Amphibia memiliki 3 kelompok utama yaitu Sesilia, Caudata, dan Anura. Sesilia tidak memiliki kaki, Caudata memiliki ekor dan keempat kakinya sama ukurannya, sedangkan Anura memiliki kaki belakang yang lebih besar dari kaki depan. Habitat amphibia terdiri dari terestrial, arboreal, akuatik, dan fossorial. Sistem tubuh amphibia meliputi sistem rangka, sirkulasi, pencernaan, pernapasan,
3. 1. PENGERTIAN
Amphibia dalam bahasa Yunani,
amphi=dua; bios=kehidupan. Vertebrata
yang hidup di dua alam merupakan
vertebrata darat pertama, tetapi bersifat
amphibious yaitu sebagian dari tahapan
hidupnya hidup di perairan dan sebagian
lagi hidup di darat
5. BANGSA SESILIA
CIRI-CIRI :
1. Bangsa sesilia dikenal juga dengan nama apoda
(a = tidak; pod = kaki; tidak berkaki) atau
Gymnophiona.
2. tidak memiliki kaki dan sepintas mirip seperti
cacing.
3. jarang muncul di permukaan, biasanya berada
di dalam tanah, di dalam tumpukan serasah
atau di air.
4. ada satu jenis sesilia yang ada di Jawa Barat
yaitu Ichthyohpis hypocyaeneus (suku
Ichthyophiidae) yang terdapat di Bodogol,
Taman Nasional Gede Pangrango
7. BANGSA CAUDATA
CIRI-CIRI:
1. Bangsa Caudata dikenal juga dengan nama Salamander dan
merupakan satu-satunya bangsa yang tidak dijumpai di
Indonesia.
2. Memiliki bentuk kepala, badan dan ekor yang jelas dengan
empat tungkai yang berukuran sama.
3. Seperti kadal namun tidak bersisik.
4. Larva dari jenis ini jika akuatik, berbentuk hampir seperti
induknya dan tidak ada metamorfosis yang nyata.
9. BANGSA ANURA
CIRI-CIRI:
1. Tubuh umumnya pendek dan lebar, terdiri dari kepala dan
bagian badan
2. Memiliki dua pasang tungkai dimana tungkai belakang
lebih besar daripada tungkai depan.
3. Umumnya kaki memiliki selaput yang digunakan untuk
melompat dan berenang.
4. Memiliki pita suara .
5. Fertilisasi umumnya berlangsung eksternal.
11. 3. HABITAT
Secara umum amfibi bisa dikelompokkan berdasarkan habitat
dan kebiasaan hidup.
1.Terestrial:
2.Arboreal:
3.Akuatik
4.Fossorial:
12. HABITAT TERESTRIAL
Hidup di atas permukaan tanah dan agak jauh dari air kecuali pada saat
musim kawin. Contoh Kodok buduk Duttaphrynus melanostictus
13. HABITAT ARBOREAL
Kelompok hewan ini hidup di atas pohon. Jenis-jenis katak pohon umumnya
arboreal misalkan Rhacophorus reinwardtii, R. margaritifer, Nyxticalus
margaritifer dan Polypedates leucomystax
14. HABITAT AKUATIK
kelompok hewan ini sepanjang hidupnya selalu terdapat di sekitar badan air.
Contohnya yaitu Phrynoidis aspera, Limnonectes kuhlii, dan L. macrodon
merupakan jenis yang umum dijumpai di sekitar perairan.
15. HABITAT FOSSORIAL
Kelompok yang hidup di dalam lubang-lubang tanah. Jenis-jenis seperti
Kaloula baleata atau K. pulchra biasanya berada di dalam lubang-lubang di
tanah dan hanya keluar pada saat hujan. Sesilia juga umumnya bersifat
fossorial.
