SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  37
Muji Gunarto, S.Si, M.Si
 • Hipotesis Statistik : pernyataan atau
dugaan mengenai satu atau lebih populasi
 Pengujian hipotesis berhubungan dengan
penerimaan atau penolakan suatu hipotesis.
 Kebenaran (benar atau salahnya ) suatu
hipotesis tidak akan pernah diketahui dengan
pasti, kecuali kita memeriksa seluruh
populasi.
(Memeriksa seluruh populasi? Apa mungkin?)
 Temukan sampel acak,
Gunakan informasi (atau bukti) dari sampel
tersebut, untuk menerima atau menolak
suatu hipotesis.
Penerimaan suatu hipotesis terjadi
karena TIDAK CUKUP BUKTI untuk
MENOLAK hipotesis tersebut dan
BUKAN karena HIPOTESIS ITU BENAR
dan
Penolakan suatu hipotesis terjadi karena
TIDAK CUKUP BUKTI untuk MENERIMA
hipotesis tersebut dan BUKAN karena
HIPOTESIS ITU SALAH.
Landasan penerimaan dan penolakan
hipotesis seperti ini, yang
menyebabkan para statistikawan
atau peneliti mengawali pekerjaan
dengan terlebih dahulu membuat:
hipotesis yang diharapkan ditolak,
tetapi dapat membuktikan bahwa
pendapatnya dapat diterima.
 Contoh 1.
 Sebelum tahun 1993, pendaftaran mahasiswa Universtas
“X” dilakukan dengan pengisian formulir secara manual.
Pada tahun 1993, Sekretariat Universitas “X”
memperkenalkan sistem pendaftaran "ONLINE".
Seorang staf sekretariat ingin membuktikan pendapatnya
“bahwa rata-rata waktu pendaftaran dengan sistem
ONLINE akan lebih cepat dibanding dengan sistem yang
lama”
Untuk membuktikan pendapatnya, ia akan membuat
hipotesis awal, sebagai berikut :
Hipotesis Awal : rata-rata waktu pendaftaran SISTEM
"ONLINE" sama saja dengan SISTEM LAMA.
 Staf sekretariat tersebut akan mengambil sampel dan
berharap hipotesis awal ini ditolak, sehingga pendapatnya
dapat diterima!
 Contoh 2 :
 Manajemen PERUMKA mulai tahun 1992,
melakukan pemeriksaan karcis KRL lebih intensif
dibanding tahun-tahun sebelumnya, pemeriksaan
karcis yang intensif berpengaruh positif terhadap
pemasukan PERUMKA.
Untuk membuktikan pendapat ini, hipotesis awal
yang diajukan adalah :
Hipotesis Awal : TIDAK ADA PERBEDAAN
pemasukan SESUDAH maupun SEBELUM dilakukan
perubahan sistem pemeriksaan karcis.
 Manajemen berharap hipotesis ini ditolak,
sehingga membuktikan bahwa pendapat mereka
benar!
 Contoh 3.
 (Kerjakan sebagai latihan!!!)
 Gianti,S.E., seorang akuntan memperbaiki
sistem pembebanan biaya di perusahaan
tempatnya bekerja. Ia berpendapat setelah
perbaikan sistem pembebanan biaya pada
produk, maka rata-rata harga produk turun.
Bagaimana ia menyusun hipotesis awal
penelitiannya?
 Hipotesis Awal : .........?
PENJELASAN:
 Hipotesis Awal yang diharap akan
ditolak disebut : Hipotesis Nol (H0)
 Hipotesis Nol juga sering menyatakan
kondisi yang menjadi dasar
pembandingan.
 Penolakan H0 membawa kita pada
penerimaan Hipotesis Alternatif (H1)
(beberapa buku menulisnya sebagai HA )
• Nilai Hipotesis Nol (H0) harus
menyatakan dengan pasti nilai
parameter.
H0 → ditulis dalam bentuk
persamaan (=)
• Sedangkan Nilai Hipotesis
Alternatif (H1 atau HA) dapat
memiliki beberapa kemungkinan.
H1 atau HA → ditulis dalam bentuk
pertidaksamaan (< ; > ; ≠)
 Contoh 4.(lihat Contoh 1.)
 Pada sistem lama, rata-rata waktu pendaftaran
adalah 50 menit. Kita akan menguji pendapat
staf sekretariat tersebut, maka hipotesis awal
dan alternatif yang dapat kita buat :
 H0 : μ = 50 menit
(sistem baru dan sistem lama tidak berbeda)
