SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  44
Télécharger pour lire hors ligne
 Suatu kerangka logis yang disusun sebagai tahap

terakhir perencanaan sebelum masuk dalam tahapan
pengorganisasian program
 Logical Framework sebagai kemampuan teknis
program karena dapat digunakan sebagai alat untuk
Perencanaan, Penilaian, Monitoring dan Evaluasi dari
kegiatan-kegiatan dalam program yang telah dibuat.

2
“a tool to help designers of projects think logically
about what the project is trying to achieve (the
purpose), what things the project needs to do to
bring that about (the outputs) and what needs
to be done to produce these outputs (the
activities). The purpose of the Project from the
DFID viewpoint is to serve our higher level
objectives (the goal)“ (Department for International
Development)
3
Serangkaian kegiatan yang ditujukan untuk mencapai
sasaran yang ditentukan secara spesifik dalam periode
waktu yang ditentukan dan dengan anggaran yang
dipastikan *
Sebuah organisasi temporer yang dibutuhkan untuk
memproduksi hasil atau outcome yang unik dan pasti
dalam waktu yang ditentukan menggunakan
sumberdaya yang ditetapkan**
* EU (2004) Aid Delivery Methods. Volume 1 Project Cycle Management Guidelines.
** OGC (2005) Managing successful projects with PRINCE 2
 Metode LFA dikembangkan oleh Leon J. Rosenberg ketika

dikontrak USAID pada tahun 1969
 Practical Concepts, Inc. —sebuah perusahaan yang
didirikan Rosenberg— kemudian meluaskan penggunaan
metode ini di 35 negara
 Metode LFA ini telah diadopsi oleh banyak LSM dan
secara meluas telah digunakan oleh beberapa lembaga
donor bilateral maupun multilateral seperti AECID, GTZ,
SIDA, NORAD, DFID, UNDP, EC dan IADB.
 Pada 1990-an, menjadi kewajiban yang disyaratkan dalam
penyusunan proposal program, namun sekarang sudah
lebih menjadi sebagai suatu pilihan
5
KEUNGGULAN LOGFRAME
Mewadahi pernyataan dari semua komponen kunci dari suatu program. Ini
sangat membantu —khususnya saat ada pergantian staff dalam program
tersebut.
Dapat menjelaskan dan merunut secara logis bagaimana kemungkinan program
itu bisa diimplementasikan.
Membantu untuk mengenali skala prioritas capaian program, serta memastikan
jika input dan output program tidak saling membingungkan antara satu dengan
yang lain, dan mengidentifikasi capaian-capaian diluar target yang sebelumnya
tidak diketahui.
Menyediakan suatu dasar untuk melakukan monitoring dan evaluasi dengan
mengidentifikasi indikator-indikator kesuksesan, dan maksud dari suatu
perhitungan atau penaksiran (angka).
Menjelaskan hubungan-hubungan yang mendasari penilaian terhadap efisiensi
dan efektivitas program.
Mengidentifikasi faktor utama terkait kesuksesan dari sebuah program.
Mendorong pendekatan multidispliner untuk persiapan dan pengawasan dari
suatu program.
 Pendekatan kerangka kerja logis berbeda dengan matriks kerangka

kerja logis. Pendekatan kerangka kerja logis merupakan proses,
sedangkan matriks kerangka kerja logis merupakan dokumentasi
dari produk yang dihasilkan melalui proses pendekatan kerangka
kerja logis. WWF (2005) menegaskan:
It is useful to distinguish between LFA, which is a process
involving stakeholder analysis, problem analysis, objective
setting and strategy selection – and the logical framework
matrix, often called the logframe, which documents the
product of the LFA process.
 Sebagaimana disebutkan di atas, pendekatan kerangka kerja logis
dilaksanakan melalui langkah-langkah: analisis pemangku
kepentingan (stakeholder analysis), analisis permasalahan (problem
analisis), penetapan tujuan (objective setting), dan pemilihan
strategi (strategy selection).
Dalam pelaksanaannnya Logframe disusun dalam
bentuk Matrix atau biasa disebut dengan logframe
matrix yang terdiri atau mempunyai 4 elemen
dasar yaitu
 Hubungan antara Tujuan (Goals), Sasaran
(Purpose/Objectives), Keluaran (Outputs) dan
Kegiatan (Activities)
 Logika Vertikal dan Logika Horisontal
 Indikator
 Asumsi dan resiko yang perlu diidentifikasi pada
tahap penyusunan program
8
“an instrumen which gives you information” (The English
Language Dictionary)

“a quantitative or qualitative factor or variable that provides
a simple and reliable means to measure achievement, to
reflect changes connected to an intervention, or to help
assss the performance of a development actor” (OECD)
“sebuah variabel, yang tujuannya adalah untuk mengukur
perubahan dalam sebuah fenomena atau proses” (USAID)
“suatu deskripsi sasaran proyek dalam hal kuantitas,
kualitas, kelompok target, waktu dan tempat” (OECD)
 Sebuah Logframe memiliki 2 tahapan:

1. Tingkatan Analisis / Deskripsi
2. Tingkatan Perencanaan / Desain
 Ada empat elemen dalam tingkatan analisis:

• analisis stakeholder: mengidentifikasi dan mendeskripsikan
stakeholder kunci yang potensial
• analisis problem: mengidentifikasi problem utama, peluang
dan hambatan, dan menentukan hubungan sebab-akibat
• analisis obyektif: mengembangkan solusi dari problem yang
teridentifikasi dan hubungan sarana-tujuan.
• analisis strategi: memilih strategi paling tepat untuk
mencapai solusi
11
 Dalam tahapan desain, hasil dari analisis kemudian

diterjemahkan ke dalam sebuah strategi praktis yang siap
dijalankan.
 Fase perencanaan ini meliputi:

• mempersiapkan matriks logframe – yang akan
memerlukan analisis lebih lanjut, debat, dan perbaikan
ide yang dikembangkan selama analisis
• merancang rencana kerja
• menyusun kebutuhan sumberdaya dan menyiapkan
anggaran program
12
 ANALISIS SITUASI

1. Analisis Stakeholder
2. Analisis Problem
3. Analisis Obyektif
 ANALISIS STRATEGI
 TABEL / MATRIX PERENCANAAN PROGRAM
1. Matrix
2. Asumsi
3. Indikator Obyektif
4. Verifikasi
 IMPLEMENTASI
13
PROJECT
STRUCTURE

