Manajemen risiko merupakan suatu sistem pengawasan risiko dan perlindungan atas harta benda, keuntungan, serta suatu badan keuangan usaha atau pribadi atas kemungkinan timbulnya suatu kerugian karena ada nya risiko tersebut. Manajemen risiko bertujuan menekan atau menghapuskan resiko yang dapat mengakibatkan kerugian atau tidak tercapainya tujuan perusahaan. Ada beberapa tahapan manajemen risiko yang
2. MANAJEMEN RESIKO
• Aktivitas suatu badan atau usaha pada
dasarnya tidak dapat dibebaskan dari aktivitas
mengelola risiko. Operasi suatu badan usaha
atau perusahaan biasanya berhadapan dengan
risiko usaha dan risiko nonusaha.
• Manajemen risiko merupakan desain prosedur
serta prosedur implementasi untuk mengelola
suatu risiko usaha. Dimana sering keputusan
yang diambil bukan melihat pada besarnya
risiko yang akan terjadi namun lebih
melihat pada besarnya keuntungan yang akan
diterima.
3. PENGERTIAN RESIKO
• Dalam kehidupan sehari-hari kita sering mendengar kata
resiko dan sudah biasa dipakai dalam percakapan
sehari-hari oleh kebanyakan orang.Secara umum
resiko diartikan sebagai suatu keadaan yang
dihadapi seseorang atau perusahaan dimana
terdapat kemungkinan yang merugikan.
• Berbagai macam risiko, seperti risiko kebakaran,
tertabrak kendaraan lain di jalan, risiko terkena banjir
dimusim hujan dan dengan demikian,dapat menjadi
penyebab kita menanggung kerugian jika risiko-risiko
tersebut tidak kita antisipasi dari awal risiko dikaitkan
dengan kemungkinan kejadian atau keadaan yang dapat
mengacam standar tujuan dan sasaran
4. PELUANG VS KERUGIAN
Risiko berhubungan dengan kerentanan ini terjadi karena
kurang atau tidak tersedia cukup informasi tentang apa
yang akan terjadi.
Sesuatu yang tidak pasti (tidak pasti) dapat berakibat
menguntungkan atau merugikan.Ketidakpastian yang
menimbulkan kemungkinan menguntungkan diketahui
dengan istilah (1)peluang (oportunitas), sedangkan
ketidakpastian yang menimbulkan (2)kerugian disebut
dengan istilah risiko (mempertaruhkan ).
Dalam beberapa tahun terakhir, manajemen risiko menjadi
tren utama baik dalam perbincangan,praktik,maupun
pelatihan kerja.Hal ini secara kongkrit menunjukkan
pentingnya manajemen risiko dalam bisnis pada masa kin
5. KONSEP RESIKO
. Memahami konsep risiko secara luas, akan
merupakan dasar yang esensial untuk
memahami konsep dan teknik manajemen
risiko.
Menurut Abas salim risiko adalah ketidak tentuan
yang mungkin melahirkan peristiwa kerugian..
Vaughan yang diterjemahkan oleh herman
darmawi (1997 :18) mengemukakan beberapa
defenisi risiko sebagai berikut:
6. TERMINOLOGI RESIKO
• Risk is the chance of loss (risiko adalah
kans kerugian)
• Risk is the possibility of loss
• (risiko adalah kemungkinan kerugian)
• Risk is uncertainty
• (risiko adalah ketidak pastian)
7. Menurut Soekarno risiko adalah ketidak
pastian atas terjadinya suatu peristiwa.
Hermanto Darmawi (1997 :78) ada dua pen
dekatan dasar dalam menanggani risiko,
yaitu : pengendalian risiko (risk control ) dan
pembiayaan risiko (risk financing )..
8. Manajemen Resiko
• Manajemen risiko merupakan suatu sistem pengawasan
risiko dan perlindungan atas harta benda, keuntungan,
serta suatu badan keuangan usaha atau pribadi atas
kemungkinan timbulnya suatu kerugian karena ada nya
risiko tersebut. Dalam pengertian praktis konsep ini
dapat diartikan sebagai proteksi ekonomi terhadap
kerugian yang mungkin timbul atas aset dan pendapatan
suatu perusahaan. Tujuan manajemen risiko adalah
menekan atau menghapuskan resiko, yang terjadi, dapat
terjadi mengakibatkan kerugian atautidak dapat
tercapainya tujuan perusahaan.
9. 2
• Menurut Irham Fahmi (2010) risiko
manajemen adalah suatu bidang ilmu
yang membahas tentang bagaimana suatu
organisasi menerapkan ukuran dalam
menemukan berbagai permasalahan yang
ada dengan menempatkan
berbagai pendekatan manajemen secara
komprehensif dan sistematis
10. Manfaat Manajemen Risiko
Dengan menerapkan manajemen risiko diperusahaan ada beberapa
manfaat yang akan diperoleh, yaitu :
1. Perusahaan memiliki ukuran yang kuat sebagai pijakan dalam mengambil
setiapkeputusan, sehingga para manajer menjadi lebih berhati-hati
( bijaksana ) danSelalu menempatkan ukuran-ukuran dalam berbagai
keputusan.
