Dokumen tersebut membahas tentang variabel, identifier, dan tipe data dalam bahasa pemrograman C. Terdapat penjelasan tentang penamaan variabel dan identifier, serta berbagai macam tipe data dasar dan bentukan yang tersedia dalam bahasa C seperti integer, float, char, string, dan record. Juga dijelaskan operator dan fungsi matematika yang dapat digunakan dalam bahasa C.
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
1. variable identifier dan_tipe_data
1. BAB III VARIABEL, IDENTIFIER DAN TIPE DATA
Pertemuan Minggu III
Alokasi Waktu
:
2 Jam Pertemuan
Standar Kompetensi
:
Mahasiswa dapat membuat program komputer sederhana dengan menggunakan bahasa
C
Kompetensi Dasar
:
Memahami penamaan variabel dan macam-macam tipe data, operator dalam bahasa C
Indikator
:
Mahasiswa dapat memahami konsep variabel dalam bahasa C.
Mahasiswa memahami berbagai macam tipe data dalam bahasa C
1.1. IDENTIFIER
Semua angka dan huruf yang digunakan dalam program komputer disimpan didalam unit memori. Secara
konseptual, lokasi memori didalam unit memori dianalogikan seperti kamar-kamar yang terdapat dalam
sebuah hotel. Layaknya kamar hotel setiap memori dalam unit memori memiliki nomor kamar yang
berbeda antara satu dengan yang lain. Sebelum muculnya bahasa pemrograman tingkat tinggi seperti C,
lokasi memori secara individu di ketahui dari alamatnya, sebagai contoh untuk menyimpan nilai integer
10 dan 100 dalam unit memori di simpan dalam alamat memori 1652 dan 2548. dari ilustrasi diatas maka
muncul suatu algoritma untuk menginisialiasai nilai tersebut di dalam unit memori sebagai berikut :
Letakkan nilai 100 pada lokasi memori 2548
Letakkan nilai 10 pada lokasi memori 1652
10
10
Gambar 3.1
Penempatan Nilai pada
Memori Komputer
165
254
Dalam bahasa tingkat tinggi penempatan suatu nilai dalam alamat memori tertentu diwakili oleh sebuah
nama yang diambil dari bahasa alami. Penamaan simbol yang mewakili alamat memori disebut sebagai
variabel. Menganalogikan dengan sebuah komplek perumahan, konsep variabel ini serupa dengan
pemasangan papan nama pemiliki rumah nomor sekian. Dalam kehidupan sehari-hari penunjukan sebuah
rumah akan lebih mudah dengan menunjuk nama pemiliknya misalnya rumah Bapak Hadi atau rumah
Bapak Eko dari pada menyebutkan nomor rumahnya misalnya rumah nomor 365A atau rumah noor
101B. Dengan menggunakan variabel ini maka proses penyimpanan nilai 10 dan 100 di dalam unit
memori menjadi sebagai berikut:
N1 = 10
N2 = 100
1
2. N1 dan N2 adalah nama variabel yang diberikan oleh programer untuk menyinpan nilai 10 dan 100 ke
dalam memori yang lokasinya berada pada 1652 dan 2548. Dengan konsep penamaan ini maka seorang
programer tidak perlu tahu dimana tepatnya nilai-nilai tersebut disimpan, seorang programer hanya perlu
untuk mengetahui tentang nama-nama yang sudah di deklarasikan untuk digunakan pada saat
pengembangan program selanjutnya.
Analogi dalam bahasa matematika seperti x = y + z. x, y, dan z adalah nama-nama yang diberikan untuk
mewakili nilai tertentu yang diwakilinya. Identifier (Pengenal) merupakan nama yang biasa digunakan
untuk suatu peubah (variable), konstanta, fungsi, atau obyek lain yang didefinisikan oleh pemrogram.
Ketika menggunakan identifier dalam program, perlu identifikasi awal untuk masing-masing variabel
tersebut. Aturan yang berlaku untuk penamaan identifier adalah:
Pengenal harus diawali dengan huruf (A .. Z, a .. z) atau karakter garis bawah ( _ ).