 H1 : μ ≠ 50 menit
(sistem baru tidak sama dengan sistem lama)
atau
 H0 : μ = 50 menit
(sistem baru sama dengan sistem lama)
 H1 : μ < 50 menit
( sistem baru lebih cepat)
 Contoh 5 (lihat Contoh 2.)
 Penerimaan PERUMKA per tahun sebelum
intensifikasi pemeriksaan karcis dilakukan = Rp.
3 juta. Maka Hipotesis Awal dan Hipotesis
Alternatif dapat disusun sebagai berikut :
 H0 : μ = 3 juta (sistem baru dan sistem lama
tidak berbeda)
 H1 : μ ≠ 3 juta (sistem baru tidak sama dengan
sistem lama)
atau
 H0 : μ = 3 juta (sistem baru dan sistem lama
tidak berbeda)
 H1 : μ > 3 juta (sistem baru menyebabkan
penerimaan per tahun lebih besar dibanding
sistem lama)
 PERHATIKAN :
 • Penolakan atau Penerimaan Hipotesis dapat
membawa kita pada 2 jenis kesalahan
(kesalahan= error = galat), yaitu :
1. Galat Jenis 1 → Penolakan Hipotesis Nol (H0)
yang benar
Galat Jenis 1 dinotasikan sebagai α
α juga disebut → taraf nyata uji
(Catatan : konsep α dalam Pengujian Hipotesis
sama dengan konsep konsep α pada Selang
Kepercayaan)
2. Galat Jenis 2 → Penerimaan Hipotesis Nol
(H0) yang salah
Galat Jenis 2 dinotasikan sebagai β
 KESALAHAN/ERROR/GALAT
JENIS 1 dan JENIS II
HIPOTESIS
KEPUTUSAN
H0 BENAR H1 BENAR
TERIMA H0 KEPUTUSAN YG BETUL
(PROBABILITAS = 1-α)
“tingkat keyakinan”
GALAT 2
(PROBABILITAS = β)
TOLAK H0 GALAT 1
(PROBABILITAS = α)
“TARAF NYATA”
KEPUTUSAN YG BETUL
(PROBABILITAS = 1-β)
• Prinsip pengujian hipotesis yang baik adalah
meminimalkan nilai α dan β
• Pada pengujian hipotesis, kita lebih sering
berhubungan dengan nilai α. Dengan
asumsi, nilai α yang kecil juga mencerminkan
nilai β yang juga kecil.
 Prinsip pengujian hipotesa adalah
perbandingan nilai statistik uji (z hitung atau
t hitung) dengan nilai titik kritis (Nilai z tabel
atau t Tabel)
 • Titik Kritis adalah nilai yang menjadi
batas daerah penerimaan dan penolakan
hipotesis.
 • Nilai α pada z atau t tergantung dari arah
pengujian yang dilakukan.
 • Pengujian Hipotesis dapat dilakukan secara :
1. Uji Satu Arah
2. Uji Dua Arah
2.1. UJI SATU ARAH
Pengajuan H0 dan H1 dalam uji satu arah
adalah sebagai berikut:
 H0 : ditulis dalam bentuk persamaan
(menggunakan tanda =)
 H1 : ditulis dalam bentuk lebih besar (>) atau
lebih kecil (<)
Uji satu arah (one tail)
H0 : Ditulis dalam bentuk persamaan (=)
Ha : Ditulis dalam bentuk (>) atau (<)
Contoh uji satu arah :
a. H0 : μ = 50 menit
Ha : μ < 50 menit
-zα atau –t(db;α)
0
Luas daerah
terarsir = α
Daerah
penolakan H0
Titik kritis z / t
b. H0 : μ = 50 menit
Ha : μ > 50 menit
zα atau t(db;α)
0
Luas daerah
terarsir = α
Daerah
penolakan H0
Titik
kritis z
atau t
2.2 UJI DUA ARAH
 Pengajuan H0 dan H1 dalam uji dua arah
adalah sebagai berikut :
H0 : ditulis dalam bentuk persamaan
(menggunakan tanda =)
H1 : ditulis dengan menggunakan tanda ≠
Uji dua arah (two tail)
H0 : μ = 50 menit
Ha : μ ≠ 50 menit
-zα/2 atau -
t(db;α/2)
0
Luas daerah
terarsir = α
Daerah
Penerimaan H0
Daerah
penolakan H0
Daerah
penolakan H0
zα/2 atau t(db;α/2)
 Enam (6) Langkah Uji Hipotesis
1. Merumuskan hipotesis H0 dan H1 (Tentukan
arah pengujian)
2. Taraf Nyata Pengujian [α atau α/2]
3. Tentukan dan hitung statistik uji [ z atau t]
4. Tentukan daerah kritis atau daerah
penerimaan -penolakan H0
5. Tentukan kriteria ujinya
6. Tentukan Kesimpulan [terima atau tolak H0]
H0 Nilai Statistik Uji H1 Daerah Kritis
σ diketahui atau n  30
σ tidak diketahui dan n < 30
0
1 


