2. Motivasi merupakan kegiatan yang
mengakibatkan , menyalurkan dan memelihara
perilaku manusia.Motivasi ini merupakan
subjek yang penting bagi manajer , karena
menurut definisi manajer harus bekerja dengan
orang
3. Meningkatkan moral dan kepuasan kerja
karyawan,
Meningkatkan produ2tivitas kerja karyawan ,
Meningkatkan kedisiplinan dan kesejahteraan
karyawan,
Mempertinggi rasa tanggung jawab karyawan
terhadap tugas-tugasnya,
Menciptakan suasana dan hubungan kerja yang
baik.
5. Model tradisional dari motivasi berhubungan dengan
Frederick Taylor dan aliran manajemen ilmiah.Model ini
mengisyaratkan bahwa manajer menentukan bagaimana
pekerjaan harus dilakukan dan digunakannya sistem
pengupahan insentif untuk memotivasi para pekerja lebih
banyak berproduksi lebih banyak menerima penghasilan.
MODEL
TRADISIONAL
8. Pola Umum
Model Tradisional
Model Hubungan
Manusiawi
Model Sumber Daya
Manusia
Bekerja pada dasarnya tidak
disenangi banyak orang
Orang ingin merasa berguna dan
penting
Bekerja pada dasarnya bukan
tidak menyenangkan.Orang
ingin tujuan yang bermanfaat
Anggapan
(asumsi)
Apa yang mereka kerjakan
adalah kurang penting
dibanding apa yang mereka
peroleh dari kegiatan tersebut
Orang ingin memiliki dan
diakui sebagai individu
Sebagian besar orang dapat
mengerjakan lebih
kreatif,disiplin diri dan
pengendalian diri dibandingkan
dengan permintaan jabatan
sekarang
Kebijaksanaan Manajer harus mengawasi dan
mengendalikan bawahan
Manajer harus membuat setiap
karyawan merasa berguna dan
penting
Manajer harus memanfaatkan
potensial sumber daya manusia
Manajer harus memerinci tugas
–tugas menjadi sederhana
bersifat pengulangan dan
operasi mudah dipelajari
Manajer harus senantiasa
memberi informasi pada
bawahan dan mendengar
keberatan-keberatan atas
rencana-rencananya
Manajer harus mendorong
partisipasi penuh,peningkatan
disiplin diri dan pengendalian
diri
Harapan Orang bersedia bekerja bila
balas jasanya memadai dan
atasannya adil
Pembagian informasi kepada
bawahan dan keterlibatan
keputusan rutin akan
memuaskan kebutuhan untuk
memiliki dan merasa penting
Perluasan pengaruh,disiplin diri
dan pengendalian diri akan
mengarahkan pencapaian
peningkatan efisiensi operasi
Bila tugas-tugas cukup
sederhana dan orang-orang
dikendalikan dengan
ketat,mereka akan berproduksi
memenuhi standar
Pemuasan kebutuhan tersebut
akan meningkatkan semangat
kerja dan mengurangi penolakan
terhadap wewewnang formal
sehingga bawahan akan bersedia
bekeja sama
Kepuasan kerja akan meningkat
sejalan dengan pemanfaatan
sumber daya mereka secara
penuh
9. TEORI
TEORI
MOTIVASI
Teori – teori proses ( process theories ) berkenaan dengan
bagaimana perilaku dimulai dan dilaksanakan atau
menjelaskan aspek “bagaimana” dari motivasi.Teori ini
termasuk kategori : Teori pengharapan,Pembentukan
perilaku,Teori Porten-Lawler,Teori Keadilan
Teori –teori petunjuk (prescripive theories) mengemukakan
bagaimana memotivasi para karyawan.Teori ini didasarkan
atas pengalaman coba-coba
Teori –teori isi (content theories) bisa disebut teori kebutuhan
(need theorities) adalah berkenaan dengan pertanyaan apa
penyebab-penyebab perilaku atau memusatkan pada pertanyaan
“apa” dari motivasi.Teori yang sangat terkenal : Hirarki
kebutuhan dari psikilog Abraham H.Maslow,Frederick Herzberg
dengan teori motivasi pemeliharaan atau motivasi higienis,Teori
prestasi dari penulis dan peneliti David MrClelland
10. Teori isi menekankan pentingnya pengertian faktor
internal individu,kebutuhan atau motif yang
menyebabkan mereka memilih kegiatan,cara dan
perilaku tertentu untuk memuaskan kebutuhan yang
dirasakan.Faktor eksternal seperti gaji,kondisi
kerja,hubungan kerja,dan kebijaksanaan perusahaan
tentang kenaikan pangkat,delegasi
wewenang,memberikan nilai atau kegunaan untuk
mendapatkan perilaku karyawan yang positif dalam
usaha pencapaian tujuan organisasi.
