4. Pengaruh elektronik
Makin tinggi kemampuan suatu zat menerima PE dari suatu basa maka
semakin kuat keasamannya.
Makin positif muatan parsial atom akseptor maka semakin efektif atom
tersebut menerima PE dari atom donor.
Makin tinggi kemampuan suatu zat memberikan PE pada suatu asam maka
semakin kuat kebasaannya.
Makin negatif muatan parsial atom donor maka semakin efektif atom
tersebut memberikan PE pada atom akseptor.
Kimia’09 Mipa
5. Ada 2 jenis gugus yang mempengaruhi muatan parsial atom akseptor dan
atom donor , yaitu :
Namun ada beberapa spesies asam yang tidak mematuhi konsep di atas,
faktanya :
Menurut aspek elektronik, urutannya kebalikan dari fakta di atas.
Hal ini karena adanya orbitan kosong atom B & PE pada atom
halogen dalam membentuk ikatan rangkap parsial, dimana BF3
membentuk ikatan rangkap parsial paling kuat karena ukuran atom
F paling kecil sehingga paling efektif mendonorkan PE nya pada
Atom
akseptor
Atom donor
Gugus penarik
elektron
Gugus pemberi elektron
Muatan parsial makin
(+)
Muatan parsial makin (-
)
Asam : BF3 > BH3 >
B(CH3)3
Basa : N(CH3)3 > NH3 >
NF3
BF3 < BCl3 < BBr3
Kimia’09 Mipa
6. Perubahan struktur
Contoh :
Perubahan struktur pada BF3 dalam pembentukan kompleks
dengan basa NH3 yaitu dari segitiga planar menjadi piramidal.
Pembentukan kompleksnya terjadi melalui 2 tahap yaitu :
1
• Perubahan bentuk geometri asam BF3 dari segitiga planar
menjadi bentuk piramidal
II
• Orbital kosong atom akseptor B mengarah pada PE atom donor N
dalam molekul NH3 & terbentuk ikatan koordinasi berupa ikatan σ
Kimia’09 Mipa
7. Kimia’09 Mipa
Faktor Sterik
Contoh :
Reaksi substitusi antara trimetilboron dengan piridin dan
turunannya.
Reaksi antara trimetilboron dengan meta-metil piridin maka rx lebih
eksotermis
Adanya gugus metil pada posisi meta akan meningkatkan efektifitas atom
donor N dalam molekul piridin untuk memberikan PE nya pada atom
akseptor B dalam trimetilboron
8. Kimia’09 Mipa
Reaksi antara trimetilboron dengan orto-metil piridin maka rx kurang
eksotermis
Adanya efek sterik tinggi antara gugus metil pada trimetilboron & pada
piridin di posisi orto akan mendestabilisasi kompleks (CH3)3B-NH3
Maka urutan kekuatan basa piridin & turunannya terhadap trimetilboron
yaitu :
9. Kimia’09 Mipa
Pengaruh
Pelarut
Suatu zat dengan muatan tinggi maka cenderung mudah larut
dalam pelarut dengan permitifitas (konstanta dielektrik) tinggi.
Pelarut polar memiliki konstanta dielektrik tinggi misalnya air, alkohol,
eter, amina & dimetilsulfoksida.
Pelarut bersifat asam misalnya SO2 yang digunakan untuk melarutkan
benzene.
Contoh : SbCl5 + :B Cl5Sb-B ∆H˚
Nilai (-) ∆H˚ setara dengan bilangan donor pelarut (D.N), makin besar
nilai D.N pelarut maka pelarut tersebut semakin bersifat basa Lewis
kuat, demikian sebaliknya untuk pelarut yang bersifat asam Lewis.