Al-Tarbiyah
Kata al-Tarbiyah dalam bahasa Arab, Rabba, yarbu, tarbiyah: memiliki makna “tumbuh” “berkembang”, tumbuh (nasya’a) dan menjadi besar atau dewasa (tara’ra’a). Artinya, pendidikan (tarbiyah) merupakan usaha untuk menumbuhkan dan mendewasakan peserta didik, baik secara fisik, psikis, sosial, maupun spiritual.
Al-Tarbiyah
Kata al-Tarbiyah dalam bahasa Arab, Rabba, yarbu, tarbiyah: memiliki makna “tumbuh” “berkembang”, tumbuh (nasya’a) dan menjadi besar atau dewasa (tara’ra’a). Artinya, pendidikan (tarbiyah) merupakan usaha untuk menumbuhkan dan mendewasakan peserta didik, baik secara fisik, psikis, sosial, maupun spiritual.
Al-Ta’dib
Istilah ta’dib berasal dari akar kata addaba, yuaddibu, ta’diiban yang mempunyai arti antara lain: membuatkan makanan, melatih akhlak yang baik, sopan santun, dan tata cara pelaksanaan sesuatu yang baik. Ta'dib yang seakar dengan adab memiliki arti pendidikan, peradaban atau kebudayaan. Artinya orang yang berpendidikan adalah orang yang berperadaban, sebaliknya, peradaban yang berkualitas dapat diraih melalui pendidikan.
Berdasarkan UU No. 2 Tahun 1985 yang berbunyi bahwa tujuan pendidikan yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia yang seutuhnya yaitu yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan bangsa.
2. DISUSUN OLEH :
Nurvathya Sharah Annisya 185040063
Nur Izza Arifah 185040065
Gita Maulida Agustina 185040071
Rosi Meiliani Widyawati 185040096
Almadela Alifa Putri 185040099
Sri Safitri 185040118
3. DEFINISI PENDIDIKAN
Pendidikan adalah suatu proses pembelajaran pengetahuan,
keterampilan, dan kebiasaan sekumpulan manusia yang diwariskan
dari satu genereasi ke generasi selanjutnya melalui pengajaran,
pelatihan, dan penelitian.
4. DEFINISI PENDIDIKAN MENURUT ISLAM
Al-Tarbiyah
Kata al-Tarbiyah dalam bahasa Arab, Rabba, yarbu, tarbiyah: memiliki
makna “tumbuh” “berkembang”, tumbuh (nasya’a) dan menjadi besar
atau dewasa (tara’ra’a). Artinya, pendidikan (tarbiyah) merupakan
usaha untuk menumbuhkan dan mendewasakan peserta didik, baik
secara fisik, psikis, sosial, maupun spiritual.
5. Al-Ta’lim
Al-Ta'lim merupakan kata benda buatan (mashdar) yang berasal dari
akar kata 'allama. Istilah tarbiyah diterjemahkan dengan pendidikan,
sedangkan ta'lim diterjemahkan dengan pengajaran. Dalam Alquran
dinyatakan, bahwa Allah mengajarkan manusia apa yang tidak
diketahuinya.
6. Al-Ta’dib
Istilah ta’dib berasal dari akar kata addaba, yuaddibu, ta’diiban yang
mempunyai arti antara lain: membuatkan makanan, melatih akhlak yang
baik, sopan santun, dan tata cara pelaksanaan sesuatu yang baik. Ta'dib
yang seakar dengan adab memiliki arti pendidikan, peradaban atau
kebudayaan. Artinya orang yang berpendidikan adalah orang yang
berperadaban, sebaliknya, peradaban yang berkualitas dapat diraih
melalui pendidikan.
7. RUANG LINGKUP PENDIDIKAN ISLAM
Pendidikan Keimanan
Pendidikan Akhlak
Pendidikan Intelektual
Pendidikan Fisik
Pendidikan Psikis
8. TUJUAN PENDIDIKAN SECARA UMUM
Berdasarkan UU No. 2 Tahun 1985 yang berbunyi bahwa tujuan
pendidikan yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa dan
mengembangkan manusia yang seutuhnya yaitu yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur,
memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan
rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung
jawab kemasyarakatan bangsa.
9. TUJUAN PENDIDIKAN MENURUT ISLAM
Tujuan pendidikan dalam perspektif teori pendidikan Islam
diarahkan untuk membentuk pribadi-pribadi muslim yang
sempurna, yang paham hakikat eksistensinya di dunia ini serta tidak
melupakan dunia akhirat.
Menciptakan seorang Muslim yang benar.
Mengembalikan manusia kepada fitrah kemanusiaannya (Prof
Naquib al Attas).
