SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  12
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA
PENURUNAN TITIK BEKU
AHMAD ISMAIL (03)
BILI DARNANTO SUSILO (06)
FRANSISKA NOORIL (11)
IFRANUS ADE OLGA N.P (13)
VESYANANDA A. (31)
YASINTA WAHYU (32)
DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN JEMBER
SMAN 1 JEMBER
2013/2014
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji syukur atas kehadirat Tuhan YME, atas segala kebesaran dan
limpahan nikmat yang diberikan-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan laporan percobaan
berjudul “Penurunan titik beku di larutan elektrolit dan non elektrolit ”.
Adapun penulisan laporan percobaan ini bertujuan untuk menemukan perbandingan
penurunan titik beku antara larutan elektrolit dan non elektrolit serta pengaruh jumlah zat yang
terkandung pada larutan.
Dalam penulisan percobaan ini, berbagai hambatan telah kami alami. Oleh karena itu,
terselesaikannya laporan percobaan ini tentu saja bukan karena kemampuan kami semata-mata.
Namun karena adanya dukungan dan bantuan dari pihak-pihak yang terkait.
Kami juga berterima kasih kepada semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu
persatu, yang telah membantu menyelesaikan laporan percobaan ini.
Dalam penyusunan laporan percobaan ini, kami menyadari pengetahuan dan
pengalaman penulis masih sangat terbatas. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan adanya
kritik dan saran dari berbagai pihak agar laporan percobaan ini lebih baik dan bermanfaaat.
Serta akhir kata kami ucapkan semoga Tuhan YME selalu membalas budi baik anda semua.
Penulis
TUJUAN PENELITIAN
Untuk mengetahui pengaruh jumlah larutan yang terkandung dalam larutan dan keelektrolitan
suatu larutan terhadap penurunan titik didihnya
DASAR TEORI
Titik beku adalah suhu pada pelarut tertentu di mana terjadi perubahan wujud zat cair ke padat.
Pada tekanan 1 atm, air membeku pada suhu 0 °C karena pada suhu itu tekanan uap air sama
dengan tekanan uap es. Selisih antara titik beku pelarut dengan titik beku larutan disebut
penurunan titik beku (Δ Tf = freezing point depression). Pada percobaan ini ditunjukkan bahwa
penurunan titik beku tidak bergantung pada jenis zat terlarut, tetapi hanya pada konsentrasi
partikel dalam larutan. Oleh karena itu, penurunan titik beku tergolong sifat koligatif.
(id.answer.yahoo.com)
Penurunan titik beku adalah selisih antara titik beku pelarut dan titik beku larutan dimana titik
beku larutan lebih rendah dari titik beku pelarut. Titik beku pelarut murni seperti yang kita tahu
adalah 00C. dengan adanya zat terlarut misalnya saja gula yang ditambahkan ke dalam air maka
titik beku larutan ini tidak akan sama dengan 0oC melainkan akan menjadi lebih rendah di
bawah 0oC itulah penyebab terjadinya penurunan titik beku yaitu oleh masuknya suatu zat
terlarut atau dengan kata lain cairan tersebut menjadi tidak murni, maka akibatnya titik bekunya
berubah (nilai titik beku akan berkurang). (2010.Penurunan titik beku.
http://lovekimiabanget.blogspot.com)
Sifat koligatif larutan adalah sifat larutan yang tidak tergantung pada macamnya zat terlarut
tetapi semata-mata hanya ditentukan oleh banyaknya zat terlarut (konsentrasi zat terlarut).
Apabila suatu pelarut ditambah dengan sedikit zat terlarut, maka akan didapat suatu larutan
yang mengalami:
1. Penurunan tekanan uap jenuh
2. Kenaikan titik didih
3. Penurunan titik beku
4. Tekanan osmosis
Banyaknya partikel dalam larutan ditentukan oleh konsentrasi larutan dan sifat Larutan itu
sendiri. Jumlah partikel dalam larutan non elektrolit tidak sama dengan jumlah partikel dalam
larutan elektrolit, walaupun konsentrasi keduanya sama. Hal ini dikarenakan larutan elektrolit
terurai menjadi ion-ionnya, sedangkan larutan non elektrolit tidak terurai menjadi ion-ion.
Dengan demikian sifat koligatif larutan dibedakan atas sifat koligatif larutan non elektrolit dan
sifat koligatif larutan elektrolit.
Adanya partikel zat terlarut yang tidak mudah menguap dalam larutan dapat mengurangi
kemampuan zat pelarut untuk menguap, sehingga tekanan uap larutan lebih rendah daripada
tekanan uap pelarut murni. Adanya partikel zat terlarut tersebut juga akan mengakibatkan
kanaikan titik didih dan penurunan titik beku larutan. Menurut hokum Roult, besarnya
penurunan tekanan uap larutan, kenaikan titik didih, dan penurunan titik beku larutan yang
mengandung zat terlarut tidak mudah menguap dan tidak mengalami disosiasi (larutan non
elektrolit), sebanding dengan banyaknya partikel zat terlarut. Besarnya kenaikan titik didih
larutan 1 molal disebut kenaikan titik didih molal, Kb. Sedangkan besarnya penurunan titik
beku larutan 1 molal disebut penurunan titik beku molal, Kf. Untuk larutan encer berlaku:
ΔTb = m x Kb
ΔTf = m x Kf
Dengan :
ΔTb = Kenaikan titik didih larutan
ΔTf = Penurunan titik beku larutan
Kb = kanaikan titik didih molal
Kf = penurunan titik beku molal
M = Molalitas larutan
Besarnya molalitas larutan yang sejenis sebanding dengan massa zat terlarut dan berbanding
dengan massa molekul zat terlarut. Jika massa zat terlarut dan massa zat pelarut diketahui,
maka massa molekul zat terlarut dapat ditentukan berdasarkan sifat koligatif suatu larutan.
Untuk larutan yang mengandung zat terlarut tidak mudah menguap dan dapat mengalami
disosiasi (larutan elektrolit), besarnya penurunan tekanan uap larutan, kenaikan titik didih, dan
penurunan titik beku larutan, dipengaruhi oleh derajad disosiasi larutan.
ALAT DAN BAHAN
Alat:
 Kaca arloji
 Termometer
 Tabung reaksi
 Plastik
 Neraca Ohauss
 Beaker glass
 Neraca Triple Beam
Bahan:
 Aquades
 Larutan urea 0,1 molal
 Larutan urea 1 molal
 Larutan NaCl 0,1 molal
 Es Batu
 Garam dapur
Langkah Kerja
1) Masukkan pecahan kecil – kecil es batu dalam gelas kimia hingga ¾ bagian dan beri 10
sendok garam dapur, aduk hingga rata !
2) Masukkan larutan urea ( CO(NH2)2 0,5 m hingga ½ bagian pada tabung reaksi, kemudian
masukkan tabung reaksi tersebut ke dalam gelas kimia yang berisi pecahan es !
3) Masukkan termometer kedalam mulut tabung reaksi tersebut
4) Amati penurunan suhu pada larutan urea tersebut tiap 30 menit sekali , hingga larutan
tersebut mencapai kesetimbangan atau membeku
5) Ukur suhu konstan dari urea tersebut dan catat sebagai titik beku larutan
6) Ulangi langkah 1 – 5 untuk larutan aquades, urea 1 m dan NaCl 0,5 m !
HASIL PENGAMATAN
NO. LARUTAN TITIK BEKU
1 NaCl 0,1 molal 1 o
C
2 Urea 0,1 molal -1 o
C
3 Urea 1 molal -2 o
C
4 Aquades 0 o
C
ILUSTRASI PERCOBAAN
Aduk
menggunakan
spatula
6 gram/100
gram
0,6 gram/100
gram
0,585
gram/100 gram
urea
1 molal
urea
0,1 molal
NaCl
0,1 molal
Aquades
Ditambah NaCl
(garam dapur)
½ volume
tabung
MEMBANDINGKAN LARUTAN DENGAN PERHITUNGAN MATEMATIS:
a) Tabung reaksi 1
Molal =
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑡𝑒𝑟𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡
𝑀𝑟
x
1000
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑝𝑒𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡
=
0,585 𝑔
58,5
x
1000
1000 𝑔
= 0,1 molal
b) Tabung reaksi 2
Molal =
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑡𝑒𝑟𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡
𝑀𝑟
x
1000
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑝𝑒𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡
=
5,85 𝑔
58,5
x
1000
1000 𝑔
= 1 molal
c) Tabung reaksi 3
Molal =
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑡𝑒𝑟𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡
𝑀𝑟
x
1000
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑝𝑒𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡
=
6 𝑔
58,5
x
1000
1000 𝑔
= 1,03 molal
Pembahasan
 Larutan mempunyai sifat-sifat yang berbeda dari pelarutnya. Salah satu sifat penting
dari suatu larutan adalah penurunan titik beku. Titik beku adalah temperatur tetap
dimana suatu zat tepat mengalami perubahan wujud dari cair ke padat. Setiap zat yang
mengalami pembekuan memiliki tekanan 1 atm. Penambahan zat terlarut nonvolatil ke
dalam suatu pelarut menyebabkan terjadinya penurunan titik beku. Keberadaan
partikel-partikel zat pelarut mengalami proses pengaturan molekul-molekul dalam
pembentukan susunan kristal padat, sehingga diperlukan suhu yang lebih rendah untuk
mencapai susunan kristal padat dari fasa cairnya. Hal ini lah yang menyebabkan
terjadinya penurunan titik beku suatu larutan yang keadaannya ditambahkan zat
terlarut.
 Telah diketahui bahwa sifat koligatif larutan tergantung pada jumlah zat terlarut dan zat
pelarut. Semakin banyak zat terlarut yang dilarutkan dalam zat pelarut, maka
penurunan titik bekunya semakin tinggi pula. Hal ini dikarenakan konsentrasi molalnya
juga bertambah sedangkan perubahan titik bekunya sebanding dengan konsentrasinya.
 Dari hasil pengamatan yang diperoleh mengenai penurunan titik beku, diperoleh titik
beku larutan NaCl 0,1molal. Titik beku 0,1molal urea adalah -1°C sedangkan 1molal
adalah -2°C. Adapun aquades meiliki titik beku normal, yaitu 0˚C. Hal ini
membuktikan bahwa semakin banyak jumlah partikel zat terlarut yang dilarutkan dalam
pelarut, maka penurunan titik bekunya semakin tinggi pula.
 Hal tersebut juga sesuai dengan teri-teori yang sudah dijelaskan, yaitu titik beku adalah
suhu pada saat larutan mulai membeku pada tekanan luar 1 atm. Titik beku normal air
adalah 0°C. Jika air murni didinginkan pada suhu 0°C, maka air tersebut akan membeku
dan tekanan uap permukaannya sebesar 1 atm. Tetapi, bila kedalamnya dilarutkan zat
terlarut yang sukar menguap, maka pada suhu 0°C ternyata belum membeku dan
tekanan uap permukaannya lebih kecil dari 1atm. Supaya larutan membeku tekanan uap
permukaannya harus mencapai 1 atm. Hal ini dapat dicapai bila suhu larutan diturunkan
(Yazid, 2005) dan setiap larutan memiliki nilai titik didih dan titik beku. Nilai titik
dididh dan titik beku larutan masing-masing berbeda. Misalnya saja air, air meiliki titik
didih sebesar 100˚C dan mempunyai nilai titik beku sebesar 0˚C. Titik didih dan titik
beku air tadi tentu berbeda dengan larutan lainnya (Annisa, 2008).
.
 Dalam praktikum ini digunakan pula garam dapur sebagai campuran dari es batu untuk
membekukan larutan. Tujuan penambahan garam ini adalah untuk membentuk cairan
pendingin dengan mencapai titik beku yang dibawah nol. Pada percobaan ini cairan
pendingin dibuat dengan mencampurkan garam dapur dengan es batu dalam penangas.
Pada campuran itu es batu akan mencair sementara suhi turun. Selanjutnya larutan
dalam tabung reaksi dimasikkan ke dalam cairan pendingin tersebut sehingga larutan
membeku. Larutan garam mempunyai titik beku yang lebih rendah dari 0 °C, es batu
tadi akan turun suhunya sampai titik beku air garam tercapai. Maka, larutan dikelilingi
oleh larutan garam yang temperaturnya lebih rendah dari 0 °C sehingga dapat
membeku.
Hasil pengamatan tidak sesuai dengan dengan hipotesis. Menurut teori, seharusnya larutan
dengan konsntrasi molal yang lebih tinggi akan memiliki penurunan titik beku yang lebih
tinggi pula karena adanya perbedaan jumlah partikel dalam larutan. Juga, larutan elektrolit
seharusnya memiliki penurunan titik beku yang lebih besar daripada larutan Non elektrolit.
Korelasinya, larutan elektrolit mempunyai gaya tarik-menarik ikatan yang lebih kuat daripada
non elektrolit, maka larutan elektrolit mempunyai energy yang lebih besar. Maka dari itu,
penurunan titik bekunya lebih besar daripada larutan non elektrolit. Namun dari hasil
pengamatan, peneliti menemukan bahwa urutan Titik Beku dari yang paling rendah adalah; 1
molal urea, 0,1 molal urea, 0,1 molal NaCl, dan aquades. Hasil yang tidak sesuai dengan teori
biasanya disebabkan oleh kesalahan-kesalahan dalam praktikum. Kesalahan yang mungkin
tidak sengaja dilakukan oleh peneliti di sini adalah; peneliti mengangkat&tmengeluarkan
tabung reaksi dari baskom es terlalu lama. Hal ini menyebakan titik bekunya turun. Sehingga
keakuratan hasil pengamatan tidak sama dengan teori.
KESIMPULAN
Dari uraian data diatas, dapat disimpulkan beberapa hal, sebagai berikut :
Yang pertama adalah bahwa penambahan zat terlarut pada suatu pelarut murni akan
menyebabkan turunnya suhu titik beku dari pelarut murni tersebut (Larutan akan memiliki titik
beku lebih rendah dibandingkan titik beku pelarut murni). Semakin banyak waktu yang
diberikan, maka semakin rendah titik beku yang dihasilkan. Dari penelitian yang kami lakukan,
kami dapat menyimpulkan beberapa hal sebagai berikut.
Proses terjadinya penurunan titik beku dikarenakan adanya perubahan dari tekanan uap,
biasanya diakibatkan oleh masuknya suatu zat terlarut lain maka titik bekunya akan berubah
(nilai titik beku akan berkurang).
Keadaan titik beku pelarut murni setelah dicampur zat terlarut akan menjadi lebih
rendah dibawah titik beku pelarut murni yang semula yaitu dibawah 0o
C, zat terlarut akan
berpengaruh pada penurunan titik beku larutan karena pada suatu pelarut murni, zat terlarut
akan menyebabkan turunnya suhu titik beku dari pelarut murni tersebut.
Garam dapur berfungsi sebagai zat yang menurunkan titik beku es batu sehingga es
batu tidak akan membeku pada suhu 0o
C, sehingga ketika sebuah tabung reaksi diletakkan
didalam gelas kimia, akan terbentuk sebuah sistem antara larutan es batu yang suhunya
0o
C(l) dengan larutan uji yang ada didalam tabung reaksi.
Suatu zat terlarut dalam larutan dapat diubah sifat dari larutan tersebut yang
disebut dengan sifat koligatif.
Penurunan titik beku tidak tergantung pada komposisi kimia dari zat tersebut tetapi tergantung
pada jumlah partikel zat terlarut di dalam larutan, kemolalan larutan, massa zat terlarut dan
massa pelarutnya.
Saran
Untuk penelitian kedepanya, harus lebih diperhatikan hal-hal berikut :
Bersihkan dulu alat-alat untuk melakukan praktikum, agar saat pengambilan data untuk
laporan lebih akurat dan tepat. Teliti dalam mengambil data, menimbang bahan serta membaca
thermoneter sangat penting

