SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  160
Islam dan Disiplin
Ilmu
OLEH :
Dr.IR. H. SOEDARSONO, M.SI.
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG (UNISSULA)
SEMARANG
Jl. Raya Kaligawe Km. 4 PO BOX 1054 Semarang 50112
Assalamu’alaikum Wr. Wb
MUKJIZAT ILMIAH DALAM AL-QUR’AN
I’jaz (mukjizat) secara etimologi dari kata al I’jaz merupakan
masdar (abstract noun) dari kata a’jiza yang berarti
mengungguli, Mukjizat menurut para ulama adalah suatu yang
luar biasa dan tidak tertandingi.
Ilmu adalah pengetahuan tentang kesesuaian berdasarkan
sifat atau hakikatnya. Dengan sifat yang dicari bisa terungkap
dengan jelas, yang dimaksud dalam pembahasan ini adalah
ilmu yang eksperimental.
Mukjizat ilmiah adalah pemberitaan Al-Qur’an tentang hakikat
sesuatu yang dapat dibuktikan oleh ilmu eksperimental dan
belum tercapai kesemuanya krena keterbatasan sarana
manusia pada jaman Rasullullah
KAIDAH-KAIDAH KAJIAN MUKJIZAT
ILMIAH
❖Ilmu Allah bersifat universal dan kebenaran yang
mutlak ilmu manusia terbatas dan kebenarannya
bersifat relatif.
❖Tidak mungkin terjadi pertentangan antara yang
pasti dari wahyu dan yang pasti dari ilmu
eksperimental, apabila terjadi pertentangan pasti
ada kesalahan dari menentukan kepastian salah
satunya.
❖ Nash-nash wahyu diturunkan lafaz yang
luas yang mencakup segala konsep yang
benar dalam topik yang terus menerus
muncul dari lain generasi ke generasi
selanjutnya.
❖ Apabila terjadi pertentangan antara nash
yang pasti dengan teori ilmiah maka teori
itu harus ditolak, tetapi apabila terjadi
kesesuaian maka nash merupakan
pedoman atas kebenaran teori tersebut.
AL-QUR’AN MERANGSANG
PERKEMBANGAN IPTEK
Al-Qur’an menegaskan bahwa manusia
diciptakan oleh Allah dari bumi (tanah) agar
manusia memakmurkannya.
“….Dialah telah menciptakan kamu dari bumi
(tanah) oleh menjadikanmu pemakmurnya”
(Qs 11, 61).
Adam sebagai khalifah Allah untuk
mengelola dunia dibekali dengan ilmu
memahami sifat-sifat alam (science)
“ Dan dia mengajarkan kepada Adam nama-
nama (benda-benda) seluruhnya, kemudian
mengemukakan pada malaikat, lalu berfiman
“Sebutkanlah kepadaku nama benda-benda atau
jika kamu orang-orang yang benar (Qs 2, 31)
Berdasarkan pemahaman itu umat Islam
organisasi pertama sampai abad ke-5 Hijriah
melakukan eksperimental science atau
mengadakan penelitian dari Tobiah, (kealaman).
SUNATULLAH
(Ada yang tidak yang diwahyukan dan yang
diwahyukan)
Sunatullah tidak diwahyukan prosesnya tidak
melibatkan manusia. Ada tiga sifatnya yaitu:
1. Exact (Qs 25: 2 dan 65: 3)
2. Immutable (Qs 6: 115 dan 17: 77)
3. Obyektive (Qs 21: 115)
Sifat sanutullah Exact (pasti)
Sifat alam yang pasti memberikan kemudahan bagi
manusia untuk membuat rencana berdasarkan
perhitungan. Misalnya titik didih 100 derajat celcius,
grafitasi, siklus hidrologi, fotosintesis dll.
Sifat sunatullah adalah immutable
(tidak berubah-ubah).
Dengan sifat sunatullah yang tetap,
seorang ilmuwan dapat memperkirakan
dan merencanakan setiap fenomena
alam yang akan terjadi, setiap pakar
IPTEK mudah memahami karena sifat
alam yang konsisten.
Sifat sunatullah obyektif (tidak memihak)
Dapat kata ketahui siapa yang mematuhi
sunatullah akan sukses sedangkan yang
melangar atau tidak mengikuti sunatullah secara
konsisten akan gagal. Misalnya sifat tangkal petir
(lightning orrester).
Al-Qur’an bukan hanya menjadi inspirasi
permasalahan IPTEK melainkan juga dapat
mengilhami jawaban atau penjelasan ilmiah. Ada
dua pendekatan antara Al-Qur’an dan temuan
IPTEK, yaitu pendekatan ke hulu dan ke hilir.
Pendekatan ke hulu
TI: Temuan IPTEK
Al-Qur’an
TI
TI
TI
TI
Pendekatan ke hilir
C
D
E
B
Al-Qur’an
F
*Permasalahan
* Pernyataan
* Peradikian
* Epistemologi
A
Sunatullah yang diwahyukan
Cirinya melibatkan manusia dan time
responya panjang. Oleh karena itu banyak
ayat dalam Al-Qur’an manusia diminta
mempelajari sejarah masa lampau sebagai
bahan perbandingan untuk menyakinkan
manusia akan kebenaran hukum-hukum
Allah (oils: QS 3; 173-138)
“Sesungguhnya telah berlaku
sebelum kamu sunah Allah, karena itu
berjalanlah di muka bumi dan
perhatikan orang-orang yang
mendustakan (rosul-rosul) Al-Qur’an
ini adalah penerang bagi manusia dan
petunjuk serta pelajaran bagi orang-
orang taqwa (QS 3; 137-138)
Sebagai contoh sunatullah yang diwahyukan
antara lain surat Nur ayat 58 dan 59 yang
menunjukan agar setiap orang tua mendidik
anak mereka yang di bawah umur, agar
meminta ijin setiap kali akan masuk kamar
tidur orang tua mereka pada tiga masa
(sebelum sesudah, saat meninggalkan
pakaian dan setelah isak).
PENGEMBANGAN ILMU
PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI
SERTA PENGARUHNYA
TERHADAP PEMAHAMAN AL
QUR’AN
Pengembangan Ilmu
Pengetahuan dan
Teknologi
Dalam pembahasan masalah pengembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi dari segi Islam,
sudah selayaknya bila kita meneliti kembali apa
yang dikatakan oleh sumber ajarannya, yaitu Al
Qur’an mengenai hal tersebut. Karena merupakan
suatu rangkaian kegiatan yang mempunyai tujuan
tertentu, maka perlu kita ungkapkan terlebih dahulu
apa tujuan totalitas kegiatan manusia, yakni tujuan
hidupnya di dunia ini menurut Islam.
“Dan tidaklah Aku menciptakan jin dan
manusia melainkan agar mereka
menyembahKu (menghambakan diri
kepadaKu)”.
Surat Adz Dzariat : 56
Arti disini adalah mengabdikan diri;
bukan hanya sekedar sembahyang
saja, tetapi melakukan semua yang
diperintahkan-Nya dan yang disukai-
Nya, termasuk pantang segala
sesuatu yang dilarang-Nya dan yang
tidak disukai-Nya, paling tidak sebagai
layaknya seorang “abdi” atau hamba
bertingkah laku terhadap pemiliknya.
Sebagai makhluk yang menerima
perintah sudah barang tentu manusia
harus mencari bagaimana cara
mendapatkan kebahagiaan akhirat dan
bagaimana cara memperoleh
kebahagiaan dunia itu
Sabda Rasulullah SAW
“Barang siapa menghendaki dunia maka ia
haruslah memiliki ilmunya; dan barang siapa
menghendaki akhirat maka ia harus memiliki
ilmunya juga; dan barang siapa menghendaki
keduanya maka haruslah ia menguasai kedua
ilmu itu pula (HR. Turmudzi)” .
ْ
‫ن‬َ‫م‬
‫ا‬َ‫ر‬َ‫أ‬
‫ا‬َ‫ي‬‫ُّن‬‫د‬‫َال‬‫د‬
ْ
‫ه‬‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬َ‫ف‬
‫ا‬‫ب‬
ْ
‫ل‬
ْ
ِ‫ل‬‫ع‬
،
ْ
‫ن‬َ‫م‬َ‫و‬
ْ
‫آخ‬‫َاْل‬‫د‬‫ا‬َ‫ر‬َ‫أ‬
ْ
َ‫ة‬َ‫ر‬
ْ
‫ه‬‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬َ‫ف‬
ْ
ِ‫ل‬‫ع‬‫ال‬‫ب‬
،
ْ
‫ن‬َ‫م‬َ‫و‬
ْ
َ‫د‬‫ا‬َ‫ر‬َ‫أ‬
‫ا‬َ‫م‬ُ‫ه‬
ْ
‫ه‬‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬َ‫ف‬
ْ
ِ‫ل‬‫ع‬‫ال‬‫ب‬
Al Qur’an Surat Al Baqarah : 2
“Kitab (Al Qur’an ini tak ada keraguan
pada isinya petunjuk bagi orang-orang
yang bertaqwa”.
Yang dimaksudkan dengan “orang
yang bertaqwa” adalah orang yang
mengikuti segala perintah Allah
SWT dan menjauhi semua
larangan-Nya.
“Dan Dialah yang menjadikan
kamu khalifah di bumi”.
Surat Fathir : 39
Sebagai makhluk yang diberi kelebihan-
kelebihan, manusia dijadikan penguasa
di bumi dengan tugas, kewajiban dan
segala tanggung jawabnya. Dia harus
melakukan pengelolaan yang baik.
Untuk itu ia harus mengetahui dan
memahami benar-benar sifat dan
kelakuan alam di sekitarnya yang harus
dikelolanya itu.
Mengingat pentingnya pemahaman
sifat dan kelakuan alam di sekeliling
kita ini, maka Allah SWT
memerintahkan dalam Surat Yunus :
101.
Surat Yunus : 101
“Katakanlah (wahai Muhammad):
periksalah apa-apa yang ada di
langit dan di bumi”.
Dari kegiatan ini diharapkan orang dapat
memperoleh pengetahuan yang berguna
baginya dalam menjalankan peranannya
sebagai khalifah di bumi.
Malahan di dalam Surat Al Ghasyiyah : 17
– 21 dipertanyakan dan ditegurkan.
Al Ghasyiyah :
17 – 21
“Apakah mereka tidak memperhatikan onta bagaimana ia
diciptakan? Dan langit bagaimana ia ditinggikan? Dan
gunung-gunung bagaimana ditegakkan? Dan bumi
bagaimana ia dibentangkan? Maka berikanlah
peringatan, karena sesungguhnya engkaulah pemberi
peringatan”.
Pemeriksaan dengan perhatian yang besar untuk
mengetahui sesuatu memerlukan observasi yang
berulang-ulang secara teliti serta pengumpulan data
secara sistematis yang kemudian dianalisis untuk
memperoleh suatu kesimpulan tentang apa yang
diperiksa itu untuk dihimpun sebagai pengetahuan.
Tetapi analisis terhadap suatu himpunan data untuk
mencapai kesimpulan itu memerlukan kemampuan
berfikir secara kritis.
Yang demikian inipun ditegaskan sebagai petunjuk di
dalam Al Qur’an Surat An Nahl : 11.
Surat An
Nahl : 11
“Dia menumbuhkan bagimu dengan air hujan itu,
tanaman, zaitun, korma, anggur dan segala macam
buah-buahan. Sesungguhnya yang demikian itu
merupakan ayat-ayat Allah bagi orang-orang yang
mempergunakan fikiran”.
Namun untuk sampai pada kesimpulan-
kesimpulan yang dapat dihimpun
menjadi suatu sistem yang logis atau
kesatuan yang rasional yang kita sebut
ilmu pengetahuan perlu digunakan
pertimbangan-pertimbangan yang
melibatkan akal.
Dan hal inipun dingkapkan dalam ayat
lanjutannya yaitu Surat An Nahl : 12.
Surat An Nahl :
12
“Dan Dia menundukkan siang dan malam, matahari
dan bulan untukmu. Dan bintang-bintang
ditundukkan dengan perintah Nya. Sesungguhnya di
dalam gejala-gejala itu terdapat ayat-ayat Allah bagi
orang-orang yang mempergunakan akal”.
Memang, pentingnya penggunaan
akal dalam pembentukan ilmu
pengetahuan nyata dari petunjuk
yang terdapat dalam Surat Az
Zumar : 9.
“Katakanlah (wahai Muhammad): apakah sama
mereka yang berpengetahuan dan mereka yang
tidak berpengetahuan. Sesungguhnya mereka yang
menggunakan akallah yang dapat mengambil
pelajaran”.
Surat Az Zumar : 9
Rangkaian kegiatan mulai dari observasi dan
pengukuran yang dilakukan dalam pemeriksaan yang
diperintahkan Allah SWT itu, dan penggunaan akal
serta fikiran untuk menganalisa data untuk sampai
pada kesimpulan yang rasional itulah kegiatan utama
dari pada pengembangan ilmu pengetahuan pada
umumnya. Ia bersifat empiris/eksperimental.
Memang demikianlah seharusnya. Untuk mengetahui
sifat dan kelakuan alam kita harus memeriksanya.
Kita tidak duduk termenung untuk bermimpi dengan
harapan akan menemukan hukum-hukum yang
mengatur kelakuan alam.
EPISTEMOLOGI VS TEOLOGI
(MENURUT BEBERAPA AHLI)
Materi ini disarikan dari Adnin Armas, M.A
Direktur Eksekutif Insists/Anggota PP Majlis Tarjih
Muhammadiyah
PERTEMUAN 2
Immanuel Kant (1724-1804):
Metafisika adalah tidak mungkin
Metafisika adalah ilusi transendent
Pernyataan-pernyataan metafisis
tidak memiliki nilai epistemologis
RASIONALISME
Teologi:
Ludwig Feurbach (1804-1872):
Prinsip filsafat yang paling tinggi adalah manusia.
Sekalipun agama atau teologi menyangkal, namun pada
hakikatnya, agamalah yang menyembah manusia (religion
that worships man). Agama Kristen sendiri yang
menyatakan Tuhan adalah manusia dan manusia adalah
Tuhan (God is man, man is God). Agama akan menafikan
Tuhan yang bukan manusia. Makna sebenarnya dari
teologi adalah antropologi (The true sense of Theology is
Anthropology). Agama adalah mimpi akal manusia
(Religion is the dream of human mind).
Epistemologi Vs Teologi
Komunisme:
Karl Marx (m. 1883):
Agama adalah keluhan makhluk yang
tertekan. Agama adalah candu rakyat.
Agama adalah faktor sekunder, sedangkan
faktor primernya adalah ekonomi.
Epistemologi Vs Teologi
Sosiologi:
Auguste Comte:
Agama merupakan bentuk keterbelakangan
masyarakat. Masyarakat berkembang melalui tiga fase
teoritis, yaitu: fase teologis (fase fiktif); fase metafisik
(fase abstrak); dan fase saintifik (fase positif).
Herbert Spencer:
Agama bermula dari mimpi manusia tentang adanya
spirit di dunia lain.
Epistemologi Vs Teologi
Psikologi
Sigmund Freud (1858-1939):
Doktrin-doktrin agama adalah ilusi. Agama sangat
tidak sesuai realitas dunia. Bukan agama, tetapi
hanya karya ilmiah, satu-satunya jalan untuk
membimbing ke arah ilmu pengetahuan.
Epistemologi Vs Teologi
Friedrich Nietzsche (1844-1900):
“There exists between religion and true science
neither affinity, nor friendship, nor even enmity; they
dwell on different stars.” (Antara agama dan sains
yang betul, tidak terdapat keterkaitan, pesahabatan,
bahkan permusuhan: keduanya menetap di bintang
yang berbeda).
Epistemologi Vs Teologi
PERTEMUAN 3
EPISTEMOLOGI VS TEOLOGI
(Postmodernisme dan Islam)
Mohammed Arkoun: Pendekatan historisitas, sekalipun
berasal dari Barat, namun pendekatan tersebut bukan
