1. Membangun desa berprestasi bertujuan membentuk masyarakat desa yang memiliki kepribadian seimbang dan produktif secara mental dan fisik.
2. Tujuan lainnya adalah mendorong partisipasi masyarakat desa untuk meningkatkan potensi diri dan desa serta kesejahteraan bersama.
3. Pengaturan desa dalam undang-undang bertujuan memberikan pengakuan dan perlindungan terhadap desa sesuai konstitusi.
2. SLIDESMANIA.C
Membangun desa berprestasi merupakan suatu kegiatan penanaman nilai dan produktivitas masyarat desa. Sebab nilai yang ditanamkan membantu mengeksplorasi nilai-nilai
produktivitas yang telah ada, sehingga dapat memperbaiki kualitas berpikir dan perasaan, serta kualitas kejiwaan dan produktivitasnya.Nilai-nilai yang ditanamkan tersebut dampaknya
dapat berwujud ke jujuran dalam berucap, kebaikan dalam berperilaku, keluwesan dalam ber sikap, dan konsisten dalam berpola pikir sehingga di kemudian hari sikap yang baik tertanam
dalam pribadi masyarakat desa menjadi suatu kebiasaan dalam kehidupan sehari-hari.Membimbing pemuasan dan pemenuhan masyarakat desa adalah memperluas dan mendalami
makna yang menjamin kehidupan serta memaknaimakna manusiawi. Sehingga untuk pembinaan pribadi yang sempurna, diorientasikan pada kehidupan masyarakat dan lingkungan
hidupnya, yaitu pribadi yang dicita-citakan dalam konsep dan praktik sehari-hari.Dalam rangka mengembangan nilai-nilai, moral, sikap, pemahaman, keterampilan, serta produktivitas yang
sangat esensial berkaitan dengan masalah pribadi dan sosial secara terintegritas dibutuhkan oleh pribadi, anggota keluarga, pekerja maupun sebagai anggota masyarakat dan warga
negara yang demokratis. Membangun desa berprestasi dititikberatkan pada nilai dan moral di samping kecerdasan dan produktivitas. Alasan tersebut di atas berperan sebagai upaya
penanaman dan pemaknaan nilai-nilai sehingga masyarakat desa dapat menghayati secara mendalam dari materi yang diterimanya. Nilai-nilai dan produktivitas tersebut merupakan nilai
yang bersifat nonteknis dan erlaku universal sebagai nilai yang dijunjung tinggi oleh masyarakat.Berdasarkan uraian di atas, dapat di pahami bahwa membangun desa berprestasi adalah
sebagai penanaman dan produktivitas masyarakat desa. Penanaman individu produktivitas masyarakat desa mempertimbangkan objek dari sudut moral dan sudut pandang nonmoral yang
meliputi estetika, yaitu menilai objek, sudut pandang keindahan, dan selera pribadi; etika, yaitu menilai benar atau salah dalam hubungan antara pribadi; dan produktivitas yang
menghasilkan sesuatu serta bermanfaat untuk kehidupan masyarakat.Pengembangan nilai-nilai pada dasarnya akan memengaruhi proses organisasi, pertumbuhan, dan integrasi yang
pada akhirnya berpengaruh pada kepribadian sebagai suatu sistem yang utuh. Dapat pula dipahami bahwa membangun desa berprestasi menjurus pada pemuasan dan pemenuhan
kehidupan masyarakat melalui perluasan dan penajaman makna. Penajaman makna tersebut berupa pengembangan nilai-nilai moral mengabaikan pentingnya nilai-nilai intelektual. Oleh
sebab itu, kepala desa harus dirancang untuk kepentingan khusus dengan memerhatikan sumber-sumber ketiadaan makna dalam kehidupan manusia.Pembangunan desa berprestasi
merupakan suatu aktivitas yang penting bagi kepala desa dan masyarakat. Karena "penentuan nilai" dan produktivitas merupakan aktifitas penting yang harus dipikirkan dengan cermat
dan mendalam, maka hal itu merupakan tugas pembangunan untuk berupaya meningkatkan nilai moral dan produktivitas individu masyarakat.Pembangunan desa berprestasi mempunyai
tujuan yang sama pula, yaitu sama-sama berusaha membantu masyarakat desa untuk berubah sehinggal mereka bertindak dengan cara yang lebih dapat diterima dan lebih produktif, baik
secara personal maupun sosial. Adapun perubahan yang terjadi tersebut berbentuk perilaku pada masyarakat, karena disampaikannya informasi baru akan menyebabkan perubahan
dalam dasar-dasar kepercayaan nilai dan sikap masyarakat yang produktif.Membangun kepribadian masyarakat desa adalah faktor utama dalam pembangunan desa berprestasi. Oleh
sebab itu, akan lebih maju dan ber kualitas apabila masyarakatnya mempunyai nilai moral dan produktivitas yang berkualitas juga. Namun, sampai saat ini masih terdapat masyarakat di
desa yang melanggar nilai moral yang berlaku di lingkungannya. Padahal sejak kecil sampai seusianya selalu mendapatkan nilai-nilai yang dianggap baik di lingkungannya.Kepala desa
dihadapkan pada tugas yang sangat penting dari keseluruh an pembangunan, yaitu kewajiban untuk membantu mengembangkan ma syarakat desa sehingga dapat mengembangkan
motivasi dirinya, memiliki rasa keadilan dan kebersamaan, serta memiliki akhlak mulia yang akan membawanya lebih mampu mengarungi hidup di masa yang akan datang dan mampu
hidup untuk menggapai cita-citanya.
