SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  33
GAYA GERAK LISTRIK
KELOMPOK 5
Tujuan
• Dapat memahami prinsip kerja ggl dan
  fungsinya dalam suatu rangkaian tertutup.
• Dapat mencari arus dan tegangan dalam
  suatu rangkaian rumit dengan memakai
  hukum kirchoff tentang titik cabang dan
  loop.
• Memahami penyelesaian rangkaian
  multisimpal.
• Memahami prinsip rangkaian dalam
  rangkaian Rc dan Rl.
Rangkaian Arus Searah
Sub Materi :
• GGL (Gaya Gerak Listrik) dan tegangan
  terminal
• Hukum Kirchoff
• Hukum Kirchhoff 1
• Hukum Kirchhoff 2
• Rangkaian Multisimpal
• Rangkaian Rc
• Rangkaian Rl
GGL dan Tegangan Terminal
• Ketika sejumlah arus keluar dari •   Gaya gerak listrik ini mendorong
  baterai,maka tegangan akan           elektron dari potensial rendah
  turun,agar tegangan ini tetap        ke potensial tinggi.Catat bahwa
  ada,maka harus ada sumber            ,didalam sumber ggl,aliran
  energi.Energi yang dikeluarkan       muatan mengalir dari daerah
  inilah yang disebut gaya gerak       berpotensial rendah ke daerah
  listrik(ggl).                        potensial tinggi.
• Sumber ggl ini mengubah energi •     Ggl dapat dianalogikan seperti
  kimia,mekanik dan bentuk             berikut.
  energi lainnya menjadi energi
  listrik.Contohnya baterai dan
  generator .
• Ggl menjaga tegangan dimasing
  masing kutubnya konstan.
• Ggl disimbolkan dengan Ɛ.
• Baterai memiliki hambatan,yang disebut hambatan
  dalam,dilambangkan dengan r
• Perbedaan potensial pada terminal a dan terminal b, disebut
  tegangan terminal (Vab).
• Bila arus I mengalir dari baterai,terjadi penurunan tegangan
  terminal.tegangan terminal yang diberikan

                Vab = Ɛ – Ir
• Tegangan terminal menurun secara linier terhadap arus.




                                     r   E
                               a                 b


                             Tegangan terminal
                                   Vab
Hukum Kirchoff




12 March 1824 – 17 Oct 1887
Hukum Kirchhoff
• Untuk menangani rangkaian       •   Maka untuk menangani
  yang lebih rumit,dimana kita        rangkaian ini kita gunakan
  tidak bisa mengkombinasi            kedua hukum Kirchhoff,yaitu
  rangkaian seri dan pararel          hukum pertama kirchhoff atau
  resistor dengan                     hukum titik cabang
  ekivalennya,seperti contoh pada     berdasarkan kekekalan muatan
  gambar.Resistor R1 dan R2 tidak     , kita telah menggunakannya
  bisa kita hubungkan secara          untuk menurunkan hukum untuk
  pararel karena tegangan pada        resistor pararel , dan hukum
  masing – masing resistor            kedua Kirchhoff atau hukum
  tidaklah sama,karena adanya         Loop yang didasarkan pada
  ggl yang diserikan dengan R2        kekekalan energi.
  .Juga arus yang mengalir pada
  R1 dan R2 tidaklah sama ,maka        +                       R2
                                                  R1
  R1 dan R2 tidak dapat dikatakan E    -

  dirangkai secara seri.                                  +
                                                           -   E




                                            R3
Hukum Kirchhoff 1
        Pada setiap titik cabang , jumlah semua arus
        yang memasuki cabang harus sama dengan
          semua arus yang meninggalkan cabang

Secara matematis kita tuliskan :
                   Σ I masuk = Σ I keluar
                I1 + I2 + I3 = I4 + I5 ,atau
       I1 + I2 + I3 - I4 - I5 = 0
a
                           Contoh soal
           1A              6A                                   Hitunglah i dan
                 5Ω                   2Ω          i        3Ω
                                                                vab pada cabang
                                                                rangkaian ini
    12V
                                                  1A
          4Ω

b
                                 Berilah titik titik cabang dengan
          Penyelesaian           nama x, y, z, dan arus yang
                                 mengalir adalah i1, i2, i3                       a


                                 1A                   6A
                                             5Ω                 2Ω   i       3Ω

                                  z                    y                 x
                     12V                i2                 i1        1A
                                4Ω

                 b         i3
• vzb = 12 V = i3 4 atau i3 = 12/4 = 3 A
• MENGHITUNG ARUS i
  – Pada node z : menurut HAK : i2 –i3 – 1 = 0 atau i2 = i3 + 1
    =3+1=4A

  – Pada node y : menurut HAK : -i2 + i1 + 6 = 0 atau i1 = i2 –
    6 = 4 – 6 = -2 A

  – Pada node x : menurut HAK : 1 – i1 – i = 0 atau i = 1 – i1 =
    1 – (-2) = 3 A                                                       a
                                       1A     5Ω 6A       2Ω       i    3Ω
Jadi arus i = 3 A                       z            y             x
                                12V          i2          i1        1A
                                      4Ω
                               b i3
• MENGHITUNG TEGANGAN vab : Menurut
  pembagi tegangan :
  vab = vax + vxy + vyz + vzb = i.3 + i1.2 + i2.5 + 12
       = (-3).3 + (-2).2 + 4.5 + 12 = 19 V
Jadi tegangan vab = 19 V
Hukum Kirchhoff 2
         Pada setiap rangkaian tertutup , jumlah aljabar dari
            beda potensialnya harus sama dengan nol




• Jika kita melintasi suatu titik (simpal) rangkaian ,beda
  potensial akan bertambah atau berkurang jika kita
  melewati resistor atau baterai,namun jika simpal tersebut
  telah dilewati sepenuhnya dan kita sampai kembali ke
  titik awal lintasan , perubahan potensialnya akan sama
  dengan nol.
• Secara matematis hukum II Kirchhoff , dirumuskan :
                        ΣV=0
a                       R1
                                                                         +     -
                                                                                                     b
• Tentukan arah arus , jika belum
  diketahui baterai mana yang r1
                                                 -                                                        +

