Modul Pengantar Sistem Basis Data memberikan pengertian dasar tentang sistem basis data, perbedaan pendekatan sistem berbasis file dan basis data, serta komponen penting basis data seperti entitas, atribut, dan hubungan relasi."
2. BAB PENGANTAR
1 BASIS DATA
B
asis Data sekarang ini merupakan bagian integral dari kehidupan kita sehari-hari, yang tampa disadari kita
telah menggunakan salah satu aplikasi dari sistem basis data. Sebagai contoh : melakukan transaksi
pembelian di supermarket, transaksi perbankan, pemesanan tiket di agen perjalanan, menggunakan
perpustakaan setempat, sistem penyewaan video, menggunakan billing warnet, proses admisitrasi di perguruan
tinggi dan masih banyak lagi.
1.1 PENDAHULUAN
Basis data terdiri dari 2 suku kata, yaitu basis dan data dapat diartikan sebagai markas/gudang, tempat berkumpul.
Sedangkan data adalah fakta yang mewakili suatu objek seperti manusia, barang, hewan, peristiwa, keadaan dan
sebagainya, yang direkam dalam bentuk angka, huruf symbol, teks, gambar, bunyi atau kombinasinya.
Definisi basis data menurut para ahli antara lain :
“The collection of data, usually referred to as the database, contains information relevant to
enterprise”. (Silberschatz dkk, 2001 ; 11)
“Stored representations of objects and events that have meaning and importance in the user’s
environment”. (Hoffer, 2009 ; 46)
“A shared collection of logically related data, and a description of this data, designed to meet the
information needs of an organization”. (Connoly dan Begg, 2005 ; 15)
Dari beberapa definisi di atas, ada beberapa bagian penting yang perlu diingat :
1. Basis data merupakan kumpulan dari data-data yang besar
Sebuah basis data merupakan tempat berkumpulnya data-data yang dapat saja memiliki ukuran yang sangat
besar dan digunakan oleh banyak pengguna sekaligus. Data-data tersebut berasal dari gambaran atau abstraksi
beberapa aspek dari dunia nyata yang terkait pada suatu perusahaan dan kemudian disusun sedemikian rupa
yang secara umum direpresentasikan dalam bentuk tabel-tabel. (Maka basis data juga sering disebut sebagai
“kumpulan tabel-tabel”) Jika terjadi perubahan terhadap dunia nyata, maka perubahan tersebut akan terefleksi
pada basis data.
2. Data dalam basis data terkait secara logis satu sama lain
Basis data merupakan gambaran operasional dari sebuah perusahaan dan penyusunan data-data yang
tersimpan membentuk pola keterkaitan satu sama lain serta memiliki hubungan secara logis. Keterhubungan
secara logis ini mengakibatkan dapat diturunkannya suatu pengertian tertentu. Misalnya, data mobil dengan
data sopir pada basis data milik perusahaan taksi, memiliki keterkaitan logis yang dapat berarti “mobil taksi
yang dimiliki oleh sopir”. Kemudian data nasabah dengan data tabungannya atau pinjamannya, semuanya
memiliki keterhubungan logis yaitu “tabungan dan pinjaman milik nasabah”, sehingga kesemuanya tersimpan
pada basis data sebuah bank. Serta contoh-contoh lainnya. Namun yang jelas, jika data-data yang ada
merupakan hasil dari susunan secara acak maka tidak dapat disebut sebagai basis data.
3. 3.
Data dalam basis data mengandung informasi yang dibutuhkan perusahaan
Dalam basis data, tidak semua properti milik suatu objek dunia nyata yang terkait dengan perusaahan akan
disimpan. Yang tersimpan hanyalah properti yang terkait dengan data-data yang dibutuhkan perusahaan sesuai
dengan informasi yang ingin dihasilkan oleh sistem yang menggunakan basis data tersebut. Misalkan objek
mahasiswa yang datanya ingin direkam, maka yang disimpan adalah nomor induk mahasiswa, nama si
mahasiswa, jenis kelamin, tempat tanggal lahir dan seterusnya. Tapi tidak untuk data mengenai nomor sepatu,
berapa jumlah uang saku sehari, atau apa warna semir rambut yang digunakannya.
