SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  24
KELOMPOK 2
“ FARMAKOLOGI “
AGUNG HANDIKA
ANNISA DEVITASARI
ARDIAN
BERLYA
HENI AKMALIYAH
LIA RATU M
RIZKYTHIA ANDHARA
Obat saluran pencernaan
Obat saluran pencernaan atau obat yang bekerja pada sistem
gastrointestinal dan hepatobiliar terbagi dari 8 kategori yang besar
yaitu:
1.Obat pencernaan jenis antasida (maag) dan antiulserasi
2.Obat pencernaan jenis reguler GT, antiflatulen (obat kembung) dan
anti inflamasi
3. Obat pencernaan jenis antispasmodik
4. Obat diare ( obat sakit perut )
5. Obat pencernaan jenis laksatif atau obat pencahar (obat sembelit)
6. Obat pencernaan jenis digestan
7. Obat pencernaan kolagogum, kolelitolitik dan hepati protektor
8. Obat pencernaan untuk hemoroid
1. Obat pencernaan jenis antasida
untuk mengobati ulkus/luka/tukak yang terjadi pada saluran cerna
seperti:
a. Ulkus duodenalis/duodenum, merupakan jenis ulkus peptikum yang
paling banyak ditemukan terjadi pada duodenum (usus dua belas
jari) yaitu beberapa sentimeter pertama dari usus halus, tepat
dibaawah lambung
b. Ulkus gastrikum lebih jarang ditemukan biasanya terjadi
disepanjang lengkung atas lambung
c. Regurgitasi berulang dari asam lambung kedalam kerongkongan
bagian bawah bisa menyebabkan peradangan (esofagitis) dan
sefagealis.
Ulkus peptikum adalah luka berbentuk nulat atau oval. Yang terjadi
karena laisan lambung/usus duableas jari (duodenum) telah
termakan oleh asam lambung dan getah pencernaan.
d. Juga hiperasiditas (keasaman berlebih) dan kondisi hipersekresi
asam lambung oleh penyakit (sindroma zolinger ellison,
mastositosis sistemik)
Next...
 penggolongan obat antasida
1. antasida
a. Aluminium hidroksida (A1(OH)3)
 indikasi :
ulkus peptikum, hiperasiditas gastrointestinal, gastritis, mengatasi gejala
dyspepsia (ulkus dan olkus), gastroesopageal, reflux disease, hiperfostfatemia.
 kontra indikasi :
hipersensitif terhadap garam alumunium, hipofosfatemia, pendarahan saluran
cerna yang belum terdiagnosis appendicitis tidak cocok untuk bayi dan
neonatus
 Dosis :
dewasa :1-2 tablet dikunyah, 4 kali sehari dan sebelum tidur atau 5-10ml
suspensi 4kali sehari diantara waktu makan dan sebelum tidur
 efek samping :
konstipasi, mual, muntah, deplesi posfat, penggunaan dalam dosis besar dapat
menyebabkan penyumbatan usus hipofosfatemia, hipercalciuria, penignkatan
resiko osteomalasia. Demensia, anemia mikrositik pada penderita gagal ginjal.
Next...
b. Magnesium hidroksida
 indikasi :
ulkus peptikum, hiperasiditas gastrointestinal, gastritis.
 Kontra-indikasi:
kerusakan ginjal berat
 Dosis:
dewasa: 5-10ml diulang menurut kebutuhan pasien
 Efek samping:
diare, hipermagnesenia, sehingga mengurangi refleks
tendon dan depresi nafas, mual, muntah, kemerahan
pada kulit, haus, hipotensi, mengantuk, lemah otot, nami
melemah, dan henti jantung (pada kelainan ginjal yang
berat)
Next...
c. Magnesium trisiklat
 Indikasi:
ulkus peptikum, gastritis, hiperasiditas gastrointestinal
 Kontra-indikasi:
 Dosis:
 Dewasa : 1-2
anak 1/2 - 1tablet, diminum 3-4 kali sehari
 Efek samping:
diare, hipermagnesenia, sehingga mengurangi refleks
tendon dan depresi nafas, mual, muntah, kemerahan
pada kulit, haus, hipotensi, mengantuk, lemah otot, nami
melemah, dan henti jantung (pada kelainan ginjal yang
berat)
Next...
d. Kalsium karbonat
 Indikasi:
ulkus peptikum, gastritis, heartburn, hiperasiditas GI, menghilangkan
gangguan lambung yang disebabkan oleh hiperasiditas, tukak lambung,
ulkus duodenum, gastritis
 Kontra-indikasi:
glukoma sudut tertutup obstruksi saluran kemih atau GI, ileus paralitik,
penyakit jantung berat, hipersensitif terhaddap salah satu bahan tablet,
hiperkalsemia, hiperkalsiuria berat,gagal ginjal berat.
 Efek samping:
pada dosis lazim tidak terjadi efek samping yang berarti. Dapat terjadi
konstipasi, kembung (flatulen) karena pelepasan karbondioksida(CO2),
dosis tinggi atau pemakain jangka waktu panjang menyebabkan
hipersekresi asam lambung dan acid rebound, Muntah dan nyeri
abdomen(perut), hiperkalsemia (pada gangguan ginjal atau setelah
pemberian dosis tinggi)
Next...2. Antagonis reseptor
a. Ranitidin
 Indikasi:
mengahambat sekresi asam lambungnya lebih kuat dari
cimetidin
 Efek samping: jarang terjadi pada: nyeri kepala, mual,
muntah, reaksi-reaksi kulit.
 Dosis:
pengobatan sehari 2kali @150mg
b. Famotidin
 Indikasi: tukak usus duodenum
 Efek samping :
nyeri kepala, mual, muntah, reaksi-reaksi kulit.
 Dosis:
pengobatan sehari 2kali @20mg
Next...
3. Penghambat pompa proton
a. Omeprazol
 Indikasi:
tukak lambung
 Kontra-indikasi:
hipersensitif terhadap omeprazol
 Efek samping:
dialami oleh lebih dari 1% yang memakai obat adalah sakit kepala,
diare, sakit perut, mual, pusing, masalah kebangkitan dan kurang
tidur, meskipun dalam uji klinis efek ini dengan omeprazol sebanding
dengan yang ditemukan dengan plasebo
b. Lansoprazol
 indikasi:
Pengobatan ulkus dan duodenum
 kontra-indikasi:
hipersensitif terhadap lansoprazol
 Efek samping :
mulut kering, sulit tidur, mengantuk, kabur penglihatan ruam
Next...
c. esomeprazol
 indikasi:
pengobatana duodenum yang disebabkan oleh H.Pylori, mencegah dari
ulkus lambung kronis pada orang yang di NSAID terapi dan pengobatan
ulkus gastrointestinal berhubungan dengan penyakit chron
 Kontraindikasi :
hipersensitif terhadap substansi aktif terhadap esomeprazol atau
benzimidasol atau komponen lain dari ini
 efek samping:
sakita kepala, diare, mual, penurunan nafsu makan, konstipasi, mulut kering,
dan sakit perut
d. pantoprazol
 Indikasi :
patoprazol diogunakan untuk pengobatan jangka pendek dari erosi dan
ulserasi dari esophagus yang disebabkan oleh penyakit refluks
gastroesophageal
 Kontraindikasi :
hipersensiti terhaadap pantoprazol
 efek samping :
mual, muntah, gas, sakit perut, diare, sakit kepala
Next...
4. Anti kolenergik/antimuskarinik
a. pirenzepin
b. Fentonium
c. ekstrak belladon
5. analog prostaglandin
a. Misoprostol
6. Pelindung mukosa
a. Sukralfat : melindungi mukosa dari serangan pepsin dan asam
7. Penguat motilitas
a. Metoklorpramid
b. Domperidon
8. Zat pembantu
a. Dimentikon( dimetilpolisiloksan )
Memperkecil gelembung gas yang timbul sehingga mudah diserap dan
dapat mencegah masuk angin, kembung dan kentut
9. Penenang
a. Diazepam
b. Klordiazepoksida: menekan stres yang dapat memicu asam lambung
2. Obat pencernaan jenis regular GIT, antiflatulen (obat
