SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  26
KANTOR POLISI
Pada suatu hari Fadli mendapat SMS dari Fani, pacarnya. Di SMS tersebut Fani
bilang “Yang, skrng aq sdng d kntr polisi, smua bukti n saksi tlh mengarh kpd q,
polisi tlh mengintrogasiku, aq takut, stlh bbrp lm akhrny...”. Tanpa berpikir
panjang Fadli mengambil motor di garasinya dan langsung tancap gas menuju
kantor polisi.
Sampai di kantor polisi, ternyata gadis pujaannya itu sama sekali tak terlihat
batang hidungnya. Karena Fadli adalah anak yang sangat pemalu dan lugu, dia
tidak berani bertanya kepada pak polisi yang sedang berjaga di kantor
tersebut.
Setelah beberapa lama mondar-mandir di tempat tersebut, akhirnya dia
memberanikan diri untuk bertanya kepada pak satpam yang sedang jaga di
pintu gerbang. “Pak, boleh numpang tanya!, sejak tadi ada gak cewek yang di
tahan di kantor ini?”.
“Waduh... saya gak tau mas, di sini saya hanya bertugas untuk mengatur
kendaraan yang keluar masuk dari tempat ini”, jawab pak satpam kepada Fadli.
“Kalau gitu, makasih pak!”, sahut Fadli.
Mendengar jawaban dari pak satpam, Fadli mempunyai inisiatif untuk
menelepon pacarnya tersebut. “Hallo... Say, kamu ada dimana?, kucari ke
kantor polisi kok gak ada?, gimana keadaan kamu?, katanya kamu ditahan di
kantor polisi?”, ucap Fadli dengan sedikit merasa cemas.
Sambil tersenyum dia mencoba menenangkan kekasihnya, “Yang, sekarang aku
sedang di rumah, aku baik-baik aja kok!”.
“Terus yang kirim SMS ke aku itu siapa?”, tanya Fadli kepada Fani.
“Oh... SMS itu, kamu pasti belum baca isi semua SMS dariku itu!. baca lagi
donk!”, tukas Fani.
Fadli terdiam.
“Udah gitu aja yach... nanti pulsa kamu habis. Udah yach... dah sayaaang...”,
Fani kemudian menutup hand phonenya.
Fadli masih bingung!. Lalu dia membuka SMS itu lagi dan membacanya.
Beberapa saat kemudian dia tertawa sendiri karena tahu isi lengkap SMS
tersebut adalah, “Yang, skrng aq sdng d kntr polisi, smua bukti n saksi tlh
mengarh kpd q, polisi tlh mengintrogasiku, aq takut, stlh bbrp lm akhrny aq dpt
srt tilang, d srt tu trtls anda dinyatakan bebas krn semua bukti n saksi
menyatakan bahwa anda adalah wanita yg cantik menawan hati”.
Dalam hati Fadli berkata “Ternyata aku orang begok yach...!”.
06 Maret 2007
SANDALKU RAIB
Rudi dan Andi adalah sahabat yang sangat dekat, kemanapun dan dimanapun
mereka selalu berdua. Seperti kata pepatah, dimana ada gula di situ pasti ada
semut, dimana ada Rudi disitu pasti ada Andi.
Suatu sore Andi curhat sama Rudi. “Hari ini aku bener-bener kesal banget
Rud”, tutur Andi kepada Rudi.
“Emangnya kenapa And?”. Tanya Rudi kepada Andi.
Dengan sedikit menggerutu Andi menjawab pertanyaan Rudi, “Tadi siang aku
sholat jum'at berjama'ah di masjid Sabilul Khoir di sebelah rumahku. Aku
berangkat ke masjid memakai sandal yang baru kubeli di mall bareng kamu
minggu lalu, ta....”. Dia berhenti bicara karena terpotong omongan Rudi.
“Emang kenapa dengan sandalmu And?”, sahut Rudi karena merasa penasaran
dengan cerita Andi.
“Waktu aku mau pulang, sandal yang ku pakai waktu berangkat ke masjid itu
sudah raib entah kemana. Setelah lama kucari, tetap gak ada, yach... akhirnya
kuputuskan untuk menunggu sampai semua jama'ah sholat jum'at pulang. Aku
berfikir mungkin sandalku tertukar sama sandal milik orang lain. Setelah
semuanya pulang, yang tersisa hanya tinggal sepasang sandal usang, dan yang
menyedihkan lagi salah satunya udah berlubang. Mau gimana lagi..., akhirnya
dengan terpaksa sandal itu ku pakai dan kubawa pulang, itung-itung dibanding
pulang gak pakai sandal”. Jawab Andi dengan muka agak kusut.
Sembari menahan tawa, Rudi bilang pada Andi, “Hmm... kalau gitu... minta aja
pertanggung jawaban sama pak ustadz yang tadi siang jadi khotib di masjid”.
Dengan sedikit bingung Andi bertanya pada Rudi, “kok bisa gitu Rud?”.
Sambil tertawa Rudi menjawab, “Disetiap khutbah sholat jum'at, pak ustadz
selalu menyerukan kepada para jama'ah untuk mengambil yang baik-baik dan
tinggalkan yang jelek-jelek. Mungkin orang yang mengambil sandalmu itu
mengikuti apa yang dikatakan pak ustadz”.
Mereka tertawa terbahak-bahak.
07 Maret 2007
NAIK LIFT
Icha adalah salah satu karyawan hotel berbintang lima di Surabaya. Suatu hari
dia mendapat telepon dari Fitri, teman masa kecilnya dan merekapun terlarut
dalam obrolan hangat. Setelah beberapa lama mengobrol, mereka mempunyai
ide untuk bertatap muka secara langsung guna melepas kerinduan diantara
mereka. Karena Icha sangat sibuk dengan pekerjaanya dan tak bis
meninggalkannya sedetikpun, mereka memutuskan untuk bertemu di tempat
Icha bekerja yaitu di hotel Saturnus lantai 10 blok 01.
Singkat cerita, Fitri menuju hotel Saturnus. Sesampainya di lantai satu,
Fitri kembali menelepon Icha.
Fitri : Hallo... Cha... sekarang aku sudah berada di lantai satu, tolong jemput
aku yach!
Icha : Kamu langsung naik aja ke lantai sepuluh, liftnya disebelah resepsionis.
Fitri : Aku gak berani naik sendirian, aku kan orang asing di hotel ini, entar aku
dikira orang jahat lagi!. Jemput aku dong, please...
Icha : Ya... okelah!. Tunggu bentar, jangan kemana-mana!.
Setelah beberapa saat menunggu, batang hidung Icha muncul juga dan Icha
mengajak temannya itu untuk naik ke lantai sepuluh.
Icha : Aku heran sama kamu sekarang!.
Fitri : Emang kenapa dengan aku Cha?.
Icha : Dulu, waktu di sekolah, kamu kan cewek paling pemberani diantara yang
lain, sampai-sampai kamu dijuluki cewek superman. Kok sekarang
mau nemui aku aja minta dijemput segala!.
Fitri : (sambil berbisik dan sedikit menahan tawa), Jujur aja Cha..., sebenarnya
aku itu gak tau cara menggunakan lift...!.
Icha : Hah....!!!???
07 Maret 2007
GAPNET
Suatu hari Bu Evi, guru Bahasa Inggris di SMU Harapan Makmur, memberi tugas
siswa kelas sepuluh IPA untuk mencari sebuah artikel di internet yang
membahas tentang flora dan fauna. Tugas itu dikerjakan secara berkelompok
dan setiap kelompok akan dipilih secara acak. Setelah dilakukan pengacakan
terbentuklah beberapa kelompok dan setiap kelompoknya terdiri dari 3 orang.
Salah satu kelompok dari beberapa kelompok yang ada adalah kelompok
III yang terdiri dari Novi, Ani dan Ria. Mereka bertiga sepakat berbagi tanggung
jawab dalam menyelesaikan tugas dari Bu Evi. Secara kebetulan Novi bertugas
untuk mencari artikel di internet, Ani bertugas menterjemahkan artikel
kedalam bahasa Indonesia dan Ria bertugas untuk mengetik, mencetak dan
mengumpulkan artikel tersebut ke Bu Evi.
Sepulang sekolah, mereka bertiga berjalan bersama. “Nov..., jangan lupa
yach..., kamu cari artikel di internet!”, tutur Ani kepada Novi.
“Tenang aja, semua pasti beres!”, jawab Novi dengan meyakinkan. Tetapi
dalam hati dia sangat bingung. Jangankan internet, komputer saja Novi masih
belum mahir mengoperasikannya.
Karena terpaksa, sore itu Novi memberanikan diri untuk pergi ke warnet untuk
melaksanakan tugasnya. Sesampainya di warnet, dia langsung duduk
menghadap sebuah komputer dan mengotak-atiknya.
Satu jam telah berlalu, keringat dingin telah membasahi Novi, karena selama
itu dia belum lakukan apa-apa, hanya otak atik mouse dan keyboard. Dengan
menahan rasa malu, Novi memberanikan diri untuk bertanya kepada Mbak yang
sedang jaga warnet. “Permisi Mbak..., boleh tanya!. Gimana ya... cara
membuka internet itu?”.
“Lho... selama satu jam itu kamu ngapain aja?”, Mbak itu balik bertanya
kepada Novi.
“Aku cuman otak atik mouse ama keyboard aja, nggak ada yang lain!”, jawab
Novi sembari menahan rasa malu yang semakin besar.
Mendengar jawaban tersebut, Mbak itu terkejut dan sambil menahan tawa dia
berkata, “Ya sudahlah..., nggak apa-apa, nanti kuajarin bagaimana caranya!”.
Seketika wajah Novi nampak lega karena ada yang mau berbaik hati mengajari
bagaimana cara berinternet.
Singkat cerita, Mbak penjaga warnet tersebut beralih profesi menjadi guru
kursus kilat belajar internet.
Esoknya Novi bertemu Ani dan Ria di sekolah. Kemudian Novi menceritakan
pengalamannya di warnet kemarin. Setelah mendengar cerita tersebut, spontan
saja mereka berdua tertawa. Tiba-tiba saja Ani menyahut, “Bentar-bentar...,
aku mau ngomong nih. Jujur aja yach..., waktu pembagian tugas kemarin, aku
berharap enggak kebagian tugas mencari artikel di internet, soalnya aku juga
gapnet alias gagap internet, ha... ha... ha..”.
Spontan saja Novi bertanya, “Hah..., An... kamu juga gapnet ta?, kalau
kamu Ria?”.
Sambil menahan tawa dan menundukkan kepala Ria menjawab, “Aku
juga gapnet!”.
“ha.. hhaa... hhhaaa...!.”.
10 Maret 2007
TERLAMBAT NGANGKAT
Suatu hari Adi larut dalam obrolan hangat bersama Candra, teman
sekaligus tetangganya.
Adi : Aku punya pertanyaan Ndra!. Kalau kamu bisa menjawabnya, aku janji
nanti kamu ku traktir di warungnya Pak Sholeh!. Mau ngaak?
Candra : Beneran Di, entar kamu bohong lagi!
Adi : Aku ini serius Ndra!. Kamu kok gak percaya sih sama sahabatmu ini!
(dengan nada agak tinggi).
Candra : Percaya-percaya..., apa sih pertanyaannya?
Adi : Begini Ndra, saya punya tiga cerita, nanti kamu simpulkan apa kesamaan
dari ketiga cerita itu?, Oke!
Candra : (mengangguk...)
Adi : Pertama, saya pernah melihat ada seekor sapi mati mengenaskan gara-
gara hanyut terseret arus sungai Ciliwung yang sangat deras. Cerita
kedua, waktu itu saya bekerja sebagai koki di sebuah restoran
terkenal di Jakarta. Setelah hampir 3 bulan bekerja, saya dipecat
oleh pemilik restoran itu karena telah tiga kali menggosongkan
daging ayam yang sedang saya masak. Yang ketiga, saya pernah
melihat seorang cewek yang baru 6 bulan menikah meloncat
kegirangan dan langsung memeluk suaminya karena dokter yang
memeriksanya mengatakan bahwa ia positif hamil. Sekarang, apa
kesamaan dari ketiga ceritaku tadi?.
Candra : ...Apa ya?...(berfikir)... Nyerah deh, aku nggak tahu!
Adi : Beneran nih... nyerah, nggak jadi ku traktir lho...!
Candra : Ya udahlah..., beritahu jawabannya sekarang, pusing aku
memikirkannya.
Adi : Jawabanya adalah... terlambat ngankat!
Candra : (berfikir)...ha...ha...ha...!
10 Maret 2007
MONYET KEBINGUNGAN
Pada saat jam istirahat sekolah, Silvy mendatangi ketiga temannya yang sedang
duduk di taman menikmati indahnya langit pagi yang begitu cerah.
Silvy : Hai semua..., aku punya pertanyaan nih. Buah apa yang bikin monyet
bingung?
Heni : Gak tau ah...!
Joni : Aku tahu aku tahu... pisang!
Silvy : Kok bisa pisang, apa alasannya Jon?
Joni : Karena kalau nggak ada pisang pasti monyetnya kelaparan dan mati.
Silvy : Salah...!
(Joni, Heni dan Agus terdiam)
Agus : Nyerah deh...
Silvy : Beneran..., kalian semua nyerah?
(Joni, Heni dan Agus terdiam...)
Silvy : Ya udah tak beritahu. Jawabannya adalah... buah jambu!
Agus : (dengan rasa penasaran)Kok bisa buah jambu...?
Joni : Apa alasanmu Silvy?
Heni : Kok jambu...
Silvy : (sambil menunjuk kepada ketiga temannya) He...he... Tuh bener kan,
monyetnya pada bingung! Ha...ha...ha...
Agus : (sambil tersenyum)...Awas kamu silvy, nanti ku balas kamu!
10 Maret 2007
INTERISTI SEJATI
Karena tidak mempunyai tiket untuk menonton pertandingan secara
langsung, seorang interisti, julukan bagi suporter fanatik Inter Milan mencoba
memasuki stadion dengan cara memanjat tembok stadion Geusepe Meaza untuk
melihat derbi klasik antara AC Milan vs Inter Milan. Setelah berhasil memasuki
stadion, dia melihat satu tempat duduk belum terisi dan disebelahnya duduk
seorang Kakek yang dengan tenang menunggu dimulainya derbi itu. Interisti
yang belakangan diketahui bernama Francisco Tapanuli itu kemudian
mendatangi si Kakek dan bertanya kepadanya, “Permisi Kek, apakah tempat
duduk di sebelah anda ini memang kosong atau ada orang lain yang akan
menempatinnya tetapi belum datang kesini?”.
Kakek yang memakai kaos bermotif garis biru hitam, (Seragam tim Inter
Milan) lengkap dengan syal bertuliskan Internazionale Milano itu menjawab,
“Tempat duduk ini memang kosong!. Kalau mau anda boleh menempatinya!”.
“Terima kasih Kek!”, jawab Fransisco sambil duduk di sebelah Kakek itu.
“Ngomong-ngomong, kenapa anda menonton pertandingan ini sendirian?”,
lanjut Francisco.
“Selama lebih dari 20 tahun, saya bersama istri saya tak pernah
sekalipun melewatkan derbi antara Inter Milan vs AC Milan, dan biasanya dia
duduk di tempat duduk yang sedang anda tempati sekarang”, jawab si Kakek.
“Terus, dimana istri anda sekarang Kek?”, tanya Francisco dengan
penasaran.
Dengan memandang ke wajah Fancisco Kakek menjawab, “Dia sudah
meninggal dunia!”.
Mendengar jawaban Kakek, Francisco berkata, “Oh... Maaf Kek. Saya
turut berbelasungkawa atas meninggalnya istri anda”.
“Terima kasih!”, tutur si Kakek.
Francisco dan Kakek terdiam.
Beberapa saat kemudian Francisco kembali bertanya kepada si Kakek,
“Kenapa anda tidak mengajak kerabat yang lain untuk menonton pertandingan
ini?”.
“Sekarang mereka semua sedang sibuk!”, jawab Kakek.
“Sibuk apa mereka Kek?”, Francisco bertanya lagi.
Dengan tenang si Kakek menjawab, “Mereka sedang menghadiri
pemakaman istri saya”.
Francisco, “...!!!”, (dalam hati dia berkata, “Bener-bener Interisti
Sejati”).
14 Maret 2007
LAUT=ISTIRAHAT
Pak Ujang adalah salah satu warga kota Bandung yang kini tinggal di kota
Surabaya. Selama delapan tahun ini dia tinggal di Surabaya bersama sang istri
tercinta yang kebetulan asli orang Surabaya.
Seperti pada hari-hari sebelumnya, dia melewati aktifitas hariannya
dengan bekerja di salah satu perusahaan swasta yang terletak di Surabaya
