Implementasi Kerangka Konsep Informasi Akuntansi pada PT Bank Central Asia Tbk
Penelitian ini membahas implementasi sistem informasi akuntansi pada PT Bank Central Asia Tbk dengan fokus pada sistem pengolahan transaksi keuangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sistem pengolahan transaksi keuangan pada perusahaan tersebut dengan mempelajari kerangka konsep akuntansi dan peran sistem informasi akuntansi dalam keuangan perbankan. Hasil penelitian menunjukkan
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
Kerangka Konsep Informasi Akuntansi pada BCA.pdf
1. Implementasi Kerangka Konsep Informasi Akuntansi
pada PT Bank Central Asia Tbk
Disusun Oleh:
Raihan Abid Rahman – 43220110031
Dosen Pengampu:
Yananto Mihadi Putra, SE, M. Si
Program Studi Akuntansi
Fakultas Ekonomi Bisnis
2023
2. Abstrak
Teori akuntansi merupakan kerangka acuan yang menjadi dasar pengembangan
teknikteknik akuntansi. Kerangka acuan ini menjadi dasar pengembangan teknik-teknik
akuntansi. Kerangka acuan ini terutama didasarkan pada penetapan konsep-konsep dan prinsip-
prinsip akuntansi. Hal in berhubungan langsung dengan kerangka konseptual pada Akuntansi
yang disusun untuk menyelesaikan masalah-masalah praktik laporan keuangan. Akuntan
secara terus menerus dan mau tidak mau dihadapkan dengan situasi yang baru, kemajuan
teknologi, dan inovasi bisnis yang tentu saja semua ini akan menimbulkan masalah pelaporan
dan akuntansi yang baru pula. Sistem Informasi Akuntansi pada bidang perbankan (khususnya
Bank BCA) diimplementasikan dan dilaksanakan pada jaringan intra-kantor untuk melayani
pelanggan. Dalam adanya proses sistem informasi yang terdapat di bank akan memudahkan
masyarakat dalam proses bertransaksi, akurasi data lebih akurat, penghematan biaya dan
waktu, serta efisiensi dalam melakukan suatu bisnis.
Kata kunci: Kerangka Konseptual Akuntansi, Sistem Informasi Akuntansi, Proses Teknologi
Informasi.
Abstract
Accounting theory is a frame of reference that forms the basis for the development of
accounting techniques. This frame of reference forms the basis for the development of
accounting techniques. These terms of reference are primarily based on establishing
accounting concepts and principles. This is directly related to the conceptual framework in
Accounting which was developed to solve practical problems of financial reporting.
Accountants are continuously and inevitably faced with new situations, technological
advances, and business innovations which of course all of this will lead to new reporting and
accounting problems as well. Accounting Information Systems in the banking sector (especially
Bank BCA) are implemented and implemented on the intra-office network to serve customers.
In the existence of an information system process contained in the bank will facilitate the public
in the transaction process, more accurate data accuracy, cost and time savings, as well as
efficiency in conducting a business.
Keywords: Accounting Conceptual Framework, Accounting Information Systems,
Information Technology Processes.
3. BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sistem akuntansi sangat berperan dalam suatu perusahaan karena akuntansi
dapat memberikan informasi yang diperlukan manajemen. Disamping itu dapat
memberikan bantuan dalam menyajikan suatu pertanggung jawaban keuangan bagi
pihak – pihak yang berkepentingan dalam perusahaan, melalui laporan keuangan antara
lainnya neraca dan perhitungan laba rugi. Informasi dari suatu perusahaan, terutama
Informasi keuangan dibutuhkan oleh berbagai macam pihak yang berkepentingan.
Pihak-pihak diluar perusahaan, seperti kreditur, calon investor, kantor pajak, dan lain-
lain ini telah diakui secara luas sebagai faktor penting untuk pelaksanaan bisnis sistem
informasi. Sistem pengolah transaksi keuangan hampir selalu dimiliki oleh suatu
perusahaan, organisasi, instansi pemerintah karena di dalam suatu perusahaan atau
organisasi, transaksi selalu terjadi dan setiap transaksi yang terjadi harus dicatat.
