SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  11
Food Processing Technology Laboratory Report, Modul IV, No.5, 2018
1
TEKNOLOGI PENGOLAHAN SUSU DAN TELUR
YOGHURT
Rahma Sagistiva Sari1
Yunika Rahayu2
1)Praktikan TPP Kelompok E Meja 4
2)Asisten LaboratoriumTPP
Laboratorium Teknologi Pengolahan Pangan, Program Studi Teknologi Pangan Universitas Pasundan, Bandung.
E-mail : rahmasagistiva@gmail.com
Praktikum : 23 April 2018; Pengumpulan : 30 April 2018
Abstrak
Yoghurt merupakan produk yang diperoleh dari susu yang telah dipasteurisasi, kemudian difermentasi dengan bakteri
tertentu sampai diperoleh keasaman, bau dan rasa yang khas, dengan atau tanpa penambahan bahan lain yang diizinkan.
Tujuan pembuatan yoghurt untuk mengetahui cara pembuatan yoghurt, diversifikasi produk olahan susu,
memperpanjang umur simpan, dan meningkatkan nilai ekonomis. Prinsip percobaan pembuatan yoghurt adalah
berdasarkan penambahan bakteri asam laktat yaitu Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophilus yang
memproduksi asam laktat sehingga dapat menggumpalkan protein susu (kasein) dimana protein dari susu akan
terkoagulasi. Berdasarkan hasil pengamatan pembuatan yoghurt dengan basis 400 gram didapatkan berat dan persen
produk 390 gram (97,5%) dengan sifat organoleptik berwarna merah muda, rasa sedikit asam, aroma khas yoghurt,
tekstur cair dan kenampakan menarik.
Abstract
Yoghurt is a product obtained from pasteurized milk, then fermented with certain bacteria until acidity, a distinctive
odor and flavor, with or without the addition of other permitted ingredients. The purpose of making yoghurt to know
how to manufacture yoghurt, diversify dairy products, extend shelf life, and increase the economic value. The
experimental principle of making yoghurt is based on the addition of lactic acid bacteria namely Lactobacillus
bulgaricus and Streptococcus thermophilus which produce lactic acid so that it can agglomerate milk protein (casein)
where protein from milk will be coagulated. Based on observations yoghurt production on a 400 gram basis was found
by weight and percent of product 390 grams (97.5%) with pink organoleptic properties, slightly acidic taste, typical
yoghurt aroma, liquid texture and attractive appearance.
Keyword : Yoghurt, Milk, Lactic Acid Bacteria
1. Bahan, Alat dan Metode Percobaan
Pada percobaan ini, bahan yang digunakan yaitu
susu murni, skim, dan starter (Lactobacillus bulgaricus
dan Streptococcus thermophillus).
Peralatan yang digunakan adalah jar besar,
termometer, inkubator, kompor, panci.
Pada pembuatan yoghurt pertama-tama siapkan
tempat untuk pasteurizer yoghurt yaitu air yang
didihkan didalam Teflon, setelah itu ditimbang susu
murni dan skim, lalu susu murni dimasukin kedalam jar
besar dan dipanaskan hingga suhu mencapai 70oC yang
dilihat dengan menggunakan alat thermometer, sebelum
penguapan susu murni dapat ditambahkan skim setelah
pemanasan dilakukan tempering disuhu ruang hingga
suhu menurun sampai 40oC dan ditambahkan starter
yang sudah ditimbang terlebih dahulu lalu dimasukan
kedalam incubator selama 2-3jam dan dicek ph nya, ph
untuk yoghurt yaitu 4,5 kemudian disaring dipisahkan
whey kemudian ditimbang produk yoghurt dan
ditambahkan essens strawberry. Kemudian dilanjutkan
dengan pengamatan organoleptik dan perhitungan
menggunakan rumus :
Keterangan :
W bahan = Berat bahan (gram)
W basis = Berat basis (gram)
W bahan =
% 𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛
100
× W basis
% Produk =
W produk
W basis
× 100
Food Processing Technology Laboratory Report, Modul IV, No.5, 2018
2
Gambar 1. Diagram Alir Pembuatan Yoghurt
2. Hasil dan Pembahasan
Data hasil percobaan dan dokumentasi proses
pembuatan yoghurt dapat dilihat pada Tabel 1 dan
Lampiran 1.
Tabel 1. Hasil Pembuatan Yoghurt
No Analisa Hasil pengamatan
1. Nama Produk Yoghurt
2. Basis 400 gram
3. Bahan Utama - Susu murni 93,1%
- Skim 1,9%
- Starter 5%
4. Bahan Tambahan -
5. Berat Produk 390 gram
6. % Produk 97,5 %
7. Organoleptik :
 Warna
 Rasa
 Aroma
 Tekstur
 Kenampakan
Merah muda
Sedikit asam
Khas yoghurt
Cair
Menarik
(Rahma Sagistiva S., Kelompok E, Meja 4, 2018)
Berdasarkan hasil pengamatan pembuatan yoghurt
dengan basis 400 gram didapatkan berat dan persen
produk 390 gram (97,5%) dengan sifat organoleptik
berwarna merah muda, rasa sedikit asam, aroma khas
yoghurt, tekstur cair dan kenampakan menarik.
Fungsi bahan yang digunakan dalam pembuatan
yoghurt yaitu susu murni sebagai bahan baku utama dari
pembuatan yoghurt yang dijadikan sebagaisubstrat agar
mikroorganisme dapat melakukan proses fermentasi.
Skim milk powder berfungsi untuk meninggikan
kandungan bahan kering tanpa lemak agar tekstur dan
konsistensi yoghurt lebih dan dapat meningkatkan nilai
gizi yoghurt (Muchidin, 1993). Starter yang
ditambahkan pada pengolahan yoghurt mempunyai dua
peranan, yaitu sebagai pembentuk asam yang
menyebabkan rasa dan aroma yang khas, serta sebagai
pembentuk komponen-komponen cita rasa seperti
karbonil, asetaldehid, aseton, asetoin dan diasetil
(Anjarsari, 2010).
Fungsi perlakuan pada pembuatan yoghurt antara
lain pasteurisasi dilakukan dengan suhu 70˚C selama 15
menit yang bertujuan untuk membunuh bakteri patogen,
untuk membunuh bakteri tertentu yaitu dengan
mengatur tingginya suhu dan lamanya waktu
pasteurisasi, mengurangi populasi bakteri dalam bahan
susu, mempertinggi atau memperpanjang umur simpan,
memberikan atau menimbulkan cita rasa yang lebih
menarik konsumen dan dapat menginaktifkan fosfatase
dan katalase yaitu enzim-enzim yang membuat susu
cepat rusak. Tempering dilakukan hingga suhu 40˚C
selama 30 menit yang bertujuan untuk memberikan
kondisi yang optimum bagi pertumbuhan bakteri
starter. Inokulasi ditambahkannya Lactobacillus
bulgaricus dan Steptococcus thermophillus yang
bertujuan untuk membentuk asam yang lebih cepat,
jumlah asam laktat yang diproduksi lebih banyak,
konsistensi koagulum, dan intensitas cita rasa (flavor)
lebih baik. Fermentasi dengan suhu 40-45˚C selama 8
jam yang bertujuan untuk mengubah laktosa pada susu
menjadi asam laktat dengan bantuan bakteri asam laktat
yaitu Streptococcus thermophilus dan Lactobacillus
bulgaricus
Pengertian yoghurt menurut SNI 2981:2009 adalah
produk yang diperoleh dari fermentasi susu atau susu
rekonstitusi dengan menggunakan bakteri Lactobacillus
bulgaricus dan Streptococcus thermophillus dan atau
bakteri asam laktat lain yang sesuai, dengan atau tanpa
penambahan bahan pangan lain dan bahan tambahan
pangan yang diizinkan. Yoghurt adalah susu asamyang
merupakan hasil fermentasi susu oleh bakteri asam
laktat (BAL). Yoghurt biasanya dibuat dengan
menggunakan dua jenis BAL yaitu Streptococcus
thermophilus dan Lactobacillus bulgaricus sebagai
starter. Selain itu, ada juga yoghurt yang ditambahkan
dengan BAL yang bersifat probiotik, misalnya
Lactobacillus acidophillus, Lactobacillus casei, dan
