SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  67
Pengendalian dan Penanggulangan
Hama Penyakit Ikan
Pengendalian dan Penanggulangan
Hama Penyakit Ikan
Oleh :Oleh :
ROMI NOVRIADI, S.Pd.Kim, M.Sc
BALAI PERIKANAN BUDIDAYA LAUT BATAM
E-mail : Romi_bbl@yahoo.co.id
♦ Potensi perikanan sangat besar:
• budidaya laut: 10 juta ha
• budidaya udang: 4 juta ha
• budidaya air tawar: 55 juta ha
PendahuluanPendahuluan
♦ Lingkungan & Penyakit merupakan kendala utama.
Kerugian akibat serangan penyakit:
1. Lernaea cyprinacea : 1970 = $ 740.000
2. Penyakit borok ikan mas (EUS) : 1980-1983 = $ 100.000/th
3. Bercak putih pada udang (WSSV) : 1990-kini = $ 300.000/th
4. Koi herpesvirus (KHV) : 2002-kini = $10.000.000
 Sistem managemen kesehatan ikan
Pemahaman UmumPemahaman Umum
Uji laboratorium sangatlah pentingUji laboratorium sangatlah penting
untuk melakukan diagnosa penyakituntuk melakukan diagnosa penyakit
ikan dengan tepatikan dengan tepat
Konsep Dasar
Pathogen Lingk.
Inang
Penyakit
Berbagai penyakit baik yang bersifatBerbagai penyakit baik yang bersifat
cepat menyebar ataupun tidak terdapatcepat menyebar ataupun tidak terdapat
pada makhluk akuatikpada makhluk akuatik
Interaksi yang terjadi antara inang,Interaksi yang terjadi antara inang,
patogen dan lingkungan pada akhirnyapatogen dan lingkungan pada akhirnya
akan menimbulkan penyakitakan menimbulkan penyakit
Data penyebaran penyakit InfeksiusData penyebaran penyakit Infeksius
terutama penyakit eksotik sangatlahterutama penyakit eksotik sangatlah
penting.penting.
Hasil analisa negatif dapat samaHasil analisa negatif dapat sama
pentingnya dengan hasil positifpentingnya dengan hasil positif
Kondisi Ikan yang bersifat pembawaKondisi Ikan yang bersifat pembawa
penyakit tersembunyi :penyakit tersembunyi :
1.1. Virus, bakteri, protozoa, metazoaVirus, bakteri, protozoa, metazoa
2.2. Secara klinis normalSecara klinis normal
3.3. Tantangan diagnosaTantangan diagnosa
4.4. Dampak dari serangan penyakitDampak dari serangan penyakit
Hubungan ikan, patogen dan lingkunganHubungan ikan, patogen dan lingkungan
diatas juga dapat digambarkandiatas juga dapat digambarkan
menggunakan persamaan semimenggunakan persamaan semi
kuantitatif sebagai berikut:kuantitatif sebagai berikut:
D = H + P + SD = H + P + S 22
Dimana :Dimana :
D adalah Penyakit yang munculD adalah Penyakit yang muncul
H adalah Host / Inang / IkanH adalah Host / Inang / Ikan
P adalah PathogenP adalah Pathogen
SS 22
adalah Stress yang disebabkanadalah Stress yang disebabkan
FaktorFaktor LingkunganLingkungan
HAMA DAN PENYAKIT IKANHAMA DAN PENYAKIT IKAN
Hama adalah organismeHama adalah organisme
pengganggu yang dapatpengganggu yang dapat
memangsa, membunuh danmemangsa, membunuh dan
mempengaruhi produktivitasmempengaruhi produktivitas
ikan, baik secara langsungikan, baik secara langsung
maupun secara bertahap.maupun secara bertahap.
Hama bersifat sebagaiHama bersifat sebagai
organisma yang memangsaorganisma yang memangsa
(predator), perusak dan(predator), perusak dan
kompetitor (penyaing). Sebagaikompetitor (penyaing). Sebagai
predator (organisme pemangsa),predator (organisme pemangsa),
PENYAKIT IKANPENYAKIT IKAN
Penyakit adalahPenyakit adalah
terganggunyaterganggunya
kesehatan ikankesehatan ikan
yang diakibatkanyang diakibatkan
oleh berbagaioleh berbagai
sebab yang dapatsebab yang dapat
mematikan ikan.mematikan ikan.
Gejala Umum Ikan Sakit :Gejala Umum Ikan Sakit :
 SSuka menyendiriuka menyendiri
 Produksi lendir berlebihanProduksi lendir berlebihan
 MMenggosok-gosokkan badan ke jaring/ dinding dan dasarenggosok-gosokkan badan ke jaring/ dinding dan dasar
bakbak
 NNafsu makan menurunafsu makan menurun
 WWarna tubuh berubah menjadi lebih gelap (gejala ikan yangarna tubuh berubah menjadi lebih gelap (gejala ikan yang
stressstress))
 GGerakan renang tidak beraturan, melayang, berlindung dibalikerakan renang tidak beraturan, melayang, berlindung dibalik
suatu objek, berputar dan akhirnya hilang keseimbangansuatu objek, berputar dan akhirnya hilang keseimbangan
 KKemerahan di sekitar mulut, tutup insang, pangkal sirip atauemerahan di sekitar mulut, tutup insang, pangkal sirip atau
permukaan kulitpermukaan kulit
 LLuka pada permukaan tubuhuka pada permukaan tubuh
 AAnatomi (bentuk tubuh) tidak normalnatomi (bentuk tubuh) tidak normal
 PPertumbuhan lambatertumbuhan lambat
Dampak Infeksi PenyakitDampak Infeksi Penyakit ::
 NNilai konversi pakan (FCR) tinggiilai konversi pakan (FCR) tinggi
 WWarna berubaharna berubah
 KKerdil/tumbuh lambat dan perlu waktuerdil/tumbuh lambat dan perlu waktu
pemeliharaan yang lamapemeliharaan yang lama
 AApabila penyebab penyakit belum dapatpabila penyebab penyakit belum dapat
diatasi, akan terjadi kematiandiatasi, akan terjadi kematian
Penularan PenyakitPenularan Penyakit
VertikalVertikal ::
ditransfer oleh induk keditransfer oleh induk ke
anak melalui sperma atauanak melalui sperma atau
telurtelur
HorizontalHorizontal ::
melalui air, pakan alamimelalui air, pakan alami
/pakan segar/pakan/pakan segar/pakan
buatan, organisme lainbuatan, organisme lain
yang terdapat dalam mediayang terdapat dalam media
pemeliharaanpemeliharaan
INFEKSI NON INFEKSI
PENYAKIT
1) BAKTERI
2) VIRUS
3) FUNGI
4) PARASIT
1) BERHUBUNGAN DG PAKAN
2) BERHUBUNGAN DG
KUALITAS AIR/
LINGKUNGAN
3) KELAINAN GENETIK &
TUMOR
Penyakit Non InfeksiPenyakit Non Infeksi
Akibat Mal NutrisiAkibat Mal Nutrisi
Akibat Kesalahan PenangananAkibat Kesalahan Penanganan
(Penyakit Non-Infeksi)(Penyakit Non-Infeksi)
Akibat Lingkungan / Kualitas Air yang burukAkibat Lingkungan / Kualitas Air yang buruk
(Penyakit Non-Infeksi)(Penyakit Non-Infeksi)
Beberapa Kasus Kematian IkanBeberapa Kasus Kematian Ikan
Akibat Lingkungan Yang BurukAkibat Lingkungan Yang Buruk
1.1. Kematian ikan di BatuKematian ikan di Batu
Licin (Tahun 2006)Licin (Tahun 2006)
2.2. Kematian ikan di SelatKematian ikan di Selat
Los-Senggarang,Los-Senggarang,
akibat dampakakibat dampak
penambangan bauksitpenambangan bauksit
(Tahun 2009)(Tahun 2009)
Penyakit Infeksi
Penyakit
Infeksi
Penyakit
Parasitik
Penyakit
Bakterial
Penyakit
Virus
Penyakit
Jamur
A. PENYAKIT PARASITIKA. PENYAKIT PARASITIK
 Parasit : organisme yang hidup pada organisme lainParasit : organisme yang hidup pada organisme lain
dan mendapat keuntungan dari hasil simbiosenyadan mendapat keuntungan dari hasil simbiosenya
sedangkan inang dirugikansedangkan inang dirugikan
 Jumlah dan jenisnya sangat banyakJumlah dan jenisnya sangat banyak
 Dalam jumlah sedikit masih bisa ditoleransiDalam jumlah sedikit masih bisa ditoleransi
 Mempengaruhi kondisi fisiologis ikanMempengaruhi kondisi fisiologis ikan
 Patogenitas masing-masing parasit berbeda-bedaPatogenitas masing-masing parasit berbeda-beda
tergantung host nyatergantung host nya
 Umumnya memiliki siklus hidup langsung tanpa adaUmumnya memiliki siklus hidup langsung tanpa ada
inang perantarainang perantara
 Menimbulkan dampak langsung atau tidak langsungMenimbulkan dampak langsung atau tidak langsung
terhadap hewan budidayaterhadap hewan budidaya
 Perlu melakukan kontrolPerlu melakukan kontrol
Cara penularan penyakit parasitik :Cara penularan penyakit parasitik :
 Melalui airMelalui air, yaitu apabila kita menggunakan air yang telah, yaitu apabila kita menggunakan air yang telah
tercemar oleh bibit penyakit maupun parasit, maka biasanyatercemar oleh bibit penyakit maupun parasit, maka biasanya
ikan yang dipelihara akan segera terserang penyakit atauikan yang dipelihara akan segera terserang penyakit atau
parasit tersebut.parasit tersebut.
 Melalui kontak atau gesekan secara langsung denganMelalui kontak atau gesekan secara langsung dengan
ikan yang terserang penyakit atau parasit.ikan yang terserang penyakit atau parasit. PenebaranPenebaran
ikan-ikan yang tidak sehat biasanya akan berakibat buruk,ikan-ikan yang tidak sehat biasanya akan berakibat buruk,
terutama jika padat penebaran terlalu tinggi.terutama jika padat penebaran terlalu tinggi.
 Melalui alat-alat yang telah digunakan untukMelalui alat-alat yang telah digunakan untuk
menangani atau mengangkut ikan-ikan yang terserangmenangani atau mengangkut ikan-ikan yang terserang
penyakit atau parasitpenyakit atau parasit . Sebaiknya peralatan yang digunakan. Sebaiknya peralatan yang digunakan
untuk menangani atau mengangkut ikan disterilkan dahuluuntuk menangani atau mengangkut ikan disterilkan dahulu
untuk membunuh penyakit atau parasit.untuk membunuh penyakit atau parasit.
 Terbawa oleh ikanTerbawa oleh ikan , makan atau tumbuhan dari daerah, makan atau tumbuhan dari daerah
asalnya dan berkembang dengan pesat dikolam yang baru.asalnya dan berkembang dengan pesat dikolam yang baru.
Pemindahan ikan, makanan alami atau tumbuhan dari suatuPemindahan ikan, makanan alami atau tumbuhan dari suatu
perairan yang telah tercemar .perairan yang telah tercemar .
Ciri-ciri ikan terserang parasit
 Ikan terlihat pasif, lemah dan kehilangan keseimbangan.
 Nafsu makan mulai berkurang
 Malas berenang dan cenderung mengapung di permukaan air.
 Adakalanya ikan bergerak secara cepat dan tiba-tiba.
 Selaput lendimya berangsur-angsur berkurang atau habis, sehingga
tubuh ikan tidak licin lagi (kesat).
 Pada permukaan tubuh ikan terjadi pendarahan, terutama dibagian
