlah
sumber yang dipakai dalam proses produksi. Jangka pendek yang
dimaksud dalam teori ekonomi adalah suatu periode di mana salah satu
atau beberapa faktor produksi yang digunakan dalam usaha perusahaan
jumlahnya tetap (faktor produksi tetap). Dengan demikian, perubahan
kuantitas produksi dalam periode tersebut diperoleh melalui perubahan
2. Biaya Jangka Panjang
Ialah biaya produksi yang dikeluarkan oleh perusahaan, pada
jangka waktu di mana perusahaan sudah dapat mengubah berapa
jumlah sumber yang dipakai. Jangka panjang, dimaksud sebagai
periode di mana perusahaan cukup waktu untuk dapat mengubah
semua faktor produksi yang digunakan sesuai dengan kebutuhan
usahanya. Dengan demikian, seluruh faktor produksi menurut
konsep ini adalah variabel. Konsep jangka panjang ini merupakan
konsep rencana skala kegiatan usaha, sedangkan rencana yang
Teori Biaya Tradisional Jangka Pendek dan Jangka
Panjang
Salah satu atau beberapa faktor produksi dalam jangka pendek adalah
tetap. Sesuai dengan terminologinya, biaya tetap konstan sampai dengan
tingkat skala perusahaan tertentu sedangkan biaya variabel merupakan
fungsi dan produksi.
Analisis Biaya Jangka Pendek
Untuk menganalisis biaya produksi jangka pendek sebaiknya
menggunakan pendekatan secara total cost, dan dibagi dalam dua unsur
cost, yaitu:
● 1. Biaya tetap atau fixed cost (FC).
● 2. Biaya variabel atau variable cost (VC).
Biaya tetap (FC) ialah biaya yang harus dikeluarkan oleh
perusahaan pada waktu tertentu. Biaya ini tidak tergantung dengan
jumlah produksi. Biaya variable (VC) ialah biaya yang harus
dikeluarkan oleh perusahaan pada waktu tertentu, dan biaya ini
besar kecilnya tergantung pada jumlah produk yang dihasilkan.
TC = TFC + TVC
TFC = TC – TVC
TVC = TC – TFC
Ciri-Ciri dari Kedua Golongan Ini
1. Fixed cost secara total ialah tetap, tetapi biaya per satuan akan
variabel. Semakin besar produk yang dihasilkan maka biaya tetap
per satuan akan bertambah kecil namun begitu tidak akan menjadi
0 (nol).
2. Biaya variabel secara total adalah variabel, tetapi biaya variabel
per satuan dalam jangka pendek adalah konstan.
Dari gambar di atas terlihat kurva TVC, berawal dari titik nol.
Artinya biaya variabel itu tidak ada atau nol jika perusahaan tidak
berproduksi.
Perhatikan Gambar di bawah. TFC berupa garis lurus
yang horizontal. Hal ini dikarenakan berapa pun
produksinya, biaya fixed cost-nya tetap. Dari gambar
tersebut digambarkan besarnya TFC adalah 80. TFC
ditambah TVC sama dengan TC. Oleh karena itu, bentuk
TC menyerupai TVC dan selisih kurva TC dan TVC adalah
jarak sebesar TFC, yaitu selisihnya 80.
Analisis Biaya Jangka Panjang
Dalam analisis cost produksi jangka panjang pendekatan yang akan
dipakai sebaiknya pendekatan cost secara per satuan (rata-rata)
berdasarkan produk yang dihasilkan.
1. Biaya Tetap Rata-Rata atau Average Fixed Cost (AFC)
Biaya tetap rata-rata ini adalah total fixed cost dibagi dengan jumlah
produk.
AFC = TFC/Q
Biaya ini, baik jangka panjang maupun jangka pendek, mempunyai sifat
sama, yaitu semakin besar produk yang dihasilkan maka AFC-nya semakin
kecil tetapi tidak akan nol (0).
2. Biaya Variabel Rata-Rata atau Average Variable Cost (AVC)
Biaya variabel rata-rata ialah biaya total variabel dibagi dengan jumlah
produk yang dihasilkan:
AVC = TVC/Q
Sifat ini terjadi karena ada faktor-faktor yang memengaruhi total
variabel cost. Faktor-faktor ini antara lain faktor penghematan
biaya angkut sumber dan adanya potongan harga sumber dan
lain-lainnya. Akan tetapi, adanya penghematan-penghematan cost
sampai tingkat produksi tertentu tidak bisa lagi menurunkan biaya
variabel karena biaya variabel ini menyangkut biaya-biaya
sumber dan sifat sumber adalah terbatas jumlahnya, maka
dengan bertambahnya permintaan akan sumber harga sumber
akan naik. Dengan naiknya harga sumber ini maka total biaya
variabel akan ikut naik.
3. Biaya Rata-Rata atau Average Cost (AC)
Biaya rata-rata ini ialah biaya total produksi dibagi dengan jumlah produk yang
dihasilkan.
AC TC / Q
Bentuk dan sifat dari AC ini relatif sama dengan AVC.
4. Marginal Cost (MC)
Marginal cost ialah tambahan cost pada total cost karena perusahaan menambah 1
unit produksi lagi.
MC = TC2 - TC1
Q2 – Q1
Gambar kurva SMC (Short Marginal Cost) berasal dari
pertambahan TC dibagi dengan pertambah Q. SMC
adalah tambahan biaya apabila kita menambah satu
satuan produksi.
Bila masing-masing pembagian biaya ini dibuat dalam satu tabel maka akan
nampak seperti contoh tabel di bawah ini.
Unit TVC TFC TC AFC AVC AC MC
10 200 1000 1200 100 20 120 -
20 800 1000 1800 50 40 90 60
30 1200 1000 2200 33.33 40 70.33 40
40 1400 1000 2400 25 35 60 20
50 2000 1000 3000 20 40 60 60
60 3000 1000 4000 16.66 50 50 100
Kurva Biaya Rata-Rata dan Biaya Marginal Jangka
Pendek dan Jangka Panjang
1. Kurva Rata-Rata Jangka Pendek
Pada saat itu kurva biaya marjinal jangka pendek (SMC) harus
berpotongan dengan kurva biaya marjinal jangka panjang. Artinya, biaya
marjinal jangka panjang. Hal ini dapat kita pahami karena pada saat
produksi lebih kecil daripada X misalnya pada X akan tampak bahwa biaya
rata-rata jangka pendek Iebih tinggi daripada biaya rata- rata jangka
panjang seperti yang ditunjukkan oleh SC, dan LC pada saat itu berarti
bahwa biaya total jangka pendek (STC) lebih tinggi daripada biaya total
jangka panjang (LTC). Kalau perusahaan akan menambah produksi dari X
menjadi X1 maka berarti biaya produksi total meningkat. Pada jumlah
produksi setinggi X tampak bahwa biaya produksi rata-rata jangka pendek
Dari penjelasan ini berarti bahwa biaya marjinal jangka pendek harus
lebih kecil daripada biaya marjinal jangka panjang, dan kita
menggambarkan SMC berada di bawah LMC. Selanjutnya kalau
diandaikan perusahaan menambah produksi dari X1 ke X2. Dengan
jumlah produksi yang lebih besar berarti perusahaan akan
mengeluarkan anggaran biaya yang lebih besar pula, namun tampak
bahwa pada produksi setinggi X biaya produksi rata-rata jangka pendek
(SC) lebih tinggi daripada biaya produksi rata-rata jangka panjang (LC);
yang berarti pula bahwa biaya total jangka pendek lebih tinggi daripada
biaya total jangka panjang (STC LTC). Dengan demikian, untuk pindah dari
produksi X1 ke X2 perusahaan harus menambah biaya yang lebih tinggi
Dengan kata lain kurva SMC harus lebih tinggi
daripada kurva LMC setelah produksi melewati
jumlah X. Jadi yang perlu diperhatikan dalam
menggambarkan kurva biaya rata-rata dan
kurva biaya marjinal untuk jangka pendek
maupun untuk jangka panjang, pada suatu
jumlah produksi tertentu pasti ada
persinggungan antara kurva biaya rata-rata
jangka pendek dan kurva biaya rata-rata jangka
panjang. Pada saat itu kurva biaya marjinal
jangka pendek berpotongan dengan kurva biaya
Setelah kita memahami bagaimana tingkah laku biaya produksi
apabila perusahaan menghasilkan sejumlah barang tertentu
dengan cara mengubah faktor produksi variabel dan
mempertahankan faktor produksi tetap dalam jangka pendek;
atau dengan mengubah semua faktor produksi dalam jangka
panjang; maka pada bab selanjutnya kita ingin mempelajari
bagaimana tingkah laku penerimaan perusahaan sebagai sisi lain
dan kegiatan perusahaan yang perlu mendapat perhatian dan
para manajer perusahaan atau para produsen. Nantinya dengan
membandingkan penerimaan perusahaan dengan biaya produksi
Perilaku Produsen
Kelompok 8
Pengertian
• Produksi adalah transformasi atau pengubahan faktor produksi
menjadi barang produksi atau suatu proses di mana masukan
(input) diubah menjadi output. Faktor produksi dalam
pembahasan perilaku produsen ini adalah land, man, capital, dan
skill (bahan baku, tenaga kerja, modal, dan keterampilan). Dalam
membahas perilaku produsen anggapan dasar yang digunakan
adalah bahwa tujuan pengusaha hendak mencapai laba yang
maksimal.
• Perilaku produsen itu sendiri diartikan sebagai suatu tindakan
seorang produsen untuk mendapatkan keuntungan yang
semaksimum mungkin dengan menggunakan beberapa input
yang dimilikinya. Oleh karena itu, perilaku produsen juga
Konsep Jangka Waktu dalam Proses
Produksi
• Dalam analisis proses produksi terdapat jangka
waktu yang dinamakan “jangka pendek” dan
“jangka panjang”.
• Ukuran jangka waktu tidak sama antara industri
satu dengan industri lainnya. Ada proses produksi
yang memerlukan waktu hanya hitungan jam, ada
yang hitungan hari, tetapi ada yang hitungan bulan
bahkan tahun.
• Bagi perusahaan jangka pendek dapat sangat
pendek sekali. Umumnya adalah dalam industri di
mana sumber-sumber tetap yang digunakan oleh
perusahaan dalam industri tersebut sangat sedikit
• Jangka pendek adalah jangka waktu yang sedemikian
pendek sehingga perusahaan tidak dapat mengubah
jumlah beberapa sumber yang digunakan.
• Guna mempermudah uraian kita akan menggunakan
batasan yang lebih tegas. Periode jangka pendek yaitu
suatu jangka waktu proses produksi tertentu di mana
hanya ada satu faktor produksi yang bervariabel. Sedang
faktor lain tidak dapat ditambah atau dikurangi jumlahnya
oleh produsen berapa pun output dihasilkan. Konsep
jangka pendek yang akan kita gunakan adalah jangka
waktu yang demikian pendek sehingga perusahaan tak
punya waktu untuk mengubah jumlah sumber- sumber
seperti tanah, gedung, mesin-mesin, dan manajemen.
Dalam kurun waktu yang lebih panjang kemungkinan
● Para ekonom mengartikan jangka panjang sebagai
keadaan proses produksi di mana semua faktor
produksi bersifat variabel. Artinya jumlahnya dapat
diubah-ubah.
● Sebesarnya keadaan produksi jangka panjang
merupakan rangkaian saja dari keadaan produksi
jangka pendek atau dapat dikatakan sebaliknya
bahwa keadaan produksi jangka pendek merupakan
suatu potret pada suatu saat tertentu dari
rangkaian film yang diputar.
Fungsi Produksi
• Produki adalah kegiatan mengubah input
menjadi output. Biasanya dalam ekonomi
dinyatakan dalam fungsi produksi. Fungsi
produksi ialah hubungan teknis antara
faktor produksi dan barang produksi yang
dihasilkan dalam proses produksi.
• Fungsi produksi adalah hubungan fisik
antara input (bersumber masukan) dengan
output (barang-barang atau jasa
dihasilkan) tanpa memperhitungkan harga.
Fungsi produksi dapat dinyatakan dalam
persamaan matematis. Persamaan tersebut
dengan mudah diperluas untuk memasukkan
sebanyak mungkin sumber untuk
menghasilkan suatu barang tertentu. Fungsi
ini memberikan cara yang mudah untuk
menghubungkan output dengan input. Jumlah
output yang dihasilkan suatu perusahaan
tergantung pada jumlah input yang digunakan.
Perusahaan dapat menaikkan atau
mengurangi output dengan menambah atau
Secara matematis fungsi produksi dapat
dituliskan sebagai berikut:
Q = F(C,L,B,S)
Keterangan :
Q = Output
C = Capital
L = Labor
B = Bahan Baku
S = Skill
● Bentuk Fungsi Linier:
Q = a + bX
● Bentuk Kurvanya :
● Bentuk Fungsi Quadratik:
Q = a + b1X + b2X2
● Bentuk Kurvanya :
● Bentuk Fungsi Cubic:
Q = a + b1X + b2X2 + b3 X3
● Bentuk Kurvanya :
Analisis Proses Produksi Jangka
Pendek
Untuk menjelaskan analisis proses produksi
jangka pendek dalam teori ekonomi
diungkapkan dengan kurva TP (total product ),
AP (average product ), dan MP (marginal
product ). Di mana TP adalah total produksi
yang dihasilkan oleh sejumlah tenaga kerja
(labor ). AP adalah rata-rata yang dihasilkan
oleh seorang tenaga kerja. MP adalah
tambahan hasil produksi apabila menambah
satu tenaga kerja (labor ).
Rumus :
AP = TP/Labor
MP = TP2 – TP1
Jika TP berupa fungsi maka turunan
pertama TP adalah MP
MP = ∂ TP/∂ L
Hukum Tambahan yang
Semakin Berkurang
Dalam analisis proses produksi jangka pendek ini
berlaku Hukum Pertambahan Hasil yang
Semakin Berkurang (Law of Diminishing Returns
). Dalam hubungan produksi jangka pendek, di
mana satu faktor produksi bersifat variabel dan
faktor-faktor produksi lainnya tetap, akan
dijumpai suatu kenaikan produksi total apabila
kita menambah faktor produksi variabel itu
secara terus-menerus. Produksi total itu akan
bertambah terus tetapi dengan tambahan yang
● Hal ini terjadi karena adanya Hukum Tambahan
Hasil yang Semakin Berkurang (Law of Diminishing
Returns ).
● Keadaan ini dapat dilihat pada table berikut :
Keterangan :
Hasil yang semakin bertambah terjadi sampai pada
penggunaan 3 labor. Mulai labor ke-4, Law of
Diminishing Returns mulai bekerja. Hukum ini
juga disebut dengan Law of Diminishing Marginal
Physical Product.
● Kurva TP, MP, AP :
Keterangan :
Sumbu horizontal
menunjukkan jumlah
faktor produksi tenaga
kerja yang digunakan
dalam prosesproduksi
dan sumbu vertical
menunjukkan jumlah
barang yang
dihasilkan (Q).
Hubungan Antara TP,
MP, dan AP
1. Pertama, hubungan antara produksi marjinal (MP)
dan produksi total (TP).
Pada saat produksi total (TP) mengalami
perubahan peningkatan produksi dari yang
menaik menjadi yang menurun, maka pada saat itu
kurva produksi marjinal (MP) mencapai titik
maksimumnya.
Kemudian pada saat kurva produksi total (TP) mencapai
titik maksimum, maka kurva MP memotong sumbu
2. Kedua, hubungan antara produksi rata-rata (AP)
dan produksi marjinal (MP).
Pada saat produk rata-rata (AP) meningkat,
produksi marjinal (MP) lebih tinggi daripada
produk rata-rata (AP), dan pada saat produksi rata-
rata (AP) menurun produksi marjinal (MP) lebih
rendah daripada produksi rata-rata (AP). Hal ini
menunjukkan bahwa pada saat produksi rata-rata
(AP) mencapai titik maksimum produksi marjinal
(MP) sama dengan produksi rata-rata (AP), atau
kurva produksi rata-rata (AP) berpotongan dengan
Kesimpulan dari hubungan MP dan
AP adalah:
1. Jika AP semakin bertambah,
maka MP > AP.
2. Jika AP maximum, maka MP = AP.
3. Jika AP semakin berkurang,
maka MP < AP.
Produksi Jangka Panjang
• Produksi jangka panjang adalah suatu
proses produksi di mana semua faktor
produksi dapat diubah-ubah jumlahnya
atau semua faktor produksi bersifat
variabel.
• Untuk menjelasken fungsi produksi jangka
panjang kita akan menggunakan apa yang
disebut dengan kurva isoquant (isoproduct
atau isoquant).
Pengertian
Kurva Isoquant
• Isoproduk atau isoquant adalah “kurva yang
menunjukkan berbagai kemungkinan
kombinasi teknis antaradua input yang
bervariabel yangmenghasilkan suatu tingkat
output tertentu”.
• Isoquant memperlihatkan berbagai kombinasi
yang berbeda-beda dari dua sumber yang bisa
menghasilkan jumlah produk yang sama.
Sifat Kurva
Isoquant
1. Cembung ke arah titik origin.
2. Menurun dari kiri atas ke kanan bawah.
3. Kurva isoquant yang terletak di kanan atas menunjukkan
jumlah produksi yang lebih banyak atau dengan kata lain
semakin jauh kurva isoquant ini dari titik asal menunjukkan
semakin tinggi tingkat produksi barang tersebut.
4. Antara kurva yang satu dengan yang lain tidak dapat saling
berpotongan atau saling bersinggungan.
Marginal Rate Technical
of Substitution
• MRTS adalah sejumlah faktor X yang harus
dikompensasi oleh tambahan faktor Y
sehingga tingkat output tidak berubah. Jadi,
tingkat MRTS itu adalah kemiringan isoquant
pada titik khusus.
• Besarnya slope MRTS di titik C adalah:
MRTS di C = - ∆ K/ ∆ L
● Bentuk Isoquant
yang Input output :
Bentuk Isoquant yang berupa
huruf L seperti di atas
menunjukkan tidak adanya
substitusi input kapital dan labor.
Substitusi kapital dan labor
hanya terjadi pada kebutuhan
minimum saja. Setelah itu tidak
terjadi substitusi. Sebagai
contoh, di suatu perusahan yang
sudah menggunakan peralatan
yang modern, dibutuhkan sedikit
operator mesin saja. Demikian
sebaliknya, pada usaha
kerajinan yang membutuhkan
peralatan minimal saja.
Bentuk Isoquant
Lain
• Bentuk Isoquant yang Linier
Bentuk isoquant yang linier seperti di atas menunjukkan
adanya substitusi input kapital dan labor adalah
sempurna.
Pengertian
Kurva Isocost
Kurva yang memperlihatkan berbagai kombinasi
dari sumber-sumber yang dapat dibeli oleh
perusahan dengan harga tertentu dari masing-
masing sumber persatuan dan pengeluaran
ongkos yang tertentu dilakukan oleh
perusahaan itu.”
Jika semua dana dibelikan labor maka akan
didapat labor sebanyak M/Pl unit. Jika kedua
titik itu dihubungkan maka akan mendapat
sebuah garis yang disebut dengan “garis
Isocost”.
Slope kurva Isocost adalah
M/Pk : M/Pl=M/Pk x Pl/M = Pl/Pk
Sedangkan Fungsi TC
TC= Pl L + Pk K
Perubahan Isocost
Kurva Iso Cost dapat berubah disebabkan:
• Harga faktor produski labor turun atau naik
sedang lainnya tetap.
• Harga faktor produksi kapital turun atau naik
sedang lainnya tetap.
• Jumlah modal (dana) berubah berkurang atau
bertambah.
Kurva Isocost Berubah Jika Harga Faktor Produski Labor
Turun atau Naik sedang Lainnya Tetap
Jika harga labor
bertambah murah
maka kurva isocost
bergesar ke kanan dari
KL2 menjadi KL3. Dan
jika harga labor
bertambah mahal maka
kurva isocost bergesar
ke kiri dari KL2 menjadi
KL3.
Kurva Isocost Berubah Jika Harga Faktor Produksi
Kapital Turun atau Naik sedang Lainnya Tetap
Jika harga kapital bertambah murah maka kurva
isocost bergesar ke atas dari K2L menjadi K3L.
Dan jika harga kapital bertambah mahal maka kurva
isocost bergesar ke bawah dari K2L menjadi K3L.
Kurva Isocost Berubah Jika Jumlah Modal (Dana)
Berubah Berkurang atau Bertambah
Jika jumlah modal bertambah besar maka kurva
isocost bergesar ke atas dari K2L2 menjadi
K3L3. Jika harga capital bertambah mahal maka
kurva isocost bergesar ke bawah dari K2L2
menjadi K1L1.
Ekuilibrium
Produsen
• Ekuillbrium produsen bisa diartikan sebagai “suatu
keadaan seimbang di mana produsen mendapat
keuntungan maksimum dan tidak ada dorongan untuk
mengubah-ubah tingkat produksi atau dalam
penggunaan faktor-faktor produksinya.
• Perusahaan dikatakan menghasilkan produksi yang
optimum apabila perusahaan tersebut dengan jumlah
anggaran tertentu dapat menghasilkan jumlah
produksi tertinggi dan pada saat itu perusahaan
menghasilkan dengan kombinasi faktor produksi yang
● Produk Optimum :
Pada gambar tersebut, titik
C menunjukkan produksi
yang optimum di mana pada
saat itu produsen dalam
posisi keseimbangan.
Dengan demikian, posisi
keseimbangan produsen
dicapai pada saat kurva
isoquant bersinggungan
dengan kurva isocost.
Expansion Path
Expantion path atau jalur perluasan adalah suatu garis
yang menunjukkan titik- titik least cost combination
(LCC) di berbagai isoquant. Least cost combination
adalah suatu titik yang menunjukkan ongkos terkecil
untuk menghasilkan sejumlah produk tertentu.
Return to Scale
Jika input ditambah maka output akan
bertambah. Jika L adalah labor dan C adalah
kapital dan Q adalah output maka:
L + C akan menghasilkan Q
Jika input L dan C ditambah maka Q juga akan
berubah:
aL + aC bQ
Hasil penambahan input (a) berakibat perubahan output (b) bisa
dalam keadaan
1) b > a;
2) b = a;
3) b < a.
Apabila terjadi:
• b > a disebut dengan increasing return to scale
Misalkan input labor dan kapital ditambahkan 20% maka output
akan meningkat sebesar 30%.
• b = a disebut dengan cosntant return to scale
Misalkan input labor dan kapital ditambah 20% maka output
meningkat sebesar 20%.
• b < a disebut dengan decreasing return to scale
Misalkan input labor dan kapital ditambahkan 20% maka output
akan meningkat sebesar 10%.
● Increasing return to scale
Jika input ditambah dua kali lipat, output
bertambah lebih dari 2 kali lipat.
● Cosntant Return to Scale
Jika input ditambah dua kali lipat, output bertambah lebih dari 2
kali lipat. Dari gambar tersebut jika input ditingkatkan dua kali
lipat output meningkat menjadi 200 unit. Pada gambar tersebut
diperlihatkan dengan isoquant yang titik-titik.
● Decreasing Return to Scale
Jika input ditambah dua kali lipat, output bertambah lebih
dari 2 kali lipat. Dari gambar tersebut jika input ditingkatkan
dua kali lipat output meningkat tidak menjadi 200 unit tetapi
meningkat kurang dari 200 unit. Pada gambar tersebut
diperlihatkan dengan isoquant yang titik-titik.
Ada beberapa faktor yang bisa menyebabkan proses
produksi lebih efisien, yaitu:
1) Terjadi spesialisasi dari para pekerja. Semakin
banyak terlibat dalam proses produksi tenaga
kerjanya semakin terampil.
2) Penggunaan teknologi.
3) Ada beberapa biaya yang bisa digunakan
bersama.
4) Semakin besar skala produksinya, semakin
efisien.
Kombinasi faktor produksi yang ekonomis :
Kombinasi
Ogkos Terkecil
• Jika terjadi perubahan dalam ongkos (dana perusahaan) sedang
lainnya tetap akan menyebabkan pergeseran kurva isocost ke
kanan atau ke kiri.
• Garis yang menghubungkan semua titik keseimbangan produsen,
yaitu titik singgung antara isoquant dan isocost dinamakan jalur
perluasan (expansion path).
• Bagi perusahaan yang ingin meminimumkan ongkos produksi
untuk suatu tingkat output tertentu disebut dengan least cost
resources combinations.
Kombinasi faktor produksi yang
ekonomis :
Penentuan Harga dalam Persaingan
Pasar Sempurna
Kelompok 8
Pengertian Pasar
Pengertian pasar dalam teori ekonomi berbeda dengan pengertian
fisik. Pengertian pasar secara fisik adalah suatu tempat
berkumpulnya para penjual. Sedang pengertian pasar dalam
pengertian teori ekonomi adalah tempat bertemunya pembeli dan
penjual yang bersepakat mengenai harga dan jumlah yang
diperjualbelikan, dengan kata lain terjadinya transaksi jual beli
suatu barang. Sedang yang dimaksudkan dengan persaingan adalah
jika sesama produsen/penjual bersaing agar konsumen membeli
produknya dan sesama konsumen bersaing untuk mendapatkan
barang/jasa yang dibutuhkan.
Para ahli ekonomi menggolongkan pasar secara teori ekonomi
mikro menjadi empat golongan besar, yaitu:
a. Pasar Persaingan Sempurna d. Pasar Oligopoli
8. Persaing
an di
luar
harga
Tidak ada Sangat
besar,
terutama
di
bidang
iklan,
mutu,
serta
desain
Sangat
besar
apabila
menghasilk
an barang
berbeda
corak
Memeli
hara
hubung
an baik
dengan
masyar
akat
9. Contoh Transa
ksi di
sektor
hasil
pertan
ian
Perusah
aan
sepatu,
baju,
sabun
Pabrik
baja,
mobil,
sepeda
motor,
handphone
Kereta api,
listrik
No Ciri-Ciri Persaingan Sempurna Persaingan Monopolistik Oligopoli Monopoli
1 Jumlah Penjual Sangat Banyak Banyak Sedikit Satu
2 Jumlah Pembeli Sangat Banyak Banyak Banyak Banyak
3 Kondisi Produk yang Dijual Identik Subtitusi
Hampir sama tetapi masih
bisa dibedakan
Barang standar/Beda
corak
Tidak ada
substitusi yang
dekat/sempurna
4
Kekuasaan Menentukan
Harga
Tidak Ada Sedikit
Jika tanpa kerja
sama sedikit.
Tetapi dengan
kerja sama
sangat besar
Sangat Besar
5 Kemungkinan Keluar Masuk
Sangat Mudah, Tidak ada
Hambatan
Cukup Mudah
Hambatan
cukup kuat Tidak Mungkin
6 Reaksi Rival
Tidak ada reaksi dari
pesaing jika terjadi
perubahan harga dan
jumlah
Hampir tidak
ada reaksi
dari pesaing
jika terjadi
perubahan
harga dan
Karena penjual
hanya satu apa
yang dilakukan
produsen tidak
ada reaksi
Setiap tindakan
berkaitan
dengan harga
dan jumlah akan
mendapat reaksi
dari rival
No Ciri CIri
Persaingan
Sempurna
Persaingan
Monopolistik
Oligopoli Monopoli
8
Persaingan di
luar harga
Tidak ada
Sangat besar,
terutama di
bidang iklan,
mutu, serta
desain
Sangat besar
apabila
menghasilkan
barang berbeda
corak
Memelihara
hubungan
baik dengan
masyarakat
9 Contoh
Transaksi di
sektor hasil
pertanian
Perusahaan
sepatu, baju,
sabun
Pabrik baja,
mobil, sepeda
motor,
handphone
Kereta api,
listrik
Pasar Persaingan
Sempurna
• Pasar persaingan sempurna adalah suatu pasar yang
terdapat banyak penjual dan pembeli. Masing-masing
penjual dan pembeli tidak dapat memengaruhi harga
pasar.
• Berapa pun jumlah barang yang diperjualbelikan di
pasar, harga akan tetap. Oleh karena itu, harga pasar
digambarkan oleh garis lurus yang sejajar dengan
sumbu horizontal, yaitu sumbu jumlah barang.
Dengan demikian, masing-masing penjual di pasar
adalah sebagai pengikut harga pasar atau disebut
Pasar persaingan sempurna yang
mendapatkan Laba
Ciri-Ciri Pasar Persaingan Murni/Sempurna
1. Jumlah Pembeli dan Penjual Sangat Banyak
Jumlah pembeli dan penjual barang sangat banyak sehingga
masing-masing pembeli maupun penjual tidak dapat memengaruhi pasar.
Hal ini berarti bahwa harga barang akan tetap karena masing-masing
penjual hanya merupakan bagian yang kecil dari seluruh pembeli dan
penjual yang ada di pasar. Penjual dan pembeli sangat banyak artinya
lebih dari satu orang; mungkin seribu orang atau lebih, asal masing-
masing penjual dan pembeli tidak dapat memengaruhi harga pasar yang
terjadi di pasar.
2. Barang yang Diperjualbelikan Homogen/Identik
Di samping itu, jenis barang yang diperjualbelikan di pasar
tersebut adalah homogen atau satu jenissaja (identik). Barang homogen
artinya semua jenis barang yang ditawarkan semua penjual sama. Jadi
3. Penjual Bisa Keluar Masuk di Pasar dengan Mudah
Pembeli maupun penjual bebas keluar ataupun masuk ke pasar.
Sedang konsumen dengan bebas memilih dalam pembelian barang
tersebut di pasar. Penjual mudah keluar masuk pasar artinya baik penjual
yang baru maupun yang lama bebas untuk masuk atau meninggalkan
pasar. Artinya penjual bisa memulai mengusahakan produksi atau
berjualan tanpa ada suatu hambatan.
4. Informasi terhadap Pasar Sempurna
Terdapat informasi yang sempurna, artinya jika ada konsumen