Periode tahun 1992 sampai dengan 1996, BCA mulai membenahi sistem dan
infrastrukturnya, mengedukasi masyarakat tentang layanan ATM, dan terutama
meyakinkan pihak intern. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat sistem
pengendalian intern atas transaksi penerimaan dan pengeluaran kas ATM PT Bank
Central Asia, Tbk. Dari hasil pengamatan, sistem pengendalian intern terhadap proses
transaksi kas ATM PT Bank Central Asia, Tbk sudah diterapkan sesuai dengan
ketentuan yang ada dan sudah memadai karena melakukan pengendalian umum dan
pengendalian aplikasi di setiap kantor cabang yang diawasi secara langsung oleh kantor
pusat dan terhubung langsung atau tersentralisasi ke server pusat.
Pada PT. Bank Central Asia Tbk sistem penerimaan dan pengeluaran kas
mengalami kesulitan dan kesalahan dalam sistem penyetoran iuran serta adanya
kesalahan pada prosedur dalam mengumpulkan bukti pengelolaan kas, sehingga saya
berminat mengadakan penelitian pada perusahaan ini. Untuk mendapatkan informasi
yang akurat hendaknya diterapkan sistem komputerisasi dalam memperoleh data dan
penilaian yang tepat mengenai penerimaan dan pengeluaran kas. Berdasarkan hal
tersebut diatas, penulis perlu menguji keefektifan sistem informasi akuntansi pada
penerimaan dan pengeluaran kas dalam perusahaan ini.
4. 1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang masalah diatas, maka penulis mencoba
merumuskan masalah dalam penelitian yaitu bagaimana implementasi informasi
akuntansi pada sistem pengolah transaksi keuangan pada PT. Bank Central Asia Tbk.
1.3 Tujuan
Tujuan ini adalah untuk mengetahui sistem pengolah transaksi keuangan pada
PT. Bank Central Asia Tbk.
5. BAB II
LITERATUR TEORI
1. Kerangka Kerja Konseptual
Sebuah landasan teori yang kuat sangat diperlukan terutama karena praktik
akuntansi selalu dihadapi dengan perubahan lingkungan dunia usaha. Masalah-masalah
ini harus dapat ditangani dengan cara yang lebih konsisten dan terorganisir secara lebih
baik. Kerangka kerja konseptual memainkan peranan yang sangat penting terutama di
dalam pengembangan sebuah standar akuntansi yang baru dan revisi atas standar
akuntansi yang telah diberlakukan sebelumnya. Ketika seorang akuntan harus
berhadapan dengan tantangan baru yang belum terdapat standar akuntansi yang jelas,
kerangka kerja konseptual ini adalah solusinya. Kerangka kerja konseptual diharapkan
dapat memberikan sebuah acuan (referensi) untuk menganalisis dan memecahkan
masalah-masalah akuntansi yang terkini tersebut. Kerangka kerja konseptual dapat
memberikan landasan yang konsisten dan memadai bagi para penyusun standar
akuntansi atau pelaporan keuangan. Jika digunakan secara konsisten, maka kerangka
kerja ini seharusnya dapat membantu memperbaiki pelaporan keuangan.
Banyak pihak yang meyakini bahwa kontibusi nyata FASB sangat bergantung
pada kualitas dan utilitas dari kerangka kerja konseptual. Kerangka kerja konseptual
yang bermutu ini akan memungkinkan FASB untuk menerbitkan standar-standar yang
lebih berguna, dapat diterapkan, dan konsisten dari waktu ke waktu. Kerangka kerja
konseptual akan meningkatkan pemahaman dan keyakinan pemakai laporan keuangan
atas pelaporan keuangan, dan akan meningkatkan komparabilitas antar laporan
keuangan peerusahaan.
2. Tujuan Pelaporan Keuangan
Menurut Hery (2009) laporan keuangan adalah informasi keuangan yang
disajikan dan disiapkan oleh manajemen dari suatu perusahaan kepada pihak internal
dan eksternal, yang berisi seluruh kegiatan bisnis dari satu kesatuan usaha yang
merupakan salah satu alat pertanggungjawaban dan komunikasi manajemen kepada
pihak-pihak yang membutuhkannya. Macam-macam laporan keuangan adalah laporan
laba rugi (income statement), laporan perubahan modal (statement change of equity),
neraca (balance sheet), laporan arus kas (cash flow statement), catatan atas laporan
keuangan (note of financial statement).