OBJECTIVELY
VERIFIABLE
INDICATORS (OVI)

MEANS OF
VERIFICATION
(MOV)

RISKS &
ASSUMPTIONS

GOAL /
IMPACT/OVERALL
OBJECTIVE
PURPOSE/
OBJECTIVE/
OUTCOME
OUTPUTS
ACTIVITIES
17
STRUKTUR
PROYEK

INDIKATOR
VERIFIKASI
SASARAN TUJUAN

CARA
VERIFIKASI

RESIKO &
ASUMSI

HASIL AKHIR /
TUJUAN UTAMA
SASARAN
KELUARAN/HASIL
SPESIFIK
AKTIVITAS/
KEGIATAN
18
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Identifikasi stakeholder penting dan kepentingan
mereka
Asesmen kekuasaan dan pengaruh stakeholder terkait
dengan proyek/kegiatan
Tentukan respon proyek yang tepat pada masingmasing stakeholder/kelompok
Rencanakan stakeholder mana yang akan berpartisipasi
dalam lingkaran proyek, kapan dan bagaimana
Mulai untuk identifikasi resiko dari stakeholder
Kembangkan strategi untuk membangun partisipasi
dan komitmen stakeholder

19
Stakeholder

S.1
S.2
S.3

Kepentingan

Dampak
1.
2.
3.

4.

Identifikasi sebab segera dan langsung dari masalah
inti (focal problem)
Identifikasi akibat segera dan langsung dari masalah
inti (focal problem)
Bangun pohon masalah yang menunjukkan hubungan
sebab dan akibat dari masalah tersebut
Review pohon masalah dan verifikasi bahwa telah
lengkap dan valid
Akibat Masalah Inti

Effects of the Focal Problem
Higher-level
Akibat Jangka
Effects
Panjang

Akibat
Direct
Langsung
Effects
Masalah Inti
Focal Problem

Sebab Segera
Immediate
dan
and Direct
Langsung
Causes
Akar
Root
Causes
Masalah
Causes of Masalah Problem
Sebab the Focal Inti
Keterkaitan
Analisis
Stakeholder
(Stakeholder
Analysis) dan
Analisis
Jalur/Pohon
Masalah (Problem
Analysis) dengan
penyusunan
Logframe
LOGIKA LOGFRAME
STRUKTUR
PROYEK

TUJUAN / GOAL

SASARAN /
OUTCOME /
OBJECTIVE

INDIKATOR

SUMBER
VERIFIKASI

ASUMSI

Jika SASARAN dapat dicapai, Maka seharusnya ini
berkontribusi pada pencapaian TUJUAN

Jika KELUARAN/OUTPUT dapat dihasilkan, Maka SASARAN
dapat dicapai

KELUARAN /
OUTPUT

Jika AKTIVITAS dapat dilaksanakan, Maka
KELUARAN/OUTPUT dapat dihasilkan

KEGIATAN /
ACTIVITIES

Jika Sumberdaya/Input tersedia, Maka AKTIVITAS dapat
dilaksanakan
LOGIKA LOGFRAME
SRUKTUR
PROYEK

INDIKATOR

SUMBER
VERIFIKASI

ASUMSI

TUJUAN / GOAL

SASARAN /
OUTCOME /
OBJECTIVE

KELUARAN /
OUTPUT

KEGIATAN /
ACTIVITIES

Jika logika
horizontal
diikuti DAN
asumsi
terpenuhi,
Maka
proyek lebih
berpeluang
untuk
berhasil
PSIF Project Resources

Stakeholder Analysis

27
PSIF Project Resources

Stakeholder Analysis

28
Mengubah masalah sosial menjadi agenda perencanaan
program intervensi sosial melalui skema Logical
Framework Approach (LFA) dengan analisis stakeholder
dan analisis pohon masalah (analisis obyektif)
CONTOH MASALAH
SOSIAL berupa
Kekerasan pada
perempuan dan anak
STAKEHOLDER

KEPENTINGAN DAMPAK

Badan KB Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak
Forum Penanganan Korban Kekerasan
Perempuan Anak (FPK2PA)

Pusat Pelayanan Terpadu Perlindungan
Perempuan dan Anak (P2TP2A)
LSM Peduli Perempuan dan Anak (Rifka
Annisa, LSPPA, PSAA, dsb)
Korban KDRT dari Perempuan dan Anak
Kepolisian Resor Sleman
Tim Penggerak PKK Kabupaten Sleman

Unit PKH Dinsosnakertrans Kabupaten Sleman
BP4 Kabupaten Sleman
Organisasi Kewanitaan (Kowani, Aisyiyah,
Muslimat, Fatayat, Nasyiatul Aisyiyah, dsb)
Media Massa Lokal (KR, Bernas, Tribun, dsb)

CONTOH ANALISIS
STAKEHOLDER dengan
memetakan siapa yang
berkepentingan dan terdampak
dari rencana mengatasi masalah
KDRT
Rendahnya derajat
kesejahteraan sosial

AKIBAT
Menurunkan kualitas
Sleman sebagai KLA

Meningkatnya PPKS dari
perempuan dan anak

MASALAH POKOK

SEBAB

Disharmoni dan
retaknya keluarga

Terganggunya fungsi
keluarga

Tingginya kekerasan terhadap
perempuan dan anak di Sleman

Lemahnya
perlindungan hukum

Rendahnya pengawasan
UU PP & PA

Rendahnya
Rendahnya
penghormatan
penghormatan HAM HAM

Minimnya pendidikan
karakter

A
N
A
L
I
S
I
S
P
O
H
O
N
M
A
S
A
L
A
H
Kesejahteraan perempuan dan
anak di Sleman
AKIBAT
Meningkatnya status
Sleman sebagai KLA

Turunnya jumlah PPKS
dari perempuan dan anak

SASARAN

SEBAB

Kehidupan keluarga
yang harmonis

Fungsi keluarga yang
mengayomi

Turunnya kekerasan terhadap perempuan
dan anak di Sleman

Perlindungan perempuan
dan anak secara efektif

Kuatnya pengawasan terhadap
implementasi UU PP & PA

Menguatnya
penghormatan terhadap
HAM
Adanya kesadaran tentang
hak-hak perempuan & anak