yang mengetahui harga yang lebih murah maka konsumen yang lain juga
segera mengetahuinya. Demikian juga jika ada produsen/penjual yang
mengetahui ada bahan baku yang harganya lebih murah maka
produsen/penjual yang lain juga segera mengetahuinya. Baik penjual
maupun pembeli mempunyai pengetahuan yang lengkap. Artinya, apabila
Sebagai akibat dari ciri-ciri tersebut, maka kita dapat
menggambarkan kurva permintaan yang dihadapi oleh
perusahaan sebagai penjual atau produsen barang. Kurva
permintaan itu yang menunjukkan hubungan antara jumlah
barang yang diminta dan tingkat harga tampak horizontal
Harga (P) Jumlah (Q) TR=PQ AR=TR/Q MR=TR2-TR1
10 50 500 10 -
10 60 600 10 10
10 70 700 10 10
10 80 800 10 10
10 90 900 10 10
10 100 1000 10 10
Hubungan antara tingkat harga, TR, AR,
dan MR
Kita perhatikan dari tabel di atas, perusahaan dalam
persaingan sempurna produsen tidak dapat
memengaruhi harga barang per satuan, maka kurva
penerimaan total akan bersifat linier, berbentuk garis
lurus, mulai dari titik asal (0) karena harga adalah
konstan maka besarnya P, AR, dan MR mempunyai nilai
yang sama sehingga kurvanya berimpit menjadi satu.
Jika di ambarkan ke tiga kurva tersebut seakan-akan
hanya satu kurva.
Hubungan antara tingkat harga, TR, AR, dan
Penentuan Jumlah Produksi dan Harga
Agar perusahaan mendapatkan laba
maksimal atau rugi minimal, harga dan jumlah
produk yang diperjualbelikan ditetapkan dengan
kaidah MC = MR. Kaidah menetapkan harga dan
jumlah produk dengan MR = MC dengan syarat
informasi pasar untuk memperoleh nilai MC dan MR
bersifat centainty (bisa diperhitungkan). Sedang
kaidah MC = MR dikarenakan MR adalah turunan
pertama dari fungsi TR dan MC adalah turunan
pertama dari fungsi TC. Secara matematis nilai
turunan pertama dari suatu fungsi akan
Penentuan Harga dalam Pasar Persaingan Sempurna yang
Memperoleh Laba
Keterangan :
Dari grafik tersebut terlihat
harga yang menjamin laba
maksimal adalah sebesar
OP1. Dengan harga sebesar
OP1 besar TR adalah
OP1KQ1. Sedang besarnya
TC adalah OP2LQ1 dan total
laba (TR – TC) adalah
sebesar P1P2LK. Besarnya
AC sebesar OP2 dan laba
per unit P1P2.Harga dan
jumlah yang diproduksi
yang menjamin laba
maksimal adalah sebesar
Perusahaan dalam pasar persaingan sempurna yang
memperoleh laba
Penentuan Harga dalam Pasar Persaingan Sempurna yang
Memperoleh Kerugian yang Minimum
Keterangan :
Dari grafik tersebut, harga yang
menjamin rugi minimum adalah
sebesar OP1. Dengan harga
sebesar OP1 besar TC adalah
OP2KQ1. Sedang besarnya TR
adalah OP1LQ1. Total rugi (TR –
TC) adalah sebesar
P1P2KL.Besarnya AC sebesar
OP2 dan rugi per unit P1P2.Harga
dan jumlah yang diproduksi yang
menjamin rugi manimal adalah
sebesar P = OP2 dan Q = OQ1
Perusahaan dalam pasar persaingan sempurna yang
Penentuan Harga dalam Pasar Persaingan Sempurna yang
Memperoleh Normal Profit (Break Even Income)
Perusahaan dalam pasar
persaingan sempurna yang
memperoleh laba normal
Keterangan :
Dari grafik tersebut terlihat harga yang
menjamin laba normal adalah sebesar
OP1. Dengan harga sebesar OP1 besarnya
TC adalah OP1KQ1. Sedang besarnya TR
adalah sama OP1KQ1. Kita perhatikan
perusahaan dalam pasar persaingan
sempurna seperti gambar tersebut, untuk
mendapatkan laba normal perusahaan
harus bekerja yang paling efisien.
Terlihat besarnya AC yang paling rendah.
Kondisi seperti ini tidak bisa dialami oleh
perusahaan yang berada pada persaingan
yang lain
Harga dan jumlah yang diproduksi yang
menjamin laba normal adalah sebesar : P
= OP1 dan Q = OQ1 Dengan AC yang paling
rendah
Periode Jangka Pendek dan Jangka Panjang yang
Dialami Perusahaan dalam Persaingan Sempurna
1. Kondisi Perusahaan dalam Persaingan Sempurna
dalam Periode Jangka Pendek
Dalam jangka pendek perusahaan dalam persaingan
sempurna dapat mengalami tiga hal, yaitu:
1. Mendapat laba super normal.
2. Mendapat laba normal.
3. Menderita kerugian.
Dalam jangka pendek suatu perusahaaan yang
mengalami kerugian masih mungkin untuk memutuskan tetap
berproduksi, meskipun menderita rugi. Akan tetapi, posisi
equilibrium yang dipilih yaitu pada saat rugi yang minimum,
yaitu AVC masih bisa tertutup dari hasil penerimaan penjualan,
walaupun AFC tidak bisa tertutup. Dikarenakan kerugian
sebesar AFC, baik perusahaan tutup usaha maupun
melanjutkan usaha kondisinya akan sama saja. Akan berbeda
jika penerimaan penjualan sudah tidak bisa menutup AFC.
Pada kondisi ini perusahaan sebaiknya tutup usaha. Jika tutup
usaha perusahaan masih juga membayar AFC-nya. Jika tidak
tutup usaha perusahaan juga mengalami kerugian sebesar
AFC-nya tetapi masih mempunyai kemungkinan terjadinya
perubahan demand terhadap produk yang diperjualbelikan.
Saat ini ditunjukkan oleh harga (P) di bawah SAC, dan diatas
Pada harga P = AVC perusahaan tidak perlu tutup usaha
karena tutup usaha dengan melanjutkan usaha kondisi
kerugiannya sama, yaitu KL. Titik ini disebut shortdown
point. Hal ini dapat dilihat dengan gambar sebagai
berikut:
Perusahaan dalam pasar
persaingan sempurna yang
memperoleh kerugian
2. Kondisi Perusahaan dalam Persaingan Sempurna dalam Periode Jangka
Panjang
Maksud jangka panjang adalah jangka waktu yang cukup lama di mana
produsen masih ada kesempatan untuk memperbanyak produksinya untuk
dipasarkan atau masih dapat mendirikan perusahaan-perusahaan baru untuk
menaikkan produksinya apabila terjadi kenaikan permintaan barang.
Dalam jangka panjang perusahaan-perusahaan “ selalu” hanya akan
memperoleh keuntungan normal saja dengan MR = MC = AC, pada saat AC
minimum. Perusahaan yang hanya menenima keuntungan normal (normal profit)
dinamakan “ Marginal Firm/Marginal or Profitability” , artinya apabila harga turun
sedikit saja perusahaan akan segera keluar dari pasar
Perusahaan dalam pasar persaingan sempurna
dalam jangka panjang yang memperoleh laba
Keburukan dan Kebaikan Perusahaan yang Berada dalam Pasar
Persaingan Sempurna
○ Keburukannya
Tidak ada inovasi dan membatasi pilihan konsumen.
Produk yang diperjualbelikan identik dan perusahaan harus
bekerja yang paling efisien agar tidak mengalami kerugian
sehingga produk yang diperjualbelikan tidak ada inovasi.
○ Kebaikannya
Adanya alokasi sumber daya yang efisien dan adanya
kebebasan bertindak. Persaingan pada perusahaan yang
berada dalam persaingan sempurna sangat ketat. Oleh
Pasar Persaingan Monopolistik
Pasar persaingan monopolistik adalah pasar yang terdapat
banyak penjual dan masing-masing penjual dapat memengaruhi harga
dengan jalan deferensiasi produk. Deferensiasi produk atau product
differentiation adalah membedakan dua barang yang sebenarnya sama
sehingga menjadi berbeda. Caranya dengan promosi, advertensi,
perbedaan warna bungkus, merek, pelayanan yang baik, dan lain
sebagainya. Misalkan sabun cuci, sabun mandi, rokok kretek, dan lain
sebagainya.
Terdapat dua unsur model pasar persaingan monopoli. Pertama,
terdapat unsur monopoli karena jenis barang tersebut memang hanya satu
macam. Maka kurva permintaannya miring dari kiri atas ke kanan bawah,
meskipun mendekati horizontal. Kedua, terdapat juga unsur persaingannya
karena jumlah penjual banyak sehingga tindakan dari seorang penjual
tidak mempunyai pengaruh yang berarti terhadap penjual lainnya.
TIGA KONDISI YANG BISA DIALAMI PERSAINGAN MONOPOLISTIK
Dalam jangka pendek perusahaan dalam persaingan monopoli dapat
mengalami tiga hal, yaitu:
• Mendapat laba supernormal.
• Mendapat laba normal.
Bentuk kurva demand dan MR dari perusahaan
persaingan monopolistik
Perusahaan dalam Persaingan Monopolistik yang Mendapat Laba
Supernormal
Dari gambar di atas, harga dan output yang menjamin laba maksimal
dengan menggunakan kaidah MR = MC. Pada kaidah MR = MC harga jual
Perusahaan dalam persaingan monopolis
mendapatkan laba supernormal
Perusahaan dalam Persaingan Monopolistik yang Mendapat Laba Normal
MR = MC adalah kaidah guna menetapkan harga dan output yang
menjamin laba maksimal. Pada kaidah MR = MC harga jual produk
sebesar OP1 dan output yang dijual sebanyak OQ1 dan besarnya TC = TR,
Perusahaan dalam persaingan monopolis
mendapatkan laba normal
Perusahaan dalam Persaingan Monopolistik yang Mendapat Kerugian
MR = MC adalah kaidah guna menetapkan harga dan output yang
menjamin kalau laba, laba yang maksimal tetapi kalau rugi kerugian yang
minimal. Pada kaidah MR = MC harga jual produk sebesar OP2, sedang
biaya rata-ratanya O1. Biaya rata-rata (AC) lebih besar dari penerimaan
rata-rata (AR). Kerugian yang minimal ini output/jumlah produksi yang
Perusahaan dalam persaingan monopolis yang
mengalami kerugian
AKIBAT PERSAINGAN MONOPOLI TERHADAP OUTPUT DAN HARGA
1. Perubahan Harga Berakibat Perubahan Permintaan yang Besar
Bentuk kurva demand-nya bersifat sangat elastis sehingga dengan
sedikit menaikkan harga maka output akan mengalami banyak
pengurangan. Kurva permintaan yang dihadapi oleh persaingan monopolis
sangat elastis.
2. Efisiensi Masing-Masing Perusahaan
Akan terdapat beberapa efisiensi masing-masing perusahaan
dalam jangka panjang bila masuknya perusahaan baru ke dalam industri
yang bersangkutan bebas dan mudah. Artinya, perusahaan tidak akan
dirangsang untuk membangun skala optimum perusahaan atau untuk
menjalankan skala perusahaan yang telah dibangunnya pada tingkat output
optimum. Perusahaan baru akan terus masuk sehingga tidak lagi ada laba
yang diperoleh. Kerugian diderita bila kurva biaya rata-rata jangka panjang
3. Promosi Penjualan
Beberapa pemborosan iklan dari perubahan desain dapat terjadi
dalam persaingan monopoli. Usaha masing-masing perusahaan untuk
memperluas pasarnya dengan cara ini akan diimbangi dengan kegiatan
yang sama oleh penjual lainnya, dan sumber yang digunakan untuk
usaha tersebut hanyalah menambah biaya produksi. Pemborosan
seperti ini lebih kecil dalam persaingan monopoli dibandingkan dengan
oligopoli. Dalam oligopoli usaha penjual yang satu untuk memperluas
pasarnya akan mendorong pihak lain untuk melakukan usaha yang
sama untuk mempertahankan bagian pasarnya. Persaingan yang
seperti itu tidak ada dalam persaingan monopoli. Iklan yang dilakukan
oleh salah satu perusahaan tidak menimbulkan tindakan balasan dan
yang lain. Bila iklan yang dilakukan oleh salah satu penjual diimbangi
4. Jenis Produk yang Tersedia
Konsumen akan memperoleh berbagai merek produk
tertentu yang berbagai ragam yang dapat dipilih dalam pasar
persaingan monopoli. Konsumen dapat memilih jenis, gaya, atau
warna yang sangat mendekati selera dankemampuan. Akan
tetapi, suatu peringatan perlu diberikan di sini ragam produk
tertentu demikian banyak sehingga membingungkan konsumen,
dan persoalan pemilihan dapat menjadi lebih sulit. Masa bodoh
terhadap perbedaan mutu yang sebenarnya karena kesediaan
untuk membayar harga yang lebih tinggi untuk merek tertentu
yang dalam kenyataannya tidak lebih baik dari merek dengan
Penentuan Harga Pada Pasar Monopoli
dan Oligopoli
Kelompok 8
Monopoli
Pengertian
Monopoli adalah suatu keadaan di mana di dalam pasar
hanya ada satu penjual sehingga tidak ada perusahaan
pesaing. Keadaan seperti ini adalah kasus monopoli
murni atau pure monopoly. Produk yang dijual di pasar
tersebut tak memiliki barang substitusinya. Produk yang
dijual oleh sang monopoli harus dengan mudah
dibedakan dengan barang lain yang dijual dalam
perekonomian.
Ciri-Ciri
1. Pasar Monopoli adalah Industri Satu Perusahan.
Barang atau jasa yang dihasilkannya tidak dapat dibeli dari tempat
lain. Para pembeli tidak mempunyai pilihan lain. Kalau mereka
menginginkan barang tersebut maka mereka harus membeli dari
perusahaan monopoli tersebut. Syarat- syarat penjualan
sepenuhnya ditentukan oleh monopoli itu dan para pembeli tidak
dapat berbuat apa pun dalam menentukan syarat jual beli.
2. Tidak Mempunyai Barang Pengganti yang Mirip.
Barang tersebut merupakan satu-satunya jenis barang
yang seperti itu dan tidak terdapat barang mirip (close subƟtute)
yang dapat menggantikan barang tersebut. Aliran listrik adalah
contoh dari barang yang tidak mempunyai barang pengganti yang
mirip; yang ada hanyalah barang pengganti yang sangat berbeda
3. Tidak Terdapat Kemungkinan untuk Masuk dalam Industri.
Tanpa sifat ini pasar monopoli tidak akan terwujud karena tanpa
adanya halangan tersebut pada akhirnya akan terdapat beberapa
perusahaan dalam industri. Keuntungan perusahaan monopoli tidak akan
menyebabkan perusahaan- perusahaan lain memasuki industri tersebut.
4. Dapat Memengaruhi Penentuan Harga.
Oleh karena perusahaan monopoli merupakan satu-satunya
penjual dalam pasar, maka penentuan harga dapat dikuasainya. Oleh sebab
itu, perusahaan monopoli dipandang sebagai penentu harga atau price
seƩer.
5. Promosi Iklan Kurang Diperlukan.
Oleh karena perusahaan monopoli adalah satu-satunya
perusahaan dalam industri, ia tidak perlu mempromosikan barangnya
dengan menggunakan iklan. Pembeli yang memerlukan barang yng
diproduksinya terpaksa membeli darinya. Walau bagaimanapun perusahaan
monopoli sering membuat iklan. Iklan tersebut bukanlah bertujuan untuk
menarik pembeli, tetapi untuk memelihara hubungn baik dengan
Faktor-Faktor yang Menimbulkan Adanya Pasar Monopoli.
Terdapat tiga faktor yang dapat menyebabkan munculnya
pasar (perusahaan) monopoli. Ketiga faktor tersebut adalah:
1. Perusahaan monopoli mempunyaisuatu sumber daya tertentu
yang unik dan tidak dimiliki oleh perusahaan lain.
2. Perusahaan monopoli pada umumnya dapat menikmati skala
ekonomi (economic of scale) hingga ke tingkat produksi yang
sangat tinggi.
3. Monopoli ada dan berkembang melalui undang-undang, yaitu
pemerintah memberi hak monopoli kepada perusahaan
HAMBATAN BAGI PERUSAHAAN YANG AKAN MEMASUKI
PASAR
Bila ada perusahaan baru yang dengan mudah masuk ke dalam
industri persaingan murni maka dalam jangka panjang akan ada perusahaan-
perusahaan baru lainnya yang masuk ke dalam suatu industri. Akibatnya
monopolis tidak lagi bisa memonopoli pasar. Sang Monopolis harus sanggup
menghalangi masuknya perusahaan baru bila dia mendapat laba atau kalau dia
tidak sanggup maka dia tidak jadi monopolis lagi. Masuknya perusahaan baru
akan mengubah keadaan pasar di mana perusahaan itu bergerak.
PENENTUAN BESARNYA HARGA DAN OUTPUT
Jika suatu perusahaan yang monopolistik
menyamakan MR dengan MC-nya, maka pada saat yang
sama ia menentukan pula tingkat output dan tingkat harga
pasar untuk produknya. Keputusan ini dilukiskan dalam
gambar di bawah ini. Di situ perusahaan tersebut
menghasilkan output sebesar Q unit pada tingkat biaya C
biaya per unit dan ia menjual output-nya tersebut pada
tingkat harga P. Laba, yaitu sama dengan (P – C) kali Q,
ditunjukkan oleh bidang PP'C'C dan itu merupakan laba
WalaupunQ merupakan tingkat output-nya optimal jangka
pendek, perusahaan tersebut akan berproduksi hanya jika
penerimaan rata-rata (AR) atau harga (P) lebih besar
daripada AVC. Keadaan ini terjadi dalam gambar di atas, tetapi
jika P di bawah AVC, kerugian akan diminimumkan dengan
Jika MR > MC, berarti jika produksi ditambah, kenaikan
penerimaan yang diperoleh akan lebih besar dari kenaikan biayanya. Hal
ini berarti bahwa seorang manajer dapat meningkatkan laba perusahaan
dengan meningkatkan produksi jika ingin meningkatkan laba perusahaan.
Kondisi laba maksimal yaitu kondisi tingkat output optimal pada saat MC =
MR yang secara matematis kondisi laba maksimal pada perusahaan
monopoli dapat ditunjukkan sebagai berikut:
∏= R – B
Laba maksimal akan diperoleh jika turunan pertama dari fungsi laba
terhadap tingkat output sama dengan nol.
MR = MC
Posisi Keseimbangan
Kurva permintaan pasar biasanya menurun dari kiri atas ke kanan
bawah, yang berarti bahwa produsen tersebut bisa memengaruhi
harga pasar dengan jalan menjual lebih sedikit atau lebih banyak
barang produksinya.
menentukan berapa harga jual yang bisa menghasilkan
keuntungan maksimal baginya. Perbedaan lain dengan persaingan
sempurna adalah bahwa dalam monopoli equilibrium perusahaan
adalah juga equilibrium pasar. Ada suatu salah pengertian yang
umum, yaitu bahwa seorang monopolis harus membuat untung. Ada
atau tidak adanya laba tergantung pada hubungan antara kurva
permintaan yang dihadapi oleh Sang Monopolis dan keadaan
biayanya.
Hubungan P, TR, MR,
Penentuan harga dan output dalam keadaan monopoli murni pada
dasarnya sama dengan yang berlaku untuk perusahaan dalam
persaingan murni bila tujuan perusahaan adalah mencapai laba
yang maksimal dicapai pada saat MR = MC. Perbedaan kurva
permintaan monopolis dengan persaingan lain adalah jika
persaingan sempurna kecondongan kurva permintaannya
horizontal, kurva permintaan persaingan monopolis
kecondongannya bersifat elastis yang cukup besar dengan
kemiringan yang landai. Sementara itu, kurva permintaan seorang
monopolis berbentuk miring dengan kecondongan yang bersifat
inelastis.
Laba, Rugi, dan Impas bagi Monopolis.
Ada suatu salah pengertian yang umum, yaitu bahwa seorang
monopolis harus membuat untung. Ada atau tidak adanya laba tergantung
pada hubungan antara kurva permintaan yang dihadapi oleh Sang
Monopolis dan keadaan biayanya. Sang monopolis mungkin menderita rugi
dalam jangka pendek. Monopoli bisa menderita kerugian disebabkan
karena:
(1) biaya awal yang besar (set up cost).
(2) demand- nya belum berkembang karena belum dikenal. Monopoli
mengalami kerugian hanya dalam jangka pendek. Dalam jangka
panjang monopoli secara pasti mengalami keuntungan.
1. Monopolis yang Mendapatkan Keuntungan.
Analisis perilaku perusahaan monopoli dalam mencapai posisi
equilibrium, yaitu posisi keuntungan maksimum akan dicapai pada saat MR
= MC. Kurva D dan MR apabila digabungkan dengan kurva ongkos, maka
dapat diperoleh “equilibrium perusahaan” yang sekaligus sama dengan
“equal pasar”.
Monopolis merupakan satu-satunya penjual/perusahaan di dalam
pasar/industri sehingga equilibrium perusahaan individual sama dengan
equilibrium pasar. Equal pasar yang menjamin diperolehnya keuntungan
maksimum pada saat MR MC, yaitu pada produksi sebesar Q. Keuntungan
maksimum yang merupakan tujuan pokok dari seorang produsen dapat
dilihat dari gambar di bawah ini, laba maksimal (P1KLP2) dicapai pada saat
MC = MR.
2. Dalam Jangka pendek Monopolis Mengalami Impas.
Sejalan dengan penjelasan gambar di atas, maka besarnya harga
TR = TC. Hal ini terjadi karena adanya kenaikan ongkos rata-rata sehingga
besarnya AC jangka pendek naik menjadi sama dengan harga (P) sehingga
TR = OP1KQ dan TC = OQKP1.
3. Monopolis yang Mendapatkan Kerugian.
Sejalan dengan penjelasan gambar di atas, maka besarnya TC
lebih besar daripada TR. Hal ini terjadi apabila terjadi kenaikan ongkos
rata-rata yang terus- menerus sehingga AC jangka pendek lebih besar
daripada harga per unit (P). Dengan demikian, dalam jangka pendek dapat
menimbulkan kerugian sebesar P1P2KL karena TR =0P1LQ dan TC =
OP2KQ.
Perlu diketahui bahwa seorang monopolis hanya dapat mengatur
banyak sedikitnya jumlah barang yang ditawarkan dan tinggi rendahnya
harga saja. Monopolis tidak mampu mengatur ongkos rata-rata karena
AC tergantung kepada harga faktor-faktor produksi yang diperlukan,
seperti upah tenaga kerja. Oleh karena itu, dalam jangka pendek seorang
Ada beberapa salah pengertian dalam monopoli.
Pertama, bahwa monopolis akan selalu untung. Hal ini tidaklah salah karena
dalam jangka pendek kemungkinan monopolis dapat mengalami kerugian, yang
disebabkan oleh SAC demikian tinggi sedang harga (P) demikian rendah
sehingga P<AC jangka pendek.
Kedua, bahwa kurva permintaan monopolis selalu inelastis. Hal ini tidaklah
salah juga sebab kurva permintaan monopoli tidak selalu inelastis. Elastis atau
inelastis ini tergantung dan kurva permintaannya.
KERUGIAN DAN PENGATURAN MONOPOLI
Dari hal-hal yang dibahas di atas kita lihat bahwa
kerugian masyarakat dan adanya monopoli bukan hanya
timbul karena perusahaan monopoli bisa menikmati
keuntungan di atas keuntungan yang wajar tetapi ada bentuk-
bentuk kerugian lain. Akan tetapi, monopoli tidak selalu lebih
buruk daripada persaingan sempurna, yaitu bila kita lihat dan
segi-segi lain, misalnya :
1. Output yang Lebih Kecil
Jika suatu industri dengan persaingan murni dijadikan monopoli,
maka monopoli akan menaikkan harga dan memperkecil output dari
sebelumnya. Dalam menjelaskan hal ini, kita akan menganggap bahwa
biaya produksi rata-rata minimum sama saja. Sebenarnya kita
memperkirakan kurva biaya Sang Monopolis seperti ini akan lebih
tinggi daripada dalam persaingan murni. Jika industri adalah suatu
industri dengan persaingan bebas, masing-masing perusahaan akan
mempergunakan skala perusahaan yang cukup besar untuk dapat
mengambil keuntungan dan skala. Artinya, mereka akan bekerja dengan
skala optimum perusahaan. Pengubahan jadi monopoli tak membawa
lebih banyak keuntungan ekonomis skala, tetapi sebaliknya akan
2. Halangan bagi Perusahaan Lain yang Hendak Masuk
Pasar.
Dalam industri monopoli, dihalanginya perusahaan
baru untuk masuk memungkinkan diperolehnya laba jangka
panjang. Bila terdapat laba, konsumen membayar lebih
mahal untuk produk tersebut dari biaya produksinya. Artinya,
konsumen membayar lebih banyak untuk produk tersebut
dari yang diperlukan untuk menarik berbagai sumber yang
diperlukan untuk tetap dalam industri tersebut. Dihalanginya
perusahaan baru untuk masuk dalam pasar merupakan
3. Efisiensi Ekonomi.
Perusahaan monopoli biasanya tidak menggunakan
sumber-sumber pada tingkat efisiensi puncaknya. Monopoli
mempergunakan sumber-sumber tetap yang tidak digunakan
dengan efisiensi sebaik-baiknya. Berbeda dengan perusahaan
dalam persaingan murni, dalam ekuilibrium jangka panjang
menggunakan skala optimum perusahaan pada tingkat output
optimum
4. Promosi Penjualan.
Dalam pasar dengan persaingan murni tak ada gunanya
melakukan kegiatan seperti itu. Sang Monopolis mungkin menggunakan
kegiatan promosi penjualan untuk memperbesar pasarnya, artinya untuk
menggeser kurva permintaannya ke kanan. Juga jika monopolis dapat
meyakinkan masyarakat bahwa pemakaian produknya sangat diperlukan
atau tak dapat tidak harus disediakan dalam setiap rumah tangga, maka
elastisitas permintaan pada tingkat harga dapat dikurangi. Di samping itu,
kegiatan seperti itu digunakan untuk melindungi diri dari persaingan yang
mungkin timbul dan untuk melindungi kedudukan monopolinya. Tujuannya
untuk mengaitkan namanya dengan produk tersebut sehingga calon
saingan akan sukar memasuki pasar tersebut.
Oligopoli
Pengertian
Bentuk lain dan pasar yang banyak ditemui dalam praktik adalah
pasar oligopoli, yaitu keadaan di mana hanya sedikit penjual
sehingga tindakan seorang produsen akan mendorong produsen lain
untuk bereaksi. Pasar oligopoli adalah pasar yang terdapat banyak
penjual dan masing-masing penjual dapat memengaruhi harga
pasar.
Secara teoritis sulit sekali untuk menetapkan berapa jumlah
perusahaan dalam pasar agar dapat dikatakan oligopoli. Namun,
untuk dasar analisis, biasanya jumlah perusahaan diasumsikan
kurang dari sepuluh.
Ciri-ciri pasar oligopoli:
1. Menghasilkan atau menjual barang standar atau barang berbeda
Menghasilkan barang standar misalnya perusahaan baja, aluminium.
Sedangkan yang menghasilkan barang berbeda misalnya
perusahaan mobil, truk, sepeda motor, dan sebagainya.
2. Kekuatan menentukan harga kadang-kadang lemah/kuat
Apabila tanpa adanya kerja sama, kekuatan menentukan harga
sangat terbatas. Suatu perusahaan menurunkan harga, perusahaan
lain akan membalas menurunkan yang lebih besar lagi sehingga
keduanya akan sama atau kehilangan pelanggan.
3. Promosi masih diperlukan
Kegiatan promosi bertujuan untuk meraih pembeli baru dan
mempertahankan pembeli lama, terutama pada perusahaan yang
menghasilkan barang yang berbeda.
MODEL PENETAPAN HARGA PASAR OLIGOPOLI
Pasar oligopoli ini mempunyai beberapa model dalam menetapkan harga
produknya, di antaranya yang paling banyak ditemui adalah:
1. Pasar kartel.
2. Pasar dengan kepemimpinan harga (price leadership).
Pasar dengan Ketegaran Harga (Kinked Demand Curve Model)
Salah satu tipe keadaan yang ditimbulkannya adalah kinked demand curve
atau kurva permintaan yang patah. Seorang penjual dapat menaikkan jumlah
penjualannya dengan jalan menurunkan harganya. Hal ini mengakibatkan larinya
pembeli dan penjual yang lain dan datang berbondong-bondong untuk membeli
barang tersebut. Tindakan ini akan diikuti oleh penjual lain. Berarti antarpenjual
saling bertindak untuk menurunkan harga.
PENGARUH OLIGOPOLI TERHADAP KESEJAHTERAAN
Efek kesejahteraan dan bentuk pasar oligopoli kurang lebih
sama dengan monopoli. Di satu pihak oligopoli menimbul efek
yang negatif dalam bentuk:
1. Adanya keuntungan yang terlalu besar (excess profit) yang
dinikmati oleh para produsen oligopoli dalam jangka
panjang.
2. adanya ketidakefisienan produksi karena setiap produsen tidak
beroperasi pada AC yang minimal.
3. Kemungkinan adanya eksploitasi terhadap konsumen maupun
buruh (karena P > MC; seperti dalam kasus monopoli).
4. Ketegaran harga sering dikatakan menunjang adanya inflasi
yang dapat merugikan masyarakat makro.

