SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  48
Motivasi merupakan kegiatan yang
mengakibatkan , menyalurkan dan memelihara
perilaku manusia.Motivasi ini merupakan
subjek yang penting bagi manajer , karena
menurut definisi manajer harus bekerja dengan
orang
 Meningkatkan moral dan kepuasan kerja
karyawan,
 Meningkatkan produ2tivitas kerja karyawan ,
 Meningkatkan kedisiplinan dan kesejahteraan
karyawan,
 Mempertinggi rasa tanggung jawab karyawan
terhadap tugas-tugasnya,
 Menciptakan suasana dan hubungan kerja yang
baik.
BERBAGAI PANDANGAN TENTANG
MOTIVASI DALAM ORGANISASI
Model Tradisional
Model Hubungan
Manusiawi
Model Sumber
Daya Manusia
Model tradisional dari motivasi berhubungan dengan
Frederick Taylor dan aliran manajemen ilmiah.Model ini
mengisyaratkan bahwa manajer menentukan bagaimana
pekerjaan harus dilakukan dan digunakannya sistem
pengupahan insentif untuk memotivasi para pekerja lebih
banyak berproduksi lebih banyak menerima penghasilan.
MODEL
TRADISIONAL
MODEL
HUBUNGAN
MANUSIAWI
MODEL
SUMBER
DAYA
MANUSIA
Pola Umum
Model Tradisional
Model Hubungan
Manusiawi
Model Sumber Daya
Manusia
Bekerja pada dasarnya tidak
disenangi banyak orang
Orang ingin merasa berguna dan
penting
Bekerja pada dasarnya bukan
tidak menyenangkan.Orang
ingin tujuan yang bermanfaat
Anggapan
(asumsi)
Apa yang mereka kerjakan
adalah kurang penting
dibanding apa yang mereka
peroleh dari kegiatan tersebut
Orang ingin memiliki dan
diakui sebagai individu
Sebagian besar orang dapat
mengerjakan lebih
kreatif,disiplin diri dan
pengendalian diri dibandingkan
dengan permintaan jabatan
sekarang
Kebijaksanaan Manajer harus mengawasi dan
mengendalikan bawahan
Manajer harus membuat setiap
karyawan merasa berguna dan
penting
Manajer harus memanfaatkan
potensial sumber daya manusia
Manajer harus memerinci tugas
–tugas menjadi sederhana
bersifat pengulangan dan
operasi mudah dipelajari
Manajer harus senantiasa
memberi informasi pada
bawahan dan mendengar
keberatan-keberatan atas
rencana-rencananya
Manajer harus mendorong
partisipasi penuh,peningkatan
disiplin diri dan pengendalian
diri
Harapan Orang bersedia bekerja bila
balas jasanya memadai dan
atasannya adil
Pembagian informasi kepada
bawahan dan keterlibatan
keputusan rutin akan
memuaskan kebutuhan untuk
memiliki dan merasa penting
Perluasan pengaruh,disiplin diri
dan pengendalian diri akan
mengarahkan pencapaian
peningkatan efisiensi operasi
Bila tugas-tugas cukup
sederhana dan orang-orang
dikendalikan dengan
ketat,mereka akan berproduksi
memenuhi standar
Pemuasan kebutuhan tersebut
akan meningkatkan semangat
kerja dan mengurangi penolakan
terhadap wewewnang formal
sehingga bawahan akan bersedia
bekeja sama
Kepuasan kerja akan meningkat
sejalan dengan pemanfaatan
sumber daya mereka secara
penuh
TEORI
TEORI
MOTIVASI
Teori – teori proses ( process theories ) berkenaan dengan
bagaimana perilaku dimulai dan dilaksanakan atau
menjelaskan aspek “bagaimana” dari motivasi.Teori ini
termasuk kategori : Teori pengharapan,Pembentukan
perilaku,Teori Porten-Lawler,Teori Keadilan
Teori –teori petunjuk (prescripive theories) mengemukakan
bagaimana memotivasi para karyawan.Teori ini didasarkan
atas pengalaman coba-coba
Teori –teori isi (content theories) bisa disebut teori kebutuhan
(need theorities) adalah berkenaan dengan pertanyaan apa
penyebab-penyebab perilaku atau memusatkan pada pertanyaan
“apa” dari motivasi.Teori yang sangat terkenal : Hirarki
kebutuhan dari psikilog Abraham H.Maslow,Frederick Herzberg
dengan teori motivasi pemeliharaan atau motivasi higienis,Teori
prestasi dari penulis dan peneliti David MrClelland
Teori isi menekankan pentingnya pengertian faktor
internal individu,kebutuhan atau motif yang
menyebabkan mereka memilih kegiatan,cara dan
perilaku tertentu untuk memuaskan kebutuhan yang
dirasakan.Faktor eksternal seperti gaji,kondisi
kerja,hubungan kerja,dan kebijaksanaan perusahaan
tentang kenaikan pangkat,delegasi
wewenang,memberikan nilai atau kegunaan untuk
mendapatkan perilaku karyawan yang positif dalam
usaha pencapaian tujuan organisasi.
TEORI –TEORI
ISI
HIRARKI KEBUTUHAN DARI
MASLOW
Kebutuhan aktualisasi diri dan pemenuhan diri
Teoritis : penggunaan potensi
diri,pertumbuhan,pengembangan diri
Terapan : menyelesaikan penugasan-penugasan yang
bersifat menantang,melakukan pekerjaan
kreatif,pegembangan ketrampilan
Kebutuhan fisiologis
Teoritis : makan,minum,perumahan,seks,istirahat
Terapan : ruang istirahat,berhenti makan
minum,udara bersih untuk bernapas,air untuk
minum,liburan,cuti,balas jasa dan jaminan sosial
Kebutuhan keamanan dan rasa aman
Teoritis : perlindungan dan stabilitas
Terapan : pengembangan karyawan,kondisi kerja
yang aman,rencana-rencana senioritas,serikat
kerja,tabungan,uang pesangon,jaminan
