SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  70
A. Visi, Misi dan Kompetensi
                  Pendidikan Pancasila
    Visi                                             Misi
•   :Menjadi sumber nilai dan pedoman bagi           • Secara     singkat     membantu
    penyelenggara      program    studi     dalam       mahasiswa      agar    menjadi
    mengantarkan mahasiswa.                             manusia                    yang
•   Memberikan dasar-dasar kecakapan hidup              religius, humanis, nasionalis, d
    secara sosial kepada mahasiswa yang
                                                        emokratis dan adil.
    merupakan      intelektual   muda     sehingga
                                                     • Dapat semakin mendewasakan
    tidak kehilangan jati diri sebagai warga
                                                        warga       negara,     bahkan
    bangsa, negara dan masyarakat Indonesia.
                                                        menjadi                 wahana
•   Peran    mahasiswa      diharapkan      dapat

    mempertahankan         eksistensi      negara
                                                        pencerahan,    bukan    sebagai

    Republik Indonesia dengan karya nyata               pembelengguan              atau
    yang    akan   meningkatkan    harkat     dan       pembodohan.
B. Metode Pembelajaran
        Pendidikan Pancasila

• Metode     yang     tepat   dalam      pembelajaran
 Pendidikan    Pancasila      yaitu    metode      kritis
 analitis,    induksi,        deduksi,       reflektif-
 hermeneutik        melalui   dialog     kreatif    yang
 bersifat     partisipatoris      untuk       meyakini
 kebenaran substansi materi kajian.
C. Landasan Pendidikan
           Pancasila
A. Landasan Historis
B. Landasan Yuridis
C. Landasan Filosofis
A. Pengetahuan, Ilmu Empiris dan Filsafat
• Pe n g e t a h u a n                        ma n u s i a
  d i p e r o l e h           k a r e n a         a d a n y a
  i n t e r a k s i          a n t a r a      ma n u s i a
  s e b a g a i               s u b j e k             y a n g
  me n g e t a h u i         d a n    o b j e k       y a n g
  d i k e t a h u i .
• I l mu e mp i r i s        me mf o k u s k a n d i r i
  p a d a       g e j a l a -g e j a l a    a l a m    d a n
  s o s i a l     s e c a r a me n d a l a m t e t a p i
  s p e s i f i k .
• I l mu          f i l s a f a t     p e n g e t a h u a n
B. Kebenaran Ilmiah dalam
Pancasila

• Ada 4 teori kebenaran :
1. T. Kebenaran Koherensi
2. T. Kebenaran Korespondensi
3. T. Kebenaran Pragmatise
4. T. Kebenaran Konsensus
C. Ciri-ciri Berpikir Ilmiah-Filsafati dalam
Pembahasan Pancasila
1. BEROBJEK
   a. Material
   b. Formal
2. Bermetode
   a. Metode Analisis-sintesis
   b. Metode Induksi-deduksi
   c. Metode Hermeneutika
3. Bersistem
4. Universal
D. Bentuk dan Susunan
Pancasila
Bentuk Pancasila                      Susunan Pancasila
•    Mempunyai ciri-ciri :            •   Disusun berdasar logis
1.    Merupakan kesatuan yang utuh        keberadaan unsur-unsurnya.

2.    Setiap unsur pancasila adalah   •   Susunan sila Pancasila
      mutlak                              merupakan kesatuan organis
3.    Sebagai kesatuan yang mutlak        /membentuk suatu sistem
                                          (majemuk tuggal)
                                          “NOTONEGORO”

                                      •   Menunjukkan rangkaian tingkat
                                          luas cakupan pengertian.

                                      •   Susunan sila yang 1 dengan
• Pancasila sebagai dasar falsafah negara
 tidak boleh menjadi ideologi yang beku
 sehingga         seluruh           komponen
 bangsa, terutama mahasiswa sebagai calon
 pemimpin bangsa dan intelektual muda
 dapat memberikan ide-ide baru dan kreatif
 untuk   merevetalisasi     Pancasila   dalam
 realitas kehidupan berbangsa di era global
• Bermula pada saat masuknya agama-agama yang
  dibawa oleh para pedagang ke Nusantara. Agama
  pertama yang masuk adalah agama Hindu, disusul
  dengan agama Buddha, Islam, Khatolik, Kristen dan
  yang terakhir agama Kong Hu Chu. Semua agama
  tersebut disyahkan dalam Undang-Undang Dasar
  1945
B. Sejarah Pergerakan Indonesia

• Sejarah Indonesia selalu menyebutkan bahwa ada dua
  kerajaan besar yang melambangkan kemegahan dan
  kejayaan masa lalu yaitu Sriwijaya dan Majapahit.
  Kerajaan Sriwijaya mempunyai tentara yang kuat yang
  digambarkan tangkas dalam perang di darat maupun di
  laut. Kerajaan Majapahit mempunyai wilayah yang luas
  meliputi hampir seluruh Nusantara.
C. Menuju Kemerdekaan
• Dikarenakan Belanda melarang orang Indonesia menggunakan bahasa Belanda, maka masyarakat
  Indonesia telah menggunakan bahasa Melayu sebelum nasionalisme berkembang dan justru membuat
  pemerintah Belanda bergetar, karena bahasa mampu menjadi senjata psikologis untuk aspirasi
  nasional nasional bangsa Indonesia (George Mc Turnan Kahin : 1995 : 51).

• Jepang mengalahkan Sekutu di Pearl Harbour pada 8 Desember 1941 dan berjanji mengambil
  kekuasaan Belanda di Indonesia tahun 1942. Jepang berjanji akan membebaskan Indonesia dari
  penjajah dan memajukan rakyat Indonesia, tetapi Jepang ternyata juga merampas kehormatan
  rakyat dan terjadi kemiskinan dimana-mana. Jepang baru merealisir janjinya detelah mendapat
  desakan dari sekutu.
D. Perumusan Pancasila
                                        2.       Sidang Kedua BPUPKI
1.   Sidang Pertama BPUPKI
                                             •   Dalam sidang kedua ini, mengenai materi
•    BPUPKI mulai bekerja tanggal 28             undang-undang dasar (pasal demi pasal) dan

     Mei 1945 yang dimulai dengan
                                                 penjelasannya.       Demikian     pula   mengenai

                                                 susunan pemerintahan negara yang erdapat
     upacara pembukaan dan pada                  dalam Penjelasan UUD. Selain itu berhasil

     tanggal 29 Mei – 1 Juni 1945                juga   menentukan        bentuk      negara    jika

                                                 Indonesia merdeka
     dimulai sidang-sidang yang diisi
                                        3.       Pembentukan PPKI

     oleh Mr. Muh Yamin, Mr.                 •   PPKI      dibentuk     karena     Jepang      terus

                                                 mendapatkan desakan dari sekutu untuk
     Soepomo, dan Ir. soekarno
                                                 memberikan           kemerdekaan         terhadap

                                                 Indonesia. PPKI dibentuk guna melanjutkan

                                                 tugas BPUPKI dan mempersiapkan segala

                                                 sesuatu     yang     diperlukan     karena    akan

                                                 diadakannya pemindahan kekuasaan dari
E. Lahirnya Negara Indonesia

• Dalam pelaksanaan proklamasi terdapat
 perbedaan     antar    golongan    tua     dengan
 golongan muda. Golongan muda lebih agresif
 menghendaki         kemerdekaan          Indonesia
 diproklamasikan secepatnya. Kemudian Ir.
 Soekarno dan Drs. Moh Hatta diamankan ke
 Rengasdengklok oleh para pemuda agar
 tidak    mendapat     pengaruh    dari    Jepang.
 Karena        desakan        pemuda           dan
F. Sidang Pertama PPKI Tanggal 18
Agustus 1945

• Sidang   pertama   PPKI    dilaksanakan   setelah
 Proklamasi    Kemerdekaan.      Agenda     sidang
 mengenai       pengesahan        Undang-Undang
 Dasar, pemilihan presiden dan wakil presiden, dan
 membicarakan rancangan aturan peralihan yang
 dinyatakan pembentukan KNIP (Komite Nasional
 Indonesia Pusat).
• Nilai pada hakikatnya adalah sifat atau kualitas yang
  melekat pada suatu objek.

• Nilai bagi manusia dipakai dan diperlukan untuk menjadi
  landasan alasan, motivasi dalam segala sikap, segala
  tingkah laku dan perbuatannya.
• Walter G. Everet :
   Ekonomis, Kejasmanian, Hiburan, Sosial, Watak, Estetis, Intelektual, dan
   Keagamaan
• Notonegoro : Material, Vital, dan Kerohanian
Kesimpulan :
Karena diatas masih disebut N. Abstrak maka dapat menjadi N. Dasar.
N. Dasar kemudian di jabarkan menjadi N. instrumental.,
N. Instrumental berubah menjadi N. Praksis
C. Sistem Nilai dalam Pancasila
•   Sistem nilai adalah konsep atau gagasan yang menyeluruh
    mengenai apa yang hidup dalam pikiran seseorang atau
    sebagian     besar   anggota    masyarakat   tentang    apa     yang
    dipandang baik, berharga, penting dalam hidup.

