SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  46
Télécharger pour lire hors ligne
Perjalanan
Ekonomi
Indonesia
1945–2017
Kementerian Koordinator Bidang
Perekonomian Republik Indonesia
BEKERJASAMA
DENGAN
1 www.katadata.co.id@KATADATAnews katadatanews katadatanews
Piagam penghargaan dari
Museum Rekor Indonesia
(MURI) sebagai pelopor
dan infografik terpanjang
(17,25 meter). Piagam
dianugerahkan kepada
Kementerian Koordinator
Bidang Perekonomian dan
Katadata.
Jakarta, 30 Agustus 2017.
Kementerian Koordinator Bidang
Perekonomian Republik Indonesia
BEKERJASAMA
DENGAN
www.katadata.co.id@KATADATAnews katadatanews katadatanews
Perjalanan Ekonomi Indonesia 1945–2017
Era Soekarno (1945–1966)
Kementerian Koordinator Bidang
Perekonomian Republik Indonesia
2
Perjalanan
Ekonomi
Indonesia
1945–2017
Jasmerah. Jangan sekali-kali meninggalkan sejarah.
Begitu pesan Presiden pertama RI Soekarno dalam
pidato terakhirnya pada 17 Agustus 1966. Karena
itulah, mempelajari perekonomian Indonesia dari sisi
perspektif sejarah, tentunya sangatlah penting.
Selama 72 tahun Indonesia merdeka, tujuh Presiden
telah memimpin kapal besar
bernama Indonesia ini. Pasang-
surut perekonomian nasional
telah dilalui. Dan setiap era
pemerintahantentunyamemiliki
tantangan-nya sendiri, yang
melahirkan respons kebijakan
yang berbeda.
Meskibegitu,kesinambungan
dalam melahirkan beragam
kebijakan amatlah diperlukan. Sebab, pembangunan
ekonomi haruslah bersifat akumulatif dari pencapaian-
pencapaian sebelumnya dan berorientasi jangka panjang.
Dalam konteks itu, pemahaman yang mendalam terhadap
sejarah amat diperlukan untuk mendukung perencanaan
pembangunan yang berkesinambungan di setiap era
pemerintahan.Denganberkacapadasejarahpulakitadapat
memetik pelajaran dari segala kelebihan dan kekurangan
bangsa ini, sebagai modal bersama untuk mencapai tujuan
yang dicita-citakan.
Untuk mencapai itu semua ada sejumlah prasyarat yang
harusdipenuhi.Salahsatuyangterpentingadalahperbaikan
kualitas sumber daya manusia Indonesia. Selain itu,
dukungan stabilitas politik, sosial dan keamanan tentunya
amatdibutuhkanuntukmendukungpembangunanekonomi
berkelanjutan, yang tak hanya membuahkan pertumbuhan
ekonomi, tapi juga sekaligus melahirkan kesejahteraan
rakyat.
Ikhtiar tiada henti itu yang terus diupayakan dalam 72
tahun perjalanan bangsa ini, seperti terangkai dalam panel
infografik raksasa berukuran 2,4 meter x 17 meter ini, yang
menjadikannya sebagai infografik terpanjang. Diharapkan,
melalui tampilan visual ini, sejarah ekonomi Indonesia
dapat dengan mudah dipahami. Sekaligus ada pelajaran
yang bisa dipetik untuk menyiapkan dan menyongsong
100 tahun Indonesia merdeka pada 2045 mendatang.
Jakarta, 17 Agustus 2017
Kementerian Koordinator Bidang
Perekonomian Republik Indonesia
www.katadata.co.id@KATADATAnews katadatanews katadatanews
Perjalanan Ekonomi Indonesia 1945–2017
Era Soekarno (1945–1966)
Kementerian Koordinator Bidang
Perekonomian Republik Indonesia
3
5
10
20
30
0
0 persen
–5
10
40 juta
–10
PERTUMBUHAN EKONOMI
PDB PER KAPITA
sumber: World Bank, BPS
sumber: BPS
1950 1960 1970 1980 1990 2000 2010 20171945
5,74%
5,74% 3.53%
1.08%
–2,24%
2.79%
1954 195819531952 19571950 1951 19561955 1959194819471946 1949 1964196319621960 1961 1965 19661945
Soekarno
18 Agustus 1945–12 Maret 1967
Pada masa kepemimpinan Presiden Soekarno, setidaknya
Indonesia mengalami tiga fase perekonomian. Mulai
dari penataan ekonomi pasca-kemerdekaan, penguatan
ekonomi melalui langkah nasionalisasi, hingga timbulnya
krisis akibat ekonomi terpusat dan biaya politik yang besar.
Rp 5.523.863 Rp 5.075.517
www.katadata.co.id@KATADATAnews katadatanews katadatanews
Perjalanan Ekonomi Indonesia 1945–2017
Era Soekarno (1945–1966)
Kementerian Koordinator Bidang
Perekonomian Republik Indonesia
4
Semua kebijakan ekonomi harus
berdasarkan izin Belanda
Perusahaan Belanda kembali beroperasi
Menanggung US$ 1,13 miliar utang dalam
dan luar negeri Hindia Belanda
Menanggung biaya 17.000 karyawan eks
Belanda dan 26.000 tentara eks KNIL
Hasil
Konferensi
Meja
Bundar
EKONOMI AWAL
KEMERDEKAAN
(1945-1949)
Pada masa ini, kegiatan produksi,
perdagangan, dan kondisi ekonomi
Indonesia masih belum stabil akibat
situasi konflik awal kemerdekaan.
1950 1960 1970 1980 1990 2000 2010 20171945
14 Agustus 1945
Jepang menyerah pada sekutu
30 Oktober 1946
Peluncuran Oeang Republik
Indonesia (ORI)
17 Agustus 1945:
Proklamasi kemerdekaan Indonesia
23 Agustus 1949
Konferensi Meja
Bundar (KMB)
antara foto/IPPHOS
19 Juni 1951
Proses nasionalisasi De Javasche Bank
yang menjadi cikal bakal lahirnya Bank
Indonesia sebagai bank sentral.
1 Juli 1953
Undang-undang
Bank Indonesia lahir.
Kondisi
Ekonomi
Kapasitas produksi turun
Aset produktif rusak akibat perang
Inflasi tinggi akibat kelangkaan barang
Peningkatan uang beredar tidak terkendali
untuk menutup defisit anggaran
Ekspor dan impor terhenti akibat blokade
Belanda
Mata uang beragam (versi pemerintah RI,
Jepang, dan De Javasche Bank)
Pergerakan penduduk besar-besaran antar–
daerah
Sejumlah
warga sedang
mengantre untuk
mendapatkan
beras di Jakarta,
Februari 1951.
www.katadata.co.id@KATADATAnews katadatanews katadatanews
Perjalanan Ekonomi Indonesia 1945–2017
Era Soekarno (1945–1966)
Kementerian Koordinator Bidang
Perekonomian Republik Indonesia
5
INDONESIANISASI
EKONOMI (1950-1957)
Pemerintah berupaya menggeser dominasi ekonomi
Belanda dengan meningkatkan peran Indonesia
di bidang ekonomi melalui sejumlah program.
1950 1960 1970 1980 1990 2000 2010 20171945
Sebagian besar perusahaan
perkebunan pala
Perusahaan perkebunan
tembakau
Perusahaan perkebunan
karet, teh, kopi, dan tebu
Gelombang
Nasionalisasi
Diubah menjadi
PT Perkebunan
Nusantara I-XVI22
38
206
PERDAGANGAN
Boorsumij
Internatio
Jacobson van den Berg
Lindeteves Stokvis
Geowehry
dan 35 perusahaan lain
Diubah menjadi
PT NegaraThe
Big
Five
SISTEM ALIBABA
Pengusaha Etnis
Tionghoa diwajibkan
memberi pelatihan
kepada pengusaha
Bumiputra.
PROGRAM BENTENG
Alokasi devisa dan
kredit perbankan untuk
meningkatkan peran
importir bumiputera.
PERKEBUNAN
Perusahaan Listrik
Perusahaan Kimia
Perusahaan Grafika
Perusahaan Umum
47
21
18
91
Diubah menjadi
Badan Penguasaan
Industri dan
Tambang (BAPPIT)
PERINDUSTRIAN
DAN TAMBANG
TRANSPORTASI
Pelayaran
Koninklijke Paketvaart Maatschappij (KPM)
Pelni
Penerbangan
Koninklijk Luchvaart Maatschappij (KLM)
Garuda Indonesia Airways (GIA)
Perkeretaapian
NIS dan 10 perusahaan KA Belanda lain
Perusahaan Negara Kereta Api
sumber: Kementerian BUMN
PERUSAHAAN LISTRIK
9 perusahaan listrik dan gas Belanda
Perusahaan Listrik Negara (PLN)
BANK
De Javasche Bank Bank Indonesia
Nederlandse Handelsbank (NHB)
Bank Umum Negara (BUNEG)
Escompto Bank Dagang Negara
Nederlandsche Handelmaatschappij NV (Factorij)
Bank Koperasi Tani dan Nelayan (BKTN)
menjadi
menjadi
PERBANKAN
menjadi
menjadi
menjadi
www.katadata.co.id@KATADATAnews katadatanews katadatanews
Perjalanan Ekonomi Indonesia 1945–2017
Era Soekarno (1945–1966)
Kementerian Koordinator Bidang
Perekonomian Republik Indonesia
6
10 Maret 1950
Menteri Keuangan Sjafruddin Prawiranegara
menerapkan kebijakan memotong ORI
menjadi setengahnya, dikenal dengan
kebijakan “Gunting Sjafruddin”.
GUNTING UANG
CARA SJAFRUDDIN
KENDALIKAN INFLASI
Peningkatan uang beredar yang tak terkendali
berpotensi menambah laju inflasi dan membahayakan
perekonomian. Untuk mengatasinya, pada 10 Maret
1950 Menteri Keuangan Sjafruddin Prawiranegara
mengeluarkan kebijakan pengguntingan uang.
antara foto/IPPHOS
Tetap berlaku,
namun dengan nilai
hanya setengah
harga
Ditukar dengan
Obligasi
(bunga 3%)
LAJU UANG
BEREDAR DESEMBER
1950
Dengan
pengguntingan
Tanpa
pengguntingan
19,8%
64,7%
sumber: Bank Indonesia
Menekan laju peredaran uang kartalMANFAAT:
Seorang warga sedang menukarkan
uangnya di Glodok, Jakarta,
Desember 1947.
1950 1960 1970 1980 1990 2000 2010 20171945
www.katadata.co.id@KATADATAnews katadatanews katadatanews
Perjalanan Ekonomi Indonesia 1945–2017
Era Soekarno (1945–1966)
Kementerian Koordinator Bidang
Perekonomian Republik Indonesia
7
Defisit
APBN dan
Hiperinflasi
Besarnya kebutuhan untuk
pembiayaan politik yang tinggi
berdampak pada terjadinya defisit
APBN yang memuncak pada 1965.
Untuk mengatasinya, bank sentral
melakukan pembiayaan dengan
menambah jumlah uang beredar.
Kebijakan tersebut berujung pada
kenaikan harga barang secara
drastis ( hiperinflasi ).
-2000
-1500
-1000
-500
0
500
1000
1959 19631960 19641961 19651962 1966
Kenaikan Harga (%)
Defisit APBN (Rp Miliar)
–1.565,6
–16,3
763
255
635
592
Kenaikan Uang Beredar (%)
Penerimaan dan Pengeluaran APBN Riil (Rp Konstan 1954)
0
5
10
15
20
1959 1961 19641960 19631962 1965
11,1
16,4
9,7
4,5 4,3
2,8
1,6
16,1
18,3
13,7
7,4
8,7
7,7
4,1
Penerimaan Riil
Pengeluaran Riil
ERA EKONOMI
TERPIMPIN (1957-1965)
Ketidakstabilan di era parlementer mendorong
diterapkannya ekonomi terpimpin. Meski
menunjukkan prestasi di awal, sistem ini
justru memicu terjadinya gejolak.
3 Mei 1956
Pembatalan hasil Konferensi
Meja Bundar (KMB)
1950 1960 1970 1980 1990 2000 2010 20171945
www.katadata.co.id@KATADATAnews katadatanews katadatanews
Perjalanan Ekonomi Indonesia 1945–2017
Era Soekarno (1945–1966)
Kementerian Koordinator Bidang
Perekonomian Republik Indonesia
8
LANGKAH PENANGANAN
HIPERINFLASI
Deposito di atas
Rp 25 ribu
90% giro
DITUKAR
DENGAN
SURAT UTANG
PEMERINTAH.
Pembekuan giro
Deposito dan giro
ditukar dengan
surat utang
pemerintah.
Rp 1.000
Rp 100
Penurunan nilai
mata uang
Berlaku pada
uang kertas.
TAHAP 1
(25 Agustus 1959)
Dikenal dengan istilah “Sanering” atau
penyehatan untuk mengendalikan jumlah
uang beredar dan inflasi yang lepas kendali
akibat besarnya biaya politik.
45
1
US$
11,4
Rp
Penyederhanaan mata uang
Berdasarkan Ketetapan
Presiden RI No. 27/1965
tentang Pengeluaran
Uang Rupiah Baru yang
Berlaku sebagai Alat
Pembayaran yang Sah
Bagi seluruh Wilayah
RI dan Penarikan Uang
Rupiah Lama dari
Peredaran, mengatur:
sumber: Boediono, Bank Indonesia
Semua jenis uang
Rp 10.000, Rp 5.000, Rp 2.500, dan
Rp 1.000 tidak lagi berlaku.
Penerbitan uang baru Rp 1
SENILAI DENGAN
RP 1 LAMA
MENGGANTIKAN
RP 1.000 LAMA
= =
TAHAP 2
(13 Desember 1965)
Merupakan langkah kedua karena upaya tahap
pertama tidak berhasil mengendalikan jumlah
uang beredar.
28 Maret 1963 Deklarasi ekonomi
(Dekon)
5 Juli 1959 Dekrit Presiden
3 Mei 1956
Pembatalan hasil Konferensi
Meja Bundar (KMB)
1 Juli 1957
Biro Pusat Statistik
dibentuk. Sensus pertama
dilakukan 1961.
10 Desember 1957 Pertamina berdiri.
Ekspor pertama dilakukan ke Jepang
pada 30 Juni 1958.
Devaluasi
Menurunkan
nilai tukar Rupiah
terhadap US$1.
1950 1960 1970 1980 1990 2000 2010 20171945
9 www.katadata.co.id@KATADATAnews katadatanews katadatanews
Perjalanan Ekonomi Indonesia 1945–2017
Era Soeharto (1966–1998)
Kementerian Koordinator Bidang
Perekonomian Republik Indonesia
9
5
0 persen
–5
10
–10
PERTUMBUHAN EKONOMI
–13,13%
10,92%
10
20
30
0
40 juta
PDB PER KAPITA
1950 1960 1970 1980 1990 2000 2010 20171945
2,79%
1990198519801970 1975 1995 19981966
Rp 5.075.517
Rp 18.943.101
Soeharto
12 Maret 1966 – 21 Mei 1998
Pada awal Pemerintahan Soeharto kondisi ekonomi, sosial dan
politik tidak kondusif. Pembangunan nasional dirancang dengan
tiga landasan: Stabilitas nasional yang dinamis, pertumbuhan
ekonomi yang tinggi, serta pemerataan pembangunan dan hasil-
hasilnya dikenal sebagai Trilogi Pembangunan.
50
40
30
20
10
0
60%
TINGKAT KEMISKINAN
24,2%
TAHUN 1970
60%
sumber: BPS
sumber: BPS
sumber: World Bank, BPS
10 www.katadata.co.id@KATADATAnews katadatanews katadatanews
Perjalanan Ekonomi Indonesia 1945–2017
Era Soeharto (1966–1998)
Kementerian Koordinator Bidang
Perekonomian Republik Indonesia
10
PAKET STABILISASI &
REHABILITASI EKONOMI
(PAKET OKTOBER 1966)
Guna menghadapi hiperinflasi dan
menggerakkan kembali roda perekonomian,
pemerintah menyusun program stabilisasi
ekonomi yang komprehensif.
Kebijakan “Dekontrol”, merombak sistem
komando menjadi mekanisme pasar
Membakukan peran investasi
asing & dalam negeri
Menerbitkan UUPMA(1967) & UUPMDN(1968)
Disiplin fiskal & anggaran berimbang
Penghematan belanja pemerintah & subsidi
Kebijakan moneter sebagai
pengendali uang beredar
Memulihkan neraca pembayaran
Menaikkan suku bunga bank
Suku bunga kredit: rata-rata naik 6-9%per bulan
Suku bunga simpanan: rata-rata naik 5%per bulan
Memperlancar ekspor-impor
Sistem kurs tunggal dengan mekanisme pasar
Meningkatkan arus dana masuk
Negosiasi utang luar negeri
Empat
Fokus
Kebijakan
Dampak
inflasi
turun
kenaikan
uang
beredar
berkurang
121%
50
150
200
250
300
350
400
450
500
550
600
650
700
750
800
PERSEN
100
763%
132%
19671966 1968
PENGURANGAN DICAPAI MELALUI PENURUNAN
PENCIPTAAN UANG MELALUI APBN & KREDIT BANK
50
150
200
250
300
350
400
450
500
550
600
650
100
635,3%
112,2%
19671966 1968 1969
PERSEN
85,1%
9,9%
KONTRIBUSI KENAIKAN
UANG BEREDAR 1966
APBN
491%
Lain-lain
54%
Kredit bank
218%
KONTRIBUSI KENAIKAN
UANG BEREDAR 1968
Kredit bank
86%
APBN 8%
Lain-lain
27%10 Januari 1967
UU Penanaman Modal Asing disahkan,
menjadi pintu masuk bagi investor asing.
Februari 1967
Inter-Governmental Group on Indonesia
(IGGI) dibentuk.
12 Maret 1967
Soeharto
ditunjuk
sebagai pejabat
presiden.
antara foto
1950 1960 1970 1980 1990 2000 2010 20171945
3 Juli 1968
UU Penanaman
Modal Dalam Negeri
diterbitkan
11 www.katadata.co.id@KATADATAnews katadatanews katadatanews
Perjalanan Ekonomi Indonesia 1945–2017
Era Soeharto (1966–1998)
Kementerian Koordinator Bidang
Perekonomian Republik Indonesia
11
Pertambangan dan Energi
11%
Pendidikan
7%
Industri
6%
Perdagangan
6%
Lain-lain
6%
Kesehatan dan Kependudukan
3%
Pertahanan dan Keamanan
2% Perumahan
dan Pemukiman
2%
Daerah dan
Transmigrasi
15%
Transportasi
22%
Pertanian
dan irigasi
20%
REPELITA I
REPELITA I
(1969–1974)
Pada periode ini, pemerintah
masih menghadapi ekonomi
yang merosot dan inflasi
tinggi, produksi pangan
tidak mampu mengikuti
pertumbuhan penduduk, serta
lapangan kerja terbatas. Pada
akhir repelita I, pemerintah
mendapatkan berkah dari
kenaikan harga minyak.
ALOKASI
ANGGARAN
PEMBANGUNAN
15 Januari 1974
Peristiwa Malari dipicu aksi mahasiswa
yang mengkritik investasi asing.
10 Januari 1974
Bandar Udara Internasional Halim
Perdana Kusuma diresmikan.
10 Juli 1972
Pabrik Petrokimia
Gresik diresmikan.
22 November 1973
Pemerintah
menetapkan Batam
sebagai daerah industri
yang dikelola oleh
Badan Otorita Batam.
24 Oktober 1971
Penemuan cadangan gas
alam Arun yang diperkirakan
mencapai 17,1 triliun kaki kubik.
Penemuan ini membuat posisi
Indonesia sebagai anggota
OPEC semakin diperhitungkan.
31 Agustus 1970
PT Krakatau Steel resmi
didirikan dan diberikan mandat
luas untuk membangun
industri baja di Indonesia.
1972
Dibentuk Badan Pembinaan
Pasar Uang dan Modal
untuk mempersiapkan
pengembangan pasar uang
dan modal.
23 Maret 1974
Peresmian fasilitas kepariwisataan utama Jakarta
(Hotel Borobudur, Hotel Ambasador, Hotel Kartika
Candra, Sahid Jaya Boulevard dan Hotel Indonesia).
RENCANA PEMBANGUNAN LIMA TAHUN (REPELITA) MERUPAKAN POLA PERENCANAAN PEMBANGUNAN LIMA TAHUNAN SECARA
BERKESINAMBUNGAN UNTUK MEWUJUDKAN PROGRAM-PROGRAM JANGKA MENENGAH DAN JANGKA PANJANG.
1950 1960 1970 1980 1990 2000 2010 20171945
12 www.katadata.co.id@KATADATAnews katadatanews katadatanews
Perjalanan Ekonomi Indonesia 1945–2017
Era Soeharto (1966–1998)
Kementerian Koordinator Bidang
Perekonomian Republik Indonesia
12
1950 1960 1970 1980 1990 2000 2010 20171945
MONETER, FISKAL & PERBANKAN
Memantapkan stabilitas ekonomi yang
telah dicapai.
Penyediaan kredit jangka menengah untuk
mendorong kegiatan usaha.
Penurunan suku bunga kredit.
Penurunan tarif pajak untuk mendorong
bisnis dan penerimaan negara.
PEMBANGUNAN
Peningkatan produksi pangan, khususnya
beras.
Memacu ekspor produk perkebunan dan
pertambangan.
Mendorong pembangunan industri tekstil.
Dampak
1970 1975
200
1000
1200
1400
1600
1800
600
400
800
MILIAR
246,2
naik 619% 1.770,6
FOKUS
KEBIJAKAN
450
0
50
100
150
200
250
300
350
400
Penerimaan dalam negeri Pengeluaran rutin Tabungan pemerintah
1969 19711970 19731972
228
276
324
374
428
204
243
281
319
357
33 43 55 71
24
miliar
penerimaan
negara
melonjak
tabungan
pemerintah
meningkat
REPELITA I (1969–1974)
13 www.katadata.co.id@KATADATAnews katadatanews katadatanews
Perjalanan Ekonomi Indonesia 1945–2017
Era Soeharto (1966–1998)
Kementerian Koordinator Bidang
Perekonomian Republik Indonesia
13
Pertanian
dan irigasi
19%
Ilmu Pengetahuan
dan Teknologi
2%
Transportasi
17%
Daerah dan
Transmigrasi
14%
Pertambangan dan Energi
12%
Pendidikan
10%
Perdagangan
7%
Industri
6%
Lain-lain
5%
Kesehatan dan Kependudukan
3%
Pertahanan dan Keamanan
3%
Perumahan dan Pemukiman
2%
REPELITA II
Merupakan masa bagi
pemerintah mendapatkan
berkah minyak karena
kenaikan harga dan produksi.
Pemerintah melakukan
investasi dan pembangunan
besar-besaran untuk
mendorong pertumbuhan
ekonomi.
1950 1960 1970 1980 1990 2000 2010 20171945
ALOKASI
ANGGARAN
PEMBANGUNAN
8 Juli 1976
Satelit Palapa A1
diluncurkan.
26 April 1976
PT Industri Pesawat Terbang Nurtanio
didirikan. Bacharuddin Jusuf Habibie
ditunjuk sebagai Presiden Direktur.
15 November 1978:
Pemerintah mengambil dua kebijakan penting. Pertama, mendevaluasi
rupiah 33,6% untuk meningkatkan daya saing ekspor non-migas. Kedua,
menerapkan sistem nilai tukar mengambang terkendali. Kebijakan yang
dikenal sebagai Knop-15 1978 ini diharapkan dapat menghemat devisa
dan memperbaiki penerimaan negara.
1 April 1979:
Revolusi Iran yang mendorong terjadinya krisis minyak. Pada tahun itu, harga
minyak dunia melonjak hampir tiga kali lipat dari rata-rata harga pada 1970-an.
RENCANA PEMBANGUNAN LIMA TAHUN (REPELITA) MERUPAKAN POLA PERENCANAAN PEMBANGUNAN LIMA TAHUNAN SECARA
BERKESINAMBUNGAN UNTUK MEWUJUDKAN PROGRAM-PROGRAM JANGKA MENENGAH DAN JANGKA PANJANG.
REPELITA II
(1974–1979)
14 www.katadata.co.id@KATADATAnews katadatanews katadatanews
Perjalanan Ekonomi Indonesia 1945–2017
Era Soeharto (1966–1998)
Kementerian Koordinator Bidang
Perekonomian Republik Indonesia
14
1950 1960 1970 1980 1990 2000 2010 20171945
belanja pemerintah dan industri sebagai
penggerak pertumbuhan ekonomi 1972–1980
20%
15
10
0
5
4,7
10,3
4,8
7,8
7,3
17,5
5,7
Pertanian Migas Transportasi Jasa-jasa lain
Industri Perdagangan Pemerintah
rata-rata pertumbuhan ekonomi
per sektor dari tahun 1972–1980 (%)
Pembangunan Infrastruktur Jalan Meningkat 74%
1970 1980
84.297 Km
146.498 Km
Pembangunan Jaringan Irigasi Meningkat 14,9%
1969 1985
3,56 juta Ha
4,09 juta Ha
MONETER & PERBANKAN
Memantapkan stabilitas ekonomi,
mendorong pertumbuhan dan
mendukung pemerataan pembangunan.
Menurunkan suku bunga kredit dan
bunga deposito.
Menyediakan fasilitas kredit investasi
kecil dan kredit modal kerja.
PEMBANGUNAN
Perluasan pembangunan infrastruktur dan
pembangunan daerah.
Pemerintah melalui BUMN investasi besar-
besaran di industri dasar.
Pembangunan industri, peningkatan daya
saing produk ekspor dan substitusi impor.
FOKUS
KEBIJAKAN
REPELITA II (1974–1979)
1969 19711970 1973 1974 1975 1976 1977 1978 19791972
10
9
8
7
6
5
4
3
2
0
1
ekonomirata-ratatumbuhdiatas 7%
Dampak
15 www.katadata.co.id@KATADATAnews katadatanews katadatanews
Perjalanan Ekonomi Indonesia 1945–2017
Era Soeharto (1966–1998)
Kementerian Koordinator Bidang
Perekonomian Republik Indonesia
15
Produksi Minyak Indonesia & Perkembangan Harga
Minyak Mentah Dunia (SUMBER: BP STATISTICAL REVIEW, 2017)
2 KALI BERKAH MINYAK
481%
kenaikan harga
minyak dari
rata-rata pada
1960-an dan
awal 1970-an.
OIL BOOM I (1974)
286%
kenaikan harga
minyak dari
rata-rata pada
1970-an.
OIL BOOM II (1979)
INVESTASI PEMERINTAH MENINGKAT DRASTIS
Rp 118,2 miliar
(1969)
Rp 4.014,2 miliar
(1979)
Tumbuh
3.296%
Kontribusi Migas (%)
Kontribusi Pajak (%)
2
4
6
8
10
12
14
16
18
0%
10
20
50
40
30
60
70
80
198019751970 1985 1990
PNBP Migas
(Rp Triliun)
Penerimaan Perpajakan
(Rp Triliun)
TRILIUN
KONTRIBUSI PENERIMAAN MIGAS MENINGKAT (APBN 1974–1985)
DAMPAK
1950 1960 1970 1980 1990 2000 2010 20171945
Harga Minyak
(US$/barel)
Produksi Minyak Indonesia (Bph)
200
1000
1200
1400
1600
1800
600
400
800
1965 19801970 19851975 1990
5
10
15
20
25
30
35
40
US$BPH
BERKAH
HARGA MINYAK
Naiknya harga minyak dunia pada dasawarsa 1970-an merupakan
berkah tak terduga bagi Indonesia. Di tengah upaya mendorong
investasi, pemerintah mendapatkan suntikan dana dari
penerimaan ekspor minyak.
16 www.katadata.co.id@KATADATAnews katadatanews katadatanews
Perjalanan Ekonomi Indonesia 1945–2017
Era Soeharto (1966–1998)
Kementerian Koordinator Bidang
Perekonomian Republik Indonesia
16
Pertanian dan
irigasi
14%
Pendidikan
13%
Transportasi
13%
Daerah dan
Transmigrasi
15%
Ilmu Pengetahuan
dan Teknologi
2%
Pertambangan dan Energi
11%
Industri
5%
Lain-lain
6%
Pertahanan dan Keamanan
7%
Perdagangan
4%
Kesehatan dan Kependudukan
4%
Perumahan dan Pemukiman
3%
Lingkungan Hidup dan Tata Ruang
3%
REPELITA III
Pemerintah menghadapi
tingkat pertumbuhan penduduk
yang tinggi, penyediaan kebutuhan
bahan pokok. Di luar negeri,
dihadapkan pada kelesuan
ekonomi negara-negara maju
dan kelebihan pasokan minyak
dunia mengakibatkan harga
minyak mentah dunia merosot
pada 1982. Pemerintah berupaya
melepas ketergantungan
pada minyak.