                                                +
                                                                                                              R2
                                                                                                          -
                                       g                                                              c
  memiliki ggl lebih besar.                               +                                   +
                                                                                               -
                                                         -
                                                                                                      d
• Tinggi rendahnya potensial pada                                                                         +


  sisi resistor ditandai dengan tanda                                                                     -


  plus dan minus.                     f                                  +         -
                                                                                                          e
                                                                             R3
• Mulai     dari    titik a   dengan
  menerapkan hukum kirchhof 1,kita
  peroleh :


  dengan demikian untuk arus I
  diperoleh :

                                            a             b          c                 d      e               f         g      a

                                                -IR1          -IR2
Keseimbangan energi diperoleh =                                              -E2       -Ir2        -IR3           +E1       +Ir1




     Ɛ1 adalah laju dimana baterai 1 menimbulkan energi ke dalam rangkaian
     Ɛ2I adalah laju dimana energi listrik diubah menjadi energi kimia di baterai 2
     I2R1 adalah panas joule dihasilkan dalam resistor 1
Contoh soal
• Elemen – elemen pada rangkaian
  memiliki nilai nilai Ɛ1 = 12 V, Ɛ2 = 4 v,r1
  = r2 = 1 Ω , R1 = R2 = 5 Ω,dan R3 = 4
  Ω.Tentukan potensial dari titik a hingga
  g , dengan mengansumsikan potensial
  pada f adalah nol.
                           5                 1
                b      +       -c       d+       -   e
                                    4
                   -                                 -
               5           I                             4
                   +                12               +
                   a   -       +g                    f
                           1
• Pertama kita cari arus dalam rangkaian dengan persamaan
  sebelumnya.Kita dapat :



Kini kita dapat mencari tegangan dari a hingga g,
Potensial pada titik g = 12 V
Potensial pada titik a = 12 V – (0,5A.1 Ω) = 11,5 V
Potensial titik b = 11,5 V – (0,5 A. 5 Ω) = 9 V         5                 1
Potensial titik c = 9 V – 2,5 V = 6,5 V
                                                b +         -c       d+       -   e
Potensial di titik d = 6,5 V – 4 V = 2,5 V
Potensial di titik e = 2,5 V – ( 0,5A . 1 Ω) = 2V                4
                                                 -                                -
Potensial dititik f = 2V – (0,5A. 4 Ω) = 0              I
                                            5                                         4
                                                +                12               +
                                                a   -       +g                    f
                                                        1
Rangkaian multi simpal
• Rangkaian yang terdiri lebih dari satu simpal(loop) dinamakan rangkaian
  multi simpal.
                                 42 V       3
                a                                        b
                             -    +


            3
                                      h                   c
                g
                          4 6V+               6            4
                                  -

                f                     e                 d
                        6
                          Tentukan arus pada setiap bagian rangkaian !!!
• Pilih suatu arah dalam setiap cabang rangkaian ,dan beri nama arus
  – arus tersebut dalam suatu diagram rangkaian.
                                      42 V        3
                 a                                                b
                                  -    +
                                                  I
             3         I
                               I-I2                   I-I1
                                           h                      c
                 g
                            4 6V+                     6      I1    4
                           I2          -       I1-12
                 f                         e                      d
                           6
• Kita terapkan hukum loop kirchoff pada loop terluar abcdefga.


                                                       Kita sederhanakan
                                                (1)
                                                       dengan membagi dengan 2Ω
• Dengan cara yang sama , pada simpal (abchga) memberikan


                                                                     Sederhanakan dengan
                                                                     membagi 2Ω
• Untuk simpal ketiga kita pilih simpal kiri bawah (efghe) memberikan

                                                                 Sederhanakan dengan
                                                                 membagi 2Ω


• Untuk mendapat I1 ,eliminasi persamaan 1 dan 2 dengan mengalikan 3
                                                         Kita jumlahkan
  pada suku (1) dan mengalikan dengan 2 pada suku ke (2),kita dapatyang
                                                        persamaan :
                                                                         dihasilkan

                                     42 V        3
               a                                                 b
                                 -    +
                                                 I
           3         I
                              I-I2                   I-I1
                                          h                      c
               g
                                      +
                          4 6 V                      6      I1    4
                         I2           -       I1-12
               f                          e                      d
                         6
• Kita subtitusikan 5I2 = 2I – 3A dari persamaan (3) ke dalam persamaan
  (4),kita peroleh




• Lalu dari persamaan (3),kita dapat :




                                                     0V            42 V
                                                                   42       33   30 V
• Dan dari persamaan (1) kita dapatkan :       aa                                       bb
                                                              --    +
                                                                    +
                                            Titik B: 42 V – (3Ω.4A) = 30AV  4I
                                                       I 4A
                                            3 3 C : 30 V
                                            Titik
                                                             I-I2
                                                               3A            1I-I1
                                                                               A
                                            Titik D : 30 V – (3A.4h = 18 V
                                                                    Ω)                   30 V
                                               gg                                       c c
                                            Titik E : 18 V  4 6V+
                                                                     4A
                                                12 V         4 6V+             6
                                                                             6 I1        44
                                            Titik f : 18 V A (6 Ω.1 A) =I1-12V3A Titik g
                                                          I2–
                                                          1       -
                                                                  -        12 =
                                                                         2A
                                            Titik H :30 V – (6 Ω.1A) = 24 V
                                                f f                 e                   dd
                                            Titik A :V V
                                                  12 12  66 – (4A.3 Ω) = 0 V
                                                                      18 V         18 V
Rangkaian Rc
• Rangkaian yang terdiri DALAM KAPASITOR
   PELEPASAN MUATAN dari resistor dan kapasitor disebut rangkaian Rc.
• Terdapat dua proses yang terjadi pada kapasitor dalam berlaku : RC, yaitu
                                  menurut hukum Kirchoof rangkaian
  pengisian resistor ketika muatan penuh adalah :
  Arus awal muatan dan pengosongan muatan.
                                         karena V= Q/C, maka :



                                    Q/C pindah ruas , R Q dan t (kalikan
                                     Pisahkahkan variabel kali silang
                                    didapat : dengan dt / Q) , maka
                                     kedua sisi
        Dengan mengintegralkan kita peroleh :


