SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  89
321
*
Unsur periode ketiga merupakan unsur 
yang periode yang pendek, yaitu delapan 
unsur yang meliputi Na, Mg, Al, Si, P, S, Cl, 
Ar. Unsur Na, Mg, Al tergolong logam, Si 
tergolong metaloid, P, S, Cl tergolong 
nonlogam, dan Ar tergolong gas mulia.
* 
11Na [Ne] 3s1 
12Mg [Ne] 3s2 
13Al [Ne] 3s2 3p1 
14Si [Ne] 3s2 3p² 
15P [Ne] 3s2 3p³ 
16S [Ne] 3s2 3p4 
17Cl [Ne] 3s2 3p5 
18Ar [Ne] 3s2 3p6 
Konf. Elektron lebih stabil 
Konf. Elektron lebih 
stabil 
Konf. Elektron paling stabil
Sifat-sifat Fisis Unsur Periode 3 
Unsur Wujud Warna 
Natrium Padat tapi lunak dan 
ringan 
Silver 
Magnesium Padat agak keras dan 
sangat ringan 
Silver 
Alumunium Padat keras Silver 
Silikon Padat sangat keras Silver 
Phospor Padat agak keras Merah dan putih 
Sulfur Padat rapuh Kuning 
Klor Gas Hijau Muda 
Argon Gas Tidak berwarna
Diagram di bawah ini menunjukkan bagaimana perubahan jari-jari 
atom pada unsur-unsur periode 3. 
Jari – jari atom unsur – unsur seperiode dalam table sistem 
periodik, semakin kekanan semakin kecil. Hal ini dikarenakan 
jumlah electron valensi semakin kekanan semakain banyak 
yang menyebabkan gaya tarik electron semakin kuat
* 
Energi Ionisasi dari Na ke Ar 
cenderung makin besar
Sifat Senyawa Na Mg Al Si P S Cl Ar 
Titik leleh (0C) 97,81 648,8 660,37 1,410 44,1 119,0 -100,98 -189,2 
Titik didih 903,8 1,105 2467 2,355 280 44,67 -34,6 -185,7 
Berdasarkan tabel di atas telah diketahui bahwa unsur Na, 
Mg, Al, Si, P, S berwujud padat pada suhu kamar karena 
unsur-unsur tersebut memiliki harga (t.l) dan (t.d) di atas 
suhu ruangan (di atas 250C). Sedangkan unsur Cl dan Ar 
berwujud gas karena memiliki (t.l) dan (t.d) di bawah 
suhu ruangan. 
Dalam periode ketiga, letak logam disebelah kiri, makin ke 
kiri sifat logam semakin reaktif, Na >Mg> Al. Jadi Na 
paling reaktif. Bukan logam terletak sebelah kanan makin 
ke kanan sifat bukan logamnya makin kuat, a> 5> P> Si. 
Klor paling reaktif dan Si paling tidak reaktif. Jadi , unsur 
periode ketiga dari Na ke Cl sifat logamnya makin 
bertambah.
* Natrium Na 
Magnesium Mg 
Aluminium Al 
Silikon Si 
Fosfor P 
Belerang S 
Klor Cl 
Argon Ar 
Konduktor karena merupakan suatu 
logam 
Semi Konduktor karena merupakan 
semilogam. Dapat berperan sebagai 
konduktor dan isolator sesuai 
dengan keadaan 
Isolator karena merupakan 
nonlogam 
*
* Reaksi dengan H2 
Na + H2 → NaH 
Mg + H2 → MgH2 
Al + H2 → AlH3 
Si + H2 → SiH4 
P + H2 → PH3 
S + H2 → SH2 
Cl + H2 → ClH atau HCl 
Ar + H2 → 
• Reaksi dengan O2 
Na + O2 → Na2O 
Na2O2 
Mg + O2 → MgO 
Al + O2 → Al2O3 
Si + O2 → SiO2 
P + O2 → P2O3 
P2O5 
P4O10 
S + O2 → SO2 
SO3 
Cl2 + O2 → Cl2O 
Cl2O3 
Cl2O5 
Cl2O7
* reaksi dengan H2O 
Na + H2O → NaOH + H2 
Mg + H2O → Mg(OH)2 + H2 
Al + H2O → 
Si + H2O → 
P + H2O → 
S + H2O → 
Cl + H2O → HCl + HClO 
* Reaksi dengan Halogen 
Na + Cl2 → NaCl 
Mg + Cl2 → MgCl2 
Al + Cl2 → AlCl3 
Si + Cl2 → SiCl4 
P + Cl2 → PCl3 
PCl5 
S + Cl2 → SCl2 
SCl4 
SCl6 
Cl2 + Cl2 → 
Ar + Cl2 →
Rumus Hidroksida 
Na(OH) 
Mg(OH)2 
Al(OH)3 Al(OH)3 
HALO2 (Asam) 
Si(OH)4 H2SiO3 (Asam Silikat) 
Fosfor(V) hidroksida P(OH)5 H3PO4 (Asam Phospat) 
Belerang(VI) hidroksida - S(OH)6 H2SO4 (Asam Sulfat) 
Chlorin (VII) hidroksida - Cl(OH)7 HClO4 (Asam Perklorat) 
Sifat Asam 
Semakin 
Kuat
Nomor atom : 11 
Konfigurasi elektron : 1s2 2s2 2p6 3s1 
[10Ne] 3s1 
11 
Elektron valensi : 3s1 = 1,Logam Konduktor 
Massa Atom relatif : 22,98977 gr/mol
Reaksi dengan Hidrogen Reaksi dengan Asam 
Na(s) + H2(g) NaH(s) Na + HCl NaCl + H2 
Reaksi dengan Halogen 
• 2Na(s) + F2 2NaF(s) 
Reaksi dengan Oksigen 
• Na + O2 Na2O 
• Na2O + O2 Na2O2 
• Na2O2 + O2 NaO2
Natrium akan meledak dalam air secara spontan membentuk sodium 
hidroksida dan hidrogen. 
Contoh : Na (5) + H2O (l) → NaOH (aq) + H2 (g)
*Natrium banyak ditemukan di bintang-bintang. 
*Natrium juga merupakan elemen terbanyak keempat di bumi, 
terkandung sebanyak 2.6% di kerak bumi. 
*Merupakan komponen terbesar kedua yang larut di air laut. 
*Mudah ditemui pada sumber air alami. 
*Terdapat pada logam-logam, seperti : sendawa chili (NaNO3), 
kriolit (Na3AlF6), bijih silikat (Na2SiO3).
Dihasilkan dengan elektrolisis garam NaCl. Garam NaCl 
yang benar-benar kering tidak mengandung H2O dipanaskan 
hingga meleleh, kemudian dielektrolisis dengan elektroda Pt. 
NaCl → Na + Cl2 
proses elektrolisis harus dilakukan tanpa air karena kalau 
ada air akan terbentuk NaOH. 
Na + H2O → NaOH + H2
NaCl digunakan oleh hampir semua makhluk 
*Na-benzoat dipakai dalam pengawetan makanan 
*Na-glutamat dipakai untuk penyedap makanan 
*Isi dari lampu kabut dalam kendaraan bermotor 
*NaOH dipakai untuk membuat sabun, deterjen, kertas 
*NaHCO3 dipakai sebagai pengembang kue (biasa disebut 
sebagai soda kue) 
*NaCO3 Pembuatan kaca dan pemurnian air sadah
• Bagi Manusia: 
1. Terlalu banyak mengonsumsi garam (NaCl) dapat 
merusak ginjal dan meningkatkan kemungkinan 
tekanan darah tinggi. 
2. Reaksi natrium dengan air menyebabkan terbentuknya 
uap natrium hidroksida yang sangat mengiritasi kulit, 
mata, hidung, dan tenggorokan. 
3. Kontak parah dengan kulit bisa memicu gatal-gatal, 
kesemutan, luka bakar termal dan kaustik yang 
membuat kerusakan kulit permanen.
4. Eksposur sangat parah bisa menyebabkan sulit 
bernapas, batuk, dan bronkitis kimia. 
5. kontak dengan mata bisa menyebabkan kerusakan 
permanen dan kehilangan penglihatan. 
* Bagi Lingkungan : 
1. Natrium dalam bentuk bubuk sangat eksplosif dalam 
air dan membentuk racun saat bereaksi dengan 
berbagai unsur lainnya. 
2. Natrium hidroksida dikenal cepat terserap dalam 
tanah dan berpotensi menyebabkan pencemaran.
12 
Nomor atom : 12 
Konfigurasi elektron : 1s2 2s2 2p6 3s2 
[Ne] 3s2 
Elektron valensi : 3s2 = 2 
Massa Atom relatif : 24,305 gr/mol
*Unsur yang aktif 
*Unsur ini bisa bereaksi dengan sebagian besar unsur non-logam dan 
hampir setiap asam 
*Unsur ini hanya sedikit bereaksi dengan sebagian besar alkali dan 
berbagai bahan organik seperti hidrokarbon, alkohol, fenol, amina, 
ester, dan sebagian besar minyak 
*Unsur akan bereaksi spontan dengan udara 
*Magnesium oksida merupakan oksida basa sederhana. 
*Reaksi dengan air : MgO + H2O → Mg(OH)2 
*Reaksi dengan udara : Menghasilkan MO dan M3N2 jika 
dipanaskan. 
*Reaksi dengan Hidrogen : tidak bereaksi 
*Reaksi dengan klor : 
Mg + Cl2 → (dipanaskan) → MgCl2 (garam)
*Dalam bentuk mineral seperti dolomit (MgCO3 . CaCO3), 
magnesit (MgCO3), asbestor (CaMg3(SiO3)4), garam inggris 
(MgSO4 . 7H2O), 
*Magnesium adalah elemen terbanyak kedelapan yang 
membentuk 2% berat kulit bumi. 
*Merupakan unsur terlarut ketiga terbanyak pada air laut. 
*Logam alkali tanah ini terutama digunakan sebagai zat 
campuran (alloy) untuk membuat campuran alumunium-magnesium 
yang sering disebut “magnalium” atau 
“magnelium”.
A. Metode Reduksi 
Untuk mendapatkan magnesium kita dapat 
mengekstraksinya dari dolomit [MgCa(CO3)2] karena dolomite 
merupakan salah satu sumber yang dapat menghasilkan 
magnesium. Dolomite dipanaskan sehingga terbentuk 
MgO.CaO. lalu MgO.CaO. dipanaskan dengan FeSi sehingga 
menghasilkan Mg 
2[ MgO.CaO] + FeSi  2Mg + Ca2SiO4 + Fe
*Sebagai bahan tahan api dalam tungku peleburan 
untuk memproduksi logam, kaca dan semen 
*Untuk membuat pelat photoengraved dalam industri 
percetakan 
*Dipakai pada proses produksi logam, kaca, dan 
semen 
*Untuk membuat konstruksi pesawat. Logamnya 
disebut magnalum 
*Pemisah sulfur dari besi dan baja 
*Untuk membuat lampu kilat 
*Sebagai katalis reaksi organik
*Bagi Manusia : 
*Mengkonsumsi suplemen magnesium secara berlebih 
akan memicu kelemahan otot, lesu dan kebingungan. 
*Dapat menimbulkan efek karsinogenik, mutagenik, atau 
teratogenik 
*Uap magnesium oksida hasil pembakaran dapat 
menyebabkan berbagai keluhan seperti demam, 
menggigil, mual, muntah dan nyeri otot
*Bagi Lingkungan : 
1. Jika menghirup magnesium oksida mamalia lain akan 
menderita efek yang sama dengan manusia. 
2. Serbuk magnesium tidak berbahaya bagi lingkungan.
Nomor atom : 13 
Konfigurasi elektron: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p1 