Bifidobacterium. Bakteri probiotik bisa hidup dan
melakukan proses metabolisme didalam usus,
sedangkan Streptococcus thermophilus dan
Lactobacillus bulgaricus tidak bisa hidup dalamsaluran
pencernaan (Radius dkk, 2010).
Pada pembuatan yoghurt digunakan dua jenis
bakteri yaitu Lactobacillus bulgaricus dan
Streptococcus thermophillus. Keduanya selalu
digunakan untuk tujuan cepatnya pembentukan asam,
Food Processing Technology Laboratory Report, Modul IV, No.5, 2018
3
banyaknya asam laktat yang diproduksi, konsistensi
koagulum dan intensitas citarasa (flavour). Kerja sama
antara ke dua organisme itu merupakan suatu simbioisis.
Pembentukan asam lebih besar bila digunakan kultur-
kultur campuran kedua bakteri itu dalam rasio 1:1
daripada kultur itu sendiri-sendiri (Radius dkk, 2010).
Macam-macam Yoghurt, yang Biasanya yoghurt
terbuat dari susu sapi yang difermentasikan. Namun,
saat inindi pasaran telah banyak dijumpai berbagai jenis
yoghurt. Macam atau jenis yoghurt tersebut antara lain
(Anjarsari, 2010) :
a. Yoghurt Pasteurisasi, adalah yoghurt yang setelah
masa inkubasi selesai dipasteurisasi untuk
mematikan bakteri dan memperpanjang umur
simpanannya.
b. Yoghurt Beku, adalah yoghurt yang disimpan pada
suhu beku.
c. Dietetic Yoghurt, adalah yoghurt rendah kalori,
rendah laktosa, atau yang ditambah vitamin dan
protein.
d. Yoghurt Konsentrat, adalah yoghurt dengan total
padatan sekitar 24%.
e. Kefir, adalah produk susu yang berasal dari
pegunungan Kaukasia. Bibit kefir berasal dari
bakteri asam laktat dan khamir (Lactobacillus
lactis dan Lactobacillus kefiranofaciens).
Lactobacillus kefiranofaciens ini yang
menyebabkan penggumpalan sehingga kefir
menjadi kental.
Berdasarkan kadar lemaknya, yoghurt dapat
dibedakan menjadi tiga, yaitu yoghurt berlemak penuh
(kadar lemak lebih dari 3%), yoghurt setengah berlemak
(kadar lemak 0,5-3,0%) dan yoghurt berlemak rendah (
lemak kurang dari 0,5%). Selain jenis diatas, yoghurt
juga ada yang terbuat dari susu kambing, susu skim saja
dan dengan berbagai macam bentuk, ada yang dalam
bentuk semi solid maupun dalam bentuk cair (Anjarsari,
2010).
Komposisi starter harus terdiri dari bakteri
termofilik dan mesofilik. Yang umum digunakan adalah
Lactobacillus bulgaricus dengan suhu optimum 42°-
45°C dan Streptococcus thermophilus dengan suhu
optimum 38°-42°C. Perbandingan jumlah starter
biasanya 1:1 sampai 2:3. Selama pertumbuhan terjadi
simbiosis antara kedua jenis bakteri. Streptococcus
thermophilus akan berkembang lebih cepat mengawali
pembentukan asam laktat melalui fermentasi laktosa.
Pertumbuhan ini terus berlangsung sampai mencapai pH
5,5. Selain itu juga akan dihasilkan senyawa-senyawa
volatil dan pelepasan oksigen. Kondisi ini memberikan
lingkungan yang sangat baik untuk pertumbuhan
Lactobacillus bulgaricus. Aktivitas enzim proteolitik
dari Lactobacillus bulgaricus menye-babkan terurainya
protein susu, menghasilkan asam-asam amino dan
peptide peptida yang akan menyetimulasi pertumbuhan
Streptococcus thermophilus. Lactobacillus bulgaricus
juga akan menguraikan lemak, menghasilkan asam-
asam lemak yang memberikan flavor khas
pada produk akhir yoghurt (Radius dkk, 2010).
Faktor-faktor yang mempengaruhi kegagalan
yoghurt adalah bahan yang digunakan (susu), pH, suhu,
nutrisi, starteryang digunakan Lactobacillus Bulgaricus
dan Streptococcus thermophillus, tumbuhnya jamur
pada permukaan dan oksigen. Contohnya yoghurt pada
pH 3,9 sampai 4,2 dalam penyimpanan suhu dingin bila
terkontaminasi maka akan cepat mengalami kerusakan
karena perkembangan jamur dan ragi (Sugiarto, 1997).
Selain itu juga faktor-faktor yang mempengaruhi
kegalalan susu jadi yoghurt disebabkan oleh mikroflora
yang tahan asam (kapang dan khamir) karena yoghurt
merupakan minuman berasam tinggi. Kontaminasi oleh
kapang dan khamir dapat berasal dari peralatan, udara,
buah dan sirup. Kerusakan susu yang difermentasi dapat
juga disebabkan oleh biakan (starter). Berbagai
kerusakan yoghurt antara lain rasa asamyang tajamdan
rasa tidak enak yang disebabkan oleh kontaminasi, cita
rasa yang menyimpang seperti rasa pahit dan kurangnya
suatu pembentukan cita rasa (Anjarsari, 2010).
Yoghurt yang baik memiliki ciri-ciri yaitu
berwarna kekuningan dan berbau asam. Apabila ciri
diatas tida terpenuhi tidak dapat dikatakan yoghurt yang
berkualitas baik. Kriteria mutu yoghurt yang baik yaitu
berdasarkan aspek berikut (Radius dkk, 2010) :
1. Susu sebagai bahan baku
2. Kultur starter / inokulum
3. Standardisasi bahan kering
4. Deaerasi
5. Homogenisasi
6. Perlakuan pemanasan (pasteurisasi)
7. Masa inkubasi
8. Teknik penyimpanan.
Berdasarkan hasil pengamatan dan dibandingkan
dengan syarat mutu berdasarkan SNI 01-2981-2009,
dapat dinyatakan bahwa yoghurt yang dibuat di
laboratorium sesuai dengan syarat mutu SNI dilihat dari
atribut penampakan cairan kental, bau yang khas, rasa
asam dan konsistensi yang homogen.
CCP atau Critical Control Point pada proses
pembuatan yoghurt ini adalah pada saat proses
pasteurisasi dan proses inokulasi pada saat penambahan
starter. Proses pasteurisasiyang digunakan yaitu dengan
menggunakan panas dan waktu yang lebih lama untuk
mengatasi masalah pengaruh perlindungan terhadap
penghancuran bakteri yang disebabkan oleh lemak dan
gula yang ditambahkan. Tujuan pasterurisasi pada
pengolahan yoghurt adalah membunuh bakteri
pathogen, melarutkan bahan-bahan, meningkatkan
ketahanan terhadap oksidasi, meninaktifkan enzim
lipase dan protease, serta meningkatkan kemampuan
hidratasi adonan (Anjarsari, 2010).
3. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan pembuatan yoghurt
dengan basis 400 gram didapatkan berat dan persen
produk 390 gram (97,5%) dengan sifat organoleptik
Food Processing Technology Laboratory Report, Modul IV, No.5, 2018
4
berwarna merah muda, rasa sedikit asam, aroma khas
yoghurt, tekstur cair dan kenampakan menarik.
4. Saran
Sebaiknya praktikan lebih memahami prosedur
percobaan sehingga tidak terjadi kesalahan pada saat
melakukan percobaan. Selain itu, dalam mengerjakan
setiap proses pengolahan, praktikan harus lebih
memperhatikan kebersihan bahan dan alat yang
digunakan.
Daftar Pustaka
Anjasari, Bonita,. 2010. Pangan Hewani (Fisiologi
Pasca Mortem dan Teknologi). Yogyakarta
: Graha Ilmu.
Muchidin S, 1993. Pengetahuan Bahan Pangan,
Bogor : IPB
Radius, Abiyanto, dkk, 2010. Pengaruh Suhu
Terhadap Mikroba-Mikroba Dalam
Pembuatan Yoghurt. Surakarta :
Universitas Sebelas Maret
Sugiarto. 1997. Kerusakan pada Yoghurt. Balai
Penelitian Ternak, Ciawi
Food Processing Technology Laboratory Report, Modul IV, No.5, 2018
5
LAMPIRAN
I. Dokumentasi Proses Pembuatan Yoghurt
Pasteurisasi Tempering
YoghurtInokulasi
Food Processing Technology Laboratory Report, Modul IV, No.5, 2018
6
LAMPIRAN
II. Perhitungan
Basis = 400 gram
 Susu murni 93,1%
93,1
100
× 400 = 372,4 𝑔𝑟𝑎𝑚
 Skim 1,9%
1,9
100
× 400 = 7,6 𝑔𝑟𝑎𝑚