Mengapa membangun desa berprestasi?
3. SLIDESMANIA.C
Rumusan tujuan pembangunan nasional mengisyaratkan pembangunan karakter manusia Indonesia seutuhnya, bahwa yang dimaksud manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang
berakhlak mulia, berkepribadian sehat, dan produktif dapat diwujudkan melalui pembangunan desa berprestasi. Membangun masyarakat desa sebagai program dalam membentuk
manusiautuh menyeluruh, meliputi masyarakat dari yang belia sampai yang tua, diberikan melalui pendidikan latihan maupun pembinaan dan pembangunan produktifitas. Konsep
membangun desa berprestasi harus diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Oleh sebab itu, keluarga dan lingkungan, serta masyarakat sangat berpengaruh dalam pembentukan
kepribadian moral dan pendidikan masyarakat, semua pihak yang harus bertanggung jawab dalammenjaga dan melestarikan moral masyarakat dengan memberikan perhatianmelalui
pembangunan desa berprestasi. Tujuan membangun desa berprestasi adalah agar masyarakat desa yang memiliki keseimbangan antara kemampuan berpikir, kesadaran, dan ke
terampilan yang produktif, serta masyarakat desa yang sehat mental, pikiran dan jasmaninya
1.masyarakat desa yang seimbang pengetahuan, kemampuan berpikir,perasaan, kesadaran, dengan keterampilan yang produktif
2. masyarakat desa yang sehat mental dan fisiknya, yang sehat pikiran,perasaan, penghayatan, dan jasmaninya;
3 masyarakat desa yang mampu menyerasikan diri dengan lingkungannya, memahami orang lain dengan baik, responsif terhadap kebutuhan orang lain sebagai mitra yang baik;
4. masyarakat desa yang mampu mengatur dan menyerasikan diri dengansituasi lingkungan, memahami diri sendiri, tenang dan wajar dalammengatasi situasi yang nyata.
Membangun desa yang berprestasi adalah membina masyarakat untuk memiliki kepribadian yang baik, terpadu, dan terdidik. Maka dari itu masyarakat desa secara konsep merupakan
manusia yang memiliki potensi potensi yang hereditas dan faktor lingkungannya mencakup potensi jasmani yaitu pancaindra, anggota tubuh, kekuatan otot, kekuatan tulang, dan lain lain.
Potensi pikiran, yaitu rasio, akal, nalar, dan intelegensi. Potensi rasa yaitu emosi, etis, estetis, susila, moral, dan sebagainya. Potensi karsa, yaitu kemauan, kehendak, keinginan, hasrat,
minat, kecenderungan-kecenderungan, nafsu, dan lain-lain. Potensi cipta yaitu kreasi, fantasi, khayal, imajinasi, dan lain-lain. Potensi karya, yaitu amal, kerja nyata, peran aktif, dan
sebagainya. Potensi nurani, yaitu hati, hati nurani, insting, kesadaran, dan lain-lain. Tujuan membangun desa berprestasi adalah sebagai berikut.
1. Membina masyarakat desa untuk beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa; berjiwa Pancasila, dengan menghayati dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila; berbudi pekerti
luhur, berkepribadian, dan berdisiplin, bekerja keras dan tangguh; bertanggung jawab; memiliki rasa cinta tanah air dan tebal rasa kebangsaan; tebal rasa kesetiakawanan sosial.