Contenu connexe

Tendances

Laporan Praktikum Asam Basa
Laporan Praktikum Asam BasaLaporan Praktikum Asam Basa
Laporan Praktikum Asam Basanurwiji
 
Penerapan sifat koligatif dalam kehidupan sehari hari
Penerapan sifat koligatif dalam kehidupan  sehari hariPenerapan sifat koligatif dalam kehidupan  sehari hari
Penerapan sifat koligatif dalam kehidupan sehari hariVerani Nurizki
 
LAPORAN PRAKTIKUM REAKSI ENDOTERM DAN REAKSI EKSOTERM
LAPORAN PRAKTIKUM REAKSI ENDOTERM DAN REAKSI EKSOTERMLAPORAN PRAKTIKUM REAKSI ENDOTERM DAN REAKSI EKSOTERM
LAPORAN PRAKTIKUM REAKSI ENDOTERM DAN REAKSI EKSOTERMNesha Mutiara
 
Laporan Resmi Praktikum Biologi Fermentasi Alkohol
Laporan Resmi Praktikum Biologi Fermentasi AlkoholLaporan Resmi Praktikum Biologi Fermentasi Alkohol
Laporan Resmi Praktikum Biologi Fermentasi AlkoholDhiarrafii Bintang Matahari
 
Laporan praktikum kesetimbangan kimia
Laporan praktikum kesetimbangan kimiaLaporan praktikum kesetimbangan kimia
Laporan praktikum kesetimbangan kimiawd_amaliah
 
Laporan Biologi Enzim Katalase
Laporan Biologi Enzim KatalaseLaporan Biologi Enzim Katalase
Laporan Biologi Enzim KatalaseHilya Auliya
 
Laporan praktikum pembuatan koloid
Laporan praktikum pembuatan koloidLaporan praktikum pembuatan koloid
Laporan praktikum pembuatan koloidLaily Indaryani
 
Kimia titik-didih
Kimia titik-didihKimia titik-didih
Kimia titik-didihPT. SASA
 
Laporan praktikum biologi Percobaan Ingenhousz
Laporan praktikum biologi Percobaan IngenhouszLaporan praktikum biologi Percobaan Ingenhousz
Laporan praktikum biologi Percobaan IngenhouszKlara Tri Meiyana
 
Percobaan a 2 sifat koligatif larutan
Percobaan a 2 sifat koligatif larutanPercobaan a 2 sifat koligatif larutan
Percobaan a 2 sifat koligatif larutanPT. SASA
 
Biologi 12 laporan praktikum enzim katalase
Biologi 12   laporan praktikum enzim katalaseBiologi 12   laporan praktikum enzim katalase
Biologi 12 laporan praktikum enzim katalaseNisa 'Icha' El
 
Laporan Hasil Praktikum Menentukan Perubahan Entalpi Reaksi
Laporan Hasil Praktikum Menentukan Perubahan Entalpi ReaksiLaporan Hasil Praktikum Menentukan Perubahan Entalpi Reaksi
Laporan Hasil Praktikum Menentukan Perubahan Entalpi ReaksiNadiya Rahmawati
 
Laporan Praktikum Kimia Elektrolisis
Laporan Praktikum Kimia ElektrolisisLaporan Praktikum Kimia Elektrolisis
Laporan Praktikum Kimia ElektrolisisRevika Nurul Fadillah
 
Laporan praktikum kimia dasar "pembuatan dan pengenceran larutan"
Laporan praktikum kimia dasar "pembuatan dan pengenceran larutan"Laporan praktikum kimia dasar "pembuatan dan pengenceran larutan"
Laporan praktikum kimia dasar "pembuatan dan pengenceran larutan"ilmanafia13
 
Acara 2 Kompleksometri
Acara 2 Kompleksometri Acara 2 Kompleksometri
Acara 2 Kompleksometri AgataMelati
 
laporan kimia elektrolisis
laporan kimia elektrolisislaporan kimia elektrolisis
laporan kimia elektrolisis15455
 
Laporan praktikum kimia-faktor yang mempengaruhi laju reaksi
Laporan praktikum kimia-faktor yang mempengaruhi laju reaksiLaporan praktikum kimia-faktor yang mempengaruhi laju reaksi
Laporan praktikum kimia-faktor yang mempengaruhi laju reaksianggundiantriana
 

Tendances (20)

Laporan Praktikum Asam Basa
Laporan Praktikum Asam BasaLaporan Praktikum Asam Basa
Laporan Praktikum Asam Basa
 
Laporan Resmi Praktikum Biologi Uji Makanan
Laporan Resmi Praktikum Biologi Uji MakananLaporan Resmi Praktikum Biologi Uji Makanan
Laporan Resmi Praktikum Biologi Uji Makanan
 
Fermentasi anaerob
Fermentasi anaerobFermentasi anaerob
Fermentasi anaerob
 
Penerapan sifat koligatif dalam kehidupan sehari hari
Penerapan sifat koligatif dalam kehidupan  sehari hariPenerapan sifat koligatif dalam kehidupan  sehari hari
Penerapan sifat koligatif dalam kehidupan sehari hari
 
LAPORAN PRAKTIKUM REAKSI ENDOTERM DAN REAKSI EKSOTERM
LAPORAN PRAKTIKUM REAKSI ENDOTERM DAN REAKSI EKSOTERMLAPORAN PRAKTIKUM REAKSI ENDOTERM DAN REAKSI EKSOTERM
LAPORAN PRAKTIKUM REAKSI ENDOTERM DAN REAKSI EKSOTERM
 
Laporan Resmi Praktikum Biologi Fermentasi Alkohol
Laporan Resmi Praktikum Biologi Fermentasi AlkoholLaporan Resmi Praktikum Biologi Fermentasi Alkohol
Laporan Resmi Praktikum Biologi Fermentasi Alkohol
 
Laporan praktikum kesetimbangan kimia
Laporan praktikum kesetimbangan kimiaLaporan praktikum kesetimbangan kimia
Laporan praktikum kesetimbangan kimia
 
Laporan Praktikum Laju Reaksi
Laporan Praktikum Laju ReaksiLaporan Praktikum Laju Reaksi
Laporan Praktikum Laju Reaksi
 
Laporan Biologi Enzim Katalase
Laporan Biologi Enzim KatalaseLaporan Biologi Enzim Katalase
Laporan Biologi Enzim Katalase
 
Laporan praktikum pembuatan koloid
Laporan praktikum pembuatan koloidLaporan praktikum pembuatan koloid
Laporan praktikum pembuatan koloid
 
Kimia titik-didih
Kimia titik-didihKimia titik-didih
Kimia titik-didih
 
Laporan praktikum biologi Percobaan Ingenhousz
Laporan praktikum biologi Percobaan IngenhouszLaporan praktikum biologi Percobaan Ingenhousz
Laporan praktikum biologi Percobaan Ingenhousz
 
Percobaan a 2 sifat koligatif larutan
Percobaan a 2 sifat koligatif larutanPercobaan a 2 sifat koligatif larutan
Percobaan a 2 sifat koligatif larutan
 
Biologi 12 laporan praktikum enzim katalase
Biologi 12   laporan praktikum enzim katalaseBiologi 12   laporan praktikum enzim katalase
Biologi 12 laporan praktikum enzim katalase
 