Selanjutnya dapat berupa huruf, angka (0 .. 9), karakter garis bawah, atau simbol seperti dolar
($), %, dll.
Pengenal tidak boleh mengandung spasi
Panjang pengenal boleh terdiri lebih dari 32 karakter, akan tetapi hanya 32 karakter pertama
yang dianggap berarti.
Contoh: Jumlah
jumlah
nilai2
total_per_bulan
harga_jual$
Karakter garis-bawah biasa digunakan untuk memudahkan pembacaan terhadap suatu pengenal, terutama
yang terdiri lebih dari satu kata, karena nama suatu pengenal tidak boleh dipisahkan spasi. Untuk
menghindari kesalahan, pengenal tidak boleh menggunakan nama yang tergolong sebagai kata kunci
(seperti main), dan sebaiknya tidak menggunakan pengenal yang digunakan untuk nama fungsi,
konstanta, variabel atau obyek lain yang digunakan oleh pustaka-pustaka bahasa pemrograman. Contoh
idenfier yang dijadaikan pustaka oleh bahasa pemrograman C.
Tabel 3.1 Contoh pustaka C
No
Bahasa C
1
Case
2
Enum
3
Class
4
Const
5
Catch
1.2. PEUBAH (VARIABLE)
Peubah atau variabel dalam program digunakan untuk menyimpan suatu nilai, dan nilai yang ada padanya
dapat diubah-ubah selama eksekusi program berlangsung. Peubah yang akan digunakan dalam program
harus dideklarasikan terlebih dahulu. Pengertian deklarasi disini berarti memesan memori dan
menentukan jenis data yang dapat disimpan di dalamnya. Bentuk umum pendeklarasian suatu peubah
adalah:
tipe nama_peubah;
2
3. Pada pendeklarasian peubah, daftar-peubah dapat berupa sebuah peubah atau beberapa peubah yang
dipisahkan dengan tanda koma, contoh:
int jumlah;
float harga_per_satuan, total_harga;
Pernyataan deklarasi yang pertama menyatakan bahwa jumlah adalah nama peubah/vaiabel dan tipe dari
perubah terseut adaah int (integer = digunakan untuk menyimpan bilangan bulat), sedangkan pernyataan
kedua menyatakan bahwa harga_per_satuan dan total_harga adalah nama peubah yang bertipe float
(untuk menyimpan bilangan pecahan), tanda koma (,) diperuntukan sebagai pemisah anatar peubah.
Pendeklarasian peubah dalam baris ke dua di atas dapat dideklarasikan menjadi sebagai berikut:
float harga_per_satuan;
float total_harga;
1.3. TIPE DATA
Pada umumnya, program komputer bekerja dengan memanipulasi obyek (data di dalam memori. Obyek
akan diprogram bermacam-macam jenis atau tipenya, misalnya nilai numeric, karakter, string, dan
rekaman (record). Suatu tipe menyatakan pola penyajian data dalam komputer. tipe data dikelompokan
menjadi dua macam. Tipe dasar dan tipe bentukan. Tipe dasar adalah tipe yang dapat langsung dipakai,
sedangkan tipe bentukan dibentuk dari tipe dasar atau dari tipe bentukan lain yang sudah didefinisikan.
(Munir:2001)
1.3.1. Tipe Dasar
Dalam dunia pemrograman yang termasuk tipe dasar adalah: bilangan logika, bilangan bulat, bilangan riil,
dan karakter.
Bilangan Logika
Bilangan logika dinyatakan dalam bentuk angka biner yaitu 1 dan 0. bilangan ini kemudian diterjemahkan
kedalam bahasa pemrograman 1 jika pernyataan tersebut bernilai benar (true) dan 0 jika pernyataan
tersebut bernilai salah (false). Dalam pemrograman tipe untuk menyatakan bilangan logika dinyatakan
dengan boolean. Jika a dan b adalah suatu peubah (variabel) yang bertipe boolean, maka hasil operasi a
dan b dengan operator boolean tersebut diberikan oleh tabel kebenaran berikut
Tabel 3.2. Hasil Operasil dari Tipe Data Bolean
No
A
B
A and b
A or b
1
True
True
True
True
2
False
True
False
True
3
True
False
False
True
4
False
False
False
False
Bilangan Bulat
Bilangan bulat adalah bilangan yang tidak mengandung pecahan desimal, seperti 1, 2, 5, 78, 445, -87, dan
sebagainya. tipe untuk menyatakan bilangan bulat dinyatakan dengan integer (int). Rentang nilai tipe
data integer adalah dari minus tak hingga sampai plus tak hingga. Akan tetapi dalam implementasinya
tipe ini mempunyai keterbatasan digit bilangan. Ketika suatu data diimplementasikan bertipe integer
maka data tersebut tidak boleh mengandung bilangan pecahan.
