SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  35
Dari pengertian :
     dy          y    y2       y1
m                                   tg
     dx          x    x2       x1
dimana m = gradien dan gambar :
                        Y=f(x)
            y2

                               y
       y1
                      x
                 x1       x2   X
                                     HOME
Maka dapat disimpulkan
             dy      y2    y1
1. f ' (x)                         m
             dx      x2    x1
  m suatu gradien
2. Jika terdapat persamaan kurva
   y = f(x) maka garis singgung kurva
   pada titik singgung (x1, y1) adalah
   y = mx + (y1 – mx1) dimana m = f’(x)
                                       HOME
3. Beberapa keadaan garis :
   a. Jika gradiennya > 0, maka
      keadaan garis naik.
   b. Jika gradiennya < 0, maka
      keadaan garis turun.
   c. Jika gradiennya = 0, maka
      keadaan garis mendatar.

                                  HOME
Contoh 1:
Tentukan persamaan garis singgung
kurva y = 3x2 – 4x + 5 pada titik (1, 4)
 Jawab :
   m = y’ = 6x – 4
   x = 1 m = 6(1) – 4 = 2
   Pers. garis singgung :
   y = mx + c     c = y1 – mx1
   y = 2x + (4 – 2.1) = 2x – 2
                                           HOME
Contoh 2 :
Tentukan persamaan garis singgung kurva
 berikut : y = x3 – 3x2 + 6 pada titik (2, 2)

  Jawab :
    m = 3x2 – 6x
    x = 2 m = 3(2)2 – 6(2) = 0
    Pers. garis singgung :
    y = mx + c     c = y1 – mx1
    y = 0.x + (2 – 0.2)
    y=2                                HOME
Contoh 2 :
Tentukan persamaan garis singgung kurva
y = x3+3x2+x+2 pada titik (a, 3) sejajar dengan
garis y = -2x – 5
Jawab :
y = x3+3x2+x+2         m1 = 3x2+6x+1
y = -2x – 5      m2 = -2 m1= m2= -2
   x = a m1 = -2
  3a2+6a+1= -2
  3a2+6a+3= 0       a = -1 titik singgung (-1, 3)
   a2+2a+1= 0
      (a +1)(a+1) = 0
                                           HOME
m = -2 dan titik singgung
(-1, 3)   y = mx + (y1 – mx1)
          y = -2x + [3 – (-2)(-1)]
          y = -2x + 1




                                     HOME
4. Hubungan kurva dengan garis singgung
   kurva :
   1. Jika garis singgung kurva
    bergradien > 0, maka kurva naik.
 2. Jika garis singgung kurva
    bergradien < 0, maka kurva turun.
 3. Jika garis singgung kurva
    bergradien = 0, kurva pada titik
    singgungnya mencapai stasioner
    (tidak naik dan tidak turun /mendatar)

                                             HOME
5. Beberapa keadaan di sekitar titik
   stasioner pada kurva :
1.       f’(x )
           1       +      0
     Keadaan       /            
Bentuk gambarnya

 Berarti titik stasionernya maksimum di
 (x1, f(x1)), maka Nilai maksimum fungsi
 adalah ymaks= f(x1)
                                       HOME
2.    f‘(x2)             0     +
     Keadaan                  /

Bentuk gambarnya

Berarti titik stasioner minimum di titik
           (x2, f(x2)).
Maka nilai minimum fungsi adalah :
           ymin = f(x2)
                                       HOME
4.    f‘(x2)          0
      Keadaan                

Bentuk gambarnya


 berarti titik stasioner merupakan titik
 belok di titik (x4, f(x4))
                                    HOME
2.    f‘(x2)             0     +
     Keadaan                  /

Bentuk gambarnya

Berarti titik stasioner minimum di titik
           (x2, f(x2)).
Maka nilai minimum fungsi adalah :
           ymin = f(x2)
                                       HOME
Gambarlah persamaan kurva berikut ini :
y = x3 - 6x2 + 9x – 1
Jawab :
  m = y’= 3x2 – 12 x + 9 = 0
          x2 – 4x + 3 = 0
        (x – 1)(x – 3) = 0
          x1=1, x2 = 3
     x3
 y1 = -   9x – 1
          6x2 +         y2 = x3 - 6x2 + 9x – 1
   =1–6+9–1               = 27 – 54 + 27 – 1
   =3                     =-1
                                             HOME
m         +         -        +
x                 1         3
                                Titik stasioner min.