Laporan Hasil Praktikum Menentukan Perubahan Entalpi Reaksi
Laporan Hasil Praktikum Menentukan Perubahan Entalpi ReaksiLaporan Hasil Praktikum Menentukan Perubahan Entalpi Reaksi
Laporan Hasil Praktikum Menentukan Perubahan Entalpi Reaksi
 
Laporan Praktikum Kimia Elektrolisis
Laporan Praktikum Kimia ElektrolisisLaporan Praktikum Kimia Elektrolisis
Laporan Praktikum Kimia Elektrolisis
 
Laporan praktikum kimia dasar "pembuatan dan pengenceran larutan"
Laporan praktikum kimia dasar "pembuatan dan pengenceran larutan"Laporan praktikum kimia dasar "pembuatan dan pengenceran larutan"
Laporan praktikum kimia dasar "pembuatan dan pengenceran larutan"
 
Acara 2 Kompleksometri
Acara 2 Kompleksometri Acara 2 Kompleksometri
Acara 2 Kompleksometri
 
laporan kimia elektrolisis
laporan kimia elektrolisislaporan kimia elektrolisis
laporan kimia elektrolisis
 
Laporan praktikum kimia-faktor yang mempengaruhi laju reaksi
Laporan praktikum kimia-faktor yang mempengaruhi laju reaksiLaporan praktikum kimia-faktor yang mempengaruhi laju reaksi
Laporan praktikum kimia-faktor yang mempengaruhi laju reaksi
 

En vedette

Pembuatan Es Puter Menggunakan Prinsip Sifat Koligatif
Pembuatan Es Puter Menggunakan Prinsip Sifat KoligatifPembuatan Es Puter Menggunakan Prinsip Sifat Koligatif
Pembuatan Es Puter Menggunakan Prinsip Sifat Koligatifanggundiantriana
 
Makalah pembuatan es puter dan faktor lingkungannya
Makalah pembuatan es puter dan faktor lingkungannyaMakalah pembuatan es puter dan faktor lingkungannya
Makalah pembuatan es puter dan faktor lingkungannyaAchmad Agung Ferrianto
 
Penurunan Titik Beku
Penurunan Titik BekuPenurunan Titik Beku
Penurunan Titik BekuZhaa Niizzt
 
Praktikum kimia terbaru
Praktikum kimia terbaruPraktikum kimia terbaru
Praktikum kimia terbaruIhsan Alam
 
Laporan praktikum Sifat koligatif larutan
Laporan praktikum Sifat koligatif larutanLaporan praktikum Sifat koligatif larutan
Laporan praktikum Sifat koligatif larutankhoirilliana12
 
Studi pemanfaatan talas dalam pembuatan es krim
Studi pemanfaatan talas dalam pembuatan es krimStudi pemanfaatan talas dalam pembuatan es krim
Studi pemanfaatan talas dalam pembuatan es krimsadmoko
 
I benefici dell'utilizzo dell'Olea europaea (Olivo) in medicina
I benefici dell'utilizzo dell'Olea europaea (Olivo) in medicinaI benefici dell'utilizzo dell'Olea europaea (Olivo) in medicina
I benefici dell'utilizzo dell'Olea europaea (Olivo) in medicinaCreAgri Europe
 
Warm up
Warm upWarm up
Warm upmlj815
 
квест Pons 2
квест Pons 2квест Pons 2
квест Pons 2MarkovDA
 
Arh2050mycenaeanarchaicgreekart mainlandgreecesfirstflowering-120605112641-ph...
Arh2050mycenaeanarchaicgreekart mainlandgreecesfirstflowering-120605112641-ph...Arh2050mycenaeanarchaicgreekart mainlandgreecesfirstflowering-120605112641-ph...
Arh2050mycenaeanarchaicgreekart mainlandgreecesfirstflowering-120605112641-ph...ProfWillAdams
 
Какую стратегию жизни выбираете вы?
Какую стратегию жизни выбираете вы?Какую стратегию жизни выбираете вы?
Какую стратегию жизни выбираете вы?Natali Starginskay
 
いつものことご紹介
いつものことご紹介いつものことご紹介
いつものことご紹介Shinichi Yamao
 
Arh2050 1730 syllabus
Arh2050 1730 syllabusArh2050 1730 syllabus
Arh2050 1730 syllabusProfWillAdams
 
Opportunity Execution Project - Career Mentor Online
Opportunity Execution Project - Career Mentor OnlineOpportunity Execution Project - Career Mentor Online
Opportunity Execution Project - Career Mentor OnlineCharles Sun
 
HSPS 2015 - SharePoint Performance Santiy Checks
HSPS 2015 - SharePoint Performance Santiy ChecksHSPS 2015 - SharePoint Performance Santiy Checks
HSPS 2015 - SharePoint Performance Santiy ChecksAndreas Grabner
 
Measuring the Impact of Injury to Enhance Recovery, Pam Garton, Managing Dire...
Measuring the Impact of Injury to Enhance Recovery, Pam Garton, Managing Dire...Measuring the Impact of Injury to Enhance Recovery, Pam Garton, Managing Dire...
Measuring the Impact of Injury to Enhance Recovery, Pam Garton, Managing Dire...ArthritisNT
 

En vedette (20)

Pembuatan Es Puter Menggunakan Prinsip Sifat Koligatif
Pembuatan Es Puter Menggunakan Prinsip Sifat KoligatifPembuatan Es Puter Menggunakan Prinsip Sifat Koligatif
Pembuatan Es Puter Menggunakan Prinsip Sifat Koligatif
 
Makalah pembuatan es puter dan faktor lingkungannya
Makalah pembuatan es puter dan faktor lingkungannyaMakalah pembuatan es puter dan faktor lingkungannya
Makalah pembuatan es puter dan faktor lingkungannya
 
Penurunan Titik Beku
Penurunan Titik BekuPenurunan Titik Beku
Penurunan Titik Beku
 
Praktikum kimia terbaru
Praktikum kimia terbaruPraktikum kimia terbaru
Praktikum kimia terbaru
 
Laporan praktikum Sifat koligatif larutan
Laporan praktikum Sifat koligatif larutanLaporan praktikum Sifat koligatif larutan
Laporan praktikum Sifat koligatif larutan
 
Studi pemanfaatan talas dalam pembuatan es krim
Studi pemanfaatan talas dalam pembuatan es krimStudi pemanfaatan talas dalam pembuatan es krim
Studi pemanfaatan talas dalam pembuatan es krim
 
I benefici dell'utilizzo dell'Olea europaea (Olivo) in medicina
I benefici dell'utilizzo dell'Olea europaea (Olivo) in medicinaI benefici dell'utilizzo dell'Olea europaea (Olivo) in medicina
I benefici dell'utilizzo dell'Olea europaea (Olivo) in medicina
 
Warm up
Warm upWarm up
Warm up
 
квест Pons 2
квест Pons 2квест Pons 2
квест Pons 2
 
Promo Snh Congres Zorgvastgoed
Promo Snh Congres ZorgvastgoedPromo Snh Congres Zorgvastgoed
Promo Snh Congres Zorgvastgoed
 
Arh2050mycenaeanarchaicgreekart mainlandgreecesfirstflowering-120605112641-ph...
Arh2050mycenaeanarchaicgreekart mainlandgreecesfirstflowering-120605112641-ph...Arh2050mycenaeanarchaicgreekart mainlandgreecesfirstflowering-120605112641-ph...
Arh2050mycenaeanarchaicgreekart mainlandgreecesfirstflowering-120605112641-ph...
 
Какую стратегию жизни выбираете вы?
Какую стратегию жизни выбираете вы?Какую стратегию жизни выбираете вы?
Какую стратегию жизни выбираете вы?
 
