SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  24
Télécharger pour lire hors ligne
Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat, Ditjen PAUDNI,
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,
Kompleks Perkantoran Kemdikbud, Gedung E Lantai 6,
Jalan Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta 10270
Telp: 021-5725575, Faks: 021-5725039
Website: www.paudni.kemdikbud.go.id/bindikmas
Pendidikan Kecakapan Hidup Perempuan
ii iii
Petunjuk Teknis Pengajuan, Penyaluran, dan Pengelolaan Bantuan
KATA SAMBUTAN
Direktur Jenderal
Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal, dan Informal
D
eklarasi Universal Hak Asasi Manusia menegaskan bahwa setiap
orang berhak memperoleh pendidikan yang layak dan berkualitas
tanpa memandang usia, jenis kelamin, ras, golongan ataupun agama
tertentu. Pendidikan merupakan salah satu pemenuhan hak asasi manusia
untuk mengembangkan kepribadian dan karakter yang menghargai kebebasan
berpikir, menumbuhkan dan menggalakkan sikap saling pengertian, toleransi,
persahabatan, dan perdamaian.
Untuk memenuhi hak pendidikan bagi orang dewasa, Direktorat Pembinaan
Pendidikan Masyarakat-Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini,
Nonformal, dan Informal, menyediakan layanan pendidikan masyarakat yang
diharapkan mampu mendorong tumbuhnya masyarakat belajar sepanjang
hayat. Pemenuhan hak warga negara terhadap pendidikan orang dewasa ini
diharapkan benar-benar dapat dirasakan dan dilihat hasilnya oleh seluruh
masyarakat. Oleh karena itu program pendidikan masyarakat diutamakan
untuk meraih segmen tertentu yang karena berbagai hal mempunyai kondisi
kemarjinalan tertentu (geografis, sosial ekonomi, gender, kekhasan etnisitas
dan budaya, serta permasalahan hukum dan penyakit sosial). Layanan
pendidikan masyarakat antara lain pendidikan keaksaraan, keaksaraan usaha
mandiri, aksara kewirausahaan, pengembangan budaya baca masyarakat,
pengarusutamaan gender dan pendidikan perempuan, dan penataan
kelembagaan pendidikan nonformal.
Pada tahun 2013 persentase penduduk perempuan berkeaksaraan dasar
dan lanjut usia yang memperoleh layanan kecakapan hidup ditargetkan
naik menjadi 17,5% dari 14% pada tahun 2012. Untuk mencapai target
tersebut Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal, dan
Pendidikan Kecakapan Hidup Perempuan
iv v
Petunjuk Teknis Pengajuan, Penyaluran, dan Pengelolaan Bantuan
Informal (PAUDNI) melalui Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat
menyediakan layanan pendidikan kecakapan hidup (PKH) perempuan.
Buku petunjuk teknis pengajuan, penyaluran, dan pengelolaan bantuan PKH
perempuan ini dimaksudkan sebagai acuan bagi para pembina, penyelenggara
dan pemangku kepentingan pendidikan masyarakat lain untuk berpatisipasi
dan menyukseskan penyelenggaraan program tersebut sesuai dengan peran
masing-masing.
Sayamenyambutbaikditerbitkannyapetunjukteknispengajuandanpengelolaan
bantuan sosial PKH perempuan ini sebagai upaya untuk meningkatkan layanan
pendidikan orang dewasa dengan memperluas ketersediaan, keterjangkauan,
dan kualitas layanan pendidikan masyarakat secara terarah dan terpadu.
Kepada semua pihak yang telah berpartisipasi menyusun petunjuk teknis ini
saya sampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya. Semoga
bermanfaat dan menjadi amal baik bagi kita semua, sehingga mendapat ganjaran
yang berlipat dari Allah SWT.
Jakarta, Maret 2013
Direktur Jenderal
Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal, dan Informal,
Prof. Dr. Lydia Freyani Hawadi, Psikolog
NIP 195703221982112001
KATA PENGANTAR
Direktur Pembinaan Pendidikan Masyarakat
T
erwujudnya masyarakat yang berdaya, beraksara, cerdas, dan mandiri
bagi masyarakat yang tidak terjangkau layanan pendidikan dapat
dicapai melalui pendidikan masyarakat. Pembinaan pendidikan
masyarakat dimaksudkan untuk meningkatkan pemberdayaan masyarakat
menuju peningkatan kesejahteraan yang bermartabat melalui pembelajaran
sepanjang hayat. Dengan demikian, pembinaan pendidikan masyarakat
akan selalu melibatkan proses di mana upaya pemerintah diwujudkan secara
terpadu dengan upaya penduduk setempat untuk meningkatkan kondisi sosial,
ekonomi, dan budaya yang lebih bermanfaat dan memberdayakan masyarakat.
Layanan Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat antara lain: (i)
ketersediaan dan keterjangkauan layanan pendidikan keaksaraan orang
dewasa (POD), (ii) ketersediaan sarana keaksaraan orang dewasa, (iii)
kesetaraan layanan POD bagi perempuan, pemuda dan anak marjinal, (iv)
ketersediaan layanan pendidikan keorangtuaan untuk mendukung paudisasi
dan perlindungan anak, (v) kebermutuan lembaga penyelenggara pendidikan
masyarakat dan layanan pendidikan melalui pengarusutamaan gender (PUG).
Kegiatan-kegiatan tersebut dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat terhadap layanan pendidikan nonformal yang makin berkembang.
Sampai pada tahun 2012, capaian layanan pendidikan masyarakat yang
dilaksanakan oleh Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat adalah
sebagai berikut: menurunnya jumlah penduduk tuna aksara usia dewasa (15-
59 tahun) menjadi 4,21% atau setara dengan 6.401.522 orang, dimana dari
jumlah tersebut angka disparitas gender penduduk tuna aksara adalah 2,4%.
Kemudian, sebanyak 16% dari seluruh lulusan program Keaksaraan Dasar
yang berusia 15 – 59 tahun telah mendapatkan layanan Keaksaraan Usaha
Mandiri dan persentase penduduk perempuan berkeaksaraan dasar yang
memperoleh layanan Pendidikan Kecakapan Hidup menjadi 14%. Selain itu,
Pendidikan Kecakapan Hidup Perempuan
vi vii
Petunjuk Teknis Pengajuan, Penyaluran, dan Pengelolaan Bantuan
sebanyak 32% Kabupaten/Kota telah menerapkan Pengarusutamaan Gender
(PUG) bidang pendidikan. Sedangkan jumlah Kabupaten/Kota yang telah
menyelenggarakan kecakapan keorangtuaan adalah 20%. Terkait dengan
peningkatan kualitas kelembagaan, sebanyak 60% Kecamatan telah memiliki
PKBM, dan 60% dari PKBM telah bernomor induk lembaga. Demikian juga
untuk persentase Kabupaten/Kota yang telah memiliki minimal 10 TBM
meningkat menjadi 47%.
Untuk meningkatkan penjaminan kualitas pelaksanaan kegiatan tersebut
disusunlah petunjuk teknis pengajuan, penyaluran, dan pengelolaan bantuan
pendidikan masyarakat dengan tujuan agar dapat dijadikan sebagai petunjuk
bagi pemangku kepentingan dalam melaksanakan seleksi, pengajuan,
penyaluran, penyelenggaraan, monitoring, evaluasi, dan akuntabilitas layanan
peningkatan kegiatan pendidikan kecakapan hidup perempuan. Selain itu,
petunjuk teknis ini diharapkan dapat menjadi petunjuk bagi para pembina,
penyelenggara, dan tutor pendidikan nonformal dan informal dalam
keikutsertaannya pada kegiatan pendidikan masyarakat.
Saya ucapkan terima kasih dan penghargaan kepada berbagai pihak atas
kontribusi dan perannya dalam penyusunan petunjuk teknis ini. Semoga
petunjuk teknis ini dapat bermanfaat sesuai dengan maksud penyusunannya
dan dipergunakan sebagaimana mestinya, dengan harapan semoga Allah
SWT memberikan rahmat dan hidayahNya kepada kita semua. Amin.
Jakarta, Maret 2013
Direktur Pembinaan Pendidikan Masyarakat,
Ella Yulaelawati, M.A., Ph.D.
NIP.195804091984022001
DAFTAR ISI
KATA SAMBUTAN ............................................................................... iii
KATA PENGANTAR.............................................................................. v
DAFTAR ISI............................................................................................ vii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................... 1
A. Latar Belakang .................................................................... 1
B. Dasar Hukum...................................................................... 3
C. Tujuan Petunjuk Teknis ...................................................... 4
BAB II PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP PEREMPUAN .......... 5
A. Pengertian ........................................................................... 5
B. Sasaran ............................................................................... 5
1. Penerima Bantuan ........................................................ 5
2. Penerima Manfaat ........................................................ 6
C. Tujuan Kegiatan .................................................................. 6
D. Hasil yang Diharapkan ...................................................... 6
E. Deskripsi Kegiatan .............................................................. 7
1. Persiapan ...................................................................... 7
2. Pelaksanaan .................................................................. 7
3. Penilaian ...................................................................... 9
4. Pendampingan ............................................................. 9
BAB III PROSEDUR PENGAJUAN DAN PENYALURAN BANTUAN ... 11
A. Lembaga Penyelenggara ...................................................... 11
B. Persyaratan Lembaga ........................................................... 11
C. Tata Cara Pengajuan Dana .................................................. 11
D. Prosedur Penyaluran Dana .................................................. 12
E. Alokasi dan Rincian Penggunaan Dana ............................... 13
F. Mekanisme Pembagian Tugas dan Kewenangan .................. 14
r Pembinaan Pendidikan MMasassassssasasasasasasssasasassaasassaaaasasaasyayyy r
Ella Yulaeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeelalalaalalaaaalaalalaaalalalalalalaallaalaallalalalalaaaaaaaaawaw ti, M.A., Ph.D.
NIP.19588888888888888888888888888888888888888888800004000000000000000000000000 09198402200001
Pendidikan Kecakapan Hidup Perempuan
viii 1
Petunjuk Teknis Pengajuan, Penyaluran, dan Pengelolaan Bantuan
PENDAHULUAN
BAB I
A. Latar Belakang
Pada 2011, penduduk Indonesia berusia 15-59 tahun yang masih tuna
aksara berjumlah 6.730.682 orang, yang terdiri atas 2.265.399 orang laki-laki
dan 4.465.282 orang perempuan.
Berdasarkan persebarannya, sebanyak 5.419.709 orang atau 80,52 persen
berada di 13 provinsi. Secara khusus, terdapat 6 (enam) provinsi dengan
jumlah absolut tuna aksara lebih dari 200 ribu orang dengan persentase di
atas rata-rata persentase nasional yaitu 4,43 persen; satu provinsi dengan
jumlah absolut tuna aksara lebih dari 200.000 orang, tetapi dengan angka
persentase di bawah persentase rata-rata nasional yaitu Provinsi Jawa Barat.
Selanjutnya enam provinsi lainnya memiliki angka presentase tuna aksara di
atas persentase rata-rata nasional.
Dari provinsi-provinsi padat tuna aksara tersebut, sebanyak 2.542.412
orang tersebar di 33 kabupaten dengan jumlah tuna aksara di atas 50.000
orang (44,3%). Penduduk tuna aksara pada umumnya tinggal di daerah
perdesaan seperti: petani kecil, buruh, nelayan, dan kelompok masyarakat
miskin perkotaan yaitu buruh berpenghasilan rendah atau penganggur.
Mereka tertinggal dalam hal pengetahuan, keterampilan serta sikap mental
pembaharuan dan pembangunan. Akibatnya, akses terhadap informasi dan
komunikasi yang penting untuk membuka cakrawala kehidupan dunia juga
terbatas karena mereka tidak memiliki kemampuan keaksaraan yang memadai.
Sesuai dengan Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2006 tentang Gerakan
Nasional Percepatan Penuntasan Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan
BAB IV PELAPORAN DAN PEMANTAUAN...................................... 16
A. Pelaporan ............................................................................ 16
B. Pemantauan ........................................................................ 16
C. Catatan Khusus .................................................................. 17
BAB V PENGAWASAN DAN PEMERIKSAAN ................................. 18
A. Pengawasan ......................................................................... 18
B. Pemeriksaan ........................................................................ 18
BAB VI PENUTUP ............................................................................... 19
Lampiran–Lampiran ............................................................................... 20
Lampiran 1. Contoh Perjanjian Kerjasama ...................................... 20
Lampiran 2. Format Sampul Proposal ............................................ 24
Lampiran 3. Format Surat Rekomendasi .......................................... 25
Lampiran 4. Format Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak ...... 26
Lampiran 5. Format Sistematika Penyusunan Proposal .................... 27
Lampiran 6. Format Calon Peserta Didik......................................... 28
Lampiran 7. Format Daftar Pendidik/Tutor/Fasilitator/
Nara Sumber Teknis/Instruktur ................................... 29
Lampiran 8. Format Acuan Pelaksanaan Kegiatan ............................ 30
Lampiran 9. Format Laporan Penerimaan dan Penggunaan Dana .. 32
Lampiran 10. Format Sistematika Laporan Pelaksanaan Kegiatan ..... 33
Lampiran 11. Format Buku Kas ........................................................ 35
Lampiran 12. Format Buku Pembantu Pajak .................................... 36
Pendidikan Kecakapan Hidup Perempuan
2 3
Petunjuk Teknis Pengajuan, Penyaluran, dan Pengelolaan Bantuan
Tahun dan Pemberantasan Buta Aksara (GNP-PWB/PBA) yang telah
ditindaklanjutidenganPeraturanMenteriPendidikanNasionalNomor35Tahun
2006 tentang Pedoman Pelaksanaan GNP-PWB/PBA dan Prakarsa Keaksaraan
untuk Pemberdayaan (LIFE) UNESCO-UNLD, Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan melalui Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat, Direktorat
Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Non formal, dan Informal menyediakan
layanan program pendidikan keaksaraan baik keaksaraan dasar yang merupakan
program pemberantasan buta aksara maupun keaksaraan usaha mandiri atau
menu ragam keaksaraan lainnya yang merupakan program pemeliharaan
dan peningkatan kemampuan keaksaraan. Hal ini dilakukan karena terdapat
kecenderungan para aksarawan baru atau penduduk dewasa berkeaksaraan
rendah lainnya kembali buta aksara apabila kemampuan keaksaraannya tidak
dipergunakan secara fungsional dan berkelanjutan.
Atas dasar itu, pada tahun 2013 Direktorat Pembinaan Pendidikan
Masyarakat menyediakan berbagai layanan program keaksaraan yang meliputi
keaksaraan dasar, keaksaraan usaha mandiri, aksara kewirausahaan, rintisan
balai belajar bersama, dan aksara berbasis cerita rakyat. Program-program
tersebut ditunjang dengan TBM di ruang publik dan peningkatan mutu
TBM unggulan berbasis elektronik, serta program-program pendidikan
pemberdayaan perempuan, seperti pendidikan kecakapan hidup perempuan,
peningkatan budaya tulis melalui koran ibu dan koran anak, pendidikan
keluarga berwawasan gender, dan program sejenis lainnya.
Kegiatan pendidikan kecakapan hidup perempuan merupakan upaya
pemerintah untuk memberdayakan kaum perempuan. Kegiatan ini dapat
diakses oleh para penyelenggara kegiatan pendidikan masyarakat yang
memenuhi persyaratan.
Agar penyelenggara dapat mendukung terwujudnya perempuan yang
berdaya secara menyeluruh, termasuk mempunyai kesadaran pola hidup sehat
dan juga karakter yang kondusif, diperlukan sejumlah rangkaian kegiatan
yang dapat memberikan kesempatan kepada perempuan untuk meningkatkan
kualitas hidup dirinya melalui pendidikan kecakapan hidup perempuan. Hal
ini diarahkan agar dapat membantu lembaga yang memenuhi persyaratan
meningkatkan jumlah dan kualitas layanan mereka dalam pemberdayaan
perempuan. Agar para lembaga terkait dapat memperoleh bantuan ini sesuai
dengan aturan dan dapat memanfaatkannya secara maksimal maka disusunlah
”Petunjuk Teknis Pengajuan, Penyaluran, dan Pengelolaan Bantuan Kegiatan
Pendidikan Kecakapan Hidup Perempuan Tahun 2013.”
B. Dasar Hukum
Penyaluran bantuan Kegiatan Kecakapan Hidup Perempuan Tahun 2013
didasari oleh beberapa peraturan perundang-undangan sebagai berikut.
1. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional.
2. Undang-undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan.
3. Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2010-2014.
4. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan
dan Organisasi Kementerian Negara.
5. Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2006 tentang Gerakan Nasional
Percepatan Penuntasan Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 Tahun dan
Pemberantasan Buta Aksara.
6. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 81/
PMK.05/2012 Tahun 2012 tentang Belanja Bantuan Sosial pada
Kementerian Negara/Lembaga.
7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun
2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan.
8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 48Tahun 2010 tentang
Rencana Strategis Pembangunan Pendidikan Nasional 2010-2014.
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 24 tahun
2013 tentang Pedoman Umum Pengelolaan dan Pertanggungjawaban
Belanja Bantuan Sosial di Lingkungan Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan.
Pendidikan Kecakapan Hidup Perempuan
4 5
Petunjuk Teknis Pengajuan, Penyaluran, dan Pengelolaan Bantuan
PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP
PEREMPUAN
BAB II
10. Kesepakatan bersama antara Menteri Pendidikan Nasional dengan
Menteri Agama Nomor 01 Tahun 2007 dan Nomor 02 Tahun 2007
tentang Penyelenggaraan Program Pendidikan Luar Sekolah di
Lembaga Keagamaan.
11. Rencana Strategis Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini,
Nonformal, dan Informal, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Tahun 2010-2014.
12. Komitmen internasional:
a. Deklarasi dunia tahun 1997 tentang pendidikan orang dewasa
atau Confintea V, Adult Education, The Hamburg Declaration- the
Agenda for the Future.
b. Kerangka Aksi Dakar Pendidikan Untuk Semua-PUS (The Dakar
Framework for Action on Education for All).
c. Tujuan Pembangunan Millenium (Millenium Development Goals-
MDG’s).
d. Dasawarsa Pendidikan untk Pembangunan Berkelanjutan PBB
(United Nations Decade of Education for Sustainable Development)
2004-2014.
C. Tujuan Petunjuk Teknis
Penyusunan petunjuk teknis bertujuan sebagai acuan dalam:
1. Penyusunan dan pengajuan proposal;
2. Melaksanakan penilaian proposal;
3. Menyalurkan bantuan penyelenggaraan Kegiatan Pendidikan
Kecakapan Hidup Perempuan; dan
4. Meningkatkan tata kelola dan akuntabilitas publik dalam
penyelenggaraan program pendidikan masyarakat.
A. Pengertian
1. Pendidikan kecakapan hidup perempuan merupakan tindakan
pembelajaran yang berpihak (affirmative action) terhadap peningkatan
kemampuan kecakapan hidup meliputi kecakapan personal, sosial,
intelektual, dan vokasional berkaitan dengan pendidikan karakter
dalam keluarga, kesehatan ibu dan anak, keterampilan mengolah dan
mendayagunakan sumber daya lokal yang memberikan nilai tambah
pada kemandirian dan kehidupan keluarga