3
4. Pada kompilator Turbo Pascal tipe integer dapat direpresentasian ke dalam 4 macam tipe, yaitu byte,
shortint, word, integer, dan longint.
Tabel 3.3. Daftar variasi tipe bilangan bulat (integer)
No
Tipe
Rentang Nilai
Format
1
Byte
0 . . . 255
Unsigned 8 bit
2
Shortint
-128 . . . 127
Signed 8 bit
3
Word
0 . . . 65535
Unsigned 16 bit
4
Integer
-23768 . . . 32767
Signed 16 bit
5
Longint
-2147483648 . . . 2147483647
Signed 32 bit
Sebagai contoh, dua buah peubah X dan Y masing-masing didefinisikan bertipe byte dan integer dalam
Pascal.
Var
X : byte
Y : integer
Sebagai konsekuensi pendifinisian tipe X dan Y, maka peubah X tidak dapat dioperasikan untuk nilainilai diatas 255 atau dibawah 0. begitu juga peubah Y tidak dapat bekerja pada nilai-nilai diatas 32767.
Bilangan Riil
Bilangan riil adalah bilangan yang mengandung nlai pecahan, misalnya 3,56 , 100,6 , 100 E-6 dan
sebagainya. Tipe untuk menyatakan bilangan riil dinyatakan dengan real untuk bahasa pascal dan float
untuk bahasa C. Sebagai contoh pada kompilator turbo pascal bilangan riil direpresentasikan dengan 4
macam tipe yaitu real, single, double, dan extended.
Tabel 3.4. Daftar variasi tipe bilangan floating point (float)
No
Tipe
1
Real
2
Single
3
Double
4
Extended
Rentang Nilai
Format
18
6 byte
1.5 x 10-45 . . . 3.4 x 1038
4 byte
2.9 x 10
5.0 x 10
-39
. . . 1.7 x 10
-324
308
. . . 1.7 x 10
3.4 x 10-4932... 1.1 x 104932
8 byte
10 byte
Karakter
Karakter adalah huruf alfabet, tanda baca, simbol, dan angka. Tipe untuk menyatakan karakter dengan
char. Tetapan untuk data bertipe karakter harus diapit oleh tanda petik tunggal contoh, ’h’, ’Y’, dan
sebagainya, ’9’ adalah karakter akan tetapi 9 adalah bertipe integer atau riil.
1.3.2. Tipe Bentukan
Tipe bentukan adalah tipe yang didefinisikan sendiri oleh programmer. Tipe bentukan disusun oleh satu
oleh lebih tipe dasar. Tipe bentukan diantaranya String dan Rekaman (record)
String
String adalah deretan karakter dengan panjang deretan yang tertentu jumlahnya. Contohnya ’Jurusan
Teknik Elektro’, ’G 2345 HB’. Tipe untuk menyatakan string adalah string atau char [ .. .].
4
5. Rekaman
Rekaman disusun oleh satu atau lebih field. Tiap field menyimpan data dari tipe dasar tertentu atau dari
tipe bentukan lain yang sudah didefinisikan sebelumnya. Nama rekaman idefinisika oleh programmer
sendiri. Tipe untuk menyatakan rekaman adalah record atau typedef.