n
x
z 0




0
1
0
1
0
1









2
/
2
/ z
z
&
z
z
z
z
z
z












1
n
v
n
s
x
t 0





0
1 


2
/
2
/ t
t
&
t
t
t
t
t
t












0
1
0
1
0
1









UJI HIPOTESIS RATAAN
1 POPULASI
UJI HIPOTESIS RATAAN - 2 POPULASI
H0 Nilai Statistik Uji H1 Daerah Kritis
σ1 dan σ2 diketahui
σ1 = σ2 tapi tidak diketahui
dan tidak diketahui
0
2
1 d




0
2
1 d




0
2
1 d




)
n
(
)
n
(
d
)
x
x
(
z
2
2
1
1
0
2
1






2
n
n
v
)
n
1
(
)
n
1
(
s
d
)
x
x
(
t
2
1
2
1
p
0
2
1







2
n
n
s
)
1
n
(
s
)
1
n
(
s
2
1
2
2
2
2
1
1
2
p






)
1
n
(
)
n
s
(
)
1
n
(
)
n
s
(
)
n
s
n
s
(
v
)
n
s
(
)
n
s
(
d
)
x
x
(
'
t
2
2
2
2
2
1
2
1
2
1
2
2
2
2
1
2
1
2
2
2
1
2
1
0
2
1









2
1 


0
2
1
0
2
1
0
2
1
d
d
d












2
/
2
/ t
t
&
t
t
t
t
t
t












2
/
2
/ t
'
t
&
t
'
t
t
'
t
t
'
t












0
2
1
0
2
1
0
2
1
d
d
d












0
2
1
0
2
1
0
2
1
d
d
d












2
/
2
/ z
z
&
z
z
z
z
z
z












 Enam (6) Langkah Uji Hipotesis
1. Merumuskan hipotesis H0 dan H1 (Tentukan
arah pengujian)
2. Taraf Nyata Pengujian [α atau α/2]
3. Tentukan dan hitung statistik uji [ z atau t]
4. Tentukan daerah kritis atau daerah
penerimaan -penolakan H0
5. Tentukan kriteria ujinya
6. Tentukan Kesimpulan [terima atau tolak H0]
 Zα  Nilai z tabel pada α tertentu
(tabel lengkap : walpole, Tabel 4 hal 551)
Z5% = Z0,05 = 1,64
Z1% = Z0,01 = 2,33
Z2,5% = Z0,025 = 1,96
Z0,5% = Z0,005 = 2,57
 SOAL 1
 DARI 100 NASABAH BANK, RATA-RATA
MELAKUKAN PENARIKAN $495/BULAN
MELALUI ATM, DENGAN SIMPANGAN BAKU $45.
DENGAN TARAF NYATA 1%,
UJILAH :
a. Apakah rata-rata nasabah menarik melalui
ATM kurang dari $500/bulan?
b. Apakah rata-rata nasabah menarik melalui
ATM tidak sama dengan $500/bulan (dengan
uji 2 arah, α/2=0,5%)
 SOAL 2
 SEORANG JOB SPECIALIST MENGUJI 25
KARYAWAN DAN MENDAPATKAN RATA-RATA
PENGUASAAN PEKERJAAN KESEKRETARISAN
ADALAH 22 BULAN DENGAN SIMPANGAN BAKU
4 BULAN. DENGAN TARAF NYATA 5%,
UJILAH :
a. Apakah rata-rata penguasaan kerja
kesekretarisan tidak sama dengan 20 bulan?
b. Apakah rata-rata penguasaan kerja
kesekretarisan lebih dari 20 bulan?
 Soal 3
(sumber : walpole, hal 292, soal no. 6)
 Suatu sampel acak 36 cangkir minuman yang
diambil dari suatu mesin minuman berisi
rata-rata 21,9 desiliter, dengan simpangan
baku 1,42 desiliter. Ujilah hipotesis bahwa
µ=22,2 desiliter lawan hipotesis tandingan
bahwa µ<22,2 pada taraf keberarartian 0,05.
 Soal 4
(sumber : walpole, hal 293, soal no. 7)
 Rata-rata tinggi mahasiswa pria di suatu
perguruan tinggi selama ini 174,5 cm, dengan
simpangan baku 6,9 cm. Apakah ada alasan
mempercayai bahwa telah ada perbedaan
dalam rata-rata tinggi mahasiswa pria di
perguruan tinggi tadi bila suatu sampel acak
50 pria dalam angkatan yang sekarang
mempunyai tinggi rata-rata 177,2cm?
Gunakan taraf keberartian 0,02.
 Soal 5
(sumber : walpole, hal 293, soal no. 8)
 Suatu pernyataan menyatakan bahwa rata-
rata sebuah mobil dikendarai sejauh
20.000km setahun di suatu daerah. Untuk
menguji pernyataan ini sampel acak
sebanyak 100 pengemudi mobil diminta
mencatat kilometer yang mereka tempuh.
Apakah anda setuju dengan pernyataan
diatas bila sampel tadi menunjukkan rata-
rata 23.500km dengan simpangan baku
3.900km? Gunakan taraf keberartian 0,01
 Soal 6
(sumber : walpole, hal 293, soal no. 9)
 Ujilah hipotesis bahwa rata-rata isi kaleng
sejenis minyak pelumas adalah 10 liter, bila
sampel acak 10 kaleng (dlm liter) adalah
Gunakan taraf keberartian 0,01 dan anggap
bahwa distribusi isi kaleng normal.
10,2 9,7 10,1 10,3 10,1 9,8 9,9 10,4 10,3 9,8
 Soal 7
(sumber : walpole, hal 293, soal no. 11)
Suatu sampel acak 8 rokok merk
tertentu mempunyai rata-rata kadar
tar 18,6mg dan simpangan baku 2,4mg.
Apakah ini sesuai dengan pernyataan
pabriknya bahwa rata-rata kadar tar
tidak melebihi 17,5mg? Gunakan taraf
keberartian 0,01.
 Soal 1
 Perusahaan A mengklaim bahwa lampu Tlnya
lebih baik dari lampu TL perusahaan B. Jika
suatu studi menunjukkan dari 40 buah
sampel perusahaan A diperoleh rata-rata
masa hidup 647jam dengan standar deviasi
27jam, sementara dari 40 buah sampel
perusahaan B diperoleh rata-rata masa
hidupnya 637jam dengan standar deviasi
31jam, bagaimana kesimpulan tentang klaim
tersebut dengan level of significance 0,05?
 Soal 2
 Data di bawah ini menunjukkan hasil
pengukuran dari beberapa sampel random
kemampuan memproduksi panas (dalam juta
kalori per tahun) dari batu bara yang berasal
dari 2 tambang yang berbeda.
Tambang ke-1:
8,26; 8,13; 8,35; 8,07; 8,34
Tambang ke-2:
7,95; 7,89; 7,90; 8,14; 7,92; 7,84
Pergunakan level of significance 0,01 untuk
menguji apakah ada perbedaan mean yang
significance dari kedua sampel tersebut.

