Publicité
Publicité

Contenu connexe

Publicité

ISLAMI DAN DISIPLIN ILMU - fixed (1).pptx

  1. Islam dan Disiplin Ilmu OLEH : Dr.IR. H. SOEDARSONO, M.SI. FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG (UNISSULA) SEMARANG Jl. Raya Kaligawe Km. 4 PO BOX 1054 Semarang 50112
  2. Assalamu’alaikum Wr. Wb
  3. MUKJIZAT ILMIAH DALAM AL-QUR’AN I’jaz (mukjizat) secara etimologi dari kata al I’jaz merupakan masdar (abstract noun) dari kata a’jiza yang berarti mengungguli, Mukjizat menurut para ulama adalah suatu yang luar biasa dan tidak tertandingi. Ilmu adalah pengetahuan tentang kesesuaian berdasarkan sifat atau hakikatnya. Dengan sifat yang dicari bisa terungkap dengan jelas, yang dimaksud dalam pembahasan ini adalah ilmu yang eksperimental. Mukjizat ilmiah adalah pemberitaan Al-Qur’an tentang hakikat sesuatu yang dapat dibuktikan oleh ilmu eksperimental dan belum tercapai kesemuanya krena keterbatasan sarana manusia pada jaman Rasullullah
  4. KAIDAH-KAIDAH KAJIAN MUKJIZAT ILMIAH ❖Ilmu Allah bersifat universal dan kebenaran yang mutlak ilmu manusia terbatas dan kebenarannya bersifat relatif. ❖Tidak mungkin terjadi pertentangan antara yang pasti dari wahyu dan yang pasti dari ilmu eksperimental, apabila terjadi pertentangan pasti ada kesalahan dari menentukan kepastian salah satunya.
  5. ❖ Nash-nash wahyu diturunkan lafaz yang luas yang mencakup segala konsep yang benar dalam topik yang terus menerus muncul dari lain generasi ke generasi selanjutnya. ❖ Apabila terjadi pertentangan antara nash yang pasti dengan teori ilmiah maka teori itu harus ditolak, tetapi apabila terjadi kesesuaian maka nash merupakan pedoman atas kebenaran teori tersebut.
  6. AL-QUR’AN MERANGSANG PERKEMBANGAN IPTEK Al-Qur’an menegaskan bahwa manusia diciptakan oleh Allah dari bumi (tanah) agar manusia memakmurkannya. “….Dialah telah menciptakan kamu dari bumi (tanah) oleh menjadikanmu pemakmurnya” (Qs 11, 61). Adam sebagai khalifah Allah untuk mengelola dunia dibekali dengan ilmu memahami sifat-sifat alam (science)
  7. “ Dan dia mengajarkan kepada Adam nama- nama (benda-benda) seluruhnya, kemudian mengemukakan pada malaikat, lalu berfiman “Sebutkanlah kepadaku nama benda-benda atau jika kamu orang-orang yang benar (Qs 2, 31) Berdasarkan pemahaman itu umat Islam organisasi pertama sampai abad ke-5 Hijriah melakukan eksperimental science atau mengadakan penelitian dari Tobiah, (kealaman).
  8. SUNATULLAH (Ada yang tidak yang diwahyukan dan yang diwahyukan) Sunatullah tidak diwahyukan prosesnya tidak melibatkan manusia. Ada tiga sifatnya yaitu: 1. Exact (Qs 25: 2 dan 65: 3) 2. Immutable (Qs 6: 115 dan 17: 77) 3. Obyektive (Qs 21: 115) Sifat sanutullah Exact (pasti) Sifat alam yang pasti memberikan kemudahan bagi manusia untuk membuat rencana berdasarkan perhitungan. Misalnya titik didih 100 derajat celcius, grafitasi, siklus hidrologi, fotosintesis dll.
  9. Sifat sunatullah adalah immutable (tidak berubah-ubah). Dengan sifat sunatullah yang tetap, seorang ilmuwan dapat memperkirakan dan merencanakan setiap fenomena alam yang akan terjadi, setiap pakar IPTEK mudah memahami karena sifat alam yang konsisten.
  10. Sifat sunatullah obyektif (tidak memihak) Dapat kata ketahui siapa yang mematuhi sunatullah akan sukses sedangkan yang melangar atau tidak mengikuti sunatullah secara konsisten akan gagal. Misalnya sifat tangkal petir (lightning orrester). Al-Qur’an bukan hanya menjadi inspirasi permasalahan IPTEK melainkan juga dapat mengilhami jawaban atau penjelasan ilmiah. Ada dua pendekatan antara Al-Qur’an dan temuan IPTEK, yaitu pendekatan ke hulu dan ke hilir.
  11. Pendekatan ke hulu TI: Temuan IPTEK Al-Qur’an TI TI TI TI
  12. Pendekatan ke hilir C D E B Al-Qur’an F *Permasalahan * Pernyataan * Peradikian * Epistemologi A
  13. Sunatullah yang diwahyukan Cirinya melibatkan manusia dan time responya panjang. Oleh karena itu banyak ayat dalam Al-Qur’an manusia diminta mempelajari sejarah masa lampau sebagai bahan perbandingan untuk menyakinkan manusia akan kebenaran hukum-hukum Allah (oils: QS 3; 173-138)
  14. “Sesungguhnya telah berlaku sebelum kamu sunah Allah, karena itu berjalanlah di muka bumi dan perhatikan orang-orang yang mendustakan (rosul-rosul) Al-Qur’an ini adalah penerang bagi manusia dan petunjuk serta pelajaran bagi orang- orang taqwa (QS 3; 137-138)
  15. Sebagai contoh sunatullah yang diwahyukan antara lain surat Nur ayat 58 dan 59 yang menunjukan agar setiap orang tua mendidik anak mereka yang di bawah umur, agar meminta ijin setiap kali akan masuk kamar tidur orang tua mereka pada tiga masa (sebelum sesudah, saat meninggalkan pakaian dan setelah isak).