1.1.1 HIERARKI DATA
Data adalah representasi fakta dari dunia nyata dalam bentuk angka, karakter, simbol, suara, gambar, multimedia
dan bentuk lainnya yang memiliki makna dan dapat diolah menjadi informasi. Berdasarkan tingkat kompleksitas nilai
data, tingkatan data dapat disusun ke dalam sebuah hirarki, mulai dari yang paling sederhana hingga yang paling
komplek.
1. Basis Data, merupakan sekumpulan dari bermacam-macam tipe
record yang memiliki hubungan antar record.
2. Berkas/File, merupakan sekumpulan rekaman data yang
berkaitan denngan suatu objek.
3. Record , merupakan sekumpulan field/atribut/data item yang
saling berhubungan terhadap obyek tertentu.
4. Field/Atribut/Data Item, merupakan unit terkecil yang disebut
data,yang tidak dapat dipecah lagi menjadi unit lain yang
bermakna.
5. Byte, adalah bagian terkecil yang dialamatkan dalam memori.
byte mrupakan sekumpulan bit yang secara konvensional terdiri
atas kombinasi delapan bit yang menyatakan sebuah karakter
dalam memori (I byte= I karakter)
6. Bit, adalah sistem binner yang terdiri atas dua macam nilai, yaitu
0 dan 1. sistem binner merupakan dasar yang dapat digunakan
untuk komunikasi antara manusia dan mesin, yang merupakan
serangkaian komponen elektronik dan hanya dapat membedakan
2 macam keadaan, yaitu ada tegangan dan tidak ada tegangan
yang masuk ke rangkaian tersebut.
Gambar 1.1 - Hierarki Data
1.1.2 TUJUAN PEMBANGUNAN BASIS DATA
Basis data sendiri adalah komponen terpenting dari sistem informasi dan sebab itu basis data harus direncanakan,
dianalisa dan didesain dengan baik dan benar.
“The database is a fundamental component of an information system, and its development and usage
should be viewed from the perspective of the wider requirements of the organization. Therefore, the
lifecycle of an organization’s information system is inherently linked to the lifecycle of the database
system that support it. (Connoly dan Begg)”
Tujuan dari dibangunnya basis data adalah sebagai berikut :
4. 1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Kecepatan dan kemudahan (Speed)
Dengan memanfaatkan basis data, memungkinkan kita untuk dapat menyimpan data atau untuk melakukan
perubahan / manipulasi terhadap data atau menampilkan kembali data tersebut secara lebih cepat & mudah.
Efisiensi ruang penyimpanan (Space)
Karena keterkaitan yang erat antara kelompok data dalam sebuah basisdata,maka redundansi (pengulangan)
pasti akan selalu ada, sehingga akan memperbesar ruang penyimpanan. Dengan basisdata, efisiensi ruang
penyimpanan dapat dilakukan dengan menerapkan sejumlah pengkodean, atau dengan membuat relasi-relasi
antar kelompok data yang saling berhubungan.
Keakuratan (Accuracy)
Pengkodean atau pembentukan relasi antar data bersama dengan penerapan aturan/batasan (constraint),
domain data, keunikan data, dsb, yang secara ketat dapat diterapkan dalam sebuah basis data, sangat berguna
untuk menekan ketidak akuratan penyimpanan data.
Ketersediaan (Availability)
Dengan pemanfaatan jaringan komputer, maka data yang berada di suatu lokasi/cabang dapat juga diakses
(tersedia/available) bagi lokasi/cabang lain.
Kelengkapan (Completeness)
Kelengkapan data yang disimpan dalam sebuah database bersifat relatif, bisa jadi saat ini dianggap sudah
lengkap, tetapi belum tentu pada suatu saat dianggap lengkap.
Keamanan (Security)
Aspek keamanan dapat diterapkan dengan ketat, dengan begitu kita dapat menentukan pemakai basis data
serta obyek-obyek didalamnya ,serta jenis-jenis operasi apa saja yang boleh dilakukannya.