dada, perut atau pangkal ekor.
 Di beberapa bagian tubuh ikan, sisiknya tampak rusak bahkan
terlepas. Sering pula terlihat kulit ikan mengelupas.
 Sirip dada, punggung maupun ekor sering di jumpai rusak dan
pecah-pecah, pada serangan yang lebih hebat kadang-kadang
hanya tinggal jari-jari siripnya saja.
 Insang terjadi rusak sehingga ikan sulit untuk bernafas, wama
insang menjadi keputih-putihan atau kebiru-biruan.
 Bagian isi perutnya terutama hati, berwarna kekuning-kuningan dan
ususnya menjadi rapuh.
Pembagian Penyakit ParasitikPembagian Penyakit Parasitik
PROTOZOA
(Microsporadia)
(otot dan organ
Dalam, permu-
Kaan organ
Dalam (Kista)
ISOPODA /
CRUSTACEA :
1. Rhexanella sp
2. Caligus sp
( Kulit )
NEMATODA :
1. Philometra sp
2. Anisakis
(Organ dalam)
CESTODA :
Tetrarhynchidea
(Jaringan
Penggantung
Usus, organ –
dalam,
Otot daging
PROTOZOA
Trichodina sp
Cryptocaryon
Irritans
. Amyloodinium
ocellatum
. Uronema sp
Insang)
TREMATODA :
1. Benedenia sp
2. Neobenedenia
3. Diplectanum sp
4. Haliotrema sp
(Kulit dan Insang)
Penyakit Parasit
Ektoparasit Endoparasit
Trichodina sp.
Benedenia sp.
Diplectanum sp
Cryptocaryon sp
Kista Microsporidia
Caligus sp
Philometra pd kerapu sunu
Koleksi Isti Koesharyani
Isopoda / CrustaceaIsopoda / Crustacea
 RhexanellaRhexanella sp.sp.
 CaligusCaligus sp.sp.
Rhexanella sp Rhexanella sp.
Hirudinae (lintah)Hirudinae (lintah)
ZeylanicobdellaZeylanicobdella sp.sp.
Penanganan / pengobatan :Penanganan / pengobatan :
TrichodinaTrichodina sp.sp. formalin 25-30 ppm (selama duaformalin 25-30 ppm (selama dua
hari) +hari) + aerasi kuat)aerasi kuat)
CryptocaryonCryptocaryon sp.sp. copper sulfat 0,5 ppm ; formalincopper sulfat 0,5 ppm ; formalin
25 ppm (5-7 hari)25 ppm (5-7 hari)
AmyloodiniumAmyloodinium sp.sp. 1,25 ppm copper sulfat (7-101,25 ppm copper sulfat (7-10
hari); formalin 250 ppm 1 jamhari); formalin 250 ppm 1 jam
(tergantung ukuran ikan +(tergantung ukuran ikan + aerasiaerasi
kuat)kuat)
Cacing insang /Cacing insang / Diplectanum spDiplectanum sp formalin 30 ppmformalin 30 ppm
1-2 hari (aerasi kuat)1-2 hari (aerasi kuat)
Benedenia spBenedenia sp air tawar (5-10 menit,air tawar (5-10 menit,
tergantung jenis dan ukurantergantung jenis dan ukuran
ikan), Hikan), H22OO22 150 ppm (30 menit)150 ppm (30 menit)
…… lanjutanlanjutan
 Rhexanella spRhexanella sp Diambil satu persatuDiambil satu persatu
 Caligus spCaligus sp perendaman air tawar (5-10perendaman air tawar (5-10
menit) tergantung kondisimenit) tergantung kondisi
ikanikan
Endoparasit :Endoparasit : belum ada penanggulangan,belum ada penanggulangan,
diperhatikan kondisi dan gizi pakandiperhatikan kondisi dan gizi pakan
B. PENYAKIT BAKTERIAL :B. PENYAKIT BAKTERIAL :
 Bakteri merupakan mikroorganisme yangBakteri merupakan mikroorganisme yang
berukuran sangat kecil umumnya 0,5 – 10berukuran sangat kecil umumnya 0,5 – 10
mikron dan terdapat dari semua lingkungan.mikron dan terdapat dari semua lingkungan.
 Di lingkungan budidaya biasanya melayangDi lingkungan budidaya biasanya melayang
bebas di air, menempel pada jaring, tumbuhanbebas di air, menempel pada jaring, tumbuhan
dan binatang air serta partikel-partikel di air.dan binatang air serta partikel-partikel di air.
 Tidak semua bakteri menyebabkan penyakit.Tidak semua bakteri menyebabkan penyakit.
Bakteri bersifat oportunistik dan menyebabkanBakteri bersifat oportunistik dan menyebabkan
penyakit bila ikan lemah, cara pembudidayaanpenyakit bila ikan lemah, cara pembudidayaan
dan kondisi lingkungan yang kurang baik dimanadan kondisi lingkungan yang kurang baik dimana
bahan organik melimpah, perubahan suhu yangbahan organik melimpah, perubahan suhu yang
cepat.cepat.
Penyebab Penyakit Bakterial
 Stres karena kepadatan, mutu pakan dan
kondisi air kurang baik
 Luka akibat infeksi parasit
 Polusi bahan organik dan sirkulasi air kurang
memadai
 Luka fisik selama pengangkutan
Gejala Klinis Ikan Terserang
Bakterial
 Gerakan ikan lemah
 Produksi lendir berkurang setelah ikan yang terinfeksi
mengeluarkan lendir yang berlebihan
 Timbul pendarahan dan nekrosa pada tempat infeksi
 Luka (ulcer) pada tempat infeksi
 Beberapa bakteri menyebabkan rontok pada insang
dan sirip
 Timbul Ascites (semacam benjolan)
 Bengkak pada perut dan mengeluarkan cairan kuning
darah (dropsy)
 Mata menonjol (exophthalmos)
 Beberapa bakteri dapat menghasilkan “tubercle” atau
“granuloma” pada bagian tubuh yang terinfeksi
Penyakit bakterial Umum pada ikan laut :
Penyakit Bakteri
Umum
Vibriosis Streptococcosis
Busuk Sirip
( Fin Rot)
VibriosisVibriosis
 Disebabkan oleh bakteri genus Vibrio.Disebabkan oleh bakteri genus Vibrio.
 Bakteri ini biasanya muncul sebagai patogen sekunderBakteri ini biasanya muncul sebagai patogen sekunder
yang timbul akibat infeksi primer oleh protozoa.yang timbul akibat infeksi primer oleh protozoa.
Bakteri penyebabnya adalahBakteri penyebabnya adalah VibrioVibrio sp. dan penyakitnyasp. dan penyakitnya
disebutdisebut VibriosisVibriosis..
 Gejala : Luka di permukaan tubuh, kemerahan disekitarGejala : Luka di permukaan tubuh, kemerahan disekitar
anus, kerusakan sirip, mata putih dan mata menonjol,anus, kerusakan sirip, mata putih dan mata menonjol,
Ikan yang terifeksi secara kronis umumnyaIkan yang terifeksi secara kronis umumnya
menunjukkan insang sangat pucat dan luka borok yangmenunjukkan insang sangat pucat dan luka borok yang
dalam pada ototdalam pada otot
 Treatment : acriflavine 5 – 7 ppm 1 jam, oxolinic acidTreatment : acriflavine 5 – 7 ppm 1 jam, oxolinic acid
20 mg/ kg20 mg/ kg
StreptococcosisStreptococcosis
 Agen : Streptococcus spAgen : Streptococcus sp
 Pada Kakap PutihPada Kakap Putih Streptococcus iniaeStreptococcus iniae
 Gejala : berenang tidak normal, tubuh menjadi gelap,Gejala : berenang tidak normal, tubuh menjadi gelap,
satu atau kedua mata menonjol, kornea mata menjadisatu atau kedua mata menonjol, kornea mata menjadi
putih, pendarahan pada tutup insangputih, pendarahan pada tutup insang
 InfeksiInfeksi StreptococcusStreptococcus sp dapat dicegah dengansp dapat dicegah dengan
meghindari pemberian pakan yang berlebihan,meghindari pemberian pakan yang berlebihan,
kepadatan tinggi serta sterss penanganan.kepadatan tinggi serta sterss penanganan.
 Treatmen :Treatmen : Erytromycin dosis 25-50 mg/kg berat ikanErytromycin dosis 25-50 mg/kg berat ikan
selama 5 – 7 hari atau oxolinic acid dicampur pakanselama 5 – 7 hari atau oxolinic acid dicampur pakan
dengan dosis 20 mg/kg ikan.dengan dosis 20 mg/kg ikan.
FINROTFINROT
 Agen: Flexibacter maritimusAgen: Flexibacter maritimus
 GK : sirip busuk/rontok, ekor buntung, kematianGK : sirip busuk/rontok, ekor buntung, kematian
jaringan kulit (berwarna kuning),jaringan kulit (berwarna kuning),
 Awal penyakit terlihat pada ujung sirip berwarna abuAwal penyakit terlihat pada ujung sirip berwarna abu
abu sirip erosi dan disertai haemorhagi. Infeksi yangabu sirip erosi dan disertai haemorhagi. Infeksi yang
parah akan menyebabkan sirip menjadi hilang,parah akan menyebabkan sirip menjadi hilang,
kemungkinan akan berlanjut sampai ke otot badankemungkinan akan berlanjut sampai ke otot badan
 Tranmisi via airTranmisi via air Jaga kualitas airJaga kualitas air
 Treatment : ACriflavine 5 – 7 ppm, 1 jam.Treatment : ACriflavine 5 – 7 ppm, 1 jam.
C. PENYAKIT VIRALC. PENYAKIT VIRAL
Viral Nervous Necrosis (VNN)
= VER
Penyebab: Nodavirus
RNA
icosahedral 25-30 nm
Ikan rentan: ikan laut (kerapu)
Penyebaran: Asia dan pasifik
Organ target: sistem syaraf, mata
dan otak
Tingkat Kematian : 80-100%
Gejala klinis:
• terutama menyerang benih – ikan kecil kurang 20 g
• merusak sistem syaraf  berenang abnormal,
muter-muter, membalik
• Limpa membesar
VER = Viral Encephalopathy and RetinopathyVER = Viral Encephalopathy and Retinopathy
 secara histopatologi terjadi kerusakansecara histopatologi terjadi kerusakan
pada otak dan retina matapada otak dan retina mata
.. lanjutan.. lanjutan
2. Iridovirus (Sleepy Grouper Disease)2. Iridovirus (Sleepy Grouper Disease)
 terutama menginfeksi ikan ukuran fingerling -terutama menginfeksi ikan ukuran fingerling -
besarbesar
 Gejala : Ikan berenang di permukaan / berdiamGejala : Ikan berenang di permukaan / berdiam
diri di dasar ikan seperti ‘tidur’, Anemia beratdiri di dasar ikan seperti ‘tidur’, Anemia berat
 Perdarahan pada hati, pembengkakanPerdarahan pada hati, pembengkakan limpa danlimpa dan
ginjalginjal
 Di Indonesia tahun 2000 pada Kerapu Lumpur diDi Indonesia tahun 2000 pada Kerapu Lumpur di
Sumatera Utara (mort >80%)Sumatera Utara (mort >80%)
PencegahanPencegahan
 Seleksi induk bebas VNN dengan PCRSeleksi induk bebas VNN dengan PCR
 Mensucihamakan bak dan alat-alat untukMensucihamakan bak dan alat-alat untuk
pembenihanpembenihan
 Pemeriksaan larva yang baru menetasPemeriksaan larva yang baru menetas
dengan PCRdengan PCR
 Meningkatkan air masukMeningkatkan air masuk
 Pemberian antibiotikPemberian antibiotik
 Larva 1 ppmLarva 1 ppm
 Pembesaran 1 gram/kg pakanPembesaran 1 gram/kg pakan
 Membuang ikan yang sakit dari bakMembuang ikan yang sakit dari bak
pemeliharaanpemeliharaan
 Mengurangi stres selama pengangkutanMengurangi stres selama pengangkutan
 Kepadatan rendahKepadatan rendah
Untuk KJA :Untuk KJA :