  16. PENGEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI SERTA PENGARUHNYA TERHADAP PEMAHAMAN AL QUR’AN
  17. Pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam pembahasan masalah pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dari segi Islam, sudah selayaknya bila kita meneliti kembali apa yang dikatakan oleh sumber ajarannya, yaitu Al Qur’an mengenai hal tersebut. Karena merupakan suatu rangkaian kegiatan yang mempunyai tujuan tertentu, maka perlu kita ungkapkan terlebih dahulu apa tujuan totalitas kegiatan manusia, yakni tujuan hidupnya di dunia ini menurut Islam.
  18. “Dan tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka menyembahKu (menghambakan diri kepadaKu)”. Surat Adz Dzariat : 56
  19. Arti disini adalah mengabdikan diri; bukan hanya sekedar sembahyang saja, tetapi melakukan semua yang diperintahkan-Nya dan yang disukai- Nya, termasuk pantang segala sesuatu yang dilarang-Nya dan yang tidak disukai-Nya, paling tidak sebagai layaknya seorang “abdi” atau hamba bertingkah laku terhadap pemiliknya.
  20. Sebagai makhluk yang menerima perintah sudah barang tentu manusia harus mencari bagaimana cara mendapatkan kebahagiaan akhirat dan bagaimana cara memperoleh kebahagiaan dunia itu
  21. Sabda Rasulullah SAW “Barang siapa menghendaki dunia maka ia haruslah memiliki ilmunya; dan barang siapa menghendaki akhirat maka ia harus memiliki ilmunya juga; dan barang siapa menghendaki keduanya maka haruslah ia menguasai kedua ilmu itu pula (HR. Turmudzi)” . ْ ‫ن‬َ‫م‬ ‫ا‬َ‫ر‬َ‫أ‬ ‫ا‬َ‫ي‬‫ُّن‬‫د‬‫َال‬‫د‬ ْ ‫ه‬‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬َ‫ف‬ ‫ا‬‫ب‬ ْ ‫ل‬ ْ ِ‫ل‬‫ع‬ ، ْ ‫ن‬َ‫م‬َ‫و‬ ْ ‫آخ‬‫َاْل‬‫د‬‫ا‬َ‫ر‬َ‫أ‬ ْ َ‫ة‬َ‫ر‬ ْ ‫ه‬‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬َ‫ف‬ ْ ِ‫ل‬‫ع‬‫ال‬‫ب‬ ، ْ ‫ن‬َ‫م‬َ‫و‬ ْ َ‫د‬‫ا‬َ‫ر‬َ‫أ‬ ‫ا‬َ‫م‬ُ‫ه‬ ْ ‫ه‬‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬َ‫ف‬ ْ ِ‫ل‬‫ع‬‫ال‬‫ب‬
  22. Al Qur’an Surat Al Baqarah : 2 “Kitab (Al Qur’an ini tak ada keraguan pada isinya petunjuk bagi orang-orang yang bertaqwa”.
  23. Yang dimaksudkan dengan “orang yang bertaqwa” adalah orang yang mengikuti segala perintah Allah SWT dan menjauhi semua larangan-Nya.
  24. “Dan Dialah yang menjadikan kamu khalifah di bumi”. Surat Fathir : 39
  25. Sebagai makhluk yang diberi kelebihan- kelebihan, manusia dijadikan penguasa di bumi dengan tugas, kewajiban dan segala tanggung jawabnya. Dia harus melakukan pengelolaan yang baik. Untuk itu ia harus mengetahui dan memahami benar-benar sifat dan kelakuan alam di sekitarnya yang harus dikelolanya itu.
  26. Mengingat pentingnya pemahaman sifat dan kelakuan alam di sekeliling kita ini, maka Allah SWT memerintahkan dalam Surat Yunus : 101.
  27. Surat Yunus : 101 “Katakanlah (wahai Muhammad): periksalah apa-apa yang ada di langit dan di bumi”.
  28. Dari kegiatan ini diharapkan orang dapat memperoleh pengetahuan yang berguna baginya dalam menjalankan peranannya sebagai khalifah di bumi. Malahan di dalam Surat Al Ghasyiyah : 17 – 21 dipertanyakan dan ditegurkan.
  29. Al Ghasyiyah : 17 – 21 “Apakah mereka tidak memperhatikan onta bagaimana ia diciptakan? Dan langit bagaimana ia ditinggikan? Dan gunung-gunung bagaimana ditegakkan? Dan bumi bagaimana ia dibentangkan? Maka berikanlah peringatan, karena sesungguhnya engkaulah pemberi peringatan”.
  30. Pemeriksaan dengan perhatian yang besar untuk mengetahui sesuatu memerlukan observasi yang berulang-ulang secara teliti serta pengumpulan data secara sistematis yang kemudian dianalisis untuk memperoleh suatu kesimpulan tentang apa yang diperiksa itu untuk dihimpun sebagai pengetahuan. Tetapi analisis terhadap suatu himpunan data untuk mencapai kesimpulan itu memerlukan kemampuan berfikir secara kritis. Yang demikian inipun ditegaskan sebagai petunjuk di dalam Al Qur’an Surat An Nahl : 11.
  31. Surat An Nahl : 11 “Dia menumbuhkan bagimu dengan air hujan itu, tanaman, zaitun, korma, anggur dan segala macam buah-buahan. Sesungguhnya yang demikian itu merupakan ayat-ayat Allah bagi orang-orang yang mempergunakan fikiran”.
  32. Namun untuk sampai pada kesimpulan- kesimpulan yang dapat dihimpun menjadi suatu sistem yang logis atau kesatuan yang rasional yang kita sebut ilmu pengetahuan perlu digunakan pertimbangan-pertimbangan yang melibatkan akal. Dan hal inipun dingkapkan dalam ayat lanjutannya yaitu Surat An Nahl : 12.
  33. Surat An Nahl : 12 “Dan Dia menundukkan siang dan malam, matahari dan bulan untukmu. Dan bintang-bintang ditundukkan dengan perintah Nya. Sesungguhnya di dalam gejala-gejala itu terdapat ayat-ayat Allah bagi orang-orang yang mempergunakan akal”.
  34. Memang, pentingnya penggunaan akal dalam pembentukan ilmu pengetahuan nyata dari petunjuk yang terdapat dalam Surat Az Zumar : 9.