Kebersamaan Pemakaian (Sharebility)
Basis data yang dikelola dengan aplikasi multi user dapat memenuhi seluruh kebutuhan pengguna, sehingga
komunikasi antar pemakai lebih mudah.
1.2 PENDEKATAN SISTEM FILE TRADISIONAL
Sebelum lebih jauh mengenal tentang sistem database saat ini, selayaknya kita mengenal tentang sistem berbasis
file. Meskipun pendekatan ini sebagian besar telah usang, namun ada baiknya kita mengetahui alasan mengapa kita
mempelajari sistem ini.
Sebelum
Sesudah
DISK
Lemari Arsip
Basis Data
5. Gambar 1.2 - Perbedaan Sistem Berbasis Data dengan Basis Data
Adapun alasan mempelajari sistem berbasis file ini antara lain :
Memahami cara kerja sistem berbasis file.
Mencegah kita mengulangi kesalahan terdahulu dalam membangun sebuah sistem aplikasi baru.
1.2.1 PENDEKATAN SISTEM BERBASIS FILE
File-based
system
A collection of application programs that perform services for the end-users
such as the production of reports. Each program defines
Sistem berbasis file (file base system) merupakan upaya
awal evolusi sistem pengarsipan yang kita kenal saat ini.
Sebagai contoh, file manual dibentuk untuk
menampung semua korespondensi eksternal dan
internal yang berkaitan dengan proyek, produk, tugas,
klien, atau karyawan. Biasanya, untuk keselamatan dan
keamanan, maka setiap file diberi label dan disimpan
dalam satu lemari serta dikunci atau mungkin terletak di
tempat yang terlindung. Di rumah kita sendiri, kita
mungkin memiliki semacam sistem pengarsipan yang
berisi penerimaan, jaminan, faktur, laporan bank, dan
semacamnya. Ketika kita perlu untuk mencari sesuatu,
kita pergi ke tempat arsip dan melakukan pencarian dari
entri pertama sampai kita menemukan apa yang kita
inginkan. Atau, kita mungkin folder terpisah untuk
berbagai jenis berdasarkan kategori file.
Sistem pengarsipan secara manual bekerja dengan baik bilamana jumlah data atau file yang akan disimpan
berukuran kecil atau hanya sedikit. Namun masalah akan timbul bila data atau file manual rusak atau hilang karena
kita lupa dimana kita menyimpannya.
Saat ini, klien, manajer senior, dan staf ingin informasi lebih. Di beberapa daerah ada persyaratan hukum
untuk menghasilkan laporan bulanan, triwulanan, dan tahunan laporan secara rinci. Jelas, sistem manual tidak
memadai untuk jenis pekerjaan tersebut. Sistem berbasis file dikembangkan sebagai tanggapan terhadap tuntutan
dunia industri untuk dapat mengakses data secara efisien.
1.2.2 KETERBATASAN SISTEM BERBASIS FILE
Adapun keterbatasan sistem berbasis sistem adalah sebagai berikut :
6. 1.
2.
3.
4.
5.
Data terisolasi ataupun terpisah. Pengolahan data akan lebih sulit bilamana data terisolasi atau terpisah serta
sulit dijangkau, sudah barang tentu menyita waktu yang tidak sebentar.
Duplikasi data. Duplikasi data hanya membuang waktu dan biaya untuk mengimput data, menghabiskan
tempat/ruang penyimpanan serta ada kemungkinan besar akan hilang integrasi data utama dengan data
backup.
Ketergantungan Data. Suatu informasi adalah berasal dari sekumpulan data yang saling ketergantungan
dengan data yang terkait lainnya. Akan sulit kita dalam pengolahan informasi bila salah satu data hilang atau
rusak.
Format file yang tidak kompatibel. Bentuk format file yang berbeda mengakibatkan kesulitan dalam
memanipulasi data yang ada.
Fixed Query. Bentuk query tetap menyulitkan dalam membuat jenis query baru yang digunakan guna
mendukung pencarian.