hanya sesuai untuk warisan budaya Barat saja.
Pendekatan tersebut dapat diterapkan dalam semua
sejarah umat manusia. Tidak ada jalan lain dalam
menafsirkan wahyu kecuali menghubungkannya dengan
konteks historis.
POSTMODERNISME & ISLAM
POSTMODERNISME & ISLAM
Mohammed Arkoun:
Pendekatan historisitas akan menantang segala
bentuk pensakralan dan penafsiran transenden
yang dibuat teolog tradisional.
Mohammed Arkoun:
Pendekatan historisitas adalah baik karena
membongkar lapisan-lapisan konsep al-Qur’an
yang sudah mengendap lama dalam pandangan
geologis kaum Muslim ortodoks yang membeku.
POSTMODERNISME & ISLAM
Mohammed Arkoun:
Konsep al-Qur’an merupakan hasil rumusan
tokoh-tokoh historis, yang mengangkat
statusnya menjadi kitab suci.
POSTMODERNISME & ISLAM
POSTMODERNISME & ISLAM
Mohammed Arkoun:
Masalah-masalah yang selama ini telah ditekan,
ditabukan, dibatasi, dilarang, dan semua itu
diklaim sebagai sebuah kebenaran, jika
didekonstruksi, maka semua diskursus tadi akan
menjadi diskursus terbuka.
POSTMODERNISME & ISLAM
Mohammed Arkoun:
Utsmani tidak lain hanyalah hasil sosial dan
budaya masyarakat yang dijadikan “tak
terfikirkan” disebabkan semata-mata kekuatan
dan pemaksaan penguasa resmi.
Syed Muhammad Naquib al-Attas:
❖ WAHYU MERUPAKAN SUMBER ILMU
TENTANG REALITAS DAN KEBENARAN
AKHIR BERKENAAN DENGAN MAKHLUK
CIPTAAN DAN PENCIPTA.
❖ WAHYU MERUPAKAN DASAR KEPADA
KERANGKA METAFISIS UNTUK MENGUPAS
FILSAFAT SAINS SEBAGAI SEBUAH SISTEM
YANG MENGGAMBARKAN REALITAS DAN
KEBENARAN DARI SUDAT PANDANG
RASIONALISME DAN EMPIRISISME.
Syed Muhammad Naquib al-Attas:
“Tanpa Wahyu, ilmu sains dianggap satu-satunya
pengetahuan yang otentik (science is the sole authentic
knowledge) dan ilmu pengetahuan hanya dikaitkan
dengan fenomena. Akibatnya, kesimpulan kepada
fenomena akan selalu berubah sesuai dengan
perkembangan zaman. Tanpa Wahyu, realitas yang
dipahami hanya terbatas kepada alam nyata ini yang
dianggap satu-satunya realitas.”
Islamisasi Ilmu
Pengetahuan
⮚ ISMAIL RAJI AL-FARUQI (L. 1921)→
INTERNATIONAL INSTITUTE OF ISLAMIC
THOUGHT (IIIT)
⮚ SYED MUHAMMAD NAQUIB AL-ATTAS
(L. 1931)→INTERNATIONAL INSTITUTE OF
ISLAMIC THOUGHT AND CIVILIZATION
(ISTAC)
⮚ SEYYED HOSSEIN NASR
(L. 1933)→TRADISIONALIST/SCIENTIA
SACRA
⮚ ZIAUDDIN SARDAR (L. 1951) → IDJMALI
ILMU-ILMU MODERN HARUS DIPERIKSA DENGAN
TELITI. INI MENCAKUP METODE, KONSEP, PRADUGA,
SIMBOL, DARI ILMU MODERN; BESERTA ASPEK-
ASPEK EMPIRIS DAN RASIONAL, DAN YANG
BERDAMPAK KEPADA NILAI DAN ETIKA; PENAFSIRAN
HISTORISITAS ILMU TERSEBUT, BANGUNAN TEORI
ILMUNYA, PRADUGANYA BERKAITAN DENGAN
DUNIA, DAN RASIONALITAS PROSES-PROSES
ILMIAH, TEORI ILMU TERSEBUT TENTANG ALAM
SEMESTA, KLASIFIKASINYA, BATASANNYA, HUBUNG
KAITNYA DENGAN ILMU-ILMU LAINNYA SERTA
HUBUNGANNYA DENGAN SOSIAL HARUS DIPERIKSA
DENGAN TELITI.
Al-Attas : Proses Islamisasi
Syed Muhammad
Naquib al-Attas:
PRA-SYARAT ISLAMISASI ILMU
SESEORANG YANG MENGISLAMKAN ILMU
PERLU MEMENUHI PRA-SYARAT, YAITU IA
HARUS MAMPU MENGIDENTIFIKASI
PANDANGAN-HIDUP ISLAM (THE ISLAMIC
WORLDVIEW) SEKALIGUS MAMPU
MEMAHAMI BUDAYA DAN PERADABAN
BARAT.
Syed Muhammad Naquib al-Attas:
Proses Islamisasi ilmu pengetahuan kontemporer
Islamisasi ilmu pengetahuan kontemporer melibatkan dua
proses:
(i) mengisolir unsur-unsur dan konsep-konsep kunci yang
membentuk budaya dan peradaban Barat, dari setiap
bidang ilmu pengetahuan modern saat ini, khususnya
dalam ilmu pengetahuan humaniora. Bagaimanapun,
ilmu-ilmu alam, fisika dan aplikasi harus diislamkan juga
khususnya dalam penafsiran-penafsiran akan fakta-fakta
dan dalam formulasi teori-teori.
(ii) memasukkan unsur-unsur Islam beserta konsep-konsep
kunci dalam setiap bidang dari ilmu pengetahuan saat ini
yang relevant.
Dampak Islamisasi Ilmu
⚫Membebaskan manusia dari magik, mitologi,
animisme, tradisi budaya nasional yang
bertentangan dengan Islam, dan kemudian dari
kontrol sekular kepada akal dan bahasanya.
⚫membebaskan akal manusia dari keraguan (shakk),
dugaan (Zann) dan argumentasi kosong (mira’)
menuju keyakinan akan kebenaran mengenai
realitas spiritual, intelligible dan materi.
⚫Mengeluarkan penafsiran-penafsiran ilmu
pengetahuan kontemporer dari ideologi, makna dan
ungkapan sekular.
PERTEMUAN 4 DAN 5
AL-QUR’AN SEBAGAI SUMBER ILMU
PENGETAHUAN DAN KEALAMAN
AL-QUR’AN SEBAGAI SUMBER ILMU PENGETAHUAN
DAN KEALAMAN
Surat Al Anbiya’ 30 :
Surat Yunus , 101 :
Surat Al Qomar , 49 :
Surat Ali Imron, 190-191 :
Surat Adz Dhariyat 47 :
Surat Fushshilat 53 :
Surat Al Ghosyiyah 17-20 :
Surat Al Qomar 49:
Surat An Nahl 11- 12 :
PROSES TERJADINYA
HUJAN
AL-Quran menjelaskan
hujan yang berisi tentang
proses dan manfaat hujan
seperti terdapat pada:
Q.S Surat Al Hijr, 22
Dan Kami telah meniupkan angin untuk mengawinkan
(tumbuh-tumbuhan) dan Kami turunkan hujan dari
langit, lalu Kami beri minum kamu dengan air itu, dan
sekali-kali bukanlah kamu yang menyimpannya.
Q.S Surat Fathir, 9
Dan Allah, Dialah Yang mengirimkan angin; lalu
angin itu menggerakkan awan, maka Kami halau
awan itu kesuatu negeri yang mati lalu Kami
hidupkan bumi setelah matinya dengan hujan itu.
Demikianlah kebangkitan itu.
Q.S Surat Ar Ruum, 48
Allah, Dialah yang mengirim angin, lalu angin itu
menggerakkan awan dan Allah membentangkannya di langit
menurut yang dikehendaki-Nya, dan menjadikannya bergumpal-
gumpal; lalu kamu lihat hujan keluar dari celah-celahnya, maka
apabila hujan itu turun mengenai hamba-hamba-Nya yang
dikehendaki-Nya, tiba-tiba mereka menjadi gembira.
Q.S Surat Al A’rof, 5
Maka tidak adalah keluhan mereka di waktu datang
kepada mereka siksaan Kami, kecuali mengatakan:
"Sesungguhnya kami adalah orang-orang yang
zalim".
Q.S Surat Al Furqon 49
Agar Kami menghidupkan dengan air itu negeri
(tanah) yang mati, dan agar Kami memberi minum
dengan air itu sebagian besar dari makhluk Kami,
binatang-binatang ternak dan manusia yang banyak.
Q.S Surat Ar Ra’ad, 11
Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya
bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas
perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan
sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada
diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan
terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya;
dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia.
Tahap-tahap pembentukan
hujan dijelaskan dengan tepat
dan terperinci dalam Al-Quran
berabad abad lalu:
Pertama
“Dialah yang mengirimkan angin………..”
Gelembung gelembung udara dengan jumlah tak
terhitung yang terbentuk melalui pembuihan di
lautan, pecah terus menerus, dan menyebabkan
partikel partikel air tersembur ke langit. Partikel
partikel yang kaya akan garam ini lalu diangkat oleh
angin dan bergerak ke atas di atmosfir. Partikel
partikel yang disebut aerosol ini membentuk awan
dengan mengumpulkan uap air yang naik dari laut
sebagai titik-titik kecil dengan mekanisme yang
disebut “ perangkap air”
Kedua
“…..lalu angin itu menggerakan awan dan Allah
membentangkanya di langit menurut yang
dikehendaki-Nya dan menjadikanya bergumpal-
gumpal……”
Awan-awan terbentuk dari uap air yang
mengembun disekeliling butir-butir garam atau
partikel-partikel debu diudara. Karena air hujan
dalam hal ini sangat kecil (dengan diameter antara
0,01 dan 0,02 mm), awan-awan itu bergantungan
diudara dan terbentang di langit. Jadi, langit
ditutupi dengan awan-awan
Ketiga
“…..lalu kamu lihat air hujan keluar dari
celah-celahnya…..”
Partikel-partikel air yang mengelilingi butir
butir garam dan partikel-partikel debu itu
mengental dan membentuk air hujan. Jadi,
air hujan ini, yang menjadi lebih berat
daripada udara, bertolak dari awan dan
mulai jatuh ke tanah sebagai hujan.
Dan Yang menurunkan air dari langit menurut kadar
(yang diperlukan) lalu Kami hidupkan dengan air itu
negeri yang mati, seperti itulah kamu akan dikeluarkan
(dari dalam kubur).
Kadar hujan ini lagi-lagi ditemukan melalui
penelitian modern. Diperkirakan dalam satu detik,
sekitar 16 juta ton air menguap dari bumi yang
berarti 513 triliun ton air per tahun. Angka ini
ternyata sama dengan jumlah hujan yang jatuh ke
bumi dalam satu tahun. Hal ini berarti air
senantiasa berputar dalam siklus yang seimbang
menurut “ukuran” atau “ kadar” tertentu.
Kehidupan di bumi bergantung pada siklus air ini.
Dengan semua teknologi yang ada di dunia ini,
manusia tidak akan mampu membuat siklus
seperti ini.
Surat Al Baqoroh 74 :
Al Qashash 77 :
Al Alaq 3,4,5 :
Al Fushilat 11:
At Thalaq 12 :
Hud 12 :
Adz Dzariat 56 :
Ibnu Abdil Barr
Ibnu Uda
Al Qashash 77 :
An Naml 88 :
An Naba’ 6,7 :
Al Ghasiyah 20 :
PEMBENTUKAN ALAM
SEMESTA
Hingga pertengahan abad ke 20,
pandangan ilmuwan bahwa alam
semesta tidak terbatas dan terus ada
sepanjang masa.
• Pandangan tersebut dinamakan
“TEORI MODEL ALAM STATIS” (alam
semesta tidak berawal dan tidak
berakhir).
� ASAL USUL ALAM SEMESTA dijabarkan Al
Qur’an. (QS. Al An’am, 6: 101)
“Dia Pencipta langit dan bumi. Bagaimana Dia
mempunyai anak, padahal Dia tidak mempunyai
isteri. Dia menciptakan segala sesuatu dan Dia
mengetahui segala sesuatu”. (QS. Al An’am, 6: 101)
BIG BANG
ALAM SEMESTA MENGEMBANG
“Dan langit itu Kami bangun dengan kekuasaan
(Kami) dan sesungguhnya Kami benar-benar
berkuasa”. (QS. Adz Dzariyat, 51: 47)
�Kata LANGIT adalah jagat raya. Jagat
raya MELUAS, di dalam bahasa Arab
INNA LAMUSI UNA yang berarti
“Sesungguhnya kami benar-benar
meluaskannya”.
Kata MUSI UNA berasal dari kata
AWSA’A yang berarti MENGEMBANG.
� SAINS MODERN sependapat alam semesta
mengembang yang diteliti oleh :
❖ Fisikawan Rusia Alexander Friedmann
❖ Kosmologi Belgia George Lemaitre
❖ Astronomi Amerika Edwin Hubble
Edwin Hubble
dengan teleskop
raksasanya
George Lemaitre
Dari peristiwa Big
Bang, alam semesta
berkembang terus
dengan kecepatan
yang sangat tinggi.
Para ilmuwan
membandingkan
peristiwa ini dengan
permukaan balon
yang mengembang.
AKHIR ALAM SEMESTA (BIG CRUNCH)
Teori Big Crunch menunjukkan
bahwa alam semesta, yang
mulai mengembang sejak Big
Bang, akan runtuh dengan
sendirinya dengan kecepatan
yang menarik.
Berdasarkan teori ini,
runtuhnya alam semesta akan
berlanjut sampai alam semesta
kehilangan massanya dan
menjadi satu titik yang sangat
kecil.
�KONSEP AL QUR’AN
“(Yaitu) pada hari Kami gulung langit sebagai
menggulung lembaran - lembaran kertas. Sebagaimana
Kami telah memulai panciptaan pertama, begitulah
Kami akan mengulanginya. Itulah suatu janji yang pasti
Kami tepati; Sesungguhnya, kamilah yang akan
melaksanakannya”. (QS. Al Anbiya, 21: 104)
“Dan mereka tidak mengagungkan Allah dengan
pengagungan yang semestinya, padahal bumi
seluruhnya dalam genggaman-Nya pada Hari Kiamat
dan langit digulung dengan tangan kanan-Nya. Maha
suci Tuhan dan Maha tinggi Dia dari apa yang
mereka sekutukan”. (QS. Az Zumar, 39: 67)
ALAM SEMESTA DICIPTAKAN DARI
ASAP PANAS
“Dan Dia menciptakan di bumi itu gunung-gunung yang
kokoh di atasnya. Dia memberkahinya dan Dia
menentukan padanya kadar makanan-makanan
(penghuni)nya dalam empat masa. (Penjelasan itu
sebagai jawaban) bagi orang-orang yang bertanya.
Kemudian, Dia menuju kepada penciptaan langit dan
langit itu masih merupakan asap, lalu Dia berkata
kepadanya dan kepada bumi: "Datanglah kamu keduanya
menurut perintah-Ku dengan suka hati atau terpaksa".
keduanya menjawab: "Kami datang dengan suka hati“”.
(QS. Fushshilat, 41: 10-11)
�Kata bahasa Arab SAMA’ yang berarti
alam semesta, kata DUKHANUN yang
berarti asap, menggambarkan
sebelum alam terbentuk terdiri asap
kosmik panas, mengandung gumpalan
gas yang berisi partikel-partikel dan
bergerak dengan substansi padat.
LANGIT DAN BUMI
“Dan Apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui
bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu
adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan
antara keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala
sesuatu yang hidup. Maka, mengapakah mereka tiada
juga beriman?”. (QS. Al Anbiya, 21: 30)
Proses Big Bang yang
membuktikan bahwa Allah
menciptakan alam semesta
dari ketiadaan. Teori Big
Bang sudah dibuktikan
secara ilmiah. Meskipun
beberapa ilmuwan
berusaha maksimal untuk
mencari teori alternatif
yang menentang Big Bang,
bukti-bukti ilmiah Big Bang
telah diterima seluruhnya
oleh komunitas ilmuwan.
LAPISAN ATMOSFER