  35. “Katakanlah (wahai Muhammad): apakah sama mereka yang berpengetahuan dan mereka yang tidak berpengetahuan. Sesungguhnya mereka yang menggunakan akallah yang dapat mengambil pelajaran”. Surat Az Zumar : 9
  36. Rangkaian kegiatan mulai dari observasi dan pengukuran yang dilakukan dalam pemeriksaan yang diperintahkan Allah SWT itu, dan penggunaan akal serta fikiran untuk menganalisa data untuk sampai pada kesimpulan yang rasional itulah kegiatan utama dari pada pengembangan ilmu pengetahuan pada umumnya. Ia bersifat empiris/eksperimental. Memang demikianlah seharusnya. Untuk mengetahui sifat dan kelakuan alam kita harus memeriksanya. Kita tidak duduk termenung untuk bermimpi dengan harapan akan menemukan hukum-hukum yang mengatur kelakuan alam.
  37. EPISTEMOLOGI VS TEOLOGI (MENURUT BEBERAPA AHLI) Materi ini disarikan dari Adnin Armas, M.A Direktur Eksekutif Insists/Anggota PP Majlis Tarjih Muhammadiyah PERTEMUAN 2
  38. Immanuel Kant (1724-1804): Metafisika adalah tidak mungkin Metafisika adalah ilusi transendent Pernyataan-pernyataan metafisis tidak memiliki nilai epistemologis RASIONALISME
  39. Teologi: Ludwig Feurbach (1804-1872): Prinsip filsafat yang paling tinggi adalah manusia. Sekalipun agama atau teologi menyangkal, namun pada hakikatnya, agamalah yang menyembah manusia (religion that worships man). Agama Kristen sendiri yang menyatakan Tuhan adalah manusia dan manusia adalah Tuhan (God is man, man is God). Agama akan menafikan Tuhan yang bukan manusia. Makna sebenarnya dari teologi adalah antropologi (The true sense of Theology is Anthropology). Agama adalah mimpi akal manusia (Religion is the dream of human mind). Epistemologi Vs Teologi
  40. Komunisme: Karl Marx (m. 1883): Agama adalah keluhan makhluk yang tertekan. Agama adalah candu rakyat. Agama adalah faktor sekunder, sedangkan faktor primernya adalah ekonomi. Epistemologi Vs Teologi
  41. Sosiologi: Auguste Comte: Agama merupakan bentuk keterbelakangan masyarakat. Masyarakat berkembang melalui tiga fase teoritis, yaitu: fase teologis (fase fiktif); fase metafisik (fase abstrak); dan fase saintifik (fase positif). Herbert Spencer: Agama bermula dari mimpi manusia tentang adanya spirit di dunia lain. Epistemologi Vs Teologi
  42. Psikologi Sigmund Freud (1858-1939): Doktrin-doktrin agama adalah ilusi. Agama sangat tidak sesuai realitas dunia. Bukan agama, tetapi hanya karya ilmiah, satu-satunya jalan untuk membimbing ke arah ilmu pengetahuan. Epistemologi Vs Teologi
  43. Friedrich Nietzsche (1844-1900): “There exists between religion and true science neither affinity, nor friendship, nor even enmity; they dwell on different stars.” (Antara agama dan sains yang betul, tidak terdapat keterkaitan, pesahabatan, bahkan permusuhan: keduanya menetap di bintang yang berbeda). Epistemologi Vs Teologi
  44. PERTEMUAN 3 EPISTEMOLOGI VS TEOLOGI (Postmodernisme dan Islam)
  45. Mohammed Arkoun: Pendekatan historisitas, sekalipun berasal dari Barat, namun pendekatan tersebut bukan hanya sesuai untuk warisan budaya Barat saja. Pendekatan tersebut dapat diterapkan dalam semua sejarah umat manusia. Tidak ada jalan lain dalam menafsirkan wahyu kecuali menghubungkannya dengan konteks historis. POSTMODERNISME & ISLAM
  46. POSTMODERNISME & ISLAM Mohammed Arkoun: Pendekatan historisitas akan menantang segala bentuk pensakralan dan penafsiran transenden yang dibuat teolog tradisional.
  47. Mohammed Arkoun: Pendekatan historisitas adalah baik karena membongkar lapisan-lapisan konsep al-Qur’an yang sudah mengendap lama dalam pandangan geologis kaum Muslim ortodoks yang membeku. POSTMODERNISME & ISLAM
  48. Mohammed Arkoun: Konsep al-Qur’an merupakan hasil rumusan tokoh-tokoh historis, yang mengangkat statusnya menjadi kitab suci. POSTMODERNISME & ISLAM
  49. POSTMODERNISME & ISLAM Mohammed Arkoun: Masalah-masalah yang selama ini telah ditekan, ditabukan, dibatasi, dilarang, dan semua itu diklaim sebagai sebuah kebenaran, jika didekonstruksi, maka semua diskursus tadi akan menjadi diskursus terbuka.
  50. POSTMODERNISME & ISLAM Mohammed Arkoun: Utsmani tidak lain hanyalah hasil sosial dan budaya masyarakat yang dijadikan “tak terfikirkan” disebabkan semata-mata kekuatan dan pemaksaan penguasa resmi.
  51. Syed Muhammad Naquib al-Attas: ❖ WAHYU MERUPAKAN SUMBER ILMU TENTANG REALITAS DAN KEBENARAN AKHIR BERKENAAN DENGAN MAKHLUK CIPTAAN DAN PENCIPTA. ❖ WAHYU MERUPAKAN DASAR KEPADA KERANGKA METAFISIS UNTUK MENGUPAS FILSAFAT SAINS SEBAGAI SEBUAH SISTEM YANG MENGGAMBARKAN REALITAS DAN KEBENARAN DARI SUDAT PANDANG RASIONALISME DAN EMPIRISISME.
  52. Syed Muhammad Naquib al-Attas: “Tanpa Wahyu, ilmu sains dianggap satu-satunya pengetahuan yang otentik (science is the sole authentic knowledge) dan ilmu pengetahuan hanya dikaitkan dengan fenomena. Akibatnya, kesimpulan kepada fenomena akan selalu berubah sesuai dengan perkembangan zaman. Tanpa Wahyu, realitas yang dipahami hanya terbatas kepada alam nyata ini yang dianggap satu-satunya realitas.”
