SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  16
SINTAKSIS Kasman, S.Pd., M.Hum.
Hakikat Sintaksis Sintaksis merupakan tata bahasa yang membahas hubungan antarkata dalam tuturan. Sama halnya dengan morfologi, akan tetapi morfologi menyangkut struktur gramatikal di dalam kata. Unsur bahasa yang termasuk di dalam sintaksis adalah frase, kalusa,dan kalimat Tuturan dalam hal ini menyangkut apa yang dituturkan orang dalam bentuk kalimat. Kalimat merupakan satuan atau deretan kata-kata yang memiliki intonasi tertentu sebagai pemarkah keseluruhannya dan secara ortografi biasanya diakhiri tanda titik atau tanda akhir lain yang sesuai.
1. Frase Frasa merupakan gabungan dua kata atau lebih yang sifatnya tidak predikatif. Di sisi lain, frasa juga diartikan sebagai kelompok kata yang merupakan bagian fungsional dari tuturan yang lebih panjang.  Perhatikakan kalimat di bawah ini! {Secara {lebih mendalam}} kita{akan membahas} {kemampuan {menilai {{restasi belajar} siswa}}} {untuk {kepentingan { pengajaran {yang lebih baik}}}. 	Seperti telah dijelaskan bahwa frasa adalah bagian fungsional. Kualifikasi fungsional menyatakan bahwa bagian itu berfungsi sebagi konstituen di dalam konstituen yang lebih panjang, misalnya kemampuan menilai prestasi belajar siswa berfungsi sebagai objek pada verba membahas. Sebaliknya urutan mendalam kita dan pengajaran yang bukanlah frasa karena bukan merupakan bagian fungsional dari konstituen yang lebih panjang.
	Selain itu frasa juga biasanya tidak melampaui batas fungsi yang didudukinya, misalnya  Ahmad pulang nanti bukan sebagai frasa karena keseluruhannya adalah kalimat.  	Sebuah frase dapat dilihat dari dua sisi, yakni dari perilaku sintaksis dan dari kelas kata yang membangun frase itu. 	Dilihat dari perilaku sintaksisinya, frase digolongkan ke dalam 2 macam, yakni frase endosentrik dan frase eksosentrik.  1.1 Frase Endosentrik Frase endosentrik adalah  frasa yang keseluruhannya memilki perlaku sintaksis yang sama dengan salah satu konstituennya, misalnya sepeda baru pada kalimat saya membeli sepeda baru.
Frase endosentrik dibagi ke dalam tiga macam, yakni: frase endosentrik atributif, koordinatif, dan apositif. 1.1.1 Frase Endosentrik Atributif 	Frase endosentrik atributif merupakan konstruksi sintaktis yang salah satu unsurnya memiliki kedudukan yang lebih tinggi dibandingkan dengan unsur lainnya. Unsur yang lebih tinggi dalam hal ini disebut unsur pusat atau inti, sedangkan unsur yang kedudukannya lebih rendah disebut atribut. a. rumah 	besar			b. pintu 	kamar		     UP                At			      UP                 At
d. sebuah 	buku			c. seorang   	pemimpin 	 UP  	  At			        At	     UP e. tadi 	pagi			f. sudah 	pergi 	   At      	 UP			        At	  UP Frasa endosentris atributif dibedakan atas frasa endosentris atributif nominatif, frasa endosentris verbal, frasa endosentris atributif adjektival, frasa endosentris atributif numeralial, dan frasa endosentris atributif adverbial. 1.1.2 Frase Endosentrik Koordinatif 	Frase endosentrik koordinatif merupakan konstruksi sintaktis yang memiliki dua unsur pusat atau lebih yang masing-masing berdistribusi paralel dengan keseluruhan frasa yang dibentuk.
Menurut Arifin, (2008:25) frase endosentrik koordinatif dalam hal ini dapat dihubungkan dengan konjungsi dan, tetapi, atau, ataupun dan konjungsi korelatif baik…….maupun, makin……makin, misalnya kaya atau miskin, kaya ataupun miskin, pintar dan sombong, bodoh tetapi sombong, baik merah maupun biru, makin tua makin bermutu, dan sebagainya. 1.1.3 Frase Apositif 	Frase apositif merupakan konstruksi sintaktis yang unsur-unsur langsungnya memiliki makna yang sama. Frasa endosentris aposistif dalam hal ini hanya memiliki satu unsur pusat ditambah aposisi yang berfungsi sebagai penjelas S, P, O maupun keterangan. Perhatikan contoh berikut!
a. Adikkucucu kesayangan nenek, manja sekali.       UP		Ap b. Diamengajar,memenuhi tuganya sebagai guru        	      UP		Ap c. Hari ini,   Sabtu 20 Oktober 1991, saya pergi ke Solo            UP     	      Ap 1.2 Frase Eksosentrik 	Frasa jenis ini sering disebut sebagai frasa preposisional karena frasa ini terdiri dari preposisi sebagai penanda dan sumbu sebagai konstituen pesertanya, seperti frasa di bandung, dari rumah, pada dinding, terhadap dia, daripada menderita, dan lain-lain.
Menurut Arifin, (2008:19), frase eksosentrik adalah frase yang sebagian atau seluruhnya tidak memiliki perilaku sintaksis yang sama dengan semua komponennya.  Frase ini memiliki dua komponen. Komponen yang pertama berupa perangkai yang berwujud preposisi, partikel dan komponen yang kedua berupa sumbu. Frase yang berperangkai preposisi disebut sebagai frase preposisional (direktif) dan frase yang berperangkai partikel disebuat frase eksosentrik nondirektif.  Frase eksosentrik direktif dapat menyatakan beberapa makna, sebagai berikut:
[object Object]
asal arah, seperti dari kampung, dari sekolah,
asal bahan, seperti dari emas, dari tepung,
tujuan, seperti  ke kampus, ke pasar,
peralihan, seperti kepada saya, terhadap Tuhan,
perihal, seperti tentang saya, akan kebaikan,
cara, seperti dengan baik, dengan senang,