[Ne] 3s2 3p 1 
Elektron valensi : 3s2 3p 1 = 3 
Massa Atom relatif : 26,98154 gr/mol
*Serbuk alumunium dipanaskan dalam uap air menghasilkan 
hidrogen dan alumunium oksida. Reaksinya berlangsung relatif 
lambat karena adanya lapisan alumunium oksida pada logamnya, 
membentuk oksida yang lebih banyak selama reaksi. 
*Alumunium akan terbakar dalam oksigen jika bentuknya serbuk, 
sebaliknya lapisan oksidanya yang kuat pada alumunium 
cenderung menghambat reaksi. 
*Alumunium seringkali bereaksi dengan klor dengan melewatkan 
klor kering di atas alumunium foil yang dipanaskan sepanjang 
tabung. Alumunium terbakar dalam aliran klor menghasilkan 
alumunium klorida yang kuning sangat pucat. Alumunium klorida 
ini dapat menyublim (berubah dari padatan ke gas dan kembali 
lagi) dan terkumpul di bagian bawah tabung saat didinginkan.
* 
Amfoter 
Al + HCl → AlCl3 + H2 
Al + NaOH → NaAlO2 + H2 
Sifat Asam Basa Al(OH)3 
Al2(SO4)3 + NH4OH → Al(OH)3(s) + (NH4)2SO4 
Al(OH)3 + NaOH → NaAlO2 + H2O 
Al(OH)3 + H2SO4 → Al2(SO4)3 + H2O
→ 
→Al2O3 + Fe + Energi
Kryolit Na3AlF6 Bauksit Al2O3 . nH2O,Kaolin / Tanah Liat 
Al2O3 . 6SiO2.2h2O ,Tawas K2SO4Al2(SO4)3.24H20 
Alumunium digunakan dalam pembuatan mobil, bahan kemasan, 
peralatan listrik, mesin, dan konstruksi bangunan. Aluminium 
juga cocok untuk kemasan minuman ringan dan kaleng-kaleng 
bir dan foil karena dapat dicairkan dan digunakan kembali, atau 
didaur ulang.
*Aluminium diperoleh dengan cara elektrolisis aluminim oksida cair 
yang diperoleh dari bauksit, yaitu aluminium oksida hidrat yang 
mengandung kotoran, misalnya Fe2O3 dan SiO2, melalui langkah-langkha 
sebagai berikut: 
a. Bauksit yang masih kotor direaksikan denga NaOH pekat. Al2O3 
dan SiO2 larut, tetapi Fe2O3 dan kotoran lain disaring dengan alat 
filtrasi. 
Al2O3 (S) + 2NaOH (aq) + 3H2O → 2NaAl(OH)4(aq) 
b. Filtratnya diencerkan dengan air, dan direaksikan dengan CO2 
untuk mengendapkan aluminium hidroksida. 
2NaAl(OH)4(aq) + CO2(g) → 2Al(OH)3(s) + Na2CO3(aq) + H2O(l) 
c. Produk disaring unutk memeperoleh Al(OH)3, kemudian 
dipanaskan untuk meperoleh Al2O3 
2Al(OH)3(s) → Al2O3(s) + 3H2O(g)
*Banyak dipakai dalam industri pesawat 
*Untuk membuat konstruksi bangunan 
*Untuk membuat magnet yang kuat (Alnico 
(50%Fe,20%Al,20%Ni,10%Co) 
*Menghasilkan permata bewarna-warni: Sapphire, Topaz, dll 
*Peralatan dapur karena tidak 
beracun,ringan,mengkilap,murah. 
*Kabel tiang listrik karena karapatanya lebih kecil dari 
tembaga
* Bagi Manusia : 
1. Eksposur jangka panjang dan konsentrasi tinggi 
aluminium dapat mengakibatkan efek kesehatan yang 
serius, seperti: 
– Kerusakan pada sistem saraf pusat 
– Demensia 
– Kehilangan memori 
– Kelesuan 
– Gemetar parah
*Bagi lingkungan : 
1. Aluminium dapat terakumulasi dalam tanaman dan 
menyebabkan masalah kesehatan bagi hewan yang 
memakan tanaman tersebut. 
2. Konsentrasi aluminium tinggi juga ditemukan dalam 
danau yang telah berubah menjadi asam. Di danau 
seperti ini, jumlah ikan dan amfibi menurun akibat 
reaksi ion aluminium dengan protein dalam insang 
ikan dan embrio katak.
Nomor atom : 14 
Konfigurasi elektron : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p2 
[Ne] 3s2 3p2 
Elektron valensi : 3s2 3p2 = 4 
Massa Atom relatif : 28,085 gr/mol
*silikon dikulit bumi terdapat dalam berbagai bentuk silikat, 
yaitu senyawa silikon dengan oksigen. Unsur ini dapat dibuat 
dari silikon dioksida (SiO2) yang terdapat dalam pasir, melalui 
reaksi: 
SiO2(s) + 2C(s) → Si(s) + 2CO(g) 
*Jari-jari silikon lebih besar dari karbon, sehingga tidak dapat 
membentuk ikatan π (rangkap dua atau tiga) sesamanya, 
hanya ikatan tunggal (σ). Karena itu silikon tidak reaktif pada 
suhu kamar dan tidak bereaksi dengan asam, tetapi dapat 
bereaksi dengan basa kuat seperti NaOH. 
Si(s) + 4OH- 
(aq) → SiO4(aq) + 2H2(g)
*Pada suhu tinggi, silikon dapat bereaksi dengan hidrogen 
membentuk hidrida, dan dengan halogen membentuk 
halide, seperti: 
Si(s) + 2H2 → SiH4 
Si(s) + 2Cl2 → SiCl4 
*Suatu sifat kimia yang penting dari silikon adalah 
kecenderungan yang membentuk molekul yang signifikan 
besar
1. Reaksi dengan oksigen 
Senyawaan silikon dengan oksigen adalah yang paling 
melimpah dari semua senyawaan dalam kerak bumi. Reaksi 
antara silikon dengan oksigen adalah sebagai berikut. 
Si(s) + O2(g) → SiO2(S) 
2. Reaksi dengan Halogen 
Silikon bereaksi dengan halogen secara umum, bahkan sampai 
terbakar dalam gas flour. 
Si + 2X2 → SiX4 
Contoh: Si + 2Cl2 → SiCl4 
Si + 2Br2 → SiBr4
3. Reaksi dengan Hidrogen 
Pada suhu tinggi, silikon dapat bereaksi dengan hidrogen 
membentuk hidrida, reaksinya adalah sebagai berikut. 
Si(s) + 2H2 → SiH4 
4. Reaksi dengan karbon 
Salah satu seyawaan silikon yang terkenal adalah silikon 
karbida. Secara kimia silikon karbida tidak aktif, hampir sekeras 
intan dan digunakan sebagai bahan gosok untuk mengasah, 
memotong, dan memoles. Reaksi silikon dengan karbon adalah 
sebagai berikut. 
Si(s) + C(s) → SiC(s)
*Merupakan unsur terbanyak kedua di bumi. 
*Biasanya dalam bentuk silikon dioksida (silika) dan silikat. 
Silikon sering digunakan untuk membuat serat optik dan 
dalam operasi plastik digunakan untuk mengisi bagian tubuh 
pasien dalam bentuk silicone
Grup Mineral 
Persentase 
Mineral dalam 
Kerak Bumi 
Struktur Khas 
Rumus Representatif dan 
nama umum 
Feldspar 
49 Kristal besar dalam 
tiga dimensi 
(seperti kotak) 
KAlSi3O8, ortoklase 
NaAlSi3O8, albit 
CaAl2Si2O8, anortit 
Na4Al3Si3O12Cl, sodalit 
Kuarsa 21 Sama seperti di 
atas 
SiO2, silika 
Amfibol atau 
piroksena 
15 Kristal besar dalam 
tiga dimensi 
CaSiO3, wolastonit 
NaAlSi2, jadeit 
Ca2Mg5Si8O22, termolit (suatu 
asbes) 
Mika 
8 Kristal besar dalam 
dua dimensi (sepeti 
lapisan) 
KAl2Si3AlO10(OH)12, 
muskovit 
K2Li3Al4Si7O21(OH,F)3, 
lepidolit
*Silikon dibuat dengan mereduksi kuarsa (quartz) atau 
sering disebut juga dengan silika ataupun silikon dioksida 
dengan karbon (C). Proses reduksi ini dilangsungkan di 
dalam tungku listrik pada suhu 3000 °C. Reaksi yang 
terjadi adalah: 
SiO2(l) + 2C(s) Si(l) + 2CO2 
*Agar diperoleh silikon dalam bentuk murni diawali dengan 
mereaksikan padatan silikon yang diperoleh melalui cara 
di atas direaksikan dengan gas klorin (Cl2), sesuai reaksi 
berikut: 
Si(s) + Cl2(g) SiCl4(g)
*Gas SiCl4 ini mememiliki titik didih 58 °C. Uap 
yang terbentuk kemudian dilewatkan melalui 
sebuah tabung panas berisi gas H2 sehingga 
terbentuk Si, berikut reaksinya: 
SiCl4(g) + 2H2(g) → Si(s) + 4HCl(g)
* Penggunaan penting dari silikon adalah dalam pembuatan transistor, 
chips, komputer dan sel surya. 
* Silikon juga digunakan dalam berbagai jenis alloy dengan besi 
(baja). 
* Senyawa silikon digunakan dalam industri. 
* Silika dan silikat (SiO3) digunakan untuk membuat gelas, keramik, 
porselin dan semen. 
* Sifat semi konduktor sehingga dapat digunakan sebagai bahan 
baku teknologi canggih seperti kalkulator,komputer, 
* Silikon karbida (SiC), merupakan zat padat yang sangat keras 
digunakan untuk ampelas (abrasive) dan pelindung untuk pesawat 
ulang alik terhadap suhu yang tinggi sewaktu kembali ke bumi.
* Bagi Manusia : 
1. Silikon merupakan unsur tidak beracun dalam bentuk alaminya 
seperti pada silika dan silikat. 
2. Silikon dapat menyebabkan efek pernapasan kronis terutama 
dalam bentuk kristal silika (silikon dioksida). Kristal silika 
umumnya akan mempengaruhi orang-orang yang bekerja di 
pertambangan, di industri tembikar, pertambangan granit, dan 
industri yang melibatkan tanah diatom. 
3. Kristal silikon dikenal mengiritasi kulit dan mata. Menghirup 
komponen ini akan menyebabkan iritasi pada paru-paru dan 
selaput lendir.
4. Beberapa penelitian epidemiologi melaporkan angka 
signifikan atas kematian atau kasus gangguan imunologi 
pada pekerja yang terpapar silika. Penyakit dan 
gangguan yang ditemui termasuk skleroderma, 
rheumatoid arthritis, lupus eritematosus sistemik, dan 
sarkoidosis. 
*Bagi Lingkungan : 
• Belum ditemukan efek negatif silikon terhadap lingkungan
Nomor atom : 15 
Konfigurasi elektron : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p3 