Contenu connexe

Similaire à 1. PENGUJIAN HIPOTESIS.pptx

Statistik 1 8 uji hipothesis satu sample
Statistik 1 8 uji hipothesis satu sampleStatistik 1 8 uji hipothesis satu sample
Statistik 1 8 uji hipothesis satu sample
Selvin Hadi
 
Pengantar statistika 4
Pengantar statistika 4Pengantar statistika 4
Pengantar statistika 4
Az'End Love
 
Hipotesis (serapan dari bahasa man..pptx
Hipotesis (serapan dari bahasa man..pptxHipotesis (serapan dari bahasa man..pptx
Hipotesis (serapan dari bahasa man..pptx
Sanaji4
 
Pendugaan dan-pengujian-hipotesis
Pendugaan dan-pengujian-hipotesis Pendugaan dan-pengujian-hipotesis
Pendugaan dan-pengujian-hipotesis
Wisma Morgans
 
BAB IX_UJI HIPOTESIS UNIVARIAT REVISI 2020 (2) (1) (1).docx
BAB IX_UJI HIPOTESIS UNIVARIAT REVISI 2020 (2) (1) (1).docxBAB IX_UJI HIPOTESIS UNIVARIAT REVISI 2020 (2) (1) (1).docx
BAB IX_UJI HIPOTESIS UNIVARIAT REVISI 2020 (2) (1) (1).docx
Tegar Adi
 

Similaire à 1. PENGUJIAN HIPOTESIS.pptx (20)

Uji hipotesis
Uji hipotesisUji hipotesis
Uji hipotesis
 
Pengujian Hipotesis (Makalah Pengantar Statistika)
Pengujian Hipotesis (Makalah Pengantar Statistika)Pengujian Hipotesis (Makalah Pengantar Statistika)
Pengujian Hipotesis (Makalah Pengantar Statistika)
 
10. hipotesis
10. hipotesis10. hipotesis
10. hipotesis
 
Uji hipotesis kel.4
Uji hipotesis kel.4Uji hipotesis kel.4
Uji hipotesis kel.4
 
Konsep dasar pengujian hipotesis
Konsep dasar pengujian hipotesisKonsep dasar pengujian hipotesis
Konsep dasar pengujian hipotesis
 