Contenu connexe

Tendances (20)

Performansi dan kompetensi Chomsky
Performansi dan kompetensi ChomskyPerformansi dan kompetensi Chomsky
Performansi dan kompetensi Chomsky
 
Presentasi Diksi
Presentasi DiksiPresentasi Diksi
Presentasi Diksi
 
Sintaksis..
Sintaksis..Sintaksis..
Sintaksis..
 
Makalah Semantik dan Sintaksis dalam Bahasa Indonesia
Makalah Semantik dan Sintaksis dalam Bahasa IndonesiaMakalah Semantik dan Sintaksis dalam Bahasa Indonesia
Makalah Semantik dan Sintaksis dalam Bahasa Indonesia
 
Reduplikasi
ReduplikasiReduplikasi
Reduplikasi
 
Frasa adjektiva Kelas X SMA
Frasa adjektiva Kelas X SMAFrasa adjektiva Kelas X SMA
Frasa adjektiva Kelas X SMA
 
aliran teori sastra
aliran teori sastraaliran teori sastra
aliran teori sastra
 
Materi wacana
Materi wacanaMateri wacana
Materi wacana
 
Sejarah perkembangan psikolinguistik
Sejarah perkembangan psikolinguistikSejarah perkembangan psikolinguistik
Sejarah perkembangan psikolinguistik
 
Pilihan kata-diksi
Pilihan kata-diksiPilihan kata-diksi
Pilihan kata-diksi
 
Deiksi dan Jarak
Deiksi dan JarakDeiksi dan Jarak
Deiksi dan Jarak
 
Pp konsep dasar sosiolinguistik
Pp konsep dasar sosiolinguistikPp konsep dasar sosiolinguistik
Pp konsep dasar sosiolinguistik
 
Morfologi Bahasa Inggris
Morfologi Bahasa InggrisMorfologi Bahasa Inggris
Morfologi Bahasa Inggris
 
makalah Transformasi generatif
makalah Transformasi generatif makalah Transformasi generatif
makalah Transformasi generatif
 
