SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  33
NEKROSIS & KEMATIAN
SEL
By
Robby Candra Purnama, S.Farm., M.Kes., Apt.
MEKANISME ADAPTASI, KERUSAKAN DAN
KEMATIAN SEL
 Sel melakukan adaptasi terhadap stressor dari luar
diantaranya dengan melakukan respon:
- Hypertrophy
- Hyperplasia
- atrophy dan
- Metaplasia
 Jika usaha adaptasi tersebut tidak berhasil maka dapat
menyebabkan kerusakan sel
DIAGRAM RESPON SEL
• Bagi sel yang kerusakannya reversibel, maka sel itu dapat
kembali berfungsi seperti sedia kala,namun bagi sel yang
mengalami kerusakan secara irreversibel, maka sel itu
akan mengalami kematian sel
• Kematian sel dapat disebabkan oleh beberapa kejadian,
diantaranya ischemia, infeksi, toksin dan reaksi imun
• Kematian sel juga merupakan salah satu proses yang
normal terjadi pada fase embriogenesis, perkembangan
organ dan pengaturan homeostasis.
HIPERTROPI
• Peningkatan besar sel yang mengakibatkan
perbesaran organ.
• Tidak terdapat sel baru, hanya mengalami
perbesaransel, perbesaran terjadi karena peningkatan
jumlah struktur protein dan organel sel.
• Bisa terjadi secara fisiologis ataupun patologis, bisa
juga terjadi karena stimulus dari peningkatan hormon
tertentu.
• Ex: perbesaran uterus karena stimulus dari estrogen
sehingga terjadi hiperplasi dan hipertropi.
HIPERTROPI PADA UTERUS
HIPERPLASI
 proses adaptasi dengan melakukan replikasi sel, sehingga
penambahan jumlah sel membuat organ membesar.
 Hiperplasi bisa secara fisiologis dan patologis (ex: cancer).
 Hipertropi secara fisiologis dibagi menjadi 2:
o Hormonal hyperplasia.
Ex: selama masa kebuntingan dan pubertas
o Compensatory hyperplasia.
Ex: kematian jaringan hati
ATROPI
• Pengecilan ukuran dari sel yang disebabkan oleh karena sel
kehilangan substansi sel, sehingga menyebabkan
berkurangnya ukuran organ.
• Atropi memungkinkan terjadinya menurunnya fungsi sel,
namun bukan merupakan kematian sel.
• Atropi terjadi akibat penurunan dari sintesis protein dan
peningkatan degenersi protein di dalam sel.
• Penyebab atropi diantaranya bisa karena kehilangan
inervasi, kekurangan suplai darah, kekurangan nutrisi,
kehilangan stimulasi endokrin, dan aging.
ATROPI OTAK
METAPLASIA
• Perubahan reversibel dari fenotip sel yang digantikan oleh
tipe sel yang lain
• Sering terjadi karena iritasi yang terjadi secara kronis.
• Pada kondisi ini sel yang mengalami adaptasi digantikan
oleh tipe sel lain yang lebih bisa menghadapi stresor.
• Terjadi akibat genetik "reprogramming"
KERUSAKAN SEL YANG REVERSIBEL
• Pada stadium awal terjadinya kerusakan atau pada
kerusakan ringan, kerusakan fungsi dan morfologi akan
dapat kembali normal jika penyebab dari kerusakan
tersebut dihilangkan.
• Pada stadium ini meskipun terjadi kerusakan sel secara
signifikan, namun tidak terjadi kerusakan baik pada
membran sel maupun pada pada inti.
KEMATIAN SEL
• Pada kerusakan yang terjadi secara terus menerus, maka
kerusakan tersebut menjadi irreversibel dan akhirnya sel
tidak memiliki kemampuan untuk memperbaiki kerusakan
sehingga menyebabkan sel mati.
• Ada 2 macam kematian sel, yang dibedakan dari morfologi,
mekanisme dan perubahan fisiologis dan penyakit, yaitu
apoptosis dan nekrosis.
APOPTOSIS
• Kematian sel oleh sel itu sendiri yang disebabkan oleh
growth factor atau DNA sel atau protein yang dihancurkan
dengan maksud perbaikan.
• Memiliki karakteristik sel dimana inti sel mengalami
pemadatan dan tidak terjadi kerusakan membran sel.
• Apoptosis memerlukan sintesis aktif RNA dan protein dan
merupakan suatu proses yang memerlukan energi
• Secara morfologis, proses ini ditandai oleh pemadatan
kromatin di sepanjang membran inti
APOPTOSIS SEL HATI OLEH VIRUS HEPATITIS