[Ne] 3s2 3p3 
Elektron valensi : 3s2 3p3 = 3 
Massa Atom relatif : 30,9738 gr/mol
*Fosfor putih bersifat sangat reaktif, memancarkan 
cahaya, mudah terbakar di udara, beracun. Fosfor putih 
digunakan sebagai bahan baku pembuatan asam fosfat di 
industri. 
*Fosfor merah bersifat tidak reaktif, kurang beracun. 
Fosfor merah digunakan sebagai bahan campuran 
pembuatan pasir halus dan bidang gesek korek api
*Fosfor termasuk peringkat ke sepuluh dalam kelimpahan 
unsur, terdapat sebagai fosfat dalam berbagai mineral. 
*Tidak pernah ditemukan di alam, unsur ini terdistribusikan 
dalam berbagai mineral. 
*Di perairan, unsur fosfor tidak ditemukan dalam bentuk bebas 
sebagai elemen, melainkan dalam bentuk senyawa anorganik 
yang terlarut (ortofosfat dan polifosfat) dan senyawa organik 
yang berupa partikulat. 
*Fosforit Ca3(PO4)2, Apatit 3Ca3(PO4)2 . CaF2
No. 
Nama Senyawa 
Ortofosfat: 
Rumus Kimia 
1 Trinatrium fosfat Na3PO4 
2 Dinatrium fosfot Na2HPO4 
3 Monoatrium fosfot NaH2PO4 
4 Diamonium fosfat (NH3)2HPO4 
Polifosfat: 
1 Natrium heksametafosfat Na3(PO3)6 
2 Natrium tripolifosfat Na5P3O10 
3 Tetranatrium pirofosfat Na4P2O7
Fosfor diperoleh melalui reaksi batuan fosfat dengan 
batu bara dan pasir dalam pembakaran listrik. Fosfor 
didistilasi dan terkondensasi di bawah air sebagai P. 
4 
2Ca3(PO4)2 + 6SiO2 + 10C P4 + 6CaSiO3 + 10CO2 
0 0 +2 +5 
½ RR 
½ RO
*Dipakai pada proses produksi logam, kaca, dan semen. 
*Senyawa kalsium fosfat yang penting dalam pembentukan tulang 
dan gigi manusia. 
*Untuk membuat konstruksi pesawat. Logamnya disebut magnalum. 
*Pemisah sulfur dari besi dan baja. 
*Dipakai pada lempeng yang digunakan di industri percetakan. 
*Merupakan bahan baku pembuatan pupuk fosfat. 
*Digunakan sebagai bahan pembuat kembang api.
* Bagi Manusia : 
1. Terlalu banyak fosfat dapat menyebabkan masalah 
kesehatan seperti kerusakan ginjal dan osteoporosis. 
2. Fosfor putih sangat beracun dan dalam banyak kasus 
paparan akan berakibat fatal. Kebanyakan kasus orang yang 
meninggal karena paparan fosfor putih diakibatkan karena 
secara sengaja atau tidak sengaja menelan racun tikus. 
3. Fosfor putih juga dapat menyebabkan kulit terbakar dengan 
uapnya bisa menyebabkan kerusakan hati, jantung, atau 
ginjal.
*Bagi Lingkungan : 
*Fosfor putih memasuki lingkungan sebagai dampak 
dari aktivitas industri dan sebagai efek penggunaan 
berbagai amunisi militer. Saat dibuang, fosfor putih 
berakhir di permukaan air di dekat pabrik yang 
menggunakannya. Hanya saja, dalam kondisi tertentu, 
fosfor putih tidak bereaksi dengan cepat sehingga 
terakumulasi dalam tubuh organisme akuatik.
Nomor atom : 16 
Konfigurasi elektron : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p4 
[Ne] 3s2 3p4 
Elektron valensi : 3s2 3p4 = 2 
Massa Atom relatif : 32,064 gr/mol
*Reaksi dengan udara (O2) 
S(s) + O2(g) → SO2(g) 
*Reaksi dengan air (H2O) 
SO3(g) + H2O (g) → H2SO4 (aq)
*Belerang ditemukan dalam bentuk unsur dan senyawanya. Sebagai 
unsur, belerang terdapat di daerah pegunungan vulkanik dan sebagai 
endapan pada kedalaman > 100m di bawah tanah. 
*Secara alami banyak terdapat di gunung berapi. 
*Sebagai senyawa terdapat senyawa Sulfida seperti FeS2, PbS, Cu2S 
dan H2S, sedangkan Sulfat seperti CaSO4 . 2H2O.
a. Proses Frasch 
*Tiga buah pipa yang konsentris ditanamkan ke dalam 
endapan belerang. Air lewat panas (165oC) dan dibawah 
tekanan dimasukkan ke dalam terluar, dan oleh suhu yang 
setinggi ini belerang menjadi mencair. Kemudian udara di 
bawah tekanan ditiupkan melalui pipa paling dalam. 
Keadaan ini memaksa belerang cair ke permukaan melalui 
pipa tengah. Melalui cara ini didapatkan belerang dengan 
tingkat kemurnian 99% .
b. Proses Claus 
Hydrogen sulfide diekstrak dari gas alam dengan 
cara penggelembungan gas melalui etanolamin, 
HOCH2CH2NH2 suatu pelarut basa organik. Proses Clause 
sangat mengurangi pencemaran dari pembakaran gas 
alam dan minyak bumi. Berikut adalah reaksi yang terjadi 
dalam pembuatan belerang dengan proses Clause : 
H2S(g) + O2(g) →SO2(g) + H2O(g) 
Ini dapat digunakan secara langsung untuk 
pembuatan asam sulfat atau dikonversi lagi menjadi 
unsur belerang melalui reaksi dengan H2S. Berikut 
reaksinya : 
SO2(g) + H2O(g) → 3S(l) + 2H2O (l)
*Dipakai sebagai bahan dasar pembuatan asam sulfat 
*Digunakan dalam baterai 
*Dipakai pada fungisida dan pembuatan pupuk 
*Digunakan pada korek dan kembang api 
*Digunakan sebagai pelarut dalam berbagai proses 
*Belerang bersama dengan KNO3 karbon digunakan 
dalam pembuatan serbuk mesiu 
*Vulkanisasi karet
* Bagi Manusia : 
1. Udara yang tercemar Sulfur Oksida (SOx) menyebabkan manusia 
akan mengalami gangguan pada sistem pernafasannya. 
2. Pada kadar rendah dapat menimbulkan spesme tergores otot-otot 
polos pada bronchioli. 
• Bagi Lingkungan : 
1. SOx mempunyai ciri bau yang tajam, bersifat korosif (penyebab 
karat), beracun karena selalu mengikat oksigen untuk mencapai 
kestabilan phasa gasnya. Sox menimbulkan gangguan sitem 
pernafasan, jika kadar 400-500 ppm akan sangat berbahaya, 8-12 ppm 
menimbulkan iritasi mata, 3-5 ppm menimbulkan bau.
Nomor atom : 17 
Konfigurasi elektron : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p5 
[Ne] 3s2 3p5 
Elektron valensi : 3s2 3p5 = 1 
Massa Atom relatif : 35,453 gr/mol
*Terdapat tujuh elekton pada kulit terluar pada klorin, 
sehingga sifat klorin tidak stabil dan sangat reaktif agar 
klorin bisa mendapatkan stuktur seperti gas mulia.
*Di senyawa halite (NaCl), silvite (KCl), MgCl2 dan CaCl2 
*Persen di kerak bumi 0,2% 
*Terdapat dalam air laut
Dapat diperoleh dengan cara elektrolisis dan oksidasi 
senyawa.
*Dipakai pada proses pemurnian air 
*Cl2 dipakai pada disinfectan 
*KCl digunakan sebagai pupuk 
*ZnCl2 digunakan sebagai solder 
*NH4Cl digunakan sebagai pengisi batere 
*Digunakan untuk menghilangkan tinta dalam proses daur ulang 
kertas 
*Dipakai untuk membunuh bakteri pada air minum 
*Dipakai pada berbagai macam industri
* Bagi Manusia : 
1. Menghirup uap klorin bisa merugikan sistem pernapasan. 
Keluhan akan bervariasi mulai dari batuk, nyeri dada, serta 
retensi air dalam paru-paru. 
* Bagi Lingkungan : 
Tanaman dan hewan juga diketahui tidak mengakumulasi 
klorin dalam tubuhnya.
Nomor atom : 18 
Konfigurasi elektron : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 
[Ne] 3s2 3p6 
Elektron valensi : 3s2 3p6 = 2 
Massa Atom relatif : 39,948 gr/mol
*Argon (Ar) bersifat dua setengah kali lebih mudah larut 
dalam air dibandingkan nitrogen dan memiliki kelarutan 
mirip oksigen. 
*Argon dipandang sebagai gas yang sangat inert dan 
diketahui tidak dapat membentuk campuran kimia 
sejati, sebagaimana halnya krypton, xenon, dan radon. 
*Argon memiliki kelarutan mirip oksigen dan sekitar 2,5 
kali lebih mudah larut dalam air dari nitrogen.
*Argon adalah gas mulia ketiga dan berkontribusi pada sekitar 
1% atmosfer bumi.
Argon dapat diperoleh dari atmosfer/udara bebas 
secara destilasi fraksional pada udara cair. 
ATAU DENGAN 
mengemisikan positron / elektron ke atom K 
K + 1e Ar(40) isotop Ar dengan proton 40.
*Digunakan sebagai gas pengisi bola lampu. 
*Digunakan sebagai perisai gas inert dalam arc welding dan 
pemotongan logam. 
*Untuk mendeteksi sumber air tanah. 
*Argon juga digunakan untuk gas pengisi ban mobil-mobil 
mewah. 
*Sebagai pemadam api ketika membahayakan peralatan dapat dihindari 
*Sebagai pilihan gas pada plasma yang digunakan dalam ICP spectroscopy 
*Sebagai pelindung atmosfer bumi dari pertambahan silicon dan kristal 
germanium
* Bagi Manusia : 
1. Jika terhirup pada ruangan tertutup, korban bisa lemas karena 
kekurangan oksigen akibat didesak oleh argon. 
2. Efek lain yang mungkin timbul saat menghirup argon adalah 
pusing, sakit kepala, sesak nafas, mual, muntah, kehilangan 
kesadaran, dan pada kasus parah mengakibatkan kematian. 
* Bagi Lingkungan : 
Tidak ada kerusakan ekologis yang diketahui yang disebabkan oleh 
argon.
Presentasi Periode 3 
: 
Anggota: 
Fristi Sintya H (13) 
Linda Ayu Putri C (15) 
Pragista Ohta A (21) 
Rifqi Dias P (22) 
Weny Novelina (27)

