4. Rantai vaksin
Perubahan.
Cold chain Cool Chain vaccine chain Rantai vaksin.
1. Pengertian :
Adalah suatu prosedur (tata cara) peralatan yang digunakan dalam
pengiriman atau penyimpanan vaksin dari Pabrik pembuat vaksin
sampai pada sasarannya yaitu Ibu dan anak.
2. Tujuan .
Adalah untuk memperkecil kesalahan selama penangan terhadap
vaksin sehingga dapat diketahui bahwa vaksin yang akan
digunakan / disuntikan masih mempunyai potensi baik yang dapat
menimbulkan kekebalan.
Epi cold chain
7. PENYIMPANAN VAKSIN
JENIS
VAKSIN
PUSAT/
Bio Farma
PROVINSI KAB/KOTA PKM/PUSTU BDD/UNIT
PELAYANAN
MASA SIMPAN VAKSIN
6 BULAN 2 BULAN + 1
BULAN CAD
1 BULAN +1
BULAN CAD
1 BULAN +1
MINGGU CAD
1 BULAN +1
MINGGU CAD
POLIO
Freezer : Suhu -15 oC s/d - 25 oC
DT, TT, Td
BCG,
Campak,
Polio
Hepatitis B,
DPT-HB-Hib
IPV
LEMARI ES : SUHU +2oC s/d 8oC
SUHU
RUANGAN
(sampai VVM
C)
HB. Uniject
9. CONTOH FORMAT STOK VAKSIN
Kabupaten / Kota : …………………………. BULAN : ……………………………………
TAHUN : ……………………………………….
NO.SURAT PENGIRIMAN.
/ SBBK PENERIMAAN PENGELUARAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
PENGELOLA PROGRAM IMUNISASI / VAKSIN MENGETAHUI,
KEPALA DINAS KESEHATAN
KAB / KOTA
……………………………
FORMAT PENCATATAN STOK VAKSIN KABUPATEN / KOTA
JENIS ANTIGEN :………………..
JUMLAH
NO TANGGAL DITERIMA DARI DIPERGUNAKAN KE NO BATCH/LOT VVM TGL KADALUARSA SISA KETERANGAN
………………………………………………..
10. PENERIMAAN VAKSIN
Periksa:
Kelengkapan administrasi
SP/SBBK
VAR
Kualitas vaksin
Periksa setiap box tempat vaksin
Periksa alat pemantau suhu pada setiap box
Freeze tag / VVM / VCCM
Jumlah dan jenis
13. VACCINE MANAGEMENT PRACTICES IN PRIVATE
HEALTH FACILITIES
Temp monitoring with thermometer 44.7%
Vaccine no longer usable (VVM had reached discard
stage)
38.8%
Expired vaccine in storage in refrigerator 8.2%
Temp recording 2x/day (??) 16.0%
Vaccine storage following standard (??) 47.1%
19. PENYIMPANAN VAKSIN (1)
1. Penempatan lemari es
Jarak lemari es - dinding belakang : > +
10 – 15 cm atau sampai pintu lemari es dapat
dibuka
Jarak antara lemari es - lemari es : + 15 cm.
Tidak terkena sinar matahari langsung.
Sirkulasi udara cukup (exchuast fan)
Satu unit lemari es / freezer 1 stop
kontak listrik
20. SATU STOP KONTAK UNTUK SATU LEMARI ES
SATU LEMARI ES UNTUK SATU JENIS VAKSIN
BERI JARAK ANTAR LE
21. Penyimpanan vaksin di ILR
Tingkat Kabupaten / Kota.
Atau.
Compressor
Freeze watch.
Freeze Tag.
Atau.
Thermostat
Dial
thermometer
Digital
thermometer
Jarak antar
vaksin
min 1- 2 cm
10 cm.
Epi cold chain Okt 2003
Grapik kartu suhu.
Selotip.