1950 1960 1970 1980 1990 2000 2010 20171945
ALOKASI
ANGGARAN
PEMBANGUNAN
1980
Alokasi subsidi minyak melonjak hingga dua kali lipat
mencapai Rp 1,02 triliun yang disebabkan kenaikan harga
minyak dunia. Pemerintah pertama kali memberikan
subdisi BBM pada 1976 sebesar Rp 36 miliar.
30 Maret 1983
Pemerintah mendevaluasi nilai rupiah untuk
meningkatkan daya saing ekspor non-migas.
RENCANA PEMBANGUNAN LIMA TAHUN (REPELITA) MERUPAKAN POLA PERENCANAAN PEMBANGUNAN LIMA TAHUNAN SECARA
BERKESINAMBUNGAN UNTUK MEWUJUDKAN PROGRAM-PROGRAM JANGKA MENENGAH DAN JANGKA PANJANG.
REPELITA III
(1979–1984)
17 www.katadata.co.id@KATADATAnews katadatanews katadatanews
Perjalanan Ekonomi Indonesia 1945–2017
Era Soeharto (1966–1998)
Kementerian Koordinator Bidang
Perekonomian Republik Indonesia
17
1950 1960 1970 1980 1990 2000 2010 20171945
REPELITA III (1979–1984)
MONETER & PERBANKAN
Devaluasi atau penurunan nilai tukar rupiah sebesar
27,8% pada Maret 1983.
Devaluasi dari Rp 700 ke Rp 970 per dolar AS.
Paket Kebijakan 1 Juni 1983 (Pakjun’83)
Perbankan bebas menghimpun dana publik dan
menetapkan suku bunga kredit dan deposito.
PEMBANGUNAN
Peningkatan produksi menuju swasembada pangan
melalui program intensifikasi, ekstensifikasi, diversifikasi.
Membangun industri pengolahan bahan baku menjadi
barang jadi, seperti baja, pupuk, semen dan kertas.
Menekan laju pertumbuhan penduduk menjadi 2% per
tahun.
REFORMASI PERPAJAKAN
Penyederhanaan jumlah dan jenis pajak
Perubahan sistem dari Official Assessment
menjadi Self Assessment
Penyederhanaan tarif pajak
16 jenis 5 jenis
KONTRIBUSI PAJAK NONMIGAS MENINGKAT
30,1%
(1984)
67,9%
(1995)
DAMPAK
PRODUKSI GABAH TERUS MENINGKAT
DALAM 17 TAHUN
1970 19761975 1978 1979 1980 1981 1982 19841983 1985 1986 19871977
0
2
4
6
8
10
12
0
10
5
20
15
25
30
40
35
45
Produksi Gabah (juta ton) Luas Lahan (ribu/ha)
Program Keluarga Berencana
Tingkat Fertilitas Berhasil Ditekan
Jumlah Penduduk & Angka Kelahiran Per Perempuan
300
juta
jiwa
tahun
fertilitas
6.0
200 4.0
100 2.0
1950
|
1955
1955
|
1960
1960
|
1965
1965
|
1970
1970
|
1975
1975
|
1980
1980
|
1985
1985
|
1990
1990
|
1995
1995
|
2000
2000
|
2005
2005
|
2010
2010
|
2015
Fertilitas
Populasi
(juta jiwa)
DampakFOKUS
KEBIJAKAN
18 www.katadata.co.id@KATADATAnews katadatanews katadatanews
Perjalanan Ekonomi Indonesia 1945–2017
Era Soeharto (1966–1998)
Kementerian Koordinator Bidang
Perekonomian Republik Indonesia
18
Transportasi
14%
Daerah dan
Transmigrasi
14%
Pendidikan
14%
Pertanian
dan irigasi
14%
Ilmu Pengetahuan
dan Teknologi
2%
Pertambangan dan Energi
13%
Lain-lain
5%
Industri
5%
Pertahanan dan Keamanan
6%
Perumahan dan Pemukiman
4%
Perdagangan
4%
Kesehatan dan Kependudukan
3%
Lingkungan Hidup dan Tata Ruang
2%
REPELITA IV
Merosotnya harga minyak sejak
1982 yang terus berlanjut
hingga 1988 menandakan
berakhirnya era berkah minyak.
Indonesia kembali menghadapi
persoalan ekonomi seperti
defisit ganda.
1950 1960 1970 1980 1990 2000 2010 20171945
ALOKASI
ANGGARAN
PEMBANGUNAN
12 September 1986
Pemerintah kembali mendevaluasi
rupiah untuk menekan defisit
transaksi berjalan seiring turunnya
harga minyak mentah dunia.
28 Januari 1987
Pemerintah meluncurkan Program KB Mandiri. Pada
8 Juni 1989 Indonesia memperoleh penghargaan dari
PBB atas keberhasilan Program KB.
KOMPAS
Presiden Soeharto
membuka Indonesia
Air Show 86, di Bandara
Kemayoran, Presiden
dan Ny. Tien Soeharto
diapit Menristek dan
Ny. Habibie, melewati
pesawat CN-235
buatan bersama Casa
Spanyol dan IPTN.
Kebijakan pengetatan moneter yang
dilakukan Menteri Keuangan ad interim
JB Sumarlin bersama Bank Indonesia
pada Juni 1987 untuk mengatasi aliran
modal keluar pasca-devaluasi 1986.
Caranya dengan menaikkan suku bunga
Sertifikat Bank Indonesia (SBI), fasilitas
diskonto dan rediskonto. Kemudian
BUMN-BUMN diperintahkan mengalihkan
dananya di perbankan ke SBI.
GEBRAKAN SUMARLIN I
RENCANA PEMBANGUNAN LIMA TAHUN (REPELITA) MERUPAKAN POLA PERENCANAAN PEMBANGUNAN LIMA TAHUNAN SECARA
BERKESINAMBUNGAN UNTUK MEWUJUDKAN PROGRAM-PROGRAM JANGKA MENENGAH DAN JANGKA PANJANG.
REPELITA IV
(1984–1989)
19 www.katadata.co.id@KATADATAnews katadatanews katadatanews
Perjalanan Ekonomi Indonesia 1945–2017
Era Soeharto (1966–1998)
Kementerian Koordinator Bidang
Perekonomian Republik Indonesia
19
1950 1960 1970 1980 1990 2000 2010 20171945
PEMBANGUNAN
Peningkatan dan perluasan pemerataan
pembangunan.
Mengembangkan industri yang dapat
menghasilkan mesin industri sendiri.
Membangun industri berbasis potensi
sumber daya alam.
MONETER & PERBANKAN
PAKET KEBIJAKAN 27 OKTOBER 1988 (PAKTO’88)
Mempermudah perluasan jaringan bank dan
pendirian bank baru.
Mempermudah bank yang memenuhi syarat untuk
menjadi bank devisa.
Dampak
Persentase Penduduk Miskin Menurun
1970 1980 1990
penduduk
miskin 60% 28,6% 15,1%
FOKUS
KEBIJAKAN
Jumlah Bank
AKTIVA (Rp triliun)
60
40
20
1988* 1991* 1994 1997**
Dampak Pakto ‘88, Jumlah Bank Tumbuh Pesat
300
200
100
0
*) 1988-1991 (per-Maret) **) 1997 (akhir Juni)
Dampak
Terbitnya berbagai paket
deregulasi di sektor moneter
dan perbankan berdampak pada
menjamurnya jumlah bank dan
agresifnya perbankan ekspansi
kredit. Persoalannya, prinsip
kehati-hatian diabaikan dalam
menghimpun sumber dana,
terutama dana pihak ketiga dan
utang valuta asing (valas).
Berbeda dengan Gebrakan I yang bertujuan mencegah spekulasi valuta
asing, Gebrakan Sumarlin II bertujuan untuk mengendalikan inflasi. Ini
adalah dampak kebijakan Pakto 1988 yang menyebabkan perbankan
berlebihan dan tidak selektif dalam menyalurkan kredit. Kebijakan uang
ketat yang dilakukan Menteri Keuangan JB Sumarlin pada Maret 1991,
berhasil menekan inflasi menjadi 4,9 persen pada 1992.
GEBRAKAN SUMARLIN II
REPELITA IV (1984–1989)
20 www.katadata.co.id@KATADATAnews katadatanews katadatanews
Perjalanan Ekonomi Indonesia 1945–2017
Era Soeharto (1966–1998)
Kementerian Koordinator Bidang
Perekonomian Republik Indonesia
20
Merupakan tahap pembangunan
lima tahun terakhir dari
pembangunan jangka panjang
25 tahun pertama. Pada masa
ini, pemerintah dihadapkan
pada jumlah angkatan kerja
yang akan meningkat sebanyak
11,9 juta pencari kerja baru
atau naik 3 persen setahun.
Sejumlah cara dilakukan untuk
mengatasi ledakan angkatan
kerja baru.
1950 1960 1970 1980 1990 2000 2010 20171945
ALOKASI
ANGGARAN
PEMBANGUNAN Daerah dan
Transmigrasi
16%
Pertanian
dan irigasi
13%
Pendidikan 13%
Transportasi
18%
Lingkungan
Hidup dan Tata
Ruang
2%
Pertambangan dan Energi
12%
Kesehatan dan
Kependudukan 4%
Perumahan dan Pemukiman
4%
Pertahanan dan Keamanan
5%
Lain-lain
4%
Perdagangan
3%
Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi
3%
Industri 3%
REPELITA V
KOMPAS
Presiden Soeharto
dan Ny Tien Soeharto
meresmikan panen raya
padi proyek percontohan
penggunaan pupuk
urea tablet di Desa
Kebon Dana, Kecamatan
Pustakanagara,
Kabupaten Subang, Jawa
Barat, April 1994.
25 Maret 1992
Kerja sama dengan IGGI dihentikan. Pada
Juli 1992, dibentuk Consultative Group on
Indonesia (CGI) sebagai penggantinya.
26 September 1993
Bank Dunia memasukkan Indonesia sebagai salah
satu “Keajaiban Asia” bersama Jepang, Korea Selatan,
Taiwan, Hong Kong, Singapura, Malaysia, dan Thailand.
27 Desember 1993
Pemerintah meluncurkan program Inpres Desa
Tertinggal (IDT) sebagai bagian dari program
pengentasan kemiskinan.
RENCANA PEMBANGUNAN LIMA TAHUN (REPELITA) MERUPAKAN POLA PERENCANAAN PEMBANGUNAN LIMA TAHUNAN SECARA
BERKESINAMBUNGAN UNTUK MEWUJUDKAN PROGRAM-PROGRAM JANGKA MENENGAH DAN JANGKA PANJANG.
REPELITA V
(1989–1994)
21 www.katadata.co.id@KATADATAnews katadatanews katadatanews
Perjalanan Ekonomi Indonesia 1945–2017
Era Soeharto (1966–1998)
Kementerian Koordinator Bidang
Perekonomian Republik Indonesia
21
MONETER & PERBANKAN
PAKET KEBIJAKAN 29 JANUARI 1990 (PAKJAN’99)
Mendorong peran intermediasi perbankan dan mengurangi
peran kredit likuiditas BI.
PAKET KEBIJAKAN 28 FEBRUARI 1991 (PAKFEB’91)
Meningkatkan pengawasan bank dan menetapkan pedoman
operasional dengan prinsip kehati-hatian.
PAKET KEBIJAKAN 29 MEI 1993 (PAKMEI’93)
Mendorong penyaluran kredit dengan melonggarkan
ketentuan batas modal minimum.
DEREGULASI PERDAGANGAN & INVESTASI
Mengalihkan pemeriksaan barang impor dari Ditjen Bea &
Cukai ke perusahaan internasional Societe Generalle de
Surveillance (SGS)
Menghapus kewajiban Angka Pengenal Ekspor (APE) bagi
eksportir
Fasilitas pembebasan dan pengembalian bea masuk
Kemudahan perpanjangan izin usaha
Penyederhanaan prosedur persetujuan investasi
Persyaratan modal minimum dan divestasi diperlonggar
FOKUS
KEBIJAKAN
1950 1960 1970 1980 1990 2000 2010 20171945
Penyaluran Kredit Semakin Agresif
125%
115
105
95
1992 1993 1994 1995 1996 1997
350
triliun
300
250
200
150
100
50
0
Rasio Kredit
terhadap DPK
DPK (Rp triliun)
Penyaluran Kredit
(Rp triliun)
Dampak
Dampak
EKSPOR NON-MIGAS MELONJAK
Tumbuh:
637,7%
5,4%
(1983)
39,6%
(1996)
PENANAMAN MODAL ASING (US$)
Tumbuh:
937,9%
2,8 miliar
(1983)
29,9 miliar
(1996)
PENANAMAN MODAL DALAM NEGERI (RP)
Tumbuh:
5.067,5%
1,9 triliun
(1984)
100,7 triliun
(1996)
27 Desember 1993
Pemerintah meluncurkan program Inpres
Desa Tertinggal (IDT) sebagai bagian dari
program pengentasan kemiskinan.
REPELITA V (1989–1994)
22 www.katadata.co.id@KATADATAnews katadatanews katadatanews
Perjalanan Ekonomi Indonesia 1945–2017
Era Soeharto (1966–1998)
Kementerian Koordinator Bidang
Perekonomian Republik Indonesia
22
1950 1960 1970 1980 1990 2000 2010 20171945
EKONOMI MENJELANG KRISIS
Pertumbuhan Ekonomi
Sejak akhir dasawarsa 1990-an,
ekonomi tumbuh rata-rata di
atas 7% per tahun.
Inflasi
Sejak awal 1990-an, inflasi rata-
rata 9% per tahun dan menurun
menjadi 6% pada 1996.
Ekspor
Selama 1990-1996, nilai
ekspor tumbuh rata-rata
14% per tahun.
Cadangan Devisa
10 bulan menjelang krisis,
cadangan devisa meningkat
38% menjadi US$ 28 miliar.
IHSG
Pasar modal bergairah,
IHSG cenderung meningkat.
800
600
400
200
0
1995
514 637 720
1996 Juli 1997
14 Mei 1997
Krisis Asia bermula. Mata
uang Thailand, Baht tertekan.
Cadangan devisa Thailand
terkuras US$ 10 miliar hanya
dalam sehari.
2 Juli 1997
Thailand mengubah
kebijakan kurs menjadi
mengambang bebas. Mata
uang Baht mengalami
depresiasi hingga 30%.
30 Mei 1997
Bank Dunia menyebut indikator
makro ekonomi Indonesia
dalam keadaan baik.
14 Agustus 1997
Mata uang rupiah ikut
tertekan. Indonesia pun
mengubah kebijakan kurs
menjadi mengambang
(floating system) guna
menyelamatkan kurs rupiah.
31 Oktober 1997
Letter of intent (LoI) dengan
IMF pertama ditandatangani.
IMF berkomitmen memberi
bantuan dana US$43miliar.
Mahasiswa meluber
hingga ke kubah
Grahasabha
Paripurna ketika
menggelar unjuk
rasa yang menuntut
reformasi menyeluruh,
Mei 1998. Unjuk rasa
mahasiswa yang
datang dari Jakarta
dan sejumlah kota di
Jawa dan Sumatera
tersebut berlangsung
dengan aman
antara foto
16 Januari 1998
Presiden Soeharto menandatangani LoI II IMF. Rupiah
melemah menjadi Rp 8.450 dan terus merosot hingga
Rp 16.650 per dolar AS pada 17 Juni 1998.
26 Januari 1998
Pemerintah mengeluarkan blanket guarantee atau
penjaminan penuh dana nasabah perbankan.
13-14 Mei 1998
Gejolak dan kerusuhan sosial memuncak,
terjadi kerusuhan besar di Jakarta dan
beberapa kota besar lain di Indonesia.
19 Mei 1998
BCA di-rush oleh nasabah. Pemerintah
mengambilalih pada 28 Mei 1998.
23 www.katadata.co.id@KATADATAnews katadatanews katadatanews
Perjalanan Ekonomi Indonesia 1945–2017
Era Soeharto (1966–1998)
Kementerian Koordinator Bidang
Perekonomian Republik Indonesia
23
1950 1960 1970 1980 1990 2000 2010 20171945
KRISIS DATANG,
EKONOMI TERGUNCANG
Kebijakan Thailand mengambangkan Bath pada
awal Juli 1997 telah memicu arus modal keluar
secara berjamaah dari Asia. Akibatnya, kurs mata
uang di kawasan terguncang dan krisis pun datang.
KURS RUPIAH MELEMAH (Rp/USD)
1 Jan
|
1997
1 Apr
|
1997
1 Jul
|
1997
1 Okt
|
1997
1 Jan
|
1998
1 Apr
|
1998
1 Jul
|
1998
1 Okt
|
1998
18.000
12.000
6.000
2.376
16.650
INFLASI MELONJAK (%)
90%
60
30
Jan 97 Apr 97 Jul 97 Okt 97 Jan 98 Apr 98 Jul 98 Okt 98
NASABAH PINDAHKAN DANA DARI
BANK SWASTA KE BANK NEGARA
BUSN Non
Devisa
1,5%
BPD
1,6%
Bank Campuran
3,0%
Bank Asing
9,3%
BUSN Devisa
36,9%
Bank Persero
47,7%
Januari 1998
(%)
Bank Campuran
1,7%
BPD
2,8%
Bank Asing
4,1%
BUSN Non
Devisa
5,5%
Bank Persero
36,0%
BUSN Devisa
49,7%
Desember
1996 (%)
PANGSA DANA NASABAH BANK
PEMODAL HENGKANG, LALU LINTAS
MODAL SWASTA NEGATIF (US$ Miliar)
-6
-7
TW I-98 TW II-98 TW III-98 TW IV-98
-1 -3,7 -2,7
-8
-4
-2
0
24 www.katadata.co.id@KATADATAnews katadatanews katadatanews
Perjalanan Ekonomi Indonesia 1945–2017
Era Soeharto (1966–1998)
Kementerian Koordinator Bidang
Perekonomian Republik Indonesia
24
Adanya
kepanikan masyarakat
dan runtuhnya kepercayaan
masyarakat terhadap
perbankan nasional, membuat
pemerintah harus mengambil
sejumlah langkah untuk
memulihkan kepercayaan
masyarakat mulai awal Januari
1998. Di antaranya adalah:
1950 1960 1970 1980 1990 2000 2010 20171945
RESPONS AWAL
HADAPI GUNCANGAN
Untuk menghadapi krisis moneter, pemerintah dan
Bank Indonesia mengambil sejumlah langkah awal
sepanjang Juli hingga September 1997.
Melebarkan rentang intervensi
dari 8% menjadi 12%
Suku bunga SBI dinaikkan dari
11,625% menjadi 30%
BUMN diminta alihkan dana ke
SBI senilai Rp 5,7 triliun
Mengubah sistem nilai tukar
dari mengambang terkendali
menjadi mengambang bebas.
Mengucurkan Bantuan
Likuiditas Bank Indonesia (BLBI)
Penutupan 16 bank yang sakit
Sejumlah proyek besar
senilai US$ 13 miliar ditunda.
Menunda belanja pemerintah
yang tidak mendesak.
Program penjaminan penuh dana nasabah
atau blanket guarantee.
Pembentukan Badan Penyehatan Perbankan
Nasional (BPPN).
Restrukturisasi total perbankan nasional.
Penghentian bertahap likuiditas kepada
perbankan.
Strategi penyelesaian utang swasta.
Kebijakan fiskal lebih longgar.
MONETER
FISKAL
PROGRAM
PEMULIHAN
KEPERCAYAAN
2525 www.katadata.co.id@KATADATAnews katadatanews katadatanews
Perjalanan Ekonomi Indonesia 1945–2017
Era BJ Habibie (1998–1999)
Kementerian Koordinator Bidang
Perekonomian Republik Indonesia
5
0 persen
–5
10
–10
PERTUMBUHAN EKONOMI
–13,13%
10
20
30
0
40 juta
PDB PER KAPITA
1950 1960 1970 1980 1990 2000 2010 20171945
1998 1999
Rp 18.943.101 Rp 18.828.448
Bacharuddin Jusuf Habibie
21 Mei 1998 – 20 Oktober 1999
Periode pemerintahan BJ Habibie dikenal sebagai masa transisi
dari krisis ekonomi ke proses pemulihan. Beragam kebijakan
baik di sektor moneter, keuangan dan perbankan, serta korporasi
diambil oleh pemerintahan Habibie untuk membangkitkan
kembali ekonomi Indonesia dari keterpurukan.
50
40
30
20
10
0
60%
TINGKAT KEMISKINAN
24,2% 23,4%
0,79%
Presiden BJ Habibie berbicara di hadapan
para menteri dan penasehat ekonominya.
antara foto
sumber: BPS
sumber: BPS
sumber: World Bank, BPS
2626 www.katadata.co.id@KATADATAnews katadatanews katadatanews
Perjalanan Ekonomi Indonesia 1945–2017
Era BJ Habibie (1998–1999)
Kementerian Koordinator Bidang
Perekonomian Republik Indonesia
REFORMASI
EKONOMI
Pemerintah menerapkan reformasi kebijakan ekonomi
di sejumlah sektor guna memulihkan kepercayaan
publik yang merosot akibat krisis.
22 Mei 1998
Presiden Habibie
membentuk
Kabinet Reformasi
Pembangunan.
Desember 1998
Pengucuran Bantuan
Likuiditas Bank
Indonesia (BLBI) Rp
144,5 triliun untuk 48
bank.
13 September 1999
UU Pers disahkan.
Undang-undang ini
menandai era kebebasan
pers di Indonesia.
30 Agustus 1999
Jajak Pendapat di
Timor Timur. Hasilnya,
Timtim lepas dari
Republik Indonesia.
7 Juni 1999
Pemilu pertama
setelah Reformasi.
INDEPENDENSI KEBIJAKAN MONETER
Mengendalikan jumlah uang beredar.
Menaikkan suku bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI)
menjadi 70%.
Memberikan status independen kepada Bank Indonesia.
Dengan status independen, BI memiliki tugas untuk:
Mencapai dan memelihara kestabilan nilai tukar rupiah.
Mencapai sasaran laju inflasi.
Menjaga kestabilan nilai tukar rupiah.
Menerbitkan obligasi Rp 650 triliun untuk
menalangi perbankan.
Menutup 38 bank & mengambilalih 7 bank.
RESTRUKTURISASI PERBANKAN
Membatalkan sejumlah proyek infrastruktur.
Menghentikan perlakuan khusus bagi mobil
nasional.
Membiayai program Jaring Pengaman Sosial.
KONSOLIDASI FISKAL
Merestrukturisasi utang swasta lewat skema
Indonesian Debt Restructuring Agency (INDRA)
dan Prakarsa Jakarta.
Melarang praktik monopoli bagi Bulog & Pertamina.
PENYEHATAN KORPORASI
Menetapkan UU mengenai otonomi daerah dan desentralisasi fiskal.
Dukungan atas komitmen ini diwujudkan dalam bentuk:
Pengaturan, pembagian dan pemanfaatan sumber daya nasional
secara berkeadilan.
Pelaksanaan perimbangan keuangan pemerintah pusat dan daerah.
PENETAPAN DESENTRALISASI FISKAL
Juni 1998
16.650
November 1998
7.000
1998
-13 1999
2
11,1
2
80
70
60
50
40
30
20
10
1997 1998 1999
0
77,6
KURS RUPIAH
MENGUAT
(Rp/USD)
PERTUMBUHAN
EKONOMI MEM-
BAIK (%)
INFLASI
MENURUN (%)
Dampak
1950 1960 1970 1980 1990 2000 2010 20171945
2727 www.katadata.co.id@KATADATAnews katadatanews katadatanews
Perjalanan Ekonomi Indonesia 1945–2017
Era Abdurrahman Wahid (Gus Dur) 1999–2001
Kementerian Koordinator Bidang
Perekonomian Republik Indonesia
5
0 persen
–5
10
–10
PERTUMBUHAN EKONOMI
10
20
30
0
40 juta
PDB PER KAPITA
1950 1960 1970 1980 1990 2000 2010 20171945
1999 2000 2001
Rp 18.828.448
Rp 19.920.419
Abdurrahman Wahid (Gus Dur)
20 Oktober 1999 – 23 Juli 2001
Masa pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) ditandai
dengan implementasi desentralisasi fiskal dan otonomi daerah. Selain
itu, peneguhan prinsip-prinsip dasar toleransi dan pluralisme, jaminan
atas perlindungan hak-hak buruh, persamaan hak melalui perlindungan
hak minoritas serta pengentasan kemiskinan melalui gerakan terpadu
pengentasan kemiskinan dan proyek pedesaan.
50
40
30
20
10
60%
TINGKAT KEMISKINAN
23,4% 19,1% 18,4%
3,64%
Menko Kesra dan Taskin Haryono Suyono
(kanan) berdialog dengan seorang perajin
di kawasan kumuh Desa Pulo Pancikan,
Gresik, Jatim, sekaligus untuk meresmikan
Pencanangan Intensifikasi Gerakan Terpadu
Pengentasan Kemiskinan (GERDU TASKIN)
dan Pemberdayaan Masyarakat kawasan
kumuh perkotaan, pantai dan desa tertinggal di
Kabupaten DATI II Gresik.
antara foto
0,79%
4,92%
sumber: BPS
sumber: BPS
sumber: World Bank, BPS
2828 www.katadata.co.id@KATADATAnews katadatanews katadatanews
Perjalanan Ekonomi Indonesia 1945–2017
Era Abdurrahman Wahid (Gus Dur) 1999–2001
Kementerian Koordinator Bidang
Perekonomian Republik Indonesia
Untuk membiayai pemerintah daerah
sebagai tindaklanjut dari otonomi
daerah dan desentralisasi fiskal,
sejumlah kebijakan diterbitkan:
IMPLEMENTASI
DESENTRALISASI
FISKAL
Implementasi pembagian dana
perimbangan antara pusat dan daerah.
Penerapan pajak daerah dan
retribusi daerah.
Pemerintah daerah diizinkan untuk
mengajukan pinjaman daerah.
PEMBAGIAN DANA PERIMBANGAN
(SUMBER: PP NO. 104/2000 TENTANG DANA PERIMBANGAN)
Pemerintah
melanjutkan
kebijakan pengentasan
kemiskinan melalui
program gerakan terpadu
pengentasan kemiskinan
(Gerdu Taskin) dan
proyek pedesaan.
Pembangunan
jalan, jembatan,
irigasi, penyediaan
air bersih, bantuan
kredit usaha mikro.
PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN
Pembagian Pajak Bumi
dan Bangunan (PBB)
Pembagian PBB
Jatah Daerah
0,10
0,90
0,160,10
Pemerintah
Pusat
ProvinsiBiaya
Pemungutan
Pemerintah Daerah
0,64
Kabupaten/Kota
PENERIMAAN DARI SUMBER DAYA ALAM
Penerimaan Sumber Daya Alam
(Kehutanan, Pertambangan
Umum, Perikanan)
Pembagian Jatah Daerah
Penerimaan SDA
0,64
0,16
Provinsi
Kabupaten/Kota
0,20
0,80
Pusat
Pembagian BPHTB Pembagian BPHTB
Jatah Daerah
PENERIMAAN DARI BEA PEROLEHAN HAK
ATAS TANAH DAN BANGUNAN (BPHTB)
0,20
0,80
Pusat
0,64
0,16
Provinsi
Kabupaten/Kota
BAGI HASIL MINYAK
Penerimaan Negara
dari Bagi Hasil Minyak
Pembagian Jatah Daerah
dari Bagi Hasil Minyak
0,03
Provinsi
0,06
Kabupaten/Kota
di Provinsi
Bersangkutan
0,06
Kabupaten/
Kota Penghasil
0,85
Pusat
Pengentasan
Kemiskinan
17.000
ProyekPedesaan26 Oktober 1999
Presiden Gus Dur
membentuk Kabinet
Persatuan Nasional.
31 Maret 2000
Pengakuan terhadap hak
minoritas. Kong Hu Cu
diakui sebagai agama
resmi. 19 Januari 2001
hari raya Imlek ditetapkan
menjadi hari libur fakultatif
20 Juni 2000
Peraturan Menteri
untuk melindungi
hak-hak buruh dalam
soal PHK, pesangon
dan upah diterbitkan.
4 Agustus 2000
Terbitnya UU
untuk melindungi
kebebasan buruh
berserikat disahkan.
1950 1960 1970 1980 1990 2000 2010 20171945
0,90
0,80 0,15
0,80
Daerah
0,15
Daerah
Daerah
2929 www.katadata.co.id@KATADATAnews katadatanews katadatanews
Perjalanan Ekonomi Indonesia 1945–2017
Era Megawati Soekarnoputri (2001–2004)
Kementerian Koordinator Bidang
Perekonomian Republik Indonesia
5
0 persen
–5
10
–10
PERTUMBUHAN EKONOMI
10
20
30
0
40 juta
PDB PER KAPITA
1950 1960 1970 1980 1990 2000 2010 20171945
2001 2002 2003 2004
Rp 22.004.141
Megawati Soekarnoputri
23 Juli 2001–20 Oktober 2004
Era Presiden Megawati Soekarnoputri ditandai dengan berakhirnya
program reformasi kerjasama dengan IMF pada Desember 2003.
Namun, pemerintah melanjutkan program reformasi ekonomi
secara mandiri di bawah kendali pemerintah guna memantapkan
stabilitas ekonomi makro, melanjutkan restrukturisasi keuangan,
serta meningkatkan investasi, ekspor, dan kesempatan kerja.
50
40
30
20
10
0
60%
TINGKAT KEMISKINAN