Statistik 1 8 uji hipothesis satu sample
Statistik 1 8 uji hipothesis satu sampleStatistik 1 8 uji hipothesis satu sample
Statistik 1 8 uji hipothesis satu sample
 
2_Hipotesis.ppt
2_Hipotesis.ppt2_Hipotesis.ppt
2_Hipotesis.ppt
 
2561905.ppt
2561905.ppt2561905.ppt
2561905.ppt
 
Makalah Pengujian Hipotesis
Makalah Pengujian HipotesisMakalah Pengujian Hipotesis
Makalah Pengujian Hipotesis
 
Slide-INF207-uji-hipotesa.pptx
Slide-INF207-uji-hipotesa.pptxSlide-INF207-uji-hipotesa.pptx
Slide-INF207-uji-hipotesa.pptx
 
Uji+hipotesis
Uji+hipotesisUji+hipotesis
Uji+hipotesis
 
Uji Hipotesis
Uji HipotesisUji Hipotesis
Uji Hipotesis
 
Hipotesis(11)
Hipotesis(11)Hipotesis(11)
Hipotesis(11)
 
Pengantar statistika 4
Pengantar statistika 4Pengantar statistika 4
Pengantar statistika 4
 
Bab ix uji hipotesis
Bab ix uji hipotesisBab ix uji hipotesis
Bab ix uji hipotesis
 
Hipotesis (serapan dari bahasa man..pptx
Hipotesis (serapan dari bahasa man..pptxHipotesis (serapan dari bahasa man..pptx
Hipotesis (serapan dari bahasa man..pptx
 
Pendugaan dan-pengujian-hipotesis
Pendugaan dan-pengujian-hipotesis Pendugaan dan-pengujian-hipotesis
Pendugaan dan-pengujian-hipotesis
 
Windi Lukman_Metode Penelitian Uji Hipotesis.ppt
Windi Lukman_Metode Penelitian Uji Hipotesis.pptWindi Lukman_Metode Penelitian Uji Hipotesis.ppt
Windi Lukman_Metode Penelitian Uji Hipotesis.ppt
 
Konsep dasar pengujian hipotesis
Konsep dasar pengujian hipotesisKonsep dasar pengujian hipotesis
Konsep dasar pengujian hipotesis
 
BAB IX_UJI HIPOTESIS UNIVARIAT REVISI 2020 (2) (1) (1).docx
BAB IX_UJI HIPOTESIS UNIVARIAT REVISI 2020 (2) (1) (1).docxBAB IX_UJI HIPOTESIS UNIVARIAT REVISI 2020 (2) (1) (1).docx
BAB IX_UJI HIPOTESIS UNIVARIAT REVISI 2020 (2) (1) (1).docx
 

Dernier

HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
nabilafarahdiba95
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
novibernadina
 

Dernier (20)

SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
 
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptxPANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
 
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAE-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxTEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
 