2. Bantuan pendidikan kecakapan hidup perempuan merupakan
bantuan biaya operasional penyelenggaraan pelatihan kecakapan
hidup, pendidikan karakter, serta pendidikan pencegahan risiko
kematian ibu hamil dan anak, dan kesehatan bagi perempuan
agar mereka mampu meningkatkan kualitas hidupnya. Bantuan
sosial pendidikan kecakapan hidup perempuan diberikan oleh
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Direktorat
Pembinaan Pendidikan Masyarakat, Ditjen PAUDNI pada DIPA
No. SP/023.05.1.666866/AG/2013 tanggal 05 Desember 2012.
B. Sasaran
1. Penerima Bantuan
Penerima bantuan pendidikan kecakapan hidup perempuan adalah
SKB/UPTD pendidikan nonformal dan informal/PKBM/Satuan
PNF Sejenis/organisasi kemasyarakatan yang memenuhi persyaratan.
Pendidikan Kecakapan Hidup Perempuan
6 7
Petunjuk Teknis Pengajuan, Penyaluran, dan Pengelolaan Bantuan
2. Penerima Manfaat
Penerima manfaat Kecakapan hidup perempuan adalah perempuan
yang memiliki karakteristik sebagai berikut.
a. Perempuan berusia produktif (18-45 tahun);
b. Tidak memiliki pekerjaan;
c. Berasal dari keluarga miskin, di pedesaan maupun di perkotaan;
d. Berasal dari kelompok-kelompok masyarakat rentan sosial
dan diskriminasi di perkotaan (diperdagangkan, kekerasan,
pelecehan,dan bentuk-bentuk diskriminasi lainnya).
C. Tujuan Kegiatan
Pendidikan kecakapan hidup perempuan bertujuan untuk:
1. Meningkatkan kemampuan kecakapan hidup perempuan dalam
melaksanakan pendidikan karakter dalam keluarga.
2. Meningkatkan pemahaman perempuan tentang pendidikan pencegahan
risiko kematian ibu hamil dan anak, narkoba dan HIV/AIDS yang
berguna bagi peserta didik maupun keluarganya secara umum.
3. Meningkatkan keterampilan vokasional perempuan sehingga mampu
berusaha secara bersama-sama atau mandiri untuk memperkuat
kehidupan diri dan keluarganya.
D. Hasil yang Diharapkan
Hasil yang diharapkan dari kegiatan pendidikan kecakapan hidup
perempuan adalah:
1. Meningkatnya kemampuan kecakapan hidup perempuan dalam
melaksanakan pendidikan karakter dalam keluarga.
2. Meningkatnyapemahamanperempuantentangpendidikanpencegahan
risiko kematian ibu hamil dan anak, narkoba dan HIV/AIDS yang
berguna bagi peserta didik maupun keluarganya secara umum.
3. Meningkatnya keterampilan vokasional perempuan sehingga mampu
berusaha secara bersama-sama atau mandiri untuk memperkuat
kehidupan diri dan keluarganya.
E. Deskripsi Kegiatan
Pendidikan kecakapan hidup perempuan dilakukan dalam bentuk
pembelajaran dan/atau pelatihan, serta pendampingan. Agar pelaksanaan
kegiatan berjalan dengan baik, lancar dan terarah sesuai dengan tujuan yang
diharapkan, lembaga penerima bantuan perlu menyusun Acuan Pelaksanaan
sekurang-kurangnya berisi: nama kegiatan, tujuan kegiatan, jadwal
pembelajaran/pelatihan dan kegiatan pendampingan yang menggambarkan
waktu, materi, tutor/instruktur/fasilitator, bahan bacaan/buku rujukan.
Tahapan kegiatan pendidikan kecakapan hidup perempuan sekurang-
kurangnya, meliputi:
1. Persiapan
a. Mendeskripsikan jenis materi atau usaha dengan jelas dan rasional
sesuai dengan potensi dan kebutuhan peserta didik
b. Pemetaan sumber daya tutor/fasilitator/tenaga teknis lainnya yang
kompeten sesuai dengan jenis usaha yang akan dikembangkan
c. Penyiapan rencana dan jadwal kegiatan yang dituangkan dalam
Acuan Pelaksanaan.
d. Sosialisasi dan koordinasi pelaksanaan kegiatan.
2. Pelaksanaan
a. Pembelajaran pendidikan kecakapan hidup perempuan
dilaksanakan dalam bentuk pembelajaran dan/atau pelatihan serta
pendampingan untuk meningkatkan kecakapan personal, sosial,
dan keterampilan vokasional bagi para perempuan;
b. Kegiatan pembelajaran dan/atau pelatihan dilakukan sekurang-
kurangnya setara dengan 66 jam pelajaran dan pendampingan
dilaksanakan sekurang-kurangnya 2 (dua) bulan setelah
pembelajaran selesai. Pendampingan diarahkan pada upaya
mempraktekkan hasil pembelajaran dalam sebuah kelompok usaha
ekonomi dan/atau gerakan pemberdayaan perempuan lainnya;
c. Materi pembelajaran sekurang-kurangnya mencakup:
Pendidikan Kecakapan Hidup Perempuan
8 9
Petunjuk Teknis Pengajuan, Penyaluran, dan Pengelolaan Bantuan
1) Kecakapan Personal dan Sosial, diantaranya meliputi:
• Keterampilan berkomunikasi
• Etika/budi pekerti dan keteladanan
• Keterampilan mengambil keputusan
• Kesehatan ibu dan anak serta lansia
• Bahaya Narkoba dan HIV/AIDS
• Kerukuntetanggaan dan perdamaian
• Peduli/pelestarian lingkungan
• Kecakapan berkeaksaraan
• Kecakapan mengatur keuangan rumah tangga
2) Kecakapan Vokasional
Kecakapan vokasional yang dilatihkan dipilih dengan
memperhatikan peluang pasar, bahan produksi yang mudah
diperoleh dan berbasis potensi lokal.
d. Pendekatan pembelajaran yang digunakan adalah andragogi
atau pendekatan pendidikan orang dewasa yang dicirikan
mengutamakan pengalaman peserta didik.
e. Peserta didik yang telah menyelesaikan program pembelajaran
akan diberikan modal usaha yang digunakan dalam sebuah
kelompok usaha.
f. Pasca pembelajaran dan/atau pelatihan, dilakukan pendampingan
oleh tutor/ nara sumber/pendamping/pengelola. Pendampingan
pengelolaan inkubator bisnis dilaksanakan sekurang-kurangnya 2
(dua) bulan atau setara dengan 16 jam. Bentuk pendampingann
melalui pendekatan kelompok dan pemantauan ke tempat
usaha/pengorganisasian gerakan pemberdayan perempuan.
Pendampingan dapat dilakukan oleh tutor/fasilitaor/
penyelenggara atau mitra usaha/narasumber teknis yang memiliki
kompetensi pada bidang usaha yang akan/sedang dikembangkan.
Pendampingan dapat dilakukan dengan cara, antara lain:
• Memberikan layanan konsultasi kesehatan dan psikologis
secara berkelanjutan
• Memfasilitasi terbentuknya forum atau kegiatan bersama,
misalnya kelompok usaha, pemeriksanaan kesehatan, dan
lainnya
• Memberikan fasilitasi untuk memasarkan hasil-hasil karya
peserta didik, baik untuk kepentingan ekonomi maupun
aktualisasi.
• Pengorganisasian gerakan perempuan, misalnya dalam
bentuk paguyuban perempuan peduli lingkungan, kelompok
perempuan pengrajin rajut, dll.
3. Penilaian
Penilaian dilakukan baik terhadap proses maupun hasil pembelajaran/
pelatihan dan pendampingan. Penilaian terhadap proses dilakukan
untuk melakukan perbaikan-perbaikan selama proses berlangsung
serta untuk menyusun rekomendasi dan saran perbaikan bagi proses-
proses yang akan berjalan ke depan. Penilaian hasil belajar dilakukan
untuk mengukur ketercapaian pembelajaran yang telah dilakukan
meliputi peningkatan pengetahuan, sikap dan keterampilan/
kecakapan hidup peserta didik. Materi penilaian disesuaikan dengan
materi pembelajaran/pelatihan yang dilaksanakan. Penilaian hasil
pendampingan dilakukan untuk memotret kemajuan-kemajuan yang
dicapai selama pendampingan, baik kemajuan individu peserta didik
maupun kemajuan kegiatan kelompok/kelembagaan.
Semua kegiatan penilaian dilakukan oleh tutor/instruktur/NST/
fasilitator/ pendamping dan dilaporkan oleh penyelenggara.
Alat/instrumen penilaian dapat berupa lembar observasi/pengamatan
kinerja, hasil karya (portofolio), pameran, lomba-lomba, dan alat
evaluasi lain yang relevan. Peserta didik yang dinyatakan memenuhi
syarat setelah mengikuti pendidikan diberikan STSB (Surat Tanda
Selesai Belajar) oleh lembaga.
4. Pendampingan
Pendampingan dilakukan oleh penyelenggara dan didukung oleh
tutor/NST, maupun stakeholder terkait, pendampingan yang
Pendidikan Kecakapan Hidup Perempuan
10 11
Petunjuk Teknis Pengajuan, Penyaluran, dan Pengelolaan Bantuan
PROSEDUR PENGAJUAN DAN
PENYALURAN DANA
BAB IIIdilakukan adalah untuk memelihara kelangsungan keterampilan
vokasional dan mengembangkan usaha dalam skala yang lebih
luas (baik dalam permodalan, pemasaran, dan kemitraan lainnya).
Pendampingan dilaksanakan sekurang-kurangnya 2 bulan/setara 16
jam setelah pelaksanaan kegiatan.
Langkah-langkah pendampingan usaha/keterampilan meliputi:
a. Merumuskan rencana pendampingan.
b. Menetapkan pendekatan, strategi, dan teknik pendampingan.
c. Menyiapkan sarana prasarana/media yang dibutuhkan dalam
melakukan pendampingan.
d. Melakukan penjadwalan serta pengorganisasian.
e. Membantu mengenalkan pada akses dan jejaring kemitraan.
f. Melakukan evaluasi dan refleksi.
A. Lembaga Penyelenggara
Lembaga penyelenggara pendidikan kecakapan hidup perempuan adalah
SKB/UPTD pendidikan nonformal dan informal/PKBM/Satuan PNF
Sejenis/organisasi kemasyarakatan yang memenuhi persyaratan..
B. Persyaratan Lembaga
SKB/UPTD pendidikan nonformal dan informal/PKBM/Satuan PNF
Sejenis/organisasi kemasyarakatan yang dapat menyelenggarakan Kecakapan
hidup perempuan harus memenuhi persyaratan sebagai berikut.
1. Memiliki akta notaris pendirian lembaga atau surat izin operasional
dari lembaga berwenang atau legalitas kelembagaan lainnya.
2. Memperoleh rekomendasi dari Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota.
3. Memiliki nomor rekening bank atas nama lembaga.
4. Memiliki nomor pokok wajib pajak (NPWP) atas nama lembaga.
5. Memiliki alamat sekretariat dan struktur organisasi yang jelas.
6. Untuk PKBM diutamakan yang memiliki Nomor Induk Lembaga
(NILEM) atau sudah terakreditasi.
C. Tata Cara Pengajuan Dana
1. Penyusunan Proposal
Lembaga pengusul menyusun proposal dengan menggunakan format
seperti pada lampiran 5 petunjuk teknis ini.
2. Pengiriman Proposal
Proposal dikirimkan kepada:
Direktur Pembinaan Pendidikan Masyarakat
u.p. Kepala Subbagian Tata Usaha
Pendidikan Kecakapan Hidup Perempuan
12 13
Petunjuk Teknis Pengajuan, Penyaluran, dan Pengelolaan Bantuan
Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat
Direktorat Jenderal PAUDNI, Kemdikbud,
Gedung E Lantai 6, Jalan Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta 10270.
Lembaga pengusul harus memberikan salinan proposal kepada dinas
pendidikan kabupaten/kota dan dinas pendidikan provinsi.
3. Batas Waktu Pengajuan Proposal
Pengajuan proposal berakhir tanggal 30 Juni 2013. Apabila kuota
masih tersedia, proposal yang diterima melebihi batas waktu tersebut
dapat diproses lebih lanjut.
D. Prosedur Penyaluran Dana
1. Penilaian Proposal
Penilaian proposal terdiri atas penilaian administrasi, penilaian
substansi, dan verifikasi lembaga pengusul. Penilaian administrasi
dilakukan dengan pemeriksaan terhadap kelengkapan administrasi
proposal sesuai persyaratan yang telah ditentukan.
Penilaian substansi dilakukan oleh tim penilai yang ditetapkan oleh
Pejabat Pembuat Komitmen pada Satuan Kerja Direktorat Pembinaan
Pendidikan Masyarakat.
2. Verifikasi
Setiaplembagacalonpenerimadanayanglolospenilaiansubstansiakan
diverifikasi untuk mengonfirmasi/memastikan kesahihan informasi/
data lembaga seperti yang tertuang di dalam proposal sebagai bahan
tambahan informasi guna pengambilan keputusan lebih lanjut.
Verifikasi dapat dilakukan dengan cara:
a. Penilaian/pemeriksaan dokumen/informasi lembaga terpilih yang
tersedia di Direktorat, atau
b. Mengundang lembaga terpilih untuk mempresentasikan rencana
pelaksanaan, atau
c. Visitasi/kunjungan lapangan untuk mengamati secara langsung
lembaga calon penerima dana, atau
d. Klarifikasi/konfirmasi kepada Dinas Pendidikan setempat.
3. Penetapan
Pejabat Pembuat Komitmen menetapkan lembaga penerima bantuan
penyelenggaraan Kecakapan hidup perempuansetelah melewati
proses penilaian dan verifikasi oleh tim yang ditunjuk.
4. Penandatangan Perjanjian Kerjasama
PejabatPembuatKomitmendanlembagapenerimabantuanyangtelah
ditetapkan menandatangani perjanjian kerjasama penyelenggaraan
Kecakapan hidup perempuanatau penguatan aksara kewirausahaan.
Perjanjian kerjasama dinyatakan sah dan berlaku apabila telah
ditandatangani oleh kedua belah pihak. Contoh perjanjian kerjasama
terlampir (Lampiran 1).
5. Peluncuran Dana
Proses penyaluran dana mengikuti langkah-langkah sebagai berikut:
a. Bendahara Pengeluaran Direktorat Pembinaan Pendidikan
Masyarakat mengajukan Surat Permintaan Pembayaran (SPP)
yang dilampiri Perjanjian Kerjasama yang sudah ditandatangani
kedua belah pihak;
b. SPP diajukan kepada bagian keuangan Sesditjen PAUDNI.
c. Bagian Keuangan menerbitkan Surat Perintah Membayar (SPM);
d. Bagian Keuangan mengajukan SPM kepada Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara (KPPN) Jakarta III;
e. KPPN Jakarta III menerbitkan Surat Perintah Pencairan Dana
(SP2D) dan mentransfer dana ke rekening lembaga penerima
bantuan.
E. Alokasi dan Rincian Penggunaan Dana
Alokasi anggaran penyelenggaraan kegiatan pendidikan kecakapan
hidup perempuan sebesar Rp 7.000.000.000,00 (tujuh milyar rupiah) untuk
membelajarkan 7.000 orang atau Rp 1.000.000,00 (satu juta rupiah) per
peserta didik.
Penggunaan dana pendidikan kecakapan hidup perempuan tampak pada
tabel berikut.
Pendidikan Kecakapan Hidup Perempuan
14 15
Petunjuk Teknis Pengajuan, Penyaluran, dan Pengelolaan Bantuan
Tabel 1.
Proporsi Penggunaan Dana Pendidikan Kecakapan Hidup Perempuan
Menurut Komponen yang Dibiayai
No.
Komponen yang
Dibiayai
Perincian Proporsi Biaya
1. Persiapan Penyusunan acuan pelaksanaan,
sosialisasi dan koordinasi, dan
sejenisnya
Maksimal 5%
2. Pelaksanaan
a. Bantuan Peserta
Didik
Alat tulis, bantuan motivasi (seperti
hadiah, konsumsi, dan lainnya)
Maksimal 20%
b. Biaya
Pembelajaran/
Pelatihan
Alat tulis, transportasi tutor/instruktur/
NST, bahan ajar/buku/bahan praktik,
dan kebutuhan pembelajaran/pelatihan
lainnya yang diperlukan
Minimal 40%
c. Biaya
Pendampingan
Ttransportasi pendamping/fasilitator,
transportasi pengelola, bahan/alat/
modal usaha, dan lainnya yang
diperlukan
Maksimal 30%
3. Penilaian dan
Pelaporan
Penilaian, pemantauan, dan pelaporan
Maksimal 5%
F. Mekanisme Pembagian Tugas dan Kewenangan
Mekanisme pembagian tugas dan kewenangan pemangku kepentingan
terkait pengusulan dan pencairan dana bantuan adalah sebagai berikut:
1. Kuasa Pengguna Anggaran (KPA)
a. Menetapkan Petunjuk Teknis Pengajuan, Penyaluran dan
Pengelolaan Bantuan Kecakapan hidup perempuan berdasarkan
pedoman umum penyaluran bantuan sosial yang ditetapkan oleh
Direktur Jenderal.
b. Mengesahkan keputusan penerima bantuan sosial;
c. Menyusun laporan penyaluran bantuan sosial.
2. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)
a. Menyosialisasikan program bantuan kepada dinas pendidikan
provinsi/ kabupaten/kota, satuan PNF dan seluruh pemangku
kepentingan.
b. Melakukan verifikasi terhadap lembaga penerima bantuan
Kecakapan hidup perempuan;
c. Menerbitkan SK lembaga penerima bantuan pendidikan
kecakapan hidup perempuan;
d. Mengikat perjanjian kerjasama dengan lembaga penerima
bantuan Kecakapan hidup perempuan;
e. Melakukan monitoring dan evaluasi kegiatan Kecakapan hidup
perempuan.
3. Dinas Pendidikan Provinsi
a. Menyosialisasikan bantuan sosial kepada dinas pendidikan
kabupaten/kota maupun satuan PNF di wilayahnya.
b. Melakukan monitoring dan evaluasi kegiatan pendidikan
kecakapan hidup perempuan.
4. Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota
a. Menyosialisasikan bantuan sosial kepada satuan PNF di wilayahnya.
b. Memberikan Rekomendasi kepada lembaga yang layak.
c. Melakukan pembinaan kegiatan pendidikan kecakapan hidup
perempuan.
5. Lembaga Penerima Dana Bantuan
a. Memenuhisyarat-syaratsebagailembagapenerima(penyelenggara)
kegiatan pendidikan kecakapan hidup perempuan.
b. Mengikat perjanjian kerjasama dengan PPK;
c. Mengelola kegiatan pendidikan kecakapan hidup perempuan
berdasarkan proposal yang disusun dan ketentuan yang telah
ditetapkan dalam Petunjuk Teknis;
d. Mempertanggung jawabkan penggunaan dana bantuan yang
dikelolanya;
e. Menyusun dan mengirim laporan penerimaan dana dan
laporan penyelenggaraan kegiatan pendidikan kecakapan hidup
perempuan kepada Direktorat Bindikmas.
Pendidikan Kecakapan Hidup Perempuan
16 17
Petunjuk Teknis Pengajuan, Penyaluran, dan Pengelolaan Bantuan
A. Pelaporan
Lembaga penyelenggara pendidikan kecakapan hidup perempuan
wajib menyampaikan surat pemberitahuan penerimaan dana dan laporan
penyelenggaraan kegiatan pendidikan kecakapan hidup perempuan kepada
Direktorat Bindikmas.
Tujuan laporan adalah untuk mengetahui bahwa: 1) dana bantuan
pendidikan kecakapan hidup perempuan diterima oleh lembaga, dan (2) dana
bantuaan tersebut telah digunakan oleh lembaga untuk menyelenggarakan
kegiatan pendidikan kecakapan hidup perempuan.
Laporan penerimaan dan penggunaan dana serta laporan penyelenggaraan
kegiatanpendidikankecakapanhidupperempuandisampaikankepadaDirektur
Pembinaan Pendidikan Masyarakat melalui Kasubbag Tata Usaha dengan
menggunakan format/sistematika masing-masing sebagaimana terlampir (lihat
lampiran 9 dan 10). Surat pemberitahuan penerimaan dana disampaikan
segera setelah dana diterima, sedangkan laporan penyelenggaraan kegiatan
disampaikan selambat-lambatnya 2 (dua) minggu setelah kegiatan berakhir.
B. Pemantauan
Kegiatan pemantauan dilakukan melalui pembinaan dan penyelesaian
masalah terhadap pelaksanaan kegiatan Kecakapan hidup perempuan. Secara
umum tujuan kegiatan ini adalah untuk memastikan bahwa dana bantuan
Kecakapan hidup perempuan diterima oleh yang berhak dalam jumlah,
waktu, cara, dan penggunaan yang tepat.
PELAPORAN DAN PEMANTAUAN
BAB IV
Selain itu juga dilakukan pemantauan terhadap pelaksanaan kegiatan,
kendala-kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan kegiatan, dan upaya-upaya
penyelesaian masalah yang diambil. Dalam pelaksanaannya, pemantauan dapat
dilakukan bekerjasama dengan pihak-pihak terkait, seperti dinas pendidikan
kabupaten/kota, dinas pendidikan provinsi, Penilik yang membidangi
pendidikan masyarakat, Forum Komunikasi PKBM Indonesia, Ikatan Pamong
Belajar Indonesia, dan Forum Tutor Pendidikan Keaksaraan Nasional.
C. Catatan Khusus
1. Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat tidak memungut dana
apapundantidakmenerimapengembaliandanadalambentukapapun
untuk pencairan dana bantuan yang akan dan telah ditetapkan.
2. Sesuai dengan misi ke-4 Renstra Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan tentang kesetaraan memperoleh layanan pendidikan
tanpa diskriminatif dan oleh karenanya diperlukan afirmasi/
keberpihakan pada daerah dan komunitas khusus tertentu, Direktorat
Pembinaan Pendidikan Masyarakat dapat berkoordinasi dengan
Dinas Pendidikan dan instansi terkait untuk menentukan lembaga
penyelenggara.
3. Setiap lembaga penerima bantuan diwajibkan berkoordinasi dengan
instansi perpajakan setempat.
4. Apabila dalam pelaksanaan terjadi perubahan kegiatan dan alokasi
biaya dari yang diajukan dalam proposal, penyelenggara wajib
mengajukan addendum/perbaikan proposal yang diketahui oleh
dinas pendidikan kabupaten/kota setempat.
5. Apabila terjadi penyimpangan dalam penyelenggaraan kegiatan,
sepenuhnya menjadi tanggung jawab mutlak lembaga penyelenggara.
6. Seluruh proposal yang sudah diterima dan terinventarisasi dalam
sistem seleksi calon lembaga penerima bantuan, tidak dapat diminta/
ditarik kembali oleh lembaga pengusul dengan alasan apapun.
Pendidikan Kecakapan Hidup Perempuan
18 19
Petunjuk Teknis Pengajuan, Penyaluran, dan Pengelolaan Bantuan
P
etunjuk teknis ini dibuat untuk memberikan pemahaman dan acuan