2. Memiliki wawasan yang komprehensif dan pendekatan yang integral dalam menyikapi berbagai masalah kehidupan; memiliki wawasan budaya yang luas tentang kehidupan
bermasyarakat.Memiliki kesadaran tentang lingkungan alamiah. Memiliki berbagai jenis nilai hidup, seperti kebenaran, kebaikan dan keindahan.
3. Memiliki kesadaran tentang lingkungin alamiah
4. Memilii berbagai jenis nilai hidup, seperti kebenaran, kebaikan dan keindahan.
5. Memiliki kecerdasan, kemampuan berpikir objektif, kritis, dan terbuka.
6. Menjadi manusia yang sadar akan dirinya sebagai manusia, sebagai makhluk Tuhan, dan sebagai warga negara.
7. Memiliki keterampilan
8. Sehat jasmani dan rohani, serta produktif dalam menjalankan kehidupansehari-hari.
Hakikat dan Tujuan Membangun Desa Berprestasi
4. SLIDESMANIA.C
Dasar Pemikiran
Desa atau yang disebut dengan nama lain telah ada sebelum Negara Kesatuan Republik Indonesia terbentuk. Sebagai bukti keberadaannya, Penjelasan Pasal 18 UUD 1945 (sebelum
perubahan) menyebutkan bahwa "Dalam ternton Negara Indonesia terdapat lebih kurang 250 Zelfbesturende landschappen dan Volksgemeenschappen', seperti desa di Jawa dan Bali,
Nagari di Minangkabau, dusun dan marga di Palembang, dan sebagainya. Daerah daerah itu mempunyai susunan asli dan oleh karenanya dapat dianggap sebagai daerah yang bersifat
istimewa. Negara Republik Indonesia menghormati kedudukan daerah-daerah istimewa tersebut dan segala peraturan negara yang mengenai daerah-daerah itu akan mengingati hak-hak
asal usul daerah tersebut". Oleh sebab itu, keberadaannya wajib diakui dan diberikan jaminan keberlangsung hidupnya dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia. Keberagaman
karakteristik dan jenis desa atau yang disebut dengan nama lain, tidak menjadi penghalang bagi para pendiri bangsa (founding fathers) ini untuk menjatuhkan pilihannya pada bentuk
negara kesatuan. Meskipun disadari bahwa dalam suatu negara kesatuan perlu terdapat homogenitas, tetapi Negara Kesatuan Republik Indonesia tetap memberikan pengakuan dan
jaminan terhadap keberadaan kesatuan masyarakat hukum dan kesatuan masyarakat hukum adat beserta hak tradisionalnya.Dalam kaitan susunan dan penyelenggaraan Pemerintahan
Daerah, setelah perubahan UUD 1945, pengaturan desa atau disebut dengan nama lain dari segi pemerintahannya mengacu pada ketentuan Pasal 18 ayat (7) yang menegaskan bahwa
"Susunan dan tata cara penyelenggaraan Pemerintahan Daerah diatur dalam undang-undang". Hal itu berarti bahwa Pasal 18 ayat (7) UUD 1945 membuka kemungkinan adanya susunan
pemerintahan dalam sistem pemerintahan Indonesia.Melalui perubahan UUD 1945, pengakuan terhadap kesatuan masyarakat hukum adat dipertegas melalui ketentuan dalam Pasal 18B
ayat (2) yang berbunyi "Negara mengakui dan menghormati kesatuan-kesatuan masyarakat hukum adat beserta hak-hak tradisionalnya sepanjang masih hidup dan sesuai dengan
perkembangan masyarakat dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia, yang diatur dalam undang-undang".