Analisis multimodal pada iklan sunsilk
Analisis multimodal pada iklan sunsilkAnalisis multimodal pada iklan sunsilk
Analisis multimodal pada iklan sunsilk
 
PRINSIP KESANTUNAN
PRINSIP KESANTUNANPRINSIP KESANTUNAN
PRINSIP KESANTUNAN
 
semantik dalam bahasa indonesia
semantik dalam bahasa indonesiasemantik dalam bahasa indonesia
semantik dalam bahasa indonesia
 
Deiksis
DeiksisDeiksis
Deiksis
 
Jenis jenis-frasa-dlm-bhs-indonesia
Jenis jenis-frasa-dlm-bhs-indonesiaJenis jenis-frasa-dlm-bhs-indonesia
Jenis jenis-frasa-dlm-bhs-indonesia
 
BAHASA VISUAL
BAHASA VISUALBAHASA VISUAL
BAHASA VISUAL
 

En vedette

En vedette (13)

Sintaksis
SintaksisSintaksis
Sintaksis
 
Frasa Bahasa Indonesia
Frasa Bahasa IndonesiaFrasa Bahasa Indonesia
Frasa Bahasa Indonesia
 
Jenis jenis-frasa-dlm-bhs-indonesia.sma
Jenis jenis-frasa-dlm-bhs-indonesia.smaJenis jenis-frasa-dlm-bhs-indonesia.sma
Jenis jenis-frasa-dlm-bhs-indonesia.sma
 
Sintaksis bahasa indonesia
Sintaksis bahasa indonesiaSintaksis bahasa indonesia
Sintaksis bahasa indonesia
 
Peta konsep linguistik
Peta konsep linguistikPeta konsep linguistik
Peta konsep linguistik
 
Frasa dan klausa
Frasa dan klausaFrasa dan klausa
Frasa dan klausa
 
Bab tentang kalimat
Bab tentang kalimatBab tentang kalimat
Bab tentang kalimat
 
4. kata, frase, dan klausa, dalam kalimat
4. kata, frase, dan klausa, dalam kalimat4. kata, frase, dan klausa, dalam kalimat
4. kata, frase, dan klausa, dalam kalimat
 
Tugas = Contoh-Contoh Frasa
Tugas = Contoh-Contoh FrasaTugas = Contoh-Contoh Frasa
Tugas = Contoh-Contoh Frasa
 
Makalah Sintaksis Bahasa Indonesia
Makalah Sintaksis Bahasa IndonesiaMakalah Sintaksis Bahasa Indonesia
Makalah Sintaksis Bahasa Indonesia
 
Sintaksis
SintaksisSintaksis
Sintaksis
 
Kalimat efektif ppt
Kalimat efektif pptKalimat efektif ppt
Kalimat efektif ppt
 
BAB 6 - SINTAKSIS
BAB 6 - SINTAKSISBAB 6 - SINTAKSIS
BAB 6 - SINTAKSIS
 

Similaire à Sintaksis

PPT KELOMPOK 6 - LINGUISTIK UMUM.pptx
PPT KELOMPOK 6 - LINGUISTIK UMUM.pptxPPT KELOMPOK 6 - LINGUISTIK UMUM.pptx
PPT KELOMPOK 6 - LINGUISTIK UMUM.pptxmynameistika
 
Sintaksis.pdf
Sintaksis.pdfSintaksis.pdf
Sintaksis.pdfbioeka1
 
Wawasan kebahasaan 1 kelas X SMA semester 1
Wawasan kebahasaan 1 kelas X SMA semester 1Wawasan kebahasaan 1 kelas X SMA semester 1
Wawasan kebahasaan 1 kelas X SMA semester 1F H
 
Wawasan kebahasaan kelas X SMA semester 1
Wawasan kebahasaan kelas X SMA semester 1Wawasan kebahasaan kelas X SMA semester 1
Wawasan kebahasaan kelas X SMA semester 1F H
 
Kalimat dan kalimat_efektif
Kalimat dan kalimat_efektifKalimat dan kalimat_efektif
Kalimat dan kalimat_efektifTitikbudiarti
 