  53. Islamisasi Ilmu Pengetahuan ⮚ ISMAIL RAJI AL-FARUQI (L. 1921)→ INTERNATIONAL INSTITUTE OF ISLAMIC THOUGHT (IIIT) ⮚ SYED MUHAMMAD NAQUIB AL-ATTAS (L. 1931)→INTERNATIONAL INSTITUTE OF ISLAMIC THOUGHT AND CIVILIZATION (ISTAC) ⮚ SEYYED HOSSEIN NASR (L. 1933)→TRADISIONALIST/SCIENTIA SACRA ⮚ ZIAUDDIN SARDAR (L. 1951) → IDJMALI
  54. ILMU-ILMU MODERN HARUS DIPERIKSA DENGAN TELITI. INI MENCAKUP METODE, KONSEP, PRADUGA, SIMBOL, DARI ILMU MODERN; BESERTA ASPEK- ASPEK EMPIRIS DAN RASIONAL, DAN YANG BERDAMPAK KEPADA NILAI DAN ETIKA; PENAFSIRAN HISTORISITAS ILMU TERSEBUT, BANGUNAN TEORI ILMUNYA, PRADUGANYA BERKAITAN DENGAN DUNIA, DAN RASIONALITAS PROSES-PROSES ILMIAH, TEORI ILMU TERSEBUT TENTANG ALAM SEMESTA, KLASIFIKASINYA, BATASANNYA, HUBUNG KAITNYA DENGAN ILMU-ILMU LAINNYA SERTA HUBUNGANNYA DENGAN SOSIAL HARUS DIPERIKSA DENGAN TELITI. Al-Attas : Proses Islamisasi
  55. Syed Muhammad Naquib al-Attas: PRA-SYARAT ISLAMISASI ILMU SESEORANG YANG MENGISLAMKAN ILMU PERLU MEMENUHI PRA-SYARAT, YAITU IA HARUS MAMPU MENGIDENTIFIKASI PANDANGAN-HIDUP ISLAM (THE ISLAMIC WORLDVIEW) SEKALIGUS MAMPU MEMAHAMI BUDAYA DAN PERADABAN BARAT.
  56. Syed Muhammad Naquib al-Attas: Proses Islamisasi ilmu pengetahuan kontemporer Islamisasi ilmu pengetahuan kontemporer melibatkan dua proses: (i) mengisolir unsur-unsur dan konsep-konsep kunci yang membentuk budaya dan peradaban Barat, dari setiap bidang ilmu pengetahuan modern saat ini, khususnya dalam ilmu pengetahuan humaniora. Bagaimanapun, ilmu-ilmu alam, fisika dan aplikasi harus diislamkan juga khususnya dalam penafsiran-penafsiran akan fakta-fakta dan dalam formulasi teori-teori. (ii) memasukkan unsur-unsur Islam beserta konsep-konsep kunci dalam setiap bidang dari ilmu pengetahuan saat ini yang relevant.
  57. Dampak Islamisasi Ilmu ⚫Membebaskan manusia dari magik, mitologi, animisme, tradisi budaya nasional yang bertentangan dengan Islam, dan kemudian dari kontrol sekular kepada akal dan bahasanya. ⚫membebaskan akal manusia dari keraguan (shakk), dugaan (Zann) dan argumentasi kosong (mira’) menuju keyakinan akan kebenaran mengenai realitas spiritual, intelligible dan materi. ⚫Mengeluarkan penafsiran-penafsiran ilmu pengetahuan kontemporer dari ideologi, makna dan ungkapan sekular.
  58. PERTEMUAN 4 DAN 5 AL-QUR’AN SEBAGAI SUMBER ILMU PENGETAHUAN DAN KEALAMAN
  59. AL-QUR’AN SEBAGAI SUMBER ILMU PENGETAHUAN DAN KEALAMAN Surat Al Anbiya’ 30 :
  60. Surat Yunus , 101 : Surat Al Qomar , 49 :
  61. Surat Ali Imron, 190-191 :
  62. Surat Adz Dhariyat 47 : Surat Fushshilat 53 :
  63. Surat Al Ghosyiyah 17-20 :
  64. Surat Al Qomar 49:
  65. Surat An Nahl 11- 12 :
  66. PROSES TERJADINYA HUJAN AL-Quran menjelaskan hujan yang berisi tentang proses dan manfaat hujan seperti terdapat pada:
  67. Q.S Surat Al Hijr, 22 Dan Kami telah meniupkan angin untuk mengawinkan (tumbuh-tumbuhan) dan Kami turunkan hujan dari langit, lalu Kami beri minum kamu dengan air itu, dan sekali-kali bukanlah kamu yang menyimpannya.
  68. Q.S Surat Fathir, 9 Dan Allah, Dialah Yang mengirimkan angin; lalu angin itu menggerakkan awan, maka Kami halau awan itu kesuatu negeri yang mati lalu Kami hidupkan bumi setelah matinya dengan hujan itu. Demikianlah kebangkitan itu.
  69. Q.S Surat Ar Ruum, 48 Allah, Dialah yang mengirim angin, lalu angin itu menggerakkan awan dan Allah membentangkannya di langit menurut yang dikehendaki-Nya, dan menjadikannya bergumpal- gumpal; lalu kamu lihat hujan keluar dari celah-celahnya, maka apabila hujan itu turun mengenai hamba-hamba-Nya yang dikehendaki-Nya, tiba-tiba mereka menjadi gembira.
  70. Q.S Surat Al A’rof, 5 Maka tidak adalah keluhan mereka di waktu datang kepada mereka siksaan Kami, kecuali mengatakan: "Sesungguhnya kami adalah orang-orang yang zalim".
  71. Q.S Surat Al Furqon 49 Agar Kami menghidupkan dengan air itu negeri (tanah) yang mati, dan agar Kami memberi minum dengan air itu sebagian besar dari makhluk Kami, binatang-binatang ternak dan manusia yang banyak.