kembung), dan antiinflamasi (digestiva)
a. Obat digestiva antaralain:
a. Pankreatin(enzim pencernaan): amylase, tripsin,
lifase (fungsinya membantu proses pencernaan)
b. Pepsin (enzim lambung)
c. Ox-bile (empedu sapi) fungsinya mempertinggi
daya kerja lipase, merangsang
3. Obat pencernaan jenis antispasmodik
Anti spasmodika
adalah obat yang digunakan untuk mengurangi atau melawan kejang-kejang
otot.
obat anti spasmodika:
a. Atrofin sulfat
b. Alkaloida belladona
c. Hiosin butil bromida
d. Papaverin HCL
e. Mebeverin HCL
f. Propantelin bromida
g. Pramiverin HCL
indikasi: untuk mengatasi kejang pada saluran cerna yang mungkin
disebabkan diare, gastritis, tukak peptik, dsb.
efek samping:menyebabkan kantuk dan gangguan yang lain.
4. Obat diare ( obat sakit perut )
Obat diare
adalah obat yang digunakan untuk mengobati penyakit yang
disebabkan oleh bakteri, kuman, virus, cacing atau keracunan
makanan. Gejala diare adalah BAB berulang kali disertai banyaknya
cairan yang keluar kadang-kadang dengan mulas dan
berlendir/berdarah.
Obat diare
a. Adsorben : kaolin, karbo adsorben, attapulgit (nyerap racun)
b. Anti motilitas : loperamid hidroklorida, kodein fosfat, morfin
(menekan peristaltik usus)
c. Adstringen: tannin/tannalbumin (menciutkan selaput usus)
d. Pelindung : mucilago (melindungi usus lambung yang luka)
 indikasi:
memperingan kerja lambung
 Efek samping : bisa menyebabkan konmstipasi
5. Obat pencernaan jenis laksatif atau obat pencahar (obat
sembelit)
adalah obat-obat yang mempercepat peristaltik usus sehingga
mempermudah BAB.
obat laksativa:
a. Perangsang dinding usus
1. Bisakodil
2. Dankron
3. Rhei
4. Sennae
5. Aloe
b. Memperbesar isi usus
1. Magnesium sulfat/garam inggris
2. Natrium fosfat
3. Agar-agar
4. CMC(Carboksi metil cellulose)
5. Tylose
Next...
c. Pelicin/pelunak tinja
1. Paraffin cair
2. Gliserin( supositoria)
3. Larutan sabun (klysma)
 indikasi :
untuk mengosongkan usus besar sebelum proses
diagnostik dan untuk mencegah atau mrngobati
konstipasi yang disebakan karena obat yang
memperlambat kontraksi usus besar(mis narkotik)
 efek samping:
rasa tidak enak pada perut termasuk kram, sakit perut
dan diar. Termasuk kasus-kasue engioodema dan rekasi
anafilaktoid juga dilaporkan terjadi sehubungan dengan
pemberian DULCOLAX.
6. Obat pencernaan jenis digestan
adalah obat pencernaan yang membantu proses
pencernaan berisi enzim-enzim /campuranya yang
berguna untuk memperbaiki fungsi pencernaan,
bermanfaat pada defisiensi satu/lebih zat yang
berfungsi mencerna makanan disaluran cerna.
Proses pencernaan dipengaruhi oleh HCL , enzim
pencernaan dan empedu.
adapun secara garis besar sediaan digestan yg
bermanfaat adalh sbb:
Next...
1. Enzim pankreas
dalam sediaan dikenal sebagai pankreatin dan pankrelipase.
Kedua zat tsb mengandung amilase, tripsin dan lipase.
Pankrelipase berasal dari pankreas hewan, aktivitas lipasenya
relatif lebh tinggi dari pada pankreatin. Pankrealipase diindikasikan
pd keadaan defisiensi sekret pankreas mislnya pd pankreatitis dan
mukovisidosis. Enzim ini dirusak olh asam lambung sehingga
harus di buat dalam bentuk tablet enteral.
enzim pankreas sedikit sekali menyebabkan efek samping. Dosis
tinggi dapat menyebabkan mual dan diare juga.
2. Pepsin
adalah proteolitik yang kurang penting dibanding dgn enzim
pankreas. Pd defisiensi pepsin, tidak ditemukan gejala yang
serius. Defisiensi total ditemukan pada pasien aklorhidria.
Kegagalan lambung untuk mensekresi pepsin dan asam dengan
rangsangan yang adekuat disebut akilia gastrika,sering terjadi
pada pasien anemiapernisiosa dan karsinoma lambung.
Next...
3. Empedu
mengandung asam empedu dan konjugatnya. Zat empedu yang penting
untuk manusia adalah garam natrium asam kolat dan asama
kenodeoksikolat. Selain penting untuk penyerapan lemak, empedu juga
penting untuk absorpsi zat larut lemak misalnya vitamin ADEK
dalam jumlah besar, garam empedu dapat menetralkan asam lambung yang
masuk ke duodenum. Pada keadaan normal hati mensekresi + 24g gram
empedu atau 700-1000ml cairan empedu/hari. Kira-kira 85% empedu
diabsorpsi pada usus kecil pd bagian bawah (sirkulasi enterohepatik)
sehingga hanya 80mg gramempedu yang harus disintesi/harinya.
asam-asam empedeu meningkatkan sekresi dan disebut zat koleretik,
garam empedu kurang memperlihatkan aktivitas koleretik. Asam
dehidrokolat suatu kolat semisintetik terutama aktif untuk merangsang
empedu dgn BM(berat molekul) rendah karena itu dinamakan
hidrokoleretik. Zat ini hanyan merngsang pengeluaran empedu dan bukan
produksi empedu. Berbeda dengan asam kolat,asam kenodeoksikolat
Next...
menurunkan kolestrol dalam empedu. Obat ini berguna
untuk mengatasi batu kolestrol kandung empedu pada
pasien.
asam kenodeoksilat bekerja dengan menurunkan
absorpsi kolestrol dari usus dan menurunkan sintesis
kolestrol. Bila kadar asam kenodeoksilat mencapai
70%empedu total, maka larutan empedu yang tadinya
jenuh kolestrol menjadi tidak jenuh.
garam empedu menurunkan resistensi mukosa saluran
cerna terhadap asam lambung. Kenyataan ini diduga
mempunyai implikasi terhadap terjadinya gastritis. Tukak
peptik dan refluks esofagus.
7. . Obat pencernaan kolagogum, kolelitolitik dan
hepati protektor
a. kolagoga
adalah obat yang digunakan untuk peluruh batu empedu.
1.Asam kenodeoksikolat
2.Asam ursodeoksikolat
3. Asam kenat
indikasi: untuk mengatasi penggumpalan batu
efek samping: sakit pada bagian perut, mual
b. protektor hati
obat yang digunakan sebagai vitamin tambahan untuk meringankan
mengurangi, bahkan melindungi gangguan fungsi hati
obat protektor hati adalah:
a. Curcuma rhizoma domestica
b. Curcuma xanthorrizae
c. Sylimarin
d. Mekonin
indikasi: untuk mengatasi, meringankan, mengurangi, bahkan melindungi
gangguan fungsi hati
efek samping: menyebabkan kantuk
8. Obat pencernaan untuk hemoroid
Obat pencernaan untuk hemoroid
Yaitu untuk permasalahan pada anus yaitu
hemoroid/wasir atau luka.
Kesimpulan :
Obat-obat yang masuk pada sistem pencernaan
manusia tentunya memiliki reaksi yang bermacam-macam
tergantung dari jenis obat dan bahan kimia yang
terkandung dalam obat tersebut.
Saran :
Agar tidak terjadi kesalahan dalam pemberian obat
terhadap pasien kita harus benar-benar tahu jenis-jenis
obat, indikasi dan kegunaan obat adalah hal-hal yang
penting yang harus diketahui oleh paramedis dalam sistem
pencernaan.
OBAT SALURAN PENCERNAAN