                                         , A = konstanta integrasi sembarang

           Karena sifat lnx = A → X = ea ,maka atau
    konstanta C diperoleh dari kondisi awal bahwa Q=Q0 pada t =
    0, sehingga :                                                                     C
              Dimana τ ,yang disebut konstanta waktu , adalah waktu yang dibutuhkan
              muatan untuk berkurang menjadi 1/e dari nilai awalnya              R
                                 τ = RC
• Gambar menunjukkan pelepasan muatan yang ada
di dalam kapasitor yang berkurang setiap saat secara
eksponensial (maksudnya turun menurut
kurva fungsi eksponen) hingga akhirnya pada t tak
hingga (sangat lama) tidak ada muatan lagi dalam
kapasitor. Jika persamaan (5) kita turunkan terhadap
waktu, maka akan kita peroleh :
Contoh Soal
• Sebuah baterai 10 volt digunakan untuk mengisi kapasitor dalam suatu
  rangkaian RC, dengan C = 2μF dan R = 100 Ω, hitunglah :
  a. Konstanta waktu dari rangkaian RC
  b. Arus mula-mula
  c. Besarnya muatan akhir yang terisi pada kapasitor

   Diket : E = 10 V
           C = 2 µf
           R = 100 Ω
   Dit   : τ , I0 , Q ?

   Jawab :
Pengisian muatan ke dalam kapasitor
Kita juga bisa mengisi kapasitorkita anggap kosong
Kapasitor pada saat awal (t = 0) dengan cara
                      dengan Vc merupakan beda
menghubungkan kapasitor pada sebuah sumber
dari muatan listrik, maka arus listrik pada awalnya
                      potensial pada kapasitor, karena
tegangan (baterai) dalam Q/C, maka : /hukum
seperti pada gambar ,Karenamenurut dt sebagaimana
                      V = waktu tertentu , maka :
                       maka I = +dQ                                                     C
gambar berikut : :
Kirchoff berlaku
                       Karena sifat lnx = A → X = ea ,maka
                          Dimana B adalah konstanta
                            integrasi sembarang                        E
                    jika kita kalikan dengan C pada :
                       jika kita sebut saja e-B sebagai A maka                     R
                    masing-masing ruas ,maka :
                   Pisahkan variabel Q dan t dengan mengalikan tiap
                   sisi dengan dt/RC dan membaginyasederhanakan:
                           persamaan ini bisa kita dengan CE – Q
                          dengan mengingat bahwa t = 0, muatan Q
                          haruslah 0, sehingga :
                                                                 Dengan mensubtitusikan A = CE
                     jika kita integrasi kedua ruas :            ke pers. 6 ,kita peroleh untuk
                                                                 muatan :


                  Nilai CE ini adalah tidak lain muatan maksimum diperoleh dengan
                                                             Arus (akhir)
                  dari kapasitor, yang kita sebut saja sebagai Qmax :
                                                             mendiferensialkan persamaan
                                                             ini
atau




Gambar diatas menunjukkan bahwa pada t = 0
muatan pada kapasitor adalah kosong dan
kemudian terus menerus bertambah hingga menuju                  +       -
suatu nilai                                                         C
maksimum tertentu. Pada saat tersebut kapasitor                             S
akan memiliki polarisasi muatan yang berlawanan         +
dengan baterai E.                                           E
                                                        -
Dalam gambar disamping berikut terlihat bahwa setelah
terisi muatan, kapasitor memiliki arah polarisasi               R
(positif-negatif) yang berlawanan dengan baterai
Contoh Soal
• Sebuah rangkaian RC dengan R = 1 MΩ dan C = 2 μF seperti pada
  gambar di bawah. Jika saklar dihubungkan, hitunglah :
  a. Arus awal (sebelum terjadi penurunan secara transien)
  b. Konstanta waktu τ
  c. Hitung arus setelah 2 detik kemudian
  d. Muatan yang terkumpul pada kapasitor saat kapasitor penuh
PEMBAHASAN
• Diket :   R = 1 MΩ = 10 X 106 Ω   E = 12 V
            C = 2 µf = 2 x 10-6 F   e = 2,1718281828
            t = 2s
• Dit   :   I0 , τ , I , Q ?
• Jawab :
USAHA YANG DILAKUKAN MEMUATI KAPASITOR

• Pada suatu saat tertentu, plat atas +q, bawah –q
• Beda potensialnya adalah ΔV = q / C
• Usaha yang dilakukan untuk membawa dq yang lain
  adalah dW = dq ΔV
• Sehingga usaha yang dilakukan untuk menggerakkan dq adalah




  Energi total untuk memuati sampai q = Q :
Rangkaian RL
                  Pengisian muatan induktor
• Rangkaian yang berisi tahanan dan induktor disebut rangkaian RL.
                                                            S       R
• Sesaat setelah saklar ditutup , terdapat arus I a
dalam rangkaian dan potensial jatuh IR pada                                     b
   Dengan menggunakan kaidah kirchoff maka
tahanan.                                                        I

  Laju perubahan awal arus ialah :                      +
                                                                            +
                                                  E0    -               L       L dI/dt
                                                                            -

 Laju perubahan arus , ketika arus meningkat adalah :




 Nilai akhir arus I diperoleh dengan membuat dI / dt = 0



 Dari pers. (a) ,kita peroleh :
Contoh soal
• Kumparan dengan induktansi diri 8 H dan tahanan 14 Ω ditempatkan pada terminal
  12 V yang tahanan dalamnya dapat diabaikan.(a)Berapakah arus akhirnya
  (b)Berapakah arusnya setelah 0,5 s ?
     (a) Arus akhir sama dengan




     (b) Konstanta waktu untuk rangkaian ini adalah




     Arus setelah 0,5 detik adalah
Pengosongan muatan
• Bila arus listrik l sudah memenuhi lilitan , maka terjadilah arus akan
  bergerak berlawanan arah dengan proses pengisian sehingga
  pembangkitan medan magnet dengan garis gaya magnet yang sama akan
  menjalankan fungsi dari lilitan tersebut makin tinggi nilai L ( induktansi) yang
  dihasilkan maka makin lama proses pengosongannya.




• Arus I diberikan oleh :



   Dengan τ = L/R merupakan konstanta waktu.
Contoh Soal
• Arus dalam suatu kumparan dengan induktansi diri 2mH sama
  dengan 4,0 A pada saat t=0 , ketika kumparan tersebut
  terhubung singkat melalui tahanan.Tahanan menyeluruh
  kumparan ditambah tahanan sama dengan 12,0 Ω. Carilah
  arusnya setelah (a) 0,5 mdet,dan (b)10 mdet.