Fakta tentang alam semesta dinyatakan didalam Al
Qur’an adalah langit terdiri dari tujuh lapis.
“Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang ada di
bumi untuk kamu dan Dia berkehendak
(menciptakan) langit, lalu dijadikan-Nya tujuh
langit. Dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu”.
(QS. Al Baqarah, 2: 29)
“Kemudian, Dia menuju kepada penciptaan langit dan
langit itu masih merupakan asap, lalu Dia berkata
padanya dan kepada bumi, "Datanglah kamu
keduanya menurut perintah-Ku dengan suka hati atau
terpaksa". Keduanya menjawab, "Kami datang
dengan suka hati“.
Maka, Dia menjadikannya tujuh langit dalam dua
masa. Dia mewahyukan pada tiap-tiap langit
urusannya. Dan Kami hiasi langit yang dekat dengan
bintang-bintang yang cemerlang dan Kami
memeliharanya dengan sebaik-baiknya. Demikianlah
ketentuan yang Maha Perkasa lagi Maha
Mengetahui”.
(QS. Fushshilat, 41: 11-12)
Atmosfer hanya
membiarkan sinar-sinar
yang bermanfaat bagi
kehidupan yang dapat
mencapai bumi. Sebagai
contoh, sinar ultraviolet tepi
yang berhasil masuk
sebagian ke bumi dapat
membantu fotosintesis
tanaman dan kelangsungan
hidup seluruh makhluk.
Menurut Limited Fine Mesh
Model (LFMMII), ketujuh
lapisan atmosfer tersebut
adalah sebagai berikut:
1. Troposfer
2. Stratosfer
3. Mesosfer
4. Termosfer
5. Eksosfer
6. Ionosfer
7. Magnetosfer
“Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah
telah menciptakan tujuh langit bertingkat-
tingkat?”. (QS. Nuh, 71: 15)
“Yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis.
Kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Tuhan
yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang.
Maka, lihatlah berulang-ulang, adakah kamu lihat
sesuatu yang tidak seimbang?”. (QS. Al Mulk, 67: 3)
LANGIT YANG MENGEMBALIKAN
Ayat 11, Surat Ath Thariq didalam Al Qur’an mengacu
pada fungsi pengembalian yang dimiliki langit.
“Demi langit yang mengandung hujan”. (QS. Ath
Thariq, 86: 11)
Kata RAJ’I yang ditafsirkan MENGANDUNG HUJAN,
didalam konteks ini juga bermakna MENGIRIM
KEMBALI atau MENGEMBALIKAN.
Keberadaan air di bumi sangat penting bagi
kehidupan. Salah satu faktor yang berpengaruh pada
pembentukan air adalah troposfer, salah satu lapisan
atmosfer. Lapisan troposfer membuat air yang
menguap dari permukaan bumi berkondensasi dan
kembali turun dalam bentuk hujan.
Lapisan atmosfer yang menahan sinar-sinar yang
dapat membahayakan kehidupan di bumi adalah
ozonosfer. Ozonosfer memantulkan sinar-sinar
kosmik yang merusak seperti ultraviolet kembali ke
ruang angkasa sehingga mencegah mereka mencapai
bumi yang dapat membahayakan kehidupan
Lapisan ionosfer, satu dari lapisan teratas atmosfer,
memantulkan gelombang radio dari pemancar
kembali jatuh ke bumi sehingga dapat ditangkap
meskipun dengan jarak yang sangat jauh.
� LAPISAN TROPOSFER (13 – 15 km),
mengumpulkan uap air yang naik dari muka
bumi.
� LAPISAN OZON (25 km), memantulkan
radiasi sinar ultraviolet ke ruang angkasa.
� LAPISAN IONOSFER, memantulkan kembali
pancaran gelombang radio dan satelit dari
bumi.
Zaman Keemasan
Umat Islam
Secara umum sejarah peradaban
Islam terbagi menjadi tiga periode,
pertama periode klasik (650-1250M)
kedua periode pertengahan (1250-
1800M) ketiga periode modern
(1800M-sekarang)
Bagi umat Islam mempelajari dan
mendalami IPTEK merupakan suatu
kewajiban, karena Al-Qur’an berfungsi
sebagai petunjuk yang membimbing umaatnya
menuju pintu kemajuan. Wahyu yang pertama
Iqra’ mengandung maka yang sangat luas,
mengajak umat untuk menelaah, meneliti,
mengetahui ciri-ciri alam yang bermanfaat
untuk manusia
Ilmuwan dalam pengembangan IPTEK
Jabir Ibn Hayyan (721-815) Jabir adalah
orang yang pertama menggunakan metode
empiris dalam kegiatan observasi. Jabir
mendirikan bengkel dan menggunakan
tungku untuk mengolah mineral dan
mengekstraksi zat kimia dari mineral
tersebut dan mengklasifikasinya
Abu Ja’far Muhammad Ibn Musa Al-
Khawarizmi (780-850) atau Algorism,
memperkenalkan bilangan dalam ilmu
hitung atau aritmatika, ahli geografi dan
astronomi. Buku nya yang terkenal adalah
Al-Jibru Wal Muqabbalah. Al-
Khawarizmi menggunakan aprokmisasi =
phi
Abu Ali al-Hasan Ibn al-Haidsam
(965-1039), atau Al-Hasen adalah ahli
fisika muslim terbesar. Menulis hampir
200 karya tentang matematika, fisika,
astronomi dan ilmu medis. Ia juga
memasukan anasir hipotesis dan verifikasi
dengan eksperimen
Muhammad Ibn Zakaria al-Rozi
(685-925) menggunakan alat khusus
proses yang lazim dilakukan ahli
kimia, seperti distalasi, kalsinasi,
dsb. Buku-buku al-rozi digunakan
sebagai buku pegangan labolatorium
kimia pertama di dunia.
Muhammad Ibn Musa Ibn Isa
Kamal al-Din al-Damiri (wafat
1349) menulis karya besar “Hayat
Al-Hayawan Al-Qubra” sebuah
ensiklopedi zoologi. Dan Khayrudin
yang hidup abad ke-15 adalah
arsitektur besar dari Turki.
Abu al-Royhan Muhammad Ibn
Muhammad al-Biruni adalah
ilmuwan yang banyak menguasai
berbagai disiplin ilmu antara lain
matematika, astronomi, kedokteran,
dan ahli agama
Masa Surutnya Umat Islam
Setelah umat Islam mampu menjadi
imam dunia dalam berbagai bidang
kemudian umat Islam mengalami masa
kemunduran dan kelemahan. Pada masa
pertengahan ini, umat Islam menjadi
makmum sedangkan umat lain menjadi
imamnya. Kejayaan dan kebesaran hanya
tinggal kenangan, sedangkan umat lain
menikmati kejayaan baru
Ada beberapa faktor yang menyebabkan
lemahnya dan mundurnya umat Islam dalam
bidang pengetahuan antara lain sbb :
�Faktor internal umat Islam yaitu kondisi
politik yang melemah dan terjadinya
perebutan kekuasaan diantara penguasa-
penguasa muslim
�Fanatisme golongan yang berlebihan, hingga
sekelompok golongan muslim tidak
memberikan kesempatan pada golongan lain
untuk maju mengembangkan agama Islam
�Hidup mewah dikalangan istana yang
mematikan semangat juang untuk
mengamalkan dan mengembangkan
ajaran Islam
�Bercampurnya ajaran Islam dengan
paham-paham dari luar yang
menyumbat kemajuan dan kebebasan
berfikir
�Hidup suburnya mistisme yang salah
(tasauf palsu) dikalangan umat sehingga
melahirkan kemalasan untuk berijtihad
�Berbagai faktor ekstrenal berupa rong-
rongan dari kekuatan lain seperti
Jenges-Khan, Hulugu-Khan, dll yang
sengaja ingin menghancurkan umat
Islam.
Seiring dengan sibuknya umat Islam
menghadapi berbagai persoalan internal
maupun eksternal yang mengakibatkan
menurunnya aktivitas yang berkaitan dengan
IPTEK, berbagai aktivitas orang Eropa non
muslim semakin meningkat misalnya
penyalinan karya ilmiah umat muslim
berlangsung besar-besaran, juga pengiriman
pemuda-pemuda untuk belajar di Universitas
Islam di Cordoba dan Toledo
Sejarah berbalik, berbagai penemuan ilmiah
yang tadinya banyak ditemukan oleh ilmuwan
muslim sekarang digantikan oleh ilmuwan non
muslim, misalnya : dalam bidang Fisika,
Geordano Bruno (1547-1600), Isaac Newton
(1642-1727) penulis buku Prinsipia
Mathematica yang sangat terkenal, Michael
Faraday (1791-1866), eksperimentator besar
dalam bidang kelistrikan.
James Clark Maxwell (1831-879) seorang
teoritikes fisika yang berhasil merumuskan
hukum dasar elektromagnetik dalam bentuk
matematis, Mark Planck (1858-1947) dengan
teori Quantum, Albert Einstein (1879-1955)
dengan teori relativitasnya. Selain itu Erwin
Schroedinger, Max Born, Werner
Heisenber, Wolfgang Pauli mengembangkan
mekanika Quantum.
Lapisan Bumi
Salah satu informasi tentang bumi yang
diberikan Al-Quran adalah keserupaannya
dengan aspek tujuh lapis yang dimiliki
langit.
“Allah lah yang menciptakan tujuh langit dan
seperti itu pula bumi. Perintah Allah Maha
Kuasa atas segala sesuatu dan sesungguhnya
Allah ilmu-Nya benar-benar meliputi segala
sesuatu” (QS. Ath-Thalaq,12)
ُ
‫ه‬ َ
‫ّللا‬
‫ي‬ِ‫ذ‬َ‫ل‬‫ا‬
َُ‫ق‬َ‫ل‬َ‫خ‬
َُ‫ع‬ْ‫ب‬َ‫س‬
ُ
‫ات‬َ‫او‬َ‫م‬َ‫س‬
ُِ‫م‬َ‫و‬
َُ‫ن‬
ُ ِ
‫ض‬ْ‫ر‬َ ْ
‫اْل‬
َُ‫ن‬‫ه‬‫ه‬َ‫ل‬ْ‫ث‬ِ‫م‬
ُ
َ‫ن‬َ‫ت‬َ‫ي‬
ُ
‫ه‬َُ‫َّز‬
ُ‫ه‬‫ر‬ْ‫م‬َ ْ
‫اْل‬
َُ‫ن‬‫ه‬‫ه‬َ‫ن‬ْ‫ي‬َ‫ب‬
‫وا‬‫ه‬‫م‬َ‫ل‬ْ‫ع‬َ‫ت‬ِ‫ل‬
َُ‫ن‬َ‫أ‬
ُ
َ َ
‫ّللا‬
ُ
‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬
ُِ‫هل‬‫ك‬
ُ
‫ء‬ْ‫َي‬‫ش‬
ُ
‫ير‬ِ‫د‬َ‫ق‬
َُ‫و‬
َُ‫ن‬َ‫أ‬
ُ
َ َ
‫ّللا‬
ُْ‫د‬َ‫ق‬
ُ
َ‫ط‬‫ا‬َ‫ح‬َ‫أ‬
ُِ‫هل‬‫ك‬ِ‫ب‬
ُ
‫ء‬ْ‫َي‬‫ش‬
‫ا‬ً‫م‬ْ‫ل‬ِ‫ع‬
Sumber ilmiah membernarkan
informasi dalam ayat tersebut dengan
menjelaskan bahwa bumi terdiri atas
tujuh lapis yang diidentifikasi ilmuwan
sbb :
�Lapisan Pertama : Litosfer (air)
�Lapisan Kedua : Litosfer (daratan)
�Lapisan Ketiga : Astenosfer
�Lapisan Keempat : Mantel
atas
�Lapisan Kelima : Mantel
bawah
�Lapisan Keenam : Inti luar
�Lapisan Ketujuh : Inti dalam
Penampang 3 Dimensi Bumi
Al-Quran mengarahkan perhatian kita
pada fungsi geologi pentingnya peran gunung.
“Dan telah kami jadikan di bumi ini gunung-gunung
yang kokoh supaya bumi itu (tidak) guncang
bersama mereka dan telah kami jadikan (pula)
dibumi ini jalan-jalan yang luas agar mereka
mendapat petunjuk” (QS. Al-Anbiya, 31)
‫ا‬َ‫ن‬ْ‫ل‬َ‫ع‬َ‫ج‬َ‫و‬
‫ي‬ِ‫ف‬
ِ
ِ‫ض‬ْ‫ر‬َ ْ
‫اْل‬
ِ
ِ‫س‬‫ا‬َ‫و‬َ‫ر‬
َِ‫ي‬
ِْ‫ن‬َ‫أ‬
ِ
َ‫د‬‫ي‬ِ‫م‬َ‫ت‬
ِْ‫م‬ِ‫ه‬ِ‫ب‬
‫ا‬َ‫ن‬ْ‫ل‬َ‫ع‬َ‫ج‬َ‫و‬
‫ي‬ِ‫ف‬
‫ا‬َ‫ه‬
‫ا‬ً‫ج‬‫ا‬َ‫ج‬ِ‫ف‬
ًِ
‫ل‬ُ‫ب‬ ُ
‫س‬
ِْ‫م‬ُ‫ه‬َّ‫ل‬َ‫ع‬َ‫ل‬
َِ‫ون‬ُ‫د‬َ‫ت‬ْ‫ه‬َ‫ي‬
Sebagaimana dapat kita kaji, ayat
tersebut menyatakan bahwa gunung-
gunung berfungsi meredam guncangan
dipermukaan bumi. Kenyataan ini
tidak diketahui oleh siapapun pada
masa ketika Al-Quran diturunkan,
bahkan fakta ini baru terungkap
sebagai hasil riset geologi modern.
Awalnya manusia mengira gunung-
gunung hanyalah tonjolan dipermukaan bumi
namun para ilmuwan mendapati kenyataan
lain dan bagian yang disebut sebagai akar
gunung menghujam kebawah mencapai 10-15
kali tinggi gunung itu sendiri. Dengan kondisi
ini gunung bereperan serupa dengan paku
(pasak) yang ditancapkan untuk mendirikan
tenda. Gunug Everest dengan ketinggian 9 km
mempunyai akar lebih dari 125 km.
Pergerakan Lempeng Bumi
Dr. Frank Press mantan Presiden
Akademi Sains Nasional AS dalam
bukunya dalam judul EARTH yang masih
digunakan sebagai buku teks diberbagai
universitas menyatakan bahwa gunung-
gunung ibarat pasak tertanam jauh
dipermukaan bumi
“Bukankah kami telah menjadikan
bumi itu sebagai hamparan? Dan
gunung-gunung sebagai pasak?”
(QS.An-Naba’,6-7)
O ِْ‫م‬َ‫ل‬َ‫أ‬
ِِ‫ل‬َ‫ع‬ْ‫ج‬َ‫ن‬
َِ‫ض‬ْ‫ر‬َ ْ
‫اْل‬
ِ
ِ‫م‬
‫ا‬ًً‫ا‬َ‫ه‬
O ِ
َ‫ل‬‫ا‬َ‫ب‬ِ‫ج‬ْ‫ال‬َ‫و‬
‫ا‬ًً‫ا‬َ‫ت‬ْ‫و‬َ‫أ‬
“dan gunung-guung
dipancangkannya dengan
teguh” (QS. An-Nazi’at ,32)
ِ
َ‫ل‬‫ا‬َ‫ب‬ِ‫ج‬ْ‫ال‬َ‫و‬
‫ا‬َ‫اه‬ َ
‫س‬ْ‫ر‬َ‫أ‬
﴿
٣٢
﴾
Dalam sebuah ayat kita diberitahu
bahwa gunung-gunung tidak diam
sebagai tampaknya, tetapi bergerak
bagaikan awan.
“Dan kamu lihat gunung-gunung itu kamu
sangka dia tetap ditempatnya padahal ia
berjalan seperti jalannya awan” (QS.
An-Naml, 88)
Dan Apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui
bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah
suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara
keduanya. dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang
hidup. Maka Mengapakah mereka tiada juga beriman?
Hai jama'ah jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus
(melintasi) penjuru langit dan bumi, Maka lintasilah, kamu
tidak dapat menembusnya kecuali dengan kekuatan.
Allah, Dialah yang mengirim angin, lalu angin itu
menggerakkan awan dan Allah membentangkannya di
langit menurut yang dikehendaki-Nya, dan menjadikannya
bergumpal-gumpal; lalu kamu Lihat hujan keluar dari celah-
celahnya, Maka apabila hujan itu turun mengenai hamba-
hamba-Nya yang dikehendakiNya, tiba-tiba mereka menjadi
gembira.
Dan kamu Lihat gunung-gunung itu, kamu sangka
Dia tetap di tempatnya, Padahal ia berjalan sebagai
jalannya awan. (Begitulah) perbuatan Allah yang
membuat dengan kokoh tiap-tiap sesuatu;
Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang
kamu kerjakan.
Tuhan yang memelihara kedua tempat terbit
matahari dan Tuhan yang memelihara kedua
tempat terbenamnya (QS Arrahman, 17)
ِ
‫ب‬َ‫ر‬
ِِ‫ن‬ْ‫ي‬َ‫ق‬ِ‫ر‬ ْ
‫ش‬َ‫م‬ْ‫ال‬
ِ
‫ب‬َ‫ر‬َ‫و‬
ِِ‫ن‬ْ‫ي‬َ‫ب‬ِ‫ر‬ْ‫غ‬َ‫م‬ْ‫ال‬
Lihat Video berikut ini
19. Dia membiarkan dua lautan mengalir yang
keduanya kemudian bertemu,
20. antara keduanya ada batas yang tidak
dilampaui masing-masing (QS Arrahman, 19-20).
7. dan gunung-gunung sebagai pasak? (QS An
Naba, 7)
6. Bukankah Kami telah menjadikan bumi itu
sebagai hamparan? (QS. An Naba,6)
TERIMA KASIH
Wassalamualaikum Wr.
Wb.