6. Menurut FASB (1989) memulai upaya mengembangkan konstitusi untuk
akuntansi keuangan dan pelaporan pada November 1978 ketika FASB menerbitkan
pedoman yang otoritatif tentang tujuan pelaporan keuangan dalam statement of
Financial Accounting Concepts No. 1, Objectives of Financial Reporting by Business
Enterprises. Pernyataan ini terbatas pada isi laporan keuangan. Pelaporan keuangan
tidak hanya meliputi laporan keuangan tetapi juga informasi lain yang terkait, secara
langsung atau tidak langsung, dengan informasi yang disediakan oleh system akuntansi
yaitu informasi tentang sumber daya perusahaan, kewajiban, earning, dan sebagainya.
Tujuan keseluruhan dari pelaporan keuangan adalah untuk memberikan
informasi yang berguna bagi investor dan kreditor dalam pengambilan keputusan
investasi dan kredit. Jenis keputusan yang dibuat oleh pengambil keputusan beragam,
begitu juga dengan metode dalam pengambilan keputusan yang digunakan dan
kemampuan untuk memproses informasi. Pengguna informasi akuntansi harus dapat
memproleh pemahaman mengenai kondisi keuangan dan hasil operasional perusahaan
lewat pelaporan keuangan. Investor sangat berkepentingan terhadap laporan keuangan
yang disusun investee terutama dalam hal pembagian dividen, sedangkan kreditor
berkepenting dalam hal pengembalian jumlah pokok pinjaman berikut bunganya.
Investor dan kreditor terutama sangat tertarik terhadap arus kas investee/ debitur di
masa mendatang. Dalam kerangka kerja konseptual, proses pelaporan keuangan terdiri
dari:
a) Identifikasi dan analisis peristiwa dan transaksi perusahaan.
b) Pemilihan dalam kebijakan akuntansi.
c) Aplikasi pada kebijakan akuntansi.
d) Estimasi dan pertimbangan (judgements) akuntan yang profesional.
e) Pengungkapan (disclosures) tentang transaksi, peristiwa akuntansi, kebijakan
akuntansi, dan estimasi akuntansi.
3. Sistem Informasi Akuntansi pada Perbankan
Sistem informasi bank adalah suatu sistem pengolahan data keuangan dan
pelayanan jasa perbankan secara elektronis dengan menggunakan sarana komputer,
telekomunikasi dan sarana elektronis lainnya. Penggunaan sistem informasi bank
adalah untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam pelaksanaan tugas dan
pelayanan kepada masyarakat. Penerapan sistem informasi tersebut dilakukan juga
terhadap jaringan yang digunakan untuk mendukung sistem atau aplikasi teknologi
informasi. Umumnya jaringan yang digunakan adalah sebagai berikut:
7. A. Internet
Merupakan jaringan media informasi global untuk umum dan berkecepatan
tinggi, yang menghubungkan setiap PC dengan PC lain melalui modern.
B. Extranet
Jaringan komunikasi yang dibangun dari satu perusahaan ke perusahaan ke
perusahaan lainnya untuk saling bertukar informasi, bertransaksi dari dan ke
supplier, pelanggan dan pelaku bisnisnya.
C. World Wide Web (WWW)
Entitas paling cepat tumbuh dalam fasilitas internet, yang menyediakan fasilitas
dan kemudahan dalam membuka atau mengirim informasi melalui saluran/links
“hypertext”. Dengan entitas ini memudahkan setiap komputer yang terhubung ke
web secara tepat mendapat akses informasi umum, walaupun jumlah informasinya
banyak atau dari tempat yang jauh.
D. Perkembangan Sistem Informasi Perbankan
Seiring dengan perkembangan zaman dan kemajuan teknolgi, berdampak pula
pada dunia transaksi perbankan. Saat ini perbankan sudah mulai menggunakan
sistem informasi berbasis komputer. Hal ini dilakukan dengan tujuan
mempermudah transaksi dengan para nasabah.
Awalnya transaksi bisa dilakukan dengan cara melayani nasabah bertemu secara
langsung ataupun nasabah datang kecabang-cabang. Namun sekarang sudah lebih
mudah, sebab bank mulai menggunakan sistem informasi berbasis komputer,
bahkan sudah bisa mengakses melalui internet baik dengan mobile atau sms sudah
banyak diterapkan oleh bank-bank yang ada. Dalam dunia perbankan,
perkembangan sistem informasi membuat para perusahaan mengubah strategi
bisnis dengan menempatkan teknologi sebagai unsur utama dalam proses inovasi
produk dan jasa seperti: adanya transaksi berupa transfer uang via mobile maupun
via teller, adanya ATM pengambilan uang secara cash 24 jam, penggunaan database
di bank-bank, sinkronisasi data- data pada kantor cabang dengan kantor pusat.