Diket : L = 2 mH   R = 12 Ω
        I0 = 4 A   t = 0,5 mdet dan 10 mdet
Ditanya : I ?
Jawab :
a.
b.
SEKIAN DAN TERIMA KASIH
KELOMPOK 5

Contenu connexe

Tendances

Laporan 2 penyearah gelombang penuh dengan beban tahanan murni
Laporan 2 penyearah gelombang penuh dengan beban tahanan murniLaporan 2 penyearah gelombang penuh dengan beban tahanan murni
Laporan 2 penyearah gelombang penuh dengan beban tahanan murni
ridwan35
 
Matching impedance
Matching impedanceMatching impedance
Matching impedance
ampas03
 
Modul 10-teorema-norton
Modul 10-teorema-nortonModul 10-teorema-norton
Modul 10-teorema-norton
bernadsihotang
 
sharing belajar OP Am elektronika dasar
sharing belajar OP Am elektronika dasarsharing belajar OP Am elektronika dasar
sharing belajar OP Am elektronika dasar
Rinanda S
 
Modul 1 muatan dan medan listrik
Modul 1 muatan dan medan listrikModul 1 muatan dan medan listrik
Modul 1 muatan dan medan listrik
Hastuti ELINS
 
Materi Elektrinika : Osilator
Materi Elektrinika : OsilatorMateri Elektrinika : Osilator
Materi Elektrinika : Osilator
Yudi Hartawan
 
Alat ukur kumparan putar
Alat ukur kumparan putarAlat ukur kumparan putar
Alat ukur kumparan putar
Dwi Puspita
 

Tendances (20)

Laporan 2 penyearah gelombang penuh dengan beban tahanan murni
Laporan 2 penyearah gelombang penuh dengan beban tahanan murniLaporan 2 penyearah gelombang penuh dengan beban tahanan murni
Laporan 2 penyearah gelombang penuh dengan beban tahanan murni
 
Teorema Thevenin
Teorema TheveninTeorema Thevenin
Teorema Thevenin
 
Rangkaian Integral & Diferensial RC
Rangkaian Integral & Diferensial RCRangkaian Integral & Diferensial RC
Rangkaian Integral & Diferensial RC
 
resume sumber-sumber medan magnet
resume sumber-sumber medan magnetresume sumber-sumber medan magnet
resume sumber-sumber medan magnet
 
Matching impedance
Matching impedanceMatching impedance
Matching impedance
 
Modul 10-teorema-norton
Modul 10-teorema-nortonModul 10-teorema-norton
Modul 10-teorema-norton
 
ELEKTRONIKA-Teori Rangkaian
ELEKTRONIKA-Teori RangkaianELEKTRONIKA-Teori Rangkaian
ELEKTRONIKA-Teori Rangkaian
 
sharing belajar OP Am elektronika dasar
sharing belajar OP Am elektronika dasarsharing belajar OP Am elektronika dasar
sharing belajar OP Am elektronika dasar
 
Modul 1 muatan dan medan listrik
Modul 1 muatan dan medan listrikModul 1 muatan dan medan listrik
Modul 1 muatan dan medan listrik
 
Rangkaian penyearah
Rangkaian penyearahRangkaian penyearah
Rangkaian penyearah
 
Medan Elektromagnetik 2-8
Medan Elektromagnetik 2-8Medan Elektromagnetik 2-8
Medan Elektromagnetik 2-8
 
Materi Elektrinika : Osilator
Materi Elektrinika : OsilatorMateri Elektrinika : Osilator
Materi Elektrinika : Osilator
 
8 beban rlc
8 beban rlc8 beban rlc
8 beban rlc
 
Powerpoint Hukum Gauss & Energi Potensial Listrik dan Potensial Listrik
Powerpoint Hukum Gauss & Energi Potensial Listrik dan Potensial ListrikPowerpoint Hukum Gauss & Energi Potensial Listrik dan Potensial Listrik
Powerpoint Hukum Gauss & Energi Potensial Listrik dan Potensial Listrik
 
Praktikum2-teorema boolean dan demorgan
Praktikum2-teorema boolean dan demorganPraktikum2-teorema boolean dan demorgan
Praktikum2-teorema boolean dan demorgan
 
Bank Soal Materi Pelajaran Dioda
Bank Soal Materi Pelajaran DiodaBank Soal Materi Pelajaran Dioda
Bank Soal Materi Pelajaran Dioda
 
Alat ukur kumparan putar
Alat ukur kumparan putarAlat ukur kumparan putar
Alat ukur kumparan putar
 
9 sistem 3 phasa beban seimbang
9  sistem  3 phasa beban seimbang9  sistem  3 phasa beban seimbang
9 sistem 3 phasa beban seimbang
 
Material konduktor
Material konduktor Material konduktor
Material konduktor
 
7. instrumen volt meter dan ammeter
7. instrumen volt meter dan ammeter7. instrumen volt meter dan ammeter
7. instrumen volt meter dan ammeter
 

En vedette

Fisika gaya gerak listrik
Fisika gaya gerak listrikFisika gaya gerak listrik
Fisika gaya gerak listrik
Ar'ko Ar'ko
 
Ppt gaya gerak listri dan tegangan terminal
Ppt gaya gerak listri dan tegangan terminalPpt gaya gerak listri dan tegangan terminal
Ppt gaya gerak listri dan tegangan terminal
MA NA
 
Daftar perbandingan trigonometri sudut
Daftar perbandingan trigonometri sudutDaftar perbandingan trigonometri sudut
Daftar perbandingan trigonometri sudut
Suci Nurlaeli
 
2. ruang lingkup, data, sumber data statistik
2. ruang lingkup, data, sumber data statistik2. ruang lingkup, data, sumber data statistik
2. ruang lingkup, data, sumber data statistik
1234567898765432112345
 
Listrik dinamis sma kelas 1
Listrik dinamis sma kelas 1Listrik dinamis sma kelas 1
Listrik dinamis sma kelas 1
Sihaqqul Firdaus
 
Soal latihan muatan dan medan listrik
Soal latihan muatan dan medan listrikSoal latihan muatan dan medan listrik
Soal latihan muatan dan medan listrik
Hastuti ELINS
 