Contenu connexe

Tendances

makalah ekonomi mikroe and makro
makalah ekonomi mikroe and makromakalah ekonomi mikroe and makro
makalah ekonomi mikroe and makro
teuku1234567
 
Makalah analisis elastisitas penawaran dan permintaan terhadap pasar domestik
Makalah analisis elastisitas penawaran dan permintaan terhadap pasar domestikMakalah analisis elastisitas penawaran dan permintaan terhadap pasar domestik
Makalah analisis elastisitas penawaran dan permintaan terhadap pasar domestik
Marobo United
 
Ekonomi mikro
Ekonomi mikroEkonomi mikro
Ekonomi mikro
RPKSD
 
MAKALAH TEORI PERMINTAAN OLEH BIYAH DJAUHAR
MAKALAH TEORI PERMINTAAN OLEH BIYAH DJAUHARMAKALAH TEORI PERMINTAAN OLEH BIYAH DJAUHAR
MAKALAH TEORI PERMINTAAN OLEH BIYAH DJAUHAR
Biyah Djauhar
 

Tendances (19)

Kelompok 3 ppt slideshare
Kelompok 3 ppt slideshareKelompok 3 ppt slideshare
Kelompok 3 ppt slideshare
 
Kelompok 1 pe mikro (1)
Kelompok 1 pe mikro (1)Kelompok 1 pe mikro (1)
Kelompok 1 pe mikro (1)
 
Kelompok 10 slideshare
Kelompok 10 slideshareKelompok 10 slideshare
Kelompok 10 slideshare
 
Kelompok 15 tugas akhir pe mikro
Kelompok 15 tugas akhir pe mikroKelompok 15 tugas akhir pe mikro
Kelompok 15 tugas akhir pe mikro
 
Pengantar ekonomi mikro kelompok 7
Pengantar ekonomi mikro kelompok 7Pengantar ekonomi mikro kelompok 7
Pengantar ekonomi mikro kelompok 7
 
Kelompok 3 ppt slideshare
Kelompok 3 ppt slideshareKelompok 3 ppt slideshare
Kelompok 3 ppt slideshare
 
makalah ekonomi mikroe and makro
makalah ekonomi mikroe and makromakalah ekonomi mikroe and makro
makalah ekonomi mikroe and makro
 
Makalah ekonomi
Makalah ekonomiMakalah ekonomi
Makalah ekonomi
 
Kelompok 1 pe mikro (2)
Kelompok 1 pe mikro (2)Kelompok 1 pe mikro (2)
Kelompok 1 pe mikro (2)
 