4. Peranan Sistem Informasi dalam Keuangan Perbankan
Sistem informasi bank adalah suatu sistem pengolahan data keuangan dan
pelayanan jasa perbankan secara elektronis dengan menggunakan sarana komputer,
telekomunikasi dan sarana elektronis lainnya. Penggunaan sistem informasi bank
adalah untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam pelaksanaan tugas dan
pelayanan kepada masyarakat. Sistem Informasi ini merupakan sebuah susunan yang
8. terdiri dari beberapa komponen seperti orang, aktifitas, data, perangkat keras, perangkat
lunak, dan jaringan yang terintegrasi yang berfungsi untuk mendukung dan
meningkatkan operasi sehari-hari sebuah bisnis, juga menyediakan kebutuhan
informasi untuk pemecah masalah dan pengambilan keputusan oleh manajer.
Seiring dengan perkembangan usaha yang dijalankan oleh PT. Bank Central
Asia Tbk menuntut sistem informasi yang meningkat pola peranan sistem pencatatan
laporan keuangan sesuai dengan ketentuan untuk menjalankan operasi sangatlah
penting. Didalam menyajikan semua laporan – laporan keuangan pada PT. Bank
Central Asia Tbk masih menggunakan sistem cash basic yaitu pencatatan laporan
keuangan yang disajikan hanya terdapat mengenai pencatatan. Pemrosesan transaksi
mencakup beragam aktivitas organisasi harus diperhatikan untuk mendukung aktivitas
sehari – hari. Perluasan dan perbedaan arus transaksi dalam organisasi itu unik, tetapi
banyak organisasi memiliki sistem aplikasi.
Saat ini telah banyak para pelaku ekonomi, khususnya di kota-kota besar yang
tidak lagi menggunakan uang tunai dalam transaksi pembayarannya, tetapi telah
memanfaatkan layanan perbankan modern. Layanan perbankan modern yang hanya ada
di kota-kota besar ini dapat dimaklumi karena pertumbuhan ekonomi saat ini yang
masih terpusat dikota besar saja. Sehingga sektor perbankan pun agak lamban dalam
ekspansinya ke daerah-daerah. Hal ini sedikit banyak disebabkan oleh infrastruktur saat
ini. Untuk menunjang keberhasilan operasional sebuah lembaga keuangan/perbankan
seperti bank, sudah pasti diperlukan sistem informasi yang handal yang dapat diakses
dengan mudah oleh nasabahnya, yang pada akhirnya akan bergantung pada teknologi
informasi online.Pengembangan teknologi dan infrastruktur telematika di Indonesia
akan sangat membantu pengembangan industri sektor keuangan ini, seperti perluasan
cakupan usaha dengan membuka cabang-cabang di daerah, serta pertukaran informasi
antara sesama lembaga keuangan. Institusi perbankan dan keuangan telah dipengaruhi
dengan kuat oleh pengembangan produk dalam teknologi informasi, bahkan mereka
tidak dapat beroperasi lagi tanpa adanya teknologi informasi tersebut. Sektor ini
memerlukan pengembangan produk dalam teknologi informasi untuk memberikan jasa-
jasa mereka kepada pelanggan mereka.
Dalam istilah sistem informasi akuntansi meliputi beragam aktivitas yang
berkaitan dengan pemrosesan siklus – siklus transaksi perusahaan. Meskipun tidak ada
organisasi yang identik, tetapi sebagian besar mengalami jenis kejadian ekonomi yang
9. serupa. Kejadian ini menghasilkan transaksi – transaksi yang dikelompokan menjadi
beberapa siklus aktivitas bisnis yang umum yakni:
1. Siklus pendapatan, kejadian – kejadian yang berkaitan dengan pendistribusian
barang dan jasa ke identik - identik lain dan mengumpulkan pembayaran –
pembayaran yang berkaitan.
2. Siklus pengeluaran, kejadian – kejadian yang berkaitan dengan perolehan barang
dan jasa dari entitas – entitas lain dan perlunasan kewajiban yang berkaitan.
3. Siklus produksi, kejadian - kejadian yang berkaitan dengan pengubahan sumber
daya menjadi barang dan jasa.