antara foto
Rp 19.920.419
18,2%
18,4%
16,7%17,4%
3,64% 4,50% 5,03%4,78%
Presiden Megawati Soekarnoputri menyampaikan Pidato
Kenegaraan dalam Sidang Paripurna DPR, di Gedung DPR,
Jakarta, Agustus 2002. Pada kesempatan tersebut, Presiden
juga menyampaikan pengantar nota keuangan atas RAPBN
tahun anggaran 2003.
sumber: BPS
sumber: BPS
sumber: World Bank, BPS
3030 www.katadata.co.id@KATADATAnews katadatanews katadatanews
Perjalanan Ekonomi Indonesia 1945–2017
Era Megawati (2001–2004)
Kementerian Koordinator Bidang
Perekonomian Republik Indonesia
REFORMASI
PASCA
PROGRAM
IMF
Pada 15 September 2003,
pemerintah menerbitkan
Instruksi Presiden No.
5/2003 tentang Paket
Kebijakan Ekonomi Sesudah
Berakhirnya Program IMF
pada Desember 2003 yang
mencakup sejumlah sektor,
beberapa di antaranya: Meninjau Daftar Negatif Investasi.
Menyederhanakan perizinan lewat layanan satu atap.
Restrukturisasi sektor telekomunikasi & energi.
Pemberantasan korupsi.
PENINGKATAN INVESTASIBANK
Reformasi kebijakan perpajakan.
Efisiensi belanja negara.
Privatisasi BUMN.
KONSOLIDASI FISKAL
Merancang Jaring Pengaman Sektor Keuangan.
Divestasi bank-bank di BPPN.
Memperkuat struktur governance bank negara.
Restrukturisasi sektor pasar modal, asuransi &
dana pensiun.
RESTRUKTURISASI KEUANGANBANK
Februari 2004
Tugas berakhir, BPPN
dilikuidasi. Penanganan sisa
aset dialihkan ke Perusahaan
Pengelola Aset (PPA).
Agustus 2001
Presiden Megawati dilantik
menggantikan Presiden
Abdurrahman Wahid.
Oktober 2002
Bom Bali
menimbulkan
shock terhadap
perekonomian.
22 September 2004
UU No 24 tentang Lembaga Penjaminan
Simpanan (LPS) disahkan. LPS adalah
lembaga independen yang berfungsi
menjamin simpanan nasabah. Setahun
berikutnya, pada 22 September, LPS
resmi beroperasi.
1950 1960 1970 1980 1990 2000 2010 20171945
3131 www.katadata.co.id@KATADATAnews katadatanews katadatanews
Perjalanan Ekonomi Indonesia 1945–2017
Era Megawati (2001–2004)
Kementerian Koordinator Bidang
Perekonomian Republik Indonesia
1950 1960 1970 1980 1990 2000 2010 20171945
KETAHANAN FISKAL
BERKELANJUTAN
Guna mewujudkan pengelolaan fiskal yang
prudent dan berkelanjutan, pemerintah
bersama DPR mengeluarkan UU No. 17/2003
tentang Keuangan Negara. Dalam UU ini,
keuangan negara harus dikelola secara hati-
hati dengan sejumlah ketentuan berikut:
Defisit anggaran dibatasi maksimal
3% dari PDB.
Pengelolaaan keuangan negara berdasarkan
pada asas akuntabilitas, profesionalitas,
proporsionalitas, keterbukaan.
Pengelolaan keuangan negara
diperiksa oleh badan pemeriksa yang
bebas dan mandiri
Jumlah pinjaman dibatasi maksimal
60% dari PDB
2001 2004
INFLASI MENURUN
(%)
13,1%
6,5%
Agu 2001 Okt 2004
IHSG
MENINGKAT
459 852
Agu 2001 Okt 2004
NILAI TUKAR
RUPIAH MENGUAT
(RP/USD)
9.800 9.100
2001 2004
PERTUMBUHAN
EKONOMI MEMBAIK
(%)
3% 5%
Dampak
3232 www.katadata.co.id@KATADATAnews katadatanews katadatanews
Kementerian Koordinator Bidang
Perekonomian Republik Indonesia
Perjalanan Ekonomi Indonesia 1945–2017
Era Megawati (2001–2004)
1950 1960 1970 1980 1990 2000 2010 20171945
JAMINAN SIMPANAN NASABAH BANK
Guna menunjang terwujudnya
perekonomian nasional yang
stabil dan tangguh, serta
sistem perbankan yang
sehat dan stabik, pemerintah
membentuk lembaga yang
bertugas menjaminan
simpanan dana nasabah
perbankan sesuai UU No
24/2004 tentang Lembaga
Penjamin Simpanan (LPS).
Lembaga ini memiliki fungsi
dan tugas sebagai berikut:
Berfungsi menjamin simpanan
nasabah dan aktif memelihara
stabilitas sistem perbankan
sesuai dengan kewenangannya.
Bertugas merumuskan dan
menetapkan kebijakan
penjaminan simpanan,
memelihara stabilitas sistem
perbankan, serta penyelesaian
bank gagal yang tidak berdampak
sistemik.
Melaksanakan penanganan bank
gagal yang berdampak sistemik.
Bank peserta penjaminan diwajibkan
membayar kontribusi kepesertaan
sebesar 0,1% dari modal sendiri bank
pada akhir tahun fiskal sebelumnya.
Rp
Nilai simpanan yang dijamin untuk
setiap nasabah pada satu bank paling
bank paling banyak Rp 100 juta.
33 www.katadata.co.id@KATADATAnews katadatanews katadatanews
Perjalanan Ekonomi Indonesia 1945–2017
Era Susilo Bambang Yudhoyono (2004–2014)
Kementerian Koordinator Bidang
Perekonomian Republik Indonesia
33
5
0 persen
–5
10
–10
5,01%
10
20
30
0
40 juta
PDB PER KAPITA
1950 1960 1970 1980 1990 2000 2010 20171945
201120102004 2005 20082006 20092007 2012 2013 2014
Rp 33.665.201
Susilo Bambang Yudhoyono
20 Oktober 2004 – 20 Oktober 2014
Awal pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono merupakan masa
kebangkitan Indonesia pasca-krisis ekonomi. Disambut dengan booming harga
komoditas, Indonesia kemudian harus menghadapi krisis keuangan dunia 2008
yang membuat pertumbuhan ekonomi menurun. Ekonomi Indonesia kembali
meningkat pasca-krisis akibat kelanjutan booming harga komoditas yang
kemudian perlahan melambat seiring perlambatan ekonomi dunia.
50
40
30
20
10
0
60%
TINGKAT KEMISKINAN
Rp 22.004.141
27 Mei 2011
Peraturan Presiden No 32/2011 Tentang
Masterplan Percepatan dan Perluasan
Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI)
2011-2025 diterbitkan
donang wahyu/katadata
16,7% 11,3%
5,03%
sumber: BPS
sumber: BPS
sumber: World Bank, BPS
PERTUMBUHAN EKONOMI
34 www.katadata.co.id@KATADATAnews katadatanews katadatanews
Perjalanan Ekonomi Indonesia 1945–2017
Era Susilo Bambang Yudhoyono (2004–2014)
Kementerian Koordinator Bidang
Perekonomian Republik Indonesia
34
Uraian BLT 2005 BLT 2008
Dasar Peraturan Inpres No 12 tahun 2005 Inpres No 3 tahun 2008
Jumlah bulan 12 bulan 7 bulan
Periode pembayaran 4 kali 2 kali
Nominal pembayaran Rp 300.000 / periode Rp 300.000 dan 400.000 per periode
Anggaran Rp 23 triliun Rp 14,1 triliun
Penerima 19,2 juta rumah tangga miskin 19,1 juta rumah tangga sasaran
PROGRAM BANTUAN LANGSUNG TUNAI (BLT)
Sebagai kompensasi untuk mengurangi dampak
kenaikan harga bagi masyarakat miskin.
HARGA PREMIUM DAN SOLAR SUBSIDI PER LITER
solar
premium
Rp 1.650
Rp 1.850 Rp 2.100
Rp 2.4001 Maret 2005 33%
27%
solar
premium
Rp 1.650
Rp 2.400 Rp 4.300
Rp 4.5001 Oktober 2005 88%
105%
solar
premium
Rp 4.300
Rp 4.500 Rp 5.500
Rp 6.000Mei 2008 33%
28%
HARGA PREMIUM SUBSIDI (Rupiah per liter)
0
1000
2000
3000
4000
5000
6000
7000
Jan-03 1 Des-08Mar-05 15 Des-08Okt-05 Jan-09Mei-08 Jun-13
1.810
2.400
4.500
6.000
5.500
5.000
4.500
6.500
Subsidi energi
bisa ditekan pada
periode pertama
pemerintahan,
meski naik lagi
pada periode kedua
pemerintahan.
Dampak
3 kali
menaikkan
harga BBM.
KEBIJAKAN
HARGA BBM
Sebagai negara pengekspor
produk komoditas, kenaikan
harga komoditas di pasar
dunia menjadi berkah. Namun,
di sisi lain, kenaikan harga,
khususnya minyak mentah
justru memberatkan anggaran
karena Indonesia merupakan
net importer minyak. Untuk
mengurangi beban terhadap
anggaran, pemerintah
menyesuaikan harga bahan
bakar minyak (BBM).
Daya Beli
Masyarakat
Miskin
Dipertahankan
35,1%Rumah tangga penerima
BLT naik kelas dari
kategori miskin menjadi
tidak miskin.
0
50
100
150
200
250
300
350
triliun
0
5
10
15
20
25%
2004 20122006 2008 2010 2014
Subsidi Energi (Rp Triliun) Subsidi Energi Terhadap Belanja APBN (%)
20 Oktober 2004
Susilo Bambang Yudhoyono dan Jusuf Kalla dilantik
menjadi Presiden dan Wakil Presiden RI periode
2004-2009.
2005 Harga hampir semua barang komoditas
mulai menunjukkan tren kenaikan di pasar
dunia, mulai dari minyak bumi, minyak sawit,
batu bara, tembaga dan karet.
1950 1960 1970 1980 1990 2000 2010 20171945
35 www.katadata.co.id@KATADATAnews katadatanews katadatanews
Perjalanan Ekonomi Indonesia 1945–2017
Era Susilo Bambang Yudhoyono (2004–2014)
Kementerian Koordinator Bidang
Perekonomian Republik Indonesia
35
1950 1960 1970 1980 1990 2000 2010 20171945
Sepanjang dua periode masa
pemerintahan Susilo Bambang
Yudhoyono, pertumbuhan ekonomi
secara bertahap meningkat dari
5% pada 2004 menjadi di atas 6%
mulai 2007 – 2012. Ketika krisis
finansial global melanda pada
2009, perekonomian Indonesia
pun terkena imbas, namun masih
mampu bertahan sebagai salah
satu negara dengan pertumbuhan
positif.
BERTAHAN
DI MASA
KRISIS
15 September 2008
Awal krisis global. Lembaga finansial, Lehman
Brothers, AS bangkrut.
29 Oktober 2008
Protokol Manajemen Krisis dijalankan
20 November 2008
Bank Century
ditetapkan sebagai
bank gagal berdampak
sistemik.
3 Juli 2008 Harga minyak bumi menembus
level tertinggi di kisaran US$ 146 per barel.
20 Oktober 2009
SBY dan Boediono dilantik
menjadi Presiden dan
Wakil Presiden RI Periode
2009-2014
PENGHEMATAN PAJAK
Pengurangan dan penyederhanaan tarif
Pajak Penghasilan (PPh)
Peningkatan pendapatan tidak kena pajak
PPh (dari Rp 12,6 juta menjadi Rp 15,8 juta)
INSENTIF PAJAK
Pajak Pertambahan Nilai (PPN)
minyak goreng, biofuel, eksplorasi
migas, panas bumi.
Stimulus
Fiskal
Untuk
mempertahankan
daya beli masyarakat
akibat krisis
global, pemerintah
mengeluarkan paket
stimulus fiskal.
Realisasi
Rp 60,2 triliun
(dari alokasi Rp 73,3 triliun)
BANK
BANK
SUBSIDI NON PAJAK
Pengurangan harga solar Rp 3.000/liter
Potongan tarif listrik untuk industri.
Paket pembiayaan stimulus.
BANK
Kebijakan
Hadapi
Krisis
Penurunan Giro Wajib Minimum (GWM)
Merelaksasi syarat fasilitas pembiayaan
darurat (FPD)
Perppu No 2/2008 tentang Perubahan
UU BI
Perppu No 3/2008 tentang Perubahan
UU LPS
Perppu No 4/2008 tentang Jaring
Pengaman Sistem Keuangan (JPSK)
Dampak
Pertumbuhan
ekonomi
Indonesia pada
2009 mencapai
4,6%, salah satu
yang tertinggi
setelah Tiongkok
dan India. sumber: World Bank
Tiongkok
India
Indonesia
Korsel
Brasil
Thailand
Malaysia
pertumbuhan
ekonomi 2009negara
9,4
8,5
4,6
0,7
-0,1
-0,7
-2,5
Pertumbuhan
Indonesia
-6
-4
-2
0
2
4
6
-30
-20
-10
0
10
20
30
Pertumbuhan Global
Indeks
Komoditas
36 www.katadata.co.id@KATADATAnews katadatanews katadatanews
Perjalanan Ekonomi Indonesia 1945–2017
Era Susilo Bambang Yudhoyono (2004–2014)
Kementerian Koordinator Bidang
Perekonomian Republik Indonesia
36
Mencakup
6 Koridor
Ekonomi
(KE)
KE
Sumatera
KE
Bali & Nusa
Tenggara
KE
Papua & Kep.
Maluku
KE
Kalimantan
KE
Jawa
KE
Sulawesi
Rp 4.700
triliun
Kebutuhan dana
investasi
208 proyek
infrastruktur
174 proyek
sektor riil
Indeks Daya Saing
Global (GCI)
meningkat
38
34
Dampak
Implementasi
Proyek
208proyek
infrastruktur
senilai
Rp 500 triliun
sumber:
World Economic Forum 2014
20142013
PERCEPATAN PEMBANGUNAN EKONOMI
Pada periode kedua
pemerintahan
Susilo Bambang
Yudhoyono, pemerintah
mulai merancang
rencana induk
untuk mempercepat
pembangunan ekonomi
Indonesia untuk
periode pelaksanaan
2011 – 2025.
1950 1960 1970 1980 1990 2000 2010 20171945
27 Mei 2011
Peraturan Presiden No 32/2011 Tentang Masterplan
Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi
Indonesia (MP3EI) 2011-2025 diterbitkan
18 Januari 2012
Peringkat utang Indonesia naik
ke posisi investment grade dari
Moody’s Investor Service
15 Desember 2011
Peringkat utang Indonesia naik ke posisi
investment grade dari Fitch Rating.
22 November 2011
UU No 21/2011 tentang
Otoritas Jasa Keuangan disahkan.
31 Desember 2011
Pengawasan dan pengaturan
Pasar Modal dan Industri
Keuangan Non Bank dari
Bapepam-LK Kemenkeu
dialihkan ke OJK.
31 Desember 2013
Pengawasan
perbankan dari BI
dialihkan ke OJK, yang
kemudian pengawasan
lembaga keuangan
mikro dan pegadaian
juga dialihkan ke OJK.
37 www.katadata.co.id@KATADATAnews katadatanews katadatanews
Perjalanan Ekonomi Indonesia 1945–2017
Era Joko Widodo (2014–sekarang)
Kementerian Koordinator Bidang
Perekonomian Republik Indonesia
37
5
0 persen
–5
10
–10
5,01% 5,02%4,88%
10
20
30
0
40 juta
PDB PER KAPITA
1950 1960 1970 1980 1990 2000 2010 20171945
2014 2015 2016 2017
Rp 36.665.201
Joko Widodo
20 Oktober 2014 – sekarang
Ekonomi dunia masih diliputi ketidakpastian. Pemerintahan Jokowi
mengusung program Nawacita dengan mengejar ketertinggalan pembangunan
infrastruktur agar mampu berdaya saing tinggi. Postur APBN dirombak
untuk mendukung kegiatan produktif, menciptakan terobosan untuk menarik
investasi, serta mengatur kembali kebijakan-kebijakan ekonomi untuk
mendorong efisiensi. Di tengah upaya menaikkan pertumbuhan, pemerintahan
ini menjalankan program-program pemerataan.
50
40
30
20
10
60%
TINGKAT KEMISKINAN
Rp 33.665.201
11,3% 10,6%10,9%11,2%
sumber: BPS
sumber: BPS
sumber: World Bank, BPS
Presiden Joko Widodo saat Groundbreaking
Light Rail Transit (LRT) Indonesia di Jakarta,
Rabu (9/9). LRT adalah moda transportasi
massal berbasis rel yang ramah lingkungan dan
pembangunannya dilakukan secara elevated
di atas tanah ruang milik jalan tol dan non tol,
direncanakan akan selesai pada tahun 2018.
Arief Kamaludin/katadata
PERTUMBUHAN EKONOMI
38 www.katadata.co.id@KATADATAnews katadatanews katadatanews
Perjalanan Ekonomi Indonesia 1945–2017
Era Joko Widodo (2014–sekarang)
Kementerian Koordinator Bidang
Perekonomian Republik Indonesia
38
1950 1960 1970 1980 1990 2000 2010 20171945
FOKUS KEBIJAKAN
Pada awal pemerintahannya, Presiden Jokowi memilih menata
alokasi subsidi bahan bakar minyak (BBM) pada anggaran 2015
dan mengalihkan ke sektor produktif, seperti pembangunan
infrastruktur, pendidikan dan kesehatan. Pada 2017, anggaran
infrastruktur bertambah signifikan.
Subsidi Energi Dialihkan ke Sektor Produktif
(Infrastruktur, Pendidikan, Kesehatan)
2011 20152012 2013 2014 2014 2017
perubahan 2014 ke 2017
Pendidikan
Kesehatan
Infrastruktur
Subsidi Energi
10,8%
54,1%
117,7%
77,9%
➡➡➡➡
naik
➡
turun
➡
114,2
155,9
255
310
177,9
290,3
267
387,3
77,3
106,8
137,8
350,3
306,3
145,9
0
50
100
150
200
250
400
300
450
350
triliun
Realokasi
Subsidi ke
Infrastruktur
Penerapan
Tax
Amnesty
Melalui Tax Amnesty atau penghapusan pajak
terutang, pemerintah dapat meningkatkan
penerimaan untuk membiayai pembangunan, seperti
infrastruktur dan peningkatan kesejahteraan rakyat.
TOTAL
115
0,6
91,4
Orang pribadi
non UMKM
14,7
Badan
non UMKM
7,8
Orang Pribadi
UMKM
Badan UMKM
(Usaha kecil,
menengah dan mikro)
Pembayaran Tebusan
(Rp triliun)
Penghimpunan
tebusan pajak
sepanjang Juli 2016 –
Maret 2017 tersebut
adalah yang terbesar
di dunia.
Deklarasi Harta
dan Repratriasi
(Rp triliun)
Penerimaan Negara
(Rp triliun)
114,5
Pembayaran
Tebusan
19,4
Penghentian atas
Pemeriksaan
Bukti Permulaan
1,7
Pembayaran
Tunggakan
TOTAL
135,6
TOTAL
4.8853.701
Deklarasi
Dalam Negeri
1.037
Deklarasi
Luar Negeri
147
Repatriasi
Pemerintah juga mengeluarkan
paket kebijakan untuk mendukung
percepatan pembangunan infrastruktur
yang mencakup 6areareformasi.
Mendorong
Daya Saing
Industri
Meningkatkan
Iklim Investasi
Meningkatkan
Efisiensi
Logistik
Promosi
Parawisata
Stimulasi
Ekspor
Memperkuat
daya beli
masyarakat
6 AREA REFORMASI
15 PAKET
KEBIJAKAN
(9 SEPTEMBER 2015
– 15 JUNI 2017)
Dukungan
Kebijakan
39 www.katadata.co.id@KATADATAnews katadatanews katadatanews
Perjalanan Ekonomi Indonesia 1945–2017
Era Joko Widodo (2014–sekarang)
Kementerian Koordinator Bidang
Perekonomian Republik Indonesia
39
Pemerintah menetapkan proyek strategis nasional
sebagai proyek prioritas untuk diwujudkan dalam kurun
waktu singkat. Tujuannya, mendorong pertumbuhan
ekonomi dan meningkatkan pemerataan pembangunan
di seluruh wilayah Indonesia.
PERCEPATAN
PEMBANGUNAN
INFRASTRUKTUR
Rp 4.197
triliun
Total kebutuhan dana
investasi
245
Proyek
Strategis
15Sektor Program
PROYEK MENCAKUP
23 Kereta 8 Bandara 30 Kawasan
3 Perumahan
10 Pelabuhan
POS
3 PLBN74 Jalan 9 Pengelolaan air
54 Bendungan 7 Irigasi
4 Teknologi 6 Smelter 1 Pertanian/Kelautan 12 Energi
1 Tanggul laut
2 Sektor Proyek
Industri Pesawat Listrik
20 Oktober 2014
Joko Widodo dan Jusuf Kalla dilantik
menjadi Presiden dan Wakil Presiden
RI periode 2014-2019.
1 Januari 2015
Harga BBM dilepas ke harga pasar.
4 Mei 2016
Peresmian Program 35.000 MW oleh Presiden Jokowi.
25 Oktober 2016
Bank Dunia menaikkan
peringkat kemudahan berbisnis
di Indonesia sebesar 15 point
menjadi peringkat 91.
19 Mei 2017
Standard & Poor’s
(S&P) menaikkan
peringkat utang
Indonesia ke posisi
investment grade.
15 April 2016
UU No 9 Tahun 2016 tentang Pencegahan
dan Penanganan Krisis Sistem Keuangan
disahkan. LPS mendapat mandat baru
melalui tambahan alternatif metode resolusi
bank yaitu purchase and assumption dan
bridge bank dan pembentukan badan
restrukturisasi perbankan di saat krisis.
1950 1960 1970 1980 1990 2000 2010 20171945
40 www.katadata.co.id@KATADATAnews katadatanews katadatanews
Perjalanan Ekonomi Indonesia 1945–2017
Era Joko Widodo (2014–sekarang)
Kementerian Koordinator Bidang
Perekonomian Republik Indonesia
40
Dampak
Kebijakan
Melalui sejumlah
kebijakan tersebut,
angka kemiskinan,
pengangguran dan
rasio gini mengalami
penurunan.
6 0,39
4 0,38
8 0,40
10 0,41
12 0,42
20152014
Semester I
keterangan:
I I III II II
2016 2017
Angka
Kemiskinan,
Pengangguran,
dan Rasio Gini
Menurun
(dalam %)
11,25 11,13
10,64
0,39
5,33
6,18
0,40
0,41
5,70
Kemiskinan PengangguranRasio Gini
Pembangunan
Desa
Pemerataan
Ekonomi
Untuk meningkatkan
pemerataan
pembangunan desa dan
kesejahteraan masyarakat
desa, pemerintah
mengalokasikan dana desa
dengan jumlah yang terus
meningkat.
AlokasiDanaDesaTerusMeningkat
Dana Desa
Jumlah Desa
201720162015
triliun jumlah desa
0
10
20
30
40
50
60
70 75,200
75,000
74,800
74,600
74,400
74,200
74,000
73,800
73,600
74,093
74,754
74,954
20,8 46,7 60
Selain membangun
infrastruktur, pemerintah
juga menerbitkan
kebijakan pemerataan
ekonomi untuk mengatasi
ketimpangan.
Reforma agraria
Perumahan untuk masyarakat
miskin kota.
LAHAN
Ketimpangan ritel modern
dan pasar tradisional.
KESEMPATAN
Pendidikan dan vokasi.
SUMBER DAYA ALAM
Alokasi dana desa dalam
tiga tahun (2015-2017) Rp 127,5 Triliun
PEMERATAAN
PEMBANGUNAN
DAN EKONOMI
1950 1960 1970 1980 1990 2000 2010 20171945
Pembangunan
Nasional
Pembangunan 245 proyek infrastruktur
dilakukan di seluruh wilayah Indonesia,
termasuk kawasan terluar sebagai bagian dari
kebijakan pemerataan pembangunan nasional.
MALUKU
&
PAPUA
SULAWESI
BALI & NUSA TENGGARA
27
155
15
11
13
444
61
638
93
1.063
24
564
SUMATERA
JAWA
KALIMANTAN
SKALA WILAYAH PULAU-PULAU BESAR:
SKALA NASIONAL:
2 Program dan 12 Proyek
Rp 1.320
triliun
jumlah proyek
rp triliun
41 www.katadata.co.id@KATADATAnews katadatanews katadatanews 41
Pada 2045 atau 100 tahun
Indonesia merdeka, pemerintah
memperkirakan Indonesia
berpeluang masuk jajaran
lima besar negara dengan
perekonomian terbesar di
dunia. Namun, sejumlah
lembaga finansial terkemuka
memproyeksikan peringkat itu
akan tercapai lebih cepat.
PROYEKSI
DAN
TANTANGAN
2045
29.000
520
11
15
318
PDB per Kapita (US$ per tahun)
Peringkat pendidikan (PISA)
Peringkat daya saing
Peringkat daya tarik investasi
Jumlah penduduk (juta jiwa)
sumber: kemenko perekonomian
PROYEKSI PEMERINTAH INDONESIA
2014 2045
4.900
431
30
40
270
5
PROYEKSI LEMBAGA FINANSIAL GLOBAL
5
4
7
2030
2030
2050
2030
Standard Chartered Bank
The Super Cycle Report, November 2010
PricewaterhouseCoopers (PWC)
The Long View, How will the global economic order change
by 2050?, February 2017
McKinsey Global Institute
The Archipelago Economy : Unleashing Indonesia’s
Potential, September 2012
PERINGKAT
PDB TAHUN
Kementerian Koordinator Bidang
Perekonomian Republik Indonesia
42 www.katadata.co.id@KATADATAnews katadatanews katadatanews 42
Kementerian Koordinator Bidang
Perekonomian Republik Indonesia
Kesiapan infrastruktur
Sumber daya manusia berpendidikan
Kesiapan ilmu pengetahuan dan teknologi
Kebijakan konektivitas
Tata ruang wilayah yang semakin baik
Kementerian dan lembaga semakin efisien
Tata kelola yang baik
Pengelolaan sumber daya alam secara
berkelanjutan
Pengaturan tanah (reforma agraria)
SEMBILAN
TANTANGAN
Untuk mencapai proyeksi
itu, semua pihak perlu
bergandengan tangan
mewujudkannya.
“Pembangunan infrastruktur dan sumber
daya manusia adalah kombinasi yang
baik untuk menjadi negara kuat secara
ekonomi. Asal jangan ada turbulensi
politik, hitungan kami pada 2040 – 2045,
Indonesia akan menjadi 4 besar negara
terkuat ekonomi dunia.”
Joko Widodo, Presiden RI
Acara peluncuran program pendidikan vokasi dan industri,
di Cikarang, Jumat, 28 Juli 2017 (kompas.com)
“Melalui paket deregulasi, kami ingin
mempermudah investasi, mendorong
ekspor, serta mempercepat pembangunan
infrastruktur. Ini semua ditujukan untuk
memacu pertumbuhan ekonomi Indonesia.”
Darmin Nasution, Menteri Koordinator Bidang
Perekonomian
Acara Press Gathering Kemenko Perekonomian,
di Karawaci, Kamis, 17 Desember 2015 (ekon.go.id)
Terima kasih
Kementerian Koordinator Bidang
Perekonomian Republik Indonesia
BEKERJASAMA
DENGAN
Kontak: info@katadata.co.id
Kementerian Koordinator Bidang
Perekonomian Republik Indonesia
KEMENTERIAN KOORDINATOR PEREKONOMIAN: Iskandar Simorangkir, Christiantoko, Edi Prio
Pambudi, Ratih Purbasari Kania, Thasya Pauline, Ratih Nokowati, Ratna Mustika Anindita, Haqiqi
Masnatin, Susiyanti, Rista Amallia, Riska Nyari Utami, Fransiska Herline, Salsabila Bratandari Nazief.
KATADATA: Lambok E. Hutabarat, Metta Dharmasaputra, Heri Susanto, Ade Wahyudi, Aria Wiratma,
Nur Farida Ahniar, Jeany Hartriani, Robby Eebor, Ade Rahmat Hidayat, Dani Nurbiantoro, Donang
Wahyu, Agung Djahuri, Imelda Jane, Kendra Paramita, Firman Firdaus, Nazmi Haddyat Tamara.
TIM PENYUSUN INFOGRAFIK PERJALANAN EKONOMI INDONESIA 1945 – 2017
BEKERJASAMA
DENGAN
DIDUKUNG OLEH
Kementerian Koordinator Bidang
Perekonomian Republik Indonesia
BEKERJASAMA
DENGAN