 Starter 5%
5
100
× 400 = 20 𝑔𝑟𝑎𝑚
 % Produk =
𝑊.𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘
𝑊.𝑏𝑎𝑠𝑖𝑠
× 100
=
390
400
× 100 = 97,5%
Food Processing Technology Laboratory Report, Modul IV, No.5, 2018
7
LAMPIRAN
III. SNI Yoghurt
Food Processing Technology Laboratory Report, Modul IV, No.5, 2018
8
LAMPIRAN
IV. Tugas Pendahuluan
Food Processing Technology Laboratory Report, Modul IV, No.5, 2018
9
LAMPIRAN
V. Tugas Diskusi
1. Jelaskan sifat dan kualitas bahan yang digunakan untuk percobaan !
Bahan yang digunakan dalam pembuatan yoghurt adalah harus dalam keadaan segar,agar proses
fermentasi dapat berjalan dengan baik, baik itu dari susu yang digunakan (susu cair dan skim)
maupun starter yang digunakan harus baik pula, agar menghasilkan yoghurt yang berkualitas
baik.
2. Jelaskan reaksi biokimia yang terjadi pada proses fermentasi !
Pada awal fermentasi laktosa, pertama-tama berubah menjadi laktosa fosfor. Bila laktosa terurai
terbentuk glukosa dalam bentuk glukosa 6 fosfat. Bila laktosa fosfat kemudian dihidrolisis
menjadi glukosa dan galaktosa 6 fosfat oleh enzim fosfogalaktosidase. Laktosa difosforilasi dan
berubah menjadi glukosa -6- fosfat oleh enzim uridin fosfogalaktosa - 4 - epimerase menjadi
glukosa -6- fosfat. Glukosa -6- fosfat ini yang kemudian masuk ke jalur glikolisik untuk
dimetabolisme menjadi asam laktat melalui aktifitas dari enzim laktat yang dihasilkan oleh
Streptococcus Thermophillus maupun Lactobacillus Bulgaricus.
3. Jelaskan cara-cara untuk memperbaiki “body tekstur” dari yoghurt !
Dengan menambah bahan penstabil, bahan ini digunakan dalam yoghurt untuk memperlembut
tekstur, membuat struktur gel yang mengurangi atau mencegah pemisahan cairan dari yoghurt.
Selain itu banyaknya skim milk yang digunakan akan mempengaruhi kelembutan tekstur
yoghurt. Semakin banyak skim milk yang digunakan, maka tekstur semakin lembut.
4. Jelaskan apa yang dimaksud dengan kefir, yakult, kolimiss, dan plan yoghurt !
a. Kefir : Produk hasil fermentasi susu menggunakan starter berupa butir atau biji kefir, yang
memiliki rasa, warna dan konsistensi menyerupai yoghurt dan memiliki aroma khas yoasty
(seperti tape).
b. Yakult : Produk hasil fermentasi susu dengan menggunakan starter tunggal yaitu Lactobacillus
Casei yang memiliki cita rasa sedikit asam, agak manis, tidak menggumpal, berwarna cerah
serta homogeny.
c. Plan yoghurt : Produk hasil fermentasi susu dengan menggunakan starter Lactobacillus
bulgaricus dan Streptococcus Thermophilus, yang tanpa penambahan rasa (rasa asli dari
fermentasi susu).
d. Kolimiss : Produk hasil fermentasi susu yang produknya menyerupai kefir, biasanya
menggunakan susu kuda.
Food Processing Technology Laboratory Report, Modul IV, No.5, 2018
10
LAMPIRAN
VI. Kuis
1. Sebutkan dan jelaskan metode-metode pembuatan susu bubuk!
 Spray Drying
Spray drying merupakan proses pengeringan dengan cara memaparkan partikel cairan
(droplet) pada semburan gas panas dengan suhu lebih tinggi dari suhu droplet. Metode ini
merupakan jenis pengeringan tertua dan sering dipakai dalam industri farmasi. Cara ini
digunakan untuk mengubah pasta, bubur atau cairan dengan viskositas rendah menjadi
padatan kering
 Kristalisasi
Kristalisasi adalah proses pembentukan kristal padat dari suatu larutan induk yang
homogen. Untuk membentuk kristal, fase cairan (liquid) harus melewati kondisi
kesetimbangan dan menjadi lewat jenuh (untuk larutan) atau kondisi lewat dingin (untuk
lelehan).
2. Apa yang dimaksud dengan keju chedar dan bandingkan bedanya dengan jenis keju yang
kamu ketahui!
 Keju cheddar merupakan keju yang berasal dari desa Cheddar di Somerset, Inggris. Keju ini
juga terbuat dari susu sapi dan termasuk ke dalam jenis keju keras. Jika keju cheddar masih
muda, warnanya terlihat kuning pucat dan tidak terlalu keras. Namun, jika usianya semakin
tua maka warnanya pun akan semakin kuning dan teksturnya semakin keras. Keju cheddar
sendiri mengandung lemak sebanyak 48 %.
 Keju mozzarella berasal dari Italia. Mozzarella biasanya terbuat dari susu sapi atau susu
kerbau. Teksturnya lembut dan rasanya begitu creamy. Keju mozzarella pas digunakan
untuk taburan makanan sepertipizza, pasta, rice baked,lasagna,macaroni schotel, dll. Bila
memakai keju mozzarella, sebaiknya sajikan dalam keadaan hangat, karena jika sudah
dingin keju mozzarella akan kembali mengeras
3. Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis kefir!
 Kefir Optima (O). Susu Kefir ini merupakan hasil proses fermentasi normal, dimana
curd dan Whey nya tidak dipisahkan. Volume Kefir Grains yang diperlukan berkisar antara
3% – 5% dari volume susu. Sedangkan waktu fermentasinya berkisar antara 30 jam sampai
48 jam
 Kefir Prima (P). Kefir ini mengandung probiotik yang maksimal, curd dari susu semuanya
ada disini. Kefir Prima dibuat dengan menggunakan Kefir Grains 3% – 5%, dengan waktu
fermentasi antara 30 sd 48 jam
 Kefir Medika (M). Kefir Medika mempunyai aroma dan rasa asam yang tajam. Kefir ini
mempunyai efek pengobatan yang kuat. Kefir Medika dibuat dengan menggunakan Kefir
Grains dengan perbandingan sekitar 2% dengan waktu fermentasi antara 48 – 72 jam
 Kefir Bening / Whey Kefir (W). Kefir Bening terbuat dari whey yang terbentuk pada saat
proses pembuatan Kefir. Kefir Bening yang bagus untuk dikonsumsi adalah yang
tidak terlalu asam, yaitu dengan proses fermentasi antara 24 – 30 jam
Food Processing Technology Laboratory Report, Modul IV, No.5, 2018
11
 Kefir Kolostrum (K). Susu Kefir ini dibuat dari Kolostrum perahan 16 jam dari
saat sapi/kambing melahirkan perahan pertama dan kedua). Kefir Kolostrum memerlukan
Kefir Grains yang 3 – 5 kali lebih banyak.
 Kefir Soya. Kefir Soya terbuat dari 70% susu kedelai dan 30% susu sapi. Digunakan Kefir
Grains pada campuran susu tersebut dengan perbandingan 5 – 8%, waktu fermentasi 48
jam
 Kefir Cream. Ini adalah curd Kefir, yaitu Kefir yang sangat kental. Diperlukan Kefir
Grains 50 gram dan 100 cc Kefir Prima untuk setiap 1 liter susu
4. Telur bebek/telur ayam yang baik untuk pembuatan telur asin? Dan cara basah/cara kering
yang lebih baik pada pembuatan telur asin?
Telur yang lebih baik untuk pembuatan telur asin adalah telur bebek karena pori pori pada
permukaan telur bebek lebih besar, kuning telurnya lebih banyak mengandung minyak, cangkang
telur bebek lebih tebal sehingga tidak mudah pecah. Cara yang lebih baik tergantung pada
kebutuhan, dengan cara basah konsentrasi larutan garam harus selalu terkontrol, namun jika dengan
cara kering juga jika adonan terlalu cair maka akan terjadi kegagalan pembuatan.
5. Diketahui susu sebanyak 1250 mL, setelah dilakukan standarisasi diketahui kadar lemaknya
sebesar 35%, maka susu tersebut dapat dibuat produk apa saja dan kenapa?
Yoghurt, kefir, keju mozarella, mentega, ice cream, dll. Karena produk produk tersebut tidak
membutuhkan susu dengan kadar lemak yang tinggi.