4. Siklus keuangan, kejadian yang berkaitan dengan perolehan dan manajemen dana
– dana modal, termasuk kas.
Di dalam persaingan yang sangat ketat, untuk menjaga loyalitas nasabah bank
harus mempunyai ide atau inovasi terbaru agar bisa menjaga kualitas dan pelayanan
bank. Karena kepuasan nasabah juga menjadi salah satu tujuan bank supaya bank
tersebut mempunyai nilai pandang yang bagus dimata masyarakat luas. Agar itu semua
bisa tercapai, bank harus mempunyai teknologi sistem informasi yang canggih dan
mengikuti perkembangan zaman. Hampir seluruh perbankan Indonesia sekarang ini
telah memberikan pelayanan secara online dalam bertransaksi. Semakin berkembang
dan kompleksnya fasilitas yang diterapkan perbankan untuk memudahkan pelayanan,
itu berarti semakin beragam teknologi yang dimiliki suatu bank. Tidak dapat
dipungkiri, dalam setiap bidang termasuk perbankan penerapan teknologi bertujuan
selain untuk memudahkan operasional intern perusahaan, juga bertujuan untuk semakin
memudahkan pelayanan terhadap customers.
10. BAB III
PEMBAHASAN
Bank Central Asia atau BCA merupakan sebuah bank terbesar di Indonesia, yang
melayani seluruh nasabahnya dengan segala kelebihan yang diberikan. Hingga kini kualitas
produk dan layanan BCA terus ditingkatkan agar nasabah bisa lebih mudah menggunakannya.
Berbagai produk dan layanan telah disediakan oleh pihak bank yang sudah dirancang khusus
untuk memenuhi kebutuhan para nasabah secara optimal. Berikut ini adalah beberapa produk
dari BCA:
a. Produk Simpanan
Produk Simpanan merupakan salah satu produk pertama BCA, banyak pilihan produk
simpanan yang memberikan kemudahan serta kenyamanan yang sesuai dengan
kebutuhan transaksi nasabah, diantaranya: Tahapan, Tahapan Gold, Tahapan Xpresi,
Tapres, TabunganKu, Giro, Deposito Berjangka, dan BCA Dollar
b. Kartu Kredit
alat pembayaran berupa kartu yang dalam transaksi keuangan, biaya pembayaran akan
dipenuhi terlebih dahulu oleh bank seperti BCA Card, BCA MasterCard, dan BCA Visa
c. Fasilitas Kredit
Fasilitas ini adalah salah satu kemudahan yang diberikan oleh BCA kepada nasabahnya,
banyak manfaat dan fasilitas kredit yang ditawarkan beserta kemudahan dan
keuntungan, seperti Kredit Pemilikan Rumah, Kredit Kendaraan Bermotor, Kredit
Modal Kerja.
d. Layanan Transaksi Perbankan
Berbagai fasilitas layanan yang digunakan sebagai pendukung dalam bertransaksi,
dengan menawarkan sistem yang aman, mudah dan cepat. Layanan ini seperti Auto
Debit, Safe Deposit Box, Transfer, Remittance, Bank Notes, Collection dan Clearing,
Traveller’s Cheque, BCA Virtual Account
e. Layanan Cash Management
Kemudahan dan kenyamanan dalam bertransaksi yang disediakan oleh pihak
perbankan dalam serangkaian layanan pembayaran terbaik di BCA. Contohnya berupa
Payable Management/Disbursement, Receivable Management/Collection.
11. f. Fasilitas Ekspor/Impor
Berbagai fasilitas dalam melayani transaksi ekspor dan impor yang ditawarkan di BCA
seperti Letter of Credit (L/C), Negotiation, Bankers Acceptance, dll.
g. Fasilitas Valuta Asing
Memberikan perlindungan kepada nasabah yang sedang melakukan transaksi
internasional tanpa harus takut akan resiko kerugian akibat fluktuasi nilai tukar
diantaranya: Spot, Forward, dan Swap.
Banyaknya layanan perbankan elektronik yang disediakan BCA dalam mempermudah para
nasabah saat melakukan transaksi perbankan secara cepat, mudah, dan aman seperti:
a. ATM BCA
Untuk memudahkan nasabah dalam melakukan transaksi perbankan dan untuk
menghindari antrian panjang, sekarang terdapat beberapa jenis ATM BCA diantaranya:
ATM BCA Multifungsi, ATM BCA Tarik Tunai, ATM BCA Non-Tunai, dan ATM
BCA Setoran Tunai/Cash Deposit Machine.
