Rangkuman dokumen tersebut adalah:
1) RRA dan PRA adalah pendekatan untuk memperoleh informasi tentang kehidupan pedesaan secara cepat dan partisipatif dengan melibatkan masyarakat.
2) PRA berfokus pada pemberdayaan masyarakat untuk berperan aktif dalam menganalisis kondisi kehidupan mereka.
3) RRA dan PRA memiliki prinsip seperti partisipasi masyarakat, kerjasama tim
1. RRA - PRA
Pendekatan Partisipatif dalam Penelitian
Thomas Oni Veriasa
Peneliti - P4W IPB
2. DefinisiRRA-PRA
Rapid Rural Appraisal (RRA)/ Pengkajian
Perdesaan Secara Cepat dapat dijabarkan
sebagai “ aktivitas semi terstruktur yang
dilakukan di lapangan oleh tim multidisiplin
dan dirancang untuk memperoleh informasi
baru yang cepat, dan hipotesis baru tentang
kehidupan pedesaan” (McCracken et al. 1988
in RUAF, 2004.).
Studi RRA bertujuan untuk menghasilkan
informasi tentang kehidupan dan kondisi
pedesaan yang relevan, tepat waktu, akurat
dan bermanfaat dengan biaya yang efektif.
3. DefinisiRRA-PRA
Participatory Rural Appraisal (PRA)/ Pengkajian
Perdesaan Partisipatif adalah sebuah metodologi
untuk berinteraksi dengan penduduk desa atau
masyarakat, memahami dan belajar dari mereka.
Ini melibatkan proses berkomunikasi dengan
mereka menggunakan seperangkat teknik yang
melibatkan partisipasi masyarakat.
Selain memungkinkan orang luar memperoleh
informasi tentang masyarakat, PRA dimaksudkan
untuk memungkinkan anggota masyarakat untuk
melakukan dan berbagi pengetahuan dan analisis
mereka sendiri.
Peran orang luar adalah adanya katalisator,
fasilitator proses dalam masyarakat yang siap
mengubah situasi mereka.(Adapted from the FAO
PRA Tool box)
4. SejarahRRA/PRA
RRA adalah pendekatan ilmu sosial yang
muncul di akhir tahun 1970an.
Gagasan dasar RRA adalah dengan cepat
me ngump ulkan, me nganal isis dan
mengevaluasi informasi tentang kondisi
pedesaan dan pengetahuan lokal.
Informasi ini dihasilkan dalam kerjasama
yang erat dengan penduduk lokal di daerah
pedesaan.
Oleh karena itu, metode penelitian harus
disesuaikan dengan kondisi setempat, yaitu
mereka harus memenuhi kebutuhan
komunikasi masyarakat yang buta huruf atau
orang yang tidak terbiasa berkomunikasi
dalam istilah ilmiah.
5. SejarahRRA/PRA
Selama tahun 1980an, PRA pertama kali dikembangkan di
India dan Kenya, terutama didukung oleh LSM yang
beroperasi di tingkat akar rumput.
Sampai saat ini PRA berkembang sangat cepat dalam hal
metodologi, penciptaan alat baru dan secara khusus dengan
cara yang berbeda diterapkan.
PRA menekankan pada pemberdayaan masyarakat lokal
untuk berperan aktif dalam menganalisis kondisi kehidupan,
masalah dan potensi mereka sendiri untuk mencari
perubahan situasi mereka.
Perubahan ini seharusnya dicapai dengan tindakan kolektif
dan masyarakat setempat diundang untuk memikul tanggung
jawab untuk melaksanakan kegiatan masing-masing.
Anggota tim PRA bertindak sebagai fasilitator. Disini bukan
lagi para ahli eksternal melainkan orang-orang lokal sendiri
yang "memiliki" hasil Lokakarya PRA.
Konsekuensinya asas penting PRA adalah membagi hasil
analisis antara tim PRA dan anggota masyarakat melalui
visualisasi, presentasi publik dan diskusi selama pertemuan.