pensiun,asuransi,sistem penanganan keluhan
Kebutuhan sosial
Teoritis : cinta,persahabat,perasaan memiliki dan
diterima dalam kelompok,kekelargaan,asosiasi
Terapan : kelompok-kelompok kerja formal dan
informal,kegiatan-kegiatan yang disponsori
perusahaan,acara-acara peringatan
Kebutuhan harga diri
Teoritis : status atau kedudukan,kepercayaan
diri,pengakuan,reputasi dan
prestasi,apresiasi,kehormatan
diri,penghargaan
Teori motivasi pemeliharaan atau teori motivasi
higienis atau teori dua faktor,sebenarnya paralel dengan teori
hirarki kebutuhan Maslow.Motivator-motivator berhubungan
dengan kebutuhan aktualisasi diri dan penghargaan dan faktor
pemeliharaan berhubungan dengan kebutuhan lbih rendah
terutama kebutuhan keamanan atau rasa aman.
Faktor – faktor Pemuas Faktor – faktor Pemeliharaan
Prestasi Kebijaksanaan dan administrasi
perusahaan
Penghargaan Kualitas pengendalian teknik
Pekerjaan kreatif dan menantang Kondisi kerja,Hubungan Kerja
Tanggung jawab Status pekerjaan,Keamanan
kerja
Kemajuan dan peningkatan Kehidupan pribadi,Penggajian
Faktor-faktor Pemuas dan Pemeliharaan dalam Kerja
Teori Hirarki Kebutuhan
Maslow
Teori Motivasi –
Pemeliharaan Herzberg
Faktor – faktor Motivasional Aktualisasi diri/pemenuhan
diri dan penghargaan
Pekerjaan yang kreatif dan
menantang,Prestasi,
Penghargaan
Tanggungjawab
Kemungkinan
meningkat,Kemajuan
Faktor-faktor
Pemeliharaan
Penghargaan Status
Sosial Hubungan-hubungan antar
pribadi dengan
atasan,bawahan dan rekan
sejawat,Pengawasan
Keamanan/rasa aman Keamanan kerja,Kondisi kerja
Fisiologis Pengupahan,Kehidupan
pribadi
David McClelland dan para peneliti lainnya
mengemukakan bahwa ada korelasi positif antara
kebutuhan berprestasi dan sukses
pelaksanaan.McClelland melalui riset empiriknya
menentukan bahwa para usahawan,ilmuwan dan
profesional mempunyai tingkat motivasi prestasi diatas
rata-rata.
TEORI – TEORI
PROSES
Teori Keadilan
Teori Porter -
Lawler
Pembentukan
perilaku
Teori Pengharapan
Menurut Victor Vroom,dikenal sebagai teori
nilai pengharapan Vroom,orang dimotivasi
untuk bekerja bila mereka mengharapkan usaha- usaha yang
ditingkatkan akan mengarahkan ke balas jasa tertentu dan menilai
balas jasa sebagai hasil dai usaha-usaha mereka.
Teori ini mengandung berbagai kesulitan dalam
penerapannya.Tetapi penemuan – penemuan sejenis lainnya
menunjukkan konsistensi dalam hal adanya pengaruh hubungan
sebab-akibat antara pengharapan,prestasi,dan penghargaan (balas
jasa) ekstrensik seperti pengupahan atau kenaikan pangkat.
Teori
Pengharapan
Pembentukka
n Perilaku
Teori keadilan adalah teori bahwa individu
membandingkan masukan-masukan dan hasil
pekerjaan mereka dengan masukan-masukan
dan hasil pekerjaan orang lain, dan kemudian
merespons untuk menghilangkan
ketidakadilan.
Teori
Keadilan
Model Porter – Lawler adalah teori
pengharapan dari motivasi dengan versi
orientasi masa mendatang dan juga
menekankan antisipasitanggapan – tanggapan
atau hasil – hasil.
Teori Porter -
Lawler
Pemadaman
Penguatan
Positif
Penguatan
Negatif
Hukuman
Pedoman penggunaan teknik-teknik
pembentukan perilaku atau teori
belajar menurut W.Clay Hammer
Jangan memberikan penghargaan yang sama kepada semua
orang
Perhatikan bahwa kegagalan untuk memberi tanggapan
dapat juga mengubah perilaku
Beritahu karyawan tentang apa yang harus dilakukan untuk
mendapatkan penghargaan
Beritahu karyawan tentang apa yang dilakukan secara salah
Jangan memberi hukuman di depan karyawan lain
Bertindaklah adil
IMPLIKASI-IMPLIKASI BAGI ORGANISASI
1) Pemberian penghargaan yang sesuai dengan kebutuhan bawahan
2) Penentuan prestasi yang diinginkan
3) Pembuatan tingkat prestasi yang dapat dicapai
4) Pengubungan penghargaan dengan prestasi
5) Penganalisa faktor – faktor apa yang bersifat berlawanan dengan efektifitas
penghargaan
6) Penentuan penghargaan yang mencukupi atau memadai
1) Sistem penghargaan organisasi harus dirancang untuk memotivasi
perilaku yang beringinkan
2) Pekerjaan itu sendiri dapat dibuat sebagai pemberian penghargaan secara
intrinsik
3) Atasan langsung mempunyai peranan penting dalam proses motivasi
Komunikasi adalah proses
pemindahan pengertian dalam
bentuk gagasan atau informasi dari
seseorang ke orang lain.
MODEL KOMUNIKASI
SEDERHANA
PROSES KOMUNIKASI
Pengirim Berita Penerima Sumber
Pengiriman
berita
Pengubahan berita
kedalam sandi/kode
Umpan
balik
Penerjemahan
kembali berita
Penerimaan
berita
Komunikasi
Horizontal
Komunikasi
Diagonal
1 2
Komunikasi
Organisasi
Saluran
komunikasi
formal
Struktur
wewenang
organisasi
Spesialisasi
jabatan
Pemilikan
informasi
Komunikasi ke atas
Komunikasi ke bawah
Hambatan
organisasional
Hambatan
antar pribadi
o Perhatikan konsistensi komunikasi
o Teliti tujuan sebenarnya setiap komunikasi
o Konsultasikan dengan pihak-pihak lain apabila terjadi