Contenu connexe

Tendances

Penawaran Agregat dan Teori Ekonomi makro
Penawaran Agregat dan Teori Ekonomi makroPenawaran Agregat dan Teori Ekonomi makro
Penawaran Agregat dan Teori Ekonomi makro
audi15Ar
 
Pertanyaan dan jawaban presentasi kelompok 3
Pertanyaan dan jawaban presentasi kelompok 3Pertanyaan dan jawaban presentasi kelompok 3
Pertanyaan dan jawaban presentasi kelompok 3
natal kristiono
 
Matematika ekonomi (Keuntungan Maksimum)
Matematika ekonomi (Keuntungan Maksimum)Matematika ekonomi (Keuntungan Maksimum)
Matematika ekonomi (Keuntungan Maksimum)
Kristalina Dewi
 
Bab VI Teori Produksi dan Biaya Produksi Terlengkap
Bab VI Teori Produksi dan Biaya Produksi TerlengkapBab VI Teori Produksi dan Biaya Produksi Terlengkap
Bab VI Teori Produksi dan Biaya Produksi Terlengkap
Aditya Panim
 
Hasil Observasi UMKM Kedai T-Minul - Manajemen Koperasi dan UMKM (Laporan)
Hasil Observasi UMKM Kedai T-Minul - Manajemen Koperasi dan UMKM (Laporan)Hasil Observasi UMKM Kedai T-Minul - Manajemen Koperasi dan UMKM (Laporan)
Hasil Observasi UMKM Kedai T-Minul - Manajemen Koperasi dan UMKM (Laporan)
M Abdul Aziz
 
INVESTASI (makalah ekonomi makro)
INVESTASI (makalah ekonomi makro)INVESTASI (makalah ekonomi makro)
INVESTASI (makalah ekonomi makro)
A-ttiitudEd Kuu
 

Tendances (20)

Contoh Soal Pengantar Ekonomi https://www.masterfair.xyz/
Contoh Soal Pengantar Ekonomi https://www.masterfair.xyz/Contoh Soal Pengantar Ekonomi https://www.masterfair.xyz/
Contoh Soal Pengantar Ekonomi https://www.masterfair.xyz/
 
Penawaran Agregat dan Teori Ekonomi makro
Penawaran Agregat dan Teori Ekonomi makroPenawaran Agregat dan Teori Ekonomi makro
Penawaran Agregat dan Teori Ekonomi makro
 
Kebijakan moneter
Kebijakan moneterKebijakan moneter
Kebijakan moneter
 
Pertanyaan dan jawaban presentasi kelompok 3
Pertanyaan dan jawaban presentasi kelompok 3Pertanyaan dan jawaban presentasi kelompok 3
Pertanyaan dan jawaban presentasi kelompok 3
 
Matematika ekonomi (Keuntungan Maksimum)
Matematika ekonomi (Keuntungan Maksimum)Matematika ekonomi (Keuntungan Maksimum)
Matematika ekonomi (Keuntungan Maksimum)
 
Perekonomian indonesia orde lama
Perekonomian indonesia orde lamaPerekonomian indonesia orde lama
Perekonomian indonesia orde lama
 
Pasar Persaingan Sempurna (Ekonomi Mikro)
Pasar Persaingan Sempurna (Ekonomi Mikro)Pasar Persaingan Sempurna (Ekonomi Mikro)
Pasar Persaingan Sempurna (Ekonomi Mikro)
 
Ppt Pertumbuhan ekonomi
Ppt Pertumbuhan ekonomiPpt Pertumbuhan ekonomi
Ppt Pertumbuhan ekonomi
 
Bab VI Teori Produksi dan Biaya Produksi Terlengkap
Bab VI Teori Produksi dan Biaya Produksi TerlengkapBab VI Teori Produksi dan Biaya Produksi Terlengkap
Bab VI Teori Produksi dan Biaya Produksi Terlengkap
 
Keseimbangan Pendapatan Nasional
Keseimbangan Pendapatan NasionalKeseimbangan Pendapatan Nasional
Keseimbangan Pendapatan Nasional
 
Keseimbangan pendapatan nasional_ekonomi
Keseimbangan pendapatan nasional_ekonomiKeseimbangan pendapatan nasional_ekonomi
Keseimbangan pendapatan nasional_ekonomi
 
Aliran Fisiokrat dan Merkantilisme
Aliran Fisiokrat dan MerkantilismeAliran Fisiokrat dan Merkantilisme
Aliran Fisiokrat dan Merkantilisme
 
Tugas makro
Tugas makroTugas makro
Tugas makro
 
Bab 8 multiplier
Bab 8   multiplierBab 8   multiplier
Bab 8 multiplier
 
Kebijakan fiskal. moneter dan investasi
Kebijakan fiskal. moneter dan  investasiKebijakan fiskal. moneter dan  investasi
Kebijakan fiskal. moneter dan investasi
 
Analisis keadaan ekonomi politik zaman orde lama, orde baru, reformasi
Analisis keadaan ekonomi politik zaman orde lama, orde baru, reformasiAnalisis keadaan ekonomi politik zaman orde lama, orde baru, reformasi
Analisis keadaan ekonomi politik zaman orde lama, orde baru, reformasi
 
Teori Permintaan akan Uang Klasik dan Keynes (Ekonomi Moneter - BAB 4)
Teori Permintaan akan Uang Klasik dan Keynes (Ekonomi Moneter - BAB 4)Teori Permintaan akan Uang Klasik dan Keynes (Ekonomi Moneter - BAB 4)
Teori Permintaan akan Uang Klasik dan Keynes (Ekonomi Moneter - BAB 4)
 
Perekonomian 2 sektor
Perekonomian 2 sektorPerekonomian 2 sektor
Perekonomian 2 sektor
 
Hasil Observasi UMKM Kedai T-Minul - Manajemen Koperasi dan UMKM (Laporan)
Hasil Observasi UMKM Kedai T-Minul - Manajemen Koperasi dan UMKM (Laporan)Hasil Observasi UMKM Kedai T-Minul - Manajemen Koperasi dan UMKM (Laporan)
Hasil Observasi UMKM Kedai T-Minul - Manajemen Koperasi dan UMKM (Laporan)
 
INVESTASI (makalah ekonomi makro)
INVESTASI (makalah ekonomi makro)INVESTASI (makalah ekonomi makro)
INVESTASI (makalah ekonomi makro)
 

Similaire à Perjalanan Ekonomi Indonesia 1945 - 2017

sejarah perekonomian indonesia
sejarah perekonomian indonesiasejarah perekonomian indonesia
sejarah perekonomian indonesia
achmadseno15
 