Beli benih yang bebas dari VNNBeli benih yang bebas dari VNN
D. PENYAKIT JAMUR (FUNGI)D. PENYAKIT JAMUR (FUNGI)
Ciri Umum Jamur :
 Eukariotik, nonmotil, nonklorofil, uni atau
multiseluler
 Memiliki nukleus, mitokondria, 70s dan 80s
ribosom
 Plasma membran mengandung ergosterol
 Dinding sel tersusun atas kitin, glukan,
mannans dan polisakarida
 Ukurannya lebih besar dari bakteri
 Membutuhkan nutrisi yang sederhana
Jamur IchtyophoniasisJamur Ichtyophoniasis
 Disebabkan olehDisebabkan oleh Ichthyphonus hoferiIchthyphonus hoferi
(sinonim(sinonim Ichthyosporidium hoferiIchthyosporidium hoferi))
 Bentuk bulat atau ovalBentuk bulat atau oval
 Interseluler dalam organ hostInterseluler dalam organ host
 Endemik di daerah subtropis (range suhuEndemik di daerah subtropis (range suhu
3-203-20oo
C, suhu optimum 10C, suhu optimum 10oo
C)C)
 Menyerang ikan air tawar dan air lautMenyerang ikan air tawar dan air laut
 Ditularkan secara oral (spora yangDitularkan secara oral (spora yang
tertelan)tertelan)
Daur hidupDaur hidup
Plasmodia (0,2-2Plasmodia (0,2-2
mm)mm)hyphaehyphae
coenocytic (lebar 7-15coenocytic (lebar 7-15
µm)µm)jamur berfilamenjamur berfilamen
(lebar 2-3 µm)(lebar 2-3 µm)sporaspora
(clamydospora)(clamydospora)endocendoc
onidia (onidia (∅∅1,4-4 µm)1,4-4 µm) Spora Ichthyphonus
Gejala klinis (internal)Gejala klinis (internal)
 Hyphae tidak tampak dari luarHyphae tidak tampak dari luar
 Dapat menyerang sampai 70% dari populasiDapat menyerang sampai 70% dari populasi
 Ada luka kelabu sampai putih pada organAda luka kelabu sampai putih pada organ
 Organ atropiOrgan atropi
 Adanya nodul kecil yang merupakan kista padaAdanya nodul kecil yang merupakan kista pada
organ, terutama heparorgan, terutama hepar
 Pembengkakanorgan berbentuk granul, permukaanPembengkakanorgan berbentuk granul, permukaan
organ yang demikian nampak kasarorgan yang demikian nampak kasar
 HepatomegalyHepatomegaly
 Sirosis jaringanSirosis jaringan
 Lesi karena nekrosisLesi karena nekrosis
 Hiperpigmentasi pada kulitHiperpigmentasi pada kulit
 Ascite formationAscite formation
 Pembengkakan bagian perutPembengkakan bagian perut
IchthyoponiasisIchthyoponiasis
Kista
Ichthyphonus hoferiIchthyphonus hoferi
Kista
Pada otot
PengendalianPengendalian
 Tidak menggunakan ikan yang terinfeksiTidak menggunakan ikan yang terinfeksi
sebagai pakansebagai pakan
 Memusnahkan ikan terinfeksiMemusnahkan ikan terinfeksi
 Disinfeksi dengan pengapuran, klorin (200Disinfeksi dengan pengapuran, klorin (200
mg/l), MG(2900 mg/l)mg/l), MG(2900 mg/l)
Suatu sediaan yang terdiri dari zat aktif atau campuran zat
aktif dengan zat pembawa yang diformulasikan dan diproduksi
serta dikemas sedemikian rupa untuk diaplikasikan kepada ikan
dan /atau media lingkungannya dan/atau produknya dengan
tujuan untuk pengobatan, pencegahan, diagnosa penyakit,
peningkatan produksi serta perbaikan tampilan.
DEFINISI
“teknis”:
-PENGOBATAN PENYAKIT
-PENCEGAHAN PENYAKIT
-PENINGKATAN PRODUKSI
-PERBAIKAN TAMPILAN
-DIAGNOSA
-PEMBANTU PROSESING
Tujuan Penggunaan:
-Senyawa Kimia
-Bahan Alami
-Mikroorganisme
-Bagian Mikro
Organisme
-Cairan Tubuh
-Vaksin
-Antisera
-Antigen
-Toxoid
-Diagnostik
-dsb
-Antibiotik
-Anthelmintik
-Antiparasit
-Vitamin,
mineral
-Diagnostik
-dsb
- Obat ikan harus aman, berkhasiat dan- Obat ikan harus aman, berkhasiat dan
terjamin mutunyaterjamin mutunya
- Pemberian harus sesuai dengan aturan- Pemberian harus sesuai dengan aturan
dan tata cara penggunaaanyadan tata cara penggunaaanya
KONSEP PENGGUNAAN
OBAT IKAN YANG BAIK
Pemilihan jenis obat
-Dosis : Jumlah
Interval
Lamanya
-Rute pemberian
-Prosedur
Monitoring:
-Indikator efektifitas
- Hasil Pengobatan
(Target + Lingkungan)
Tujuan Penggunaan :
- Pengobatan penyakit
- Pencegahan penyakit
- Peningkatan produksi
- Perbaikan tampilan
-Pembantu Diagnosa
- Pembantu prosesing
-Diagnosa
-Pemeriksaan kondisi target/
lingkungan
-Pertimbangan keamanan,
efektifitas dan profit
Obat ikan
yang bermutu
Pemberian obat yang
sesuai dengan aturan dan
tatacara penggunaannya
Lingk/Media
Pekerja
Konsumen
Lingkungan
Ikan
Patogen
Organ/Tissue
Tubuh
Added Value
Min. Req.
Obat yang telah dibuktikan keamanan dan
khasiatnya serta telah diuji mutunya dan
dinyatakan memenuhi persyaratan yang
berlaku bagi obat tersebut.
OBAT YANG BERMUTU
MUTU OBAT IKAN
-Mutu Bahan Zat Aktif dan Zat Pembawa
-Cara Pembuatan (GMP)
-Cara Penyimpanan dan Transportasi
-Pengawasan Mutu
-Tata cara penggunaan
BERHUBUNGAN ERAT DENGAN :
A. PERENDAMAN
CELUP
MANDI (SHORT BATH)
RENDAM
B. ORAL (SELAGI IKAN MASIH MAU MAKAN)
JUMLAH OBAT RELATIF LEBIH SEDIKIT
EFEK NEGATIF KE LINGKUNGAN – KECIL
DAPAT DIAPLIKASIKAN UNTUK KJA
C. APLIKASI LANGSUNG
INJEKSI, OLES, POWDER/BEDAK
Contoh obat ikan illegal diContoh obat ikan illegal di lapangan:lapangan:
11 FISH SEPTIKFISH SEPTIK
22 FISH POWERFISH POWER
33 SUPER QOBIESUPER QOBIE
44 SUPER - ICHSUPER - ICH
55 FISH STABILIZERFISH STABILIZER
66 D-BIO MAXD-BIO MAX
77 GRO FISHGRO FISH
88 OCEAN FREE (ERBAL Treatment)OCEAN FREE (ERBAL Treatment)
99 SUPER PH - UPSUPER PH - UP
1010 FISH JENONKFISH JENONK
1111 SUPER PRO FISH-PSUPER PRO FISH-P
1212 TOP FISH-PTOP FISH-P
1313 PACIFIC PRO-TECH SUPERPACIFIC PRO-TECH SUPER
1414 PACIFIC PRO-TECH EXTRA STRONGPACIFIC PRO-TECH EXTRA STRONG
1515 NUTRI FISHNUTRI FISH
1616 HOLICO BIONICHOLICO BIONIC
1717 SHRIMP HEALTHSHRIMP HEALTH
1818 BIO - ONBIO - ON
1919 GREEN CANOPY (Hormon Organik)GREEN CANOPY (Hormon Organik)
2020 GREEN CANOPY (Suplemen Organik)GREEN CANOPY (Suplemen Organik)
2121 PRE VITA - FISH-PPRE VITA - FISH-P
OBAT OBAT YANG DILARANG :
 Chloramphenicol
 Nitrofuran (termasuk Furazolidone)
 Ronidozol
 Dapson
 Cholichicin
 Chlorpromazon
 Chloroform
 Dimetildazol
 Metronidazol
PENCEGAHAH PENYAKITPENCEGAHAH PENYAKIT
1.1. MMenggunakan benih yang bebas penyakit (parasit,enggunakan benih yang bebas penyakit (parasit,
bakteri, virus)bakteri, virus)
2.2. MMempertahankan kualitas air tetap baikempertahankan kualitas air tetap baik
3.3. MMencegah menyebarnya organisme penyebab penyakitencegah menyebarnya organisme penyebab penyakit
dari bak pemeliharaan yang satu ke bak pemeliharaandari bak pemeliharaan yang satu ke bak pemeliharaan
yang lain.yang lain.
4.4. PPada saat benih datang, lakukan tindakan :ada saat benih datang, lakukan tindakan :
 penyortiran, apabila ada ikan yang luka segerapenyortiran, apabila ada ikan yang luka segera
pisahkan dan lakukan perendaman dengan airpisahkan dan lakukan perendaman dengan air
tawar atau antiseptiktawar atau antiseptik
 karantina, apabila ikan yang menunjukkan gejalakarantina, apabila ikan yang menunjukkan gejala
sakitsakit
5.5. Selama masa pemeliharaanSelama masa pemeliharaan ::
 Selalu memonitor kesehatan ikan danSelalu memonitor kesehatan ikan dan
lingkungan/kualitas air.lingkungan/kualitas air.
 Menggunakan padat tebar yang sesuai ukuran ikanMenggunakan padat tebar yang sesuai ukuran ikan
karena kepadatan yang tinggi ikan mudahkarena kepadatan yang tinggi ikan mudah
terserang penyakit, stress.terserang penyakit, stress.
 Melakukan grading secara rutin untuk menghindariMelakukan grading secara rutin untuk menghindari
kanibalisme dan kompetisi pakan.kanibalisme dan kompetisi pakan.
 Pemberian pakan yang cukup, baik mutu, ukuranPemberian pakan yang cukup, baik mutu, ukuran
maupun jumlahnya, baik berupa pellet maupunmaupun jumlahnya, baik berupa pellet maupun
ikan rucah. Pemberian ikan rucah sebaiknyaikan rucah. Pemberian ikan rucah sebaiknya
ditambah vitamin serta mineral mix.ditambah vitamin serta mineral mix.
 Melakukan manajemen penggantian jaring secaraMelakukan manajemen penggantian jaring secara
rutinrutin
 Melakukan manajemen penggantian air yang baikMelakukan manajemen penggantian air yang baik
apabila ikan dipelihara dalam bak/tambakapabila ikan dipelihara dalam bak/tambak
 mengurangi penanganan yang kasarmengurangi penanganan yang kasar
6.6. Tidak membuang sampah/limbah organik di sekitarTidak membuang sampah/limbah organik di sekitar
lokasi budidayalokasi budidaya
7.7. Melakukan pemindahanMelakukan pemindahan KJAKJA secara periodik. Sisa pakansecara periodik. Sisa pakan
dan kotoran ikan dalam jangka waktu tertentu akandan kotoran ikan dalam jangka waktu tertentu akan
menumpuk di dasar perairan akibat kegiatan budidayamenumpuk di dasar perairan akibat kegiatan budidaya
sehingga dapat menjadi sumber pencemar dansehingga dapat menjadi sumber pencemar dan
penyakit. KJA disarankan untuk digeser ke tempat lainpenyakit. KJA disarankan untuk digeser ke tempat lain
walaupun dalam satu kawasan budidaya setiap 3-4walaupun dalam satu kawasan budidaya setiap 3-4
tahun sekali.tahun sekali.
8.8. Penambahan vitamin C/multivitamin, imunostimulan,Penambahan vitamin C/multivitamin, imunostimulan,
probiotik pada pakan, serta penggunaan vaksin. Hal iniprobiotik pada pakan, serta penggunaan vaksin. Hal ini
dilakukan guna memberikan daya tahan dan dayadilakukan guna memberikan daya tahan dan daya
kekebalan pada ikan agar terhindar dari penyakit.kekebalan pada ikan agar terhindar dari penyakit.
9.9. Penerapan bio-securityPenerapan bio-security
Kunci dari
semua itu
adalah :
BIOSECURITY
Pengendalian dan penanggulangan hama penyakit ikan
Pengendalian dan penanggulangan hama penyakit ikan