Pengantar ekonomi mikro
Pengantar ekonomi mikroPengantar ekonomi mikro
Pengantar ekonomi mikro
 
270160122 makalah-ekonomi-mikro
270160122 makalah-ekonomi-mikro270160122 makalah-ekonomi-mikro
270160122 makalah-ekonomi-mikro
 
Makalah Ekonomi Mikro II (Resume)
Makalah Ekonomi Mikro II (Resume)Makalah Ekonomi Mikro II (Resume)
Makalah Ekonomi Mikro II (Resume)
 
Makalah analisis elastisitas penawaran dan permintaan terhadap pasar domestik
Makalah analisis elastisitas penawaran dan permintaan terhadap pasar domestikMakalah analisis elastisitas penawaran dan permintaan terhadap pasar domestik
Makalah analisis elastisitas penawaran dan permintaan terhadap pasar domestik
 
Ekonomi mikro
Ekonomi mikroEkonomi mikro
Ekonomi mikro
 
Makalah permintaan dan penawaran
Makalah permintaan dan penawaranMakalah permintaan dan penawaran
Makalah permintaan dan penawaran
 
Makalah mikro ekonomi
Makalah mikro ekonomiMakalah mikro ekonomi
Makalah mikro ekonomi
 
MAKALAH TEORI PERMINTAAN OLEH BIYAH DJAUHAR
MAKALAH TEORI PERMINTAAN OLEH BIYAH DJAUHARMAKALAH TEORI PERMINTAAN OLEH BIYAH DJAUHAR
MAKALAH TEORI PERMINTAAN OLEH BIYAH DJAUHAR
 
Ekonomi mikro
Ekonomi mikroEkonomi mikro
Ekonomi mikro
 
Makalah Teori mikro ekonomi
Makalah Teori mikro ekonomiMakalah Teori mikro ekonomi
Makalah Teori mikro ekonomi
 

Similaire à Pengantar ekonomi mikro kelompok 8

1pengertiandanruanglingkupilmuekonomi-220927060642-0f3760c8.pdf
1pengertiandanruanglingkupilmuekonomi-220927060642-0f3760c8.pdf1pengertiandanruanglingkupilmuekonomi-220927060642-0f3760c8.pdf
1pengertiandanruanglingkupilmuekonomi-220927060642-0f3760c8.pdf
xjnbrkrx64
 
Analisis Makro dan Mikro Ekonomi Ruhilatul Ilma 434334032018016
Analisis Makro dan Mikro Ekonomi Ruhilatul Ilma 434334032018016 Analisis Makro dan Mikro Ekonomi Ruhilatul Ilma 434334032018016
Analisis Makro dan Mikro Ekonomi Ruhilatul Ilma 434334032018016
Ruhilatul Ilma
 
Pengertian pasar faktor produksi (pasar input)
Pengertian pasar faktor produksi (pasar input)Pengertian pasar faktor produksi (pasar input)
Pengertian pasar faktor produksi (pasar input)
Gondo Madden
 
Rangkuman kesimpulan ekonomi mikro
Rangkuman kesimpulan ekonomi mikroRangkuman kesimpulan ekonomi mikro
Rangkuman kesimpulan ekonomi mikro
Retna Rindayani
 
Pengantar Ilmu Ekonomi.ppt
Pengantar Ilmu Ekonomi.pptPengantar Ilmu Ekonomi.ppt
Pengantar Ilmu Ekonomi.ppt
BangRio4
 

Similaire à Pengantar ekonomi mikro kelompok 8 (20)

PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP ILMU EKONOMI.ppt
PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP ILMU EKONOMI.pptPENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP ILMU EKONOMI.ppt
PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP ILMU EKONOMI.ppt
 
1pengertiandanruanglingkupilmuekonomi-220927060642-0f3760c8.pdf
1pengertiandanruanglingkupilmuekonomi-220927060642-0f3760c8.pdf1pengertiandanruanglingkupilmuekonomi-220927060642-0f3760c8.pdf
1pengertiandanruanglingkupilmuekonomi-220927060642-0f3760c8.pdf
 
PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP ILMU EKONOMI1.ppt
PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP ILMU EKONOMI1.pptPENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP ILMU EKONOMI1.ppt
PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP ILMU EKONOMI1.ppt
 
KUMPULAN TUGAS AKHIR PPT PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 4 KELAS U
KUMPULAN TUGAS AKHIR PPT PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 4 KELAS UKUMPULAN TUGAS AKHIR PPT PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 4 KELAS U
KUMPULAN TUGAS AKHIR PPT PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 4 KELAS U
 
PPT TUGAS AKHIR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 4.pptx
PPT TUGAS AKHIR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 4.pptxPPT TUGAS AKHIR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 4.pptx
PPT TUGAS AKHIR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 4.pptx
 
KUMPULAN TUGAS PPT PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 4 KELAS U
KUMPULAN TUGAS PPT PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 4 KELAS UKUMPULAN TUGAS PPT PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 4 KELAS U
KUMPULAN TUGAS PPT PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 4 KELAS U
 
Tugas Akhir Kumpulan PPT Bab 1-11 Teori Ekonomi Mikro (Kelompok 7) - Dr.Sigit...
Tugas Akhir Kumpulan PPT Bab 1-11 Teori Ekonomi Mikro (Kelompok 7) - Dr.Sigit...Tugas Akhir Kumpulan PPT Bab 1-11 Teori Ekonomi Mikro (Kelompok 7) - Dr.Sigit...
Tugas Akhir Kumpulan PPT Bab 1-11 Teori Ekonomi Mikro (Kelompok 7) - Dr.Sigit...
 
Analisis Makro dan Mikro Ekonomi Ruhilatul Ilma 434334032018016
Analisis Makro dan Mikro Ekonomi Ruhilatul Ilma 434334032018016 Analisis Makro dan Mikro Ekonomi Ruhilatul Ilma 434334032018016
Analisis Makro dan Mikro Ekonomi Ruhilatul Ilma 434334032018016
 
Pengantar Ilmu Ekonomi.pptx
Pengantar Ilmu Ekonomi.pptxPengantar Ilmu Ekonomi.pptx
Pengantar Ilmu Ekonomi.pptx
 
Materi 1
Materi 1Materi 1
Materi 1
 
Konsep Dasar Ekonomi IPS
Konsep Dasar Ekonomi IPSKonsep Dasar Ekonomi IPS
Konsep Dasar Ekonomi IPS
 
Pengertian pasar faktor produksi (pasar input)
Pengertian pasar faktor produksi (pasar input)Pengertian pasar faktor produksi (pasar input)
Pengertian pasar faktor produksi (pasar input)
 
Pengantar ekonomi
Pengantar ekonomiPengantar ekonomi
Pengantar ekonomi
 
Cbr eko mikro unimed
Cbr eko mikro unimedCbr eko mikro unimed
Cbr eko mikro unimed
 
Teori ekonomi tho
Teori ekonomi thoTeori ekonomi tho
Teori ekonomi tho
 
Rangkuman kesimpulan ekonomi mikro
Rangkuman kesimpulan ekonomi mikroRangkuman kesimpulan ekonomi mikro
Rangkuman kesimpulan ekonomi mikro
 
Masalah ekonomi dan kebutuhan
Masalah ekonomi dan kebutuhanMasalah ekonomi dan kebutuhan
Masalah ekonomi dan kebutuhan
 
Definisi ilmu ekonomi
Definisi ilmu ekonomiDefinisi ilmu ekonomi
Definisi ilmu ekonomi
 
Pengantar Ilmu Ekonomi.ppt
Pengantar Ilmu Ekonomi.pptPengantar Ilmu Ekonomi.ppt
Pengantar Ilmu Ekonomi.ppt
 
TUGAS AKHIR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 02.pptx
TUGAS AKHIR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 02.pptxTUGAS AKHIR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 02.pptx
TUGAS AKHIR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 02.pptx
 

Dernier

uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuanganuang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
langkahgontay88
 
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh CityAbortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
jaanualu31
 
Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get CytotecAbortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
Abortion pills in Riyadh +966572737505 get cytotec
 
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotecAbortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
Abortion pills in Riyadh +966572737505 get cytotec
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
ChairaniManasye1
 
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaDAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
armanamo012
 
Pengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh Implementasi
Pengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh ImplementasiPengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh Implementasi
Pengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh Implementasi
GustiAdityaR
 
presentasi pertemuan 2 ekonomi pertanian
presentasi pertemuan 2 ekonomi pertanianpresentasi pertemuan 2 ekonomi pertanian
presentasi pertemuan 2 ekonomi pertanian
HALIABUTRA1
 
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah okebsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
galuhmutiara
 

Dernier (20)

Presentasi Pengertian instrumen pasar modal.ppt
Presentasi Pengertian instrumen pasar modal.pptPresentasi Pengertian instrumen pasar modal.ppt
Presentasi Pengertian instrumen pasar modal.ppt
 
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuanganuang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
 
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptxWAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
 
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh CityAbortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
 
Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get CytotecAbortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
 
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptx
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptxMOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptx
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptx
 
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).pptIntroduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
 
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotecAbortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
 
Review Kinerja sumberdaya manusia pada perusahaan
Review Kinerja sumberdaya manusia pada perusahaanReview Kinerja sumberdaya manusia pada perusahaan
Review Kinerja sumberdaya manusia pada perusahaan
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
 
Memahami Terkait Perilaku Konsumen untuk bisnis
Memahami Terkait Perilaku Konsumen untuk bisnisMemahami Terkait Perilaku Konsumen untuk bisnis
Memahami Terkait Perilaku Konsumen untuk bisnis
 
Karakteristik dan Produk-produk bank syariah.ppt
Karakteristik dan Produk-produk bank syariah.pptKarakteristik dan Produk-produk bank syariah.ppt
Karakteristik dan Produk-produk bank syariah.ppt
 
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaDAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
 
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISKEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
 
Cara memulai bisnis/usaha baru bagi wirausaha
Cara memulai bisnis/usaha baru bagi wirausahaCara memulai bisnis/usaha baru bagi wirausaha
Cara memulai bisnis/usaha baru bagi wirausaha
 
Pengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh Implementasi
Pengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh ImplementasiPengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh Implementasi
Pengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh Implementasi
 
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxPSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
 
presentasi pertemuan 2 ekonomi pertanian
presentasi pertemuan 2 ekonomi pertanianpresentasi pertemuan 2 ekonomi pertanian
presentasi pertemuan 2 ekonomi pertanian
 
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah okebsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
 
Slide-AKT-102-PPT-Chapter-10-indo-version.pdf
Slide-AKT-102-PPT-Chapter-10-indo-version.pdfSlide-AKT-102-PPT-Chapter-10-indo-version.pdf
Slide-AKT-102-PPT-Chapter-10-indo-version.pdf
 

