SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  17
Nama Kelompok: 
1. Benget Oscar M 
2. Muh. Amin Rais 
3. Nur Azhanil 
4. Rami Pratama P 
5. Riyad Abdul Fahmy 
6. Yakobus Yovan Febrian
Etimologi pantun 
 Pantun merupakan pengembangan lebih lanjut dari 
peribahasa banjar. Istilah pantun sendiri menurut 
brensetter sebagai mana yang di kutipkan winstead 
Berasal dari akar kata “tun” yang kemudian berubah 
menjadi “tuntun” yang artinya teratur / tersusun. 
Hampir mirip dengan tuntun adalah tonton dalam 
bahasa tagalog artinya berbicara menurut aturan 
tertentu.
Sejarah pantun 
 Pada mulanya pantun merupakan senandung atau 
puisi rakyat yang di nyanyikan. Pantun pertama kali 
muncul dalam sejarah melayu dan hikayat-hikayat 
populer yang sejaman dan di sisipkan dalam syair-syair 
seperti syair ken tambuhan. Pantun dianggap 
sebagai bentuk karma dari kata jawa parik yang 
berarti pari, artinya pari bahasa atau pribahasa 
dalam bahasa melayu. Sastra lisan pantun yang 
pertma kali di bukukan oleh Hj. Ibrahim Datuk Kaya 
Muda, Riau.
Pengertian dan tujuan 
 Pantun adalah snandung atau puisi rakyat di 
nyanyikan. Pantun merupakan salah satu jenis puisi 
lama yang sangat luas dikenal dalam bahasa-bahasa 
Nusantara. Dalam bahasa Jawa, misalnya, dikenal 
sebagai parikan dan dalam bahasa Sundadikenal 
sebagai paparikan. Lazimnya pantun terdiri atas 
empat larik (atau empat baris biladituliskan), 
bersajak akhir dengan pola a-b-a-b (tidak boleh a-a-a- 
a, a-a-b-b, atau a-b-b-a).Pantun pada mulanya 
merupakan sastra lisan namun sekarang dijumpai 
juga pantun yangtertulis
TUJUAN: 
Wahana pemelihara 
bahasa 
Melatih Berfikir 
secara bergabungan 
Mengeratkan 
hubungan antar 
kalangan masyarakat
Peran pantun 
 Sebagai alat pemelihara bahasa 
 Penjaga fungsi kata dan kemampuan menjaga aulur 
berfikir 
 Melatih seseorang berfikir tentang makna kata 
sebelum sebelum berujar 
 Melatih seorang berfikir asosiatif
Struktur Pantun 
4-6 kata atau 8-12 
Kata 
4 baris 
4 larik 
Berima a-b-a-b 
Terdiri 
dari
Jenis pantun 
 Dilihat Dari Bentuknya : 
Pantun Biasa 
Contoh : 
Malam hari main kulintang 
Ditemani sobat tersayang 
Bagaimana hati tidak bimbang 
Kepala botak minta dikepang
 Pantun Seloka (pantun berkait) 
 Seloka ialah pantun berkait yang tidak cukup dengan satu bait saja, 
karena pantun berkait merupakan jalinan atas beberapa bait. 
 Ciri-ciri seloka : 
 Baris kedua dan keempat pada bait pertama dipakai sebagai baris 
pertama dan ketiga di bait kedua. 
 Baris kedua dan keempat pada bait kedua dipakai sebagai baris 
pertama dan ketiga di bait ketiga. 
 Dan seterusnya. 
 Contoh : Taman melati di rumah-rumah (baris I) 
 Ubur-ubur sampingan dua (baris II) 
 Kalau mati kita bersama (baris III) 
Satu kubur kita berdua (baris IV)
 Talibun 
 Talibun adalah pantun yang jumlah barisnya lebih dari 4 baris dan 
satu bait pantun talibun harus genap tiap barisnya, misalnya 6, 8, 
10 dan seterusnya. Contoh pantun talibun 6 baris: 
 
Kalau anak pergi ke pekan 
Yu beli belanak pun beli 
Ikan panjang beli dahulu 
Kalau anak pergi berjalan 
Ibu cari sanak pun cari 
Induk semang cari dahulu 