kepada seluruh pemangku kepentingan dalam penyaluran dan
pemberian bantuan pendidikan kecakapan hidup perempuan sesuai
dengan peran masing-masing.
Untuk menyampaikan saran dan pengaduan dapat menghubungi:
Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat
Perkantoran Kemdikbud, Gedung E Lantai 6,
Jalan Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta 10270,
Telepon (021) 5725715, Faksimili (021) 5725039
Website: http://www.paudni.kemdikbud.go.id/bindikmas
PENUTUP
BAB VIBAB V
PENGAWASAN DAN PEMERIKSAAN
A. Pengawasan
Untuk menghindari adanya/terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan
dalam pelaksanaan kegiatan yang dilakukan oleh lembaga penerima batuan
sosial, sekaligus sebagai upaya untuk menjamin mutu penyelenggaraan
kegiatan dan hasil-hasilnya yang sesuai dengan kebutuhan dan dapat dirasakan
manfaatnya oleh masyarakat. Maka dari itu perlu adanya pengawasan yang
dapat dilakukan oleh instansi terkait, yang dilaksanakan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pengawasan dilakukan terhadap pelaksanaan pengelolaan bantuan sosial
sejak dari perencanaan/persiapan, saat pelaksanaan kegiatan, sampai dengan
tindaklanjut pasca kegiatan.
B. Pemeriksaan
Sebagaimana diketahui bahwa dana bantuan sosial bersumber dari
APBN, yang sudah semestinya dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat.
Penggunaan dana bantuan perlu dilakukan pemeriksaan dengan maksud
agar pemanfaatan dana bantuan sosial sesuai dengan ketentuan yang telah
ditetapkan dalam Petunjuk Teknis.
Pemeriksaan pengelolaan dana bantuan sosial dilakukan oleh instansi
terkait, yang dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
Pendidikan Kecakapan Hidup Perempuan
20 21
Petunjuk Teknis Pengajuan, Penyaluran, dan Pengelolaan Bantuan
Lampiran 1. Contoh Perjanjian Kerjasama
PERJANJIAN KERJASAMA
NOMOR :
DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIKAN MASYARAKAT
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN
ANAK USIA DINI, NONFORMAL, DAN INFORMAL
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
DENGAN
LEMBAGA : .............................................................
TENTANG
KERJASAMA PENYELENGGARAAN
KECAKAPAN HIDUP PEREMPUAN 2013
Pada hari ini ....................... tanggal ........................... bulan ................ tahun
dua ribu tiga belas, kami yang bertandatangan di bawah ini:
1. Nama : Drs. Pahala Simanjuntak, MM
NIP : 1959011181985031003
Jabatan : Pejabat Pembuat Komitmen pada Satuan Kerja Direktorat
Pembinaan Pendidikan Masyarakat Ditjen PAUDNI
Alamat : Kompleks Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Gedung E Lantai 6, Jalan Jenderal Sudirman Senayan,
Jakarta 10270
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Direktorat Pembinaan
Pendidikan Masyarakat, Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini,
Nonformal, dan Informal, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dan
untuk selanjutnya disebut sebagai PIHAK PERTAMA.
1. Nama : ………………………….................................................
Jabatan : ………………………….................................................
Alamat : ………………………….................................................
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Lembaga …………………
dan untuk selanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA.
Lampiran–Lampiran Secara bersama-sama, PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA
selanjutnya disebut sebagai PARA PIHAK, berdasarkan pertimbangan:
1. Bahwa PIHAK PERTAMA sebagai institusi yang bertugas melakukan
pembinaan dan pengembangan pendidikan masyarakat.
2. Bahwa PIHAK KEDUA sebagai lembaga yang menyelenggarakan
pendidikan masyarakat.
PARA PIHAK bersepakat bekerjasama untuk menyelenggarakan
rintisan aksara kewirausahaan, dengan ketentuan sebagaimana diatur pada
pasal-pasal berikut:
Pasal 1
TUJUAN KERJASAMA
Perjanjian kerjasama ini bertujuan untuk:
1. Memperluas akses penyelenggaraan dan layanan pendidikan masyarakat.
2. Memfasilitasi penyelenggaraan pendidikan masyarakat sesuai dengan
kebutuhan dan karakteristik masyarakat setempat.
3. Memfasilitasi penyelenggaraan pendidikan kecakapan hidup perempuan.
Pasal 2
TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB
1. Tugas dan tanggung jawab PIHAK PERTAMA adalah:
a. Memproses pencairan dana kepada PIHAK KEDUA, setelah
perjanjian kerjasama ditandatangani oleh PARA PIHAK melalui
KPPN Jakarta III sesuai peraturan dan ketentuan yang berlaku;
b. Menghentikan proses pencairan dana kepada PIHAK KEDUA, jika
ditemukan hal-hal yang diduga berpotensi merugikan keuangan negara;
c. Memberikan bimbingan teknis terhadap pelaksanaan kegiatan;
d. Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan yang dilaksanakan oleh
PIHAK KEDUA.
2. Tugas dan tanggung jawab PIHAK KEDUA adalah:
a. Menandatangani Surat Pernyataan Kesanggupan dan tanggungjawab
mutlak untuk melaksanakan;
b. Menyusun rencana dan jadwal penyelenggaraan kegiatan;
Pendidikan Kecakapan Hidup Perempuan
22 23
Petunjuk Teknis Pengajuan, Penyaluran, dan Pengelolaan Bantuan
c. Memberitahukan dan mengkoordinasikan pelaksanaan kepada Dinas
PendidikanProvinsiatauDinasPendidikanKabupaten/Kotasetempat;
d. Mengadministrasikan dan mempertanggungjawabkan penggunaan
dana secara akuntabel sesuai peraturan dan ketentuan yang berlaku;
e. Menjamin terselenggaranya kegiatan sesuai rencana dan target sasaran
yang ditentukan dalam Petunjuk Teknis.
f. MelaporkanhasilpelaksanaankepadaPIHAKPERTAMAdengantembusan
kepada Dinas Pendidikan Provinsi dan Kabupaten/Kota setempat;
Pasal 3
PENYALURAN DAN PENGGUNAAN DANA
1. Untuk melaksanakan sebagaimana dimaksud pada pasal 2 ayat 2 di atas,
PIHAK PERTAMA memberikan dana kepada PIHAK KEDUA sebes
Rp …………………… (………………………..…………………. ),
untuk membelajarkan peserta didik.
2. Dana sebagaimana dimaksud pada ayat 1 di atas dibebankan kepada
anggaranDaftarIsianPelaksanaanAnggaran(DIPA)DirektoratPembinaan
Pendidikan Masyarakat Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini,
Nonformal, dan Informal Tahun 2011, Nomor …………………..
tanggal …………… dengan kode anggaran …………………...
3. PIHAK PERTAMA menyalurkan dana kepada PIHAK KEDUA melalui
Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Jakarta III dengan
transfer ke:
Nama Bank :
Nomor Rekening :
Atas Nama :
NPWP :
4. Dana sebagaimana dimaksud pada ayat 1 di atas digunakan oleh PIHAK
KEDUA untuk penyelenggaraan sesuai rencana kegiatan dan target
sasaran yang ditentukan dalam petunjuk teknis.
5. Apabila PIHAK KEDUA menggunakan dana di luar ketentuan di atas,
maka sepenuhnya menjadi tanggung jawab PIHAK KEDUA.
6. Biaya administrasi dan perpajakan yang terkait dengan Perjanjian
Kerjasama ini ditanggung oleh PIHAK KEDUA sesuai dengan peraturan
dan ketentuan yang berlaku.
Pasal 4
SANKSI
1. Jika PIHAK KEDUA ternyata tidak menggunakan dana sesuai dengan
rencana kegiatan dan target sasaran yang ditentukan dalam petunjuk
teknis, maka PIHAK KEDUA wajib mengembalikan dana ke Kantor Kas
Negara melalui bank.
2. Apabila PIHAK KEDUA ternyata tidak mengembalikan dana
sebagaimana dimaksud pada ayat 1 di atas, maka PIHAK PERTAMA
dapat melaporkan PIHAK KEDUA kepada pihak berwenang.
Pasal 5
TANGGUNG JAWAB MUTLAK
PIHAK KEDUA bertanggung jawab mutlak atas pelaksanaan kegiatan dan
pengelolaan keuangan.
Pasal 6
KETENTUAN PENUTUP
1. Hal-hal lain yang belum diatur dalam Perjanjian Kerjasama ini, akan
diatur lebih lanjut dalam ketentuan tersendiri, dan merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari Perjanjian Kerjasama ini.
2. Perjanjian Kerjasama ini berlaku sejak ditandatangani oleh PARA PIHAK
sampai dengan berakhirnya pelaksanaan.
Demikian Perjanjian Kerjasama ini dibuat dan ditandatangani oleh PARA
PIHAK di Jakarta dalam rangkap 5 (lima), di atas materai enam ribu, dan
masing-masing memiliki kekuatan hukum yang sama.
PARA PIHAK
PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA
Drs. Pahala Simanjuntak, MM
Pendidikan Kecakapan Hidup Perempuan
24 25
Petunjuk Teknis Pengajuan, Penyaluran, dan Pengelolaan Bantuan
Lampiran 2. Format Sampul Proposal
PROPOSAL
PENGAJUAN KEGIATAN
PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP PEREMPUAN
TAHUN 2013
Diajukan Oleh:
..........................................................................................................
....
(tulis nama lembaga lengkap, alamat yang jelas, dan
nomor telepon yang dapat dihubungi)
Lampiran 3. Format Surat Rekomendasi
KOP DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN/KOTA
================================================
SURAT REKOMENDASI
Nomor:
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : .........................................................................
Jabatan : .......................................................................
Alamat : .......................................................................
dengan ini menyatakan bahwa:
Nama Lembaga : ........................................................................
Alamat : .......................................................................
Nama Ketua : .......................................................................
No. Tlp/HP/Faks. : ........................................................................
E-mail : .........................................................................
adalah benar sebagai lembaga yang memiliki kredibilitas dan kemampuan
untuk melaksanakan kegiatan pendidikan masyarakat dan dianggap layak
mengajukan dana bantuan penyelenggaraan kegiatan Pendidikan Kecakapan
Hidup Perempuan tahun 2013 kepada Direktorat Pembinaan Pendidikan
Masyarakat, Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini Nonformal
dan Informal, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Demikian rekomendasi ini dibuat dengan sebenarnya untuk dapat
digunakan sebagaimana mestinya.
........................................ 2013
Kepala dinas pendidikan
kabupaten/kota*) …...............
(..............................................)
*) Coret yang tidak perlu
Pendidikan Kecakapan Hidup Perempuan
26 27
Petunjuk Teknis Pengajuan, Penyaluran, dan Pengelolaan Bantuan
Lampiran 4. Format Surat Pernyataan Tanggungjawab Mutlak
SURAT PERNYATAAN TANGGUNGJAWAB MUTLAK
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama Lembaga : …………………...........…………………
Alamat Lembaga : …………………...........…………………
Nama Ketua : …………………...........…………………
Telp./HP/Faksimili : …………………...........…………………
E-mail : …………………...........…………………
dengan ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa kami sanggup:
1. Menyelenggarakan kegiatan Pendidikan Kecakapan Hidup Perempuan
sesuai dengan petunjuk teknis dan jadwal.
2. Mempertanggungjawabkan penggunaan dana sesuai ketentuan yang
berlaku (tidak menggunakan dana untuk kepentingan pribadi)
3. Membuat dan menyampaikan laporan yaitu:
a. Surat pemberitahuan dana telah diterima disampaikan kepada
Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat paling lambat dua
minggu setelah dana diterima;
b. Laporan pelaksanaan kegiatan, disampaikan kepada Direktorat
Pembinaan Pendidikan Masyarakat segera setelah kegiatan selesai
dilaksanakan atau paling lambat tanggal 7 Desember 2013.
4. Berkoordinasi dengan dinas pendidikan provinsi atau kabupaten/kota
dan lembaga terkait dalam penyelenggaraan kegiatan.
5. Menerima sanksi administrasi dan/atau hukum sesuai peraturan
perundang-undanganyangberlaku,apabiladikemudianhariditemukan
pelanggaran terhadap perjanjian kerjasama dan petunjuk teknis dalam
penyelenggaraan kegiatan.
Demikian surat pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya dan bermaterai
cukup untuk digunakan sebagaimana mestinya.
…………………………….. 2013
Yang Membuat Pernyataan
Materai 6000
(…………..………………….)
Lampiran 5. Format Sistematika Penyusunan Proposal
1. Pendahuluan
a. Latar Belakang/Rasional
b. Sasaran Penerima Manfaat
c. Tujuan Kegiatan
d. Hasil Yang Akan Dicapai
2. Profil Lembaga
a. Identitas Lembaga (alamat lengkap)
b. Struktur Kepengurusan
c. Sarana dan Prasarana
d. Pendidik dan tenaga kependidikan dan SDM lainnya
e. Kegiatan yang telah dilakukan
f. Kemitraan yang telah dilakukan
g. Prestasi yang dimiliki
3. Rencana Kegiatan
a. Persiapan
b. Sasaran
c. Lokus
d. Rincian Anggaran Biaya (RAB)
e. Sarana dan Prasarana
f. Jadwal Pelaksanaan
g. Rencana Kegiatan Pembelajaran
h. Rencana Penilaian
4. Penutup
LAMPIRAN:
1. Salinan/fotokopi akta notaris dan/atau surat izin pendirian lembaga
2. Salinan/fotokopi nomor rekening bank a.n. lembaga yang masih aktif
3. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) atas nama lembaga
4. Daftar calon peserta didik yang diketahui oleh Ketua RT/RW/Kepala
Desa (hard dan softcopy);
5. Daftar pengelola, tutor/nara sumber teknis (NST)/instruktur, dan
pendamping yang terlibat.
6. Foto dokumentasi (hard dan softcopy) papan nama, sekretariat lembaga,
struktur organisasi, ruang belajar dan sarana pendukung lainnya.
Pendidikan Kecakapan Hidup Perempuan
28 29
Petunjuk Teknis Pengajuan, Penyaluran, dan Pengelolaan Bantuan
Lampiran 6. Format Calon Peserta Didik
DAFTAR CALON PESERTA DIDIK
PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP PEREMPUAN
Nama Lembaga : ............................................................................
Lokasi Penyelenggaraan : ............................................................................
No
Nama Peserta
Didik
L/P Alamat Umur
Latar
Belakang
Pendidikan
Pekerjaan
1.
2.
3.
4.
5
dst
.............,......................., 2013
Mengetahui:
Ketua Rt/Rw/ Ketua Lembaga
Kepala Desa/Lurah*)
Tanda Tangan, Stempel
( Nama jelas ) ( Nama jelas )
*) coret yang tidak perlu
Lampiran 7. Format Daftar Pendidik/Tutor/Fasilitator/Nara Sumber
Teknis/Instruktur
DAFTAR PENDIDIK/TUTOR/FASILITATOR/NARASUMBER
TEKNIS/INSTRUKTUR
PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP PEREMPUAN
TAHUN 2013
NAMA LEMBAGA : ..........................................................................
No Nama Umur L/P Pekerjaan
Pendidikan
Terakhir
Tahun
Lulus
Bidang
Keahlian
Ket
1.
2.
3.
4.
5.
dst
. . . . . . . . . . ....... . . 2013
Ketua Lembaga
Tanda tangan
dan stempel
( Nama Terang )
Pendidikan Kecakapan Hidup Perempuan
30 31
Petunjuk Teknis Pengajuan, Penyaluran, dan Pengelolaan Bantuan
Lampiran 8. Format Acuan Pelaksanaan Kegiatan
Acuan Pelaksanaan Kegiatan Pendidikan Kecakapan Hidup Perempuan
A. DASAR PEMIKIRAN
(mengapa kegiatan tersebut perlu dilaksanakan?)
B. NAMA KEGIATAN
(tulis dengan jelas nama kegiatan yang dilaksanakan)
C. TUJUAN KEGIATAN
(apa yang ingin dicapai dengan kegiatan tersebut?)
D. RENCANA KEGIATAN
1. Persiapan
NO. KEGIATAN WAKTU PARTISIPAN
1 Penyusunan Acuan Pelaksanaan
2 Sosialisasi kegiatan
2. Pembelajaran, Pendampingan:
a) Pembelajaran:
NO
WAKTU
(Bln, Mgg,
Tgl)
jam
MATERI METODE
BAHAN
AJAR/
MEDIA
PENDIDIK
b) Pendampingan pasca pembelajaran:
NO KEGIATAN
WAKTU
(hari/ minggu/
bulan)
jam
MATERI METODE
BAHAN /
ALAT
3. Rencana Penilaian
NO JENIS PENILAIAN WAKTU
TEKNIK
PENILAIAN
ALAT/
INSTRUMEN
PENILAIAN
PETUGAS
1 Penilaian proses
2 Penilaian hasil
3
Penilaian kinerja/
Performa
E. RENCANA TINDAK LANJUT
1. Sertifikat yang diberikan kepada peserta didik (SUKMA)
2. Rencana Keberlanjutan Kegiatan
Keterangan: dapat dikembangkan sesuai jenis kegiatan dan kondisi lembaga penyelenggara.
Pendidikan Kecakapan Hidup Perempuan
32 33
Petunjuk Teknis Pengajuan, Penyaluran, dan Pengelolaan Bantuan
Lampiran 9. Format Laporan Penerimaan dan Penggunaan Dana
KOP LEMBAGA
=====================================================
Laporan Penerimaan dan Penggunaan Dana
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : ……………………………………………………
Jabatan : ……………………………………………………
Alamat Lembaga: ……………………………………………………
Telp./HP/Faks. : ……………………………………………………
dengan ini menyatakan dengan sesungguhnya, bahwa kami:
1. Telah menerima dana bantuan penyelenggaraan kegiatan pendidikan
kecakapan hidup perempuan, melalui transfer bank pada rekening
nomor .................... atas nama .................. pada tanggal ...................
2. Akan menyelenggarakan kegiatan pendidikan kecakapan hidup
perempuan, sesuai Perjuanjian Kerjasama yang telah ditandatangani.
3. Akan menyampaikan laporan hasil penyelenggaraan kegiatan
dan penggunaan dana kepada Direktorat Pembinaan Pendidikan
Masyarakat, setelah kegiatan selesai dilaksanakan, atau paling lambat
tanggal 7 Desember 2013.
Demikian laporan ini kami sampaikan. Atas perhatian dan kerjasama yang
baik, kami sampaikan terima kasih
....…………………….. 2013
Yang membuat pernyataan
Tandatangandancapstempel/
Materai 6000
(……….………………….)
Lampiran 10. Format Sistematika Laporan Pelaksanaan Kegiatan
a. Sampul Laporan
Laporan
Kegiatan Kecakapan Hidup Perempuan
Tahun 2013
Oleh:
………………………………………………………………
(tulis nama lembaga lengkap, alamat yang jelas, dan
nomor telepon yang dapat dihubungi)
b. Format/Sistematika Laporan Penyelenggaraan Pendidikan Kecakapan
Hidup Perempuan
Kata Pengantar
Daftar Isi
1. Pendahuluan
a. Latar Belakang/Rasional
b. Sasaran/Penerima Manfaat
c. Tujuan Kegiatan
d. Hasil yang akan Dicapai/Indikator Keberhasilan
Pendidikan Kecakapan Hidup Perempuan
34 35
Petunjuk Teknis Pengajuan, Penyaluran, dan Pengelolaan Bantuan
2. Pelaksanaan Kegiatan
a. Persiapan
1) Sasaran
2) Lokus/lokasi
3) Rincian Anggaran Biaya (RAB)
4) Sarana prasarana
5) Jadwal
b. Pelaksanaan
• Kegiatan pembelajaran
c. Penilaian
• Penilaian pembelajaran
3. Hasil yang dicapai
4. Penggunaan Dana*)
5. Masalah dan Tantangan
6. Kesimpulan dan Saran
7. Penutup
Lampiran:
1. Acuan pelaksanaan kegiatan
2. Foto-foto kegiatan/dokumentasi lainnya yang relevan
3. Rekapitulasi penggunaan dana
4. Materi/bahan ajar/modul
5. Sertifikat hasil pembelajaran (seperti STSB)
6. Bukti-bukti pendukung lainnya (jika ada)
*) Penggunaan dana bantuan dituangkan dalam buku kas (sebagaimana
format berikut).
Transaksi keuangan sesuai dengan alokasi penggunaan dana sebagaimana
tertera dalam proposal harus disertai dengan bukti-bukti yang sah, seperti
kuitansi, bukti setoran pajak, dll. Bukti transaksi tersebut harus disimpan
sebagai arsip lembaga.
Lampiran 11. Format Buku Kas
BUKU KAS UMUM
PROGRAM :
NAMA LEMBAGA :
ALAMAT LENGKAP :
TANGGAL :
PENERIMAAN :
TAHUN ANGGARAN :
TANGGAL
NOMOR
KODE
NOMOR
BUKTI
URAIAN PENERIMAAN PENGELUARAN SALDO
1 2 3 4 5 6 7
…………………………,2013
Mengetahui Dibuat Oleh:
Ketua Lembaga Bendahara
Stempel Lembaga
Nama Terang Nama Terang
36
Petunjuk Teknis Pengajuan, Penyaluran, dan Pengelolaan Bantuan
Lampiran 12. Format Buku Pembantu Pajak
BUKU PEMBANTU PAJAK
Bulanan : ..........................................
PROGRAM :
NAMA LEMBAGA :
ALAMAT LENGKAP :
TANGGAL :
PENERIMAAN :
TAHUN ANGGARAN :
No Tanggal
No.
Kode
No.
Bukti
Uraian
Jenis Pajak
Jumlah Keterangan
PPN PPh 21 PPh 22 PPh 23
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Jumlah
............................. 2013
Mengetahui: Dibuat oleh:
Ketua Lembaga, Bendahara,
Stempel Lembaga
_________________ ___________________
Nama jelas Nama jelas