10. TUJUAN
‣ Membangun dukungan masyarakat dan Kepercayaan
Masyarakat
‣ Mempersiapkan masyarakat agar masyarakat memiliki
inisiatif untuk terlibat dalam perencanaan.
TAHAPAN KEGIATAN
‣ Sosialisasi Kegiatan
‣ Sosialisasi intensif di tiap kampung, RW dan RT
‣ Mengidentifikasi dan membangun kontak dengan orang
kunci (Tokoh masyarakat, pemuda)
‣ Membentuk Tim
‣ Membuat kegiatan-kegiatan stimulan (entry point) sebagai
upaya menarik minat untuk terlibat. Misal pertanian skala
kecil, demplot biogas,pengembangan kopi, dll.
PraKondisi
11. KajianKeadaanWilayah
WHAT KIND of DATA is NEEDED: Data dan informasi primer mengenai keadaan desa/
Kelurahan yaitu potensi dan permasalahan pembangunan sebagai bahan untuk
perencanaan partisipatif (SDA,SDF,SDM,SDS,SDE)
WHO is Doing it: Peneliti melibatkan orang kunci (key Person)
WHY DATA is Needed: Suatu perencanaan, harus mempunyai informasi cukup pada
banyak aspek kompleks yang saling berhubungan untuk membuat keputusan.
Pengetahuan tentang wilayah dan distribusinya saat ini untuk pengembangannya
diperlukan oleh pembuat undang-undang, perencana, dan penentu kebijakan
WHEN DATA is NEEDED: Ketika sumber daya lahan semakin terbatas; Ketika konflik
semakin tinggi; Ketika ekonomi semakin menurun; Ketika pengangguran semakin
meningkat; Ketika kita memerlukan perubahan!!!
WHERE RRA is USED : Rural & Urban
HOW to do IT:Rapid Rural Appraisal (RRA)dengan teknik Penelusuran Sejarah Asal usul
dan Kejadian Desa serta analisis kecenderungan dan perubahan; Peta sketsa
wilayah;Transek tata guna lahan; Kalender musim; Analisa Pohon Masalah; Diagram Venn
12. WAWANCARA
RRA dilakukan dengan cara mewawancarai
masyarakat (responden) secara acak dengan
menempatkan responden secara aktif dalam
wawancara semi terstruktur.
Pada saat wawancara usahakan menghindari
keterlibatan pejabat lokal atau tokoh
masyarakat yang berpengaruh untuk
memaksimalkan kebenaran informasi yang di
dapat.
Perlu adaptasi terhadap responden agar nyaman
dalam memberikan informasi dan membangun
kepercayaan yang akan mengurangi BIAS
Informasi.
CARAMELAKUKANRRA
13. OBSERVASI
Hati; untuk membangun empati dan menjaga perilaku;
Perasaan; untuk menjaga perasaan dan kepekaan orang
lain;
Mulut; membangun tegur sapa menjalin silaturahmi,
menguak informasi, dengan penuh atau sedikit basa-
basi namun pasti;
Mata; alat untuk memperhatikan apa yang terjadi
sekitar;
Kuping; alat untuk mendengarkan dengan sabar apa
yang disampaikan masyarakat;
Hidung; untuk mencium dan menjaga kepekaan aroma
udara sekitar;
Kaki; untuk selalu bergerak dan aktif mendekat terhadap
apa yang dicari, tidak diam diri dan enggan bergerak;
Tangan; alat untuk membangun keakraban dengan jabat
tangan dan melambai tanda penghormatan
CARAMELAKUKANRRA
14. ‣ menghormati masyarakat;
‣ mendorong masyarakat untuk mengeluarkan dan berbagi
gagasan/pendapat mereka);
‣ Mengajukan pertanyaan
‣ mendengar dengan penuh perhatian
‣ Review (mengkaji ulang),
‣ membuat catatan
‣ Hal ini diperlukan agar masyarakat merasa nyaman, data yang
didapat valid dan tidak merasa diinterogasi.