Contenu connexe

Tendances

Laporan Praktikum TPP Materi 2 Tahu - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 2 Tahu - UNPASLaporan Praktikum TPP Materi 2 Tahu - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 2 Tahu - UNPASRahma Sagistiva Sari
 
Laporan Praktikum TPP Materi 2 Tempe - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 2 Tempe - UNPASLaporan Praktikum TPP Materi 2 Tempe - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 2 Tempe - UNPASRahma Sagistiva Sari
 
Laporan Praktikum TPP Materi 4 Mayonaise - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 4 Mayonaise - UNPASLaporan Praktikum TPP Materi 4 Mayonaise - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 4 Mayonaise - UNPASRahma Sagistiva Sari
 
Laporan Praktikum TPP Materi 4 Telur Asin - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 4 Telur Asin - UNPASLaporan Praktikum TPP Materi 4 Telur Asin - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 4 Telur Asin - UNPASRahma Sagistiva Sari
 
Laporan Praktikum TPP Materi 3 Minuman Serbuk - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 3 Minuman Serbuk - UNPASLaporan Praktikum TPP Materi 3 Minuman Serbuk - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 3 Minuman Serbuk - UNPASRahma Sagistiva Sari
 
Laporan Praktikum TPP Materi 2 Roti Manis dan Roti Tawar - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 2 Roti Manis dan Roti Tawar - UNPASLaporan Praktikum TPP Materi 2 Roti Manis dan Roti Tawar - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 2 Roti Manis dan Roti Tawar - UNPASRahma Sagistiva Sari
 
Laporan Praktikum TPP Materi 1 Penepungan - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 1 Penepungan - UNPASLaporan Praktikum TPP Materi 1 Penepungan - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 1 Penepungan - UNPASRahma Sagistiva Sari
 
Laporan Praktikum TPP Nugget - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Nugget - UNPASLaporan Praktikum TPP Nugget - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Nugget - UNPASRahma Sagistiva Sari
 
Laporan Praktikum Fruit Leather
Laporan Praktikum Fruit LeatherLaporan Praktikum Fruit Leather
Laporan Praktikum Fruit LeatherErnalia Rosita
 
Laporan Praktikum Selai
Laporan Praktikum SelaiLaporan Praktikum Selai
Laporan Praktikum SelaiErnalia Rosita
 
Laporan Praktikum Kokristalisasi Susu
Laporan Praktikum Kokristalisasi SusuLaporan Praktikum Kokristalisasi Susu
Laporan Praktikum Kokristalisasi SusuErnalia Rosita
 
Laporan Praktikum Tahu
Laporan Praktikum TahuLaporan Praktikum Tahu
Laporan Praktikum TahuErnalia Rosita
 
Laporan Praktikum Foaming Buah Naga
Laporan Praktikum Foaming Buah NagaLaporan Praktikum Foaming Buah Naga
Laporan Praktikum Foaming Buah NagaErnalia Rosita
 
Laporan Praktikum Penepungan
Laporan Praktikum PenepunganLaporan Praktikum Penepungan
Laporan Praktikum PenepunganErnalia Rosita
 
Laporan Praktikum Hard Candy
Laporan Praktikum Hard CandyLaporan Praktikum Hard Candy
Laporan Praktikum Hard CandyErnalia Rosita
 
Laporan Praktikum Sorbet
Laporan Praktikum SorbetLaporan Praktikum Sorbet
Laporan Praktikum SorbetErnalia Rosita
 
Laporan Praktikum TPP Dendeng - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Dendeng - UNPASLaporan Praktikum TPP Dendeng - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Dendeng - UNPASRahma Sagistiva Sari
 
Laporan Praktikum Mentega Tradisional
Laporan Praktikum Mentega TradisionalLaporan Praktikum Mentega Tradisional
Laporan Praktikum Mentega TradisionalErnalia Rosita
 
Laporan Praktikum Ice Cream
Laporan Praktikum Ice CreamLaporan Praktikum Ice Cream
Laporan Praktikum Ice CreamErnalia Rosita
 
Laporan Praktikum TPP Materi 1 Foam-Matt Drying - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 1 Foam-Matt Drying  - UNPASLaporan Praktikum TPP Materi 1 Foam-Matt Drying  - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 1 Foam-Matt Drying - UNPASRahma Sagistiva Sari
 

Tendances (20)

Laporan Praktikum TPP Materi 2 Tahu - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 2 Tahu - UNPASLaporan Praktikum TPP Materi 2 Tahu - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 2 Tahu - UNPAS
 
Laporan Praktikum TPP Materi 2 Tempe - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 2 Tempe - UNPASLaporan Praktikum TPP Materi 2 Tempe - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 2 Tempe - UNPAS
 
Laporan Praktikum TPP Materi 4 Mayonaise - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 4 Mayonaise - UNPASLaporan Praktikum TPP Materi 4 Mayonaise - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 4 Mayonaise - UNPAS
 
Laporan Praktikum TPP Materi 4 Telur Asin - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 4 Telur Asin - UNPASLaporan Praktikum TPP Materi 4 Telur Asin - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 4 Telur Asin - UNPAS
 
Laporan Praktikum TPP Materi 3 Minuman Serbuk - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 3 Minuman Serbuk - UNPASLaporan Praktikum TPP Materi 3 Minuman Serbuk - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 3 Minuman Serbuk - UNPAS
 
Laporan Praktikum TPP Materi 2 Roti Manis dan Roti Tawar - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 2 Roti Manis dan Roti Tawar - UNPASLaporan Praktikum TPP Materi 2 Roti Manis dan Roti Tawar - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 2 Roti Manis dan Roti Tawar - UNPAS
 
Laporan Praktikum TPP Materi 1 Penepungan - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 1 Penepungan - UNPASLaporan Praktikum TPP Materi 1 Penepungan - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 1 Penepungan - UNPAS
 
Laporan Praktikum TPP Nugget - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Nugget - UNPASLaporan Praktikum TPP Nugget - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Nugget - UNPAS
 
Laporan Praktikum Fruit Leather
Laporan Praktikum Fruit LeatherLaporan Praktikum Fruit Leather
Laporan Praktikum Fruit Leather
 
Laporan Praktikum Selai
Laporan Praktikum SelaiLaporan Praktikum Selai
Laporan Praktikum Selai
 
Laporan Praktikum Kokristalisasi Susu
Laporan Praktikum Kokristalisasi SusuLaporan Praktikum Kokristalisasi Susu
Laporan Praktikum Kokristalisasi Susu
 
Laporan Praktikum Tahu
Laporan Praktikum TahuLaporan Praktikum Tahu
Laporan Praktikum Tahu
 
Laporan Praktikum Foaming Buah Naga
Laporan Praktikum Foaming Buah NagaLaporan Praktikum Foaming Buah Naga
Laporan Praktikum Foaming Buah Naga
 
Laporan Praktikum Penepungan
Laporan Praktikum PenepunganLaporan Praktikum Penepungan
Laporan Praktikum Penepungan
 
Laporan Praktikum Hard Candy
Laporan Praktikum Hard CandyLaporan Praktikum Hard Candy
Laporan Praktikum Hard Candy
 
Laporan Praktikum Sorbet
Laporan Praktikum SorbetLaporan Praktikum Sorbet
Laporan Praktikum Sorbet
 
Laporan Praktikum TPP Dendeng - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Dendeng - UNPASLaporan Praktikum TPP Dendeng - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Dendeng - UNPAS
 
Laporan Praktikum Mentega Tradisional
Laporan Praktikum Mentega TradisionalLaporan Praktikum Mentega Tradisional
Laporan Praktikum Mentega Tradisional
 
Laporan Praktikum Ice Cream
Laporan Praktikum Ice CreamLaporan Praktikum Ice Cream
Laporan Praktikum Ice Cream
 