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
 

1. PENGUJIAN HIPOTESIS.pptx

  • 2.  • Hipotesis Statistik : pernyataan atau dugaan mengenai satu atau lebih populasi  Pengujian hipotesis berhubungan dengan penerimaan atau penolakan suatu hipotesis.  Kebenaran (benar atau salahnya ) suatu hipotesis tidak akan pernah diketahui dengan pasti, kecuali kita memeriksa seluruh populasi. (Memeriksa seluruh populasi? Apa mungkin?)
  • 3.  Temukan sampel acak, Gunakan informasi (atau bukti) dari sampel tersebut, untuk menerima atau menolak suatu hipotesis.
  • 4. Penerimaan suatu hipotesis terjadi karena TIDAK CUKUP BUKTI untuk MENOLAK hipotesis tersebut dan BUKAN karena HIPOTESIS ITU BENAR dan Penolakan suatu hipotesis terjadi karena TIDAK CUKUP BUKTI untuk MENERIMA hipotesis tersebut dan BUKAN karena HIPOTESIS ITU SALAH.
  • 5. Landasan penerimaan dan penolakan hipotesis seperti ini, yang menyebabkan para statistikawan atau peneliti mengawali pekerjaan dengan terlebih dahulu membuat: hipotesis yang diharapkan ditolak, tetapi dapat membuktikan bahwa pendapatnya dapat diterima.
  • 6.  Contoh 1.  Sebelum tahun 1993, pendaftaran mahasiswa Universtas “X” dilakukan dengan pengisian formulir secara manual. Pada tahun 1993, Sekretariat Universitas “X” memperkenalkan sistem pendaftaran "ONLINE". Seorang staf sekretariat ingin membuktikan pendapatnya “bahwa rata-rata waktu pendaftaran dengan sistem ONLINE akan lebih cepat dibanding dengan sistem yang lama” Untuk membuktikan pendapatnya, ia akan membuat hipotesis awal, sebagai berikut : Hipotesis Awal : rata-rata waktu pendaftaran SISTEM "ONLINE" sama saja dengan SISTEM LAMA.  Staf sekretariat tersebut akan mengambil sampel dan berharap hipotesis awal ini ditolak, sehingga pendapatnya dapat diterima!
  • 7.  Contoh 2 :  Manajemen PERUMKA mulai tahun 1992, melakukan pemeriksaan karcis KRL lebih intensif dibanding tahun-tahun sebelumnya, pemeriksaan karcis yang intensif berpengaruh positif terhadap pemasukan PERUMKA. Untuk membuktikan pendapat ini, hipotesis awal yang diajukan adalah : Hipotesis Awal : TIDAK ADA PERBEDAAN pemasukan SESUDAH maupun SEBELUM dilakukan perubahan sistem pemeriksaan karcis.  Manajemen berharap hipotesis ini ditolak, sehingga membuktikan bahwa pendapat mereka benar!
  • 8.  Contoh 3.  (Kerjakan sebagai latihan!!!)  Gianti,S.E., seorang akuntan memperbaiki sistem pembebanan biaya di perusahaan tempatnya bekerja. Ia berpendapat setelah perbaikan sistem pembebanan biaya pada produk, maka rata-rata harga produk turun. Bagaimana ia menyusun hipotesis awal penelitiannya?  Hipotesis Awal : .........?
  • 9. PENJELASAN:  Hipotesis Awal yang diharap akan ditolak disebut : Hipotesis Nol (H0)  Hipotesis Nol juga sering menyatakan kondisi yang menjadi dasar pembandingan.  Penolakan H0 membawa kita pada penerimaan Hipotesis Alternatif (H1) (beberapa buku menulisnya sebagai HA )
  • 10. • Nilai Hipotesis Nol (H0) harus menyatakan dengan pasti nilai parameter. H0 → ditulis dalam bentuk persamaan (=) • Sedangkan Nilai Hipotesis Alternatif (H1 atau HA) dapat memiliki beberapa kemungkinan. H1 atau HA → ditulis dalam bentuk pertidaksamaan (< ; > ; ≠)
  • 11.  Contoh 4.(lihat Contoh 1.)  Pada sistem lama, rata-rata waktu pendaftaran adalah 50 menit. Kita akan menguji pendapat staf sekretariat tersebut, maka hipotesis awal dan alternatif yang dapat kita buat :  H0 : μ = 50 menit (sistem baru dan sistem lama tidak berbeda)  H1 : μ ≠ 50 menit (sistem baru tidak sama dengan sistem lama) atau  H0 : μ = 50 menit (sistem baru sama dengan sistem lama)  H1 : μ < 50 menit ( sistem baru lebih cepat)
  • 12.  Contoh 5 (lihat Contoh 2.)  Penerimaan PERUMKA per tahun sebelum intensifikasi pemeriksaan karcis dilakukan = Rp. 3 juta. Maka Hipotesis Awal dan Hipotesis Alternatif dapat disusun sebagai berikut :  H0 : μ = 3 juta (sistem baru dan sistem lama tidak berbeda)  H1 : μ ≠ 3 juta (sistem baru tidak sama dengan sistem lama) atau  H0 : μ = 3 juta (sistem baru dan sistem lama tidak berbeda)  H1 : μ > 3 juta (sistem baru menyebabkan penerimaan per tahun lebih besar dibanding sistem lama)