PRINSIP-PRINSIP MELAKUKANRRA
15. Pengesahan Tim Desa
Persiapan menjadi Lembaga
Kebutuhan Perencana Musyawarah
Review Data dan dan berbagi Pembangunan Desa Perencanaan
pembentukan Tim Desa
peran (LPPD) Desa (3 hari)
Sosialisasi Awal Perencanaan Desa
1 3 5
PLENO DESA
PLENO di
tingkat
RW/Kampung
2 4
Sosialisasi Intensif di Pembekalan Tim dan
tiap-tiap kampung Kajian lapang
Sosialisasi ke Pendekatan Pertemuan Pembekalan Kajian lapang Pertemuan Sosialisasi
ttg orang kunci kekelompok Kampung utk Tim Desa ttg ttg potensi
Kampung utk perencanaan
strategis pengumpulan survei cepat. dan masalah review kajian desa dan
data di tiap-tiap lapang, diskusi Pemilihan wakil
kampung ttg kegunaan peserta
data dan perencanaan
rencana tindak desa di tiap-tiap
lanjutnya. kampung
Penguatan kelembagaan dan pembelajaran
bersama mengenai kemandirian masyarakat
CONTOHALURRRA-KasusDesaKarangTengah(2005)
18. ‣ Tim desa menyajikan hasil-hasil RRA yaitu temuan informasi dan data sehingga
muncul pengelompokan isu-isu kunci, potensi dan kendalanya. Biasanya
disampaikan lewat pertemuan khusus dengan tokoh-tokoh masyarakat.
‣ Tim desa memberikan umpan balik terhadap pentingnya memecahkan solusi
secara bersama-sama dalam pertemuan yang lebih besar dengan pihak-pihak yang
terkait, sampai muncul kesepakatan untuk diselesaikan secara kolektif.
‣ Persiapan untuk proses perencanaan pembangunan desa biasanya dilakukan
pembagian peran antara aparatur pemerintah desa dan masyarakat. Tim desa dan
aparatur pemerintah desa menyiapkan alur proses , peralatan perencanaan dan
penyajian data hasil pengkajian keadaan desa, sedangkan masyarakat menyiapkan
fasilitas untuk pertemuan, logistik dan mengundang orang-orang yang akan
dilibatkan dalam perencanaan.
MempersiapkanprosesPRAdalam Perencanaan
PembangunanDesa
19. Merumuskan
Mimpi/Visualisasi
VISI Identifikasi dan
Analisa Masalah
Merumuskan
Visi dan Misi
Identifikasi Sumber
Daya Desa
2
1
3
4
Desain Proses
Musyawarah
Perencanaan
Pembangunan Desa
Tim/ organisasi untuk
menindaklanjuti Hasil 8
perencanaan
Penyusunan
Anggaran Desa
(APBDes)
Merumuskan Tujuan
dan Tindakan
7
5
6
Prioritas, Pentahapan kegiatan,
Indokator dan Tata Waktu
T
ahapanFasilitasi
PerencanaanPembangunan Desa
20.
21. Partisipasi.
Masukan masyarakat lokal dalam aktivitas PRA adalah bernilai penting.
Kerjasama tim.
Pada tingkat kebenaran data PRAbersandar pada pengungkapan pendapat
dan interaksi informal dari mereka yang dilibatkan (lokal dan luar)
Fleksibilitas.
PRAtidak menghasilkan cetakbiru untuk para praktisinya. Kombinasi teknik
yang sesuai dalam konteks pengembangan tertentu.
Ketidak-tahuan optimal.
Berniat hanya mengumpulkan cukup informasi untuk membuat keputusan
dan rekomendasi yang perlu.
Triangulasi.
PRA bekerja dengan data kualitatif. Untuk memastikan bahwa informasi
adalah dapat dipercaya dan sah, dimana sedikitnya tiga sumber.
PRINSIP PRA
23. MengukurPartisipasi
Untuk mengukur Partisipasi, Cohen dan Uphoff (1980)
menggambarkan dengan bagaimana proses partisipasi itu
terjadi yaitu:
Dari manakah datangnya inisiatif, apakah dari luar ataukah
dari orang lokal itu sendiri?