Timur. Sampai suatu sore dia mengalami kejadian yang menggelikan karena
selama delapan tahun tinggal di Surabaya dia baru tahu kalau laut (bahasa
jawa), dalam bahasa Indonesia berarti istirahat.
Jam dinding telah menunjuk pukul 4 sore, waktunya Pak Ujang beserta
karyawan yang lain untuk pulang dari tempatnya bekerja. Sesampainya didepan
pintu gerbang perusahaan, ia dihampiri seorang pemuda yang mencoba
bertanya kepadanya. “Permisi Pak, nderek tangglet, satpame sampun laut to
pak?, tanya pemuda tadi yang diketahui bernama Jono. (Dalam bahasa
Indonesia berarti “Permisi Pak, mau tanya, apakah satpamnya sudah
beristirahat?”).
“Sanes Mas, satpame sakeng angkatan darat”, jawab Pak Ujang. (Artinya
“Bukan Mas, satpamnya berasal dari angkatan darat”, karena mengira kalau
arti dari pertanyaan Si Jono adalah “Permisi Pak, mau tanya, apakah
satpamnya dari angkatan laut?”).
Mendengar jawaban tersebut, Jono menjadi bingung. Dalam benaknya
Jono berfikir mungkin suaranya kurang lantang sehingga Bapak tersebut kurang
mendengar pertanyaannya. Kemudian dia kembali bertanya “Satpame
wes laut to Pak?”. (Dalam bahasa Indonesia berarti “Apakah satpamnya sudah
beristirahat?”).
Pak Ujang kembali menjawab, “Sanes Mas, Satpame ndugi angkatan
darat”. (Yang artinya “Bukan Mas, Satpamnya dari angkatan darat”).
Mendengar jawaban itu Jono merasa sedikit kesal, kemudian dia
memutuskan kembali bertanya dengan memakai Bahasa Indonesia. “Paak...!,
apakah satpam di sini sedang beristirahat?”, tanya si Jono.
“Ya..., bener Mas. Satpam disini sedang beristirahat. Memangnya Mas
ada perlu apa?”, jawab Pak Ujang yang kembali bertanya kepada Jono.
“Paman saya, namanya Pak Arif adalah salah satu satpam di perusahaan
ini. Saya ingin menemuinya karena ada keperluan keluarga yang sangat penting
yang ingin saya sampaikan kepadanya”, jawab Jono.
“Anda langsung aja ke bagian informasi yang terletak di gedung A lantai
satu”, tutur Pak Ujang sambil menunjuk salah satu gedung yang berwarna biru.
“Terima kasih atas bantuannya Pak”, lanjut si Jono sambil melangkahkan
kaki ke gedung A. Pak Ujang pun kembali menghidupkan motornya dan lansung
tancap gas menuju rumah.
Sesampainya di rumah, Pak Ujang langsung menceritakan peristiwa tadi
kepada istrinya. Spontan saja istrinya tertawa mendengar cerita dari sang
suami. Lalu si istri bilang sama sang suami “Mas iku yo’opo seh..., lek dek
bahasa Indonesia, laut iku...., artine istirahat”. (Dalam bahasa Indonesia
berarti “Mas itu gimana sih..., kalau di Bahasa Indonesia, laut itu artinya
istirahat”).
Spontan aja Pak Ujang tersenyum menahan malu mendengar penjelasan
dari sang istri. Dalam hatinya dia berkata “Saya ini sudah delapan tahun di
Surabaya, kok saya baru tahu kalau laut itu berarti istirahat”.
24 Maret 2007
PASAR BUAH
Pada suatu malam, si Joko duduk berdua dengan kekasihnya memandangi
bintang-bintang di langit.
“Malam ini sangat indah ya...”, tutur si Joko yang diikuti senyuman oleh
kekasihnya.
Sembari memandang wajah kekasihnya, Joko melanjutkan ucapannya
“Sayang..., Hitam matamu bagai buah manggis, lengkung alismu seperti pisang
raja, hidung mancungmu melambangkan kesegaran buah belimbing, bibir
merahmu menggambarkan manisnya buah apel, halusnya kulit wajahmu
melebihi halusnya buah mangga”.
“Kok bisa gitu...?”, tanya kekasihnya.
Spontan saja Joko menjawab “Wajahmu benar-benar seperti pasar buah..!
Ha... ha... ha....!!!”.
24 Maret 2007
ASPAL KERING
Sudah 3 bulan ini Denny meninggalkan kampung halamannya untuk mencari
rezeki di kota Bandung. Untuk mengobati rasa rindu pada Safira, kekasihnya di
kampung, dia berinisiatif menulis sepucuk surat yang akan dia kirim lewat Pos.
Singkat cerita, surat tersebut sampai ke tangan Safira. Dia senang kegirangan
mengetahui surat tersebut dikirim oleh sang pujaan hatinya. Tanpa banyak
kata, dia langsung membuka dan membaca isi surat tersebut.
Mendadak wajah Safira berubah cemberut setelah membaca selembar puisi
yang terdapat surat tersebut.
Alangkah indahnya
Saat kita berdua
Pergi bersama
Arungi samudra cinta
Lewati hari-hari bahagia
Ku berharap
Engkau mengerti
Rasa cintaku hanya untukmu
Impianku hanyalah engkau
Nurani yang selalu kurindu
Gundah hatiku tanpamu
Dengan wajah muram dan tanpa berfikir panjang dia langsung mensobek-sobek
selembar puisi tersebut dan membuangnya ketempat sampah karena tahu inti
dari puisi itu adalah Aspal Kering.
Aku ingin menikah Bang!!!
Aku ingin menikah bang!!! Itu awal dari suratnya…membuat jantungku
berdekap kencang, lalu ku baca surat itu perlahan.
Aku ingin menikah bang!!!
Bukan karena aku ingin melakukan hal yang selama ini dilarang oleh
agama, tapi aku ingin menikmati pernikahan itu sendiri.
Aku tau tak mudah untuk menjalani sebuah pernikahan, suatu ikatan
erat yang tak bisa dimainkan layaknya orang yang berpacaran. Tapi
aku inginkan itu, aku ingin menikmati susahnya menjadi seorang
istri, mempunyai anak dan mengurus mereka..aku suka akan hal itu
dan aku akan menganggapnya sebagai suatu ibadah karena ada
tantangan yang harus aku lalui, disamping menjalankan roda rumah
tangga juga berkarir untuk diriku sendiri.
(lagi…)
DITERBITKAN DI:
• KUMPULAN CERPEN
ON 19 SEPTEMBER 2007 AT 8:42 AM KOMENTAR (178)
Cermin seekor Burung
Ketika musim kemarau baru saja mulai. Seekor burung pipit mulai merasakan tubuhnya
kepanasan, lalu mengumpat pada lingkungan yang dituduhnya tidak bersahabat. Dia lalu
memutuskan untuk meninggalkan tempat yang sejak dahulu menjadi habitatnya, terbang
jauh ke utara, mencari udara yang selalu dingin dan sejuk.
Benar, pelan pelan dia merasakan kesejukan udara, makin ke utara
makin sejuk, dia semakin bersemangat memacu terbangnya lebih ke
utara lagi.
Terbawa oleh nafsu, dia tak merasakan sayapnya yang mulai tertempel
salju, makin lama makin tebal, dan akhirnya dia jatuh ke tanah karena
tubuhnya terbungkus salju.
Sampai ke tanah, salju yang menempel di sayapnya justru bertambah
tebal. Si burung pipit tak mampu berbuat apa apa, menyangka bahwa
riwayatnya telah tamat.
Dia merintih menyesali nasibnya. Mendengar suara rintihan, seekor
kerbau yang kebetulan lewat menghampirinya. Namun si burung
kecewa mengapa yang datang hanya seekor kerbau. Dia menghardik si
kerbau agar menjauh dan mengatakan bahwa makhluk yang tolol tak
mungkin mampu berbuat sesuatu untuk menolongnya.
Si kerbau tidak banyak bicara, dia hanya berdiri, kemudian kencing
tepat di atas burung tersebut. Si burung pipit semakin marah dan
memaki maki si kerbau. Lagi-lagi si kerbau tidak bicara, dia maju satu
langkah lagi, dan mengeluarkan kotoran ke atas tubuh si burung.
Seketika itu si burung tidak dapat bicara karena tertimbun kotoran
kerbau. Si Burung mengira lagi bahwa mati tak bisa bernapas.
Namun perlahan lahan, dia merasakan kehangatan, salju yang
membeku pada bulunya pelan-pelan meleleh oleh hangatnya tahi
kerbau, dia dapat bernapas lega dan melihat kembali langit yang cerah.
Si burung pipit berteriak kegirangan, bernyanyi keras sepuas puasnya.
Mendengar ada suara burung bernyanyi, seekor anak kucing
menghampiri sumber suara, mengulurkan tangannya, mengais tubuh si
burung dan kemudian menimang nimang, menjilati, mengelus dan
membersihkan sisa-sisa salju yang masih menempel pada bulu si
burung. Begitu bulunya bersih, si burung bernyanyi dan menari
kegirangan, dia mengira telah mendapatkan teman yang ramah dan
baik hati.
Namun apa yang terjadi kemudian, seketika itu juga dunia terasa gelap
gulita bagi si burung, dan tamatlah riwayat si burung pipit ditelan oleh
si kucing.
Hmm… tak sulit untuk menarik garis terang dari kisah ini, sesuatu yang acap terjadi
dalam kehidupan kita: halaman tetangga tampak selalu lebih hijau; penampilan acap
menjadi ukuran; yang buruk acap dianggap bencana dan tak melihat hikmah yang
bermain di sebaliknya; dan merasa bangga dengan nikmat yang sekejap. Burung pipit itu
adalah cermin yang memantulkan wajah kita…
DITERBITKAN DI:
• KUMPULAN CERPEN
ON 20 SEPTEMBER 2006 AT 5:59 AM KOMENTAR (58)
Ketika Kami Tak Cocok Lagi
Suami saya adalah seorang insinyur, saya mencintai sifatnya yang alami
dan saya menyukai perasaan yang hangat yang muncul ketika saya
bersender di bahunya yang bidang. Tiga tahun dalam masa kenalan dan
bercumbu, sampai sekarang, dua tahun dalam masa pernikahan, harus
saya akui, saya mulai merasa lelah dengan semua itu.
Alasan saya mencintainya pada waktu dulu, telah berubah menjadi
sesuatu yang melelahkan. Saya seorang wanita yang sentimentil dan
benar-benar sensitif serta berperasaan halus. Saya merindukan saat-
saat romantis seperti seorang anak kecil yang menginginkan permen.
Dan suami saya bertolak belakang dari saya, rasa sensitifnya kurang,
dan ketidakmampuannya untuk menciptakan suasana yang romantis di
dalam pernikahan kami telah mematahkan harapan saya tentang cinta.
Suatu hari, akhirnya saya memutuskan untuk mengatakan keputusan
saya kepadanya. Saya menginginkan perceraian.
“Mengapa?” dia bertanya dengan terkejut.
“Saya lelah. Terlalu banyak alasan yang ada di dunia ini,” jawab saya.
Dia terdiam dan termenung sepanjang malam dengan rokok yang tidak
putus-putusnya. Kekecewaan saya semakin bertambah. Seorang pria
yang bahkan tidak dapat mengekspresikan perasaannya, apalagi yang
saya bisa harapkan darinya? Dan akhirnya dia bertanya, “Apa yang
dapat saya lakukan untuk mengubah pikiranmu?”
Seseorang berkata, mengubah kepribadian orang lain sangatlah sulit,
dan itu benar. Saya pikir, saya mulai kehilangan kepercayaan bahwa
saya bisa mengubah pribadinya. Saya menatap dalam-dalam matanya
dan menjawab dengan pelan, “Saya punya pertanyaan untukmu. Jika
kamu dapat menemukan jawabannya yang ada di dalam hati saya,
mungkin saya akan mengubah pikiran. Seandainya, katakanlah saya
menyukai setangkai bunga yang ada di tebing gunung, dan kita berdua
tahu, jika kamu memanjat gunung itu, kamu akan mati. Apakah kamu
akan melakukannya untuk saya?”
Dia berkata, “Saya akan memberikan jawabannya besok.”
Hati saya langsung gundah mendengar responnya. Keesokan paginya,
dia tidak ada di rumah, dan saya melihat selembar kertas dengan coret-
coretan tangannya, di bawah sebuah gelas yang berisi susu hangat, yang
bertuliskan:
“Sayang, Saya tidak akan mengambil bunga itu untukmu. Tetapi izinkan
saya untuk menjelaskan alasannya.”
Kalimat pertama ini menghancurkan hati saya. Saya mencoba untuk
kuat melanjutkan membacanya kembali…
“Kamu hanya bisa mengetik di komputer dan selalu mengacaukan
program di PC-nya dan akhirnya menangis di depan monitor. Lalu saya
harus memberikan jari-jari saya untuk memperbaiki programnya.
“Kamu selalu lupa membawa kunci rumah ketika kamu keluar rumah,
dan saya harus memberikan kaki saya supaya bisa masuk mendobrak
rumah, membukakan pintu untukmu.
“Kamu suka jalan-jalan ke luar kota tetapi selalu nyasar di tempat-
tempat baru yang kamu kunjungi: saya harus memberikan mata untuk
mengarahkanmu.
“Kamu selalu pegal-pegal pada waktu ‘tamu’ kamu datang setiap
bulannya: saya harus memberikan tangan saya untuk memijat kakimu
yang pegal.
“Kamu senang diam di dalam rumah, dan saya kuatir kamu akan jadi
‘aneh’. Lalu saya harus memberikan mulut saya untuk menceritakan
lelucon dan cerita-cerita untuk menyembuhkan kebosananmu.
“Kamu selalu menatap komputer dan itu tidak baik untuk kesehatan
matamu. Saya harus menjaga mata saya sehingga ketika nanti kita tua,
saya masih dapat menolong mengguntingkan kukumu dan mencabuti
ubanmu. Saya akan memegang tanganmu, menelusuri pantai,
menikmati sinar matahari dan pasir yang indah. Menceritakan warna-
warna bunga kepadamu yang bersinar seperti wajah cantikmu….
“Juga sayangku, saya begitu yakin ada banyak orang yang mencintaimu
lebih dari cara saya mencintaimu. Tapi saya tidak akan mengambil
bunga itu lalu mati….”
Air mata saya jatuh ke atas tulisannya dan membuat tintanya menjadi
kabur dan saya membaca kembali…
“Dan sekarang sayangku, kamu telah selesai membaca jawaban saya.
Jika kamu puas dengan semua jawaban ini, tolong bukakan pintu
rumah kita, saya sekarang sedang berdiri di sana dengan susu segar dan
roti kesukaanmu….”
Saya segera membuka pintu dan melihat wajahnya yang dulu sangat saya cintai. Dia
begitu penasaran sambil tangannya memegang susu dan roti. Saya tidak kuat lagi dan
langsung memeluknya dan rebah di bahunya yang bidang sambil menangis….
DITERBITKAN DI:
• KUMPULAN CERPEN
ON 20 SEPTEMBER 2006 AT 5:56 AM KOMENTAR (42)
Angin di daun Pohon
Alasan mengapa orang-orang memanggilku “Pohon” karena aku sangat
baik dalam menggambar pohon. Setelah itu, aku selalu menggunakan
gambar pohon pada sisi kanan sebagai trademarkpada semua
lukisanku. Aku telah berpacaran sebanyak 5 orang wanita ketika aku
masih di SMA.
Ada satu wanita yang aku sangat aku cintai, tapi aku tidak punya
keberanian untuk mengatakannya. Dia tidak memiliki wajah yang
cantik, tubuh yang sexy, dan sebagainya. Dia sangat peduli dengan
orang lain dan religius. Tapi dia hanya wanita biasa saja.
Aku menyukainya, sangat menyukainya, menyukai gayanya
yanginnocent dan apa adanya, kemandiriannya, aku menyukai
kepandaiannya dan kekuatannya.
Alasan aku tidak mengajaknya kencan karena aku merasa dia yang
sangat biasa dan tidak serasi untukku. Aku juga takut, jika kami
bersama semua perasaan yang indah ini akan hilang. Aku juga takut
kalau gosip-gosip yang ada akan menyakitinya. Aku merasa dia adalah