TEORI –TEORI
ISI
11. HIRARKI KEBUTUHAN DARI
MASLOW
Kebutuhan aktualisasi diri dan pemenuhan diri
Teoritis : penggunaan potensi
diri,pertumbuhan,pengembangan diri
Terapan : menyelesaikan penugasan-penugasan yang
bersifat menantang,melakukan pekerjaan
kreatif,pegembangan ketrampilan
Kebutuhan fisiologis
Teoritis : makan,minum,perumahan,seks,istirahat
Terapan : ruang istirahat,berhenti makan
minum,udara bersih untuk bernapas,air untuk
minum,liburan,cuti,balas jasa dan jaminan sosial
Kebutuhan keamanan dan rasa aman
Teoritis : perlindungan dan stabilitas
Terapan : pengembangan karyawan,kondisi kerja
yang aman,rencana-rencana senioritas,serikat
kerja,tabungan,uang pesangon,jaminan
pensiun,asuransi,sistem penanganan keluhan
Kebutuhan sosial
Teoritis : cinta,persahabat,perasaan memiliki dan
diterima dalam kelompok,kekelargaan,asosiasi
Terapan : kelompok-kelompok kerja formal dan
informal,kegiatan-kegiatan yang disponsori
perusahaan,acara-acara peringatan
Kebutuhan harga diri
Teoritis : status atau kedudukan,kepercayaan
diri,pengakuan,reputasi dan
prestasi,apresiasi,kehormatan
diri,penghargaan
12. Teori motivasi pemeliharaan atau teori motivasi
higienis atau teori dua faktor,sebenarnya paralel dengan teori
hirarki kebutuhan Maslow.Motivator-motivator berhubungan
dengan kebutuhan aktualisasi diri dan penghargaan dan faktor
pemeliharaan berhubungan dengan kebutuhan lbih rendah
terutama kebutuhan keamanan atau rasa aman.
13. Faktor – faktor Pemuas Faktor – faktor Pemeliharaan
Prestasi Kebijaksanaan dan administrasi
perusahaan
Penghargaan Kualitas pengendalian teknik
Pekerjaan kreatif dan menantang Kondisi kerja,Hubungan Kerja
Tanggung jawab Status pekerjaan,Keamanan
kerja
Kemajuan dan peningkatan Kehidupan pribadi,Penggajian
Faktor-faktor Pemuas dan Pemeliharaan dalam Kerja
14. Teori Hirarki Kebutuhan
Maslow
Teori Motivasi –
Pemeliharaan Herzberg
Faktor – faktor Motivasional Aktualisasi diri/pemenuhan
diri dan penghargaan
Pekerjaan yang kreatif dan
menantang,Prestasi,
Penghargaan
Tanggungjawab
Kemungkinan
meningkat,Kemajuan
Faktor-faktor
Pemeliharaan
Penghargaan Status
Sosial Hubungan-hubungan antar
pribadi dengan
atasan,bawahan dan rekan
sejawat,Pengawasan
Keamanan/rasa aman Keamanan kerja,Kondisi kerja
Fisiologis Pengupahan,Kehidupan
pribadi
15. David McClelland dan para peneliti lainnya
mengemukakan bahwa ada korelasi positif antara
kebutuhan berprestasi dan sukses
pelaksanaan.McClelland melalui riset empiriknya
menentukan bahwa para usahawan,ilmuwan dan
profesional mempunyai tingkat motivasi prestasi diatas
rata-rata.