Contenu connexe

Tendances

Ppt pertumbuhan ikan firman ahyuda
Ppt pertumbuhan ikan firman ahyudaPpt pertumbuhan ikan firman ahyuda
Ppt pertumbuhan ikan firman ahyuda
firmanahyuda
 
Fisiologi hewan air
Fisiologi hewan air Fisiologi hewan air
Fisiologi hewan air
Aguss Aja
 

Tendances (20)

Keramba Jaring Tancap / Keramba Dasar
Keramba Jaring Tancap / Keramba DasarKeramba Jaring Tancap / Keramba Dasar
Keramba Jaring Tancap / Keramba Dasar
 
Update Penyakit Udang dan Penganannya
Update Penyakit Udang dan PenganannyaUpdate Penyakit Udang dan Penganannya
Update Penyakit Udang dan Penganannya
 
1 pendahuluan
1 pendahuluan1 pendahuluan
1 pendahuluan
 
Kebiasaan dan cara memakan ikan
Kebiasaan dan cara memakan ikanKebiasaan dan cara memakan ikan
Kebiasaan dan cara memakan ikan
 
1 4 seleksi induk ikan
1 4 seleksi induk ikan1 4 seleksi induk ikan
1 4 seleksi induk ikan
 
BDPP_Pertemuan 5 dan 6 ekologi akuakultur
BDPP_Pertemuan 5 dan 6  ekologi akuakulturBDPP_Pertemuan 5 dan 6  ekologi akuakultur
BDPP_Pertemuan 5 dan 6 ekologi akuakultur
 
Biologi Perikanan Kebiasaan Makan Ikan
Biologi Perikanan Kebiasaan Makan IkanBiologi Perikanan Kebiasaan Makan Ikan
Biologi Perikanan Kebiasaan Makan Ikan
 
Pakan ikan
Pakan ikanPakan ikan
Pakan ikan
 
Mengoptimalkan peran mikroba dalam akuakultur
Mengoptimalkan peran mikroba dalam akuakulturMengoptimalkan peran mikroba dalam akuakultur
Mengoptimalkan peran mikroba dalam akuakultur
 
Ppt pertumbuhan ikan firman ahyuda
Ppt pertumbuhan ikan firman ahyudaPpt pertumbuhan ikan firman ahyuda
Ppt pertumbuhan ikan firman ahyuda
 
Sistem pngolahan perikanan
Sistem pngolahan perikananSistem pngolahan perikanan
Sistem pngolahan perikanan
 
Fisiologi hewan air
Fisiologi hewan air Fisiologi hewan air
Fisiologi hewan air
 
Fitoplankton
FitoplanktonFitoplankton
Fitoplankton
 
SPO pembesaran litopenaeus vannamei
SPO pembesaran litopenaeus vannameiSPO pembesaran litopenaeus vannamei
SPO pembesaran litopenaeus vannamei
 
Romi novriadi pengendalian hama dan penyakit ikan
Romi novriadi pengendalian hama dan penyakit ikanRomi novriadi pengendalian hama dan penyakit ikan
Romi novriadi pengendalian hama dan penyakit ikan
 
Sistem imunitas ikan
Sistem imunitas ikanSistem imunitas ikan
Sistem imunitas ikan
 
PENGELOLAAN KUALITAS AIR PADA BUDIDAYA UDANG VANNAMEI
PENGELOLAAN KUALITAS AIR PADA BUDIDAYA UDANG VANNAMEIPENGELOLAAN KUALITAS AIR PADA BUDIDAYA UDANG VANNAMEI
PENGELOLAAN KUALITAS AIR PADA BUDIDAYA UDANG VANNAMEI
 
1 kultur pakan alami
1 kultur pakan alami1 kultur pakan alami
1 kultur pakan alami
 
Planktonologi
PlanktonologiPlanktonologi
Planktonologi
 
Pembesaran ikan
Pembesaran ikanPembesaran ikan
Pembesaran ikan
 

Similaire à Pengendalian dan penanggulangan hama penyakit ikan

Zoonosis Pada Hewan Peliharaan dan Cara Pencegahannya - World Zoonosis Day, D...
Zoonosis Pada Hewan Peliharaan dan Cara Pencegahannya - World Zoonosis Day, D...Zoonosis Pada Hewan Peliharaan dan Cara Pencegahannya - World Zoonosis Day, D...
Zoonosis Pada Hewan Peliharaan dan Cara Pencegahannya - World Zoonosis Day, D...
Tata Naipospos
 
DAF 4343 T5 - SIMPTOM PENYAKIT TERNAKAN.pptx
DAF 4343 T5 - SIMPTOM PENYAKIT TERNAKAN.pptxDAF 4343 T5 - SIMPTOM PENYAKIT TERNAKAN.pptx
DAF 4343 T5 - SIMPTOM PENYAKIT TERNAKAN.pptx
ArmizaAmir
 
Peran Veteriner Dalam Pengendalian Zoonosis Berbasis One Health - Sekolah Keb...
Peran Veteriner Dalam Pengendalian Zoonosis Berbasis One Health - Sekolah Keb...Peran Veteriner Dalam Pengendalian Zoonosis Berbasis One Health - Sekolah Keb...
Peran Veteriner Dalam Pengendalian Zoonosis Berbasis One Health - Sekolah Keb...
Tata Naipospos
 

Similaire à Pengendalian dan penanggulangan hama penyakit ikan (20)

Pedoman penyakit ikan laut
Pedoman penyakit ikan lautPedoman penyakit ikan laut
Pedoman penyakit ikan laut
 
pengendalian hama penyakit untuk ikan .ppt
pengendalian hama penyakit untuk ikan .pptpengendalian hama penyakit untuk ikan .ppt
pengendalian hama penyakit untuk ikan .ppt
 
Balai Budidaya laut Batam
Balai Budidaya laut BatamBalai Budidaya laut Batam
Balai Budidaya laut Batam
 
97324197 parasit
97324197 parasit97324197 parasit
97324197 parasit
 
Peningkatan higyene dan sanitasi ttupm
Peningkatan higyene dan sanitasi ttupmPeningkatan higyene dan sanitasi ttupm
Peningkatan higyene dan sanitasi ttupm
 
KPKP 2214 Keracunan Makanan
KPKP 2214 Keracunan Makanan KPKP 2214 Keracunan Makanan
KPKP 2214 Keracunan Makanan
 
Pengendalian_Penyakit_ppt.ppt
Pengendalian_Penyakit_ppt.pptPengendalian_Penyakit_ppt.ppt
Pengendalian_Penyakit_ppt.ppt
 
pengendalian-penyakit1.ppt
pengendalian-penyakit1.pptpengendalian-penyakit1.ppt
pengendalian-penyakit1.ppt
 
Penyehatan Makmin A
Penyehatan Makmin APenyehatan Makmin A
Penyehatan Makmin A
 
Zoonosis Vanda Delima Warno Putri
Zoonosis Vanda Delima Warno PutriZoonosis Vanda Delima Warno Putri
Zoonosis Vanda Delima Warno Putri
 
Budidaya Ikan bawal
Budidaya Ikan bawalBudidaya Ikan bawal
Budidaya Ikan bawal
 
Zoonosis Pada Hewan Peliharaan dan Cara Pencegahannya - World Zoonosis Day, D...
Zoonosis Pada Hewan Peliharaan dan Cara Pencegahannya - World Zoonosis Day, D...Zoonosis Pada Hewan Peliharaan dan Cara Pencegahannya - World Zoonosis Day, D...
Zoonosis Pada Hewan Peliharaan dan Cara Pencegahannya - World Zoonosis Day, D...
 
DAF 4343 T5 - SIMPTOM PENYAKIT TERNAKAN.pptx
DAF 4343 T5 - SIMPTOM PENYAKIT TERNAKAN.pptxDAF 4343 T5 - SIMPTOM PENYAKIT TERNAKAN.pptx
DAF 4343 T5 - SIMPTOM PENYAKIT TERNAKAN.pptx
 
Peran Veteriner Dalam Pengendalian Zoonosis Berbasis One Health - Sekolah Keb...
Peran Veteriner Dalam Pengendalian Zoonosis Berbasis One Health - Sekolah Keb...Peran Veteriner Dalam Pengendalian Zoonosis Berbasis One Health - Sekolah Keb...
Peran Veteriner Dalam Pengendalian Zoonosis Berbasis One Health - Sekolah Keb...
 