“sahabatku” dan aku akan memilikinya tiada batasnya dan aku tidak
harus memberikan semuanya hanya untuk dia.
Alasan yang terakhir, membuat dia menemaniku dalam berbagai
pergumulan selama 3 tahun ini. Dia tau aku mengejar gadis-gadis lain,
dan aku telah membuatnya menangis selama 3 tahun.
Ketika aku mencium pacarku yang kedua, dan terlihat olehnya. Dia
hanya tersenyum dengan berwajah merah dan berkata “lanjutkan
saja…” dan setelah itu pergi meninggalkan kami. Esoknya, matanya
bengkak, dan merah…
Aku sengaja tidak mau memikirkan apa yang menyebabkannya
menangis, but aku tertawa dengannya seharian. Ketika semuanya telah
pulang, dia sendirian di kelas untuk menangis. Dia tidak tahu bahwa
aku kembali dari latihan sepakbola untuk mengambil sesuatu di kelas,
dan aku melihatnya menangis selama sejaman.
Pacarku yang ke-4 tidak menyukainya. Pernah sekali mereka berdua
perang dingin, aku tahu bukan sifatnya untuk memulai perang dingin.
Tapi aku masih tetap bersama pacarku. Aku berteriak padanya dan
matanya penuh dengan air mata sedih dan kaget. Aku tidak memikirkan
perasaannya dan pergi meninggalkannya bersama pacarku. Esoknya
masih tertawa dan bercanda denganku seperti tidak ada yang terjadi
sebelumnya. Aku tahu bahwa dia sangat sedih dan kecewa tapi dia tidak
tahu bahwa sakit hatiku sama buruknya dengan dia, aku juga sedih.
Ketika aku putus dengan pacarku yang ke-5, aku mengajaknya pergi.
Setelah kencan satu hari itu, aku mengatakan bahwa ada sesuatu yang
ingin kukatakan padanya. Dia mengatakan bahwa kebetulan sekali
bahwa dia juga ada sesuatu yang ingin dia katakan padaku. Aku cerita
padanya tentang putusnya aku dengan pacarku dan dia berkata tentang
dia sedang memulai suatu hubungan dengan seseorang. Aku tahu pria
itu. Dia sering mengejarnya selama ini. Pria yang baik, penuh energi dan
menarik.
Aku tak bisa memperlihatkan betapa sakitnya hatiaku, tapi hanya bisa
tersenyum dan mengucapkan selamat padanya. Ketika aku sampai di
rumah, sakit hatiku bertambah kuat dan aku tidak dapat menahannya.
Seperti ada batu yang sangat berat di dadaku. Aku tak bisa bernapas dan
ingin berteriak namun tidak bisa.
Air mata mengalir dan aku jatuh menangis. Sudah sering aku
melihatnya menangis untuk pria yang mengacuhkan kehadirannya.
Ketika upacara kelulusan, aku membaca SMS di handphone-ku. SMS itu
dikirim 10 hari yang lalu ketika aku sedih dan menangis.
SMS itu berbunyi, “Daun terbang karena Angin bertiup atau karena
Pohon tidak memintanya untuk tinggal?“
DAUN
Selama SMA, aku suka mengoleksi daun-daun, kenapa? Karena aku
merasa bahwa daun membutuhkan banyak kekuatan untuk
meninggalkan pohon yang selama ini ditinggali.
Selama 3 thn di SMA, aku dekat dengan seorang pria, bukan sebagai
pacar tapi “Sahabat”. Tapi ketika dia mempunyai pacar untuk yang
pertama kalinya, aku mempelajari sebuah perasaan yang belum pernah
aku pelajari sebelumnya, CEMBURU. Perasaan di hati ini tidak bisa
digambarkan dengan menggunakan Lemon. Hal itu seperti 100 butir
lemon busuk. Mereka hanya bersama selama 2 bulan. Ketika mereka
putus, aku menyembunyikan perasaan yang luar biasa gembiranya. Tapi
sebulan kemudian dia bersama seorang gadis lagi.
Aku menyukainya dan aku tahu bahwa dia juga
menyukaiku, butmengapa dia tidak mau mengatakannya? Sejak dia
mencintaiku, mengapa dia tidak yang memulainya dulu untuk
melangkah? Ketika dia punya pacar baru lagi, hatiku selalu sakit. Waktu
berjalan dan berjalan, hatiku sakit.
Aku mulai mengira bahwa ini adalah cinta yang bertepuk sebelah
tangan, tapi mengapa dia memperlakukanku dengan sangat baik di luar
perlakuannya hanya untuk seorang teman?
Menyukai seseorang sangat menyusahkan hati, aku tahu kesukaannya,
kebiasaannya. Tapi perasaannya kepadaku tidak pernah bisa diketahui.
Kau tidak mengharapkan aku sebagai seorang wanita untuk
mengatakannya bukan?
Di luar itu, aku mau tetap di sampingnya, memberinya perhatian,
menemaninya, dan mencintainya. Berharap, bahwa suatu hari, dia akan
datang dan mencintaiku. Hal itu seperti menunggu telponenya setiap
malam, mengharapkannya untuk mengirimku SMS. Aku tau sesibuk apa
pun dia, dia pasti meluangkan waktunya untukku. Karena itu, aku
menunggunya. 3 tahun cukup berat untuk kulalui dan aku mau
menyerah. Kadang aku berpikir untuk tatap menunggu. Luka dan sakit
hati, dan dilema yang menemaniku selama 3 tahun ini.
Ketika diakhir tahun ke-3, seorang pria mengejarku, dia adalah adik
kelasku, setiap hari dia mengejarku tanpa lelah. Dari penolakan yang
telah dia tunjukkan, aku merasa bahwa aku ingin memberikan dia ruang
kecil di hatiku.
Dia seperti angin yang hangat dan lembut, mencoba meniup daun untuk
terbang dari pohon. Akhirnya, aku sadar bahwa aku tidak ingin
memberikan Angin ini ruang yang kecil di hatiku.
Aku tau Angin ini akan membawa pergi Daun yang lusuh jauh dan ke
tempat yang lebih baik. Akhirnya aku meninggalkan Pohon. Tapi Pohon
hanya tersenyum dan tidak memintaku untuk tinggal, aku sangat sedih
memandangnya tersenyum ke arahku.
“Daun terbang karena Angin bertiup atau Pohon tidak memintanya
untuk tinggal?”
ANGIN
Karena aku menyukai seorang gadis bernama Daun, karena dia sangat
bergantung pada Pohon, jadi aku harus menjadi Angin yang kuat.
Angin akan meniup Daun terbang jauh. Ketika aku pertama kalinya,
ketika 1 bulan setelah aku pindah sekolah. Aku melihat seorang
memperhatikan kami bermain sepakbola. Ketika itu, dia selalu duduk di
sana sendirian atau dengan teman-temannya memerhatikan Pohon.
Ketika Pohon berbicara dengan gadis-gadis, ada cemburu di matanya.
Ketika Pohon melihat ke arah Daun, ada senyum di matanya.
Memperhatikannya menjadi kebiasaanku, seperti daun yang suka
melihat Pohon. Satu hari, dia tidak tampak, aku merasakan kehilangan.
Seniorku juga tidak ada saat itu, Aku pergi ke kelas mereka, melihat
seniorku sedang memperhatikan daun. Air mata mengalir di mata daun
ketika Pohon pergi, besoknya, aku melihat Daun di tempatnya yang
biasa, memperhatikan Pohon. Aku melangkah dan tersenyum padanya.
Menulis catatan dan memberikan kepadanya. Dia sangat kaget.
Dia melihat ke arahku, tersenyum dan menerima catatanku. Besoknya,
dia datang, menghampiriku dan memberiku catatan. “Hati Daun sangat
kuat dan Angin tidak bisa meniupnya pergi, hal itu karena Daun tidak
mau meninggalkan Pohon.” Aku melihat ke arahnya dengan kata-kata
tersebut dan pelan dia mulai berkata padaku dan menerima
kehadiranku dan teleponku.
Aku tahu orang yang dia cintai bukan aku, tapi aku akan berusaha agar
suatu hari dia menyukaiku. Selama 4 bulan, aku telah mengucapkan
kata Cinta tidak kurang dari 20 kali kepadanya. Setiap kali dia
mengalihkan pembicaraan… tapi aku tidak menyerah, aku memutuskan
untuk memiliki dia dan berharap dia akan setuju menjadi pacarku.
Aku bertanya, “apa yang kau lakukan? Kenapa kau tidak pernah
membalas?” Dia berkata, “aku menengadahkan kepalaku”.
“Ah?” Aku tidak percaya apa yang aku dengar.
“Aku menengadahkan kepalaku” dia berteriak.
Aku meletakkan telepon, berpakaian dan naik taxi ke tempat dia, dan
dia membuka pintu, aku memeluknya kuat-kuat.
“Daun terbang karena tiupan Angin atau karena Pohon tidak memintanya untuk tinggal”.
DITERBITKAN DI:
• KUMPULAN CERPEN
ON 20 SEPTEMBER 2006 AT 5:55 AM KOMENTAR (53)
Dia
Dia adalah Seseorang yang sangat aku sayangi dan aku cintai, seseorang yang
selalu memendam permasalahan sendiri, selalu tampak tegar ditengah kerapuhannya.
Selalu tersenyum ditengah kemarahannya, hal itu yang membuat aku sayang padanya,
tetapi dia juga yang membuat aku terhanyut dalam kesedihan ini.
Dia bernama Andri, aku bertemu dengannya di sebuah acara kemahasiswaan, dia
anak yang baik dan humoris, makanya gak heran dalam waktu singkat kami bisa
berteman akrab, teman-temanku mengira kami pacaran dan mereka sangat mendukung.
Aku hanya tersenyum geli melihat teman-teman ku menjahili dia, terfikir olehku apa
benar yang mereka katakan. Tapi aku menepisnya, aku gak mau memikirkan hal itu,
karena aku pernah bertekad untuk tidak pacaran sampai aku selesai kuliah dan aku
berusaha menjaga itu.
Waktu terus berlalu, aku juga tak mengerti kapan rasa itu datang dan hinggap di
hati ini, berawal saat kami bermain ke rumah Hilman, saat itu hilman mengajak ku keluar
untuk membeli makanan, kami bercerita banyak hal sampai hilman menyinggung tentang
Andri dan pacarnya, aku terperanjat sejenak, tapi cepat-cepat kusembunyikan rasa itu,
aku kembali bercerita seolah-olah aku tau kalau dia sudah memiliki pacar, baru aku
tersadar hatiku sakit mandengarkan cerita dari hilman.
Sepulang dari rumah hilman, aku lebih banyak diam begitu juga dengannya, dia
marah karena aku terlalu lama pergi bersama hilman, tapi bukan itu yang ku pikirkan, aku
memikirkan diriku, ada apa denganku, aku hanya temannya, mengapa aku cemburu dan
sakit hati kalau dia memiliki pacar, mengapa tidak terpikirkan olehku kalau orang
semanis dia pasti ada yang memiliki, dasar bego!. Aku tersenyum sendiri dikamar,
mencoba untuk ceria, menganggap hal ini biasa dan pasti bisa ku atasi, aku bertekad pada
diriku untuk menjadi teman yang baik, selalu ada disisinya saat suka dan duka. Semangat
teriakku pagi itu.
Namun perasaan itu muncul kembali saat kami pergi makan di suatu café, disana
dia mencurahkan semua isi hati yang selama ini di pendamnya, aku terkejut melihatnya
menangis layaknya seorang anak kecil di hadapanku, belum pernah aku melihat dia
seperti itu, tarnyata dibalik keceriaannya selama ini tersimpan luka yang sangat dalam,
aku terharu ketika dia mengatakan percaya padaku, aku sangat sayang padanya tapi aku
tak mungkin memilikinya.
Setelah kejadian itu dia lebih terbuka padaku tentang pacarnya yang selama ini
dia tutupi, aku semakin mengerti bagaimana dirinya, makin memahami apa yang
diinginkannya, harapku suatu hari dia memiliki seseorang yang benar-benar mengerti
dirinya dan sayang padanya, walau hati ini hancur setiap kali mendengarkan dia bercerita
tentang pacarnya. Akan tetapi yang tak ku mengerti, kerap kali dia mengatakan satu hal
yang membangkitkan kembali perasaan ku, bahwa dia tak ingin melepaskanku karena
aku telah menjadi sebagain dari dirinya, aku bingung, tapi aku juga gak punya nyali
untuk bertanya kepadanya bagaimana perasaan dia terhadapku.
Sampai pada puncaknya aku tak kuat membendung perasaanku sendiri, aku
mengatakan padanya kalau aku sayang padanya dan aku tau perasaan ini gak boleh
terbina, aku hanya sekedar mengeluarkan uneg-uneg yang ada dalam hatiku, terserah dia
menganggap apa yang penting hatiku lega, aku tidak akan membahas masalah ini lagi,
karena aku berjanji akan selalu menjadi teman dan sahabat yang baik buatnya
Namun rasa sayang dan cinta sudah bersemi dalam hatiku, tak mudah untuk
menepisnya, walau aku sudah berusaha, ternyata benar kata pepatah cinta itu datang tiba-
tiba walau kita tidak menginginkannya, tapi setelah kita tau mengapa terasa sakit jadinya.
Entah mengapa, setelah kejadian itu dia makin perhatian padaku, aku gak pernah tau apa
maksudnya karena dia tak pernah mengatakannya padaku, yang aku tau dia memberikan
perhatian lebih dari biasanya, seakan-akan menjawab semua pertanyaan tanpa harus
diungkapkan, aku gak peduli aku hanya ingin menjalani apa yang aku jalani sekarang,
tidak mau berfikir yang muluk-muluk tentang masa depan, apa yang terjadi antara aku
dan dia biarlah berjalan seperti sekarang ini, tanpa kata-kata tapi saling mengerti dan
memahami maksud satu dengan yang lain, walau entah sampai kapan hal ini akan
berlanjut, akupun tak tau. Tapi biarlah kisah ini berjalan seiring dengan waktu yang kami
pun tak pernah tau akhir dari semua ini, tapi aku tetap berharap semoga…….
(kira-kira endingnya gimana Ya….kasih commentnya ok…)
By: yeni
DITERBITKAN DI:
• KUMPULAN CERPEN
ON 20 SEPTEMBER 2006 AT 5:53 AM KOMENTAR (92)
Gunung dan Cinta
Gunung dan Cinta
Ada sebuah kisah tentang seorang bocah sedang mendaki gunung bersama ayahnya.
Tiba-tiba si bocah tersandung akar pohon dan jatuh. “Aduhh!”
jeritannya memecah keheningan suasana pegunungan. Si bocah amat
terkejut, ketika ia mendengar suara di kejauhan menirukan teriakannya
persis sama, “Aduhh!”.
Dasar anak-anak, ia berteriak lagi, “Hei! Siapa kau?”
Jawaban yang terdengar, “Hei! Siapa kau?”
Lantaran kesal mengetahui suaranya selalu ditirukan, si anak berseru, “Pengecut kamu!”
Lagi-lagi ia terkejut ketika suara dari sana membalasnya dengan umpatan serupa.
Ia bertanya kepada sang ayah, “Apa yang terjadi?”
Dengan penuh kearifan sang ayah tersenyum, “Anakku, coba perhatikan.”
Kemudian Lelaki itu berkata keras, “Saya kagum padamu!”
Suara di kejauhan menjawab, Saya kagum padamu!”
Sekali lagi sang ayah berteriak “Kamu sang juara!”
Suara itu menjawab, “Kamu sang juara!”
Sang bocah sangat keheranan, meski demikian ia tetap belum mengerti. Lalu sang ayah
menjelaskan, “Suara itu adalah gema, tapi sesungguhnya itulah kehidupan.” Kehidupan
memberi umpan balik atas semua ucapan dan tindakanmu.
Dengan kata lain, kehidupan kita adalah sebuah pantulan atau bayangan atas tindakan
kita. Bila kamu ingin mendapatkan lebih banyak cinta di dunia ini, ya ciptakan cinta di
dalam hatimu. Bila kamu menginginkan tim kerjamu punya kemampuan tinggi, ya
tingkatkan kemampuan itu. Hidup akan memberikan
kembali segala sesuatu yang telah kau berikan kepadanya.
Ingat, hidup bukan sebuah kebetulan tapi sebuah bayangan dirimu.