Sel mengalami pengurangan ukuran dan
sitoplasmanya berwarna eosinophilic terang serta
nukleusnya mengalami kondensasi
NEKROSIS
 terjadi kerusakan membran, lisososm mengeluarkan enzim
ke sitoplasma dan menghancurkan sel, isi sel keluar
dikarenakan kerusakan membran plasma dan
mengakibatkan reaksi inflamatori.
 Nekrosis adalah pathway yang secara umum terjadi pada
kematian sel yang diakibatkan oleh:
- Ischemia
- Keracunan
- infeksi dan
- trauma
PERBEDAAN KEMATIAN SEL SECARA NECROSIS DAN
APOPTOSIS
GAMBARAN MIKROSKOPIK :
A. Nukleus
Piknosis : nukleus terlihat lebih bundar, ukuran lebih kecil
dan gelap
Karioreksis : nukleus mengalami fragmentasi menjadi kecil
dan tersebar
Kariolisis : nukleus lisis, tidak terlihat sehingga rongga
kosong dibatasi membran nukleus disebut ghost.
B. Sitoplasma : berwarna asidofilik, struktur tidak jelas, jika
melanjut :
1. Tidak terlihat garis besar struktur histologi sel
2. Tidak terlihat adanya pewarnaan
TIPE-TIPE MORFOLOGIK
NEKROSIS JARINGAN
Secara makroskopik dan dengan pemeriksaan mikroskop dapat
dikenali beberapa bentuk nekrosis.
Bentuk-bentuk tersebut:
- Nekrosis koagulasi
- Nekrosis liquefaktif (mencair)
- Nekrosis lemak
- Nekrosis kaseosa (perkejuan)
NEKROSIS KOAGULASI
Tidak hanya terjadi denaturasi protein, namun juga
berkaitan dengan hambatan enzim-enzim litik.
Sel tidak mengalami lisis, dengan demikian kerangka
luar sel relatif utuh.
Inti menghilang dan sitoplasma yang mengalami
asidifikasi menjadi eosinofilik
NEKROSIS KOAGULASI-INFRAK GINJAL
Gambaran makroskopik :
 terlihat berwarna putih, keabu-abuan atau kekuning-kuningan dan
sedikit berlemak, padat
Gambaran mikroskopik :
 struktur sel dan jaringan masih jelas, inti sel mengalami piknotik
(menghilang), sitoplasma lebih acidophilic
NEKROSIS LIQUEFAKTIF
• Ditandai oleh larutnya jaringan akibat lisis enzimatik sel-sel
yang mati.
• Proses ini biasanya terjadi di otak sewaktu terjadi
pelepasan enzim-enzim otokatalitik dari sel-sel yang mati.
• Nekrosis likuefaktif juga terjadi pada peradangan purulen
akibat efek heterolitik leukosit polimorfonuklear pada pus.
• Jaringan yang mengalami likuefaksi menjadi lunak, mudah
mencair, dan tersusun oleh sel-sel yang mengalami
disintegrasi dan cairan.
NEKROSIS LIQUEFAKTIF-INFARK OTAK
.
Gambaran makroskopik :
adanya benjolan berisi cairan dikelilingi kapsula tipis dan
ireguler.
Gambaran mikroskopik :
tampak ruang kosong dengan sisa kapsula yang ireguler,
terlihat fibrin dan neutrophil disekitarnya.
NEKROSIS LEMAK
Terjadi akibat kerja enzim-enzim lipolitik pada jaringan
lemak.
Proses ini biasanya terjadi pada nekrosis pankreatik
akut dan merupakan konsekuensi pelepasan lipase
pankreas ke jaringan peripankreas.
Lipolisis ditandai oleh hilangnya kontur sel-sel lemak.
Asam-asam lemak yang dibebaskan dari sel lemak
mengalami saponifikasi dengan mengikat natrium,
kalium dan kalsium.
NEKROSIS LEMAK-PANKREATITIS AKUT
NEKROSIS KASEOSA (PERKEJUAN)
• Memiliki baik gambaran nekrosis koagulasi maupun
likuefaktif.
• Biasanya nekrosis ini terjadi di bagian tengah granuloma
tuberkolusa, yang mengandung bahan seperti keju yang
putih atau kekuningandan merupakan asal nama nekrosis
tipe ini.
• Secara histologis, rangka luar sel tidak lagi utuh, tetapi
sebaliknya jaringan juga belum mencair.
• Sisa-sisa sel tampak sebagai bahan amorf bergranula halus.
NEKROSIS KASEOSA-TUBERCULOSIS PARU
Gambaran makroskopik :
 terlihat berwarna putih, keabu-abuan atau kekuning-kuningan dan
sedikit berlemak, padat
Gambaran mikroskopik :
 struktur histologi sudah tidak terlihat lagi membentuk masa
bergranulasi.
 Dengan pengecatan HE berwarna keabu-abuan, dikelilingi oleh
epiteloid dan limfosit.
TERIMA KASIH