•   Pancasila sebagai sistem nilai mengandung serangkaian
    nilai.

•   Pancasila     sebagai   nilai    termasuk    nilai    moral     atau
    kerohanian    juga    mengakui    adanya    nilai    material    dan
    nilai vital.

•   Kualitas    nilai-nilai   Pancasila    bersifat      objektif    dan
    subjektif.
D. Makna Sila-sila
Pancasila
• Analisis makna sila-sila Pancasila sendiri
  diharapkan akan diperoleh makna yang
  akurat dan mempunyai nilai filosofis.
  Metode yang digunakan adalah metode
  inerprestasi atau “hermeneutika”.
1. Arti dan Makna sila Ketuhanan
           Yang Maha Esa
• Dengan payung Ketuhanan Yang Maha Esa itu
  maka bangsa Indonesia mempunyai satu asas
  yang dipegang teguh yaitu bebas untuk
  memeluk agama dan beribadah menurut
  keyakinan masing-masing
• Pr    i   n s i p        k e ma n u s i a a n          a d   a l a h
  n i   l   a i -n i l a i              y a n g            s   u d a h
  t e   r   p e l i h a r a       d a l a m     ma s y a r     a k a t
  I n   d   o n e s i a s e j a k d u l u .
• Ni    l   a -n i l a i    i t u d i p e r k u a t      d e   n g a n
  d a   t   a n g n y a         a g a ma        b e s a r          d i
  I n   d   o n e s i a    y a n g    k e mu d i a n     d i   a n u t
  o l   e   h b a n g s a I n d o n e s i a
• Ba    h   wa      s u a s a n a      s e d e mi k i a n        i   t   u
  me    n   u mb u h k a n                             s u a   s a   n   a
  k e   a   k r a b a n , wa l a u p u n          p a d a      ma    s   a
  r e   o   r ma s i     t a mp a k      b a h wa    s e ma    n g   a   t
  i n   i    mu l a i k e n d o r , k a r e n a f e n o        me    n   a
  d i   s   i n t e g r a s i      y a n g     me n a mp i     l k   a   n
  k o   n   f l i k    y a n g    d i s e r t a i    t i n d   a k   a   n
  a n   a   r k i s ,    k e k e r a s a n ,     p e n g a d   i l   a   n
 Persatuan Indonesia dikaitkat dengan pengertian
  modern saat ini “Nasionalis”
 Rasa satu yang demikian kuatnya, maka timbul rasa
  cinta bangsa dan tanah air
 Konsekuensi lebih lnjut dari kedua hal tadi adalah
  menggalang persatuan dan kesatuan bangsa
 Hal-hal yang tidak sejalan dengan persatuan an
  kesatuan misal penonjolan kekuasaan hrus diusahakan
  agar tidak terwujud sebagai suatu prinsip dalam
  masyarakat Indonesia.
4 . A r t i d a n M a k n a s i l a Ke r a k ya t a n ya n g D i p i mp i n
               o l e h H i k m a t Ke b i j a k s a n a a n d a l a m
                     P e r m u s ya wa r a t a n / Pe r wa k i l a n

• Hakikat sila ini adalah Demokrasi

• Bahwa              penentu                demokrasi                 yang
 berdasarkan Pancasila adalah kebulatan
 mufakat sebagai hasil kebijaksanaan.

• Dalam                melaksanakan                         keputusan
 diperlukan kejujuran bersama

• Permusyawaratan diusahakan agar dapat
5. Arti dan Makna sila Keadilan
  Sosial Bagi Seluruh Rakyat
           Indonesia
• Kemakmuran yang merata bagi seluruh
  rakyat dalam arti dinamis dan meningkat
• Seluruh kekayaan alam dan sebagainya
  dipergunakan bagi kebahagiaan bersama
  menurut potensi masing-masing
• Melindungi yang lemah agar kelompok
  warga masyarakat dapat bekerja sesuai
  dengan bidangnya.
Visualisasi Keadilan Masyarakat
• Ideologi merupakan suatu “belief system” dan karena itu
  berbeda dengan ilmu, filsafat maupun theologi yang secara
  formal merupakan suatu “knowlegde system” yang bersifat
  reflektif, sistematis dan kritis (Pranarka, 1985).
Liberalisme muncul sebagai reaksi terhadap filsafat Filmer yang mengatakan
bahwa setiap kekuasaan bersifat monarkhi mutlak dan tidak ada orang yang lahir
sistematis, diuji secara kritis demi hakikat kebenarannya yang terdalam serta demi
makna kehidupan manusia di tengah-tengah alam semesta ini. Ciri-ciri liberalisme
adalah sebagai berikut : a) memiliki kecenderungan untuk mendukung
perubahan, b) mempunyai kepercayaan terhadap nalar manusiawi, c) bersedia
menggunakan pemerintah untuk meningkatkan kondisi manusiawi, d) mendukung
kebebasan individu, e) bersikap ambivalen terhadap sifat manusia (Lyman Tower
Sargent, 1986:96).
Ciri negara komunis adalah: 1) berdasarkan ideologi Marxisme-

Leninisme, artinya bersifat materialis, ateis dan kolektivistik; 2)

merupakan sistem kekuasaan satu partai atas seluruh masyarakat;

3) ekonomi bersifat etatisme (Magnis-Suseno, 1988:30). Ideologi

bersifat absolutisasi dan determinis-men, karena memberi perhatian

yang sangat besar kepada kolektivitas atau masyarakat; kebebasan

individu, hak milik pribadi tidak diberi tempat dfalam negara

komunis. Manusia dianggap sebagai “sekrup” dalam sebuah

kolektivitas (Magnis Suseno, 1988:31).
• Pancasila jika dilihat dari nilai-nilai dasarnya, dapat
  dikatakan   sebagai    ideologi   terbuka.    Dalam        ideologi
  terbuka     terdapat    cita-cita     dan    nilai-nilai      yang
  mendasar, bersifat tetap dan tidak berubah, oleh
  karenanya ideologi tersebut tidak langsung bersifat
  operasional,   masih    harus     dieksplisitkan,   dijabarkan
  melalui penafsiran yang sesuai dengan konteks jaman.
  Pancasila sebagai ideologi terbuka memiliki dimensi-
  dimensi idealitas, normatif, dan realitas.
1. Arti dan Makna Alinea-alinea Pembukaan UUD 1945

Secara yuridis, Pancasila terletak pada Pembukaan UUD 1945.

Pembukaan UUD 1945 terdiri atas 4 bagian atau alinea sebagai berikut :

   Alinea Pertama

   Alinea Kedua

   Alinea Ketiga

   Alinea Keempat
• Untuk mempertanggungjawabkan, bahwa pernyataan kemerdekaan sudah
   layak, berdasarkan atas hak mutlak, hak kodrat, dan hak moril nbangsa Indonesia.

• Untuk menetapkan cita-cita bangsa Indonesia yang ingin dicapai dengan
   kemerdekaannya.

• Untuk menegaskan bahwa Proklamasi kemerdekaan menjadi permulaan dan dasar
   hidup kebangsaan dan hidup seluruh orang Indonesia dalam lindungan Tuhan dan
   hukum Tuhan.

• Untuk melaksanakan segala sesuatunya dalam perwujudan dasar-dasar tertentu
   sebagai ketentuan pedoman dan pegangan yang tetap dan praktis.
3. Hubungan Pembukaan UUD 1945 dengan
Undang-Undang Dasar (Batang Tubuh)

•   Garis pemisah antara empat alinea Pembukaan :

•   Bagian pertama, kedua, ketiga tentang keadaan dan peristiwa yang
    mendahului terbentuknya Negara Indonesia. Bagian ini tidak memiliki
    hubungan organis dengan batang tubuh Undang-Undang Dasar

•   Bagian keempat pernyataan keadaan setelah Negara Indonesia ada, dan
    mempunyai hubungan kausal dan organis dengan batang tubuh Undang-
    Undang Dasar. Hubungan tersebut terlihat dari empat segi:

•   Bahwa Undang-Undang Dasar ditentukan akan ada.

•   Bahwa    yang   akan    diatur   dalam   Undang-Undang      Dasar   adalah
    pembentukan Pemerintahan Negara yang memenuhi syarat.

•   Bahwa Negara Indonesia berbentuk Republik yang berkedaulatan rakyat.