  • 13.  PERHATIKAN :  • Penolakan atau Penerimaan Hipotesis dapat membawa kita pada 2 jenis kesalahan (kesalahan= error = galat), yaitu : 1. Galat Jenis 1 → Penolakan Hipotesis Nol (H0) yang benar Galat Jenis 1 dinotasikan sebagai α α juga disebut → taraf nyata uji (Catatan : konsep α dalam Pengujian Hipotesis sama dengan konsep konsep α pada Selang Kepercayaan) 2. Galat Jenis 2 → Penerimaan Hipotesis Nol (H0) yang salah Galat Jenis 2 dinotasikan sebagai β
  • 14.  KESALAHAN/ERROR/GALAT JENIS 1 dan JENIS II HIPOTESIS KEPUTUSAN H0 BENAR H1 BENAR TERIMA H0 KEPUTUSAN YG BETUL (PROBABILITAS = 1-α) “tingkat keyakinan” GALAT 2 (PROBABILITAS = β) TOLAK H0 GALAT 1 (PROBABILITAS = α) “TARAF NYATA” KEPUTUSAN YG BETUL (PROBABILITAS = 1-β)
  • 15. • Prinsip pengujian hipotesis yang baik adalah meminimalkan nilai α dan β • Pada pengujian hipotesis, kita lebih sering berhubungan dengan nilai α. Dengan asumsi, nilai α yang kecil juga mencerminkan nilai β yang juga kecil.
  • 16.  Prinsip pengujian hipotesa adalah perbandingan nilai statistik uji (z hitung atau t hitung) dengan nilai titik kritis (Nilai z tabel atau t Tabel)  • Titik Kritis adalah nilai yang menjadi batas daerah penerimaan dan penolakan hipotesis.  • Nilai α pada z atau t tergantung dari arah pengujian yang dilakukan.
  • 17.  • Pengujian Hipotesis dapat dilakukan secara : 1. Uji Satu Arah 2. Uji Dua Arah 2.1. UJI SATU ARAH Pengajuan H0 dan H1 dalam uji satu arah adalah sebagai berikut:  H0 : ditulis dalam bentuk persamaan (menggunakan tanda =)  H1 : ditulis dalam bentuk lebih besar (>) atau lebih kecil (<)
  • 18. Uji satu arah (one tail) H0 : Ditulis dalam bentuk persamaan (=) Ha : Ditulis dalam bentuk (>) atau (<) Contoh uji satu arah : a. H0 : μ = 50 menit Ha : μ < 50 menit -zα atau –t(db;α) 0 Luas daerah terarsir = α Daerah penolakan H0 Titik kritis z / t
  • 19. b. H0 : μ = 50 menit Ha : μ > 50 menit zα atau t(db;α) 0 Luas daerah terarsir = α Daerah penolakan H0 Titik kritis z atau t
  • 20. 2.2 UJI DUA ARAH  Pengajuan H0 dan H1 dalam uji dua arah adalah sebagai berikut : H0 : ditulis dalam bentuk persamaan (menggunakan tanda =) H1 : ditulis dengan menggunakan tanda ≠
  • 21. Uji dua arah (two tail) H0 : μ = 50 menit Ha : μ ≠ 50 menit -zα/2 atau - t(db;α/2) 0 Luas daerah terarsir = α Daerah Penerimaan H0 Daerah penolakan H0 Daerah penolakan H0 zα/2 atau t(db;α/2)
  • 22.  Enam (6) Langkah Uji Hipotesis 1. Merumuskan hipotesis H0 dan H1 (Tentukan arah pengujian) 2. Taraf Nyata Pengujian [α atau α/2] 3. Tentukan dan hitung statistik uji [ z atau t] 4. Tentukan daerah kritis atau daerah penerimaan -penolakan H0 5. Tentukan kriteria ujinya 6. Tentukan Kesimpulan [terima atau tolak H0]
  • 23. H0 Nilai Statistik Uji H1 Daerah Kritis σ diketahui atau n  30 σ tidak diketahui dan n < 30 0 1    n x z 0     0 1 0 1 0 1          2 / 2 / z z & z z z z z z             1 n v n s x t 0      0 1    2 / 2 / t t & t t t t t t             0 1 0 1 0 1          UJI HIPOTESIS RATAAN 1 POPULASI
  • 24. UJI HIPOTESIS RATAAN - 2 POPULASI H0 Nilai Statistik Uji H1 Daerah Kritis σ1 dan σ2 diketahui σ1 = σ2 tapi tidak diketahui dan tidak diketahui 0 2 1 d     0 2 1 d     0 2 1 d     ) n ( ) n ( d ) x x ( z 2 2 1 1 0 2 1       2 n n v ) n 1 ( ) n 1 ( s d ) x x ( t 2 1 2 1 p 0 2 1        2 n n s ) 1 n ( s ) 1 n ( s 2 1 2 2 2 2 1 1 2 p       ) 1 n ( ) n s ( ) 1 n ( ) n s ( ) n s n s ( v ) n s ( ) n s ( d ) x x ( ' t 2 2 2 2 2 1 2 1 2 1 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 1 2 1 0 2 1          2 1    0 2 1 0 2 1 0 2 1 d d d             2 / 2 / t t & t t t t t t             2 / 2 / t ' t & t ' t t ' t t ' t             0 2 1 0 2 1 0 2 1 d d d             0 2 1 0 2 1 0 2 1 d d d             2 / 2 / z z & z z z z z z            