Contenu connexe

Tendances

Kelimpahan unsur golongan IA-III A
Kelimpahan unsur golongan IA-III AKelimpahan unsur golongan IA-III A
Kelimpahan unsur golongan IA-III Attanitaaprilia
 
KIMIA UNSUR : LOGAM TRANSISI PERIODE KEEMPAT
KIMIA UNSUR : LOGAM TRANSISI PERIODE KEEMPATKIMIA UNSUR : LOGAM TRANSISI PERIODE KEEMPAT
KIMIA UNSUR : LOGAM TRANSISI PERIODE KEEMPATNesha Mutiara
 
Presentasi Kimia Alkali
Presentasi Kimia AlkaliPresentasi Kimia Alkali
Presentasi Kimia Alkalidefanny
 
Unsur Radoaktif Astatin
Unsur Radoaktif AstatinUnsur Radoaktif Astatin
Unsur Radoaktif AstatinRo Ana
 
Kimia Unsur "ALKALI" (Kegunaan,Kelimpahan,dan proses pembuatan)
Kimia Unsur "ALKALI"  (Kegunaan,Kelimpahan,dan proses pembuatan)Kimia Unsur "ALKALI"  (Kegunaan,Kelimpahan,dan proses pembuatan)
Kimia Unsur "ALKALI" (Kegunaan,Kelimpahan,dan proses pembuatan)evarahma70
 
Kimia unsur golongan 1A & 2A
Kimia unsur golongan 1A & 2AKimia unsur golongan 1A & 2A
Kimia unsur golongan 1A & 2AJoko Nugroho
 
Unsur-unsur periode ketiga ppt
Unsur-unsur periode ketiga pptUnsur-unsur periode ketiga ppt
Unsur-unsur periode ketiga pptnandaaditya505960
 
Kegunaan dan Dampak Unsur/Senyawa bagi Manusia dan Lingkungan
Kegunaan dan Dampak Unsur/Senyawa bagi Manusia dan LingkunganKegunaan dan Dampak Unsur/Senyawa bagi Manusia dan Lingkungan
Kegunaan dan Dampak Unsur/Senyawa bagi Manusia dan LingkunganDwi Nirwana_Chemistry
 
Unsur Kimia Periode 4
Unsur Kimia Periode 4Unsur Kimia Periode 4
Unsur Kimia Periode 4Ghozali Rois
 
makalah golongan VII A dan kegunaannya
makalah golongan VII A dan kegunaannyamakalah golongan VII A dan kegunaannya
makalah golongan VII A dan kegunaannyaNur'aini Dalimunthe
 
Sifat unsur transisi periode ke empat
Sifat unsur transisi periode ke empatSifat unsur transisi periode ke empat
Sifat unsur transisi periode ke empatWina Fajriatin
 
laporan praktikum uji korosi pada paku
  laporan praktikum uji korosi pada paku  laporan praktikum uji korosi pada paku
laporan praktikum uji korosi pada pakuazidny
 
ALKALI-Golongan IA.Kimia
ALKALI-Golongan IA.KimiaALKALI-Golongan IA.Kimia
ALKALI-Golongan IA.Kimiamomolovesfamily
 
Kelimpahan unsur unsur di alam dan halogen
Kelimpahan unsur unsur di alam dan halogenKelimpahan unsur unsur di alam dan halogen
Kelimpahan unsur unsur di alam dan halogennailaamaliaa
 
Alkali tanah-power-point
Alkali tanah-power-pointAlkali tanah-power-point
Alkali tanah-power-pointfidrotul
 

Tendances (20)

Unsur-Unsur Golongan IA
Unsur-Unsur Golongan IAUnsur-Unsur Golongan IA
Unsur-Unsur Golongan IA
 
Kelimpahan unsur golongan IA-III A
Kelimpahan unsur golongan IA-III AKelimpahan unsur golongan IA-III A
Kelimpahan unsur golongan IA-III A
 