 Pantun Kilat (karmina) 
 Ciri-cirinya : 
 Setiap bait terdiri dua baris. 
 Baris pertama merupakan sampiran, baris kedua 
merupakan isi. 
 Bersajak a-a. 
 Setiap baris terdiri dari 8-12 suku kata. 
Contoh: 
Dahulu parang, sekarang besi 
Dahulu sayang, sekarang benci 
 Dilihat Dari Isinya 
 Pantun Anak-anak
 Berdasarkan isi : 
 Pantun Orang Muda / Remaja 
Contoh: 
Naik Motor merknya Honda 
Pergi sebentar kerumah Hanapi 
Bila cinta mekar di dada 
Siang terkenang malam termimpi
 Pantun Orang Tua 
Contoh: 
Supaya tangan tidak terluka 
Jangan dikepit hulunya kapak 
Supaya Tuhan tidak murka 
Jangan sakiti Ibu dan Bapak
 Pantun Jenaka 
Contoh: 
Ikan gabus di rawa-rawa 
Ikan sepat nyangkut dijaring 
Perut sakit menahan tawa 
Melihat gigi palsu loncat ke piring
 Pantun Teka-teki 
Contoh: 
Tuan puteri belajar menari 
Diajari oleh pak Harun 
Kalau tuan bijak bestari 
Apa yang naik tapi tak bisa turun
Kaidah ke bahasaan teks pantun 
Bahasanya indah,menggunakan bahasa kiasan 
rimanya a-b-a-b,1 baris terdiri dr 8-12 kata,1 bait 4 
baris,menggunakan majas kiasan 
struktur kebahasaan pada sebuah pantun disebut 
juga struktur fisik. Struktur fisik tersebut mencakup 
diksi, bahasa kiasan, imaji, dan bunyi yang terdiri 
dari rima dan ritme. 
Diksi merupakan pilihan kata yang tepat dan selaras 
dalam penggunaanya untuk mengungkapkan 
gagasan sehingga diperoleh efek tertentu seperti 
yang diharapkan.
Sekian Dari Kami

Contenu connexe

Tendances

Tembang macapat andrew xi.ia6_02
Tembang macapat andrew xi.ia6_02Tembang macapat andrew xi.ia6_02
Tembang macapat andrew xi.ia6_02
Andrew Hutabarat
 
Alat alat keselamatan kerja dan simbol-simbol laboratorium
Alat alat keselamatan kerja dan simbol-simbol laboratoriumAlat alat keselamatan kerja dan simbol-simbol laboratorium
Alat alat keselamatan kerja dan simbol-simbol laboratorium
EkoNurcahyaningrum1
 
Makalah penulisan laporan penelitian
Makalah penulisan laporan penelitianMakalah penulisan laporan penelitian
Makalah penulisan laporan penelitian
Jerusman Marbun
 
Daftar isi dan lampiran
Daftar isi dan lampiranDaftar isi dan lampiran
Daftar isi dan lampiran
Rezza Adzmi
 
Contoh Makalah Bahasa Indonesia
Contoh Makalah Bahasa IndonesiaContoh Makalah Bahasa Indonesia
Contoh Makalah Bahasa Indonesia
Reski Aprilia
 

Tendances (20)

PPT MENARIK MEDIA INTERAKTIF UNTUK PESERTA DIDIK "FABEL"
PPT MENARIK MEDIA INTERAKTIF UNTUK PESERTA DIDIK "FABEL"PPT MENARIK MEDIA INTERAKTIF UNTUK PESERTA DIDIK "FABEL"
PPT MENARIK MEDIA INTERAKTIF UNTUK PESERTA DIDIK "FABEL"
 
Ppt proposal
Ppt proposalPpt proposal
Ppt proposal
 
Tembang macapat andrew xi.ia6_02
Tembang macapat andrew xi.ia6_02Tembang macapat andrew xi.ia6_02
Tembang macapat andrew xi.ia6_02
 
Teks ulasan
Teks ulasanTeks ulasan
Teks ulasan
 
Alat alat keselamatan kerja dan simbol-simbol laboratorium
Alat alat keselamatan kerja dan simbol-simbol laboratoriumAlat alat keselamatan kerja dan simbol-simbol laboratorium
Alat alat keselamatan kerja dan simbol-simbol laboratorium
 
Ppt prosa
Ppt prosaPpt prosa
Ppt prosa
 
Makalah penulisan laporan penelitian
Makalah penulisan laporan penelitianMakalah penulisan laporan penelitian
Makalah penulisan laporan penelitian
 
Eksposisi ppt
Eksposisi pptEksposisi ppt
Eksposisi ppt
 
01 Template PPT Sidang Skripsi.pptx
01 Template PPT Sidang Skripsi.pptx01 Template PPT Sidang Skripsi.pptx
01 Template PPT Sidang Skripsi.pptx
 
