2. Aset yang paling likuid adalah Kas, maka likuiditas suatu aset diukur dengan
kedekatannya dengan kas. Piutang menduduki posisi kedua setelah kas
karena hanya dengan satu langkah saja (piutang dibayar), piutang akan
berubah menjadi kas. Posisi selanjutnya adalah persediaan. Persediaan
membutuhkan dua langkah untuk menjadi kas.
Kenapa perusahaan memegang kas ?
Secara umum kas merupakan aset yang paling tidak produktif
dibandingkan dengan aset lainnya. Ditinjau dari sisi produktivitas
memegang aset seminimal mungkin merupakan pilihan yang baik untuk
perusahaan.
Ada beberapa motif kenapa perusahaan memegang kas yaitu :
1. Motif transaksi
Kas diperlukan untuk memenuhi kebutuhan transaksi. Transaksi
perusahaan berasal dari penjualan (perusahaan menerimas kas).
Perusahaan harus membayar utang dagang, membeli bahan mentah dll
3. Yang merupakan kas keluar.
Jika kas keluar lebih besar dari kas masuk maka perusahaan bisa menghadapi
masalah likuiditas. Untuk mengatasi hal-hal tsb diatas maka perusahaan harus
memegang kas.
2. Motif berjaga-jaga
Perusahaan perlu memegang kas adalah u ntuk berjaga-jaga menghadapi
ketidak pastian di masa mendatang. Misalnya perusahaan tiba-tiba harus
membayar kebutuhan yang mendadak.
3. Kebutuhan di masa mendatang
Kebutuhan kas akan meningkat pada saat ada kejadian-kejadian tertentu
dimasa mendatang. Misalnya peluncuran produk baru.
Ada 3 hal yang dilakukan oleh seorang manajer keuangan dalam mengelola
kas.
1. Mempercepat pemasukan kas.
2. Memperlambat pengeluaran kas.
3. Memelihara saldo kas yang optimal.
4. Mempercepat pemasukan kas
Tujuannya adalah untuk menaikkan ketersediaan kas
Terdapat beberapa cara untuk mempercepat pemasukan kas Yaitu :
1. Penjualan Kas.
Merupakan cara yang paling langsung. Dengan penjualan kas tanpa
piutang perusahaan akan memperoleh kas. Piutang atau kredit hanya
akan menunda penerimaan kas. Tetapi piutang atau penjualan kredit
kadang-kadang dibutuhkan oleh perusahaan.
2. Potongan Kas.
Potongan kas ditujukan untuk mempercepat pembayaran piutang oleh
pembeli/ pelanggan perusahaan. Term atau persyaratan potongan kas
biasanya dinyatakan 1/10 – n/30
3. Desentralisasi pusat penerimaan pembayaran
Perusahaan menentukan beberapa daerah yang menjadi pusat
penerimaan dan pembayaran.
5. 4. Lockboxes yaitu membuat kotak-kotak penerimaan yang ditaruh di kantor
pos, sehingga pelanggan cukup memasukkan pembayaran di kotak pos
terdekat.
Memperlambat Pengeluaran Kas
Tujuannya agar perusahaan mempunyai kesempatan yang lebih lama
untuk menggunakan kas.
Namun harus ada pembatasan yang perlu diperhatikan yaitu reputasi
perusahaan tidak turun karena memperlambat aliran kas keluar.
Cara yang dapat digunakan untuk memperlambat pengeluaran kas adalah
:
1. Membeli dengan kredit
berarti supplier mendanai dulu pembelian yang dilakukan oleh
perusahaan. Perusahaan mempunyai kesempatan untuk menunda
pengeluaran kas.
6. Biasanya pembelian dengan kredit lebih mahal daripada
pembelian secara tunai. Untuk itu perusahaan perlu meng
hitung manfaat dan biaya yang berkaitan dengan pembelian
kredit.
2. Memanfaatkan float
Float merupakan selisih perbedaan saldo bank dengan saldo kas
perusahaan.
Misalkan perusahaan mempunyai saldo kas Rp. 1 juta. Kemudian
perusahaan mengeluarkan cek senilai Rp. 300 ribu. Saldo kas
perusahaan akan tercatat menjadi Rp. 700 rb. Tetapi saldo di bank tidak
langsung tercatat 700 rb karena cek tsb tidak langsung diuangkan. Ada
tenggang waktu untuk menguangkan cek. Apabila perusahaan bisa
menaksir jumlah float setiap periodenya dengan cukup akurat maka
float tsb bisa dimanfaatkan sebagai sumber dana.
3. Menggunakan draft
Darft merupakan tanda bayar yang harus diotorisasi oleh pihak
perusahaan untuk kemudian dibayarkan. Istilah kas bon sering
digunakan.
7. 4. Pembayaran secara sentral
yaitu setiap tagihan yang datang ke cabang perusahaan akan diserahkan ke pusat
untuk diotorisasi. Setelah pusat memberikan otorisasi baru diserahkan lagi ke
cabang dan baru bisa dibayarkan.