1.3 PENDEKATAN BASIS DATA
Dari keterbasan pendekatan sistem berbasis file terkait pada dua faktor, yaitu :
(1) Definisi data yang tertanam dalam program aplikasi, tidak disimpan secara terpisah dan mandiri;
(2) Tidak ada kontrol atas akses dan manipulasi data oleh program aplikasi.
1.3.1 BASIS DATA
Database
A shared collection of logically related data, and a description of this data,
designed to meet the information needs of an organization.
Database adalah tunggal, kemungkinan adalah suatu repositori data yang besar yang dapat digunakan secara
bersamaan oleh banyak departemen atau pengguna. Database merupakan sumber daya bersama perusahaan.
Database menyimpan tidak hanya data operasional organisasi tetapi juga dapat deskripsikan dari data itu sendiri
dari catatan terintegrasi. Deskripsi data sering kita sebut metadata (data tentang data itu sendiri).
Pendekatan yang diambil dalam sistem database, yaitu dimana definisi data dipisahkan dari program aplikasi,
mirip dengan pendekatan yang diambil dalam pengembangan perangkat lunak modern, di mana definisi internal
suatu objek dan definisi eksternal yang disediakan terpisah. Para pengguna dari sebuah objek hanya melihat definisi
eksternal dan tidak menyadari bagaimana objek didefinisikan dan apa fungsinya. Salah satu keuntungan dari
pendekatan abstraksi data adalah bahwa kita dapat mengubah definisi internal obyek tanpa mempengaruhi
pengguna objek, tetapi definisi eksternal tetap sama. Dengan cara yang sama, pendekatan database juga
memisahkan struktur data dari program aplikasi dan menyimpannya dalam database. Jika struktur data baru
ditambahkan atau struktur yang ada dimodifikasi maka program aplikasi tidak akan terpengaruh, asalkan mereka
tidak secara langsung tergantung pada apa yang telah dimodifikasi. Sebagai contoh, jika kita menambahkan field
baru ke rekor atau membuat file baru, aplikasi yang ada tidak terpengaruh. Namun, jika kita menghapus field dari
file yang menggunakan program aplikasi, maka program aplikasi terpengaruh oleh perubahan tersebut harus diubah
dan disesuaikan.
7. Gambar 1.3 – Contoh Entity Relationship Diagram (ERD)
Elemen-elemen dalam pendefinisian basis data yang harus kita ketahui adalah :
1. Entitas (Entity)
Entitas adalah sekumpulan objek yang terdefinisikan yang mempunyai karakteristik sama dan bisa
dibedakan satu dengan lainnya. Objek dapat berupa barang, orang, tempat atau suatu kejadian. Pada
Gambar 1.3 terdapat 6 Entitas yaitu : Branch, Staff, PropertyForRent, Client, PrivateOwner, dan Lease;
2. Atribut (Attribute)
Atribut adalah deskripsi data yang bisa mengidentifikasi entitas (property) yang membedakan entitas
tersebut dengan entitas yang lain. Seluruh atribut harus cukup untuk menyatakan identitas obyek, atau
dengan kata lain, kumpulan atribut dari setiap entitas dapat mengidentifikasi keunikan suatu individu. Pada
Gambar 1.3, terdapat 6 atribut yaitu : branchNo, staffNo, propertyNo, clientNo, ownerNo, dan leaseNo
3. Hubungan Relasi (Relationship)
Merupakan suatu hubungan antara entitas satu dengan entitas yang lain. Pada Gambar 1.3 terdapat 7
hubungan relasi, yaitu : Has, Offers, Oversees, Views, Owns, LeasedBy, dan Holds;
1.3.2 DATABASE MANAGEMENT SYSTEM (DBMS)
DBMS
A software system that enables users to define, create, maintain, and control
access to the database.
DBMS adalah suatu piranti lunak yang berguna agar program aplikasi pengguna dan basis data dapat berinteraksi.
Biasanya, DBMS menyediakan fasilitas sebagai berikut:
Memungkinkan pengguna untuk mendefinisikan database, biasanya melalui Definition Data Language (DDL).
DDL memungkinkan pengguna dapat menentukan jenis dan struktur data serta kendala pada data yang akan
disimpan dalam basis data.