10. Menurut Abdul Wahab Abdus Salam Thawilah
Kata “tujuan” dalam bahasa arab lebih identik dengan kata األهدافyang berarti
sesuatu yang terangkat naik, baik itu gunung, bangunan dan lain-lain. Secara
istilah, tujuan dalam pendidikan memiliki makna sebuah usaha yang dilakukan
dalam proses pendidikan menuju pembentukan dan perkembangan yang lebih
baik, baik jasmaniah, aqliyah, ilmu pengetahuan atau perilaku peserta didik.
Tujuan tersebut itu baru tampak pada peserta didik setelah proses pembelajaran
dilaksanakan.
11. Menurut Zuhairini
Tujuan pendidikan islam adalah membimbing dan membentuk manusia menjadi
hamba Allah yang saleh, teguh imannya, taat beribadah, dan berakhlak terpuji.
Menurut Hasan Al-Banna
Tujuan pendidikan, menurut Hasan al-Banna yang paling pokok adalah
mengantar anak didik agar mampu memimpin dunia, dan membimbing manusia
lainnya kepada ajaran islam secara komprehensif (kaffah), serta memperoleh
kebahagiaan di atas jalan Islam.
12. Menurut Syed Sajjad Husain dan Syed Ali Ashraf.
Tujuan pendidikan islam terbagi menjadi 4 bagian, antara lain:
1) Mengenalkan manusia akan peranannya di antara semua makhluk dan tanggung
jawab pribadinya dalam kehidupan.
2) Mengenalkan manusia akan interaksi sosial dan tanggung jawabnya dalam tata hidup
bermasyarakat.
3) Mengenalkan manusia akan alam ini dan mengajak mereka untuk mengetahui hikmah
diciptakannya serta memberikan kemungkinan kepada mereka untuk mengambil
manfaat dari alam tersebut.
4) Mengenalkan manusia akan pencipta alam ini dan memerintahkan beribadah kepada-
Nya.
13. POLA PENDIDIKAN ISLAM DALAM SURAT
LUQMAN AYAT 12-19
Pendidik
Sebagai orang tua sekaligus pendidik bagi anaknya, sebagaimana yang
tercantum dalam surat Luqman ayat 12-19 bahwasannya Luqman dalam
mendidik anak, melakukan tugas sebagai berikut:
a. Menanamkan keimanan dalam jiwa anak
b. Mendidik anak agar taat menjalankan agama
c. Mendidik anak agar berbudi pekerti yang mulia
14. Materi Pendidikan Islam
a. Keimanan (Aqidah)
b. Ibadah (Syari’ah)
c. Akhlak
15. Metode Pendidikan Islam
Dalam surat Luqman ayat 12-19 metode yang digunakan dalam
pendidikan Islam adalah metode mauidhah. Mauidhah berarti nasihat,
kata tersebut sejalan dengan makna kata “wa’adha”, “ya’idhu”,
wa’dhan”, “wa’idhatan”, dan “wa mau’idhatan” yang berarti memberi
nasihat.
16. Al-Qur’an menggunakan kalimat-kalimat yang menyentuh hati untuk
mengarahkan manusia kepada ide yang dikehendakinya. Inilah
kemudian yang dikenal dengan nasihat dan ayat-ayat al-Qur’an kerap
kali dengan nasihat. Allah menjelaskan:
”...Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya
kepadamu.” (Q.S. An-Nisa: 58).
17. Dalam menguraikan metode nasihat ini, guru perlu
mempertimbangkan empat (4) hal, yaitu:
a. Faktor badaniah guru
b. Faktor historisitas murid
c. Faktor dunia murid
d. Faktor komunikasi
18. Agar supaya nasihat menjadi efektif, maka pemberi nasihat harus memperhatikan syarat-
syaratnya.
1) Si pemberi nasihat harus terlebih dahulu mengamalkan apa yang dinasihatkannya.
2) Berikan nasihat secara khusus.
3) Sampaikan nasihat secara singkat karena jika terlalu bertele-tele akan membosankan.
4) Nasihat itu harus jelas dan disesuaikan dengan kebutuhan psikologis pendengarnya.
5) Berikan nasihat secara bertahap.
6) Berikan nasihat dengan penuh perhatian dan rasa cinta.
19. PRINSIP-PRINSIP MENURUT PANDANGAN
ISLAM
1) Selalu mengacu kepada Al-Qur’an dan Al-Hadist.
2) Selalu mengarah kepada dunia dan akhirat.
3) Bersifat teoritis dan praktis.
4) Sesuai dengan potensi yang dimiliki manusia.
5) Berorientasi pada hablum minallah wa hamblum minannas.
6) Ikhlas.
7) Pendidikan seumur hidup.
8) Efektivitas Pendidikan.