5. Cek dibayarkan pada hari tertentu
Cek bisa dipakai untuk memperlambat pembayaran kas.
Misalnya cek dibayarkan pada hari Jumat siang, sehingga cek baru bisa
diuangkan paling cepat hari Senin.
Analisis Manfaat dan Biaya untuk mempercepat/ memperlambat
Aliran kas
Analisis ini dapat digunakan untuk memutuskan apakah alternatif
mempercepat atau memperlambat aliran kas sebaiknya dilakukan atau
tidak. Bila dilakukan maka manfaat yang diperoleh lebih besar dibandingkan
dengan biayanya.
8. Menentukan Saldo Kas Optimal
Memegang kas mempunyai trade off tingkat keuntungan dan resiko.
Semakin besar saldo kas semakin likuid perusahaan dan semakin aman
dari resiko kekurangan kas.
9. Kas yang besar menyebabkan kurangnya produktivitas aset perusahaan karena secara
umum kas merupakan aset yang paling rendah produktivitasnya. Bila kas terlalu kecil
menyebabkan operasi perusahaan terganggu.
Maka perusahaan perlu memegang saldo kas yang optimal yaitu saldo kas
yang bisa menjaga likuiditas perusahaan dan juga bisa menjaga
produktivitas perusahaan.
Terdapat beberapa pendekatan/ teknik untuk menentukan saldo kas
optimal yaitu :
1. Model Baumol ( Persediaan untuk kas )
Tujuan model ini adalah untuk menghitung saldo kas yang optimal yaitu
saldo kas yang bisa meminimalkan total biaya transaksi.
Total biaya transaksi yang untuk memperoleh saldo kas optimal terdiri
dari :
a. Biaya simpan yang berupa biaya kesempatan/ opportunity cost yang
muncul karena perusahaan memegang kas.
10. Biaya kesempatan disini adalah pendapatan bunga yang tidak bisa diperoleh karena
perusahaan memegang kas. Pendapatan bunga dihitung sebagai tingkat bunga
investas pada surat berharga dikali dengan saldo kas rata-rata.
b. Biaya transaksi yaitu biaya yang harus dikeluarkan ketika manajer
keuangan menjual surat berharga atau biaya yang dikeluarkan untuk
memperoleh saldo kas tersebut.
Biaya total dapat ditulis sbb :
Biaya total = Biaya simpan + Biaya transaksi
TC = (C/2)i + (T/C)b
dimana :
C = saldo kas optimal yang akan dicari
i = tingkat bunga
T = total kebutuhan kas dalam satu periode
b = biaya order kas.
11. Pola konsumsi kas menurut Model Baumol
C
C/2
Waktu
Pada awal peiode saldo kas sebesar C. Kemudian kas digunakan secara
konstan sampai akhirnya menjadi nol.
Pada saat nol kas diisi kembali dengan kas sebesar C
12. Keterbatasan model Baumol :
1. Penggunaan kas yang konstan setiap periodenya.
2. Selama interval waktu tidak terdapat adanya kas masuk.
3. Tidak mempertimbangkan kemungkinan persediaan untuk keamanan
Untuk menghitung saldo kas optimal dilakukan dari turunan pertama
(defrensiasi) dari persamaan diatas dan kemudian menyamakan hasil
deferensiasi dengan nol.
ɖ TC/ ɖ C = - bT/ C2 + i/2 = 0 atau
bT/ C2 = i/2 atau
C2 = 2 bT/i atau
C = ( 2 bT/i) 1/2
Contoh :
13. Kebutuhan kas suatu perusahaan selama 1 bulan Rp. 20 juta. Perusahaan memperoleh
kas dengan menjual surat berharga. Biaya transaksi peroleh kas adalah Rp. 10 ribu.
Tingkat bunga 18 % per tahun atau 1,5 % per bulan. Berapa saldo kas optimal
perusahaan ?
Saldo kas optimal perusahaaan
C = [ (2 x 10.000 x 20.000.000)/ 0,015] ½
= 5.163.978
Maka dalam 1 bulan perusahaan melakukan order pengisian kas sebamyak
20.000.000/ 5.163.978 = 3,9 x atau 4 x
Bila kas menyentuh angka nol, maka kas baru sebesar Rp. 5.163.978 akan
segera datang.
Biaya total yang terjadi adalah :
TC = (C/2)i + (T/C)b
( 5.163.978/2) x 0,015 + (20.000.000/5.163.978) x
10.000
= 38.730 + 38.730 = 77.460
14. Dari perhitungan menghasilkan biaya simpan Rp. 38.730 dan biaya transaksi
Rp. 38.730.
Rata-rata kas adalah 5.163.978/2 = 2.581.989
Karna 1 bulan dilakukan 3,9 x pesanan kas, maka dalam 1 bulan ada 3,9 x
siklus kas.