KIMIA UNSUR : LOGAM TRANSISI PERIODE KEEMPAT
KIMIA UNSUR : LOGAM TRANSISI PERIODE KEEMPATKIMIA UNSUR : LOGAM TRANSISI PERIODE KEEMPAT
KIMIA UNSUR : LOGAM TRANSISI PERIODE KEEMPAT
 
Presentasi Kimia Alkali
Presentasi Kimia AlkaliPresentasi Kimia Alkali
Presentasi Kimia Alkali
 
Unsur Radoaktif Astatin
Unsur Radoaktif AstatinUnsur Radoaktif Astatin
Unsur Radoaktif Astatin
 
Periode ketiga ppt
Periode ketiga pptPeriode ketiga ppt
Periode ketiga ppt
 
Kimia Unsur "ALKALI" (Kegunaan,Kelimpahan,dan proses pembuatan)
Kimia Unsur "ALKALI"  (Kegunaan,Kelimpahan,dan proses pembuatan)Kimia Unsur "ALKALI"  (Kegunaan,Kelimpahan,dan proses pembuatan)
Kimia Unsur "ALKALI" (Kegunaan,Kelimpahan,dan proses pembuatan)
 
Kimia unsur golongan 1A & 2A
Kimia unsur golongan 1A & 2AKimia unsur golongan 1A & 2A
Kimia unsur golongan 1A & 2A
 
Sifat Golongan IA
Sifat Golongan IASifat Golongan IA
Sifat Golongan IA
 
Unsur-unsur periode ketiga ppt
Unsur-unsur periode ketiga pptUnsur-unsur periode ketiga ppt
Unsur-unsur periode ketiga ppt
 
Golongan VIIA (HALOGEN)
Golongan VIIA (HALOGEN)Golongan VIIA (HALOGEN)
Golongan VIIA (HALOGEN)
 
Kegunaan dan Dampak Unsur/Senyawa bagi Manusia dan Lingkungan
Kegunaan dan Dampak Unsur/Senyawa bagi Manusia dan LingkunganKegunaan dan Dampak Unsur/Senyawa bagi Manusia dan Lingkungan
Kegunaan dan Dampak Unsur/Senyawa bagi Manusia dan Lingkungan
 
Unsur Kimia Periode 4
Unsur Kimia Periode 4Unsur Kimia Periode 4
Unsur Kimia Periode 4
 
makalah golongan VII A dan kegunaannya
makalah golongan VII A dan kegunaannyamakalah golongan VII A dan kegunaannya
makalah golongan VII A dan kegunaannya
 
Sifat unsur transisi periode ke empat
Sifat unsur transisi periode ke empatSifat unsur transisi periode ke empat
Sifat unsur transisi periode ke empat
 
laporan praktikum uji korosi pada paku
  laporan praktikum uji korosi pada paku  laporan praktikum uji korosi pada paku
laporan praktikum uji korosi pada paku
 
ALKALI-Golongan IA.Kimia
ALKALI-Golongan IA.KimiaALKALI-Golongan IA.Kimia
ALKALI-Golongan IA.Kimia
 
Kelimpahan unsur unsur di alam dan halogen
Kelimpahan unsur unsur di alam dan halogenKelimpahan unsur unsur di alam dan halogen
Kelimpahan unsur unsur di alam dan halogen
 
Alkali tanah-power-point
Alkali tanah-power-pointAlkali tanah-power-point
Alkali tanah-power-point
 
Ppt halogen
Ppt halogenPpt halogen
Ppt halogen
 

Similaire à kimia unsur Periode 3

Pembuaan dan manfaat beberapa unsur logam dan senyawanya
Pembuaan dan manfaat beberapa unsur logam dan senyawanyaPembuaan dan manfaat beberapa unsur logam dan senyawanya
Pembuaan dan manfaat beberapa unsur logam dan senyawanyaIrwan Saputra
 
Pembuatan Manfaat Beberapa Unsur Logam Dan Senyawanya 120409062650-phpapp02
Pembuatan Manfaat Beberapa Unsur Logam Dan Senyawanya 120409062650-phpapp02Pembuatan Manfaat Beberapa Unsur Logam Dan Senyawanya 120409062650-phpapp02
Pembuatan Manfaat Beberapa Unsur Logam Dan Senyawanya 120409062650-phpapp02deden98
 
Pembuaanmanfaatbeberapaunsurlogamdansenyawanya 120409062650-phpapp02
Pembuaanmanfaatbeberapaunsurlogamdansenyawanya 120409062650-phpapp02Pembuaanmanfaatbeberapaunsurlogamdansenyawanya 120409062650-phpapp02
Pembuaanmanfaatbeberapaunsurlogamdansenyawanya 120409062650-phpapp02Liahandayaniskt
 
Pembuaanmanfaatbeberapaunsurlogamdansenyawanya 120409062650-phpapp02
Pembuaanmanfaatbeberapaunsurlogamdansenyawanya 120409062650-phpapp02Pembuaanmanfaatbeberapaunsurlogamdansenyawanya 120409062650-phpapp02
Pembuaanmanfaatbeberapaunsurlogamdansenyawanya 120409062650-phpapp02dhegchademinnie
 
Pembuaanmanfaatbeberapaunsurlogamdansenyawanya 120409062650-phpapp02
Pembuaanmanfaatbeberapaunsurlogamdansenyawanya 120409062650-phpapp02Pembuaanmanfaatbeberapaunsurlogamdansenyawanya 120409062650-phpapp02
Pembuaanmanfaatbeberapaunsurlogamdansenyawanya 120409062650-phpapp02Liahandayaniskt
 
Pembuaanmanfaatbeberapaunsurlogamdansenyawanya 120409062650-phpapp02
Pembuaanmanfaatbeberapaunsurlogamdansenyawanya 120409062650-phpapp02Pembuaanmanfaatbeberapaunsurlogamdansenyawanya 120409062650-phpapp02
Pembuaanmanfaatbeberapaunsurlogamdansenyawanya 120409062650-phpapp02Tys Chusmah
 
Kimia Unsur Periode ke 3 (tiga)
Kimia Unsur Periode ke 3 (tiga)Kimia Unsur Periode ke 3 (tiga)
Kimia Unsur Periode ke 3 (tiga)node3
 
TUGAS KIMIA WAJIB.pptx
TUGAS KIMIA WAJIB.pptxTUGAS KIMIA WAJIB.pptx
TUGAS KIMIA WAJIB.pptxWalyan16ren
 
Presentase Unsur-unsur periode 3 kelas 12 sma
Presentase Unsur-unsur periode 3 kelas 12 smaPresentase Unsur-unsur periode 3 kelas 12 sma
Presentase Unsur-unsur periode 3 kelas 12 smaAnnisasylvia3
 
Oksigen dkk
Oksigen dkkOksigen dkk
Oksigen dkkUNIMUS
 
Presentasi Sifat Fisis Periode Tiga Kimia
Presentasi Sifat Fisis Periode Tiga KimiaPresentasi Sifat Fisis Periode Tiga Kimia
Presentasi Sifat Fisis Periode Tiga KimiaMuhammad Fadhlurr
 
Unsur periode ke 3
Unsur periode ke 3Unsur periode ke 3
Unsur periode ke 3vonnycecilia
 
Unsur periode 3
Unsur periode 3Unsur periode 3
Unsur periode 3kevin_ncv
 

Similaire à kimia unsur Periode 3 (20)

Pembuaan dan manfaat beberapa unsur logam dan senyawanya
Pembuaan dan manfaat beberapa unsur logam dan senyawanyaPembuaan dan manfaat beberapa unsur logam dan senyawanya
Pembuaan dan manfaat beberapa unsur logam dan senyawanya
 
Pembuatan Manfaat Beberapa Unsur Logam Dan Senyawanya 120409062650-phpapp02
Pembuatan Manfaat Beberapa Unsur Logam Dan Senyawanya 120409062650-phpapp02Pembuatan Manfaat Beberapa Unsur Logam Dan Senyawanya 120409062650-phpapp02
Pembuatan Manfaat Beberapa Unsur Logam Dan Senyawanya 120409062650-phpapp02
 
Pembuaanmanfaatbeberapaunsurlogamdansenyawanya 120409062650-phpapp02
Pembuaanmanfaatbeberapaunsurlogamdansenyawanya 120409062650-phpapp02Pembuaanmanfaatbeberapaunsurlogamdansenyawanya 120409062650-phpapp02
Pembuaanmanfaatbeberapaunsurlogamdansenyawanya 120409062650-phpapp02
 
kimia unsur
kimia unsurkimia unsur
kimia unsur
 
Pembuaanmanfaatbeberapaunsurlogamdansenyawanya 120409062650-phpapp02
Pembuaanmanfaatbeberapaunsurlogamdansenyawanya 120409062650-phpapp02Pembuaanmanfaatbeberapaunsurlogamdansenyawanya 120409062650-phpapp02
Pembuaanmanfaatbeberapaunsurlogamdansenyawanya 120409062650-phpapp02
 
power point kimia unsur
power point kimia unsurpower point kimia unsur
power point kimia unsur
 
Pembuaanmanfaatbeberapaunsurlogamdansenyawanya 120409062650-phpapp02
Pembuaanmanfaatbeberapaunsurlogamdansenyawanya 120409062650-phpapp02Pembuaanmanfaatbeberapaunsurlogamdansenyawanya 120409062650-phpapp02
Pembuaanmanfaatbeberapaunsurlogamdansenyawanya 120409062650-phpapp02
 
Unsur periode 3
Unsur periode 3Unsur periode 3
Unsur periode 3
 
Kimia (periode 3)
Kimia (periode 3)Kimia (periode 3)
Kimia (periode 3)
 
Pembuaanmanfaatbeberapaunsurlogamdansenyawanya 120409062650-phpapp02
Pembuaanmanfaatbeberapaunsurlogamdansenyawanya 120409062650-phpapp02Pembuaanmanfaatbeberapaunsurlogamdansenyawanya 120409062650-phpapp02
Pembuaanmanfaatbeberapaunsurlogamdansenyawanya 120409062650-phpapp02
 
Kimia Unsur Periode ke 3 (tiga)
Kimia Unsur Periode ke 3 (tiga)Kimia Unsur Periode ke 3 (tiga)
Kimia Unsur Periode ke 3 (tiga)
 
TUGAS KIMIA WAJIB.pptx
TUGAS KIMIA WAJIB.pptxTUGAS KIMIA WAJIB.pptx
TUGAS KIMIA WAJIB.pptx
 
Presentase Unsur-unsur periode 3 kelas 12 sma
Presentase Unsur-unsur periode 3 kelas 12 smaPresentase Unsur-unsur periode 3 kelas 12 sma
Presentase Unsur-unsur periode 3 kelas 12 sma
 
Ppt kimia siap oke
Ppt kimia siap okePpt kimia siap oke
Ppt kimia siap oke
 
Oksigen dkk
Oksigen dkkOksigen dkk
Oksigen dkk
 
Presentasi Sifat Fisis Periode Tiga Kimia
Presentasi Sifat Fisis Periode Tiga KimiaPresentasi Sifat Fisis Periode Tiga Kimia
Presentasi Sifat Fisis Periode Tiga Kimia
 
Unsur periode ke 3
Unsur periode ke 3Unsur periode ke 3
Unsur periode ke 3
 
Kimia unsur
Kimia unsurKimia unsur
Kimia unsur
 
Unsur periode 3
Unsur periode 3Unsur periode 3
Unsur periode 3
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 

Dernier

MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASbilqisizzati
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfAkhyar33
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptxSusanSanti20
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfChananMfd
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfJarzaniIsmail
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"baimmuhammad71
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...Kanaidi ken
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxNurindahSetyawati1
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfWidyastutyCoyy
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAppgauliananda03
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...Kanaidi ken
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptPpsSambirejo
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxwawan479953
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10maulitaYuliaS
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxDEAAYUANGGREANI
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMIGustiBagusGending
 

Dernier (20)

MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 

kimia unsur Periode 3

  • 1. 321
  • 2. *
  • 3.
  • 4. Unsur periode ketiga merupakan unsur yang periode yang pendek, yaitu delapan unsur yang meliputi Na, Mg, Al, Si, P, S, Cl, Ar. Unsur Na, Mg, Al tergolong logam, Si tergolong metaloid, P, S, Cl tergolong nonlogam, dan Ar tergolong gas mulia.
  • 5. * 11Na [Ne] 3s1 12Mg [Ne] 3s2 13Al [Ne] 3s2 3p1 14Si [Ne] 3s2 3p² 15P [Ne] 3s2 3p³ 16S [Ne] 3s2 3p4 17Cl [Ne] 3s2 3p5 18Ar [Ne] 3s2 3p6 Konf. Elektron lebih stabil Konf. Elektron lebih stabil Konf. Elektron paling stabil
  • 6. Sifat-sifat Fisis Unsur Periode 3 Unsur Wujud Warna Natrium Padat tapi lunak dan ringan Silver Magnesium Padat agak keras dan sangat ringan Silver Alumunium Padat keras Silver Silikon Padat sangat keras Silver Phospor Padat agak keras Merah dan putih Sulfur Padat rapuh Kuning Klor Gas Hijau Muda Argon Gas Tidak berwarna
  • 7. Diagram di bawah ini menunjukkan bagaimana perubahan jari-jari atom pada unsur-unsur periode 3. Jari – jari atom unsur – unsur seperiode dalam table sistem periodik, semakin kekanan semakin kecil. Hal ini dikarenakan jumlah electron valensi semakin kekanan semakain banyak yang menyebabkan gaya tarik electron semakin kuat
  • 8. * Energi Ionisasi dari Na ke Ar cenderung makin besar
  • 9.
  • 10. Sifat Senyawa Na Mg Al Si P S Cl Ar Titik leleh (0C) 97,81 648,8 660,37 1,410 44,1 119,0 -100,98 -189,2 Titik didih 903,8 1,105 2467 2,355 280 44,67 -34,6 -185,7 Berdasarkan tabel di atas telah diketahui bahwa unsur Na, Mg, Al, Si, P, S berwujud padat pada suhu kamar karena unsur-unsur tersebut memiliki harga (t.l) dan (t.d) di atas suhu ruangan (di atas 250C). Sedangkan unsur Cl dan Ar berwujud gas karena memiliki (t.l) dan (t.d) di bawah suhu ruangan. Dalam periode ketiga, letak logam disebelah kiri, makin ke kiri sifat logam semakin reaktif, Na >Mg> Al. Jadi Na paling reaktif. Bukan logam terletak sebelah kanan makin ke kanan sifat bukan logamnya makin kuat, a> 5> P> Si. Klor paling reaktif dan Si paling tidak reaktif. Jadi , unsur periode ketiga dari Na ke Cl sifat logamnya makin bertambah.
  • 11. * Natrium Na Magnesium Mg Aluminium Al Silikon Si Fosfor P Belerang S Klor Cl Argon Ar Konduktor karena merupakan suatu logam Semi Konduktor karena merupakan semilogam. Dapat berperan sebagai konduktor dan isolator sesuai dengan keadaan Isolator karena merupakan nonlogam *
  • 12. * Reaksi dengan H2 Na + H2 → NaH Mg + H2 → MgH2 Al + H2 → AlH3 Si + H2 → SiH4 P + H2 → PH3 S + H2 → SH2 Cl + H2 → ClH atau HCl Ar + H2 → • Reaksi dengan O2 Na + O2 → Na2O Na2O2 Mg + O2 → MgO Al + O2 → Al2O3 Si + O2 → SiO2 P + O2 → P2O3 P2O5 P4O10 S + O2 → SO2 SO3 Cl2 + O2 → Cl2O Cl2O3 Cl2O5 Cl2O7
  • 13. * reaksi dengan H2O Na + H2O → NaOH + H2 Mg + H2O → Mg(OH)2 + H2 Al + H2O → Si + H2O → P + H2O → S + H2O → Cl + H2O → HCl + HClO * Reaksi dengan Halogen Na + Cl2 → NaCl Mg + Cl2 → MgCl2 Al + Cl2 → AlCl3 Si + Cl2 → SiCl4 P + Cl2 → PCl3 PCl5 S + Cl2 → SCl2 SCl4 SCl6 Cl2 + Cl2 → Ar + Cl2 →
  • 14. Rumus Hidroksida Na(OH) Mg(OH)2 Al(OH)3 Al(OH)3 HALO2 (Asam) Si(OH)4 H2SiO3 (Asam Silikat) Fosfor(V) hidroksida P(OH)5 H3PO4 (Asam Phospat) Belerang(VI) hidroksida - S(OH)6 H2SO4 (Asam Sulfat) Chlorin (VII) hidroksida - Cl(OH)7 HClO4 (Asam Perklorat) Sifat Asam Semakin Kuat
  • 15. Nomor atom : 11 Konfigurasi elektron : 1s2 2s2 2p6 3s1 [10Ne] 3s1 11 Elektron valensi : 3s1 = 1,Logam Konduktor Massa Atom relatif : 22,98977 gr/mol
  • 16.
  • 17. Reaksi dengan Hidrogen Reaksi dengan Asam Na(s) + H2(g) NaH(s) Na + HCl NaCl + H2 Reaksi dengan Halogen • 2Na(s) + F2 2NaF(s) Reaksi dengan Oksigen • Na + O2 Na2O • Na2O + O2 Na2O2 • Na2O2 + O2 NaO2
  • 18. Natrium akan meledak dalam air secara spontan membentuk sodium hidroksida dan hidrogen. Contoh : Na (5) + H2O (l) → NaOH (aq) + H2 (g)
  • 19. *Natrium banyak ditemukan di bintang-bintang. *Natrium juga merupakan elemen terbanyak keempat di bumi, terkandung sebanyak 2.6% di kerak bumi. *Merupakan komponen terbesar kedua yang larut di air laut. *Mudah ditemui pada sumber air alami. *Terdapat pada logam-logam, seperti : sendawa chili (NaNO3), kriolit (Na3AlF6), bijih silikat (Na2SiO3).
  • 20. Dihasilkan dengan elektrolisis garam NaCl. Garam NaCl yang benar-benar kering tidak mengandung H2O dipanaskan hingga meleleh, kemudian dielektrolisis dengan elektroda Pt. NaCl → Na + Cl2 proses elektrolisis harus dilakukan tanpa air karena kalau ada air akan terbentuk NaOH. Na + H2O → NaOH + H2
  • 21. NaCl digunakan oleh hampir semua makhluk *Na-benzoat dipakai dalam pengawetan makanan *Na-glutamat dipakai untuk penyedap makanan *Isi dari lampu kabut dalam kendaraan bermotor *NaOH dipakai untuk membuat sabun, deterjen, kertas *NaHCO3 dipakai sebagai pengembang kue (biasa disebut sebagai soda kue) *NaCO3 Pembuatan kaca dan pemurnian air sadah
  • 22. • Bagi Manusia: 1. Terlalu banyak mengonsumsi garam (NaCl) dapat merusak ginjal dan meningkatkan kemungkinan tekanan darah tinggi. 2. Reaksi natrium dengan air menyebabkan terbentuknya uap natrium hidroksida yang sangat mengiritasi kulit, mata, hidung, dan tenggorokan. 3. Kontak parah dengan kulit bisa memicu gatal-gatal, kesemutan, luka bakar termal dan kaustik yang membuat kerusakan kulit permanen.
  • 23. 4. Eksposur sangat parah bisa menyebabkan sulit bernapas, batuk, dan bronkitis kimia. 5. kontak dengan mata bisa menyebabkan kerusakan permanen dan kehilangan penglihatan. * Bagi Lingkungan : 1. Natrium dalam bentuk bubuk sangat eksplosif dalam air dan membentuk racun saat bereaksi dengan berbagai unsur lainnya. 2. Natrium hidroksida dikenal cepat terserap dalam tanah dan berpotensi menyebabkan pencemaran.
  • 24. 12 Nomor atom : 12 Konfigurasi elektron : 1s2 2s2 2p6 3s2 [Ne] 3s2 Elektron valensi : 3s2 = 2 Massa Atom relatif : 24,305 gr/mol
  • 25.
  • 26. *Unsur yang aktif *Unsur ini bisa bereaksi dengan sebagian besar unsur non-logam dan hampir setiap asam *Unsur ini hanya sedikit bereaksi dengan sebagian besar alkali dan berbagai bahan organik seperti hidrokarbon, alkohol, fenol, amina, ester, dan sebagian besar minyak *Unsur akan bereaksi spontan dengan udara *Magnesium oksida merupakan oksida basa sederhana. *Reaksi dengan air : MgO + H2O → Mg(OH)2 *Reaksi dengan udara : Menghasilkan MO dan M3N2 jika dipanaskan. *Reaksi dengan Hidrogen : tidak bereaksi *Reaksi dengan klor : Mg + Cl2 → (dipanaskan) → MgCl2 (garam)
  • 27.
  • 28. *Dalam bentuk mineral seperti dolomit (MgCO3 . CaCO3), magnesit (MgCO3), asbestor (CaMg3(SiO3)4), garam inggris (MgSO4 . 7H2O), *Magnesium adalah elemen terbanyak kedelapan yang membentuk 2% berat kulit bumi. *Merupakan unsur terlarut ketiga terbanyak pada air laut. *Logam alkali tanah ini terutama digunakan sebagai zat campuran (alloy) untuk membuat campuran alumunium-magnesium yang sering disebut “magnalium” atau “magnelium”.
  • 29. A. Metode Reduksi Untuk mendapatkan magnesium kita dapat mengekstraksinya dari dolomit [MgCa(CO3)2] karena dolomite merupakan salah satu sumber yang dapat menghasilkan magnesium. Dolomite dipanaskan sehingga terbentuk MgO.CaO. lalu MgO.CaO. dipanaskan dengan FeSi sehingga menghasilkan Mg 2[ MgO.CaO] + FeSi  2Mg + Ca2SiO4 + Fe
  • 30. *Sebagai bahan tahan api dalam tungku peleburan untuk memproduksi logam, kaca dan semen *Untuk membuat pelat photoengraved dalam industri percetakan *Dipakai pada proses produksi logam, kaca, dan semen *Untuk membuat konstruksi pesawat. Logamnya disebut magnalum *Pemisah sulfur dari besi dan baja *Untuk membuat lampu kilat *Sebagai katalis reaksi organik
  • 31. *Bagi Manusia : *Mengkonsumsi suplemen magnesium secara berlebih akan memicu kelemahan otot, lesu dan kebingungan. *Dapat menimbulkan efek karsinogenik, mutagenik, atau teratogenik *Uap magnesium oksida hasil pembakaran dapat menyebabkan berbagai keluhan seperti demam, menggigil, mual, muntah dan nyeri otot
  • 32. *Bagi Lingkungan : 1. Jika menghirup magnesium oksida mamalia lain akan menderita efek yang sama dengan manusia. 2. Serbuk magnesium tidak berbahaya bagi lingkungan.
  • 33. Nomor atom : 13 Konfigurasi elektron: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p1 [Ne] 3s2 3p 1 Elektron valensi : 3s2 3p 1 = 3 Massa Atom relatif : 26,98154 gr/mol
  • 34.
  • 35. *Serbuk alumunium dipanaskan dalam uap air menghasilkan hidrogen dan alumunium oksida. Reaksinya berlangsung relatif lambat karena adanya lapisan alumunium oksida pada logamnya, membentuk oksida yang lebih banyak selama reaksi. *Alumunium akan terbakar dalam oksigen jika bentuknya serbuk, sebaliknya lapisan oksidanya yang kuat pada alumunium cenderung menghambat reaksi. *Alumunium seringkali bereaksi dengan klor dengan melewatkan klor kering di atas alumunium foil yang dipanaskan sepanjang tabung. Alumunium terbakar dalam aliran klor menghasilkan alumunium klorida yang kuning sangat pucat. Alumunium klorida ini dapat menyublim (berubah dari padatan ke gas dan kembali lagi) dan terkumpul di bagian bawah tabung saat didinginkan.
  • 36. * Amfoter Al + HCl → AlCl3 + H2 Al + NaOH → NaAlO2 + H2 Sifat Asam Basa Al(OH)3 Al2(SO4)3 + NH4OH → Al(OH)3(s) + (NH4)2SO4 Al(OH)3 + NaOH → NaAlO2 + H2O Al(OH)3 + H2SO4 → Al2(SO4)3 + H2O
  • 37.
  • 38. → →Al2O3 + Fe + Energi
  • 39. Kryolit Na3AlF6 Bauksit Al2O3 . nH2O,Kaolin / Tanah Liat Al2O3 . 6SiO2.2h2O ,Tawas K2SO4Al2(SO4)3.24H20 Alumunium digunakan dalam pembuatan mobil, bahan kemasan, peralatan listrik, mesin, dan konstruksi bangunan. Aluminium juga cocok untuk kemasan minuman ringan dan kaleng-kaleng bir dan foil karena dapat dicairkan dan digunakan kembali, atau didaur ulang.
  • 40. *Aluminium diperoleh dengan cara elektrolisis aluminim oksida cair yang diperoleh dari bauksit, yaitu aluminium oksida hidrat yang mengandung kotoran, misalnya Fe2O3 dan SiO2, melalui langkah-langkha sebagai berikut: a. Bauksit yang masih kotor direaksikan denga NaOH pekat. Al2O3 dan SiO2 larut, tetapi Fe2O3 dan kotoran lain disaring dengan alat filtrasi. Al2O3 (S) + 2NaOH (aq) + 3H2O → 2NaAl(OH)4(aq) b. Filtratnya diencerkan dengan air, dan direaksikan dengan CO2 untuk mengendapkan aluminium hidroksida. 2NaAl(OH)4(aq) + CO2(g) → 2Al(OH)3(s) + Na2CO3(aq) + H2O(l) c. Produk disaring unutk memeperoleh Al(OH)3, kemudian dipanaskan untuk meperoleh Al2O3 2Al(OH)3(s) → Al2O3(s) + 3H2O(g)
  • 41. *Banyak dipakai dalam industri pesawat *Untuk membuat konstruksi bangunan *Untuk membuat magnet yang kuat (Alnico (50%Fe,20%Al,20%Ni,10%Co) *Menghasilkan permata bewarna-warni: Sapphire, Topaz, dll *Peralatan dapur karena tidak beracun,ringan,mengkilap,murah. *Kabel tiang listrik karena karapatanya lebih kecil dari tembaga
  • 42. * Bagi Manusia : 1. Eksposur jangka panjang dan konsentrasi tinggi aluminium dapat mengakibatkan efek kesehatan yang serius, seperti: – Kerusakan pada sistem saraf pusat – Demensia – Kehilangan memori – Kelesuan – Gemetar parah
  • 43. *Bagi lingkungan : 1. Aluminium dapat terakumulasi dalam tanaman dan menyebabkan masalah kesehatan bagi hewan yang memakan tanaman tersebut. 2. Konsentrasi aluminium tinggi juga ditemukan dalam danau yang telah berubah menjadi asam. Di danau seperti ini, jumlah ikan dan amfibi menurun akibat reaksi ion aluminium dengan protein dalam insang ikan dan embrio katak.
  • 44. Nomor atom : 14 Konfigurasi elektron : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p2 [Ne] 3s2 3p2 Elektron valensi : 3s2 3p2 = 4 Massa Atom relatif : 28,085 gr/mol
  • 45. *silikon dikulit bumi terdapat dalam berbagai bentuk silikat, yaitu senyawa silikon dengan oksigen. Unsur ini dapat dibuat dari silikon dioksida (SiO2) yang terdapat dalam pasir, melalui reaksi: SiO2(s) + 2C(s) → Si(s) + 2CO(g) *Jari-jari silikon lebih besar dari karbon, sehingga tidak dapat membentuk ikatan π (rangkap dua atau tiga) sesamanya, hanya ikatan tunggal (σ). Karena itu silikon tidak reaktif pada suhu kamar dan tidak bereaksi dengan asam, tetapi dapat bereaksi dengan basa kuat seperti NaOH. Si(s) + 4OH- (aq) → SiO4(aq) + 2H2(g)
  • 46. *Pada suhu tinggi, silikon dapat bereaksi dengan hidrogen membentuk hidrida, dan dengan halogen membentuk halide, seperti: Si(s) + 2H2 → SiH4 Si(s) + 2Cl2 → SiCl4 *Suatu sifat kimia yang penting dari silikon adalah kecenderungan yang membentuk molekul yang signifikan besar