Pengantar ekonomi mikro kelompok 8

  • 1. Disusun Oleh Kelompok 8 Kelas G Pengantar Ekonomi Mikro Dosen Pengampu : Dr. Sigit Sardjono, M.S. Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
  • 2. Manfaat Teori Ekonomi Mikro Kelompok 8
  • 3. Pengertian Ekonomi Mikro • Merupakan ilmu ekonomi yang mempelajari perilaku konsumen dan perusahaan. Serta menentukan harga pasar dan kuantitas barang dan jasa. Ekonomi mikro memengaruhi pengambilan keputusan dalam hal penawaran dan permintaan barang atau jasa. • Berdasarkan buku Principle of Microeconomics (2008) karya N Gregory Mankiew, adalah ilmu yang membahas tentang peran individu dalam ekonomi. Bagaimana rumah tangga dan perusahaan membuat keputusan. Serta berinteraksi dengan pasar tertentu.
  • 4. Pengertian Menurut Ahli 1. Mary A Marchant dan William M Snell Ekonomi mikro merupakan kajian terkait individu, rumah tangga, dan perusahaan pengambil keputusan dalam proses ekonomi. 2. David A. Moss Ekonomi mikro sebagai Langkah penganalisisan sebuah keputusan yang dibuat oleh individu atau kelompok mulai dari Faktor-faktornya hingga ke pertimbangan akan biaya dan manfaatnya. 3. Adam Smith Ekonomoni mikro merupakan Melihat adanya berbagai pertimbangan rasional dalam pengambilan keputusan yang dipilih oleh pelaku ekonomi. 4. Sadono Sukirno Ekonomi mikro merupakan cabang dari ilmu ekonomi yang mempelajari perilaku konsumen dan perusahaan serta penentuan.
  • 5. Manfaat dan Guna Ekonomi Makro 1. Agar sebuah peristiwa dapat diabstraksikan secara gambling, rinci, dan detail. 2. Untuk menyederhanakan, menggeneralisasikan, serta meramalkan hal-hal yang belum diketahui.Suatu teori sebenarnya merupakan suatu konsep, gagasan, atau prinsip. 3. untuk dapat merumuskan pemikiran-pemikiran yang dapat menjelaskan permasalahan-permasalahan yang ada. 4. Dapat mempelajari mengapa permintaan mengapa harga suatu barang naik atau turun, mengapa permintaan suatu barang naik atau turun, dan mengapa penawaran suatu barang dapat berubah.
  • 6. Struktur Teori Ekonomi Mikro 1. Definisi Menjelaskan variable-variable yang sifat hubungannya diterangkan dalam teori tersebut. Contoh : “kalau harga suatu barang berubah maka jumlah barang yang diminta akan berubah.” 2. Pemisalan-Pemisalan (Asumsi) Kegiatan ekonomi dan kehidupan pereokonomian sangatlah kompleks sehingga harus dibuat gambaran yang lebih sederhana mengenai hubungan suatu peristiwa dengan factor-faktor yang mempengaruhinya (terutama dengan factor-faktor yang terpenting). Pemisalan dikenal sebagai CETERIUS PARIBUS ( dari
  • 7. 3. Hipotesis Adalah pernyataan yang menjelaskan variable yang dibicarakan. Hipotesis berhubungan dengan “jika-maka” yang didapat dari pengamatan dunia nyata. Hipotesis memiliki 2 sifat yang positif dan negative. Hipotesa positif : jika pendapatan naik maka permintaan terhadap barang akan naik Hipotesa negative : jika harga suatu barang naik maka permintaan akan turun. 4. Pembuatan ramalan peramalan dalam ekonomi sangatlah penting, karena sangat berguna untuk dijadikan landasan dalam merumuskan langkah-langkah perbaikan suatu perekonomian, setidaknya, bila diramalkan akan terjadi penurunan suatu kondisi perekonomian maka paling tidak kita dapat mengawali dengan menghindari penyebabnya, sehingga kerugan yang mungkin akan timbul dapat dikurangi.
  • 8. Kebutuhan Ekonomi 1. Kebutuhan Manusia Kebutuhan manusia adalah titik pangkal kegiatan perekonomian. Kebutuhan manusia adalah tujuan akhir kegiatan perekonomian. Kebutuhan adalah tenaga penggerak atau tenaga pendorong perekonomian. Kebutuhan manusia mempunyai dua ciri kebutuhan itu berbagai ragam dan dalam jangka panjang tak dapat dipuaskan. Tidak dapat dipuaskan ini tak perlu berarti bahwa kebutuhan seseorang atas suatu barang tertentu adalah tak terbatas. 2. Sumber Pemuas Tingkat pemuas kebutuhan yang dapat disediakan suatu perekonomian sebahagian tergantung pada jumlah dan kwalitas sumber-sumber yang dipunyainya. Sumber-sumber adalah alat alat yang tersedia untuk menghasilkan barang-barang yang selanjutnya digunakan untuk memenuhi kebutuhan.
  • 9. 3. Teknik Produksi Tehnik produksi dan jumlah serta mutu tenaga kerja yang ada menentukan tingkat pemenuhan kebutuhan yang dapat di capal oleh suatu perekonomian. Tehnik produksi adalah penge tahuan dan alat-alat untuk merubah sumber-sumber menjadi bentuk yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan. Tehnik yang tersedia umumnya dianggap berada di luar bidang teori ekonomi, tapi berada dalam bidang tehnik. Tapi permintaan barang yang akan dibuat, jumlah yang akan diproduksikan dan tehnik yang akan digunakan biasanya termasuk dalam skope ilmu ekonomi. 4. Sumber Daya dan Teknologi Sumberdaya sendiri mengambil berbagai bentuk. Sumberdaya dapat dikelompokkan menjadi sumberdaya alam, baik yang masih asli maupun yang sudah diproses (natural dan property resources) dan sumberdaya manusia (human resources). Disamping itu masih ada unsur khusus yang mempunyai kedudukan yang unik yaitu
  • 10. Sumberdaya alam yang sudah diproses manusia tetapi masih tetap dipakai sebagai alat produksi disebut barang modal. Jadi barang modal adalah barang hasil proses produksi tetapi masih berfungsi sebagai alat produksi barang dan jasa yang lain. Karena itu para ahli ekonomi juga menyebut sumberdaya sebagai faktor produksi karena sumberdaya berfungsi sebagai masukan dalam proses produksi. Termasuk dalam barang modal adalah mesin, pabrik, gudang, alat pengangkutan dan sebagainya, tetapi uang tidak termasuk kedalamnya, demikian pula, apa yang dikenal sebagai modal finansial seperti saham, obligasi, dan lainnya. 6. Sumber Daya Manusia Sumberdaya manusiawi yang disebut kemampuan berwirakarya (atau berwiraswasta atau entrepreneurial ability). Kemampuan berwirakarya adalah kemampuan seseorang untuk mengambil inisiatif mengorganisasikan sumberdaya yang tersedia secara kreatif dan inovatif dalam melakukan kegiatan ekonomi, serta untuk mengambil keputusan yang dapat berakibat luas bagi sesuatu usaha atau perusahaan. Dengan demikian seorang wirakaryawan adalah seorang organisator, inovator, dan pengambil keputusan yang ulung dan berfungsi sebagai otak perusahaan karena kecemerlangan imajinasi dan kelihaiannya dalam mengemudikan perusahaan kearah kemajuan yang mantap
  • 11. Ruang Lingkup Ekonomi Mikro 1. Interaksi di Pasar Barang Pasar merupakan tempat pertemuan antara permintaan dan penawaran. Pasar juga menjadi tempat dimana penjual dan pembeli dapat bertemu untuk dapat melakukan transaksi jual-beli. 2. Perilaku Penjual dan Konsumen Keduanya memiliki sifat yang rasional, dimana penjual menginginkan keuntungan maksimal, dan pembeli menginginkan kepuasan optimal dari segi Kualitas dan Harga produk. Dalam menganalisis perilaku antara penjual dan pembeli, ada 3 asumsi yang dapat
  • 12. 3. Interaksi di Pasar Faktor Produksi Dari sisi penjual memiliki produk yang memenuhi kebutuhan manusia juga membutuhkan faktor produksi dengan cara membelinya, sementara dai consumen membutuhkan uang dalam pemebuhan kebutuhannya. 4. Elastisitas Harga Mempelajari bagaimana harga-harga suatu barang maupun jasa terbentuk di pasar. Harga ini dipengaruhi oleh seberapa banyaknya jumlah permintaan. 5. Industri Mempelajari bagaimana arus perputaran barang dan jasa dapat terbentuk. Ia juga Menganalisis barang produksi, produsen, konsumen, dan distribusi dalam hal kemungkinan rasional dalam pengambilan keputusan ekonomi.
  • 13. Teori Permintaan, Penawaran, dan Harga Pasar Kelompok 8
  • 14. Harga Suatu Barang dan Jasa
  • 15. Pengertian Harga adalah nilai barang dan jasa yang dinyatakan dengan jumlah uang tertentu. Barang dan jasa tersebut mempunyai harga bila barang dan jasa itu mempunyai nilai dan guna. Di samping berguna dan bernilai, barang tersebut juga terbatas adanya (langka). Serta juga sebagai mekanisme pertukaran
  • 16. Di samping menciptakan mekanisme pertukaran, harga juga berfungsi sebagai : 1. Mengadakan keseimbangan antara kebutuhan dengan alat pemuas yang diminta 2. Dengan adanya harga manusia mau tidak mau akan membatasi kebutuhannya sesuai dengan kemampuannya membayar jasa/barang tersebut. Jadi, harga barang berfungsi sebagai “to cut off demand” (cassel). 3. Harga juga membagi alat produksi pada berbagai kemungkinan pemakaian. 4. Harga juga merupakan pendapatan berupa upah, bunga modal, serta pendapatan pengusaha, dan pemilik sumber
  • 18. Pengertian Permintaan akan barang dan jasa timbul dari kebutuhan konsumen untuk menguasai barang den jasa tersebut. Keinginan ini timbul karena barang dan jasa itu mempunyai “nilai”. Dalam kenyataannya, tidak setiap keinginan konsumen bisa terwujud. Tergantung apakah permintaannya dapat terealisasi dalam transaksi atau tidak. Oleh karena itu, perlu dibedakan antara permintaan dan keinginan (desire) karena permintaan adalah salah satu unsur penting dalam menentukan harga sesuatu barang, sedangkan keinginan bukanlah suatu unsur yang turut menentukan harga.
  • 19. Faktor yang memengaruhi permintaan suatu barang : 1. Harga barang itu sendiri. 2. Kegunaan barang tersebut. 3. Rasa dan keinginan konsumen. 4. Banyak dan sedikitnya konsumen itu sendiri. 5. Jumlah barang dan jasa yang tersedia. 6. Jumlah dan jenis barang pengganti. 7. Harga barang yang lain. 8. Tingkat penghasilan konsumen. 9. Waktu/tempat.
  • 20. Namun, secara umum yang selalu melekat pada semua jenis barang faktor yang memengaruhi permintaan suatu barang adalah: 1. Harga barang itu sendiri 2. Harga barang lain (competitor) 3. Income 4. Selera Bila permintaan ini dirumuskan dalam fungsi, yang disebut fungsi permintaan sebagai berikut: 1. Dx = f (Px; Py . . . . . . . Pz, I, S) 2. Dx : Permintaan barang 3. Px : Harga barang itu sendiri 4. P2 : Harga barang yang lain 5. I : Pendapatan konsumen 6. S : Selera
  • 22. Pengertian Penawaran dapat diartikan dengan “Berbagai kuantitas barang yang akan dijual oleh penjual di pasar dengan berbagai kemungkinan harga, dengan asumsi keadaan lain dianggap tetap tak berubah”. Penawaran adalah hubungan antara harga dengan kuantitas untuk setiap unit waktu yang akan dijual oleh penjual.
  • 23. Hukum Penawaran Hukum tersebut di atas berarti bahwa kalau harga suatu barang meningkat maka jumlah barang yang ditawarkan akan meningkat (karena produsen semakin menguntungkan), dan sebaliknya kalau harga turun, jumlah barang yang ditawarkan juga menurun (karena kurang menguntungkan bagi produsen). “Jika harga suatu barang/jasa naik maka jumlah barang yang ditawarkan akan bertambah dan sebaliknya jika harga turun maka jumlah barang yang ditawarkan akan berkurang dengan anggapan ceteris paribus.”
  • 24. Kura Penawaran Bentuk Kurva Penawaran yang Tunduk dengan Hukum Penawaran Bentuk Persamaan Matematika Qs = F (Px) Qs = a + bP
  • 25. Kura Penawaran Bentuk Kurva Penawaran yang Tidak Tunduk dengan Hukum Penawaran Kurva S1 merupakan kurva penawaran jangka panjang dengan biaya konstan atau constant cost long-run supply curve, sedangkan kurva S2 disebut sebagai kurva penawaran jangka panjang dengan biaya menurun atau decreasing cost long-run supply curve.
  • 27. Pengertian Elastis Jika terjadi perubahan faktor yang memengaruhi permintaan suatu barang akan mendapat respon/reaksi dari konsumen dengan berubahnya jumlah barang yang diminta. Respon atau reaksi berubahnya jumlah barang yang diminta (dibeli) bisa besar ataupun bisa juga kecil. Mengukur respon atau reaksi dalam teori ekonomi disebut dengan elastisitas. Semakin elastis sifat permintaannya semakin besar responnya, sebaliknya semakin tidak elastis sifat permintaannya semakin kecil responnya. Tingkat elastisitas ini ialah tingkat terpengaruhnya jumlah barang
  • 28. Elastisitas Permintaan Elastisitas harga permintaan adalah kepekaan jumlah suatu produk yang akan di beli oleh konsumen terhadap perubahan harga dengan kurva permintaan tertentu. Atau elastisitas permintaan ialah besar kecilnya persentase perubahan pada jumlah yang diminta yang disebabkan oleh persentase tertentu dari perubahan harga. Jika jumlah yang dibeli sangat peka terhadap perubahan harga, suatu penurunan harga dapat meningkat kan jumiah uang yang dibelanjakan untuk barang tersebut, jika jumlah yang dibeli tidak peka terhadap perubahan harga, suatu penurunan harga mungkin menurunkan jumlah uang yang dibe lanjakan untuk barang tersebut ini
  • 30. Sifat elastisitas dari suatu permintaan suatu barang ada 5 macam, yaitu (1) perfect elastic; (2) elastic; (3) unitary elastis, (4) inelastis; (5) perfect inelastic. Melihat Besarnya Koefisien Elastisitasnya 1. Jika koefisien elastisitas tak terhingga (ω ) maka elastisitasnya disebut perfect elastis (sangat elastis). 2. Jika koefisien elastisitas > 1 maka elastisitasnya disebut elastis. 3. jika koefisien elastisitas < 1 maka elastisitasnya disebut inelastis. 4. jika koefisien elastisitas = 1 maka elastisitasnya disebut unitary elastis.
  • 32. Arc Elasticity Memperbandingkan presentase perubahan harga dengan prosentase perubahan yang diminta atau yang ditawarkan. Arc elasticity ini mengukur respons (kepekaan) perubahan jumlah barang yang diminta karena adanya perubahanharga. Perubahan harga dan perubahan jumlah yang diminta mempunyai rentang jarak, seperti terlihat pada gambar di bawah jarak A ke B atau sebaliknya. Ed = : OX1 – OX0 OX0 OP0 OP1 – OP0
  • 33. Cara ini akan menghasilkan perhitungan yang berbeda jika informasi data sama tetapi dibalik, misalkan data seperti di bawah ini: Data harga dan permintaan: Kondisi Harga Jumlah Diminta Nilai Ed A Rp. 1000 20 - B Rp. 800 30 - 5/2 (-2,5)
  • 34. Data di atas bisa juga dibaca/dibuat sebagai berikut: Kondisi Harga Jumlah Diminta Nilai Ed B Rp. 800 30 - A Rp. 1000 20 - 4/3 (-1,33)
  • 35. Dari data di atas dengan menggunakan rumus di atas akan menghasilkan sama. Seharusnya akan menghasilkan angka yang sama. Ada yang salah dari rumus di atas, yaitu besarnya angka OP dan OX untuk kedua kondisi di atas seharus sama tetapi berbeda. Oleh karena itu, penghitungan untuk nilai OP dan OX digunakan nilai tengah. Jika OP dan OX digunakan nilai tengah kedua data yang sebenarnya identik itu akan menghasilkan penghitungan yang sama, yaitu sebesar -1.8 dengan rumus sebagai berikut: Cara ini akan menghasilkan perhitungan yang berbeda jika informasi data sama tetapi dibalik, misalkan data seperti di bawah ini: Ed = (X1 – X0) (X0 + X1) x (P0 + P1) (P1 – P0)
  • 36. Data harga dan permintaan : Kondisi Harga Jumlah Diminta Nilai Ed A Rp. 1000 20 - B Rp. 800 30 - 9/5 (-1,8) Data di atas bisa juga dibaca/dibuat sebagai berikut: Kondisi Harga Jumlah Diminta Nilai Ed B Rp. 800 30 - A Rp. 1000 20 - 9/5 (-1,8)
  • 37. Point Elasticity Konsep elastisitas menggambarkan adanya kecilnya perubahan harga sehingga seakan-akan tidak terjadi perubahan. Misalnya harga mobil ALPHRAD DARI Rp 1,5 miliar turun Rp 20 juta. Menggambarkan skala seperti ini akan kesulitan. Kita akan mengukur angka elastisitas harga dari permintaan pada titik B yakni kita ingin mengukur elastisitas titik. Kemiringan slope dari garis lurus PABX pada titik A adalah AP/AQ; secara geometri sama dengan AXo/XoX, sehingga AQ/AP = XoX/AXo. Jadi Edi A = (XoA/0Xo) x (XoX/XoA) = XoX/0Xo.
  • 38. Elastisitas di E = EK/EP = LK/OL = OH/HP Sebagai Contoh E di B = 25/25 = - 1 E di A = (-340/20) = -1.5 E di C = (-10/40) = - 1/4 Memperhatikan hasil-hasil penghitungan elastisitas point di samping dapat disimpulkan semakin tinggi kebaradaan titik di kurva permintaan semakin besar koefisien elastisitasnya. Semakin rendah keberadaan titik tersebut di kurva permintaan semakin rendah koefisien elastisitasnya. Jika titik itu tepat berada di tengah- tengah membagi garis horizontal dan vertikal maka koefisien elastisitasnya sama dengan 1. Di atas titik (A) di atas koefisiennya lebih besar
  • 39. 1. Menghitung Tingkat Elestisitas Dengan Mempergunakan Pendekatan Persamaan Fungsi Rumus Ed =( Q / P ) x (P / Q) 2. Dengan Mengamati Hubungan Elastisitas dengan Total Revenue (Total Penerimaan) Terlihat pada tabel di atas, jika harga dinaikkan berakibat TR-nya turun maka sifat elastiistas permintaannya adalah Elastis. Karena akan menghasilkan nilai koefisien elastisitas > 1. No Nilai Elastisitas Jika Harga Naik Jika Harga Turun 1 Ed > 1 TR Turun TR Naik 2 Ed = 1 TR Tetap TR Tetap 3 Ed < 1 TR Naik TR Turun
  • 40. 3. Mengamati Arah Perubahan Harga dan Total Revenue No Harga Revenue Arah Perubahan Elastisitas 1 Naik Naik Sama In Elastis 2 Turun Naik Berlawanan Elastis 3 Naik Turun Berlawanan Elastis 4 Turun Turun Sama In Elastis 5 Naik Tetap - Unitary 6 Turun Tetap - Unitary
  • 41. • Jika nilai MR = 0, koefisien elastisitas = 1 dan permintaannya unitary elastis. • Jika nilai MR = positif, koefisien elastisitas > 1 dan permintaannya elastis. • Jika nilai MR = Negatif, koefisien elastisitas < 1 dan permintaannya inelastis. 4. Dengan Melihat Kurva Permintaan (AR) dengan MR • Perhatikan gambar di atas, jika kurva MR memotong sumbu horizontal pada saat itu nilai MR = 0. Bagian kurva MR yang berada di atas horizontal menunjukkan nilai MR yang positif dan bagian yang berada di bawah horizontal menunjukkan nilai MR yang negatif
  • 42. 5. Melihat Kecondongan Kurva Permintaan Jika kecondongan kurva permintaannya seperti: • D1 sifat permintaannya disebut perfect inelastis. • D2 sifat permintaannya disebut perfect elastis. • D3 sifat permintaannya disebut elastis. • D4 sifat permintaannya disebut unitary elastis. • D5 sifat permintaannya disebut inelastis.
  • 43. Elastisitas Sempurna ● Bila kurva permintaan sejajar sumbu x maka besarnya tingkat elastisitas = ω. Keadaan ini disebut elastis sempurna yang berarti berapapun jumlah barang yang diminta harga akan tetap. ● Jika kurva permintaan sejajar dengan sumbu Y maka besarnya tingkat elastisitas = 0. Keadaan ini disebut inelastis sempurna.
  • 44. • Faktor-faktor yang memengaruhi tingkat elastisitas: Ada atau tidaknya barang subtitusi yang kualitas relatif sama dan harganya lebih rendah. Jika ada maka permintaan akan barang tersebut elastis. • Macam penggunaan: Semakin bervariatif prnggunannya barang tersebut, maka permintaan akan barang itu akan elastis. Sebaliknya jika barang tersebut alternatif penggunaannya sangat terbatas, maka permintaan akan barang itu akan bersifat inelastis. •Perbandingan harga barang-barang tersebut dengan pendapatan konsumen: Bila harga yang diminta itu relatif mengambil sebagian besar pendapatan
  • 45. Cross Elasticity Elastisitas permintaan silang mengukur sampai berapa jauh berbagai barang berhubungan satu sama lain. Jika kita lihat barang X dan Y, elastisitas silang barang X terhadap barang Y sama dengan persentasi perubahan barang X yang dibeli dibagi dengan persentasi p harga barang Y. Elastisitas permintaan silang mengukur sampai berapa jauh berbagai barang berhubungan satu sama lain. Jika kita lihat barang X dan Y. Elastisitas silang barang X terhadap barang Y sama dengan persentasi perubahan barang X yang dibeli dibagi dengan persentasi p harga barang Y. Untuk menghitung tingkat cross elastisity ini dengan membandingkan prosentase perubahan jumlah barang X yang dibeli dengan prosentase perubahan harga Y dan ini dapat diformulasikan sebagai berikut: Exy (η ) = (Qy2 Qy 1 / Qy1 Qy2) : (Px1 Px2 / Px 1 Px2) Exy = (Qy2 – Qy1 / Qy1 + Qy2) x (Px1 + Px2 / Px2 – Px1) Jika hasilnya positif maka barang itu merupakan barang substitusi satu sama lain dan jika hasilnya negatif maka barang tersebut merupakan
  • 46. 1. Elastisitas Barang Subtitusi 2. Elastisitas Barang Komplementer Karena harga teh turun, selain berakibat naiknya jumlah yang diminta juga mengakibatkan jumlah yang diminta kopi berkurang walaupun harga kopi tidak berubah. Kejadian ini diakibatkan karena kopi dan teh adalah barang substitusi. Kopi dan gula adalah barang Komplemen. Karena harga gula turun, selain berakibat naiknya jumlah yang diminta juga mengakibatkan jumlah yang diminta kopi bertambah walaupun harga kopi tidak berubah. Kejadian ini diakibatkan karena kopi dan gula adalah barang substitusi.