  72. Q.S Surat Ar Ra’ad, 11 Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia.
  73. Tahap-tahap pembentukan hujan dijelaskan dengan tepat dan terperinci dalam Al-Quran berabad abad lalu:
  74. Pertama “Dialah yang mengirimkan angin………..” Gelembung gelembung udara dengan jumlah tak terhitung yang terbentuk melalui pembuihan di lautan, pecah terus menerus, dan menyebabkan partikel partikel air tersembur ke langit. Partikel partikel yang kaya akan garam ini lalu diangkat oleh angin dan bergerak ke atas di atmosfir. Partikel partikel yang disebut aerosol ini membentuk awan dengan mengumpulkan uap air yang naik dari laut sebagai titik-titik kecil dengan mekanisme yang disebut “ perangkap air”
  75. Kedua “…..lalu angin itu menggerakan awan dan Allah membentangkanya di langit menurut yang dikehendaki-Nya dan menjadikanya bergumpal- gumpal……” Awan-awan terbentuk dari uap air yang mengembun disekeliling butir-butir garam atau partikel-partikel debu diudara. Karena air hujan dalam hal ini sangat kecil (dengan diameter antara 0,01 dan 0,02 mm), awan-awan itu bergantungan diudara dan terbentang di langit. Jadi, langit ditutupi dengan awan-awan
  76. Ketiga “…..lalu kamu lihat air hujan keluar dari celah-celahnya…..” Partikel-partikel air yang mengelilingi butir butir garam dan partikel-partikel debu itu mengental dan membentuk air hujan. Jadi, air hujan ini, yang menjadi lebih berat daripada udara, bertolak dari awan dan mulai jatuh ke tanah sebagai hujan.
  77. Dan Yang menurunkan air dari langit menurut kadar (yang diperlukan) lalu Kami hidupkan dengan air itu negeri yang mati, seperti itulah kamu akan dikeluarkan (dari dalam kubur).
  78. Kadar hujan ini lagi-lagi ditemukan melalui penelitian modern. Diperkirakan dalam satu detik, sekitar 16 juta ton air menguap dari bumi yang berarti 513 triliun ton air per tahun. Angka ini ternyata sama dengan jumlah hujan yang jatuh ke bumi dalam satu tahun. Hal ini berarti air senantiasa berputar dalam siklus yang seimbang menurut “ukuran” atau “ kadar” tertentu. Kehidupan di bumi bergantung pada siklus air ini. Dengan semua teknologi yang ada di dunia ini, manusia tidak akan mampu membuat siklus seperti ini.
  79. Surat Al Baqoroh 74 :
  80. Al Qashash 77 :
  81. Al Alaq 3,4,5 :
  82. Al Fushilat 11:
  83. At Thalaq 12 : Hud 12 :
  84. Adz Dzariat 56 :
  85. Ibnu Abdil Barr Ibnu Uda
  86. Al Qashash 77 :
  87. An Naml 88 : An Naba’ 6,7 :
  88. Al Ghasiyah 20 :
  89. PEMBENTUKAN ALAM SEMESTA
  90. Hingga pertengahan abad ke 20, pandangan ilmuwan bahwa alam semesta tidak terbatas dan terus ada sepanjang masa. • Pandangan tersebut dinamakan “TEORI MODEL ALAM STATIS” (alam semesta tidak berawal dan tidak berakhir).
  91. � ASAL USUL ALAM SEMESTA dijabarkan Al Qur’an. (QS. Al An’am, 6: 101) “Dia Pencipta langit dan bumi. Bagaimana Dia mempunyai anak, padahal Dia tidak mempunyai isteri. Dia menciptakan segala sesuatu dan Dia mengetahui segala sesuatu”. (QS. Al An’am, 6: 101)
  92. BIG BANG
  93. ALAM SEMESTA MENGEMBANG “Dan langit itu Kami bangun dengan kekuasaan (Kami) dan sesungguhnya Kami benar-benar berkuasa”. (QS. Adz Dzariyat, 51: 47)
  94. �Kata LANGIT adalah jagat raya. Jagat raya MELUAS, di dalam bahasa Arab INNA LAMUSI UNA yang berarti “Sesungguhnya kami benar-benar meluaskannya”. Kata MUSI UNA berasal dari kata AWSA’A yang berarti MENGEMBANG.
  95. � SAINS MODERN sependapat alam semesta mengembang yang diteliti oleh : ❖ Fisikawan Rusia Alexander Friedmann ❖ Kosmologi Belgia George Lemaitre ❖ Astronomi Amerika Edwin Hubble Edwin Hubble dengan teleskop raksasanya George Lemaitre
  96. Dari peristiwa Big Bang, alam semesta berkembang terus dengan kecepatan yang sangat tinggi. Para ilmuwan membandingkan peristiwa ini dengan permukaan balon yang mengembang.
  97. AKHIR ALAM SEMESTA (BIG CRUNCH) Teori Big Crunch menunjukkan bahwa alam semesta, yang mulai mengembang sejak Big Bang, akan runtuh dengan sendirinya dengan kecepatan yang menarik. Berdasarkan teori ini, runtuhnya alam semesta akan berlanjut sampai alam semesta kehilangan massanya dan menjadi satu titik yang sangat kecil.
  98. �KONSEP AL QUR’AN “(Yaitu) pada hari Kami gulung langit sebagai menggulung lembaran - lembaran kertas. Sebagaimana Kami telah memulai panciptaan pertama, begitulah Kami akan mengulanginya. Itulah suatu janji yang pasti Kami tepati; Sesungguhnya, kamilah yang akan melaksanakannya”. (QS. Al Anbiya, 21: 104)
  99. “Dan mereka tidak mengagungkan Allah dengan pengagungan yang semestinya, padahal bumi seluruhnya dalam genggaman-Nya pada Hari Kiamat dan langit digulung dengan tangan kanan-Nya. Maha suci Tuhan dan Maha tinggi Dia dari apa yang mereka sekutukan”. (QS. Az Zumar, 39: 67)
  100. ALAM SEMESTA DICIPTAKAN DARI ASAP PANAS
  101. “Dan Dia menciptakan di bumi itu gunung-gunung yang kokoh di atasnya. Dia memberkahinya dan Dia menentukan padanya kadar makanan-makanan (penghuni)nya dalam empat masa. (Penjelasan itu sebagai jawaban) bagi orang-orang yang bertanya. Kemudian, Dia menuju kepada penciptaan langit dan langit itu masih merupakan asap, lalu Dia berkata kepadanya dan kepada bumi: "Datanglah kamu keduanya menurut perintah-Ku dengan suka hati atau terpaksa". keduanya menjawab: "Kami datang dengan suka hati“”. (QS. Fushshilat, 41: 10-11)
  102. �Kata bahasa Arab SAMA’ yang berarti alam semesta, kata DUKHANUN yang berarti asap, menggambarkan sebelum alam terbentuk terdiri asap kosmik panas, mengandung gumpalan gas yang berisi partikel-partikel dan bergerak dengan substansi padat.