Similaire à Perjalanan Ekonomi Indonesia 1945 - 2017 (20)

Perjalanan Ekonomi Indonesia
Perjalanan Ekonomi IndonesiaPerjalanan Ekonomi Indonesia
Perjalanan Ekonomi Indonesia
 
Perkindo sejarah ekonomi indonesia
Perkindo sejarah ekonomi indonesiaPerkindo sejarah ekonomi indonesia
Perkindo sejarah ekonomi indonesia
 
Gambaran umum perekonomian indonesia
Gambaran umum perekonomian indonesiaGambaran umum perekonomian indonesia
Gambaran umum perekonomian indonesia
 
Gambaran umum perekomomian indonesia
Gambaran umum perekomomian indonesiaGambaran umum perekomomian indonesia
Gambaran umum perekomomian indonesia
 
Bab 1
Bab 1Bab 1
Bab 1
 
2 gambaran umum perekonomian indonesia
2 gambaran umum perekonomian indonesia2 gambaran umum perekonomian indonesia
2 gambaran umum perekonomian indonesia
 
sejarah perekonomian indonesia
sejarah perekonomian indonesiasejarah perekonomian indonesia
sejarah perekonomian indonesia
 
Perekonomian Indonesia-Fakultas Ekonomi UM
Perekonomian Indonesia-Fakultas Ekonomi UMPerekonomian Indonesia-Fakultas Ekonomi UM
Perekonomian Indonesia-Fakultas Ekonomi UM
 
Kelompok 1 Perekonomian Di Indonesia dari Masa ke Masa
Kelompok 1 Perekonomian Di Indonesia dari Masa ke MasaKelompok 1 Perekonomian Di Indonesia dari Masa ke Masa
Kelompok 1 Perekonomian Di Indonesia dari Masa ke Masa
 
P-1a-Sejarah Perk. P. Indonesia.pptx
P-1a-Sejarah Perk. P. Indonesia.pptxP-1a-Sejarah Perk. P. Indonesia.pptx
P-1a-Sejarah Perk. P. Indonesia.pptx
 
1
11
1
 
Perekonomian Indonesia_Zulkifli A.Ika.pdf
Perekonomian Indonesia_Zulkifli A.Ika.pdfPerekonomian Indonesia_Zulkifli A.Ika.pdf
Perekonomian Indonesia_Zulkifli A.Ika.pdf
 
122453548 perekonomian-indonesia
122453548 perekonomian-indonesia122453548 perekonomian-indonesia
122453548 perekonomian-indonesia
 
Modul TOT Pengajian Malaysia-Slot 2.pptx
Modul TOT Pengajian Malaysia-Slot 2.pptxModul TOT Pengajian Malaysia-Slot 2.pptx
Modul TOT Pengajian Malaysia-Slot 2.pptx
 
Ena mudiawati (11140596) 3 sejarah perekonomian indonesia
Ena mudiawati (11140596) 3 sejarah perekonomian indonesiaEna mudiawati (11140596) 3 sejarah perekonomian indonesia
Ena mudiawati (11140596) 3 sejarah perekonomian indonesia
 
Bab 8tkt5
Bab 8tkt5Bab 8tkt5
Bab 8tkt5
 
147090394 perekonomian-soeharto
147090394 perekonomian-soeharto147090394 perekonomian-soeharto
147090394 perekonomian-soeharto
 
Tugas 1 .siti aisah 11140476 5 v gambaran umum perekonomian indonesia
Tugas 1 .siti aisah 11140476  5 v gambaran umum perekonomian indonesiaTugas 1 .siti aisah 11140476  5 v gambaran umum perekonomian indonesia
Tugas 1 .siti aisah 11140476 5 v gambaran umum perekonomian indonesia
 
PEREKONOMIAN INDONESIA
PEREKONOMIAN INDONESIAPEREKONOMIAN INDONESIA
PEREKONOMIAN INDONESIA
 
3344f60bb702f7ce061fde0b4f2ff6dc
3344f60bb702f7ce061fde0b4f2ff6dc3344f60bb702f7ce061fde0b4f2ff6dc
3344f60bb702f7ce061fde0b4f2ff6dc
 

Plus de Ridho Fitrah Hyzkia

Plus de Ridho Fitrah Hyzkia (20)

The Civil Service System of The Republic of Korea
The Civil Service System of The Republic of KoreaThe Civil Service System of The Republic of Korea
The Civil Service System of The Republic of Korea
 
Pemilu dan Turbulensi Politik 2019
Pemilu dan Turbulensi Politik 2019Pemilu dan Turbulensi Politik 2019
Pemilu dan Turbulensi Politik 2019
 
Manajemen Media Sosial Instansi Pemerintah
Manajemen Media Sosial Instansi PemerintahManajemen Media Sosial Instansi Pemerintah
Manajemen Media Sosial Instansi Pemerintah
 
Media sosial dan hoax
Media sosial dan hoaxMedia sosial dan hoax
Media sosial dan hoax
 
Hoax dan tanggungjawab sosial media pers
Hoax dan tanggungjawab sosial media persHoax dan tanggungjawab sosial media pers
Hoax dan tanggungjawab sosial media pers
 
Kebijakan Bank Indonesia terkait Virtual Currency
Kebijakan Bank Indonesia terkait Virtual CurrencyKebijakan Bank Indonesia terkait Virtual Currency
Kebijakan Bank Indonesia terkait Virtual Currency
 
Indonesia Digital Landscape 2018
Indonesia Digital Landscape 2018 Indonesia Digital Landscape 2018
Indonesia Digital Landscape 2018
 
Indeks Persepsi Korupsi Indonesia 2017
Indeks Persepsi Korupsi Indonesia 2017Indeks Persepsi Korupsi Indonesia 2017
Indeks Persepsi Korupsi Indonesia 2017
 
Why indonesia & Why Now
Why indonesia & Why NowWhy indonesia & Why Now
Why indonesia & Why Now
 
Ada Apa dengan Milenial? Orientasi Sosial, Ekonomi dan Politik
Ada Apa dengan Milenial? Orientasi Sosial, Ekonomi dan PolitikAda Apa dengan Milenial? Orientasi Sosial, Ekonomi dan Politik
Ada Apa dengan Milenial? Orientasi Sosial, Ekonomi dan Politik
 
E-book Milenial
E-book MilenialE-book Milenial
E-book Milenial
 
Merekam Data e-Commerce Indonesia
Merekam Data e-Commerce IndonesiaMerekam Data e-Commerce Indonesia
Merekam Data e-Commerce Indonesia
 
Informasi APBN 2018
Informasi APBN 2018Informasi APBN 2018
Informasi APBN 2018
 
KH. Hasyim Asyari - Pengabdian Seorang Kyai Untuk Negeri
KH. Hasyim Asyari - Pengabdian Seorang Kyai Untuk NegeriKH. Hasyim Asyari - Pengabdian Seorang Kyai Untuk Negeri
KH. Hasyim Asyari - Pengabdian Seorang Kyai Untuk Negeri
 
Hasil Penilaian dan Kompetensi Kepatuhan terhadap Standar Pelayanan dan Kompe...
Hasil Penilaian dan Kompetensi Kepatuhan terhadap Standar Pelayanan dan Kompe...Hasil Penilaian dan Kompetensi Kepatuhan terhadap Standar Pelayanan dan Kompe...
Hasil Penilaian dan Kompetensi Kepatuhan terhadap Standar Pelayanan dan Kompe...
 
Hasil Survey Keanekaragaman
Hasil Survey KeanekaragamanHasil Survey Keanekaragaman
Hasil Survey Keanekaragaman
 
Korupsi, Religiusitas dan Intoleransi
Korupsi, Religiusitas dan Intoleransi  Korupsi, Religiusitas dan Intoleransi
Korupsi, Religiusitas dan Intoleransi
 
The Global Competitiveness Report 2016-2017
The Global Competitiveness Report 2016-2017The Global Competitiveness Report 2016-2017
The Global Competitiveness Report 2016-2017
 
Rancangan Teknokratik Pembangunan ASN 2020 - 2024
Rancangan Teknokratik Pembangunan ASN 2020 - 2024Rancangan Teknokratik Pembangunan ASN 2020 - 2024
Rancangan Teknokratik Pembangunan ASN 2020 - 2024
 
Pemetaan Manajemen ASN Berbasis Sistem Merit Mendukung Terwujudnya Birokrasi ...
Pemetaan Manajemen ASN Berbasis Sistem Merit Mendukung Terwujudnya Birokrasi ...Pemetaan Manajemen ASN Berbasis Sistem Merit Mendukung Terwujudnya Birokrasi ...
Pemetaan Manajemen ASN Berbasis Sistem Merit Mendukung Terwujudnya Birokrasi ...
 

Dernier

Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotecAbortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
Abortion pills in Riyadh +966572737505 get cytotec
 
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh CityAbortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
jaanualu31
 
5 CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN DAN Jual Obat ABORSI + obat PENGGUGUR KANDUNGAN...
5 CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN DAN Jual Obat ABORSI + obat PENGGUGUR KANDUNGAN...5 CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN DAN Jual Obat ABORSI + obat PENGGUGUR KANDUNGAN...
5 CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN DAN Jual Obat ABORSI + obat PENGGUGUR KANDUNGAN...
BagaimanaCaraMenggug
 
Jual Obat Aborsi Serang wa 082223109953 Klinik Jual Obat Penggugur Kandungan ...
Jual Obat Aborsi Serang wa 082223109953 Klinik Jual Obat Penggugur Kandungan ...Jual Obat Aborsi Serang wa 082223109953 Klinik Jual Obat Penggugur Kandungan ...
Jual Obat Aborsi Serang wa 082223109953 Klinik Jual Obat Penggugur Kandungan ...
Jual Obat Aborsi Serang 082223109953 Cytotec Asli Serang
 
Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get CytotecAbortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
Abortion pills in Riyadh +966572737505 get cytotec
 

Dernier (17)

Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotecAbortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
 
1. PERMENDES 15 TH 2021 SOSIALISASI.pptx
1. PERMENDES 15 TH 2021 SOSIALISASI.pptx1. PERMENDES 15 TH 2021 SOSIALISASI.pptx
1. PERMENDES 15 TH 2021 SOSIALISASI.pptx
 
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh CityAbortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
 
Karakteristik dan Produk-produk bank syariah.ppt
Karakteristik dan Produk-produk bank syariah.pptKarakteristik dan Produk-produk bank syariah.ppt
Karakteristik dan Produk-produk bank syariah.ppt
 
TEORI DUALITAS TENTANG (PRIM AL-DUAL).pptx
TEORI DUALITAS TENTANG (PRIM AL-DUAL).pptxTEORI DUALITAS TENTANG (PRIM AL-DUAL).pptx
TEORI DUALITAS TENTANG (PRIM AL-DUAL).pptx
 
K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5
K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5
K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5
 
kasus audit PT KAI 121212121212121212121
kasus audit PT KAI 121212121212121212121kasus audit PT KAI 121212121212121212121
kasus audit PT KAI 121212121212121212121
 
5 CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN DAN Jual Obat ABORSI + obat PENGGUGUR KANDUNGAN...
5 CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN DAN Jual Obat ABORSI + obat PENGGUGUR KANDUNGAN...5 CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN DAN Jual Obat ABORSI + obat PENGGUGUR KANDUNGAN...
5 CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN DAN Jual Obat ABORSI + obat PENGGUGUR KANDUNGAN...
 
MODEL TRANSPORTASI METODE VOGEL APPROXIMATIONAM.pptx
MODEL TRANSPORTASI METODE VOGEL APPROXIMATIONAM.pptxMODEL TRANSPORTASI METODE VOGEL APPROXIMATIONAM.pptx
MODEL TRANSPORTASI METODE VOGEL APPROXIMATIONAM.pptx
 
Presentasi Pengertian instrumen pasar modal.ppt
Presentasi Pengertian instrumen pasar modal.pptPresentasi Pengertian instrumen pasar modal.ppt
Presentasi Pengertian instrumen pasar modal.ppt
 
PEREKONIMIAN EMPAT SEKTOR (PEREKONOMIAN TERBUKA).pptx
PEREKONIMIAN EMPAT SEKTOR (PEREKONOMIAN TERBUKA).pptxPEREKONIMIAN EMPAT SEKTOR (PEREKONOMIAN TERBUKA).pptx
PEREKONIMIAN EMPAT SEKTOR (PEREKONOMIAN TERBUKA).pptx
 
MODEL TRANSPORTASI METODE LEAST COST.pptx
MODEL TRANSPORTASI METODE LEAST COST.pptxMODEL TRANSPORTASI METODE LEAST COST.pptx
MODEL TRANSPORTASI METODE LEAST COST.pptx
 
Jual Obat Aborsi Serang wa 082223109953 Klinik Jual Obat Penggugur Kandungan ...
Jual Obat Aborsi Serang wa 082223109953 Klinik Jual Obat Penggugur Kandungan ...Jual Obat Aborsi Serang wa 082223109953 Klinik Jual Obat Penggugur Kandungan ...
Jual Obat Aborsi Serang wa 082223109953 Klinik Jual Obat Penggugur Kandungan ...
 
Saham dan hal-hal yang berhubungan langsung
Saham dan hal-hal yang berhubungan langsungSaham dan hal-hal yang berhubungan langsung
Saham dan hal-hal yang berhubungan langsung
 
Kemenkop LAPORAN KEUANGAN KOPERASI- SAK EP (25042024).pdf
Kemenkop LAPORAN KEUANGAN KOPERASI- SAK EP (25042024).pdfKemenkop LAPORAN KEUANGAN KOPERASI- SAK EP (25042024).pdf
Kemenkop LAPORAN KEUANGAN KOPERASI- SAK EP (25042024).pdf
 
METODE TRANSPORTASI NORTH WEST CORNERWC.pptx
METODE TRANSPORTASI NORTH WEST CORNERWC.pptxMETODE TRANSPORTASI NORTH WEST CORNERWC.pptx
METODE TRANSPORTASI NORTH WEST CORNERWC.pptx
 
Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get CytotecAbortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
 