A
N
A
L
I
S
I
S
O
B
Y
E
K
T
I
F
BAGAIMANA KEMUDIAN
ANALISIS TERSEBUT ‘SAMBUNG’
DENGAN LOGFRAME

Kesejahteraan perempuan dan
anak di Sleman

Turunnya kekerasan terhadap
perempuan dan anak di
Sleman

Perlindungan
perempuan dan
anak secara
efektif

Menguatnya
penghormatan
terhadap HAM

DESKRIPSI PROYEK

HASIL AKHIR / TUJUAN
UTAMA – Kesejahteraan
perempuan dan anak di
Sleman
SASARAN – Turunnya
kekerasan terhadap
perempuan dan anak di
Sleman
KELUARAN/HASIL
SPESIFIK
a. Perlindungan
perempuan dan anak
secara efektif
b. Menguatnya
penghormatan
terhadap HAM
AKTIVITAS/KEGIATAN
DESKRIPSI
PROYEK
HASIL AKHIR /
TUJUAN
UTAMA –
Kesejahteraan
perempuan dan
anak di Sleman

SASARAN –
Turunnya
kekerasan
terhadap
perempuan dan
anak di Sleman

INDIKATOR

Tingginya derajat
kesejahteraan
perempuan dan
anak di Sleman
dilihat dari Indeks
Pembangunan
Manusia (IPM)

Jumlah kekerasan
terhadap
perempuan dan
anak turun 50%
dalam 12 bulan

CARA
VERIFIKASI

ASUMSI

Data IPM Kabupaten
Sleman
Tersedianya
anggaran untuk
Data survei persepsi
mendukung
kepuasan tinggal di
program –
Sleman
program
Laporan penelitian
kesejahteraan
terkait kondisi
perempuan dan
perempuan dan anak anak

Data di Pusat
Pelayanan Terpadu
Perlindungan
Perempuan dan
Anak (P2TP2A)

Adanya efek jera
terhadap pelaku
kekerasan
Menguatnya
budaya
perlindungan
perempuan &
anak
DESKRIPSI PROYEK
KELUARAN/HASIL
SPESIFIK
a. Perlindungan
perempuan dan anak
secara efektif
b. Menguatnya
penghormatan
terhadap HAM

AKTIVITAS/KEGIATAN
a.1. Sosialisasi UU PKDRT
& PA melalui PKK,
Dasawisma, Rapat RT,
Karang Taruna
a.1. Monitoring
pelaksanaan
UU PKDRT & PA
b.1. Adopsi kurikulum pro
perempuan dan anak
b.2. Penyuluhan hak dan
kewajiban pasutri
oleh BP4

INDIKATOR
Adanya instrumen
perlindungan perempuan
& anak
Menurunnya angka KDRT
dan berkurangnya jumlah
korban perempuan dan
anak menjadi nol persen

CARA VERIFIKASI
Dokumen
tool/perangkat
perlindungan
perempuan & anak
Data FPK2PA, Data
P2TP2A, Data Polres
Sleman, Data LSM
Peduli Perempuan &
Anak dsb

ASUMSI
Tidak ada ego
sektoral dalam
upaya
perlindungan
perempuan & anak
Adanya peran aktif
elemen masyarakat

Terselenggaranya
sosialisasi UU PKDRT &
PA melalui kegiatan
lembaga masyarakat

Daftar hadir kegiatan
sosialisasi di PKK,
Dasawisma, Rapat RT,
Karang Taruna

Tidak ada
hambatan kultural
mengikuti
sosialisasi dan
penyuluhan

Adanya monitoring
pelaksanaan UU PKDRT &
PA

Dokumentasi dan
laporan kegiatan
monitoring

Pengadopsian kurikulum
pro perempuan dan anak
di sekolah

Silabus kurikulum pro
perempuan dan anak
di sekolah

Tingginya
partisipasi kaum
remaja di Karang
Taruna, bapak di
RT, dan ibu di
Dasawisma/PKK

Terselenggaranya
penyuluhan oleh BP4

Daftar peserta
penyuluhan oleh BP4

Pasutri bersedia
ikut kegiatan BP4
 DIPRESENTASIKAN SENIN, 21 OKTOBER 2013

(KELAS A) dan KAMIS 17 OKTOBER 2013 (KELAS B &
C)
 BISA DENGAN MEDIA: KERTAS PLANO/SLIDE
POWERPOINT
 SETIAP KELOMPOK MEMPRESENTASIKAN DAN
MENDAPATKAN TANGGAPAN/PERTANYAAN DARI
KELOMPOK LAIN
 SILAKAN MELAKUKAN KONSULTASI DENGAN
DOSEN DENGAN MELAKUKAN PERJANJIAN
TERLEBIH DAHULU

Contenu connexe

Tendances

Demografi dan studi kependudukan
Demografi dan studi kependudukanDemografi dan studi kependudukan
Demografi dan studi kependudukan
HIMA KS FISIP UNPAD
 
Pendekatan perencanaan pembangunan
Pendekatan perencanaan pembangunanPendekatan perencanaan pembangunan
Pendekatan perencanaan pembangunan
Qiu El Fahmi
 
TATA CARA PENYUSUNAN TOR
TATA CARA PENYUSUNAN TORTATA CARA PENYUSUNAN TOR
TATA CARA PENYUSUNAN TOR
Joko Riswanto
 
Strategi dan pendekatan dalam pengembangan masyarakat
Strategi dan pendekatan dalam pengembangan masyarakatStrategi dan pendekatan dalam pengembangan masyarakat
Strategi dan pendekatan dalam pengembangan masyarakat
Alexandrya Hening
 
Logframe : Kerangka Logis
Logframe : Kerangka LogisLogframe : Kerangka Logis
Logframe : Kerangka Logis
Arsad Rahim Ali
 

Tendances (20)

Demografi dan studi kependudukan
Demografi dan studi kependudukanDemografi dan studi kependudukan
Demografi dan studi kependudukan
 
Konsep Monitoring dan Evaluasi
Konsep Monitoring dan Evaluasi Konsep Monitoring dan Evaluasi
Konsep Monitoring dan Evaluasi
 
Pendekatan perencanaan pembangunan
Pendekatan perencanaan pembangunanPendekatan perencanaan pembangunan
Pendekatan perencanaan pembangunan
 
Sistem, Proses, Mekanisme, dan Dokumen Perencanaan Pembangunan Nasional Sesua...
Sistem, Proses, Mekanisme, dan Dokumen Perencanaan Pembangunan Nasional Sesua...Sistem, Proses, Mekanisme, dan Dokumen Perencanaan Pembangunan Nasional Sesua...
Sistem, Proses, Mekanisme, dan Dokumen Perencanaan Pembangunan Nasional Sesua...
 