Contenu connexe

Tendances

1st love never die camarillo maxwell
1st love never die   camarillo maxwell1st love never die   camarillo maxwell
1st love never die camarillo maxwellonessfee
 
cerpen karangan sendiri
cerpen karangan sendiricerpen karangan sendiri
cerpen karangan sendiriNovi Indah
 
cerita tentag Eksel. Lay
cerita tentag Eksel. Laycerita tentag Eksel. Lay
cerita tentag Eksel. Layeksellay
 
Cerpen - Pelajaran Unik
Cerpen - Pelajaran UnikCerpen - Pelajaran Unik
Cerpen - Pelajaran UnikApit Nopiyanti
 
Naskah drama 8 orang
Naskah drama 8 orangNaskah drama 8 orang
Naskah drama 8 orangIrfan Aja
 
Parabola - Cerpen kewirausahaan
Parabola - Cerpen kewirausahaanParabola - Cerpen kewirausahaan
Parabola - Cerpen kewirausahaanResma Puspitasari
 
Memimpikannya percaya terjadi
Memimpikannya percaya terjadiMemimpikannya percaya terjadi
Memimpikannya percaya terjadiAFif RvGs
 
Ada cinta di jogja
Ada cinta di jogjaAda cinta di jogja
Ada cinta di jogjaZuardi ardi
 
Berdiri diatas impian
Berdiri diatas impianBerdiri diatas impian
Berdiri diatas impianEdis Al Arshy
 
Menyambung cerita
Menyambung ceritaMenyambung cerita
Menyambung ceritasairee
 
Antologi Karya Anak Desa
Antologi Karya Anak DesaAntologi Karya Anak Desa
Antologi Karya Anak DesaRevolvere
 

Tendances (19)

1st love never die camarillo maxwell
1st love never die   camarillo maxwell1st love never die   camarillo maxwell
1st love never die camarillo maxwell
 
Post 1
Post 1Post 1
Post 1
 
cerpen karangan sendiri
cerpen karangan sendiricerpen karangan sendiri
cerpen karangan sendiri
 
Cinta pertama
Cinta pertamaCinta pertama
Cinta pertama
 
cerita tentag Eksel. Lay
cerita tentag Eksel. Laycerita tentag Eksel. Lay
cerita tentag Eksel. Lay
 
Cerpen - Pelajaran Unik
Cerpen - Pelajaran UnikCerpen - Pelajaran Unik
Cerpen - Pelajaran Unik
 
Naskah drama 8 orang
Naskah drama 8 orangNaskah drama 8 orang
Naskah drama 8 orang
 
Parabola - Cerpen kewirausahaan
Parabola - Cerpen kewirausahaanParabola - Cerpen kewirausahaan
Parabola - Cerpen kewirausahaan
 
Memimpikannya percaya terjadi
Memimpikannya percaya terjadiMemimpikannya percaya terjadi
Memimpikannya percaya terjadi
 
Cerpen
CerpenCerpen
Cerpen
 
Cerpenku
CerpenkuCerpenku
Cerpenku
 
Ada cinta di jogja
Ada cinta di jogjaAda cinta di jogja
Ada cinta di jogja
 
Teks eksplung
Teks eksplungTeks eksplung
Teks eksplung
 
Berdiri diatas impian
Berdiri diatas impianBerdiri diatas impian
Berdiri diatas impian
 
Menyambung cerita
Menyambung ceritaMenyambung cerita
Menyambung cerita
 
Antologi Karya Anak Desa
Antologi Karya Anak DesaAntologi Karya Anak Desa
Antologi Karya Anak Desa
 
Resensi Novel Botchan
Resensi Novel BotchanResensi Novel Botchan
Resensi Novel Botchan
 
Drama 7 orang
Drama 7 orangDrama 7 orang
Drama 7 orang
 
Cerita pendek (cerpen)
Cerita pendek (cerpen)Cerita pendek (cerpen)
Cerita pendek (cerpen)
 

Similaire à Cerpen

Sepenggal cerita kisah cinta ku
Sepenggal cerita kisah cinta kuSepenggal cerita kisah cinta ku
Sepenggal cerita kisah cinta kuDerizal Chandra
 
Cinta dan tahajud terakhirku satu
Cinta dan tahajud terakhirku satuCinta dan tahajud terakhirku satu
Cinta dan tahajud terakhirku satuRio Soeqer
 
Cinta dan tahajud terakhir
Cinta dan tahajud terakhirCinta dan tahajud terakhir
Cinta dan tahajud terakhirRio Soeqer
 
Tugas cerpen (xii) cita cita
Tugas cerpen (xii) cita citaTugas cerpen (xii) cita cita
Tugas cerpen (xii) cita citaArif Rahman Aja
 
My Imaginary Story
My Imaginary StoryMy Imaginary Story
My Imaginary StoryAhnafig1
 
Kumpulan Teks Anekdot
Kumpulan Teks AnekdotKumpulan Teks Anekdot
Kumpulan Teks AnekdotFirdika Arini
 
Mayasari punya story
Mayasari punya storyMayasari punya story
Mayasari punya storymayasarims
 
CERITA PENDEK PENGALAMAN PRIBADI BAHASA INDONESIA
CERITA PENDEK PENGALAMAN PRIBADI BAHASA INDONESIACERITA PENDEK PENGALAMAN PRIBADI BAHASA INDONESIA
CERITA PENDEK PENGALAMAN PRIBADI BAHASA INDONESIAYohanesHendyW
 
Kado terakhir untuk bunda
Kado terakhir untuk bundaKado terakhir untuk bunda
Kado terakhir untuk bundaReza Mahendra
 
Bahasa Indonesia BUPENA Kompetensi Dasar 3.3
Bahasa Indonesia BUPENA Kompetensi Dasar 3.3Bahasa Indonesia BUPENA Kompetensi Dasar 3.3
Bahasa Indonesia BUPENA Kompetensi Dasar 3.3Charis Triaditya
 
cerpen rekomendasi analisis penuh unsur yang bisa di eksplorasi
cerpen rekomendasi analisis penuh unsur yang bisa di eksplorasicerpen rekomendasi analisis penuh unsur yang bisa di eksplorasi
cerpen rekomendasi analisis penuh unsur yang bisa di eksplorasiHendryPutrihijau
 
Cerita tentang hana..
Cerita tentang hana..Cerita tentang hana..
Cerita tentang hana..Shika Nara
 

Similaire à Cerpen (20)

Ceritaku
CeritakuCeritaku
Ceritaku
 
Sepenggal cerita kisah cinta ku
Sepenggal cerita kisah cinta kuSepenggal cerita kisah cinta ku
Sepenggal cerita kisah cinta ku
 
Ibuku sayang
Ibuku sayangIbuku sayang
Ibuku sayang
 
Cinta dan tahajud terakhirku satu
Cinta dan tahajud terakhirku satuCinta dan tahajud terakhirku satu
Cinta dan tahajud terakhirku satu
 
Cinta dan tahajud terakhir
Cinta dan tahajud terakhirCinta dan tahajud terakhir
Cinta dan tahajud terakhir
 
Tugas cerpen (xii) cita cita
Tugas cerpen (xii) cita citaTugas cerpen (xii) cita cita
Tugas cerpen (xii) cita cita
 
My Imaginary Story
My Imaginary StoryMy Imaginary Story
My Imaginary Story
 
Cinta jangan baru
Cinta jangan baruCinta jangan baru
Cinta jangan baru
 
Kumpulan Teks Anekdot
Kumpulan Teks AnekdotKumpulan Teks Anekdot
Kumpulan Teks Anekdot
 
Mayasari punya story
Mayasari punya storyMayasari punya story
Mayasari punya story
 
Dwi ariyanto
Dwi ariyantoDwi ariyanto
Dwi ariyanto
 
CERITA PENDEK PENGALAMAN PRIBADI BAHASA INDONESIA
CERITA PENDEK PENGALAMAN PRIBADI BAHASA INDONESIACERITA PENDEK PENGALAMAN PRIBADI BAHASA INDONESIA
CERITA PENDEK PENGALAMAN PRIBADI BAHASA INDONESIA
 
Kado terakhir untuk bunda
Kado terakhir untuk bundaKado terakhir untuk bunda
Kado terakhir untuk bunda
 
Editing
EditingEditing
Editing
 
Teks anekdot 3 bidang
Teks anekdot 3 bidangTeks anekdot 3 bidang
Teks anekdot 3 bidang
 
Bahasa Indonesia BUPENA Kompetensi Dasar 3.3
Bahasa Indonesia BUPENA Kompetensi Dasar 3.3Bahasa Indonesia BUPENA Kompetensi Dasar 3.3
Bahasa Indonesia BUPENA Kompetensi Dasar 3.3
 
cerpen rekomendasi analisis penuh unsur yang bisa di eksplorasi
cerpen rekomendasi analisis penuh unsur yang bisa di eksplorasicerpen rekomendasi analisis penuh unsur yang bisa di eksplorasi
cerpen rekomendasi analisis penuh unsur yang bisa di eksplorasi
 
Anekdot
AnekdotAnekdot
Anekdot
 
Bahasa pdf small hway
Bahasa pdf small hwayBahasa pdf small hway
Bahasa pdf small hway
 
Cerita tentang hana..
Cerita tentang hana..Cerita tentang hana..
Cerita tentang hana..
 