Contenu connexe

Similaire à ISLAMI DAN DISIPLIN ILMU - fixed (1).pptx

Alquran sumber sains modern sebenarnya
Alquran sumber sains modern sebenarnyaAlquran sumber sains modern sebenarnya
Alquran sumber sains modern sebenarnyaSyamima Dini
 
Ilmu pengetahuan & teknologi dalam perspektif islam
Ilmu pengetahuan & teknologi dalam perspektif islamIlmu pengetahuan & teknologi dalam perspektif islam
Ilmu pengetahuan & teknologi dalam perspektif islamAnin Rodahad
 
agama dan sains
agama dan sainsagama dan sains
agama dan sainsLela Warni
 
Hukum islam-ppt-pai-sma-kelas-x-2013
Hukum islam-ppt-pai-sma-kelas-x-2013Hukum islam-ppt-pai-sma-kelas-x-2013
Hukum islam-ppt-pai-sma-kelas-x-2013Abdul Ghufron
 
Al quran mendahului ilmu pengetahuan
Al quran mendahului ilmu pengetahuanAl quran mendahului ilmu pengetahuan
Al quran mendahului ilmu pengetahuanRizal Fuadi Muhammad
 
teknologi alquran
teknologi alquranteknologi alquran
teknologi alquranLela Warni
 
Teknologi al qur'an 3
Teknologi al qur'an 3Teknologi al qur'an 3
Teknologi al qur'an 3mohamadirwan7
 
Pendahuluan Dalam Pembelajaran Agama Islam
Pendahuluan Dalam Pembelajaran Agama IslamPendahuluan Dalam Pembelajaran Agama Islam
Pendahuluan Dalam Pembelajaran Agama IslamAnisaputrims
 
Studi islam 3
Studi islam 3Studi islam 3
Studi islam 3Aprilia15
 
TENTANG MANUSIA DAN KEHIDUPAN
TENTANG MANUSIA DAN KEHIDUPAN TENTANG MANUSIA DAN KEHIDUPAN
TENTANG MANUSIA DAN KEHIDUPAN Desi Rahmawati
 
presentasiaik-finalrahmat-160411055607.pdf
presentasiaik-finalrahmat-160411055607.pdfpresentasiaik-finalrahmat-160411055607.pdf
presentasiaik-finalrahmat-160411055607.pdfpuskesmas74
 
Usuluddin mengarah akal manusia untuk berfikir dan mengkaji tentnag alam nyata
Usuluddin mengarah akal manusia untuk berfikir dan mengkaji tentnag alam nyataUsuluddin mengarah akal manusia untuk berfikir dan mengkaji tentnag alam nyata
Usuluddin mengarah akal manusia untuk berfikir dan mengkaji tentnag alam nyatadawiey
 
makalah_tentang_manusia_dan_agama.doc
makalah_tentang_manusia_dan_agama.docmakalah_tentang_manusia_dan_agama.doc
makalah_tentang_manusia_dan_agama.docMuhamadRizkiDaelami
 
Aneka Ragam Makalah
Aneka Ragam MakalahAneka Ragam Makalah
Aneka Ragam Makalahibrahimstwo0
 
7 Takdir Dimensi
7  Takdir Dimensi7  Takdir Dimensi
7 Takdir Dimensimoviedz
 
Membangun ilmu dalam islam
Membangun ilmu dalam islamMembangun ilmu dalam islam
Membangun ilmu dalam islamLtfltf
 

Similaire à ISLAMI DAN DISIPLIN ILMU - fixed (1).pptx (20)

Alquran sumber sains modern sebenarnya
Alquran sumber sains modern sebenarnyaAlquran sumber sains modern sebenarnya
Alquran sumber sains modern sebenarnya
 
Icsb223
Icsb223Icsb223
Icsb223
 
Ilmu pengetahuan & teknologi dalam perspektif islam
Ilmu pengetahuan & teknologi dalam perspektif islamIlmu pengetahuan & teknologi dalam perspektif islam
Ilmu pengetahuan & teknologi dalam perspektif islam
 
agama dan sains
agama dan sainsagama dan sains
agama dan sains
 
Hukum islam-ppt-pai-sma-kelas-x-2013
Hukum islam-ppt-pai-sma-kelas-x-2013Hukum islam-ppt-pai-sma-kelas-x-2013
Hukum islam-ppt-pai-sma-kelas-x-2013
 
Islamic philosophy of science
Islamic philosophy of scienceIslamic philosophy of science
Islamic philosophy of science
 
Al quran mendahului ilmu pengetahuan
Al quran mendahului ilmu pengetahuanAl quran mendahului ilmu pengetahuan
Al quran mendahului ilmu pengetahuan
 