17. Menurut Victor Vroom,dikenal sebagai teori
nilai pengharapan Vroom,orang dimotivasi
untuk bekerja bila mereka mengharapkan usaha- usaha yang
ditingkatkan akan mengarahkan ke balas jasa tertentu dan menilai
balas jasa sebagai hasil dai usaha-usaha mereka.
Teori ini mengandung berbagai kesulitan dalam
penerapannya.Tetapi penemuan – penemuan sejenis lainnya
menunjukkan konsistensi dalam hal adanya pengaruh hubungan
sebab-akibat antara pengharapan,prestasi,dan penghargaan (balas
jasa) ekstrensik seperti pengupahan atau kenaikan pangkat.
Teori
Pengharapan
19. Teori keadilan adalah teori bahwa individu
membandingkan masukan-masukan dan hasil
pekerjaan mereka dengan masukan-masukan
dan hasil pekerjaan orang lain, dan kemudian
merespons untuk menghilangkan
ketidakadilan.
Teori
Keadilan
20. Model Porter – Lawler adalah teori
pengharapan dari motivasi dengan versi
orientasi masa mendatang dan juga
menekankan antisipasitanggapan – tanggapan
atau hasil – hasil.
Teori Porter -
Lawler
22. Pedoman penggunaan teknik-teknik
pembentukan perilaku atau teori
belajar menurut W.Clay Hammer
Jangan memberikan penghargaan yang sama kepada semua
orang
Perhatikan bahwa kegagalan untuk memberi tanggapan
dapat juga mengubah perilaku
Beritahu karyawan tentang apa yang harus dilakukan untuk
mendapatkan penghargaan
Beritahu karyawan tentang apa yang dilakukan secara salah
Jangan memberi hukuman di depan karyawan lain
Bertindaklah adil
23. IMPLIKASI-IMPLIKASI BAGI ORGANISASI
1) Pemberian penghargaan yang sesuai dengan kebutuhan bawahan
2) Penentuan prestasi yang diinginkan
3) Pembuatan tingkat prestasi yang dapat dicapai
4) Pengubungan penghargaan dengan prestasi
5) Penganalisa faktor – faktor apa yang bersifat berlawanan dengan efektifitas
penghargaan
6) Penentuan penghargaan yang mencukupi atau memadai
1) Sistem penghargaan organisasi harus dirancang untuk memotivasi
perilaku yang beringinkan
2) Pekerjaan itu sendiri dapat dibuat sebagai pemberian penghargaan secara
intrinsik
3) Atasan langsung mempunyai peranan penting dalam proses motivasi
31. o Perhatikan konsistensi komunikasi
o Teliti tujuan sebenarnya setiap komunikasi
o Konsultasikan dengan pihak-pihak lain apabila terjadi
masalah
o Tindakan atau perbutan harus mendorong komunikasi
o Berkomunikasi tidak hanya untuk dimengerti tetapi
untuk dimengerti
34. Menyampakaikan informasi
Memberikan perintah
Mendelegasikan wewenang
Memberikan motivasi
Menerima umpan balik
Mengkoordinasikan manusia dan pekerjaan
Melakukan pengendalian
36. Kepemimpinan Otokratis memiliki ciri-ciri antara lain:
1. Mendasarkan diri pada kekuasaan dan paksaan mutlak
yang harus dipatuhi,
2. Pemimpinnya selalu berperan sebagai pemain tunggal,
3. Berambisi untuk merajai situasi,
4. Setiap perintah dan kebijakan selalu ditetapkan sendiri,
5. Bawahan tidak pernah diberi informasi yang mendetail
tentang rencana dan tindakan yang akan dilakukan.
37. Kepemimpinan demokratis berorientasi pada
manusia dan memberikan bimbingan yang efisien
kepada para pengikutnya.
Terdapat koordinasi pekerjaan pada semua bawahan,
dengan penekanan pada rasa tanggung jawab internal
(pada diri sendiri) dan kerjasama yang baik.
kekuatan kepemimpinan demokratis tidak terletak
pada pemimpinnya akan tetapi terletak pada
partisipasi aktif dari setiap warga kelompok.