16. 4. CIRI-CIRI
CIRI-CIRI UMUM AMPHIBI
a. Merupakan kelompok hewan bertulang belakang (vertebrata)
b. Endoskeleton tersusun atas tulang sejati (bony skeleton)
c. Umumnya berkulit lunak dan lembap, serta banyak mengandung pembuluh
darah, sehingga memungkinkan untuk digunakan sebagai organ respirasi
alternatif selain insang & paru-paru.
d. Kulitnya mengandung kelenjar lendir dan racun
e. Memiliki peredaran darah tertutup
f. Matanya memiliki selaput yang disebut membran niktitans yang melindungi
mata saat menyelam
19. A. SISTEM RANGKA
Sistem rangka amfibi serupa
dengan binatang berkaki
empat yang lain. Mereka
punya tulang belakang, iga
yang melengkung, tulang
panjang seperti humerus
dan femur. Mereka juga
punya tulang pendek seperti
palang dan metatarsal.
Sebagian besar amfibi
punya empat anggota gerak
kecuali sesilia.
20. B. SISTEM SIRKULASI
Pada amfibi, darah mengalir dari
jantung ke paru-paru dan ke
seluruh tubuh. Peredaran darah
amfibi merupakan peredaran darah
ganda, karena darah melewati
jantung dua kali. Amfibi memiliki
organ peredaran darah berupa
jantung, pembuluh vena, dan
pembuluh arteri
21. C. SISTEM PENCERNAAN
Sistem pencernaan hewan
amfibi secara berurutan meliputi
rongga mulut, kerongkongan
(esofagus), lambung
(ventrikulus), usus (intestinum),
usus besar atau usus tebal,
kloaka. Sistem pencernaan
amfibi hampir mirip dengan
sistem pencernaan ikan.
22. D. SISTEM PERNAPASAN
Sistem respirasi amphibiamfibi memiliki beberapa alat
pernapasan. Yaitu insang, paru, dan kulit.
1.Insang
Insang pada amfibi digunakan untuk bernapas selama
proses metamorfosis, yaitu hanya pada fase berudu.
2. Paru-paru
Katak dewasa bernapas melalui paru-paru. Paru-paru
pada amfibi tergolong masih sederhana, karena
memiliki sekat pada alveolusnya. Sehingga lama proses
pernapasan akan sedikit lebih lambat daripada paru
pada mamalia.
3. Kulit
Kulit pada amfibi cenderung licin, berlendir, dan
lembap. Kulit amfibi tipis dan juga memiliki banyak
sekali kapiler darah. Sehingga memungkinkan adanya
proses inspirasi oksigen dan expirasi karbondioksida.
23. E. SISTEM UROGENITAL
Sistem urogenital amphibiOrganon genitalis masculinus (jantan) yang berupa
sepasang testis berbentu oval berwarna keputih-putihan, terletak di sebelah
anterior dari ren; diikat oleh alat penggantungnya yang kita sebut mesorchium
yang terjadi dari lipatan peritoneum.Organon genitalis femimus (betina) yang
terdiri atas sepasang ovarium dilekatkan dengan bagian dorsal coelom oleh alat
penggantung yang disebut mesovarium, yang terjadi dari lipatan peritoneum
24. F. SISTEM SARAF
Sistem saraf amphibiSistem saraf amphibi
dibagi menjadi system nervus centrale (
encheplalon dan medulla spinalis) sera sistem
nervus peripherium. Pada amphibi,
enchepalon (otak) dan medulla spinalis (sum-
sum tulang belakang) yang dilindungi oleh
tengkorak dan ruas – ruas tulang belakang
dibungkus oleh 2 lapisan disebut duraeter
dan pipiamete, batasan dengan jaringa saraf.
Diantara dua lapisan tersebut terdapat
spatium subdurale dan cairan cerebospinalis.
25. G. SISTEM REPRODUKSI
Sistem reproduksi pada amphibi,
pembuahannya terjadi secara
eksternal, artinya penyatuan gamet
jantan dan gamet betina terjadi di
luar tubuh. Pada pembuahan
eksternal biasanya dibentuk ovum
dalam jumlah besar, karena
kemungkinan terjadinya fertilisasi
lebih kecil dari pada pembuahan
secara internal.