Contenu connexe

Tendances

Makalah metabolisme karbohidrat
Makalah metabolisme karbohidratMakalah metabolisme karbohidrat
Makalah metabolisme karbohidrat
Hajar 'Irmawati
 
Mekanisme dan Ciri Kematian Sel
Mekanisme dan Ciri Kematian SelMekanisme dan Ciri Kematian Sel
Mekanisme dan Ciri Kematian Sel
Febry Salsinha
 

Tendances (20)

Laporan hasil praktikum urine
Laporan hasil praktikum urineLaporan hasil praktikum urine
Laporan hasil praktikum urine
 
Makalah metabolisme karbohidrat
Makalah metabolisme karbohidratMakalah metabolisme karbohidrat
Makalah metabolisme karbohidrat
 
Degenerasi dan nekrosis
Degenerasi dan nekrosisDegenerasi dan nekrosis
Degenerasi dan nekrosis
 
Farmakologi cara pemberian obat
Farmakologi cara pemberian obatFarmakologi cara pemberian obat
Farmakologi cara pemberian obat
 
Antibiotik beta Laktam dan Makrolida - Kimia Farmasi 1
Antibiotik beta Laktam dan Makrolida - Kimia Farmasi 1Antibiotik beta Laktam dan Makrolida - Kimia Farmasi 1
Antibiotik beta Laktam dan Makrolida - Kimia Farmasi 1
 
Isk
IskIsk
Isk
 
Apoptosis & nekrosis
Apoptosis & nekrosisApoptosis & nekrosis
Apoptosis & nekrosis
 
Ppt Penyakit Asma
Ppt Penyakit AsmaPpt Penyakit Asma
Ppt Penyakit Asma
 
Ppt metabolisme
Ppt  metabolismePpt  metabolisme
Ppt metabolisme
 
Laporan lengkap ekstraksi
Laporan lengkap ekstraksiLaporan lengkap ekstraksi
Laporan lengkap ekstraksi
 
LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN ALAT-ALAT MIKROBIOLOGI
LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN ALAT-ALAT MIKROBIOLOGILAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN ALAT-ALAT MIKROBIOLOGI
LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN ALAT-ALAT MIKROBIOLOGI
 
Tabel organel sel 2003
Tabel organel sel 2003Tabel organel sel 2003
Tabel organel sel 2003
 
Anatomi Sistem Urinaria
Anatomi Sistem UrinariaAnatomi Sistem Urinaria
Anatomi Sistem Urinaria
 
Jaringan Epitel
Jaringan Epitel Jaringan Epitel
Jaringan Epitel
 
Sistem komplemen
Sistem komplemenSistem komplemen
Sistem komplemen
 
keuntungan kerugian sediaan farmasi
keuntungan kerugian sediaan farmasikeuntungan kerugian sediaan farmasi
keuntungan kerugian sediaan farmasi
 