masalah
o Tindakan atau perbutan harus mendorong komunikasi
o Berkomunikasi tidak hanya untuk dimengerti tetapi
untuk dimengerti
Kepemimpinan adalah kemampuan
yang dipunyai seseorang untuk
mempengaruhi orang lain agar
bekerja mencapai tujuan dan
sasaran.
 Menyampakaikan informasi
 Memberikan perintah
 Mendelegasikan wewenang
 Memberikan motivasi
 Menerima umpan balik
 Mengkoordinasikan manusia dan pekerjaan
 Melakukan pengendalian
OTOK
RATIS
KHAR
ISMA
TIS
LAISS
EZ
FAIR
E
DEM
OKRA
TIS
POPU
LISTIS
PATER
NALIS
TIS
Kepemimpinan Otokratis memiliki ciri-ciri antara lain:
1. Mendasarkan diri pada kekuasaan dan paksaan mutlak
yang harus dipatuhi,
2. Pemimpinnya selalu berperan sebagai pemain tunggal,
3. Berambisi untuk merajai situasi,
4. Setiap perintah dan kebijakan selalu ditetapkan sendiri,
5. Bawahan tidak pernah diberi informasi yang mendetail
tentang rencana dan tindakan yang akan dilakukan.
Kepemimpinan demokratis berorientasi pada
manusia dan memberikan bimbingan yang efisien
kepada para pengikutnya.
Terdapat koordinasi pekerjaan pada semua bawahan,
dengan penekanan pada rasa tanggung jawab internal
(pada diri sendiri) dan kerjasama yang baik.
kekuatan kepemimpinan demokratis tidak terletak
pada pemimpinnya akan tetapi terletak pada
partisipasi aktif dari setiap warga kelompok.
Pada tipe kepemimpinan ini praktis pemimpin tidak memimpin,
dia membiarkan kelompoknya dan setiap orang berbuat
semaunya sendiri.
Pemimpin tidak berpartisipasi sedikit pun dalam kegiatan
kelompoknya. Semua pekerjaan dan tanggung jawab harus
dilakukan oleh bawahannya sendiri.
Pemimpin hanya berfungsi sebagai simbol, tidak memiliki
keterampilan teknis, tidak mempunyai wibawa, tidak bisa
mengontrol anak buah, tidak mampu melaksanakan koordinasi
kerja, tidak mampu menciptakan suasana kerja yang kooperatif.
oTipe kepemimpinan karismatis memiliki kekuatan energi, daya
tarik dan pembawaan yang luar biasa untuk mempengaruhi orang
lain, sehingga ia mempunyai pengikut yang sangat besar
jumlahnya dan pengawal-pengawal yang bisa dipercaya.
oKepemimpinan kharismatik dianggap memiliki kekuatan ghaib
(supernatural power) dan kemampuan-kemampuan yang
superhuman, yang diperolehnya sebagai karunia Yang Maha
Kuasa.
oKepemimpinan yang kharismatik memiliki inspirasi,
keberanian, dan berkeyakinan teguh pada pendirian sendiri.
Kepemimpinan paternalistik lebih diidentikkan dengan kepemimpinan
yang kebapakan dengan sifat-sifat sebagai berikut:
Mereka menganggap bawahannya sebagai manusia yang tidak/belum
dewasa, atau anak sendiri yang perlu dikembangkan,
Mereka bersikap terlalu melindungi,
 Mereka jarang memberikan kesempatan kepada bawahan untuk
mengambil keputusan sendiri,
Mereka hampir tidak pernah memberikan kesempatan kepada bawahan
untuk berinisiatif,
Mereka memberikan atau hampir tidak pernah memberikan kesempatan
pada pengikut atau bawahan untuk mengembangkan imajinasi dan daya
kreativitas mereka sendiri,
• Kepemimpinan populis berpegang teguh pada
nilai-nilai masyarakat yang tradisonal, tidak
mempercayai dukungan kekuatan serta bantuan
hutang luar negeri.
• Kepemimpinan jenis ini mengutamakan
penghidupan kembali sikap nasionalisme.
Teori Genetis
Teori Sifat
Teori Perilaku
Teori
Situasional
Teori
Kontingensi
Teori ini mengatakan bahwa pemimpin besar (great
leader) dilahirkan, bukan dibuat (leader are born, not
made).
Teori ini dilandasi oleh keyakinan bahwa pemimpin
merupakan orang yang memiliki sifat-sifat luar biasa
dan dilahirkan dengan kualitas istimewa yang dibawa
sejak lahir, dan ditakdirkan menjadi pemimpin. Orang
yang memiliki kualitas tersebut diatas adalah
pemimpin yang sukses, disegani bawahannya, dan
menjadi “pemimpin besar”.
Teori ini mengasumsikan bahwa manusia yang
mewarisi sifat-sifat tertentu dan sifat-sifat yang
membuat mereka lebih cocok untuk menjalankan
fungsi kepemimpinan. Teori sifat tertentu sering
mengidentifikasi karakteristik kepribadian atau
perilaku yang dimiliki oleh pemimpin.
Disebut juga teori sosial, dan merupakan sanggahan
terhadap teori genetis. Pemimpin itu harus disiapkan,
dididik dan dibentuk, tidak dilahirkan begitu saja
(leaders are made, not born).
Setiap orang bisa menjadi pemimpin, melalui usaha
penyiapan dan pendidikan, serta didorong oleh
kemauan sendiri.
Teori ini muncul sebagai reaksi terhadap teori perilaku
yang menempatkan perilaku pemimpin dalam dua
kategori yaitu otokratis dan demokratis. Teori ini
menyebutkan bahwa pemimpin memilih tindakan
terbaik berdasarkan variabel situasional.
Teori ini memfokuskan pada variabel tertentu yang
berhubungan dengan lingkungan yang bisa
menentukan gaya kepemimpinan yang paling cocok
untuk situasi yang cocok pula. Menurut teori ini, tidak
ada gaya kepemimpinan terbaik dalam segala situasi.
DAN
TERIMA KASIH