Ppt materi drama
Ppt materi dramaPpt materi drama
Ppt materi drama
 
Pembangunan Nasional dan Ketahanan Nasional
Pembangunan Nasional dan Ketahanan NasionalPembangunan Nasional dan Ketahanan Nasional
Pembangunan Nasional dan Ketahanan Nasional
 
Daftar isi dan lampiran
Daftar isi dan lampiranDaftar isi dan lampiran
Daftar isi dan lampiran
 
Contoh Makalah Bahasa Indonesia
Contoh Makalah Bahasa IndonesiaContoh Makalah Bahasa Indonesia
Contoh Makalah Bahasa Indonesia
 
PPT - Materi Proposal - B. Indonesia | Kelas XI
PPT - Materi Proposal - B. Indonesia | Kelas XIPPT - Materi Proposal - B. Indonesia | Kelas XI
PPT - Materi Proposal - B. Indonesia | Kelas XI
 
CONTOH Handout
CONTOH HandoutCONTOH Handout
CONTOH Handout
 
Penggunaan huruf kapital
Penggunaan huruf kapitalPenggunaan huruf kapital
Penggunaan huruf kapital
 
Makalah Sintaksis Bahasa Indonesia
Makalah Sintaksis Bahasa IndonesiaMakalah Sintaksis Bahasa Indonesia
Makalah Sintaksis Bahasa Indonesia
 
Permasalahan Lingkungan Hidup Lokal, Nasional dan Global
Permasalahan Lingkungan Hidup Lokal, Nasional dan Global Permasalahan Lingkungan Hidup Lokal, Nasional dan Global
Permasalahan Lingkungan Hidup Lokal, Nasional dan Global
 
Presentasi Hasil Penelitian (Karya Tulis IlmiaH)
Presentasi Hasil Penelitian (Karya Tulis IlmiaH)Presentasi Hasil Penelitian (Karya Tulis IlmiaH)
Presentasi Hasil Penelitian (Karya Tulis IlmiaH)
 
PPT KUTIPAN BAHASA INDONESIA
PPT KUTIPAN BAHASA INDONESIAPPT KUTIPAN BAHASA INDONESIA
PPT KUTIPAN BAHASA INDONESIA
 

Similaire à Pantun Powerpoint

Pembelejaran Bahasa Indonesia Menulis Pantun
Pembelejaran Bahasa Indonesia Menulis PantunPembelejaran Bahasa Indonesia Menulis Pantun
Pembelejaran Bahasa Indonesia Menulis Pantun
Rizkita26
 
MODUL PUISI DAN MAJAS
MODUL PUISI DAN MAJASMODUL PUISI DAN MAJAS
MODUL PUISI DAN MAJAS
buwarnisutopo
 

Similaire à Pantun Powerpoint (20)

pantun Kelompok 5
pantun Kelompok  5   pantun Kelompok  5
pantun Kelompok 5
 
Pantun
PantunPantun
Pantun
 
Teks puisi rakyat
Teks puisi rakyatTeks puisi rakyat
Teks puisi rakyat
 
Memahami dan menganalisis teks pantun
Memahami dan menganalisis teks pantunMemahami dan menganalisis teks pantun
Memahami dan menganalisis teks pantun
 
Bin7 bab5
Bin7 bab5Bin7 bab5
Bin7 bab5
 
Perbedaan Puisi Lama dengan Puisi Baru
Perbedaan Puisi Lama dengan Puisi BaruPerbedaan Puisi Lama dengan Puisi Baru
Perbedaan Puisi Lama dengan Puisi Baru
 
Kelas V SD 1 Singkawang Utara
Kelas V SD 1 Singkawang UtaraKelas V SD 1 Singkawang Utara
Kelas V SD 1 Singkawang Utara
 
pantun
pantunpantun
pantun
 
Apa itu pantun
Apa itu pantunApa itu pantun
Apa itu pantun
 
Asigment pantun sem9
Asigment pantun sem9Asigment pantun sem9
Asigment pantun sem9
 
PANTUN pengertian, ciri-ciri dan jenis-jenis Pantun beserta contohnya
PANTUN pengertian, ciri-ciri dan jenis-jenis Pantun beserta contohnyaPANTUN pengertian, ciri-ciri dan jenis-jenis Pantun beserta contohnya
PANTUN pengertian, ciri-ciri dan jenis-jenis Pantun beserta contohnya
 
Menulis Pantun
Menulis PantunMenulis Pantun
Menulis Pantun
 
Pantun kelompok 1
Pantun kelompok 1Pantun kelompok 1
Pantun kelompok 1
 
Syair
SyairSyair
Syair
 
Pembelejaran Bahasa Indonesia Menulis Pantun
Pembelejaran Bahasa Indonesia Menulis PantunPembelejaran Bahasa Indonesia Menulis Pantun
Pembelejaran Bahasa Indonesia Menulis Pantun
 