8.
Memungkinkan pengguna melakukan INSERT, UPDATE, DELETE, dan RETRIEVE data dari database, biasanya
melalui Data Manipulation Language (DML).
Menyediakan akses terkontrol ke dalam basis data. Yang berguna untuk mencegah pengguna yang tidak sah
mengakses database; mempertahankan konsistensi data yang tersimpan; memungkinkan berbagi akses
database; yang mengembalikan database ke keadaan yang konsisten sebelumnya bilamana terjadi kegagalan
pada perangkat keras atau perangkat lunak; dan dapat mengakses metadata.
1.3.3 APLIKASI PROGRAM BASIS DATA
Application
program
A computer program that interacts with the database by issuing an
appropriate request (typically an SQL statement) to the DBMS.
Pengguna berinteraksi dengan database melalui sejumlah program aplikasi yang digunakan untuk membuat,
memelihara database dan untuk menghasilkan informasi.
Pendekatan database diilustrasikan pada Gambar 1.4, Setiap set program aplikasi departemen menangani entri
data, pemeliharaan data, dan pembuatan laporan. Namun, dibandingkan dengan pendekatan berbasis file, struktur
fisik dan penyimpanan data kini dikelola oleh DBMS.
Gambar 1.4 – Database Processing
DBMS menyediakan fasilitas lain yang dikenal sebagai Views Mechanism, yang memungkinkan setiap pengguna
memiliki cara melihat sendiri tampilan basis data (pandangan pada dasarnya beberapa subset dari database).
Sebagai contoh, kita bisa mengatur tampilan yang memungkinkan Bagian Kontrak hanya melihat data properti
sewaan. Sedangkan keuntungan penggunaan DBMS, yaitu :
Menyediakan tingkat keamanan.
menyediakan mekanisme untuk menyesuaikan tampilan database.
Tampilan disajikan konsisten dan gambar tidak akan merubah struktur basis data itu sendiri.
9. 1.3.4 KOMPONEN DBMS
Gambar 1.5 - Database Environment
Kita dapat mengidentifikasi lima komponen utama dalam lingkungan DBMS :
1. Perangkat Keras.
DBMS dan aplikasi memerlukan perangkat keras untuk menjalankannya. Macam jenis perangkat keras dapat
berupa komputer pribadi, mainframe, dan jaringan komputer. Namun terkadang DBMS yang digunakan
memerlukan spesifikasi perangkat keras tertentu tergantung pada kebutuhan organisasi.
2. Perangkat Lunak
Komponen perangkat lunak terdiri dari DBMS itu sendiri dan program aplikasi, beserta sistem operasi, termasuk
perangkat lunak jaringan jika DBMS sedang digunakan melalui jaringan.
3. Data
Mungkin komponen yang paling penting dari lingkungan DBMS, adalah data. Dari Gambar 1.5, kita amati bahwa
data bertindak sebagai jembatan antara mesin dan manusia.
4.
5.
Prosedur
Prosedur adalah tentang bagaimana menggunakan atau menjalankan sistem. Hal ini terkait dengan dengan
bagaimana pengguna melakukan :
Log on ke DBMS;
Menggunakan fasilitas DBMS tertentu atau program aplikasi;
Memulai dan menghentikan DBMS;
Membuat salinan cadangan dari database;
Menangani kegagalan perangkat keras atau perangkat lunak atau melakukan perbaikan kesalahan,
bagaimana memulihkan database;
Mengubah struktur tabel, reorganisasi database, meningkatkan kinerja, atau arsip data ke penyimpanan
sekunder.
Pengguna yang terlibat dalam sistem
1.4 PERAN DALAM LINGKUNGAN BASIS DATA
Terdapat beberapa orang yang memiliki peran dalam lingkungan DBMS, yaitu antara lain :
1. Data and Database Administrators
Data Administrator (DA) bertanggung jawab atas pengelolaan sumber daya data, termasuk perencanaan
database, pengembangan dan pemeliharaan, kebijakan dan prosedur, dan konseptual / logis desain database.