Contenu connexe

Tendances

Manajemen pengelolaan dan pengembangan kapasitas pkbm
Manajemen pengelolaan dan pengembangan kapasitas pkbmManajemen pengelolaan dan pengembangan kapasitas pkbm
Manajemen pengelolaan dan pengembangan kapasitas pkbm
Cool Herdi
 
Proposal ijin operasional
Proposal ijin operasionalProposal ijin operasional
Proposal ijin operasional
Arya Dinpanggah
 
Pkbm presentasi program dan kegiatan
Pkbm presentasi program dan kegiatanPkbm presentasi program dan kegiatan
Pkbm presentasi program dan kegiatan
sinarmulya
 
Penyelenggaraan siga. 29.11.14.kabihom
Penyelenggaraan siga. 29.11.14.kabihomPenyelenggaraan siga. 29.11.14.kabihom
Penyelenggaraan siga. 29.11.14.kabihom
sugiyanto mendung
 

Tendances (20)

PENGEMBANGAN BUDAYA BACA MELALUI Taman Bacaan Masyarakat (TBM)
PENGEMBANGAN BUDAYA BACAMELALUI Taman Bacaan Masyarakat (TBM)PENGEMBANGAN BUDAYA BACAMELALUI Taman Bacaan Masyarakat (TBM)
PENGEMBANGAN BUDAYA BACA MELALUI Taman Bacaan Masyarakat (TBM)
 
Manajemen pengelolaan dan pengembangan kapasitas pkbm
Manajemen pengelolaan dan pengembangan kapasitas pkbmManajemen pengelolaan dan pengembangan kapasitas pkbm
Manajemen pengelolaan dan pengembangan kapasitas pkbm
 
3. bahan tayang kebijakan dan strategi bkb hi
3. bahan tayang kebijakan dan strategi bkb hi3. bahan tayang kebijakan dan strategi bkb hi
3. bahan tayang kebijakan dan strategi bkb hi
 
Profil pkbm
Profil pkbmProfil pkbm
Profil pkbm
 
Contoh proposal pkt c
Contoh proposal pkt cContoh proposal pkt c
Contoh proposal pkt c
 
Modul5 isi-17 juli20-r2
Modul5 isi-17 juli20-r2Modul5 isi-17 juli20-r2
Modul5 isi-17 juli20-r2
 
Paparan Kepala DInas Pendidikan Rakor Pendidikan 2015
Paparan Kepala DInas Pendidikan Rakor Pendidikan 2015Paparan Kepala DInas Pendidikan Rakor Pendidikan 2015
Paparan Kepala DInas Pendidikan Rakor Pendidikan 2015
 
Rumah Pintar
Rumah PintarRumah Pintar
Rumah Pintar
 
Proposal ijin operasional
Proposal ijin operasionalProposal ijin operasional
Proposal ijin operasional
 
RUMAH BERBAGI Profiles
RUMAH BERBAGI ProfilesRUMAH BERBAGI Profiles
RUMAH BERBAGI Profiles
 
Asep ahmad syarifudin
Asep ahmad syarifudinAsep ahmad syarifudin
Asep ahmad syarifudin
 
MEDIUM (Media Inovasi Perubahan Masyarakat) Edisi IV
MEDIUM (Media Inovasi Perubahan Masyarakat) Edisi IV MEDIUM (Media Inovasi Perubahan Masyarakat) Edisi IV
MEDIUM (Media Inovasi Perubahan Masyarakat) Edisi IV
 
Kajian Pendidikan Menyongsong Bonus Demografi
Kajian Pendidikan Menyongsong Bonus DemografiKajian Pendidikan Menyongsong Bonus Demografi
Kajian Pendidikan Menyongsong Bonus Demografi
 
2 juknis bansos_pondok_pesantren
2  juknis bansos_pondok_pesantren2  juknis bansos_pondok_pesantren
2 juknis bansos_pondok_pesantren
 
Proposal peningkatan mutu pkbm
Proposal peningkatan mutu pkbmProposal peningkatan mutu pkbm
Proposal peningkatan mutu pkbm
 
Pkbm presentasi program dan kegiatan
Pkbm presentasi program dan kegiatanPkbm presentasi program dan kegiatan
Pkbm presentasi program dan kegiatan
 
PENGEMBANGAN LAYANAN DAN FASILITAS RUMAH PINTAR BRAWIJAYA
PENGEMBANGAN LAYANAN DAN FASILITAS RUMAH PINTAR BRAWIJAYAPENGEMBANGAN LAYANAN DAN FASILITAS RUMAH PINTAR BRAWIJAYA
PENGEMBANGAN LAYANAN DAN FASILITAS RUMAH PINTAR BRAWIJAYA
 
Pidato politik paparan afif 1 maret 2021
Pidato politik paparan afif 1 maret 2021Pidato politik paparan afif 1 maret 2021
Pidato politik paparan afif 1 maret 2021
 
Penyelenggaraan siga. 29.11.14.kabihom
Penyelenggaraan siga. 29.11.14.kabihomPenyelenggaraan siga. 29.11.14.kabihom
Penyelenggaraan siga. 29.11.14.kabihom
 
PROPOSAL KF
PROPOSAL KFPROPOSAL KF
PROPOSAL KF
 

Similaire à Petunjuk teknis pkh

Juknis pembelajaran kecakapan hidup berorientasi pemberdayaan perempuan 2012.
Juknis pembelajaran kecakapan hidup berorientasi pemberdayaan perempuan 2012.Juknis pembelajaran kecakapan hidup berorientasi pemberdayaan perempuan 2012.
Juknis pembelajaran kecakapan hidup berorientasi pemberdayaan perempuan 2012.
Musfaul Bait Part II
 
Audensi Dirjen PAUDNI
Audensi Dirjen PAUDNIAudensi Dirjen PAUDNI
Audensi Dirjen PAUDNI
Ady Setiawan
 
Pendidikan Berbasis Masyarakat (YENI ISNAENI)
Pendidikan Berbasis Masyarakat (YENI ISNAENI)Pendidikan Berbasis Masyarakat (YENI ISNAENI)
Pendidikan Berbasis Masyarakat (YENI ISNAENI)
YENI ISNAENI SUNARDI
 
UI/UX Design WeShare Apps
UI/UX Design WeShare AppsUI/UX Design WeShare Apps
UI/UX Design WeShare Apps
WeShare Foundation
 
Rencana Strategis Depdiknas 2005-2009
Rencana Strategis Depdiknas 2005-2009Rencana Strategis Depdiknas 2005-2009
Rencana Strategis Depdiknas 2005-2009
smpbudiagung
 
Pp 81 tahun 2013 , pendirian pnf
Pp 81 tahun 2013 , pendirian pnfPp 81 tahun 2013 , pendirian pnf
Pp 81 tahun 2013 , pendirian pnf
Welly Indriany
 

Similaire à Petunjuk teknis pkh (20)

Juknis pembelajaran kecakapan hidup berorientasi pemberdayaan perempuan 2012.
Juknis pembelajaran kecakapan hidup berorientasi pemberdayaan perempuan 2012.Juknis pembelajaran kecakapan hidup berorientasi pemberdayaan perempuan 2012.
Juknis pembelajaran kecakapan hidup berorientasi pemberdayaan perempuan 2012.
 