Contenu connexe

Tendances

PENGGOLONGAN DAN BENTUK SEDIAAN OBAT
PENGGOLONGAN DAN BENTUK SEDIAAN OBATPENGGOLONGAN DAN BENTUK SEDIAAN OBAT
PENGGOLONGAN DAN BENTUK SEDIAAN OBATSurya Amal
 
Biofarmasi Sediaan yang Diberikan Melalui Rektum
Biofarmasi Sediaan yang Diberikan Melalui RektumBiofarmasi Sediaan yang Diberikan Melalui Rektum
Biofarmasi Sediaan yang Diberikan Melalui RektumSurya Amal
 
Farmakologi Obat saluran-pencernaan
Farmakologi Obat saluran-pencernaanFarmakologi Obat saluran-pencernaan
Farmakologi Obat saluran-pencernaanMuhammad Munandar
 
laporan praktikum farmakologi I PENDAHULUAN
laporan praktikum farmakologi I PENDAHULUANlaporan praktikum farmakologi I PENDAHULUAN
laporan praktikum farmakologi I PENDAHULUANsrinova uli
 
Bioavailabilitas dan Bioekivalensi
Bioavailabilitas dan BioekivalensiBioavailabilitas dan Bioekivalensi
Bioavailabilitas dan BioekivalensiSurya Amal
 
Bab iii laporan granul paracetamol
Bab iii  laporan granul paracetamolBab iii  laporan granul paracetamol
Bab iii laporan granul paracetamolYudia Susilowati
 
Ppt antibiotik
Ppt antibiotikPpt antibiotik
Ppt antibiotikrula25
 
Laporan sirup
Laporan sirupLaporan sirup
Laporan sirupsisabihi
 
Kasus farmakoterapi I
Kasus farmakoterapi IKasus farmakoterapi I
Kasus farmakoterapi IOppy Utriyani
 
Obat sistem endokrin
Obat sistem endokrin Obat sistem endokrin
Obat sistem endokrin Dedi Kun
 
LAPORAN DISOLUSI OBAT FARMASI FISIKA
LAPORAN DISOLUSI OBAT FARMASI FISIKALAPORAN DISOLUSI OBAT FARMASI FISIKA
LAPORAN DISOLUSI OBAT FARMASI FISIKARezkyNurAziz
 
Uji mutu sediaan kapsul
Uji mutu sediaan kapsul Uji mutu sediaan kapsul
Uji mutu sediaan kapsul DeLas Rac
 

Tendances (20)

PENGGOLONGAN DAN BENTUK SEDIAAN OBAT
PENGGOLONGAN DAN BENTUK SEDIAAN OBATPENGGOLONGAN DAN BENTUK SEDIAAN OBAT
PENGGOLONGAN DAN BENTUK SEDIAAN OBAT
 
Farmakologi Antelmintik
Farmakologi AntelmintikFarmakologi Antelmintik
Farmakologi Antelmintik
 
Biofarmasi Sediaan yang Diberikan Melalui Rektum
Biofarmasi Sediaan yang Diberikan Melalui RektumBiofarmasi Sediaan yang Diberikan Melalui Rektum
Biofarmasi Sediaan yang Diberikan Melalui Rektum
 
Farmakologi Obat saluran-pencernaan
Farmakologi Obat saluran-pencernaanFarmakologi Obat saluran-pencernaan
Farmakologi Obat saluran-pencernaan
 
laporan praktikum farmakologi I PENDAHULUAN
laporan praktikum farmakologi I PENDAHULUANlaporan praktikum farmakologi I PENDAHULUAN
laporan praktikum farmakologi I PENDAHULUAN
 