Perjalanan Ekonomi Indonesia 1945 - 2017

  • 2. 1 www.katadata.co.id@KATADATAnews katadatanews katadatanews Piagam penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai pelopor dan infografik terpanjang (17,25 meter). Piagam dianugerahkan kepada Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dan Katadata. Jakarta, 30 Agustus 2017. Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia BEKERJASAMA DENGAN
  • 3. www.katadata.co.id@KATADATAnews katadatanews katadatanews Perjalanan Ekonomi Indonesia 1945–2017 Era Soekarno (1945–1966) Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia 2 Perjalanan Ekonomi Indonesia 1945–2017 Jasmerah. Jangan sekali-kali meninggalkan sejarah. Begitu pesan Presiden pertama RI Soekarno dalam pidato terakhirnya pada 17 Agustus 1966. Karena itulah, mempelajari perekonomian Indonesia dari sisi perspektif sejarah, tentunya sangatlah penting. Selama 72 tahun Indonesia merdeka, tujuh Presiden telah memimpin kapal besar bernama Indonesia ini. Pasang- surut perekonomian nasional telah dilalui. Dan setiap era pemerintahantentunyamemiliki tantangan-nya sendiri, yang melahirkan respons kebijakan yang berbeda. Meskibegitu,kesinambungan dalam melahirkan beragam kebijakan amatlah diperlukan. Sebab, pembangunan ekonomi haruslah bersifat akumulatif dari pencapaian- pencapaian sebelumnya dan berorientasi jangka panjang. Dalam konteks itu, pemahaman yang mendalam terhadap sejarah amat diperlukan untuk mendukung perencanaan pembangunan yang berkesinambungan di setiap era pemerintahan.Denganberkacapadasejarahpulakitadapat memetik pelajaran dari segala kelebihan dan kekurangan bangsa ini, sebagai modal bersama untuk mencapai tujuan yang dicita-citakan. Untuk mencapai itu semua ada sejumlah prasyarat yang harusdipenuhi.Salahsatuyangterpentingadalahperbaikan kualitas sumber daya manusia Indonesia. Selain itu, dukungan stabilitas politik, sosial dan keamanan tentunya amatdibutuhkanuntukmendukungpembangunanekonomi berkelanjutan, yang tak hanya membuahkan pertumbuhan ekonomi, tapi juga sekaligus melahirkan kesejahteraan rakyat. Ikhtiar tiada henti itu yang terus diupayakan dalam 72 tahun perjalanan bangsa ini, seperti terangkai dalam panel infografik raksasa berukuran 2,4 meter x 17 meter ini, yang menjadikannya sebagai infografik terpanjang. Diharapkan, melalui tampilan visual ini, sejarah ekonomi Indonesia dapat dengan mudah dipahami. Sekaligus ada pelajaran yang bisa dipetik untuk menyiapkan dan menyongsong 100 tahun Indonesia merdeka pada 2045 mendatang. Jakarta, 17 Agustus 2017 Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia
  • 4. www.katadata.co.id@KATADATAnews katadatanews katadatanews Perjalanan Ekonomi Indonesia 1945–2017 Era Soekarno (1945–1966) Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia 3 5 10 20 30 0 0 persen –5 10 40 juta –10 PERTUMBUHAN EKONOMI PDB PER KAPITA sumber: World Bank, BPS sumber: BPS 1950 1960 1970 1980 1990 2000 2010 20171945 5,74% 5,74% 3.53% 1.08% –2,24% 2.79% 1954 195819531952 19571950 1951 19561955 1959194819471946 1949 1964196319621960 1961 1965 19661945 Soekarno 18 Agustus 1945–12 Maret 1967 Pada masa kepemimpinan Presiden Soekarno, setidaknya Indonesia mengalami tiga fase perekonomian. Mulai dari penataan ekonomi pasca-kemerdekaan, penguatan ekonomi melalui langkah nasionalisasi, hingga timbulnya krisis akibat ekonomi terpusat dan biaya politik yang besar. Rp 5.523.863 Rp 5.075.517
  • 5. www.katadata.co.id@KATADATAnews katadatanews katadatanews Perjalanan Ekonomi Indonesia 1945–2017 Era Soekarno (1945–1966) Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia 4 Semua kebijakan ekonomi harus berdasarkan izin Belanda Perusahaan Belanda kembali beroperasi Menanggung US$ 1,13 miliar utang dalam dan luar negeri Hindia Belanda Menanggung biaya 17.000 karyawan eks Belanda dan 26.000 tentara eks KNIL Hasil Konferensi Meja Bundar EKONOMI AWAL KEMERDEKAAN (1945-1949) Pada masa ini, kegiatan produksi, perdagangan, dan kondisi ekonomi Indonesia masih belum stabil akibat situasi konflik awal kemerdekaan. 1950 1960 1970 1980 1990 2000 2010 20171945 14 Agustus 1945 Jepang menyerah pada sekutu 30 Oktober 1946 Peluncuran Oeang Republik Indonesia (ORI) 17 Agustus 1945: Proklamasi kemerdekaan Indonesia 23 Agustus 1949 Konferensi Meja Bundar (KMB) antara foto/IPPHOS 19 Juni 1951 Proses nasionalisasi De Javasche Bank yang menjadi cikal bakal lahirnya Bank Indonesia sebagai bank sentral. 1 Juli 1953 Undang-undang Bank Indonesia lahir. Kondisi Ekonomi Kapasitas produksi turun Aset produktif rusak akibat perang Inflasi tinggi akibat kelangkaan barang Peningkatan uang beredar tidak terkendali untuk menutup defisit anggaran Ekspor dan impor terhenti akibat blokade Belanda Mata uang beragam (versi pemerintah RI, Jepang, dan De Javasche Bank) Pergerakan penduduk besar-besaran antar– daerah Sejumlah warga sedang mengantre untuk mendapatkan beras di Jakarta, Februari 1951.
  • 6. www.katadata.co.id@KATADATAnews katadatanews katadatanews Perjalanan Ekonomi Indonesia 1945–2017 Era Soekarno (1945–1966) Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia 5 INDONESIANISASI EKONOMI (1950-1957) Pemerintah berupaya menggeser dominasi ekonomi Belanda dengan meningkatkan peran Indonesia di bidang ekonomi melalui sejumlah program. 1950 1960 1970 1980 1990 2000 2010 20171945 Sebagian besar perusahaan perkebunan pala Perusahaan perkebunan tembakau Perusahaan perkebunan karet, teh, kopi, dan tebu Gelombang Nasionalisasi Diubah menjadi PT Perkebunan Nusantara I-XVI22 38 206 PERDAGANGAN Boorsumij Internatio Jacobson van den Berg Lindeteves Stokvis Geowehry dan 35 perusahaan lain Diubah menjadi PT NegaraThe Big Five SISTEM ALIBABA Pengusaha Etnis Tionghoa diwajibkan memberi pelatihan kepada pengusaha Bumiputra. PROGRAM BENTENG Alokasi devisa dan kredit perbankan untuk meningkatkan peran importir bumiputera. PERKEBUNAN Perusahaan Listrik Perusahaan Kimia Perusahaan Grafika Perusahaan Umum 47 21 18 91 Diubah menjadi Badan Penguasaan Industri dan Tambang (BAPPIT) PERINDUSTRIAN DAN TAMBANG TRANSPORTASI Pelayaran Koninklijke Paketvaart Maatschappij (KPM) Pelni Penerbangan Koninklijk Luchvaart Maatschappij (KLM) Garuda Indonesia Airways (GIA) Perkeretaapian NIS dan 10 perusahaan KA Belanda lain Perusahaan Negara Kereta Api sumber: Kementerian BUMN PERUSAHAAN LISTRIK 9 perusahaan listrik dan gas Belanda Perusahaan Listrik Negara (PLN) BANK De Javasche Bank Bank Indonesia Nederlandse Handelsbank (NHB) Bank Umum Negara (BUNEG) Escompto Bank Dagang Negara Nederlandsche Handelmaatschappij NV (Factorij) Bank Koperasi Tani dan Nelayan (BKTN) menjadi menjadi PERBANKAN menjadi menjadi menjadi
  • 7. www.katadata.co.id@KATADATAnews katadatanews katadatanews Perjalanan Ekonomi Indonesia 1945–2017 Era Soekarno (1945–1966) Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia 6 10 Maret 1950 Menteri Keuangan Sjafruddin Prawiranegara menerapkan kebijakan memotong ORI menjadi setengahnya, dikenal dengan kebijakan “Gunting Sjafruddin”. GUNTING UANG CARA SJAFRUDDIN KENDALIKAN INFLASI Peningkatan uang beredar yang tak terkendali berpotensi menambah laju inflasi dan membahayakan perekonomian. Untuk mengatasinya, pada 10 Maret 1950 Menteri Keuangan Sjafruddin Prawiranegara mengeluarkan kebijakan pengguntingan uang. antara foto/IPPHOS Tetap berlaku, namun dengan nilai hanya setengah harga Ditukar dengan Obligasi (bunga 3%) LAJU UANG BEREDAR DESEMBER 1950 Dengan pengguntingan Tanpa pengguntingan 19,8% 64,7% sumber: Bank Indonesia Menekan laju peredaran uang kartalMANFAAT: Seorang warga sedang menukarkan uangnya di Glodok, Jakarta, Desember 1947. 1950 1960 1970 1980 1990 2000 2010 20171945
  • 8. www.katadata.co.id@KATADATAnews katadatanews katadatanews Perjalanan Ekonomi Indonesia 1945–2017 Era Soekarno (1945–1966) Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia 7 Defisit APBN dan Hiperinflasi Besarnya kebutuhan untuk pembiayaan politik yang tinggi berdampak pada terjadinya defisit APBN yang memuncak pada 1965. Untuk mengatasinya, bank sentral melakukan pembiayaan dengan menambah jumlah uang beredar. Kebijakan tersebut berujung pada kenaikan harga barang secara drastis ( hiperinflasi ). -2000 -1500 -1000 -500 0 500 1000 1959 19631960 19641961 19651962 1966 Kenaikan Harga (%) Defisit APBN (Rp Miliar) –1.565,6 –16,3 763 255 635 592 Kenaikan Uang Beredar (%) Penerimaan dan Pengeluaran APBN Riil (Rp Konstan 1954) 0 5 10 15 20 1959 1961 19641960 19631962 1965 11,1 16,4 9,7 4,5 4,3 2,8 1,6 16,1 18,3 13,7 7,4 8,7 7,7 4,1 Penerimaan Riil Pengeluaran Riil ERA EKONOMI TERPIMPIN (1957-1965) Ketidakstabilan di era parlementer mendorong diterapkannya ekonomi terpimpin. Meski menunjukkan prestasi di awal, sistem ini justru memicu terjadinya gejolak. 3 Mei 1956 Pembatalan hasil Konferensi Meja Bundar (KMB) 1950 1960 1970 1980 1990 2000 2010 20171945
  • 9. www.katadata.co.id@KATADATAnews katadatanews katadatanews Perjalanan Ekonomi Indonesia 1945–2017 Era Soekarno (1945–1966) Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia 8 LANGKAH PENANGANAN HIPERINFLASI Deposito di atas Rp 25 ribu 90% giro DITUKAR DENGAN SURAT UTANG PEMERINTAH. Pembekuan giro Deposito dan giro ditukar dengan surat utang pemerintah. Rp 1.000 Rp 100 Penurunan nilai mata uang Berlaku pada uang kertas. TAHAP 1 (25 Agustus 1959) Dikenal dengan istilah “Sanering” atau penyehatan untuk mengendalikan jumlah uang beredar dan inflasi yang lepas kendali akibat besarnya biaya politik. 45 1 US$ 11,4 Rp Penyederhanaan mata uang Berdasarkan Ketetapan Presiden RI No. 27/1965 tentang Pengeluaran Uang Rupiah Baru yang Berlaku sebagai Alat Pembayaran yang Sah Bagi seluruh Wilayah RI dan Penarikan Uang Rupiah Lama dari Peredaran, mengatur: sumber: Boediono, Bank Indonesia Semua jenis uang Rp 10.000, Rp 5.000, Rp 2.500, dan Rp 1.000 tidak lagi berlaku. Penerbitan uang baru Rp 1 SENILAI DENGAN RP 1 LAMA MENGGANTIKAN RP 1.000 LAMA = = TAHAP 2 (13 Desember 1965) Merupakan langkah kedua karena upaya tahap pertama tidak berhasil mengendalikan jumlah uang beredar. 28 Maret 1963 Deklarasi ekonomi (Dekon) 5 Juli 1959 Dekrit Presiden 3 Mei 1956 Pembatalan hasil Konferensi Meja Bundar (KMB) 1 Juli 1957 Biro Pusat Statistik dibentuk. Sensus pertama dilakukan 1961. 10 Desember 1957 Pertamina berdiri. Ekspor pertama dilakukan ke Jepang pada 30 Juni 1958. Devaluasi Menurunkan nilai tukar Rupiah terhadap US$1. 1950 1960 1970 1980 1990 2000 2010 20171945
  • 10. 9 www.katadata.co.id@KATADATAnews katadatanews katadatanews Perjalanan Ekonomi Indonesia 1945–2017 Era Soeharto (1966–1998) Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia 9 5 0 persen –5 10 –10 PERTUMBUHAN EKONOMI –13,13% 10,92% 10 20 30 0 40 juta PDB PER KAPITA 1950 1960 1970 1980 1990 2000 2010 20171945 2,79% 1990198519801970 1975 1995 19981966 Rp 5.075.517 Rp 18.943.101 Soeharto 12 Maret 1966 – 21 Mei 1998 Pada awal Pemerintahan Soeharto kondisi ekonomi, sosial dan politik tidak kondusif. Pembangunan nasional dirancang dengan tiga landasan: Stabilitas nasional yang dinamis, pertumbuhan ekonomi yang tinggi, serta pemerataan pembangunan dan hasil- hasilnya dikenal sebagai Trilogi Pembangunan. 50 40 30 20 10 0 60% TINGKAT KEMISKINAN 24,2% TAHUN 1970 60% sumber: BPS sumber: BPS sumber: World Bank, BPS
  • 11. 10 www.katadata.co.id@KATADATAnews katadatanews katadatanews Perjalanan Ekonomi Indonesia 1945–2017 Era Soeharto (1966–1998) Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia 10 PAKET STABILISASI & REHABILITASI EKONOMI (PAKET OKTOBER 1966) Guna menghadapi hiperinflasi dan menggerakkan kembali roda perekonomian, pemerintah menyusun program stabilisasi ekonomi yang komprehensif. Kebijakan “Dekontrol”, merombak sistem komando menjadi mekanisme pasar Membakukan peran investasi asing & dalam negeri Menerbitkan UUPMA(1967) & UUPMDN(1968) Disiplin fiskal & anggaran berimbang Penghematan belanja pemerintah & subsidi Kebijakan moneter sebagai pengendali uang beredar Memulihkan neraca pembayaran Menaikkan suku bunga bank Suku bunga kredit: rata-rata naik 6-9%per bulan Suku bunga simpanan: rata-rata naik 5%per bulan Memperlancar ekspor-impor Sistem kurs tunggal dengan mekanisme pasar Meningkatkan arus dana masuk Negosiasi utang luar negeri Empat Fokus Kebijakan Dampak inflasi turun kenaikan uang beredar berkurang 121% 50 150 200 250 300 350 400 450 500 550 600 650 700 750 800 PERSEN 100 763% 132% 19671966 1968 PENGURANGAN DICAPAI MELALUI PENURUNAN PENCIPTAAN UANG MELALUI APBN & KREDIT BANK 50 150 200 250 300 350 400 450 500 550 600 650 100 635,3% 112,2% 19671966 1968 1969 PERSEN 85,1% 9,9% KONTRIBUSI KENAIKAN UANG BEREDAR 1966 APBN 491% Lain-lain 54% Kredit bank 218% KONTRIBUSI KENAIKAN UANG BEREDAR 1968 Kredit bank 86% APBN 8% Lain-lain 27%10 Januari 1967 UU Penanaman Modal Asing disahkan, menjadi pintu masuk bagi investor asing. Februari 1967 Inter-Governmental Group on Indonesia (IGGI) dibentuk. 12 Maret 1967 Soeharto ditunjuk sebagai pejabat presiden. antara foto 1950 1960 1970 1980 1990 2000 2010 20171945 3 Juli 1968 UU Penanaman Modal Dalam Negeri diterbitkan
  • 12. 11 www.katadata.co.id@KATADATAnews katadatanews katadatanews Perjalanan Ekonomi Indonesia 1945–2017 Era Soeharto (1966–1998) Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia 11 Pertambangan dan Energi 11% Pendidikan 7% Industri 6% Perdagangan 6% Lain-lain 6% Kesehatan dan Kependudukan 3% Pertahanan dan Keamanan 2% Perumahan dan Pemukiman 2% Daerah dan Transmigrasi 15% Transportasi 22% Pertanian dan irigasi 20% REPELITA I REPELITA I (1969–1974) Pada periode ini, pemerintah masih menghadapi ekonomi yang merosot dan inflasi tinggi, produksi pangan tidak mampu mengikuti pertumbuhan penduduk, serta lapangan kerja terbatas. Pada akhir repelita I, pemerintah mendapatkan berkah dari kenaikan harga minyak. ALOKASI ANGGARAN PEMBANGUNAN 15 Januari 1974 Peristiwa Malari dipicu aksi mahasiswa yang mengkritik investasi asing. 10 Januari 1974 Bandar Udara Internasional Halim Perdana Kusuma diresmikan. 10 Juli 1972 Pabrik Petrokimia Gresik diresmikan. 22 November 1973 Pemerintah menetapkan Batam sebagai daerah industri yang dikelola oleh Badan Otorita Batam. 24 Oktober 1971 Penemuan cadangan gas alam Arun yang diperkirakan mencapai 17,1 triliun kaki kubik. Penemuan ini membuat posisi Indonesia sebagai anggota OPEC semakin diperhitungkan. 31 Agustus 1970 PT Krakatau Steel resmi didirikan dan diberikan mandat luas untuk membangun industri baja di Indonesia. 1972 Dibentuk Badan Pembinaan Pasar Uang dan Modal untuk mempersiapkan pengembangan pasar uang dan modal. 23 Maret 1974 Peresmian fasilitas kepariwisataan utama Jakarta (Hotel Borobudur, Hotel Ambasador, Hotel Kartika Candra, Sahid Jaya Boulevard dan Hotel Indonesia). RENCANA PEMBANGUNAN LIMA TAHUN (REPELITA) MERUPAKAN POLA PERENCANAAN PEMBANGUNAN LIMA TAHUNAN SECARA BERKESINAMBUNGAN UNTUK MEWUJUDKAN PROGRAM-PROGRAM JANGKA MENENGAH DAN JANGKA PANJANG. 1950 1960 1970 1980 1990 2000 2010 20171945
  • 13. 12 www.katadata.co.id@KATADATAnews katadatanews katadatanews Perjalanan Ekonomi Indonesia 1945–2017 Era Soeharto (1966–1998) Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia 12 1950 1960 1970 1980 1990 2000 2010 20171945 MONETER, FISKAL & PERBANKAN Memantapkan stabilitas ekonomi yang telah dicapai. Penyediaan kredit jangka menengah untuk mendorong kegiatan usaha. Penurunan suku bunga kredit. Penurunan tarif pajak untuk mendorong bisnis dan penerimaan negara. PEMBANGUNAN Peningkatan produksi pangan, khususnya beras. Memacu ekspor produk perkebunan dan pertambangan. Mendorong pembangunan industri tekstil. Dampak 1970 1975 200 1000 1200 1400 1600 1800 600 400 800 MILIAR 246,2 naik 619% 1.770,6 FOKUS KEBIJAKAN 450 0 50 100 150 200 250 300 350 400 Penerimaan dalam negeri Pengeluaran rutin Tabungan pemerintah 1969 19711970 19731972 228 276 324 374 428 204 243 281 319 357 33 43 55 71 24 miliar penerimaan negara melonjak tabungan pemerintah meningkat REPELITA I (1969–1974)
  • 14. 13 www.katadata.co.id@KATADATAnews katadatanews katadatanews Perjalanan Ekonomi Indonesia 1945–2017 Era Soeharto (1966–1998) Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia 13 Pertanian dan irigasi 19% Ilmu Pengetahuan dan Teknologi 2% Transportasi 17% Daerah dan Transmigrasi 14% Pertambangan dan Energi 12% Pendidikan 10% Perdagangan 7% Industri 6% Lain-lain 5% Kesehatan dan Kependudukan 3% Pertahanan dan Keamanan 3% Perumahan dan Pemukiman 2% REPELITA II Merupakan masa bagi pemerintah mendapatkan berkah minyak karena kenaikan harga dan produksi. Pemerintah melakukan investasi dan pembangunan besar-besaran untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. 1950 1960 1970 1980 1990 2000 2010 20171945 ALOKASI ANGGARAN PEMBANGUNAN 8 Juli 1976 Satelit Palapa A1 diluncurkan. 26 April 1976 PT Industri Pesawat Terbang Nurtanio didirikan. Bacharuddin Jusuf Habibie ditunjuk sebagai Presiden Direktur. 15 November 1978: Pemerintah mengambil dua kebijakan penting. Pertama, mendevaluasi rupiah 33,6% untuk meningkatkan daya saing ekspor non-migas. Kedua, menerapkan sistem nilai tukar mengambang terkendali. Kebijakan yang dikenal sebagai Knop-15 1978 ini diharapkan dapat menghemat devisa dan memperbaiki penerimaan negara. 1 April 1979: Revolusi Iran yang mendorong terjadinya krisis minyak. Pada tahun itu, harga minyak dunia melonjak hampir tiga kali lipat dari rata-rata harga pada 1970-an. RENCANA PEMBANGUNAN LIMA TAHUN (REPELITA) MERUPAKAN POLA PERENCANAAN PEMBANGUNAN LIMA TAHUNAN SECARA BERKESINAMBUNGAN UNTUK MEWUJUDKAN PROGRAM-PROGRAM JANGKA MENENGAH DAN JANGKA PANJANG. REPELITA II (1974–1979)
  • 15. 14 www.katadata.co.id@KATADATAnews katadatanews katadatanews Perjalanan Ekonomi Indonesia 1945–2017 Era Soeharto (1966–1998) Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia 14 1950 1960 1970 1980 1990 2000 2010 20171945 belanja pemerintah dan industri sebagai penggerak pertumbuhan ekonomi 1972–1980 20% 15 10 0 5 4,7 10,3 4,8 7,8 7,3 17,5 5,7 Pertanian Migas Transportasi Jasa-jasa lain Industri Perdagangan Pemerintah rata-rata pertumbuhan ekonomi per sektor dari tahun 1972–1980 (%) Pembangunan Infrastruktur Jalan Meningkat 74% 1970 1980 84.297 Km 146.498 Km Pembangunan Jaringan Irigasi Meningkat 14,9% 1969 1985 3,56 juta Ha 4,09 juta Ha MONETER & PERBANKAN Memantapkan stabilitas ekonomi, mendorong pertumbuhan dan mendukung pemerataan pembangunan. Menurunkan suku bunga kredit dan bunga deposito. Menyediakan fasilitas kredit investasi kecil dan kredit modal kerja. PEMBANGUNAN Perluasan pembangunan infrastruktur dan pembangunan daerah. Pemerintah melalui BUMN investasi besar- besaran di industri dasar. Pembangunan industri, peningkatan daya saing produk ekspor dan substitusi impor. FOKUS KEBIJAKAN REPELITA II (1974–1979) 1969 19711970 1973 1974 1975 1976 1977 1978 19791972 10 9 8 7 6 5 4 3 2 0 1 ekonomirata-ratatumbuhdiatas 7% Dampak
  • 16. 15 www.katadata.co.id@KATADATAnews katadatanews katadatanews Perjalanan Ekonomi Indonesia 1945–2017 Era Soeharto (1966–1998) Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia 15 Produksi Minyak Indonesia & Perkembangan Harga Minyak Mentah Dunia (SUMBER: BP STATISTICAL REVIEW, 2017) 2 KALI BERKAH MINYAK 481% kenaikan harga minyak dari rata-rata pada 1960-an dan awal 1970-an. OIL BOOM I (1974) 286% kenaikan harga minyak dari rata-rata pada 1970-an. OIL BOOM II (1979) INVESTASI PEMERINTAH MENINGKAT DRASTIS Rp 118,2 miliar (1969) Rp 4.014,2 miliar (1979) Tumbuh 3.296% Kontribusi Migas (%) Kontribusi Pajak (%) 2 4 6 8 10 12 14 16 18 0% 10 20 50 40 30 60 70 80 198019751970 1985 1990 PNBP Migas (Rp Triliun) Penerimaan Perpajakan (Rp Triliun) TRILIUN KONTRIBUSI PENERIMAAN MIGAS MENINGKAT (APBN 1974–1985) DAMPAK 1950 1960 1970 1980 1990 2000 2010 20171945 Harga Minyak (US$/barel) Produksi Minyak Indonesia (Bph) 200 1000 1200 1400 1600 1800 600 400 800 1965 19801970 19851975 1990 5 10 15 20 25 30 35 40 US$BPH BERKAH HARGA MINYAK Naiknya harga minyak dunia pada dasawarsa 1970-an merupakan berkah tak terduga bagi Indonesia. Di tengah upaya mendorong investasi, pemerintah mendapatkan suntikan dana dari penerimaan ekspor minyak.
  • 17. 16 www.katadata.co.id@KATADATAnews katadatanews katadatanews Perjalanan Ekonomi Indonesia 1945–2017 Era Soeharto (1966–1998) Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia 16 Pertanian dan irigasi 14% Pendidikan 13% Transportasi 13% Daerah dan Transmigrasi 15% Ilmu Pengetahuan dan Teknologi 2% Pertambangan dan Energi 11% Industri 5% Lain-lain 6% Pertahanan dan Keamanan 7% Perdagangan 4% Kesehatan dan Kependudukan 4% Perumahan dan Pemukiman 3% Lingkungan Hidup dan Tata Ruang 3% REPELITA III Pemerintah menghadapi tingkat pertumbuhan penduduk yang tinggi, penyediaan kebutuhan bahan pokok. Di luar negeri, dihadapkan pada kelesuan ekonomi negara-negara maju dan kelebihan pasokan minyak dunia mengakibatkan harga minyak mentah dunia merosot pada 1982. Pemerintah berupaya melepas ketergantungan pada minyak. 1950 1960 1970 1980 1990 2000 2010 20171945 ALOKASI ANGGARAN PEMBANGUNAN 1980 Alokasi subsidi minyak melonjak hingga dua kali lipat mencapai Rp 1,02 triliun yang disebabkan kenaikan harga minyak dunia. Pemerintah pertama kali memberikan subdisi BBM pada 1976 sebesar Rp 36 miliar. 30 Maret 1983 Pemerintah mendevaluasi nilai rupiah untuk meningkatkan daya saing ekspor non-migas. RENCANA PEMBANGUNAN LIMA TAHUN (REPELITA) MERUPAKAN POLA PERENCANAAN PEMBANGUNAN LIMA TAHUNAN SECARA BERKESINAMBUNGAN UNTUK MEWUJUDKAN PROGRAM-PROGRAM JANGKA MENENGAH DAN JANGKA PANJANG. REPELITA III (1979–1984)
