Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Manajemen risiko merupakan proses penting bagi perusahaan untuk mengidentifikasi, menilai, dan mengendalikan berbagai risiko seperti keuangan, operasional, hukum, dan strategis guna memaksimalkan laba dan pertumbuhan perusahaan. Sistem manajemen risiko perusahaan didasarkan pada pendekatan tiga lini pertahanan yang terdiri dari unit bisnis, fungsi pengawasan, dan audit internal.
Be & GG, Serafinus Octavia Puspitasari, Hapzi Ali, Good Government Corporate ...
Be & gg, serafinus octavia puspitasari, hapzi ali, risk management , universitas mercu buana, 2017
1. BUSINESS ETHIC AND GOOD GOVERNANCE
RISK MANAGEMENT
Dibuat oleh :
Serafinus Octavia Puspitasari
55117110074
Mata Kuliah :
Business Ethic and Good Governance
Dosen :
Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA
Magister Management
Universitas Mercu Buana
Jakarta
2017
2. 2
FORUM
Manajemen Risiko
Manajemen Risiko Perusahaan merupakan proses dalam merencanakan,
mengatur, mengendalikan, dan memantau kegiatan Perusahaan untuk
mengurangi risiko yang dapat berdampak pada kondisi pengelolaan
permodalan dan pendapatan Perusahaan. Manajemen Risiko dalam
Perusahaan mencakup risiko kredit, keuangan (likuiditas dan pendanaan),
operasional, hukum dan peraturan, strategis/bisnis, dan risiko-risiko lain yang
dihadapi Perusahaan dalam kegiatan sehari-hari.
BFI menerapkan pendekatan manajemen risiko yang holistik ini untuk
mengelola risiko yang dihadapi dan potensi dampaknya terhadap kinerja
keuangan. Pengendalian terhadap risiko dilakukan dengan mengidentifikasi
dan mengevaluasi risiko utama yang dihadapi Perusahaan, menyusun strategi
dan pengendalian mitigasi untuk mengelola risiko, serta mengukur tingkat
risiko lanjutan setelah pengendalian risiko dilakukan.
Dengan penerapan sistem manajemen risiko yang komprehensif,
memungkinkan Perusahaan secara efektif mengelola paparan risiko sehingga
dapat memperkirakan portofolio risiko dan melakukan tindakan-tindakan
preventif dan memaksimalkan pencapaian laba.
SISTEM MANAJEMEN RISIKO
Dengan semakin meningkatnya persaingan usaha, praktik manajemen risiko
yang baik, terukur, dan terdokumentasi menjadi pilar utama dalam setiap
proses pengambilan keputusan. Perusahaan beroperasi dalam lingkungan
3. 3
yang sangat dinamis ditandai dengan adanya kompetisi yang ketat,
demografis pelanggan yang terus berkembang, kondisi peraturan perundang-
undangan yang terus berubah dan iklim makroekonomi yang terus
menantang. Manajemen senior bertanggung jawab untuk mengendalikan
secara efektif risiko-risiko yang dihadapi oleh Perusahaan untuk
memperkirakan potensi risiko serta melaksanakan tindakan pencegahan. Hal
ini memberikan kepastian terhadap pertumbuhan laba yang stabil dan sehat.
Pedoman Kerangka Kerja Perusahaan dalam sistem manajemen risiko adalah
berdasarkan pendekatan Tiga Lini Pertahanan (Three Lines of Defense) yang
terdiri dari fungsi pengawasan, pengendalian, serta pengelolaan.
Lini Pertahanan Pertama
Unit-unit bisnis dan operasional bertindak sebagai lini pertahanan pertama
dan bertanggung jawab dalam mengidentifikasi, menilai, mengawasi dan
menanggulangi risiko. Tanggung jawab utama adalah untuk mengelola
eksposur risiko secara harian, sesuai dengan target pasar, kebijakan dan
prosedur yang telah ditetapkan.
Lini Pertahanan Kedua
4. 4
Divisi Manajemen Risiko Perusahaan, Departemen Kontrol Keuangan, dan
Departemen Hukum dan Litigasi adalah unit-unit utama dalam lapis
pertahanan kedua melalui fungsi pengawasan independen. Divisi Manajemen
Risiko Perusahaan bertanggung jawab untuk melakukan kajian dan
persetujuan atas strategi dan tingkat risiko yang dapat diterima, dan bekerja
sama dengan unit-unit bisnis dan operasional untuk memastikan bahwa risiko
yang dihadapi Perusahaan dapat diidentifikasi, diukur, dan dikelola dalam
batasan-batasan yang telah ditetapkan.