Laporan Praktikum TPP Materi 1 Foam-Matt Drying - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 1 Foam-Matt Drying  - UNPASLaporan Praktikum TPP Materi 1 Foam-Matt Drying  - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 1 Foam-Matt Drying - UNPAS
 

Similaire à Laporan Praktikum TPP Materi 4 Yoghurt - UNPAS

Laporan Praktikum Yoghurt
Laporan Praktikum YoghurtLaporan Praktikum Yoghurt
Laporan Praktikum YoghurtErnalia Rosita
 
Teknologi Fermentasi pada Yoghurt
Teknologi Fermentasi pada YoghurtTeknologi Fermentasi pada Yoghurt
Teknologi Fermentasi pada YoghurtNuruliswati
 
Fermentasi Yoghurt (Dwi Yuliani dan Sujud Arisandi Gea)
Fermentasi Yoghurt (Dwi Yuliani dan Sujud Arisandi Gea)Fermentasi Yoghurt (Dwi Yuliani dan Sujud Arisandi Gea)
Fermentasi Yoghurt (Dwi Yuliani dan Sujud Arisandi Gea)fathriska
 
Teknologi Fermentasi pada Yoghurt
Teknologi Fermentasi pada YoghurtTeknologi Fermentasi pada Yoghurt
Teknologi Fermentasi pada YoghurtNuruliswati
 
TUGAS PPT PEMBUATAN PRODUK KACANG HIJAU_Anisah Siregar dan Irayana Nurul_5J.pptx
TUGAS PPT PEMBUATAN PRODUK KACANG HIJAU_Anisah Siregar dan Irayana Nurul_5J.pptxTUGAS PPT PEMBUATAN PRODUK KACANG HIJAU_Anisah Siregar dan Irayana Nurul_5J.pptx
TUGAS PPT PEMBUATAN PRODUK KACANG HIJAU_Anisah Siregar dan Irayana Nurul_5J.pptxUniversitas Muslim Nusantara Al-Washliyah
 
Laporan praktikum pembuatan_yoghurt
Laporan praktikum pembuatan_yoghurtLaporan praktikum pembuatan_yoghurt
Laporan praktikum pembuatan_yoghurtSTF YPIB CIREBON
 
Teknologi Fermentasi (Yoghurt)
Teknologi Fermentasi (Yoghurt)Teknologi Fermentasi (Yoghurt)
Teknologi Fermentasi (Yoghurt)fathriska
 
179297851 laporan-praktikum-pembuatan-yoghurt-doc
179297851 laporan-praktikum-pembuatan-yoghurt-doc179297851 laporan-praktikum-pembuatan-yoghurt-doc
179297851 laporan-praktikum-pembuatan-yoghurt-docNia Nia
 
Laporan praktikum pembuatan yoghurt
Laporan praktikum pembuatan yoghurtLaporan praktikum pembuatan yoghurt
Laporan praktikum pembuatan yoghurtRiska Setiyoningtyas
 
BIOTEKNOLOGI MENGENAI YOGHURT
BIOTEKNOLOGI MENGENAI YOGHURTBIOTEKNOLOGI MENGENAI YOGHURT
BIOTEKNOLOGI MENGENAI YOGHURTDiah Rachmawati P
 
Fermentasi Yoghurt - Proses Respirasi Anaerob
Fermentasi Yoghurt - Proses Respirasi AnaerobFermentasi Yoghurt - Proses Respirasi Anaerob
Fermentasi Yoghurt - Proses Respirasi AnaerobAgung Dwi Julianto
 
Moni andri yanti (F1C116060) Mikrobiologi Industri
Moni andri yanti (F1C116060) Mikrobiologi IndustriMoni andri yanti (F1C116060) Mikrobiologi Industri
Moni andri yanti (F1C116060) Mikrobiologi Industrifebrianadja
 
Contoh makalah bioteknologi yoghurt
Contoh makalah bioteknologi yoghurtContoh makalah bioteknologi yoghurt
Contoh makalah bioteknologi yoghurtCecep Azka Noberic
 

Similaire à Laporan Praktikum TPP Materi 4 Yoghurt - UNPAS (20)

Laporan Praktikum Yoghurt
Laporan Praktikum YoghurtLaporan Praktikum Yoghurt
Laporan Praktikum Yoghurt
 
Teknologi Fermentasi pada Yoghurt
Teknologi Fermentasi pada YoghurtTeknologi Fermentasi pada Yoghurt
Teknologi Fermentasi pada Yoghurt
 
Laporan pht
Laporan phtLaporan pht
Laporan pht
 
PPT_PRODUK YOGHURT SUSU KEDELAI_KELOMPOK 6_KELAS 5J.pptx
PPT_PRODUK YOGHURT SUSU KEDELAI_KELOMPOK 6_KELAS 5J.pptxPPT_PRODUK YOGHURT SUSU KEDELAI_KELOMPOK 6_KELAS 5J.pptx
PPT_PRODUK YOGHURT SUSU KEDELAI_KELOMPOK 6_KELAS 5J.pptx
 
Fermentasi Yoghurt (Dwi Yuliani dan Sujud Arisandi Gea)
Fermentasi Yoghurt (Dwi Yuliani dan Sujud Arisandi Gea)Fermentasi Yoghurt (Dwi Yuliani dan Sujud Arisandi Gea)
Fermentasi Yoghurt (Dwi Yuliani dan Sujud Arisandi Gea)
 
Teknologi Fermentasi pada Yoghurt
Teknologi Fermentasi pada YoghurtTeknologi Fermentasi pada Yoghurt
Teknologi Fermentasi pada Yoghurt
 
TUGAS PPT PEMBUATAN PRODUK KACANG HIJAU_Anisah Siregar dan Irayana Nurul_5J.pptx
TUGAS PPT PEMBUATAN PRODUK KACANG HIJAU_Anisah Siregar dan Irayana Nurul_5J.pptxTUGAS PPT PEMBUATAN PRODUK KACANG HIJAU_Anisah Siregar dan Irayana Nurul_5J.pptx
TUGAS PPT PEMBUATAN PRODUK KACANG HIJAU_Anisah Siregar dan Irayana Nurul_5J.pptx
 
Laporan praktikum pembuatan_yoghurt
Laporan praktikum pembuatan_yoghurtLaporan praktikum pembuatan_yoghurt
Laporan praktikum pembuatan_yoghurt
 
Teknologi Fermentasi (Yoghurt)
Teknologi Fermentasi (Yoghurt)Teknologi Fermentasi (Yoghurt)
Teknologi Fermentasi (Yoghurt)
 
179297851 laporan-praktikum-pembuatan-yoghurt-doc
179297851 laporan-praktikum-pembuatan-yoghurt-doc179297851 laporan-praktikum-pembuatan-yoghurt-doc
179297851 laporan-praktikum-pembuatan-yoghurt-doc
 
laporan youghurt
laporan youghurtlaporan youghurt
laporan youghurt
 
Pembuatan Produk Bioteknologi: Yogurt Nabati Dari Santan Kelapa.pdf
Pembuatan Produk Bioteknologi: Yogurt Nabati Dari Santan Kelapa.pdfPembuatan Produk Bioteknologi: Yogurt Nabati Dari Santan Kelapa.pdf
Pembuatan Produk Bioteknologi: Yogurt Nabati Dari Santan Kelapa.pdf
 
yogurt
yogurtyogurt
yogurt
 
Isi makalah yoghurt
Isi makalah yoghurtIsi makalah yoghurt
Isi makalah yoghurt
 
Laporan praktikum pembuatan yoghurt
Laporan praktikum pembuatan yoghurtLaporan praktikum pembuatan yoghurt
Laporan praktikum pembuatan yoghurt
 
HACCP Yoghurt.pptx
HACCP Yoghurt.pptxHACCP Yoghurt.pptx
HACCP Yoghurt.pptx
 
BIOTEKNOLOGI MENGENAI YOGHURT
BIOTEKNOLOGI MENGENAI YOGHURTBIOTEKNOLOGI MENGENAI YOGHURT
BIOTEKNOLOGI MENGENAI YOGHURT
 
Fermentasi Yoghurt - Proses Respirasi Anaerob
Fermentasi Yoghurt - Proses Respirasi AnaerobFermentasi Yoghurt - Proses Respirasi Anaerob
Fermentasi Yoghurt - Proses Respirasi Anaerob
 