Enzim ,klasifikasi dan fungsi enzim
Enzim ,klasifikasi dan fungsi enzimEnzim ,klasifikasi dan fungsi enzim
Enzim ,klasifikasi dan fungsi enzim
 
Mekanisme dan Ciri Kematian Sel
Mekanisme dan Ciri Kematian SelMekanisme dan Ciri Kematian Sel
Mekanisme dan Ciri Kematian Sel
 
2. mekanisme adaptasi sel
2. mekanisme adaptasi sel2. mekanisme adaptasi sel
2. mekanisme adaptasi sel
 
Sistem Otot pada Manusia
Sistem Otot pada ManusiaSistem Otot pada Manusia
Sistem Otot pada Manusia
 

En vedette (7)

Patologi dan patofisiologi kelainan struktur dan fungsi tubuh
Patologi dan patofisiologi kelainan struktur dan fungsi tubuhPatologi dan patofisiologi kelainan struktur dan fungsi tubuh
Patologi dan patofisiologi kelainan struktur dan fungsi tubuh
 
Kuliah 1 Patologi
Kuliah 1 PatologiKuliah 1 Patologi
Kuliah 1 Patologi
 
Pengantar Patologi
Pengantar Patologi Pengantar Patologi
Pengantar Patologi
 
PATOLOGI UMUM
PATOLOGI UMUMPATOLOGI UMUM
PATOLOGI UMUM
 
ppt Adaptasi sel
ppt Adaptasi selppt Adaptasi sel
ppt Adaptasi sel
 
Patologi ppt
Patologi pptPatologi ppt
Patologi ppt
 
Pengenalan patologi
Pengenalan patologiPengenalan patologi
Pengenalan patologi
 

Similaire à Kul 4. nekrosis dan kematian sel

jejas & radang
jejas & radangjejas & radang
jejas & radang
azkamroe
 
31_respon sel dari stres dan toksik.pptx
31_respon sel dari stres dan toksik.pptx31_respon sel dari stres dan toksik.pptx
31_respon sel dari stres dan toksik.pptx
DhevGianfranco
 
Adaptasi sel __jejas_sel__fkg
Adaptasi sel __jejas_sel__fkgAdaptasi sel __jejas_sel__fkg
Adaptasi sel __jejas_sel__fkg
fujimg
 
Degenerasi dan Nekrosis
Degenerasi dan NekrosisDegenerasi dan Nekrosis
Degenerasi dan Nekrosis
Yaner Yeverson
 
KELOMPOK 4 PATOFISIOLOGI.pptx
KELOMPOK 4 PATOFISIOLOGI.pptxKELOMPOK 4 PATOFISIOLOGI.pptx
KELOMPOK 4 PATOFISIOLOGI.pptx
DrYurizal
 
42056914-Cedera-Dan-Kematian-Sel.ppt
42056914-Cedera-Dan-Kematian-Sel.ppt42056914-Cedera-Dan-Kematian-Sel.ppt
42056914-Cedera-Dan-Kematian-Sel.ppt
DrYurizal
 

Similaire à Kul 4. nekrosis dan kematian sel (20)

KEMATIAN-SEL.pptx
KEMATIAN-SEL.pptxKEMATIAN-SEL.pptx
KEMATIAN-SEL.pptx
 
Kematian Pada Sel
Kematian Pada SelKematian Pada Sel
Kematian Pada Sel
 
3. degenerasi dan kematian sel
3. degenerasi dan kematian sel3. degenerasi dan kematian sel
3. degenerasi dan kematian sel
 
3. degenerasi dan kematian sel
3. degenerasi dan kematian sel3. degenerasi dan kematian sel
3. degenerasi dan kematian sel
 