  • 47.
  • 48. 1. Reaksi dengan oksigen Senyawaan silikon dengan oksigen adalah yang paling melimpah dari semua senyawaan dalam kerak bumi. Reaksi antara silikon dengan oksigen adalah sebagai berikut. Si(s) + O2(g) → SiO2(S) 2. Reaksi dengan Halogen Silikon bereaksi dengan halogen secara umum, bahkan sampai terbakar dalam gas flour. Si + 2X2 → SiX4 Contoh: Si + 2Cl2 → SiCl4 Si + 2Br2 → SiBr4
  • 49. 3. Reaksi dengan Hidrogen Pada suhu tinggi, silikon dapat bereaksi dengan hidrogen membentuk hidrida, reaksinya adalah sebagai berikut. Si(s) + 2H2 → SiH4 4. Reaksi dengan karbon Salah satu seyawaan silikon yang terkenal adalah silikon karbida. Secara kimia silikon karbida tidak aktif, hampir sekeras intan dan digunakan sebagai bahan gosok untuk mengasah, memotong, dan memoles. Reaksi silikon dengan karbon adalah sebagai berikut. Si(s) + C(s) → SiC(s)
  • 50. *Merupakan unsur terbanyak kedua di bumi. *Biasanya dalam bentuk silikon dioksida (silika) dan silikat. Silikon sering digunakan untuk membuat serat optik dan dalam operasi plastik digunakan untuk mengisi bagian tubuh pasien dalam bentuk silicone
  • 51. Grup Mineral Persentase Mineral dalam Kerak Bumi Struktur Khas Rumus Representatif dan nama umum Feldspar 49 Kristal besar dalam tiga dimensi (seperti kotak) KAlSi3O8, ortoklase NaAlSi3O8, albit CaAl2Si2O8, anortit Na4Al3Si3O12Cl, sodalit Kuarsa 21 Sama seperti di atas SiO2, silika Amfibol atau piroksena 15 Kristal besar dalam tiga dimensi CaSiO3, wolastonit NaAlSi2, jadeit Ca2Mg5Si8O22, termolit (suatu asbes) Mika 8 Kristal besar dalam dua dimensi (sepeti lapisan) KAl2Si3AlO10(OH)12, muskovit K2Li3Al4Si7O21(OH,F)3, lepidolit
  • 52. *Silikon dibuat dengan mereduksi kuarsa (quartz) atau sering disebut juga dengan silika ataupun silikon dioksida dengan karbon (C). Proses reduksi ini dilangsungkan di dalam tungku listrik pada suhu 3000 °C. Reaksi yang terjadi adalah: SiO2(l) + 2C(s) Si(l) + 2CO2 *Agar diperoleh silikon dalam bentuk murni diawali dengan mereaksikan padatan silikon yang diperoleh melalui cara di atas direaksikan dengan gas klorin (Cl2), sesuai reaksi berikut: Si(s) + Cl2(g) SiCl4(g)
  • 53. *Gas SiCl4 ini mememiliki titik didih 58 °C. Uap yang terbentuk kemudian dilewatkan melalui sebuah tabung panas berisi gas H2 sehingga terbentuk Si, berikut reaksinya: SiCl4(g) + 2H2(g) → Si(s) + 4HCl(g)
  • 54. * Penggunaan penting dari silikon adalah dalam pembuatan transistor, chips, komputer dan sel surya. * Silikon juga digunakan dalam berbagai jenis alloy dengan besi (baja). * Senyawa silikon digunakan dalam industri. * Silika dan silikat (SiO3) digunakan untuk membuat gelas, keramik, porselin dan semen. * Sifat semi konduktor sehingga dapat digunakan sebagai bahan baku teknologi canggih seperti kalkulator,komputer, * Silikon karbida (SiC), merupakan zat padat yang sangat keras digunakan untuk ampelas (abrasive) dan pelindung untuk pesawat ulang alik terhadap suhu yang tinggi sewaktu kembali ke bumi.
  • 55. * Bagi Manusia : 1. Silikon merupakan unsur tidak beracun dalam bentuk alaminya seperti pada silika dan silikat. 2. Silikon dapat menyebabkan efek pernapasan kronis terutama dalam bentuk kristal silika (silikon dioksida). Kristal silika umumnya akan mempengaruhi orang-orang yang bekerja di pertambangan, di industri tembikar, pertambangan granit, dan industri yang melibatkan tanah diatom. 3. Kristal silikon dikenal mengiritasi kulit dan mata. Menghirup komponen ini akan menyebabkan iritasi pada paru-paru dan selaput lendir.
  • 56. 4. Beberapa penelitian epidemiologi melaporkan angka signifikan atas kematian atau kasus gangguan imunologi pada pekerja yang terpapar silika. Penyakit dan gangguan yang ditemui termasuk skleroderma, rheumatoid arthritis, lupus eritematosus sistemik, dan sarkoidosis. *Bagi Lingkungan : • Belum ditemukan efek negatif silikon terhadap lingkungan
  • 57. Nomor atom : 15 Konfigurasi elektron : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p3 [Ne] 3s2 3p3 Elektron valensi : 3s2 3p3 = 3 Massa Atom relatif : 30,9738 gr/mol
  • 58. *Fosfor putih bersifat sangat reaktif, memancarkan cahaya, mudah terbakar di udara, beracun. Fosfor putih digunakan sebagai bahan baku pembuatan asam fosfat di industri. *Fosfor merah bersifat tidak reaktif, kurang beracun. Fosfor merah digunakan sebagai bahan campuran pembuatan pasir halus dan bidang gesek korek api
  • 59.
  • 60. *Fosfor termasuk peringkat ke sepuluh dalam kelimpahan unsur, terdapat sebagai fosfat dalam berbagai mineral. *Tidak pernah ditemukan di alam, unsur ini terdistribusikan dalam berbagai mineral. *Di perairan, unsur fosfor tidak ditemukan dalam bentuk bebas sebagai elemen, melainkan dalam bentuk senyawa anorganik yang terlarut (ortofosfat dan polifosfat) dan senyawa organik yang berupa partikulat. *Fosforit Ca3(PO4)2, Apatit 3Ca3(PO4)2 . CaF2
  • 61. No. Nama Senyawa Ortofosfat: Rumus Kimia 1 Trinatrium fosfat Na3PO4 2 Dinatrium fosfot Na2HPO4 3 Monoatrium fosfot NaH2PO4 4 Diamonium fosfat (NH3)2HPO4 Polifosfat: 1 Natrium heksametafosfat Na3(PO3)6 2 Natrium tripolifosfat Na5P3O10 3 Tetranatrium pirofosfat Na4P2O7
  • 62. Fosfor diperoleh melalui reaksi batuan fosfat dengan batu bara dan pasir dalam pembakaran listrik. Fosfor didistilasi dan terkondensasi di bawah air sebagai P. 4 2Ca3(PO4)2 + 6SiO2 + 10C P4 + 6CaSiO3 + 10CO2 0 0 +2 +5 ½ RR ½ RO
  • 63. *Dipakai pada proses produksi logam, kaca, dan semen. *Senyawa kalsium fosfat yang penting dalam pembentukan tulang dan gigi manusia. *Untuk membuat konstruksi pesawat. Logamnya disebut magnalum. *Pemisah sulfur dari besi dan baja. *Dipakai pada lempeng yang digunakan di industri percetakan. *Merupakan bahan baku pembuatan pupuk fosfat. *Digunakan sebagai bahan pembuat kembang api.
  • 64. * Bagi Manusia : 1. Terlalu banyak fosfat dapat menyebabkan masalah kesehatan seperti kerusakan ginjal dan osteoporosis. 2. Fosfor putih sangat beracun dan dalam banyak kasus paparan akan berakibat fatal. Kebanyakan kasus orang yang meninggal karena paparan fosfor putih diakibatkan karena secara sengaja atau tidak sengaja menelan racun tikus. 3. Fosfor putih juga dapat menyebabkan kulit terbakar dengan uapnya bisa menyebabkan kerusakan hati, jantung, atau ginjal.
  • 65. *Bagi Lingkungan : *Fosfor putih memasuki lingkungan sebagai dampak dari aktivitas industri dan sebagai efek penggunaan berbagai amunisi militer. Saat dibuang, fosfor putih berakhir di permukaan air di dekat pabrik yang menggunakannya. Hanya saja, dalam kondisi tertentu, fosfor putih tidak bereaksi dengan cepat sehingga terakumulasi dalam tubuh organisme akuatik.
  • 66. Nomor atom : 16 Konfigurasi elektron : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p4 [Ne] 3s2 3p4 Elektron valensi : 3s2 3p4 = 2 Massa Atom relatif : 32,064 gr/mol
  • 67.
  • 68. *Reaksi dengan udara (O2) S(s) + O2(g) → SO2(g) *Reaksi dengan air (H2O) SO3(g) + H2O (g) → H2SO4 (aq)
  • 69.
  • 70. *Belerang ditemukan dalam bentuk unsur dan senyawanya. Sebagai unsur, belerang terdapat di daerah pegunungan vulkanik dan sebagai endapan pada kedalaman > 100m di bawah tanah. *Secara alami banyak terdapat di gunung berapi. *Sebagai senyawa terdapat senyawa Sulfida seperti FeS2, PbS, Cu2S dan H2S, sedangkan Sulfat seperti CaSO4 . 2H2O.
  • 71. a. Proses Frasch *Tiga buah pipa yang konsentris ditanamkan ke dalam endapan belerang. Air lewat panas (165oC) dan dibawah tekanan dimasukkan ke dalam terluar, dan oleh suhu yang setinggi ini belerang menjadi mencair. Kemudian udara di bawah tekanan ditiupkan melalui pipa paling dalam. Keadaan ini memaksa belerang cair ke permukaan melalui pipa tengah. Melalui cara ini didapatkan belerang dengan tingkat kemurnian 99% .
  • 72. b. Proses Claus Hydrogen sulfide diekstrak dari gas alam dengan cara penggelembungan gas melalui etanolamin, HOCH2CH2NH2 suatu pelarut basa organik. Proses Clause sangat mengurangi pencemaran dari pembakaran gas alam dan minyak bumi. Berikut adalah reaksi yang terjadi dalam pembuatan belerang dengan proses Clause : H2S(g) + O2(g) →SO2(g) + H2O(g) Ini dapat digunakan secara langsung untuk pembuatan asam sulfat atau dikonversi lagi menjadi unsur belerang melalui reaksi dengan H2S. Berikut reaksinya : SO2(g) + H2O(g) → 3S(l) + 2H2O (l)
  • 73. *Dipakai sebagai bahan dasar pembuatan asam sulfat *Digunakan dalam baterai *Dipakai pada fungisida dan pembuatan pupuk *Digunakan pada korek dan kembang api *Digunakan sebagai pelarut dalam berbagai proses *Belerang bersama dengan KNO3 karbon digunakan dalam pembuatan serbuk mesiu *Vulkanisasi karet
  • 74. * Bagi Manusia : 1. Udara yang tercemar Sulfur Oksida (SOx) menyebabkan manusia akan mengalami gangguan pada sistem pernafasannya. 2. Pada kadar rendah dapat menimbulkan spesme tergores otot-otot polos pada bronchioli. • Bagi Lingkungan : 1. SOx mempunyai ciri bau yang tajam, bersifat korosif (penyebab karat), beracun karena selalu mengikat oksigen untuk mencapai kestabilan phasa gasnya. Sox menimbulkan gangguan sitem pernafasan, jika kadar 400-500 ppm akan sangat berbahaya, 8-12 ppm menimbulkan iritasi mata, 3-5 ppm menimbulkan bau.
  • 75. Nomor atom : 17 Konfigurasi elektron : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p5 [Ne] 3s2 3p5 Elektron valensi : 3s2 3p5 = 1 Massa Atom relatif : 35,453 gr/mol
  • 76. *Terdapat tujuh elekton pada kulit terluar pada klorin, sehingga sifat klorin tidak stabil dan sangat reaktif agar klorin bisa mendapatkan stuktur seperti gas mulia.
  • 77.
  • 78.
  • 79. *Di senyawa halite (NaCl), silvite (KCl), MgCl2 dan CaCl2 *Persen di kerak bumi 0,2% *Terdapat dalam air laut
  • 80. Dapat diperoleh dengan cara elektrolisis dan oksidasi senyawa.
  • 81. *Dipakai pada proses pemurnian air *Cl2 dipakai pada disinfectan *KCl digunakan sebagai pupuk *ZnCl2 digunakan sebagai solder *NH4Cl digunakan sebagai pengisi batere *Digunakan untuk menghilangkan tinta dalam proses daur ulang kertas *Dipakai untuk membunuh bakteri pada air minum *Dipakai pada berbagai macam industri
  • 82. * Bagi Manusia : 1. Menghirup uap klorin bisa merugikan sistem pernapasan. Keluhan akan bervariasi mulai dari batuk, nyeri dada, serta retensi air dalam paru-paru. * Bagi Lingkungan : Tanaman dan hewan juga diketahui tidak mengakumulasi klorin dalam tubuhnya.
  • 83. Nomor atom : 18 Konfigurasi elektron : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 [Ne] 3s2 3p6 Elektron valensi : 3s2 3p6 = 2 Massa Atom relatif : 39,948 gr/mol
  • 84. *Argon (Ar) bersifat dua setengah kali lebih mudah larut dalam air dibandingkan nitrogen dan memiliki kelarutan mirip oksigen. *Argon dipandang sebagai gas yang sangat inert dan diketahui tidak dapat membentuk campuran kimia sejati, sebagaimana halnya krypton, xenon, dan radon. *Argon memiliki kelarutan mirip oksigen dan sekitar 2,5 kali lebih mudah larut dalam air dari nitrogen.
  • 85. *Argon adalah gas mulia ketiga dan berkontribusi pada sekitar 1% atmosfer bumi.
  • 86. Argon dapat diperoleh dari atmosfer/udara bebas secara destilasi fraksional pada udara cair. ATAU DENGAN mengemisikan positron / elektron ke atom K K + 1e Ar(40) isotop Ar dengan proton 40.
  • 87. *Digunakan sebagai gas pengisi bola lampu. *Digunakan sebagai perisai gas inert dalam arc welding dan pemotongan logam. *Untuk mendeteksi sumber air tanah. *Argon juga digunakan untuk gas pengisi ban mobil-mobil mewah. *Sebagai pemadam api ketika membahayakan peralatan dapat dihindari *Sebagai pilihan gas pada plasma yang digunakan dalam ICP spectroscopy *Sebagai pelindung atmosfer bumi dari pertambahan silicon dan kristal germanium
  • 88. * Bagi Manusia : 1. Jika terhirup pada ruangan tertutup, korban bisa lemas karena kekurangan oksigen akibat didesak oleh argon. 2. Efek lain yang mungkin timbul saat menghirup argon adalah pusing, sakit kepala, sesak nafas, mual, muntah, kehilangan kesadaran, dan pada kasus parah mengakibatkan kematian. * Bagi Lingkungan : Tidak ada kerusakan ekologis yang diketahui yang disebabkan oleh argon.
  • 89. Presentasi Periode 3 : Anggota: Fristi Sintya H (13) Linda Ayu Putri C (15) Pragista Ohta A (21) Rifqi Dias P (22) Weny Novelina (27)