Moni andri yanti (F1C116060) Mikrobiologi Industri
Moni andri yanti (F1C116060) Mikrobiologi IndustriMoni andri yanti (F1C116060) Mikrobiologi Industri
Moni andri yanti (F1C116060) Mikrobiologi Industri
 
Contoh makalah bioteknologi yoghurt
Contoh makalah bioteknologi yoghurtContoh makalah bioteknologi yoghurt
Contoh makalah bioteknologi yoghurt
 

Laporan Praktikum TPP Materi 4 Yoghurt - UNPAS

  • 1. Food Processing Technology Laboratory Report, Modul IV, No.5, 2018 1 TEKNOLOGI PENGOLAHAN SUSU DAN TELUR YOGHURT Rahma Sagistiva Sari1 Yunika Rahayu2 1)Praktikan TPP Kelompok E Meja 4 2)Asisten LaboratoriumTPP Laboratorium Teknologi Pengolahan Pangan, Program Studi Teknologi Pangan Universitas Pasundan, Bandung. E-mail : rahmasagistiva@gmail.com Praktikum : 23 April 2018; Pengumpulan : 30 April 2018 Abstrak Yoghurt merupakan produk yang diperoleh dari susu yang telah dipasteurisasi, kemudian difermentasi dengan bakteri tertentu sampai diperoleh keasaman, bau dan rasa yang khas, dengan atau tanpa penambahan bahan lain yang diizinkan. Tujuan pembuatan yoghurt untuk mengetahui cara pembuatan yoghurt, diversifikasi produk olahan susu, memperpanjang umur simpan, dan meningkatkan nilai ekonomis. Prinsip percobaan pembuatan yoghurt adalah berdasarkan penambahan bakteri asam laktat yaitu Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophilus yang memproduksi asam laktat sehingga dapat menggumpalkan protein susu (kasein) dimana protein dari susu akan terkoagulasi. Berdasarkan hasil pengamatan pembuatan yoghurt dengan basis 400 gram didapatkan berat dan persen produk 390 gram (97,5%) dengan sifat organoleptik berwarna merah muda, rasa sedikit asam, aroma khas yoghurt, tekstur cair dan kenampakan menarik. Abstract Yoghurt is a product obtained from pasteurized milk, then fermented with certain bacteria until acidity, a distinctive odor and flavor, with or without the addition of other permitted ingredients. The purpose of making yoghurt to know how to manufacture yoghurt, diversify dairy products, extend shelf life, and increase the economic value. The experimental principle of making yoghurt is based on the addition of lactic acid bacteria namely Lactobacillus bulgaricus and Streptococcus thermophilus which produce lactic acid so that it can agglomerate milk protein (casein) where protein from milk will be coagulated. Based on observations yoghurt production on a 400 gram basis was found by weight and percent of product 390 grams (97.5%) with pink organoleptic properties, slightly acidic taste, typical yoghurt aroma, liquid texture and attractive appearance. Keyword : Yoghurt, Milk, Lactic Acid Bacteria 1. Bahan, Alat dan Metode Percobaan Pada percobaan ini, bahan yang digunakan yaitu susu murni, skim, dan starter (Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophillus). Peralatan yang digunakan adalah jar besar, termometer, inkubator, kompor, panci. Pada pembuatan yoghurt pertama-tama siapkan tempat untuk pasteurizer yoghurt yaitu air yang didihkan didalam Teflon, setelah itu ditimbang susu murni dan skim, lalu susu murni dimasukin kedalam jar besar dan dipanaskan hingga suhu mencapai 70oC yang dilihat dengan menggunakan alat thermometer, sebelum penguapan susu murni dapat ditambahkan skim setelah pemanasan dilakukan tempering disuhu ruang hingga suhu menurun sampai 40oC dan ditambahkan starter yang sudah ditimbang terlebih dahulu lalu dimasukan kedalam incubator selama 2-3jam dan dicek ph nya, ph untuk yoghurt yaitu 4,5 kemudian disaring dipisahkan whey kemudian ditimbang produk yoghurt dan ditambahkan essens strawberry. Kemudian dilanjutkan dengan pengamatan organoleptik dan perhitungan menggunakan rumus : Keterangan : W bahan = Berat bahan (gram) W basis = Berat basis (gram) W bahan = % 𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 100 × W basis % Produk = W produk W basis × 100
  • 2. Food Processing Technology Laboratory Report, Modul IV, No.5, 2018 2 Gambar 1. Diagram Alir Pembuatan Yoghurt 2. Hasil dan Pembahasan Data hasil percobaan dan dokumentasi proses pembuatan yoghurt dapat dilihat pada Tabel 1 dan Lampiran 1. Tabel 1. Hasil Pembuatan Yoghurt No Analisa Hasil pengamatan 1. Nama Produk Yoghurt 2. Basis 400 gram 3. Bahan Utama - Susu murni 93,1% - Skim 1,9% - Starter 5% 4. Bahan Tambahan - 5. Berat Produk 390 gram 6. % Produk 97,5 % 7. Organoleptik :  Warna  Rasa  Aroma  Tekstur  Kenampakan Merah muda Sedikit asam Khas yoghurt Cair Menarik (Rahma Sagistiva S., Kelompok E, Meja 4, 2018) Berdasarkan hasil pengamatan pembuatan yoghurt dengan basis 400 gram didapatkan berat dan persen produk 390 gram (97,5%) dengan sifat organoleptik berwarna merah muda, rasa sedikit asam, aroma khas yoghurt, tekstur cair dan kenampakan menarik. Fungsi bahan yang digunakan dalam pembuatan yoghurt yaitu susu murni sebagai bahan baku utama dari pembuatan yoghurt yang dijadikan sebagaisubstrat agar mikroorganisme dapat melakukan proses fermentasi. Skim milk powder berfungsi untuk meninggikan kandungan bahan kering tanpa lemak agar tekstur dan konsistensi yoghurt lebih dan dapat meningkatkan nilai gizi yoghurt (Muchidin, 1993). Starter yang ditambahkan pada pengolahan yoghurt mempunyai dua peranan, yaitu sebagai pembentuk asam yang menyebabkan rasa dan aroma yang khas, serta sebagai pembentuk komponen-komponen cita rasa seperti karbonil, asetaldehid, aseton, asetoin dan diasetil (Anjarsari, 2010). Fungsi perlakuan pada pembuatan yoghurt antara lain pasteurisasi dilakukan dengan suhu 70˚C selama 15 menit yang bertujuan untuk membunuh bakteri patogen, untuk membunuh bakteri tertentu yaitu dengan mengatur tingginya suhu dan lamanya waktu pasteurisasi, mengurangi populasi bakteri dalam bahan susu, mempertinggi atau memperpanjang umur simpan, memberikan atau menimbulkan cita rasa yang lebih menarik konsumen dan dapat menginaktifkan fosfatase dan katalase yaitu enzim-enzim yang membuat susu cepat rusak. Tempering dilakukan hingga suhu 40˚C selama 30 menit yang bertujuan untuk memberikan kondisi yang optimum bagi pertumbuhan bakteri starter. Inokulasi ditambahkannya Lactobacillus bulgaricus dan Steptococcus thermophillus yang bertujuan untuk membentuk asam yang lebih cepat, jumlah asam laktat yang diproduksi lebih banyak, konsistensi koagulum, dan intensitas cita rasa (flavor) lebih baik. Fermentasi dengan suhu 40-45˚C selama 8 jam yang bertujuan untuk mengubah laktosa pada susu menjadi asam laktat dengan bantuan bakteri asam laktat yaitu Streptococcus thermophilus dan Lactobacillus bulgaricus Pengertian yoghurt menurut SNI 2981:2009 adalah produk yang diperoleh dari fermentasi susu atau susu rekonstitusi dengan menggunakan bakteri Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophillus dan atau bakteri asam laktat lain yang sesuai, dengan atau tanpa penambahan bahan pangan lain dan bahan tambahan pangan yang diizinkan. Yoghurt adalah susu asamyang merupakan hasil fermentasi susu oleh bakteri asam laktat (BAL). Yoghurt biasanya dibuat dengan menggunakan dua jenis BAL yaitu Streptococcus thermophilus dan Lactobacillus bulgaricus sebagai starter. Selain itu, ada juga yoghurt yang ditambahkan dengan BAL yang bersifat probiotik, misalnya Lactobacillus acidophillus, Lactobacillus casei, dan Bifidobacterium. Bakteri probiotik bisa hidup dan melakukan proses metabolisme didalam usus, sedangkan Streptococcus thermophilus dan Lactobacillus bulgaricus tidak bisa hidup dalamsaluran pencernaan (Radius dkk, 2010). Pada pembuatan yoghurt digunakan dua jenis bakteri yaitu Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophillus. Keduanya selalu digunakan untuk tujuan cepatnya pembentukan asam,