•   Ditetapkan dasar Pancasila
 Pembukaan UUD 1945 pada hakikatnya merupakan pokok Kaidah Negara
   yang fundamentil atau Staatsfundamentalnorm, dan kedudukan dua
   terhadap terhadap tertib hukum Indonesia,yaitu :

a. Sebagai dasar tertib hukum Indonesia

b. Sebagai ketentuan hukum yang tertinggi

Kedudukan yang tetap dapat ditinjau dari dua segi :

• Ditinjau dari segi formal

• Ditinjau dari segi material
5. Terpisahnya Pembukaan UUD 1945 dengan
Batang Tubuh UUD 1945
•   Pembukaan     UUD    1945      terpisah   dengan   Batang   Tubuh   UUD    1945   dan

    kedudukannya serta hakekatnya lebih tinggi derajatnya daripada Batang Tubuh UUD

    1945, dapat dijelaskan sbb :

•   Dalam rapat PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945, dengan tokoh-tokoh yang

    menentukan Pembukaan yaitu Ketua Ir. Soekarno , Prof. Mr. Dr. Soepomo.

•   Dalam    berita   negara       Republik    Indonesia   tahun   II   No.7   (Himpunan

    Kusnodiprojo), “Pembukaan ditempatkan diatas kepada UUD, sedangkan dalam

    penjelasannya dipisahkan sebagai “dasar” UUD.

•   Dalam kentuan pada bagian keempt dari Pembukaan akan adanya UUD
• Hubungan antara Proklamasi dengan Pembukaan
 UUD 1945 adalah bersifat fungsionil, korelatif
 dan monistis-organis yang berarti persatuan bulat
 dan apa yang terkandung dalam Pembukaan
 adalah merupakan amanat Proklamasi 17 Agustus
 1945.
1. Isi Materi UUD 1945

• Naskah Undang-Undang Dasar yang
 ditetapkan oleh PPKI pada tanggal
 18 Agustus 1945 terdiri atas tiga
 bagian.

• Batang    tubuh        dan   penjelasan
• Masa Awal Kemerdekaan (18 Agustus 1945 –
 27 Desember 1949)

• Masa UUDS 1950 (17 Agustus 1950 – 5 Juli
 1959)
• Sejak Dekrit Presiden 5 Juli 1959, negara
  Indonesia berdasarkan UUD 1945, masa
  inilah yang disebut ORLA.
• Adanya       penyimpangan-penyimpangan
  yang dilakukan.
• Masa ini juga dipaksakan doktrin seolah-
  olah negara dalam keadaan revolusi dan
  presiden sebagai kepala negara otomatis
  menjadi Pimpinan Besar Revolusi.
• Pada masa ini pun diperkenalkan dengan
•   Tekad ORBA ialah melaksanakan Pancasila dan UUD 1945
    secara murni dan konsekuen.
•   Orba    membangun     konsep   baru   tentang   demokrasi   yang
    diberi nama “Demokrasi Pancasila”
•   Orde Baru bersifat anti komunis, anti-Islamis, dan
    mempunyai komitmen terhadap pembangunan (Cribb, 2000
    : 58)
•   Pada    masa   ORBA   kekuasaan   eksekutif,    yudikatif   dan
    legislatif berada di bawah Presiden.
•   Orde Baru berakhir dengan ditandainya turun jabatan
    atas Presiden Soeharto kepada B.J. Habibie
• Partai-partai baru mulai bermunculan untuk memperebutkan kursi DPR
  dalam pemilu 1999

• Dibukanya kran demokrasi menghasilkan komposisi multi partai dalam
  parlemen

• Sidang MPR pasca pemilu 1999 menetapkan K.H. Abdurrahman Wahid
  dan Megawati Soekarno Putri sebagai Presiden dan Wapres

• Kesepakatan politik untuk mengamandemen pasal-pasal UUD 1945 agar
  lebih lengkap, lebih jelas (tidak multi interpretable)

• Orde Reformasi memandang perlu melakukan amandemen UUD 1945
• Sidang MPR (1999) menyepakati bahwa mengamandemen UUD 1945 dengan catatan
     (Istinah, 2002) :

1.    Amandemen tidak merubah Negara Kesatuan R I

2.    Amandemen tidak merubah Pembukaan UUD 1945

3.    Amandemen tetap mempertahankan sistem presidensial

4.    Amandemen dilaksanakan secara adindum

5.    Penjelasan UUD 1945 yang bernilai positif ditarik kedalam Batang Tubuh

•     Sudah 4 kali di amandemen dalam UUD 1945
• Perubahan pertama ditetapkan pada tanggal 19
  Oktober         1999,      yaitu     pada      pasal
  7, 9, 13, 14, 15, 17, 20 dan 21. Perubahan itu lebih
  ditunjukan untuk mengurangi kewenangan
  Presiden dan lebih memberdayakan peran
  DPR, khususnya sebagai lembaga kontrol
  terhadap pemerintah (eksekutif) yang selama
  Orde Baru tidak berjalan.
•       Secar a gar i s besar per ubahan i ni
    mengenai      pem i nt ah daer ah, w l ayah
                     er                       i
    negar a,     DRP,     w ga
                            ar       negar a     dan
    penduduk, hak asasi m      anusi a, per t ahanan
    dan keam   anan negar a dan l em   baga negar a
    ser a l agu kebangsaan.
• Secara     garis    besar     dapat     dikemukaan   bahwa
  perubahan yang dilakukan mengenai hal-hal sebagai
  berikut:

1. Kedaulatan        dutangan    rakyat    dan   dilaksanakan
   menurut Uud (pasal 1 ayat 2)

2. Negara Indonesia adalah negara hukum (pasal 1 ayat
   3)

3. Tugas MPR mengubah dan menetapkan UUD (pasal 2
• Perubahan   Keempat   Dilakukan
 Pada Sidang Tahunan MPR Bulan
 Agustus 2002.
• Pembangunan yang sedang digalakkan perlu paradigma, yaitu sebuah
  kerangka berpikir atau sebuah model mengenai bagaimana hal-hal yang
  sangat esensial dilakukan.
• Pembangunan dalam artian ini sangat luas, namun kerapkali ditekankan
  pada perkembangan pembagian kerja, kebutuhan institusi baru, tuntutan
  akan sikap-sikap baru yang sesuai dengan kehidupan modern, dan
  pandangan ketiga mengenai pembangunan menekakan nilai-nilai etis.
B. Pancasila Sebagai Orientasi dan Kerangka Acuan
                   Pembangunan

1. Pancasila Sebagai Orientasi Pembangunan
   Pada saar ini Pancasila lebih banyak dihadapkan pada
   tantangan berbagai varian kapitalisme dari pada komunisme
   atau sosialisme. Ini disebabkan perkembangan kapitalisme
   yang bersifat global. Fungsi Pancasila ialah memberi
   orientasi untuk terbentuknya struktur kehidupan sosial
   politik dan ekonomi yang manusiawi, demokratis dan adil
   bagi seluruh rakyat (M. Sastrapratedja, 2001)
pancasila diharapkan dapat menjadi matriks atau
kerangka referensi untuk membangun suatu
model masyarakat atau untuk memperbaharui
tatanan sosial budaya. Ada dua fungsi dari
Pancasila   sebagai      kerangka   acuan   (M.
Sastrapratedja, 2001).
Pendidikan pada hakikatnya adalah usaha
sadar untuk mengembangkan kepribadian dan
kemampuan/keahlian dalam kesatuan organis
harmonis dinamis, di dalam dan di luar
sekolah dan berlangsung seumur hidup.
1. Komponen „Moral Knowing‟:
   a. Moral Awareness
   b. Knowing Moral Values
   c. Perspecktives-taking
   d. Moral Reasoning
   e. Decision-making
   f. Self-knowledge
a. Conscience
b. Self-esteem
c. Empathy
d. Loving the good
e. Self-control
f. Humility
Cara Mengembangkan Karakter yang Dikutip oleh
 I Wayan Koyan dalam buku “The Books of Virtues
 : A Treasury of Great Moral Stories” karya Wiliiam
                   J. Bennet (Ed)
1. Self-discipline
2. Compassion
3. Responsibility
4. Friendship
5. Work
6. Courage
7. Perseverance
8. Honesty
9. Loyality
10.Faith
1.   Kepedulian dan Empati    9. Mandiri&Percaya Diri
2.   Kerjasama                10. Loyalitas
3.   Berani                   11. Sabar
4.   Keteguhan Hati &         12. Rasa Bangga
     Komitmen                 13. Banyak Akal
5.   Adil                     14. Sikap
6.   Suka Menolong            15. Tanggung Jawab
7.   Kejujuran & Integritas   16. Toleransi
8.   Humor                    (Schiller&Bryant, 2002)
2. Pancasila Sebagai Paradigma Pembangunan
                   Ideologi
Pengembangan pancasila sebagai ideologi yang
memiliki    dimensi    realitas,   idealitas   dan
fleksibilitas (pancasila sebagai ideologi terbuka)
menghendaki adanya dialog yang tiada henti
dengan tantangan-tantangan masa kini dan masa
depan dengan tetap mengacu kepada pencapaian
tujuan nasional dan cita-cita nasional indonesia.
3. Pancasila sebagai Paradigma Pembangunan
                    Politik
Melalui   pendekatan     inklusif,   artinya   yang    bersifat   non-

diskrimunatif, Pancasila memberikan suatu kerangka di dalam mana semua

kelompok di dalam suatu dilog karya yang terus-menerus guna membangun

suatu masa depan itu. Pancasila membiarkan masa depan itu terbuka untuk

ditentukan dan dibangun secara bersama-sama oleh semua anggota

masyarakat Indonesia. Dalam arti ini, Pancasila mempertahankan baik

kesatuan maupun kemajemukan Indonesia secara dinamis. Dan inilah

sumbangan Pancasila yang amat berharga (Eka Darmaputera, 1992).
6. Pancasila Sebagai Paradigma Pembangunan
              Ketahanan Nasional
7. Pancasila Sebagai Paradigma
P e m b a Pembangunan Hukum h a n y a
          n g u n a n h u k u m b u k a n
me mp e r h a t i k a n                      n i l a i -n i l a i
f i l o s o f i s , a s a s       y a n g      t e r k a n d u n g
d a l a m k o n s e p n e g a r a h u k u m, t e t a p i
j u g a     me mp e r t i mb a n g k a n           r e a l i t a s
p e n e g a k a n     h u k u m      d a n       k e s a d a r a n
h u k u m     ma s y a r a k a t        (M o h .       Bu s y r o
Mu q q o d a s ,        S a l ma n             L u t h a n &M u h .
M i f t a h u d i n , 1992).