Contenu connexe

Tendances

Materi teori motivasi
Materi teori motivasiMateri teori motivasi
Materi teori motivasiArib Herzi
 
PENDEKATAN DALAM STUDI KEPEMIMPINAN
PENDEKATAN DALAM STUDI KEPEMIMPINANPENDEKATAN DALAM STUDI KEPEMIMPINAN
PENDEKATAN DALAM STUDI KEPEMIMPINANSiti Sahati
 
PPT Pengantar Manajemen
PPT Pengantar ManajemenPPT Pengantar Manajemen
PPT Pengantar ManajemenMarlinda
 
Kepribadian Kepemimpinan
Kepribadian KepemimpinanKepribadian Kepemimpinan
Kepribadian Kepemimpinanfefrgrgrg
 
Sejarah perkembangan manajemen sebagai ilmu (1)
Sejarah perkembangan manajemen sebagai ilmu (1)Sejarah perkembangan manajemen sebagai ilmu (1)
Sejarah perkembangan manajemen sebagai ilmu (1)dzakiaziz
 
Kepemimpinan (Pengantar Manajemen)
Kepemimpinan (Pengantar Manajemen)Kepemimpinan (Pengantar Manajemen)
Kepemimpinan (Pengantar Manajemen)Ninnasi Muttaqiin
 
Kelompok 5 : Gaya Kepemimpinan
Kelompok 5 : Gaya KepemimpinanKelompok 5 : Gaya Kepemimpinan
Kelompok 5 : Gaya KepemimpinanVonny Effendi
 
Proses Perubahan dalam Manajemen Perubahan Pendidikan
Proses Perubahan dalam Manajemen Perubahan PendidikanProses Perubahan dalam Manajemen Perubahan Pendidikan
Proses Perubahan dalam Manajemen Perubahan PendidikanAdy Setiawan
 
Aliran-Aliran Teori Organisasi
Aliran-Aliran Teori OrganisasiAliran-Aliran Teori Organisasi
Aliran-Aliran Teori OrganisasiSiti Sahati
 
Motivasi dalam manajemen
Motivasi dalam manajemenMotivasi dalam manajemen
Motivasi dalam manajemenRijal STIE Bima
 
Motivasi dan Kepemimpinan
Motivasi dan KepemimpinanMotivasi dan Kepemimpinan
Motivasi dan KepemimpinanSatya Pranata
 
TEORI MOTIVASI (TEORI KEADILAN)
TEORI MOTIVASI (TEORI KEADILAN)TEORI MOTIVASI (TEORI KEADILAN)
TEORI MOTIVASI (TEORI KEADILAN)Sulistia Rini
 

Tendances (20)

Materi teori motivasi
Materi teori motivasiMateri teori motivasi
Materi teori motivasi
 
Motivasi kerja PPT
Motivasi kerja PPTMotivasi kerja PPT
Motivasi kerja PPT
 
2. sejarah teori manajemen
2. sejarah teori manajemen 2. sejarah teori manajemen
2. sejarah teori manajemen
 
Gaya gaya kepemimpinan
Gaya gaya kepemimpinan Gaya gaya kepemimpinan
Gaya gaya kepemimpinan
 
Motivasi Kerja
Motivasi KerjaMotivasi Kerja
Motivasi Kerja
 
MANAJER DAN CONTOH DALAM PERUSAHAAN NIKE
MANAJER DAN CONTOH DALAM PERUSAHAAN NIKEMANAJER DAN CONTOH DALAM PERUSAHAAN NIKE
MANAJER DAN CONTOH DALAM PERUSAHAAN NIKE
 
PENDEKATAN DALAM STUDI KEPEMIMPINAN
PENDEKATAN DALAM STUDI KEPEMIMPINANPENDEKATAN DALAM STUDI KEPEMIMPINAN
PENDEKATAN DALAM STUDI KEPEMIMPINAN
 
PPT Pengantar Manajemen
PPT Pengantar ManajemenPPT Pengantar Manajemen
PPT Pengantar Manajemen
 
Kepribadian Kepemimpinan
Kepribadian KepemimpinanKepribadian Kepemimpinan
Kepribadian Kepemimpinan
 
Sejarah perkembangan manajemen sebagai ilmu (1)
Sejarah perkembangan manajemen sebagai ilmu (1)Sejarah perkembangan manajemen sebagai ilmu (1)
Sejarah perkembangan manajemen sebagai ilmu (1)
 
Kepemimpinan (Pengantar Manajemen)
Kepemimpinan (Pengantar Manajemen)Kepemimpinan (Pengantar Manajemen)
Kepemimpinan (Pengantar Manajemen)
 
Kelompok 5 : Gaya Kepemimpinan
Kelompok 5 : Gaya KepemimpinanKelompok 5 : Gaya Kepemimpinan
Kelompok 5 : Gaya Kepemimpinan
 
Proses Perubahan dalam Manajemen Perubahan Pendidikan
Proses Perubahan dalam Manajemen Perubahan PendidikanProses Perubahan dalam Manajemen Perubahan Pendidikan
Proses Perubahan dalam Manajemen Perubahan Pendidikan
 