MODUL PUISI DAN MAJAS
MODUL PUISI DAN MAJASMODUL PUISI DAN MAJAS
MODUL PUISI DAN MAJAS
 
Menulis Pantun
Menulis PantunMenulis Pantun
Menulis Pantun
 
B.indo
B.indoB.indo
B.indo
 
Puisi Lama
Puisi Lama Puisi Lama
Puisi Lama
 
Puisi Lama, Puisi Baru dan Puisi Kontemporer
Puisi Lama, Puisi Baru dan Puisi KontemporerPuisi Lama, Puisi Baru dan Puisi Kontemporer
Puisi Lama, Puisi Baru dan Puisi Kontemporer
 

Plus de Ramipratama (16)

Blok Etik Skenario 2 (FK 2016)
Blok Etik Skenario 2 (FK 2016)Blok Etik Skenario 2 (FK 2016)
Blok Etik Skenario 2 (FK 2016)
 
Induksi Matematika
Induksi MatematikaInduksi Matematika
Induksi Matematika
 
Mencermati budaya politik indonesia
Mencermati budaya politik indonesiaMencermati budaya politik indonesia
Mencermati budaya politik indonesia
 
Membandingkan film dan drama (teks ulasan)
Membandingkan film dan drama (teks ulasan)Membandingkan film dan drama (teks ulasan)
Membandingkan film dan drama (teks ulasan)
 
presentasi kerajinan kayu dan rotan
presentasi kerajinan kayu dan rotanpresentasi kerajinan kayu dan rotan
presentasi kerajinan kayu dan rotan
 
Sebab dan dampak konflik serta kekerasan
Sebab dan dampak konflik serta kekerasanSebab dan dampak konflik serta kekerasan
Sebab dan dampak konflik serta kekerasan
 
Larutan Penyangga (buffer)
Larutan Penyangga (buffer)Larutan Penyangga (buffer)
Larutan Penyangga (buffer)
 
Sejarah proses belanda ke indonesia
Sejarah   proses belanda ke indonesiaSejarah   proses belanda ke indonesia
Sejarah proses belanda ke indonesia
 
Momentum dan impuls
Momentum dan impulsMomentum dan impuls
Momentum dan impuls
 
Energi dan usaha
Energi dan usahaEnergi dan usaha
Energi dan usaha
 
Minyak Bumi
Minyak Bumi Minyak Bumi
Minyak Bumi
 
Bahan Lunak Khas Kalimantan
Bahan Lunak Khas KalimantanBahan Lunak Khas Kalimantan
Bahan Lunak Khas Kalimantan
 
Demokrasi
DemokrasiDemokrasi
Demokrasi
 
Pencemaran lingkungan
Pencemaran lingkunganPencemaran lingkungan
Pencemaran lingkungan
 
Jaringan hewan
Jaringan hewan   Jaringan hewan
Jaringan hewan
 
Pengertian Bahan Lunak
Pengertian Bahan LunakPengertian Bahan Lunak
Pengertian Bahan Lunak
 

Dernier

Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
pipinafindraputri1
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
JarzaniIsmail
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
IvvatulAini
 

Dernier (20)

MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxTEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
 