BCG DT
H B
Campak
DPT
BCG
BCG
BCG
BCG
DPT
BCG
DPT
DPT
DPT
HB
HB
HB
HB
Campak
TT
TT
TT
DT
DT
Campak
Campak
Campak
Campak
Cool pack
Max Volume
untuk vaksin =
45 % - 60 % x
gross vol. L.es
Suhu + 2 O
C s/d + 8 O
C.
23. PERALATAN RANTAI VAKSIN
1 Pengertian
adalah seluruh peralatan yang digunakan dalam pengelolaan vaksin
sesuai dengan prosedur untuk menjaga vaksin pada suhu yang telah
ditetapkan.
2. Fungsi
Adalah untuk untuk menyimpan/membawa vaksin pada suhu yang telah
ditetapkan sehingga potensi vaksin dapat terjamin dan vaksin dapat
bertahan lebih lama.
3. Peralatan Rantai Vaksin terdiri dari :
a) Alat tempat menyimpan vaksin : Cold room, freezer room, Lemari es, freezer
b) Alat membawa vaksin : Cold box, Vaccine carrier
c) Alat mempertahankan suhu : Cool pack, Cold pack
d) Alat pemantau suhu vaksin : Thermometer,Thermograph, VCCM, VVM,
Freeze tag, Fridge tag, Logtag
Epi cold chain
24. A) ALAT TEMPAT MENYIMPAN VAKSIN,
Cold room / freezer room
Lemari es / freezer
Epi cold chain
RCW 50 EK, RCW 50 EG
Domestic refrigerator (unmodified & modified)
25. (4) BENTUK PINTU TEMPAT PENYIMPANAN VAKSIN
Epi cold chain
Buka atas
Buka depan
26. HASIL TEST LEMARI ES BUKA DEPAN
Data suhu lemari es Rumah Tangga.
21Fr 22Sa 23Su 24Mo 25Tu 26We 27Th 28Fr
Time (starting 20/02/2003)
0
4,0
8,0
12,0
16,0
Temperature
°C
Minimun area
Medium area
Maximun area
1
2
3
1
2
3
TTM diletakan diatas
TTM diletakan ditengah
TTM diletakan dibawah
Epi cold chain
28. BUKA DEPAN VS BUKA ATAS
Bentuk buka dari depan
(Front opening)
Bentuk buka dari atas
(Top opening).
Kelebihan Kekurangan Kelebihan Kekurangan
Susunan
vaksin
menjadi
mudah dan
vaksin terlihat
jelas dari
samping
depan
Penyusunan
vaksin
mudah
dan jelas.
Suhu labil.
Pada saat pintu
lemari es dibuka
maka suhu
dingin dari atas
akan turun
kebawah dan
keluar
Bila listrik padam
relative tidak dapat
bertahan lama
Jumlah vaksin
yang ditampung
menjadi sedikit.
Suhu Stabil.
Pada saat pintu
lemari es dibuka
maka suhu
dingin dari atas
akan turun
kebawah dan
suhu
tertampung.
Jumlah vaksin
yangditampung
dapat lebih
banyak.
Penyusunan
vaksin agak
sulit karena
vaksin
menjadi
bertumpuk.
Epi cold chain
29. MODEL LEMARI ES STANDAR WHO / UNICEF
LEMARI ESTINGKATPUSKESMASYANG SUDAH TERDAFTARDI WHO / UNICEF(PIS2000)
RCW 42 EK FCW 20 EK RCW 50 EK TCW 2000
(PISE3/ 22 -M) (PISE3/ 73-M) (PISE3/ 91-M) (PISE3/ 111-M)
Vestfrost MK 144 (PISE3/ 57-M) Vestfrost MK 204 (PISE3/ 81-M) Dovline (PISE3/ 110-M)
Epi cold chain
30. B). ALAT PEMBAWA VAKSIN.
Fungsi : untuk membawa vaksin dari suatu
tempat ke tempat lain dengan aman.
Tujuan : agar vaksin yang dibawa mempunyai
kondisi tetap sama seperti pada kondisi
awalnya.