Kepuasan kerja
Kepuasan kerjaKepuasan kerja
Kepuasan kerja
 
Struktur Organisasi
Struktur OrganisasiStruktur Organisasi
Struktur Organisasi
 
Aliran-Aliran Teori Organisasi
Aliran-Aliran Teori OrganisasiAliran-Aliran Teori Organisasi
Aliran-Aliran Teori Organisasi
 
Kepemimpinan
KepemimpinanKepemimpinan
Kepemimpinan
 
Motivasi dalam manajemen
Motivasi dalam manajemenMotivasi dalam manajemen
Motivasi dalam manajemen
 
Motivasi dan Kepemimpinan
Motivasi dan KepemimpinanMotivasi dan Kepemimpinan
Motivasi dan Kepemimpinan
 
TEORI MOTIVASI (TEORI KEADILAN)
TEORI MOTIVASI (TEORI KEADILAN)TEORI MOTIVASI (TEORI KEADILAN)
TEORI MOTIVASI (TEORI KEADILAN)
 

Similaire à Motivasi dalam manajemen

Teori Organisasi Wasis 2
Teori Organisasi Wasis 2Teori Organisasi Wasis 2
Teori Organisasi Wasis 2Andi Iswoyo
 
05 Teori Organisasi Adm Publik
05 Teori Organisasi   Adm Publik05 Teori Organisasi   Adm Publik
05 Teori Organisasi Adm PublikAndi Iswoyo
 
Motivasi kerjaya
Motivasi kerjayaMotivasi kerjaya
Motivasi kerjayaridzuangrik
 
Memotivasi Pegawai
Memotivasi PegawaiMemotivasi Pegawai
Memotivasi Pegawaijevka
 
Motivasi dalam perilaku
Motivasi dalam perilakuMotivasi dalam perilaku
Motivasi dalam perilakuwandy99
 
Mnagement Chap 15 motivating employees
Mnagement Chap 15 motivating employeesMnagement Chap 15 motivating employees
Mnagement Chap 15 motivating employeesDissa MeLina
 
Teori motivasi dalam manajemen
Teori motivasi dalam manajemenTeori motivasi dalam manajemen
Teori motivasi dalam manajemennasutionnasril
 
Konsep motivasi kelompok 6 fitri yayu
Konsep motivasi kelompok 6 fitri yayuKonsep motivasi kelompok 6 fitri yayu
Konsep motivasi kelompok 6 fitri yayuFirtie Cielo
 
Presentasi - Fikri Ramadhan - Motivasi _20231219_163951_0000.pptx
Presentasi - Fikri Ramadhan - Motivasi _20231219_163951_0000.pptxPresentasi - Fikri Ramadhan - Motivasi _20231219_163951_0000.pptx
Presentasi - Fikri Ramadhan - Motivasi _20231219_163951_0000.pptxjajangsukmaraa97
 
Biru simpel formal seminar proposal sidang presentasi_20231219_163833_0000.pptx
Biru simpel formal seminar proposal sidang presentasi_20231219_163833_0000.pptxBiru simpel formal seminar proposal sidang presentasi_20231219_163833_0000.pptx
Biru simpel formal seminar proposal sidang presentasi_20231219_163833_0000.pptxjajangsukmaraa97
 

Similaire à Motivasi dalam manajemen (20)

Teori Organisasi Wasis 2
Teori Organisasi Wasis 2Teori Organisasi Wasis 2
Teori Organisasi Wasis 2
 
05 Teori Organisasi Adm Publik
05 Teori Organisasi   Adm Publik05 Teori Organisasi   Adm Publik
05 Teori Organisasi Adm Publik
 
Motivasi kerjaya
Motivasi kerjayaMotivasi kerjaya
Motivasi kerjaya
 
12. motivasi
12. motivasi12. motivasi
12. motivasi
 
PSIKOLOGI INDUSTRI - MOTIVASI KERJA
PSIKOLOGI INDUSTRI - MOTIVASI KERJAPSIKOLOGI INDUSTRI - MOTIVASI KERJA
PSIKOLOGI INDUSTRI - MOTIVASI KERJA
 
Motivasi
Motivasi   Motivasi
Motivasi
 
Motivation
MotivationMotivation
Motivation
 
Makalah 1 uts
Makalah 1 utsMakalah 1 uts
Makalah 1 uts
 
Teori motivasi pekerja
Teori motivasi pekerjaTeori motivasi pekerja
Teori motivasi pekerja
 
Memotivasi Pegawai
Memotivasi PegawaiMemotivasi Pegawai
Memotivasi Pegawai
 
Teori motivasi
Teori motivasiTeori motivasi
Teori motivasi
 
Bab 8 motivasi_Novi Catur Muspita
Bab 8 motivasi_Novi Catur MuspitaBab 8 motivasi_Novi Catur Muspita
Bab 8 motivasi_Novi Catur Muspita
 
Perilaku Organisasi.pdf
Perilaku Organisasi.pdfPerilaku Organisasi.pdf
Perilaku Organisasi.pdf
 
Motivasi dalam perilaku
Motivasi dalam perilakuMotivasi dalam perilaku
Motivasi dalam perilaku
 
Mnagement Chap 15 motivating employees
Mnagement Chap 15 motivating employeesMnagement Chap 15 motivating employees
Mnagement Chap 15 motivating employees
 
Teori motivasi dalam manajemen
Teori motivasi dalam manajemenTeori motivasi dalam manajemen
Teori motivasi dalam manajemen
 
Motivasi Kerja
Motivasi KerjaMotivasi Kerja
Motivasi Kerja
 
Konsep motivasi kelompok 6 fitri yayu
Konsep motivasi kelompok 6 fitri yayuKonsep motivasi kelompok 6 fitri yayu
Konsep motivasi kelompok 6 fitri yayu
 