Pantun Powerpoint

  • 1. Nama Kelompok: 1. Benget Oscar M 2. Muh. Amin Rais 3. Nur Azhanil 4. Rami Pratama P 5. Riyad Abdul Fahmy 6. Yakobus Yovan Febrian
  • 2. Etimologi pantun  Pantun merupakan pengembangan lebih lanjut dari peribahasa banjar. Istilah pantun sendiri menurut brensetter sebagai mana yang di kutipkan winstead Berasal dari akar kata “tun” yang kemudian berubah menjadi “tuntun” yang artinya teratur / tersusun. Hampir mirip dengan tuntun adalah tonton dalam bahasa tagalog artinya berbicara menurut aturan tertentu.
  • 3. Sejarah pantun  Pada mulanya pantun merupakan senandung atau puisi rakyat yang di nyanyikan. Pantun pertama kali muncul dalam sejarah melayu dan hikayat-hikayat populer yang sejaman dan di sisipkan dalam syair-syair seperti syair ken tambuhan. Pantun dianggap sebagai bentuk karma dari kata jawa parik yang berarti pari, artinya pari bahasa atau pribahasa dalam bahasa melayu. Sastra lisan pantun yang pertma kali di bukukan oleh Hj. Ibrahim Datuk Kaya Muda, Riau.
  • 4. Pengertian dan tujuan  Pantun adalah snandung atau puisi rakyat di nyanyikan. Pantun merupakan salah satu jenis puisi lama yang sangat luas dikenal dalam bahasa-bahasa Nusantara. Dalam bahasa Jawa, misalnya, dikenal sebagai parikan dan dalam bahasa Sundadikenal sebagai paparikan. Lazimnya pantun terdiri atas empat larik (atau empat baris biladituliskan), bersajak akhir dengan pola a-b-a-b (tidak boleh a-a-a- a, a-a-b-b, atau a-b-b-a).Pantun pada mulanya merupakan sastra lisan namun sekarang dijumpai juga pantun yangtertulis
  • 5. TUJUAN: Wahana pemelihara bahasa Melatih Berfikir secara bergabungan Mengeratkan hubungan antar kalangan masyarakat
  • 6. Peran pantun  Sebagai alat pemelihara bahasa  Penjaga fungsi kata dan kemampuan menjaga aulur berfikir  Melatih seseorang berfikir tentang makna kata sebelum sebelum berujar  Melatih seorang berfikir asosiatif
  • 7. Struktur Pantun 4-6 kata atau 8-12 Kata 4 baris 4 larik Berima a-b-a-b Terdiri dari
  • 8. Jenis pantun  Dilihat Dari Bentuknya : Pantun Biasa Contoh : Malam hari main kulintang Ditemani sobat tersayang Bagaimana hati tidak bimbang Kepala botak minta dikepang
  • 9.  Pantun Seloka (pantun berkait)  Seloka ialah pantun berkait yang tidak cukup dengan satu bait saja, karena pantun berkait merupakan jalinan atas beberapa bait.  Ciri-ciri seloka :  Baris kedua dan keempat pada bait pertama dipakai sebagai baris pertama dan ketiga di bait kedua.  Baris kedua dan keempat pada bait kedua dipakai sebagai baris pertama dan ketiga di bait ketiga.  Dan seterusnya.  Contoh : Taman melati di rumah-rumah (baris I)  Ubur-ubur sampingan dua (baris II)  Kalau mati kita bersama (baris III) Satu kubur kita berdua (baris IV)
  • 10.  Talibun  Talibun adalah pantun yang jumlah barisnya lebih dari 4 baris dan satu bait pantun talibun harus genap tiap barisnya, misalnya 6, 8, 10 dan seterusnya. Contoh pantun talibun 6 baris:  Kalau anak pergi ke pekan Yu beli belanak pun beli Ikan panjang beli dahulu Kalau anak pergi berjalan Ibu cari sanak pun cari Induk semang cari dahulu 
  • 11.  Pantun Kilat (karmina)  Ciri-cirinya :  Setiap bait terdiri dua baris.  Baris pertama merupakan sampiran, baris kedua merupakan isi.  Bersajak a-a.  Setiap baris terdiri dari 8-12 suku kata. Contoh: Dahulu parang, sekarang besi Dahulu sayang, sekarang benci  Dilihat Dari Isinya  Pantun Anak-anak
  • 12.  Berdasarkan isi :  Pantun Orang Muda / Remaja Contoh: Naik Motor merknya Honda Pergi sebentar kerumah Hanapi Bila cinta mekar di dada Siang terkenang malam termimpi
  • 13.  Pantun Orang Tua Contoh: Supaya tangan tidak terluka Jangan dikepit hulunya kapak Supaya Tuhan tidak murka Jangan sakiti Ibu dan Bapak
  • 14.  Pantun Jenaka Contoh: Ikan gabus di rawa-rawa Ikan sepat nyangkut dijaring Perut sakit menahan tawa Melihat gigi palsu loncat ke piring
  • 15.  Pantun Teka-teki Contoh: Tuan puteri belajar menari Diajari oleh pak Harun Kalau tuan bijak bestari Apa yang naik tapi tak bisa turun
  • 16. Kaidah ke bahasaan teks pantun Bahasanya indah,menggunakan bahasa kiasan rimanya a-b-a-b,1 baris terdiri dr 8-12 kata,1 bait 4 baris,menggunakan majas kiasan struktur kebahasaan pada sebuah pantun disebut juga struktur fisik. Struktur fisik tersebut mencakup diksi, bahasa kiasan, imaji, dan bunyi yang terdiri dari rima dan ritme. Diksi merupakan pilihan kata yang tepat dan selaras dalam penggunaanya untuk mengungkapkan gagasan sehingga diperoleh efek tertentu seperti yang diharapkan.