Plus de Satria

Sejarah Sungai Huang Ho China - Satria, Christian, Indra, Yovano, Imanuel, Pr...
Sejarah Sungai Huang Ho China - Satria, Christian, Indra, Yovano, Imanuel, Pr...Sejarah Sungai Huang Ho China - Satria, Christian, Indra, Yovano, Imanuel, Pr...
Sejarah Sungai Huang Ho China - Satria, Christian, Indra, Yovano, Imanuel, Pr...Satria
 
Sejarah Sungai Huang Ho China - Satria, Christian, Indra, Yovano, Imanuel, Pr...
Sejarah Sungai Huang Ho China - Satria, Christian, Indra, Yovano, Imanuel, Pr...Sejarah Sungai Huang Ho China - Satria, Christian, Indra, Yovano, Imanuel, Pr...
Sejarah Sungai Huang Ho China - Satria, Christian, Indra, Yovano, Imanuel, Pr...Satria
 
Sejarah Sungai Huang Ho China - Satria, Christian, Indra, Yovano, Imanuel, Pr...
Sejarah Sungai Huang Ho China - Satria, Christian, Indra, Yovano, Imanuel, Pr...Sejarah Sungai Huang Ho China - Satria, Christian, Indra, Yovano, Imanuel, Pr...
Sejarah Sungai Huang Ho China - Satria, Christian, Indra, Yovano, Imanuel, Pr...Satria
 
Proposal Usaha Nasi Goreng - Satria Dipa Nusantara - Tugas Kewirausahaan - SM...
Proposal Usaha Nasi Goreng - Satria Dipa Nusantara - Tugas Kewirausahaan - SM...Proposal Usaha Nasi Goreng - Satria Dipa Nusantara - Tugas Kewirausahaan - SM...
Proposal Usaha Nasi Goreng - Satria Dipa Nusantara - Tugas Kewirausahaan - SM...Satria
 
Proposal Usaha Nasi Goreng - Satria Dipa Nusantara - Tugas Kewirausahaan - SM...
Proposal Usaha Nasi Goreng - Satria Dipa Nusantara - Tugas Kewirausahaan - SM...Proposal Usaha Nasi Goreng - Satria Dipa Nusantara - Tugas Kewirausahaan - SM...
Proposal Usaha Nasi Goreng - Satria Dipa Nusantara - Tugas Kewirausahaan - SM...Satria
 
Proposal Usaha Nasi Goreng - Satria Dipa Nusantara - Tugas Kewirausahaan - SM...
Proposal Usaha Nasi Goreng - Satria Dipa Nusantara - Tugas Kewirausahaan - SM...Proposal Usaha Nasi Goreng - Satria Dipa Nusantara - Tugas Kewirausahaan - SM...
Proposal Usaha Nasi Goreng - Satria Dipa Nusantara - Tugas Kewirausahaan - SM...Satria
 
Hikayat Tanjung Lesung
Hikayat Tanjung LesungHikayat Tanjung Lesung
Hikayat Tanjung LesungSatria
 
Hikayat Si Miskin
Hikayat Si MiskinHikayat Si Miskin
Hikayat Si MiskinSatria
 
Hikayat Prabu Kian Santang
Hikayat Prabu Kian SantangHikayat Prabu Kian Santang
Hikayat Prabu Kian SantangSatria
 
Hikayat Keramat Bujang
Hikayat Keramat BujangHikayat Keramat Bujang
Hikayat Keramat BujangSatria
 
Hikayat Cabe Rawit
Hikayat Cabe RawitHikayat Cabe Rawit
Hikayat Cabe RawitSatria
 
Hikayat Bunga Kemuning
Hikayat Bunga KemuningHikayat Bunga Kemuning
Hikayat Bunga KemuningSatria
 
Cara Jitu Lulus Ujian Nasional Bahasa Indonesia SMA - Drs. Suyatno, M.Pd
Cara Jitu Lulus Ujian Nasional Bahasa Indonesia SMA - Drs. Suyatno, M.PdCara Jitu Lulus Ujian Nasional Bahasa Indonesia SMA - Drs. Suyatno, M.Pd
Cara Jitu Lulus Ujian Nasional Bahasa Indonesia SMA - Drs. Suyatno, M.PdSatria
 
Jack The Ripper - Hari Azhari
Jack The Ripper - Hari Azhari Jack The Ripper - Hari Azhari
Jack The Ripper - Hari Azhari Satria
 
Antologi Cerpen [ISI]
Antologi Cerpen [ISI]Antologi Cerpen [ISI]
Antologi Cerpen [ISI]Satria
 
Antologi Cerpen [DAFTAR ISI]
Antologi Cerpen [DAFTAR ISI]Antologi Cerpen [DAFTAR ISI]
Antologi Cerpen [DAFTAR ISI]Satria
 
Antologi Cerpen [COVER]
Antologi Cerpen [COVER]Antologi Cerpen [COVER]
Antologi Cerpen [COVER]Satria
 
Try Out Ujian Nasional 2012 - SMP Kristen Elkana Pasuruan
Try Out Ujian Nasional 2012 - SMP Kristen Elkana PasuruanTry Out Ujian Nasional 2012 - SMP Kristen Elkana Pasuruan
Try Out Ujian Nasional 2012 - SMP Kristen Elkana PasuruanSatria
 
Materi Bahasa Indonesia Kelas VIII - 2012 [ISI]
Materi Bahasa Indonesia Kelas VIII - 2012 [ISI]Materi Bahasa Indonesia Kelas VIII - 2012 [ISI]
Materi Bahasa Indonesia Kelas VIII - 2012 [ISI]Satria
 
Materi Bahasa Indonesia Kelas VIII - 2012 [DAFTAR ISI]
Materi Bahasa Indonesia Kelas VIII - 2012 [DAFTAR ISI]Materi Bahasa Indonesia Kelas VIII - 2012 [DAFTAR ISI]
Materi Bahasa Indonesia Kelas VIII - 2012 [DAFTAR ISI]Satria
 

Plus de Satria (20)

Sejarah Sungai Huang Ho China - Satria, Christian, Indra, Yovano, Imanuel, Pr...
Sejarah Sungai Huang Ho China - Satria, Christian, Indra, Yovano, Imanuel, Pr...Sejarah Sungai Huang Ho China - Satria, Christian, Indra, Yovano, Imanuel, Pr...
Sejarah Sungai Huang Ho China - Satria, Christian, Indra, Yovano, Imanuel, Pr...
 
Sejarah Sungai Huang Ho China - Satria, Christian, Indra, Yovano, Imanuel, Pr...
Sejarah Sungai Huang Ho China - Satria, Christian, Indra, Yovano, Imanuel, Pr...Sejarah Sungai Huang Ho China - Satria, Christian, Indra, Yovano, Imanuel, Pr...
Sejarah Sungai Huang Ho China - Satria, Christian, Indra, Yovano, Imanuel, Pr...
 
Sejarah Sungai Huang Ho China - Satria, Christian, Indra, Yovano, Imanuel, Pr...
Sejarah Sungai Huang Ho China - Satria, Christian, Indra, Yovano, Imanuel, Pr...Sejarah Sungai Huang Ho China - Satria, Christian, Indra, Yovano, Imanuel, Pr...
Sejarah Sungai Huang Ho China - Satria, Christian, Indra, Yovano, Imanuel, Pr...
 
Proposal Usaha Nasi Goreng - Satria Dipa Nusantara - Tugas Kewirausahaan - SM...
Proposal Usaha Nasi Goreng - Satria Dipa Nusantara - Tugas Kewirausahaan - SM...Proposal Usaha Nasi Goreng - Satria Dipa Nusantara - Tugas Kewirausahaan - SM...
Proposal Usaha Nasi Goreng - Satria Dipa Nusantara - Tugas Kewirausahaan - SM...
 
Proposal Usaha Nasi Goreng - Satria Dipa Nusantara - Tugas Kewirausahaan - SM...
Proposal Usaha Nasi Goreng - Satria Dipa Nusantara - Tugas Kewirausahaan - SM...Proposal Usaha Nasi Goreng - Satria Dipa Nusantara - Tugas Kewirausahaan - SM...
Proposal Usaha Nasi Goreng - Satria Dipa Nusantara - Tugas Kewirausahaan - SM...
 
Proposal Usaha Nasi Goreng - Satria Dipa Nusantara - Tugas Kewirausahaan - SM...
Proposal Usaha Nasi Goreng - Satria Dipa Nusantara - Tugas Kewirausahaan - SM...Proposal Usaha Nasi Goreng - Satria Dipa Nusantara - Tugas Kewirausahaan - SM...
Proposal Usaha Nasi Goreng - Satria Dipa Nusantara - Tugas Kewirausahaan - SM...
 
Hikayat Tanjung Lesung
Hikayat Tanjung LesungHikayat Tanjung Lesung
Hikayat Tanjung Lesung
 
Hikayat Si Miskin
Hikayat Si MiskinHikayat Si Miskin
Hikayat Si Miskin
 
Hikayat Prabu Kian Santang
Hikayat Prabu Kian SantangHikayat Prabu Kian Santang
Hikayat Prabu Kian Santang
 
Hikayat Keramat Bujang
Hikayat Keramat BujangHikayat Keramat Bujang
Hikayat Keramat Bujang
 
Hikayat Cabe Rawit
Hikayat Cabe RawitHikayat Cabe Rawit
Hikayat Cabe Rawit
 
Hikayat Bunga Kemuning
Hikayat Bunga KemuningHikayat Bunga Kemuning
Hikayat Bunga Kemuning
 
Cara Jitu Lulus Ujian Nasional Bahasa Indonesia SMA - Drs. Suyatno, M.Pd
Cara Jitu Lulus Ujian Nasional Bahasa Indonesia SMA - Drs. Suyatno, M.PdCara Jitu Lulus Ujian Nasional Bahasa Indonesia SMA - Drs. Suyatno, M.Pd
Cara Jitu Lulus Ujian Nasional Bahasa Indonesia SMA - Drs. Suyatno, M.Pd
 
Jack The Ripper - Hari Azhari
Jack The Ripper - Hari Azhari Jack The Ripper - Hari Azhari
Jack The Ripper - Hari Azhari
 
Antologi Cerpen [ISI]
Antologi Cerpen [ISI]Antologi Cerpen [ISI]
Antologi Cerpen [ISI]
 
Antologi Cerpen [DAFTAR ISI]
Antologi Cerpen [DAFTAR ISI]Antologi Cerpen [DAFTAR ISI]
Antologi Cerpen [DAFTAR ISI]
 
Antologi Cerpen [COVER]
Antologi Cerpen [COVER]Antologi Cerpen [COVER]
Antologi Cerpen [COVER]
 
Try Out Ujian Nasional 2012 - SMP Kristen Elkana Pasuruan
Try Out Ujian Nasional 2012 - SMP Kristen Elkana PasuruanTry Out Ujian Nasional 2012 - SMP Kristen Elkana Pasuruan
Try Out Ujian Nasional 2012 - SMP Kristen Elkana Pasuruan
 
Materi Bahasa Indonesia Kelas VIII - 2012 [ISI]
Materi Bahasa Indonesia Kelas VIII - 2012 [ISI]Materi Bahasa Indonesia Kelas VIII - 2012 [ISI]
Materi Bahasa Indonesia Kelas VIII - 2012 [ISI]
 
Materi Bahasa Indonesia Kelas VIII - 2012 [DAFTAR ISI]
Materi Bahasa Indonesia Kelas VIII - 2012 [DAFTAR ISI]Materi Bahasa Indonesia Kelas VIII - 2012 [DAFTAR ISI]
Materi Bahasa Indonesia Kelas VIII - 2012 [DAFTAR ISI]
 

Dernier

PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxssuser8905b3
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptPpsSambirejo
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSdheaprs
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMIGustiBagusGending
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah DasarPPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasarrenihartanti
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptAgusRahmat39
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...MetalinaSimanjuntak1
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...Kanaidi ken
 
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptxSirlyPutri1
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdfaksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfsdn3jatiblora
 

Dernier (20)

PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah DasarPPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdfaksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 