Bentuk : berbentuk kotak yang telah di-insulasi
dengan baik sehingga menjadi “airtight”
atau “kedap udara”
Jenis alat pembawa vaksin
Cold / cool box disposible
Cold / cool box reusesible
Cold / cool pack
Vaksin carrier
Thermos
Epi cold chain
32. COLD / COOL PACK
Cold pack
kotak plastik berisi air yang dibekukan selama lebih dari 12 jam
pada suhu dibawah - 5O C … - 25O atau dalam freezer
Cool pack
kotak plastik berisi air yang didinginkan selama lebih dari 12 jam
pada suhu + 2O C s/d - 3O C atau dalam lemari es.
Epi cold chain
34. HASIL TEST COOL PACK
Epi cold chain
4 Pack isi air ( VC) dimasukan kedalam ruang dingin dengan suhu rata2, – 3oC,
Selama 12 jam ( pack belum menjadi beku)
Kemudian dipindahkan kedalam VC, maka suhu naik menjadi + 8oC
Lalu turun sampai + 2 oC
Cool life dari + 2 oC ke + 8 oC adalah 11 jam.
35. Epi cold chain
4 Pack isi air (VC)dimasukan kedalam ruang dingin dengan suhu rata2 dari +2 oC s/d
– 3oC, Selama 24,08 jam.
Kemudian dipindahkan kedalam VC, maka suhu naik menjadi + 5.4oC
Lalu turun sampai + 1,5 oC
Cool life dari + 2 oC ke + 8 oC adalah 1460 menit (24jam,20 menit).
36. Epi cold chain
4 Pack isi air ( VC) dimasukan kedalam ruang dingin dengan suhu rata2 dari +2 oC s/d
– 3oC, Selama 4435 menit ( 74,16 jam )
Kemudian dipindahkan kedalam VC, maka suhu naik menjadi + 5.4oC
Lalu turun sampai + 1,5 oC
Cool life dari + 2 oC ke + 8 oC adalah 1500 menit (25jam).
37. Epi cold chain
4 Pack isi air ( VC) dimasukan kedalam L.es dengan suhu rata2 +2,7 s/d 3 oC,
Selama 2340 menit (39 jam )
Kemudian dipindahkan kedalam VC, maka suhu naik menjadi + 7 oC
terus naik diatas + 8 oC ( 3,5 Jam)
garis biru suhu cool pack dan suhu luar
garis hitam suhu didalam VC, garis merah suhu pada spom busa .
38. KESIMPULAN TEST PEMBUATAN COOL PACK
Pembuatan cool pack sebaiknya pada suhu
antara 0 oC s/d– 3 oC
Dengan Lama pendinginan minimal 12 jam.
Pendinginan pada cool pack yang terbaik
selama 24 jam.
Cool pack yang didinginkan lebih dari 24 jam,
hasilnya tidak mempengaruhi cool life.
Test pada vaccine carrier standar.
Epi cold chain
40. PENGERTIAN VAKSIN
Vaksin -- Vaccinia
Suatu produk biologik yang terbuat dari
kuman, komponen kuman (bakteri, virus),
atau racun kuman (toxoid) yang telah
dilemahkan atau dimatikan dan berguna
untuk merangsang timbulnya kekebalan
spesifik secara aktif terhadap penyakit
tertentu.
Epi cold chain
41. PENGGOLONGAN BERDASARKAN
ASAL ANTIGEN
1. Bibit penyakit yang dilemahkan (live attenuated)
Virus : Polio (OPV), Campak, Yellow Fever
Bakteri: BCG
2. Bibit penyakit yang dimatikan (inactivated)
Seluruh partikel diambil:
Virus : IPV (Inactivated Polio Vaccine), Rabies
Basis protein : Subunit pertusis
Toxoid : Dipteri dan tetanus
3. Recombinant : Hept B
Epi cold chain
42. PENGGOLONGAN BERDASARKAN
SENSITIVITAS TERHADAP SUHU
FS
(Freeze Sensitive)
tidak tahan beku
Gol. vaksin yang
akan rusak
terhadap suhu
dingin <00C (beku)
Hepatitis B
Td
DPT-HB-Hib
DT
TT
IPV
HS
(Heat Sensitive)
tidak tahan panas
Gol. vaksin yang
akan rusak
terhadap paparan
panas yang
berlebih (>340C)
BCG
POLIO
CAMPAK
Epi cold chain
43. VAKSIN BCG
Epi cold chain
Vaksin bentuk beku kering yang
mengandung mycobacterium
bovis hidup yang sudah
dilemahkan dari strain Paris no.