  • 3. Food Processing Technology Laboratory Report, Modul IV, No.5, 2018 3 banyaknya asam laktat yang diproduksi, konsistensi koagulum dan intensitas citarasa (flavour). Kerja sama antara ke dua organisme itu merupakan suatu simbioisis. Pembentukan asam lebih besar bila digunakan kultur- kultur campuran kedua bakteri itu dalam rasio 1:1 daripada kultur itu sendiri-sendiri (Radius dkk, 2010). Macam-macam Yoghurt, yang Biasanya yoghurt terbuat dari susu sapi yang difermentasikan. Namun, saat inindi pasaran telah banyak dijumpai berbagai jenis yoghurt. Macam atau jenis yoghurt tersebut antara lain (Anjarsari, 2010) : a. Yoghurt Pasteurisasi, adalah yoghurt yang setelah masa inkubasi selesai dipasteurisasi untuk mematikan bakteri dan memperpanjang umur simpanannya. b. Yoghurt Beku, adalah yoghurt yang disimpan pada suhu beku. c. Dietetic Yoghurt, adalah yoghurt rendah kalori, rendah laktosa, atau yang ditambah vitamin dan protein. d. Yoghurt Konsentrat, adalah yoghurt dengan total padatan sekitar 24%. e. Kefir, adalah produk susu yang berasal dari pegunungan Kaukasia. Bibit kefir berasal dari bakteri asam laktat dan khamir (Lactobacillus lactis dan Lactobacillus kefiranofaciens). Lactobacillus kefiranofaciens ini yang menyebabkan penggumpalan sehingga kefir menjadi kental. Berdasarkan kadar lemaknya, yoghurt dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu yoghurt berlemak penuh (kadar lemak lebih dari 3%), yoghurt setengah berlemak (kadar lemak 0,5-3,0%) dan yoghurt berlemak rendah ( lemak kurang dari 0,5%). Selain jenis diatas, yoghurt juga ada yang terbuat dari susu kambing, susu skim saja dan dengan berbagai macam bentuk, ada yang dalam bentuk semi solid maupun dalam bentuk cair (Anjarsari, 2010). Komposisi starter harus terdiri dari bakteri termofilik dan mesofilik. Yang umum digunakan adalah Lactobacillus bulgaricus dengan suhu optimum 42°- 45°C dan Streptococcus thermophilus dengan suhu optimum 38°-42°C. Perbandingan jumlah starter biasanya 1:1 sampai 2:3. Selama pertumbuhan terjadi simbiosis antara kedua jenis bakteri. Streptococcus thermophilus akan berkembang lebih cepat mengawali pembentukan asam laktat melalui fermentasi laktosa. Pertumbuhan ini terus berlangsung sampai mencapai pH 5,5. Selain itu juga akan dihasilkan senyawa-senyawa volatil dan pelepasan oksigen. Kondisi ini memberikan lingkungan yang sangat baik untuk pertumbuhan Lactobacillus bulgaricus. Aktivitas enzim proteolitik dari Lactobacillus bulgaricus menye-babkan terurainya protein susu, menghasilkan asam-asam amino dan peptide peptida yang akan menyetimulasi pertumbuhan Streptococcus thermophilus. Lactobacillus bulgaricus juga akan menguraikan lemak, menghasilkan asam- asam lemak yang memberikan flavor khas pada produk akhir yoghurt (Radius dkk, 2010). Faktor-faktor yang mempengaruhi kegagalan yoghurt adalah bahan yang digunakan (susu), pH, suhu, nutrisi, starteryang digunakan Lactobacillus Bulgaricus dan Streptococcus thermophillus, tumbuhnya jamur pada permukaan dan oksigen. Contohnya yoghurt pada pH 3,9 sampai 4,2 dalam penyimpanan suhu dingin bila terkontaminasi maka akan cepat mengalami kerusakan karena perkembangan jamur dan ragi (Sugiarto, 1997). Selain itu juga faktor-faktor yang mempengaruhi kegalalan susu jadi yoghurt disebabkan oleh mikroflora yang tahan asam (kapang dan khamir) karena yoghurt merupakan minuman berasam tinggi. Kontaminasi oleh kapang dan khamir dapat berasal dari peralatan, udara, buah dan sirup. Kerusakan susu yang difermentasi dapat juga disebabkan oleh biakan (starter). Berbagai kerusakan yoghurt antara lain rasa asamyang tajamdan rasa tidak enak yang disebabkan oleh kontaminasi, cita rasa yang menyimpang seperti rasa pahit dan kurangnya suatu pembentukan cita rasa (Anjarsari, 2010). Yoghurt yang baik memiliki ciri-ciri yaitu berwarna kekuningan dan berbau asam. Apabila ciri diatas tida terpenuhi tidak dapat dikatakan yoghurt yang berkualitas baik. Kriteria mutu yoghurt yang baik yaitu berdasarkan aspek berikut (Radius dkk, 2010) : 1. Susu sebagai bahan baku 2. Kultur starter / inokulum 3. Standardisasi bahan kering 4. Deaerasi 5. Homogenisasi 6. Perlakuan pemanasan (pasteurisasi) 7. Masa inkubasi 8. Teknik penyimpanan. Berdasarkan hasil pengamatan dan dibandingkan dengan syarat mutu berdasarkan SNI 01-2981-2009, dapat dinyatakan bahwa yoghurt yang dibuat di laboratorium sesuai dengan syarat mutu SNI dilihat dari atribut penampakan cairan kental, bau yang khas, rasa asam dan konsistensi yang homogen. CCP atau Critical Control Point pada proses pembuatan yoghurt ini adalah pada saat proses pasteurisasi dan proses inokulasi pada saat penambahan starter. Proses pasteurisasiyang digunakan yaitu dengan menggunakan panas dan waktu yang lebih lama untuk mengatasi masalah pengaruh perlindungan terhadap penghancuran bakteri yang disebabkan oleh lemak dan gula yang ditambahkan. Tujuan pasterurisasi pada pengolahan yoghurt adalah membunuh bakteri pathogen, melarutkan bahan-bahan, meningkatkan ketahanan terhadap oksidasi, meninaktifkan enzim lipase dan protease, serta meningkatkan kemampuan hidratasi adonan (Anjarsari, 2010). 3. Kesimpulan Berdasarkan hasil pengamatan pembuatan yoghurt dengan basis 400 gram didapatkan berat dan persen produk 390 gram (97,5%) dengan sifat organoleptik
  • 4. Food Processing Technology Laboratory Report, Modul IV, No.5, 2018 4 berwarna merah muda, rasa sedikit asam, aroma khas yoghurt, tekstur cair dan kenampakan menarik. 4. Saran Sebaiknya praktikan lebih memahami prosedur percobaan sehingga tidak terjadi kesalahan pada saat melakukan percobaan. Selain itu, dalam mengerjakan setiap proses pengolahan, praktikan harus lebih memperhatikan kebersihan bahan dan alat yang digunakan. Daftar Pustaka Anjasari, Bonita,. 2010. Pangan Hewani (Fisiologi Pasca Mortem dan Teknologi). Yogyakarta : Graha Ilmu. Muchidin S, 1993. Pengetahuan Bahan Pangan, Bogor : IPB Radius, Abiyanto, dkk, 2010. Pengaruh Suhu Terhadap Mikroba-Mikroba Dalam Pembuatan Yoghurt. Surakarta : Universitas Sebelas Maret Sugiarto. 1997. Kerusakan pada Yoghurt. Balai Penelitian Ternak, Ciawi
  • 5. Food Processing Technology Laboratory Report, Modul IV, No.5, 2018 5 LAMPIRAN I. Dokumentasi Proses Pembuatan Yoghurt Pasteurisasi Tempering YoghurtInokulasi