  • 18. 17 www.katadata.co.id@KATADATAnews katadatanews katadatanews Perjalanan Ekonomi Indonesia 1945–2017 Era Soeharto (1966–1998) Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia 17 1950 1960 1970 1980 1990 2000 2010 20171945 REPELITA III (1979–1984) MONETER & PERBANKAN Devaluasi atau penurunan nilai tukar rupiah sebesar 27,8% pada Maret 1983. Devaluasi dari Rp 700 ke Rp 970 per dolar AS. Paket Kebijakan 1 Juni 1983 (Pakjun’83) Perbankan bebas menghimpun dana publik dan menetapkan suku bunga kredit dan deposito. PEMBANGUNAN Peningkatan produksi menuju swasembada pangan melalui program intensifikasi, ekstensifikasi, diversifikasi. Membangun industri pengolahan bahan baku menjadi barang jadi, seperti baja, pupuk, semen dan kertas. Menekan laju pertumbuhan penduduk menjadi 2% per tahun. REFORMASI PERPAJAKAN Penyederhanaan jumlah dan jenis pajak Perubahan sistem dari Official Assessment menjadi Self Assessment Penyederhanaan tarif pajak 16 jenis 5 jenis KONTRIBUSI PAJAK NONMIGAS MENINGKAT 30,1% (1984) 67,9% (1995) DAMPAK PRODUKSI GABAH TERUS MENINGKAT DALAM 17 TAHUN 1970 19761975 1978 1979 1980 1981 1982 19841983 1985 1986 19871977 0 2 4 6 8 10 12 0 10 5 20 15 25 30 40 35 45 Produksi Gabah (juta ton) Luas Lahan (ribu/ha) Program Keluarga Berencana Tingkat Fertilitas Berhasil Ditekan Jumlah Penduduk & Angka Kelahiran Per Perempuan 300 juta jiwa tahun fertilitas 6.0 200 4.0 100 2.0 1950 | 1955 1955 | 1960 1960 | 1965 1965 | 1970 1970 | 1975 1975 | 1980 1980 | 1985 1985 | 1990 1990 | 1995 1995 | 2000 2000 | 2005 2005 | 2010 2010 | 2015 Fertilitas Populasi (juta jiwa) DampakFOKUS KEBIJAKAN
  • 19. 18 www.katadata.co.id@KATADATAnews katadatanews katadatanews Perjalanan Ekonomi Indonesia 1945–2017 Era Soeharto (1966–1998) Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia 18 Transportasi 14% Daerah dan Transmigrasi 14% Pendidikan 14% Pertanian dan irigasi 14% Ilmu Pengetahuan dan Teknologi 2% Pertambangan dan Energi 13% Lain-lain 5% Industri 5% Pertahanan dan Keamanan 6% Perumahan dan Pemukiman 4% Perdagangan 4% Kesehatan dan Kependudukan 3% Lingkungan Hidup dan Tata Ruang 2% REPELITA IV Merosotnya harga minyak sejak 1982 yang terus berlanjut hingga 1988 menandakan berakhirnya era berkah minyak. Indonesia kembali menghadapi persoalan ekonomi seperti defisit ganda. 1950 1960 1970 1980 1990 2000 2010 20171945 ALOKASI ANGGARAN PEMBANGUNAN 12 September 1986 Pemerintah kembali mendevaluasi rupiah untuk menekan defisit transaksi berjalan seiring turunnya harga minyak mentah dunia. 28 Januari 1987 Pemerintah meluncurkan Program KB Mandiri. Pada 8 Juni 1989 Indonesia memperoleh penghargaan dari PBB atas keberhasilan Program KB. KOMPAS Presiden Soeharto membuka Indonesia Air Show 86, di Bandara Kemayoran, Presiden dan Ny. Tien Soeharto diapit Menristek dan Ny. Habibie, melewati pesawat CN-235 buatan bersama Casa Spanyol dan IPTN. Kebijakan pengetatan moneter yang dilakukan Menteri Keuangan ad interim JB Sumarlin bersama Bank Indonesia pada Juni 1987 untuk mengatasi aliran modal keluar pasca-devaluasi 1986. Caranya dengan menaikkan suku bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI), fasilitas diskonto dan rediskonto. Kemudian BUMN-BUMN diperintahkan mengalihkan dananya di perbankan ke SBI. GEBRAKAN SUMARLIN I RENCANA PEMBANGUNAN LIMA TAHUN (REPELITA) MERUPAKAN POLA PERENCANAAN PEMBANGUNAN LIMA TAHUNAN SECARA BERKESINAMBUNGAN UNTUK MEWUJUDKAN PROGRAM-PROGRAM JANGKA MENENGAH DAN JANGKA PANJANG. REPELITA IV (1984–1989)
  • 20. 19 www.katadata.co.id@KATADATAnews katadatanews katadatanews Perjalanan Ekonomi Indonesia 1945–2017 Era Soeharto (1966–1998) Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia 19 1950 1960 1970 1980 1990 2000 2010 20171945 PEMBANGUNAN Peningkatan dan perluasan pemerataan pembangunan. Mengembangkan industri yang dapat menghasilkan mesin industri sendiri. Membangun industri berbasis potensi sumber daya alam. MONETER & PERBANKAN PAKET KEBIJAKAN 27 OKTOBER 1988 (PAKTO’88) Mempermudah perluasan jaringan bank dan pendirian bank baru. Mempermudah bank yang memenuhi syarat untuk menjadi bank devisa. Dampak Persentase Penduduk Miskin Menurun 1970 1980 1990 penduduk miskin 60% 28,6% 15,1% FOKUS KEBIJAKAN Jumlah Bank AKTIVA (Rp triliun) 60 40 20 1988* 1991* 1994 1997** Dampak Pakto ‘88, Jumlah Bank Tumbuh Pesat 300 200 100 0 *) 1988-1991 (per-Maret) **) 1997 (akhir Juni) Dampak Terbitnya berbagai paket deregulasi di sektor moneter dan perbankan berdampak pada menjamurnya jumlah bank dan agresifnya perbankan ekspansi kredit. Persoalannya, prinsip kehati-hatian diabaikan dalam menghimpun sumber dana, terutama dana pihak ketiga dan utang valuta asing (valas). Berbeda dengan Gebrakan I yang bertujuan mencegah spekulasi valuta asing, Gebrakan Sumarlin II bertujuan untuk mengendalikan inflasi. Ini adalah dampak kebijakan Pakto 1988 yang menyebabkan perbankan berlebihan dan tidak selektif dalam menyalurkan kredit. Kebijakan uang ketat yang dilakukan Menteri Keuangan JB Sumarlin pada Maret 1991, berhasil menekan inflasi menjadi 4,9 persen pada 1992. GEBRAKAN SUMARLIN II REPELITA IV (1984–1989)
  • 21. 20 www.katadata.co.id@KATADATAnews katadatanews katadatanews Perjalanan Ekonomi Indonesia 1945–2017 Era Soeharto (1966–1998) Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia 20 Merupakan tahap pembangunan lima tahun terakhir dari pembangunan jangka panjang 25 tahun pertama. Pada masa ini, pemerintah dihadapkan pada jumlah angkatan kerja yang akan meningkat sebanyak 11,9 juta pencari kerja baru atau naik 3 persen setahun. Sejumlah cara dilakukan untuk mengatasi ledakan angkatan kerja baru. 1950 1960 1970 1980 1990 2000 2010 20171945 ALOKASI ANGGARAN PEMBANGUNAN Daerah dan Transmigrasi 16% Pertanian dan irigasi 13% Pendidikan 13% Transportasi 18% Lingkungan Hidup dan Tata Ruang 2% Pertambangan dan Energi 12% Kesehatan dan Kependudukan 4% Perumahan dan Pemukiman 4% Pertahanan dan Keamanan 5% Lain-lain 4% Perdagangan 3% Ilmu Pengetahuan dan Teknologi 3% Industri 3% REPELITA V KOMPAS Presiden Soeharto dan Ny Tien Soeharto meresmikan panen raya padi proyek percontohan penggunaan pupuk urea tablet di Desa Kebon Dana, Kecamatan Pustakanagara, Kabupaten Subang, Jawa Barat, April 1994. 25 Maret 1992 Kerja sama dengan IGGI dihentikan. Pada Juli 1992, dibentuk Consultative Group on Indonesia (CGI) sebagai penggantinya. 26 September 1993 Bank Dunia memasukkan Indonesia sebagai salah satu “Keajaiban Asia” bersama Jepang, Korea Selatan, Taiwan, Hong Kong, Singapura, Malaysia, dan Thailand. 27 Desember 1993 Pemerintah meluncurkan program Inpres Desa Tertinggal (IDT) sebagai bagian dari program pengentasan kemiskinan. RENCANA PEMBANGUNAN LIMA TAHUN (REPELITA) MERUPAKAN POLA PERENCANAAN PEMBANGUNAN LIMA TAHUNAN SECARA BERKESINAMBUNGAN UNTUK MEWUJUDKAN PROGRAM-PROGRAM JANGKA MENENGAH DAN JANGKA PANJANG. REPELITA V (1989–1994)
  • 22. 21 www.katadata.co.id@KATADATAnews katadatanews katadatanews Perjalanan Ekonomi Indonesia 1945–2017 Era Soeharto (1966–1998) Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia 21 MONETER & PERBANKAN PAKET KEBIJAKAN 29 JANUARI 1990 (PAKJAN’99) Mendorong peran intermediasi perbankan dan mengurangi peran kredit likuiditas BI. PAKET KEBIJAKAN 28 FEBRUARI 1991 (PAKFEB’91) Meningkatkan pengawasan bank dan menetapkan pedoman operasional dengan prinsip kehati-hatian. PAKET KEBIJAKAN 29 MEI 1993 (PAKMEI’93) Mendorong penyaluran kredit dengan melonggarkan ketentuan batas modal minimum. DEREGULASI PERDAGANGAN & INVESTASI Mengalihkan pemeriksaan barang impor dari Ditjen Bea & Cukai ke perusahaan internasional Societe Generalle de Surveillance (SGS) Menghapus kewajiban Angka Pengenal Ekspor (APE) bagi eksportir Fasilitas pembebasan dan pengembalian bea masuk Kemudahan perpanjangan izin usaha Penyederhanaan prosedur persetujuan investasi Persyaratan modal minimum dan divestasi diperlonggar FOKUS KEBIJAKAN 1950 1960 1970 1980 1990 2000 2010 20171945 Penyaluran Kredit Semakin Agresif 125% 115 105 95 1992 1993 1994 1995 1996 1997 350 triliun 300 250 200 150 100 50 0 Rasio Kredit terhadap DPK DPK (Rp triliun) Penyaluran Kredit (Rp triliun) Dampak Dampak EKSPOR NON-MIGAS MELONJAK Tumbuh: 637,7% 5,4% (1983) 39,6% (1996) PENANAMAN MODAL ASING (US$) Tumbuh: 937,9% 2,8 miliar (1983) 29,9 miliar (1996) PENANAMAN MODAL DALAM NEGERI (RP) Tumbuh: 5.067,5% 1,9 triliun (1984) 100,7 triliun (1996) 27 Desember 1993 Pemerintah meluncurkan program Inpres Desa Tertinggal (IDT) sebagai bagian dari program pengentasan kemiskinan. REPELITA V (1989–1994)
  • 23. 22 www.katadata.co.id@KATADATAnews katadatanews katadatanews Perjalanan Ekonomi Indonesia 1945–2017 Era Soeharto (1966–1998) Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia 22 1950 1960 1970 1980 1990 2000 2010 20171945 EKONOMI MENJELANG KRISIS Pertumbuhan Ekonomi Sejak akhir dasawarsa 1990-an, ekonomi tumbuh rata-rata di atas 7% per tahun. Inflasi Sejak awal 1990-an, inflasi rata- rata 9% per tahun dan menurun menjadi 6% pada 1996. Ekspor Selama 1990-1996, nilai ekspor tumbuh rata-rata 14% per tahun. Cadangan Devisa 10 bulan menjelang krisis, cadangan devisa meningkat 38% menjadi US$ 28 miliar. IHSG Pasar modal bergairah, IHSG cenderung meningkat. 800 600 400 200 0 1995 514 637 720 1996 Juli 1997 14 Mei 1997 Krisis Asia bermula. Mata uang Thailand, Baht tertekan. Cadangan devisa Thailand terkuras US$ 10 miliar hanya dalam sehari. 2 Juli 1997 Thailand mengubah kebijakan kurs menjadi mengambang bebas. Mata uang Baht mengalami depresiasi hingga 30%. 30 Mei 1997 Bank Dunia menyebut indikator makro ekonomi Indonesia dalam keadaan baik. 14 Agustus 1997 Mata uang rupiah ikut tertekan. Indonesia pun mengubah kebijakan kurs menjadi mengambang (floating system) guna menyelamatkan kurs rupiah. 31 Oktober 1997 Letter of intent (LoI) dengan IMF pertama ditandatangani. IMF berkomitmen memberi bantuan dana US$43miliar. Mahasiswa meluber hingga ke kubah Grahasabha Paripurna ketika menggelar unjuk rasa yang menuntut reformasi menyeluruh, Mei 1998. Unjuk rasa mahasiswa yang datang dari Jakarta dan sejumlah kota di Jawa dan Sumatera tersebut berlangsung dengan aman antara foto 16 Januari 1998 Presiden Soeharto menandatangani LoI II IMF. Rupiah melemah menjadi Rp 8.450 dan terus merosot hingga Rp 16.650 per dolar AS pada 17 Juni 1998. 26 Januari 1998 Pemerintah mengeluarkan blanket guarantee atau penjaminan penuh dana nasabah perbankan. 13-14 Mei 1998 Gejolak dan kerusuhan sosial memuncak, terjadi kerusuhan besar di Jakarta dan beberapa kota besar lain di Indonesia. 19 Mei 1998 BCA di-rush oleh nasabah. Pemerintah mengambilalih pada 28 Mei 1998.
  • 24. 23 www.katadata.co.id@KATADATAnews katadatanews katadatanews Perjalanan Ekonomi Indonesia 1945–2017 Era Soeharto (1966–1998) Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia 23 1950 1960 1970 1980 1990 2000 2010 20171945 KRISIS DATANG, EKONOMI TERGUNCANG Kebijakan Thailand mengambangkan Bath pada awal Juli 1997 telah memicu arus modal keluar secara berjamaah dari Asia. Akibatnya, kurs mata uang di kawasan terguncang dan krisis pun datang. KURS RUPIAH MELEMAH (Rp/USD) 1 Jan | 1997 1 Apr | 1997 1 Jul | 1997 1 Okt | 1997 1 Jan | 1998 1 Apr | 1998 1 Jul | 1998 1 Okt | 1998 18.000 12.000 6.000 2.376 16.650 INFLASI MELONJAK (%) 90% 60 30 Jan 97 Apr 97 Jul 97 Okt 97 Jan 98 Apr 98 Jul 98 Okt 98 NASABAH PINDAHKAN DANA DARI BANK SWASTA KE BANK NEGARA BUSN Non Devisa 1,5% BPD 1,6% Bank Campuran 3,0% Bank Asing 9,3% BUSN Devisa 36,9% Bank Persero 47,7% Januari 1998 (%) Bank Campuran 1,7% BPD 2,8% Bank Asing 4,1% BUSN Non Devisa 5,5% Bank Persero 36,0% BUSN Devisa 49,7% Desember 1996 (%) PANGSA DANA NASABAH BANK PEMODAL HENGKANG, LALU LINTAS MODAL SWASTA NEGATIF (US$ Miliar) -6 -7 TW I-98 TW II-98 TW III-98 TW IV-98 -1 -3,7 -2,7 -8 -4 -2 0
  • 25. 24 www.katadata.co.id@KATADATAnews katadatanews katadatanews Perjalanan Ekonomi Indonesia 1945–2017 Era Soeharto (1966–1998) Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia 24 Adanya kepanikan masyarakat dan runtuhnya kepercayaan masyarakat terhadap perbankan nasional, membuat pemerintah harus mengambil sejumlah langkah untuk memulihkan kepercayaan masyarakat mulai awal Januari 1998. Di antaranya adalah: 1950 1960 1970 1980 1990 2000 2010 20171945 RESPONS AWAL HADAPI GUNCANGAN Untuk menghadapi krisis moneter, pemerintah dan Bank Indonesia mengambil sejumlah langkah awal sepanjang Juli hingga September 1997. Melebarkan rentang intervensi dari 8% menjadi 12% Suku bunga SBI dinaikkan dari 11,625% menjadi 30% BUMN diminta alihkan dana ke SBI senilai Rp 5,7 triliun Mengubah sistem nilai tukar dari mengambang terkendali menjadi mengambang bebas. Mengucurkan Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) Penutupan 16 bank yang sakit Sejumlah proyek besar senilai US$ 13 miliar ditunda. Menunda belanja pemerintah yang tidak mendesak. Program penjaminan penuh dana nasabah atau blanket guarantee. Pembentukan Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN). Restrukturisasi total perbankan nasional. Penghentian bertahap likuiditas kepada perbankan. Strategi penyelesaian utang swasta. Kebijakan fiskal lebih longgar. MONETER FISKAL PROGRAM PEMULIHAN KEPERCAYAAN
  • 26. 2525 www.katadata.co.id@KATADATAnews katadatanews katadatanews Perjalanan Ekonomi Indonesia 1945–2017 Era BJ Habibie (1998–1999) Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia 5 0 persen –5 10 –10 PERTUMBUHAN EKONOMI –13,13% 10 20 30 0 40 juta PDB PER KAPITA 1950 1960 1970 1980 1990 2000 2010 20171945 1998 1999 Rp 18.943.101 Rp 18.828.448 Bacharuddin Jusuf Habibie 21 Mei 1998 – 20 Oktober 1999 Periode pemerintahan BJ Habibie dikenal sebagai masa transisi dari krisis ekonomi ke proses pemulihan. Beragam kebijakan baik di sektor moneter, keuangan dan perbankan, serta korporasi diambil oleh pemerintahan Habibie untuk membangkitkan kembali ekonomi Indonesia dari keterpurukan. 50 40 30 20 10 0 60% TINGKAT KEMISKINAN 24,2% 23,4% 0,79% Presiden BJ Habibie berbicara di hadapan para menteri dan penasehat ekonominya. antara foto sumber: BPS sumber: BPS sumber: World Bank, BPS
  • 27. 2626 www.katadata.co.id@KATADATAnews katadatanews katadatanews Perjalanan Ekonomi Indonesia 1945–2017 Era BJ Habibie (1998–1999) Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia REFORMASI EKONOMI Pemerintah menerapkan reformasi kebijakan ekonomi di sejumlah sektor guna memulihkan kepercayaan publik yang merosot akibat krisis. 22 Mei 1998 Presiden Habibie membentuk Kabinet Reformasi Pembangunan. Desember 1998 Pengucuran Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) Rp 144,5 triliun untuk 48 bank. 13 September 1999 UU Pers disahkan. Undang-undang ini menandai era kebebasan pers di Indonesia. 30 Agustus 1999 Jajak Pendapat di Timor Timur. Hasilnya, Timtim lepas dari Republik Indonesia. 7 Juni 1999 Pemilu pertama setelah Reformasi. INDEPENDENSI KEBIJAKAN MONETER Mengendalikan jumlah uang beredar. Menaikkan suku bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI) menjadi 70%. Memberikan status independen kepada Bank Indonesia. Dengan status independen, BI memiliki tugas untuk: Mencapai dan memelihara kestabilan nilai tukar rupiah. Mencapai sasaran laju inflasi. Menjaga kestabilan nilai tukar rupiah. Menerbitkan obligasi Rp 650 triliun untuk menalangi perbankan. Menutup 38 bank & mengambilalih 7 bank. RESTRUKTURISASI PERBANKAN Membatalkan sejumlah proyek infrastruktur. Menghentikan perlakuan khusus bagi mobil nasional. Membiayai program Jaring Pengaman Sosial. KONSOLIDASI FISKAL Merestrukturisasi utang swasta lewat skema Indonesian Debt Restructuring Agency (INDRA) dan Prakarsa Jakarta. Melarang praktik monopoli bagi Bulog & Pertamina. PENYEHATAN KORPORASI Menetapkan UU mengenai otonomi daerah dan desentralisasi fiskal. Dukungan atas komitmen ini diwujudkan dalam bentuk: Pengaturan, pembagian dan pemanfaatan sumber daya nasional secara berkeadilan. Pelaksanaan perimbangan keuangan pemerintah pusat dan daerah. PENETAPAN DESENTRALISASI FISKAL Juni 1998 16.650 November 1998 7.000 1998 -13 1999 2 11,1 2 80 70 60 50 40 30 20 10 1997 1998 1999 0 77,6 KURS RUPIAH MENGUAT (Rp/USD) PERTUMBUHAN EKONOMI MEM- BAIK (%) INFLASI MENURUN (%) Dampak 1950 1960 1970 1980 1990 2000 2010 20171945
  • 28. 2727 www.katadata.co.id@KATADATAnews katadatanews katadatanews Perjalanan Ekonomi Indonesia 1945–2017 Era Abdurrahman Wahid (Gus Dur) 1999–2001 Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia 5 0 persen –5 10 –10 PERTUMBUHAN EKONOMI 10 20 30 0 40 juta PDB PER KAPITA 1950 1960 1970 1980 1990 2000 2010 20171945 1999 2000 2001 Rp 18.828.448 Rp 19.920.419 Abdurrahman Wahid (Gus Dur) 20 Oktober 1999 – 23 Juli 2001 Masa pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) ditandai dengan implementasi desentralisasi fiskal dan otonomi daerah. Selain itu, peneguhan prinsip-prinsip dasar toleransi dan pluralisme, jaminan atas perlindungan hak-hak buruh, persamaan hak melalui perlindungan hak minoritas serta pengentasan kemiskinan melalui gerakan terpadu pengentasan kemiskinan dan proyek pedesaan. 50 40 30 20 10 60% TINGKAT KEMISKINAN 23,4% 19,1% 18,4% 3,64% Menko Kesra dan Taskin Haryono Suyono (kanan) berdialog dengan seorang perajin di kawasan kumuh Desa Pulo Pancikan, Gresik, Jatim, sekaligus untuk meresmikan Pencanangan Intensifikasi Gerakan Terpadu Pengentasan Kemiskinan (GERDU TASKIN) dan Pemberdayaan Masyarakat kawasan kumuh perkotaan, pantai dan desa tertinggal di Kabupaten DATI II Gresik. antara foto 0,79% 4,92% sumber: BPS sumber: BPS sumber: World Bank, BPS
  • 29. 2828 www.katadata.co.id@KATADATAnews katadatanews katadatanews Perjalanan Ekonomi Indonesia 1945–2017 Era Abdurrahman Wahid (Gus Dur) 1999–2001 Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia Untuk membiayai pemerintah daerah sebagai tindaklanjut dari otonomi daerah dan desentralisasi fiskal, sejumlah kebijakan diterbitkan: IMPLEMENTASI DESENTRALISASI FISKAL Implementasi pembagian dana perimbangan antara pusat dan daerah. Penerapan pajak daerah dan retribusi daerah. Pemerintah daerah diizinkan untuk mengajukan pinjaman daerah. PEMBAGIAN DANA PERIMBANGAN (SUMBER: PP NO. 104/2000 TENTANG DANA PERIMBANGAN) Pemerintah melanjutkan kebijakan pengentasan kemiskinan melalui program gerakan terpadu pengentasan kemiskinan (Gerdu Taskin) dan proyek pedesaan. Pembangunan jalan, jembatan, irigasi, penyediaan air bersih, bantuan kredit usaha mikro. PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN Pembagian Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) Pembagian PBB Jatah Daerah 0,10 0,90 0,160,10 Pemerintah Pusat ProvinsiBiaya Pemungutan Pemerintah Daerah 0,64 Kabupaten/Kota PENERIMAAN DARI SUMBER DAYA ALAM Penerimaan Sumber Daya Alam (Kehutanan, Pertambangan Umum, Perikanan) Pembagian Jatah Daerah Penerimaan SDA 0,64 0,16 Provinsi Kabupaten/Kota 0,20 0,80 Pusat Pembagian BPHTB Pembagian BPHTB Jatah Daerah PENERIMAAN DARI BEA PEROLEHAN HAK ATAS TANAH DAN BANGUNAN (BPHTB) 0,20 0,80 Pusat 0,64 0,16 Provinsi Kabupaten/Kota BAGI HASIL MINYAK Penerimaan Negara dari Bagi Hasil Minyak Pembagian Jatah Daerah dari Bagi Hasil Minyak 0,03 Provinsi 0,06 Kabupaten/Kota di Provinsi Bersangkutan 0,06 Kabupaten/ Kota Penghasil 0,85 Pusat Pengentasan Kemiskinan 17.000 ProyekPedesaan26 Oktober 1999 Presiden Gus Dur membentuk Kabinet Persatuan Nasional. 31 Maret 2000 Pengakuan terhadap hak minoritas. Kong Hu Cu diakui sebagai agama resmi. 19 Januari 2001 hari raya Imlek ditetapkan menjadi hari libur fakultatif 20 Juni 2000 Peraturan Menteri untuk melindungi hak-hak buruh dalam soal PHK, pesangon dan upah diterbitkan. 4 Agustus 2000 Terbitnya UU untuk melindungi kebebasan buruh berserikat disahkan. 1950 1960 1970 1980 1990 2000 2010 20171945 0,90 0,80 0,15 0,80 Daerah 0,15 Daerah Daerah
  • 30. 2929 www.katadata.co.id@KATADATAnews katadatanews katadatanews Perjalanan Ekonomi Indonesia 1945–2017 Era Megawati Soekarnoputri (2001–2004) Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia 5 0 persen –5 10 –10 PERTUMBUHAN EKONOMI 10 20 30 0 40 juta PDB PER KAPITA 1950 1960 1970 1980 1990 2000 2010 20171945 2001 2002 2003 2004 Rp 22.004.141 Megawati Soekarnoputri 23 Juli 2001–20 Oktober 2004 Era Presiden Megawati Soekarnoputri ditandai dengan berakhirnya program reformasi kerjasama dengan IMF pada Desember 2003. Namun, pemerintah melanjutkan program reformasi ekonomi secara mandiri di bawah kendali pemerintah guna memantapkan stabilitas ekonomi makro, melanjutkan restrukturisasi keuangan, serta meningkatkan investasi, ekspor, dan kesempatan kerja. 50 40 30 20 10 0 60% TINGKAT KEMISKINAN antara foto Rp 19.920.419 18,2% 18,4% 16,7%17,4% 3,64% 4,50% 5,03%4,78% Presiden Megawati Soekarnoputri menyampaikan Pidato Kenegaraan dalam Sidang Paripurna DPR, di Gedung DPR, Jakarta, Agustus 2002. Pada kesempatan tersebut, Presiden juga menyampaikan pengantar nota keuangan atas RAPBN tahun anggaran 2003. sumber: BPS sumber: BPS sumber: World Bank, BPS