Presentasi - Fikri Ramadhan - Motivasi _20231219_163951_0000.pptx
Presentasi - Fikri Ramadhan - Motivasi _20231219_163951_0000.pptxPresentasi - Fikri Ramadhan - Motivasi _20231219_163951_0000.pptx
Presentasi - Fikri Ramadhan - Motivasi _20231219_163951_0000.pptx
 
Biru simpel formal seminar proposal sidang presentasi_20231219_163833_0000.pptx
Biru simpel formal seminar proposal sidang presentasi_20231219_163833_0000.pptxBiru simpel formal seminar proposal sidang presentasi_20231219_163833_0000.pptx
Biru simpel formal seminar proposal sidang presentasi_20231219_163833_0000.pptx
 

Motivasi dalam manajemen

  • 1.
  • 2. Motivasi merupakan kegiatan yang mengakibatkan , menyalurkan dan memelihara perilaku manusia.Motivasi ini merupakan subjek yang penting bagi manajer , karena menurut definisi manajer harus bekerja dengan orang
  • 3.  Meningkatkan moral dan kepuasan kerja karyawan,  Meningkatkan produ2tivitas kerja karyawan ,  Meningkatkan kedisiplinan dan kesejahteraan karyawan,  Mempertinggi rasa tanggung jawab karyawan terhadap tugas-tugasnya,  Menciptakan suasana dan hubungan kerja yang baik.
  • 4. BERBAGAI PANDANGAN TENTANG MOTIVASI DALAM ORGANISASI Model Tradisional Model Hubungan Manusiawi Model Sumber Daya Manusia
  • 5. Model tradisional dari motivasi berhubungan dengan Frederick Taylor dan aliran manajemen ilmiah.Model ini mengisyaratkan bahwa manajer menentukan bagaimana pekerjaan harus dilakukan dan digunakannya sistem pengupahan insentif untuk memotivasi para pekerja lebih banyak berproduksi lebih banyak menerima penghasilan. MODEL TRADISIONAL
  • 8. Pola Umum Model Tradisional Model Hubungan Manusiawi Model Sumber Daya Manusia Bekerja pada dasarnya tidak disenangi banyak orang Orang ingin merasa berguna dan penting Bekerja pada dasarnya bukan tidak menyenangkan.Orang ingin tujuan yang bermanfaat Anggapan (asumsi) Apa yang mereka kerjakan adalah kurang penting dibanding apa yang mereka peroleh dari kegiatan tersebut Orang ingin memiliki dan diakui sebagai individu Sebagian besar orang dapat mengerjakan lebih kreatif,disiplin diri dan pengendalian diri dibandingkan dengan permintaan jabatan sekarang Kebijaksanaan Manajer harus mengawasi dan mengendalikan bawahan Manajer harus membuat setiap karyawan merasa berguna dan penting Manajer harus memanfaatkan potensial sumber daya manusia Manajer harus memerinci tugas –tugas menjadi sederhana bersifat pengulangan dan operasi mudah dipelajari Manajer harus senantiasa memberi informasi pada bawahan dan mendengar keberatan-keberatan atas rencana-rencananya Manajer harus mendorong partisipasi penuh,peningkatan disiplin diri dan pengendalian diri Harapan Orang bersedia bekerja bila balas jasanya memadai dan atasannya adil Pembagian informasi kepada bawahan dan keterlibatan keputusan rutin akan memuaskan kebutuhan untuk memiliki dan merasa penting Perluasan pengaruh,disiplin diri dan pengendalian diri akan mengarahkan pencapaian peningkatan efisiensi operasi Bila tugas-tugas cukup sederhana dan orang-orang dikendalikan dengan ketat,mereka akan berproduksi memenuhi standar Pemuasan kebutuhan tersebut akan meningkatkan semangat kerja dan mengurangi penolakan terhadap wewewnang formal sehingga bawahan akan bersedia bekeja sama Kepuasan kerja akan meningkat sejalan dengan pemanfaatan sumber daya mereka secara penuh
  • 9. TEORI TEORI MOTIVASI Teori – teori proses ( process theories ) berkenaan dengan bagaimana perilaku dimulai dan dilaksanakan atau menjelaskan aspek “bagaimana” dari motivasi.Teori ini termasuk kategori : Teori pengharapan,Pembentukan perilaku,Teori Porten-Lawler,Teori Keadilan Teori –teori petunjuk (prescripive theories) mengemukakan bagaimana memotivasi para karyawan.Teori ini didasarkan atas pengalaman coba-coba Teori –teori isi (content theories) bisa disebut teori kebutuhan (need theorities) adalah berkenaan dengan pertanyaan apa penyebab-penyebab perilaku atau memusatkan pada pertanyaan “apa” dari motivasi.Teori yang sangat terkenal : Hirarki kebutuhan dari psikilog Abraham H.Maslow,Frederick Herzberg dengan teori motivasi pemeliharaan atau motivasi higienis,Teori prestasi dari penulis dan peneliti David MrClelland
  • 10. Teori isi menekankan pentingnya pengertian faktor internal individu,kebutuhan atau motif yang menyebabkan mereka memilih kegiatan,cara dan perilaku tertentu untuk memuaskan kebutuhan yang dirasakan.Faktor eksternal seperti gaji,kondisi kerja,hubungan kerja,dan kebijaksanaan perusahaan tentang kenaikan pangkat,delegasi wewenang,memberikan nilai atau kegunaan untuk mendapatkan perilaku karyawan yang positif dalam usaha pencapaian tujuan organisasi. TEORI –TEORI ISI