1173.P2.
Indikasi : Untuk pemberian
kekebalan aktif terhadap
tuberkulosa
a. Vaksin BCG Strain Paris
44. Epi cold chain
Vaksin hidup bentuk beku kering
yang mengandung
mycobacterium bovis strain
Danish 1331yang sudah
dilemahkan.
Indikasi : Untuk pemberian
kekebalan aktif terhadap
tuberkulosa
b. Vaksin BCG Strain Danish 1331
46. VAKSIN CAMPAK
Epi cold chain
Indikasi :
Untuk pemberian kekebalan aktif
terhadap penyakit campak
Vaksin virus hidup yang dilemahkan,
setiap dosis mengandung tidak kurang
dari 1000 infectife unit virus strain
CAM 70 dan tdk lebih dari 100 mcg
residu kanamycin dan 30 mcg residu
erythromycin.
47. PENYIMPANAN PELARUT
PENYIMPANAN PELARUT
•Simpan disuhu ruangan,
terlindung dari sinar matahari
langsung
•Tidak boleh tertukar antar pelarut
vaksin penyimpanan terpisah
•Sehari sebelum pelayanan
simpan pelarut dalan LE.
49. VAKSIN TT
Epi cold chain
Indikasi :
Untuk pemberian Kekebalan aktif
terhadap tetanus
Vaksin yg mengandung Toxoid
Tetanus yg telah dimurnikan dan
terabsorbsi kedalam 3 mg/ml
aluminium fosfat. Thimerosal 0,1
mg/ml digunakan sebagai pengawet.
50. VAKSIN DT
Epi cold chain
Indikasi :
Untuk pemberian kekebalan
simultan terhadap difteri dan
tetanus
Vaksin yang mengandung toxoid
difteri dan tetanus yg telah
dimurnikan
51. VAKSIN POLIO (Oral Polio Vaccine)
Epi cold chain
Indikasi :
Untuk pemberian kekebalan
aktif terhadap poliomyelitis
Vaksin Polio Trivalent
(tOPV) yg terdiri dari
suspensi virus poliomyelitis
tipe 1,2 dan 3 (strain sabin)
yg sudah dilemahkan.
52. VAKSIN HEPATITIS B
Epi cold chain
Indikasi :
Untuk pemberian kekebalan aktif
terhadap infeksi yang disebabkan
oleh virus hepatitis B.
