AGAMA ADALAH EKONOMI BIAYA TINGGI BAGI BANGSA BERKEMBANG
1. STUDI KAJIAN: BENARKAH AGAMA ADALAH EKONOMI BIAYA SANGAT TINGGI?
Indonesia dan negara berkembang lainnya masih gandrung sama agama yang penuh doktrin. Ini
mengingatkan Eropa di jaman kegelapan, akal sehat bangsa Eropa saat itu (k.l th 1400) diselimuti awan
hitam tebal doktrin agama Katholik yang saat itu gemar politik dan bisnis, bahkan punya militer segala.
AGAMA SAAT ITU ADALAH EKONOMI BIAYA SANGAT TINGGI. Gereja waktu itu penuh sesak, namun setelah
abad renaisance, akal budi bangsa Eropa berangsur-angsur waras; berkat jasa para reformis dan
cendekiawan. Saat ini gereja kurang diminati, sebab manusia modern di Barat percaya:
1. Yesus yang dianggap Tuhan tidak pernah beragama apalagi membuat agama.
2. Yesus tidak pernah memerintahkan ke gereja, satu kali saja disebutkan dalam Injil bahwa Yesus mengajar
agama di Bait Allah.
3. Yesus mengajarkan untuk sering berdoa, dimana saja; bahkan nampak Yesus menganjurkan berdoa di
tempat sunyi sepi, dan berdoa tidak rumit seperti aturan agama yang repot. Gereja di Eropa kurang padat
dan kebanyakan berisi orang tua. Gereja Kristen saat ini ada lebih dari 100 denominasi/aliran, sehingga
membingunkan masyarakat. Jadi seandainya gereja dilarang dibangun, tidak ada masalah, sebab Yesus ada
di hati nurani umat Kristen, dan sekarang ada internet, ROH KUDUS BAGAIKAN SINYAL DIGITAL LEBIH DARI
5G (MUNGKIN 1000G! MENGINGAT ALAM SEMESTA TANPA BATAS), lewat internet/YouTube
kebaktian/ceramah/diskusi ajaran Kristen dapat terselenggara dengan baik, bahkan semakin menarik;
umat Kristen dapat memilih chanel terbaik yang tidak hanya memungut sedekah, namun yang organissai
gerejanya benar-benar integritas antara satunya pikiran-perkataan dan perbuatan. Sesuai perintah Yesus:
Pohon dilihat dari buahnya.
4. Yesus juga mengobrak abrik bisnis yang dilakukan bangsa Yahudi di Bait Allah.
5. Yesus juga menelanjangi Majelis Ulama Yahudi yang melakukan politisasi dan bisnis lewat agama (istilah
sekarang: Politik Identitas). Yesus anti pada penggunaan/manipulasi nama Tuhan yang suci untuk bisnis
dan politik yang kotor dan menjijikan.
6. Yesus mereformasi dan menggenapi kitab-kitab suci bangsa Yahudi, hal-hal yang bertentangan dengan
akal sehat dan kemanusiaan di hilangkan.
7. Yesus menekankan bahwa pengetahuan tentang Tuhan tidak terbatas dan tidak mungkin dibatasi oleh
buku karya manusia didunia (tertulis di akhir kitab suci)
8. Yesus meramalkan adanya nabi palsu yang menciptakan tuhannya sendiri lewat agama beserta kitab
buatan manusia tanpa ada saksi mata dan tanpa ada bukti historis. Yesus menandaskan untuk selalu
mencari Tuhan beserta kebenaran, bukan mencari agama!
Lalu bagaimana dengan nasib Agama Islam kedepan? Menurut pandangan pakar budaya dan sejarah
seperti prof. Yuval Noah Harari dan Sadh Guru, Islam akan mengalami hal yang sama dengan agama
Kristen. Manusia sudah lelah dengan doktrin agama, manusia sudah lelah dengan jasa penghubung hati
nurani antara manusia dengan Tuhan dengan biaya tinggi (AGAMA! ini boleh dikata Agama diduga Ekonomi
Biaya Tinggi Bagi Umatnya!). Saat ini banyak masjid yang sangat megah (misal Bandung dan Solo) yang
dibuat dengan biaya sangat tinggi; saat ini banyak dibangun pondok pesantren sangat bagus bagaikan
hotel bintang lima; entah dari mana biayanya? Apakah dari APBN? Sebab parpol bernuansa Islam
mendominasi jumlahnya di pemerintahan, mereka bisa koalisi dan kolaborasi menguasai APBN demi
2. kepentingan agamanya, kepentingan bangsa dan negara bisa saja dinomor sekiankan! Jadi, kita lihat saja,
lima tahun kedepan apakah masjid masih ramai? Atau bernasib sial seperti Eropa jaman Renaisance?
Mana lebih cepat: Bangkitnya kecerdasan dan akal budi lewat internet dengan bangunan gedung ibadah
dan sekolah yang dihuni oleh umat tidak berakal sehat? Mari kita ramalkan bersama; yang penting semoga
dunia lebih tentram, nyaman dan aman berkat konsep modern yang menjadi BEST SELLER DUNIA:
BERKEYAKINAN TANPA BERAGAMA!
SALAM PANCASILA, FORUM CERDAS BERKAT DIGITAL, cabang Leiden, Holland, alkhir Mei 2023.