Titik stasioner maks.
                            (3,-1)
 (1,3)



                                             HOME
Ilustrasi pengertian

Pengertian
                Ilustrasi fungsi naik dan
                           turun

Fungsi naik dan fungsi turun


              Latihan soal
Y=f(x)




         HOME
Dari pengertian :
m = tg α
m = f ‘ (x)
dan gambar :
                               Y=f(x)
            y2

                                y
       y1
                      x
                 x1       x2    X
                                        HOME
10          55
                        x3          x2      3x
                      3          10




10 x 2 11x 3   0      +          -          +
                           3/5        1/2

                   Jadi fungsi f(x) naik pada
                    interval x < 3/5 atau x > 1/2
10      55
                                    x3      x2       3x
                                  3      10




10 x 2   11x   3   0

                           +         -           +
                               3/5         1/2

                       Jadi fungsi f(x) naik pada
                        interval ½ < x < 3/5
Penggunaan turunan




Latihan soal
Merancang dan menyelesaikan model matematika
dari soal yang berhubungan dengan nilai
maksimum dan minimum:
Dalam kehidupan sehari-hari sering sekali, anda
dihadapkan pada persoalan nilai maksimum dan
nilai minimum seperti menentukan luas terbe –
besar, harga termurah, lintasan terbesar, dan kasus
lain serupa. Metode nilai maksimum dan nilai
minimum merupakan salah satu cara untuk
menyelesaikan persoalan-persoalan tersebut.

Untuk menyelesaikan nilai maksimum dan
minimum Rumus yang digunakan adalah : f’(x) = 0
                                              HOME
Ilustrasi menentukan luas maksimum suatu daerah
           Y
                                      Berapakah luas
                                      maksimum daerah
                   x   y
                         1    x 2 y 6 yang diarsir ?
                   6   3
      3                                   Jawab :

                             (x, y)
           Luas ?
              Luas ?          y
       0                              6     X
               x = 6 – 2y


                                                    HOME
Luas dalam fungsi y = L(y)
                  = x.y
                  = (6 – 2y)y
                  = 6y – 2y2
 Syarat ekstrim : f’(y) = 0
                6 – 4y = 0
                      y = 3/2
y = 3/2   L(y) = (6 – 2y)y
               = [6 – 2(3/2)] (3/2)
               = 3(3/2) = 9/2
Jadi luas maksimum = 9/2 satuan luas
                                       HOME
Kecepatan dan percepatan:
Untuk fungsi yang menyatakan sebagai jarak umumnya
disimbolkan sebagai s(t), s satuan jarak dan t satuan waktu
maka:
Kecepatan = v(t) = s’(t)
Percepatan = a(t) = v’(t)