The DA berkonsultasi dengan dan menyarankan manajer senior, memastikan bahwa arah pengembangan
database pada akhirnya akan mendukung tujuan perusahaan.
10. 2.
3.
4.
Database Administrator (DBA) bertanggung jawab untuk realisasi fisik Database, termasuk desain fisik
database dan implementasi, keamanan dan integritas pengendalian, pemeliharaan sistem operasional, dan
memastikan kinerja sistem memuaskan bagi pengguna....
Database Designers
Perancang database logis berkaitan dengan identifikasi data (entitas dan atribut), hubungan antara data, dan
kendala pada data yang akan disimpan dalam database. Perancang database logis harus memiliki pemahaman
yang menyeluruh dan lengkap tentang data organisasi dan aturan bisnis terkait.
Application Developers
Setelah database telah diimplementasikan, program aplikasi yang diperlukan oleh pengguna akhir harus
diterapkan juga. Ini adalah tanggung jawab pengembang aplikasi. Biasanya, pengembang aplikasi bekerja dari
spesifikasi yang dihasilkan oleh sistem analis. Setiap program berisi pernyataan dalam DBMS untuk melakukan
beberapa operasi pada database.
End-Users
Para pengguna akhir adalah 'mitra' bagi database, yang dirancang, diimplementasikan, dan dipertahankan
untuk melayani kebutuhan informasi mereka. Pengguna akhir dapat diklasifikasikan menurut cara mereka
menggunakan sistem:
Naïve users, biasanya tidak peduli dengan DBMS. Mereka mengakses database melalui
program aplikasi yang dibuat sesederhana mungkin.
Sophisticated users, biasanya tipe pengguna ini akrab dengan struktur database dan fasilitas yang
ditawarkan oleh DBMS.
1.5 SEJARAH DBMS
Generasi pertama DBMS didesain oleh Charles Bachman di perusahaan
General Electric pada awal tahun 1960, disebut sebagai Penyimpanan Data
Terintegrasi (Integrated Data Store). Dibentuk dasar untuk model data
jaringan yang kemudian distandardisasi oleh Conference on Data System
Languages (CODASYL). Bachman kemudian menerima ACM Turing Award
(Penghargaan semacam Nobel pada ilmu komputer) di tahun 1973. Dan pada
akhir 1960, IBM mengembangkan sistem manajemen informasi (Information
Management System) DBMS. IMS dibentuk dari representasi data pada
kerangka kerja yang disebut dengan model data hirarki. Dalam waktu yang
sama, dikembangkan sistem SABRE sebagai hasil kerjasama antara IBM
dengan perusahaan penerbangan Amerika. Sistem ini memungkinkan user
untuk mengakses data yang sama pada jaringan komputer.
Charles W. Bachman
11. Edgar Frank "Ted" Codd
Kemudian pada tahun 1970, Edgar Codd, di Laboratorium Penelitian di San Jose,
mengusulkan model data relasional. Di tahun 1980, model relasional menjadi
paradigma DBMS yang paling dominan. Bahasa query SQL dikembangkan untuk
basis data relasional sebagai bagian dari proyek Sistem R dari IBM. SQL
distandardisasi di akhir tahun 1980, dan SQL-92 diadopsi oleh American National
Standards Institute (ANSI) dan International Standards Organization (ISO).
Program yang digunakan untuk eksekusi bersamaan dalam basis data disebut
transaksi. User menulis programnya, dan bertanggung jawab untuk menjalankan
program tersebut secara bersamaan terhadap DBMS. Pada tahun 1999, James
Gray memenangkan Turing Award untuk kontribusinya pada manajemen
transaksi dalam DBMS.
Pada akhir tahun 1980 dan permulaan 1990, banyak bidang sistem basis data yang dikembangkan. Penelitian pada
bidang basis data meliputi bahasa query yang powerful, model data yang lengkap, dan penekanan pada dukungan
analisis data yang kompleks dari semua bagian organisasi. Beberapa vendor memperluas sistemnya dengan
kemampuan penyimpanan tipe data baru semisal image dan text, dan kemampuan query yang kompleks. Sistem
khusus/spesial dikembangkan oleh banyak vendor untuk membuat data warehouse, mengkonsolidasi data dari
beberapa basis data. Fenomena yang paling menarik adalah adanya Enterprise Resource Planning (ERP) dan
Management Resource Planning (MRP), yang menambahkan substansial layer dari fitur berorientasi pada aplikasi.
