Dokumen ini membahas tentang enzim sebagai biokatalisator dalam sistem biologi. Enzim terdiri atas bagian protein dan non-protein yang berperan sebagai katalis dalam mereaksikan senyawa kimia di dalam sel. Terdapat berbagai jenis enzim berdasarkan fungsinya dan cara kerjanya dijelaskan melalui teori kunci-gembok dan ketepatan induksi.
2. UNIVERSITAS SETIA BUDI
BIOKIMIA
• Dosen pengampu : Desi Purwaningsih., S.Pd., M.Si
• Anggota: Rochmadani Wahyu Aji P 22164708A
Gabriel Jonathan S A 22164742A
3. Dalam sistem biologi
Reaksi kimia selalu memerlukan
katalis.
Tanpa katalis maka sangat lama
sehingga diperlukan Enzim
Enzim yg berfungsi sebagai
biokatalisator
DEFINISI ENZIM
4. BAGIAN-BAGIAN ENZIM
• Holoenzim yaitu satu enzim tersusun atas bagian protein dan bukan
protein.
• Bagian protein disebut apoenzim dan bagian non protein disebut
kofaktor. Kofaktor dapat berupa ion logam ( Cu, Mg, K, Fe, Na ) atau
koenzim yang berupa bahan organik, misal vitamin B (B1, B2).
5. JENIS ENZIM
• Memisahkan dan menambahkan elektron atau hidrogenOksidoreduktase
• Memindahkan gugus senyawa kimiaTransferase
• Memutuskan ikatan kimia dengan penambahan airHidrolase
• Membentuk ikatan rangkap dengan melepaskan satu gugus kimiaLiase
• Mengkatalisir perubahan isomerIsomerase
• Menggabungkan dua molekul yang disertai dengan hidrolisis ATPLigase/sintetase
• Menggabungkan monomer-monomer sehingga terbentuk polimerPolimerase
6. CARA KERJA ENZIM
• Salah satu ciri khas enzim yaitu bekerja secara spesifik. Artinya,
enzim hanya dapat bekerja pada substrat tertentu. Bagaimana cara
kerja enzim Beberapa teori berikut menjelaskan tentang cara kerja
enzim
7. 1. Lock and Key Theory (Teori Gembok dan Kunci)
Teori ini dikemukakan oleh Fischer(1898). Enzim diumpamakan
sebagai kunci yang mempunyai bagian kecil dan dapat mengikat
substrat. Bagian enzim yang dapat berikatan dengan substrat disebut
sisi aktif. Substrat diumpamakan gembok yang dapat berikatan dengan
sisi aktif enzim.
• Cara kerja enzim menurut Teori Lock and Key sebagai berikut.
8. • Selain sisi aktif, pada enzim juga ditemukan adanya sisi alosterik. Sisi
alosterik dapat diibaratkan sebagai sakelar yang dapat menyebabkan
kerja enzim meningkat ataupun menurun. Apabila sisi alosterik
berikatan dengan penghambat (inhibitor), konfigurasi enzim akan
berubah sehingga aktivitasnya berkurang. Namun, jika sisi alosterik
ini berikatan dengan aktivator (zat penggiat) maka enzim menjadi aktif
kembali.
9. 2. Induced Fit Theory (Teori Ketepatan Induksi)
Teori berikutya yang mencoba menjelaskan cara kerja enzim adalah
teori Induced Fit (ketepatan induksi). Sisi aktif enzim bersifat fleksibel
sehingga dapat berubah bentuk menyesuaikan bentuk substrat
• Teori Induced Fit dalam model animasi. Gambaran teori tersebut
dijelaskan pula memlaui gambar di bawah ini.