Penyusunan RPJPD, RPJMD, Renstra SKPD dan Renja SKPD
Penyusunan  RPJPD, RPJMD, Renstra SKPD dan Renja SKPD  Penyusunan  RPJPD, RPJMD, Renstra SKPD dan Renja SKPD
Penyusunan RPJPD, RPJMD, Renstra SKPD dan Renja SKPD
 
siklus kebijakan publik
siklus kebijakan publiksiklus kebijakan publik
siklus kebijakan publik
 
Pemberdayaan masyarakat desa
Pemberdayaan masyarakat desaPemberdayaan masyarakat desa
Pemberdayaan masyarakat desa
 
Mekanisme Perencanaan Pembangunan Daerah
Mekanisme Perencanaan Pembangunan DaerahMekanisme Perencanaan Pembangunan Daerah
Mekanisme Perencanaan Pembangunan Daerah
 
Pertemuan ke 3 - perencanaan sosial
Pertemuan ke 3 - perencanaan  sosialPertemuan ke 3 - perencanaan  sosial
Pertemuan ke 3 - perencanaan sosial
 
TATA CARA PENYUSUNAN TOR
TATA CARA PENYUSUNAN TORTATA CARA PENYUSUNAN TOR
TATA CARA PENYUSUNAN TOR
 
Identifikasi Stakeholder
Identifikasi StakeholderIdentifikasi Stakeholder
Identifikasi Stakeholder
 
Strategi dan pendekatan dalam pengembangan masyarakat
Strategi dan pendekatan dalam pengembangan masyarakatStrategi dan pendekatan dalam pengembangan masyarakat
Strategi dan pendekatan dalam pengembangan masyarakat
 
EVALUASI PERENCANAAN PEMBANGUNAN
EVALUASI PERENCANAAN PEMBANGUNANEVALUASI PERENCANAAN PEMBANGUNAN
EVALUASI PERENCANAAN PEMBANGUNAN
 
Dasar-dasar Monitoring dan Evaluasi Perencanaan Pembangunan
Dasar-dasar Monitoring dan Evaluasi Perencanaan PembangunanDasar-dasar Monitoring dan Evaluasi Perencanaan Pembangunan
Dasar-dasar Monitoring dan Evaluasi Perencanaan Pembangunan
 
Keterkaitan Dokumen Perencanaan
Keterkaitan Dokumen PerencanaanKeterkaitan Dokumen Perencanaan
Keterkaitan Dokumen Perencanaan
 
Logframe : Kerangka Logis
Logframe : Kerangka LogisLogframe : Kerangka Logis
Logframe : Kerangka Logis
 
Konsep Dasar Perencanaan
Konsep Dasar PerencanaanKonsep Dasar Perencanaan
Konsep Dasar Perencanaan
 
Partisipasi masyarakat
Partisipasi masyarakatPartisipasi masyarakat
Partisipasi masyarakat
 
Perumusan isu strategis
Perumusan isu strategisPerumusan isu strategis
Perumusan isu strategis
 
Contoh Penerapan Agenda Setting & Perumusan Kebijakan
Contoh Penerapan Agenda Setting & Perumusan KebijakanContoh Penerapan Agenda Setting & Perumusan Kebijakan
Contoh Penerapan Agenda Setting & Perumusan Kebijakan
 

En vedette

Logical Framework And Project Proposal
Logical Framework And Project ProposalLogical Framework And Project Proposal
Logical Framework And Project Proposal
rexcris
 
8 strategic planning linking analysis with results anti-corruption anga re...
8  strategic planning   linking analysis with results anti-corruption anga re...8  strategic planning   linking analysis with results anti-corruption anga re...
8 strategic planning linking analysis with results anti-corruption anga re...
PACDE
 
Proposal writing resource logical framework-
Proposal writing resource  logical framework-Proposal writing resource  logical framework-
Proposal writing resource logical framework-
tccafrica
 
Secuil Renungan Dari Masa ke Masa
Secuil Renungan Dari Masa ke MasaSecuil Renungan Dari Masa ke Masa
Secuil Renungan Dari Masa ke Masa
Arsad Rahim Ali
 
RPJMN 2015-2019_Kementerian Kesehatan
RPJMN 2015-2019_Kementerian KesehatanRPJMN 2015-2019_Kementerian Kesehatan
RPJMN 2015-2019_Kementerian Kesehatan
Muh Saleh
 
Kebijakan perencanaan pembangunan kesehatan (rpjmn 2015-2019)
Kebijakan perencanaan pembangunan kesehatan (rpjmn 2015-2019)Kebijakan perencanaan pembangunan kesehatan (rpjmn 2015-2019)
Kebijakan perencanaan pembangunan kesehatan (rpjmn 2015-2019)
Muh Saleh
 

En vedette (13)

Logframe
LogframeLogframe
Logframe
 
KERANGKA KERJA LOGIS
KERANGKA KERJA LOGISKERANGKA KERJA LOGIS
KERANGKA KERJA LOGIS
 
Teknik Monitoring dan Evaluasi: Kerangka Kerja Logis (Logical Frame Work)
Teknik Monitoring dan Evaluasi: Kerangka Kerja Logis (Logical Frame Work)Teknik Monitoring dan Evaluasi: Kerangka Kerja Logis (Logical Frame Work)
Teknik Monitoring dan Evaluasi: Kerangka Kerja Logis (Logical Frame Work)
 
Logical Framework And Project Proposal
Logical Framework And Project ProposalLogical Framework And Project Proposal
Logical Framework And Project Proposal
 
8 strategic planning linking analysis with results anti-corruption anga re...
8  strategic planning   linking analysis with results anti-corruption anga re...8  strategic planning   linking analysis with results anti-corruption anga re...
8 strategic planning linking analysis with results anti-corruption anga re...
 