Ne g a r a         h a n y a       d a p a t         d i s e b u t
n e g a r a    h u k u m a p a b i l a         h u k u m   y a n g
d i i k u t i n y a      a d a l a h         h u k u m     y a n g
8. P a n c a s i l a S e b a g a i
P a r a d i g ma P e mb a n g u n a n
   K e h i d u p a n B e r a g a ma
Sal ah sat u pr asyar at      t er w udnya m
                                    uj      asyar akat        moder n yang
dem at i s adal ah t er w udnya m
   okr                   uj      asyar akat             yang menghar gai
kem em
   aj ukan      (pl ur al i t as)   masyar akat   dan     bangsa       ser t a
m uj udkannya sebagai
 ew                           suat u keni scayaan. Kem em
                                                      aj ukan i ni
m upakan
 er          sunnat ul l ah     (hukum al am).    D l i hat
                                                   i           dar i    segi
et ni s, bahasa, agam dan sebagi anya, I ndonesi a t er m
                     a,                                  asuk sal ah
sat u negar a yang pal i ng m em di dunia. Hal ini didasar betul
                             aj uk
oleh para Founding Fathers kita, sehingga mereka merumuskan
konsep pluralisme ini dengan semboyan “Bhinneka Tunggal Ika”
(Masykur i Abdi l l ah, 2001).
9. Pancasila sebagai Paradigma Pengembangan
               Ilmu dan Teknologi

 J i k a         d i p a n d a n g       d a r i          wa c a n a

 f i l s a f a t      i l mu ,     ma k a      i p t e k     y a n g

 d i l e t a k k a n       d i       a t a s       Pa n c a s i l a

 s e b a g a i     p a r a d i g ma n y a       y a n g    p e r l u

 d i p a h a mi           d a s a r            d a n         a r a h

 p e n e r a p a n n y a ,       y a i t u     p a d a     a s p e k

 o n t o l o g i s ,       e p i s t o mo l o g i s ,          d a n

 a k s i o l o g i s (K o e n t o Wi b i s o n o , 1:9).

 S e b a g a i ma n a      y a n g     d i k a t a k a n     o l e h

 Te u k u            J a c o b           (2000)            b a h wa
Pendidikan Kewarganegaraan

Contenu connexe

Tendances

Nilai Nilai Universal Pancasila
Nilai Nilai Universal PancasilaNilai Nilai Universal Pancasila
Nilai Nilai Universal PancasilaShintaAndrianie
 
Bab i-kedudukan-pancasila-bagi-bangsa-indonesia-dan-pengembangan-sikapdan-per...
Bab i-kedudukan-pancasila-bagi-bangsa-indonesia-dan-pengembangan-sikapdan-per...Bab i-kedudukan-pancasila-bagi-bangsa-indonesia-dan-pengembangan-sikapdan-per...
Bab i-kedudukan-pancasila-bagi-bangsa-indonesia-dan-pengembangan-sikapdan-per...Dedi Susanto
 
Sejarah pendidikan islam 8
Sejarah pendidikan islam 8Sejarah pendidikan islam 8
Sejarah pendidikan islam 8trisvo
 
Pengantar pemikiran pendidikan islam
Pengantar pemikiran pendidikan islamPengantar pemikiran pendidikan islam
Pengantar pemikiran pendidikan islamYusuf Hasyim Addakhil
 
hakekat pendidikan pengantar pendidikan
hakekat pendidikan pengantar pendidikan hakekat pendidikan pengantar pendidikan
hakekat pendidikan pengantar pendidikan febrywenny
 
Bahan ajar PKn XII Bab 1
Bahan ajar PKn XII Bab 1Bahan ajar PKn XII Bab 1
Bahan ajar PKn XII Bab 1soegengsoeharto
 
ideologi pancasila
ideologi pancasilaideologi pancasila
ideologi pancasilaLtfltf
 
Pancasila makalah I
Pancasila makalah IPancasila makalah I
Pancasila makalah IPuRwa Kaning
 
Rpp 12 masuknya hindu budha
Rpp 12 masuknya hindu budhaRpp 12 masuknya hindu budha
Rpp 12 masuknya hindu budhaRessa
 

Tendances (15)

Mk pancasila 1
Mk pancasila   1Mk pancasila   1
Mk pancasila 1
 
MATERI PPKN KELAS 8
MATERI PPKN KELAS 8MATERI PPKN KELAS 8
MATERI PPKN KELAS 8
 
Makalah pengamalan pancasila
Makalah pengamalan pancasilaMakalah pengamalan pancasila
Makalah pengamalan pancasila
 
Nilai Nilai Universal Pancasila
Nilai Nilai Universal PancasilaNilai Nilai Universal Pancasila
Nilai Nilai Universal Pancasila
 
Bab i-kedudukan-pancasila-bagi-bangsa-indonesia-dan-pengembangan-sikapdan-per...
Bab i-kedudukan-pancasila-bagi-bangsa-indonesia-dan-pengembangan-sikapdan-per...Bab i-kedudukan-pancasila-bagi-bangsa-indonesia-dan-pengembangan-sikapdan-per...
Bab i-kedudukan-pancasila-bagi-bangsa-indonesia-dan-pengembangan-sikapdan-per...
 
Sejarah pendidikan islam 8
Sejarah pendidikan islam 8Sejarah pendidikan islam 8
Sejarah pendidikan islam 8
 
Pengantar pemikiran pendidikan islam
Pengantar pemikiran pendidikan islamPengantar pemikiran pendidikan islam
Pengantar pemikiran pendidikan islam
 
Pemikiran Pendidikan Islam
Pemikiran Pendidikan IslamPemikiran Pendidikan Islam
Pemikiran Pendidikan Islam
 
hakekat pendidikan pengantar pendidikan
hakekat pendidikan pengantar pendidikan hakekat pendidikan pengantar pendidikan
hakekat pendidikan pengantar pendidikan
 
Bahan ajar PKn XII Bab 1
Bahan ajar PKn XII Bab 1Bahan ajar PKn XII Bab 1
Bahan ajar PKn XII Bab 1
 
ideologi pancasila
ideologi pancasilaideologi pancasila
ideologi pancasila
 
Pancasila makalah I
Pancasila makalah IPancasila makalah I
Pancasila makalah I
 
Rpp 12 masuknya hindu budha
Rpp 12 masuknya hindu budhaRpp 12 masuknya hindu budha
Rpp 12 masuknya hindu budha
 
Pancasila dan pengetahuan ilmiah
Pancasila dan pengetahuan ilmiahPancasila dan pengetahuan ilmiah
Pancasila dan pengetahuan ilmiah
 
Utang dulu kune
Utang dulu kuneUtang dulu kune
Utang dulu kune
 

Similaire à Pendidikan Kewarganegaraan

PPT PENDIDIKAN PANCASILA.pptx
PPT PENDIDIKAN PANCASILA.pptxPPT PENDIDIKAN PANCASILA.pptx
PPT PENDIDIKAN PANCASILA.pptxdedefirdaus7
 
2_20230306041120_pancasila sebelum uts.pptx
2_20230306041120_pancasila sebelum uts.pptx2_20230306041120_pancasila sebelum uts.pptx
2_20230306041120_pancasila sebelum uts.pptxSaheria0305
 
Pancasila sebagai ideologi terbuka
Pancasila sebagai ideologi terbukaPancasila sebagai ideologi terbuka
Pancasila sebagai ideologi terbukaAlfian Akatsuki
 
Rpp pkn xii 1 2017 pak kus 1
Rpp pkn xii 1 2017 pak kus 1Rpp pkn xii 1 2017 pak kus 1
Rpp pkn xii 1 2017 pak kus 1anangbasarodin1
 