Ragam frasa verba
Ragam frasa verbaRagam frasa verba
Ragam frasa verbaDita Devi
 
Tataran linguistik semantik
Tataran linguistik semantikTataran linguistik semantik
Tataran linguistik semantikAlfian Akatsuki
 
power_point_bahasa_indonesia_kelompok_4.pptx
power_point_bahasa_indonesia_kelompok_4.pptxpower_point_bahasa_indonesia_kelompok_4.pptx
power_point_bahasa_indonesia_kelompok_4.pptxImyLasama
 
Analisis Penggunaan Preposisi dalam Artikel
Analisis Penggunaan Preposisi dalam ArtikelAnalisis Penggunaan Preposisi dalam Artikel
Analisis Penggunaan Preposisi dalam ArtikelDedi Irawan
 
ANALISIS PENGGUNAAN PREPOSISI DALAM ARTIKEL SURAT KABAR
ANALISIS PENGGUNAAN PREPOSISI DALAM ARTIKEL SURAT KABARANALISIS PENGGUNAAN PREPOSISI DALAM ARTIKEL SURAT KABAR
ANALISIS PENGGUNAAN PREPOSISI DALAM ARTIKEL SURAT KABARDedi Irawan
 
Frasa dan kata majemuk
Frasa dan kata majemukFrasa dan kata majemuk
Frasa dan kata majemukAna Onana
 
Kalimat dalam bahasa indonesia
Kalimat dalam bahasa indonesiaKalimat dalam bahasa indonesia
Kalimat dalam bahasa indonesiaIsmee Sa'adah
 

Similaire à Sintaksis (20)

Frase dan klausa
Frase dan klausaFrase dan klausa
Frase dan klausa
 
Frasa ajektif
Frasa ajektifFrasa ajektif
Frasa ajektif
 
PPT KELOMPOK 6 - LINGUISTIK UMUM.pptx
PPT KELOMPOK 6 - LINGUISTIK UMUM.pptxPPT KELOMPOK 6 - LINGUISTIK UMUM.pptx
PPT KELOMPOK 6 - LINGUISTIK UMUM.pptx
 
B. Indonesia - Frase
B. Indonesia - FraseB. Indonesia - Frase
B. Indonesia - Frase
 
Sintaksis.pdf
Sintaksis.pdfSintaksis.pdf
Sintaksis.pdf
 
Wawasan kebahasaan 1 kelas X SMA semester 1
Wawasan kebahasaan 1 kelas X SMA semester 1Wawasan kebahasaan 1 kelas X SMA semester 1
Wawasan kebahasaan 1 kelas X SMA semester 1
 
Wawasan kebahasaan kelas X SMA semester 1
Wawasan kebahasaan kelas X SMA semester 1Wawasan kebahasaan kelas X SMA semester 1
Wawasan kebahasaan kelas X SMA semester 1
 
Kalimat bahasa indonesia
Kalimat bahasa indonesiaKalimat bahasa indonesia
Kalimat bahasa indonesia
 
Sintaksis
SintaksisSintaksis
Sintaksis
 
Kalimat dan kalimat_efektif
Kalimat dan kalimat_efektifKalimat dan kalimat_efektif
Kalimat dan kalimat_efektif
 
Ragam frasa verba
Ragam frasa verbaRagam frasa verba
Ragam frasa verba
 
Tataran linguistik semantik
Tataran linguistik semantikTataran linguistik semantik
Tataran linguistik semantik
 
Fonem morfem-dkk
Fonem morfem-dkkFonem morfem-dkk
Fonem morfem-dkk
 
ppt indo.pptx
ppt indo.pptxppt indo.pptx
ppt indo.pptx
 
power_point_bahasa_indonesia_kelompok_4.pptx
power_point_bahasa_indonesia_kelompok_4.pptxpower_point_bahasa_indonesia_kelompok_4.pptx
power_point_bahasa_indonesia_kelompok_4.pptx
 