  • 47. Hubungan Barang Substitusi, Komplemen, dan Elastisitas Silang Jika harga barang Y naik mengakibatkan naiknya jumlah barang X yang diminta. Barang X dan Y adalah substitut. Tetapi jika jika harga barang Y naik mengakibatkan jumlah yang diminta barang X turun maka barang X dan Y adalah barang Komplemen. No Elastisitas Silang Sifat Hubungan Jika Py Naik Jika Py Turun 1 Jika Exy > 0 Subtitutes Qx Naik Qx Turun 2 Jika Exy = 0 Tidak ada hubungan Qx Tetap Qx Tetap 3 Jika Exy < 0 Komplemen Qx Turun Qx Naik
  • 48. Elastisitas Penawaran Konsep elastisitas penawaran persis sama dengan konsep elasatisitas permintaan. Rumus untuk pengukuran koofesien juga sama: Es =( % Qs) / (% Px) Dalam elastisitas penawaran tak ada kekacauan yang timbul mengenai tanda koofesien elastisitas, kecuali dalam keadaan yang tak biasa, yaitu mengenai kurva yang miring ke bawah. Suatu perubahan harga akan mengakibatkan perubahan jumlah dalam arah yang sama bila kurva penawaran miring kearah kanan atas; jadi X dan P adalah positif keduanya atau negatif keduanya. Oleh sebab itu, koefesien elastisitas selalu positif.
  • 49. Menentukan sifat penawaran, hampir sama dengan permintaan, yaitu dengan cara: 1. Melihat Besarnya Koefisien Elastisitasnya ● Jika nilai Es tak terhingga (ω ) disebut perfect elastis (sangat elastis). ● Jika nilai Es > 1 disebut elastis. ● Jika nilai Es < 1 disebut inelastis. ● Jika nilai Es = 1 disebut unitary elastis. ● Jika nilai Es = 0 disebut perfect elastis (inelastis sempurna). 2. Melihat Kecondongan kurva permintaan Jika kecondongan kurva permintaannya seperti: a. S1 sifat penawarannya disebut perfect inelastis. b. S2 sifat penawarannya disebut inelastis. c. S3 sifat penawarannya disebut unitary
  • 50. Income Elasticity (Elastisitas Pendapatan) Elastisitas pendapatan adalah elastisitas yang menunjukkan tingkat kepekaan dari perubahan jumlah barang yang diminta dengan perubahan pendapatan. Konsep elastisitas pendapatan ini dengan asumsi bahwa setiap orang akan menambah/ mengurangi pembelian barang bila pendapatannya berubah. Hal ini dapat dinyatakan sebagai berikut: Ei =( % Qs) / ( % I) Ei = (Q2 – Q1 / Q1 + Q2) : (I2 – I1 / I1 + I2) Jika berupa fungsi, maka rumusnya sebagai berikut: Ei = ( Q / P) x (I / Q) Ada dua kemungkinan dalam elastisitas pendapatan, yaitu: a. Jika Ei > 1; barang yang diminta adalah barang superior.
  • 51. Perubahan Permintaan Barang Lux karena Adanya Kenaikan Income dan Perubahan Barang Inferior karena Adanya Kenaikan Income
  • 52. . Barang luxury adalah brang yang dibeli dalam jumlah lebih banyak jika pendapatan konsumen bertambah Barang inferior adalah barang yang dibeli dalam jumlah lebih sedikit atau dikurangi jika pendapatan konsumen bertambah.
  • 53. Hubungan Elastisitas Income dan Jenis Produk Jika koefisien elastisitas income lebih besar dari satu maka jenis produk itu adalah barang lux. Atau jika Income konsumen meningkat 20% jumlah yang dibeli produk X bertambah lebih besar dari 20% maka produk X tersebut adalah produk luxury. No Elastisitas Income Jenis Produk Jika Income Naik Jika Income Turun 1 Ei > 1 Luxuries Qx naik % lebih besar Qx naik % lebih besar 2 Ei > 0 Kebutuhan Pokok Qx naik % lebih kecil Qx turun % lebih kecil 3 Ei = Negatif Inferior Qx turun Qx naik
  • 55. Pengertian • Dalam kegiatan produksi untuk mengubah input menjadi output, perusahaan tidak hanya menentukan input apa saja yang diperlukan, tetapi juga harus mempertimbangkan harga dan input tersebut yang merupakan biaya produksi dan output. • Biaya dan input diartikan sebagai balas jasa dan input tersebut pada pemakaian terbaiknya. • Biaya dalam pengertian ilmu ekonomi adalah semua beban yang harus dibayar produsen untuk menghasilkan suatu barang sampai barang tersebut siap dikonsumsikan oleh
  • 56. Periode Waktu Pengembanan Biaya Jangka pendek adalah jangka waktu yang sedemikian pendek sehingga pemisahan dapat mengubah jumlah beberapa sumber yang digunakan. Kemungkinan untuk mengubah jumlah berbagai sumber tergantung pada sifat dan syarat pembelian sumber-sumber tersebut. Beberapa sumber, seperti tanah dan gedung dapat disewa untuk jangka waktu tertentu, atau jika mau dijadikan tanah milik, diperlukan suatu jarak waktu untuk memperolehnya.
  • 57. Mesin-mesin berat, terutama yang khusus dirancang untuk penggunaan perusahaan yang bersangkutan tak dapat dengan cepat dikurangi atau ditambah jumlahnya. Biasanya jangka waktu yang diperlukan untuk mengubah jumlah suatu sumber seperti tenaga listrik, tenaga kerja, alat pengangkut, bahan mentah, dan bahan setengah jadi lebih pendek dari jangka waktu yang diperlukan untuk mengubah jumlah tanah, gedung, mesin-mesin berat, dan manajemen tertinggi.
  • 58. 1. Konsep Jangka Pendek Jangka pendek ialah suatu periode produksi di mana salah satu faktor produksi tetap, sedangkan faktor produksi lain berubah-ubah. Dalam proses produksi jangka pendek ini, ada beberapa jenis faktor produksi lain yang jumlahnya dapat diubah- ubah sesuai dengan jumlah output yang ingin dihasilkan. Faktor produksi jenis ini disebut faktor produksi variabel.
  • 59. Fungsi biaya produksi merupakan pencerminan dari fungsi produksi. Kalau dalam teori produksi kita mengenal periode produksi jangka pendek dan jangka panjang, maka dalam teori biaya kita juga mengenal biaya jangka pendek dan jangka panjang. Dalam proses produksi jangka pendek, yaitu suatu jangka waktu proses produksi tertentu, ada satu atau lebih faktor produksi yang tidak dapat ditambah atau dikurangi jumlahnya.
  • 60. 2. Konsep Jangka Para ekonom mengartikan jangka panjang sebagai keadaan proses produksi di mana semua faktor produksi bersifat variabel. Artinya, jumlahnya dapat diubah-ubah. Sebesarnya keadaan produksi jangka panjang merupakan rangkaian saja dari keadaan produksi jangka pendek atau dapat dikatakan sebaliknya bahwa keadaan produksi jangka pendek merupakan suatu potret pada suatu saat tertentu dan rangkaian film yang diputar. Rangkaian film itu sendiri dapat diartikan sebagai jangka panjang.
  • 61. Dalam jangka panjang,semua faktor produksi dapat diubah-ubah jumlahnya sehingga dalam jangka panjang produsen mempunyai kesempatan untuk mendapatkan kombinasi faktor-faktor produksi yang paling efisien. Pengertian periode produksi jangka pendek dan jangka panjang secara mutlak tidak dikaitkan dengan kurun waktu yang tertentu. Biaya tetap adalah biaya produksi karena penggunaan faktor produksi yang tetap sehingga berapa pun yang dihasilkan biaya yang dikeluarkan untuk membiayai faktor produksi tetap itu juga tetap, atau tidak berubah walaupun jumlah barang yang dihasilkan berubah-ubah.
  • 62. Biaya Implisit, AlternaƟf, dan Eksplisit 1. Biaya Implisit ● Biaya implisit merupakan perkiraan jumlah pendapatan yang seharusnya diperoleh apabila sumber daya yang digunakan tersebut digunakan dalam usaha terbaik lainnya. ● Ongkos implisit merupakan ongkos yang dimilikinya. ● Biaya produksi implisit untuk menghasilkan sejumlah barang tertentu adalah sama dengan jumlah yang dapat diterima oleh produsen dalam penggunaan altenatifterbaik dari waktu dan uang
  • 63. 2. Biaya Alternatif ● Biaya produksi alternatif atau biaya produksi oportuniti untuk menghasilkan satu unit barang X adalah sama dengan jumlah barang Y yang harus dikorbankan supaya faktor produksi yang tertentu itu dapat digunakan untuk menghasilkan X dan bukan Y. ● Jumlah tersebut juga menunjukkan besarnya ongkos sosial dalam menghasilkan barang X ● Ada satu hubungan erat antara besarnya biaya produktif altematif untuk barang X dan perhitungan produsen di dalam memproduksi barang tersebut. Penggunaan faktor produksi
  • 64. 3. Biaya Eksplisit ● Biaya ekplisit adalah biaya nyata diderita dan/atau yang umum dibebankan pada produksi. Pada dasarnya, perkiraan ini berasal dari transaksi yang dilakukan perusahaan atas pemberian faktor-faktor produksi dalam rangka usahanya. ● Biaya produksi eksplisit adalah biaya produksi yang harus dikeluarkan untuk faktor-faktor produksi yang harus dibeli dari pihak luar. ● Sedangkan biaya produksi implisit adalah biaya
  • 65. 4. Konsep Biaya Lainnya ● Biaya eksternal adalah biaya/kerugian yang diderita oleh pihak lain sebagai akibat dari kegiatan usaha perusahaan. ● konsep biaya ekonomi atau yang juga sering disebut opportunity cost atau alternaƟve cost mengartikan biaya produksi sebagai produksi lainnya yang dikorbankan akibat penggunaan sumber daya pada produksi yang bersangkutan. ● pengertian biaya dari sisi sosial, yang diartikan konsep biaya sosial merupakan keseluruhan biaya yang menjadi
  • 66. 5. Teori Biaya Tradisional dan Modern Teori biaya dari teori ekonomi dibagi dua, yaitu teori biaya tradisional dan teori biaya modern. ● Teori biaya tradisional adalah teori biaya yang sampai sekarang ini dianut secara luas, yaitu teori biaya dengan kurva biaya total, biaya variabel, dan biaya marginal yang berbentuk U. ● Teori biaya modern adalah sebagaimana dikemukakan oleh George Stigler pada tahun 1939.
  • 67. Biaya ProduksiJangka Pendek dan Jangka Panjang 1.Biaya Produksi Jangka Pendek Ialah biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan pada jangka waktu tertentu di mana perusahaan tidak sempat mengubah berapa jumlah sumber yang dipakai dalam proses produksi. Jangka pendek yang dimaksud dalam teori ekonomi adalah suatu periode di mana salah satu atau beberapa faktor produksi yang digunakan dalam usaha perusahaan jumlahnya tetap (faktor produksi tetap). Dengan demikian, perubahan kuantitas produksi dalam periode tersebut diperoleh melalui perubahan
  • 68. 2. Biaya Jangka Panjang Ialah biaya produksi yang dikeluarkan oleh perusahaan, pada jangka waktu di mana perusahaan sudah dapat mengubah berapa jumlah sumber yang dipakai. Jangka panjang, dimaksud sebagai periode di mana perusahaan cukup waktu untuk dapat mengubah semua faktor produksi yang digunakan sesuai dengan kebutuhan usahanya. Dengan demikian, seluruh faktor produksi menurut konsep ini adalah variabel. Konsep jangka panjang ini merupakan konsep rencana skala kegiatan usaha, sedangkan rencana yang
  • 69. Teori Biaya Tradisional Jangka Pendek dan Jangka Panjang Salah satu atau beberapa faktor produksi dalam jangka pendek adalah tetap. Sesuai dengan terminologinya, biaya tetap konstan sampai dengan tingkat skala perusahaan tertentu sedangkan biaya variabel merupakan fungsi dan produksi. Analisis Biaya Jangka Pendek Untuk menganalisis biaya produksi jangka pendek sebaiknya menggunakan pendekatan secara total cost, dan dibagi dalam dua unsur cost, yaitu: ● 1. Biaya tetap atau fixed cost (FC). ● 2. Biaya variabel atau variable cost (VC).
  • 70. Biaya tetap (FC) ialah biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan pada waktu tertentu. Biaya ini tidak tergantung dengan jumlah produksi. Biaya variable (VC) ialah biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan pada waktu tertentu, dan biaya ini besar kecilnya tergantung pada jumlah produk yang dihasilkan. TC = TFC + TVC TFC = TC – TVC TVC = TC – TFC Ciri-Ciri dari Kedua Golongan Ini 1. Fixed cost secara total ialah tetap, tetapi biaya per satuan akan variabel. Semakin besar produk yang dihasilkan maka biaya tetap per satuan akan bertambah kecil namun begitu tidak akan menjadi 0 (nol).
  • 71. 2. Biaya variabel secara total adalah variabel, tetapi biaya variabel per satuan dalam jangka pendek adalah konstan. Dari gambar di atas terlihat kurva TVC, berawal dari titik nol. Artinya biaya variabel itu tidak ada atau nol jika perusahaan tidak berproduksi.
  • 72. Perhatikan Gambar di bawah. TFC berupa garis lurus yang horizontal. Hal ini dikarenakan berapa pun produksinya, biaya fixed cost-nya tetap. Dari gambar tersebut digambarkan besarnya TFC adalah 80. TFC ditambah TVC sama dengan TC. Oleh karena itu, bentuk TC menyerupai TVC dan selisih kurva TC dan TVC adalah jarak sebesar TFC, yaitu selisihnya 80.
  • 73. Analisis Biaya Jangka Panjang Dalam analisis cost produksi jangka panjang pendekatan yang akan dipakai sebaiknya pendekatan cost secara per satuan (rata-rata) berdasarkan produk yang dihasilkan. 1. Biaya Tetap Rata-Rata atau Average Fixed Cost (AFC) Biaya tetap rata-rata ini adalah total fixed cost dibagi dengan jumlah produk. AFC = TFC/Q Biaya ini, baik jangka panjang maupun jangka pendek, mempunyai sifat sama, yaitu semakin besar produk yang dihasilkan maka AFC-nya semakin kecil tetapi tidak akan nol (0). 2. Biaya Variabel Rata-Rata atau Average Variable Cost (AVC) Biaya variabel rata-rata ialah biaya total variabel dibagi dengan jumlah produk yang dihasilkan: AVC = TVC/Q
  • 74. Sifat ini terjadi karena ada faktor-faktor yang memengaruhi total variabel cost. Faktor-faktor ini antara lain faktor penghematan biaya angkut sumber dan adanya potongan harga sumber dan lain-lainnya. Akan tetapi, adanya penghematan-penghematan cost sampai tingkat produksi tertentu tidak bisa lagi menurunkan biaya variabel karena biaya variabel ini menyangkut biaya-biaya sumber dan sifat sumber adalah terbatas jumlahnya, maka dengan bertambahnya permintaan akan sumber harga sumber akan naik. Dengan naiknya harga sumber ini maka total biaya variabel akan ikut naik.
  • 75. 3. Biaya Rata-Rata atau Average Cost (AC) Biaya rata-rata ini ialah biaya total produksi dibagi dengan jumlah produk yang dihasilkan. AC TC / Q Bentuk dan sifat dari AC ini relatif sama dengan AVC. 4. Marginal Cost (MC) Marginal cost ialah tambahan cost pada total cost karena perusahaan menambah 1 unit produksi lagi. MC = TC2 - TC1 Q2 – Q1
  • 76. Gambar kurva SMC (Short Marginal Cost) berasal dari pertambahan TC dibagi dengan pertambah Q. SMC adalah tambahan biaya apabila kita menambah satu satuan produksi.
  • 77. Bila masing-masing pembagian biaya ini dibuat dalam satu tabel maka akan nampak seperti contoh tabel di bawah ini. Unit TVC TFC TC AFC AVC AC MC 10 200 1000 1200 100 20 120 - 20 800 1000 1800 50 40 90 60 30 1200 1000 2200 33.33 40 70.33 40 40 1400 1000 2400 25 35 60 20 50 2000 1000 3000 20 40 60 60 60 3000 1000 4000 16.66 50 50 100
  • 78. Kurva Biaya Rata-Rata dan Biaya Marginal Jangka Pendek dan Jangka Panjang
  • 79. 1. Kurva Rata-Rata Jangka Pendek Pada saat itu kurva biaya marjinal jangka pendek (SMC) harus berpotongan dengan kurva biaya marjinal jangka panjang. Artinya, biaya marjinal jangka panjang. Hal ini dapat kita pahami karena pada saat produksi lebih kecil daripada X misalnya pada X akan tampak bahwa biaya rata-rata jangka pendek Iebih tinggi daripada biaya rata- rata jangka panjang seperti yang ditunjukkan oleh SC, dan LC pada saat itu berarti bahwa biaya total jangka pendek (STC) lebih tinggi daripada biaya total jangka panjang (LTC). Kalau perusahaan akan menambah produksi dari X menjadi X1 maka berarti biaya produksi total meningkat. Pada jumlah produksi setinggi X tampak bahwa biaya produksi rata-rata jangka pendek
  • 80. Dari penjelasan ini berarti bahwa biaya marjinal jangka pendek harus lebih kecil daripada biaya marjinal jangka panjang, dan kita menggambarkan SMC berada di bawah LMC. Selanjutnya kalau diandaikan perusahaan menambah produksi dari X1 ke X2. Dengan jumlah produksi yang lebih besar berarti perusahaan akan mengeluarkan anggaran biaya yang lebih besar pula, namun tampak bahwa pada produksi setinggi X biaya produksi rata-rata jangka pendek (SC) lebih tinggi daripada biaya produksi rata-rata jangka panjang (LC); yang berarti pula bahwa biaya total jangka pendek lebih tinggi daripada biaya total jangka panjang (STC LTC). Dengan demikian, untuk pindah dari produksi X1 ke X2 perusahaan harus menambah biaya yang lebih tinggi
  • 81. Dengan kata lain kurva SMC harus lebih tinggi daripada kurva LMC setelah produksi melewati jumlah X. Jadi yang perlu diperhatikan dalam menggambarkan kurva biaya rata-rata dan kurva biaya marjinal untuk jangka pendek maupun untuk jangka panjang, pada suatu jumlah produksi tertentu pasti ada persinggungan antara kurva biaya rata-rata jangka pendek dan kurva biaya rata-rata jangka panjang. Pada saat itu kurva biaya marjinal jangka pendek berpotongan dengan kurva biaya
  • 82. Setelah kita memahami bagaimana tingkah laku biaya produksi apabila perusahaan menghasilkan sejumlah barang tertentu dengan cara mengubah faktor produksi variabel dan mempertahankan faktor produksi tetap dalam jangka pendek; atau dengan mengubah semua faktor produksi dalam jangka panjang; maka pada bab selanjutnya kita ingin mempelajari bagaimana tingkah laku penerimaan perusahaan sebagai sisi lain dan kegiatan perusahaan yang perlu mendapat perhatian dan para manajer perusahaan atau para produsen. Nantinya dengan membandingkan penerimaan perusahaan dengan biaya produksi
  • 84. Pengertian • Produksi adalah transformasi atau pengubahan faktor produksi menjadi barang produksi atau suatu proses di mana masukan (input) diubah menjadi output. Faktor produksi dalam pembahasan perilaku produsen ini adalah land, man, capital, dan skill (bahan baku, tenaga kerja, modal, dan keterampilan). Dalam membahas perilaku produsen anggapan dasar yang digunakan adalah bahwa tujuan pengusaha hendak mencapai laba yang maksimal. • Perilaku produsen itu sendiri diartikan sebagai suatu tindakan seorang produsen untuk mendapatkan keuntungan yang semaksimum mungkin dengan menggunakan beberapa input yang dimilikinya. Oleh karena itu, perilaku produsen juga
  • 85. Konsep Jangka Waktu dalam Proses Produksi
  • 86. • Dalam analisis proses produksi terdapat jangka waktu yang dinamakan “jangka pendek” dan “jangka panjang”. • Ukuran jangka waktu tidak sama antara industri satu dengan industri lainnya. Ada proses produksi yang memerlukan waktu hanya hitungan jam, ada yang hitungan hari, tetapi ada yang hitungan bulan bahkan tahun. • Bagi perusahaan jangka pendek dapat sangat pendek sekali. Umumnya adalah dalam industri di mana sumber-sumber tetap yang digunakan oleh perusahaan dalam industri tersebut sangat sedikit
  • 87. • Jangka pendek adalah jangka waktu yang sedemikian pendek sehingga perusahaan tidak dapat mengubah jumlah beberapa sumber yang digunakan. • Guna mempermudah uraian kita akan menggunakan batasan yang lebih tegas. Periode jangka pendek yaitu suatu jangka waktu proses produksi tertentu di mana hanya ada satu faktor produksi yang bervariabel. Sedang faktor lain tidak dapat ditambah atau dikurangi jumlahnya oleh produsen berapa pun output dihasilkan. Konsep jangka pendek yang akan kita gunakan adalah jangka waktu yang demikian pendek sehingga perusahaan tak punya waktu untuk mengubah jumlah sumber- sumber seperti tanah, gedung, mesin-mesin, dan manajemen. Dalam kurun waktu yang lebih panjang kemungkinan
  • 88. ● Para ekonom mengartikan jangka panjang sebagai keadaan proses produksi di mana semua faktor produksi bersifat variabel. Artinya jumlahnya dapat diubah-ubah. ● Sebesarnya keadaan produksi jangka panjang merupakan rangkaian saja dari keadaan produksi jangka pendek atau dapat dikatakan sebaliknya bahwa keadaan produksi jangka pendek merupakan suatu potret pada suatu saat tertentu dari rangkaian film yang diputar.
  • 90. • Produki adalah kegiatan mengubah input menjadi output. Biasanya dalam ekonomi dinyatakan dalam fungsi produksi. Fungsi produksi ialah hubungan teknis antara faktor produksi dan barang produksi yang dihasilkan dalam proses produksi. • Fungsi produksi adalah hubungan fisik antara input (bersumber masukan) dengan output (barang-barang atau jasa dihasilkan) tanpa memperhitungkan harga.
  • 91. Fungsi produksi dapat dinyatakan dalam persamaan matematis. Persamaan tersebut dengan mudah diperluas untuk memasukkan sebanyak mungkin sumber untuk menghasilkan suatu barang tertentu. Fungsi ini memberikan cara yang mudah untuk menghubungkan output dengan input. Jumlah output yang dihasilkan suatu perusahaan tergantung pada jumlah input yang digunakan. Perusahaan dapat menaikkan atau mengurangi output dengan menambah atau