Kul 3. Morfologi jejas sel
Kul 3. Morfologi jejas selKul 3. Morfologi jejas sel
Kul 3. Morfologi jejas sel
 
jejas & radang
jejas & radangjejas & radang
jejas & radang
 
APOPTOSIS & NEKROSIS.pptx
APOPTOSIS & NEKROSIS.pptxAPOPTOSIS & NEKROSIS.pptx
APOPTOSIS & NEKROSIS.pptx
 
jejas sel.pptx mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
jejas sel.pptx mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmjejas sel.pptx mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
jejas sel.pptx mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
 
31_respon sel dari stres dan toksik.pptx
31_respon sel dari stres dan toksik.pptx31_respon sel dari stres dan toksik.pptx
31_respon sel dari stres dan toksik.pptx
 
2. mekanisme adaptasi sel
2. mekanisme adaptasi sel2. mekanisme adaptasi sel
2. mekanisme adaptasi sel
 
Adaptasi sel __jejas_sel__fkg
Adaptasi sel __jejas_sel__fkgAdaptasi sel __jejas_sel__fkg
Adaptasi sel __jejas_sel__fkg
 
Mekanisme Adaptasi Sel.pdf
Mekanisme Adaptasi Sel.pdfMekanisme Adaptasi Sel.pdf
Mekanisme Adaptasi Sel.pdf
 
Degenerasi dan Nekrosis
Degenerasi dan NekrosisDegenerasi dan Nekrosis
Degenerasi dan Nekrosis
 
KELOMPOK 4 PATOFISIOLOGI.pptx
KELOMPOK 4 PATOFISIOLOGI.pptxKELOMPOK 4 PATOFISIOLOGI.pptx
KELOMPOK 4 PATOFISIOLOGI.pptx
 
42056914-Cedera-Dan-Kematian-Sel.ppt
42056914-Cedera-Dan-Kematian-Sel.ppt42056914-Cedera-Dan-Kematian-Sel.ppt
42056914-Cedera-Dan-Kematian-Sel.ppt
 
1. Mekanisme Adaptasi Sel OK.ppt
1. Mekanisme Adaptasi Sel OK.ppt1. Mekanisme Adaptasi Sel OK.ppt
1. Mekanisme Adaptasi Sel OK.ppt
 
3. Mekanisme Adaptasi Sel.pptx
3. Mekanisme Adaptasi Sel.pptx3. Mekanisme Adaptasi Sel.pptx
3. Mekanisme Adaptasi Sel.pptx
 
MATERI BIOLOGI MOLEKULER - APOPTOSIS SEL.pptx
MATERI BIOLOGI MOLEKULER - APOPTOSIS SEL.pptxMATERI BIOLOGI MOLEKULER - APOPTOSIS SEL.pptx
MATERI BIOLOGI MOLEKULER - APOPTOSIS SEL.pptx
 
Organisasi sel naufal
Organisasi sel   naufalOrganisasi sel   naufal
Organisasi sel naufal
 
1 pengetian patologi
1 pengetian patologi1 pengetian patologi
1 pengetian patologi
 

Plus de Robby Candra Purnama

PERUBAHAN ZAT & BESARAN FISIKA
PERUBAHAN ZAT & BESARAN FISIKAPERUBAHAN ZAT & BESARAN FISIKA
PERUBAHAN ZAT & BESARAN FISIKA
Robby Candra Purnama
 

Plus de Robby Candra Purnama (20)

REGULASI TENAGA KESEHATAN
REGULASI TENAGA KESEHATANREGULASI TENAGA KESEHATAN
REGULASI TENAGA KESEHATAN
 
POTENSIOMETRI
POTENSIOMETRIPOTENSIOMETRI
POTENSIOMETRI
 
POLARIMETER
POLARIMETERPOLARIMETER
POLARIMETER
 
RHEOLOGI & VISKOSITAS
RHEOLOGI & VISKOSITASRHEOLOGI & VISKOSITAS
RHEOLOGI & VISKOSITAS
 
IKLAN PROMOSI KESEHATAN
IKLAN PROMOSI KESEHATANIKLAN PROMOSI KESEHATAN
IKLAN PROMOSI KESEHATAN
 
INSTRUMENTASI SUHU & BOBOT JENIS
INSTRUMENTASI SUHU & BOBOT JENISINSTRUMENTASI SUHU & BOBOT JENIS
INSTRUMENTASI SUHU & BOBOT JENIS
 