Bioteknologi dalam bidang pertanian
Bioteknologi dalam bidang pertanianBioteknologi dalam bidang pertanian
Bioteknologi dalam bidang pertanian
 
Perdagangan dan Budaya Memelihara Satwa Non Native - Haryono
Perdagangan dan Budaya Memelihara Satwa Non Native - HaryonoPerdagangan dan Budaya Memelihara Satwa Non Native - Haryono
Perdagangan dan Budaya Memelihara Satwa Non Native - Haryono
 
Kontaminasi Makanan
Kontaminasi MakananKontaminasi Makanan
Kontaminasi Makanan
 
Daf 3323 topik 1 faktor penyakit
Daf 3323 topik 1  faktor penyakitDaf 3323 topik 1  faktor penyakit
Daf 3323 topik 1 faktor penyakit
 
Giardiasis presentasi
Giardiasis presentasiGiardiasis presentasi
Giardiasis presentasi
 
DAMPAK KESEHATAN
DAMPAK KESEHATANDAMPAK KESEHATAN
DAMPAK KESEHATAN
 

Plus de Ministry of Marine Affairs and Fisheries, Republic of Indonesia

Romi novriadi balai perikanan budidaya laut batam idea abaout graduated school
Romi novriadi balai perikanan budidaya laut batam idea abaout graduated schoolRomi novriadi balai perikanan budidaya laut batam idea abaout graduated school
Romi novriadi balai perikanan budidaya laut batam idea abaout graduated school
Ministry of Marine Affairs and Fisheries, Republic of Indonesia
 
Identifikasi keberadaan nervous necrosis virus dan iridovirus pada budidaya i...
Identifikasi keberadaan nervous necrosis virus dan iridovirus pada budidaya i...Identifikasi keberadaan nervous necrosis virus dan iridovirus pada budidaya i...
Identifikasi keberadaan nervous necrosis virus dan iridovirus pada budidaya i...
Ministry of Marine Affairs and Fisheries, Republic of Indonesia
 
Effect of diets containing fish protein hydrolisates on growth and immune per...
Effect of diets containing fish protein hydrolisates on growth and immune per...Effect of diets containing fish protein hydrolisates on growth and immune per...
Effect of diets containing fish protein hydrolisates on growth and immune per...
Ministry of Marine Affairs and Fisheries, Republic of Indonesia
 
Balai perikanan budidaya laut batam Identifikasi keberadaan Nervous Necrosis ...
Balai perikanan budidaya laut batam Identifikasi keberadaan Nervous Necrosis ...Balai perikanan budidaya laut batam Identifikasi keberadaan Nervous Necrosis ...
Balai perikanan budidaya laut batam Identifikasi keberadaan Nervous Necrosis ...
Ministry of Marine Affairs and Fisheries, Republic of Indonesia
 
Romi novriadi pemantauan kesehatan ikan dan lingkungan pancur tower 22 april ...
Romi novriadi pemantauan kesehatan ikan dan lingkungan pancur tower 22 april ...Romi novriadi pemantauan kesehatan ikan dan lingkungan pancur tower 22 april ...
Romi novriadi pemantauan kesehatan ikan dan lingkungan pancur tower 22 april ...
Ministry of Marine Affairs and Fisheries, Republic of Indonesia
 
Implementasi blue economy untuk kepri
Implementasi blue economy untuk kepriImplementasi blue economy untuk kepri
Studi komparasi dan dampak hasil keputusan gugatan perdata pencemaran lingkun...
Studi komparasi dan dampak hasil keputusan gugatan perdata pencemaran lingkun...Studi komparasi dan dampak hasil keputusan gugatan perdata pencemaran lingkun...
Studi komparasi dan dampak hasil keputusan gugatan perdata pencemaran lingkun...
Ministry of Marine Affairs and Fisheries, Republic of Indonesia
 
Pemantauan usaha budidaya, penyakit dan kualitas lingkungan di pulau nguan
Pemantauan usaha budidaya, penyakit dan kualitas lingkungan di pulau nguanPemantauan usaha budidaya, penyakit dan kualitas lingkungan di pulau nguan
Pemantauan usaha budidaya, penyakit dan kualitas lingkungan di pulau nguan
Ministry of Marine Affairs and Fisheries, Republic of Indonesia
 
Identifikasi kualitas lingkungan dan keragaan budidaya di desa tanjung banon,...
Identifikasi kualitas lingkungan dan keragaan budidaya di desa tanjung banon,...Identifikasi kualitas lingkungan dan keragaan budidaya di desa tanjung banon,...
Identifikasi kualitas lingkungan dan keragaan budidaya di desa tanjung banon,...
Ministry of Marine Affairs and Fisheries, Republic of Indonesia
 
Aquaherb conditioners the silver bullet for asian seabass and silver pompnao ...
Aquaherb conditioners the silver bullet for asian seabass and silver pompnao ...Aquaherb conditioners the silver bullet for asian seabass and silver pompnao ...
Aquaherb conditioners the silver bullet for asian seabass and silver pompnao ...
Ministry of Marine Affairs and Fisheries, Republic of Indonesia
 
Immunostimulation effects of herbal bio conditioners on tiger grouper against...
Immunostimulation effects of herbal bio conditioners on tiger grouper against...Immunostimulation effects of herbal bio conditioners on tiger grouper against...
Immunostimulation effects of herbal bio conditioners on tiger grouper against...
Ministry of Marine Affairs and Fisheries, Republic of Indonesia
 

Plus de Ministry of Marine Affairs and Fisheries, Republic of Indonesia (20)

BASIC PRINCIPLES IN INTENSIVE FARMING SYSTEM: INDONESIA SCENARIO
BASIC PRINCIPLES IN INTENSIVE FARMING SYSTEM:  INDONESIA SCENARIOBASIC PRINCIPLES IN INTENSIVE FARMING SYSTEM:  INDONESIA SCENARIO
BASIC PRINCIPLES IN INTENSIVE FARMING SYSTEM: INDONESIA SCENARIO
 
Teknik formulasi pakan ikan dan udang
Teknik formulasi pakan ikan dan udangTeknik formulasi pakan ikan dan udang
Teknik formulasi pakan ikan dan udang
 
Romi novriadi balai perikanan budidaya laut batam idea abaout graduated school
Romi novriadi balai perikanan budidaya laut batam idea abaout graduated schoolRomi novriadi balai perikanan budidaya laut batam idea abaout graduated school
Romi novriadi balai perikanan budidaya laut batam idea abaout graduated school
 
Identifikasi keberadaan nervous necrosis virus dan iridovirus pada budidaya i...
Identifikasi keberadaan nervous necrosis virus dan iridovirus pada budidaya i...Identifikasi keberadaan nervous necrosis virus dan iridovirus pada budidaya i...
Identifikasi keberadaan nervous necrosis virus dan iridovirus pada budidaya i...
 
Effect of diets containing fish protein hydrolisates on growth and immune per...
Effect of diets containing fish protein hydrolisates on growth and immune per...Effect of diets containing fish protein hydrolisates on growth and immune per...
Effect of diets containing fish protein hydrolisates on growth and immune per...
 
Balai perikanan budidaya laut batam Identifikasi keberadaan Nervous Necrosis ...
Balai perikanan budidaya laut batam Identifikasi keberadaan Nervous Necrosis ...Balai perikanan budidaya laut batam Identifikasi keberadaan Nervous Necrosis ...
Balai perikanan budidaya laut batam Identifikasi keberadaan Nervous Necrosis ...
 
Indahnya wisata pantai nongsa kota batam
Indahnya wisata pantai nongsa kota batamIndahnya wisata pantai nongsa kota batam
Indahnya wisata pantai nongsa kota batam
 
Romi novriadi pemantauan kesehatan ikan dan lingkungan pancur tower 22 april ...
Romi novriadi pemantauan kesehatan ikan dan lingkungan pancur tower 22 april ...Romi novriadi pemantauan kesehatan ikan dan lingkungan pancur tower 22 april ...
Romi novriadi pemantauan kesehatan ikan dan lingkungan pancur tower 22 april ...
 
Implementasi blue economy untuk kepri
Implementasi blue economy untuk kepriImplementasi blue economy untuk kepri
Implementasi blue economy untuk kepri
 
Immunostimulation effects of herbal bio conditioners on tiger grouper (e. fu...
Immunostimulation effects of herbal bio  conditioners on tiger grouper (e. fu...Immunostimulation effects of herbal bio  conditioners on tiger grouper (e. fu...
Immunostimulation effects of herbal bio conditioners on tiger grouper (e. fu...
 
Studi komparasi dan dampak hasil keputusan gugatan perdata pencemaran lingkun...
Studi komparasi dan dampak hasil keputusan gugatan perdata pencemaran lingkun...Studi komparasi dan dampak hasil keputusan gugatan perdata pencemaran lingkun...
Studi komparasi dan dampak hasil keputusan gugatan perdata pencemaran lingkun...
 
Pemantauan usaha budidaya, penyakit dan kualitas lingkungan di pulau nguan
Pemantauan usaha budidaya, penyakit dan kualitas lingkungan di pulau nguanPemantauan usaha budidaya, penyakit dan kualitas lingkungan di pulau nguan
Pemantauan usaha budidaya, penyakit dan kualitas lingkungan di pulau nguan
 
Balai perikanan budidaya laut batam
Balai perikanan budidaya laut batamBalai perikanan budidaya laut batam
Balai perikanan budidaya laut batam
 
Balai perikanan budidaya laut batam
Balai perikanan budidaya laut batamBalai perikanan budidaya laut batam
Balai perikanan budidaya laut batam
 
Identifikasi kualitas lingkungan dan keragaan budidaya di desa tanjung banon,...
Identifikasi kualitas lingkungan dan keragaan budidaya di desa tanjung banon,...Identifikasi kualitas lingkungan dan keragaan budidaya di desa tanjung banon,...
Identifikasi kualitas lingkungan dan keragaan budidaya di desa tanjung banon,...
 
Kajian respon kekebalan tubuh dan pertumbuhankakap putih
Kajian respon kekebalan tubuh dan pertumbuhankakap putihKajian respon kekebalan tubuh dan pertumbuhankakap putih
Kajian respon kekebalan tubuh dan pertumbuhankakap putih
 
Pemantauan kawasan budidaya dan kesehatan ikan dan lingkungan di selat nenek,...
Pemantauan kawasan budidaya dan kesehatan ikan dan lingkungan di selat nenek,...Pemantauan kawasan budidaya dan kesehatan ikan dan lingkungan di selat nenek,...
Pemantauan kawasan budidaya dan kesehatan ikan dan lingkungan di selat nenek,...
 
Aquaherb conditioners the silver bullet for asian seabass and silver pompnao ...
Aquaherb conditioners the silver bullet for asian seabass and silver pompnao ...Aquaherb conditioners the silver bullet for asian seabass and silver pompnao ...
Aquaherb conditioners the silver bullet for asian seabass and silver pompnao ...
 
Presentasi kelompok II diklat Pengendali Hama dan Penyakit Ikan (PHPI) kunjun...
Presentasi kelompok II diklat Pengendali Hama dan Penyakit Ikan (PHPI) kunjun...Presentasi kelompok II diklat Pengendali Hama dan Penyakit Ikan (PHPI) kunjun...
Presentasi kelompok II diklat Pengendali Hama dan Penyakit Ikan (PHPI) kunjun...
 
Immunostimulation effects of herbal bio conditioners on tiger grouper against...
Immunostimulation effects of herbal bio conditioners on tiger grouper against...Immunostimulation effects of herbal bio conditioners on tiger grouper against...
Immunostimulation effects of herbal bio conditioners on tiger grouper against...
 