Paket yang termasuk didalamnya meliputi Baan, Oracle, PeopleSoft, SAP, dan Siebel. Paket-paket ini
mengidentifikasi himpunan tugas secara umum (misal manajemen inventori, perencanaan sumber daya manusia,
analisis finansial) dan menyediakan aplikasi layer secara umum untuk menangani keprluan tersebut. Data disimpan
dalam DBMS relasional, dan aplikasi layer dapat disesuaikan untuk perusahaan yang berbeda. Lebih jauh lagi, DBMS
memasuki dunia internet.
Pada saat generasi pertama dari Web site menyimpan datanya secara eksklusif dalam file system operasi,
maka saat ini DBMS dapat digunakan untuk menyimpan data yang dapat diakses melalui Web browser. Query dapat
digenerate melalui form Web, dan format jawabannya menggunakan markup language semisal HTML untuk
mempermudah tampilan pada browser. Semua vendor basis data menambahkan fitur ini untuk DMS mereka.
Manajemen basis data mempertimbangkan pentingnya suatu data bersifat on-line, dan dapat diakses melalui
jaringan komputer. Saat sekarang bidang seperti ini diwujudkan dalam basis data multimedia, video interaktif,
perpustakaan digital, proyek ilmuwan seperti proyek pemetaan, proyek sistem observasi bumi milik NASA, dll.
1.6 KELEBIHAN DAN KEKURANGAN DARI DBMS
Sistem manajemen database telah menjanjikan potensi keuntungan. Namun, ada juga kekurangannya.
1.6.1 KELEBIHAN DARI DBMS
Adapun kelebihan menggunakan DBMS adalah :
a. Pengendalian redundansi data
Pendekatan database mencoba untuk menghilangkan redundansi dengan mengintegrasikan file sehingga
beberapa salinan data yang sama tidak tersimpan.
b. Konsistensi data
12. Dengan menghilangkan atau mengontrol redundansi, berarti kita telah mengurangi risiko terjadinya
ketidakkonsistenan. Jika item data disimpan sekali dalam database, setiap melakukan update nilai dilakukan
hanya sekali maka nilai baru akan segera tersedia untuk semua pengguna.
c. Informasi lebih lanjut dengan jumlah data yang sama
Dengan integrasi data operasional, dimungkinkan bagi organisasi untuk memperoleh informasi tambahan dari
data yang sama.
d. Berbagi data
Biasanya, file yang dimiliki oleh seseorang atau departemen yang menggunakannya. Di sisi lain, database milik
seluruh organisasi dan dapat dibagi kepada semua pengguna resmi.
e. Peningkatan integritas data
Integritas dari suatu basis data mengacu pada validitas dan konsistensi data yang tersimpan. Integritas biasanya
terkendala konsistensi aturan (basis data tidak diperbolehkan untuk melanggar aturan).
f. Peningkatan keamanan
Keamanan basis data adalah suatu sistem perlindungan bagi basis data dari pengguna yang tidak sah. Tanpa
prosedur keamanan yang tepat dan sesuai, membuat integrasi data lebih rentan dibandingkan dengan sistem
berbasis file.
g. Penegakan standar
Integrasi memungkinkan DBA untuk mendefinisikan dan mematuhi standar yang diperlukan. Bisa saja standar
regulasi tiap departemen, standar organisasi, nasional, atau internasional. Yang terpenting adalah mematuhi
standar baku format data untuk memfasilitasi pertukaran data antar sistem, konvensi penamaan, standar
dokumentasi, prosedur update, dan aturan hak akses pengguna.
h. Skala ekonomi
Menggabungkan semua data operasional organisasi ke dalam satu database, dan menciptakan satu set aplikasi
yang bekerja pada sumber data, sebagai upaya penghematan biaya.
i. Menyeimbangkan konflik kebutuhan dan persyaratan.