Apa insentif bagi orang lokal untuk berpartisipasi, apakah
kesukarelaan (voluntary participation), ataukah karena
dibayar (remunerated participation), ataukah karena
instruksi/paksaan (coercive participation)/
Bagaimana pola pengorganisasian dari partisipasi, apakah
orang berpartisipasi sebagai individu atau sebagai kolektif
(anggota suatu kelompok)?
Apakah orang berpartisipasi secara langsung (direct
participation) ataukah diwakili oleh orang lain (indirect
representation)?
Seberapa lama durasi partisipasi yang direncanakan?
Seberapa banyak (lingkup) aktivitas-aktivitas yang akan
dipartisipasikan?
Seberapa tinggi tingkat partisipasi orang lokal?
Berbagai Tipe Partisipasi
Berbagai tipe partisipasi dideskripsikan oleh Pretty J. N
(1995) yang diadaptasikan dari Adnan dkk (1992)
yaitu:
• Keikutsertaan pasif.
• Keikutsertaan di dalam memberi informasi.
• Keikutsertaan dengan konsultasi.
• Keikutsertaan untuk insentif material.
• Keikutsertaan fungsional.
• Keikutsertaan interaktif.
• Pengerahan diri.
24. Tipe Partisipasi di Setiap T
ahapan
Perencanaan Pembangunan Desa
🠶 Partisipasi Masyarakat Pada Tahap Pra Kondisi
🠶 Keikutsertaandi dalam memberi informasiadalah masyarakat mengambil bagian dengan menjawab
pertanyaan yang diajukan oleh pendamping/peneliti dengan menggunakan daftar pertanyaan survei
atau pendekatan serupa. Masyarakat juga terlibat dalam konsultasi dan menggambarkan solusi serta
permasalahan dari sudut tanggapan masyarakat.
🠶 Partisipasi Masyarakat Dalam Tahap Kajian Keadaan Desa
🠶 Masyarakat secara sukrela mulai terlibat dan bekerjasama dalam penelitian keadaan desanya sendiri
dan secara langsung memberikan umpan balik terhadap keakuratan data hasil kajian. Tipe partisipasi
Keikutsertaan fungsional.
🠶 Partisipasi Masyarakat Dalam Tahap Perencanaan Partisipatif Pembangunan Desa
🠶 Pada tahap perencanan partisipatif pembangunan desa, partisipasi masyarakat menekankan pada
partisipasi dalam menganalisa masalah, yang menuju ke arah rencana tindakan dan pembentukan
kelompok lokal baru atau memperkuat yang ada. Partisipasi masyarakat dalam perencanaan lebih
menekankan pengambilan keputusan secara sadar oleh masyarakat atas pilihan-pilihan yang tersedia.
Partisipasi masyarakat dalam perencanaan pembangunan desa Karang Tengah merupakan tipe
partisipasi keikutsertaan interaktif.
26. PENELUSURAN SEJARAH
Penelusuran sejarah desa digunakan sebagai alat untuk mengetahui asal usul berdirinya desa.
Pengetahuan terhadap asal usul wilayahnya, masyarakat dapat belajar dari kondisi baik buruknya awal
mula terbentuknya desa, dan menjadi pijakan dalam membuat langkah-langkah kedepan. Cara paling
mudah untuk mengetahui sejarah desa bisa ditemui orang-orang yang paling tua di desa, atau dari
peninggalan-peninggalan sejarah yang ada, sekaligus membangun contact person.