Cerpen

  • 1. KANTOR POLISI Pada suatu hari Fadli mendapat SMS dari Fani, pacarnya. Di SMS tersebut Fani bilang “Yang, skrng aq sdng d kntr polisi, smua bukti n saksi tlh mengarh kpd q, polisi tlh mengintrogasiku, aq takut, stlh bbrp lm akhrny...”. Tanpa berpikir panjang Fadli mengambil motor di garasinya dan langsung tancap gas menuju kantor polisi. Sampai di kantor polisi, ternyata gadis pujaannya itu sama sekali tak terlihat batang hidungnya. Karena Fadli adalah anak yang sangat pemalu dan lugu, dia tidak berani bertanya kepada pak polisi yang sedang berjaga di kantor tersebut. Setelah beberapa lama mondar-mandir di tempat tersebut, akhirnya dia memberanikan diri untuk bertanya kepada pak satpam yang sedang jaga di pintu gerbang. “Pak, boleh numpang tanya!, sejak tadi ada gak cewek yang di tahan di kantor ini?”. “Waduh... saya gak tau mas, di sini saya hanya bertugas untuk mengatur kendaraan yang keluar masuk dari tempat ini”, jawab pak satpam kepada Fadli. “Kalau gitu, makasih pak!”, sahut Fadli. Mendengar jawaban dari pak satpam, Fadli mempunyai inisiatif untuk menelepon pacarnya tersebut. “Hallo... Say, kamu ada dimana?, kucari ke kantor polisi kok gak ada?, gimana keadaan kamu?, katanya kamu ditahan di kantor polisi?”, ucap Fadli dengan sedikit merasa cemas. Sambil tersenyum dia mencoba menenangkan kekasihnya, “Yang, sekarang aku sedang di rumah, aku baik-baik aja kok!”. “Terus yang kirim SMS ke aku itu siapa?”, tanya Fadli kepada Fani. “Oh... SMS itu, kamu pasti belum baca isi semua SMS dariku itu!. baca lagi donk!”, tukas Fani. Fadli terdiam. “Udah gitu aja yach... nanti pulsa kamu habis. Udah yach... dah sayaaang...”, Fani kemudian menutup hand phonenya. Fadli masih bingung!. Lalu dia membuka SMS itu lagi dan membacanya. Beberapa saat kemudian dia tertawa sendiri karena tahu isi lengkap SMS tersebut adalah, “Yang, skrng aq sdng d kntr polisi, smua bukti n saksi tlh mengarh kpd q, polisi tlh mengintrogasiku, aq takut, stlh bbrp lm akhrny aq dpt
  • 2. srt tilang, d srt tu trtls anda dinyatakan bebas krn semua bukti n saksi menyatakan bahwa anda adalah wanita yg cantik menawan hati”. Dalam hati Fadli berkata “Ternyata aku orang begok yach...!”. 06 Maret 2007 SANDALKU RAIB Rudi dan Andi adalah sahabat yang sangat dekat, kemanapun dan dimanapun mereka selalu berdua. Seperti kata pepatah, dimana ada gula di situ pasti ada semut, dimana ada Rudi disitu pasti ada Andi. Suatu sore Andi curhat sama Rudi. “Hari ini aku bener-bener kesal banget Rud”, tutur Andi kepada Rudi. “Emangnya kenapa And?”. Tanya Rudi kepada Andi. Dengan sedikit menggerutu Andi menjawab pertanyaan Rudi, “Tadi siang aku sholat jum'at berjama'ah di masjid Sabilul Khoir di sebelah rumahku. Aku berangkat ke masjid memakai sandal yang baru kubeli di mall bareng kamu minggu lalu, ta....”. Dia berhenti bicara karena terpotong omongan Rudi. “Emang kenapa dengan sandalmu And?”, sahut Rudi karena merasa penasaran dengan cerita Andi. “Waktu aku mau pulang, sandal yang ku pakai waktu berangkat ke masjid itu sudah raib entah kemana. Setelah lama kucari, tetap gak ada, yach... akhirnya kuputuskan untuk menunggu sampai semua jama'ah sholat jum'at pulang. Aku berfikir mungkin sandalku tertukar sama sandal milik orang lain. Setelah semuanya pulang, yang tersisa hanya tinggal sepasang sandal usang, dan yang menyedihkan lagi salah satunya udah berlubang. Mau gimana lagi..., akhirnya dengan terpaksa sandal itu ku pakai dan kubawa pulang, itung-itung dibanding pulang gak pakai sandal”. Jawab Andi dengan muka agak kusut. Sembari menahan tawa, Rudi bilang pada Andi, “Hmm... kalau gitu... minta aja pertanggung jawaban sama pak ustadz yang tadi siang jadi khotib di masjid”. Dengan sedikit bingung Andi bertanya pada Rudi, “kok bisa gitu Rud?”. Sambil tertawa Rudi menjawab, “Disetiap khutbah sholat jum'at, pak ustadz selalu menyerukan kepada para jama'ah untuk mengambil yang baik-baik dan
  • 3. tinggalkan yang jelek-jelek. Mungkin orang yang mengambil sandalmu itu mengikuti apa yang dikatakan pak ustadz”. Mereka tertawa terbahak-bahak. 07 Maret 2007 NAIK LIFT Icha adalah salah satu karyawan hotel berbintang lima di Surabaya. Suatu hari dia mendapat telepon dari Fitri, teman masa kecilnya dan merekapun terlarut dalam obrolan hangat. Setelah beberapa lama mengobrol, mereka mempunyai ide untuk bertatap muka secara langsung guna melepas kerinduan diantara mereka. Karena Icha sangat sibuk dengan pekerjaanya dan tak bis meninggalkannya sedetikpun, mereka memutuskan untuk bertemu di tempat Icha bekerja yaitu di hotel Saturnus lantai 10 blok 01. Singkat cerita, Fitri menuju hotel Saturnus. Sesampainya di lantai satu, Fitri kembali menelepon Icha. Fitri : Hallo... Cha... sekarang aku sudah berada di lantai satu, tolong jemput aku yach! Icha : Kamu langsung naik aja ke lantai sepuluh, liftnya disebelah resepsionis. Fitri : Aku gak berani naik sendirian, aku kan orang asing di hotel ini, entar aku dikira orang jahat lagi!. Jemput aku dong, please... Icha : Ya... okelah!. Tunggu bentar, jangan kemana-mana!. Setelah beberapa saat menunggu, batang hidung Icha muncul juga dan Icha mengajak temannya itu untuk naik ke lantai sepuluh. Icha : Aku heran sama kamu sekarang!. Fitri : Emang kenapa dengan aku Cha?. Icha : Dulu, waktu di sekolah, kamu kan cewek paling pemberani diantara yang lain, sampai-sampai kamu dijuluki cewek superman. Kok sekarang mau nemui aku aja minta dijemput segala!.
  • 4. Fitri : (sambil berbisik dan sedikit menahan tawa), Jujur aja Cha..., sebenarnya aku itu gak tau cara menggunakan lift...!. Icha : Hah....!!!??? 07 Maret 2007 GAPNET Suatu hari Bu Evi, guru Bahasa Inggris di SMU Harapan Makmur, memberi tugas siswa kelas sepuluh IPA untuk mencari sebuah artikel di internet yang membahas tentang flora dan fauna. Tugas itu dikerjakan secara berkelompok dan setiap kelompok akan dipilih secara acak. Setelah dilakukan pengacakan terbentuklah beberapa kelompok dan setiap kelompoknya terdiri dari 3 orang. Salah satu kelompok dari beberapa kelompok yang ada adalah kelompok III yang terdiri dari Novi, Ani dan Ria. Mereka bertiga sepakat berbagi tanggung jawab dalam menyelesaikan tugas dari Bu Evi. Secara kebetulan Novi bertugas untuk mencari artikel di internet, Ani bertugas menterjemahkan artikel kedalam bahasa Indonesia dan Ria bertugas untuk mengetik, mencetak dan mengumpulkan artikel tersebut ke Bu Evi. Sepulang sekolah, mereka bertiga berjalan bersama. “Nov..., jangan lupa yach..., kamu cari artikel di internet!”, tutur Ani kepada Novi. “Tenang aja, semua pasti beres!”, jawab Novi dengan meyakinkan. Tetapi dalam hati dia sangat bingung. Jangankan internet, komputer saja Novi masih belum mahir mengoperasikannya. Karena terpaksa, sore itu Novi memberanikan diri untuk pergi ke warnet untuk melaksanakan tugasnya. Sesampainya di warnet, dia langsung duduk menghadap sebuah komputer dan mengotak-atiknya. Satu jam telah berlalu, keringat dingin telah membasahi Novi, karena selama itu dia belum lakukan apa-apa, hanya otak atik mouse dan keyboard. Dengan menahan rasa malu, Novi memberanikan diri untuk bertanya kepada Mbak yang sedang jaga warnet. “Permisi Mbak..., boleh tanya!. Gimana ya... cara membuka internet itu?”. “Lho... selama satu jam itu kamu ngapain aja?”, Mbak itu balik bertanya kepada Novi. “Aku cuman otak atik mouse ama keyboard aja, nggak ada yang lain!”, jawab Novi sembari menahan rasa malu yang semakin besar.
  • 5. Mendengar jawaban tersebut, Mbak itu terkejut dan sambil menahan tawa dia berkata, “Ya sudahlah..., nggak apa-apa, nanti kuajarin bagaimana caranya!”. Seketika wajah Novi nampak lega karena ada yang mau berbaik hati mengajari bagaimana cara berinternet. Singkat cerita, Mbak penjaga warnet tersebut beralih profesi menjadi guru kursus kilat belajar internet. Esoknya Novi bertemu Ani dan Ria di sekolah. Kemudian Novi menceritakan pengalamannya di warnet kemarin. Setelah mendengar cerita tersebut, spontan saja mereka berdua tertawa. Tiba-tiba saja Ani menyahut, “Bentar-bentar..., aku mau ngomong nih. Jujur aja yach..., waktu pembagian tugas kemarin, aku berharap enggak kebagian tugas mencari artikel di internet, soalnya aku juga gapnet alias gagap internet, ha... ha... ha..”. Spontan saja Novi bertanya, “Hah..., An... kamu juga gapnet ta?, kalau kamu Ria?”. Sambil menahan tawa dan menundukkan kepala Ria menjawab, “Aku juga gapnet!”. “ha.. hhaa... hhhaaa...!.”. 10 Maret 2007 TERLAMBAT NGANGKAT Suatu hari Adi larut dalam obrolan hangat bersama Candra, teman sekaligus tetangganya. Adi : Aku punya pertanyaan Ndra!. Kalau kamu bisa menjawabnya, aku janji nanti kamu ku traktir di warungnya Pak Sholeh!. Mau ngaak? Candra : Beneran Di, entar kamu bohong lagi! Adi : Aku ini serius Ndra!. Kamu kok gak percaya sih sama sahabatmu ini! (dengan nada agak tinggi). Candra : Percaya-percaya..., apa sih pertanyaannya?
  • 6. Adi : Begini Ndra, saya punya tiga cerita, nanti kamu simpulkan apa kesamaan dari ketiga cerita itu?, Oke! Candra : (mengangguk...) Adi : Pertama, saya pernah melihat ada seekor sapi mati mengenaskan gara- gara hanyut terseret arus sungai Ciliwung yang sangat deras. Cerita kedua, waktu itu saya bekerja sebagai koki di sebuah restoran terkenal di Jakarta. Setelah hampir 3 bulan bekerja, saya dipecat oleh pemilik restoran itu karena telah tiga kali menggosongkan daging ayam yang sedang saya masak. Yang ketiga, saya pernah melihat seorang cewek yang baru 6 bulan menikah meloncat kegirangan dan langsung memeluk suaminya karena dokter yang memeriksanya mengatakan bahwa ia positif hamil. Sekarang, apa kesamaan dari ketiga ceritaku tadi?. Candra : ...Apa ya?...(berfikir)... Nyerah deh, aku nggak tahu! Adi : Beneran nih... nyerah, nggak jadi ku traktir lho...! Candra : Ya udahlah..., beritahu jawabannya sekarang, pusing aku memikirkannya. Adi : Jawabanya adalah... terlambat ngankat! Candra : (berfikir)...ha...ha...ha...! 10 Maret 2007 MONYET KEBINGUNGAN Pada saat jam istirahat sekolah, Silvy mendatangi ketiga temannya yang sedang duduk di taman menikmati indahnya langit pagi yang begitu cerah. Silvy : Hai semua..., aku punya pertanyaan nih. Buah apa yang bikin monyet bingung? Heni : Gak tau ah...! Joni : Aku tahu aku tahu... pisang! Silvy : Kok bisa pisang, apa alasannya Jon? Joni : Karena kalau nggak ada pisang pasti monyetnya kelaparan dan mati.
  • 7. Silvy : Salah...! (Joni, Heni dan Agus terdiam) Agus : Nyerah deh... Silvy : Beneran..., kalian semua nyerah? (Joni, Heni dan Agus terdiam...) Silvy : Ya udah tak beritahu. Jawabannya adalah... buah jambu! Agus : (dengan rasa penasaran)Kok bisa buah jambu...? Joni : Apa alasanmu Silvy? Heni : Kok jambu... Silvy : (sambil menunjuk kepada ketiga temannya) He...he... Tuh bener kan, monyetnya pada bingung! Ha...ha...ha... Agus : (sambil tersenyum)...Awas kamu silvy, nanti ku balas kamu! 10 Maret 2007 INTERISTI SEJATI Karena tidak mempunyai tiket untuk menonton pertandingan secara langsung, seorang interisti, julukan bagi suporter fanatik Inter Milan mencoba memasuki stadion dengan cara memanjat tembok stadion Geusepe Meaza untuk melihat derbi klasik antara AC Milan vs Inter Milan. Setelah berhasil memasuki stadion, dia melihat satu tempat duduk belum terisi dan disebelahnya duduk seorang Kakek yang dengan tenang menunggu dimulainya derbi itu. Interisti yang belakangan diketahui bernama Francisco Tapanuli itu kemudian mendatangi si Kakek dan bertanya kepadanya, “Permisi Kek, apakah tempat duduk di sebelah anda ini memang kosong atau ada orang lain yang akan menempatinnya tetapi belum datang kesini?”. Kakek yang memakai kaos bermotif garis biru hitam, (Seragam tim Inter Milan) lengkap dengan syal bertuliskan Internazionale Milano itu menjawab, “Tempat duduk ini memang kosong!. Kalau mau anda boleh menempatinya!”.
  • 8. “Terima kasih Kek!”, jawab Fransisco sambil duduk di sebelah Kakek itu. “Ngomong-ngomong, kenapa anda menonton pertandingan ini sendirian?”, lanjut Francisco. “Selama lebih dari 20 tahun, saya bersama istri saya tak pernah sekalipun melewatkan derbi antara Inter Milan vs AC Milan, dan biasanya dia duduk di tempat duduk yang sedang anda tempati sekarang”, jawab si Kakek. “Terus, dimana istri anda sekarang Kek?”, tanya Francisco dengan penasaran. Dengan memandang ke wajah Fancisco Kakek menjawab, “Dia sudah meninggal dunia!”. Mendengar jawaban Kakek, Francisco berkata, “Oh... Maaf Kek. Saya turut berbelasungkawa atas meninggalnya istri anda”. “Terima kasih!”, tutur si Kakek. Francisco dan Kakek terdiam. Beberapa saat kemudian Francisco kembali bertanya kepada si Kakek, “Kenapa anda tidak mengajak kerabat yang lain untuk menonton pertandingan ini?”. “Sekarang mereka semua sedang sibuk!”, jawab Kakek. “Sibuk apa mereka Kek?”, Francisco bertanya lagi. Dengan tenang si Kakek menjawab, “Mereka sedang menghadiri pemakaman istri saya”. Francisco, “...!!!”, (dalam hati dia berkata, “Bener-bener Interisti Sejati”). 14 Maret 2007 LAUT=ISTIRAHAT Pak Ujang adalah salah satu warga kota Bandung yang kini tinggal di kota Surabaya. Selama delapan tahun ini dia tinggal di Surabaya bersama sang istri tercinta yang kebetulan asli orang Surabaya.