Departemen Hukum dan Litigasi mengelola risiko kepatuhan secara hukum
dan bertanggung jawab untuk memastikan bahwa peraturan-peraturan yang
berlaku telah disebarluaskan dan dipatuhi oleh seluruh unit terkait.
Lini Pertahanan Ketiga
Departemen Audit Internal melakukan pengujian dan audit secara independen
terhadap proses-proses yang dijalankan oleh unit-unit bisnis dan operasional.
Pemeriksaan ini untuk memastikan bahwa unit-unit tersebut melakukan peran
dan tanggung jawabnya sesuai dengan kebijakan dan prosedur yang telah
ditetapkan.
6. 6
KUIS
Jelaskan pengertian dan fungsi Risk Management bagi perusahaan.
Manajemen risiko adalah minimisasi kerugian dan meningkatkan kesempatan
ataupun peluang. Bila dilihat terjadinya kerugian dengan teori accident model
dari ILCI, maka manajemen risiko dapat memotong mata rantai kejadian
kerugian tersebut, sehingga efek dominonya tidak akan terjadi. Pada dasarnya
manajemen risiko bersifat pencegahan terhadap terjadinya kerugian maupun
‘accident’.
Risk Management / Manajemen Resiko adalah sebuah cara yang sistematis
dalam memandang sebuah resiko dan menentukan dengan tepat penanganan
resiko tersebut. Ini merupakan sebuah sarana untuk mengidentifikasi sumber
dari resiko dan ketidakpastian, dan memperkirakan dampak yang ditimbulkan
dan mengembangkan respon yang harus dilakukan untuk menanggapi resiko.
Strategi yang dapat diambil antara lain adalah memindahkan risiko kepada
pihak lain, menghindari risiko, mengurangi efek negatif risiko, dan
menampung sebagian atau semua konsekuensi risiko tertentu.
Ruang lingkup proses manajemen risiko terdiri dari:
a. Penentuan konteks kegiatan yang akan dikelola risikonya
b. Identifikasi risiko,
c. Analisis risiko,
d. Evaluasi risiko,
e. Pengendalian risiko,
f. Pemantauan dan telaah ulang,
g. Koordinasi dan komunikasi.
7. 7
Apa manfaat Risk Management bagi perusahaan dalam menjalankan
bisnisnya yang semakin kompetitif saat ini:
1. Berguna untuk mengambil keputusan dalam menangani masalah-
masalah yang rumit.
2. Memudahkan estimasi biaya..
3. Memberikan pendapat dan intuisi dalam pembuatan keputusan yang
dihasilkan dalam cara yang benar.
4. Memungkinkan bagi para pembuat keputusan untuk menghadapi
resiko dan ketidakpastian dalam keadaan yang nyata.
5. Memungkinkan bagi para pembuat keputusan untuk memutuskan
berapa banyak informasi yang dibutuhkan dalam menyelesaikan
masalah.
6. Meningkatkan pendekatan sistematis dan logika untuk membuat
keputusan.
7. Menyediakan pedoman untuk membantu perumusan masalah.
8. Memungkinkan analisa yang cermat dari pilihan-pilihan alternatif.
Manfaat Manajemen Resiko yang diberikan terhadap perusahaan dibagi dalam
5 kategori utama yaitu :
1. Manajemen risiko mungkin dapat mencegah perusahaan dari
kegagalan.
2. Manajemen risiko menunjang secara langsung peningkatan laba.
3. Manajemen risiko dapat memberikan laba secara tidak langsung.
4. Adanya ketenangan pikiran bagi manajer yang disebabkan oleh adanya
perlindungan terhadap risiko murni, merupakan harta non material
bagi perusahaan itu.
5. Manajemen risiko melindungi perusahaan dari risiko murni, dan karena
kreditur pelanggan dan pemasok lebih menyukai perusahaan yang
8. 8
dilindungi maka secara tidak langsung menolong meningkatkan public
image.
Daftar Pustaka :
https://blogs.itb.ac.id/muhammadoginhasanuddin/2016/01/04/studi-kasus-
manajemenrisiko/
http://nightshin12.blogspot.co.id/2012/11/pengertian-risk-management.html
Hapzi Ali, Prof. Dr. Ir. H. Pre-Msc.MM.CMA. Risk Management. Universitas
MercuBuana.
http://crmsindonesia.org/publications/fungsi-manajemen-risiko-daninternal-
audit/