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DI PELAYANAN KEFARMASIAN (Narkotika Psikotropika)
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DI PELAYANAN KEFARMASIAN (Narkotika Psikotropika)PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DI PELAYANAN KEFARMASIAN (Narkotika Psikotropika)
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DI PELAYANAN KEFARMASIAN (Narkotika Psikotropika)
 
KEMITRAAN DALAM PROMOSI KESEHATAN
KEMITRAAN DALAM PROMOSI KESEHATANKEMITRAAN DALAM PROMOSI KESEHATAN
KEMITRAAN DALAM PROMOSI KESEHATAN
 
Regulasi Distribusi Obat Yang Baik
Regulasi Distribusi Obat Yang BaikRegulasi Distribusi Obat Yang Baik
Regulasi Distribusi Obat Yang Baik
 
PERUBAHAN ZAT & BESARAN FISIKA
PERUBAHAN ZAT & BESARAN FISIKAPERUBAHAN ZAT & BESARAN FISIKA
PERUBAHAN ZAT & BESARAN FISIKA
 
URAIAN PP RI No.51 Tahun 2009
URAIAN PP RI No.51 Tahun 2009URAIAN PP RI No.51 Tahun 2009
URAIAN PP RI No.51 Tahun 2009
 
ANALISIS FISIKA DAN ELEKTROKIMIA
ANALISIS FISIKA DAN ELEKTROKIMIAANALISIS FISIKA DAN ELEKTROKIMIA
ANALISIS FISIKA DAN ELEKTROKIMIA
 
BAHAN PEMANIS SINTETIS
BAHAN PEMANIS SINTETISBAHAN PEMANIS SINTETIS
BAHAN PEMANIS SINTETIS
 
BAHAN PEWARNA SINTETIS
BAHAN PEWARNA SINTETISBAHAN PEWARNA SINTETIS
BAHAN PEWARNA SINTETIS
 
ANALISIS KUALITATIF OBAT TRADISIONAL
ANALISIS KUALITATIF OBAT TRADISIONALANALISIS KUALITATIF OBAT TRADISIONAL
ANALISIS KUALITATIF OBAT TRADISIONAL
 
SUPPOSITORIA
SUPPOSITORIA SUPPOSITORIA
SUPPOSITORIA
 
SKRINNING FITOKIMIA
SKRINNING FITOKIMIA SKRINNING FITOKIMIA
SKRINNING FITOKIMIA
 
MEDIA PROMOSI KESEHATAN
MEDIA PROMOSI KESEHATANMEDIA PROMOSI KESEHATAN
MEDIA PROMOSI KESEHATAN
 
SALEP, KRIM, DAN PASTA
SALEP, KRIM, DAN PASTASALEP, KRIM, DAN PASTA
SALEP, KRIM, DAN PASTA
 
LEMAK dan MINYAK
LEMAK dan MINYAKLEMAK dan MINYAK
LEMAK dan MINYAK
 

Dernier

Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
IvvatulAini
 
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptxModul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
RIMA685626
 

Dernier (20)

AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxTEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptxModul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
 