Makalah dasar-dasar statistika
Makalah dasar-dasar statistikaMakalah dasar-dasar statistika
Makalah dasar-dasar statistika
Siti_Rita_Anita
 
Pengertian & ruang lingkup statistik
Pengertian & ruang lingkup statistikPengertian & ruang lingkup statistik
Pengertian & ruang lingkup statistik
Winda nawangasari
 
Ppt listrik dinamis
Ppt listrik dinamisPpt listrik dinamis
Ppt listrik dinamis
Dewi Fitri
 

En vedette (20)

Fisika gaya gerak listrik
Fisika gaya gerak listrikFisika gaya gerak listrik
Fisika gaya gerak listrik
 
Fisika - Listrik Statis
Fisika - Listrik StatisFisika - Listrik Statis
Fisika - Listrik Statis
 
Ppt. listrik-statis
Ppt. listrik-statisPpt. listrik-statis
Ppt. listrik-statis
 
Ppt gaya gerak listri dan tegangan terminal
Ppt gaya gerak listri dan tegangan terminalPpt gaya gerak listri dan tegangan terminal
Ppt gaya gerak listri dan tegangan terminal
 
Rangkaian AC SMA (fIsika unnes)
Rangkaian AC SMA (fIsika unnes)Rangkaian AC SMA (fIsika unnes)
Rangkaian AC SMA (fIsika unnes)
 
Daftar perbandingan trigonometri sudut
Daftar perbandingan trigonometri sudutDaftar perbandingan trigonometri sudut
Daftar perbandingan trigonometri sudut
 
2. ruang lingkup, data, sumber data statistik
2. ruang lingkup, data, sumber data statistik2. ruang lingkup, data, sumber data statistik
2. ruang lingkup, data, sumber data statistik
 
Listrik dinamis sma kelas 1
Listrik dinamis sma kelas 1Listrik dinamis sma kelas 1
Listrik dinamis sma kelas 1
 
Pengertian statistika
Pengertian statistikaPengertian statistika
Pengertian statistika
 
Dasar - Dasar Statistik
Dasar  - Dasar StatistikDasar  - Dasar Statistik
Dasar - Dasar Statistik
 
Materi statistik2
Materi statistik2Materi statistik2
Materi statistik2
 
Kuliah 1 listrik statis
Kuliah 1 listrik statisKuliah 1 listrik statis
Kuliah 1 listrik statis
 
Soal latihan muatan dan medan listrik
Soal latihan muatan dan medan listrikSoal latihan muatan dan medan listrik
Soal latihan muatan dan medan listrik
 
Kelas iv
Kelas ivKelas iv
Kelas iv
 
Konsep Dasar Statistik Data
Konsep Dasar Statistik DataKonsep Dasar Statistik Data
Konsep Dasar Statistik Data
 
Hukum Coulomb - Soal2 - Materi 2 - Fisika Listrik dan Magnet
Hukum Coulomb - Soal2 - Materi 2 - Fisika Listrik dan MagnetHukum Coulomb - Soal2 - Materi 2 - Fisika Listrik dan Magnet
Hukum Coulomb - Soal2 - Materi 2 - Fisika Listrik dan Magnet
 
Makalah dasar-dasar statistika
Makalah dasar-dasar statistikaMakalah dasar-dasar statistika
Makalah dasar-dasar statistika
 
Pengertian & ruang lingkup statistik
Pengertian & ruang lingkup statistikPengertian & ruang lingkup statistik
Pengertian & ruang lingkup statistik
 
Ppt listrik dinamis
Ppt listrik dinamisPpt listrik dinamis
Ppt listrik dinamis
 
Ppt listrik dinamis
Ppt listrik dinamisPpt listrik dinamis
Ppt listrik dinamis
 

Similaire à GAYA GERAK LISTRIK

Presentation nurdiani syara
Presentation nurdiani syaraPresentation nurdiani syara
Presentation nurdiani syara
Nurdiyani Syara
 
Tugas rangkaian seri
Tugas rangkaian seriTugas rangkaian seri
Tugas rangkaian seri
pak ari
 
Buku Fisika KElas X- bab 7
Buku Fisika KElas X- bab 7Buku Fisika KElas X- bab 7
Buku Fisika KElas X- bab 7
Arif Wicaksono
 
Gaya gerak listrik hukum khircoff
Gaya gerak listrik   hukum khircoffGaya gerak listrik   hukum khircoff
Gaya gerak listrik hukum khircoff
Edi B Mulyana
 
listrik-dinamis.pptjyhfdhgjdxhgfsgyfszgfzgfz
listrik-dinamis.pptjyhfdhgjdxhgfsgyfszgfzgfzlistrik-dinamis.pptjyhfdhgjdxhgfsgyfszgfzgfz
listrik-dinamis.pptjyhfdhgjdxhgfsgyfszgfzgfz
smaaisyiyah01plg
 
3. listrik dinamis (hukum ohm dan hukum kirchoff )
3. listrik dinamis (hukum ohm dan hukum kirchoff )3. listrik dinamis (hukum ohm dan hukum kirchoff )
3. listrik dinamis (hukum ohm dan hukum kirchoff )
Dody Swastiko
 

Similaire à GAYA GERAK LISTRIK (20)

Gaya gerak listrik
Gaya gerak listrikGaya gerak listrik
Gaya gerak listrik
 
10 arus & rangkaian copy
10 arus & rangkaian   copy10 arus & rangkaian   copy
10 arus & rangkaian copy
 
Hukum kirchoff
Hukum kirchoffHukum kirchoff
Hukum kirchoff
 
Hukumkirchoff
HukumkirchoffHukumkirchoff
Hukumkirchoff
 
Hukum kirchoff
Hukum kirchoffHukum kirchoff
Hukum kirchoff
 
Hukum kirchoff - Materi 5 - Fisika Listrik dan Magnet
Hukum kirchoff - Materi 5 - Fisika Listrik dan MagnetHukum kirchoff - Materi 5 - Fisika Listrik dan Magnet
Hukum kirchoff - Materi 5 - Fisika Listrik dan Magnet
 
kirchoff 1.ppt
kirchoff 1.pptkirchoff 1.ppt
kirchoff 1.ppt
 
Presentation nurdiani syara
Presentation nurdiani syaraPresentation nurdiani syara
Presentation nurdiani syara
 