SEJARAH LAHIRNNYA PACASILA
SEJARAH LAHIRNNYA PACASILASEJARAH LAHIRNNYA PACASILA
SEJARAH LAHIRNNYA PACASILAnadiraslmh_
 
Hand out siswa
Hand out siswaHand out siswa
Hand out siswarhyea
 
Pancasila sebagai ideologi bangsa dan negara
Pancasila sebagai ideologi bangsa dan negaraPancasila sebagai ideologi bangsa dan negara
Pancasila sebagai ideologi bangsa dan negaraIg Fandy Jayanto
 
Makalah tobi (pancasila)
Makalah tobi (pancasila)Makalah tobi (pancasila)
Makalah tobi (pancasila)Tobi Dwi
 
Materi 1-pengertian dan landasan pancasila
Materi 1-pengertian dan landasan pancasilaMateri 1-pengertian dan landasan pancasila
Materi 1-pengertian dan landasan pancasilaAbdulMahmudASune
 
pendidikan pancasila dan kewarganegaraan
pendidikan pancasila dan kewarganegaraan pendidikan pancasila dan kewarganegaraan
pendidikan pancasila dan kewarganegaraan Cloudys04
 
Pancasila sebagai ideologi dan dasar negara
Pancasila sebagai ideologi dan dasar negaraPancasila sebagai ideologi dan dasar negara
Pancasila sebagai ideologi dan dasar negaraAnnisa Suci Priyanti
 
Slide-CPS102-CPS102-Slide-07.pptx
Slide-CPS102-CPS102-Slide-07.pptxSlide-CPS102-CPS102-Slide-07.pptx
Slide-CPS102-CPS102-Slide-07.pptxRara85819
 
8a. pancasila sistem filsafat
8a. pancasila sistem filsafat8a. pancasila sistem filsafat
8a. pancasila sistem filsafatdita rahmawati
 
Pancasila sebagai ideologi terbuka
Pancasila sebagai ideologi terbukaPancasila sebagai ideologi terbuka
Pancasila sebagai ideologi terbukaDedy Setiady
 
Sejarah Perumusan Macam-macam Ideologi di Dunia
Sejarah Perumusan Macam-macam Ideologi di DuniaSejarah Perumusan Macam-macam Ideologi di Dunia
Sejarah Perumusan Macam-macam Ideologi di Dunianorma 28
 

Similaire à Pendidikan Kewarganegaraan (20)

PPT PENDIDIKAN PANCASILA.pptx
PPT PENDIDIKAN PANCASILA.pptxPPT PENDIDIKAN PANCASILA.pptx
PPT PENDIDIKAN PANCASILA.pptx
 
2_20230306041120_pancasila sebelum uts.pptx
2_20230306041120_pancasila sebelum uts.pptx2_20230306041120_pancasila sebelum uts.pptx
2_20230306041120_pancasila sebelum uts.pptx
 
Kelompok edi prasojo
Kelompok edi prasojoKelompok edi prasojo
Kelompok edi prasojo
 
Pancasila sebagai ideologi terbuka
Pancasila sebagai ideologi terbukaPancasila sebagai ideologi terbuka
Pancasila sebagai ideologi terbuka
 
Rpp pkn xii 1 2017 pak kus 1
Rpp pkn xii 1 2017 pak kus 1Rpp pkn xii 1 2017 pak kus 1
Rpp pkn xii 1 2017 pak kus 1
 
SEJARAH LAHIRNNYA PACASILA
SEJARAH LAHIRNNYA PACASILASEJARAH LAHIRNNYA PACASILA
SEJARAH LAHIRNNYA PACASILA
 
Menampilkan sikap positif terhadap pancasila sbg ideologi terbuka
Menampilkan sikap positif terhadap pancasila sbg ideologi terbukaMenampilkan sikap positif terhadap pancasila sbg ideologi terbuka
Menampilkan sikap positif terhadap pancasila sbg ideologi terbuka
 
Hand out siswa
Hand out siswaHand out siswa
Hand out siswa
 
Pancasila sebagai ideologi bangsa dan negara
Pancasila sebagai ideologi bangsa dan negaraPancasila sebagai ideologi bangsa dan negara
Pancasila sebagai ideologi bangsa dan negara
 
Makalah tobi (pancasila)
Makalah tobi (pancasila)Makalah tobi (pancasila)
Makalah tobi (pancasila)
 
Materi 1-pengertian dan landasan pancasila
Materi 1-pengertian dan landasan pancasilaMateri 1-pengertian dan landasan pancasila
Materi 1-pengertian dan landasan pancasila
 
pendidikan pancasila dan kewarganegaraan
pendidikan pancasila dan kewarganegaraan pendidikan pancasila dan kewarganegaraan
pendidikan pancasila dan kewarganegaraan
 
Pancasila sebagai ideologi dan dasar negara
Pancasila sebagai ideologi dan dasar negaraPancasila sebagai ideologi dan dasar negara
Pancasila sebagai ideologi dan dasar negara
 
Slide-CPS102-CPS102-Slide-07.pptx
Slide-CPS102-CPS102-Slide-07.pptxSlide-CPS102-CPS102-Slide-07.pptx
Slide-CPS102-CPS102-Slide-07.pptx
 
8a. pancasila sistem filsafat
8a. pancasila sistem filsafat8a. pancasila sistem filsafat
8a. pancasila sistem filsafat
 
PPKn
PPKnPPKn
PPKn
 
Pancasila sebagai ideologi terbuka
Pancasila sebagai ideologi terbukaPancasila sebagai ideologi terbuka
Pancasila sebagai ideologi terbuka
 
Makalah pancasila sebagai ideologi negara
Makalah pancasila sebagai ideologi negaraMakalah pancasila sebagai ideologi negara
Makalah pancasila sebagai ideologi negara
 
Sejarah Perumusan Macam-macam Ideologi di Dunia
Sejarah Perumusan Macam-macam Ideologi di DuniaSejarah Perumusan Macam-macam Ideologi di Dunia
Sejarah Perumusan Macam-macam Ideologi di Dunia
 
Kewarganegaraan
KewarganegaraanKewarganegaraan
Kewarganegaraan
 

Plus de Universitas Negeri Yogyakarta (12)

Laporan Kunjungan Industri D III Sekretari An. Rininda
Laporan Kunjungan Industri D III Sekretari An. RinindaLaporan Kunjungan Industri D III Sekretari An. Rininda
Laporan Kunjungan Industri D III Sekretari An. Rininda
 
The importance of secretary to the organizations development
The importance of secretary to the organizations developmentThe importance of secretary to the organizations development
The importance of secretary to the organizations development
 
TEKNOLOGI PERKANTORAN
TEKNOLOGI PERKANTORANTEKNOLOGI PERKANTORAN
TEKNOLOGI PERKANTORAN
 
Contoh surat penolakan
Contoh surat penolakanContoh surat penolakan
Contoh surat penolakan
 
Surat penolakan
Surat penolakan Surat penolakan
Surat penolakan
 
Memo ppt
Memo pptMemo ppt
Memo ppt
 
Diamonds
DiamondsDiamonds
Diamonds
 
Memorandum of understanding
Memorandum of understandingMemorandum of understanding
Memorandum of understanding
 
Makna uud 1945
Makna uud 1945Makna uud 1945
Makna uud 1945
 
UUD 1945
UUD 1945UUD 1945
UUD 1945
 
Lembaga Negara
Lembaga NegaraLembaga Negara
Lembaga Negara
 
Notula rapat
Notula rapatNotula rapat
Notula rapat
 

Dernier

aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdfaksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfsdn3jatiblora
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidupfamela161
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptAgusRahmat39
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...MetalinaSimanjuntak1
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfChananMfd
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSdheaprs
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajaraksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajarHafidRanggasi
 
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptxSirlyPutri1
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptPpsSambirejo
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 

Dernier (20)

aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdfaksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajaraksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
 