Tujuan dan Asas Pengaturan
Pemerintah negara Republik Indonesia dibentuk untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan ke sejahteraan um, mencerdaskan
kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional telah menetapkan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional yang merupakan penjabaran dari tujuan dibentuknya pe merintahan negara
Indonesia. Desa yang memiliki hak asal-usul dan hak tradisional dalam mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat berperan mewujudkan cita-cita kemerdekaan berdasarkan UUD
1945 perlu dilindungi dan diberdayakan agar menjadi kuat, maju, mandiri, dan demokratis sehingga dapat menciptakan landasan yang kukuh dalam melaksanakan pemerintahan dan
pembangunan menuju masyarakat yang adil, makmur, dan sejahtera. Dengan demikian, tujuan ditetapkannya pengaturan desa dalam undang undang ini merupakan penjabaran lebih
lanjut dari ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 ayat (7) dan Pasal 18B ayat (2) UUD 1945, yaitu1) memberikan pengakuan dan penghormatan atas Desa yang sudah ada
dengan keberagamannya sebelum dan sesudah terbentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia;2) memberikan kejelasan status dan kepastian hukum atas Desa dalam sistem
ketatanegaraan Republik Indonesia demi mewujudkan keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia; 3) melestarikan dan memajukan adat, tradisi, dan budaya masyarakat Desa;4) mendorong
prakarsa, gerakan, dan partisipasi masyarakat Desa untuk pengembangan potensi dan Aset Desa guna kesejahteraan bersama; 5) membentuk pemerintahan desa yang profesional,
efisien dan efektif, terbuka, serta bertanggung jawab; 6) meningkatkan pelayanan publik bagi warga masyarakat Desa guna mempercepat perwujudan kesejahteraan umum; 7)
meningkatkan ketahanan sosial budaya masyarakat Desa guna me wujudkan masyarakat Desa yang mampu memelihara kesatuan sosial sebagai bagian dariketahanan nasional;8)
memajukan perekonomian masyarakat desa serta mengatasi kesenjangan pembangunan nasional; dan9) memperkuat masyarakat Desa sebagai subjek pembangunan
Konsepsi Tentang Desa Berprestasi
5. SLIDESMANIA.C
Bidang Kehutanan dan Perkebunan
a. Meningkatnya pengelolaan hutan desa.
b. Lancarnya rekomendasi pemberian izin terhadap pengambilan tumbuhan dan penangkapan satwa liar yang dilindungi sesuai dengan aturan.
c. Lancarnya rekomendasi pemberian izin pengelolaan hutan yang ada di desa kepada pihak ketiga.
d. Lancarnya rekomendasi pemberian izin perburuan tradisional satwa liaryang tidak dilindungi pada areal desa. Meningkatnya penghijauan dan konservasi tanah yang terdiri atas kebun
e. bibit desa yang telah diserahkan kepada desa dan pengelolaan embungembung air yang sudah dibangun di desa.
f. Lancarnya rekomendasi pemberian izin pengambilan hasil hutan nonkayudalam wilayah desa.
g. Meningkatnya pelestarian hutan desa.h. Lancarnya rekomendasi pemberian izin perluasan tanaman
i. Meningkatnya pembinaan dan penataan lahan burung walet.perkebunan
j. Meningkatnya pembinaan dan penataan lahan klasifikasi kebun.
k. Meningkatnya perlindungan keanekaragaman hayati dan satwa liar yang ada di desa.
Bidang Pendidikan dan Kebudayaan
a. Mampu memfasilitasi penyediaan lahan untuk pembangunan TK, SD,SMP, dan SMA.
b. Mampu memberikan kontribusi untuk melengkapi, merawat, dan me rehabilitasi sarana pendidikan, seperti pembangunan fisik, gedung, mebel, pengadaan, laboratorium, perpustakaan,
dan buku pegangan siswa. Mampu memberikan kontribusi untuk peningkatan kesejahteraan tenaga
c.kependidikan, seperti uang lelah, kelebihan jam mengajar, tranportasi,dan perumahan guru untuk daerah terpencil.
d. Mampu memberikan kontribusi penyediaan bahan belajar, tempat belajardan fasilitasi lain bagi pendidikan luar sekolah
Bidang Pendidikan dan Kebudayaan
a. Mampu memfasilitasi penyediaan lahan untuk pembangunan TK, SD,SMP, dan SMA.
b. Mampu memberikan kontribusi untuk melengkapi, merawat, dan me rehabilitasi sarana pendidikan, seperti pembangunan fisik, gedung, mebel, pengadaan, laboratorium, perpustakaan,
dan buku pegangan siswa. Mampu memberikan kontribusi untuk peningkatan kesejahteraan tenaga
C.kependidikan, seperti uang lelah, kelebihan jam mengajar, tranportasi,dan perumahan guru untuk daerah terpencil.
d. Mampu memberikan kontribusi penyediaan bahan belajar, tempat belajardan fasilitasi lain bagi pendidikan luar sekolah
Prestasi Yang Sudah Dicapai Desa