Misalkan 1 bulan = 30 hari maka 1 siklus mencakup 30/3,9 = 7,7 hari.
Konsumsi kas setiap harinya adalah :
5.163.978/ 7,7 = 670.646.
Model ini mempunyai keterbatasan dimana pembayaran kas jarang bisa
diperkirakan sepenuhnya.
Untuk mengisi ketidak pastian kita perlu menambah saldo besi / safety
stock ( saldo tetap diatas nol ).
Misalkan saldo besi yang ditetapkan perusahaan Rp. 5.000.000 maka saldo
kas baru adalah :
15. 5.163.978 + 5.000.000 = 10.163.978
b. Model Miller – Orr ( Model Random Aliran Kas )
Jika ketidakpastian aliran kas cukup besar maka model Miller-Orr dapat
digunakan.
Model ini mengasumsikan saldo aliran kas harian bersifat random, tidak
konstan yang oleh Miller-Orr digambarkan sbb
Saldo kas
h
z
Waktu
16. Gambar menunjukkan fluktuasi aliran kas harian. Garis h adalah batas atas dan garis z
batas bawah. Jika saldo kas harian berfluktuasi diantra h dengan z maka tidak ada
tindakan apa-apa yang perlu dilakukan.
Tetapi jika saldo kas harian menyentuh saldo nol maka surat berharga senilai z
dijual (saldo kas bertambah dengan z). Dan jika saldo kas menyentuh h maka
surat berharga senilai h – z dibeli ( saldo kas menurun senilai h-z) agar saldo
kas kembali ke level z. Perhitungan batas h dengan z dipengaruhi oleh
beberapa hal :
a. Biaya transaksi pengalihan kas dari dan ke surat berharga.
b. Biaya simpan yang berupa biaya kesempatan yang hilang karena dana yang
tertanam di kas (bunga yang hilang),
c. Fluktuasi saldo kas harian.
Nilai Z bisa dihitung dengan formula :
Z = ( 3 b σ2 / 4 i ) 1/3
h = 3 Z
C = 4 Z/ 3
Dimana :
17. Z = batas bawah yang dicari
h = batas atas
b = biaya transaksi surat berharga
σ2 = varians aliran kas bersih harian
i = tingkat bunga harian
C = rata – rata saldo kas
Contoh :
Varians aliran kas bersih harian adalah Rp. 2.000, tingkat bunga 10 % per
tahun, biaya transaksi pembelian/ penjualan surat berharga Rp. 100.000.
Berapa batas atas dan batas bawahnya dengan asumsi 1 tahun = 365 hari.
Caranya :
Tingkat bunga harian = 0,1/365 = 0,000274
Varian aliran kas bersih harian = σ2 = (2.000)2 = 4.000.000
Batas bawah z = [ 3 x 100.000 x 4.000.000/
4x 0,000274]1/3
= 103.071
Batas atas h = 103.071 x 3 = 309.213
18. Rata-rata saldo kas
C = ( 4 x 103.071)/3
= 137.428
Bila kita ingin menetapkan batas minimal bernilai bukan 0, kita bisa
menambah batas tersebut ke nilai Z.
Misalkan batas minimal L maka rumus menjadi :
Z* = ( 3 b σ2 / 4 i )1/3 + L
h = 3 Z – 2 L
C = ( 4 Z – L )/ 3
Misalkan batas minimal kas Rp. 100.000 sehingga saldo kas tidak akan
menyentuh nilai 0. Maka nilai z, h dan C dengan memasukkan batas
minimal Rp. 100.000 adalah :
Z = 103.071 + 100.000 = 203.071
h = 309.213 – ( 2 x 100.000 ) = 109.213
C = (4 x 203.071) – 100.000 = 237.428
19. Langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk menghitung saldo kas dengan
menggunakan model Miller-Orr :
1. Menentukan batas minimal ( 0 atau jumlah lain ).
2. Menghitung standar deviasi aliran kas harian.
Standar deviasi dapat dihitung berdasarkan data historis aliran kas
bersih harian.
3. Menentukan tingkat bunga harian.
4. Memperkirakan biaya transaksi pembelian/ penjualan surat berharga.
Sinkronisasi Pengeluaran dan pemasukkan kas melalui
Anggaran kas
Optimalisasi saldo kas bisa dilakukan dengan menggunakan anggaran
kas. Dengan anggaran kas manajer keuangan
20. akan memperkirakan kas masuk dan kas keluar dimasa mendatang. Saldo kas
diperoleh dengan mengurangkan kas keluar terhadap kas masuk.
Jika saldo kas yang diperoleh lebih besar dari target saldo kas, maka
perusahaan sudah harus bersiap-siap mencari alternatif investasi
kelebihan kas tsb.
Jika saldo kas yang diperoleh lebih kecil dari target saldo kas maka
perusahaan bersiap-siap mencari alternatif untuk memperoleh kas
tambahan mis. Pinjaman jangka pendek.