                                                              HOME
Kecepatan dan percepatan:
Terdapat lintasan bola yang sedang menggelinding
  dengan persamaan lintasannya berbentuk
  h(t) = 3t2 – 12t + 10 dengan h ketinggian bola
  dalam meter dan t dalam detik.
a. Berapakah ketinggian bola pada saat 2 detik?
b. Berapakah kecepatan bola pada saat 3 detik?
c. Berapakah percepatan bola pada saat 5 detik?
d. Kapankah ketinggiannya mencapai minimum?
Jawab :
a. h(2) = 3t2 – 12t + 10
                            c. a(t) = v’(t) = 6 m/det2
       = 3(2)2 –12(2) +10
                            d. Syarat ekstrim:
       = 12 – 24 + 10
                              h’(t) = 0
       = - 2 meter
                              6t – 12 = 0     t = 2 detik
b. V(t) = h’(t) = 6t – 12
                            Jadi ketinggian minimum
              = 6(3) – 12
                              tercapai pada saat t = 2
              = 18 – 12
                              detik.
              = 6 m/det
1. Sebidang tanah berbentuk persegi panjang. Tanah ini akan
  dipagar untuk peternakan sapi. Pagar ka-wat yang tersedia
  panjangnya 800 m. Tentukan luas maksimum peternakan
  sapi itu !
2. Tinggi suatu roket setelah t detik adalah h(t)= 900t – 5t².
  Tentukan tinggi maksimum roket tersebut !
3.Suatu proyek akan diselesaikan dalam x hari. Jika biaya
  proyek per hari dinyatakan (3 x         200
                                                   60)
                                           x
  ribu rupiah, tentukan biaya minimum proyek tersebut !
Penerapan turunan

Contenu connexe

Tendances

Persamaan Diferensial [orde-2]
Persamaan Diferensial [orde-2]Persamaan Diferensial [orde-2]
Persamaan Diferensial [orde-2]
Bogor
 
Bab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluang
Bab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluangBab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluang
Bab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluang
Arif Windiargo
 
Basis dan Dimensi
Basis dan DimensiBasis dan Dimensi
Basis dan Dimensi
bagus222
 
Analisis bab1 bab2
Analisis bab1 bab2Analisis bab1 bab2
Analisis bab1 bab2
Charro NieZz
 
Distribusi Binomial, Poisson dan Normal ppt
Distribusi Binomial, Poisson dan Normal pptDistribusi Binomial, Poisson dan Normal ppt
Distribusi Binomial, Poisson dan Normal ppt
Aisyah Turidho
 

Tendances (20)

Deret Fourier
Deret FourierDeret Fourier
Deret Fourier
 
Modul 2 pd linier orde n
Modul 2 pd linier orde nModul 2 pd linier orde n
Modul 2 pd linier orde n
 
Sebaran peluang-bersama
Sebaran peluang-bersamaSebaran peluang-bersama
Sebaran peluang-bersama
 
03 limit dan kekontinuan
03 limit dan kekontinuan03 limit dan kekontinuan
03 limit dan kekontinuan
 
notasi leibniz
notasi leibniznotasi leibniz
notasi leibniz
 
Analisis Vektor ( Bidang )
Analisis Vektor ( Bidang )Analisis Vektor ( Bidang )
Analisis Vektor ( Bidang )
 
Persamaan Diferensial [orde-2]
Persamaan Diferensial [orde-2]Persamaan Diferensial [orde-2]
Persamaan Diferensial [orde-2]
 
Bab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluang
Bab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluangBab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluang
Bab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluang
 
Beberapa distribusi peluang diskrit (1)
Beberapa distribusi peluang diskrit (1)Beberapa distribusi peluang diskrit (1)
Beberapa distribusi peluang diskrit (1)
 
Ruang Hasil kali Dalam ( Aljabar Linear Elementer )
Ruang Hasil kali Dalam ( Aljabar Linear Elementer )Ruang Hasil kali Dalam ( Aljabar Linear Elementer )
Ruang Hasil kali Dalam ( Aljabar Linear Elementer )
 
turunan
turunanturunan
turunan
 
Integral Lipat Dua ( Kalkulus 2 )
Integral Lipat Dua ( Kalkulus 2 )Integral Lipat Dua ( Kalkulus 2 )
Integral Lipat Dua ( Kalkulus 2 )
 
aturan rantai
aturan rantaiaturan rantai
aturan rantai
 
Modul persamaan diferensial
Modul persamaan diferensialModul persamaan diferensial
Modul persamaan diferensial
 
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.3
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.3Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.3
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.3
 
Ruang Vektor ( Aljabar Linear Elementer )
Ruang Vektor ( Aljabar Linear Elementer )Ruang Vektor ( Aljabar Linear Elementer )
Ruang Vektor ( Aljabar Linear Elementer )
 
Basis dan Dimensi
Basis dan DimensiBasis dan Dimensi
Basis dan Dimensi
 
Sistem Homogen dan Invers-Matrik - Pertemuan 5.
Sistem Homogen dan Invers-Matrik - Pertemuan 5. Sistem Homogen dan Invers-Matrik - Pertemuan 5.
Sistem Homogen dan Invers-Matrik - Pertemuan 5.
 