Notes de l'éditeur

  1. Animated countdown timer on textured background (Difficult) Tip: Some shape effects on this slide are created with the Combine Shapes commands. To access this command, you must add it to the Quick Access Toolbar, located above the File tab. To customize the Quick Access Toolbar, do the following: Click the arrow next to the Quick Access Toolbar, and then under Customize Quick Access Toolbar click More Commands. In the PowerPoint Options dialog box, in the Choose commands from list, select All Commands. In the list of commands, click Combine Shapes, and then click Add. To reproduce the donut shape effects on this slide, do the following: On the Home tab, in the Slides group, click Layout, and then click Blank. On the Insert tab, in the Illustrations group, click Shapes, and then under Basic Shapes click Donut. On the slide, drag to draw a donut. Drag the yellow sizing handle so that the donut is roughly 0.25” in thickness. Select the donut. Under Drawing Tools, on the Format tab, in the Size group, in the Height box enter 5” and in the Width box enter 5”. Also under Drawing Tools, on the Format tab, in the Shape Styles group, click Shape Outline and then click No Outline. On the Insert tab, in the Illustrations group, click Shapes, and then under Rectangles click Rectangle. On the slide, drag to draw a rectangle. Select the rectangle. Under Drawing Tools, on the Format tab, in the Size group, in the Height box enter 5.5” and in the Width box enter 0.08”. Also under Drawing Tools, on the Format tab, in the Shape Styles group, click Shape Outline and then click No Outline. Select the rectangle. On the Home tab, in the Clipboard group, click the arrow to the right of Copy, and then click Duplicate. Repeat this process this process 7 times for a total of 9 thin rectangles. Select a duplicate rectangle. Under Drawing Tools, on the Format tab, in the Size group, click the Size and Position dialog box launcher. In the Format Shape dialog box, click Size in the left pane, and in the Size pane, under Size and rotate, in the Rotation box enter 10. Select another duplicate rectangle. Under Drawing Tools, on the Format tab, in the Size group, click the Size and Position dialog box launcher. In the Format Shape dialog box, click Size in the left pane, and in the Size pane, under Size and rotate, in the Rotation box enter 20. Select another duplicate rectangle. Under Drawing Tools, on the Format tab, in the Size group, click the Size and Position dialog box launcher. In the Format Shape dialog box, click Size in the left pane, and in the Size pane, under Size and rotate, in the Rotation box enter 30. Select another duplicate rectangle. Under Drawing Tools, on the Format tab, in the Size group, click the Size and Position dialog box launcher. In the Format Shape dialog box, click Size in the left pane, and in the Size pane, under Size and rotate, in the Rotation box enter 40. Select another duplicate rectangle. Under Drawing Tools, on the Format tab, in the Size group, click the Size and Position dialog box launcher. In the Format Shape dialog box, click Size in the left pane, and in the Size pane, under Size and rotate, in the Rotation box enter 50. Select another duplicate rectangle. Under Drawing Tools, on the Format tab, in the Size group, click the Size and Position dialog box launcher. In the Format Shape dialog box, click Size in the left pane, and in the Size pane, under Size and rotate, in the Rotation box enter 60. Select another duplicate rectangle. Under Drawing Tools, on the Format tab, in the Size group, click the Size and Position dialog box launcher. In the Format Shape dialog box, click Size in the left pane, and in the Size pane, under Size and rotate, in the Rotation box enter 70. Select the last duplicate rectangle. Under Drawing Tools, on the Format tab, in the Size group, click the Size and Position dialog box launcher. In the Format Shape dialog box, click Size in the left pane, and in the Size pane, under Size and rotate, in the Rotation box enter 80. Press and hold CTRL, and then select all of the small thin rectangles. On the Quick Access Toolbar, click Combine Shapes, and then click Shape Union. Also on the Home tab, in the Clipboard group, click Copy, and then click Duplicate. Select the duplicate group of rectangles. On the Home tab, in the Drawing group, click Arrange, point to Rotate, and then click Rotate Right 90°. On the Home tab, in the Edit group, click Select, and then click Select All. Also on the Home tab, in the Drawing group, click Arrange, point to Align, and then do the following: Click Align to Slide. Click Align Middle. Click Align Center. Press and hold CTRL, select the donut shape, and then select the first group of rectangles. On the Quick Access Toolbar, click Combine Shapes, and then click Shape Subtract. Press and hold CTRL, select the donut shape, and then select the second group of rectangles. On the Quick Access Toolbar, click Combine Shapes, and then click Shape Subtract. On the Insert tab, in the Illustrations group, click Shapes, and then under Basic Shapes click Donut. On the slide, drag to draw a donut. Drag a sizing handle so that the donut is roughly 0.5” in thickness. Select the second donut. Under Drawing Tools, on the Format tab, in the Size group, in the Height box enter 5.21” and in the Width box enter 5.21”. Also under Drawing Tools, on the Format tab, in the Shape Styles group, click Shape Outline, and then click No Outline. Press and hold CTRL, select the second donut, and then select the first, segmented donut. On the Quick Access Toolbar, click Combine Shapes, and then click Shape Subtract. Select the remaining donut. Under Drawing Tools, on the Format tab, in the Shape Styles group, click the Format Shape dialog box launcher. In the Format Shape dialog box, click Fill in the left pane, in the Fill pane, click Gradient fill, and then do the following: Click the button next to Preset colors and then click Silver. In the Type list, select Linear. Also in the Format Shape dialog box, click Line Color in the left pane, and then in the Line Color pane click No line. Also in the Format Shape dialog box, click Shadow in the left pane, in the Shadow pane, click the button next to Presets, and then under Outer click Offset Center. Also in the Format Shape dialog box, click 3-D Format in the left pane, in the 3-D Format pane, under Bevel, click the button next to Top and then click Slope. On the Insert tab, in the Illustrations group, click Shapes, and then under Basic Shapes click Donut. On the slide, drag to draw a donut. Drag a sizing handle so that the donut is roughly 0.25” in thickness. Select the new donut. Under Drawing Tools, on the Format tab, in the Shape Styles group, click the Format Shape dialog box launcher. In the Format Shape dialog box, click Fill in the left pane, in the Fill pane, click the button next to Color, click More Colors, and then in the Colors dialog box, on the Custom tab, enter values for Red: 194, Green: 10, and Blue: 6. Also in the Format Shape dialog box, click Line Color in the left pane, and then in the Line Color pane click No line. Also in the Format Shape dialog box, click Size in the left pane, in the Size pane, under Size and rotate, in the Height box enter 5.14” and in the Width box enter 5.14”. Select the new donut. On the Home tab, in the Drawing group, click Arrange, and then click Send Backward. Press and hold CTRL, and then select the two donuts. On the Home tab, in the Drawing group, click Arrange, point to Align, and then do the following: Click Align Selected Objects. Click Align Center. Click Align Middle. With both donuts selected, drag the donuts so that the top edge is roughly 1” from the top edge of the slide. To reproduce the other shape effects on this slide, do the following: On the Insert tab, in the Illustrations group, click Shapes, and then under Rectangles click Rectangle. On the slide, drag to draw a rectangle. Select the rectangle. On the Home tab, in the Drawing tab, click the Format Shape dialog box launcher. In the Format Shape dialog box, click Fill in the left pane, in the Fill pane, click Gradient fill, and then do the following: In the Type list, select Linear. In the Angle box, enter 90. Under Gradient stops, click Add gradient stop or Remove gradient stop until three stops appear in the slider, then customize the gradient stops as follows: Select the first stop in the slider, and then do the following: In the Position box, enter 0%. Click the button next to Color, and then under Theme Colors click Black, Text 1 (first row, first option from the left). In the Transparency box, enter 75%. Select the next stop in the slider, and then do the following: In the Position box, enter 35%. Click the button next to Color, and then under Theme Colors click Black, Text 1 (first row, first option from the left). In the Transparency box, enter 0%. Select the last stop in the slider, and then do the following: In the Position box, enter 100%. Click the button next to Color, and then under Theme Colors click Black, Text 1 (first row, first option from the left). In the Transparency box, enter 100%. Also in the Format Shape dialog box, click Line Color in the left pane, and then in the Line Color pane click No line. Also in the Format Shape dialog box, click Size, and in the Height box enter 7.5, and in the Width box enter 2.83. On the slide, select the rectangle. On the Home tab, in the Drawing group, click Arrange, and then click Send Backward. Also on the Home tab, in the Drawing group, click Arrange, point to Align, and then click Align Middle and Align Center. To reproduce the text effects on this slide, do the following: On the Insert tab, in the Text group, click Text Box. On the slide, drag to draw a text box. Type “3” in the text box, and then select the text. On the Home tab, in the Font group, select Lucida Bright from the Font list, select White, Background 1 from the Font Color list, and then select 96 pt. from the Font Size list. Select the text box. On the Home tab, in the Clipboard group, click the arrow next to Copy, and then click Duplicate. Select the second text box. Change the text to “2.” Select the text box. On the Home tab, in the Clipboard group, click the arrow next to Copy, and then click Duplicate. Select the third text box. Change the text to “1.” Press and hold CTRL, and then select all three text boxes. On the Home tab, in the Drawing group, click Arrange, point to Align, and then do the following: Click Align Selected Objects. Click Align Middle. Click Align Center. With all three text boxes selected, position the text boxes in the center of the two donuts. To reproduce the animation effects on this slide, do the following: On the Home tab, in the Editing group, click Select, and then click Selection Pane. On the slide, select the silver, segmented donut. On the Animations tab, in the Advanced Animation group, click Add Animation, and then under Entrance click Grow & Turn. Also on the Animations tab, in the Timing group, do the following: In the Start list, select With Previous. In the Duration box, enter 1.00. On the slide, select the gradient-fill rectangle. On the Animations tab, in the Advanced Animation group, click Add Animation, and then click More Entrance Effects. In the Add Entrance Effect dialog box, under Subtle, click Expand. Also on the Animations tab, in the Timing group, do the following: In the Start list, select With Previous. In the Duration box, enter 1.00. On the slide, select the red, solid donut. On the Animations tab, in the Advanced Animation group, click Add Animation, and then under Entrance click Fade. Also on the Animations tab, in the Timing group, do the following: In the Start list, select After Previous. In the Duration box, enter 0.25. In the Selection and Visibility pane, select the “3” text box. On the Animations tab, in the Advanced Animation group, click Add Animation, and then under Entrance click Fade. Also on the Animations tab, in the Timing group, in the Duration box enter 0.50. Select the red, solid donut. On the Animations tab, in the Advanced Animation group, click Add Animation, and then under Exit click Wheel. Also on the Animations tab, in the Timing group, do the following: In the Start list, select With Previous. In the Duration box, enter 1.00. In the Selection and Visibility pane, select the “3” text box. On the Animations tab, in the Advanced Animation group, click Add Animation, and then under Exit click Fade. Also on the Animations tab, in the Timing group, do the following: In the Start list, select With Previous. In the Duration box, enter 0.50. In the Delay box, enter 0.50. In the Selection and Visibility pane, select the solid red donut. On the Animations tab, in the Advanced Animation group, click Add Animation, and then under Entrance click Fade. Also on the Animations tab, in the Timing group, do the following: In the Start list, select With Previous. In the Duration box, enter 0.25. In the Delay box, enter 1.00. In the Selection and Visibility pane, select the “2” text box. On the Animations tab, in the Advanced Animation group, click Add Animation, and then under Entrance click Fade. Also on the Animations tab, in the Timing group, do the following: In the Start list, select With Previous. In the Duration box, enter 0.50. In the Delay box, enter 1.00. Select the red, solid donut. On the Animations tab, in the Advanced Animation group, click Add Animation, and then under Exit click Wheel. Also on the Animations tab, in the Timing group, do the following: In the Start list, select With Previous. In the Duration box, enter 1.00. In the Selection and Visibility pane, select the “2” text box. On the Animations tab, in the Advanced Animation group, click Add Animation, and then under Exit click Fade. Also on the Animations tab, in the Timing group, do the following: In the Start list, select With Previous. In the Duration box, enter 0.50. In the Delay box, enter 1.50. In the Selection and Visibility pane, select the “1” text box. On the Animations tab, in the Advanced Animation group, click Add Animation, and then under Entrance click Fade. Also on the Animations tab, in the Timing group, do the following: In the Start list, select With Previous. In the Duration box, enter 0.50. In the Delay box, enter 1.50. In the Selection and Visibility pane, select the solid red donut. On the Animations tab, in the Advanced Animation group, click Add Animation, and then under Entrance click Fade. Also on the Animations tab, in the Timing group, do the following: In the Start list, select With Previous. In the Duration box, enter 0.25. In the Delay box, enter 1.00. In the Selection and Visibility pane, select the “1” text box. On the Animations tab, in the Advanced Animation group, click Add Animation, and then under Exit click Fade Also on the Animations tab, in the Timing group, do the following: In the Start list, select With Previous. In the Duration box, enter 0.50. In the Delay box, enter 2.00. Select the red, solid donut. On the Animations tab, in the Advanced Animation group, click Add Animation, and then under Exit click Wheel. Also on the Animations tab, in the Timing group, do the following: In the Start list, select With Previous. In the Duration box, enter 2.00. To reproduce the background effects on this slide, do the following: On the Insert tab, in the Illustrations group, click Shapes, and then under Rectangles click Rectangle. On the slide, drag to draw a rectangle. Select the rectangle. Under Drawing Tools, on the Format tab, in the Shape Styles group, click the Format Shape dialog box. In the Format Shape dialog box, click Fill in the left pane, in the Fill pane, click Picture or texture fill, and then do the following: Click the button next to Texture and select Brown Marble (fourth row, first option from the left). Clear the Tile picture as texture box. Also in the Format Picture dialog box, click Line Color in the left pane, and in the Line Color pane, click No line. Also in the Format Picture dialog box, click Picture Corrections in the left pane, and in the Picture Corrections pane, under Brightness and contrast, do the following: In the Brightness box, enter -42%. In the Contrast Box, enter -28%. Also in the Format Picture dialog box, click Picture Color in the left pane, and in the Picture Color pane, under Recolor, click the button next to Presets and then click Grayscale. Also in the Format Picture dialog box, click Artistic Effects in the left pane, and in the Artistic Effects pane, do the following: Click the button next to Artistic Effects and then click Blur. In the Radius box, enter 7. Also in the Format Picture dialog box, click Size in the left pane, and then under Size and rotate do the following: In the Height box, enter 7.5. In the Width box, enter 10. On the slide, select the rectangle. On the Home tab, in the Drawing group, click Arrange, point to Align, and then click Align Middle and Align Center. On the Home tab, in the Clipboard group, click the arrow to the right of Copy, and then click Duplicate. Select the second, duplicate rectangle. Under Drawing Tools, on the Format tab, in the Shape Styles group, click the Format Shape dialog box launcher. In the Format Shape dialog box, click Fill in the left pane, in the Fill pane, in the Transparency box, enter 90%. Also in the Format Picture dialog box, click Picture Corrections in the left pane, and in the Picture Corrections pane, under Brightness and contrast, do the following: In the Brightness box, enter 12%. In the Contrast Box, enter 44%. Also in the Format Picture dialog box, click Artistic Effects in the left pane, and in the Artistic Effects pane, do the following: Click the button next to Artistic Effects and then click Blur. In the Radius box, enter 9. On the slide, select the rectangle. On the Home tab, in the Drawing group, click Arrange, point to Align, and then click Align Middle and Align Center. On the Home tab, in the Clipboard group, click the arrow to the right of Copy, and then click Duplicate. Select the third, duplicate rectangle. Under Picture Tools, on the Format tab, in the Adjust group, click Reset Picture. Also under Picture Tools, on the Format tab, in the Picture Styles group, click the Format Picture dialog box launcher. In the Format Picture dialog box, click Fill in the left pane, and then in the Fill pane, do the following: Click the button next to Texture and then click Granite. Select Tile picture as texture. In the Transparency box, enter 94%. Also in the Format Picture dialog box, click Picture Corrections in the left pane, in the Picture Corrections pane, under Brightness and contrast, do the following: In the Brightness box, enter 2%. In the Contrast box, enter 70%. Also in the Format Picture dialog box, click Artistic Effects in the left pane, and then in the Artistic Effects pane, do the following: Click the button next to Artistic Effect and then click Photocopy. In the Detail box, enter 9. On the slide, select the third rectangle. On the Home tab, in the Drawing group, click Arrange, point to Align, and then click Align Middle and Align Center. On the Home tab, in the Clipboard group, click the arrow to the right of Copy, and then click Duplicate. Select the fourth, duplicate rectangle. On the Home tab, in the Drawing group, click the Format Shape dialog box launcher. In the Format Picture dialog box, click Fill in the left pane, in the Fill pane, click Gradient fill, and then do the following: In the Type list, select Radial. In the Direction list, select From Center. Under Gradient stops, click Add gradient stop or Remove gradient stop until two stops appear on the slider. Customize the gradient stops as follows: Select the first stop in the slider, and then do the following: In the Position box, enter 0%. Click the button next to Color, and then under Theme Colors click Black, Text 1 (first row, second option from the left). In the Transparency box, enter 100%. Select the last stop in the slider, and then do the following: In the Position box, enter 100%. Click the button next to Color, and then under Theme Colors click Black, Text 1 (first row, second option from the left). In the Transparency box, enter 50%. On the slide, select the fourth rectangle. On the Home tab, in the Drawing group, click Arrange, point to Align, and then click Align Middle and Align Center. Also on the Home tab, in the Editing group, click Select, and then click Select All. Also on the Home tab, in the Drawing group, click Arrange, and then click Group. On the slide, select the grouped rectangles. Also on the Home tab, in the Clipboard group, click Cut. Also on the Home tab, in the Clipboard group, click the arrow below Paste, and select Paste Special. In the Paste Special dialog box, select Paste, and then under As, select Picture (PNG). Also on the Home tab, in the Drawing group, click Arrange, point to Align and then click Align Middle and Align Center.