Bioavailabilitas dan Bioekivalensi
Bioavailabilitas dan BioekivalensiBioavailabilitas dan Bioekivalensi
Bioavailabilitas dan Bioekivalensi
 
Uji Mutu Sediaan Suspensi
Uji Mutu Sediaan SuspensiUji Mutu Sediaan Suspensi
Uji Mutu Sediaan Suspensi
 
Bab iii laporan granul paracetamol
Bab iii  laporan granul paracetamolBab iii  laporan granul paracetamol
Bab iii laporan granul paracetamol
 
Evaluasi Granul
Evaluasi GranulEvaluasi Granul
Evaluasi Granul
 
Ppt antibiotik
Ppt antibiotikPpt antibiotik
Ppt antibiotik
 
Sediaan krim
Sediaan krimSediaan krim
Sediaan krim
 
Laporan sirup
Laporan sirupLaporan sirup
Laporan sirup
 
Kasus farmakoterapi I
Kasus farmakoterapi IKasus farmakoterapi I
Kasus farmakoterapi I
 
Obat sistem endokrin
Obat sistem endokrin Obat sistem endokrin
Obat sistem endokrin
 
Ppt mual muntah
Ppt mual muntahPpt mual muntah
Ppt mual muntah
 
Pengenalan resep
Pengenalan resepPengenalan resep
Pengenalan resep
 
Ppt bu anggun
Ppt bu anggunPpt bu anggun
Ppt bu anggun
 
LAPORAN DISOLUSI OBAT FARMASI FISIKA
LAPORAN DISOLUSI OBAT FARMASI FISIKALAPORAN DISOLUSI OBAT FARMASI FISIKA
LAPORAN DISOLUSI OBAT FARMASI FISIKA
 
keuntungan kerugian sediaan farmasi
keuntungan kerugian sediaan farmasikeuntungan kerugian sediaan farmasi
keuntungan kerugian sediaan farmasi
 
Uji mutu sediaan kapsul
Uji mutu sediaan kapsul Uji mutu sediaan kapsul
Uji mutu sediaan kapsul
 

En vedette

Obat sistem pencernaan
Obat sistem pencernaan Obat sistem pencernaan
Obat sistem pencernaan Dedi Kun
 
Sistem pencernaan dan obat obat sistem pencernaan
Sistem pencernaan dan obat obat sistem pencernaanSistem pencernaan dan obat obat sistem pencernaan
Sistem pencernaan dan obat obat sistem pencernaanMina Audina
 
Obat saluran pernafasan
Obat saluran pernafasan Obat saluran pernafasan
Obat saluran pernafasan Dedi Kun
 
Jenis, Indikasi, Dosis, dan Efek Samping Obat
Jenis, Indikasi, Dosis, dan Efek Samping ObatJenis, Indikasi, Dosis, dan Efek Samping Obat
Jenis, Indikasi, Dosis, dan Efek Samping Obatpjj_kemenkes
 
10 obat-obat-infeksi-saluran-pernafasan-atas
10 obat-obat-infeksi-saluran-pernafasan-atas10 obat-obat-infeksi-saluran-pernafasan-atas
10 obat-obat-infeksi-saluran-pernafasan-atasakbardaus88
 
Anti inflamasi steroid
Anti inflamasi steroidAnti inflamasi steroid
Anti inflamasi steroidrula25
 
Efek samping obat
Efek samping obat Efek samping obat
Efek samping obat Dedi Kun
 
Makalah Gangguan Sistem Pencernaan
Makalah Gangguan Sistem PencernaanMakalah Gangguan Sistem Pencernaan
Makalah Gangguan Sistem Pencernaanyohanes meor
 
Soal FARMAKOLOGI
Soal FARMAKOLOGISoal FARMAKOLOGI
Soal FARMAKOLOGIANDRIANOV46
 

En vedette (20)

Obat sistem pencernaan
Obat sistem pencernaan Obat sistem pencernaan
Obat sistem pencernaan
 
Sistem pencernaan dan obat obat sistem pencernaan
Sistem pencernaan dan obat obat sistem pencernaanSistem pencernaan dan obat obat sistem pencernaan
Sistem pencernaan dan obat obat sistem pencernaan
 
Farmakologi 1
Farmakologi 1Farmakologi 1
Farmakologi 1
 
Farmakologi pencernaan
Farmakologi pencernaanFarmakologi pencernaan
Farmakologi pencernaan
 
Obat sistem pencernaan AKPER PEMKAB MUNA
Obat sistem pencernaan AKPER PEMKAB MUNAObat sistem pencernaan AKPER PEMKAB MUNA
Obat sistem pencernaan AKPER PEMKAB MUNA
 
Obat saluran pernafasan
Obat saluran pernafasan Obat saluran pernafasan
Obat saluran pernafasan
 
Jenis, Indikasi, Dosis, dan Efek Samping Obat
Jenis, Indikasi, Dosis, dan Efek Samping ObatJenis, Indikasi, Dosis, dan Efek Samping Obat
Jenis, Indikasi, Dosis, dan Efek Samping Obat
 
10 obat-obat-infeksi-saluran-pernafasan-atas
10 obat-obat-infeksi-saluran-pernafasan-atas10 obat-obat-infeksi-saluran-pernafasan-atas
10 obat-obat-infeksi-saluran-pernafasan-atas
 
Anti inflamasi steroid
Anti inflamasi steroidAnti inflamasi steroid
Anti inflamasi steroid
 
Efek samping obat
Efek samping obat Efek samping obat
Efek samping obat
 
Makalah Gangguan Sistem Pencernaan
Makalah Gangguan Sistem PencernaanMakalah Gangguan Sistem Pencernaan
Makalah Gangguan Sistem Pencernaan
 
15 penyebab muntah
15 penyebab muntah15 penyebab muntah
15 penyebab muntah
 
makalah pediatric
makalah pediatricmakalah pediatric
makalah pediatric
 
Obat antibiotik
Obat antibiotikObat antibiotik
Obat antibiotik
 
Obat sistem pernapasan AKPER PEMKAB MUNA
Obat sistem pernapasan AKPER PEMKAB MUNAObat sistem pernapasan AKPER PEMKAB MUNA
Obat sistem pernapasan AKPER PEMKAB MUNA
 
Antiprotozoa dan antivirus
Antiprotozoa dan antivirusAntiprotozoa dan antivirus
Antiprotozoa dan antivirus
 
