Dokumen tersebut membahas tentang mata kuliah penilaian status gizi yang menjelaskan teknik penilaian status gizi, penafsiran status gizi, dan pengumpulan data gizi. Mata kuliah ini bertujuan agar mahasiswa memahami penilaian status gizi dan faktor-faktor yang mempengaruhi masalah gizi di Indonesia.
3. Koordinator Mata Kuliah:
Ramadhana Komala, S.Gz., M.Si.
Tim Dosen:
1. Ramadhana Komala, S.Gz., M.Si.
2. Abdullah, SKM, MPH.
PENILAIAN STATUS GIZI
4. Deskripsi Mata Kuliah
Mata kuliah ini mengkaji prinsip-prinsip
berbagai metode penentuan status gizi. Mata
kuliah ini menjelaskan tentang teknik penilaian
status gizi, penafsiran status gizi, teknik
pengumpulan data konsumsi pangan, cara-
cara pengumpulan data, perencanaan dan
penerapan serta kegiatan-kegiatan yang
mendorong terlaksananya program gizi.
5. Capaian Pembelajaran
Pada akhir kuliah mahasiswa mampu
memahami teknik penilaian status gizi,
penafsiran status gizi, teknik pengumpulan
data konsumsi pangan, cara-cara
pengumpulan data, perencanaan dan
penerapan serta kegiatan-kegiatan yang
mendorong terlaksananya program gizi.
7. Masalah Gizi di Indonesia
Masalah gizi pada hakikatnya merupakan masalah kesehatan
masyarakat, tetapi penanggulangannya tidak dapat dilakukan
dengan pendekatan medis dan pelayanan kesehatan saja.
Penyebab timbulnya masalah gizi adalah multifaktor. Maka
pendekatan penanggulangannya harus melibatkan berbagai
sektor yang terkait
11. Konsep Dasar Timbulnya Penyakit
Penyakit timbul dikarenakan ketidakseimbangan berbagai faktor
baik dari sumber penyakit (agens), pejamu (host), dan
lingkungan (environment).
Hal ini disebut juga dengan istilah penyebab majemuk (multiple
causation of diseases)
15. FAKTOR “HOST” SEBAGAI PENYEBAB PENYAKIT
Kebiasaan dari host :
• kebiasaan makan, memasak, kebersihan
• cara hidup, sikap santai, aktif
• kontak personal dll
Karakteristik sex, umur, dan ras dari host :
• terdapat penyakit yang terdistribusi secara
dominan terhadap sex, umur dan ras
• contoh :
• penyakit tbc pada ras kulit hitam lebih
dominan dari pada pada ras kulit putih
• sifilis lebih jarang pada wanita
campak lebih sering pada anak
16. Status perkawinan dari host :
• morbiditas dan mortalitas dari berbagai penyakit
dapat berbeda diantara orang-orang yang single,
kawin, janda ataupun duda
Faktor pekerjaan dari host
• status pekerjaan bekerja atau tidak
• bila bekerja :
• bagaimana lingkungan pekerjaannya
• terpapar pada zat-zat tertentu, kondisi-kondisi
tertentu seperti biologik, fisik, psikologis, kimiawi
mekanik dll
• bila tidak bekerja :
• status sosial ekonomi rendah
• tbc, malnutrisi banyak terdapat pada
golongan sosial ekonomi yang rendah
17. Faktor-faktor lain dari host :
• faktor herediter
• karakter psikologis
Daya tahan / kekebalan tubuh dari host
• reaksi host terhadap penyakit dapat berupa
• misal terhadap nutrient
obesitas, normal, kaheksia
• misal terhadap agen biologis
sakit bila tidak punya imunitas
terhadap agen
18. FAKTOR “ENVIRONMENT” SEBAGAI PENYEBAB
• Environment
• merupakan semua kondisi eksternal yang
mempengaruhi kehidupan, perkembangan organisme,
tingkah laku manusia, kehidupan sosial, dan lingkungan
masyarakat
• Environment sebagai suatu kesatuan dapat bertindak
sebagai pencetus/kausa dari timbulnya suatu penyakit
• Pada konsep ekologi penyakit terjadi oleh karena ketidak
seimbangan antara organisme hidup dengan alam sekitarnya
19. Macam-macam faktor environment
1.) “Physical environment”;
• iklim, musim, geografis, struktur geologis, tanah, air
2.) “Biologic environment” :
• binatang, tumbuhan dapat bertindak sebagai agent,
sumber atau vector
- Kepadatan penduduk
3.) “Social economic environment” :
•kondisi sosial ekonomi
• rendah
• sedang
• tinggi
- Pekerjaan, urbanisasi, perkembangan ekonomi,
bencana alam
20. INTERAKSI “AGENT-HOST-ENVIRONMENT”
Interaksi “agent-environment” :
• merupakan kondisi dimana “agent” secara langsung