Juknis penyaluran-dana-ape-tahun-2012-final
Juknis penyaluran-dana-ape-tahun-2012-finalJuknis penyaluran-dana-ape-tahun-2012-final
Juknis penyaluran-dana-ape-tahun-2012-final
 
10 juknis-pkh-perempuan-2012
10 juknis-pkh-perempuan-201210 juknis-pkh-perempuan-2012
10 juknis-pkh-perempuan-2012
 
Petunjuk teknis life skill
Petunjuk teknis life skillPetunjuk teknis life skill
Petunjuk teknis life skill
 
Pedoman pembentukan dan_penyelenggaraan_pkbm
Pedoman pembentukan dan_penyelenggaraan_pkbmPedoman pembentukan dan_penyelenggaraan_pkbm
Pedoman pembentukan dan_penyelenggaraan_pkbm
 
Audensi Dirjen PAUDNI
Audensi Dirjen PAUDNIAudensi Dirjen PAUDNI
Audensi Dirjen PAUDNI
 
Pendidikan Berbasis Masyarakat (YENI ISNAENI)
Pendidikan Berbasis Masyarakat (YENI ISNAENI)Pendidikan Berbasis Masyarakat (YENI ISNAENI)
Pendidikan Berbasis Masyarakat (YENI ISNAENI)
 
UI/UX Design WeShare Apps
UI/UX Design WeShare AppsUI/UX Design WeShare Apps
UI/UX Design WeShare Apps
 
Panduan pelaksanaan pendidikan berwawasan responsif gender untuk smp
Panduan pelaksanaan pendidikan berwawasan responsif gender untuk smpPanduan pelaksanaan pendidikan berwawasan responsif gender untuk smp
Panduan pelaksanaan pendidikan berwawasan responsif gender untuk smp
 
Proposal smp it tapak bumi
Proposal smp it tapak bumiProposal smp it tapak bumi
Proposal smp it tapak bumi
 
Tampilan juknis pkh sip
Tampilan juknis pkh sipTampilan juknis pkh sip
Tampilan juknis pkh sip
 
Modul pengasuhan anak era digital bkkbn rev4
Modul pengasuhan anak era digital bkkbn rev4Modul pengasuhan anak era digital bkkbn rev4
Modul pengasuhan anak era digital bkkbn rev4
 
Gugus paud 2016
Gugus paud 2016Gugus paud 2016
Gugus paud 2016
 
Modul perencanaan kehidupan berkeluarga bkkbn rev4
Modul perencanaan kehidupan berkeluarga bkkbn rev4Modul perencanaan kehidupan berkeluarga bkkbn rev4
Modul perencanaan kehidupan berkeluarga bkkbn rev4
 
Modul 8 fungsi keluarga bkkbn rev4
Modul 8 fungsi keluarga bkkbn rev4Modul 8 fungsi keluarga bkkbn rev4
Modul 8 fungsi keluarga bkkbn rev4
 
Rencana Strategis Depdiknas 2005-2009
Rencana Strategis Depdiknas 2005-2009Rencana Strategis Depdiknas 2005-2009
Rencana Strategis Depdiknas 2005-2009
 
JUKNIS PAUD TERPADU
JUKNIS PAUD TERPADUJUKNIS PAUD TERPADU
JUKNIS PAUD TERPADU
 
Pp 81 tahun 2013 , pendirian pnf
Pp 81 tahun 2013 , pendirian pnfPp 81 tahun 2013 , pendirian pnf
Pp 81 tahun 2013 , pendirian pnf
 
Contoh proposal pkbm masri winoto
Contoh proposal pkbm   masri winotoContoh proposal pkbm   masri winoto
Contoh proposal pkbm masri winoto
 
Pedoman Pengelolaan PAUD Terpadu
Pedoman Pengelolaan PAUD TerpaduPedoman Pengelolaan PAUD Terpadu
Pedoman Pengelolaan PAUD Terpadu
 

Plus de MULTI FOCUS VIDEO SHOOTING (12)

Silabus b.indo smk kelas x 2006
Silabus b.indo smk kelas x 2006Silabus b.indo smk kelas x 2006
Silabus b.indo smk kelas x 2006
 
Rpp b.indo smk kelas x 2006
Rpp b.indo smk kelas x 2006Rpp b.indo smk kelas x 2006
Rpp b.indo smk kelas x 2006
 
KATEGORI 2 PERNYATAAN
KATEGORI 2 PERNYATAANKATEGORI 2 PERNYATAAN
KATEGORI 2 PERNYATAAN
 
Rangkuman materi kls 9
Rangkuman materi kls 9Rangkuman materi kls 9
Rangkuman materi kls 9
 
Propsal paud-nusa-indah-limpas
Propsal paud-nusa-indah-limpasPropsal paud-nusa-indah-limpas
Propsal paud-nusa-indah-limpas
 
Proposal mutu-pkbm
Proposal mutu-pkbmProposal mutu-pkbm
Proposal mutu-pkbm
 
Buku juknis multikeaksaraan 2013
Buku juknis  multikeaksaraan 2013Buku juknis  multikeaksaraan 2013
Buku juknis multikeaksaraan 2013
 
CONTOH SK
CONTOH SKCONTOH SK
CONTOH SK
 
Surat pernyatan k2
Surat pernyatan k2Surat pernyatan k2
Surat pernyatan k2
 
Berita
BeritaBerita
Berita
 
Paragraf
ParagrafParagraf
Paragraf
 
Surat resmi
Surat resmiSurat resmi
Surat resmi
 

Dernier

Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
ssuser35630b
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
pipinafindraputri1
 

Dernier (20)

Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxTEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 