Soal FARMAKOLOGI
Soal FARMAKOLOGISoal FARMAKOLOGI
Soal FARMAKOLOGI
 
PROSTATITIS AKUT
PROSTATITIS AKUTPROSTATITIS AKUT
PROSTATITIS AKUT
 
OBAT-OBAT SUSUNAN SARAF PUSAT
OBAT-OBAT  SUSUNAN SARAF PUSAT    OBAT-OBAT  SUSUNAN SARAF PUSAT
OBAT-OBAT SUSUNAN SARAF PUSAT
 
Farmakologi pengertian obat.pdf
Farmakologi   pengertian obat.pdfFarmakologi   pengertian obat.pdf
Farmakologi pengertian obat.pdf
 

Similaire à OBAT SALURAN PENCERNAAN

Gastrointestinal Disorders Breakthrough by Slidesgo.pptx
Gastrointestinal Disorders Breakthrough by Slidesgo.pptxGastrointestinal Disorders Breakthrough by Slidesgo.pptx
Gastrointestinal Disorders Breakthrough by Slidesgo.pptxnadyahermawan
 
Obat sistem pencernaan
Obat sistem pencernaan Obat sistem pencernaan
Obat sistem pencernaan Dedi Kun
 
Saluran pencernaan d3
Saluran pencernaan d3Saluran pencernaan d3
Saluran pencernaan d3rismawulanda
 
2048201088_Evi Deswita_FARMAKOLOGI_GI.pptx
2048201088_Evi Deswita_FARMAKOLOGI_GI.pptx2048201088_Evi Deswita_FARMAKOLOGI_GI.pptx
2048201088_Evi Deswita_FARMAKOLOGI_GI.pptxWiwithSimatupang
 
_farmakologi-gastrointestinal-kuliah-1ppt.ppt
_farmakologi-gastrointestinal-kuliah-1ppt.ppt_farmakologi-gastrointestinal-kuliah-1ppt.ppt
_farmakologi-gastrointestinal-kuliah-1ppt.pptFitriAyuWahyuni1
 
Laporan Farmakologi II "EFEK DIARE"
Laporan Farmakologi II "EFEK DIARE"Laporan Farmakologi II "EFEK DIARE"
Laporan Farmakologi II "EFEK DIARE"Sapan Nada
 
_farmakologi-gastrointestinal-kuliah-1ppt.ppt
_farmakologi-gastrointestinal-kuliah-1ppt.ppt_farmakologi-gastrointestinal-kuliah-1ppt.ppt
_farmakologi-gastrointestinal-kuliah-1ppt.pptFitriAyuWahyuni1
 
PRESENTASI FARMAKOTERAPI TUKAK Dan GERD.pptx
PRESENTASI FARMAKOTERAPI TUKAK Dan GERD.pptxPRESENTASI FARMAKOTERAPI TUKAK Dan GERD.pptx
PRESENTASI FARMAKOTERAPI TUKAK Dan GERD.pptxTobIo10
 
Obat saluran pencernaan Nanda Lutfiawati.pptx
Obat saluran pencernaan Nanda Lutfiawati.pptxObat saluran pencernaan Nanda Lutfiawati.pptx
Obat saluran pencernaan Nanda Lutfiawati.pptxNandaLutfiawati
 
Presentation FARMAKOLOGI GASTRITIS.pptx
Presentation FARMAKOLOGI GASTRITIS.pptxPresentation FARMAKOLOGI GASTRITIS.pptx
Presentation FARMAKOLOGI GASTRITIS.pptxElisWijayani
 
Presentation FARMAKOLOGI GASTRITIS.pptx
Presentation FARMAKOLOGI GASTRITIS.pptxPresentation FARMAKOLOGI GASTRITIS.pptx
Presentation FARMAKOLOGI GASTRITIS.pptxElisWijayani
 
Online Class - Gastritis & Ulcer (Done).pptx
Online Class - Gastritis & Ulcer (Done).pptxOnline Class - Gastritis & Ulcer (Done).pptx
Online Class - Gastritis & Ulcer (Done).pptxAhmadSofyanAtsauri
 
BAB 3 Sistem Pencernaan Diare, maag.pptx
BAB 3 Sistem Pencernaan Diare, maag.pptxBAB 3 Sistem Pencernaan Diare, maag.pptx
BAB 3 Sistem Pencernaan Diare, maag.pptxfurqanridha
 
ILMU DASAR KEPERAWATAN 2 OBAT SALURAN CERNA
ILMU DASAR KEPERAWATAN 2 OBAT SALURAN CERNAILMU DASAR KEPERAWATAN 2 OBAT SALURAN CERNA
ILMU DASAR KEPERAWATAN 2 OBAT SALURAN CERNANovita Damaiyanti
 
Fitoterapi gastrointestinal
Fitoterapi gastrointestinalFitoterapi gastrointestinal
Fitoterapi gastrointestinalraniayasmin
 
25504_FARMAKOTERAPI_Materi4.4) ULKUS PEPTIKUM.pptx
25504_FARMAKOTERAPI_Materi4.4) ULKUS PEPTIKUM.pptx25504_FARMAKOTERAPI_Materi4.4) ULKUS PEPTIKUM.pptx
25504_FARMAKOTERAPI_Materi4.4) ULKUS PEPTIKUM.pptxpriyono99
 

Similaire à OBAT SALURAN PENCERNAAN (20)

Gastrointestinal Disorders Breakthrough by Slidesgo.pptx
Gastrointestinal Disorders Breakthrough by Slidesgo.pptxGastrointestinal Disorders Breakthrough by Slidesgo.pptx
Gastrointestinal Disorders Breakthrough by Slidesgo.pptx
 
Obat sistem pencernaan
Obat sistem pencernaan Obat sistem pencernaan
Obat sistem pencernaan
 
Saluran pencernaan d3
Saluran pencernaan d3Saluran pencernaan d3
Saluran pencernaan d3
 
2048201088_Evi Deswita_FARMAKOLOGI_GI.pptx
2048201088_Evi Deswita_FARMAKOLOGI_GI.pptx2048201088_Evi Deswita_FARMAKOLOGI_GI.pptx
2048201088_Evi Deswita_FARMAKOLOGI_GI.pptx
 
_farmakologi-gastrointestinal-kuliah-1ppt.ppt
_farmakologi-gastrointestinal-kuliah-1ppt.ppt_farmakologi-gastrointestinal-kuliah-1ppt.ppt
_farmakologi-gastrointestinal-kuliah-1ppt.ppt
 
Laporan Farmakologi II "EFEK DIARE"
Laporan Farmakologi II "EFEK DIARE"Laporan Farmakologi II "EFEK DIARE"
Laporan Farmakologi II "EFEK DIARE"
 