Tugas rangkaian seri
Tugas rangkaian seriTugas rangkaian seri
Tugas rangkaian seri
 
Resistor dan kapasitor
Resistor dan kapasitorResistor dan kapasitor
Resistor dan kapasitor
 
1 HUKUM2_KIRCHOFF.pptx
1  HUKUM2_KIRCHOFF.pptx1  HUKUM2_KIRCHOFF.pptx
1 HUKUM2_KIRCHOFF.pptx
 
Buku Fisika KElas X- bab 7
Buku Fisika KElas X- bab 7Buku Fisika KElas X- bab 7
Buku Fisika KElas X- bab 7
 
Listrik Searah
Listrik SearahListrik Searah
Listrik Searah
 
Lembar soal benar
Lembar soal benarLembar soal benar
Lembar soal benar
 
Gaya gerak listrik hukum khircoff
Gaya gerak listrik   hukum khircoffGaya gerak listrik   hukum khircoff
Gaya gerak listrik hukum khircoff
 
listrik-dinamis.pptjyhfdhgjdxhgfsgyfszgfzgfz
listrik-dinamis.pptjyhfdhgjdxhgfsgyfszgfzgfzlistrik-dinamis.pptjyhfdhgjdxhgfsgyfszgfzgfz
listrik-dinamis.pptjyhfdhgjdxhgfsgyfszgfzgfz
 
Bab 7 rangkaian orde dua
Bab 7 rangkaian orde duaBab 7 rangkaian orde dua
Bab 7 rangkaian orde dua
 
3. listrik dinamis (hukum ohm dan hukum kirchoff )
3. listrik dinamis (hukum ohm dan hukum kirchoff )3. listrik dinamis (hukum ohm dan hukum kirchoff )
3. listrik dinamis (hukum ohm dan hukum kirchoff )
 
2 pemanfaatan energi arus dc
2 pemanfaatan energi arus dc2 pemanfaatan energi arus dc
2 pemanfaatan energi arus dc
 