  103. LANGIT DAN BUMI “Dan Apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka, mengapakah mereka tiada juga beriman?”. (QS. Al Anbiya, 21: 30)
  104. Proses Big Bang yang membuktikan bahwa Allah menciptakan alam semesta dari ketiadaan. Teori Big Bang sudah dibuktikan secara ilmiah. Meskipun beberapa ilmuwan berusaha maksimal untuk mencari teori alternatif yang menentang Big Bang, bukti-bukti ilmiah Big Bang telah diterima seluruhnya oleh komunitas ilmuwan.
  105. LAPISAN ATMOSFER Fakta tentang alam semesta dinyatakan didalam Al Qur’an adalah langit terdiri dari tujuh lapis. “Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu dan Dia berkehendak (menciptakan) langit, lalu dijadikan-Nya tujuh langit. Dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu”. (QS. Al Baqarah, 2: 29)
  106. “Kemudian, Dia menuju kepada penciptaan langit dan langit itu masih merupakan asap, lalu Dia berkata padanya dan kepada bumi, "Datanglah kamu keduanya menurut perintah-Ku dengan suka hati atau terpaksa". Keduanya menjawab, "Kami datang dengan suka hati“. Maka, Dia menjadikannya tujuh langit dalam dua masa. Dia mewahyukan pada tiap-tiap langit urusannya. Dan Kami hiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang yang cemerlang dan Kami memeliharanya dengan sebaik-baiknya. Demikianlah ketentuan yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui”. (QS. Fushshilat, 41: 11-12)
  107. Atmosfer hanya membiarkan sinar-sinar yang bermanfaat bagi kehidupan yang dapat mencapai bumi. Sebagai contoh, sinar ultraviolet tepi yang berhasil masuk sebagian ke bumi dapat membantu fotosintesis tanaman dan kelangsungan hidup seluruh makhluk.
  108. Menurut Limited Fine Mesh Model (LFMMII), ketujuh lapisan atmosfer tersebut adalah sebagai berikut: 1. Troposfer 2. Stratosfer 3. Mesosfer 4. Termosfer 5. Eksosfer 6. Ionosfer 7. Magnetosfer
  109. “Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah telah menciptakan tujuh langit bertingkat- tingkat?”. (QS. Nuh, 71: 15)
  110. “Yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. Kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Tuhan yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang. Maka, lihatlah berulang-ulang, adakah kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang?”. (QS. Al Mulk, 67: 3)
  111. LANGIT YANG MENGEMBALIKAN Ayat 11, Surat Ath Thariq didalam Al Qur’an mengacu pada fungsi pengembalian yang dimiliki langit. “Demi langit yang mengandung hujan”. (QS. Ath Thariq, 86: 11) Kata RAJ’I yang ditafsirkan MENGANDUNG HUJAN, didalam konteks ini juga bermakna MENGIRIM KEMBALI atau MENGEMBALIKAN.
  112. Keberadaan air di bumi sangat penting bagi kehidupan. Salah satu faktor yang berpengaruh pada pembentukan air adalah troposfer, salah satu lapisan atmosfer. Lapisan troposfer membuat air yang menguap dari permukaan bumi berkondensasi dan kembali turun dalam bentuk hujan. Lapisan atmosfer yang menahan sinar-sinar yang dapat membahayakan kehidupan di bumi adalah ozonosfer. Ozonosfer memantulkan sinar-sinar kosmik yang merusak seperti ultraviolet kembali ke ruang angkasa sehingga mencegah mereka mencapai bumi yang dapat membahayakan kehidupan Lapisan ionosfer, satu dari lapisan teratas atmosfer, memantulkan gelombang radio dari pemancar kembali jatuh ke bumi sehingga dapat ditangkap meskipun dengan jarak yang sangat jauh.
  113. � LAPISAN TROPOSFER (13 – 15 km), mengumpulkan uap air yang naik dari muka bumi. � LAPISAN OZON (25 km), memantulkan radiasi sinar ultraviolet ke ruang angkasa. � LAPISAN IONOSFER, memantulkan kembali pancaran gelombang radio dan satelit dari bumi.
  114. Zaman Keemasan Umat Islam
  115. Secara umum sejarah peradaban Islam terbagi menjadi tiga periode, pertama periode klasik (650-1250M) kedua periode pertengahan (1250- 1800M) ketiga periode modern (1800M-sekarang)
  116. Bagi umat Islam mempelajari dan mendalami IPTEK merupakan suatu kewajiban, karena Al-Qur’an berfungsi sebagai petunjuk yang membimbing umaatnya menuju pintu kemajuan. Wahyu yang pertama Iqra’ mengandung maka yang sangat luas, mengajak umat untuk menelaah, meneliti, mengetahui ciri-ciri alam yang bermanfaat untuk manusia
  117. Ilmuwan dalam pengembangan IPTEK Jabir Ibn Hayyan (721-815) Jabir adalah orang yang pertama menggunakan metode empiris dalam kegiatan observasi. Jabir mendirikan bengkel dan menggunakan tungku untuk mengolah mineral dan mengekstraksi zat kimia dari mineral tersebut dan mengklasifikasinya
  118. Abu Ja’far Muhammad Ibn Musa Al- Khawarizmi (780-850) atau Algorism, memperkenalkan bilangan dalam ilmu hitung atau aritmatika, ahli geografi dan astronomi. Buku nya yang terkenal adalah Al-Jibru Wal Muqabbalah. Al- Khawarizmi menggunakan aprokmisasi = phi
  119. Abu Ali al-Hasan Ibn al-Haidsam (965-1039), atau Al-Hasen adalah ahli fisika muslim terbesar. Menulis hampir 200 karya tentang matematika, fisika, astronomi dan ilmu medis. Ia juga memasukan anasir hipotesis dan verifikasi dengan eksperimen
  120. Muhammad Ibn Zakaria al-Rozi (685-925) menggunakan alat khusus proses yang lazim dilakukan ahli kimia, seperti distalasi, kalsinasi, dsb. Buku-buku al-rozi digunakan sebagai buku pegangan labolatorium kimia pertama di dunia.