_farmakologi-gastrointestinal-kuliah-1ppt.ppt
_farmakologi-gastrointestinal-kuliah-1ppt.ppt_farmakologi-gastrointestinal-kuliah-1ppt.ppt
_farmakologi-gastrointestinal-kuliah-1ppt.ppt
 
PRESENTASI FARMAKOTERAPI TUKAK Dan GERD.pptx
PRESENTASI FARMAKOTERAPI TUKAK Dan GERD.pptxPRESENTASI FARMAKOTERAPI TUKAK Dan GERD.pptx
PRESENTASI FARMAKOTERAPI TUKAK Dan GERD.pptx
 
Obat saluran pencernaan Nanda Lutfiawati.pptx
Obat saluran pencernaan Nanda Lutfiawati.pptxObat saluran pencernaan Nanda Lutfiawati.pptx
Obat saluran pencernaan Nanda Lutfiawati.pptx
 
Presentation FARMAKOLOGI GASTRITIS.pptx
Presentation FARMAKOLOGI GASTRITIS.pptxPresentation FARMAKOLOGI GASTRITIS.pptx
Presentation FARMAKOLOGI GASTRITIS.pptx
 
Presentation FARMAKOLOGI GASTRITIS.pptx
Presentation FARMAKOLOGI GASTRITIS.pptxPresentation FARMAKOLOGI GASTRITIS.pptx
Presentation FARMAKOLOGI GASTRITIS.pptx
 
Online Class - Gastritis & Ulcer (Done).pptx
Online Class - Gastritis & Ulcer (Done).pptxOnline Class - Gastritis & Ulcer (Done).pptx
Online Class - Gastritis & Ulcer (Done).pptx
 
Farmako git
Farmako gitFarmako git
Farmako git
 
BAB 3 Sistem Pencernaan Diare, maag.pptx
BAB 3 Sistem Pencernaan Diare, maag.pptxBAB 3 Sistem Pencernaan Diare, maag.pptx
BAB 3 Sistem Pencernaan Diare, maag.pptx
 
ILMU DASAR KEPERAWATAN 2 OBAT SALURAN CERNA
ILMU DASAR KEPERAWATAN 2 OBAT SALURAN CERNAILMU DASAR KEPERAWATAN 2 OBAT SALURAN CERNA
ILMU DASAR KEPERAWATAN 2 OBAT SALURAN CERNA
 
Obat sistem saluran pencernaan
Obat sistem saluran pencernaanObat sistem saluran pencernaan
Obat sistem saluran pencernaan
 
Fitoterapi gastrointestinal
Fitoterapi gastrointestinalFitoterapi gastrointestinal
Fitoterapi gastrointestinal
 
Farmakologi
FarmakologiFarmakologi
Farmakologi
 
Antispasmodik
AntispasmodikAntispasmodik
Antispasmodik
 
25504_FARMAKOTERAPI_Materi4.4) ULKUS PEPTIKUM.pptx
25504_FARMAKOTERAPI_Materi4.4) ULKUS PEPTIKUM.pptx25504_FARMAKOTERAPI_Materi4.4) ULKUS PEPTIKUM.pptx
25504_FARMAKOTERAPI_Materi4.4) ULKUS PEPTIKUM.pptx
 

Dernier

Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANDianFitriyani15
 
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptSOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptDwiBhaktiPertiwi1
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdfMeboix
 
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfhurufd86
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensissuser1cc42a
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesNadrohSitepu1
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinanDwiNormaR
 
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/mamateri kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/maGusmaliniEf
 
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfMeboix
 
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTriNurmiyati
 
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdf
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdfPpt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdf
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdfAyundaHennaPelalawan
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptxrachmatpawelloi
 
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar KepHaslianiBaharuddin
 
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docxpuskesmasseigeringin
 
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptMATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptbambang62741
 
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxKeperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxrachmatpawelloi
 
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxfania35
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasmufida16
 
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfLaporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfHilalSunu
 

Dernier (20)

Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
 
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptSOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
 
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensi
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
 
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/mamateri kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
 
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
 
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
 
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdf
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdfPpt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdf
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdf
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
 
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
 
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
 
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptMATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
 
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxKeperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
 
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
 
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfLaporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
 