27. Kecenderungan Pengaruh dan Perubahan Lingkungan darat dan pesisir desa
Gambus Laut dalam kurun waktu 40 tahun
No
Faktor kunci
1960 1965 1970 1975 1980 1985 1990 1995 2000 2003
1 Hutan Bakau xxx xxx xxx xx xx xx xx X x 0
2 Hutan Alam / Kayu xxx xxx xxx xx x x x 0 0 0
3 Pemukiman/jumlah rumah x x xx xx xxx xxx xxx xxx xxx xxx
4 Ketersediaan air bersih xxx xxx xxx xx xx xx xx X 0 0
5 Areal pertanian 0 0 x xx xx xxx xxx xx xx xx
6 Kedalaman sungai (Sedimentasi) xxx xxx xxx xx xx xx x X 0 0
7 Rob/banjir ke pemukiman xx x 0 0 x x xx xx xx x
8 Hasil Tangkapan ikan air tawar xxx xxx xxx xxx xx xx x X 0 0
9 Populasi satwa liar (Buaya,harimau) xxx xxx xx xx x x 0 0 0 0
10 Abrasi pantai (kuantitatif) 0 0 0 x x x xx xx xxx xxx
11 Hasil Pertanian 0 0 x xx xx xxx xxx xx xx xx
12 Sawit 0 0 0 0 0 x xx xx xx xx
13 Tambak 0 0 0 0 0 0 0 X xx x
14 Kelapa xxx xxx xxx xxx xx xx xx X x x
Sumber : data primer
Keterangan
xxx = banyak / padat /dalam/sering/baik xx=sedang / cukup x= sedikit /kurang/dangkal/jarang/jelek 0= habis
TREN PERUBAHAN DAN KECENDERUNGAN
Pembuatan bagan perbandingan kondisi dapat menunjukkan sejauhmana sebuah masalah dapat semakin
berdampak dari tahun ke tahun. Dengan perbandingan dari tahun ke tahun masyarakat lebih mudah memahami
sebab dan akibat suatu masalah dan pentingnya untuk segera mengambil langkah perbaikan.
28. ImportancePerformanceAnalysis
Analisis terhadap dampak ekologi dilakukan dengan menggunakan metode presepsi masyarakat dan dianalisis dengan
metodeIP
A(Importance-PerformanceAnalysis).MetodeImportance-PerformanceAnalysis(IP
A)diperkenalkanolehMartilladan
James (1977) untuk mengukur hubungan antara prioritas peningkatan kualitas produk/jasa yang dikenal pula sebagai
quadrantanalysis.
No Indikator
1 Bencana Alam/krisis ekologi mengancam pada
kegiatan PHBM
2 Pengaruh krisis ekologi terhadap perubahan
mata
pencaharian
3 Pengaruh krisisekologiterhadapkehilangan mata
pencaharian
4 Pengaruh krisis ekologi terhadap perubahan
iklim
skala lokal.*
5 Pengaruh krisis ekologi terhadap frekuensi
gangguan satwa liar*
6 pengaruh PHBM terhadap tutupan lahan
7 Pengaruh PHBM terhadap hidrologi
8 Pengaruh PHBM terhadap gangguan thutan
9 Pengaruh PHBM terhadap jumlah pohon
10 Pengaruh PHBM terhadap ekonomi rumah
tangga
(dilihat dari kondisi ekologi)
11 Pengaruh PHBM terhadap frekuensi terjadinya
bencana alam*
Sumber:Bahruzinetal.(2014)denganpenambahanindikator
.
(*):penambahanindikator
.
T
abelIndikatorPersepsiT
erhadapKelestarianhutan Analisis kuadranadalahmenghitung rata-ratapenilaiankepentingandan
kinerjasetiapproduklayanan.
Selanjutnya nilai rata-rata kepentingan ( ) dan nilai rata-rata kinerja
( ) di petakan ke dalam grafik kartesius yang dibagi ke dalam empat
kuadrandibawahini:
29. KALENDER MUSIM
Digunakan untuk melihat pengaruh musiman berbagai sumberdaya yang terjadi dalam satu
tahun terhadap masyarakat beserta dampaknya. Misalnya musim banjir, musim penyakit gatal,
musim hajatan, dan musim tanam. Kalender musim bisa menunjukkan permasalahan yang
terjadi, atau kesibukan masyarakatnya. Sehingga masyarakat tahu kapan masalah diselesaikan
dan dalam mengadakan pertemuan juga sesuai dengan jadwal kosong mereka. Penggunaaan
cara ini biasanya dengan melalui tabel musim bulanan dalam setahun.