Kul 4. nekrosis dan kematian sel

  • 1. NEKROSIS & KEMATIAN SEL By Robby Candra Purnama, S.Farm., M.Kes., Apt.
  • 2. MEKANISME ADAPTASI, KERUSAKAN DAN KEMATIAN SEL  Sel melakukan adaptasi terhadap stressor dari luar diantaranya dengan melakukan respon: - Hypertrophy - Hyperplasia - atrophy dan - Metaplasia  Jika usaha adaptasi tersebut tidak berhasil maka dapat menyebabkan kerusakan sel
  • 4. • Bagi sel yang kerusakannya reversibel, maka sel itu dapat kembali berfungsi seperti sedia kala,namun bagi sel yang mengalami kerusakan secara irreversibel, maka sel itu akan mengalami kematian sel • Kematian sel dapat disebabkan oleh beberapa kejadian, diantaranya ischemia, infeksi, toksin dan reaksi imun • Kematian sel juga merupakan salah satu proses yang normal terjadi pada fase embriogenesis, perkembangan organ dan pengaturan homeostasis.
  • 5. HIPERTROPI • Peningkatan besar sel yang mengakibatkan perbesaran organ. • Tidak terdapat sel baru, hanya mengalami perbesaransel, perbesaran terjadi karena peningkatan jumlah struktur protein dan organel sel. • Bisa terjadi secara fisiologis ataupun patologis, bisa juga terjadi karena stimulus dari peningkatan hormon tertentu. • Ex: perbesaran uterus karena stimulus dari estrogen sehingga terjadi hiperplasi dan hipertropi.
  • 7. HIPERPLASI  proses adaptasi dengan melakukan replikasi sel, sehingga penambahan jumlah sel membuat organ membesar.  Hiperplasi bisa secara fisiologis dan patologis (ex: cancer).  Hipertropi secara fisiologis dibagi menjadi 2: o Hormonal hyperplasia. Ex: selama masa kebuntingan dan pubertas o Compensatory hyperplasia. Ex: kematian jaringan hati
  • 8. ATROPI • Pengecilan ukuran dari sel yang disebabkan oleh karena sel kehilangan substansi sel, sehingga menyebabkan berkurangnya ukuran organ. • Atropi memungkinkan terjadinya menurunnya fungsi sel, namun bukan merupakan kematian sel. • Atropi terjadi akibat penurunan dari sintesis protein dan peningkatan degenersi protein di dalam sel. • Penyebab atropi diantaranya bisa karena kehilangan inervasi, kekurangan suplai darah, kekurangan nutrisi, kehilangan stimulasi endokrin, dan aging.
  • 10. METAPLASIA • Perubahan reversibel dari fenotip sel yang digantikan oleh tipe sel yang lain • Sering terjadi karena iritasi yang terjadi secara kronis. • Pada kondisi ini sel yang mengalami adaptasi digantikan oleh tipe sel lain yang lebih bisa menghadapi stresor. • Terjadi akibat genetik "reprogramming"
  • 11.
  • 12. KERUSAKAN SEL YANG REVERSIBEL • Pada stadium awal terjadinya kerusakan atau pada kerusakan ringan, kerusakan fungsi dan morfologi akan dapat kembali normal jika penyebab dari kerusakan tersebut dihilangkan. • Pada stadium ini meskipun terjadi kerusakan sel secara signifikan, namun tidak terjadi kerusakan baik pada membran sel maupun pada pada inti.
  • 13. KEMATIAN SEL • Pada kerusakan yang terjadi secara terus menerus, maka kerusakan tersebut menjadi irreversibel dan akhirnya sel tidak memiliki kemampuan untuk memperbaiki kerusakan sehingga menyebabkan sel mati. • Ada 2 macam kematian sel, yang dibedakan dari morfologi, mekanisme dan perubahan fisiologis dan penyakit, yaitu apoptosis dan nekrosis.
  • 14.
  • 15. APOPTOSIS • Kematian sel oleh sel itu sendiri yang disebabkan oleh growth factor atau DNA sel atau protein yang dihancurkan dengan maksud perbaikan. • Memiliki karakteristik sel dimana inti sel mengalami pemadatan dan tidak terjadi kerusakan membran sel. • Apoptosis memerlukan sintesis aktif RNA dan protein dan merupakan suatu proses yang memerlukan energi • Secara morfologis, proses ini ditandai oleh pemadatan kromatin di sepanjang membran inti