(Gambar: Beberapa orang sedang melakukan transaksi di ATM BCA)
b. Debit BCA
BCA menawarkn suatu bentuk kenyamanan dan kemudahan hidup bagi nasabah
Tabungan Tahapan BCA, Tapres, dan giro rupiah perorangan. Selain berfungsi sebagai
kartu ATM BCA, kartu Paspor BCA dapat digunakan sebagai kartu debit untuk
transaksi pembayaran pada saat berbelanja tanpa harus menggunakan uang tunai di
puluhan ribu merchant yang bertanda Debit BCA di seluruh Indonesia.
12. (Gambar: Contoh kartu debit BCA)
c. Tunai BCA
Sambil belanja sekalian tarik tunai lewat kartu paspor BCA, BCA menawarkan suatu
bentuk kenyamanan dan kemudahan hidup bagi nasabah tabungan (Tahapan BCA,
Tapres) dan giro rupiah perorangan.
(Gambar: Transaksi setor/ tarik tunai tanpa kartu)
#Cara setor tunai tanpa kartu
1. Buka menu “Cardless” di BCA mobile, pilih “Setor” dan pilih rekening yang dituju.
2. Input PIN mBCA, dan dapatkan 6 digit kode transaksi
3. Cari ATM Setoran Tunai BCA terdekat, pilih “Transaksi Tanpa Kartu”
4. Masukan no HP BCA mobilemu dan 6 digit kode transaksi
5. Setor uangnya di ATM, pastikan jumlah yang tertera sesuai, selesai!
#Cara tarik tunai tanpa kartu
1. Buka menu “Cardless” di BCA mobile, pilih “Tarik”
2. Pilih rekening sumber dana, nominal yang akan ditarik. Input PIN mBCA dan
dapatkan 6 digit kode transaksi
3. Cari ATM Tunai BCA terdekat, pilih “Transaksi Tanpa Kartu”
4. Masukan no HP BCA mobilemu dan 6 digit kode transaksi
5. Tarik uangnya dari ATM, selesai!
13. d. Flazz BCA
Merupakan alat pembayaran multifungsi tercepat pertama di Indonesia untuk
kenyamanan bertransaksi. Menggunakan teknologi chip dan RFID (Radio Frequency
Identification), kartu Flazz pantas untuk disebut sebagai kartu prabayar multifungsi
dengan teknologi terkini, otorisasi transaksi pembayaran di chip di kartu Flazz itu
sendiri.
(Gambar: Fasilitas Flazz BCA bisa untuk pembayaran transportasi)
e. BCA By Phone
Produk perbankan elektronik yang disediakan membantu nasabah untuk dapat
menerima layanan informasi perbankan dan melakukan transaksi finansial non tunai
melalui pesawat telepon (touch tone atau handphone).
(Gambar: Operator sedang melakukan layanan informasi untuk nasabah via telpon)
f. Mobile BCA
Layanan ini nasabah serasa memiliki ATM BCA dalam genggaman tangan (kecuali
untuk penarikan tunai). Berbagai transaksi perbankan dapat dilakukan nasabah melalui
ponselnya, seperti semudah bertransaksi di ATM BCA.
14. (Gambar: Layanan transaksi BCA di smartphone)
g. SMS BCA
SMS BCA adalah layanan informasi perbankan yang dapat diakses langsung oleh
nasabah melalui telepon seluler atau handphone dengan menggunakan media SMS
(Short Message Services).
(Gambar: Layanan SMS untuk transaksi di BCA)
15. BAB IV
KESIMPULAN
Peranan yang penting sebagai keberhasilan karena sebagai sistem penunjang operasi
dan sebagai sistem penunjang manajemen. Keuntungan dan kenyamanan bertransaksi melalui
m-BCA, merupakan layanan perbankan yang mudah, praktis, aman dan user friendly. Mudah,
nasabah dapat bertransaksi dengan menu yang ada, dan tidak perlu memiliki keterampilan
khusus untuk menggunakannya. Praktis, nasabah dapat langsung bertransaksi perbankan
melaui ponsel kapan saja dan dimana saja. Aman, m-BCA dilengkapi dengan sistem proteksi
yang maksimal. Selain menggunakan PIN yang dipilih sendiri dan nomor ponsel yang nasabah
daftrakan, setiap transaksi yang dilakukan juga akan di encrypt (diacak) untuk menjamin
keamanan transaksi nasabah. User friendly, menu m-BCA dirancang sedemikian rupa sehingga
mudah diguakan oleh siapa saja. Nasabah perlu memilih jenis transaksi dari menu yang sudah
tersedia, sehingga tidak perlu mengingat/menghafal kode transaksi yang ingin dilakukan.