Lampiran a. kerangka kerja logis
Lampiran a. kerangka kerja logisLampiran a. kerangka kerja logis
Lampiran a. kerangka kerja logis
 
Proposal writing resource logical framework-
Proposal writing resource  logical framework-Proposal writing resource  logical framework-
Proposal writing resource logical framework-
 
Asumsi dan karakteristik kualitatif laporan keuangan
Asumsi dan karakteristik kualitatif laporan keuanganAsumsi dan karakteristik kualitatif laporan keuangan
Asumsi dan karakteristik kualitatif laporan keuangan
 
Secuil Renungan Dari Masa ke Masa
Secuil Renungan Dari Masa ke MasaSecuil Renungan Dari Masa ke Masa
Secuil Renungan Dari Masa ke Masa
 
KUMPULAN BAHAN LATIHAN PEMANTAUAN DAN EVALUASI PROGRAM-PROGRAM PENGENTASAN KE...
KUMPULAN BAHAN LATIHAN PEMANTAUAN DAN EVALUASI PROGRAM-PROGRAM PENGENTASAN KE...KUMPULAN BAHAN LATIHAN PEMANTAUAN DAN EVALUASI PROGRAM-PROGRAM PENGENTASAN KE...
KUMPULAN BAHAN LATIHAN PEMANTAUAN DAN EVALUASI PROGRAM-PROGRAM PENGENTASAN KE...
 
Kebijakan promkes
Kebijakan promkesKebijakan promkes
Kebijakan promkes
 
RPJMN 2015-2019_Kementerian Kesehatan
RPJMN 2015-2019_Kementerian KesehatanRPJMN 2015-2019_Kementerian Kesehatan
RPJMN 2015-2019_Kementerian Kesehatan
 
Kebijakan perencanaan pembangunan kesehatan (rpjmn 2015-2019)
Kebijakan perencanaan pembangunan kesehatan (rpjmn 2015-2019)Kebijakan perencanaan pembangunan kesehatan (rpjmn 2015-2019)
Kebijakan perencanaan pembangunan kesehatan (rpjmn 2015-2019)
 

Similaire à Pertemuan ke 6 & 7 - logical framework approach

001. Prosedur Monev Program CSR.docx
001. Prosedur Monev Program CSR.docx001. Prosedur Monev Program CSR.docx
001. Prosedur Monev Program CSR.docx
HeriHermawan66
 
0009-P01-ManajemenProyekSistemInformasi.pdf
0009-P01-ManajemenProyekSistemInformasi.pdf0009-P01-ManajemenProyekSistemInformasi.pdf
0009-P01-ManajemenProyekSistemInformasi.pdf
AskariB1
 

Similaire à Pertemuan ke 6 & 7 - logical framework approach (20)

Monitoring And Evaluation Slide For Workshop
Monitoring  And  Evaluation  Slide For  WorkshopMonitoring  And  Evaluation  Slide For  Workshop
Monitoring And Evaluation Slide For Workshop
 
5b. Bahan Narasumber Monev Ketua TAPD.pptx
5b. Bahan Narasumber Monev Ketua TAPD.pptx5b. Bahan Narasumber Monev Ketua TAPD.pptx
5b. Bahan Narasumber Monev Ketua TAPD.pptx
 
Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Pembangunan
Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan PembangunanMonitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Pembangunan
Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Pembangunan
 
Teori monitoring dan evaluasi
Teori monitoring dan evaluasiTeori monitoring dan evaluasi
Teori monitoring dan evaluasi
 
Sistem Monev Kinerja Pembangunan dan Analisa SWOT Setjen MPR-RI
Sistem Monev Kinerja Pembangunan dan Analisa SWOT Setjen MPR-RISistem Monev Kinerja Pembangunan dan Analisa SWOT Setjen MPR-RI
Sistem Monev Kinerja Pembangunan dan Analisa SWOT Setjen MPR-RI
 
Sistem Evaluasi Pembangunan Tingkat Dasar
Sistem Evaluasi Pembangunan Tingkat DasarSistem Evaluasi Pembangunan Tingkat Dasar
Sistem Evaluasi Pembangunan Tingkat Dasar
 
Pelatihan Monitoring dan Evaluasi di Surabaya
Pelatihan Monitoring dan Evaluasi di SurabayaPelatihan Monitoring dan Evaluasi di Surabaya
Pelatihan Monitoring dan Evaluasi di Surabaya
 
Penyusunan Grand Design P2TKI 2014 - 2025
Penyusunan Grand Design P2TKI 2014  - 2025Penyusunan Grand Design P2TKI 2014  - 2025
Penyusunan Grand Design P2TKI 2014 - 2025
 
Evaluasi 2.ppt
Evaluasi 2.pptEvaluasi 2.ppt
Evaluasi 2.ppt
 
Instrumen perencanaan
Instrumen perencanaanInstrumen perencanaan
Instrumen perencanaan
 
Pedoman Monitoring dan Evaluasi
Pedoman Monitoring dan Evaluasi Pedoman Monitoring dan Evaluasi
Pedoman Monitoring dan Evaluasi
 
001. Prosedur Monev Program CSR.docx
001. Prosedur Monev Program CSR.docx001. Prosedur Monev Program CSR.docx
001. Prosedur Monev Program CSR.docx
 
Pedoman Penilaian Monitoring dan Evaluasi
Pedoman Penilaian Monitoring dan EvaluasiPedoman Penilaian Monitoring dan Evaluasi
Pedoman Penilaian Monitoring dan Evaluasi
 
Konsep dasar dan Implementasi Indeks Kinerja Pembangunan Daerah
Konsep dasar dan Implementasi Indeks Kinerja Pembangunan Daerah Konsep dasar dan Implementasi Indeks Kinerja Pembangunan Daerah
Konsep dasar dan Implementasi Indeks Kinerja Pembangunan Daerah
 
Monev
MonevMonev
Monev
 
Presentation bpm
Presentation bpmPresentation bpm
Presentation bpm
 
0009-P01-ManajemenProyekSistemInformasi.pdf
0009-P01-ManajemenProyekSistemInformasi.pdf0009-P01-ManajemenProyekSistemInformasi.pdf
0009-P01-ManajemenProyekSistemInformasi.pdf
 
3. proses dalam_manajemen_proyek_
3. proses dalam_manajemen_proyek_3. proses dalam_manajemen_proyek_
3. proses dalam_manajemen_proyek_
 
Pembangunan Bahan instruksi
Pembangunan Bahan instruksiPembangunan Bahan instruksi
Pembangunan Bahan instruksi
 