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 

Pendidikan Kewarganegaraan

  • 1.
  • 2.
  • 3. A. Visi, Misi dan Kompetensi Pendidikan Pancasila Visi Misi • :Menjadi sumber nilai dan pedoman bagi • Secara singkat membantu penyelenggara program studi dalam mahasiswa agar menjadi mengantarkan mahasiswa. manusia yang • Memberikan dasar-dasar kecakapan hidup religius, humanis, nasionalis, d secara sosial kepada mahasiswa yang emokratis dan adil. merupakan intelektual muda sehingga • Dapat semakin mendewasakan tidak kehilangan jati diri sebagai warga warga negara, bahkan bangsa, negara dan masyarakat Indonesia. menjadi wahana • Peran mahasiswa diharapkan dapat mempertahankan eksistensi negara pencerahan, bukan sebagai Republik Indonesia dengan karya nyata pembelengguan atau yang akan meningkatkan harkat dan pembodohan.
  • 4. B. Metode Pembelajaran Pendidikan Pancasila • Metode yang tepat dalam pembelajaran Pendidikan Pancasila yaitu metode kritis analitis, induksi, deduksi, reflektif- hermeneutik melalui dialog kreatif yang bersifat partisipatoris untuk meyakini kebenaran substansi materi kajian.
  • 5. C. Landasan Pendidikan Pancasila A. Landasan Historis B. Landasan Yuridis C. Landasan Filosofis
  • 6.
  • 7. A. Pengetahuan, Ilmu Empiris dan Filsafat • Pe n g e t a h u a n ma n u s i a d i p e r o l e h k a r e n a a d a n y a i n t e r a k s i a n t a r a ma n u s i a s e b a g a i s u b j e k y a n g me n g e t a h u i d a n o b j e k y a n g d i k e t a h u i . • I l mu e mp i r i s me mf o k u s k a n d i r i p a d a g e j a l a -g e j a l a a l a m d a n s o s i a l s e c a r a me n d a l a m t e t a p i s p e s i f i k . • I l mu f i l s a f a t p e n g e t a h u a n
  • 8. B. Kebenaran Ilmiah dalam Pancasila • Ada 4 teori kebenaran : 1. T. Kebenaran Koherensi 2. T. Kebenaran Korespondensi 3. T. Kebenaran Pragmatise 4. T. Kebenaran Konsensus
  • 9. C. Ciri-ciri Berpikir Ilmiah-Filsafati dalam Pembahasan Pancasila 1. BEROBJEK a. Material b. Formal 2. Bermetode a. Metode Analisis-sintesis b. Metode Induksi-deduksi c. Metode Hermeneutika 3. Bersistem 4. Universal
  • 10. D. Bentuk dan Susunan Pancasila Bentuk Pancasila Susunan Pancasila • Mempunyai ciri-ciri : • Disusun berdasar logis 1. Merupakan kesatuan yang utuh keberadaan unsur-unsurnya. 2. Setiap unsur pancasila adalah • Susunan sila Pancasila mutlak merupakan kesatuan organis 3. Sebagai kesatuan yang mutlak /membentuk suatu sistem (majemuk tuggal) “NOTONEGORO” • Menunjukkan rangkaian tingkat luas cakupan pengertian. • Susunan sila yang 1 dengan
  • 11. • Pancasila sebagai dasar falsafah negara tidak boleh menjadi ideologi yang beku sehingga seluruh komponen bangsa, terutama mahasiswa sebagai calon pemimpin bangsa dan intelektual muda dapat memberikan ide-ide baru dan kreatif untuk merevetalisasi Pancasila dalam realitas kehidupan berbangsa di era global
  • 12.
  • 13. • Bermula pada saat masuknya agama-agama yang dibawa oleh para pedagang ke Nusantara. Agama pertama yang masuk adalah agama Hindu, disusul dengan agama Buddha, Islam, Khatolik, Kristen dan yang terakhir agama Kong Hu Chu. Semua agama tersebut disyahkan dalam Undang-Undang Dasar 1945
  • 14. B. Sejarah Pergerakan Indonesia • Sejarah Indonesia selalu menyebutkan bahwa ada dua kerajaan besar yang melambangkan kemegahan dan kejayaan masa lalu yaitu Sriwijaya dan Majapahit. Kerajaan Sriwijaya mempunyai tentara yang kuat yang digambarkan tangkas dalam perang di darat maupun di laut. Kerajaan Majapahit mempunyai wilayah yang luas meliputi hampir seluruh Nusantara.
  • 15. C. Menuju Kemerdekaan • Dikarenakan Belanda melarang orang Indonesia menggunakan bahasa Belanda, maka masyarakat Indonesia telah menggunakan bahasa Melayu sebelum nasionalisme berkembang dan justru membuat pemerintah Belanda bergetar, karena bahasa mampu menjadi senjata psikologis untuk aspirasi nasional nasional bangsa Indonesia (George Mc Turnan Kahin : 1995 : 51). • Jepang mengalahkan Sekutu di Pearl Harbour pada 8 Desember 1941 dan berjanji mengambil kekuasaan Belanda di Indonesia tahun 1942. Jepang berjanji akan membebaskan Indonesia dari penjajah dan memajukan rakyat Indonesia, tetapi Jepang ternyata juga merampas kehormatan rakyat dan terjadi kemiskinan dimana-mana. Jepang baru merealisir janjinya detelah mendapat desakan dari sekutu.
  • 16. D. Perumusan Pancasila 2. Sidang Kedua BPUPKI 1. Sidang Pertama BPUPKI • Dalam sidang kedua ini, mengenai materi • BPUPKI mulai bekerja tanggal 28 undang-undang dasar (pasal demi pasal) dan Mei 1945 yang dimulai dengan penjelasannya. Demikian pula mengenai susunan pemerintahan negara yang erdapat upacara pembukaan dan pada dalam Penjelasan UUD. Selain itu berhasil tanggal 29 Mei – 1 Juni 1945 juga menentukan bentuk negara jika Indonesia merdeka dimulai sidang-sidang yang diisi 3. Pembentukan PPKI oleh Mr. Muh Yamin, Mr. • PPKI dibentuk karena Jepang terus mendapatkan desakan dari sekutu untuk Soepomo, dan Ir. soekarno memberikan kemerdekaan terhadap Indonesia. PPKI dibentuk guna melanjutkan tugas BPUPKI dan mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan karena akan diadakannya pemindahan kekuasaan dari
  • 17. E. Lahirnya Negara Indonesia • Dalam pelaksanaan proklamasi terdapat perbedaan antar golongan tua dengan golongan muda. Golongan muda lebih agresif menghendaki kemerdekaan Indonesia diproklamasikan secepatnya. Kemudian Ir. Soekarno dan Drs. Moh Hatta diamankan ke Rengasdengklok oleh para pemuda agar tidak mendapat pengaruh dari Jepang. Karena desakan pemuda dan
  • 18. F. Sidang Pertama PPKI Tanggal 18 Agustus 1945 • Sidang pertama PPKI dilaksanakan setelah Proklamasi Kemerdekaan. Agenda sidang mengenai pengesahan Undang-Undang Dasar, pemilihan presiden dan wakil presiden, dan membicarakan rancangan aturan peralihan yang dinyatakan pembentukan KNIP (Komite Nasional Indonesia Pusat).
  • 19.
  • 20. • Nilai pada hakikatnya adalah sifat atau kualitas yang melekat pada suatu objek. • Nilai bagi manusia dipakai dan diperlukan untuk menjadi landasan alasan, motivasi dalam segala sikap, segala tingkah laku dan perbuatannya.
  • 21. • Walter G. Everet : Ekonomis, Kejasmanian, Hiburan, Sosial, Watak, Estetis, Intelektual, dan Keagamaan • Notonegoro : Material, Vital, dan Kerohanian Kesimpulan : Karena diatas masih disebut N. Abstrak maka dapat menjadi N. Dasar. N. Dasar kemudian di jabarkan menjadi N. instrumental., N. Instrumental berubah menjadi N. Praksis
  • 22. C. Sistem Nilai dalam Pancasila • Sistem nilai adalah konsep atau gagasan yang menyeluruh mengenai apa yang hidup dalam pikiran seseorang atau sebagian besar anggota masyarakat tentang apa yang dipandang baik, berharga, penting dalam hidup. • Pancasila sebagai sistem nilai mengandung serangkaian nilai. • Pancasila sebagai nilai termasuk nilai moral atau kerohanian juga mengakui adanya nilai material dan nilai vital. • Kualitas nilai-nilai Pancasila bersifat objektif dan subjektif.
  • 23. D. Makna Sila-sila Pancasila • Analisis makna sila-sila Pancasila sendiri diharapkan akan diperoleh makna yang akurat dan mempunyai nilai filosofis. Metode yang digunakan adalah metode inerprestasi atau “hermeneutika”.
  • 24. 1. Arti dan Makna sila Ketuhanan Yang Maha Esa • Dengan payung Ketuhanan Yang Maha Esa itu maka bangsa Indonesia mempunyai satu asas yang dipegang teguh yaitu bebas untuk memeluk agama dan beribadah menurut keyakinan masing-masing