  121. Muhammad Ibn Musa Ibn Isa Kamal al-Din al-Damiri (wafat 1349) menulis karya besar “Hayat Al-Hayawan Al-Qubra” sebuah ensiklopedi zoologi. Dan Khayrudin yang hidup abad ke-15 adalah arsitektur besar dari Turki.
  122. Abu al-Royhan Muhammad Ibn Muhammad al-Biruni adalah ilmuwan yang banyak menguasai berbagai disiplin ilmu antara lain matematika, astronomi, kedokteran, dan ahli agama
  123. Masa Surutnya Umat Islam
  124. Setelah umat Islam mampu menjadi imam dunia dalam berbagai bidang kemudian umat Islam mengalami masa kemunduran dan kelemahan. Pada masa pertengahan ini, umat Islam menjadi makmum sedangkan umat lain menjadi imamnya. Kejayaan dan kebesaran hanya tinggal kenangan, sedangkan umat lain menikmati kejayaan baru
  125. Ada beberapa faktor yang menyebabkan lemahnya dan mundurnya umat Islam dalam bidang pengetahuan antara lain sbb : �Faktor internal umat Islam yaitu kondisi politik yang melemah dan terjadinya perebutan kekuasaan diantara penguasa- penguasa muslim �Fanatisme golongan yang berlebihan, hingga sekelompok golongan muslim tidak memberikan kesempatan pada golongan lain untuk maju mengembangkan agama Islam
  126. �Hidup mewah dikalangan istana yang mematikan semangat juang untuk mengamalkan dan mengembangkan ajaran Islam �Bercampurnya ajaran Islam dengan paham-paham dari luar yang menyumbat kemajuan dan kebebasan berfikir
  127. �Hidup suburnya mistisme yang salah (tasauf palsu) dikalangan umat sehingga melahirkan kemalasan untuk berijtihad �Berbagai faktor ekstrenal berupa rong- rongan dari kekuatan lain seperti Jenges-Khan, Hulugu-Khan, dll yang sengaja ingin menghancurkan umat Islam.
  128. Seiring dengan sibuknya umat Islam menghadapi berbagai persoalan internal maupun eksternal yang mengakibatkan menurunnya aktivitas yang berkaitan dengan IPTEK, berbagai aktivitas orang Eropa non muslim semakin meningkat misalnya penyalinan karya ilmiah umat muslim berlangsung besar-besaran, juga pengiriman pemuda-pemuda untuk belajar di Universitas Islam di Cordoba dan Toledo
  129. Sejarah berbalik, berbagai penemuan ilmiah yang tadinya banyak ditemukan oleh ilmuwan muslim sekarang digantikan oleh ilmuwan non muslim, misalnya : dalam bidang Fisika, Geordano Bruno (1547-1600), Isaac Newton (1642-1727) penulis buku Prinsipia Mathematica yang sangat terkenal, Michael Faraday (1791-1866), eksperimentator besar dalam bidang kelistrikan.
  130. James Clark Maxwell (1831-879) seorang teoritikes fisika yang berhasil merumuskan hukum dasar elektromagnetik dalam bentuk matematis, Mark Planck (1858-1947) dengan teori Quantum, Albert Einstein (1879-1955) dengan teori relativitasnya. Selain itu Erwin Schroedinger, Max Born, Werner Heisenber, Wolfgang Pauli mengembangkan mekanika Quantum.
  131. Lapisan Bumi Salah satu informasi tentang bumi yang diberikan Al-Quran adalah keserupaannya dengan aspek tujuh lapis yang dimiliki langit.
  132. “Allah lah yang menciptakan tujuh langit dan seperti itu pula bumi. Perintah Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu dan sesungguhnya Allah ilmu-Nya benar-benar meliputi segala sesuatu” (QS. Ath-Thalaq,12) ُ ‫ه‬ َ ‫ّللا‬ ‫ي‬ِ‫ذ‬َ‫ل‬‫ا‬ َُ‫ق‬َ‫ل‬َ‫خ‬ َُ‫ع‬ْ‫ب‬َ‫س‬ ُ ‫ات‬َ‫او‬َ‫م‬َ‫س‬ ُِ‫م‬َ‫و‬ َُ‫ن‬ ُ ِ ‫ض‬ْ‫ر‬َ ْ ‫اْل‬ َُ‫ن‬‫ه‬‫ه‬َ‫ل‬ْ‫ث‬ِ‫م‬ ُ َ‫ن‬َ‫ت‬َ‫ي‬ ُ ‫ه‬َُ‫َّز‬ ُ‫ه‬‫ر‬ْ‫م‬َ ْ ‫اْل‬ َُ‫ن‬‫ه‬‫ه‬َ‫ن‬ْ‫ي‬َ‫ب‬ ‫وا‬‫ه‬‫م‬َ‫ل‬ْ‫ع‬َ‫ت‬ِ‫ل‬ َُ‫ن‬َ‫أ‬ ُ َ َ ‫ّللا‬ ُ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ُِ‫هل‬‫ك‬ ُ ‫ء‬ْ‫َي‬‫ش‬ ُ ‫ير‬ِ‫د‬َ‫ق‬ َُ‫و‬ َُ‫ن‬َ‫أ‬ ُ َ َ ‫ّللا‬ ُْ‫د‬َ‫ق‬ ُ َ‫ط‬‫ا‬َ‫ح‬َ‫أ‬ ُِ‫هل‬‫ك‬ِ‫ب‬ ُ ‫ء‬ْ‫َي‬‫ش‬ ‫ا‬ً‫م‬ْ‫ل‬ِ‫ع‬
  133. Sumber ilmiah membernarkan informasi dalam ayat tersebut dengan menjelaskan bahwa bumi terdiri atas tujuh lapis yang diidentifikasi ilmuwan sbb : �Lapisan Pertama : Litosfer (air) �Lapisan Kedua : Litosfer (daratan) �Lapisan Ketiga : Astenosfer