Analisis bab1 bab2
Analisis bab1 bab2Analisis bab1 bab2
Analisis bab1 bab2
 
Distribusi Binomial, Poisson dan Normal ppt
Distribusi Binomial, Poisson dan Normal pptDistribusi Binomial, Poisson dan Normal ppt
Distribusi Binomial, Poisson dan Normal ppt
 

En vedette

Bab 7 penggunaan turunan
Bab 7 penggunaan turunanBab 7 penggunaan turunan
Bab 7 penggunaan turunan
Daud Sulaeman
 
Aplikasi Turunan di Bidang Ekonomi
Aplikasi Turunan di Bidang EkonomiAplikasi Turunan di Bidang Ekonomi
Aplikasi Turunan di Bidang Ekonomi
Eveline Aisyah
 
Aplikasi turunan-stt
Aplikasi turunan-sttAplikasi turunan-stt
Aplikasi turunan-stt
Liza II
 
Aplikasi Persamaan Differensial Dalam Bidang Ekonomi
Aplikasi Persamaan Differensial Dalam Bidang EkonomiAplikasi Persamaan Differensial Dalam Bidang Ekonomi
Aplikasi Persamaan Differensial Dalam Bidang Ekonomi
State University of Medan
 
Pembahasan soal snmptn 2012 matematika ipa kode 634
Pembahasan soal snmptn 2012 matematika ipa kode 634Pembahasan soal snmptn 2012 matematika ipa kode 634
Pembahasan soal snmptn 2012 matematika ipa kode 634
Wayan Sudiarta
 

En vedette (20)

Penggunaan turunan
Penggunaan turunanPenggunaan turunan
Penggunaan turunan
 
Bab 7 penggunaan turunan
Bab 7 penggunaan turunanBab 7 penggunaan turunan
Bab 7 penggunaan turunan
 
Aplikasi Turunan di Bidang Ekonomi
Aplikasi Turunan di Bidang EkonomiAplikasi Turunan di Bidang Ekonomi
Aplikasi Turunan di Bidang Ekonomi
 
terapan turunan
 terapan turunan  terapan turunan
terapan turunan
 
Aplikasi turunan-stt
Aplikasi turunan-sttAplikasi turunan-stt
Aplikasi turunan-stt
 
turunan
turunanturunan
turunan
 
Penerapan kalkulus Diferensial pada Matematika Ekonomi
Penerapan kalkulus Diferensial pada Matematika EkonomiPenerapan kalkulus Diferensial pada Matematika Ekonomi
Penerapan kalkulus Diferensial pada Matematika Ekonomi
 
Aplikasi Persamaan Differensial Dalam Bidang Ekonomi
Aplikasi Persamaan Differensial Dalam Bidang EkonomiAplikasi Persamaan Differensial Dalam Bidang Ekonomi
Aplikasi Persamaan Differensial Dalam Bidang Ekonomi
 
Matematika SMA - Bab diferensial (turunan)
Matematika SMA - Bab diferensial (turunan)Matematika SMA - Bab diferensial (turunan)
Matematika SMA - Bab diferensial (turunan)
 
Limit dan turunan fungsi
Limit dan turunan fungsiLimit dan turunan fungsi
Limit dan turunan fungsi
 
Statistik dan Komputasi Materi 1
Statistik dan Komputasi Materi 1Statistik dan Komputasi Materi 1
Statistik dan Komputasi Materi 1
 
TURUNAN
TURUNAN TURUNAN
TURUNAN
 
Copy of turunan
Copy of turunanCopy of turunan
Copy of turunan
 
Turunan fungsi
Turunan fungsiTurunan fungsi
Turunan fungsi
 
Cover modul & lks mat kls 3
Cover modul & lks mat kls 3Cover modul & lks mat kls 3
Cover modul & lks mat kls 3
 