Dataflow140711-a@Kernel/VM北陸1
Dataflow140711-a@Kernel/VM北陸1Dataflow140711-a@Kernel/VM北陸1
Dataflow140711-a@Kernel/VM北陸1
 
いつものことご紹介
いつものことご紹介いつものことご紹介
いつものことご紹介
 
Arh2050 1730 syllabus
Arh2050 1730 syllabusArh2050 1730 syllabus
Arh2050 1730 syllabus
 
Opportunity Execution Project - Career Mentor Online
Opportunity Execution Project - Career Mentor OnlineOpportunity Execution Project - Career Mentor Online
Opportunity Execution Project - Career Mentor Online
 
DIY to CMS
DIY to CMSDIY to CMS
DIY to CMS
 
HSPS 2015 - SharePoint Performance Santiy Checks
HSPS 2015 - SharePoint Performance Santiy ChecksHSPS 2015 - SharePoint Performance Santiy Checks
HSPS 2015 - SharePoint Performance Santiy Checks
 
October pti
October ptiOctober pti
October pti
 
Measuring the Impact of Injury to Enhance Recovery, Pam Garton, Managing Dire...
Measuring the Impact of Injury to Enhance Recovery, Pam Garton, Managing Dire...Measuring the Impact of Injury to Enhance Recovery, Pam Garton, Managing Dire...
Measuring the Impact of Injury to Enhance Recovery, Pam Garton, Managing Dire...
 

Similaire à Praktikum Kimia - Penurunan Titik Beku

Laporan Kimia - Hubungan Titik Beku dengan Jumlah Partikel dan Molalitas
Laporan Kimia - Hubungan Titik Beku dengan Jumlah Partikel dan MolalitasLaporan Kimia - Hubungan Titik Beku dengan Jumlah Partikel dan Molalitas
Laporan Kimia - Hubungan Titik Beku dengan Jumlah Partikel dan Molalitas21 Memento
 
Laporan praktikum sifat kolegatif larutan
Laporan praktikum sifat kolegatif larutanLaporan praktikum sifat kolegatif larutan
Laporan praktikum sifat kolegatif larutanNita Mardiana
 
Sifat Koligatif Larutan
 Sifat Koligatif Larutan Sifat Koligatif Larutan
Sifat Koligatif Larutanriza sofia
 
sifat-koligatif-elektrolit-dan-non-elektrolit (1).ppt
sifat-koligatif-elektrolit-dan-non-elektrolit (1).pptsifat-koligatif-elektrolit-dan-non-elektrolit (1).ppt
sifat-koligatif-elektrolit-dan-non-elektrolit (1).pptNanangWijaya9
 
sifat-koligatif-elektrolit-dan-non-elektrolit.ppt
sifat-koligatif-elektrolit-dan-non-elektrolit.pptsifat-koligatif-elektrolit-dan-non-elektrolit.ppt
sifat-koligatif-elektrolit-dan-non-elektrolit.pptEmiLiawati7
 
sifat-koligatif-elektrolit-dan-non-elektrolit.ppt
sifat-koligatif-elektrolit-dan-non-elektrolit.pptsifat-koligatif-elektrolit-dan-non-elektrolit.ppt
sifat-koligatif-elektrolit-dan-non-elektrolit.pptDewiSri20
 
Sifat koligatif larutan
Sifat  koligatif larutanSifat  koligatif larutan
Sifat koligatif larutanyendri59
 
SIFAT_KOLIGATIF_LARUTAN.docx
SIFAT_KOLIGATIF_LARUTAN.docxSIFAT_KOLIGATIF_LARUTAN.docx
SIFAT_KOLIGATIF_LARUTAN.docxdanny110359
 
Sifat koligatif elektrolit dan non elektrolit
Sifat koligatif elektrolit dan non elektrolitSifat koligatif elektrolit dan non elektrolit
Sifat koligatif elektrolit dan non elektrolit21 Memento
 
Sifat Koligatif.ppt
Sifat Koligatif.pptSifat Koligatif.ppt
Sifat Koligatif.pptWidiaRahmi2
 
Sifat koligatifelektrolitdannonelektrolit
Sifat koligatifelektrolitdannonelektrolitSifat koligatifelektrolitdannonelektrolit
Sifat koligatifelektrolitdannonelektrolitEko Supriyadi
 
Sifat koligatif elektrolit dan non elektrolit
Sifat koligatif elektrolit dan non elektrolitSifat koligatif elektrolit dan non elektrolit
Sifat koligatif elektrolit dan non elektrolitEKO SUPRIYADI
 
Pembelajaran elektronik lks
Pembelajaran elektronik lksPembelajaran elektronik lks
Pembelajaran elektronik lksmayawahyunarti
 
laporan kimia fisik - Kelarutan sebagai fungsi temperatur
laporan kimia fisik - Kelarutan sebagai fungsi temperaturlaporan kimia fisik - Kelarutan sebagai fungsi temperatur
laporan kimia fisik - Kelarutan sebagai fungsi temperaturqlp
 

Similaire à Praktikum Kimia - Penurunan Titik Beku (20)

Laporan Kimia - Hubungan Titik Beku dengan Jumlah Partikel dan Molalitas
Laporan Kimia - Hubungan Titik Beku dengan Jumlah Partikel dan MolalitasLaporan Kimia - Hubungan Titik Beku dengan Jumlah Partikel dan Molalitas
Laporan Kimia - Hubungan Titik Beku dengan Jumlah Partikel dan Molalitas
 
Laporan praktikum sifat kolegatif larutan
Laporan praktikum sifat kolegatif larutanLaporan praktikum sifat kolegatif larutan
Laporan praktikum sifat kolegatif larutan
 
Kimia
KimiaKimia
Kimia
 
Sifat Koligatif Larutan
 Sifat Koligatif Larutan Sifat Koligatif Larutan
Sifat Koligatif Larutan
 
Sifat Koligatif Larutan
Sifat Koligatif LarutanSifat Koligatif Larutan
Sifat Koligatif Larutan
 
sifat-koligatif-elektrolit-dan-non-elektrolit (1).ppt
sifat-koligatif-elektrolit-dan-non-elektrolit (1).pptsifat-koligatif-elektrolit-dan-non-elektrolit (1).ppt
sifat-koligatif-elektrolit-dan-non-elektrolit (1).ppt
 
sifat-koligatif-elektrolit-dan-non-elektrolit.ppt
sifat-koligatif-elektrolit-dan-non-elektrolit.pptsifat-koligatif-elektrolit-dan-non-elektrolit.ppt
sifat-koligatif-elektrolit-dan-non-elektrolit.ppt
 
sifat-koligatif-elektrolit-dan-non-elektrolit.ppt
sifat-koligatif-elektrolit-dan-non-elektrolit.pptsifat-koligatif-elektrolit-dan-non-elektrolit.ppt
sifat-koligatif-elektrolit-dan-non-elektrolit.ppt
 
Sifat koligatif larutan
Sifat  koligatif larutanSifat  koligatif larutan
Sifat koligatif larutan
 
SIFAT_KOLIGATIF_LARUTAN.docx
SIFAT_KOLIGATIF_LARUTAN.docxSIFAT_KOLIGATIF_LARUTAN.docx
SIFAT_KOLIGATIF_LARUTAN.docx
 
Rangkuman sifat koligatif
Rangkuman sifat koligatifRangkuman sifat koligatif
Rangkuman sifat koligatif
 
Sifat koligatif elektrolit dan non elektrolit
Sifat koligatif elektrolit dan non elektrolitSifat koligatif elektrolit dan non elektrolit
Sifat koligatif elektrolit dan non elektrolit
 
Sifat Koligatif.ppt
Sifat Koligatif.pptSifat Koligatif.ppt
Sifat Koligatif.ppt
 
Sifat koligatifelektrolitdannonelektrolit
Sifat koligatifelektrolitdannonelektrolitSifat koligatifelektrolitdannonelektrolit
Sifat koligatifelektrolitdannonelektrolit
 