Dernier

PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
dpp11tya
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
novibernadina
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
JarzaniIsmail
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
ssuser35630b
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
IvvatulAini
 

Dernier (20)

CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxTEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptxPelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
 

Pengendalian dan penanggulangan hama penyakit ikan

  • 1. Pengendalian dan Penanggulangan Hama Penyakit Ikan Pengendalian dan Penanggulangan Hama Penyakit Ikan Oleh :Oleh : ROMI NOVRIADI, S.Pd.Kim, M.Sc BALAI PERIKANAN BUDIDAYA LAUT BATAM E-mail : Romi_bbl@yahoo.co.id
  • 2. ♦ Potensi perikanan sangat besar: • budidaya laut: 10 juta ha • budidaya udang: 4 juta ha • budidaya air tawar: 55 juta ha PendahuluanPendahuluan ♦ Lingkungan & Penyakit merupakan kendala utama. Kerugian akibat serangan penyakit: 1. Lernaea cyprinacea : 1970 = $ 740.000 2. Penyakit borok ikan mas (EUS) : 1980-1983 = $ 100.000/th 3. Bercak putih pada udang (WSSV) : 1990-kini = $ 300.000/th 4. Koi herpesvirus (KHV) : 2002-kini = $10.000.000  Sistem managemen kesehatan ikan
  • 3. Pemahaman UmumPemahaman Umum Uji laboratorium sangatlah pentingUji laboratorium sangatlah penting untuk melakukan diagnosa penyakituntuk melakukan diagnosa penyakit ikan dengan tepatikan dengan tepat Konsep Dasar Pathogen Lingk. Inang Penyakit Berbagai penyakit baik yang bersifatBerbagai penyakit baik yang bersifat cepat menyebar ataupun tidak terdapatcepat menyebar ataupun tidak terdapat pada makhluk akuatikpada makhluk akuatik Interaksi yang terjadi antara inang,Interaksi yang terjadi antara inang, patogen dan lingkungan pada akhirnyapatogen dan lingkungan pada akhirnya akan menimbulkan penyakitakan menimbulkan penyakit Data penyebaran penyakit InfeksiusData penyebaran penyakit Infeksius terutama penyakit eksotik sangatlahterutama penyakit eksotik sangatlah penting.penting. Hasil analisa negatif dapat samaHasil analisa negatif dapat sama pentingnya dengan hasil positifpentingnya dengan hasil positif Kondisi Ikan yang bersifat pembawaKondisi Ikan yang bersifat pembawa penyakit tersembunyi :penyakit tersembunyi : 1.1. Virus, bakteri, protozoa, metazoaVirus, bakteri, protozoa, metazoa 2.2. Secara klinis normalSecara klinis normal 3.3. Tantangan diagnosaTantangan diagnosa 4.4. Dampak dari serangan penyakitDampak dari serangan penyakit
  • 4. Hubungan ikan, patogen dan lingkunganHubungan ikan, patogen dan lingkungan diatas juga dapat digambarkandiatas juga dapat digambarkan menggunakan persamaan semimenggunakan persamaan semi kuantitatif sebagai berikut:kuantitatif sebagai berikut: D = H + P + SD = H + P + S 22 Dimana :Dimana : D adalah Penyakit yang munculD adalah Penyakit yang muncul H adalah Host / Inang / IkanH adalah Host / Inang / Ikan P adalah PathogenP adalah Pathogen SS 22 adalah Stress yang disebabkanadalah Stress yang disebabkan FaktorFaktor LingkunganLingkungan
  • 5. HAMA DAN PENYAKIT IKANHAMA DAN PENYAKIT IKAN Hama adalah organismeHama adalah organisme pengganggu yang dapatpengganggu yang dapat memangsa, membunuh danmemangsa, membunuh dan mempengaruhi produktivitasmempengaruhi produktivitas ikan, baik secara langsungikan, baik secara langsung maupun secara bertahap.maupun secara bertahap. Hama bersifat sebagaiHama bersifat sebagai organisma yang memangsaorganisma yang memangsa (predator), perusak dan(predator), perusak dan kompetitor (penyaing). Sebagaikompetitor (penyaing). Sebagai predator (organisme pemangsa),predator (organisme pemangsa),
  • 6. PENYAKIT IKANPENYAKIT IKAN Penyakit adalahPenyakit adalah terganggunyaterganggunya kesehatan ikankesehatan ikan yang diakibatkanyang diakibatkan oleh berbagaioleh berbagai sebab yang dapatsebab yang dapat mematikan ikan.mematikan ikan.
  • 7. Gejala Umum Ikan Sakit :Gejala Umum Ikan Sakit :  SSuka menyendiriuka menyendiri  Produksi lendir berlebihanProduksi lendir berlebihan  MMenggosok-gosokkan badan ke jaring/ dinding dan dasarenggosok-gosokkan badan ke jaring/ dinding dan dasar bakbak  NNafsu makan menurunafsu makan menurun  WWarna tubuh berubah menjadi lebih gelap (gejala ikan yangarna tubuh berubah menjadi lebih gelap (gejala ikan yang stressstress))  GGerakan renang tidak beraturan, melayang, berlindung dibalikerakan renang tidak beraturan, melayang, berlindung dibalik suatu objek, berputar dan akhirnya hilang keseimbangansuatu objek, berputar dan akhirnya hilang keseimbangan  KKemerahan di sekitar mulut, tutup insang, pangkal sirip atauemerahan di sekitar mulut, tutup insang, pangkal sirip atau permukaan kulitpermukaan kulit  LLuka pada permukaan tubuhuka pada permukaan tubuh  AAnatomi (bentuk tubuh) tidak normalnatomi (bentuk tubuh) tidak normal  PPertumbuhan lambatertumbuhan lambat
  • 8. Dampak Infeksi PenyakitDampak Infeksi Penyakit ::  NNilai konversi pakan (FCR) tinggiilai konversi pakan (FCR) tinggi  WWarna berubaharna berubah  KKerdil/tumbuh lambat dan perlu waktuerdil/tumbuh lambat dan perlu waktu pemeliharaan yang lamapemeliharaan yang lama  AApabila penyebab penyakit belum dapatpabila penyebab penyakit belum dapat diatasi, akan terjadi kematiandiatasi, akan terjadi kematian
  • 9. Penularan PenyakitPenularan Penyakit VertikalVertikal :: ditransfer oleh induk keditransfer oleh induk ke anak melalui sperma atauanak melalui sperma atau telurtelur HorizontalHorizontal :: melalui air, pakan alamimelalui air, pakan alami /pakan segar/pakan/pakan segar/pakan buatan, organisme lainbuatan, organisme lain yang terdapat dalam mediayang terdapat dalam media pemeliharaanpemeliharaan
  • 10. INFEKSI NON INFEKSI PENYAKIT 1) BAKTERI 2) VIRUS 3) FUNGI 4) PARASIT 1) BERHUBUNGAN DG PAKAN 2) BERHUBUNGAN DG KUALITAS AIR/ LINGKUNGAN 3) KELAINAN GENETIK & TUMOR
  • 11. Penyakit Non InfeksiPenyakit Non Infeksi Akibat Mal NutrisiAkibat Mal Nutrisi
  • 12. Akibat Kesalahan PenangananAkibat Kesalahan Penanganan (Penyakit Non-Infeksi)(Penyakit Non-Infeksi)
  • 13. Akibat Lingkungan / Kualitas Air yang burukAkibat Lingkungan / Kualitas Air yang buruk (Penyakit Non-Infeksi)(Penyakit Non-Infeksi)
  • 14. Beberapa Kasus Kematian IkanBeberapa Kasus Kematian Ikan Akibat Lingkungan Yang BurukAkibat Lingkungan Yang Buruk 1.1. Kematian ikan di BatuKematian ikan di Batu Licin (Tahun 2006)Licin (Tahun 2006) 2.2. Kematian ikan di SelatKematian ikan di Selat Los-Senggarang,Los-Senggarang, akibat dampakakibat dampak penambangan bauksitpenambangan bauksit (Tahun 2009)(Tahun 2009)
  • 16. A. PENYAKIT PARASITIKA. PENYAKIT PARASITIK  Parasit : organisme yang hidup pada organisme lainParasit : organisme yang hidup pada organisme lain dan mendapat keuntungan dari hasil simbiosenyadan mendapat keuntungan dari hasil simbiosenya sedangkan inang dirugikansedangkan inang dirugikan  Jumlah dan jenisnya sangat banyakJumlah dan jenisnya sangat banyak  Dalam jumlah sedikit masih bisa ditoleransiDalam jumlah sedikit masih bisa ditoleransi  Mempengaruhi kondisi fisiologis ikanMempengaruhi kondisi fisiologis ikan  Patogenitas masing-masing parasit berbeda-bedaPatogenitas masing-masing parasit berbeda-beda tergantung host nyatergantung host nya  Umumnya memiliki siklus hidup langsung tanpa adaUmumnya memiliki siklus hidup langsung tanpa ada inang perantarainang perantara  Menimbulkan dampak langsung atau tidak langsungMenimbulkan dampak langsung atau tidak langsung terhadap hewan budidayaterhadap hewan budidaya  Perlu melakukan kontrolPerlu melakukan kontrol
  • 17. Cara penularan penyakit parasitik :Cara penularan penyakit parasitik :  Melalui airMelalui air, yaitu apabila kita menggunakan air yang telah, yaitu apabila kita menggunakan air yang telah tercemar oleh bibit penyakit maupun parasit, maka biasanyatercemar oleh bibit penyakit maupun parasit, maka biasanya ikan yang dipelihara akan segera terserang penyakit atauikan yang dipelihara akan segera terserang penyakit atau parasit tersebut.parasit tersebut.  Melalui kontak atau gesekan secara langsung denganMelalui kontak atau gesekan secara langsung dengan ikan yang terserang penyakit atau parasit.ikan yang terserang penyakit atau parasit. PenebaranPenebaran ikan-ikan yang tidak sehat biasanya akan berakibat buruk,ikan-ikan yang tidak sehat biasanya akan berakibat buruk, terutama jika padat penebaran terlalu tinggi.terutama jika padat penebaran terlalu tinggi.  Melalui alat-alat yang telah digunakan untukMelalui alat-alat yang telah digunakan untuk menangani atau mengangkut ikan-ikan yang terserangmenangani atau mengangkut ikan-ikan yang terserang penyakit atau parasitpenyakit atau parasit . Sebaiknya peralatan yang digunakan. Sebaiknya peralatan yang digunakan untuk menangani atau mengangkut ikan disterilkan dahuluuntuk menangani atau mengangkut ikan disterilkan dahulu untuk membunuh penyakit atau parasit.untuk membunuh penyakit atau parasit.  Terbawa oleh ikanTerbawa oleh ikan , makan atau tumbuhan dari daerah, makan atau tumbuhan dari daerah asalnya dan berkembang dengan pesat dikolam yang baru.asalnya dan berkembang dengan pesat dikolam yang baru. Pemindahan ikan, makanan alami atau tumbuhan dari suatuPemindahan ikan, makanan alami atau tumbuhan dari suatu perairan yang telah tercemar .perairan yang telah tercemar .