PERENCANAAN DAN PENJADWALAN PROYEK
PERENCANAAN DAN PENJADWALAN PROYEKPERENCANAAN DAN PENJADWALAN PROYEK
PERENCANAAN DAN PENJADWALAN PROYEK
 

Plus de UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Plus de UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta (9)

Pertemuan ke 13 - naskah kebijakan sosial
Pertemuan ke 13 - naskah kebijakan sosialPertemuan ke 13 - naskah kebijakan sosial
Pertemuan ke 13 - naskah kebijakan sosial
 
Pertemuan ke 11 - implementasi kebijakan sosial
Pertemuan ke 11 - implementasi kebijakan sosialPertemuan ke 11 - implementasi kebijakan sosial
Pertemuan ke 11 - implementasi kebijakan sosial
 
Pertemuan ke 10 - analisis kebijakan sosial
Pertemuan ke 10 - analisis kebijakan sosialPertemuan ke 10 - analisis kebijakan sosial
Pertemuan ke 10 - analisis kebijakan sosial
 
Pertemuan ke 9 - instrumen & proses kebijakan
Pertemuan ke 9 - instrumen & proses kebijakanPertemuan ke 9 - instrumen & proses kebijakan
Pertemuan ke 9 - instrumen & proses kebijakan
 
Pertemuan ke 8 - paradigma & teori kebijakan sosial
Pertemuan ke 8 - paradigma & teori kebijakan sosialPertemuan ke 8 - paradigma & teori kebijakan sosial
Pertemuan ke 8 - paradigma & teori kebijakan sosial
 
Pertemuan ke 12 - evaluasi kebijakan
Pertemuan ke 12 - evaluasi kebijakanPertemuan ke 12 - evaluasi kebijakan
Pertemuan ke 12 - evaluasi kebijakan
 
Pertemuan ke 4 - masalah sosial dan isu kebijakan sosial
Pertemuan ke 4 - masalah sosial dan isu kebijakan sosialPertemuan ke 4 - masalah sosial dan isu kebijakan sosial
Pertemuan ke 4 - masalah sosial dan isu kebijakan sosial
 
Pertemuan ke 5 - kebijakan sosial global
Pertemuan ke 5 - kebijakan sosial globalPertemuan ke 5 - kebijakan sosial global
Pertemuan ke 5 - kebijakan sosial global
 
Pertemuan ke 2 - definisi studi dan praktek kebijakan sosial
Pertemuan ke 2 - definisi studi dan praktek kebijakan sosialPertemuan ke 2 - definisi studi dan praktek kebijakan sosial
Pertemuan ke 2 - definisi studi dan praktek kebijakan sosial
 

Dernier

bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
AtiAnggiSupriyati
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
AlfandoWibowo2
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
nabilafarahdiba95
 
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdfmengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
saptari3
 

Dernier (20)

Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdfmengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 