OBAT SALURAN PENCERNAAN

  • 1. KELOMPOK 2 “ FARMAKOLOGI “ AGUNG HANDIKA ANNISA DEVITASARI ARDIAN BERLYA HENI AKMALIYAH LIA RATU M RIZKYTHIA ANDHARA
  • 2. Obat saluran pencernaan Obat saluran pencernaan atau obat yang bekerja pada sistem gastrointestinal dan hepatobiliar terbagi dari 8 kategori yang besar yaitu: 1.Obat pencernaan jenis antasida (maag) dan antiulserasi 2.Obat pencernaan jenis reguler GT, antiflatulen (obat kembung) dan anti inflamasi 3. Obat pencernaan jenis antispasmodik 4. Obat diare ( obat sakit perut ) 5. Obat pencernaan jenis laksatif atau obat pencahar (obat sembelit) 6. Obat pencernaan jenis digestan 7. Obat pencernaan kolagogum, kolelitolitik dan hepati protektor 8. Obat pencernaan untuk hemoroid
  • 3. 1. Obat pencernaan jenis antasida untuk mengobati ulkus/luka/tukak yang terjadi pada saluran cerna seperti: a. Ulkus duodenalis/duodenum, merupakan jenis ulkus peptikum yang paling banyak ditemukan terjadi pada duodenum (usus dua belas jari) yaitu beberapa sentimeter pertama dari usus halus, tepat dibaawah lambung b. Ulkus gastrikum lebih jarang ditemukan biasanya terjadi disepanjang lengkung atas lambung c. Regurgitasi berulang dari asam lambung kedalam kerongkongan bagian bawah bisa menyebabkan peradangan (esofagitis) dan sefagealis. Ulkus peptikum adalah luka berbentuk nulat atau oval. Yang terjadi karena laisan lambung/usus duableas jari (duodenum) telah termakan oleh asam lambung dan getah pencernaan. d. Juga hiperasiditas (keasaman berlebih) dan kondisi hipersekresi asam lambung oleh penyakit (sindroma zolinger ellison, mastositosis sistemik)
  • 4. Next...  penggolongan obat antasida 1. antasida a. Aluminium hidroksida (A1(OH)3)  indikasi : ulkus peptikum, hiperasiditas gastrointestinal, gastritis, mengatasi gejala dyspepsia (ulkus dan olkus), gastroesopageal, reflux disease, hiperfostfatemia.  kontra indikasi : hipersensitif terhadap garam alumunium, hipofosfatemia, pendarahan saluran cerna yang belum terdiagnosis appendicitis tidak cocok untuk bayi dan neonatus  Dosis : dewasa :1-2 tablet dikunyah, 4 kali sehari dan sebelum tidur atau 5-10ml suspensi 4kali sehari diantara waktu makan dan sebelum tidur  efek samping : konstipasi, mual, muntah, deplesi posfat, penggunaan dalam dosis besar dapat menyebabkan penyumbatan usus hipofosfatemia, hipercalciuria, penignkatan resiko osteomalasia. Demensia, anemia mikrositik pada penderita gagal ginjal.
  • 5. Next... b. Magnesium hidroksida  indikasi : ulkus peptikum, hiperasiditas gastrointestinal, gastritis.  Kontra-indikasi: kerusakan ginjal berat  Dosis: dewasa: 5-10ml diulang menurut kebutuhan pasien  Efek samping: diare, hipermagnesenia, sehingga mengurangi refleks tendon dan depresi nafas, mual, muntah, kemerahan pada kulit, haus, hipotensi, mengantuk, lemah otot, nami melemah, dan henti jantung (pada kelainan ginjal yang berat)
  • 6. Next... c. Magnesium trisiklat  Indikasi: ulkus peptikum, gastritis, hiperasiditas gastrointestinal  Kontra-indikasi:  Dosis:  Dewasa : 1-2 anak 1/2 - 1tablet, diminum 3-4 kali sehari  Efek samping: diare, hipermagnesenia, sehingga mengurangi refleks tendon dan depresi nafas, mual, muntah, kemerahan pada kulit, haus, hipotensi, mengantuk, lemah otot, nami melemah, dan henti jantung (pada kelainan ginjal yang berat)
  • 7. Next... d. Kalsium karbonat  Indikasi: ulkus peptikum, gastritis, heartburn, hiperasiditas GI, menghilangkan gangguan lambung yang disebabkan oleh hiperasiditas, tukak lambung, ulkus duodenum, gastritis  Kontra-indikasi: glukoma sudut tertutup obstruksi saluran kemih atau GI, ileus paralitik, penyakit jantung berat, hipersensitif terhaddap salah satu bahan tablet, hiperkalsemia, hiperkalsiuria berat,gagal ginjal berat.  Efek samping: pada dosis lazim tidak terjadi efek samping yang berarti. Dapat terjadi konstipasi, kembung (flatulen) karena pelepasan karbondioksida(CO2), dosis tinggi atau pemakain jangka waktu panjang menyebabkan hipersekresi asam lambung dan acid rebound, Muntah dan nyeri abdomen(perut), hiperkalsemia (pada gangguan ginjal atau setelah pemberian dosis tinggi)
  • 8. Next...2. Antagonis reseptor a. Ranitidin  Indikasi: mengahambat sekresi asam lambungnya lebih kuat dari cimetidin  Efek samping: jarang terjadi pada: nyeri kepala, mual, muntah, reaksi-reaksi kulit.  Dosis: pengobatan sehari 2kali @150mg b. Famotidin  Indikasi: tukak usus duodenum  Efek samping : nyeri kepala, mual, muntah, reaksi-reaksi kulit.  Dosis: pengobatan sehari 2kali @20mg
  • 9. Next... 3. Penghambat pompa proton a. Omeprazol  Indikasi: tukak lambung  Kontra-indikasi: hipersensitif terhadap omeprazol  Efek samping: dialami oleh lebih dari 1% yang memakai obat adalah sakit kepala, diare, sakit perut, mual, pusing, masalah kebangkitan dan kurang tidur, meskipun dalam uji klinis efek ini dengan omeprazol sebanding dengan yang ditemukan dengan plasebo b. Lansoprazol  indikasi: Pengobatan ulkus dan duodenum  kontra-indikasi: hipersensitif terhadap lansoprazol  Efek samping : mulut kering, sulit tidur, mengantuk, kabur penglihatan ruam
  • 10. Next... c. esomeprazol  indikasi: pengobatana duodenum yang disebabkan oleh H.Pylori, mencegah dari ulkus lambung kronis pada orang yang di NSAID terapi dan pengobatan ulkus gastrointestinal berhubungan dengan penyakit chron  Kontraindikasi : hipersensitif terhadap substansi aktif terhadap esomeprazol atau benzimidasol atau komponen lain dari ini  efek samping: sakita kepala, diare, mual, penurunan nafsu makan, konstipasi, mulut kering, dan sakit perut d. pantoprazol  Indikasi : patoprazol diogunakan untuk pengobatan jangka pendek dari erosi dan ulserasi dari esophagus yang disebabkan oleh penyakit refluks gastroesophageal  Kontraindikasi : hipersensiti terhaadap pantoprazol  efek samping : mual, muntah, gas, sakit perut, diare, sakit kepala
  • 11. Next... 4. Anti kolenergik/antimuskarinik a. pirenzepin b. Fentonium c. ekstrak belladon 5. analog prostaglandin a. Misoprostol 6. Pelindung mukosa a. Sukralfat : melindungi mukosa dari serangan pepsin dan asam 7. Penguat motilitas a. Metoklorpramid b. Domperidon 8. Zat pembantu a. Dimentikon( dimetilpolisiloksan ) Memperkecil gelembung gas yang timbul sehingga mudah diserap dan dapat mencegah masuk angin, kembung dan kentut 9. Penenang a. Diazepam b. Klordiazepoksida: menekan stres yang dapat memicu asam lambung