  • 6. Food Processing Technology Laboratory Report, Modul IV, No.5, 2018 6 LAMPIRAN II. Perhitungan Basis = 400 gram  Susu murni 93,1% 93,1 100 × 400 = 372,4 𝑔𝑟𝑎𝑚  Skim 1,9% 1,9 100 × 400 = 7,6 𝑔𝑟𝑎𝑚  Starter 5% 5 100 × 400 = 20 𝑔𝑟𝑎𝑚  % Produk = 𝑊.𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘 𝑊.𝑏𝑎𝑠𝑖𝑠 × 100 = 390 400 × 100 = 97,5%
  • 7. Food Processing Technology Laboratory Report, Modul IV, No.5, 2018 7 LAMPIRAN III. SNI Yoghurt
  • 8. Food Processing Technology Laboratory Report, Modul IV, No.5, 2018 8 LAMPIRAN IV. Tugas Pendahuluan
  • 9. Food Processing Technology Laboratory Report, Modul IV, No.5, 2018 9 LAMPIRAN V. Tugas Diskusi 1. Jelaskan sifat dan kualitas bahan yang digunakan untuk percobaan ! Bahan yang digunakan dalam pembuatan yoghurt adalah harus dalam keadaan segar,agar proses fermentasi dapat berjalan dengan baik, baik itu dari susu yang digunakan (susu cair dan skim) maupun starter yang digunakan harus baik pula, agar menghasilkan yoghurt yang berkualitas baik. 2. Jelaskan reaksi biokimia yang terjadi pada proses fermentasi ! Pada awal fermentasi laktosa, pertama-tama berubah menjadi laktosa fosfor. Bila laktosa terurai terbentuk glukosa dalam bentuk glukosa 6 fosfat. Bila laktosa fosfat kemudian dihidrolisis menjadi glukosa dan galaktosa 6 fosfat oleh enzim fosfogalaktosidase. Laktosa difosforilasi dan berubah menjadi glukosa -6- fosfat oleh enzim uridin fosfogalaktosa - 4 - epimerase menjadi glukosa -6- fosfat. Glukosa -6- fosfat ini yang kemudian masuk ke jalur glikolisik untuk dimetabolisme menjadi asam laktat melalui aktifitas dari enzim laktat yang dihasilkan oleh Streptococcus Thermophillus maupun Lactobacillus Bulgaricus. 3. Jelaskan cara-cara untuk memperbaiki “body tekstur” dari yoghurt ! Dengan menambah bahan penstabil, bahan ini digunakan dalam yoghurt untuk memperlembut tekstur, membuat struktur gel yang mengurangi atau mencegah pemisahan cairan dari yoghurt. Selain itu banyaknya skim milk yang digunakan akan mempengaruhi kelembutan tekstur yoghurt. Semakin banyak skim milk yang digunakan, maka tekstur semakin lembut. 4. Jelaskan apa yang dimaksud dengan kefir, yakult, kolimiss, dan plan yoghurt ! a. Kefir : Produk hasil fermentasi susu menggunakan starter berupa butir atau biji kefir, yang memiliki rasa, warna dan konsistensi menyerupai yoghurt dan memiliki aroma khas yoasty (seperti tape). b. Yakult : Produk hasil fermentasi susu dengan menggunakan starter tunggal yaitu Lactobacillus Casei yang memiliki cita rasa sedikit asam, agak manis, tidak menggumpal, berwarna cerah serta homogeny. c. Plan yoghurt : Produk hasil fermentasi susu dengan menggunakan starter Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus Thermophilus, yang tanpa penambahan rasa (rasa asli dari fermentasi susu). d. Kolimiss : Produk hasil fermentasi susu yang produknya menyerupai kefir, biasanya menggunakan susu kuda.
  • 10. Food Processing Technology Laboratory Report, Modul IV, No.5, 2018 10 LAMPIRAN VI. Kuis 1. Sebutkan dan jelaskan metode-metode pembuatan susu bubuk!  Spray Drying Spray drying merupakan proses pengeringan dengan cara memaparkan partikel cairan (droplet) pada semburan gas panas dengan suhu lebih tinggi dari suhu droplet. Metode ini merupakan jenis pengeringan tertua dan sering dipakai dalam industri farmasi. Cara ini digunakan untuk mengubah pasta, bubur atau cairan dengan viskositas rendah menjadi padatan kering  Kristalisasi Kristalisasi adalah proses pembentukan kristal padat dari suatu larutan induk yang homogen. Untuk membentuk kristal, fase cairan (liquid) harus melewati kondisi kesetimbangan dan menjadi lewat jenuh (untuk larutan) atau kondisi lewat dingin (untuk lelehan). 2. Apa yang dimaksud dengan keju chedar dan bandingkan bedanya dengan jenis keju yang kamu ketahui!  Keju cheddar merupakan keju yang berasal dari desa Cheddar di Somerset, Inggris. Keju ini juga terbuat dari susu sapi dan termasuk ke dalam jenis keju keras. Jika keju cheddar masih muda, warnanya terlihat kuning pucat dan tidak terlalu keras. Namun, jika usianya semakin tua maka warnanya pun akan semakin kuning dan teksturnya semakin keras. Keju cheddar sendiri mengandung lemak sebanyak 48 %.  Keju mozzarella berasal dari Italia. Mozzarella biasanya terbuat dari susu sapi atau susu kerbau. Teksturnya lembut dan rasanya begitu creamy. Keju mozzarella pas digunakan untuk taburan makanan sepertipizza, pasta, rice baked,lasagna,macaroni schotel, dll. Bila memakai keju mozzarella, sebaiknya sajikan dalam keadaan hangat, karena jika sudah dingin keju mozzarella akan kembali mengeras 3. Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis kefir!  Kefir Optima (O). Susu Kefir ini merupakan hasil proses fermentasi normal, dimana curd dan Whey nya tidak dipisahkan. Volume Kefir Grains yang diperlukan berkisar antara 3% – 5% dari volume susu. Sedangkan waktu fermentasinya berkisar antara 30 jam sampai 48 jam  Kefir Prima (P). Kefir ini mengandung probiotik yang maksimal, curd dari susu semuanya ada disini. Kefir Prima dibuat dengan menggunakan Kefir Grains 3% – 5%, dengan waktu fermentasi antara 30 sd 48 jam  Kefir Medika (M). Kefir Medika mempunyai aroma dan rasa asam yang tajam. Kefir ini mempunyai efek pengobatan yang kuat. Kefir Medika dibuat dengan menggunakan Kefir Grains dengan perbandingan sekitar 2% dengan waktu fermentasi antara 48 – 72 jam  Kefir Bening / Whey Kefir (W). Kefir Bening terbuat dari whey yang terbentuk pada saat proses pembuatan Kefir. Kefir Bening yang bagus untuk dikonsumsi adalah yang tidak terlalu asam, yaitu dengan proses fermentasi antara 24 – 30 jam
  • 11. Food Processing Technology Laboratory Report, Modul IV, No.5, 2018 11  Kefir Kolostrum (K). Susu Kefir ini dibuat dari Kolostrum perahan 16 jam dari saat sapi/kambing melahirkan perahan pertama dan kedua). Kefir Kolostrum memerlukan Kefir Grains yang 3 – 5 kali lebih banyak.  Kefir Soya. Kefir Soya terbuat dari 70% susu kedelai dan 30% susu sapi. Digunakan Kefir Grains pada campuran susu tersebut dengan perbandingan 5 – 8%, waktu fermentasi 48 jam  Kefir Cream. Ini adalah curd Kefir, yaitu Kefir yang sangat kental. Diperlukan Kefir Grains 50 gram dan 100 cc Kefir Prima untuk setiap 1 liter susu 4. Telur bebek/telur ayam yang baik untuk pembuatan telur asin? Dan cara basah/cara kering yang lebih baik pada pembuatan telur asin? Telur yang lebih baik untuk pembuatan telur asin adalah telur bebek karena pori pori pada permukaan telur bebek lebih besar, kuning telurnya lebih banyak mengandung minyak, cangkang telur bebek lebih tebal sehingga tidak mudah pecah. Cara yang lebih baik tergantung pada kebutuhan, dengan cara basah konsentrasi larutan garam harus selalu terkontrol, namun jika dengan cara kering juga jika adonan terlalu cair maka akan terjadi kegagalan pembuatan. 5. Diketahui susu sebanyak 1250 mL, setelah dilakukan standarisasi diketahui kadar lemaknya sebesar 35%, maka susu tersebut dapat dibuat produk apa saja dan kenapa? Yoghurt, kefir, keju mozarella, mentega, ice cream, dll. Karena produk produk tersebut tidak membutuhkan susu dengan kadar lemak yang tinggi.