30. KALENDER/JADWAL
HARIAN
Alat ini biasa digunakan
untuk mengetahui
aktifitas sehari-hari selama
24 jam, perbandingan
aktifitas antara bapak, ibu,
anak, serta perbandingan
aktifitas pekerjaan
masyarakat.
Selanjutnya bisa dilakukan
kajian tentang
pemanfaatan waktu dan
pengaruhnya terhadap
masalah sehari-hari.
31. Arus Keluar Masuk Barang
Digunakan untuk mengetahui jenis dan jumlah barang yang masuk dan
keluar dari desa. Analisa alur barang bisa menunjukkan sejauhmana
kemampuan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
32. a= T
otalPenghasilanRumahT
anggapertahun
c= T
otalPenerimaandarikegiatanPHBMpertahun
T
otal penghasilan rumah tangga dihitung dengan menggunakan
rumussebagaiberikut:
Penghasilanrumahtanggamenggunakan(a)= b+c+ d+e+f+g+h
Keterangan:
b:penerimaandariupahkaryawanperkebunan
c:penerimaandarikegiatanPHBM(Kopidantreksepeda)
d:penerimaandariperikanankolam
e:penerimaandaripeternakan(kambing,sapi,ayam,dll)
f:penerimaandarinon pertanian(buruh, berdagang, pengelola
wisatadanjasa-jasalainnya)
g:penerimaandarihasilpertanian
h:penerimaanlainnya(transferdanbantuanpemerintah)
Analisis StrukturNafkahRumahT
angga
Dampak peningkatan pendapatan yang dimaksud pada penelitian ini adalah kontribusi kegiatan PHBM terhadap
pendapatan rumah tangga masyarakat dari kegiatan PHBM. Untuk mengetahui kontribusi PHBM terhadap pendapatan
rumahtanggamasyarakatdihitungdenganmenggunakanrumussebagaiberikut:
c
PresentaseKontribusiPHBM= 100%
a-c
‣ Pendapatan rumah tangga Rp/tahun (j) = a-i, dimana a
adalah penghasilan rumah tangga Rp/tahun dan i adalah
biaya-biayayangdikeluarkanrumahtanggaRp/tahun.
Pengeluaran rumah tangga Rp/tahun (i) = k+l, k
merupakan pengeluaran konsumsi pangan dan l adalah
pengeluarankonsumsinonpangan.
Saving Rp/tahun (m) = j - i, j merupakan pendapatan
rumah tangga Rp/tahun dan i adalah pengeluaran rumah
tanggaRp/tahun.
Setelah itu dibuat kurva sebaran normal untuk melihat
tingkatan pendapatan dari masing - masing responden
berdasarkan standar deviasinya. Penghitungan
pendapatan, pengeluaran dan saving menggunakan tabel
frekuensidansetelahnyadisajikandalambentukbarchart
‣
‣
‣
33. PETA SKETSA DESA
Pembuatan peta desa digunakan untuk memudahkan masyarakat membaca wilayahnya dan
mengetahui ketersebaran potensi dan masalah, serta menentukan Dan merancang langkah
langkah dan aturan-aturan ke depan. Untuk memulai pembuatan peta dilakukan dengan hal
yang paling mudah dikenali masyarakat, misalkan jalan, masjid, atau balai desa, kemudian
dikembangkan untuk membuat yang lebih rinci.
34. Diagran Venn (hubungan Kelembagaan)
Sebuah contoh peta yang memberikan simbol hubungan antara individu, komunitas, dan
organisasi atau sumber daya kelembagaan. Dalam peta tersebut biasanya menunjukkan bahwa
masyarakat disimbolkan sebagai lingkaran paling besar yang terdiri dari berbagai perwakilan
sumberdaya sosial yang ada di masyarakat. Organisasi dan lembaga mana yang memberikan
dampak kepada masyarakat baik di dalam maupun di luar lingkaran masyarakat. Kualitas
dampak setiap sumber daya sosial yang ada di masyarakat ditunjukkan dengan ukuran lingkaran
dan jarak terhadap lingkaran masyarakatnya.