  • 31. 3030 www.katadata.co.id@KATADATAnews katadatanews katadatanews Perjalanan Ekonomi Indonesia 1945–2017 Era Megawati (2001–2004) Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia REFORMASI PASCA PROGRAM IMF Pada 15 September 2003, pemerintah menerbitkan Instruksi Presiden No. 5/2003 tentang Paket Kebijakan Ekonomi Sesudah Berakhirnya Program IMF pada Desember 2003 yang mencakup sejumlah sektor, beberapa di antaranya: Meninjau Daftar Negatif Investasi. Menyederhanakan perizinan lewat layanan satu atap. Restrukturisasi sektor telekomunikasi & energi. Pemberantasan korupsi. PENINGKATAN INVESTASIBANK Reformasi kebijakan perpajakan. Efisiensi belanja negara. Privatisasi BUMN. KONSOLIDASI FISKAL Merancang Jaring Pengaman Sektor Keuangan. Divestasi bank-bank di BPPN. Memperkuat struktur governance bank negara. Restrukturisasi sektor pasar modal, asuransi & dana pensiun. RESTRUKTURISASI KEUANGANBANK Februari 2004 Tugas berakhir, BPPN dilikuidasi. Penanganan sisa aset dialihkan ke Perusahaan Pengelola Aset (PPA). Agustus 2001 Presiden Megawati dilantik menggantikan Presiden Abdurrahman Wahid. Oktober 2002 Bom Bali menimbulkan shock terhadap perekonomian. 22 September 2004 UU No 24 tentang Lembaga Penjaminan Simpanan (LPS) disahkan. LPS adalah lembaga independen yang berfungsi menjamin simpanan nasabah. Setahun berikutnya, pada 22 September, LPS resmi beroperasi. 1950 1960 1970 1980 1990 2000 2010 20171945
  • 32. 3131 www.katadata.co.id@KATADATAnews katadatanews katadatanews Perjalanan Ekonomi Indonesia 1945–2017 Era Megawati (2001–2004) Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia 1950 1960 1970 1980 1990 2000 2010 20171945 KETAHANAN FISKAL BERKELANJUTAN Guna mewujudkan pengelolaan fiskal yang prudent dan berkelanjutan, pemerintah bersama DPR mengeluarkan UU No. 17/2003 tentang Keuangan Negara. Dalam UU ini, keuangan negara harus dikelola secara hati- hati dengan sejumlah ketentuan berikut: Defisit anggaran dibatasi maksimal 3% dari PDB. Pengelolaaan keuangan negara berdasarkan pada asas akuntabilitas, profesionalitas, proporsionalitas, keterbukaan. Pengelolaan keuangan negara diperiksa oleh badan pemeriksa yang bebas dan mandiri Jumlah pinjaman dibatasi maksimal 60% dari PDB 2001 2004 INFLASI MENURUN (%) 13,1% 6,5% Agu 2001 Okt 2004 IHSG MENINGKAT 459 852 Agu 2001 Okt 2004 NILAI TUKAR RUPIAH MENGUAT (RP/USD) 9.800 9.100 2001 2004 PERTUMBUHAN EKONOMI MEMBAIK (%) 3% 5% Dampak
  • 33. 3232 www.katadata.co.id@KATADATAnews katadatanews katadatanews Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia Perjalanan Ekonomi Indonesia 1945–2017 Era Megawati (2001–2004) 1950 1960 1970 1980 1990 2000 2010 20171945 JAMINAN SIMPANAN NASABAH BANK Guna menunjang terwujudnya perekonomian nasional yang stabil dan tangguh, serta sistem perbankan yang sehat dan stabik, pemerintah membentuk lembaga yang bertugas menjaminan simpanan dana nasabah perbankan sesuai UU No 24/2004 tentang Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Lembaga ini memiliki fungsi dan tugas sebagai berikut: Berfungsi menjamin simpanan nasabah dan aktif memelihara stabilitas sistem perbankan sesuai dengan kewenangannya. Bertugas merumuskan dan menetapkan kebijakan penjaminan simpanan, memelihara stabilitas sistem perbankan, serta penyelesaian bank gagal yang tidak berdampak sistemik. Melaksanakan penanganan bank gagal yang berdampak sistemik. Bank peserta penjaminan diwajibkan membayar kontribusi kepesertaan sebesar 0,1% dari modal sendiri bank pada akhir tahun fiskal sebelumnya. Rp Nilai simpanan yang dijamin untuk setiap nasabah pada satu bank paling bank paling banyak Rp 100 juta.
  • 34. 33 www.katadata.co.id@KATADATAnews katadatanews katadatanews Perjalanan Ekonomi Indonesia 1945–2017 Era Susilo Bambang Yudhoyono (2004–2014) Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia 33 5 0 persen –5 10 –10 5,01% 10 20 30 0 40 juta PDB PER KAPITA 1950 1960 1970 1980 1990 2000 2010 20171945 201120102004 2005 20082006 20092007 2012 2013 2014 Rp 33.665.201 Susilo Bambang Yudhoyono 20 Oktober 2004 – 20 Oktober 2014 Awal pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono merupakan masa kebangkitan Indonesia pasca-krisis ekonomi. Disambut dengan booming harga komoditas, Indonesia kemudian harus menghadapi krisis keuangan dunia 2008 yang membuat pertumbuhan ekonomi menurun. Ekonomi Indonesia kembali meningkat pasca-krisis akibat kelanjutan booming harga komoditas yang kemudian perlahan melambat seiring perlambatan ekonomi dunia. 50 40 30 20 10 0 60% TINGKAT KEMISKINAN Rp 22.004.141 27 Mei 2011 Peraturan Presiden No 32/2011 Tentang Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) 2011-2025 diterbitkan donang wahyu/katadata 16,7% 11,3% 5,03% sumber: BPS sumber: BPS sumber: World Bank, BPS PERTUMBUHAN EKONOMI
  • 35. 34 www.katadata.co.id@KATADATAnews katadatanews katadatanews Perjalanan Ekonomi Indonesia 1945–2017 Era Susilo Bambang Yudhoyono (2004–2014) Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia 34 Uraian BLT 2005 BLT 2008 Dasar Peraturan Inpres No 12 tahun 2005 Inpres No 3 tahun 2008 Jumlah bulan 12 bulan 7 bulan Periode pembayaran 4 kali 2 kali Nominal pembayaran Rp 300.000 / periode Rp 300.000 dan 400.000 per periode Anggaran Rp 23 triliun Rp 14,1 triliun Penerima 19,2 juta rumah tangga miskin 19,1 juta rumah tangga sasaran PROGRAM BANTUAN LANGSUNG TUNAI (BLT) Sebagai kompensasi untuk mengurangi dampak kenaikan harga bagi masyarakat miskin. HARGA PREMIUM DAN SOLAR SUBSIDI PER LITER solar premium Rp 1.650 Rp 1.850 Rp 2.100 Rp 2.4001 Maret 2005 33% 27% solar premium Rp 1.650 Rp 2.400 Rp 4.300 Rp 4.5001 Oktober 2005 88% 105% solar premium Rp 4.300 Rp 4.500 Rp 5.500 Rp 6.000Mei 2008 33% 28% HARGA PREMIUM SUBSIDI (Rupiah per liter) 0 1000 2000 3000 4000 5000 6000 7000 Jan-03 1 Des-08Mar-05 15 Des-08Okt-05 Jan-09Mei-08 Jun-13 1.810 2.400 4.500 6.000 5.500 5.000 4.500 6.500 Subsidi energi bisa ditekan pada periode pertama pemerintahan, meski naik lagi pada periode kedua pemerintahan. Dampak 3 kali menaikkan harga BBM. KEBIJAKAN HARGA BBM Sebagai negara pengekspor produk komoditas, kenaikan harga komoditas di pasar dunia menjadi berkah. Namun, di sisi lain, kenaikan harga, khususnya minyak mentah justru memberatkan anggaran karena Indonesia merupakan net importer minyak. Untuk mengurangi beban terhadap anggaran, pemerintah menyesuaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Daya Beli Masyarakat Miskin Dipertahankan 35,1%Rumah tangga penerima BLT naik kelas dari kategori miskin menjadi tidak miskin. 0 50 100 150 200 250 300 350 triliun 0 5 10 15 20 25% 2004 20122006 2008 2010 2014 Subsidi Energi (Rp Triliun) Subsidi Energi Terhadap Belanja APBN (%) 20 Oktober 2004 Susilo Bambang Yudhoyono dan Jusuf Kalla dilantik menjadi Presiden dan Wakil Presiden RI periode 2004-2009. 2005 Harga hampir semua barang komoditas mulai menunjukkan tren kenaikan di pasar dunia, mulai dari minyak bumi, minyak sawit, batu bara, tembaga dan karet. 1950 1960 1970 1980 1990 2000 2010 20171945
  • 36. 35 www.katadata.co.id@KATADATAnews katadatanews katadatanews Perjalanan Ekonomi Indonesia 1945–2017 Era Susilo Bambang Yudhoyono (2004–2014) Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia 35 1950 1960 1970 1980 1990 2000 2010 20171945 Sepanjang dua periode masa pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono, pertumbuhan ekonomi secara bertahap meningkat dari 5% pada 2004 menjadi di atas 6% mulai 2007 – 2012. Ketika krisis finansial global melanda pada 2009, perekonomian Indonesia pun terkena imbas, namun masih mampu bertahan sebagai salah satu negara dengan pertumbuhan positif. BERTAHAN DI MASA KRISIS 15 September 2008 Awal krisis global. Lembaga finansial, Lehman Brothers, AS bangkrut. 29 Oktober 2008 Protokol Manajemen Krisis dijalankan 20 November 2008 Bank Century ditetapkan sebagai bank gagal berdampak sistemik. 3 Juli 2008 Harga minyak bumi menembus level tertinggi di kisaran US$ 146 per barel. 20 Oktober 2009 SBY dan Boediono dilantik menjadi Presiden dan Wakil Presiden RI Periode 2009-2014 PENGHEMATAN PAJAK Pengurangan dan penyederhanaan tarif Pajak Penghasilan (PPh) Peningkatan pendapatan tidak kena pajak PPh (dari Rp 12,6 juta menjadi Rp 15,8 juta) INSENTIF PAJAK Pajak Pertambahan Nilai (PPN) minyak goreng, biofuel, eksplorasi migas, panas bumi. Stimulus Fiskal Untuk mempertahankan daya beli masyarakat akibat krisis global, pemerintah mengeluarkan paket stimulus fiskal. Realisasi Rp 60,2 triliun (dari alokasi Rp 73,3 triliun) BANK BANK SUBSIDI NON PAJAK Pengurangan harga solar Rp 3.000/liter Potongan tarif listrik untuk industri. Paket pembiayaan stimulus. BANK Kebijakan Hadapi Krisis Penurunan Giro Wajib Minimum (GWM) Merelaksasi syarat fasilitas pembiayaan darurat (FPD) Perppu No 2/2008 tentang Perubahan UU BI Perppu No 3/2008 tentang Perubahan UU LPS Perppu No 4/2008 tentang Jaring Pengaman Sistem Keuangan (JPSK) Dampak Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2009 mencapai 4,6%, salah satu yang tertinggi setelah Tiongkok dan India. sumber: World Bank Tiongkok India Indonesia Korsel Brasil Thailand Malaysia pertumbuhan ekonomi 2009negara 9,4 8,5 4,6 0,7 -0,1 -0,7 -2,5 Pertumbuhan Indonesia -6 -4 -2 0 2 4 6 -30 -20 -10 0 10 20 30 Pertumbuhan Global Indeks Komoditas
  • 37. 36 www.katadata.co.id@KATADATAnews katadatanews katadatanews Perjalanan Ekonomi Indonesia 1945–2017 Era Susilo Bambang Yudhoyono (2004–2014) Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia 36 Mencakup 6 Koridor Ekonomi (KE) KE Sumatera KE Bali & Nusa Tenggara KE Papua & Kep. Maluku KE Kalimantan KE Jawa KE Sulawesi Rp 4.700 triliun Kebutuhan dana investasi 208 proyek infrastruktur 174 proyek sektor riil Indeks Daya Saing Global (GCI) meningkat 38 34 Dampak Implementasi Proyek 208proyek infrastruktur senilai Rp 500 triliun sumber: World Economic Forum 2014 20142013 PERCEPATAN PEMBANGUNAN EKONOMI Pada periode kedua pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono, pemerintah mulai merancang rencana induk untuk mempercepat pembangunan ekonomi Indonesia untuk periode pelaksanaan 2011 – 2025. 1950 1960 1970 1980 1990 2000 2010 20171945 27 Mei 2011 Peraturan Presiden No 32/2011 Tentang Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) 2011-2025 diterbitkan 18 Januari 2012 Peringkat utang Indonesia naik ke posisi investment grade dari Moody’s Investor Service 15 Desember 2011 Peringkat utang Indonesia naik ke posisi investment grade dari Fitch Rating. 22 November 2011 UU No 21/2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan disahkan. 31 Desember 2011 Pengawasan dan pengaturan Pasar Modal dan Industri Keuangan Non Bank dari Bapepam-LK Kemenkeu dialihkan ke OJK. 31 Desember 2013 Pengawasan perbankan dari BI dialihkan ke OJK, yang kemudian pengawasan lembaga keuangan mikro dan pegadaian juga dialihkan ke OJK.
  • 38. 37 www.katadata.co.id@KATADATAnews katadatanews katadatanews Perjalanan Ekonomi Indonesia 1945–2017 Era Joko Widodo (2014–sekarang) Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia 37 5 0 persen –5 10 –10 5,01% 5,02%4,88% 10 20 30 0 40 juta PDB PER KAPITA 1950 1960 1970 1980 1990 2000 2010 20171945 2014 2015 2016 2017 Rp 36.665.201 Joko Widodo 20 Oktober 2014 – sekarang Ekonomi dunia masih diliputi ketidakpastian. Pemerintahan Jokowi mengusung program Nawacita dengan mengejar ketertinggalan pembangunan infrastruktur agar mampu berdaya saing tinggi. Postur APBN dirombak untuk mendukung kegiatan produktif, menciptakan terobosan untuk menarik investasi, serta mengatur kembali kebijakan-kebijakan ekonomi untuk mendorong efisiensi. Di tengah upaya menaikkan pertumbuhan, pemerintahan ini menjalankan program-program pemerataan. 50 40 30 20 10 60% TINGKAT KEMISKINAN Rp 33.665.201 11,3% 10,6%10,9%11,2% sumber: BPS sumber: BPS sumber: World Bank, BPS Presiden Joko Widodo saat Groundbreaking Light Rail Transit (LRT) Indonesia di Jakarta, Rabu (9/9). LRT adalah moda transportasi massal berbasis rel yang ramah lingkungan dan pembangunannya dilakukan secara elevated di atas tanah ruang milik jalan tol dan non tol, direncanakan akan selesai pada tahun 2018. Arief Kamaludin/katadata PERTUMBUHAN EKONOMI
  • 39. 38 www.katadata.co.id@KATADATAnews katadatanews katadatanews Perjalanan Ekonomi Indonesia 1945–2017 Era Joko Widodo (2014–sekarang) Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia 38 1950 1960 1970 1980 1990 2000 2010 20171945 FOKUS KEBIJAKAN Pada awal pemerintahannya, Presiden Jokowi memilih menata alokasi subsidi bahan bakar minyak (BBM) pada anggaran 2015 dan mengalihkan ke sektor produktif, seperti pembangunan infrastruktur, pendidikan dan kesehatan. Pada 2017, anggaran infrastruktur bertambah signifikan. Subsidi Energi Dialihkan ke Sektor Produktif (Infrastruktur, Pendidikan, Kesehatan) 2011 20152012 2013 2014 2014 2017 perubahan 2014 ke 2017 Pendidikan Kesehatan Infrastruktur Subsidi Energi 10,8% 54,1% 117,7% 77,9% ➡➡➡➡ naik ➡ turun ➡ 114,2 155,9 255 310 177,9 290,3 267 387,3 77,3 106,8 137,8 350,3 306,3 145,9 0 50 100 150 200 250 400 300 450 350 triliun Realokasi Subsidi ke Infrastruktur Penerapan Tax Amnesty Melalui Tax Amnesty atau penghapusan pajak terutang, pemerintah dapat meningkatkan penerimaan untuk membiayai pembangunan, seperti infrastruktur dan peningkatan kesejahteraan rakyat. TOTAL 115 0,6 91,4 Orang pribadi non UMKM 14,7 Badan non UMKM 7,8 Orang Pribadi UMKM Badan UMKM (Usaha kecil, menengah dan mikro) Pembayaran Tebusan (Rp triliun) Penghimpunan tebusan pajak sepanjang Juli 2016 – Maret 2017 tersebut adalah yang terbesar di dunia. Deklarasi Harta dan Repratriasi (Rp triliun) Penerimaan Negara (Rp triliun) 114,5 Pembayaran Tebusan 19,4 Penghentian atas Pemeriksaan Bukti Permulaan 1,7 Pembayaran Tunggakan TOTAL 135,6 TOTAL 4.8853.701 Deklarasi Dalam Negeri 1.037 Deklarasi Luar Negeri 147 Repatriasi Pemerintah juga mengeluarkan paket kebijakan untuk mendukung percepatan pembangunan infrastruktur yang mencakup 6areareformasi. Mendorong Daya Saing Industri Meningkatkan Iklim Investasi Meningkatkan Efisiensi Logistik Promosi Parawisata Stimulasi Ekspor Memperkuat daya beli masyarakat 6 AREA REFORMASI 15 PAKET KEBIJAKAN (9 SEPTEMBER 2015 – 15 JUNI 2017) Dukungan Kebijakan
  • 40. 39 www.katadata.co.id@KATADATAnews katadatanews katadatanews Perjalanan Ekonomi Indonesia 1945–2017 Era Joko Widodo (2014–sekarang) Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia 39 Pemerintah menetapkan proyek strategis nasional sebagai proyek prioritas untuk diwujudkan dalam kurun waktu singkat. Tujuannya, mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan pemerataan pembangunan di seluruh wilayah Indonesia. PERCEPATAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR Rp 4.197 triliun Total kebutuhan dana investasi 245 Proyek Strategis 15Sektor Program PROYEK MENCAKUP 23 Kereta 8 Bandara 30 Kawasan 3 Perumahan 10 Pelabuhan POS 3 PLBN74 Jalan 9 Pengelolaan air 54 Bendungan 7 Irigasi 4 Teknologi 6 Smelter 1 Pertanian/Kelautan 12 Energi 1 Tanggul laut 2 Sektor Proyek Industri Pesawat Listrik 20 Oktober 2014 Joko Widodo dan Jusuf Kalla dilantik menjadi Presiden dan Wakil Presiden RI periode 2014-2019. 1 Januari 2015 Harga BBM dilepas ke harga pasar. 4 Mei 2016 Peresmian Program 35.000 MW oleh Presiden Jokowi. 25 Oktober 2016 Bank Dunia menaikkan peringkat kemudahan berbisnis di Indonesia sebesar 15 point menjadi peringkat 91. 19 Mei 2017 Standard & Poor’s (S&P) menaikkan peringkat utang Indonesia ke posisi investment grade. 15 April 2016 UU No 9 Tahun 2016 tentang Pencegahan dan Penanganan Krisis Sistem Keuangan disahkan. LPS mendapat mandat baru melalui tambahan alternatif metode resolusi bank yaitu purchase and assumption dan bridge bank dan pembentukan badan restrukturisasi perbankan di saat krisis. 1950 1960 1970 1980 1990 2000 2010 20171945
  • 41. 40 www.katadata.co.id@KATADATAnews katadatanews katadatanews Perjalanan Ekonomi Indonesia 1945–2017 Era Joko Widodo (2014–sekarang) Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia 40 Dampak Kebijakan Melalui sejumlah kebijakan tersebut, angka kemiskinan, pengangguran dan rasio gini mengalami penurunan. 6 0,39 4 0,38 8 0,40 10 0,41 12 0,42 20152014 Semester I keterangan: I I III II II 2016 2017 Angka Kemiskinan, Pengangguran, dan Rasio Gini Menurun (dalam %) 11,25 11,13 10,64 0,39 5,33 6,18 0,40 0,41 5,70 Kemiskinan PengangguranRasio Gini Pembangunan Desa Pemerataan Ekonomi Untuk meningkatkan pemerataan pembangunan desa dan kesejahteraan masyarakat desa, pemerintah mengalokasikan dana desa dengan jumlah yang terus meningkat. AlokasiDanaDesaTerusMeningkat Dana Desa Jumlah Desa 201720162015 triliun jumlah desa 0 10 20 30 40 50 60 70 75,200 75,000 74,800 74,600 74,400 74,200 74,000 73,800 73,600 74,093 74,754 74,954 20,8 46,7 60 Selain membangun infrastruktur, pemerintah juga menerbitkan kebijakan pemerataan ekonomi untuk mengatasi ketimpangan. Reforma agraria Perumahan untuk masyarakat miskin kota. LAHAN Ketimpangan ritel modern dan pasar tradisional. KESEMPATAN Pendidikan dan vokasi. SUMBER DAYA ALAM Alokasi dana desa dalam tiga tahun (2015-2017) Rp 127,5 Triliun PEMERATAAN PEMBANGUNAN DAN EKONOMI 1950 1960 1970 1980 1990 2000 2010 20171945 Pembangunan Nasional Pembangunan 245 proyek infrastruktur dilakukan di seluruh wilayah Indonesia, termasuk kawasan terluar sebagai bagian dari kebijakan pemerataan pembangunan nasional. MALUKU & PAPUA SULAWESI BALI & NUSA TENGGARA 27 155 15 11 13 444 61 638 93 1.063 24 564 SUMATERA JAWA KALIMANTAN SKALA WILAYAH PULAU-PULAU BESAR: SKALA NASIONAL: 2 Program dan 12 Proyek Rp 1.320 triliun jumlah proyek rp triliun
  • 42. 41 www.katadata.co.id@KATADATAnews katadatanews katadatanews 41 Pada 2045 atau 100 tahun Indonesia merdeka, pemerintah memperkirakan Indonesia berpeluang masuk jajaran lima besar negara dengan perekonomian terbesar di dunia. Namun, sejumlah lembaga finansial terkemuka memproyeksikan peringkat itu akan tercapai lebih cepat. PROYEKSI DAN TANTANGAN 2045 29.000 520 11 15 318 PDB per Kapita (US$ per tahun) Peringkat pendidikan (PISA) Peringkat daya saing Peringkat daya tarik investasi Jumlah penduduk (juta jiwa) sumber: kemenko perekonomian PROYEKSI PEMERINTAH INDONESIA 2014 2045 4.900 431 30 40 270 5 PROYEKSI LEMBAGA FINANSIAL GLOBAL 5 4 7 2030 2030 2050 2030 Standard Chartered Bank The Super Cycle Report, November 2010 PricewaterhouseCoopers (PWC) The Long View, How will the global economic order change by 2050?, February 2017 McKinsey Global Institute The Archipelago Economy : Unleashing Indonesia’s Potential, September 2012 PERINGKAT PDB TAHUN Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia
  • 43. 42 www.katadata.co.id@KATADATAnews katadatanews katadatanews 42 Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia Kesiapan infrastruktur Sumber daya manusia berpendidikan Kesiapan ilmu pengetahuan dan teknologi Kebijakan konektivitas Tata ruang wilayah yang semakin baik Kementerian dan lembaga semakin efisien Tata kelola yang baik Pengelolaan sumber daya alam secara berkelanjutan Pengaturan tanah (reforma agraria) SEMBILAN TANTANGAN Untuk mencapai proyeksi itu, semua pihak perlu bergandengan tangan mewujudkannya. “Pembangunan infrastruktur dan sumber daya manusia adalah kombinasi yang baik untuk menjadi negara kuat secara ekonomi. Asal jangan ada turbulensi politik, hitungan kami pada 2040 – 2045, Indonesia akan menjadi 4 besar negara terkuat ekonomi dunia.” Joko Widodo, Presiden RI Acara peluncuran program pendidikan vokasi dan industri, di Cikarang, Jumat, 28 Juli 2017 (kompas.com) “Melalui paket deregulasi, kami ingin mempermudah investasi, mendorong ekspor, serta mempercepat pembangunan infrastruktur. Ini semua ditujukan untuk memacu pertumbuhan ekonomi Indonesia.” Darmin Nasution, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Acara Press Gathering Kemenko Perekonomian, di Karawaci, Kamis, 17 Desember 2015 (ekon.go.id)
  • 44. Terima kasih Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia BEKERJASAMA DENGAN Kontak: info@katadata.co.id
  • 45. Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia KEMENTERIAN KOORDINATOR PEREKONOMIAN: Iskandar Simorangkir, Christiantoko, Edi Prio Pambudi, Ratih Purbasari Kania, Thasya Pauline, Ratih Nokowati, Ratna Mustika Anindita, Haqiqi Masnatin, Susiyanti, Rista Amallia, Riska Nyari Utami, Fransiska Herline, Salsabila Bratandari Nazief. KATADATA: Lambok E. Hutabarat, Metta Dharmasaputra, Heri Susanto, Ade Wahyudi, Aria Wiratma, Nur Farida Ahniar, Jeany Hartriani, Robby Eebor, Ade Rahmat Hidayat, Dani Nurbiantoro, Donang Wahyu, Agung Djahuri, Imelda Jane, Kendra Paramita, Firman Firdaus, Nazmi Haddyat Tamara. TIM PENYUSUN INFOGRAFIK PERJALANAN EKONOMI INDONESIA 1945 – 2017 BEKERJASAMA DENGAN
  • 46. DIDUKUNG OLEH Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia BEKERJASAMA DENGAN