SINTAKSIS.pptx
SINTAKSIS.pptxSINTAKSIS.pptx
SINTAKSIS.pptx
 
Analisis Penggunaan Preposisi dalam Artikel
Analisis Penggunaan Preposisi dalam ArtikelAnalisis Penggunaan Preposisi dalam Artikel
Analisis Penggunaan Preposisi dalam Artikel
 
ANALISIS PENGGUNAAN PREPOSISI DALAM ARTIKEL SURAT KABAR
ANALISIS PENGGUNAAN PREPOSISI DALAM ARTIKEL SURAT KABARANALISIS PENGGUNAAN PREPOSISI DALAM ARTIKEL SURAT KABAR
ANALISIS PENGGUNAAN PREPOSISI DALAM ARTIKEL SURAT KABAR
 
Frasa dan kata majemuk
Frasa dan kata majemukFrasa dan kata majemuk
Frasa dan kata majemuk
 
Kalimat dalam bahasa indonesia
Kalimat dalam bahasa indonesiaKalimat dalam bahasa indonesia
Kalimat dalam bahasa indonesia
 

Sintaksis

  • 2. Hakikat Sintaksis Sintaksis merupakan tata bahasa yang membahas hubungan antarkata dalam tuturan. Sama halnya dengan morfologi, akan tetapi morfologi menyangkut struktur gramatikal di dalam kata. Unsur bahasa yang termasuk di dalam sintaksis adalah frase, kalusa,dan kalimat Tuturan dalam hal ini menyangkut apa yang dituturkan orang dalam bentuk kalimat. Kalimat merupakan satuan atau deretan kata-kata yang memiliki intonasi tertentu sebagai pemarkah keseluruhannya dan secara ortografi biasanya diakhiri tanda titik atau tanda akhir lain yang sesuai.
  • 3. 1. Frase Frasa merupakan gabungan dua kata atau lebih yang sifatnya tidak predikatif. Di sisi lain, frasa juga diartikan sebagai kelompok kata yang merupakan bagian fungsional dari tuturan yang lebih panjang. Perhatikakan kalimat di bawah ini! {Secara {lebih mendalam}} kita{akan membahas} {kemampuan {menilai {{restasi belajar} siswa}}} {untuk {kepentingan { pengajaran {yang lebih baik}}}. Seperti telah dijelaskan bahwa frasa adalah bagian fungsional. Kualifikasi fungsional menyatakan bahwa bagian itu berfungsi sebagi konstituen di dalam konstituen yang lebih panjang, misalnya kemampuan menilai prestasi belajar siswa berfungsi sebagai objek pada verba membahas. Sebaliknya urutan mendalam kita dan pengajaran yang bukanlah frasa karena bukan merupakan bagian fungsional dari konstituen yang lebih panjang.
  • 4. Selain itu frasa juga biasanya tidak melampaui batas fungsi yang didudukinya, misalnya Ahmad pulang nanti bukan sebagai frasa karena keseluruhannya adalah kalimat. Sebuah frase dapat dilihat dari dua sisi, yakni dari perilaku sintaksis dan dari kelas kata yang membangun frase itu. Dilihat dari perilaku sintaksisinya, frase digolongkan ke dalam 2 macam, yakni frase endosentrik dan frase eksosentrik. 1.1 Frase Endosentrik Frase endosentrik adalah frasa yang keseluruhannya memilki perlaku sintaksis yang sama dengan salah satu konstituennya, misalnya sepeda baru pada kalimat saya membeli sepeda baru.
  • 5. Frase endosentrik dibagi ke dalam tiga macam, yakni: frase endosentrik atributif, koordinatif, dan apositif. 1.1.1 Frase Endosentrik Atributif Frase endosentrik atributif merupakan konstruksi sintaktis yang salah satu unsurnya memiliki kedudukan yang lebih tinggi dibandingkan dengan unsur lainnya. Unsur yang lebih tinggi dalam hal ini disebut unsur pusat atau inti, sedangkan unsur yang kedudukannya lebih rendah disebut atribut. a. rumah besar b. pintu kamar UP At UP At