Studi al qur'an
Studi al qur'anStudi al qur'an
Studi al qur'an
 
teknologi alquran
teknologi alquranteknologi alquran
teknologi alquran
 
Teknologi al qur'an 3
Teknologi al qur'an 3Teknologi al qur'an 3
Teknologi al qur'an 3
 
Pendahuluan Dalam Pembelajaran Agama Islam
Pendahuluan Dalam Pembelajaran Agama IslamPendahuluan Dalam Pembelajaran Agama Islam
Pendahuluan Dalam Pembelajaran Agama Islam
 
Syumuliyatul islam
Syumuliyatul islamSyumuliyatul islam
Syumuliyatul islam
 
Studi islam 3
Studi islam 3Studi islam 3
Studi islam 3
 
TENTANG MANUSIA DAN KEHIDUPAN
TENTANG MANUSIA DAN KEHIDUPAN TENTANG MANUSIA DAN KEHIDUPAN
TENTANG MANUSIA DAN KEHIDUPAN
 
presentasiaik-finalrahmat-160411055607.pdf
presentasiaik-finalrahmat-160411055607.pdfpresentasiaik-finalrahmat-160411055607.pdf
presentasiaik-finalrahmat-160411055607.pdf
 
Usuluddin mengarah akal manusia untuk berfikir dan mengkaji tentnag alam nyata
Usuluddin mengarah akal manusia untuk berfikir dan mengkaji tentnag alam nyataUsuluddin mengarah akal manusia untuk berfikir dan mengkaji tentnag alam nyata
Usuluddin mengarah akal manusia untuk berfikir dan mengkaji tentnag alam nyata
 
makalah_tentang_manusia_dan_agama.doc
makalah_tentang_manusia_dan_agama.docmakalah_tentang_manusia_dan_agama.doc
makalah_tentang_manusia_dan_agama.doc
 
Aneka Ragam Makalah
Aneka Ragam MakalahAneka Ragam Makalah
Aneka Ragam Makalah
 
7 Takdir Dimensi
7  Takdir Dimensi7  Takdir Dimensi
7 Takdir Dimensi
 
Membangun ilmu dalam islam
Membangun ilmu dalam islamMembangun ilmu dalam islam
Membangun ilmu dalam islam
 

Dernier

Ihsanul amal, beramal dalam Islam ada 2 syarat
Ihsanul amal, beramal dalam Islam ada 2 syaratIhsanul amal, beramal dalam Islam ada 2 syarat
Ihsanul amal, beramal dalam Islam ada 2 syaratpuji239858
 
KUASA DARAH YESUS.PPT menyelamatkan manusia dari kuasa dosa.
KUASA DARAH YESUS.PPT menyelamatkan manusia dari kuasa dosa.KUASA DARAH YESUS.PPT menyelamatkan manusia dari kuasa dosa.
KUASA DARAH YESUS.PPT menyelamatkan manusia dari kuasa dosa.MeidarLamskingBoangm
 
Teks Doa Untuk Rosario Peristiwa Terang.
Teks Doa Untuk Rosario Peristiwa Terang.Teks Doa Untuk Rosario Peristiwa Terang.
Teks Doa Untuk Rosario Peristiwa Terang.KennayaWjaya
 
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 6
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 6Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 6
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 6Adam Hiola
 
SEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga Bahagia
SEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga BahagiaSEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga Bahagia
SEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga BahagiaRobert Siby
 
Asmak Sunge Rajeh WA +62 819 3171 8989 .
Asmak Sunge Rajeh WA +62 819 3171 8989 .Asmak Sunge Rajeh WA +62 819 3171 8989 .
Asmak Sunge Rajeh WA +62 819 3171 8989 .Ustadz Habib
 
Pelajaran Masa Lalu (Sekolah Sabat Dewasa, 10 Mac 2024)
Pelajaran Masa Lalu (Sekolah Sabat Dewasa, 10 Mac 2024)Pelajaran Masa Lalu (Sekolah Sabat Dewasa, 10 Mac 2024)
Pelajaran Masa Lalu (Sekolah Sabat Dewasa, 10 Mac 2024)ErnestBeardly1
 
Panduan Liturgi untuk sekolah minggu 2024
Panduan Liturgi untuk sekolah minggu 2024Panduan Liturgi untuk sekolah minggu 2024
Panduan Liturgi untuk sekolah minggu 2024milliantefraim
 

Dernier (8)

Ihsanul amal, beramal dalam Islam ada 2 syarat
Ihsanul amal, beramal dalam Islam ada 2 syaratIhsanul amal, beramal dalam Islam ada 2 syarat
Ihsanul amal, beramal dalam Islam ada 2 syarat
 
KUASA DARAH YESUS.PPT menyelamatkan manusia dari kuasa dosa.
KUASA DARAH YESUS.PPT menyelamatkan manusia dari kuasa dosa.KUASA DARAH YESUS.PPT menyelamatkan manusia dari kuasa dosa.
KUASA DARAH YESUS.PPT menyelamatkan manusia dari kuasa dosa.
 
Teks Doa Untuk Rosario Peristiwa Terang.
Teks Doa Untuk Rosario Peristiwa Terang.Teks Doa Untuk Rosario Peristiwa Terang.
Teks Doa Untuk Rosario Peristiwa Terang.
 
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 6
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 6Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 6
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 6
 
SEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga Bahagia
SEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga BahagiaSEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga Bahagia
SEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga Bahagia
 
Asmak Sunge Rajeh WA +62 819 3171 8989 .
Asmak Sunge Rajeh WA +62 819 3171 8989 .Asmak Sunge Rajeh WA +62 819 3171 8989 .
Asmak Sunge Rajeh WA +62 819 3171 8989 .
 
Pelajaran Masa Lalu (Sekolah Sabat Dewasa, 10 Mac 2024)
Pelajaran Masa Lalu (Sekolah Sabat Dewasa, 10 Mac 2024)Pelajaran Masa Lalu (Sekolah Sabat Dewasa, 10 Mac 2024)
Pelajaran Masa Lalu (Sekolah Sabat Dewasa, 10 Mac 2024)
 
Panduan Liturgi untuk sekolah minggu 2024
Panduan Liturgi untuk sekolah minggu 2024Panduan Liturgi untuk sekolah minggu 2024
Panduan Liturgi untuk sekolah minggu 2024
 