  • 92. Secara matematis fungsi produksi dapat dituliskan sebagai berikut: Q = F(C,L,B,S) Keterangan : Q = Output C = Capital L = Labor B = Bahan Baku S = Skill
  • 93. ● Bentuk Fungsi Linier: Q = a + bX ● Bentuk Kurvanya :
  • 94. ● Bentuk Fungsi Quadratik: Q = a + b1X + b2X2 ● Bentuk Kurvanya :
  • 95. ● Bentuk Fungsi Cubic: Q = a + b1X + b2X2 + b3 X3 ● Bentuk Kurvanya :
  • 96. Analisis Proses Produksi Jangka Pendek
  • 97. Untuk menjelaskan analisis proses produksi jangka pendek dalam teori ekonomi diungkapkan dengan kurva TP (total product ), AP (average product ), dan MP (marginal product ). Di mana TP adalah total produksi yang dihasilkan oleh sejumlah tenaga kerja (labor ). AP adalah rata-rata yang dihasilkan oleh seorang tenaga kerja. MP adalah tambahan hasil produksi apabila menambah satu tenaga kerja (labor ).
  • 98. Rumus : AP = TP/Labor MP = TP2 – TP1 Jika TP berupa fungsi maka turunan pertama TP adalah MP MP = ∂ TP/∂ L
  • 99. Hukum Tambahan yang Semakin Berkurang Dalam analisis proses produksi jangka pendek ini berlaku Hukum Pertambahan Hasil yang Semakin Berkurang (Law of Diminishing Returns ). Dalam hubungan produksi jangka pendek, di mana satu faktor produksi bersifat variabel dan faktor-faktor produksi lainnya tetap, akan dijumpai suatu kenaikan produksi total apabila kita menambah faktor produksi variabel itu secara terus-menerus. Produksi total itu akan bertambah terus tetapi dengan tambahan yang
  • 100. ● Hal ini terjadi karena adanya Hukum Tambahan Hasil yang Semakin Berkurang (Law of Diminishing Returns ). ● Keadaan ini dapat dilihat pada table berikut :
  • 101. Keterangan : Hasil yang semakin bertambah terjadi sampai pada penggunaan 3 labor. Mulai labor ke-4, Law of Diminishing Returns mulai bekerja. Hukum ini juga disebut dengan Law of Diminishing Marginal Physical Product.
  • 102. ● Kurva TP, MP, AP : Keterangan : Sumbu horizontal menunjukkan jumlah faktor produksi tenaga kerja yang digunakan dalam prosesproduksi dan sumbu vertical menunjukkan jumlah barang yang dihasilkan (Q).
  • 103. Hubungan Antara TP, MP, dan AP 1. Pertama, hubungan antara produksi marjinal (MP) dan produksi total (TP). Pada saat produksi total (TP) mengalami perubahan peningkatan produksi dari yang menaik menjadi yang menurun, maka pada saat itu kurva produksi marjinal (MP) mencapai titik maksimumnya. Kemudian pada saat kurva produksi total (TP) mencapai titik maksimum, maka kurva MP memotong sumbu
  • 104. 2. Kedua, hubungan antara produksi rata-rata (AP) dan produksi marjinal (MP). Pada saat produk rata-rata (AP) meningkat, produksi marjinal (MP) lebih tinggi daripada produk rata-rata (AP), dan pada saat produksi rata- rata (AP) menurun produksi marjinal (MP) lebih rendah daripada produksi rata-rata (AP). Hal ini menunjukkan bahwa pada saat produksi rata-rata (AP) mencapai titik maksimum produksi marjinal (MP) sama dengan produksi rata-rata (AP), atau kurva produksi rata-rata (AP) berpotongan dengan
  • 105. Kesimpulan dari hubungan MP dan AP adalah: 1. Jika AP semakin bertambah, maka MP > AP. 2. Jika AP maximum, maka MP = AP. 3. Jika AP semakin berkurang, maka MP < AP.
  • 107. • Produksi jangka panjang adalah suatu proses produksi di mana semua faktor produksi dapat diubah-ubah jumlahnya atau semua faktor produksi bersifat variabel. • Untuk menjelasken fungsi produksi jangka panjang kita akan menggunakan apa yang disebut dengan kurva isoquant (isoproduct atau isoquant).
  • 108. Pengertian Kurva Isoquant • Isoproduk atau isoquant adalah “kurva yang menunjukkan berbagai kemungkinan kombinasi teknis antaradua input yang bervariabel yangmenghasilkan suatu tingkat output tertentu”. • Isoquant memperlihatkan berbagai kombinasi yang berbeda-beda dari dua sumber yang bisa menghasilkan jumlah produk yang sama.
  • 109. Sifat Kurva Isoquant 1. Cembung ke arah titik origin. 2. Menurun dari kiri atas ke kanan bawah. 3. Kurva isoquant yang terletak di kanan atas menunjukkan jumlah produksi yang lebih banyak atau dengan kata lain semakin jauh kurva isoquant ini dari titik asal menunjukkan semakin tinggi tingkat produksi barang tersebut. 4. Antara kurva yang satu dengan yang lain tidak dapat saling berpotongan atau saling bersinggungan.
  • 110. Marginal Rate Technical of Substitution • MRTS adalah sejumlah faktor X yang harus dikompensasi oleh tambahan faktor Y sehingga tingkat output tidak berubah. Jadi, tingkat MRTS itu adalah kemiringan isoquant pada titik khusus. • Besarnya slope MRTS di titik C adalah: MRTS di C = - ∆ K/ ∆ L
  • 111. ● Bentuk Isoquant yang Input output : Bentuk Isoquant yang berupa huruf L seperti di atas menunjukkan tidak adanya substitusi input kapital dan labor. Substitusi kapital dan labor hanya terjadi pada kebutuhan minimum saja. Setelah itu tidak terjadi substitusi. Sebagai contoh, di suatu perusahan yang sudah menggunakan peralatan yang modern, dibutuhkan sedikit operator mesin saja. Demikian sebaliknya, pada usaha kerajinan yang membutuhkan peralatan minimal saja.
  • 112. Bentuk Isoquant Lain • Bentuk Isoquant yang Linier Bentuk isoquant yang linier seperti di atas menunjukkan adanya substitusi input kapital dan labor adalah sempurna.
  • 113. Pengertian Kurva Isocost Kurva yang memperlihatkan berbagai kombinasi dari sumber-sumber yang dapat dibeli oleh perusahan dengan harga tertentu dari masing- masing sumber persatuan dan pengeluaran ongkos yang tertentu dilakukan oleh perusahaan itu.”
  • 114. Jika semua dana dibelikan labor maka akan didapat labor sebanyak M/Pl unit. Jika kedua titik itu dihubungkan maka akan mendapat sebuah garis yang disebut dengan “garis Isocost”. Slope kurva Isocost adalah M/Pk : M/Pl=M/Pk x Pl/M = Pl/Pk Sedangkan Fungsi TC TC= Pl L + Pk K
  • 115. Perubahan Isocost Kurva Iso Cost dapat berubah disebabkan: • Harga faktor produski labor turun atau naik sedang lainnya tetap. • Harga faktor produksi kapital turun atau naik sedang lainnya tetap. • Jumlah modal (dana) berubah berkurang atau bertambah.
  • 116. Kurva Isocost Berubah Jika Harga Faktor Produski Labor Turun atau Naik sedang Lainnya Tetap Jika harga labor bertambah murah maka kurva isocost bergesar ke kanan dari KL2 menjadi KL3. Dan jika harga labor bertambah mahal maka kurva isocost bergesar ke kiri dari KL2 menjadi KL3.
  • 117. Kurva Isocost Berubah Jika Harga Faktor Produksi Kapital Turun atau Naik sedang Lainnya Tetap Jika harga kapital bertambah murah maka kurva isocost bergesar ke atas dari K2L menjadi K3L. Dan jika harga kapital bertambah mahal maka kurva isocost bergesar ke bawah dari K2L menjadi K3L.
  • 118. Kurva Isocost Berubah Jika Jumlah Modal (Dana) Berubah Berkurang atau Bertambah Jika jumlah modal bertambah besar maka kurva isocost bergesar ke atas dari K2L2 menjadi K3L3. Jika harga capital bertambah mahal maka kurva isocost bergesar ke bawah dari K2L2 menjadi K1L1.
  • 119. Ekuilibrium Produsen • Ekuillbrium produsen bisa diartikan sebagai “suatu keadaan seimbang di mana produsen mendapat keuntungan maksimum dan tidak ada dorongan untuk mengubah-ubah tingkat produksi atau dalam penggunaan faktor-faktor produksinya. • Perusahaan dikatakan menghasilkan produksi yang optimum apabila perusahaan tersebut dengan jumlah anggaran tertentu dapat menghasilkan jumlah produksi tertinggi dan pada saat itu perusahaan menghasilkan dengan kombinasi faktor produksi yang
  • 120. ● Produk Optimum : Pada gambar tersebut, titik C menunjukkan produksi yang optimum di mana pada saat itu produsen dalam posisi keseimbangan. Dengan demikian, posisi keseimbangan produsen dicapai pada saat kurva isoquant bersinggungan dengan kurva isocost.
  • 121. Expansion Path Expantion path atau jalur perluasan adalah suatu garis yang menunjukkan titik- titik least cost combination (LCC) di berbagai isoquant. Least cost combination adalah suatu titik yang menunjukkan ongkos terkecil untuk menghasilkan sejumlah produk tertentu.
  • 122. Return to Scale Jika input ditambah maka output akan bertambah. Jika L adalah labor dan C adalah kapital dan Q adalah output maka: L + C akan menghasilkan Q Jika input L dan C ditambah maka Q juga akan berubah: aL + aC bQ
  • 123. Hasil penambahan input (a) berakibat perubahan output (b) bisa dalam keadaan 1) b > a; 2) b = a; 3) b < a. Apabila terjadi: • b > a disebut dengan increasing return to scale Misalkan input labor dan kapital ditambahkan 20% maka output akan meningkat sebesar 30%. • b = a disebut dengan cosntant return to scale Misalkan input labor dan kapital ditambah 20% maka output meningkat sebesar 20%. • b < a disebut dengan decreasing return to scale Misalkan input labor dan kapital ditambahkan 20% maka output akan meningkat sebesar 10%.
  • 124. ● Increasing return to scale Jika input ditambah dua kali lipat, output bertambah lebih dari 2 kali lipat.
  • 125. ● Cosntant Return to Scale Jika input ditambah dua kali lipat, output bertambah lebih dari 2 kali lipat. Dari gambar tersebut jika input ditingkatkan dua kali lipat output meningkat menjadi 200 unit. Pada gambar tersebut diperlihatkan dengan isoquant yang titik-titik.
  • 126. ● Decreasing Return to Scale Jika input ditambah dua kali lipat, output bertambah lebih dari 2 kali lipat. Dari gambar tersebut jika input ditingkatkan dua kali lipat output meningkat tidak menjadi 200 unit tetapi meningkat kurang dari 200 unit. Pada gambar tersebut diperlihatkan dengan isoquant yang titik-titik.
  • 127. Ada beberapa faktor yang bisa menyebabkan proses produksi lebih efisien, yaitu: 1) Terjadi spesialisasi dari para pekerja. Semakin banyak terlibat dalam proses produksi tenaga kerjanya semakin terampil. 2) Penggunaan teknologi. 3) Ada beberapa biaya yang bisa digunakan bersama. 4) Semakin besar skala produksinya, semakin efisien. Kombinasi faktor produksi yang ekonomis :
  • 128. Kombinasi Ogkos Terkecil • Jika terjadi perubahan dalam ongkos (dana perusahaan) sedang lainnya tetap akan menyebabkan pergeseran kurva isocost ke kanan atau ke kiri. • Garis yang menghubungkan semua titik keseimbangan produsen, yaitu titik singgung antara isoquant dan isocost dinamakan jalur perluasan (expansion path). • Bagi perusahaan yang ingin meminimumkan ongkos produksi untuk suatu tingkat output tertentu disebut dengan least cost resources combinations. Kombinasi faktor produksi yang ekonomis :
  • 129. Penentuan Harga dalam Persaingan Pasar Sempurna Kelompok 8
  • 130. Pengertian Pasar Pengertian pasar dalam teori ekonomi berbeda dengan pengertian fisik. Pengertian pasar secara fisik adalah suatu tempat berkumpulnya para penjual. Sedang pengertian pasar dalam pengertian teori ekonomi adalah tempat bertemunya pembeli dan penjual yang bersepakat mengenai harga dan jumlah yang diperjualbelikan, dengan kata lain terjadinya transaksi jual beli suatu barang. Sedang yang dimaksudkan dengan persaingan adalah jika sesama produsen/penjual bersaing agar konsumen membeli produknya dan sesama konsumen bersaing untuk mendapatkan barang/jasa yang dibutuhkan. Para ahli ekonomi menggolongkan pasar secara teori ekonomi mikro menjadi empat golongan besar, yaitu: a. Pasar Persaingan Sempurna d. Pasar Oligopoli
  • 131. 8. Persaing an di luar harga Tidak ada Sangat besar, terutama di bidang iklan, mutu, serta desain Sangat besar apabila menghasilk an barang berbeda corak Memeli hara hubung an baik dengan masyar akat 9. Contoh Transa ksi di sektor hasil pertan ian Perusah aan sepatu, baju, sabun Pabrik baja, mobil, sepeda motor, handphone Kereta api, listrik No Ciri-Ciri Persaingan Sempurna Persaingan Monopolistik Oligopoli Monopoli 1 Jumlah Penjual Sangat Banyak Banyak Sedikit Satu 2 Jumlah Pembeli Sangat Banyak Banyak Banyak Banyak 3 Kondisi Produk yang Dijual Identik Subtitusi Hampir sama tetapi masih bisa dibedakan Barang standar/Beda corak Tidak ada substitusi yang dekat/sempurna 4 Kekuasaan Menentukan Harga Tidak Ada Sedikit Jika tanpa kerja sama sedikit. Tetapi dengan kerja sama sangat besar Sangat Besar 5 Kemungkinan Keluar Masuk Sangat Mudah, Tidak ada Hambatan Cukup Mudah Hambatan cukup kuat Tidak Mungkin 6 Reaksi Rival Tidak ada reaksi dari pesaing jika terjadi perubahan harga dan jumlah Hampir tidak ada reaksi dari pesaing jika terjadi perubahan harga dan Karena penjual hanya satu apa yang dilakukan produsen tidak ada reaksi Setiap tindakan berkaitan dengan harga dan jumlah akan mendapat reaksi dari rival
  • 132. No Ciri CIri Persaingan Sempurna Persaingan Monopolistik Oligopoli Monopoli 8 Persaingan di luar harga Tidak ada Sangat besar, terutama di bidang iklan, mutu, serta desain Sangat besar apabila menghasilkan barang berbeda corak Memelihara hubungan baik dengan masyarakat 9 Contoh Transaksi di sektor hasil pertanian Perusahaan sepatu, baju, sabun Pabrik baja, mobil, sepeda motor, handphone Kereta api, listrik
  • 133. Pasar Persaingan Sempurna • Pasar persaingan sempurna adalah suatu pasar yang terdapat banyak penjual dan pembeli. Masing-masing penjual dan pembeli tidak dapat memengaruhi harga pasar. • Berapa pun jumlah barang yang diperjualbelikan di pasar, harga akan tetap. Oleh karena itu, harga pasar digambarkan oleh garis lurus yang sejajar dengan sumbu horizontal, yaitu sumbu jumlah barang. Dengan demikian, masing-masing penjual di pasar adalah sebagai pengikut harga pasar atau disebut
  • 134. Pasar persaingan sempurna yang mendapatkan Laba
  • 135. Ciri-Ciri Pasar Persaingan Murni/Sempurna 1. Jumlah Pembeli dan Penjual Sangat Banyak Jumlah pembeli dan penjual barang sangat banyak sehingga masing-masing pembeli maupun penjual tidak dapat memengaruhi pasar. Hal ini berarti bahwa harga barang akan tetap karena masing-masing penjual hanya merupakan bagian yang kecil dari seluruh pembeli dan penjual yang ada di pasar. Penjual dan pembeli sangat banyak artinya lebih dari satu orang; mungkin seribu orang atau lebih, asal masing- masing penjual dan pembeli tidak dapat memengaruhi harga pasar yang terjadi di pasar. 2. Barang yang Diperjualbelikan Homogen/Identik Di samping itu, jenis barang yang diperjualbelikan di pasar tersebut adalah homogen atau satu jenissaja (identik). Barang homogen artinya semua jenis barang yang ditawarkan semua penjual sama. Jadi
  • 136. 3. Penjual Bisa Keluar Masuk di Pasar dengan Mudah Pembeli maupun penjual bebas keluar ataupun masuk ke pasar. Sedang konsumen dengan bebas memilih dalam pembelian barang tersebut di pasar. Penjual mudah keluar masuk pasar artinya baik penjual yang baru maupun yang lama bebas untuk masuk atau meninggalkan pasar. Artinya penjual bisa memulai mengusahakan produksi atau berjualan tanpa ada suatu hambatan. 4. Informasi terhadap Pasar Sempurna Terdapat informasi yang sempurna, artinya jika ada konsumen yang mengetahui harga yang lebih murah maka konsumen yang lain juga segera mengetahuinya. Demikian juga jika ada produsen/penjual yang mengetahui ada bahan baku yang harganya lebih murah maka produsen/penjual yang lain juga segera mengetahuinya. Baik penjual maupun pembeli mempunyai pengetahuan yang lengkap. Artinya, apabila
  • 137. Sebagai akibat dari ciri-ciri tersebut, maka kita dapat menggambarkan kurva permintaan yang dihadapi oleh perusahaan sebagai penjual atau produsen barang. Kurva permintaan itu yang menunjukkan hubungan antara jumlah barang yang diminta dan tingkat harga tampak horizontal Harga (P) Jumlah (Q) TR=PQ AR=TR/Q MR=TR2-TR1 10 50 500 10 - 10 60 600 10 10 10 70 700 10 10 10 80 800 10 10 10 90 900 10 10 10 100 1000 10 10 Hubungan antara tingkat harga, TR, AR, dan MR
  • 138. Kita perhatikan dari tabel di atas, perusahaan dalam persaingan sempurna produsen tidak dapat memengaruhi harga barang per satuan, maka kurva penerimaan total akan bersifat linier, berbentuk garis lurus, mulai dari titik asal (0) karena harga adalah konstan maka besarnya P, AR, dan MR mempunyai nilai yang sama sehingga kurvanya berimpit menjadi satu. Jika di ambarkan ke tiga kurva tersebut seakan-akan hanya satu kurva. Hubungan antara tingkat harga, TR, AR, dan
  • 139. Penentuan Jumlah Produksi dan Harga Agar perusahaan mendapatkan laba maksimal atau rugi minimal, harga dan jumlah produk yang diperjualbelikan ditetapkan dengan kaidah MC = MR. Kaidah menetapkan harga dan jumlah produk dengan MR = MC dengan syarat informasi pasar untuk memperoleh nilai MC dan MR bersifat centainty (bisa diperhitungkan). Sedang kaidah MC = MR dikarenakan MR adalah turunan pertama dari fungsi TR dan MC adalah turunan pertama dari fungsi TC. Secara matematis nilai turunan pertama dari suatu fungsi akan
  • 140. Penentuan Harga dalam Pasar Persaingan Sempurna yang Memperoleh Laba Keterangan : Dari grafik tersebut terlihat harga yang menjamin laba maksimal adalah sebesar OP1. Dengan harga sebesar OP1 besar TR adalah OP1KQ1. Sedang besarnya TC adalah OP2LQ1 dan total laba (TR – TC) adalah sebesar P1P2LK. Besarnya AC sebesar OP2 dan laba per unit P1P2.Harga dan jumlah yang diproduksi yang menjamin laba maksimal adalah sebesar Perusahaan dalam pasar persaingan sempurna yang memperoleh laba
  • 141. Penentuan Harga dalam Pasar Persaingan Sempurna yang Memperoleh Kerugian yang Minimum Keterangan : Dari grafik tersebut, harga yang menjamin rugi minimum adalah sebesar OP1. Dengan harga sebesar OP1 besar TC adalah OP2KQ1. Sedang besarnya TR adalah OP1LQ1. Total rugi (TR – TC) adalah sebesar P1P2KL.Besarnya AC sebesar OP2 dan rugi per unit P1P2.Harga dan jumlah yang diproduksi yang menjamin rugi manimal adalah sebesar P = OP2 dan Q = OQ1 Perusahaan dalam pasar persaingan sempurna yang
  • 142. Penentuan Harga dalam Pasar Persaingan Sempurna yang Memperoleh Normal Profit (Break Even Income) Perusahaan dalam pasar persaingan sempurna yang memperoleh laba normal Keterangan : Dari grafik tersebut terlihat harga yang menjamin laba normal adalah sebesar OP1. Dengan harga sebesar OP1 besarnya TC adalah OP1KQ1. Sedang besarnya TR adalah sama OP1KQ1. Kita perhatikan perusahaan dalam pasar persaingan sempurna seperti gambar tersebut, untuk mendapatkan laba normal perusahaan harus bekerja yang paling efisien. Terlihat besarnya AC yang paling rendah. Kondisi seperti ini tidak bisa dialami oleh perusahaan yang berada pada persaingan yang lain Harga dan jumlah yang diproduksi yang menjamin laba normal adalah sebesar : P = OP1 dan Q = OQ1 Dengan AC yang paling rendah
  • 143. Periode Jangka Pendek dan Jangka Panjang yang Dialami Perusahaan dalam Persaingan Sempurna 1. Kondisi Perusahaan dalam Persaingan Sempurna dalam Periode Jangka Pendek Dalam jangka pendek perusahaan dalam persaingan sempurna dapat mengalami tiga hal, yaitu: 1. Mendapat laba super normal. 2. Mendapat laba normal. 3. Menderita kerugian.
  • 144. Dalam jangka pendek suatu perusahaaan yang mengalami kerugian masih mungkin untuk memutuskan tetap berproduksi, meskipun menderita rugi. Akan tetapi, posisi equilibrium yang dipilih yaitu pada saat rugi yang minimum, yaitu AVC masih bisa tertutup dari hasil penerimaan penjualan, walaupun AFC tidak bisa tertutup. Dikarenakan kerugian sebesar AFC, baik perusahaan tutup usaha maupun melanjutkan usaha kondisinya akan sama saja. Akan berbeda jika penerimaan penjualan sudah tidak bisa menutup AFC. Pada kondisi ini perusahaan sebaiknya tutup usaha. Jika tutup usaha perusahaan masih juga membayar AFC-nya. Jika tidak tutup usaha perusahaan juga mengalami kerugian sebesar AFC-nya tetapi masih mempunyai kemungkinan terjadinya perubahan demand terhadap produk yang diperjualbelikan. Saat ini ditunjukkan oleh harga (P) di bawah SAC, dan diatas
  • 145. Pada harga P = AVC perusahaan tidak perlu tutup usaha karena tutup usaha dengan melanjutkan usaha kondisi kerugiannya sama, yaitu KL. Titik ini disebut shortdown point. Hal ini dapat dilihat dengan gambar sebagai berikut: Perusahaan dalam pasar persaingan sempurna yang memperoleh kerugian