dipengaruhi oleh “environment”
• tanpa mengindahkan faktor “host”
• biasanya terjadi pada periode prepathogenesis
kadang berlanjut ke periode pathogenesis
• contoh
• bakteri terekspose dengan sinar matahari,
• stabilitas vitamin di dalam kulkas
22. Definisi
• Riwayat alamiah penyakit
• Berarti perkembangan proses penyakit pada individu sepanjang
waktu tertentu, tanpa intervensi
Riwayat Alamiah Penyakit
23. Proses penyakit
• Proses penyakit bermula dengan pemajan suatu faktor atau
akumulasi faktor yang mampu menyebabkan penyakit
Riwayat Alamiah Penyakit
24. Definisi
• Tanpa intervensi pengobatan maka proses akhir dari suatu
penyakit penyakit
• Sembuh
• Cacat
• Meninggal
Riwayat Alamiah Penyakit
25. Tahap-tahap riwayat alamiah
penyakit
Riwayat Alamiah Penyakit
Tahap
suseptibilitas
Tahap penyakit
subklinis
Tahap klinis
penyakit
Tahap pemulihan,
cacat atau
meninggal
Pemajanan
Perubahan
patologik
Onset
simptom
Waktu biasanya
diagnosis ditegakkan
26. Penyakit
• Pada penyakit infeksi pemajan biasanya suatu
mikroorganisme
• Pada Kanker, faktor-faktor kritis memerlukan
inisiator kanker, seperti serat-serat asbes atau
komponen dalam asap rokok (untuk kanker paru-
paru) dan promoter kanker seperti estrogen (untuk
kanker endometrial)
Riwayat Alamiah Penyakit
28. Riwayat alamiah penyakit
• Tahap prapatogenesis (tahap sebelum sakit)
• Tahap patogenesis
• Patogenesis awal
• Kerusakan awal jaringan
• Penyakit lanjut
• Konvalesen
Riwayat Alamiah Penyakit
29. Riwayat alamiah penyakit
• Periode prapatogenesis
• Interaksi antara agen, pejamu dan lingkungan faktor
stimulasi penyakit
Riwayat Alamiah Penyakit
30. Riwayat alamiah penyakit
• Periode patogenesis
• Reaksi pejamu terhadap faktor stimulasi penyakit
• Patogenesis awal kerusakan awal jaringan Penyakit lanjut
konvalesen (pemulihan)
Riwayat Alamiah Penyakit
31. Riwayat alamiah penyakit dan
tingkat pencegahan
• Periode prapatogenesis
• Tingkat pencegahan primer
• Promosi kesehatan
• Perlindungan khusus
• Periode patogenesis
• Tingkat pencegahan sekunder
• Diagnosis dini dan pengobatan segera
• Pembatasan ketidakmampuan (disability)
• Tingkat pencegahan tersier
• Rehabilitasi
Riwayat Alamiah Penyakit
32. Tingkat pencegahan primer
• Promosi kesehatan
• Pendidikan kesehatan
• Gizi yang cukup sesuai dengan perkembangan
• Perumahan, rekreasi, tempat kerja
• Konseling perkawinan
• Genetika
• Pemeriksaan kesehatan berkala
Riwayat Alamiah Penyakit
33. Tingkat pencegahan primer
• Perlindungan khusus
• Imunisasi
• Kebersihan perorangan
• Sanitasi lingkungan
• Perlindungan kecelakaan akibat kerja
Riwayat Alamiah Penyakit
34. Tingkat pencegahan primer
• Perlindungan khusus
• Penggunaan gizi tertentu
• Perlindungan terhadap zat yang dapat menimbulkan
kanker
• Menghindari zat-zat alergenik
Riwayat Alamiah Penyakit
35. Tingkat pencegahan sekunder
• Diagnosis dini dan pengobatan segera
• Penemuan kasus, individu dan masal
• Skrining
• Pemeriksaan khusus dengan tujuan
• Menyembuhkan dan mencegah penyakit berlanjut
• Mencegah penyebaran penyakit menular
• Mencegah komplikasi dan akibat lanjutan
• Memperpendek masa ketidakmampuan
Riwayat Alamiah Penyakit
36. Tingkat pencegahan sekunder
• Pembatasan ketidakmampuan
• Pengobatan yang cukup untuk menghentikan proses penyakit dan mencegah komplikasi
• Penyediaan fasilitas untuk membatasi ketidakmampuan dan mencegah kematian
Riwayat Alamiah Penyakit
37. Tingkat pencegahan tersier
• Rehabilitasi
• Penyediaan fasilitas untuk pelatihan hingga fungsi tubuh
dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya
• Pendidikan pada masyarakat dan industriawan agar
menggunakan mereka yang telah direhabilitasi
Riwayat Alamiah Penyakit
38. Tingkat pencegahan tersier
• Rehabilitasi
• Penempatan secara selektif
• Mempekerjakan sepenuh mungkin
• Terapi kerja di Rumah Sakit
• Penggunaan koloni yang terlindung
Riwayat Alamiah Penyakit