  • 6. d. sebuah buku c. seorang pemimpin UP At At UP e. tadi pagi f. sudah pergi At UP At UP Frasa endosentris atributif dibedakan atas frasa endosentris atributif nominatif, frasa endosentris verbal, frasa endosentris atributif adjektival, frasa endosentris atributif numeralial, dan frasa endosentris atributif adverbial. 1.1.2 Frase Endosentrik Koordinatif Frase endosentrik koordinatif merupakan konstruksi sintaktis yang memiliki dua unsur pusat atau lebih yang masing-masing berdistribusi paralel dengan keseluruhan frasa yang dibentuk.
  • 7. Menurut Arifin, (2008:25) frase endosentrik koordinatif dalam hal ini dapat dihubungkan dengan konjungsi dan, tetapi, atau, ataupun dan konjungsi korelatif baik…….maupun, makin……makin, misalnya kaya atau miskin, kaya ataupun miskin, pintar dan sombong, bodoh tetapi sombong, baik merah maupun biru, makin tua makin bermutu, dan sebagainya. 1.1.3 Frase Apositif Frase apositif merupakan konstruksi sintaktis yang unsur-unsur langsungnya memiliki makna yang sama. Frasa endosentris aposistif dalam hal ini hanya memiliki satu unsur pusat ditambah aposisi yang berfungsi sebagai penjelas S, P, O maupun keterangan. Perhatikan contoh berikut!
  • 8. a. Adikkucucu kesayangan nenek, manja sekali. UP Ap b. Diamengajar,memenuhi tuganya sebagai guru UP Ap c. Hari ini, Sabtu 20 Oktober 1991, saya pergi ke Solo UP Ap 1.2 Frase Eksosentrik Frasa jenis ini sering disebut sebagai frasa preposisional karena frasa ini terdiri dari preposisi sebagai penanda dan sumbu sebagai konstituen pesertanya, seperti frasa di bandung, dari rumah, pada dinding, terhadap dia, daripada menderita, dan lain-lain.
  • 9. Menurut Arifin, (2008:19), frase eksosentrik adalah frase yang sebagian atau seluruhnya tidak memiliki perilaku sintaksis yang sama dengan semua komponennya. Frase ini memiliki dua komponen. Komponen yang pertama berupa perangkai yang berwujud preposisi, partikel dan komponen yang kedua berupa sumbu. Frase yang berperangkai preposisi disebut sebagai frase preposisional (direktif) dan frase yang berperangkai partikel disebuat frase eksosentrik nondirektif. Frase eksosentrik direktif dapat menyatakan beberapa makna, sebagai berikut:
  • 10.
  • 11. asal arah, seperti dari kampung, dari sekolah,
  • 12. asal bahan, seperti dari emas, dari tepung,
  • 13. tujuan, seperti ke kampus, ke pasar,
  • 14. peralihan, seperti kepada saya, terhadap Tuhan,
  • 15. perihal, seperti tentang saya, akan kebaikan,
  • 16. cara, seperti dengan baik, dengan senang,
  • 17. alat, seperti dengan cangkul, dengan sepeda,
  • 18. keberlangsungan, seperti sejak kemarin, sampai besok, dari tadi, sampai nanti,
  • 19. penyamaan, seperti selaras dengan, sejalan dengan, dan
  • 20.
  • 21.
  • 22. Ada atau tidaknya kata negatif yang secara gramatikal mengapit predikat.
  • 23.
  • 24. Sementara itu, klausa tidak lengkap hanya terdiri atas predikat disertai objek, pelengkap, keterangan atau tidak, misalnya: a. sedang bermain-main b. menulis surat c. telah berangkat ke Jakarta 2.2 Kalusa Berdasarakan Ada Tidaknya yang Menegatifkan Predikat Klausa dalam kaitannya dengan kriteria ini dibagi ke dalam dua macam, yakni: klausa positif dan klausa negatif. Klausa negatif adalah klausa yang memiliki kata-kata negatif yang secara gramatik menegatifkan predikat.
  • 25. Kata-kata negatif yang dimaksud dalam hal ini antara lain: tidak, bukan, belum, dan jangan. Klausa positif adalah klausa yang tidak memiliki kata-kata negatif yang secara gramatik menegatifkan predikat.