Petunjuk teknis pkh

  • 1. Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat, Ditjen PAUDNI, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kompleks Perkantoran Kemdikbud, Gedung E Lantai 6, Jalan Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta 10270 Telp: 021-5725575, Faks: 021-5725039 Website: www.paudni.kemdikbud.go.id/bindikmas
  • 2.
  • 3. Pendidikan Kecakapan Hidup Perempuan ii iii Petunjuk Teknis Pengajuan, Penyaluran, dan Pengelolaan Bantuan KATA SAMBUTAN Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal, dan Informal D eklarasi Universal Hak Asasi Manusia menegaskan bahwa setiap orang berhak memperoleh pendidikan yang layak dan berkualitas tanpa memandang usia, jenis kelamin, ras, golongan ataupun agama tertentu. Pendidikan merupakan salah satu pemenuhan hak asasi manusia untuk mengembangkan kepribadian dan karakter yang menghargai kebebasan berpikir, menumbuhkan dan menggalakkan sikap saling pengertian, toleransi, persahabatan, dan perdamaian. Untuk memenuhi hak pendidikan bagi orang dewasa, Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat-Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal, dan Informal, menyediakan layanan pendidikan masyarakat yang diharapkan mampu mendorong tumbuhnya masyarakat belajar sepanjang hayat. Pemenuhan hak warga negara terhadap pendidikan orang dewasa ini diharapkan benar-benar dapat dirasakan dan dilihat hasilnya oleh seluruh masyarakat. Oleh karena itu program pendidikan masyarakat diutamakan untuk meraih segmen tertentu yang karena berbagai hal mempunyai kondisi kemarjinalan tertentu (geografis, sosial ekonomi, gender, kekhasan etnisitas dan budaya, serta permasalahan hukum dan penyakit sosial). Layanan pendidikan masyarakat antara lain pendidikan keaksaraan, keaksaraan usaha mandiri, aksara kewirausahaan, pengembangan budaya baca masyarakat, pengarusutamaan gender dan pendidikan perempuan, dan penataan kelembagaan pendidikan nonformal. Pada tahun 2013 persentase penduduk perempuan berkeaksaraan dasar dan lanjut usia yang memperoleh layanan kecakapan hidup ditargetkan naik menjadi 17,5% dari 14% pada tahun 2012. Untuk mencapai target tersebut Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal, dan
  • 4. Pendidikan Kecakapan Hidup Perempuan iv v Petunjuk Teknis Pengajuan, Penyaluran, dan Pengelolaan Bantuan Informal (PAUDNI) melalui Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat menyediakan layanan pendidikan kecakapan hidup (PKH) perempuan. Buku petunjuk teknis pengajuan, penyaluran, dan pengelolaan bantuan PKH perempuan ini dimaksudkan sebagai acuan bagi para pembina, penyelenggara dan pemangku kepentingan pendidikan masyarakat lain untuk berpatisipasi dan menyukseskan penyelenggaraan program tersebut sesuai dengan peran masing-masing. Sayamenyambutbaikditerbitkannyapetunjukteknispengajuandanpengelolaan bantuan sosial PKH perempuan ini sebagai upaya untuk meningkatkan layanan pendidikan orang dewasa dengan memperluas ketersediaan, keterjangkauan, dan kualitas layanan pendidikan masyarakat secara terarah dan terpadu. Kepada semua pihak yang telah berpartisipasi menyusun petunjuk teknis ini saya sampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya. Semoga bermanfaat dan menjadi amal baik bagi kita semua, sehingga mendapat ganjaran yang berlipat dari Allah SWT. Jakarta, Maret 2013 Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal, dan Informal, Prof. Dr. Lydia Freyani Hawadi, Psikolog NIP 195703221982112001 KATA PENGANTAR Direktur Pembinaan Pendidikan Masyarakat T erwujudnya masyarakat yang berdaya, beraksara, cerdas, dan mandiri bagi masyarakat yang tidak terjangkau layanan pendidikan dapat dicapai melalui pendidikan masyarakat. Pembinaan pendidikan masyarakat dimaksudkan untuk meningkatkan pemberdayaan masyarakat menuju peningkatan kesejahteraan yang bermartabat melalui pembelajaran sepanjang hayat. Dengan demikian, pembinaan pendidikan masyarakat akan selalu melibatkan proses di mana upaya pemerintah diwujudkan secara terpadu dengan upaya penduduk setempat untuk meningkatkan kondisi sosial, ekonomi, dan budaya yang lebih bermanfaat dan memberdayakan masyarakat. Layanan Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat antara lain: (i) ketersediaan dan keterjangkauan layanan pendidikan keaksaraan orang dewasa (POD), (ii) ketersediaan sarana keaksaraan orang dewasa, (iii) kesetaraan layanan POD bagi perempuan, pemuda dan anak marjinal, (iv) ketersediaan layanan pendidikan keorangtuaan untuk mendukung paudisasi dan perlindungan anak, (v) kebermutuan lembaga penyelenggara pendidikan masyarakat dan layanan pendidikan melalui pengarusutamaan gender (PUG). Kegiatan-kegiatan tersebut dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap layanan pendidikan nonformal yang makin berkembang. Sampai pada tahun 2012, capaian layanan pendidikan masyarakat yang dilaksanakan oleh Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat adalah sebagai berikut: menurunnya jumlah penduduk tuna aksara usia dewasa (15- 59 tahun) menjadi 4,21% atau setara dengan 6.401.522 orang, dimana dari jumlah tersebut angka disparitas gender penduduk tuna aksara adalah 2,4%. Kemudian, sebanyak 16% dari seluruh lulusan program Keaksaraan Dasar yang berusia 15 – 59 tahun telah mendapatkan layanan Keaksaraan Usaha Mandiri dan persentase penduduk perempuan berkeaksaraan dasar yang memperoleh layanan Pendidikan Kecakapan Hidup menjadi 14%. Selain itu,
  • 5. Pendidikan Kecakapan Hidup Perempuan vi vii Petunjuk Teknis Pengajuan, Penyaluran, dan Pengelolaan Bantuan sebanyak 32% Kabupaten/Kota telah menerapkan Pengarusutamaan Gender (PUG) bidang pendidikan. Sedangkan jumlah Kabupaten/Kota yang telah menyelenggarakan kecakapan keorangtuaan adalah 20%. Terkait dengan peningkatan kualitas kelembagaan, sebanyak 60% Kecamatan telah memiliki PKBM, dan 60% dari PKBM telah bernomor induk lembaga. Demikian juga untuk persentase Kabupaten/Kota yang telah memiliki minimal 10 TBM meningkat menjadi 47%. Untuk meningkatkan penjaminan kualitas pelaksanaan kegiatan tersebut disusunlah petunjuk teknis pengajuan, penyaluran, dan pengelolaan bantuan pendidikan masyarakat dengan tujuan agar dapat dijadikan sebagai petunjuk bagi pemangku kepentingan dalam melaksanakan seleksi, pengajuan, penyaluran, penyelenggaraan, monitoring, evaluasi, dan akuntabilitas layanan peningkatan kegiatan pendidikan kecakapan hidup perempuan. Selain itu, petunjuk teknis ini diharapkan dapat menjadi petunjuk bagi para pembina, penyelenggara, dan tutor pendidikan nonformal dan informal dalam keikutsertaannya pada kegiatan pendidikan masyarakat. Saya ucapkan terima kasih dan penghargaan kepada berbagai pihak atas kontribusi dan perannya dalam penyusunan petunjuk teknis ini. Semoga petunjuk teknis ini dapat bermanfaat sesuai dengan maksud penyusunannya dan dipergunakan sebagaimana mestinya, dengan harapan semoga Allah SWT memberikan rahmat dan hidayahNya kepada kita semua. Amin. Jakarta, Maret 2013 Direktur Pembinaan Pendidikan Masyarakat, Ella Yulaelawati, M.A., Ph.D. NIP.195804091984022001 DAFTAR ISI KATA SAMBUTAN ............................................................................... iii KATA PENGANTAR.............................................................................. v DAFTAR ISI............................................................................................ vii BAB I PENDAHULUAN .................................................................... 1 A. Latar Belakang .................................................................... 1 B. Dasar Hukum...................................................................... 3 C. Tujuan Petunjuk Teknis ...................................................... 4 BAB II PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP PEREMPUAN .......... 5 A. Pengertian ........................................................................... 5 B. Sasaran ............................................................................... 5 1. Penerima Bantuan ........................................................ 5 2. Penerima Manfaat ........................................................ 6 C. Tujuan Kegiatan .................................................................. 6 D. Hasil yang Diharapkan ...................................................... 6 E. Deskripsi Kegiatan .............................................................. 7 1. Persiapan ...................................................................... 7 2. Pelaksanaan .................................................................. 7 3. Penilaian ...................................................................... 9 4. Pendampingan ............................................................. 9 BAB III PROSEDUR PENGAJUAN DAN PENYALURAN BANTUAN ... 11 A. Lembaga Penyelenggara ...................................................... 11 B. Persyaratan Lembaga ........................................................... 11 C. Tata Cara Pengajuan Dana .................................................. 11 D. Prosedur Penyaluran Dana .................................................. 12 E. Alokasi dan Rincian Penggunaan Dana ............................... 13 F. Mekanisme Pembagian Tugas dan Kewenangan .................. 14 r Pembinaan Pendidikan MMasassassssasasasasasasssasasassaasassaaaasasaasyayyy r Ella Yulaeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeelalalaalalaaaalaalalaaalalalalalalaallaalaallalalalalaaaaaaaaawaw ti, M.A., Ph.D. NIP.19588888888888888888888888888888888888888888800004000000000000000000000000 09198402200001
  • 6. Pendidikan Kecakapan Hidup Perempuan viii 1 Petunjuk Teknis Pengajuan, Penyaluran, dan Pengelolaan Bantuan PENDAHULUAN BAB I A. Latar Belakang Pada 2011, penduduk Indonesia berusia 15-59 tahun yang masih tuna aksara berjumlah 6.730.682 orang, yang terdiri atas 2.265.399 orang laki-laki dan 4.465.282 orang perempuan. Berdasarkan persebarannya, sebanyak 5.419.709 orang atau 80,52 persen berada di 13 provinsi. Secara khusus, terdapat 6 (enam) provinsi dengan jumlah absolut tuna aksara lebih dari 200 ribu orang dengan persentase di atas rata-rata persentase nasional yaitu 4,43 persen; satu provinsi dengan jumlah absolut tuna aksara lebih dari 200.000 orang, tetapi dengan angka persentase di bawah persentase rata-rata nasional yaitu Provinsi Jawa Barat. Selanjutnya enam provinsi lainnya memiliki angka presentase tuna aksara di atas persentase rata-rata nasional. Dari provinsi-provinsi padat tuna aksara tersebut, sebanyak 2.542.412 orang tersebar di 33 kabupaten dengan jumlah tuna aksara di atas 50.000 orang (44,3%). Penduduk tuna aksara pada umumnya tinggal di daerah perdesaan seperti: petani kecil, buruh, nelayan, dan kelompok masyarakat miskin perkotaan yaitu buruh berpenghasilan rendah atau penganggur. Mereka tertinggal dalam hal pengetahuan, keterampilan serta sikap mental pembaharuan dan pembangunan. Akibatnya, akses terhadap informasi dan komunikasi yang penting untuk membuka cakrawala kehidupan dunia juga terbatas karena mereka tidak memiliki kemampuan keaksaraan yang memadai. Sesuai dengan Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2006 tentang Gerakan Nasional Percepatan Penuntasan Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan BAB IV PELAPORAN DAN PEMANTAUAN...................................... 16 A. Pelaporan ............................................................................ 16 B. Pemantauan ........................................................................ 16 C. Catatan Khusus .................................................................. 17 BAB V PENGAWASAN DAN PEMERIKSAAN ................................. 18 A. Pengawasan ......................................................................... 18 B. Pemeriksaan ........................................................................ 18 BAB VI PENUTUP ............................................................................... 19 Lampiran–Lampiran ............................................................................... 20 Lampiran 1. Contoh Perjanjian Kerjasama ...................................... 20 Lampiran 2. Format Sampul Proposal ............................................ 24 Lampiran 3. Format Surat Rekomendasi .......................................... 25 Lampiran 4. Format Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak ...... 26 Lampiran 5. Format Sistematika Penyusunan Proposal .................... 27 Lampiran 6. Format Calon Peserta Didik......................................... 28 Lampiran 7. Format Daftar Pendidik/Tutor/Fasilitator/ Nara Sumber Teknis/Instruktur ................................... 29 Lampiran 8. Format Acuan Pelaksanaan Kegiatan ............................ 30 Lampiran 9. Format Laporan Penerimaan dan Penggunaan Dana .. 32 Lampiran 10. Format Sistematika Laporan Pelaksanaan Kegiatan ..... 33 Lampiran 11. Format Buku Kas ........................................................ 35 Lampiran 12. Format Buku Pembantu Pajak .................................... 36
  • 7. Pendidikan Kecakapan Hidup Perempuan 2 3 Petunjuk Teknis Pengajuan, Penyaluran, dan Pengelolaan Bantuan Tahun dan Pemberantasan Buta Aksara (GNP-PWB/PBA) yang telah ditindaklanjutidenganPeraturanMenteriPendidikanNasionalNomor35Tahun 2006 tentang Pedoman Pelaksanaan GNP-PWB/PBA dan Prakarsa Keaksaraan untuk Pemberdayaan (LIFE) UNESCO-UNLD, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat, Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Non formal, dan Informal menyediakan layanan program pendidikan keaksaraan baik keaksaraan dasar yang merupakan program pemberantasan buta aksara maupun keaksaraan usaha mandiri atau menu ragam keaksaraan lainnya yang merupakan program pemeliharaan dan peningkatan kemampuan keaksaraan. Hal ini dilakukan karena terdapat kecenderungan para aksarawan baru atau penduduk dewasa berkeaksaraan rendah lainnya kembali buta aksara apabila kemampuan keaksaraannya tidak dipergunakan secara fungsional dan berkelanjutan. Atas dasar itu, pada tahun 2013 Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat menyediakan berbagai layanan program keaksaraan yang meliputi keaksaraan dasar, keaksaraan usaha mandiri, aksara kewirausahaan, rintisan balai belajar bersama, dan aksara berbasis cerita rakyat. Program-program tersebut ditunjang dengan TBM di ruang publik dan peningkatan mutu TBM unggulan berbasis elektronik, serta program-program pendidikan pemberdayaan perempuan, seperti pendidikan kecakapan hidup perempuan, peningkatan budaya tulis melalui koran ibu dan koran anak, pendidikan keluarga berwawasan gender, dan program sejenis lainnya. Kegiatan pendidikan kecakapan hidup perempuan merupakan upaya pemerintah untuk memberdayakan kaum perempuan. Kegiatan ini dapat diakses oleh para penyelenggara kegiatan pendidikan masyarakat yang memenuhi persyaratan. Agar penyelenggara dapat mendukung terwujudnya perempuan yang berdaya secara menyeluruh, termasuk mempunyai kesadaran pola hidup sehat dan juga karakter yang kondusif, diperlukan sejumlah rangkaian kegiatan yang dapat memberikan kesempatan kepada perempuan untuk meningkatkan kualitas hidup dirinya melalui pendidikan kecakapan hidup perempuan. Hal ini diarahkan agar dapat membantu lembaga yang memenuhi persyaratan meningkatkan jumlah dan kualitas layanan mereka dalam pemberdayaan perempuan. Agar para lembaga terkait dapat memperoleh bantuan ini sesuai dengan aturan dan dapat memanfaatkannya secara maksimal maka disusunlah ”Petunjuk Teknis Pengajuan, Penyaluran, dan Pengelolaan Bantuan Kegiatan Pendidikan Kecakapan Hidup Perempuan Tahun 2013.” B. Dasar Hukum Penyaluran bantuan Kegiatan Kecakapan Hidup Perempuan Tahun 2013 didasari oleh beberapa peraturan perundang-undangan sebagai berikut. 1. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. 2. Undang-undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan. 3. Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2010-2014. 4. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara. 5. Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2006 tentang Gerakan Nasional Percepatan Penuntasan Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 Tahun dan Pemberantasan Buta Aksara. 6. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 81/ PMK.05/2012 Tahun 2012 tentang Belanja Bantuan Sosial pada Kementerian Negara/Lembaga. 7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 48Tahun 2010 tentang Rencana Strategis Pembangunan Pendidikan Nasional 2010-2014. 9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 24 tahun 2013 tentang Pedoman Umum Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Belanja Bantuan Sosial di Lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
  • 8. Pendidikan Kecakapan Hidup Perempuan 4 5 Petunjuk Teknis Pengajuan, Penyaluran, dan Pengelolaan Bantuan PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP PEREMPUAN BAB II 10. Kesepakatan bersama antara Menteri Pendidikan Nasional dengan Menteri Agama Nomor 01 Tahun 2007 dan Nomor 02 Tahun 2007 tentang Penyelenggaraan Program Pendidikan Luar Sekolah di Lembaga Keagamaan. 11. Rencana Strategis Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal, dan Informal, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2010-2014. 12. Komitmen internasional: a. Deklarasi dunia tahun 1997 tentang pendidikan orang dewasa atau Confintea V, Adult Education, The Hamburg Declaration- the Agenda for the Future. b. Kerangka Aksi Dakar Pendidikan Untuk Semua-PUS (The Dakar Framework for Action on Education for All). c. Tujuan Pembangunan Millenium (Millenium Development Goals- MDG’s). d. Dasawarsa Pendidikan untk Pembangunan Berkelanjutan PBB (United Nations Decade of Education for Sustainable Development) 2004-2014. C. Tujuan Petunjuk Teknis Penyusunan petunjuk teknis bertujuan sebagai acuan dalam: 1. Penyusunan dan pengajuan proposal; 2. Melaksanakan penilaian proposal; 3. Menyalurkan bantuan penyelenggaraan Kegiatan Pendidikan Kecakapan Hidup Perempuan; dan 4. Meningkatkan tata kelola dan akuntabilitas publik dalam penyelenggaraan program pendidikan masyarakat. A. Pengertian 1. Pendidikan kecakapan hidup perempuan merupakan tindakan pembelajaran yang berpihak (affirmative action) terhadap peningkatan kemampuan kecakapan hidup meliputi kecakapan personal, sosial, intelektual, dan vokasional berkaitan dengan pendidikan karakter dalam keluarga, kesehatan ibu dan anak, keterampilan mengolah dan mendayagunakan sumber daya lokal yang memberikan nilai tambah pada kemandirian dan kehidupan keluarga 2. Bantuan pendidikan kecakapan hidup perempuan merupakan bantuan biaya operasional penyelenggaraan pelatihan kecakapan hidup, pendidikan karakter, serta pendidikan pencegahan risiko kematian ibu hamil dan anak, dan kesehatan bagi perempuan agar mereka mampu meningkatkan kualitas hidupnya. Bantuan sosial pendidikan kecakapan hidup perempuan diberikan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat, Ditjen PAUDNI pada DIPA No. SP/023.05.1.666866/AG/2013 tanggal 05 Desember 2012. B. Sasaran 1. Penerima Bantuan Penerima bantuan pendidikan kecakapan hidup perempuan adalah SKB/UPTD pendidikan nonformal dan informal/PKBM/Satuan PNF Sejenis/organisasi kemasyarakatan yang memenuhi persyaratan.