  • 16. APOPTOSIS SEL HATI OLEH VIRUS HEPATITIS Sel mengalami pengurangan ukuran dan sitoplasmanya berwarna eosinophilic terang serta nukleusnya mengalami kondensasi
  • 17. NEKROSIS  terjadi kerusakan membran, lisososm mengeluarkan enzim ke sitoplasma dan menghancurkan sel, isi sel keluar dikarenakan kerusakan membran plasma dan mengakibatkan reaksi inflamatori.  Nekrosis adalah pathway yang secara umum terjadi pada kematian sel yang diakibatkan oleh: - Ischemia - Keracunan - infeksi dan - trauma
  • 18.
  • 19. PERBEDAAN KEMATIAN SEL SECARA NECROSIS DAN APOPTOSIS
  • 20. GAMBARAN MIKROSKOPIK : A. Nukleus Piknosis : nukleus terlihat lebih bundar, ukuran lebih kecil dan gelap Karioreksis : nukleus mengalami fragmentasi menjadi kecil dan tersebar Kariolisis : nukleus lisis, tidak terlihat sehingga rongga kosong dibatasi membran nukleus disebut ghost. B. Sitoplasma : berwarna asidofilik, struktur tidak jelas, jika melanjut : 1. Tidak terlihat garis besar struktur histologi sel 2. Tidak terlihat adanya pewarnaan
  • 21. TIPE-TIPE MORFOLOGIK NEKROSIS JARINGAN Secara makroskopik dan dengan pemeriksaan mikroskop dapat dikenali beberapa bentuk nekrosis. Bentuk-bentuk tersebut: - Nekrosis koagulasi - Nekrosis liquefaktif (mencair) - Nekrosis lemak - Nekrosis kaseosa (perkejuan)
  • 22. NEKROSIS KOAGULASI Tidak hanya terjadi denaturasi protein, namun juga berkaitan dengan hambatan enzim-enzim litik. Sel tidak mengalami lisis, dengan demikian kerangka luar sel relatif utuh. Inti menghilang dan sitoplasma yang mengalami asidifikasi menjadi eosinofilik
  • 24. Gambaran makroskopik :  terlihat berwarna putih, keabu-abuan atau kekuning-kuningan dan sedikit berlemak, padat Gambaran mikroskopik :  struktur sel dan jaringan masih jelas, inti sel mengalami piknotik (menghilang), sitoplasma lebih acidophilic
  • 25. NEKROSIS LIQUEFAKTIF • Ditandai oleh larutnya jaringan akibat lisis enzimatik sel-sel yang mati. • Proses ini biasanya terjadi di otak sewaktu terjadi pelepasan enzim-enzim otokatalitik dari sel-sel yang mati. • Nekrosis likuefaktif juga terjadi pada peradangan purulen akibat efek heterolitik leukosit polimorfonuklear pada pus. • Jaringan yang mengalami likuefaksi menjadi lunak, mudah mencair, dan tersusun oleh sel-sel yang mengalami disintegrasi dan cairan.
  • 27. Gambaran makroskopik : adanya benjolan berisi cairan dikelilingi kapsula tipis dan ireguler. Gambaran mikroskopik : tampak ruang kosong dengan sisa kapsula yang ireguler, terlihat fibrin dan neutrophil disekitarnya.
  • 28. NEKROSIS LEMAK Terjadi akibat kerja enzim-enzim lipolitik pada jaringan lemak. Proses ini biasanya terjadi pada nekrosis pankreatik akut dan merupakan konsekuensi pelepasan lipase pankreas ke jaringan peripankreas. Lipolisis ditandai oleh hilangnya kontur sel-sel lemak. Asam-asam lemak yang dibebaskan dari sel lemak mengalami saponifikasi dengan mengikat natrium, kalium dan kalsium.
  • 30. NEKROSIS KASEOSA (PERKEJUAN) • Memiliki baik gambaran nekrosis koagulasi maupun likuefaktif. • Biasanya nekrosis ini terjadi di bagian tengah granuloma tuberkolusa, yang mengandung bahan seperti keju yang putih atau kekuningandan merupakan asal nama nekrosis tipe ini. • Secara histologis, rangka luar sel tidak lagi utuh, tetapi sebaliknya jaringan juga belum mencair. • Sisa-sisa sel tampak sebagai bahan amorf bergranula halus.
  • 32. Gambaran makroskopik :  terlihat berwarna putih, keabu-abuan atau kekuning-kuningan dan sedikit berlemak, padat Gambaran mikroskopik :  struktur histologi sudah tidak terlihat lagi membentuk masa bergranulasi.  Dengan pengecatan HE berwarna keabu-abuan, dikelilingi oleh epiteloid dan limfosit.