ISLAMI DAN DISIPLIN ILMU - fixed (1).pptx

  • 1. Islam dan Disiplin Ilmu OLEH : Dr.IR. H. SOEDARSONO, M.SI. FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG (UNISSULA) SEMARANG Jl. Raya Kaligawe Km. 4 PO BOX 1054 Semarang 50112
  • 3. MUKJIZAT ILMIAH DALAM AL-QUR’AN I’jaz (mukjizat) secara etimologi dari kata al I’jaz merupakan masdar (abstract noun) dari kata a’jiza yang berarti mengungguli, Mukjizat menurut para ulama adalah suatu yang luar biasa dan tidak tertandingi. Ilmu adalah pengetahuan tentang kesesuaian berdasarkan sifat atau hakikatnya. Dengan sifat yang dicari bisa terungkap dengan jelas, yang dimaksud dalam pembahasan ini adalah ilmu yang eksperimental. Mukjizat ilmiah adalah pemberitaan Al-Qur’an tentang hakikat sesuatu yang dapat dibuktikan oleh ilmu eksperimental dan belum tercapai kesemuanya krena keterbatasan sarana manusia pada jaman Rasullullah
  • 4. KAIDAH-KAIDAH KAJIAN MUKJIZAT ILMIAH ❖Ilmu Allah bersifat universal dan kebenaran yang mutlak ilmu manusia terbatas dan kebenarannya bersifat relatif. ❖Tidak mungkin terjadi pertentangan antara yang pasti dari wahyu dan yang pasti dari ilmu eksperimental, apabila terjadi pertentangan pasti ada kesalahan dari menentukan kepastian salah satunya.
  • 5. ❖ Nash-nash wahyu diturunkan lafaz yang luas yang mencakup segala konsep yang benar dalam topik yang terus menerus muncul dari lain generasi ke generasi selanjutnya. ❖ Apabila terjadi pertentangan antara nash yang pasti dengan teori ilmiah maka teori itu harus ditolak, tetapi apabila terjadi kesesuaian maka nash merupakan pedoman atas kebenaran teori tersebut.
  • 6. AL-QUR’AN MERANGSANG PERKEMBANGAN IPTEK Al-Qur’an menegaskan bahwa manusia diciptakan oleh Allah dari bumi (tanah) agar manusia memakmurkannya. “….Dialah telah menciptakan kamu dari bumi (tanah) oleh menjadikanmu pemakmurnya” (Qs 11, 61). Adam sebagai khalifah Allah untuk mengelola dunia dibekali dengan ilmu memahami sifat-sifat alam (science)
  • 7. “ Dan dia mengajarkan kepada Adam nama- nama (benda-benda) seluruhnya, kemudian mengemukakan pada malaikat, lalu berfiman “Sebutkanlah kepadaku nama benda-benda atau jika kamu orang-orang yang benar (Qs 2, 31) Berdasarkan pemahaman itu umat Islam organisasi pertama sampai abad ke-5 Hijriah melakukan eksperimental science atau mengadakan penelitian dari Tobiah, (kealaman).
  • 8. SUNATULLAH (Ada yang tidak yang diwahyukan dan yang diwahyukan) Sunatullah tidak diwahyukan prosesnya tidak melibatkan manusia. Ada tiga sifatnya yaitu: 1. Exact (Qs 25: 2 dan 65: 3) 2. Immutable (Qs 6: 115 dan 17: 77) 3. Obyektive (Qs 21: 115) Sifat sanutullah Exact (pasti) Sifat alam yang pasti memberikan kemudahan bagi manusia untuk membuat rencana berdasarkan perhitungan. Misalnya titik didih 100 derajat celcius, grafitasi, siklus hidrologi, fotosintesis dll.
  • 9. Sifat sunatullah adalah immutable (tidak berubah-ubah). Dengan sifat sunatullah yang tetap, seorang ilmuwan dapat memperkirakan dan merencanakan setiap fenomena alam yang akan terjadi, setiap pakar IPTEK mudah memahami karena sifat alam yang konsisten.
  • 10. Sifat sunatullah obyektif (tidak memihak) Dapat kata ketahui siapa yang mematuhi sunatullah akan sukses sedangkan yang melangar atau tidak mengikuti sunatullah secara konsisten akan gagal. Misalnya sifat tangkal petir (lightning orrester). Al-Qur’an bukan hanya menjadi inspirasi permasalahan IPTEK melainkan juga dapat mengilhami jawaban atau penjelasan ilmiah. Ada dua pendekatan antara Al-Qur’an dan temuan IPTEK, yaitu pendekatan ke hulu dan ke hilir.
  • 11. Pendekatan ke hulu TI: Temuan IPTEK Al-Qur’an TI TI TI TI
  • 12. Pendekatan ke hilir C D E B Al-Qur’an F *Permasalahan * Pernyataan * Peradikian * Epistemologi A
  • 13. Sunatullah yang diwahyukan Cirinya melibatkan manusia dan time responya panjang. Oleh karena itu banyak ayat dalam Al-Qur’an manusia diminta mempelajari sejarah masa lampau sebagai bahan perbandingan untuk menyakinkan manusia akan kebenaran hukum-hukum Allah (oils: QS 3; 173-138)
  • 14. “Sesungguhnya telah berlaku sebelum kamu sunah Allah, karena itu berjalanlah di muka bumi dan perhatikan orang-orang yang mendustakan (rosul-rosul) Al-Qur’an ini adalah penerang bagi manusia dan petunjuk serta pelajaran bagi orang- orang taqwa (QS 3; 137-138)
  • 15. Sebagai contoh sunatullah yang diwahyukan antara lain surat Nur ayat 58 dan 59 yang menunjukan agar setiap orang tua mendidik anak mereka yang di bawah umur, agar meminta ijin setiap kali akan masuk kamar tidur orang tua mereka pada tiga masa (sebelum sesudah, saat meninggalkan pakaian dan setelah isak).
  • 16. PENGEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI SERTA PENGARUHNYA TERHADAP PEMAHAMAN AL QUR’AN
  • 17. Pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam pembahasan masalah pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dari segi Islam, sudah selayaknya bila kita meneliti kembali apa yang dikatakan oleh sumber ajarannya, yaitu Al Qur’an mengenai hal tersebut. Karena merupakan suatu rangkaian kegiatan yang mempunyai tujuan tertentu, maka perlu kita ungkapkan terlebih dahulu apa tujuan totalitas kegiatan manusia, yakni tujuan hidupnya di dunia ini menurut Islam.
  • 18. “Dan tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka menyembahKu (menghambakan diri kepadaKu)”. Surat Adz Dzariat : 56
  • 19. Arti disini adalah mengabdikan diri; bukan hanya sekedar sembahyang saja, tetapi melakukan semua yang diperintahkan-Nya dan yang disukai- Nya, termasuk pantang segala sesuatu yang dilarang-Nya dan yang tidak disukai-Nya, paling tidak sebagai layaknya seorang “abdi” atau hamba bertingkah laku terhadap pemiliknya.
  • 20. Sebagai makhluk yang menerima perintah sudah barang tentu manusia harus mencari bagaimana cara mendapatkan kebahagiaan akhirat dan bagaimana cara memperoleh kebahagiaan dunia itu
  • 21. Sabda Rasulullah SAW “Barang siapa menghendaki dunia maka ia haruslah memiliki ilmunya; dan barang siapa menghendaki akhirat maka ia harus memiliki ilmunya juga; dan barang siapa menghendaki keduanya maka haruslah ia menguasai kedua ilmu itu pula (HR. Turmudzi)” . ْ ‫ن‬َ‫م‬ ‫ا‬َ‫ر‬َ‫أ‬ ‫ا‬َ‫ي‬‫ُّن‬‫د‬‫َال‬‫د‬ ْ ‫ه‬‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬َ‫ف‬ ‫ا‬‫ب‬ ْ ‫ل‬ ْ ِ‫ل‬‫ع‬ ، ْ ‫ن‬َ‫م‬َ‫و‬ ْ ‫آخ‬‫َاْل‬‫د‬‫ا‬َ‫ر‬َ‫أ‬ ْ َ‫ة‬َ‫ر‬ ْ ‫ه‬‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬َ‫ف‬ ْ ِ‫ل‬‫ع‬‫ال‬‫ب‬ ، ْ ‫ن‬َ‫م‬َ‫و‬ ْ َ‫د‬‫ا‬َ‫ر‬َ‫أ‬ ‫ا‬َ‫م‬ُ‫ه‬ ْ ‫ه‬‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬َ‫ف‬ ْ ِ‫ل‬‫ع‬‫ال‬‫ب‬
  • 22. Al Qur’an Surat Al Baqarah : 2 “Kitab (Al Qur’an ini tak ada keraguan pada isinya petunjuk bagi orang-orang yang bertaqwa”.
  • 23. Yang dimaksudkan dengan “orang yang bertaqwa” adalah orang yang mengikuti segala perintah Allah SWT dan menjauhi semua larangan-Nya.
  • 24. “Dan Dialah yang menjadikan kamu khalifah di bumi”. Surat Fathir : 39
  • 25. Sebagai makhluk yang diberi kelebihan- kelebihan, manusia dijadikan penguasa di bumi dengan tugas, kewajiban dan segala tanggung jawabnya. Dia harus melakukan pengelolaan yang baik. Untuk itu ia harus mengetahui dan memahami benar-benar sifat dan kelakuan alam di sekitarnya yang harus dikelolanya itu.
  • 26. Mengingat pentingnya pemahaman sifat dan kelakuan alam di sekeliling kita ini, maka Allah SWT memerintahkan dalam Surat Yunus : 101.
  • 27. Surat Yunus : 101 “Katakanlah (wahai Muhammad): periksalah apa-apa yang ada di langit dan di bumi”.
  • 28. Dari kegiatan ini diharapkan orang dapat memperoleh pengetahuan yang berguna baginya dalam menjalankan peranannya sebagai khalifah di bumi. Malahan di dalam Surat Al Ghasyiyah : 17 – 21 dipertanyakan dan ditegurkan.
  • 29. Al Ghasyiyah : 17 – 21 “Apakah mereka tidak memperhatikan onta bagaimana ia diciptakan? Dan langit bagaimana ia ditinggikan? Dan gunung-gunung bagaimana ditegakkan? Dan bumi bagaimana ia dibentangkan? Maka berikanlah peringatan, karena sesungguhnya engkaulah pemberi peringatan”.
  • 30. Pemeriksaan dengan perhatian yang besar untuk mengetahui sesuatu memerlukan observasi yang berulang-ulang secara teliti serta pengumpulan data secara sistematis yang kemudian dianalisis untuk memperoleh suatu kesimpulan tentang apa yang diperiksa itu untuk dihimpun sebagai pengetahuan. Tetapi analisis terhadap suatu himpunan data untuk mencapai kesimpulan itu memerlukan kemampuan berfikir secara kritis. Yang demikian inipun ditegaskan sebagai petunjuk di dalam Al Qur’an Surat An Nahl : 11.
  • 31. Surat An Nahl : 11 “Dia menumbuhkan bagimu dengan air hujan itu, tanaman, zaitun, korma, anggur dan segala macam buah-buahan. Sesungguhnya yang demikian itu merupakan ayat-ayat Allah bagi orang-orang yang mempergunakan fikiran”.
  • 32. Namun untuk sampai pada kesimpulan- kesimpulan yang dapat dihimpun menjadi suatu sistem yang logis atau kesatuan yang rasional yang kita sebut ilmu pengetahuan perlu digunakan pertimbangan-pertimbangan yang melibatkan akal. Dan hal inipun dingkapkan dalam ayat lanjutannya yaitu Surat An Nahl : 12.
  • 33. Surat An Nahl : 12 “Dan Dia menundukkan siang dan malam, matahari dan bulan untukmu. Dan bintang-bintang ditundukkan dengan perintah Nya. Sesungguhnya di dalam gejala-gejala itu terdapat ayat-ayat Allah bagi orang-orang yang mempergunakan akal”.
  • 34. Memang, pentingnya penggunaan akal dalam pembentukan ilmu pengetahuan nyata dari petunjuk yang terdapat dalam Surat Az Zumar : 9.
  • 35. “Katakanlah (wahai Muhammad): apakah sama mereka yang berpengetahuan dan mereka yang tidak berpengetahuan. Sesungguhnya mereka yang menggunakan akallah yang dapat mengambil pelajaran”. Surat Az Zumar : 9
  • 36. Rangkaian kegiatan mulai dari observasi dan pengukuran yang dilakukan dalam pemeriksaan yang diperintahkan Allah SWT itu, dan penggunaan akal serta fikiran untuk menganalisa data untuk sampai pada kesimpulan yang rasional itulah kegiatan utama dari pada pengembangan ilmu pengetahuan pada umumnya. Ia bersifat empiris/eksperimental. Memang demikianlah seharusnya. Untuk mengetahui sifat dan kelakuan alam kita harus memeriksanya. Kita tidak duduk termenung untuk bermimpi dengan harapan akan menemukan hukum-hukum yang mengatur kelakuan alam.
  • 37. EPISTEMOLOGI VS TEOLOGI (MENURUT BEBERAPA AHLI) Materi ini disarikan dari Adnin Armas, M.A Direktur Eksekutif Insists/Anggota PP Majlis Tarjih Muhammadiyah PERTEMUAN 2
  • 38. Immanuel Kant (1724-1804): Metafisika adalah tidak mungkin Metafisika adalah ilusi transendent Pernyataan-pernyataan metafisis tidak memiliki nilai epistemologis RASIONALISME
  • 39. Teologi: Ludwig Feurbach (1804-1872): Prinsip filsafat yang paling tinggi adalah manusia. Sekalipun agama atau teologi menyangkal, namun pada hakikatnya, agamalah yang menyembah manusia (religion that worships man). Agama Kristen sendiri yang menyatakan Tuhan adalah manusia dan manusia adalah Tuhan (God is man, man is God). Agama akan menafikan Tuhan yang bukan manusia. Makna sebenarnya dari teologi adalah antropologi (The true sense of Theology is Anthropology). Agama adalah mimpi akal manusia (Religion is the dream of human mind). Epistemologi Vs Teologi
  • 40. Komunisme: Karl Marx (m. 1883): Agama adalah keluhan makhluk yang tertekan. Agama adalah candu rakyat. Agama adalah faktor sekunder, sedangkan faktor primernya adalah ekonomi. Epistemologi Vs Teologi
  • 41. Sosiologi: Auguste Comte: Agama merupakan bentuk keterbelakangan masyarakat. Masyarakat berkembang melalui tiga fase teoritis, yaitu: fase teologis (fase fiktif); fase metafisik (fase abstrak); dan fase saintifik (fase positif). Herbert Spencer: Agama bermula dari mimpi manusia tentang adanya spirit di dunia lain. Epistemologi Vs Teologi
  • 42. Psikologi Sigmund Freud (1858-1939): Doktrin-doktrin agama adalah ilusi. Agama sangat tidak sesuai realitas dunia. Bukan agama, tetapi hanya karya ilmiah, satu-satunya jalan untuk membimbing ke arah ilmu pengetahuan. Epistemologi Vs Teologi
  • 43. Friedrich Nietzsche (1844-1900): “There exists between religion and true science neither affinity, nor friendship, nor even enmity; they dwell on different stars.” (Antara agama dan sains yang betul, tidak terdapat keterkaitan, pesahabatan, bahkan permusuhan: keduanya menetap di bintang yang berbeda). Epistemologi Vs Teologi