Penggunaan turunan fungsi
Penggunaan turunan fungsiPenggunaan turunan fungsi
Penggunaan turunan fungsi
 
Fungsi naik dan fungsi turun
Fungsi naik dan fungsi turunFungsi naik dan fungsi turun
Fungsi naik dan fungsi turun
 
Matematika Ekonomi Diferensiasi fungsi sederhana
Matematika Ekonomi Diferensiasi fungsi sederhanaMatematika Ekonomi Diferensiasi fungsi sederhana
Matematika Ekonomi Diferensiasi fungsi sederhana
 
Langkah Dasar Pemrograman pada Aplikasi Dev C++
Langkah Dasar Pemrograman pada Aplikasi Dev C++Langkah Dasar Pemrograman pada Aplikasi Dev C++
Langkah Dasar Pemrograman pada Aplikasi Dev C++
 
Pembahasan soal snmptn 2012 matematika ipa kode 634
Pembahasan soal snmptn 2012 matematika ipa kode 634Pembahasan soal snmptn 2012 matematika ipa kode 634
Pembahasan soal snmptn 2012 matematika ipa kode 634
 

Similaire à Penerapan turunan (20)

Kalkulus 1-120325042516-phpapp02
Kalkulus 1-120325042516-phpapp02Kalkulus 1-120325042516-phpapp02
Kalkulus 1-120325042516-phpapp02
 
Ringkasanturunanfungsi
RingkasanturunanfungsiRingkasanturunanfungsi
Ringkasanturunanfungsi
 
Bab 3-turunan
Bab 3-turunanBab 3-turunan
Bab 3-turunan
 
Kul3 4 fungsi
Kul3 4 fungsiKul3 4 fungsi
Kul3 4 fungsi
 
Integral 2
Integral 2Integral 2
Integral 2
 
Modul matematika-kelas-xi-turunan-fungsi
Modul matematika-kelas-xi-turunan-fungsiModul matematika-kelas-xi-turunan-fungsi
Modul matematika-kelas-xi-turunan-fungsi
 
siiiiii
siiiiiisiiiiii
siiiiii
 
Matematika kelas xi turunan fungsi
Matematika kelas xi turunan fungsiMatematika kelas xi turunan fungsi
Matematika kelas xi turunan fungsi
 
Turunan
TurunanTurunan
Turunan
 
Aplikasi
AplikasiAplikasi
Aplikasi
 
6. Derivatif.pptx
6. Derivatif.pptx6. Derivatif.pptx
6. Derivatif.pptx
 
Workshop kelompok suku banyak
Workshop kelompok   suku banyakWorkshop kelompok   suku banyak
Workshop kelompok suku banyak
 
Modul-turunan.pdf
Modul-turunan.pdfModul-turunan.pdf
Modul-turunan.pdf
 
Soal Evaluasi fungsi Turunan
Soal Evaluasi fungsi TurunanSoal Evaluasi fungsi Turunan
Soal Evaluasi fungsi Turunan
 
19. modul turunan (diferensial) pak sukani
19. modul turunan (diferensial) pak sukani19. modul turunan (diferensial) pak sukani
19. modul turunan (diferensial) pak sukani
 
04 turunan
04 turunan04 turunan
04 turunan
 
Mat 257
Mat 257Mat 257
Mat 257
 
Polinomial
PolinomialPolinomial
Polinomial
 
Makalah kalkulus lanjut
Makalah kalkulus lanjutMakalah kalkulus lanjut
Makalah kalkulus lanjut
 
Turunan (Differensial)
Turunan (Differensial)Turunan (Differensial)
Turunan (Differensial)
 