  • 9. Seperti pada hari-hari sebelumnya, dia melewati aktifitas hariannya dengan bekerja di salah satu perusahaan swasta yang terletak di Surabaya Timur. Sampai suatu sore dia mengalami kejadian yang menggelikan karena selama delapan tahun tinggal di Surabaya dia baru tahu kalau laut (bahasa jawa), dalam bahasa Indonesia berarti istirahat. Jam dinding telah menunjuk pukul 4 sore, waktunya Pak Ujang beserta karyawan yang lain untuk pulang dari tempatnya bekerja. Sesampainya didepan pintu gerbang perusahaan, ia dihampiri seorang pemuda yang mencoba bertanya kepadanya. “Permisi Pak, nderek tangglet, satpame sampun laut to pak?, tanya pemuda tadi yang diketahui bernama Jono. (Dalam bahasa Indonesia berarti “Permisi Pak, mau tanya, apakah satpamnya sudah beristirahat?”). “Sanes Mas, satpame sakeng angkatan darat”, jawab Pak Ujang. (Artinya “Bukan Mas, satpamnya berasal dari angkatan darat”, karena mengira kalau arti dari pertanyaan Si Jono adalah “Permisi Pak, mau tanya, apakah satpamnya dari angkatan laut?”). Mendengar jawaban tersebut, Jono menjadi bingung. Dalam benaknya Jono berfikir mungkin suaranya kurang lantang sehingga Bapak tersebut kurang mendengar pertanyaannya. Kemudian dia kembali bertanya “Satpame wes laut to Pak?”. (Dalam bahasa Indonesia berarti “Apakah satpamnya sudah beristirahat?”). Pak Ujang kembali menjawab, “Sanes Mas, Satpame ndugi angkatan darat”. (Yang artinya “Bukan Mas, Satpamnya dari angkatan darat”). Mendengar jawaban itu Jono merasa sedikit kesal, kemudian dia memutuskan kembali bertanya dengan memakai Bahasa Indonesia. “Paak...!, apakah satpam di sini sedang beristirahat?”, tanya si Jono. “Ya..., bener Mas. Satpam disini sedang beristirahat. Memangnya Mas ada perlu apa?”, jawab Pak Ujang yang kembali bertanya kepada Jono. “Paman saya, namanya Pak Arif adalah salah satu satpam di perusahaan ini. Saya ingin menemuinya karena ada keperluan keluarga yang sangat penting yang ingin saya sampaikan kepadanya”, jawab Jono. “Anda langsung aja ke bagian informasi yang terletak di gedung A lantai satu”, tutur Pak Ujang sambil menunjuk salah satu gedung yang berwarna biru. “Terima kasih atas bantuannya Pak”, lanjut si Jono sambil melangkahkan kaki ke gedung A. Pak Ujang pun kembali menghidupkan motornya dan lansung tancap gas menuju rumah.
  • 10. Sesampainya di rumah, Pak Ujang langsung menceritakan peristiwa tadi kepada istrinya. Spontan saja istrinya tertawa mendengar cerita dari sang suami. Lalu si istri bilang sama sang suami “Mas iku yo’opo seh..., lek dek bahasa Indonesia, laut iku...., artine istirahat”. (Dalam bahasa Indonesia berarti “Mas itu gimana sih..., kalau di Bahasa Indonesia, laut itu artinya istirahat”). Spontan aja Pak Ujang tersenyum menahan malu mendengar penjelasan dari sang istri. Dalam hatinya dia berkata “Saya ini sudah delapan tahun di Surabaya, kok saya baru tahu kalau laut itu berarti istirahat”. 24 Maret 2007 PASAR BUAH Pada suatu malam, si Joko duduk berdua dengan kekasihnya memandangi bintang-bintang di langit. “Malam ini sangat indah ya...”, tutur si Joko yang diikuti senyuman oleh kekasihnya. Sembari memandang wajah kekasihnya, Joko melanjutkan ucapannya “Sayang..., Hitam matamu bagai buah manggis, lengkung alismu seperti pisang raja, hidung mancungmu melambangkan kesegaran buah belimbing, bibir merahmu menggambarkan manisnya buah apel, halusnya kulit wajahmu melebihi halusnya buah mangga”. “Kok bisa gitu...?”, tanya kekasihnya. Spontan saja Joko menjawab “Wajahmu benar-benar seperti pasar buah..! Ha... ha... ha....!!!”. 24 Maret 2007 ASPAL KERING Sudah 3 bulan ini Denny meninggalkan kampung halamannya untuk mencari rezeki di kota Bandung. Untuk mengobati rasa rindu pada Safira, kekasihnya di kampung, dia berinisiatif menulis sepucuk surat yang akan dia kirim lewat Pos.
  • 11. Singkat cerita, surat tersebut sampai ke tangan Safira. Dia senang kegirangan mengetahui surat tersebut dikirim oleh sang pujaan hatinya. Tanpa banyak kata, dia langsung membuka dan membaca isi surat tersebut. Mendadak wajah Safira berubah cemberut setelah membaca selembar puisi yang terdapat surat tersebut. Alangkah indahnya Saat kita berdua Pergi bersama Arungi samudra cinta Lewati hari-hari bahagia Ku berharap Engkau mengerti Rasa cintaku hanya untukmu Impianku hanyalah engkau Nurani yang selalu kurindu Gundah hatiku tanpamu Dengan wajah muram dan tanpa berfikir panjang dia langsung mensobek-sobek selembar puisi tersebut dan membuangnya ketempat sampah karena tahu inti dari puisi itu adalah Aspal Kering.
  • 12. Aku ingin menikah Bang!!! Aku ingin menikah bang!!! Itu awal dari suratnya…membuat jantungku berdekap kencang, lalu ku baca surat itu perlahan. Aku ingin menikah bang!!! Bukan karena aku ingin melakukan hal yang selama ini dilarang oleh agama, tapi aku ingin menikmati pernikahan itu sendiri. Aku tau tak mudah untuk menjalani sebuah pernikahan, suatu ikatan erat yang tak bisa dimainkan layaknya orang yang berpacaran. Tapi aku inginkan itu, aku ingin menikmati susahnya menjadi seorang istri, mempunyai anak dan mengurus mereka..aku suka akan hal itu dan aku akan menganggapnya sebagai suatu ibadah karena ada tantangan yang harus aku lalui, disamping menjalankan roda rumah tangga juga berkarir untuk diriku sendiri. (lagi…) DITERBITKAN DI: • KUMPULAN CERPEN ON 19 SEPTEMBER 2007 AT 8:42 AM KOMENTAR (178) Cermin seekor Burung Ketika musim kemarau baru saja mulai. Seekor burung pipit mulai merasakan tubuhnya kepanasan, lalu mengumpat pada lingkungan yang dituduhnya tidak bersahabat. Dia lalu memutuskan untuk meninggalkan tempat yang sejak dahulu menjadi habitatnya, terbang jauh ke utara, mencari udara yang selalu dingin dan sejuk. Benar, pelan pelan dia merasakan kesejukan udara, makin ke utara makin sejuk, dia semakin bersemangat memacu terbangnya lebih ke utara lagi.
  • 13. Terbawa oleh nafsu, dia tak merasakan sayapnya yang mulai tertempel salju, makin lama makin tebal, dan akhirnya dia jatuh ke tanah karena tubuhnya terbungkus salju. Sampai ke tanah, salju yang menempel di sayapnya justru bertambah tebal. Si burung pipit tak mampu berbuat apa apa, menyangka bahwa riwayatnya telah tamat. Dia merintih menyesali nasibnya. Mendengar suara rintihan, seekor kerbau yang kebetulan lewat menghampirinya. Namun si burung kecewa mengapa yang datang hanya seekor kerbau. Dia menghardik si kerbau agar menjauh dan mengatakan bahwa makhluk yang tolol tak mungkin mampu berbuat sesuatu untuk menolongnya. Si kerbau tidak banyak bicara, dia hanya berdiri, kemudian kencing tepat di atas burung tersebut. Si burung pipit semakin marah dan memaki maki si kerbau. Lagi-lagi si kerbau tidak bicara, dia maju satu langkah lagi, dan mengeluarkan kotoran ke atas tubuh si burung. Seketika itu si burung tidak dapat bicara karena tertimbun kotoran kerbau. Si Burung mengira lagi bahwa mati tak bisa bernapas. Namun perlahan lahan, dia merasakan kehangatan, salju yang membeku pada bulunya pelan-pelan meleleh oleh hangatnya tahi kerbau, dia dapat bernapas lega dan melihat kembali langit yang cerah. Si burung pipit berteriak kegirangan, bernyanyi keras sepuas puasnya. Mendengar ada suara burung bernyanyi, seekor anak kucing menghampiri sumber suara, mengulurkan tangannya, mengais tubuh si burung dan kemudian menimang nimang, menjilati, mengelus dan membersihkan sisa-sisa salju yang masih menempel pada bulu si burung. Begitu bulunya bersih, si burung bernyanyi dan menari kegirangan, dia mengira telah mendapatkan teman yang ramah dan baik hati.
  • 14. Namun apa yang terjadi kemudian, seketika itu juga dunia terasa gelap gulita bagi si burung, dan tamatlah riwayat si burung pipit ditelan oleh si kucing. Hmm… tak sulit untuk menarik garis terang dari kisah ini, sesuatu yang acap terjadi dalam kehidupan kita: halaman tetangga tampak selalu lebih hijau; penampilan acap menjadi ukuran; yang buruk acap dianggap bencana dan tak melihat hikmah yang bermain di sebaliknya; dan merasa bangga dengan nikmat yang sekejap. Burung pipit itu adalah cermin yang memantulkan wajah kita… DITERBITKAN DI: • KUMPULAN CERPEN ON 20 SEPTEMBER 2006 AT 5:59 AM KOMENTAR (58) Ketika Kami Tak Cocok Lagi Suami saya adalah seorang insinyur, saya mencintai sifatnya yang alami dan saya menyukai perasaan yang hangat yang muncul ketika saya bersender di bahunya yang bidang. Tiga tahun dalam masa kenalan dan bercumbu, sampai sekarang, dua tahun dalam masa pernikahan, harus saya akui, saya mulai merasa lelah dengan semua itu. Alasan saya mencintainya pada waktu dulu, telah berubah menjadi sesuatu yang melelahkan. Saya seorang wanita yang sentimentil dan benar-benar sensitif serta berperasaan halus. Saya merindukan saat- saat romantis seperti seorang anak kecil yang menginginkan permen. Dan suami saya bertolak belakang dari saya, rasa sensitifnya kurang, dan ketidakmampuannya untuk menciptakan suasana yang romantis di dalam pernikahan kami telah mematahkan harapan saya tentang cinta. Suatu hari, akhirnya saya memutuskan untuk mengatakan keputusan saya kepadanya. Saya menginginkan perceraian.
  • 15. “Mengapa?” dia bertanya dengan terkejut. “Saya lelah. Terlalu banyak alasan yang ada di dunia ini,” jawab saya. Dia terdiam dan termenung sepanjang malam dengan rokok yang tidak putus-putusnya. Kekecewaan saya semakin bertambah. Seorang pria yang bahkan tidak dapat mengekspresikan perasaannya, apalagi yang saya bisa harapkan darinya? Dan akhirnya dia bertanya, “Apa yang dapat saya lakukan untuk mengubah pikiranmu?” Seseorang berkata, mengubah kepribadian orang lain sangatlah sulit, dan itu benar. Saya pikir, saya mulai kehilangan kepercayaan bahwa saya bisa mengubah pribadinya. Saya menatap dalam-dalam matanya dan menjawab dengan pelan, “Saya punya pertanyaan untukmu. Jika kamu dapat menemukan jawabannya yang ada di dalam hati saya, mungkin saya akan mengubah pikiran. Seandainya, katakanlah saya menyukai setangkai bunga yang ada di tebing gunung, dan kita berdua tahu, jika kamu memanjat gunung itu, kamu akan mati. Apakah kamu akan melakukannya untuk saya?” Dia berkata, “Saya akan memberikan jawabannya besok.” Hati saya langsung gundah mendengar responnya. Keesokan paginya, dia tidak ada di rumah, dan saya melihat selembar kertas dengan coret- coretan tangannya, di bawah sebuah gelas yang berisi susu hangat, yang bertuliskan: “Sayang, Saya tidak akan mengambil bunga itu untukmu. Tetapi izinkan saya untuk menjelaskan alasannya.” Kalimat pertama ini menghancurkan hati saya. Saya mencoba untuk kuat melanjutkan membacanya kembali…
  • 16. “Kamu hanya bisa mengetik di komputer dan selalu mengacaukan program di PC-nya dan akhirnya menangis di depan monitor. Lalu saya harus memberikan jari-jari saya untuk memperbaiki programnya. “Kamu selalu lupa membawa kunci rumah ketika kamu keluar rumah, dan saya harus memberikan kaki saya supaya bisa masuk mendobrak rumah, membukakan pintu untukmu. “Kamu suka jalan-jalan ke luar kota tetapi selalu nyasar di tempat- tempat baru yang kamu kunjungi: saya harus memberikan mata untuk mengarahkanmu. “Kamu selalu pegal-pegal pada waktu ‘tamu’ kamu datang setiap bulannya: saya harus memberikan tangan saya untuk memijat kakimu yang pegal. “Kamu senang diam di dalam rumah, dan saya kuatir kamu akan jadi ‘aneh’. Lalu saya harus memberikan mulut saya untuk menceritakan lelucon dan cerita-cerita untuk menyembuhkan kebosananmu. “Kamu selalu menatap komputer dan itu tidak baik untuk kesehatan matamu. Saya harus menjaga mata saya sehingga ketika nanti kita tua, saya masih dapat menolong mengguntingkan kukumu dan mencabuti ubanmu. Saya akan memegang tanganmu, menelusuri pantai, menikmati sinar matahari dan pasir yang indah. Menceritakan warna- warna bunga kepadamu yang bersinar seperti wajah cantikmu…. “Juga sayangku, saya begitu yakin ada banyak orang yang mencintaimu lebih dari cara saya mencintaimu. Tapi saya tidak akan mengambil bunga itu lalu mati….” Air mata saya jatuh ke atas tulisannya dan membuat tintanya menjadi kabur dan saya membaca kembali…
  • 17. “Dan sekarang sayangku, kamu telah selesai membaca jawaban saya. Jika kamu puas dengan semua jawaban ini, tolong bukakan pintu rumah kita, saya sekarang sedang berdiri di sana dengan susu segar dan roti kesukaanmu….” Saya segera membuka pintu dan melihat wajahnya yang dulu sangat saya cintai. Dia begitu penasaran sambil tangannya memegang susu dan roti. Saya tidak kuat lagi dan langsung memeluknya dan rebah di bahunya yang bidang sambil menangis…. DITERBITKAN DI: • KUMPULAN CERPEN ON 20 SEPTEMBER 2006 AT 5:56 AM KOMENTAR (42) Angin di daun Pohon Alasan mengapa orang-orang memanggilku “Pohon” karena aku sangat baik dalam menggambar pohon. Setelah itu, aku selalu menggunakan gambar pohon pada sisi kanan sebagai trademarkpada semua lukisanku. Aku telah berpacaran sebanyak 5 orang wanita ketika aku masih di SMA. Ada satu wanita yang aku sangat aku cintai, tapi aku tidak punya keberanian untuk mengatakannya. Dia tidak memiliki wajah yang cantik, tubuh yang sexy, dan sebagainya. Dia sangat peduli dengan orang lain dan religius. Tapi dia hanya wanita biasa saja. Aku menyukainya, sangat menyukainya, menyukai gayanya yanginnocent dan apa adanya, kemandiriannya, aku menyukai kepandaiannya dan kekuatannya. Alasan aku tidak mengajaknya kencan karena aku merasa dia yang sangat biasa dan tidak serasi untukku. Aku juga takut, jika kami bersama semua perasaan yang indah ini akan hilang. Aku juga takut