  • 18. Ciri-ciri ikan terserang parasit  Ikan terlihat pasif, lemah dan kehilangan keseimbangan.  Nafsu makan mulai berkurang  Malas berenang dan cenderung mengapung di permukaan air.  Adakalanya ikan bergerak secara cepat dan tiba-tiba.  Selaput lendimya berangsur-angsur berkurang atau habis, sehingga tubuh ikan tidak licin lagi (kesat).  Pada permukaan tubuh ikan terjadi pendarahan, terutama dibagian dada, perut atau pangkal ekor.  Di beberapa bagian tubuh ikan, sisiknya tampak rusak bahkan terlepas. Sering pula terlihat kulit ikan mengelupas.  Sirip dada, punggung maupun ekor sering di jumpai rusak dan pecah-pecah, pada serangan yang lebih hebat kadang-kadang hanya tinggal jari-jari siripnya saja.  Insang terjadi rusak sehingga ikan sulit untuk bernafas, wama insang menjadi keputih-putihan atau kebiru-biruan.  Bagian isi perutnya terutama hati, berwarna kekuning-kuningan dan ususnya menjadi rapuh.
  • 19. Pembagian Penyakit ParasitikPembagian Penyakit Parasitik PROTOZOA (Microsporadia) (otot dan organ Dalam, permu- Kaan organ Dalam (Kista) ISOPODA / CRUSTACEA : 1. Rhexanella sp 2. Caligus sp ( Kulit ) NEMATODA : 1. Philometra sp 2. Anisakis (Organ dalam) CESTODA : Tetrarhynchidea (Jaringan Penggantung Usus, organ – dalam, Otot daging PROTOZOA Trichodina sp Cryptocaryon Irritans . Amyloodinium ocellatum . Uronema sp Insang) TREMATODA : 1. Benedenia sp 2. Neobenedenia 3. Diplectanum sp 4. Haliotrema sp (Kulit dan Insang) Penyakit Parasit Ektoparasit Endoparasit
  • 22. Philometra pd kerapu sunu Koleksi Isti Koesharyani
  • 23. Isopoda / CrustaceaIsopoda / Crustacea  RhexanellaRhexanella sp.sp.  CaligusCaligus sp.sp. Rhexanella sp Rhexanella sp. Hirudinae (lintah)Hirudinae (lintah) ZeylanicobdellaZeylanicobdella sp.sp.
  • 24. Penanganan / pengobatan :Penanganan / pengobatan : TrichodinaTrichodina sp.sp. formalin 25-30 ppm (selama duaformalin 25-30 ppm (selama dua hari) +hari) + aerasi kuat)aerasi kuat) CryptocaryonCryptocaryon sp.sp. copper sulfat 0,5 ppm ; formalincopper sulfat 0,5 ppm ; formalin 25 ppm (5-7 hari)25 ppm (5-7 hari) AmyloodiniumAmyloodinium sp.sp. 1,25 ppm copper sulfat (7-101,25 ppm copper sulfat (7-10 hari); formalin 250 ppm 1 jamhari); formalin 250 ppm 1 jam (tergantung ukuran ikan +(tergantung ukuran ikan + aerasiaerasi kuat)kuat) Cacing insang /Cacing insang / Diplectanum spDiplectanum sp formalin 30 ppmformalin 30 ppm 1-2 hari (aerasi kuat)1-2 hari (aerasi kuat) Benedenia spBenedenia sp air tawar (5-10 menit,air tawar (5-10 menit, tergantung jenis dan ukurantergantung jenis dan ukuran ikan), Hikan), H22OO22 150 ppm (30 menit)150 ppm (30 menit)
  • 25. …… lanjutanlanjutan  Rhexanella spRhexanella sp Diambil satu persatuDiambil satu persatu  Caligus spCaligus sp perendaman air tawar (5-10perendaman air tawar (5-10 menit) tergantung kondisimenit) tergantung kondisi ikanikan Endoparasit :Endoparasit : belum ada penanggulangan,belum ada penanggulangan, diperhatikan kondisi dan gizi pakandiperhatikan kondisi dan gizi pakan
  • 26. B. PENYAKIT BAKTERIAL :B. PENYAKIT BAKTERIAL :  Bakteri merupakan mikroorganisme yangBakteri merupakan mikroorganisme yang berukuran sangat kecil umumnya 0,5 – 10berukuran sangat kecil umumnya 0,5 – 10 mikron dan terdapat dari semua lingkungan.mikron dan terdapat dari semua lingkungan.  Di lingkungan budidaya biasanya melayangDi lingkungan budidaya biasanya melayang bebas di air, menempel pada jaring, tumbuhanbebas di air, menempel pada jaring, tumbuhan dan binatang air serta partikel-partikel di air.dan binatang air serta partikel-partikel di air.  Tidak semua bakteri menyebabkan penyakit.Tidak semua bakteri menyebabkan penyakit. Bakteri bersifat oportunistik dan menyebabkanBakteri bersifat oportunistik dan menyebabkan penyakit bila ikan lemah, cara pembudidayaanpenyakit bila ikan lemah, cara pembudidayaan dan kondisi lingkungan yang kurang baik dimanadan kondisi lingkungan yang kurang baik dimana bahan organik melimpah, perubahan suhu yangbahan organik melimpah, perubahan suhu yang cepat.cepat.
  • 27. Penyebab Penyakit Bakterial  Stres karena kepadatan, mutu pakan dan kondisi air kurang baik  Luka akibat infeksi parasit  Polusi bahan organik dan sirkulasi air kurang memadai  Luka fisik selama pengangkutan
  • 28. Gejala Klinis Ikan Terserang Bakterial  Gerakan ikan lemah  Produksi lendir berkurang setelah ikan yang terinfeksi mengeluarkan lendir yang berlebihan  Timbul pendarahan dan nekrosa pada tempat infeksi  Luka (ulcer) pada tempat infeksi  Beberapa bakteri menyebabkan rontok pada insang dan sirip  Timbul Ascites (semacam benjolan)  Bengkak pada perut dan mengeluarkan cairan kuning darah (dropsy)  Mata menonjol (exophthalmos)  Beberapa bakteri dapat menghasilkan “tubercle” atau “granuloma” pada bagian tubuh yang terinfeksi
  • 29. Penyakit bakterial Umum pada ikan laut : Penyakit Bakteri Umum Vibriosis Streptococcosis Busuk Sirip ( Fin Rot)
  • 30. VibriosisVibriosis  Disebabkan oleh bakteri genus Vibrio.Disebabkan oleh bakteri genus Vibrio.  Bakteri ini biasanya muncul sebagai patogen sekunderBakteri ini biasanya muncul sebagai patogen sekunder yang timbul akibat infeksi primer oleh protozoa.yang timbul akibat infeksi primer oleh protozoa. Bakteri penyebabnya adalahBakteri penyebabnya adalah VibrioVibrio sp. dan penyakitnyasp. dan penyakitnya disebutdisebut VibriosisVibriosis..  Gejala : Luka di permukaan tubuh, kemerahan disekitarGejala : Luka di permukaan tubuh, kemerahan disekitar anus, kerusakan sirip, mata putih dan mata menonjol,anus, kerusakan sirip, mata putih dan mata menonjol, Ikan yang terifeksi secara kronis umumnyaIkan yang terifeksi secara kronis umumnya menunjukkan insang sangat pucat dan luka borok yangmenunjukkan insang sangat pucat dan luka borok yang dalam pada ototdalam pada otot  Treatment : acriflavine 5 – 7 ppm 1 jam, oxolinic acidTreatment : acriflavine 5 – 7 ppm 1 jam, oxolinic acid 20 mg/ kg20 mg/ kg
  • 31.
  • 32. StreptococcosisStreptococcosis  Agen : Streptococcus spAgen : Streptococcus sp  Pada Kakap PutihPada Kakap Putih Streptococcus iniaeStreptococcus iniae  Gejala : berenang tidak normal, tubuh menjadi gelap,Gejala : berenang tidak normal, tubuh menjadi gelap, satu atau kedua mata menonjol, kornea mata menjadisatu atau kedua mata menonjol, kornea mata menjadi putih, pendarahan pada tutup insangputih, pendarahan pada tutup insang  InfeksiInfeksi StreptococcusStreptococcus sp dapat dicegah dengansp dapat dicegah dengan meghindari pemberian pakan yang berlebihan,meghindari pemberian pakan yang berlebihan, kepadatan tinggi serta sterss penanganan.kepadatan tinggi serta sterss penanganan.  Treatmen :Treatmen : Erytromycin dosis 25-50 mg/kg berat ikanErytromycin dosis 25-50 mg/kg berat ikan selama 5 – 7 hari atau oxolinic acid dicampur pakanselama 5 – 7 hari atau oxolinic acid dicampur pakan dengan dosis 20 mg/kg ikan.dengan dosis 20 mg/kg ikan.
  • 33.
  • 34. FINROTFINROT  Agen: Flexibacter maritimusAgen: Flexibacter maritimus  GK : sirip busuk/rontok, ekor buntung, kematianGK : sirip busuk/rontok, ekor buntung, kematian jaringan kulit (berwarna kuning),jaringan kulit (berwarna kuning),  Awal penyakit terlihat pada ujung sirip berwarna abuAwal penyakit terlihat pada ujung sirip berwarna abu abu sirip erosi dan disertai haemorhagi. Infeksi yangabu sirip erosi dan disertai haemorhagi. Infeksi yang parah akan menyebabkan sirip menjadi hilang,parah akan menyebabkan sirip menjadi hilang, kemungkinan akan berlanjut sampai ke otot badankemungkinan akan berlanjut sampai ke otot badan  Tranmisi via airTranmisi via air Jaga kualitas airJaga kualitas air  Treatment : ACriflavine 5 – 7 ppm, 1 jam.Treatment : ACriflavine 5 – 7 ppm, 1 jam.
  • 35. C. PENYAKIT VIRALC. PENYAKIT VIRAL
  • 36. Viral Nervous Necrosis (VNN) = VER Penyebab: Nodavirus RNA icosahedral 25-30 nm Ikan rentan: ikan laut (kerapu) Penyebaran: Asia dan pasifik Organ target: sistem syaraf, mata dan otak Tingkat Kematian : 80-100%
  • 37. Gejala klinis: • terutama menyerang benih – ikan kecil kurang 20 g • merusak sistem syaraf  berenang abnormal, muter-muter, membalik • Limpa membesar
  • 38. VER = Viral Encephalopathy and RetinopathyVER = Viral Encephalopathy and Retinopathy  secara histopatologi terjadi kerusakansecara histopatologi terjadi kerusakan pada otak dan retina matapada otak dan retina mata
  • 39. .. lanjutan.. lanjutan 2. Iridovirus (Sleepy Grouper Disease)2. Iridovirus (Sleepy Grouper Disease)  terutama menginfeksi ikan ukuran fingerling -terutama menginfeksi ikan ukuran fingerling - besarbesar  Gejala : Ikan berenang di permukaan / berdiamGejala : Ikan berenang di permukaan / berdiam diri di dasar ikan seperti ‘tidur’, Anemia beratdiri di dasar ikan seperti ‘tidur’, Anemia berat  Perdarahan pada hati, pembengkakanPerdarahan pada hati, pembengkakan limpa danlimpa dan ginjalginjal  Di Indonesia tahun 2000 pada Kerapu Lumpur diDi Indonesia tahun 2000 pada Kerapu Lumpur di Sumatera Utara (mort >80%)Sumatera Utara (mort >80%)