Penerapan turunan

  • 1.
  • 2.
  • 3.
  • 4.
  • 5. Dari pengertian : dy y y2 y1 m tg dx x x2 x1 dimana m = gradien dan gambar : Y=f(x) y2 y y1 x x1 x2 X HOME
  • 6. Maka dapat disimpulkan dy y2 y1 1. f ' (x) m dx x2 x1 m suatu gradien 2. Jika terdapat persamaan kurva y = f(x) maka garis singgung kurva pada titik singgung (x1, y1) adalah y = mx + (y1 – mx1) dimana m = f’(x) HOME
  • 7. 3. Beberapa keadaan garis : a. Jika gradiennya > 0, maka keadaan garis naik. b. Jika gradiennya < 0, maka keadaan garis turun. c. Jika gradiennya = 0, maka keadaan garis mendatar. HOME
  • 8. Contoh 1: Tentukan persamaan garis singgung kurva y = 3x2 – 4x + 5 pada titik (1, 4) Jawab : m = y’ = 6x – 4 x = 1 m = 6(1) – 4 = 2 Pers. garis singgung : y = mx + c c = y1 – mx1 y = 2x + (4 – 2.1) = 2x – 2 HOME
  • 9. Contoh 2 : Tentukan persamaan garis singgung kurva berikut : y = x3 – 3x2 + 6 pada titik (2, 2) Jawab : m = 3x2 – 6x x = 2 m = 3(2)2 – 6(2) = 0 Pers. garis singgung : y = mx + c c = y1 – mx1 y = 0.x + (2 – 0.2) y=2 HOME
  • 10. Contoh 2 : Tentukan persamaan garis singgung kurva y = x3+3x2+x+2 pada titik (a, 3) sejajar dengan garis y = -2x – 5 Jawab : y = x3+3x2+x+2 m1 = 3x2+6x+1 y = -2x – 5 m2 = -2 m1= m2= -2 x = a m1 = -2 3a2+6a+1= -2 3a2+6a+3= 0 a = -1 titik singgung (-1, 3) a2+2a+1= 0 (a +1)(a+1) = 0 HOME
  • 11. m = -2 dan titik singgung (-1, 3) y = mx + (y1 – mx1) y = -2x + [3 – (-2)(-1)] y = -2x + 1 HOME
  • 12. 4. Hubungan kurva dengan garis singgung kurva : 1. Jika garis singgung kurva bergradien > 0, maka kurva naik. 2. Jika garis singgung kurva bergradien < 0, maka kurva turun. 3. Jika garis singgung kurva bergradien = 0, kurva pada titik singgungnya mencapai stasioner (tidak naik dan tidak turun /mendatar) HOME
  • 13. 5. Beberapa keadaan di sekitar titik stasioner pada kurva : 1. f’(x ) 1 + 0 Keadaan / Bentuk gambarnya Berarti titik stasionernya maksimum di (x1, f(x1)), maka Nilai maksimum fungsi adalah ymaks= f(x1) HOME
  • 14. 2. f‘(x2) 0 + Keadaan / Bentuk gambarnya Berarti titik stasioner minimum di titik (x2, f(x2)). Maka nilai minimum fungsi adalah : ymin = f(x2) HOME
  • 15. 4. f‘(x2) 0 Keadaan Bentuk gambarnya berarti titik stasioner merupakan titik belok di titik (x4, f(x4)) HOME
  • 16. 2. f‘(x2) 0 + Keadaan / Bentuk gambarnya Berarti titik stasioner minimum di titik (x2, f(x2)). Maka nilai minimum fungsi adalah : ymin = f(x2) HOME
  • 17. Gambarlah persamaan kurva berikut ini : y = x3 - 6x2 + 9x – 1 Jawab : m = y’= 3x2 – 12 x + 9 = 0 x2 – 4x + 3 = 0 (x – 1)(x – 3) = 0 x1=1, x2 = 3 x3 y1 = - 9x – 1 6x2 + y2 = x3 - 6x2 + 9x – 1 =1–6+9–1 = 27 – 54 + 27 – 1 =3 =-1 HOME
  • 18. m + - + x 1 3 Titik stasioner min. Titik stasioner maks. (3,-1) (1,3) HOME