  • 25.  Enam (6) Langkah Uji Hipotesis 1. Merumuskan hipotesis H0 dan H1 (Tentukan arah pengujian) 2. Taraf Nyata Pengujian [α atau α/2] 3. Tentukan dan hitung statistik uji [ z atau t] 4. Tentukan daerah kritis atau daerah penerimaan -penolakan H0 5. Tentukan kriteria ujinya 6. Tentukan Kesimpulan [terima atau tolak H0]
  • 26.  Zα  Nilai z tabel pada α tertentu (tabel lengkap : walpole, Tabel 4 hal 551) Z5% = Z0,05 = 1,64 Z1% = Z0,01 = 2,33 Z2,5% = Z0,025 = 1,96 Z0,5% = Z0,005 = 2,57
  • 27.
  • 28.  SOAL 1  DARI 100 NASABAH BANK, RATA-RATA MELAKUKAN PENARIKAN $495/BULAN MELALUI ATM, DENGAN SIMPANGAN BAKU $45. DENGAN TARAF NYATA 1%, UJILAH : a. Apakah rata-rata nasabah menarik melalui ATM kurang dari $500/bulan? b. Apakah rata-rata nasabah menarik melalui ATM tidak sama dengan $500/bulan (dengan uji 2 arah, α/2=0,5%)
  • 29.  SOAL 2  SEORANG JOB SPECIALIST MENGUJI 25 KARYAWAN DAN MENDAPATKAN RATA-RATA PENGUASAAN PEKERJAAN KESEKRETARISAN ADALAH 22 BULAN DENGAN SIMPANGAN BAKU 4 BULAN. DENGAN TARAF NYATA 5%, UJILAH : a. Apakah rata-rata penguasaan kerja kesekretarisan tidak sama dengan 20 bulan? b. Apakah rata-rata penguasaan kerja kesekretarisan lebih dari 20 bulan?
  • 30.  Soal 3 (sumber : walpole, hal 292, soal no. 6)  Suatu sampel acak 36 cangkir minuman yang diambil dari suatu mesin minuman berisi rata-rata 21,9 desiliter, dengan simpangan baku 1,42 desiliter. Ujilah hipotesis bahwa µ=22,2 desiliter lawan hipotesis tandingan bahwa µ<22,2 pada taraf keberarartian 0,05.
  • 31.  Soal 4 (sumber : walpole, hal 293, soal no. 7)  Rata-rata tinggi mahasiswa pria di suatu perguruan tinggi selama ini 174,5 cm, dengan simpangan baku 6,9 cm. Apakah ada alasan mempercayai bahwa telah ada perbedaan dalam rata-rata tinggi mahasiswa pria di perguruan tinggi tadi bila suatu sampel acak 50 pria dalam angkatan yang sekarang mempunyai tinggi rata-rata 177,2cm? Gunakan taraf keberartian 0,02.
  • 32.  Soal 5 (sumber : walpole, hal 293, soal no. 8)  Suatu pernyataan menyatakan bahwa rata- rata sebuah mobil dikendarai sejauh 20.000km setahun di suatu daerah. Untuk menguji pernyataan ini sampel acak sebanyak 100 pengemudi mobil diminta mencatat kilometer yang mereka tempuh. Apakah anda setuju dengan pernyataan diatas bila sampel tadi menunjukkan rata- rata 23.500km dengan simpangan baku 3.900km? Gunakan taraf keberartian 0,01
  • 33.  Soal 6 (sumber : walpole, hal 293, soal no. 9)  Ujilah hipotesis bahwa rata-rata isi kaleng sejenis minyak pelumas adalah 10 liter, bila sampel acak 10 kaleng (dlm liter) adalah Gunakan taraf keberartian 0,01 dan anggap bahwa distribusi isi kaleng normal. 10,2 9,7 10,1 10,3 10,1 9,8 9,9 10,4 10,3 9,8
  • 34.  Soal 7 (sumber : walpole, hal 293, soal no. 11) Suatu sampel acak 8 rokok merk tertentu mempunyai rata-rata kadar tar 18,6mg dan simpangan baku 2,4mg. Apakah ini sesuai dengan pernyataan pabriknya bahwa rata-rata kadar tar tidak melebihi 17,5mg? Gunakan taraf keberartian 0,01.
  • 35.
  • 36.  Soal 1  Perusahaan A mengklaim bahwa lampu Tlnya lebih baik dari lampu TL perusahaan B. Jika suatu studi menunjukkan dari 40 buah sampel perusahaan A diperoleh rata-rata masa hidup 647jam dengan standar deviasi 27jam, sementara dari 40 buah sampel perusahaan B diperoleh rata-rata masa hidupnya 637jam dengan standar deviasi 31jam, bagaimana kesimpulan tentang klaim tersebut dengan level of significance 0,05?
  • 37.  Soal 2  Data di bawah ini menunjukkan hasil pengukuran dari beberapa sampel random kemampuan memproduksi panas (dalam juta kalori per tahun) dari batu bara yang berasal dari 2 tambang yang berbeda. Tambang ke-1: 8,26; 8,13; 8,35; 8,07; 8,34 Tambang ke-2: 7,95; 7,89; 7,90; 8,14; 7,92; 7,84 Pergunakan level of significance 0,01 untuk menguji apakah ada perbedaan mean yang significance dari kedua sampel tersebut.