  • 40. PencegahanPencegahan  Seleksi induk bebas VNN dengan PCRSeleksi induk bebas VNN dengan PCR  Mensucihamakan bak dan alat-alat untukMensucihamakan bak dan alat-alat untuk pembenihanpembenihan  Pemeriksaan larva yang baru menetasPemeriksaan larva yang baru menetas dengan PCRdengan PCR  Meningkatkan air masukMeningkatkan air masuk  Pemberian antibiotikPemberian antibiotik  Larva 1 ppmLarva 1 ppm  Pembesaran 1 gram/kg pakanPembesaran 1 gram/kg pakan
  • 41.  Membuang ikan yang sakit dari bakMembuang ikan yang sakit dari bak pemeliharaanpemeliharaan  Mengurangi stres selama pengangkutanMengurangi stres selama pengangkutan  Kepadatan rendahKepadatan rendah Untuk KJA :Untuk KJA : Beli benih yang bebas dari VNNBeli benih yang bebas dari VNN
  • 42. D. PENYAKIT JAMUR (FUNGI)D. PENYAKIT JAMUR (FUNGI) Ciri Umum Jamur :  Eukariotik, nonmotil, nonklorofil, uni atau multiseluler  Memiliki nukleus, mitokondria, 70s dan 80s ribosom  Plasma membran mengandung ergosterol  Dinding sel tersusun atas kitin, glukan, mannans dan polisakarida  Ukurannya lebih besar dari bakteri  Membutuhkan nutrisi yang sederhana
  • 43. Jamur IchtyophoniasisJamur Ichtyophoniasis  Disebabkan olehDisebabkan oleh Ichthyphonus hoferiIchthyphonus hoferi (sinonim(sinonim Ichthyosporidium hoferiIchthyosporidium hoferi))  Bentuk bulat atau ovalBentuk bulat atau oval  Interseluler dalam organ hostInterseluler dalam organ host  Endemik di daerah subtropis (range suhuEndemik di daerah subtropis (range suhu 3-203-20oo C, suhu optimum 10C, suhu optimum 10oo C)C)  Menyerang ikan air tawar dan air lautMenyerang ikan air tawar dan air laut  Ditularkan secara oral (spora yangDitularkan secara oral (spora yang tertelan)tertelan)
  • 44. Daur hidupDaur hidup Plasmodia (0,2-2Plasmodia (0,2-2 mm)mm)hyphaehyphae coenocytic (lebar 7-15coenocytic (lebar 7-15 µm)µm)jamur berfilamenjamur berfilamen (lebar 2-3 µm)(lebar 2-3 µm)sporaspora (clamydospora)(clamydospora)endocendoc onidia (onidia (∅∅1,4-4 µm)1,4-4 µm) Spora Ichthyphonus
  • 45. Gejala klinis (internal)Gejala klinis (internal)  Hyphae tidak tampak dari luarHyphae tidak tampak dari luar  Dapat menyerang sampai 70% dari populasiDapat menyerang sampai 70% dari populasi  Ada luka kelabu sampai putih pada organAda luka kelabu sampai putih pada organ  Organ atropiOrgan atropi  Adanya nodul kecil yang merupakan kista padaAdanya nodul kecil yang merupakan kista pada organ, terutama heparorgan, terutama hepar  Pembengkakanorgan berbentuk granul, permukaanPembengkakanorgan berbentuk granul, permukaan organ yang demikian nampak kasarorgan yang demikian nampak kasar  HepatomegalyHepatomegaly  Sirosis jaringanSirosis jaringan  Lesi karena nekrosisLesi karena nekrosis  Hiperpigmentasi pada kulitHiperpigmentasi pada kulit  Ascite formationAscite formation  Pembengkakan bagian perutPembengkakan bagian perut
  • 48. PengendalianPengendalian  Tidak menggunakan ikan yang terinfeksiTidak menggunakan ikan yang terinfeksi sebagai pakansebagai pakan  Memusnahkan ikan terinfeksiMemusnahkan ikan terinfeksi  Disinfeksi dengan pengapuran, klorin (200Disinfeksi dengan pengapuran, klorin (200 mg/l), MG(2900 mg/l)mg/l), MG(2900 mg/l)
  • 49. Suatu sediaan yang terdiri dari zat aktif atau campuran zat aktif dengan zat pembawa yang diformulasikan dan diproduksi serta dikemas sedemikian rupa untuk diaplikasikan kepada ikan dan /atau media lingkungannya dan/atau produknya dengan tujuan untuk pengobatan, pencegahan, diagnosa penyakit, peningkatan produksi serta perbaikan tampilan. DEFINISI “teknis”:
  • 50. -PENGOBATAN PENYAKIT -PENCEGAHAN PENYAKIT -PENINGKATAN PRODUKSI -PERBAIKAN TAMPILAN -DIAGNOSA -PEMBANTU PROSESING Tujuan Penggunaan:
  • 51.
  • 54. - Obat ikan harus aman, berkhasiat dan- Obat ikan harus aman, berkhasiat dan terjamin mutunyaterjamin mutunya - Pemberian harus sesuai dengan aturan- Pemberian harus sesuai dengan aturan dan tata cara penggunaaanyadan tata cara penggunaaanya
  • 55. KONSEP PENGGUNAAN OBAT IKAN YANG BAIK Pemilihan jenis obat -Dosis : Jumlah Interval Lamanya -Rute pemberian -Prosedur Monitoring: -Indikator efektifitas - Hasil Pengobatan (Target + Lingkungan) Tujuan Penggunaan : - Pengobatan penyakit - Pencegahan penyakit - Peningkatan produksi - Perbaikan tampilan -Pembantu Diagnosa - Pembantu prosesing -Diagnosa -Pemeriksaan kondisi target/ lingkungan -Pertimbangan keamanan, efektifitas dan profit Obat ikan yang bermutu Pemberian obat yang sesuai dengan aturan dan tatacara penggunaannya
  • 57. Obat yang telah dibuktikan keamanan dan khasiatnya serta telah diuji mutunya dan dinyatakan memenuhi persyaratan yang berlaku bagi obat tersebut. OBAT YANG BERMUTU
  • 58. MUTU OBAT IKAN -Mutu Bahan Zat Aktif dan Zat Pembawa -Cara Pembuatan (GMP) -Cara Penyimpanan dan Transportasi -Pengawasan Mutu -Tata cara penggunaan BERHUBUNGAN ERAT DENGAN :
  • 59. A. PERENDAMAN CELUP MANDI (SHORT BATH) RENDAM B. ORAL (SELAGI IKAN MASIH MAU MAKAN) JUMLAH OBAT RELATIF LEBIH SEDIKIT EFEK NEGATIF KE LINGKUNGAN – KECIL DAPAT DIAPLIKASIKAN UNTUK KJA C. APLIKASI LANGSUNG INJEKSI, OLES, POWDER/BEDAK
  • 60. Contoh obat ikan illegal diContoh obat ikan illegal di lapangan:lapangan: 11 FISH SEPTIKFISH SEPTIK 22 FISH POWERFISH POWER 33 SUPER QOBIESUPER QOBIE 44 SUPER - ICHSUPER - ICH 55 FISH STABILIZERFISH STABILIZER 66 D-BIO MAXD-BIO MAX 77 GRO FISHGRO FISH 88 OCEAN FREE (ERBAL Treatment)OCEAN FREE (ERBAL Treatment) 99 SUPER PH - UPSUPER PH - UP 1010 FISH JENONKFISH JENONK 1111 SUPER PRO FISH-PSUPER PRO FISH-P 1212 TOP FISH-PTOP FISH-P 1313 PACIFIC PRO-TECH SUPERPACIFIC PRO-TECH SUPER 1414 PACIFIC PRO-TECH EXTRA STRONGPACIFIC PRO-TECH EXTRA STRONG 1515 NUTRI FISHNUTRI FISH 1616 HOLICO BIONICHOLICO BIONIC 1717 SHRIMP HEALTHSHRIMP HEALTH 1818 BIO - ONBIO - ON 1919 GREEN CANOPY (Hormon Organik)GREEN CANOPY (Hormon Organik) 2020 GREEN CANOPY (Suplemen Organik)GREEN CANOPY (Suplemen Organik) 2121 PRE VITA - FISH-PPRE VITA - FISH-P
  • 61. OBAT OBAT YANG DILARANG :  Chloramphenicol  Nitrofuran (termasuk Furazolidone)  Ronidozol  Dapson  Cholichicin  Chlorpromazon  Chloroform  Dimetildazol  Metronidazol
  • 62. PENCEGAHAH PENYAKITPENCEGAHAH PENYAKIT 1.1. MMenggunakan benih yang bebas penyakit (parasit,enggunakan benih yang bebas penyakit (parasit, bakteri, virus)bakteri, virus) 2.2. MMempertahankan kualitas air tetap baikempertahankan kualitas air tetap baik 3.3. MMencegah menyebarnya organisme penyebab penyakitencegah menyebarnya organisme penyebab penyakit dari bak pemeliharaan yang satu ke bak pemeliharaandari bak pemeliharaan yang satu ke bak pemeliharaan yang lain.yang lain. 4.4. PPada saat benih datang, lakukan tindakan :ada saat benih datang, lakukan tindakan :  penyortiran, apabila ada ikan yang luka segerapenyortiran, apabila ada ikan yang luka segera pisahkan dan lakukan perendaman dengan airpisahkan dan lakukan perendaman dengan air tawar atau antiseptiktawar atau antiseptik  karantina, apabila ikan yang menunjukkan gejalakarantina, apabila ikan yang menunjukkan gejala sakitsakit
  • 63. 5.5. Selama masa pemeliharaanSelama masa pemeliharaan ::  Selalu memonitor kesehatan ikan danSelalu memonitor kesehatan ikan dan lingkungan/kualitas air.lingkungan/kualitas air.  Menggunakan padat tebar yang sesuai ukuran ikanMenggunakan padat tebar yang sesuai ukuran ikan karena kepadatan yang tinggi ikan mudahkarena kepadatan yang tinggi ikan mudah terserang penyakit, stress.terserang penyakit, stress.  Melakukan grading secara rutin untuk menghindariMelakukan grading secara rutin untuk menghindari kanibalisme dan kompetisi pakan.kanibalisme dan kompetisi pakan.  Pemberian pakan yang cukup, baik mutu, ukuranPemberian pakan yang cukup, baik mutu, ukuran maupun jumlahnya, baik berupa pellet maupunmaupun jumlahnya, baik berupa pellet maupun ikan rucah. Pemberian ikan rucah sebaiknyaikan rucah. Pemberian ikan rucah sebaiknya ditambah vitamin serta mineral mix.ditambah vitamin serta mineral mix.  Melakukan manajemen penggantian jaring secaraMelakukan manajemen penggantian jaring secara rutinrutin  Melakukan manajemen penggantian air yang baikMelakukan manajemen penggantian air yang baik apabila ikan dipelihara dalam bak/tambakapabila ikan dipelihara dalam bak/tambak  mengurangi penanganan yang kasarmengurangi penanganan yang kasar
  • 64. 6.6. Tidak membuang sampah/limbah organik di sekitarTidak membuang sampah/limbah organik di sekitar lokasi budidayalokasi budidaya 7.7. Melakukan pemindahanMelakukan pemindahan KJAKJA secara periodik. Sisa pakansecara periodik. Sisa pakan dan kotoran ikan dalam jangka waktu tertentu akandan kotoran ikan dalam jangka waktu tertentu akan menumpuk di dasar perairan akibat kegiatan budidayamenumpuk di dasar perairan akibat kegiatan budidaya sehingga dapat menjadi sumber pencemar dansehingga dapat menjadi sumber pencemar dan penyakit. KJA disarankan untuk digeser ke tempat lainpenyakit. KJA disarankan untuk digeser ke tempat lain walaupun dalam satu kawasan budidaya setiap 3-4walaupun dalam satu kawasan budidaya setiap 3-4 tahun sekali.tahun sekali. 8.8. Penambahan vitamin C/multivitamin, imunostimulan,Penambahan vitamin C/multivitamin, imunostimulan, probiotik pada pakan, serta penggunaan vaksin. Hal iniprobiotik pada pakan, serta penggunaan vaksin. Hal ini dilakukan guna memberikan daya tahan dan dayadilakukan guna memberikan daya tahan dan daya kekebalan pada ikan agar terhindar dari penyakit.kekebalan pada ikan agar terhindar dari penyakit. 9.9. Penerapan bio-securityPenerapan bio-security