  • 9. Pendidikan Kecakapan Hidup Perempuan 6 7 Petunjuk Teknis Pengajuan, Penyaluran, dan Pengelolaan Bantuan 2. Penerima Manfaat Penerima manfaat Kecakapan hidup perempuan adalah perempuan yang memiliki karakteristik sebagai berikut. a. Perempuan berusia produktif (18-45 tahun); b. Tidak memiliki pekerjaan; c. Berasal dari keluarga miskin, di pedesaan maupun di perkotaan; d. Berasal dari kelompok-kelompok masyarakat rentan sosial dan diskriminasi di perkotaan (diperdagangkan, kekerasan, pelecehan,dan bentuk-bentuk diskriminasi lainnya). C. Tujuan Kegiatan Pendidikan kecakapan hidup perempuan bertujuan untuk: 1. Meningkatkan kemampuan kecakapan hidup perempuan dalam melaksanakan pendidikan karakter dalam keluarga. 2. Meningkatkan pemahaman perempuan tentang pendidikan pencegahan risiko kematian ibu hamil dan anak, narkoba dan HIV/AIDS yang berguna bagi peserta didik maupun keluarganya secara umum. 3. Meningkatkan keterampilan vokasional perempuan sehingga mampu berusaha secara bersama-sama atau mandiri untuk memperkuat kehidupan diri dan keluarganya. D. Hasil yang Diharapkan Hasil yang diharapkan dari kegiatan pendidikan kecakapan hidup perempuan adalah: 1. Meningkatnya kemampuan kecakapan hidup perempuan dalam melaksanakan pendidikan karakter dalam keluarga. 2. Meningkatnyapemahamanperempuantentangpendidikanpencegahan risiko kematian ibu hamil dan anak, narkoba dan HIV/AIDS yang berguna bagi peserta didik maupun keluarganya secara umum. 3. Meningkatnya keterampilan vokasional perempuan sehingga mampu berusaha secara bersama-sama atau mandiri untuk memperkuat kehidupan diri dan keluarganya. E. Deskripsi Kegiatan Pendidikan kecakapan hidup perempuan dilakukan dalam bentuk pembelajaran dan/atau pelatihan, serta pendampingan. Agar pelaksanaan kegiatan berjalan dengan baik, lancar dan terarah sesuai dengan tujuan yang diharapkan, lembaga penerima bantuan perlu menyusun Acuan Pelaksanaan sekurang-kurangnya berisi: nama kegiatan, tujuan kegiatan, jadwal pembelajaran/pelatihan dan kegiatan pendampingan yang menggambarkan waktu, materi, tutor/instruktur/fasilitator, bahan bacaan/buku rujukan. Tahapan kegiatan pendidikan kecakapan hidup perempuan sekurang- kurangnya, meliputi: 1. Persiapan a. Mendeskripsikan jenis materi atau usaha dengan jelas dan rasional sesuai dengan potensi dan kebutuhan peserta didik b. Pemetaan sumber daya tutor/fasilitator/tenaga teknis lainnya yang kompeten sesuai dengan jenis usaha yang akan dikembangkan c. Penyiapan rencana dan jadwal kegiatan yang dituangkan dalam Acuan Pelaksanaan. d. Sosialisasi dan koordinasi pelaksanaan kegiatan. 2. Pelaksanaan a. Pembelajaran pendidikan kecakapan hidup perempuan dilaksanakan dalam bentuk pembelajaran dan/atau pelatihan serta pendampingan untuk meningkatkan kecakapan personal, sosial, dan keterampilan vokasional bagi para perempuan; b. Kegiatan pembelajaran dan/atau pelatihan dilakukan sekurang- kurangnya setara dengan 66 jam pelajaran dan pendampingan dilaksanakan sekurang-kurangnya 2 (dua) bulan setelah pembelajaran selesai. Pendampingan diarahkan pada upaya mempraktekkan hasil pembelajaran dalam sebuah kelompok usaha ekonomi dan/atau gerakan pemberdayaan perempuan lainnya; c. Materi pembelajaran sekurang-kurangnya mencakup:
  • 10. Pendidikan Kecakapan Hidup Perempuan 8 9 Petunjuk Teknis Pengajuan, Penyaluran, dan Pengelolaan Bantuan 1) Kecakapan Personal dan Sosial, diantaranya meliputi: • Keterampilan berkomunikasi • Etika/budi pekerti dan keteladanan • Keterampilan mengambil keputusan • Kesehatan ibu dan anak serta lansia • Bahaya Narkoba dan HIV/AIDS • Kerukuntetanggaan dan perdamaian • Peduli/pelestarian lingkungan • Kecakapan berkeaksaraan • Kecakapan mengatur keuangan rumah tangga 2) Kecakapan Vokasional Kecakapan vokasional yang dilatihkan dipilih dengan memperhatikan peluang pasar, bahan produksi yang mudah diperoleh dan berbasis potensi lokal. d. Pendekatan pembelajaran yang digunakan adalah andragogi atau pendekatan pendidikan orang dewasa yang dicirikan mengutamakan pengalaman peserta didik. e. Peserta didik yang telah menyelesaikan program pembelajaran akan diberikan modal usaha yang digunakan dalam sebuah kelompok usaha. f. Pasca pembelajaran dan/atau pelatihan, dilakukan pendampingan oleh tutor/ nara sumber/pendamping/pengelola. Pendampingan pengelolaan inkubator bisnis dilaksanakan sekurang-kurangnya 2 (dua) bulan atau setara dengan 16 jam. Bentuk pendampingann melalui pendekatan kelompok dan pemantauan ke tempat usaha/pengorganisasian gerakan pemberdayan perempuan. Pendampingan dapat dilakukan oleh tutor/fasilitaor/ penyelenggara atau mitra usaha/narasumber teknis yang memiliki kompetensi pada bidang usaha yang akan/sedang dikembangkan. Pendampingan dapat dilakukan dengan cara, antara lain: • Memberikan layanan konsultasi kesehatan dan psikologis secara berkelanjutan • Memfasilitasi terbentuknya forum atau kegiatan bersama, misalnya kelompok usaha, pemeriksanaan kesehatan, dan lainnya • Memberikan fasilitasi untuk memasarkan hasil-hasil karya peserta didik, baik untuk kepentingan ekonomi maupun aktualisasi. • Pengorganisasian gerakan perempuan, misalnya dalam bentuk paguyuban perempuan peduli lingkungan, kelompok perempuan pengrajin rajut, dll. 3. Penilaian Penilaian dilakukan baik terhadap proses maupun hasil pembelajaran/ pelatihan dan pendampingan. Penilaian terhadap proses dilakukan untuk melakukan perbaikan-perbaikan selama proses berlangsung serta untuk menyusun rekomendasi dan saran perbaikan bagi proses- proses yang akan berjalan ke depan. Penilaian hasil belajar dilakukan untuk mengukur ketercapaian pembelajaran yang telah dilakukan meliputi peningkatan pengetahuan, sikap dan keterampilan/ kecakapan hidup peserta didik. Materi penilaian disesuaikan dengan materi pembelajaran/pelatihan yang dilaksanakan. Penilaian hasil pendampingan dilakukan untuk memotret kemajuan-kemajuan yang dicapai selama pendampingan, baik kemajuan individu peserta didik maupun kemajuan kegiatan kelompok/kelembagaan. Semua kegiatan penilaian dilakukan oleh tutor/instruktur/NST/ fasilitator/ pendamping dan dilaporkan oleh penyelenggara. Alat/instrumen penilaian dapat berupa lembar observasi/pengamatan kinerja, hasil karya (portofolio), pameran, lomba-lomba, dan alat evaluasi lain yang relevan. Peserta didik yang dinyatakan memenuhi syarat setelah mengikuti pendidikan diberikan STSB (Surat Tanda Selesai Belajar) oleh lembaga. 4. Pendampingan Pendampingan dilakukan oleh penyelenggara dan didukung oleh tutor/NST, maupun stakeholder terkait, pendampingan yang
  • 11. Pendidikan Kecakapan Hidup Perempuan 10 11 Petunjuk Teknis Pengajuan, Penyaluran, dan Pengelolaan Bantuan PROSEDUR PENGAJUAN DAN PENYALURAN DANA BAB IIIdilakukan adalah untuk memelihara kelangsungan keterampilan vokasional dan mengembangkan usaha dalam skala yang lebih luas (baik dalam permodalan, pemasaran, dan kemitraan lainnya). Pendampingan dilaksanakan sekurang-kurangnya 2 bulan/setara 16 jam setelah pelaksanaan kegiatan. Langkah-langkah pendampingan usaha/keterampilan meliputi: a. Merumuskan rencana pendampingan. b. Menetapkan pendekatan, strategi, dan teknik pendampingan. c. Menyiapkan sarana prasarana/media yang dibutuhkan dalam melakukan pendampingan. d. Melakukan penjadwalan serta pengorganisasian. e. Membantu mengenalkan pada akses dan jejaring kemitraan. f. Melakukan evaluasi dan refleksi. A. Lembaga Penyelenggara Lembaga penyelenggara pendidikan kecakapan hidup perempuan adalah SKB/UPTD pendidikan nonformal dan informal/PKBM/Satuan PNF Sejenis/organisasi kemasyarakatan yang memenuhi persyaratan.. B. Persyaratan Lembaga SKB/UPTD pendidikan nonformal dan informal/PKBM/Satuan PNF Sejenis/organisasi kemasyarakatan yang dapat menyelenggarakan Kecakapan hidup perempuan harus memenuhi persyaratan sebagai berikut. 1. Memiliki akta notaris pendirian lembaga atau surat izin operasional dari lembaga berwenang atau legalitas kelembagaan lainnya. 2. Memperoleh rekomendasi dari Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota. 3. Memiliki nomor rekening bank atas nama lembaga. 4. Memiliki nomor pokok wajib pajak (NPWP) atas nama lembaga. 5. Memiliki alamat sekretariat dan struktur organisasi yang jelas. 6. Untuk PKBM diutamakan yang memiliki Nomor Induk Lembaga (NILEM) atau sudah terakreditasi. C. Tata Cara Pengajuan Dana 1. Penyusunan Proposal Lembaga pengusul menyusun proposal dengan menggunakan format seperti pada lampiran 5 petunjuk teknis ini. 2. Pengiriman Proposal Proposal dikirimkan kepada: Direktur Pembinaan Pendidikan Masyarakat u.p. Kepala Subbagian Tata Usaha
  • 12. Pendidikan Kecakapan Hidup Perempuan 12 13 Petunjuk Teknis Pengajuan, Penyaluran, dan Pengelolaan Bantuan Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat Direktorat Jenderal PAUDNI, Kemdikbud, Gedung E Lantai 6, Jalan Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta 10270. Lembaga pengusul harus memberikan salinan proposal kepada dinas pendidikan kabupaten/kota dan dinas pendidikan provinsi. 3. Batas Waktu Pengajuan Proposal Pengajuan proposal berakhir tanggal 30 Juni 2013. Apabila kuota masih tersedia, proposal yang diterima melebihi batas waktu tersebut dapat diproses lebih lanjut. D. Prosedur Penyaluran Dana 1. Penilaian Proposal Penilaian proposal terdiri atas penilaian administrasi, penilaian substansi, dan verifikasi lembaga pengusul. Penilaian administrasi dilakukan dengan pemeriksaan terhadap kelengkapan administrasi proposal sesuai persyaratan yang telah ditentukan. Penilaian substansi dilakukan oleh tim penilai yang ditetapkan oleh Pejabat Pembuat Komitmen pada Satuan Kerja Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat. 2. Verifikasi Setiaplembagacalonpenerimadanayanglolospenilaiansubstansiakan diverifikasi untuk mengonfirmasi/memastikan kesahihan informasi/ data lembaga seperti yang tertuang di dalam proposal sebagai bahan tambahan informasi guna pengambilan keputusan lebih lanjut. Verifikasi dapat dilakukan dengan cara: a. Penilaian/pemeriksaan dokumen/informasi lembaga terpilih yang tersedia di Direktorat, atau b. Mengundang lembaga terpilih untuk mempresentasikan rencana pelaksanaan, atau c. Visitasi/kunjungan lapangan untuk mengamati secara langsung lembaga calon penerima dana, atau d. Klarifikasi/konfirmasi kepada Dinas Pendidikan setempat. 3. Penetapan Pejabat Pembuat Komitmen menetapkan lembaga penerima bantuan penyelenggaraan Kecakapan hidup perempuansetelah melewati proses penilaian dan verifikasi oleh tim yang ditunjuk. 4. Penandatangan Perjanjian Kerjasama PejabatPembuatKomitmendanlembagapenerimabantuanyangtelah ditetapkan menandatangani perjanjian kerjasama penyelenggaraan Kecakapan hidup perempuanatau penguatan aksara kewirausahaan. Perjanjian kerjasama dinyatakan sah dan berlaku apabila telah ditandatangani oleh kedua belah pihak. Contoh perjanjian kerjasama terlampir (Lampiran 1). 5. Peluncuran Dana Proses penyaluran dana mengikuti langkah-langkah sebagai berikut: a. Bendahara Pengeluaran Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat mengajukan Surat Permintaan Pembayaran (SPP) yang dilampiri Perjanjian Kerjasama yang sudah ditandatangani kedua belah pihak; b. SPP diajukan kepada bagian keuangan Sesditjen PAUDNI. c. Bagian Keuangan menerbitkan Surat Perintah Membayar (SPM); d. Bagian Keuangan mengajukan SPM kepada Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Jakarta III; e. KPPN Jakarta III menerbitkan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) dan mentransfer dana ke rekening lembaga penerima bantuan. E. Alokasi dan Rincian Penggunaan Dana Alokasi anggaran penyelenggaraan kegiatan pendidikan kecakapan hidup perempuan sebesar Rp 7.000.000.000,00 (tujuh milyar rupiah) untuk membelajarkan 7.000 orang atau Rp 1.000.000,00 (satu juta rupiah) per peserta didik. Penggunaan dana pendidikan kecakapan hidup perempuan tampak pada tabel berikut.
  • 13. Pendidikan Kecakapan Hidup Perempuan 14 15 Petunjuk Teknis Pengajuan, Penyaluran, dan Pengelolaan Bantuan Tabel 1. Proporsi Penggunaan Dana Pendidikan Kecakapan Hidup Perempuan Menurut Komponen yang Dibiayai No. Komponen yang Dibiayai Perincian Proporsi Biaya 1. Persiapan Penyusunan acuan pelaksanaan, sosialisasi dan koordinasi, dan sejenisnya Maksimal 5% 2. Pelaksanaan a. Bantuan Peserta Didik Alat tulis, bantuan motivasi (seperti hadiah, konsumsi, dan lainnya) Maksimal 20% b. Biaya Pembelajaran/ Pelatihan Alat tulis, transportasi tutor/instruktur/ NST, bahan ajar/buku/bahan praktik, dan kebutuhan pembelajaran/pelatihan lainnya yang diperlukan Minimal 40% c. Biaya Pendampingan Ttransportasi pendamping/fasilitator, transportasi pengelola, bahan/alat/ modal usaha, dan lainnya yang diperlukan Maksimal 30% 3. Penilaian dan Pelaporan Penilaian, pemantauan, dan pelaporan Maksimal 5% F. Mekanisme Pembagian Tugas dan Kewenangan Mekanisme pembagian tugas dan kewenangan pemangku kepentingan terkait pengusulan dan pencairan dana bantuan adalah sebagai berikut: 1. Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) a. Menetapkan Petunjuk Teknis Pengajuan, Penyaluran dan Pengelolaan Bantuan Kecakapan hidup perempuan berdasarkan pedoman umum penyaluran bantuan sosial yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal. b. Mengesahkan keputusan penerima bantuan sosial; c. Menyusun laporan penyaluran bantuan sosial. 2. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) a. Menyosialisasikan program bantuan kepada dinas pendidikan provinsi/ kabupaten/kota, satuan PNF dan seluruh pemangku kepentingan. b. Melakukan verifikasi terhadap lembaga penerima bantuan Kecakapan hidup perempuan; c. Menerbitkan SK lembaga penerima bantuan pendidikan kecakapan hidup perempuan; d. Mengikat perjanjian kerjasama dengan lembaga penerima bantuan Kecakapan hidup perempuan; e. Melakukan monitoring dan evaluasi kegiatan Kecakapan hidup perempuan. 3. Dinas Pendidikan Provinsi a. Menyosialisasikan bantuan sosial kepada dinas pendidikan kabupaten/kota maupun satuan PNF di wilayahnya. b. Melakukan monitoring dan evaluasi kegiatan pendidikan kecakapan hidup perempuan. 4. Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota a. Menyosialisasikan bantuan sosial kepada satuan PNF di wilayahnya. b. Memberikan Rekomendasi kepada lembaga yang layak. c. Melakukan pembinaan kegiatan pendidikan kecakapan hidup perempuan. 5. Lembaga Penerima Dana Bantuan a. Memenuhisyarat-syaratsebagailembagapenerima(penyelenggara) kegiatan pendidikan kecakapan hidup perempuan. b. Mengikat perjanjian kerjasama dengan PPK; c. Mengelola kegiatan pendidikan kecakapan hidup perempuan berdasarkan proposal yang disusun dan ketentuan yang telah ditetapkan dalam Petunjuk Teknis; d. Mempertanggung jawabkan penggunaan dana bantuan yang dikelolanya; e. Menyusun dan mengirim laporan penerimaan dana dan laporan penyelenggaraan kegiatan pendidikan kecakapan hidup perempuan kepada Direktorat Bindikmas.
  • 14. Pendidikan Kecakapan Hidup Perempuan 16 17 Petunjuk Teknis Pengajuan, Penyaluran, dan Pengelolaan Bantuan A. Pelaporan Lembaga penyelenggara pendidikan kecakapan hidup perempuan wajib menyampaikan surat pemberitahuan penerimaan dana dan laporan penyelenggaraan kegiatan pendidikan kecakapan hidup perempuan kepada Direktorat Bindikmas. Tujuan laporan adalah untuk mengetahui bahwa: 1) dana bantuan pendidikan kecakapan hidup perempuan diterima oleh lembaga, dan (2) dana bantuaan tersebut telah digunakan oleh lembaga untuk menyelenggarakan kegiatan pendidikan kecakapan hidup perempuan. Laporan penerimaan dan penggunaan dana serta laporan penyelenggaraan kegiatanpendidikankecakapanhidupperempuandisampaikankepadaDirektur Pembinaan Pendidikan Masyarakat melalui Kasubbag Tata Usaha dengan menggunakan format/sistematika masing-masing sebagaimana terlampir (lihat lampiran 9 dan 10). Surat pemberitahuan penerimaan dana disampaikan segera setelah dana diterima, sedangkan laporan penyelenggaraan kegiatan disampaikan selambat-lambatnya 2 (dua) minggu setelah kegiatan berakhir. B. Pemantauan Kegiatan pemantauan dilakukan melalui pembinaan dan penyelesaian masalah terhadap pelaksanaan kegiatan Kecakapan hidup perempuan. Secara umum tujuan kegiatan ini adalah untuk memastikan bahwa dana bantuan Kecakapan hidup perempuan diterima oleh yang berhak dalam jumlah, waktu, cara, dan penggunaan yang tepat. PELAPORAN DAN PEMANTAUAN BAB IV Selain itu juga dilakukan pemantauan terhadap pelaksanaan kegiatan, kendala-kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan kegiatan, dan upaya-upaya penyelesaian masalah yang diambil. Dalam pelaksanaannya, pemantauan dapat dilakukan bekerjasama dengan pihak-pihak terkait, seperti dinas pendidikan kabupaten/kota, dinas pendidikan provinsi, Penilik yang membidangi pendidikan masyarakat, Forum Komunikasi PKBM Indonesia, Ikatan Pamong Belajar Indonesia, dan Forum Tutor Pendidikan Keaksaraan Nasional. C. Catatan Khusus 1. Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat tidak memungut dana apapundantidakmenerimapengembaliandanadalambentukapapun untuk pencairan dana bantuan yang akan dan telah ditetapkan. 2. Sesuai dengan misi ke-4 Renstra Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tentang kesetaraan memperoleh layanan pendidikan tanpa diskriminatif dan oleh karenanya diperlukan afirmasi/ keberpihakan pada daerah dan komunitas khusus tertentu, Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat dapat berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan dan instansi terkait untuk menentukan lembaga penyelenggara. 3. Setiap lembaga penerima bantuan diwajibkan berkoordinasi dengan instansi perpajakan setempat. 4. Apabila dalam pelaksanaan terjadi perubahan kegiatan dan alokasi biaya dari yang diajukan dalam proposal, penyelenggara wajib mengajukan addendum/perbaikan proposal yang diketahui oleh dinas pendidikan kabupaten/kota setempat. 5. Apabila terjadi penyimpangan dalam penyelenggaraan kegiatan, sepenuhnya menjadi tanggung jawab mutlak lembaga penyelenggara. 6. Seluruh proposal yang sudah diterima dan terinventarisasi dalam sistem seleksi calon lembaga penerima bantuan, tidak dapat diminta/ ditarik kembali oleh lembaga pengusul dengan alasan apapun.