  • 12. 2. Obat pencernaan jenis regular GIT, antiflatulen (obat kembung), dan antiinflamasi (digestiva) a. Obat digestiva antaralain: a. Pankreatin(enzim pencernaan): amylase, tripsin, lifase (fungsinya membantu proses pencernaan) b. Pepsin (enzim lambung) c. Ox-bile (empedu sapi) fungsinya mempertinggi daya kerja lipase, merangsang
  • 13. 3. Obat pencernaan jenis antispasmodik Anti spasmodika adalah obat yang digunakan untuk mengurangi atau melawan kejang-kejang otot. obat anti spasmodika: a. Atrofin sulfat b. Alkaloida belladona c. Hiosin butil bromida d. Papaverin HCL e. Mebeverin HCL f. Propantelin bromida g. Pramiverin HCL indikasi: untuk mengatasi kejang pada saluran cerna yang mungkin disebabkan diare, gastritis, tukak peptik, dsb. efek samping:menyebabkan kantuk dan gangguan yang lain.
  • 14. 4. Obat diare ( obat sakit perut ) Obat diare adalah obat yang digunakan untuk mengobati penyakit yang disebabkan oleh bakteri, kuman, virus, cacing atau keracunan makanan. Gejala diare adalah BAB berulang kali disertai banyaknya cairan yang keluar kadang-kadang dengan mulas dan berlendir/berdarah. Obat diare a. Adsorben : kaolin, karbo adsorben, attapulgit (nyerap racun) b. Anti motilitas : loperamid hidroklorida, kodein fosfat, morfin (menekan peristaltik usus) c. Adstringen: tannin/tannalbumin (menciutkan selaput usus) d. Pelindung : mucilago (melindungi usus lambung yang luka)  indikasi: memperingan kerja lambung  Efek samping : bisa menyebabkan konmstipasi
  • 15. 5. Obat pencernaan jenis laksatif atau obat pencahar (obat sembelit) adalah obat-obat yang mempercepat peristaltik usus sehingga mempermudah BAB. obat laksativa: a. Perangsang dinding usus 1. Bisakodil 2. Dankron 3. Rhei 4. Sennae 5. Aloe b. Memperbesar isi usus 1. Magnesium sulfat/garam inggris 2. Natrium fosfat 3. Agar-agar 4. CMC(Carboksi metil cellulose) 5. Tylose
  • 16. Next... c. Pelicin/pelunak tinja 1. Paraffin cair 2. Gliserin( supositoria) 3. Larutan sabun (klysma)  indikasi : untuk mengosongkan usus besar sebelum proses diagnostik dan untuk mencegah atau mrngobati konstipasi yang disebakan karena obat yang memperlambat kontraksi usus besar(mis narkotik)  efek samping: rasa tidak enak pada perut termasuk kram, sakit perut dan diar. Termasuk kasus-kasue engioodema dan rekasi anafilaktoid juga dilaporkan terjadi sehubungan dengan pemberian DULCOLAX.
  • 17. 6. Obat pencernaan jenis digestan adalah obat pencernaan yang membantu proses pencernaan berisi enzim-enzim /campuranya yang berguna untuk memperbaiki fungsi pencernaan, bermanfaat pada defisiensi satu/lebih zat yang berfungsi mencerna makanan disaluran cerna. Proses pencernaan dipengaruhi oleh HCL , enzim pencernaan dan empedu. adapun secara garis besar sediaan digestan yg bermanfaat adalh sbb:
  • 18. Next... 1. Enzim pankreas dalam sediaan dikenal sebagai pankreatin dan pankrelipase. Kedua zat tsb mengandung amilase, tripsin dan lipase. Pankrelipase berasal dari pankreas hewan, aktivitas lipasenya relatif lebh tinggi dari pada pankreatin. Pankrealipase diindikasikan pd keadaan defisiensi sekret pankreas mislnya pd pankreatitis dan mukovisidosis. Enzim ini dirusak olh asam lambung sehingga harus di buat dalam bentuk tablet enteral. enzim pankreas sedikit sekali menyebabkan efek samping. Dosis tinggi dapat menyebabkan mual dan diare juga. 2. Pepsin adalah proteolitik yang kurang penting dibanding dgn enzim pankreas. Pd defisiensi pepsin, tidak ditemukan gejala yang serius. Defisiensi total ditemukan pada pasien aklorhidria. Kegagalan lambung untuk mensekresi pepsin dan asam dengan rangsangan yang adekuat disebut akilia gastrika,sering terjadi pada pasien anemiapernisiosa dan karsinoma lambung.
  • 19. Next... 3. Empedu mengandung asam empedu dan konjugatnya. Zat empedu yang penting untuk manusia adalah garam natrium asam kolat dan asama kenodeoksikolat. Selain penting untuk penyerapan lemak, empedu juga penting untuk absorpsi zat larut lemak misalnya vitamin ADEK dalam jumlah besar, garam empedu dapat menetralkan asam lambung yang masuk ke duodenum. Pada keadaan normal hati mensekresi + 24g gram empedu atau 700-1000ml cairan empedu/hari. Kira-kira 85% empedu diabsorpsi pada usus kecil pd bagian bawah (sirkulasi enterohepatik) sehingga hanya 80mg gramempedu yang harus disintesi/harinya. asam-asam empedeu meningkatkan sekresi dan disebut zat koleretik, garam empedu kurang memperlihatkan aktivitas koleretik. Asam dehidrokolat suatu kolat semisintetik terutama aktif untuk merangsang empedu dgn BM(berat molekul) rendah karena itu dinamakan hidrokoleretik. Zat ini hanyan merngsang pengeluaran empedu dan bukan produksi empedu. Berbeda dengan asam kolat,asam kenodeoksikolat
  • 20. Next... menurunkan kolestrol dalam empedu. Obat ini berguna untuk mengatasi batu kolestrol kandung empedu pada pasien. asam kenodeoksilat bekerja dengan menurunkan absorpsi kolestrol dari usus dan menurunkan sintesis kolestrol. Bila kadar asam kenodeoksilat mencapai 70%empedu total, maka larutan empedu yang tadinya jenuh kolestrol menjadi tidak jenuh. garam empedu menurunkan resistensi mukosa saluran cerna terhadap asam lambung. Kenyataan ini diduga mempunyai implikasi terhadap terjadinya gastritis. Tukak peptik dan refluks esofagus.
  • 21. 7. . Obat pencernaan kolagogum, kolelitolitik dan hepati protektor a. kolagoga adalah obat yang digunakan untuk peluruh batu empedu. 1.Asam kenodeoksikolat 2.Asam ursodeoksikolat 3. Asam kenat indikasi: untuk mengatasi penggumpalan batu efek samping: sakit pada bagian perut, mual b. protektor hati obat yang digunakan sebagai vitamin tambahan untuk meringankan mengurangi, bahkan melindungi gangguan fungsi hati obat protektor hati adalah: a. Curcuma rhizoma domestica b. Curcuma xanthorrizae c. Sylimarin d. Mekonin indikasi: untuk mengatasi, meringankan, mengurangi, bahkan melindungi gangguan fungsi hati efek samping: menyebabkan kantuk
  • 22. 8. Obat pencernaan untuk hemoroid Obat pencernaan untuk hemoroid Yaitu untuk permasalahan pada anus yaitu hemoroid/wasir atau luka.
  • 23. Kesimpulan : Obat-obat yang masuk pada sistem pencernaan manusia tentunya memiliki reaksi yang bermacam-macam tergantung dari jenis obat dan bahan kimia yang terkandung dalam obat tersebut. Saran : Agar tidak terjadi kesalahan dalam pemberian obat terhadap pasien kita harus benar-benar tahu jenis-jenis obat, indikasi dan kegunaan obat adalah hal-hal yang penting yang harus diketahui oleh paramedis dalam sistem pencernaan.