Pertemuan ke 6 & 7 - logical framework approach

  • 1.
  • 2.  Suatu kerangka logis yang disusun sebagai tahap terakhir perencanaan sebelum masuk dalam tahapan pengorganisasian program  Logical Framework sebagai kemampuan teknis program karena dapat digunakan sebagai alat untuk Perencanaan, Penilaian, Monitoring dan Evaluasi dari kegiatan-kegiatan dalam program yang telah dibuat. 2
  • 3. “a tool to help designers of projects think logically about what the project is trying to achieve (the purpose), what things the project needs to do to bring that about (the outputs) and what needs to be done to produce these outputs (the activities). The purpose of the Project from the DFID viewpoint is to serve our higher level objectives (the goal)“ (Department for International Development) 3
  • 4. Serangkaian kegiatan yang ditujukan untuk mencapai sasaran yang ditentukan secara spesifik dalam periode waktu yang ditentukan dan dengan anggaran yang dipastikan * Sebuah organisasi temporer yang dibutuhkan untuk memproduksi hasil atau outcome yang unik dan pasti dalam waktu yang ditentukan menggunakan sumberdaya yang ditetapkan** * EU (2004) Aid Delivery Methods. Volume 1 Project Cycle Management Guidelines. ** OGC (2005) Managing successful projects with PRINCE 2
  • 5.  Metode LFA dikembangkan oleh Leon J. Rosenberg ketika dikontrak USAID pada tahun 1969  Practical Concepts, Inc. —sebuah perusahaan yang didirikan Rosenberg— kemudian meluaskan penggunaan metode ini di 35 negara  Metode LFA ini telah diadopsi oleh banyak LSM dan secara meluas telah digunakan oleh beberapa lembaga donor bilateral maupun multilateral seperti AECID, GTZ, SIDA, NORAD, DFID, UNDP, EC dan IADB.  Pada 1990-an, menjadi kewajiban yang disyaratkan dalam penyusunan proposal program, namun sekarang sudah lebih menjadi sebagai suatu pilihan 5
  • 6. KEUNGGULAN LOGFRAME Mewadahi pernyataan dari semua komponen kunci dari suatu program. Ini sangat membantu —khususnya saat ada pergantian staff dalam program tersebut. Dapat menjelaskan dan merunut secara logis bagaimana kemungkinan program itu bisa diimplementasikan. Membantu untuk mengenali skala prioritas capaian program, serta memastikan jika input dan output program tidak saling membingungkan antara satu dengan yang lain, dan mengidentifikasi capaian-capaian diluar target yang sebelumnya tidak diketahui. Menyediakan suatu dasar untuk melakukan monitoring dan evaluasi dengan mengidentifikasi indikator-indikator kesuksesan, dan maksud dari suatu perhitungan atau penaksiran (angka). Menjelaskan hubungan-hubungan yang mendasari penilaian terhadap efisiensi dan efektivitas program. Mengidentifikasi faktor utama terkait kesuksesan dari sebuah program. Mendorong pendekatan multidispliner untuk persiapan dan pengawasan dari suatu program.
  • 7.  Pendekatan kerangka kerja logis berbeda dengan matriks kerangka kerja logis. Pendekatan kerangka kerja logis merupakan proses, sedangkan matriks kerangka kerja logis merupakan dokumentasi dari produk yang dihasilkan melalui proses pendekatan kerangka kerja logis. WWF (2005) menegaskan: It is useful to distinguish between LFA, which is a process involving stakeholder analysis, problem analysis, objective setting and strategy selection – and the logical framework matrix, often called the logframe, which documents the product of the LFA process.  Sebagaimana disebutkan di atas, pendekatan kerangka kerja logis dilaksanakan melalui langkah-langkah: analisis pemangku kepentingan (stakeholder analysis), analisis permasalahan (problem analisis), penetapan tujuan (objective setting), dan pemilihan strategi (strategy selection).
  • 8. Dalam pelaksanaannnya Logframe disusun dalam bentuk Matrix atau biasa disebut dengan logframe matrix yang terdiri atau mempunyai 4 elemen dasar yaitu  Hubungan antara Tujuan (Goals), Sasaran (Purpose/Objectives), Keluaran (Outputs) dan Kegiatan (Activities)  Logika Vertikal dan Logika Horisontal  Indikator  Asumsi dan resiko yang perlu diidentifikasi pada tahap penyusunan program 8
  • 9. “an instrumen which gives you information” (The English Language Dictionary) “a quantitative or qualitative factor or variable that provides a simple and reliable means to measure achievement, to reflect changes connected to an intervention, or to help assss the performance of a development actor” (OECD) “sebuah variabel, yang tujuannya adalah untuk mengukur perubahan dalam sebuah fenomena atau proses” (USAID) “suatu deskripsi sasaran proyek dalam hal kuantitas, kualitas, kelompok target, waktu dan tempat” (OECD)
  • 10.
  • 11.  Sebuah Logframe memiliki 2 tahapan: 1. Tingkatan Analisis / Deskripsi 2. Tingkatan Perencanaan / Desain  Ada empat elemen dalam tingkatan analisis: • analisis stakeholder: mengidentifikasi dan mendeskripsikan stakeholder kunci yang potensial • analisis problem: mengidentifikasi problem utama, peluang dan hambatan, dan menentukan hubungan sebab-akibat • analisis obyektif: mengembangkan solusi dari problem yang teridentifikasi dan hubungan sarana-tujuan. • analisis strategi: memilih strategi paling tepat untuk mencapai solusi 11
  • 12.  Dalam tahapan desain, hasil dari analisis kemudian diterjemahkan ke dalam sebuah strategi praktis yang siap dijalankan.  Fase perencanaan ini meliputi: • mempersiapkan matriks logframe – yang akan memerlukan analisis lebih lanjut, debat, dan perbaikan ide yang dikembangkan selama analisis • merancang rencana kerja • menyusun kebutuhan sumberdaya dan menyiapkan anggaran program 12
  • 13.  ANALISIS SITUASI 1. Analisis Stakeholder 2. Analisis Problem 3. Analisis Obyektif  ANALISIS STRATEGI  TABEL / MATRIX PERENCANAAN PROGRAM 1. Matrix 2. Asumsi 3. Indikator Obyektif 4. Verifikasi  IMPLEMENTASI 13
  • 14.
  • 15.
  • 16.
  • 17. PROJECT STRUCTURE OBJECTIVELY VERIFIABLE INDICATORS (OVI) MEANS OF VERIFICATION (MOV) RISKS & ASSUMPTIONS GOAL / IMPACT/OVERALL OBJECTIVE PURPOSE/ OBJECTIVE/ OUTCOME OUTPUTS ACTIVITIES 17
  • 18. STRUKTUR PROYEK INDIKATOR VERIFIKASI SASARAN TUJUAN CARA VERIFIKASI RESIKO & ASUMSI HASIL AKHIR / TUJUAN UTAMA SASARAN KELUARAN/HASIL SPESIFIK AKTIVITAS/ KEGIATAN 18
  • 19. 1. 2. 3. 4. 5. 6. Identifikasi stakeholder penting dan kepentingan mereka Asesmen kekuasaan dan pengaruh stakeholder terkait dengan proyek/kegiatan Tentukan respon proyek yang tepat pada masingmasing stakeholder/kelompok Rencanakan stakeholder mana yang akan berpartisipasi dalam lingkaran proyek, kapan dan bagaimana Mulai untuk identifikasi resiko dari stakeholder Kembangkan strategi untuk membangun partisipasi dan komitmen stakeholder 19