BAB IV - LISTRIK DINAMIS
BAB IV - LISTRIK DINAMISBAB IV - LISTRIK DINAMIS
BAB IV - LISTRIK DINAMIS
 

GAYA GERAK LISTRIK

  • 2. Tujuan • Dapat memahami prinsip kerja ggl dan fungsinya dalam suatu rangkaian tertutup. • Dapat mencari arus dan tegangan dalam suatu rangkaian rumit dengan memakai hukum kirchoff tentang titik cabang dan loop. • Memahami penyelesaian rangkaian multisimpal. • Memahami prinsip rangkaian dalam rangkaian Rc dan Rl.
  • 3. Rangkaian Arus Searah Sub Materi : • GGL (Gaya Gerak Listrik) dan tegangan terminal • Hukum Kirchoff • Hukum Kirchhoff 1 • Hukum Kirchhoff 2 • Rangkaian Multisimpal • Rangkaian Rc • Rangkaian Rl
  • 4. GGL dan Tegangan Terminal • Ketika sejumlah arus keluar dari • Gaya gerak listrik ini mendorong baterai,maka tegangan akan elektron dari potensial rendah turun,agar tegangan ini tetap ke potensial tinggi.Catat bahwa ada,maka harus ada sumber ,didalam sumber ggl,aliran energi.Energi yang dikeluarkan muatan mengalir dari daerah inilah yang disebut gaya gerak berpotensial rendah ke daerah listrik(ggl). potensial tinggi. • Sumber ggl ini mengubah energi • Ggl dapat dianalogikan seperti kimia,mekanik dan bentuk berikut. energi lainnya menjadi energi listrik.Contohnya baterai dan generator . • Ggl menjaga tegangan dimasing masing kutubnya konstan. • Ggl disimbolkan dengan Ɛ.
  • 5. • Baterai memiliki hambatan,yang disebut hambatan dalam,dilambangkan dengan r • Perbedaan potensial pada terminal a dan terminal b, disebut tegangan terminal (Vab). • Bila arus I mengalir dari baterai,terjadi penurunan tegangan terminal.tegangan terminal yang diberikan Vab = Ɛ – Ir • Tegangan terminal menurun secara linier terhadap arus. r E a b Tegangan terminal Vab
  • 6. Hukum Kirchoff 12 March 1824 – 17 Oct 1887
  • 7. Hukum Kirchhoff • Untuk menangani rangkaian • Maka untuk menangani yang lebih rumit,dimana kita rangkaian ini kita gunakan tidak bisa mengkombinasi kedua hukum Kirchhoff,yaitu rangkaian seri dan pararel hukum pertama kirchhoff atau resistor dengan hukum titik cabang ekivalennya,seperti contoh pada berdasarkan kekekalan muatan gambar.Resistor R1 dan R2 tidak , kita telah menggunakannya bisa kita hubungkan secara untuk menurunkan hukum untuk pararel karena tegangan pada resistor pararel , dan hukum masing – masing resistor kedua Kirchhoff atau hukum tidaklah sama,karena adanya Loop yang didasarkan pada ggl yang diserikan dengan R2 kekekalan energi. .Juga arus yang mengalir pada R1 dan R2 tidaklah sama ,maka + R2 R1 R1 dan R2 tidak dapat dikatakan E - dirangkai secara seri. + - E R3
  • 8. Hukum Kirchhoff 1 Pada setiap titik cabang , jumlah semua arus yang memasuki cabang harus sama dengan semua arus yang meninggalkan cabang Secara matematis kita tuliskan : Σ I masuk = Σ I keluar I1 + I2 + I3 = I4 + I5 ,atau I1 + I2 + I3 - I4 - I5 = 0
  • 9. a Contoh soal 1A 6A Hitunglah i dan 5Ω 2Ω i 3Ω vab pada cabang rangkaian ini 12V 1A 4Ω b Berilah titik titik cabang dengan Penyelesaian nama x, y, z, dan arus yang mengalir adalah i1, i2, i3 a 1A 6A 5Ω 2Ω i 3Ω z y x 12V i2 i1 1A 4Ω b i3
  • 10. • vzb = 12 V = i3 4 atau i3 = 12/4 = 3 A • MENGHITUNG ARUS i – Pada node z : menurut HAK : i2 –i3 – 1 = 0 atau i2 = i3 + 1 =3+1=4A – Pada node y : menurut HAK : -i2 + i1 + 6 = 0 atau i1 = i2 – 6 = 4 – 6 = -2 A – Pada node x : menurut HAK : 1 – i1 – i = 0 atau i = 1 – i1 = 1 – (-2) = 3 A a 1A 5Ω 6A 2Ω i 3Ω Jadi arus i = 3 A z y x 12V i2 i1 1A 4Ω b i3 • MENGHITUNG TEGANGAN vab : Menurut pembagi tegangan : vab = vax + vxy + vyz + vzb = i.3 + i1.2 + i2.5 + 12 = (-3).3 + (-2).2 + 4.5 + 12 = 19 V Jadi tegangan vab = 19 V
  • 11. Hukum Kirchhoff 2 Pada setiap rangkaian tertutup , jumlah aljabar dari beda potensialnya harus sama dengan nol • Jika kita melintasi suatu titik (simpal) rangkaian ,beda potensial akan bertambah atau berkurang jika kita melewati resistor atau baterai,namun jika simpal tersebut telah dilewati sepenuhnya dan kita sampai kembali ke titik awal lintasan , perubahan potensialnya akan sama dengan nol. • Secara matematis hukum II Kirchhoff , dirumuskan : ΣV=0
  • 12. a R1 + - b • Tentukan arah arus , jika belum diketahui baterai mana yang r1 - + + R2 - g c memiliki ggl lebih besar. + + - - d • Tinggi rendahnya potensial pada + sisi resistor ditandai dengan tanda - plus dan minus. f + - e R3 • Mulai dari titik a dengan menerapkan hukum kirchhof 1,kita peroleh : dengan demikian untuk arus I diperoleh : a b c d e f g a -IR1 -IR2 Keseimbangan energi diperoleh = -E2 -Ir2 -IR3 +E1 +Ir1 Ɛ1 adalah laju dimana baterai 1 menimbulkan energi ke dalam rangkaian Ɛ2I adalah laju dimana energi listrik diubah menjadi energi kimia di baterai 2 I2R1 adalah panas joule dihasilkan dalam resistor 1
  • 13. Contoh soal • Elemen – elemen pada rangkaian memiliki nilai nilai Ɛ1 = 12 V, Ɛ2 = 4 v,r1 = r2 = 1 Ω , R1 = R2 = 5 Ω,dan R3 = 4 Ω.Tentukan potensial dari titik a hingga g , dengan mengansumsikan potensial pada f adalah nol. 5 1 b + -c d+ - e 4 - - 5 I 4 + 12 + a - +g f 1
  • 14. • Pertama kita cari arus dalam rangkaian dengan persamaan sebelumnya.Kita dapat : Kini kita dapat mencari tegangan dari a hingga g, Potensial pada titik g = 12 V Potensial pada titik a = 12 V – (0,5A.1 Ω) = 11,5 V Potensial titik b = 11,5 V – (0,5 A. 5 Ω) = 9 V 5 1 Potensial titik c = 9 V – 2,5 V = 6,5 V b + -c d+ - e Potensial di titik d = 6,5 V – 4 V = 2,5 V Potensial di titik e = 2,5 V – ( 0,5A . 1 Ω) = 2V 4 - - Potensial dititik f = 2V – (0,5A. 4 Ω) = 0 I 5 4 + 12 + a - +g f 1
  • 15. Rangkaian multi simpal • Rangkaian yang terdiri lebih dari satu simpal(loop) dinamakan rangkaian multi simpal. 42 V 3 a b - + 3 h c g 4 6V+ 6 4 - f e d 6 Tentukan arus pada setiap bagian rangkaian !!!
  • 16. • Pilih suatu arah dalam setiap cabang rangkaian ,dan beri nama arus – arus tersebut dalam suatu diagram rangkaian. 42 V 3 a b - + I 3 I I-I2 I-I1 h c g 4 6V+ 6 I1 4 I2 - I1-12 f e d 6 • Kita terapkan hukum loop kirchoff pada loop terluar abcdefga. Kita sederhanakan (1) dengan membagi dengan 2Ω