2. Mampu memberi arah bagi suatu perusahaan dalam melihat pengaruh-
pengaruh yang mungkin timbul baik secara jangka pendek dan
jangka panjang.
3. Mendorong para manajer dalam mengambil keputusan untuk selalu
menghindari risiko dan menghindari pengaruh terjadinya kerugian
khususnya kerugian dari segi finansial.
4. Usahakan agar perusahaan memperoleh risiko kerugian yang minimum.
5. Dengan adanya konsep manajemen risiko (konsep manajemen risiko ) yang
dirancang secara detail maka artinya telah membangun perusahaan arah
dan mekanisme secara berkelanjutan (berkelanjutan)
11. Tahap-tahap Manajemen Risiko
Untuk mengimplementasikan manajemen risiko secara komprehensif
ada beberapa tahap yang harus dilaksanakan oleh suatu peru sahaan yaitu:
1. Identifikasi risiko Pada tahap ini pihak manajemen perusahaan melakukan
tindakan berupa mengindentifikasi setiap bentuk risiko yang dialami
perusahaan, termasuk bentuk-bentuk risiko yang mungkin akan dialami
oleh perusahaan.Indentifikasi ini dilakukan dengan cara melihat potensi-
potensi risiko yang sudah terlihat dan yang akan teerlihat.
2. Mengindentifikasi bentuk-bentuk risiko. Pada tahap ini diharapkan pihak
manajemen perusahaan telah mampu menemukan bentuk dan format risiko
yang dimaksud. Bentuk-bentuk Risiko yang teridentifikasi di sini telah dapat
dijelaskan secara detail,seperti ciri-ciri risiko dan faktor-faktor timbulnya
risiko tersebut. PadaTahap ini pihak manajemen perusahaan juga sudah
mulai mengumpulkandan menerima berbagai data-data baik bersifat
kualitatif dan kuantitatif
12. 3. Menempatkan ukuran-ukuran resiko. Pada tahap ini perusahaan manajemen sudah
menempatkan ukuran atau skala yang dipakai, termasuk rancangan model
metodologi penelitian yang akan digunakan. Data-data yang masuk juga bisa
diterima, baik itu berbentuk kualitatif dan kuantitatif serta pemilihan data
dilakukan berdasarkan pendekatan metodologi yang digunakan. Dengan kepemilikan
rancangan metode penelitian yang diharapkan pihak manajemen perusahaan telah
memiliki fondasi yang kuat guna melakukan pengolahan data.
4. Menempatkan alternatif-alternatif. Pada tahap ini pihak manajemen perusahaan telah
melakukan pengolahan data. Hasil pengolahan kemudian diubah dalam bentuk
kualitatif dan kuantitatif beserta akibat-akibat atau pengaruh-pengaruh yang akan
timbul jikakeputusan-keputusan tersebut diambil.Berbagai bentuk penjabaran yang
dikemukakan tersebut dipilah dan ditempatkan sebagai alternatif-keputusan alternatif.
5. Menganalisis setiap alternatif. Pada tahap ini dimana setiap alternatif yang ada
selanjutnya dianalisis dan mengemukakan berbagai sudut pandang serta efek-efek
yang mungkin timbul. Dampak yang mungkin timbul baik dalam jangka pendek
dan jangka panjang dipaparkan secara komprehensif dan sistematis,dengan tujuan
mampu memperoleh suatu gambaran secara jelas dan tegas. Kejelasan dan
ketegasan sangat penting guna membantu pengambilan keputusan secara tepat
13. 6. Memutuskan satu alternatif. Pada tahap ini setelah
berbagai alternatif dipaparkan dan dijelaskan
dalam bentuk lisan dan tulisan oleh para manajemen
perusahaan mak diharapkan pihak manajer perusahaan
sudah memiliki pemahaman secara khusus dan
mendalam. Pemilihan satu alternatif dari berbagai
alternatif yang ditawarkan artinya mengambil alternatif
yang terbaik dari berbagai alternatif yang ditawarkan
termasuk dengan menolak berbagai alternatif
lainnya. Dengan pemilihan satu alternatif sebagai solusi
dalam menyelesaikan berbagai permasalahan yang
diharapkan pihak manajer perusahaan sudah memiliki
hentikan kuat dalam menugaskan pihak manajemen
perusahaan untuk bekerja berdasarkan konsep dan
batasan yang ada
14. 7. Alternatif yang dipilih. Pada tahap ini
setelah alternatif dipilih dan ditegaskan
serta dibentuk tim untuk melaksanakan ini,
maka artinya manajemen perusahaan
sudahmengeluarkan Surat Keputusan
(SK) yang dilengkapi dengan
rincian biaya. Rincian biaya yang
pengangguran tersebut telah disetujui oleh
bagian keuangan serta otoritas
pengambilan keputusan penting lainnya
15. 8. Mengontrol alternatif yang dipilih tersebut. Pada tahap ini alternatif
yang dipilih telah dilaksanakan dan dilakukan secara tim
manajemen beserta para manajer perusahaan. Tugas utama
manajer perusahaan adalah melakukan kontrol yang maksimal guna
menghindari timbulnya berbagai risiko yang tidak diinginkan.