Setiap user atau departemen memiliki kebutuhan yang mungkin bertentangan dengan kebutuhan pengguna
lain. Karena database di bawah kendali DBA, DBA dapat membuat keputusan tentang penggunaan operasional
basis data terbaik organisasi secara keseluruhan.
j. Peningkatan aksesibilitas dan responsif data
Sebagai hasil dari integrasi, data dapat melintasi batas-batas departemen yang diakses secara langsung ke
pengguna akhir.
k. Peningkatan produktivitas
DBMS menyediakan banyak fungsi standar bahwa programmer biasanya harus menulis dalam aplikasi berbasis
file. Pada tingkat dasar, DBMS menyediakan semua rutinitas penanganan berkas tingkat rendah yang khas
dalam program aplikasi.
l. Peningkatan pemeliharaan melalui data independence
DBMS memisahkan deskripsi data dari aplikasi, sehingga membuat aplikasi kebal terhadap perubahan dalam
deskripsi data.
m. peningkatan konkurensi
Dalam beberapa sistem berbasis file, jika dua atau lebih pengguna yang diizinkan untuk mengakses file yang
sama secara bersamaan, maka akses antara pengguna satu dengan yang lainnya akan saling yang
mengakibatkan hilangnya informasi atau bahkan hilangnya integritas.
n. Peningkatan layanan cadangan dan pemulihan
Banyak sistem berbasis file menempatkan tanggung jawab pada pengguna untuk membuat langkah-langkah
untuk melindungi data dari kegagalan ke sistem komputer atau program aplikasi.
13. 1.6.2 KEKURANGAN DARI DBMS
Kekurangan dari pendekatan basis data, yaitu :
1. Kompleksitas
Penyediaan fungsi DBMS yang kita harapkan menambah kerumitan dalam merancang basis data. Desainer dan
pengembang, database administrator, dan pengguna akhir harus benar-benar memahami fungsi sistem.
Kegagalan dalam memahami sistem dapat menyebabkan keputusan desain yang buruk, konsekuensi serius
yang berdampak besar bagi suatu organisasi.
2. Ukuran
Kompleksitas dan luasnya fungsionalitas DBMS membutuhkan banyak perangkat lunak yang memerlukan
kapasitas ruang penyimpanan yang cukup tinggi dan komponen pendukung berkecepatan tinggi agar memori
berjalan efisien.
3. Pembiayaan DBMS
Biaya DBMS bervariasi, tergantung pada lingkungan dan fungsionalitas yang akan diimplementasikan.
4. Biaya perangkat keras tambahan
Persyaratan penyimpanan disk untuk DBMS dan database mungkin memerlukan ruang penyimpanan
tambahan. Selanjutnya, untuk mencapai kinerja maksimal, mungkin perlu untuk membeli mesin yang lebih
besar, bahkan mungkin sebuah mesin yang didedikasikan hanya untuk menjalankan DBMS.
5. Biaya konversi
Dalam kondisi dan situasi tertentu , biaya DBMS dan ekstra perangkat keras mungkin tidak signifikan
dibandingkan dengan biaya konversi aplikasi yang ada untuk dijalankan pada DBMS. Biaya ini juga mencakup
biaya pelatihan staf untuk menggunakan sistem baru ini, dan mungkin kerja staf ahli untuk membantu
dalammelakukan konversi dan menjalankan sistem.
6. Performa
Biasanya, sistem berbasis file ditulis untuk aplikasi tertentu, seperti faktur. Akibatnya, kinerja secara umum
sangat baik. Namun, DBMS diharuskan untuk dapat memenuhi banyak aplikasi, yang berdampak pada
penurunan kecepatan proses pengerjaan.
7. Dampak kegagalan yang lebih tinggi
Sentralisasi sumber daya meningkatkan kerentanan sistem. Karena semua pengguna dan aplikasi bergantung
pada ketersediaan DBMS, kegagalan komponen-komponen tertentu dapat membawa operasi berhenti.