  • 20.
  • 22. 1. 2. 3. 4. Identifikasi sebab segera dan langsung dari masalah inti (focal problem) Identifikasi akibat segera dan langsung dari masalah inti (focal problem) Bangun pohon masalah yang menunjukkan hubungan sebab dan akibat dari masalah tersebut Review pohon masalah dan verifikasi bahwa telah lengkap dan valid
  • 23. Akibat Masalah Inti Effects of the Focal Problem Higher-level Akibat Jangka Effects Panjang Akibat Direct Langsung Effects Masalah Inti Focal Problem Sebab Segera Immediate dan and Direct Langsung Causes Akar Root Causes Masalah Causes of Masalah Problem Sebab the Focal Inti
  • 25. LOGIKA LOGFRAME STRUKTUR PROYEK TUJUAN / GOAL SASARAN / OUTCOME / OBJECTIVE INDIKATOR SUMBER VERIFIKASI ASUMSI Jika SASARAN dapat dicapai, Maka seharusnya ini berkontribusi pada pencapaian TUJUAN Jika KELUARAN/OUTPUT dapat dihasilkan, Maka SASARAN dapat dicapai KELUARAN / OUTPUT Jika AKTIVITAS dapat dilaksanakan, Maka KELUARAN/OUTPUT dapat dihasilkan KEGIATAN / ACTIVITIES Jika Sumberdaya/Input tersedia, Maka AKTIVITAS dapat dilaksanakan
  • 26. LOGIKA LOGFRAME SRUKTUR PROYEK INDIKATOR SUMBER VERIFIKASI ASUMSI TUJUAN / GOAL SASARAN / OUTCOME / OBJECTIVE KELUARAN / OUTPUT KEGIATAN / ACTIVITIES Jika logika horizontal diikuti DAN asumsi terpenuhi, Maka proyek lebih berpeluang untuk berhasil
  • 29.
  • 30.
  • 31.
  • 32. Mengubah masalah sosial menjadi agenda perencanaan program intervensi sosial melalui skema Logical Framework Approach (LFA) dengan analisis stakeholder dan analisis pohon masalah (analisis obyektif)
  • 33. CONTOH MASALAH SOSIAL berupa Kekerasan pada perempuan dan anak
  • 34. STAKEHOLDER KEPENTINGAN DAMPAK Badan KB Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Forum Penanganan Korban Kekerasan Perempuan Anak (FPK2PA) Pusat Pelayanan Terpadu Perlindungan Perempuan dan Anak (P2TP2A) LSM Peduli Perempuan dan Anak (Rifka Annisa, LSPPA, PSAA, dsb) Korban KDRT dari Perempuan dan Anak Kepolisian Resor Sleman Tim Penggerak PKK Kabupaten Sleman Unit PKH Dinsosnakertrans Kabupaten Sleman BP4 Kabupaten Sleman Organisasi Kewanitaan (Kowani, Aisyiyah, Muslimat, Fatayat, Nasyiatul Aisyiyah, dsb) Media Massa Lokal (KR, Bernas, Tribun, dsb) CONTOH ANALISIS STAKEHOLDER dengan memetakan siapa yang berkepentingan dan terdampak dari rencana mengatasi masalah KDRT
  • 35. Rendahnya derajat kesejahteraan sosial AKIBAT Menurunkan kualitas Sleman sebagai KLA Meningkatnya PPKS dari perempuan dan anak MASALAH POKOK SEBAB Disharmoni dan retaknya keluarga Terganggunya fungsi keluarga Tingginya kekerasan terhadap perempuan dan anak di Sleman Lemahnya perlindungan hukum Rendahnya pengawasan UU PP & PA Rendahnya Rendahnya penghormatan penghormatan HAM HAM Minimnya pendidikan karakter A N A L I S I S P O H O N M A S A L A H
  • 36. Kesejahteraan perempuan dan anak di Sleman AKIBAT Meningkatnya status Sleman sebagai KLA Turunnya jumlah PPKS dari perempuan dan anak SASARAN SEBAB Kehidupan keluarga yang harmonis Fungsi keluarga yang mengayomi Turunnya kekerasan terhadap perempuan dan anak di Sleman Perlindungan perempuan dan anak secara efektif Kuatnya pengawasan terhadap implementasi UU PP & PA Menguatnya penghormatan terhadap HAM Adanya kesadaran tentang hak-hak perempuan & anak A N A L I S I S O B Y E K T I F
  • 37. BAGAIMANA KEMUDIAN ANALISIS TERSEBUT ‘SAMBUNG’ DENGAN LOGFRAME Kesejahteraan perempuan dan anak di Sleman Turunnya kekerasan terhadap perempuan dan anak di Sleman Perlindungan perempuan dan anak secara efektif Menguatnya penghormatan terhadap HAM DESKRIPSI PROYEK HASIL AKHIR / TUJUAN UTAMA – Kesejahteraan perempuan dan anak di Sleman SASARAN – Turunnya kekerasan terhadap perempuan dan anak di Sleman KELUARAN/HASIL SPESIFIK a. Perlindungan perempuan dan anak secara efektif b. Menguatnya penghormatan terhadap HAM AKTIVITAS/KEGIATAN
  • 38. DESKRIPSI PROYEK HASIL AKHIR / TUJUAN UTAMA – Kesejahteraan perempuan dan anak di Sleman SASARAN – Turunnya kekerasan terhadap perempuan dan anak di Sleman INDIKATOR Tingginya derajat kesejahteraan perempuan dan anak di Sleman dilihat dari Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Jumlah kekerasan terhadap perempuan dan anak turun 50% dalam 12 bulan CARA VERIFIKASI ASUMSI Data IPM Kabupaten Sleman Tersedianya anggaran untuk Data survei persepsi mendukung kepuasan tinggal di program – Sleman program Laporan penelitian kesejahteraan terkait kondisi perempuan dan perempuan dan anak anak Data di Pusat Pelayanan Terpadu Perlindungan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Adanya efek jera terhadap pelaku kekerasan Menguatnya budaya perlindungan perempuan & anak
  • 39. DESKRIPSI PROYEK KELUARAN/HASIL SPESIFIK a. Perlindungan perempuan dan anak secara efektif b. Menguatnya penghormatan terhadap HAM AKTIVITAS/KEGIATAN a.1. Sosialisasi UU PKDRT & PA melalui PKK, Dasawisma, Rapat RT, Karang Taruna a.1. Monitoring pelaksanaan UU PKDRT & PA b.1. Adopsi kurikulum pro perempuan dan anak b.2. Penyuluhan hak dan kewajiban pasutri oleh BP4 INDIKATOR Adanya instrumen perlindungan perempuan & anak Menurunnya angka KDRT dan berkurangnya jumlah korban perempuan dan anak menjadi nol persen CARA VERIFIKASI Dokumen tool/perangkat perlindungan perempuan & anak Data FPK2PA, Data P2TP2A, Data Polres Sleman, Data LSM Peduli Perempuan & Anak dsb ASUMSI Tidak ada ego sektoral dalam upaya perlindungan perempuan & anak Adanya peran aktif elemen masyarakat Terselenggaranya sosialisasi UU PKDRT & PA melalui kegiatan lembaga masyarakat Daftar hadir kegiatan sosialisasi di PKK, Dasawisma, Rapat RT, Karang Taruna Tidak ada hambatan kultural mengikuti sosialisasi dan penyuluhan Adanya monitoring pelaksanaan UU PKDRT & PA Dokumentasi dan laporan kegiatan monitoring Pengadopsian kurikulum pro perempuan dan anak di sekolah Silabus kurikulum pro perempuan dan anak di sekolah Tingginya partisipasi kaum remaja di Karang Taruna, bapak di RT, dan ibu di Dasawisma/PKK Terselenggaranya penyuluhan oleh BP4 Daftar peserta penyuluhan oleh BP4 Pasutri bersedia ikut kegiatan BP4
  • 40.
  • 41.
  • 42.
  • 43.
  • 44.  DIPRESENTASIKAN SENIN, 21 OKTOBER 2013 (KELAS A) dan KAMIS 17 OKTOBER 2013 (KELAS B & C)  BISA DENGAN MEDIA: KERTAS PLANO/SLIDE POWERPOINT  SETIAP KELOMPOK MEMPRESENTASIKAN DAN MENDAPATKAN TANGGAPAN/PERTANYAAN DARI KELOMPOK LAIN  SILAKAN MELAKUKAN KONSULTASI DENGAN DOSEN DENGAN MELAKUKAN PERJANJIAN TERLEBIH DAHULU