  • 44. PERTEMUAN 3 EPISTEMOLOGI VS TEOLOGI (Postmodernisme dan Islam)
  • 45. Mohammed Arkoun: Pendekatan historisitas, sekalipun berasal dari Barat, namun pendekatan tersebut bukan hanya sesuai untuk warisan budaya Barat saja. Pendekatan tersebut dapat diterapkan dalam semua sejarah umat manusia. Tidak ada jalan lain dalam menafsirkan wahyu kecuali menghubungkannya dengan konteks historis. POSTMODERNISME & ISLAM
  • 46. POSTMODERNISME & ISLAM Mohammed Arkoun: Pendekatan historisitas akan menantang segala bentuk pensakralan dan penafsiran transenden yang dibuat teolog tradisional.
  • 47. Mohammed Arkoun: Pendekatan historisitas adalah baik karena membongkar lapisan-lapisan konsep al-Qur’an yang sudah mengendap lama dalam pandangan geologis kaum Muslim ortodoks yang membeku. POSTMODERNISME & ISLAM
  • 48. Mohammed Arkoun: Konsep al-Qur’an merupakan hasil rumusan tokoh-tokoh historis, yang mengangkat statusnya menjadi kitab suci. POSTMODERNISME & ISLAM
  • 49. POSTMODERNISME & ISLAM Mohammed Arkoun: Masalah-masalah yang selama ini telah ditekan, ditabukan, dibatasi, dilarang, dan semua itu diklaim sebagai sebuah kebenaran, jika didekonstruksi, maka semua diskursus tadi akan menjadi diskursus terbuka.
  • 50. POSTMODERNISME & ISLAM Mohammed Arkoun: Utsmani tidak lain hanyalah hasil sosial dan budaya masyarakat yang dijadikan “tak terfikirkan” disebabkan semata-mata kekuatan dan pemaksaan penguasa resmi.
  • 51. Syed Muhammad Naquib al-Attas: ❖ WAHYU MERUPAKAN SUMBER ILMU TENTANG REALITAS DAN KEBENARAN AKHIR BERKENAAN DENGAN MAKHLUK CIPTAAN DAN PENCIPTA. ❖ WAHYU MERUPAKAN DASAR KEPADA KERANGKA METAFISIS UNTUK MENGUPAS FILSAFAT SAINS SEBAGAI SEBUAH SISTEM YANG MENGGAMBARKAN REALITAS DAN KEBENARAN DARI SUDAT PANDANG RASIONALISME DAN EMPIRISISME.
  • 52. Syed Muhammad Naquib al-Attas: “Tanpa Wahyu, ilmu sains dianggap satu-satunya pengetahuan yang otentik (science is the sole authentic knowledge) dan ilmu pengetahuan hanya dikaitkan dengan fenomena. Akibatnya, kesimpulan kepada fenomena akan selalu berubah sesuai dengan perkembangan zaman. Tanpa Wahyu, realitas yang dipahami hanya terbatas kepada alam nyata ini yang dianggap satu-satunya realitas.”
  • 53. Islamisasi Ilmu Pengetahuan ⮚ ISMAIL RAJI AL-FARUQI (L. 1921)→ INTERNATIONAL INSTITUTE OF ISLAMIC THOUGHT (IIIT) ⮚ SYED MUHAMMAD NAQUIB AL-ATTAS (L. 1931)→INTERNATIONAL INSTITUTE OF ISLAMIC THOUGHT AND CIVILIZATION (ISTAC) ⮚ SEYYED HOSSEIN NASR (L. 1933)→TRADISIONALIST/SCIENTIA SACRA ⮚ ZIAUDDIN SARDAR (L. 1951) → IDJMALI
  • 54. ILMU-ILMU MODERN HARUS DIPERIKSA DENGAN TELITI. INI MENCAKUP METODE, KONSEP, PRADUGA, SIMBOL, DARI ILMU MODERN; BESERTA ASPEK- ASPEK EMPIRIS DAN RASIONAL, DAN YANG BERDAMPAK KEPADA NILAI DAN ETIKA; PENAFSIRAN HISTORISITAS ILMU TERSEBUT, BANGUNAN TEORI ILMUNYA, PRADUGANYA BERKAITAN DENGAN DUNIA, DAN RASIONALITAS PROSES-PROSES ILMIAH, TEORI ILMU TERSEBUT TENTANG ALAM SEMESTA, KLASIFIKASINYA, BATASANNYA, HUBUNG KAITNYA DENGAN ILMU-ILMU LAINNYA SERTA HUBUNGANNYA DENGAN SOSIAL HARUS DIPERIKSA DENGAN TELITI. Al-Attas : Proses Islamisasi
  • 55. Syed Muhammad Naquib al-Attas: PRA-SYARAT ISLAMISASI ILMU SESEORANG YANG MENGISLAMKAN ILMU PERLU MEMENUHI PRA-SYARAT, YAITU IA HARUS MAMPU MENGIDENTIFIKASI PANDANGAN-HIDUP ISLAM (THE ISLAMIC WORLDVIEW) SEKALIGUS MAMPU MEMAHAMI BUDAYA DAN PERADABAN BARAT.
  • 56. Syed Muhammad Naquib al-Attas: Proses Islamisasi ilmu pengetahuan kontemporer Islamisasi ilmu pengetahuan kontemporer melibatkan dua proses: (i) mengisolir unsur-unsur dan konsep-konsep kunci yang membentuk budaya dan peradaban Barat, dari setiap bidang ilmu pengetahuan modern saat ini, khususnya dalam ilmu pengetahuan humaniora. Bagaimanapun, ilmu-ilmu alam, fisika dan aplikasi harus diislamkan juga khususnya dalam penafsiran-penafsiran akan fakta-fakta dan dalam formulasi teori-teori. (ii) memasukkan unsur-unsur Islam beserta konsep-konsep kunci dalam setiap bidang dari ilmu pengetahuan saat ini yang relevant.
  • 57. Dampak Islamisasi Ilmu ⚫Membebaskan manusia dari magik, mitologi, animisme, tradisi budaya nasional yang bertentangan dengan Islam, dan kemudian dari kontrol sekular kepada akal dan bahasanya. ⚫membebaskan akal manusia dari keraguan (shakk), dugaan (Zann) dan argumentasi kosong (mira’) menuju keyakinan akan kebenaran mengenai realitas spiritual, intelligible dan materi. ⚫Mengeluarkan penafsiran-penafsiran ilmu pengetahuan kontemporer dari ideologi, makna dan ungkapan sekular.
  • 58. PERTEMUAN 4 DAN 5 AL-QUR’AN SEBAGAI SUMBER ILMU PENGETAHUAN DAN KEALAMAN
  • 59. AL-QUR’AN SEBAGAI SUMBER ILMU PENGETAHUAN DAN KEALAMAN Surat Al Anbiya’ 30 :
  • 60. Surat Yunus , 101 : Surat Al Qomar , 49 :
  • 61. Surat Ali Imron, 190-191 :
  • 62. Surat Adz Dhariyat 47 : Surat Fushshilat 53 :
  • 65. Surat An Nahl 11- 12 :
  • 66. PROSES TERJADINYA HUJAN AL-Quran menjelaskan hujan yang berisi tentang proses dan manfaat hujan seperti terdapat pada:
  • 67. Q.S Surat Al Hijr, 22 Dan Kami telah meniupkan angin untuk mengawinkan (tumbuh-tumbuhan) dan Kami turunkan hujan dari langit, lalu Kami beri minum kamu dengan air itu, dan sekali-kali bukanlah kamu yang menyimpannya.
  • 68. Q.S Surat Fathir, 9 Dan Allah, Dialah Yang mengirimkan angin; lalu angin itu menggerakkan awan, maka Kami halau awan itu kesuatu negeri yang mati lalu Kami hidupkan bumi setelah matinya dengan hujan itu. Demikianlah kebangkitan itu.
  • 69. Q.S Surat Ar Ruum, 48 Allah, Dialah yang mengirim angin, lalu angin itu menggerakkan awan dan Allah membentangkannya di langit menurut yang dikehendaki-Nya, dan menjadikannya bergumpal- gumpal; lalu kamu lihat hujan keluar dari celah-celahnya, maka apabila hujan itu turun mengenai hamba-hamba-Nya yang dikehendaki-Nya, tiba-tiba mereka menjadi gembira.
  • 70. Q.S Surat Al A’rof, 5 Maka tidak adalah keluhan mereka di waktu datang kepada mereka siksaan Kami, kecuali mengatakan: "Sesungguhnya kami adalah orang-orang yang zalim".
  • 71. Q.S Surat Al Furqon 49 Agar Kami menghidupkan dengan air itu negeri (tanah) yang mati, dan agar Kami memberi minum dengan air itu sebagian besar dari makhluk Kami, binatang-binatang ternak dan manusia yang banyak.
  • 72. Q.S Surat Ar Ra’ad, 11 Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia.
  • 73. Tahap-tahap pembentukan hujan dijelaskan dengan tepat dan terperinci dalam Al-Quran berabad abad lalu:
  • 74. Pertama “Dialah yang mengirimkan angin………..” Gelembung gelembung udara dengan jumlah tak terhitung yang terbentuk melalui pembuihan di lautan, pecah terus menerus, dan menyebabkan partikel partikel air tersembur ke langit. Partikel partikel yang kaya akan garam ini lalu diangkat oleh angin dan bergerak ke atas di atmosfir. Partikel partikel yang disebut aerosol ini membentuk awan dengan mengumpulkan uap air yang naik dari laut sebagai titik-titik kecil dengan mekanisme yang disebut “ perangkap air”
  • 75. Kedua “…..lalu angin itu menggerakan awan dan Allah membentangkanya di langit menurut yang dikehendaki-Nya dan menjadikanya bergumpal- gumpal……” Awan-awan terbentuk dari uap air yang mengembun disekeliling butir-butir garam atau partikel-partikel debu diudara. Karena air hujan dalam hal ini sangat kecil (dengan diameter antara 0,01 dan 0,02 mm), awan-awan itu bergantungan diudara dan terbentang di langit. Jadi, langit ditutupi dengan awan-awan
  • 76. Ketiga “…..lalu kamu lihat air hujan keluar dari celah-celahnya…..” Partikel-partikel air yang mengelilingi butir butir garam dan partikel-partikel debu itu mengental dan membentuk air hujan. Jadi, air hujan ini, yang menjadi lebih berat daripada udara, bertolak dari awan dan mulai jatuh ke tanah sebagai hujan.
  • 77. Dan Yang menurunkan air dari langit menurut kadar (yang diperlukan) lalu Kami hidupkan dengan air itu negeri yang mati, seperti itulah kamu akan dikeluarkan (dari dalam kubur).
  • 78. Kadar hujan ini lagi-lagi ditemukan melalui penelitian modern. Diperkirakan dalam satu detik, sekitar 16 juta ton air menguap dari bumi yang berarti 513 triliun ton air per tahun. Angka ini ternyata sama dengan jumlah hujan yang jatuh ke bumi dalam satu tahun. Hal ini berarti air senantiasa berputar dalam siklus yang seimbang menurut “ukuran” atau “ kadar” tertentu. Kehidupan di bumi bergantung pada siklus air ini. Dengan semua teknologi yang ada di dunia ini, manusia tidak akan mampu membuat siklus seperti ini.
  • 79.
  • 84. At Thalaq 12 : Hud 12 :
  • 88. An Naml 88 : An Naba’ 6,7 :
  • 90.
  • 92. Hingga pertengahan abad ke 20, pandangan ilmuwan bahwa alam semesta tidak terbatas dan terus ada sepanjang masa. • Pandangan tersebut dinamakan “TEORI MODEL ALAM STATIS” (alam semesta tidak berawal dan tidak berakhir).
  • 93. � ASAL USUL ALAM SEMESTA dijabarkan Al Qur’an. (QS. Al An’am, 6: 101) “Dia Pencipta langit dan bumi. Bagaimana Dia mempunyai anak, padahal Dia tidak mempunyai isteri. Dia menciptakan segala sesuatu dan Dia mengetahui segala sesuatu”. (QS. Al An’am, 6: 101)
  • 95. ALAM SEMESTA MENGEMBANG “Dan langit itu Kami bangun dengan kekuasaan (Kami) dan sesungguhnya Kami benar-benar berkuasa”. (QS. Adz Dzariyat, 51: 47)
  • 96. �Kata LANGIT adalah jagat raya. Jagat raya MELUAS, di dalam bahasa Arab INNA LAMUSI UNA yang berarti “Sesungguhnya kami benar-benar meluaskannya”. Kata MUSI UNA berasal dari kata AWSA’A yang berarti MENGEMBANG.
  • 97. � SAINS MODERN sependapat alam semesta mengembang yang diteliti oleh : ❖ Fisikawan Rusia Alexander Friedmann ❖ Kosmologi Belgia George Lemaitre ❖ Astronomi Amerika Edwin Hubble Edwin Hubble dengan teleskop raksasanya George Lemaitre
  • 98. Dari peristiwa Big Bang, alam semesta berkembang terus dengan kecepatan yang sangat tinggi. Para ilmuwan membandingkan peristiwa ini dengan permukaan balon yang mengembang.
  • 99. AKHIR ALAM SEMESTA (BIG CRUNCH) Teori Big Crunch menunjukkan bahwa alam semesta, yang mulai mengembang sejak Big Bang, akan runtuh dengan sendirinya dengan kecepatan yang menarik. Berdasarkan teori ini, runtuhnya alam semesta akan berlanjut sampai alam semesta kehilangan massanya dan menjadi satu titik yang sangat kecil.
  • 100. �KONSEP AL QUR’AN “(Yaitu) pada hari Kami gulung langit sebagai menggulung lembaran - lembaran kertas. Sebagaimana Kami telah memulai panciptaan pertama, begitulah Kami akan mengulanginya. Itulah suatu janji yang pasti Kami tepati; Sesungguhnya, kamilah yang akan melaksanakannya”. (QS. Al Anbiya, 21: 104)
  • 101. “Dan mereka tidak mengagungkan Allah dengan pengagungan yang semestinya, padahal bumi seluruhnya dalam genggaman-Nya pada Hari Kiamat dan langit digulung dengan tangan kanan-Nya. Maha suci Tuhan dan Maha tinggi Dia dari apa yang mereka sekutukan”. (QS. Az Zumar, 39: 67)
  • 102. ALAM SEMESTA DICIPTAKAN DARI ASAP PANAS
  • 103. “Dan Dia menciptakan di bumi itu gunung-gunung yang kokoh di atasnya. Dia memberkahinya dan Dia menentukan padanya kadar makanan-makanan (penghuni)nya dalam empat masa. (Penjelasan itu sebagai jawaban) bagi orang-orang yang bertanya. Kemudian, Dia menuju kepada penciptaan langit dan langit itu masih merupakan asap, lalu Dia berkata kepadanya dan kepada bumi: "Datanglah kamu keduanya menurut perintah-Ku dengan suka hati atau terpaksa". keduanya menjawab: "Kami datang dengan suka hati“”. (QS. Fushshilat, 41: 10-11)
  • 104. �Kata bahasa Arab SAMA’ yang berarti alam semesta, kata DUKHANUN yang berarti asap, menggambarkan sebelum alam terbentuk terdiri asap kosmik panas, mengandung gumpalan gas yang berisi partikel-partikel dan bergerak dengan substansi padat.
  • 105. LANGIT DAN BUMI “Dan Apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka, mengapakah mereka tiada juga beriman?”. (QS. Al Anbiya, 21: 30)
  • 106. Proses Big Bang yang membuktikan bahwa Allah menciptakan alam semesta dari ketiadaan. Teori Big Bang sudah dibuktikan secara ilmiah. Meskipun beberapa ilmuwan berusaha maksimal untuk mencari teori alternatif yang menentang Big Bang, bukti-bukti ilmiah Big Bang telah diterima seluruhnya oleh komunitas ilmuwan.