  • 146. 2. Kondisi Perusahaan dalam Persaingan Sempurna dalam Periode Jangka Panjang Maksud jangka panjang adalah jangka waktu yang cukup lama di mana produsen masih ada kesempatan untuk memperbanyak produksinya untuk dipasarkan atau masih dapat mendirikan perusahaan-perusahaan baru untuk menaikkan produksinya apabila terjadi kenaikan permintaan barang. Dalam jangka panjang perusahaan-perusahaan “ selalu” hanya akan memperoleh keuntungan normal saja dengan MR = MC = AC, pada saat AC minimum. Perusahaan yang hanya menenima keuntungan normal (normal profit) dinamakan “ Marginal Firm/Marginal or Profitability” , artinya apabila harga turun sedikit saja perusahaan akan segera keluar dari pasar Perusahaan dalam pasar persaingan sempurna dalam jangka panjang yang memperoleh laba
  • 147. Keburukan dan Kebaikan Perusahaan yang Berada dalam Pasar Persaingan Sempurna ○ Keburukannya Tidak ada inovasi dan membatasi pilihan konsumen. Produk yang diperjualbelikan identik dan perusahaan harus bekerja yang paling efisien agar tidak mengalami kerugian sehingga produk yang diperjualbelikan tidak ada inovasi. ○ Kebaikannya Adanya alokasi sumber daya yang efisien dan adanya kebebasan bertindak. Persaingan pada perusahaan yang berada dalam persaingan sempurna sangat ketat. Oleh
  • 148. Pasar Persaingan Monopolistik Pasar persaingan monopolistik adalah pasar yang terdapat banyak penjual dan masing-masing penjual dapat memengaruhi harga dengan jalan deferensiasi produk. Deferensiasi produk atau product differentiation adalah membedakan dua barang yang sebenarnya sama sehingga menjadi berbeda. Caranya dengan promosi, advertensi, perbedaan warna bungkus, merek, pelayanan yang baik, dan lain sebagainya. Misalkan sabun cuci, sabun mandi, rokok kretek, dan lain sebagainya. Terdapat dua unsur model pasar persaingan monopoli. Pertama, terdapat unsur monopoli karena jenis barang tersebut memang hanya satu macam. Maka kurva permintaannya miring dari kiri atas ke kanan bawah, meskipun mendekati horizontal. Kedua, terdapat juga unsur persaingannya karena jumlah penjual banyak sehingga tindakan dari seorang penjual tidak mempunyai pengaruh yang berarti terhadap penjual lainnya.
  • 149. TIGA KONDISI YANG BISA DIALAMI PERSAINGAN MONOPOLISTIK Dalam jangka pendek perusahaan dalam persaingan monopoli dapat mengalami tiga hal, yaitu: • Mendapat laba supernormal. • Mendapat laba normal. Bentuk kurva demand dan MR dari perusahaan persaingan monopolistik
  • 150. Perusahaan dalam Persaingan Monopolistik yang Mendapat Laba Supernormal Dari gambar di atas, harga dan output yang menjamin laba maksimal dengan menggunakan kaidah MR = MC. Pada kaidah MR = MC harga jual Perusahaan dalam persaingan monopolis mendapatkan laba supernormal
  • 151. Perusahaan dalam Persaingan Monopolistik yang Mendapat Laba Normal MR = MC adalah kaidah guna menetapkan harga dan output yang menjamin laba maksimal. Pada kaidah MR = MC harga jual produk sebesar OP1 dan output yang dijual sebanyak OQ1 dan besarnya TC = TR, Perusahaan dalam persaingan monopolis mendapatkan laba normal
  • 152. Perusahaan dalam Persaingan Monopolistik yang Mendapat Kerugian MR = MC adalah kaidah guna menetapkan harga dan output yang menjamin kalau laba, laba yang maksimal tetapi kalau rugi kerugian yang minimal. Pada kaidah MR = MC harga jual produk sebesar OP2, sedang biaya rata-ratanya O1. Biaya rata-rata (AC) lebih besar dari penerimaan rata-rata (AR). Kerugian yang minimal ini output/jumlah produksi yang Perusahaan dalam persaingan monopolis yang mengalami kerugian
  • 153. AKIBAT PERSAINGAN MONOPOLI TERHADAP OUTPUT DAN HARGA 1. Perubahan Harga Berakibat Perubahan Permintaan yang Besar Bentuk kurva demand-nya bersifat sangat elastis sehingga dengan sedikit menaikkan harga maka output akan mengalami banyak pengurangan. Kurva permintaan yang dihadapi oleh persaingan monopolis sangat elastis. 2. Efisiensi Masing-Masing Perusahaan Akan terdapat beberapa efisiensi masing-masing perusahaan dalam jangka panjang bila masuknya perusahaan baru ke dalam industri yang bersangkutan bebas dan mudah. Artinya, perusahaan tidak akan dirangsang untuk membangun skala optimum perusahaan atau untuk menjalankan skala perusahaan yang telah dibangunnya pada tingkat output optimum. Perusahaan baru akan terus masuk sehingga tidak lagi ada laba yang diperoleh. Kerugian diderita bila kurva biaya rata-rata jangka panjang
  • 154. 3. Promosi Penjualan Beberapa pemborosan iklan dari perubahan desain dapat terjadi dalam persaingan monopoli. Usaha masing-masing perusahaan untuk memperluas pasarnya dengan cara ini akan diimbangi dengan kegiatan yang sama oleh penjual lainnya, dan sumber yang digunakan untuk usaha tersebut hanyalah menambah biaya produksi. Pemborosan seperti ini lebih kecil dalam persaingan monopoli dibandingkan dengan oligopoli. Dalam oligopoli usaha penjual yang satu untuk memperluas pasarnya akan mendorong pihak lain untuk melakukan usaha yang sama untuk mempertahankan bagian pasarnya. Persaingan yang seperti itu tidak ada dalam persaingan monopoli. Iklan yang dilakukan oleh salah satu perusahaan tidak menimbulkan tindakan balasan dan yang lain. Bila iklan yang dilakukan oleh salah satu penjual diimbangi
  • 155. 4. Jenis Produk yang Tersedia Konsumen akan memperoleh berbagai merek produk tertentu yang berbagai ragam yang dapat dipilih dalam pasar persaingan monopoli. Konsumen dapat memilih jenis, gaya, atau warna yang sangat mendekati selera dankemampuan. Akan tetapi, suatu peringatan perlu diberikan di sini ragam produk tertentu demikian banyak sehingga membingungkan konsumen, dan persoalan pemilihan dapat menjadi lebih sulit. Masa bodoh terhadap perbedaan mutu yang sebenarnya karena kesediaan untuk membayar harga yang lebih tinggi untuk merek tertentu yang dalam kenyataannya tidak lebih baik dari merek dengan
  • 156. Penentuan Harga Pada Pasar Monopoli dan Oligopoli Kelompok 8
  • 158. Pengertian Monopoli adalah suatu keadaan di mana di dalam pasar hanya ada satu penjual sehingga tidak ada perusahaan pesaing. Keadaan seperti ini adalah kasus monopoli murni atau pure monopoly. Produk yang dijual di pasar tersebut tak memiliki barang substitusinya. Produk yang dijual oleh sang monopoli harus dengan mudah dibedakan dengan barang lain yang dijual dalam perekonomian.
  • 159. Ciri-Ciri 1. Pasar Monopoli adalah Industri Satu Perusahan. Barang atau jasa yang dihasilkannya tidak dapat dibeli dari tempat lain. Para pembeli tidak mempunyai pilihan lain. Kalau mereka menginginkan barang tersebut maka mereka harus membeli dari perusahaan monopoli tersebut. Syarat- syarat penjualan sepenuhnya ditentukan oleh monopoli itu dan para pembeli tidak dapat berbuat apa pun dalam menentukan syarat jual beli. 2. Tidak Mempunyai Barang Pengganti yang Mirip. Barang tersebut merupakan satu-satunya jenis barang yang seperti itu dan tidak terdapat barang mirip (close subƟtute) yang dapat menggantikan barang tersebut. Aliran listrik adalah contoh dari barang yang tidak mempunyai barang pengganti yang mirip; yang ada hanyalah barang pengganti yang sangat berbeda
  • 160. 3. Tidak Terdapat Kemungkinan untuk Masuk dalam Industri. Tanpa sifat ini pasar monopoli tidak akan terwujud karena tanpa adanya halangan tersebut pada akhirnya akan terdapat beberapa perusahaan dalam industri. Keuntungan perusahaan monopoli tidak akan menyebabkan perusahaan- perusahaan lain memasuki industri tersebut. 4. Dapat Memengaruhi Penentuan Harga. Oleh karena perusahaan monopoli merupakan satu-satunya penjual dalam pasar, maka penentuan harga dapat dikuasainya. Oleh sebab itu, perusahaan monopoli dipandang sebagai penentu harga atau price seƩer. 5. Promosi Iklan Kurang Diperlukan. Oleh karena perusahaan monopoli adalah satu-satunya perusahaan dalam industri, ia tidak perlu mempromosikan barangnya dengan menggunakan iklan. Pembeli yang memerlukan barang yng diproduksinya terpaksa membeli darinya. Walau bagaimanapun perusahaan monopoli sering membuat iklan. Iklan tersebut bukanlah bertujuan untuk menarik pembeli, tetapi untuk memelihara hubungn baik dengan
  • 161. Faktor-Faktor yang Menimbulkan Adanya Pasar Monopoli. Terdapat tiga faktor yang dapat menyebabkan munculnya pasar (perusahaan) monopoli. Ketiga faktor tersebut adalah: 1. Perusahaan monopoli mempunyaisuatu sumber daya tertentu yang unik dan tidak dimiliki oleh perusahaan lain. 2. Perusahaan monopoli pada umumnya dapat menikmati skala ekonomi (economic of scale) hingga ke tingkat produksi yang sangat tinggi. 3. Monopoli ada dan berkembang melalui undang-undang, yaitu pemerintah memberi hak monopoli kepada perusahaan
  • 162. HAMBATAN BAGI PERUSAHAAN YANG AKAN MEMASUKI PASAR Bila ada perusahaan baru yang dengan mudah masuk ke dalam industri persaingan murni maka dalam jangka panjang akan ada perusahaan- perusahaan baru lainnya yang masuk ke dalam suatu industri. Akibatnya monopolis tidak lagi bisa memonopoli pasar. Sang Monopolis harus sanggup menghalangi masuknya perusahaan baru bila dia mendapat laba atau kalau dia tidak sanggup maka dia tidak jadi monopolis lagi. Masuknya perusahaan baru akan mengubah keadaan pasar di mana perusahaan itu bergerak.
  • 163. PENENTUAN BESARNYA HARGA DAN OUTPUT Jika suatu perusahaan yang monopolistik menyamakan MR dengan MC-nya, maka pada saat yang sama ia menentukan pula tingkat output dan tingkat harga pasar untuk produknya. Keputusan ini dilukiskan dalam gambar di bawah ini. Di situ perusahaan tersebut menghasilkan output sebesar Q unit pada tingkat biaya C biaya per unit dan ia menjual output-nya tersebut pada tingkat harga P. Laba, yaitu sama dengan (P – C) kali Q, ditunjukkan oleh bidang PP'C'C dan itu merupakan laba
  • 164. WalaupunQ merupakan tingkat output-nya optimal jangka pendek, perusahaan tersebut akan berproduksi hanya jika penerimaan rata-rata (AR) atau harga (P) lebih besar daripada AVC. Keadaan ini terjadi dalam gambar di atas, tetapi jika P di bawah AVC, kerugian akan diminimumkan dengan
  • 165. Jika MR > MC, berarti jika produksi ditambah, kenaikan penerimaan yang diperoleh akan lebih besar dari kenaikan biayanya. Hal ini berarti bahwa seorang manajer dapat meningkatkan laba perusahaan dengan meningkatkan produksi jika ingin meningkatkan laba perusahaan. Kondisi laba maksimal yaitu kondisi tingkat output optimal pada saat MC = MR yang secara matematis kondisi laba maksimal pada perusahaan monopoli dapat ditunjukkan sebagai berikut: ∏= R – B Laba maksimal akan diperoleh jika turunan pertama dari fungsi laba terhadap tingkat output sama dengan nol. MR = MC
  • 166. Posisi Keseimbangan Kurva permintaan pasar biasanya menurun dari kiri atas ke kanan bawah, yang berarti bahwa produsen tersebut bisa memengaruhi harga pasar dengan jalan menjual lebih sedikit atau lebih banyak barang produksinya. menentukan berapa harga jual yang bisa menghasilkan keuntungan maksimal baginya. Perbedaan lain dengan persaingan sempurna adalah bahwa dalam monopoli equilibrium perusahaan adalah juga equilibrium pasar. Ada suatu salah pengertian yang umum, yaitu bahwa seorang monopolis harus membuat untung. Ada atau tidak adanya laba tergantung pada hubungan antara kurva permintaan yang dihadapi oleh Sang Monopolis dan keadaan biayanya.
  • 167. Hubungan P, TR, MR, Penentuan harga dan output dalam keadaan monopoli murni pada dasarnya sama dengan yang berlaku untuk perusahaan dalam persaingan murni bila tujuan perusahaan adalah mencapai laba yang maksimal dicapai pada saat MR = MC. Perbedaan kurva permintaan monopolis dengan persaingan lain adalah jika persaingan sempurna kecondongan kurva permintaannya horizontal, kurva permintaan persaingan monopolis kecondongannya bersifat elastis yang cukup besar dengan kemiringan yang landai. Sementara itu, kurva permintaan seorang monopolis berbentuk miring dengan kecondongan yang bersifat inelastis.
  • 168.
  • 169. Laba, Rugi, dan Impas bagi Monopolis. Ada suatu salah pengertian yang umum, yaitu bahwa seorang monopolis harus membuat untung. Ada atau tidak adanya laba tergantung pada hubungan antara kurva permintaan yang dihadapi oleh Sang Monopolis dan keadaan biayanya. Sang monopolis mungkin menderita rugi dalam jangka pendek. Monopoli bisa menderita kerugian disebabkan karena: (1) biaya awal yang besar (set up cost). (2) demand- nya belum berkembang karena belum dikenal. Monopoli mengalami kerugian hanya dalam jangka pendek. Dalam jangka panjang monopoli secara pasti mengalami keuntungan.
  • 170. 1. Monopolis yang Mendapatkan Keuntungan. Analisis perilaku perusahaan monopoli dalam mencapai posisi equilibrium, yaitu posisi keuntungan maksimum akan dicapai pada saat MR = MC. Kurva D dan MR apabila digabungkan dengan kurva ongkos, maka dapat diperoleh “equilibrium perusahaan” yang sekaligus sama dengan “equal pasar”. Monopolis merupakan satu-satunya penjual/perusahaan di dalam pasar/industri sehingga equilibrium perusahaan individual sama dengan equilibrium pasar. Equal pasar yang menjamin diperolehnya keuntungan maksimum pada saat MR MC, yaitu pada produksi sebesar Q. Keuntungan maksimum yang merupakan tujuan pokok dari seorang produsen dapat dilihat dari gambar di bawah ini, laba maksimal (P1KLP2) dicapai pada saat MC = MR.
  • 171.
  • 172. 2. Dalam Jangka pendek Monopolis Mengalami Impas. Sejalan dengan penjelasan gambar di atas, maka besarnya harga TR = TC. Hal ini terjadi karena adanya kenaikan ongkos rata-rata sehingga besarnya AC jangka pendek naik menjadi sama dengan harga (P) sehingga TR = OP1KQ dan TC = OQKP1.
  • 173. 3. Monopolis yang Mendapatkan Kerugian. Sejalan dengan penjelasan gambar di atas, maka besarnya TC lebih besar daripada TR. Hal ini terjadi apabila terjadi kenaikan ongkos rata-rata yang terus- menerus sehingga AC jangka pendek lebih besar daripada harga per unit (P). Dengan demikian, dalam jangka pendek dapat menimbulkan kerugian sebesar P1P2KL karena TR =0P1LQ dan TC = OP2KQ. Perlu diketahui bahwa seorang monopolis hanya dapat mengatur banyak sedikitnya jumlah barang yang ditawarkan dan tinggi rendahnya harga saja. Monopolis tidak mampu mengatur ongkos rata-rata karena AC tergantung kepada harga faktor-faktor produksi yang diperlukan, seperti upah tenaga kerja. Oleh karena itu, dalam jangka pendek seorang
  • 174. Ada beberapa salah pengertian dalam monopoli. Pertama, bahwa monopolis akan selalu untung. Hal ini tidaklah salah karena dalam jangka pendek kemungkinan monopolis dapat mengalami kerugian, yang disebabkan oleh SAC demikian tinggi sedang harga (P) demikian rendah sehingga P<AC jangka pendek. Kedua, bahwa kurva permintaan monopolis selalu inelastis. Hal ini tidaklah salah juga sebab kurva permintaan monopoli tidak selalu inelastis. Elastis atau inelastis ini tergantung dan kurva permintaannya.
  • 175. KERUGIAN DAN PENGATURAN MONOPOLI Dari hal-hal yang dibahas di atas kita lihat bahwa kerugian masyarakat dan adanya monopoli bukan hanya timbul karena perusahaan monopoli bisa menikmati keuntungan di atas keuntungan yang wajar tetapi ada bentuk- bentuk kerugian lain. Akan tetapi, monopoli tidak selalu lebih buruk daripada persaingan sempurna, yaitu bila kita lihat dan segi-segi lain, misalnya :
  • 176. 1. Output yang Lebih Kecil Jika suatu industri dengan persaingan murni dijadikan monopoli, maka monopoli akan menaikkan harga dan memperkecil output dari sebelumnya. Dalam menjelaskan hal ini, kita akan menganggap bahwa biaya produksi rata-rata minimum sama saja. Sebenarnya kita memperkirakan kurva biaya Sang Monopolis seperti ini akan lebih tinggi daripada dalam persaingan murni. Jika industri adalah suatu industri dengan persaingan bebas, masing-masing perusahaan akan mempergunakan skala perusahaan yang cukup besar untuk dapat mengambil keuntungan dan skala. Artinya, mereka akan bekerja dengan skala optimum perusahaan. Pengubahan jadi monopoli tak membawa lebih banyak keuntungan ekonomis skala, tetapi sebaliknya akan
  • 177. 2. Halangan bagi Perusahaan Lain yang Hendak Masuk Pasar. Dalam industri monopoli, dihalanginya perusahaan baru untuk masuk memungkinkan diperolehnya laba jangka panjang. Bila terdapat laba, konsumen membayar lebih mahal untuk produk tersebut dari biaya produksinya. Artinya, konsumen membayar lebih banyak untuk produk tersebut dari yang diperlukan untuk menarik berbagai sumber yang diperlukan untuk tetap dalam industri tersebut. Dihalanginya perusahaan baru untuk masuk dalam pasar merupakan
  • 178. 3. Efisiensi Ekonomi. Perusahaan monopoli biasanya tidak menggunakan sumber-sumber pada tingkat efisiensi puncaknya. Monopoli mempergunakan sumber-sumber tetap yang tidak digunakan dengan efisiensi sebaik-baiknya. Berbeda dengan perusahaan dalam persaingan murni, dalam ekuilibrium jangka panjang menggunakan skala optimum perusahaan pada tingkat output optimum
  • 179. 4. Promosi Penjualan. Dalam pasar dengan persaingan murni tak ada gunanya melakukan kegiatan seperti itu. Sang Monopolis mungkin menggunakan kegiatan promosi penjualan untuk memperbesar pasarnya, artinya untuk menggeser kurva permintaannya ke kanan. Juga jika monopolis dapat meyakinkan masyarakat bahwa pemakaian produknya sangat diperlukan atau tak dapat tidak harus disediakan dalam setiap rumah tangga, maka elastisitas permintaan pada tingkat harga dapat dikurangi. Di samping itu, kegiatan seperti itu digunakan untuk melindungi diri dari persaingan yang mungkin timbul dan untuk melindungi kedudukan monopolinya. Tujuannya untuk mengaitkan namanya dengan produk tersebut sehingga calon saingan akan sukar memasuki pasar tersebut.
  • 181. Pengertian Bentuk lain dan pasar yang banyak ditemui dalam praktik adalah pasar oligopoli, yaitu keadaan di mana hanya sedikit penjual sehingga tindakan seorang produsen akan mendorong produsen lain untuk bereaksi. Pasar oligopoli adalah pasar yang terdapat banyak penjual dan masing-masing penjual dapat memengaruhi harga pasar. Secara teoritis sulit sekali untuk menetapkan berapa jumlah perusahaan dalam pasar agar dapat dikatakan oligopoli. Namun, untuk dasar analisis, biasanya jumlah perusahaan diasumsikan kurang dari sepuluh.
  • 182. Ciri-ciri pasar oligopoli: 1. Menghasilkan atau menjual barang standar atau barang berbeda Menghasilkan barang standar misalnya perusahaan baja, aluminium. Sedangkan yang menghasilkan barang berbeda misalnya perusahaan mobil, truk, sepeda motor, dan sebagainya. 2. Kekuatan menentukan harga kadang-kadang lemah/kuat Apabila tanpa adanya kerja sama, kekuatan menentukan harga sangat terbatas. Suatu perusahaan menurunkan harga, perusahaan lain akan membalas menurunkan yang lebih besar lagi sehingga keduanya akan sama atau kehilangan pelanggan. 3. Promosi masih diperlukan Kegiatan promosi bertujuan untuk meraih pembeli baru dan mempertahankan pembeli lama, terutama pada perusahaan yang menghasilkan barang yang berbeda.
  • 183. MODEL PENETAPAN HARGA PASAR OLIGOPOLI Pasar oligopoli ini mempunyai beberapa model dalam menetapkan harga produknya, di antaranya yang paling banyak ditemui adalah: 1. Pasar kartel. 2. Pasar dengan kepemimpinan harga (price leadership). Pasar dengan Ketegaran Harga (Kinked Demand Curve Model) Salah satu tipe keadaan yang ditimbulkannya adalah kinked demand curve atau kurva permintaan yang patah. Seorang penjual dapat menaikkan jumlah penjualannya dengan jalan menurunkan harganya. Hal ini mengakibatkan larinya pembeli dan penjual yang lain dan datang berbondong-bondong untuk membeli barang tersebut. Tindakan ini akan diikuti oleh penjual lain. Berarti antarpenjual saling bertindak untuk menurunkan harga.
  • 184. PENGARUH OLIGOPOLI TERHADAP KESEJAHTERAAN Efek kesejahteraan dan bentuk pasar oligopoli kurang lebih sama dengan monopoli. Di satu pihak oligopoli menimbul efek yang negatif dalam bentuk: 1. Adanya keuntungan yang terlalu besar (excess profit) yang dinikmati oleh para produsen oligopoli dalam jangka panjang. 2. adanya ketidakefisienan produksi karena setiap produsen tidak beroperasi pada AC yang minimal. 3. Kemungkinan adanya eksploitasi terhadap konsumen maupun buruh (karena P > MC; seperti dalam kasus monopoli). 4. Ketegaran harga sering dikatakan menunjang adanya inflasi yang dapat merugikan masyarakat makro.