Sifat koligatif elektrolit dan non elektrolit
Sifat koligatif elektrolit dan non elektrolitSifat koligatif elektrolit dan non elektrolit
Sifat koligatif elektrolit dan non elektrolit
 
LKS titik beku
LKS titik bekuLKS titik beku
LKS titik beku
 
Lks titik beku
Lks titik bekuLks titik beku
Lks titik beku
 
Pembelajaran elektronik lks
Pembelajaran elektronik lksPembelajaran elektronik lks
Pembelajaran elektronik lks
 
Sifat Kologatif Larutan
Sifat Kologatif LarutanSifat Kologatif Larutan
Sifat Kologatif Larutan
 
laporan kimia fisik - Kelarutan sebagai fungsi temperatur
laporan kimia fisik - Kelarutan sebagai fungsi temperaturlaporan kimia fisik - Kelarutan sebagai fungsi temperatur
laporan kimia fisik - Kelarutan sebagai fungsi temperatur
 

Plus de 21 Memento

Gelombang Stasioner
Gelombang StasionerGelombang Stasioner
Gelombang Stasioner21 Memento
 
Colligative Properties
Colligative PropertiesColligative Properties
Colligative Properties21 Memento
 
KTI Perkembangan Smartphone di Jember
KTI   Perkembangan Smartphone di JemberKTI   Perkembangan Smartphone di Jember
KTI Perkembangan Smartphone di Jember21 Memento
 
Rekayasa genetika
Rekayasa genetikaRekayasa genetika
Rekayasa genetika21 Memento
 
Sistem Pencernaan Manusia dan Hewan
Sistem Pencernaan Manusia dan HewanSistem Pencernaan Manusia dan Hewan
Sistem Pencernaan Manusia dan Hewan21 Memento
 
Tata Tulis Karya Ilmiah
Tata Tulis Karya IlmiahTata Tulis Karya Ilmiah
Tata Tulis Karya Ilmiah21 Memento
 
Kimia Terapan - Laporan CASSACE
Kimia Terapan - Laporan CASSACEKimia Terapan - Laporan CASSACE
Kimia Terapan - Laporan CASSACE21 Memento
 
Dasar teori katalase
Dasar teori katalaseDasar teori katalase
Dasar teori katalase21 Memento
 
Biologi Terapan - Laporan Perbedaan Pengaruh Bahan Tanam Terhadap Produktivi...
Biologi Terapan - Laporan Perbedaan Pengaruh Bahan Tanam  Terhadap Produktivi...Biologi Terapan - Laporan Perbedaan Pengaruh Bahan Tanam  Terhadap Produktivi...
Biologi Terapan - Laporan Perbedaan Pengaruh Bahan Tanam Terhadap Produktivi...21 Memento
 
Kimia Terapan - Cassace (Cassava Rice/Nasi Singkong)
Kimia Terapan - Cassace (Cassava Rice/Nasi Singkong)Kimia Terapan - Cassace (Cassava Rice/Nasi Singkong)
Kimia Terapan - Cassace (Cassava Rice/Nasi Singkong)21 Memento
 
Artikel Wirausaha
Artikel WirausahaArtikel Wirausaha
Artikel Wirausaha21 Memento
 
Biologi un 2014 materi
Biologi un 2014 materiBiologi un 2014 materi
Biologi un 2014 materi21 Memento
 
Praktikum Kimia - Laporan Korosi
Praktikum Kimia - Laporan KorosiPraktikum Kimia - Laporan Korosi
Praktikum Kimia - Laporan Korosi21 Memento
 
Soal dan Jawaban Kimia Terapan
Soal dan Jawaban Kimia TerapanSoal dan Jawaban Kimia Terapan
Soal dan Jawaban Kimia Terapan21 Memento
 
Praktikum Kimia - Laporan Elektrolisis
Praktikum Kimia - Laporan ElektrolisisPraktikum Kimia - Laporan Elektrolisis
Praktikum Kimia - Laporan Elektrolisis21 Memento
 
Kimia Terapan - Pembuatan Es Krim
Kimia Terapan - Pembuatan Es KrimKimia Terapan - Pembuatan Es Krim
Kimia Terapan - Pembuatan Es Krim21 Memento
 

Plus de 21 Memento (20)

Gelombang Stasioner
Gelombang StasionerGelombang Stasioner
Gelombang Stasioner
 
Colligative Properties
Colligative PropertiesColligative Properties
Colligative Properties
 
KTI Perkembangan Smartphone di Jember
KTI   Perkembangan Smartphone di JemberKTI   Perkembangan Smartphone di Jember
KTI Perkembangan Smartphone di Jember
 
Rekayasa genetika
Rekayasa genetikaRekayasa genetika
Rekayasa genetika
 
Sistem Pencernaan Manusia dan Hewan
Sistem Pencernaan Manusia dan HewanSistem Pencernaan Manusia dan Hewan
Sistem Pencernaan Manusia dan Hewan
 
Tata Tulis Karya Ilmiah
Tata Tulis Karya IlmiahTata Tulis Karya Ilmiah
Tata Tulis Karya Ilmiah
 
Proposal 2014
Proposal 2014Proposal 2014
Proposal 2014
 
Kimia Terapan - Laporan CASSACE
Kimia Terapan - Laporan CASSACEKimia Terapan - Laporan CASSACE
Kimia Terapan - Laporan CASSACE
 
Dasar teori katalase
Dasar teori katalaseDasar teori katalase
Dasar teori katalase
 
Biologi Terapan - Laporan Perbedaan Pengaruh Bahan Tanam Terhadap Produktivi...
Biologi Terapan - Laporan Perbedaan Pengaruh Bahan Tanam  Terhadap Produktivi...Biologi Terapan - Laporan Perbedaan Pengaruh Bahan Tanam  Terhadap Produktivi...
Biologi Terapan - Laporan Perbedaan Pengaruh Bahan Tanam Terhadap Produktivi...
 
Kimia Terapan - Cassace (Cassava Rice/Nasi Singkong)
Kimia Terapan - Cassace (Cassava Rice/Nasi Singkong)Kimia Terapan - Cassace (Cassava Rice/Nasi Singkong)
Kimia Terapan - Cassace (Cassava Rice/Nasi Singkong)
 
Artikel Wirausaha
Artikel WirausahaArtikel Wirausaha
Artikel Wirausaha
 
Lemak final
Lemak finalLemak final
Lemak final
 
Biologi un 2014 materi
Biologi un 2014 materiBiologi un 2014 materi
Biologi un 2014 materi
 
Uji molisch
Uji molischUji molisch
Uji molisch
 
Uas tik
Uas tikUas tik
Uas tik
 
Praktikum Kimia - Laporan Korosi
Praktikum Kimia - Laporan KorosiPraktikum Kimia - Laporan Korosi
Praktikum Kimia - Laporan Korosi
 
Soal dan Jawaban Kimia Terapan
Soal dan Jawaban Kimia TerapanSoal dan Jawaban Kimia Terapan
Soal dan Jawaban Kimia Terapan
 
Praktikum Kimia - Laporan Elektrolisis
Praktikum Kimia - Laporan ElektrolisisPraktikum Kimia - Laporan Elektrolisis
Praktikum Kimia - Laporan Elektrolisis
 
Kimia Terapan - Pembuatan Es Krim
Kimia Terapan - Pembuatan Es KrimKimia Terapan - Pembuatan Es Krim
Kimia Terapan - Pembuatan Es Krim
 

Dernier

Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfWidyastutyCoyy
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...MetalinaSimanjuntak1
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASbilqisizzati
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaafarmasipejatentimur
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptPpsSambirejo
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...Kanaidi ken
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...asepsaefudin2009
 
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)PUNGKYBUDIPANGESTU1
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidupfamela161
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 

Dernier (20)

Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
 
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 

Praktikum Kimia - Penurunan Titik Beku

  • 1. LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA PENURUNAN TITIK BEKU AHMAD ISMAIL (03) BILI DARNANTO SUSILO (06) FRANSISKA NOORIL (11) IFRANUS ADE OLGA N.P (13) VESYANANDA A. (31) YASINTA WAHYU (32) DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN JEMBER SMAN 1 JEMBER 2013/2014
  • 2. KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan puji syukur atas kehadirat Tuhan YME, atas segala kebesaran dan limpahan nikmat yang diberikan-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan laporan percobaan berjudul “Penurunan titik beku di larutan elektrolit dan non elektrolit ”. Adapun penulisan laporan percobaan ini bertujuan untuk menemukan perbandingan penurunan titik beku antara larutan elektrolit dan non elektrolit serta pengaruh jumlah zat yang terkandung pada larutan. Dalam penulisan percobaan ini, berbagai hambatan telah kami alami. Oleh karena itu, terselesaikannya laporan percobaan ini tentu saja bukan karena kemampuan kami semata-mata. Namun karena adanya dukungan dan bantuan dari pihak-pihak yang terkait. Kami juga berterima kasih kepada semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu, yang telah membantu menyelesaikan laporan percobaan ini. Dalam penyusunan laporan percobaan ini, kami menyadari pengetahuan dan pengalaman penulis masih sangat terbatas. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan adanya kritik dan saran dari berbagai pihak agar laporan percobaan ini lebih baik dan bermanfaaat. Serta akhir kata kami ucapkan semoga Tuhan YME selalu membalas budi baik anda semua. Penulis
  • 3. TUJUAN PENELITIAN Untuk mengetahui pengaruh jumlah larutan yang terkandung dalam larutan dan keelektrolitan suatu larutan terhadap penurunan titik didihnya
  • 4. DASAR TEORI Titik beku adalah suhu pada pelarut tertentu di mana terjadi perubahan wujud zat cair ke padat. Pada tekanan 1 atm, air membeku pada suhu 0 °C karena pada suhu itu tekanan uap air sama dengan tekanan uap es. Selisih antara titik beku pelarut dengan titik beku larutan disebut penurunan titik beku (Δ Tf = freezing point depression). Pada percobaan ini ditunjukkan bahwa penurunan titik beku tidak bergantung pada jenis zat terlarut, tetapi hanya pada konsentrasi partikel dalam larutan. Oleh karena itu, penurunan titik beku tergolong sifat koligatif. (id.answer.yahoo.com) Penurunan titik beku adalah selisih antara titik beku pelarut dan titik beku larutan dimana titik beku larutan lebih rendah dari titik beku pelarut. Titik beku pelarut murni seperti yang kita tahu adalah 00C. dengan adanya zat terlarut misalnya saja gula yang ditambahkan ke dalam air maka titik beku larutan ini tidak akan sama dengan 0oC melainkan akan menjadi lebih rendah di bawah 0oC itulah penyebab terjadinya penurunan titik beku yaitu oleh masuknya suatu zat terlarut atau dengan kata lain cairan tersebut menjadi tidak murni, maka akibatnya titik bekunya berubah (nilai titik beku akan berkurang). (2010.Penurunan titik beku. http://lovekimiabanget.blogspot.com) Sifat koligatif larutan adalah sifat larutan yang tidak tergantung pada macamnya zat terlarut tetapi semata-mata hanya ditentukan oleh banyaknya zat terlarut (konsentrasi zat terlarut). Apabila suatu pelarut ditambah dengan sedikit zat terlarut, maka akan didapat suatu larutan yang mengalami: 1. Penurunan tekanan uap jenuh 2. Kenaikan titik didih 3. Penurunan titik beku 4. Tekanan osmosis Banyaknya partikel dalam larutan ditentukan oleh konsentrasi larutan dan sifat Larutan itu sendiri. Jumlah partikel dalam larutan non elektrolit tidak sama dengan jumlah partikel dalam larutan elektrolit, walaupun konsentrasi keduanya sama. Hal ini dikarenakan larutan elektrolit
  • 5. terurai menjadi ion-ionnya, sedangkan larutan non elektrolit tidak terurai menjadi ion-ion. Dengan demikian sifat koligatif larutan dibedakan atas sifat koligatif larutan non elektrolit dan sifat koligatif larutan elektrolit. Adanya partikel zat terlarut yang tidak mudah menguap dalam larutan dapat mengurangi kemampuan zat pelarut untuk menguap, sehingga tekanan uap larutan lebih rendah daripada tekanan uap pelarut murni. Adanya partikel zat terlarut tersebut juga akan mengakibatkan kanaikan titik didih dan penurunan titik beku larutan. Menurut hokum Roult, besarnya penurunan tekanan uap larutan, kenaikan titik didih, dan penurunan titik beku larutan yang mengandung zat terlarut tidak mudah menguap dan tidak mengalami disosiasi (larutan non elektrolit), sebanding dengan banyaknya partikel zat terlarut. Besarnya kenaikan titik didih larutan 1 molal disebut kenaikan titik didih molal, Kb. Sedangkan besarnya penurunan titik beku larutan 1 molal disebut penurunan titik beku molal, Kf. Untuk larutan encer berlaku: ΔTb = m x Kb ΔTf = m x Kf Dengan : ΔTb = Kenaikan titik didih larutan ΔTf = Penurunan titik beku larutan Kb = kanaikan titik didih molal Kf = penurunan titik beku molal M = Molalitas larutan Besarnya molalitas larutan yang sejenis sebanding dengan massa zat terlarut dan berbanding dengan massa molekul zat terlarut. Jika massa zat terlarut dan massa zat pelarut diketahui, maka massa molekul zat terlarut dapat ditentukan berdasarkan sifat koligatif suatu larutan. Untuk larutan yang mengandung zat terlarut tidak mudah menguap dan dapat mengalami disosiasi (larutan elektrolit), besarnya penurunan tekanan uap larutan, kenaikan titik didih, dan penurunan titik beku larutan, dipengaruhi oleh derajad disosiasi larutan.
  • 6. ALAT DAN BAHAN Alat:  Kaca arloji  Termometer  Tabung reaksi  Plastik  Neraca Ohauss  Beaker glass  Neraca Triple Beam Bahan:  Aquades  Larutan urea 0,1 molal  Larutan urea 1 molal  Larutan NaCl 0,1 molal  Es Batu  Garam dapur Langkah Kerja 1) Masukkan pecahan kecil – kecil es batu dalam gelas kimia hingga ¾ bagian dan beri 10 sendok garam dapur, aduk hingga rata ! 2) Masukkan larutan urea ( CO(NH2)2 0,5 m hingga ½ bagian pada tabung reaksi, kemudian masukkan tabung reaksi tersebut ke dalam gelas kimia yang berisi pecahan es ! 3) Masukkan termometer kedalam mulut tabung reaksi tersebut 4) Amati penurunan suhu pada larutan urea tersebut tiap 30 menit sekali , hingga larutan tersebut mencapai kesetimbangan atau membeku 5) Ukur suhu konstan dari urea tersebut dan catat sebagai titik beku larutan 6) Ulangi langkah 1 – 5 untuk larutan aquades, urea 1 m dan NaCl 0,5 m !
  • 7. HASIL PENGAMATAN NO. LARUTAN TITIK BEKU 1 NaCl 0,1 molal 1 o C 2 Urea 0,1 molal -1 o C 3 Urea 1 molal -2 o C 4 Aquades 0 o C ILUSTRASI PERCOBAAN Aduk menggunakan spatula 6 gram/100 gram 0,6 gram/100 gram 0,585 gram/100 gram urea 1 molal urea 0,1 molal NaCl 0,1 molal Aquades Ditambah NaCl (garam dapur) ½ volume tabung