  • 17. • Dengan cara yang sama , pada simpal (abchga) memberikan Sederhanakan dengan membagi 2Ω • Untuk simpal ketiga kita pilih simpal kiri bawah (efghe) memberikan Sederhanakan dengan membagi 2Ω • Untuk mendapat I1 ,eliminasi persamaan 1 dan 2 dengan mengalikan 3 Kita jumlahkan pada suku (1) dan mengalikan dengan 2 pada suku ke (2),kita dapatyang persamaan : dihasilkan 42 V 3 a b - + I 3 I I-I2 I-I1 h c g + 4 6 V 6 I1 4 I2 - I1-12 f e d 6
  • 18. • Kita subtitusikan 5I2 = 2I – 3A dari persamaan (3) ke dalam persamaan (4),kita peroleh • Lalu dari persamaan (3),kita dapat : 0V 42 V 42 33 30 V • Dan dari persamaan (1) kita dapatkan : aa bb -- + + Titik B: 42 V – (3Ω.4A) = 30AV 4I I 4A 3 3 C : 30 V Titik I-I2 3A 1I-I1 A Titik D : 30 V – (3A.4h = 18 V Ω) 30 V gg c c Titik E : 18 V 4 6V+ 4A 12 V 4 6V+ 6 6 I1 44 Titik f : 18 V A (6 Ω.1 A) =I1-12V3A Titik g I2– 1 - - 12 = 2A Titik H :30 V – (6 Ω.1A) = 24 V f f e dd Titik A :V V 12 12 66 – (4A.3 Ω) = 0 V 18 V 18 V
  • 19. Rangkaian Rc • Rangkaian yang terdiri DALAM KAPASITOR PELEPASAN MUATAN dari resistor dan kapasitor disebut rangkaian Rc. • Terdapat dua proses yang terjadi pada kapasitor dalam berlaku : RC, yaitu menurut hukum Kirchoof rangkaian pengisian resistor ketika muatan penuh adalah : Arus awal muatan dan pengosongan muatan. karena V= Q/C, maka : Q/C pindah ruas , R Q dan t (kalikan Pisahkahkan variabel kali silang didapat : dengan dt / Q) , maka kedua sisi Dengan mengintegralkan kita peroleh : , A = konstanta integrasi sembarang Karena sifat lnx = A → X = ea ,maka atau konstanta C diperoleh dari kondisi awal bahwa Q=Q0 pada t = 0, sehingga : C Dimana τ ,yang disebut konstanta waktu , adalah waktu yang dibutuhkan muatan untuk berkurang menjadi 1/e dari nilai awalnya R τ = RC
  • 20. • Gambar menunjukkan pelepasan muatan yang ada di dalam kapasitor yang berkurang setiap saat secara eksponensial (maksudnya turun menurut kurva fungsi eksponen) hingga akhirnya pada t tak hingga (sangat lama) tidak ada muatan lagi dalam kapasitor. Jika persamaan (5) kita turunkan terhadap waktu, maka akan kita peroleh :
  • 21. Contoh Soal • Sebuah baterai 10 volt digunakan untuk mengisi kapasitor dalam suatu rangkaian RC, dengan C = 2μF dan R = 100 Ω, hitunglah : a. Konstanta waktu dari rangkaian RC b. Arus mula-mula c. Besarnya muatan akhir yang terisi pada kapasitor Diket : E = 10 V C = 2 µf R = 100 Ω Dit : τ , I0 , Q ? Jawab :
  • 22. Pengisian muatan ke dalam kapasitor Kita juga bisa mengisi kapasitorkita anggap kosong Kapasitor pada saat awal (t = 0) dengan cara dengan Vc merupakan beda menghubungkan kapasitor pada sebuah sumber dari muatan listrik, maka arus listrik pada awalnya potensial pada kapasitor, karena tegangan (baterai) dalam Q/C, maka : /hukum seperti pada gambar ,Karenamenurut dt sebagaimana V = waktu tertentu , maka : maka I = +dQ C gambar berikut : : Kirchoff berlaku Karena sifat lnx = A → X = ea ,maka Dimana B adalah konstanta integrasi sembarang E jika kita kalikan dengan C pada : jika kita sebut saja e-B sebagai A maka R masing-masing ruas ,maka : Pisahkan variabel Q dan t dengan mengalikan tiap sisi dengan dt/RC dan membaginyasederhanakan: persamaan ini bisa kita dengan CE – Q dengan mengingat bahwa t = 0, muatan Q haruslah 0, sehingga : Dengan mensubtitusikan A = CE jika kita integrasi kedua ruas : ke pers. 6 ,kita peroleh untuk muatan : Nilai CE ini adalah tidak lain muatan maksimum diperoleh dengan Arus (akhir) dari kapasitor, yang kita sebut saja sebagai Qmax : mendiferensialkan persamaan ini
  • 23. atau Gambar diatas menunjukkan bahwa pada t = 0 muatan pada kapasitor adalah kosong dan kemudian terus menerus bertambah hingga menuju + - suatu nilai C maksimum tertentu. Pada saat tersebut kapasitor S akan memiliki polarisasi muatan yang berlawanan + dengan baterai E. E - Dalam gambar disamping berikut terlihat bahwa setelah terisi muatan, kapasitor memiliki arah polarisasi R (positif-negatif) yang berlawanan dengan baterai
  • 24. Contoh Soal • Sebuah rangkaian RC dengan R = 1 MΩ dan C = 2 μF seperti pada gambar di bawah. Jika saklar dihubungkan, hitunglah : a. Arus awal (sebelum terjadi penurunan secara transien) b. Konstanta waktu τ c. Hitung arus setelah 2 detik kemudian d. Muatan yang terkumpul pada kapasitor saat kapasitor penuh
  • 25. PEMBAHASAN • Diket : R = 1 MΩ = 10 X 106 Ω E = 12 V C = 2 µf = 2 x 10-6 F e = 2,1718281828 t = 2s • Dit : I0 , τ , I , Q ? • Jawab :
  • 26. USAHA YANG DILAKUKAN MEMUATI KAPASITOR • Pada suatu saat tertentu, plat atas +q, bawah –q • Beda potensialnya adalah ΔV = q / C • Usaha yang dilakukan untuk membawa dq yang lain adalah dW = dq ΔV
  • 27. • Sehingga usaha yang dilakukan untuk menggerakkan dq adalah Energi total untuk memuati sampai q = Q :
  • 28. Rangkaian RL Pengisian muatan induktor • Rangkaian yang berisi tahanan dan induktor disebut rangkaian RL. S R • Sesaat setelah saklar ditutup , terdapat arus I a dalam rangkaian dan potensial jatuh IR pada b Dengan menggunakan kaidah kirchoff maka tahanan. I Laju perubahan awal arus ialah : + + E0 - L L dI/dt - Laju perubahan arus , ketika arus meningkat adalah : Nilai akhir arus I diperoleh dengan membuat dI / dt = 0 Dari pers. (a) ,kita peroleh :
  • 29. Contoh soal • Kumparan dengan induktansi diri 8 H dan tahanan 14 Ω ditempatkan pada terminal 12 V yang tahanan dalamnya dapat diabaikan.(a)Berapakah arus akhirnya (b)Berapakah arusnya setelah 0,5 s ? (a) Arus akhir sama dengan (b) Konstanta waktu untuk rangkaian ini adalah Arus setelah 0,5 detik adalah
  • 30. Pengosongan muatan • Bila arus listrik l sudah memenuhi lilitan , maka terjadilah arus akan bergerak berlawanan arah dengan proses pengisian sehingga pembangkitan medan magnet dengan garis gaya magnet yang sama akan menjalankan fungsi dari lilitan tersebut makin tinggi nilai L ( induktansi) yang dihasilkan maka makin lama proses pengosongannya. • Arus I diberikan oleh : Dengan τ = L/R merupakan konstanta waktu.
  • 31. Contoh Soal • Arus dalam suatu kumparan dengan induktansi diri 2mH sama dengan 4,0 A pada saat t=0 , ketika kumparan tersebut terhubung singkat melalui tahanan.Tahanan menyeluruh kumparan ditambah tahanan sama dengan 12,0 Ω. Carilah arusnya setelah (a) 0,5 mdet,dan (b)10 mdet. Diket : L = 2 mH R = 12 Ω I0 = 4 A t = 0,5 mdet dan 10 mdet Ditanya : I ? Jawab : a.
  • 32. b.
  • 33. SEKIAN DAN TERIMA KASIH KELOMPOK 5