  • 19. Ilustrasi pengertian Pengertian Ilustrasi fungsi naik dan turun Fungsi naik dan fungsi turun Latihan soal
  • 20. Y=f(x) HOME
  • 21.
  • 22. Dari pengertian : m = tg α m = f ‘ (x) dan gambar : Y=f(x) y2 y y1 x x1 x2 X HOME
  • 23.
  • 24. 10 55 x3 x2 3x 3 10 10 x 2 11x 3 0 + - + 3/5 1/2 Jadi fungsi f(x) naik pada interval x < 3/5 atau x > 1/2
  • 25. 10 55 x3 x2 3x 3 10 10 x 2 11x 3 0 + - + 3/5 1/2 Jadi fungsi f(x) naik pada interval ½ < x < 3/5
  • 26.
  • 28. Merancang dan menyelesaikan model matematika dari soal yang berhubungan dengan nilai maksimum dan minimum: Dalam kehidupan sehari-hari sering sekali, anda dihadapkan pada persoalan nilai maksimum dan nilai minimum seperti menentukan luas terbe – besar, harga termurah, lintasan terbesar, dan kasus lain serupa. Metode nilai maksimum dan nilai minimum merupakan salah satu cara untuk menyelesaikan persoalan-persoalan tersebut. Untuk menyelesaikan nilai maksimum dan minimum Rumus yang digunakan adalah : f’(x) = 0 HOME
  • 29. Ilustrasi menentukan luas maksimum suatu daerah Y Berapakah luas maksimum daerah x y 1 x 2 y 6 yang diarsir ? 6 3 3 Jawab : (x, y) Luas ? Luas ? y 0 6 X x = 6 – 2y HOME
  • 30. Luas dalam fungsi y = L(y) = x.y = (6 – 2y)y = 6y – 2y2 Syarat ekstrim : f’(y) = 0 6 – 4y = 0 y = 3/2 y = 3/2 L(y) = (6 – 2y)y = [6 – 2(3/2)] (3/2) = 3(3/2) = 9/2 Jadi luas maksimum = 9/2 satuan luas HOME
  • 31. Kecepatan dan percepatan: Untuk fungsi yang menyatakan sebagai jarak umumnya disimbolkan sebagai s(t), s satuan jarak dan t satuan waktu maka: Kecepatan = v(t) = s’(t) Percepatan = a(t) = v’(t) HOME
  • 32. Kecepatan dan percepatan: Terdapat lintasan bola yang sedang menggelinding dengan persamaan lintasannya berbentuk h(t) = 3t2 – 12t + 10 dengan h ketinggian bola dalam meter dan t dalam detik. a. Berapakah ketinggian bola pada saat 2 detik? b. Berapakah kecepatan bola pada saat 3 detik? c. Berapakah percepatan bola pada saat 5 detik? d. Kapankah ketinggiannya mencapai minimum?
  • 33. Jawab : a. h(2) = 3t2 – 12t + 10 c. a(t) = v’(t) = 6 m/det2 = 3(2)2 –12(2) +10 d. Syarat ekstrim: = 12 – 24 + 10 h’(t) = 0 = - 2 meter 6t – 12 = 0 t = 2 detik b. V(t) = h’(t) = 6t – 12 Jadi ketinggian minimum = 6(3) – 12 tercapai pada saat t = 2 = 18 – 12 detik. = 6 m/det
  • 34. 1. Sebidang tanah berbentuk persegi panjang. Tanah ini akan dipagar untuk peternakan sapi. Pagar ka-wat yang tersedia panjangnya 800 m. Tentukan luas maksimum peternakan sapi itu ! 2. Tinggi suatu roket setelah t detik adalah h(t)= 900t – 5t². Tentukan tinggi maksimum roket tersebut ! 3.Suatu proyek akan diselesaikan dalam x hari. Jika biaya proyek per hari dinyatakan (3 x 200 60) x ribu rupiah, tentukan biaya minimum proyek tersebut !