  • 25. • Pr i n s i p k e ma n u s i a a n a d a l a h n i l a i -n i l a i y a n g s u d a h t e r p e l i h a r a d a l a m ma s y a r a k a t I n d o n e s i a s e j a k d u l u . • Ni l a -n i l a i i t u d i p e r k u a t d e n g a n d a t a n g n y a a g a ma b e s a r d i I n d o n e s i a y a n g k e mu d i a n d i a n u t o l e h b a n g s a I n d o n e s i a • Ba h wa s u a s a n a s e d e mi k i a n i t u me n u mb u h k a n s u a s a n a k e a k r a b a n , wa l a u p u n p a d a ma s a r e o r ma s i t a mp a k b a h wa s e ma n g a t i n i mu l a i k e n d o r , k a r e n a f e n o me n a d i s i n t e g r a s i y a n g me n a mp i l k a n k o n f l i k y a n g d i s e r t a i t i n d a k a n a n a r k i s , k e k e r a s a n , p e n g a d i l a n
  • 26.  Persatuan Indonesia dikaitkat dengan pengertian modern saat ini “Nasionalis”  Rasa satu yang demikian kuatnya, maka timbul rasa cinta bangsa dan tanah air  Konsekuensi lebih lnjut dari kedua hal tadi adalah menggalang persatuan dan kesatuan bangsa  Hal-hal yang tidak sejalan dengan persatuan an kesatuan misal penonjolan kekuasaan hrus diusahakan agar tidak terwujud sebagai suatu prinsip dalam masyarakat Indonesia.
  • 27. 4 . A r t i d a n M a k n a s i l a Ke r a k ya t a n ya n g D i p i mp i n o l e h H i k m a t Ke b i j a k s a n a a n d a l a m P e r m u s ya wa r a t a n / Pe r wa k i l a n • Hakikat sila ini adalah Demokrasi • Bahwa penentu demokrasi yang berdasarkan Pancasila adalah kebulatan mufakat sebagai hasil kebijaksanaan. • Dalam melaksanakan keputusan diperlukan kejujuran bersama • Permusyawaratan diusahakan agar dapat
  • 28. 5. Arti dan Makna sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia • Kemakmuran yang merata bagi seluruh rakyat dalam arti dinamis dan meningkat • Seluruh kekayaan alam dan sebagainya dipergunakan bagi kebahagiaan bersama menurut potensi masing-masing • Melindungi yang lemah agar kelompok warga masyarakat dapat bekerja sesuai dengan bidangnya.
  • 30.
  • 31. • Ideologi merupakan suatu “belief system” dan karena itu berbeda dengan ilmu, filsafat maupun theologi yang secara formal merupakan suatu “knowlegde system” yang bersifat reflektif, sistematis dan kritis (Pranarka, 1985).
  • 32. Liberalisme muncul sebagai reaksi terhadap filsafat Filmer yang mengatakan bahwa setiap kekuasaan bersifat monarkhi mutlak dan tidak ada orang yang lahir sistematis, diuji secara kritis demi hakikat kebenarannya yang terdalam serta demi makna kehidupan manusia di tengah-tengah alam semesta ini. Ciri-ciri liberalisme adalah sebagai berikut : a) memiliki kecenderungan untuk mendukung perubahan, b) mempunyai kepercayaan terhadap nalar manusiawi, c) bersedia menggunakan pemerintah untuk meningkatkan kondisi manusiawi, d) mendukung kebebasan individu, e) bersikap ambivalen terhadap sifat manusia (Lyman Tower Sargent, 1986:96).
  • 33. Ciri negara komunis adalah: 1) berdasarkan ideologi Marxisme- Leninisme, artinya bersifat materialis, ateis dan kolektivistik; 2) merupakan sistem kekuasaan satu partai atas seluruh masyarakat; 3) ekonomi bersifat etatisme (Magnis-Suseno, 1988:30). Ideologi bersifat absolutisasi dan determinis-men, karena memberi perhatian yang sangat besar kepada kolektivitas atau masyarakat; kebebasan individu, hak milik pribadi tidak diberi tempat dfalam negara komunis. Manusia dianggap sebagai “sekrup” dalam sebuah kolektivitas (Magnis Suseno, 1988:31).
  • 34. • Pancasila jika dilihat dari nilai-nilai dasarnya, dapat dikatakan sebagai ideologi terbuka. Dalam ideologi terbuka terdapat cita-cita dan nilai-nilai yang mendasar, bersifat tetap dan tidak berubah, oleh karenanya ideologi tersebut tidak langsung bersifat operasional, masih harus dieksplisitkan, dijabarkan melalui penafsiran yang sesuai dengan konteks jaman. Pancasila sebagai ideologi terbuka memiliki dimensi- dimensi idealitas, normatif, dan realitas.
  • 35.
  • 36. 1. Arti dan Makna Alinea-alinea Pembukaan UUD 1945 Secara yuridis, Pancasila terletak pada Pembukaan UUD 1945. Pembukaan UUD 1945 terdiri atas 4 bagian atau alinea sebagai berikut : Alinea Pertama Alinea Kedua Alinea Ketiga Alinea Keempat
  • 37. • Untuk mempertanggungjawabkan, bahwa pernyataan kemerdekaan sudah layak, berdasarkan atas hak mutlak, hak kodrat, dan hak moril nbangsa Indonesia. • Untuk menetapkan cita-cita bangsa Indonesia yang ingin dicapai dengan kemerdekaannya. • Untuk menegaskan bahwa Proklamasi kemerdekaan menjadi permulaan dan dasar hidup kebangsaan dan hidup seluruh orang Indonesia dalam lindungan Tuhan dan hukum Tuhan. • Untuk melaksanakan segala sesuatunya dalam perwujudan dasar-dasar tertentu sebagai ketentuan pedoman dan pegangan yang tetap dan praktis.
  • 38. 3. Hubungan Pembukaan UUD 1945 dengan Undang-Undang Dasar (Batang Tubuh) • Garis pemisah antara empat alinea Pembukaan : • Bagian pertama, kedua, ketiga tentang keadaan dan peristiwa yang mendahului terbentuknya Negara Indonesia. Bagian ini tidak memiliki hubungan organis dengan batang tubuh Undang-Undang Dasar • Bagian keempat pernyataan keadaan setelah Negara Indonesia ada, dan mempunyai hubungan kausal dan organis dengan batang tubuh Undang- Undang Dasar. Hubungan tersebut terlihat dari empat segi: • Bahwa Undang-Undang Dasar ditentukan akan ada. • Bahwa yang akan diatur dalam Undang-Undang Dasar adalah pembentukan Pemerintahan Negara yang memenuhi syarat. • Bahwa Negara Indonesia berbentuk Republik yang berkedaulatan rakyat. • Ditetapkan dasar Pancasila
  • 39.  Pembukaan UUD 1945 pada hakikatnya merupakan pokok Kaidah Negara yang fundamentil atau Staatsfundamentalnorm, dan kedudukan dua terhadap terhadap tertib hukum Indonesia,yaitu : a. Sebagai dasar tertib hukum Indonesia b. Sebagai ketentuan hukum yang tertinggi Kedudukan yang tetap dapat ditinjau dari dua segi : • Ditinjau dari segi formal • Ditinjau dari segi material
  • 40. 5. Terpisahnya Pembukaan UUD 1945 dengan Batang Tubuh UUD 1945 • Pembukaan UUD 1945 terpisah dengan Batang Tubuh UUD 1945 dan kedudukannya serta hakekatnya lebih tinggi derajatnya daripada Batang Tubuh UUD 1945, dapat dijelaskan sbb : • Dalam rapat PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945, dengan tokoh-tokoh yang menentukan Pembukaan yaitu Ketua Ir. Soekarno , Prof. Mr. Dr. Soepomo. • Dalam berita negara Republik Indonesia tahun II No.7 (Himpunan Kusnodiprojo), “Pembukaan ditempatkan diatas kepada UUD, sedangkan dalam penjelasannya dipisahkan sebagai “dasar” UUD. • Dalam kentuan pada bagian keempt dari Pembukaan akan adanya UUD
  • 41. • Hubungan antara Proklamasi dengan Pembukaan UUD 1945 adalah bersifat fungsionil, korelatif dan monistis-organis yang berarti persatuan bulat dan apa yang terkandung dalam Pembukaan adalah merupakan amanat Proklamasi 17 Agustus 1945.
  • 42. 1. Isi Materi UUD 1945 • Naskah Undang-Undang Dasar yang ditetapkan oleh PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945 terdiri atas tiga bagian. • Batang tubuh dan penjelasan
  • 43. • Masa Awal Kemerdekaan (18 Agustus 1945 – 27 Desember 1949) • Masa UUDS 1950 (17 Agustus 1950 – 5 Juli 1959)
  • 44. • Sejak Dekrit Presiden 5 Juli 1959, negara Indonesia berdasarkan UUD 1945, masa inilah yang disebut ORLA. • Adanya penyimpangan-penyimpangan yang dilakukan. • Masa ini juga dipaksakan doktrin seolah- olah negara dalam keadaan revolusi dan presiden sebagai kepala negara otomatis menjadi Pimpinan Besar Revolusi. • Pada masa ini pun diperkenalkan dengan