35. Analisis Profil ParaPihak
Tingkat Kombinasi PIL
Tipologi
Kekhasan
Klasifi
kasi
Tingkat
1
Mempunyai Power yang sangat kuat.
Interest
terpengaruhdanlegitimasitinggi.
PIL Dominan
Tingkat
2
Mempunyai Power yang sangat kuat.
Interest
terpengaruh tetapi Legitimacy klaim lemah
atau tidak diakui.
PI Bertenaga
Mempunyai Power yang sangat kuat.
Legitimacy tinggi namun
Interest tidak
terpengaruh
PL Berpengaruh
Tingkat
3
Tidakmempunyai Power yang sangat lemah,
Interst terpengaruh
dan legitimacy/klaim
tinggi atau diakui.
IL Rentan
Mempunyai Power yang sangat kuat tapi
Interst tidak terpengeruh
dan Legitimacy rendah atau
tidak diakui.
P Dorman/Tidur
Power sangat lemah. Interest terpengaruh
namun Legitimacy/Kalim tidak diakui.
L Berperhatian
Tingkat
4
Tidakmempunyai Power atau sangat lemah.
Interest terpengaruh dan Legitimacy/Klaim
tidak diakui.
I Marginal
Analisa stakeholder dan potensi konflik dalam PHBM menggunakan teknik analisa Kekuatan, Kepentingan dan
LegitimasiatauseringjugadisebutdenganT
eknikAnalisisPIL(Power
,Interest,Legitimacy)
T
abelIndeks Kekhasan(Saliency)
Potensi konflik ataukerjasamadapatdianalisis dengan
menggunakanindikatorInterestsebagaiKillerCriteria.
Konflikataukerjasamaberpotensiterjadijika:
a.Pada hasil diagnosis PIL terdapat dua pemangku
memilikikekhasanyangsama.Jikakeduanyasama–
sama (+) atau keduanya sama–sama (-). Maka
Aliansidankerjasamaberpotensidapatdibangun.
b.Pada hasil diagnosis PIL terdapat dua
pemangku memiliki kekhasan yang berbeda.
Jika satu pemangku (+) dan yang lainnya (-)
makakonflikberpotensiterjadi.
Keterangan:P= Power;I= Interest;L= Legitimacy
39. Keseluruhan tahapan kegiatan RRAdan PRAdalam pembangunan desa merupakan rangkaian
kegiatan untuk membangun dukungan dan kepercayaan (trust building) kepada masyarakat;
membangun relasi yang luas dan kuat dengan masyarakat, mempersiapkan kader-kader lokal
(local champion) dan sebagai upaya penyadartahuan bertahap bagi masyarakat serta upaya
membangkitkan modal sosial (Social Capital) seperti gotong royong dan kerjasama
masyarakat.
Pendekatan partisipatif digunakan agar masyarakat dapat menjadi pelaku utama di dalam
Pembangunan Desa. Pendekatan ini juga menempatkan masyarakat sebagai pengambil
keputusan pembangunan desa. Dengan memiliki rencana pembangunan desa, posisi tawar
desa akan meningkat ketika bersinergi dengan pemangku kepentingan (stake holder) lainnya.
BAHAYA RRA/PRA
Pembajakan. Manakala ini terjadi, agenda PRA dikemudikan secara eksternal, dan digunakan
untuk menciptakan hak legitimasi untuk proyek, para pelaksana dan LSM.
Formalisme. "Tim PRA pemukul” tiba di suatu masyarakat lokal untuk "melakukan PRA".
Pendekatan kasar dan eksploitasi ini terlalu umum di dalam PRA berbasis proyek di mana ada
suatu batas waktu, atau di dalam pelatihan yang terjadwal.
Kekecewaan. Harapan lokal yang dengan mudah diangkat. Jika tidak ada apapun yang
terukur muncul, masyarakat lokal bisa jadi hanya melihat sebuah proses sebagai perwujudan
pengembangan eksternal yang temporer.
Penutup