Contoh pendefinisian rekaman dalam bahasa pascal
Type matakuliah : record
< Kode_MK : string,
Nama_MK : string,
Nilai
: char
>
Contoh pendefinisian rekaman dalam bahasa C
Typedef struct {
int NIM;
char nama[25];
int Nilai;
} Mahasiswa;
Penggunaan berbagai macam tipe data
Contoh 3.1
#include <stdio.h>
#include <conio.h>
main( )
{
int a = 3;
int b = 3;
int c = a + b;
printf (“Hasil dari penjumlahan antara a dan b adalah : %d”,c);
}
Pada program 3.1 semua data direpresentasikan dengan tipe integer. Variable yang bertipe integer hanya dapat menampung
data dalam bentuk bilangan bulat, jika variable tersebut di berikan nilai 3.5 maka nilai decimal dibelangan angka 3 yaitu 0.5 tidak
akan pernah diperhitungkan. Coba saja???.
Contoh 3.2
#include <stdio.h>
#include <conio.h>
main( )
{
float n1 = 2.5;
int n2 = 2;
float n3 = n1 * n2;
printf (“Hasil dari perkalian antara n1 dan n2 adalah : %f”,n3);
}
Pada program 3.2 variabel – variablenya menggunakan tipe data integer dan float. N1 bertipe float, dengan tipe data ini maka
varibel tersebut dapat menampung nilai decimal. N3 juga bernilai float, dengan memberikan tipe data float pada n3 maka hasil
perkalian antara n1 dan n2 dapat menghasilkan nilai yang tepat, jika n3 diberi tipe integer kira-kira apa yang dihasilkan???.
Contoh 3.3
#include <stdio.h>
#include <conio.h>
main( )
{
5
6. printf(“Nama siswa : %sn, “Feddy”);
printf(“NIM : %dn”, 10029);
printf(“Nilai : %f Predikat : %cn”, 86.6, ‘A’);
}
Program 3.3 mendemonstrasikan penggunaan berbagai macam tipe data yang digunakan secara bersamaan dalam sebuah
program, perlu dijadikan perhatian khusus setiap tipe data mempunyai symbol masing-masing dimana data tersebut akan
ditampilkan sesuai dengan tipe datanya.
Int (integer) %d
Float (floating point) %f
Char (character) %c
dsb……..
1.4. OPERATOR DAN FUNGSI MATEMATIKA
Mengenal operator dan fungsi matematika dalam memahami konsep pemrograman terstruktur merupakan
hal mendasar dalam memahami konsep pemrograman secara keseluruhan. Beberapa buku pemrograman
akan mengawali contoh programnya dengan membuat program Hello World atau dengan program
aritmatika sederhana. Berikut daftar operator aritmatika yang digunakan dalam pemrograman bahasa C
Tabel 3.5. Simbol Operator Aritmatika dalam C
Simbol
Arti
+
Penambahan
-
Pengurangan
*
Perkalian
/
Pembagian
%
Sisa Hasil Bagi
(Modulus)
++
Increment
--
Decrement
Beberapa operasi matematika yang agak komplek oleh C dibuatkan beberapa fungsi sehingga pengguna
tinggal memanfaatkan fungsi tersebut dalam pemerograman, beberapa fungsi matematika yang disediakan
oleh C :
Tabel 3.6 Fungsi matematika yang disediakan C
Fungsi
Arti
Pow()
Fungsi untuk kuadrat
Abs()
Fungsi untuk mendapatkan nilai absolut
Log()
Fungsi untuk mendapatkan nilai logaritma
Sqrt()
Fungsi untuk mendapatkan nilai akar kuadrat
Sin()
Fungsi untuk mendapatkan nilai Sinus
Cos()
Fungsi untuk mendapatkan nilai Cosinus
6
7. Fungsi untuk mendapatkan nilai tangen
Tan()
Bentuk operator lain yang dikenal dalam pemrograman C adalah operator relasional dan operator logika.