  • 8. MEMBANDINGKAN LARUTAN DENGAN PERHITUNGAN MATEMATIS: a) Tabung reaksi 1 Molal = 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑡𝑒𝑟𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡 𝑀𝑟 x 1000 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑝𝑒𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡 = 0,585 𝑔 58,5 x 1000 1000 𝑔 = 0,1 molal b) Tabung reaksi 2 Molal = 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑡𝑒𝑟𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡 𝑀𝑟 x 1000 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑝𝑒𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡 = 5,85 𝑔 58,5 x 1000 1000 𝑔 = 1 molal c) Tabung reaksi 3 Molal = 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑡𝑒𝑟𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡 𝑀𝑟 x 1000 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑝𝑒𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡 = 6 𝑔 58,5 x 1000 1000 𝑔 = 1,03 molal
  • 9. Pembahasan  Larutan mempunyai sifat-sifat yang berbeda dari pelarutnya. Salah satu sifat penting dari suatu larutan adalah penurunan titik beku. Titik beku adalah temperatur tetap dimana suatu zat tepat mengalami perubahan wujud dari cair ke padat. Setiap zat yang mengalami pembekuan memiliki tekanan 1 atm. Penambahan zat terlarut nonvolatil ke dalam suatu pelarut menyebabkan terjadinya penurunan titik beku. Keberadaan partikel-partikel zat pelarut mengalami proses pengaturan molekul-molekul dalam pembentukan susunan kristal padat, sehingga diperlukan suhu yang lebih rendah untuk mencapai susunan kristal padat dari fasa cairnya. Hal ini lah yang menyebabkan terjadinya penurunan titik beku suatu larutan yang keadaannya ditambahkan zat terlarut.  Telah diketahui bahwa sifat koligatif larutan tergantung pada jumlah zat terlarut dan zat pelarut. Semakin banyak zat terlarut yang dilarutkan dalam zat pelarut, maka penurunan titik bekunya semakin tinggi pula. Hal ini dikarenakan konsentrasi molalnya juga bertambah sedangkan perubahan titik bekunya sebanding dengan konsentrasinya.  Dari hasil pengamatan yang diperoleh mengenai penurunan titik beku, diperoleh titik beku larutan NaCl 0,1molal. Titik beku 0,1molal urea adalah -1°C sedangkan 1molal adalah -2°C. Adapun aquades meiliki titik beku normal, yaitu 0˚C. Hal ini membuktikan bahwa semakin banyak jumlah partikel zat terlarut yang dilarutkan dalam pelarut, maka penurunan titik bekunya semakin tinggi pula.  Hal tersebut juga sesuai dengan teri-teori yang sudah dijelaskan, yaitu titik beku adalah suhu pada saat larutan mulai membeku pada tekanan luar 1 atm. Titik beku normal air adalah 0°C. Jika air murni didinginkan pada suhu 0°C, maka air tersebut akan membeku dan tekanan uap permukaannya sebesar 1 atm. Tetapi, bila kedalamnya dilarutkan zat terlarut yang sukar menguap, maka pada suhu 0°C ternyata belum membeku dan tekanan uap permukaannya lebih kecil dari 1atm. Supaya larutan membeku tekanan uap permukaannya harus mencapai 1 atm. Hal ini dapat dicapai bila suhu larutan diturunkan (Yazid, 2005) dan setiap larutan memiliki nilai titik didih dan titik beku. Nilai titik dididh dan titik beku larutan masing-masing berbeda. Misalnya saja air, air meiliki titik didih sebesar 100˚C dan mempunyai nilai titik beku sebesar 0˚C. Titik didih dan titik beku air tadi tentu berbeda dengan larutan lainnya (Annisa, 2008). .
  • 10.  Dalam praktikum ini digunakan pula garam dapur sebagai campuran dari es batu untuk membekukan larutan. Tujuan penambahan garam ini adalah untuk membentuk cairan pendingin dengan mencapai titik beku yang dibawah nol. Pada percobaan ini cairan pendingin dibuat dengan mencampurkan garam dapur dengan es batu dalam penangas. Pada campuran itu es batu akan mencair sementara suhi turun. Selanjutnya larutan dalam tabung reaksi dimasikkan ke dalam cairan pendingin tersebut sehingga larutan membeku. Larutan garam mempunyai titik beku yang lebih rendah dari 0 °C, es batu tadi akan turun suhunya sampai titik beku air garam tercapai. Maka, larutan dikelilingi oleh larutan garam yang temperaturnya lebih rendah dari 0 °C sehingga dapat membeku. Hasil pengamatan tidak sesuai dengan dengan hipotesis. Menurut teori, seharusnya larutan dengan konsntrasi molal yang lebih tinggi akan memiliki penurunan titik beku yang lebih tinggi pula karena adanya perbedaan jumlah partikel dalam larutan. Juga, larutan elektrolit seharusnya memiliki penurunan titik beku yang lebih besar daripada larutan Non elektrolit. Korelasinya, larutan elektrolit mempunyai gaya tarik-menarik ikatan yang lebih kuat daripada non elektrolit, maka larutan elektrolit mempunyai energy yang lebih besar. Maka dari itu, penurunan titik bekunya lebih besar daripada larutan non elektrolit. Namun dari hasil pengamatan, peneliti menemukan bahwa urutan Titik Beku dari yang paling rendah adalah; 1 molal urea, 0,1 molal urea, 0,1 molal NaCl, dan aquades. Hasil yang tidak sesuai dengan teori biasanya disebabkan oleh kesalahan-kesalahan dalam praktikum. Kesalahan yang mungkin tidak sengaja dilakukan oleh peneliti di sini adalah; peneliti mengangkat&tmengeluarkan tabung reaksi dari baskom es terlalu lama. Hal ini menyebakan titik bekunya turun. Sehingga keakuratan hasil pengamatan tidak sama dengan teori.
  • 11. KESIMPULAN Dari uraian data diatas, dapat disimpulkan beberapa hal, sebagai berikut : Yang pertama adalah bahwa penambahan zat terlarut pada suatu pelarut murni akan menyebabkan turunnya suhu titik beku dari pelarut murni tersebut (Larutan akan memiliki titik beku lebih rendah dibandingkan titik beku pelarut murni). Semakin banyak waktu yang diberikan, maka semakin rendah titik beku yang dihasilkan. Dari penelitian yang kami lakukan, kami dapat menyimpulkan beberapa hal sebagai berikut. Proses terjadinya penurunan titik beku dikarenakan adanya perubahan dari tekanan uap, biasanya diakibatkan oleh masuknya suatu zat terlarut lain maka titik bekunya akan berubah (nilai titik beku akan berkurang). Keadaan titik beku pelarut murni setelah dicampur zat terlarut akan menjadi lebih rendah dibawah titik beku pelarut murni yang semula yaitu dibawah 0o C, zat terlarut akan berpengaruh pada penurunan titik beku larutan karena pada suatu pelarut murni, zat terlarut akan menyebabkan turunnya suhu titik beku dari pelarut murni tersebut. Garam dapur berfungsi sebagai zat yang menurunkan titik beku es batu sehingga es batu tidak akan membeku pada suhu 0o C, sehingga ketika sebuah tabung reaksi diletakkan didalam gelas kimia, akan terbentuk sebuah sistem antara larutan es batu yang suhunya 0o C(l) dengan larutan uji yang ada didalam tabung reaksi. Suatu zat terlarut dalam larutan dapat diubah sifat dari larutan tersebut yang disebut dengan sifat koligatif. Penurunan titik beku tidak tergantung pada komposisi kimia dari zat tersebut tetapi tergantung pada jumlah partikel zat terlarut di dalam larutan, kemolalan larutan, massa zat terlarut dan massa pelarutnya.
  • 12. Saran Untuk penelitian kedepanya, harus lebih diperhatikan hal-hal berikut : Bersihkan dulu alat-alat untuk melakukan praktikum, agar saat pengambilan data untuk laporan lebih akurat dan tepat. Teliti dalam mengambil data, menimbang bahan serta membaca thermoneter sangat penting