Vaksin Virus recombinan yg
telah diinaktivasikan dan
bersifat non – infectious
berasal dari HBsAg yang
dihasilkan dalam sel ragi
53. MASA SIMPAN VAKSIN
VAKSIN SUHU PENYIMPANAN UMUR VAKSIN
FS
HEP. B
+20C s/d +80C
26 bulan
DPT-HB-Hib 2 tahun
IPV 2 tahun
TT 2 tahun
DT 2 tahun
Td 2 tahun
HS
BCG
+20C s/d +80C atau
-150C s/d -250C 1 tahun
POLIO
+20C s/d +80C atau
-150C s/d -250C
6 bulan
2 tahun
CAMPAK +20C s/d +80C atau
-150C s/d -250C 2 tahun
Pelarut BCG
+20C s/d suhu kamar 5 tahun
Pelarut Campak
Epi cold chain
54. KERUSAKAN VAKSIN TERHADAP SUHU
VAKSIN SUHU BERTAHAN
FS
Hep. B, IPV - 0,50C Max ½ jam
DPT-HB-Hib, TT,
DT,Td
- 50C s/d -100C Max 1,5-2 jam
DPT-HB-Hib
Beberapa 0C di
atas suhu kamar
(<340C)
14 hari
Hep.B & TT 30 hari
HS
Polio 2 hari
Campak & BCG 7 hari
Epi cold chain
55. JUMLAH DOSIS DALAM VIAL
Jenis vaksin Pemberian dosis / vial Pemberian
Hept. PID 0,5 mL 1 dosis intra muskular
BCG strain Paris 0,05 mL 80 dosis intra kutan
BCG strain Danish 0,05 mL 20 dosis intra kutan
Polio 2 tetes 10 / 20 dosis oral
IPV 0,5 mL 5 dosis intra muskular
DPT-HB-Hib 0,5 mL 5 dosis intra muskular
DT 0,5 mL 10 dosis intra muskular
TT 0,5 mL 10 dosis intra muskular
Td 0,5 mL 10 dosis intra muskular
Campak 0,5 mL 10 dosis sub kutan
Epi cold chain
56. PENGGUNAAN VAKSIN YANG TELAH DIBUKA DI
PELAYANAN STATIS
VAKSIN MASA PEMAKAIAN
HEP. B (Uniject) N/a
BCG 3 jam
POLIO 2 minggu
IPV 4 minggu
DPT-HB-Hib 4 minggu
CAMPAK 6 jam
DT 4 minggu
Td 4 minggu
TT 4 minggu
Epi cold chain
57. KRITERIA VIAL VAKSIN YANG TELAH DIBUKA,
HARUS MEMENUHI KETENTUAN ;
Vaksin tidak melewati masa kadaluarsa;
Vaksin disimpan pada suhu +2 OC s/d +8
OC;
Sterilitas vaksin dapat terjamin;
Vial vaksin tidak terendam dalam air;
VVM masih dalam kondisi A atau B.
Epi cold chain
58. KERUSAKAN VAKSIN
Terhadap panas / sinar matahari
Semua vaksin rusak bila terkena sinar
matahari langsung.
Ultra violet dapat merusak vaksin BCG.
Terhadap pembekuan
Pelarut tidak boleh dibekukan.
Epi cold chain
*****
60. Final Protocol on the conduct of EVM 2015
Objectives
A representative sample of sites is selected at each level of the supply chain – Using Site Selection Tool v1.7.
Each of the 9 EVM Criteria is assessed at each supply chain level by observation, inspection of infrastructure and records, and by interview of staff.
Process and performance indicators are evaluated in each of the 9 areas at each level.
Indicator scores are combined to give criterion scores for each area at each level.
An area of vaccine management is considered “Effective” if its criterion score is greater than or equal to 80% - the EVM standard.
Vaccine
Manufacture
r
National store
(Level PR)
Provincial
stores (Level
SN)
District
stores
(Level LD)
Puskesmas
(Level SP)
E8
Vaccine
management
E7
Distribution
E3
Capacity
E2
Storage
temperature
E4
Buildings,
equipment,
transport
E6
Stock
management
E5
Maintenance
E1
Pre-shipment
&
arrival
E9
Information
systems &
supportive
functions
61. EVM ASSESSMENT
PERMENKES NO. 42 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN IMUNISASI
DILAKUKAN DENGAN MENILAI RINCIAN DATA ARSIP YANG DIJAGA DAN DAPAT
DIPERCAYA
SEKALIPUN JIKA VAKSIN DISIMPAN DAN DIDISTRIBUSIKAN DENGAN BENAR,
SISTEM YANG TIDAK DAPAT DINILAI BERARTI “TIDAK TERJAMIN MUTUNYA” DAN
TIDAK DAPAT DINILAI SEBAGAI MEMUASKAN DALAM EVM
MERUPAKAN KEGIATAN RUTIN TAHUNAN PEMERINTAH DAERAH. SEMENTARA INI
MASIH DIDANAI OLEH GAVI (GLOBAL ALLIANCE FOR VACCINNE AND
IMMUNIZATION)