  134. �Lapisan Keempat : Mantel atas �Lapisan Kelima : Mantel bawah �Lapisan Keenam : Inti luar �Lapisan Ketujuh : Inti dalam
  135. Penampang 3 Dimensi Bumi
  136. Al-Quran mengarahkan perhatian kita pada fungsi geologi pentingnya peran gunung. “Dan telah kami jadikan di bumi ini gunung-gunung yang kokoh supaya bumi itu (tidak) guncang bersama mereka dan telah kami jadikan (pula) dibumi ini jalan-jalan yang luas agar mereka mendapat petunjuk” (QS. Al-Anbiya, 31) ‫ا‬َ‫ن‬ْ‫ل‬َ‫ع‬َ‫ج‬َ‫و‬ ‫ي‬ِ‫ف‬ ِ ِ‫ض‬ْ‫ر‬َ ْ ‫اْل‬ ِ ِ‫س‬‫ا‬َ‫و‬َ‫ر‬ َِ‫ي‬ ِْ‫ن‬َ‫أ‬ ِ َ‫د‬‫ي‬ِ‫م‬َ‫ت‬ ِْ‫م‬ِ‫ه‬ِ‫ب‬ ‫ا‬َ‫ن‬ْ‫ل‬َ‫ع‬َ‫ج‬َ‫و‬ ‫ي‬ِ‫ف‬ ‫ا‬َ‫ه‬ ‫ا‬ً‫ج‬‫ا‬َ‫ج‬ِ‫ف‬ ًِ ‫ل‬ُ‫ب‬ ُ ‫س‬ ِْ‫م‬ُ‫ه‬َّ‫ل‬َ‫ع‬َ‫ل‬ َِ‫ون‬ُ‫د‬َ‫ت‬ْ‫ه‬َ‫ي‬
  137. Sebagaimana dapat kita kaji, ayat tersebut menyatakan bahwa gunung- gunung berfungsi meredam guncangan dipermukaan bumi. Kenyataan ini tidak diketahui oleh siapapun pada masa ketika Al-Quran diturunkan, bahkan fakta ini baru terungkap sebagai hasil riset geologi modern.
  138. Awalnya manusia mengira gunung- gunung hanyalah tonjolan dipermukaan bumi namun para ilmuwan mendapati kenyataan lain dan bagian yang disebut sebagai akar gunung menghujam kebawah mencapai 10-15 kali tinggi gunung itu sendiri. Dengan kondisi ini gunung bereperan serupa dengan paku (pasak) yang ditancapkan untuk mendirikan tenda. Gunug Everest dengan ketinggian 9 km mempunyai akar lebih dari 125 km.
  139. Pergerakan Lempeng Bumi
  140. Dr. Frank Press mantan Presiden Akademi Sains Nasional AS dalam bukunya dalam judul EARTH yang masih digunakan sebagai buku teks diberbagai universitas menyatakan bahwa gunung- gunung ibarat pasak tertanam jauh dipermukaan bumi
  141. “Bukankah kami telah menjadikan bumi itu sebagai hamparan? Dan gunung-gunung sebagai pasak?” (QS.An-Naba’,6-7) O ِْ‫م‬َ‫ل‬َ‫أ‬ ِِ‫ل‬َ‫ع‬ْ‫ج‬َ‫ن‬ َِ‫ض‬ْ‫ر‬َ ْ ‫اْل‬ ِ ِ‫م‬ ‫ا‬ًً‫ا‬َ‫ه‬ O ِ َ‫ل‬‫ا‬َ‫ب‬ِ‫ج‬ْ‫ال‬َ‫و‬ ‫ا‬ًً‫ا‬َ‫ت‬ْ‫و‬َ‫أ‬
  142. “dan gunung-guung dipancangkannya dengan teguh” (QS. An-Nazi’at ,32) ِ َ‫ل‬‫ا‬َ‫ب‬ِ‫ج‬ْ‫ال‬َ‫و‬ ‫ا‬َ‫اه‬ َ ‫س‬ْ‫ر‬َ‫أ‬ ﴿ ٣٢ ﴾
  143. Dalam sebuah ayat kita diberitahu bahwa gunung-gunung tidak diam sebagai tampaknya, tetapi bergerak bagaikan awan.
  144. “Dan kamu lihat gunung-gunung itu kamu sangka dia tetap ditempatnya padahal ia berjalan seperti jalannya awan” (QS. An-Naml, 88)
  145. Dan Apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka Mengapakah mereka tiada juga beriman?
  146. Hai jama'ah jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, Maka lintasilah, kamu tidak dapat menembusnya kecuali dengan kekuatan.
  147. Allah, Dialah yang mengirim angin, lalu angin itu menggerakkan awan dan Allah membentangkannya di langit menurut yang dikehendaki-Nya, dan menjadikannya bergumpal-gumpal; lalu kamu Lihat hujan keluar dari celah- celahnya, Maka apabila hujan itu turun mengenai hamba- hamba-Nya yang dikehendakiNya, tiba-tiba mereka menjadi gembira.
  148. Dan kamu Lihat gunung-gunung itu, kamu sangka Dia tetap di tempatnya, Padahal ia berjalan sebagai jalannya awan. (Begitulah) perbuatan Allah yang membuat dengan kokoh tiap-tiap sesuatu; Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.
  149. Tuhan yang memelihara kedua tempat terbit matahari dan Tuhan yang memelihara kedua tempat terbenamnya (QS Arrahman, 17) ِ ‫ب‬َ‫ر‬ ِِ‫ن‬ْ‫ي‬َ‫ق‬ِ‫ر‬ ْ ‫ش‬َ‫م‬ْ‫ال‬ ِ ‫ب‬َ‫ر‬َ‫و‬ ِِ‫ن‬ْ‫ي‬َ‫ب‬ِ‫ر‬ْ‫غ‬َ‫م‬ْ‫ال‬
  150. Lihat Video berikut ini 19. Dia membiarkan dua lautan mengalir yang keduanya kemudian bertemu, 20. antara keduanya ada batas yang tidak dilampaui masing-masing (QS Arrahman, 19-20).
  151. 7. dan gunung-gunung sebagai pasak? (QS An Naba, 7) 6. Bukankah Kami telah menjadikan bumi itu sebagai hamparan? (QS. An Naba,6)
  152. TERIMA KASIH Wassalamualaikum Wr. Wb.
Publicité