38. Pada tipe kepemimpinan ini praktis pemimpin tidak memimpin,
dia membiarkan kelompoknya dan setiap orang berbuat
semaunya sendiri.
Pemimpin tidak berpartisipasi sedikit pun dalam kegiatan
kelompoknya. Semua pekerjaan dan tanggung jawab harus
dilakukan oleh bawahannya sendiri.
Pemimpin hanya berfungsi sebagai simbol, tidak memiliki
keterampilan teknis, tidak mempunyai wibawa, tidak bisa
mengontrol anak buah, tidak mampu melaksanakan koordinasi
kerja, tidak mampu menciptakan suasana kerja yang kooperatif.
39. oTipe kepemimpinan karismatis memiliki kekuatan energi, daya
tarik dan pembawaan yang luar biasa untuk mempengaruhi orang
lain, sehingga ia mempunyai pengikut yang sangat besar
jumlahnya dan pengawal-pengawal yang bisa dipercaya.
oKepemimpinan kharismatik dianggap memiliki kekuatan ghaib
(supernatural power) dan kemampuan-kemampuan yang
superhuman, yang diperolehnya sebagai karunia Yang Maha
Kuasa.
oKepemimpinan yang kharismatik memiliki inspirasi,
keberanian, dan berkeyakinan teguh pada pendirian sendiri.
40. Kepemimpinan paternalistik lebih diidentikkan dengan kepemimpinan
yang kebapakan dengan sifat-sifat sebagai berikut:
Mereka menganggap bawahannya sebagai manusia yang tidak/belum
dewasa, atau anak sendiri yang perlu dikembangkan,
Mereka bersikap terlalu melindungi,
Mereka jarang memberikan kesempatan kepada bawahan untuk
mengambil keputusan sendiri,
Mereka hampir tidak pernah memberikan kesempatan kepada bawahan
untuk berinisiatif,
Mereka memberikan atau hampir tidak pernah memberikan kesempatan
pada pengikut atau bawahan untuk mengembangkan imajinasi dan daya
kreativitas mereka sendiri,
41. • Kepemimpinan populis berpegang teguh pada
nilai-nilai masyarakat yang tradisonal, tidak
mempercayai dukungan kekuatan serta bantuan
hutang luar negeri.
• Kepemimpinan jenis ini mengutamakan
penghidupan kembali sikap nasionalisme.
43. Teori ini mengatakan bahwa pemimpin besar (great
leader) dilahirkan, bukan dibuat (leader are born, not
made).
Teori ini dilandasi oleh keyakinan bahwa pemimpin
merupakan orang yang memiliki sifat-sifat luar biasa
dan dilahirkan dengan kualitas istimewa yang dibawa
sejak lahir, dan ditakdirkan menjadi pemimpin. Orang
yang memiliki kualitas tersebut diatas adalah
pemimpin yang sukses, disegani bawahannya, dan
menjadi “pemimpin besar”.
44. Teori ini mengasumsikan bahwa manusia yang
mewarisi sifat-sifat tertentu dan sifat-sifat yang
membuat mereka lebih cocok untuk menjalankan
fungsi kepemimpinan. Teori sifat tertentu sering
mengidentifikasi karakteristik kepribadian atau
perilaku yang dimiliki oleh pemimpin.
45. Disebut juga teori sosial, dan merupakan sanggahan
terhadap teori genetis. Pemimpin itu harus disiapkan,
dididik dan dibentuk, tidak dilahirkan begitu saja
(leaders are made, not born).
Setiap orang bisa menjadi pemimpin, melalui usaha
penyiapan dan pendidikan, serta didorong oleh
kemauan sendiri.
46. Teori ini muncul sebagai reaksi terhadap teori perilaku
yang menempatkan perilaku pemimpin dalam dua
kategori yaitu otokratis dan demokratis. Teori ini
menyebutkan bahwa pemimpin memilih tindakan
terbaik berdasarkan variabel situasional.
47. Teori ini memfokuskan pada variabel tertentu yang
berhubungan dengan lingkungan yang bisa
menentukan gaya kepemimpinan yang paling cocok
untuk situasi yang cocok pula. Menurut teori ini, tidak
ada gaya kepemimpinan terbaik dalam segala situasi.