Operator relasional melambangkan hubungan antara dua entitas, Entitas tersebut bisa berupa variabel,
konstanta maupun fungsi, Nilai dari kedua hubungan tersebut hanya bernilai dua yaitu TRUE atau
FALSE. Adapun Operator operasional dalam pemrograman berbentuk sebagai berikut :
Tabel 3.7. Simbol Operator Relasional yang digunakan dalam C
Operator
Arti
>
Lebih Besar
>=
Lebih Besar atau Sama Dengan
<
Lebih Kecil
<=
Lebih Kecil atau Sama Dengan
==
Sama Dengan
!=
Tidak Sama Dengan
Operator tersebut akan mempunyai dua nilai True atau False jika digunakan dalam operasi matematika,
sebagai contoh 3 > 1 : True , 5 < 8 : True , 3==5 : False , 3!=5 : True
Operator logika juga merupakan operator yang menyatakan kondisi True atau False dengan kondisi logika
tertentu. Adapun operator lagika dalam pemrograman berbentuk sebagai berikut :
Tabel 3.8. Simbol Operator Logika dalam C
Operator
Arti
&&
Logika AND
||
Logika OR
!
Logika NOT
Pengayaan
Latihan 3.1
#include <stdio.h>
#include <conio.h>
main()
{
int roti = 5;
int kalori = 125; /* Calories per cookie */
int total_dimakan = 0; /* Total cookies eaten */
int dimakan = 2; /* Number to be eaten */
roti = roti - dimakan; /* Subtract number eaten from cookies */
total_dimakan = total_dimakan + dimakan;
printf("nSay telah memakan %d roti. Terdapat %d roti yang tersisa",dimakan, roti);
dimakan = 3; /* New value for cookies to be eaten */
roti = roti - dimakan; /* Subtract number eaten from cookies */
total_dimakan = total_dimakan + dimakan;
printf("nSaya telah memakan %d. Sekarang terdapat %d roti yang tersisan",dimakan, roti);
printf("nTotal energy yang dikonsusi adalah %d calories.n",total_dimakan*kalori);
7
8. }
Latihan 3.2
#include <stdio.h>
#include <conio.h>
main( )
{
/* Menghitung volume silender */
float radius, height, volume;
radius 2.5;
height 16.0;
volume 3.1416 * radius * radius * height;
printf("n Volume silender tersebut adalah %f", volume);
getch();
}
Latihan 3.3
#include <stdio.h>
main(
{
int sum;
sum = 25;
printf("nThe number stored in sum is %d.",sum);
sum = sum + 10;
printf (" nThe number now stored in sum is %d.", sum) ;
getch();
}
Latihan 3.4
#include <stdio.h>
#include <conio.h>
main( )
{
clrscr();
printf(“ 3 < 5 bernilai : %dn”, 3 < 5);
printf(“15 >= 3 * 5 bernilai : %dn”, 15 >= 3 * 5);
printf(“ 8 = = 7bernilai : %dn”, 8= =7);
printf(“11<=5+4 bernilai : %dn”, 11<=5+4);
getch();
}
Latihan 3.5
#include <stdio.h>
#include <conio.h>
main( )
{
int x, y;
x = 5;
y = 2;
printf("%d ", x/y); /* akan menampilkan angka 2 */
printf(''%d ", x%y); /* akan menampilkan angka 1, 1 adalah sisa dari hasil bagi*/
}
8
9. Latihan 3.6
#include <stdio.h>
#include <conio.h>
main()
{
puts("LOGIKA AND");
printf("hasil AND dari 1 AND 1 = %dn",1 && 1);
printf("hasil AND dari 1 AND 0 = %dn",1 && 0);
printf("hasil AND dari 0 AND 1 = %dn",0 && 1);
printf("hasil AND dari 0 AND 0 = %dn",0 && 0);
printf("nn");
puts("LOGIKA OR");
printf("hasil OR dari 1 OR 1 = %dn",1 || 1);
printf("hasil OR dari 1 OR 0 = %dn",1 || 0);
printf("hasil OR dari 0 OR 1 = %dn",0 || 1);
printf("hasil OR dari 0 OR 0 = %dn",0 || 0);
getch();
}
Latihan 3.7
#include <stdio.h>
#include <conio.h>
main(void)
{
float x, y, kuadrat, akar;
x = 10;
y = 9;
kuadrat=pow(x);
akar=sqrt(y);
printf(“Hasil kuadrat dari 10 = %f”,kuadrat);
printf(“Hasil akar kuadrat dari 9 = %f,akar);
}
9