  • 11. HIRARKI KEBUTUHAN DARI MASLOW Kebutuhan aktualisasi diri dan pemenuhan diri Teoritis : penggunaan potensi diri,pertumbuhan,pengembangan diri Terapan : menyelesaikan penugasan-penugasan yang bersifat menantang,melakukan pekerjaan kreatif,pegembangan ketrampilan Kebutuhan fisiologis Teoritis : makan,minum,perumahan,seks,istirahat Terapan : ruang istirahat,berhenti makan minum,udara bersih untuk bernapas,air untuk minum,liburan,cuti,balas jasa dan jaminan sosial Kebutuhan keamanan dan rasa aman Teoritis : perlindungan dan stabilitas Terapan : pengembangan karyawan,kondisi kerja yang aman,rencana-rencana senioritas,serikat kerja,tabungan,uang pesangon,jaminan pensiun,asuransi,sistem penanganan keluhan Kebutuhan sosial Teoritis : cinta,persahabat,perasaan memiliki dan diterima dalam kelompok,kekelargaan,asosiasi Terapan : kelompok-kelompok kerja formal dan informal,kegiatan-kegiatan yang disponsori perusahaan,acara-acara peringatan Kebutuhan harga diri Teoritis : status atau kedudukan,kepercayaan diri,pengakuan,reputasi dan prestasi,apresiasi,kehormatan diri,penghargaan
  • 12. Teori motivasi pemeliharaan atau teori motivasi higienis atau teori dua faktor,sebenarnya paralel dengan teori hirarki kebutuhan Maslow.Motivator-motivator berhubungan dengan kebutuhan aktualisasi diri dan penghargaan dan faktor pemeliharaan berhubungan dengan kebutuhan lbih rendah terutama kebutuhan keamanan atau rasa aman.
  • 13. Faktor – faktor Pemuas Faktor – faktor Pemeliharaan Prestasi Kebijaksanaan dan administrasi perusahaan Penghargaan Kualitas pengendalian teknik Pekerjaan kreatif dan menantang Kondisi kerja,Hubungan Kerja Tanggung jawab Status pekerjaan,Keamanan kerja Kemajuan dan peningkatan Kehidupan pribadi,Penggajian Faktor-faktor Pemuas dan Pemeliharaan dalam Kerja
  • 14. Teori Hirarki Kebutuhan Maslow Teori Motivasi – Pemeliharaan Herzberg Faktor – faktor Motivasional Aktualisasi diri/pemenuhan diri dan penghargaan Pekerjaan yang kreatif dan menantang,Prestasi, Penghargaan Tanggungjawab Kemungkinan meningkat,Kemajuan Faktor-faktor Pemeliharaan Penghargaan Status Sosial Hubungan-hubungan antar pribadi dengan atasan,bawahan dan rekan sejawat,Pengawasan Keamanan/rasa aman Keamanan kerja,Kondisi kerja Fisiologis Pengupahan,Kehidupan pribadi
  • 15. David McClelland dan para peneliti lainnya mengemukakan bahwa ada korelasi positif antara kebutuhan berprestasi dan sukses pelaksanaan.McClelland melalui riset empiriknya menentukan bahwa para usahawan,ilmuwan dan profesional mempunyai tingkat motivasi prestasi diatas rata-rata.
  • 16. TEORI – TEORI PROSES Teori Keadilan Teori Porter - Lawler Pembentukan perilaku Teori Pengharapan
  • 17. Menurut Victor Vroom,dikenal sebagai teori nilai pengharapan Vroom,orang dimotivasi untuk bekerja bila mereka mengharapkan usaha- usaha yang ditingkatkan akan mengarahkan ke balas jasa tertentu dan menilai balas jasa sebagai hasil dai usaha-usaha mereka. Teori ini mengandung berbagai kesulitan dalam penerapannya.Tetapi penemuan – penemuan sejenis lainnya menunjukkan konsistensi dalam hal adanya pengaruh hubungan sebab-akibat antara pengharapan,prestasi,dan penghargaan (balas jasa) ekstrensik seperti pengupahan atau kenaikan pangkat. Teori Pengharapan
  • 19. Teori keadilan adalah teori bahwa individu membandingkan masukan-masukan dan hasil pekerjaan mereka dengan masukan-masukan dan hasil pekerjaan orang lain, dan kemudian merespons untuk menghilangkan ketidakadilan. Teori Keadilan
  • 20. Model Porter – Lawler adalah teori pengharapan dari motivasi dengan versi orientasi masa mendatang dan juga menekankan antisipasitanggapan – tanggapan atau hasil – hasil. Teori Porter - Lawler
  • 22. Pedoman penggunaan teknik-teknik pembentukan perilaku atau teori belajar menurut W.Clay Hammer Jangan memberikan penghargaan yang sama kepada semua orang Perhatikan bahwa kegagalan untuk memberi tanggapan dapat juga mengubah perilaku Beritahu karyawan tentang apa yang harus dilakukan untuk mendapatkan penghargaan Beritahu karyawan tentang apa yang dilakukan secara salah Jangan memberi hukuman di depan karyawan lain Bertindaklah adil
  • 23. IMPLIKASI-IMPLIKASI BAGI ORGANISASI 1) Pemberian penghargaan yang sesuai dengan kebutuhan bawahan 2) Penentuan prestasi yang diinginkan 3) Pembuatan tingkat prestasi yang dapat dicapai 4) Pengubungan penghargaan dengan prestasi 5) Penganalisa faktor – faktor apa yang bersifat berlawanan dengan efektifitas penghargaan 6) Penentuan penghargaan yang mencukupi atau memadai 1) Sistem penghargaan organisasi harus dirancang untuk memotivasi perilaku yang beringinkan 2) Pekerjaan itu sendiri dapat dibuat sebagai pemberian penghargaan secara intrinsik 3) Atasan langsung mempunyai peranan penting dalam proses motivasi
  • 24.
  • 25. Komunikasi adalah proses pemindahan pengertian dalam bentuk gagasan atau informasi dari seseorang ke orang lain.
  • 26. MODEL KOMUNIKASI SEDERHANA PROSES KOMUNIKASI Pengirim Berita Penerima Sumber Pengiriman berita Pengubahan berita kedalam sandi/kode Umpan balik Penerjemahan kembali berita Penerimaan berita