9. Mengevaluasi alternatif pilihan yang dipilih. Pada tahap ini setelah
alternatif dilaksanakan dan dikontrol dilakukan maka selanjutnya
pihak tim manajemen secara sistematis melaporkan pihak kepada
manajer perusahaan. Pelaporan tersebut berbentuk data-data yang
bersifat fundamental dan teknikal serta tidak mengesampingkan
informasi yang bersifat lisan. Tujuan melakukan evaluasi dari
alternatif yang dipilih tersebut adalah bertujuan agar pekerjaan
tersebut dapat terus dilaksanakn sesuai dengan yang direncanakan.
16. Antisipasi Risiko Bisnis
• Risiko dalam perusahaan ada yang sulit
dikendalikan oleh manajemen perusahaan
dan risiko yang dapat dikendalikan oleh
manajemen perusahaan.Berikut resiko-
risiko tersebut dan cara
mengantisipasinya:
17. 1
Risiko pada aspek SDM.
1. Risiko-risiko dalam aspek SDM dalam hubungannya dengan
perencanaan strategi perusahaan yaitu:risiko pada para atasan
eksekutif dan para pekerja inti,risiko pada karyawan, risiko dalam
hubungan industri dan bahaya,risiko stres dan kesehatan yang
buruk, risiko bila tidak beretika.Antisipasi yang dapat dilakukan
perusahaan harus menciptakan kondisi kerja yang baik,
menghasilkan mengenai reward yang dicapai, bekerja secara
secara sistematis, manajemn harus menyampaikan alasan-alasan
untuk perbaikan 9sebelum perbaikan dilakukan, tingkatkan
komunikasi dengankaryawan dan memberikan motivasi.
2. Risiko pada aspek keuangan. Dalam perusahaan, risiko dalam
aspek keuangan cukup tinggi, seperti biaya produksi yang
berlebihan,biaya perusahaan,Hutang dan pinjaman yang
berlebihan.
18. 3. Risiko pada aspek pemasaran. Masalah-masalah di
bidang pemasaran dapat mengakibatkan
turunnya penjualan serta rusaknya citra
perusahaan.Penjualan yang menurun, market share
yang mengecil, kekurangan distribusi barang merupakan
sebagian dari tanda-tanda kegagalan
pemasaran. Kegagalan pemasaran tidak lepas dari
banyak permasalahan yang ada. Berikut ini ada 10
macam pokok permasalahan yaitu:Kebijakan
pemerintah,Perubahan permintaan,Perang harga,
Pemalsuan, Performance produk yang rendah, Promosi
yang kurang baik, Kesalahan dalam merek, Kegagalan
dalam mengembangkan produk baru,Masalah distribusi
19. 4. Risiko pada aspek produksi/operasi Didalam proses
produksi/operasi produk barang dan jasa cukup banyak
risiko yang perlu diantisipasi. Risiko-risiko tersebut
antara lain mengenai: a.Masalah pemasok. Risiko terjadi
apabila perusahaan menggunakan pemasok yang terya
tidakmemenuhi syaratyang sudah mereka buat. b.
Kerusakan kualitas. Risiko karena penarikan kembali
barang-barangyang ditawarkan di pasar yang
disebabkan oleh dua hal. Pertama karena kualitas dan
kuantitas barang yang tidak sesuai. Kedua karena
barang yang ditawarkan dipasar adalah produk-produk
yang tidak aman dikomsumsi.
20. 5. Risiko pada aspek sistem informasi. Beberapa hal yang
berkaitan dengan penggunaan sistem informasi
adalah: a. nilai data di dalam komputer. Data dapat
hilang sebagai akibat dari kesalahan operator, virus,
kerusakan hardware atau software, dayalistrik maupun
akibat vandalisme. b. Risiko komputerisasi. Berikut ini
adalah lima risiko utama pada komputer yang datanya
menyebabkan banyak masalah yaitu : pencurian
komputer, pemakaian yang tidak diperbolehkan
mengakses komputer, penggunaan disket yang tidak
diperiksa,kerusakan perangkat keras atau perangkat
lunak, kesalahan pemakaian.
21. • Minimalkan risiko komputerisasi. Risiko
pemakaian komputerisasi jalannya
diperkecil. Hal-hal ini dapat ditinjau dari aspek
perangkat keras,perangkat lunak dan perangkat
otak. Perusahaan sebaiknya memiliki asuransi
biaya dimananya dimasukkan sebagai bagian
dari sistem biaya-biaya IT-nya. membuat
keahlian dan melatih karyawan untuk
menghindari masalah. Perusahaan seharusnya
memiliki salinan data yang dilakukan secara
rutin dan otomatis
22. • manajemen perusahaan harus
mempunyai kebijakan yang jelas terhadap
sistem komputerisasi. Kebijakan tersebut
mencakup : garis tanggung jawab
terhadap system IT, penjagaan data dan
system back up, penggunaan flashdisc
yang benar dan akses terhadap data