Nyaman, melaui m-BCA nasabah seperti memiliki TM BCA pribadi dalam genggaman tangan
nasabah, karena berbagai transaksi yang dapat dilakukan di ATM BCA dapat dilakukan melalui
m-BCA (kecuali penarikan tunai).
16. DAFTAR PUSTAKA
Putra, Y. M., (2021). Definisi Konsep Sistem Informasi Akuntansi. Modul Kuliah Sistem
Informasi Akuntansi Jakarta : FEB-Universitas Mercu Buana.
Choiriah, S., & Sudibyo, Y.A. (2020). Competitive Advantage, Organizational Culture and
Sustainable Leadership on the success of Management Accounting Information System
Implementation.
Fuadah, H., & Setiyawati, H. (2020). The EFFECT OF THE IMPLEMENTATION OF
TRANSPARENCY AND ACCOUNTING INFORMATION SYSTEM ON THE
QUALITY OF FINANCIAL REPORTS. IJO-International Journal of Business
Management, 3(11), 01-12.
Hanifah, S., Sarpingah, S., & Putra, Y. M. (2020). The Effect of Level of Education,
Accounting Knowledge, and Utilization Of Information Technology Toward Quality
The Quality of MSME’s Financial Reports. In The 1st
Annual Conference Economics,
Business, And Social Sciences (ACEBISS) 2019 (Vol. 1, No. 3).
Iskandar, D. (2015). Analysis of Factors affecting the success of the application of accounting
information system. International Journal of scientific & Technology research, 4(2),
155-162.
Susanto, A. (2018, June). The Influence of information Technology on the Quality of
Accounting Information System. In Proceedings of the 2018 2nd
High Performance
Computing and Cluster Technologies Conference (pp. 109-115).
Putra, Y. M. (2019). Analysis of Factor Affecting the Interest of SMEs Using Accounting
Applications. Journal of Economics and Business, 2(3), 818-826.
Abdul Kadir, 2003, Pengenalan Sistem Informasi, Andi, Yogyakarta.
G. Murdick Robert, dan E. Ross Joel, 1986, Sistem InformasiUtuk Manajemen Modern, Edisi
ke-3, Erlangga, Jakarta.
Hadiwijaya, Wirasasmita R, 2000, Manajemen Dana Bank, Pioner Jaya, Bandung. Husein M,
Wibowo, 2002, Sistem Informasi Manajemen, AMP YKPN, Yogyakarta.
M. Scott, 2004, Prinsip-prinsp Sistem Informasi Manajemen, Rajagrafindo Persada, Jakarta.
UU No.10 Tahun 1998 Tentang Perubahan Atas UU No. 7 Tahun 1992 Tentang Perbankan
Raymond McLeod Jr, dan George P. Schell, 2004, Sistem InformasiManajemen, Edisi ke-8,
PT. Indeks, Jakarta.
17. Raymond McLeod Jr, dan George P. Schell, 2007, Sistem Informasi Manajemen, Edisi ke-9,
PT. Indeks, Jakarta.
Safitri, R. N., & Marlius, D. (2017). Penerapan E-Banking Dalam Meningkatkan Jasa Dan
Layanan Perbankan Di PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang Padang.
https://doi.org/10.31227/osf.io/gkv8t
Siagian, Sondang P, 2001, Sistem Informasi Manajemen, Bumi Aksara, Jakarta. Sutarman,
2012, Pengantar Teknologi Informasi, Bumi Aksara, Jakarta
Susanto, R. (2018). Mekanisme Pelaksanaan Jasa Transfer Dalam Negeri Pada
https://doi.org/10.31227/osf.io/8uzs3
Zulkifli Amsyah, 2005, Manajemen Sistem Informasi, PT. GramediaPustaka Utama, Jakarta.
Sembiring, S. (2017). PERAN KERANGKA KONSEPTUAL AKUNTANSI DALAM
PELAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN. 59-63.