  • 31. o Perhatikan konsistensi komunikasi o Teliti tujuan sebenarnya setiap komunikasi o Konsultasikan dengan pihak-pihak lain apabila terjadi masalah o Tindakan atau perbutan harus mendorong komunikasi o Berkomunikasi tidak hanya untuk dimengerti tetapi untuk dimengerti
  • 32.
  • 33. Kepemimpinan adalah kemampuan yang dipunyai seseorang untuk mempengaruhi orang lain agar bekerja mencapai tujuan dan sasaran.
  • 34.  Menyampakaikan informasi  Memberikan perintah  Mendelegasikan wewenang  Memberikan motivasi  Menerima umpan balik  Mengkoordinasikan manusia dan pekerjaan  Melakukan pengendalian
  • 36. Kepemimpinan Otokratis memiliki ciri-ciri antara lain: 1. Mendasarkan diri pada kekuasaan dan paksaan mutlak yang harus dipatuhi, 2. Pemimpinnya selalu berperan sebagai pemain tunggal, 3. Berambisi untuk merajai situasi, 4. Setiap perintah dan kebijakan selalu ditetapkan sendiri, 5. Bawahan tidak pernah diberi informasi yang mendetail tentang rencana dan tindakan yang akan dilakukan.
  • 37. Kepemimpinan demokratis berorientasi pada manusia dan memberikan bimbingan yang efisien kepada para pengikutnya. Terdapat koordinasi pekerjaan pada semua bawahan, dengan penekanan pada rasa tanggung jawab internal (pada diri sendiri) dan kerjasama yang baik. kekuatan kepemimpinan demokratis tidak terletak pada pemimpinnya akan tetapi terletak pada partisipasi aktif dari setiap warga kelompok.
  • 38. Pada tipe kepemimpinan ini praktis pemimpin tidak memimpin, dia membiarkan kelompoknya dan setiap orang berbuat semaunya sendiri. Pemimpin tidak berpartisipasi sedikit pun dalam kegiatan kelompoknya. Semua pekerjaan dan tanggung jawab harus dilakukan oleh bawahannya sendiri. Pemimpin hanya berfungsi sebagai simbol, tidak memiliki keterampilan teknis, tidak mempunyai wibawa, tidak bisa mengontrol anak buah, tidak mampu melaksanakan koordinasi kerja, tidak mampu menciptakan suasana kerja yang kooperatif.
  • 39. oTipe kepemimpinan karismatis memiliki kekuatan energi, daya tarik dan pembawaan yang luar biasa untuk mempengaruhi orang lain, sehingga ia mempunyai pengikut yang sangat besar jumlahnya dan pengawal-pengawal yang bisa dipercaya. oKepemimpinan kharismatik dianggap memiliki kekuatan ghaib (supernatural power) dan kemampuan-kemampuan yang superhuman, yang diperolehnya sebagai karunia Yang Maha Kuasa. oKepemimpinan yang kharismatik memiliki inspirasi, keberanian, dan berkeyakinan teguh pada pendirian sendiri.
  • 40. Kepemimpinan paternalistik lebih diidentikkan dengan kepemimpinan yang kebapakan dengan sifat-sifat sebagai berikut: Mereka menganggap bawahannya sebagai manusia yang tidak/belum dewasa, atau anak sendiri yang perlu dikembangkan, Mereka bersikap terlalu melindungi,  Mereka jarang memberikan kesempatan kepada bawahan untuk mengambil keputusan sendiri, Mereka hampir tidak pernah memberikan kesempatan kepada bawahan untuk berinisiatif, Mereka memberikan atau hampir tidak pernah memberikan kesempatan pada pengikut atau bawahan untuk mengembangkan imajinasi dan daya kreativitas mereka sendiri,
  • 41. • Kepemimpinan populis berpegang teguh pada nilai-nilai masyarakat yang tradisonal, tidak mempercayai dukungan kekuatan serta bantuan hutang luar negeri. • Kepemimpinan jenis ini mengutamakan penghidupan kembali sikap nasionalisme.
  • 42. Teori Genetis Teori Sifat Teori Perilaku Teori Situasional Teori Kontingensi
  • 43. Teori ini mengatakan bahwa pemimpin besar (great leader) dilahirkan, bukan dibuat (leader are born, not made). Teori ini dilandasi oleh keyakinan bahwa pemimpin merupakan orang yang memiliki sifat-sifat luar biasa dan dilahirkan dengan kualitas istimewa yang dibawa sejak lahir, dan ditakdirkan menjadi pemimpin. Orang yang memiliki kualitas tersebut diatas adalah pemimpin yang sukses, disegani bawahannya, dan menjadi “pemimpin besar”.
  • 44. Teori ini mengasumsikan bahwa manusia yang mewarisi sifat-sifat tertentu dan sifat-sifat yang membuat mereka lebih cocok untuk menjalankan fungsi kepemimpinan. Teori sifat tertentu sering mengidentifikasi karakteristik kepribadian atau perilaku yang dimiliki oleh pemimpin.
  • 45. Disebut juga teori sosial, dan merupakan sanggahan terhadap teori genetis. Pemimpin itu harus disiapkan, dididik dan dibentuk, tidak dilahirkan begitu saja (leaders are made, not born). Setiap orang bisa menjadi pemimpin, melalui usaha penyiapan dan pendidikan, serta didorong oleh kemauan sendiri.
  • 46. Teori ini muncul sebagai reaksi terhadap teori perilaku yang menempatkan perilaku pemimpin dalam dua kategori yaitu otokratis dan demokratis. Teori ini menyebutkan bahwa pemimpin memilih tindakan terbaik berdasarkan variabel situasional.
  • 47. Teori ini memfokuskan pada variabel tertentu yang berhubungan dengan lingkungan yang bisa menentukan gaya kepemimpinan yang paling cocok untuk situasi yang cocok pula. Menurut teori ini, tidak ada gaya kepemimpinan terbaik dalam segala situasi.