  • 18. kalau gosip-gosip yang ada akan menyakitinya. Aku merasa dia adalah “sahabatku” dan aku akan memilikinya tiada batasnya dan aku tidak harus memberikan semuanya hanya untuk dia. Alasan yang terakhir, membuat dia menemaniku dalam berbagai pergumulan selama 3 tahun ini. Dia tau aku mengejar gadis-gadis lain, dan aku telah membuatnya menangis selama 3 tahun. Ketika aku mencium pacarku yang kedua, dan terlihat olehnya. Dia hanya tersenyum dengan berwajah merah dan berkata “lanjutkan saja…” dan setelah itu pergi meninggalkan kami. Esoknya, matanya bengkak, dan merah… Aku sengaja tidak mau memikirkan apa yang menyebabkannya menangis, but aku tertawa dengannya seharian. Ketika semuanya telah pulang, dia sendirian di kelas untuk menangis. Dia tidak tahu bahwa aku kembali dari latihan sepakbola untuk mengambil sesuatu di kelas, dan aku melihatnya menangis selama sejaman. Pacarku yang ke-4 tidak menyukainya. Pernah sekali mereka berdua perang dingin, aku tahu bukan sifatnya untuk memulai perang dingin. Tapi aku masih tetap bersama pacarku. Aku berteriak padanya dan matanya penuh dengan air mata sedih dan kaget. Aku tidak memikirkan perasaannya dan pergi meninggalkannya bersama pacarku. Esoknya masih tertawa dan bercanda denganku seperti tidak ada yang terjadi sebelumnya. Aku tahu bahwa dia sangat sedih dan kecewa tapi dia tidak tahu bahwa sakit hatiku sama buruknya dengan dia, aku juga sedih. Ketika aku putus dengan pacarku yang ke-5, aku mengajaknya pergi. Setelah kencan satu hari itu, aku mengatakan bahwa ada sesuatu yang ingin kukatakan padanya. Dia mengatakan bahwa kebetulan sekali bahwa dia juga ada sesuatu yang ingin dia katakan padaku. Aku cerita padanya tentang putusnya aku dengan pacarku dan dia berkata tentang
  • 19. dia sedang memulai suatu hubungan dengan seseorang. Aku tahu pria itu. Dia sering mengejarnya selama ini. Pria yang baik, penuh energi dan menarik. Aku tak bisa memperlihatkan betapa sakitnya hatiaku, tapi hanya bisa tersenyum dan mengucapkan selamat padanya. Ketika aku sampai di rumah, sakit hatiku bertambah kuat dan aku tidak dapat menahannya. Seperti ada batu yang sangat berat di dadaku. Aku tak bisa bernapas dan ingin berteriak namun tidak bisa. Air mata mengalir dan aku jatuh menangis. Sudah sering aku melihatnya menangis untuk pria yang mengacuhkan kehadirannya. Ketika upacara kelulusan, aku membaca SMS di handphone-ku. SMS itu dikirim 10 hari yang lalu ketika aku sedih dan menangis. SMS itu berbunyi, “Daun terbang karena Angin bertiup atau karena Pohon tidak memintanya untuk tinggal?“ DAUN Selama SMA, aku suka mengoleksi daun-daun, kenapa? Karena aku merasa bahwa daun membutuhkan banyak kekuatan untuk meninggalkan pohon yang selama ini ditinggali. Selama 3 thn di SMA, aku dekat dengan seorang pria, bukan sebagai pacar tapi “Sahabat”. Tapi ketika dia mempunyai pacar untuk yang pertama kalinya, aku mempelajari sebuah perasaan yang belum pernah aku pelajari sebelumnya, CEMBURU. Perasaan di hati ini tidak bisa digambarkan dengan menggunakan Lemon. Hal itu seperti 100 butir lemon busuk. Mereka hanya bersama selama 2 bulan. Ketika mereka putus, aku menyembunyikan perasaan yang luar biasa gembiranya. Tapi sebulan kemudian dia bersama seorang gadis lagi.
  • 20. Aku menyukainya dan aku tahu bahwa dia juga menyukaiku, butmengapa dia tidak mau mengatakannya? Sejak dia mencintaiku, mengapa dia tidak yang memulainya dulu untuk melangkah? Ketika dia punya pacar baru lagi, hatiku selalu sakit. Waktu berjalan dan berjalan, hatiku sakit. Aku mulai mengira bahwa ini adalah cinta yang bertepuk sebelah tangan, tapi mengapa dia memperlakukanku dengan sangat baik di luar perlakuannya hanya untuk seorang teman? Menyukai seseorang sangat menyusahkan hati, aku tahu kesukaannya, kebiasaannya. Tapi perasaannya kepadaku tidak pernah bisa diketahui. Kau tidak mengharapkan aku sebagai seorang wanita untuk mengatakannya bukan? Di luar itu, aku mau tetap di sampingnya, memberinya perhatian, menemaninya, dan mencintainya. Berharap, bahwa suatu hari, dia akan datang dan mencintaiku. Hal itu seperti menunggu telponenya setiap malam, mengharapkannya untuk mengirimku SMS. Aku tau sesibuk apa pun dia, dia pasti meluangkan waktunya untukku. Karena itu, aku menunggunya. 3 tahun cukup berat untuk kulalui dan aku mau menyerah. Kadang aku berpikir untuk tatap menunggu. Luka dan sakit hati, dan dilema yang menemaniku selama 3 tahun ini. Ketika diakhir tahun ke-3, seorang pria mengejarku, dia adalah adik kelasku, setiap hari dia mengejarku tanpa lelah. Dari penolakan yang telah dia tunjukkan, aku merasa bahwa aku ingin memberikan dia ruang kecil di hatiku. Dia seperti angin yang hangat dan lembut, mencoba meniup daun untuk terbang dari pohon. Akhirnya, aku sadar bahwa aku tidak ingin memberikan Angin ini ruang yang kecil di hatiku.
  • 21. Aku tau Angin ini akan membawa pergi Daun yang lusuh jauh dan ke tempat yang lebih baik. Akhirnya aku meninggalkan Pohon. Tapi Pohon hanya tersenyum dan tidak memintaku untuk tinggal, aku sangat sedih memandangnya tersenyum ke arahku. “Daun terbang karena Angin bertiup atau Pohon tidak memintanya untuk tinggal?” ANGIN Karena aku menyukai seorang gadis bernama Daun, karena dia sangat bergantung pada Pohon, jadi aku harus menjadi Angin yang kuat. Angin akan meniup Daun terbang jauh. Ketika aku pertama kalinya, ketika 1 bulan setelah aku pindah sekolah. Aku melihat seorang memperhatikan kami bermain sepakbola. Ketika itu, dia selalu duduk di sana sendirian atau dengan teman-temannya memerhatikan Pohon. Ketika Pohon berbicara dengan gadis-gadis, ada cemburu di matanya. Ketika Pohon melihat ke arah Daun, ada senyum di matanya. Memperhatikannya menjadi kebiasaanku, seperti daun yang suka melihat Pohon. Satu hari, dia tidak tampak, aku merasakan kehilangan. Seniorku juga tidak ada saat itu, Aku pergi ke kelas mereka, melihat seniorku sedang memperhatikan daun. Air mata mengalir di mata daun ketika Pohon pergi, besoknya, aku melihat Daun di tempatnya yang biasa, memperhatikan Pohon. Aku melangkah dan tersenyum padanya. Menulis catatan dan memberikan kepadanya. Dia sangat kaget. Dia melihat ke arahku, tersenyum dan menerima catatanku. Besoknya, dia datang, menghampiriku dan memberiku catatan. “Hati Daun sangat kuat dan Angin tidak bisa meniupnya pergi, hal itu karena Daun tidak mau meninggalkan Pohon.” Aku melihat ke arahnya dengan kata-kata
  • 22. tersebut dan pelan dia mulai berkata padaku dan menerima kehadiranku dan teleponku. Aku tahu orang yang dia cintai bukan aku, tapi aku akan berusaha agar suatu hari dia menyukaiku. Selama 4 bulan, aku telah mengucapkan kata Cinta tidak kurang dari 20 kali kepadanya. Setiap kali dia mengalihkan pembicaraan… tapi aku tidak menyerah, aku memutuskan untuk memiliki dia dan berharap dia akan setuju menjadi pacarku. Aku bertanya, “apa yang kau lakukan? Kenapa kau tidak pernah membalas?” Dia berkata, “aku menengadahkan kepalaku”. “Ah?” Aku tidak percaya apa yang aku dengar. “Aku menengadahkan kepalaku” dia berteriak. Aku meletakkan telepon, berpakaian dan naik taxi ke tempat dia, dan dia membuka pintu, aku memeluknya kuat-kuat. “Daun terbang karena tiupan Angin atau karena Pohon tidak memintanya untuk tinggal”. DITERBITKAN DI: • KUMPULAN CERPEN ON 20 SEPTEMBER 2006 AT 5:55 AM KOMENTAR (53) Dia Dia adalah Seseorang yang sangat aku sayangi dan aku cintai, seseorang yang selalu memendam permasalahan sendiri, selalu tampak tegar ditengah kerapuhannya. Selalu tersenyum ditengah kemarahannya, hal itu yang membuat aku sayang padanya, tetapi dia juga yang membuat aku terhanyut dalam kesedihan ini. Dia bernama Andri, aku bertemu dengannya di sebuah acara kemahasiswaan, dia anak yang baik dan humoris, makanya gak heran dalam waktu singkat kami bisa
  • 23. berteman akrab, teman-temanku mengira kami pacaran dan mereka sangat mendukung. Aku hanya tersenyum geli melihat teman-teman ku menjahili dia, terfikir olehku apa benar yang mereka katakan. Tapi aku menepisnya, aku gak mau memikirkan hal itu, karena aku pernah bertekad untuk tidak pacaran sampai aku selesai kuliah dan aku berusaha menjaga itu. Waktu terus berlalu, aku juga tak mengerti kapan rasa itu datang dan hinggap di hati ini, berawal saat kami bermain ke rumah Hilman, saat itu hilman mengajak ku keluar untuk membeli makanan, kami bercerita banyak hal sampai hilman menyinggung tentang Andri dan pacarnya, aku terperanjat sejenak, tapi cepat-cepat kusembunyikan rasa itu, aku kembali bercerita seolah-olah aku tau kalau dia sudah memiliki pacar, baru aku tersadar hatiku sakit mandengarkan cerita dari hilman. Sepulang dari rumah hilman, aku lebih banyak diam begitu juga dengannya, dia marah karena aku terlalu lama pergi bersama hilman, tapi bukan itu yang ku pikirkan, aku memikirkan diriku, ada apa denganku, aku hanya temannya, mengapa aku cemburu dan sakit hati kalau dia memiliki pacar, mengapa tidak terpikirkan olehku kalau orang semanis dia pasti ada yang memiliki, dasar bego!. Aku tersenyum sendiri dikamar, mencoba untuk ceria, menganggap hal ini biasa dan pasti bisa ku atasi, aku bertekad pada diriku untuk menjadi teman yang baik, selalu ada disisinya saat suka dan duka. Semangat teriakku pagi itu. Namun perasaan itu muncul kembali saat kami pergi makan di suatu café, disana dia mencurahkan semua isi hati yang selama ini di pendamnya, aku terkejut melihatnya menangis layaknya seorang anak kecil di hadapanku, belum pernah aku melihat dia seperti itu, tarnyata dibalik keceriaannya selama ini tersimpan luka yang sangat dalam, aku terharu ketika dia mengatakan percaya padaku, aku sangat sayang padanya tapi aku tak mungkin memilikinya. Setelah kejadian itu dia lebih terbuka padaku tentang pacarnya yang selama ini dia tutupi, aku semakin mengerti bagaimana dirinya, makin memahami apa yang diinginkannya, harapku suatu hari dia memiliki seseorang yang benar-benar mengerti
  • 24. dirinya dan sayang padanya, walau hati ini hancur setiap kali mendengarkan dia bercerita tentang pacarnya. Akan tetapi yang tak ku mengerti, kerap kali dia mengatakan satu hal yang membangkitkan kembali perasaan ku, bahwa dia tak ingin melepaskanku karena aku telah menjadi sebagain dari dirinya, aku bingung, tapi aku juga gak punya nyali untuk bertanya kepadanya bagaimana perasaan dia terhadapku. Sampai pada puncaknya aku tak kuat membendung perasaanku sendiri, aku mengatakan padanya kalau aku sayang padanya dan aku tau perasaan ini gak boleh terbina, aku hanya sekedar mengeluarkan uneg-uneg yang ada dalam hatiku, terserah dia menganggap apa yang penting hatiku lega, aku tidak akan membahas masalah ini lagi, karena aku berjanji akan selalu menjadi teman dan sahabat yang baik buatnya Namun rasa sayang dan cinta sudah bersemi dalam hatiku, tak mudah untuk menepisnya, walau aku sudah berusaha, ternyata benar kata pepatah cinta itu datang tiba- tiba walau kita tidak menginginkannya, tapi setelah kita tau mengapa terasa sakit jadinya. Entah mengapa, setelah kejadian itu dia makin perhatian padaku, aku gak pernah tau apa maksudnya karena dia tak pernah mengatakannya padaku, yang aku tau dia memberikan perhatian lebih dari biasanya, seakan-akan menjawab semua pertanyaan tanpa harus diungkapkan, aku gak peduli aku hanya ingin menjalani apa yang aku jalani sekarang, tidak mau berfikir yang muluk-muluk tentang masa depan, apa yang terjadi antara aku dan dia biarlah berjalan seperti sekarang ini, tanpa kata-kata tapi saling mengerti dan memahami maksud satu dengan yang lain, walau entah sampai kapan hal ini akan berlanjut, akupun tak tau. Tapi biarlah kisah ini berjalan seiring dengan waktu yang kami pun tak pernah tau akhir dari semua ini, tapi aku tetap berharap semoga……. (kira-kira endingnya gimana Ya….kasih commentnya ok…) By: yeni DITERBITKAN DI: • KUMPULAN CERPEN
  • 25. ON 20 SEPTEMBER 2006 AT 5:53 AM KOMENTAR (92) Gunung dan Cinta Gunung dan Cinta Ada sebuah kisah tentang seorang bocah sedang mendaki gunung bersama ayahnya. Tiba-tiba si bocah tersandung akar pohon dan jatuh. “Aduhh!” jeritannya memecah keheningan suasana pegunungan. Si bocah amat terkejut, ketika ia mendengar suara di kejauhan menirukan teriakannya persis sama, “Aduhh!”. Dasar anak-anak, ia berteriak lagi, “Hei! Siapa kau?” Jawaban yang terdengar, “Hei! Siapa kau?” Lantaran kesal mengetahui suaranya selalu ditirukan, si anak berseru, “Pengecut kamu!” Lagi-lagi ia terkejut ketika suara dari sana membalasnya dengan umpatan serupa. Ia bertanya kepada sang ayah, “Apa yang terjadi?” Dengan penuh kearifan sang ayah tersenyum, “Anakku, coba perhatikan.” Kemudian Lelaki itu berkata keras, “Saya kagum padamu!” Suara di kejauhan menjawab, Saya kagum padamu!” Sekali lagi sang ayah berteriak “Kamu sang juara!” Suara itu menjawab, “Kamu sang juara!” Sang bocah sangat keheranan, meski demikian ia tetap belum mengerti. Lalu sang ayah menjelaskan, “Suara itu adalah gema, tapi sesungguhnya itulah kehidupan.” Kehidupan memberi umpan balik atas semua ucapan dan tindakanmu.
  • 26. Dengan kata lain, kehidupan kita adalah sebuah pantulan atau bayangan atas tindakan kita. Bila kamu ingin mendapatkan lebih banyak cinta di dunia ini, ya ciptakan cinta di dalam hatimu. Bila kamu menginginkan tim kerjamu punya kemampuan tinggi, ya tingkatkan kemampuan itu. Hidup akan memberikan kembali segala sesuatu yang telah kau berikan kepadanya. Ingat, hidup bukan sebuah kebetulan tapi sebuah bayangan dirimu.