  • 45. Tekad ORBA ialah melaksanakan Pancasila dan UUD 1945 secara murni dan konsekuen. • Orba membangun konsep baru tentang demokrasi yang diberi nama “Demokrasi Pancasila” • Orde Baru bersifat anti komunis, anti-Islamis, dan mempunyai komitmen terhadap pembangunan (Cribb, 2000 : 58) • Pada masa ORBA kekuasaan eksekutif, yudikatif dan legislatif berada di bawah Presiden. • Orde Baru berakhir dengan ditandainya turun jabatan atas Presiden Soeharto kepada B.J. Habibie
  • 46. • Partai-partai baru mulai bermunculan untuk memperebutkan kursi DPR dalam pemilu 1999 • Dibukanya kran demokrasi menghasilkan komposisi multi partai dalam parlemen • Sidang MPR pasca pemilu 1999 menetapkan K.H. Abdurrahman Wahid dan Megawati Soekarno Putri sebagai Presiden dan Wapres • Kesepakatan politik untuk mengamandemen pasal-pasal UUD 1945 agar lebih lengkap, lebih jelas (tidak multi interpretable) • Orde Reformasi memandang perlu melakukan amandemen UUD 1945
  • 47. • Sidang MPR (1999) menyepakati bahwa mengamandemen UUD 1945 dengan catatan (Istinah, 2002) : 1. Amandemen tidak merubah Negara Kesatuan R I 2. Amandemen tidak merubah Pembukaan UUD 1945 3. Amandemen tetap mempertahankan sistem presidensial 4. Amandemen dilaksanakan secara adindum 5. Penjelasan UUD 1945 yang bernilai positif ditarik kedalam Batang Tubuh • Sudah 4 kali di amandemen dalam UUD 1945
  • 48. • Perubahan pertama ditetapkan pada tanggal 19 Oktober 1999, yaitu pada pasal 7, 9, 13, 14, 15, 17, 20 dan 21. Perubahan itu lebih ditunjukan untuk mengurangi kewenangan Presiden dan lebih memberdayakan peran DPR, khususnya sebagai lembaga kontrol terhadap pemerintah (eksekutif) yang selama Orde Baru tidak berjalan.
  • 49. Secar a gar i s besar per ubahan i ni mengenai pem i nt ah daer ah, w l ayah er i negar a, DRP, w ga ar negar a dan penduduk, hak asasi m anusi a, per t ahanan dan keam anan negar a dan l em baga negar a ser a l agu kebangsaan.
  • 50. • Secara garis besar dapat dikemukaan bahwa perubahan yang dilakukan mengenai hal-hal sebagai berikut: 1. Kedaulatan dutangan rakyat dan dilaksanakan menurut Uud (pasal 1 ayat 2) 2. Negara Indonesia adalah negara hukum (pasal 1 ayat 3) 3. Tugas MPR mengubah dan menetapkan UUD (pasal 2
  • 51. • Perubahan Keempat Dilakukan Pada Sidang Tahunan MPR Bulan Agustus 2002.
  • 52.
  • 53. • Pembangunan yang sedang digalakkan perlu paradigma, yaitu sebuah kerangka berpikir atau sebuah model mengenai bagaimana hal-hal yang sangat esensial dilakukan. • Pembangunan dalam artian ini sangat luas, namun kerapkali ditekankan pada perkembangan pembagian kerja, kebutuhan institusi baru, tuntutan akan sikap-sikap baru yang sesuai dengan kehidupan modern, dan pandangan ketiga mengenai pembangunan menekakan nilai-nilai etis.
  • 54. B. Pancasila Sebagai Orientasi dan Kerangka Acuan Pembangunan 1. Pancasila Sebagai Orientasi Pembangunan Pada saar ini Pancasila lebih banyak dihadapkan pada tantangan berbagai varian kapitalisme dari pada komunisme atau sosialisme. Ini disebabkan perkembangan kapitalisme yang bersifat global. Fungsi Pancasila ialah memberi orientasi untuk terbentuknya struktur kehidupan sosial politik dan ekonomi yang manusiawi, demokratis dan adil bagi seluruh rakyat (M. Sastrapratedja, 2001)
  • 55. pancasila diharapkan dapat menjadi matriks atau kerangka referensi untuk membangun suatu model masyarakat atau untuk memperbaharui tatanan sosial budaya. Ada dua fungsi dari Pancasila sebagai kerangka acuan (M. Sastrapratedja, 2001).
  • 56. Pendidikan pada hakikatnya adalah usaha sadar untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan/keahlian dalam kesatuan organis harmonis dinamis, di dalam dan di luar sekolah dan berlangsung seumur hidup.
  • 57. 1. Komponen „Moral Knowing‟: a. Moral Awareness b. Knowing Moral Values c. Perspecktives-taking d. Moral Reasoning e. Decision-making f. Self-knowledge
  • 58. a. Conscience b. Self-esteem c. Empathy d. Loving the good e. Self-control f. Humility
  • 59.
  • 60. Cara Mengembangkan Karakter yang Dikutip oleh I Wayan Koyan dalam buku “The Books of Virtues : A Treasury of Great Moral Stories” karya Wiliiam J. Bennet (Ed) 1. Self-discipline 2. Compassion 3. Responsibility 4. Friendship 5. Work 6. Courage 7. Perseverance 8. Honesty 9. Loyality 10.Faith
  • 61. 1. Kepedulian dan Empati 9. Mandiri&Percaya Diri 2. Kerjasama 10. Loyalitas 3. Berani 11. Sabar 4. Keteguhan Hati & 12. Rasa Bangga Komitmen 13. Banyak Akal 5. Adil 14. Sikap 6. Suka Menolong 15. Tanggung Jawab 7. Kejujuran & Integritas 16. Toleransi 8. Humor (Schiller&Bryant, 2002)
  • 62. 2. Pancasila Sebagai Paradigma Pembangunan Ideologi Pengembangan pancasila sebagai ideologi yang memiliki dimensi realitas, idealitas dan fleksibilitas (pancasila sebagai ideologi terbuka) menghendaki adanya dialog yang tiada henti dengan tantangan-tantangan masa kini dan masa depan dengan tetap mengacu kepada pencapaian tujuan nasional dan cita-cita nasional indonesia.
  • 63. 3. Pancasila sebagai Paradigma Pembangunan Politik
  • 64.
  • 65. Melalui pendekatan inklusif, artinya yang bersifat non- diskrimunatif, Pancasila memberikan suatu kerangka di dalam mana semua kelompok di dalam suatu dilog karya yang terus-menerus guna membangun suatu masa depan itu. Pancasila membiarkan masa depan itu terbuka untuk ditentukan dan dibangun secara bersama-sama oleh semua anggota masyarakat Indonesia. Dalam arti ini, Pancasila mempertahankan baik kesatuan maupun kemajemukan Indonesia secara dinamis. Dan inilah sumbangan Pancasila yang amat berharga (Eka Darmaputera, 1992).
  • 66. 6. Pancasila Sebagai Paradigma Pembangunan Ketahanan Nasional
  • 67. 7. Pancasila Sebagai Paradigma P e m b a Pembangunan Hukum h a n y a n g u n a n h u k u m b u k a n me mp e r h a t i k a n n i l a i -n i l a i f i l o s o f i s , a s a s y a n g t e r k a n d u n g d a l a m k o n s e p n e g a r a h u k u m, t e t a p i j u g a me mp e r t i mb a n g k a n r e a l i t a s p e n e g a k a n h u k u m d a n k e s a d a r a n h u k u m ma s y a r a k a t (M o h . Bu s y r o Mu q q o d a s , S a l ma n L u t h a n &M u h . M i f t a h u d i n , 1992). Ne g a r a h a n y a d a p a t d i s e b u t n e g a r a h u k u m a p a b i l a h u k u m y a n g d i i k u t i n y a a d a l a h h u k u m y a n g
  • 68. 8. P a n c a s i l a S e b a g a i P a r a d i g ma P e mb a n g u n a n K e h i d u p a n B e r a g a ma Sal ah sat u pr asyar at t er w udnya m uj asyar akat moder n yang dem at i s adal ah t er w udnya m okr uj asyar akat yang menghar gai kem em aj ukan (pl ur al i t as) masyar akat dan bangsa ser t a m uj udkannya sebagai ew suat u keni scayaan. Kem em aj ukan i ni m upakan er sunnat ul l ah (hukum al am). D l i hat i dar i segi et ni s, bahasa, agam dan sebagi anya, I ndonesi a t er m a, asuk sal ah sat u negar a yang pal i ng m em di dunia. Hal ini didasar betul aj uk oleh para Founding Fathers kita, sehingga mereka merumuskan konsep pluralisme ini dengan semboyan “Bhinneka Tunggal Ika” (Masykur i Abdi l l ah, 2001).
  • 69. 9. Pancasila sebagai Paradigma Pengembangan Ilmu dan Teknologi J i k a d i p a n d a n g d a r i wa c a n a f i l s a f a t i l mu , ma k a i p t e k y a n g d i l e t a k k a n d i a t a s Pa n c a s i l a s e b a g a i p a r a d i g ma n y a y a n g p e r l u d i p a h a mi d a s a r d a n a r a h p e n e r a p a n n y a , y a i t u p a d a a s p e k o n t o l o g i s , e p i s t o mo l o g i s , d a n a k s i o l o g i s (K o e n t o Wi b i s o n o , 1:9). S e b a g a i ma n a y a n g d i k a t a k a n o l e h Te u k u J a c o b (2000) b a h wa