  • 107. LAPISAN ATMOSFER Fakta tentang alam semesta dinyatakan didalam Al Qur’an adalah langit terdiri dari tujuh lapis. “Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu dan Dia berkehendak (menciptakan) langit, lalu dijadikan-Nya tujuh langit. Dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu”. (QS. Al Baqarah, 2: 29)
  • 108.
  • 109. “Kemudian, Dia menuju kepada penciptaan langit dan langit itu masih merupakan asap, lalu Dia berkata padanya dan kepada bumi, "Datanglah kamu keduanya menurut perintah-Ku dengan suka hati atau terpaksa". Keduanya menjawab, "Kami datang dengan suka hati“. Maka, Dia menjadikannya tujuh langit dalam dua masa. Dia mewahyukan pada tiap-tiap langit urusannya. Dan Kami hiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang yang cemerlang dan Kami memeliharanya dengan sebaik-baiknya. Demikianlah ketentuan yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui”. (QS. Fushshilat, 41: 11-12)
  • 110. Atmosfer hanya membiarkan sinar-sinar yang bermanfaat bagi kehidupan yang dapat mencapai bumi. Sebagai contoh, sinar ultraviolet tepi yang berhasil masuk sebagian ke bumi dapat membantu fotosintesis tanaman dan kelangsungan hidup seluruh makhluk.
  • 111. Menurut Limited Fine Mesh Model (LFMMII), ketujuh lapisan atmosfer tersebut adalah sebagai berikut: 1. Troposfer 2. Stratosfer 3. Mesosfer 4. Termosfer 5. Eksosfer 6. Ionosfer 7. Magnetosfer
  • 112. “Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah telah menciptakan tujuh langit bertingkat- tingkat?”. (QS. Nuh, 71: 15)
  • 113. “Yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. Kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Tuhan yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang. Maka, lihatlah berulang-ulang, adakah kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang?”. (QS. Al Mulk, 67: 3)
  • 114. LANGIT YANG MENGEMBALIKAN Ayat 11, Surat Ath Thariq didalam Al Qur’an mengacu pada fungsi pengembalian yang dimiliki langit. “Demi langit yang mengandung hujan”. (QS. Ath Thariq, 86: 11) Kata RAJ’I yang ditafsirkan MENGANDUNG HUJAN, didalam konteks ini juga bermakna MENGIRIM KEMBALI atau MENGEMBALIKAN.
  • 115. Keberadaan air di bumi sangat penting bagi kehidupan. Salah satu faktor yang berpengaruh pada pembentukan air adalah troposfer, salah satu lapisan atmosfer. Lapisan troposfer membuat air yang menguap dari permukaan bumi berkondensasi dan kembali turun dalam bentuk hujan. Lapisan atmosfer yang menahan sinar-sinar yang dapat membahayakan kehidupan di bumi adalah ozonosfer. Ozonosfer memantulkan sinar-sinar kosmik yang merusak seperti ultraviolet kembali ke ruang angkasa sehingga mencegah mereka mencapai bumi yang dapat membahayakan kehidupan Lapisan ionosfer, satu dari lapisan teratas atmosfer, memantulkan gelombang radio dari pemancar kembali jatuh ke bumi sehingga dapat ditangkap meskipun dengan jarak yang sangat jauh.
  • 116. � LAPISAN TROPOSFER (13 – 15 km), mengumpulkan uap air yang naik dari muka bumi. � LAPISAN OZON (25 km), memantulkan radiasi sinar ultraviolet ke ruang angkasa. � LAPISAN IONOSFER, memantulkan kembali pancaran gelombang radio dan satelit dari bumi.
  • 118. Secara umum sejarah peradaban Islam terbagi menjadi tiga periode, pertama periode klasik (650-1250M) kedua periode pertengahan (1250- 1800M) ketiga periode modern (1800M-sekarang)
  • 119. Bagi umat Islam mempelajari dan mendalami IPTEK merupakan suatu kewajiban, karena Al-Qur’an berfungsi sebagai petunjuk yang membimbing umaatnya menuju pintu kemajuan. Wahyu yang pertama Iqra’ mengandung maka yang sangat luas, mengajak umat untuk menelaah, meneliti, mengetahui ciri-ciri alam yang bermanfaat untuk manusia
  • 120. Ilmuwan dalam pengembangan IPTEK Jabir Ibn Hayyan (721-815) Jabir adalah orang yang pertama menggunakan metode empiris dalam kegiatan observasi. Jabir mendirikan bengkel dan menggunakan tungku untuk mengolah mineral dan mengekstraksi zat kimia dari mineral tersebut dan mengklasifikasinya
  • 121. Abu Ja’far Muhammad Ibn Musa Al- Khawarizmi (780-850) atau Algorism, memperkenalkan bilangan dalam ilmu hitung atau aritmatika, ahli geografi dan astronomi. Buku nya yang terkenal adalah Al-Jibru Wal Muqabbalah. Al- Khawarizmi menggunakan aprokmisasi = phi
  • 122. Abu Ali al-Hasan Ibn al-Haidsam (965-1039), atau Al-Hasen adalah ahli fisika muslim terbesar. Menulis hampir 200 karya tentang matematika, fisika, astronomi dan ilmu medis. Ia juga memasukan anasir hipotesis dan verifikasi dengan eksperimen
  • 123. Muhammad Ibn Zakaria al-Rozi (685-925) menggunakan alat khusus proses yang lazim dilakukan ahli kimia, seperti distalasi, kalsinasi, dsb. Buku-buku al-rozi digunakan sebagai buku pegangan labolatorium kimia pertama di dunia.
  • 124. Muhammad Ibn Musa Ibn Isa Kamal al-Din al-Damiri (wafat 1349) menulis karya besar “Hayat Al-Hayawan Al-Qubra” sebuah ensiklopedi zoologi. Dan Khayrudin yang hidup abad ke-15 adalah arsitektur besar dari Turki.
  • 125. Abu al-Royhan Muhammad Ibn Muhammad al-Biruni adalah ilmuwan yang banyak menguasai berbagai disiplin ilmu antara lain matematika, astronomi, kedokteran, dan ahli agama
  • 127. Setelah umat Islam mampu menjadi imam dunia dalam berbagai bidang kemudian umat Islam mengalami masa kemunduran dan kelemahan. Pada masa pertengahan ini, umat Islam menjadi makmum sedangkan umat lain menjadi imamnya. Kejayaan dan kebesaran hanya tinggal kenangan, sedangkan umat lain menikmati kejayaan baru
  • 128. Ada beberapa faktor yang menyebabkan lemahnya dan mundurnya umat Islam dalam bidang pengetahuan antara lain sbb : �Faktor internal umat Islam yaitu kondisi politik yang melemah dan terjadinya perebutan kekuasaan diantara penguasa- penguasa muslim �Fanatisme golongan yang berlebihan, hingga sekelompok golongan muslim tidak memberikan kesempatan pada golongan lain untuk maju mengembangkan agama Islam
  • 129. �Hidup mewah dikalangan istana yang mematikan semangat juang untuk mengamalkan dan mengembangkan ajaran Islam �Bercampurnya ajaran Islam dengan paham-paham dari luar yang menyumbat kemajuan dan kebebasan berfikir
  • 130. �Hidup suburnya mistisme yang salah (tasauf palsu) dikalangan umat sehingga melahirkan kemalasan untuk berijtihad �Berbagai faktor ekstrenal berupa rong- rongan dari kekuatan lain seperti Jenges-Khan, Hulugu-Khan, dll yang sengaja ingin menghancurkan umat Islam.
  • 131. Seiring dengan sibuknya umat Islam menghadapi berbagai persoalan internal maupun eksternal yang mengakibatkan menurunnya aktivitas yang berkaitan dengan IPTEK, berbagai aktivitas orang Eropa non muslim semakin meningkat misalnya penyalinan karya ilmiah umat muslim berlangsung besar-besaran, juga pengiriman pemuda-pemuda untuk belajar di Universitas Islam di Cordoba dan Toledo
  • 132. Sejarah berbalik, berbagai penemuan ilmiah yang tadinya banyak ditemukan oleh ilmuwan muslim sekarang digantikan oleh ilmuwan non muslim, misalnya : dalam bidang Fisika, Geordano Bruno (1547-1600), Isaac Newton (1642-1727) penulis buku Prinsipia Mathematica yang sangat terkenal, Michael Faraday (1791-1866), eksperimentator besar dalam bidang kelistrikan.
  • 133. James Clark Maxwell (1831-879) seorang teoritikes fisika yang berhasil merumuskan hukum dasar elektromagnetik dalam bentuk matematis, Mark Planck (1858-1947) dengan teori Quantum, Albert Einstein (1879-1955) dengan teori relativitasnya. Selain itu Erwin Schroedinger, Max Born, Werner Heisenber, Wolfgang Pauli mengembangkan mekanika Quantum.
  • 134. Lapisan Bumi Salah satu informasi tentang bumi yang diberikan Al-Quran adalah keserupaannya dengan aspek tujuh lapis yang dimiliki langit.
  • 135. “Allah lah yang menciptakan tujuh langit dan seperti itu pula bumi. Perintah Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu dan sesungguhnya Allah ilmu-Nya benar-benar meliputi segala sesuatu” (QS. Ath-Thalaq,12) ُ ‫ه‬ َ ‫ّللا‬ ‫ي‬ِ‫ذ‬َ‫ل‬‫ا‬ َُ‫ق‬َ‫ل‬َ‫خ‬ َُ‫ع‬ْ‫ب‬َ‫س‬ ُ ‫ات‬َ‫او‬َ‫م‬َ‫س‬ ُِ‫م‬َ‫و‬ َُ‫ن‬ ُ ِ ‫ض‬ْ‫ر‬َ ْ ‫اْل‬ َُ‫ن‬‫ه‬‫ه‬َ‫ل‬ْ‫ث‬ِ‫م‬ ُ َ‫ن‬َ‫ت‬َ‫ي‬ ُ ‫ه‬َُ‫َّز‬ ُ‫ه‬‫ر‬ْ‫م‬َ ْ ‫اْل‬ َُ‫ن‬‫ه‬‫ه‬َ‫ن‬ْ‫ي‬َ‫ب‬ ‫وا‬‫ه‬‫م‬َ‫ل‬ْ‫ع‬َ‫ت‬ِ‫ل‬ َُ‫ن‬َ‫أ‬ ُ َ َ ‫ّللا‬ ُ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ُِ‫هل‬‫ك‬ ُ ‫ء‬ْ‫َي‬‫ش‬ ُ ‫ير‬ِ‫د‬َ‫ق‬ َُ‫و‬ َُ‫ن‬َ‫أ‬ ُ َ َ ‫ّللا‬ ُْ‫د‬َ‫ق‬ ُ َ‫ط‬‫ا‬َ‫ح‬َ‫أ‬ ُِ‫هل‬‫ك‬ِ‫ب‬ ُ ‫ء‬ْ‫َي‬‫ش‬ ‫ا‬ً‫م‬ْ‫ل‬ِ‫ع‬
  • 136. Sumber ilmiah membernarkan informasi dalam ayat tersebut dengan menjelaskan bahwa bumi terdiri atas tujuh lapis yang diidentifikasi ilmuwan sbb : �Lapisan Pertama : Litosfer (air) �Lapisan Kedua : Litosfer (daratan) �Lapisan Ketiga : Astenosfer
  • 137. �Lapisan Keempat : Mantel atas �Lapisan Kelima : Mantel bawah �Lapisan Keenam : Inti luar �Lapisan Ketujuh : Inti dalam
  • 138.
  • 140. Al-Quran mengarahkan perhatian kita pada fungsi geologi pentingnya peran gunung. “Dan telah kami jadikan di bumi ini gunung-gunung yang kokoh supaya bumi itu (tidak) guncang bersama mereka dan telah kami jadikan (pula) dibumi ini jalan-jalan yang luas agar mereka mendapat petunjuk” (QS. Al-Anbiya, 31) ‫ا‬َ‫ن‬ْ‫ل‬َ‫ع‬َ‫ج‬َ‫و‬ ‫ي‬ِ‫ف‬ ِ ِ‫ض‬ْ‫ر‬َ ْ ‫اْل‬ ِ ِ‫س‬‫ا‬َ‫و‬َ‫ر‬ َِ‫ي‬ ِْ‫ن‬َ‫أ‬ ِ َ‫د‬‫ي‬ِ‫م‬َ‫ت‬ ِْ‫م‬ِ‫ه‬ِ‫ب‬ ‫ا‬َ‫ن‬ْ‫ل‬َ‫ع‬َ‫ج‬َ‫و‬ ‫ي‬ِ‫ف‬ ‫ا‬َ‫ه‬ ‫ا‬ً‫ج‬‫ا‬َ‫ج‬ِ‫ف‬ ًِ ‫ل‬ُ‫ب‬ ُ ‫س‬ ِْ‫م‬ُ‫ه‬َّ‫ل‬َ‫ع‬َ‫ل‬ َِ‫ون‬ُ‫د‬َ‫ت‬ْ‫ه‬َ‫ي‬
  • 141. Sebagaimana dapat kita kaji, ayat tersebut menyatakan bahwa gunung- gunung berfungsi meredam guncangan dipermukaan bumi. Kenyataan ini tidak diketahui oleh siapapun pada masa ketika Al-Quran diturunkan, bahkan fakta ini baru terungkap sebagai hasil riset geologi modern.
  • 142. Awalnya manusia mengira gunung- gunung hanyalah tonjolan dipermukaan bumi namun para ilmuwan mendapati kenyataan lain dan bagian yang disebut sebagai akar gunung menghujam kebawah mencapai 10-15 kali tinggi gunung itu sendiri. Dengan kondisi ini gunung bereperan serupa dengan paku (pasak) yang ditancapkan untuk mendirikan tenda. Gunug Everest dengan ketinggian 9 km mempunyai akar lebih dari 125 km.
  • 143.
  • 144.
  • 145.
  • 147. Dr. Frank Press mantan Presiden Akademi Sains Nasional AS dalam bukunya dalam judul EARTH yang masih digunakan sebagai buku teks diberbagai universitas menyatakan bahwa gunung- gunung ibarat pasak tertanam jauh dipermukaan bumi
  • 148. “Bukankah kami telah menjadikan bumi itu sebagai hamparan? Dan gunung-gunung sebagai pasak?” (QS.An-Naba’,6-7) O ِْ‫م‬َ‫ل‬َ‫أ‬ ِِ‫ل‬َ‫ع‬ْ‫ج‬َ‫ن‬ َِ‫ض‬ْ‫ر‬َ ْ ‫اْل‬ ِ ِ‫م‬ ‫ا‬ًً‫ا‬َ‫ه‬ O ِ َ‫ل‬‫ا‬َ‫ب‬ِ‫ج‬ْ‫ال‬َ‫و‬ ‫ا‬ًً‫ا‬َ‫ت‬ْ‫و‬َ‫أ‬
  • 149. “dan gunung-guung dipancangkannya dengan teguh” (QS. An-Nazi’at ,32) ِ َ‫ل‬‫ا‬َ‫ب‬ِ‫ج‬ْ‫ال‬َ‫و‬ ‫ا‬َ‫اه‬ َ ‫س‬ْ‫ر‬َ‫أ‬ ﴿ ٣٢ ﴾
  • 150. Dalam sebuah ayat kita diberitahu bahwa gunung-gunung tidak diam sebagai tampaknya, tetapi bergerak bagaikan awan.
  • 151. “Dan kamu lihat gunung-gunung itu kamu sangka dia tetap ditempatnya padahal ia berjalan seperti jalannya awan” (QS. An-Naml, 88)
  • 152. Dan Apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka Mengapakah mereka tiada juga beriman?
  • 153. Hai jama'ah jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, Maka lintasilah, kamu tidak dapat menembusnya kecuali dengan kekuatan.
  • 154. Allah, Dialah yang mengirim angin, lalu angin itu menggerakkan awan dan Allah membentangkannya di langit menurut yang dikehendaki-Nya, dan menjadikannya bergumpal-gumpal; lalu kamu Lihat hujan keluar dari celah- celahnya, Maka apabila hujan itu turun mengenai hamba- hamba-Nya yang dikehendakiNya, tiba-tiba mereka menjadi gembira.
  • 155. Dan kamu Lihat gunung-gunung itu, kamu sangka Dia tetap di tempatnya, Padahal ia berjalan sebagai jalannya awan. (Begitulah) perbuatan Allah yang membuat dengan kokoh tiap-tiap sesuatu; Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.
  • 156. Tuhan yang memelihara kedua tempat terbit matahari dan Tuhan yang memelihara kedua tempat terbenamnya (QS Arrahman, 17) ِ ‫ب‬َ‫ر‬ ِِ‫ن‬ْ‫ي‬َ‫ق‬ِ‫ر‬ ْ ‫ش‬َ‫م‬ْ‫ال‬ ِ ‫ب‬َ‫ر‬َ‫و‬ ِِ‫ن‬ْ‫ي‬َ‫ب‬ِ‫ر‬ْ‫غ‬َ‫م‬ْ‫ال‬
  • 157. Lihat Video berikut ini 19. Dia membiarkan dua lautan mengalir yang keduanya kemudian bertemu, 20. antara keduanya ada batas yang tidak dilampaui masing-masing (QS Arrahman, 19-20).
  • 158.
  • 159. 7. dan gunung-gunung sebagai pasak? (QS An Naba, 7) 6. Bukankah Kami telah menjadikan bumi itu sebagai hamparan? (QS. An Naba,6)