  • 15. Pendidikan Kecakapan Hidup Perempuan 18 19 Petunjuk Teknis Pengajuan, Penyaluran, dan Pengelolaan Bantuan P etunjuk teknis ini dibuat untuk memberikan pemahaman dan acuan kepada seluruh pemangku kepentingan dalam penyaluran dan pemberian bantuan pendidikan kecakapan hidup perempuan sesuai dengan peran masing-masing. Untuk menyampaikan saran dan pengaduan dapat menghubungi: Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat Perkantoran Kemdikbud, Gedung E Lantai 6, Jalan Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta 10270, Telepon (021) 5725715, Faksimili (021) 5725039 Website: http://www.paudni.kemdikbud.go.id/bindikmas PENUTUP BAB VIBAB V PENGAWASAN DAN PEMERIKSAAN A. Pengawasan Untuk menghindari adanya/terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan dalam pelaksanaan kegiatan yang dilakukan oleh lembaga penerima batuan sosial, sekaligus sebagai upaya untuk menjamin mutu penyelenggaraan kegiatan dan hasil-hasilnya yang sesuai dengan kebutuhan dan dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Maka dari itu perlu adanya pengawasan yang dapat dilakukan oleh instansi terkait, yang dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pengawasan dilakukan terhadap pelaksanaan pengelolaan bantuan sosial sejak dari perencanaan/persiapan, saat pelaksanaan kegiatan, sampai dengan tindaklanjut pasca kegiatan. B. Pemeriksaan Sebagaimana diketahui bahwa dana bantuan sosial bersumber dari APBN, yang sudah semestinya dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat. Penggunaan dana bantuan perlu dilakukan pemeriksaan dengan maksud agar pemanfaatan dana bantuan sosial sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan dalam Petunjuk Teknis. Pemeriksaan pengelolaan dana bantuan sosial dilakukan oleh instansi terkait, yang dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan yang berlaku.
  • 16. Pendidikan Kecakapan Hidup Perempuan 20 21 Petunjuk Teknis Pengajuan, Penyaluran, dan Pengelolaan Bantuan Lampiran 1. Contoh Perjanjian Kerjasama PERJANJIAN KERJASAMA NOMOR : DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIKAN MASYARAKAT DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, NONFORMAL, DAN INFORMAL KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DENGAN LEMBAGA : ............................................................. TENTANG KERJASAMA PENYELENGGARAAN KECAKAPAN HIDUP PEREMPUAN 2013 Pada hari ini ....................... tanggal ........................... bulan ................ tahun dua ribu tiga belas, kami yang bertandatangan di bawah ini: 1. Nama : Drs. Pahala Simanjuntak, MM NIP : 1959011181985031003 Jabatan : Pejabat Pembuat Komitmen pada Satuan Kerja Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat Ditjen PAUDNI Alamat : Kompleks Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Gedung E Lantai 6, Jalan Jenderal Sudirman Senayan, Jakarta 10270 dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat, Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal, dan Informal, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dan untuk selanjutnya disebut sebagai PIHAK PERTAMA. 1. Nama : …………………………................................................. Jabatan : …………………………................................................. Alamat : …………………………................................................. dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Lembaga ………………… dan untuk selanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA. Lampiran–Lampiran Secara bersama-sama, PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA selanjutnya disebut sebagai PARA PIHAK, berdasarkan pertimbangan: 1. Bahwa PIHAK PERTAMA sebagai institusi yang bertugas melakukan pembinaan dan pengembangan pendidikan masyarakat. 2. Bahwa PIHAK KEDUA sebagai lembaga yang menyelenggarakan pendidikan masyarakat. PARA PIHAK bersepakat bekerjasama untuk menyelenggarakan rintisan aksara kewirausahaan, dengan ketentuan sebagaimana diatur pada pasal-pasal berikut: Pasal 1 TUJUAN KERJASAMA Perjanjian kerjasama ini bertujuan untuk: 1. Memperluas akses penyelenggaraan dan layanan pendidikan masyarakat. 2. Memfasilitasi penyelenggaraan pendidikan masyarakat sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik masyarakat setempat. 3. Memfasilitasi penyelenggaraan pendidikan kecakapan hidup perempuan. Pasal 2 TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB 1. Tugas dan tanggung jawab PIHAK PERTAMA adalah: a. Memproses pencairan dana kepada PIHAK KEDUA, setelah perjanjian kerjasama ditandatangani oleh PARA PIHAK melalui KPPN Jakarta III sesuai peraturan dan ketentuan yang berlaku; b. Menghentikan proses pencairan dana kepada PIHAK KEDUA, jika ditemukan hal-hal yang diduga berpotensi merugikan keuangan negara; c. Memberikan bimbingan teknis terhadap pelaksanaan kegiatan; d. Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan yang dilaksanakan oleh PIHAK KEDUA. 2. Tugas dan tanggung jawab PIHAK KEDUA adalah: a. Menandatangani Surat Pernyataan Kesanggupan dan tanggungjawab mutlak untuk melaksanakan; b. Menyusun rencana dan jadwal penyelenggaraan kegiatan;
  • 17. Pendidikan Kecakapan Hidup Perempuan 22 23 Petunjuk Teknis Pengajuan, Penyaluran, dan Pengelolaan Bantuan c. Memberitahukan dan mengkoordinasikan pelaksanaan kepada Dinas PendidikanProvinsiatauDinasPendidikanKabupaten/Kotasetempat; d. Mengadministrasikan dan mempertanggungjawabkan penggunaan dana secara akuntabel sesuai peraturan dan ketentuan yang berlaku; e. Menjamin terselenggaranya kegiatan sesuai rencana dan target sasaran yang ditentukan dalam Petunjuk Teknis. f. MelaporkanhasilpelaksanaankepadaPIHAKPERTAMAdengantembusan kepada Dinas Pendidikan Provinsi dan Kabupaten/Kota setempat; Pasal 3 PENYALURAN DAN PENGGUNAAN DANA 1. Untuk melaksanakan sebagaimana dimaksud pada pasal 2 ayat 2 di atas, PIHAK PERTAMA memberikan dana kepada PIHAK KEDUA sebes Rp …………………… (………………………..…………………. ), untuk membelajarkan peserta didik. 2. Dana sebagaimana dimaksud pada ayat 1 di atas dibebankan kepada anggaranDaftarIsianPelaksanaanAnggaran(DIPA)DirektoratPembinaan Pendidikan Masyarakat Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal, dan Informal Tahun 2011, Nomor ………………….. tanggal …………… dengan kode anggaran …………………... 3. PIHAK PERTAMA menyalurkan dana kepada PIHAK KEDUA melalui Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Jakarta III dengan transfer ke: Nama Bank : Nomor Rekening : Atas Nama : NPWP : 4. Dana sebagaimana dimaksud pada ayat 1 di atas digunakan oleh PIHAK KEDUA untuk penyelenggaraan sesuai rencana kegiatan dan target sasaran yang ditentukan dalam petunjuk teknis. 5. Apabila PIHAK KEDUA menggunakan dana di luar ketentuan di atas, maka sepenuhnya menjadi tanggung jawab PIHAK KEDUA. 6. Biaya administrasi dan perpajakan yang terkait dengan Perjanjian Kerjasama ini ditanggung oleh PIHAK KEDUA sesuai dengan peraturan dan ketentuan yang berlaku. Pasal 4 SANKSI 1. Jika PIHAK KEDUA ternyata tidak menggunakan dana sesuai dengan rencana kegiatan dan target sasaran yang ditentukan dalam petunjuk teknis, maka PIHAK KEDUA wajib mengembalikan dana ke Kantor Kas Negara melalui bank. 2. Apabila PIHAK KEDUA ternyata tidak mengembalikan dana sebagaimana dimaksud pada ayat 1 di atas, maka PIHAK PERTAMA dapat melaporkan PIHAK KEDUA kepada pihak berwenang. Pasal 5 TANGGUNG JAWAB MUTLAK PIHAK KEDUA bertanggung jawab mutlak atas pelaksanaan kegiatan dan pengelolaan keuangan. Pasal 6 KETENTUAN PENUTUP 1. Hal-hal lain yang belum diatur dalam Perjanjian Kerjasama ini, akan diatur lebih lanjut dalam ketentuan tersendiri, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Perjanjian Kerjasama ini. 2. Perjanjian Kerjasama ini berlaku sejak ditandatangani oleh PARA PIHAK sampai dengan berakhirnya pelaksanaan. Demikian Perjanjian Kerjasama ini dibuat dan ditandatangani oleh PARA PIHAK di Jakarta dalam rangkap 5 (lima), di atas materai enam ribu, dan masing-masing memiliki kekuatan hukum yang sama. PARA PIHAK PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA Drs. Pahala Simanjuntak, MM
  • 18. Pendidikan Kecakapan Hidup Perempuan 24 25 Petunjuk Teknis Pengajuan, Penyaluran, dan Pengelolaan Bantuan Lampiran 2. Format Sampul Proposal PROPOSAL PENGAJUAN KEGIATAN PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP PEREMPUAN TAHUN 2013 Diajukan Oleh: .......................................................................................................... .... (tulis nama lembaga lengkap, alamat yang jelas, dan nomor telepon yang dapat dihubungi) Lampiran 3. Format Surat Rekomendasi KOP DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN/KOTA ================================================ SURAT REKOMENDASI Nomor: Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : ......................................................................... Jabatan : ....................................................................... Alamat : ....................................................................... dengan ini menyatakan bahwa: Nama Lembaga : ........................................................................ Alamat : ....................................................................... Nama Ketua : ....................................................................... No. Tlp/HP/Faks. : ........................................................................ E-mail : ......................................................................... adalah benar sebagai lembaga yang memiliki kredibilitas dan kemampuan untuk melaksanakan kegiatan pendidikan masyarakat dan dianggap layak mengajukan dana bantuan penyelenggaraan kegiatan Pendidikan Kecakapan Hidup Perempuan tahun 2013 kepada Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat, Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini Nonformal dan Informal, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Demikian rekomendasi ini dibuat dengan sebenarnya untuk dapat digunakan sebagaimana mestinya. ........................................ 2013 Kepala dinas pendidikan kabupaten/kota*) …............... (..............................................) *) Coret yang tidak perlu
  • 19. Pendidikan Kecakapan Hidup Perempuan 26 27 Petunjuk Teknis Pengajuan, Penyaluran, dan Pengelolaan Bantuan Lampiran 4. Format Surat Pernyataan Tanggungjawab Mutlak SURAT PERNYATAAN TANGGUNGJAWAB MUTLAK Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama Lembaga : …………………...........………………… Alamat Lembaga : …………………...........………………… Nama Ketua : …………………...........………………… Telp./HP/Faksimili : …………………...........………………… E-mail : …………………...........………………… dengan ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa kami sanggup: 1. Menyelenggarakan kegiatan Pendidikan Kecakapan Hidup Perempuan sesuai dengan petunjuk teknis dan jadwal. 2. Mempertanggungjawabkan penggunaan dana sesuai ketentuan yang berlaku (tidak menggunakan dana untuk kepentingan pribadi) 3. Membuat dan menyampaikan laporan yaitu: a. Surat pemberitahuan dana telah diterima disampaikan kepada Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat paling lambat dua minggu setelah dana diterima; b. Laporan pelaksanaan kegiatan, disampaikan kepada Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat segera setelah kegiatan selesai dilaksanakan atau paling lambat tanggal 7 Desember 2013. 4. Berkoordinasi dengan dinas pendidikan provinsi atau kabupaten/kota dan lembaga terkait dalam penyelenggaraan kegiatan. 5. Menerima sanksi administrasi dan/atau hukum sesuai peraturan perundang-undanganyangberlaku,apabiladikemudianhariditemukan pelanggaran terhadap perjanjian kerjasama dan petunjuk teknis dalam penyelenggaraan kegiatan. Demikian surat pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya dan bermaterai cukup untuk digunakan sebagaimana mestinya. …………………………….. 2013 Yang Membuat Pernyataan Materai 6000 (…………..………………….) Lampiran 5. Format Sistematika Penyusunan Proposal 1. Pendahuluan a. Latar Belakang/Rasional b. Sasaran Penerima Manfaat c. Tujuan Kegiatan d. Hasil Yang Akan Dicapai 2. Profil Lembaga a. Identitas Lembaga (alamat lengkap) b. Struktur Kepengurusan c. Sarana dan Prasarana d. Pendidik dan tenaga kependidikan dan SDM lainnya e. Kegiatan yang telah dilakukan f. Kemitraan yang telah dilakukan g. Prestasi yang dimiliki 3. Rencana Kegiatan a. Persiapan b. Sasaran c. Lokus d. Rincian Anggaran Biaya (RAB) e. Sarana dan Prasarana f. Jadwal Pelaksanaan g. Rencana Kegiatan Pembelajaran h. Rencana Penilaian 4. Penutup LAMPIRAN: 1. Salinan/fotokopi akta notaris dan/atau surat izin pendirian lembaga 2. Salinan/fotokopi nomor rekening bank a.n. lembaga yang masih aktif 3. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) atas nama lembaga 4. Daftar calon peserta didik yang diketahui oleh Ketua RT/RW/Kepala Desa (hard dan softcopy); 5. Daftar pengelola, tutor/nara sumber teknis (NST)/instruktur, dan pendamping yang terlibat. 6. Foto dokumentasi (hard dan softcopy) papan nama, sekretariat lembaga, struktur organisasi, ruang belajar dan sarana pendukung lainnya.
  • 20. Pendidikan Kecakapan Hidup Perempuan 28 29 Petunjuk Teknis Pengajuan, Penyaluran, dan Pengelolaan Bantuan Lampiran 6. Format Calon Peserta Didik DAFTAR CALON PESERTA DIDIK PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP PEREMPUAN Nama Lembaga : ............................................................................ Lokasi Penyelenggaraan : ............................................................................ No Nama Peserta Didik L/P Alamat Umur Latar Belakang Pendidikan Pekerjaan 1. 2. 3. 4. 5 dst .............,......................., 2013 Mengetahui: Ketua Rt/Rw/ Ketua Lembaga Kepala Desa/Lurah*) Tanda Tangan, Stempel ( Nama jelas ) ( Nama jelas ) *) coret yang tidak perlu Lampiran 7. Format Daftar Pendidik/Tutor/Fasilitator/Nara Sumber Teknis/Instruktur DAFTAR PENDIDIK/TUTOR/FASILITATOR/NARASUMBER TEKNIS/INSTRUKTUR PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP PEREMPUAN TAHUN 2013 NAMA LEMBAGA : .......................................................................... No Nama Umur L/P Pekerjaan Pendidikan Terakhir Tahun Lulus Bidang Keahlian Ket 1. 2. 3. 4. 5. dst . . . . . . . . . . ....... . . 2013 Ketua Lembaga Tanda tangan dan stempel ( Nama Terang )
  • 21. Pendidikan Kecakapan Hidup Perempuan 30 31 Petunjuk Teknis Pengajuan, Penyaluran, dan Pengelolaan Bantuan Lampiran 8. Format Acuan Pelaksanaan Kegiatan Acuan Pelaksanaan Kegiatan Pendidikan Kecakapan Hidup Perempuan A. DASAR PEMIKIRAN (mengapa kegiatan tersebut perlu dilaksanakan?) B. NAMA KEGIATAN (tulis dengan jelas nama kegiatan yang dilaksanakan) C. TUJUAN KEGIATAN (apa yang ingin dicapai dengan kegiatan tersebut?) D. RENCANA KEGIATAN 1. Persiapan NO. KEGIATAN WAKTU PARTISIPAN 1 Penyusunan Acuan Pelaksanaan 2 Sosialisasi kegiatan 2. Pembelajaran, Pendampingan: a) Pembelajaran: NO WAKTU (Bln, Mgg, Tgl) jam MATERI METODE BAHAN AJAR/ MEDIA PENDIDIK b) Pendampingan pasca pembelajaran: NO KEGIATAN WAKTU (hari/ minggu/ bulan) jam MATERI METODE BAHAN / ALAT 3. Rencana Penilaian NO JENIS PENILAIAN WAKTU TEKNIK PENILAIAN ALAT/ INSTRUMEN PENILAIAN PETUGAS 1 Penilaian proses 2 Penilaian hasil 3 Penilaian kinerja/ Performa E. RENCANA TINDAK LANJUT 1. Sertifikat yang diberikan kepada peserta didik (SUKMA) 2. Rencana Keberlanjutan Kegiatan Keterangan: dapat dikembangkan sesuai jenis kegiatan dan kondisi lembaga penyelenggara.
  • 22. Pendidikan Kecakapan Hidup Perempuan 32 33 Petunjuk Teknis Pengajuan, Penyaluran, dan Pengelolaan Bantuan Lampiran 9. Format Laporan Penerimaan dan Penggunaan Dana KOP LEMBAGA ===================================================== Laporan Penerimaan dan Penggunaan Dana Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : …………………………………………………… Jabatan : …………………………………………………… Alamat Lembaga: …………………………………………………… Telp./HP/Faks. : …………………………………………………… dengan ini menyatakan dengan sesungguhnya, bahwa kami: 1. Telah menerima dana bantuan penyelenggaraan kegiatan pendidikan kecakapan hidup perempuan, melalui transfer bank pada rekening nomor .................... atas nama .................. pada tanggal ................... 2. Akan menyelenggarakan kegiatan pendidikan kecakapan hidup perempuan, sesuai Perjuanjian Kerjasama yang telah ditandatangani. 3. Akan menyampaikan laporan hasil penyelenggaraan kegiatan dan penggunaan dana kepada Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat, setelah kegiatan selesai dilaksanakan, atau paling lambat tanggal 7 Desember 2013. Demikian laporan ini kami sampaikan. Atas perhatian dan kerjasama yang baik, kami sampaikan terima kasih ....…………………….. 2013 Yang membuat pernyataan Tandatangandancapstempel/ Materai 6000 (……….………………….) Lampiran 10. Format Sistematika Laporan Pelaksanaan Kegiatan a. Sampul Laporan Laporan Kegiatan Kecakapan Hidup Perempuan Tahun 2013 Oleh: ……………………………………………………………… (tulis nama lembaga lengkap, alamat yang jelas, dan nomor telepon yang dapat dihubungi) b. Format/Sistematika Laporan Penyelenggaraan Pendidikan Kecakapan Hidup Perempuan Kata Pengantar Daftar Isi 1. Pendahuluan a. Latar Belakang/Rasional b. Sasaran/Penerima Manfaat c. Tujuan Kegiatan d. Hasil yang akan Dicapai/Indikator Keberhasilan
  • 23. Pendidikan Kecakapan Hidup Perempuan 34 35 Petunjuk Teknis Pengajuan, Penyaluran, dan Pengelolaan Bantuan 2. Pelaksanaan Kegiatan a. Persiapan 1) Sasaran 2) Lokus/lokasi 3) Rincian Anggaran Biaya (RAB) 4) Sarana prasarana 5) Jadwal b. Pelaksanaan • Kegiatan pembelajaran c. Penilaian • Penilaian pembelajaran 3. Hasil yang dicapai 4. Penggunaan Dana*) 5. Masalah dan Tantangan 6. Kesimpulan dan Saran 7. Penutup Lampiran: 1. Acuan pelaksanaan kegiatan 2. Foto-foto kegiatan/dokumentasi lainnya yang relevan 3. Rekapitulasi penggunaan dana 4. Materi/bahan ajar/modul 5. Sertifikat hasil pembelajaran (seperti STSB) 6. Bukti-bukti pendukung lainnya (jika ada) *) Penggunaan dana bantuan dituangkan dalam buku kas (sebagaimana format berikut). Transaksi keuangan sesuai dengan alokasi penggunaan dana sebagaimana tertera dalam proposal harus disertai dengan bukti-bukti yang sah, seperti kuitansi, bukti setoran pajak, dll. Bukti transaksi tersebut harus disimpan sebagai arsip lembaga. Lampiran 11. Format Buku Kas BUKU KAS UMUM PROGRAM : NAMA LEMBAGA : ALAMAT LENGKAP : TANGGAL : PENERIMAAN : TAHUN ANGGARAN : TANGGAL NOMOR KODE NOMOR BUKTI URAIAN PENERIMAAN PENGELUARAN SALDO 1 2 3 4 5 6 7 …………………………,2013 Mengetahui Dibuat Oleh: Ketua Lembaga Bendahara Stempel Lembaga Nama Terang Nama Terang
  • 24. 36 Petunjuk Teknis Pengajuan, Penyaluran, dan Pengelolaan Bantuan Lampiran 12. Format Buku Pembantu Pajak BUKU PEMBANTU PAJAK Bulanan : .......................................... PROGRAM : NAMA LEMBAGA : ALAMAT LENGKAP : TANGGAL : PENERIMAAN : TAHUN ANGGARAN : No Tanggal No. Kode No. Bukti Uraian Jenis Pajak Jumlah Keterangan PPN PPh 21 PPh 22 PPh 23 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Jumlah ............................. 2013 Mengetahui: Dibuat oleh: Ketua Lembaga, Bendahara, Stempel Lembaga _________________ ___________________ Nama jelas Nama jelas