Eye shadow dapat dibuat dalam berbagai bentuk seperti krim, stick, larutan, serbuk, atau pressed cake yang digunakan dengan puff atau kuas untuk mewarnai kelopak mata. Komposisi eye shadow terdiri dari bahan seperti lanolin, lilin lebah, ceresin, dan minyak mineral."
1. Eye shadow
Eye shadow dapat dibuat dalam bentuk krim, stick, larutan, serbuk, atau pressed cake (kue
kempa/padat) yang digunakan dengan puff atau kuas. Eye shadow digunakan dapat dalam
keadaan kering atau basah dan diformulasi menurut tipe yang diinginkan (1).
Pembayang mata digunakan untuk mewarnakan kelopak mata supaya mata kelihatan lebih
menyerlah dan menarik. Pembayang mata biasanya di sediakan dalam bentuk sediaan krim,
pensil, cecair dan bedak yang dipadatkan. Warna yang disediakan termasuklah warna biru ,
hijau, cokelat,merah, putih dan kuning.
Komposisi eye shadow terdiri dari:
lanolin, lilin lebah, ceresin, kalsium karbonat, minyak mineral, sorbitan oleat dan talkum.
Untuk pembayang mata jenis tanpa air, pewarna dicampurkan dengan agen pencerah seperti
titanium dioksid yang akan dicampur petrolatum. Terdapat juga pembayang mata jenis
shimer yang diperoleh melalui campuran aluminium tulen.
Karakteristik Bahan-bahan dasar kosmetika mata/eye shadow :
Petrolatum
Petrolatum putih, serat pendek, titik lebur 43°C. Direkomendasikan. Yang mana
memilki sifat fisika dan stabilitas yang dinilai baik pada produk. Petrolatum dengan
kualitas yang baik tidak memberikan bau.
Lanolin
Lanolin anhidrosa untuk tingkatan kosmetik, memilki titik lebur 38-40°C. Yang
digunakan pada produk eye shadow dan mascara untuk melicinkan dan meningkatkan
kualitas.
Ceresin
Ceresin, campuran mikrokristal hidrokarbon pada komposisi kompleks yang tersedia
dalam beragam tingkatan/jenis, dengan titik lebur dengan range yang luas; untuk
produk mata,jenis dengan titik lebur 68°C yang direkomendasikan. Digunakan oleh
formulator untuk membuat sediaan kaku tanpa membuatnya terlalu rapuh atau terlalu
keras.
Asam stearat
Asam stearat dengan titik lebur 55°C yang direkomendasikan, yang mana asam
stearat jenis ini mampu tersaponifikasi dengan mudah dan bersifat netral, sehingga
2. membentuk sabun yang stabil yang dapat dibuat dengan bahan-bahan hidrofilik dan
lipofilik. Yang secara luas digunakan adalah triethanolamine stearat, walaupun pada
perkembangan selanjutnya pengemulsi non ionik telah menggantikan asam sterat
.Isopropyl miristat
Yakni berupa Ester asam lemak sintetik; bahan ini jernih, berupa larutan, bebas dari
bau yang tidak sedap. Diketahui telah digunakan dalam berbagai macam bentuk
kosmetika mata seperti eye shadow.
Propilen glikol
Merupakan humectant yang sempurna, dimana propilenglikol ini digunakan pada
produk eyeshadow, tidak lengket dan memilki sifat pelicin yang baik.
Gum tragakan
Merupakan eksudat dari Astragalus gummifer, gum tragakan merupakan bahan
penebal (thickening agent) yang digunakan untuk memberikan viskositas yang baik.
Dalam bentuk serbuk, sebelum digunakan dibasahkan terlebih dahulu dengan alkohol
atau propilene glikol dan kemudian penambahan air secara perlahan-lahan dengan
pengadukan konstan, hingga tepat terdispersi merata.
Methyl cellulosa
Methyl selulosa merupakan gum sintetik, yang didispersikan ke dalam air dengan
fungsi yang sama dengan gum tragakan. Karena metil selulosa merupakan jenis
sintetik, maka viskositasnya dapat dikontrol, karena sifatnya ini sehingga amat
populer digunakan sebagai bahan pengemulsi, pengikat, dan penebal.
Pengawet
Walaupun tidak semua formula perlu ada penambahan pengawet, tapi pengawet telah
ditambahkan pada banyak produk kosmetika mata. Pilihan pengawet untuk produk
mata secara umum berupa alkyl p-hydroxybenzoates.
Pemberi efek berkilau
Ini sering ditambahkan untuk memperoleh penampakan yang berkilau dan bercahaya.
Umumnya, bahan-bahan yang digunakan berupa serbuk metallik, seperti serbuk
aluminium dan bronze, yang mana untuk memberikan efek “perak atau keemasan“.
Tentunya masih banyak bahan pengkilau lain yang biasanya digunakan seperti serbuk
mutiara (kalsium karbonat), Mica, dan bismuth oxychloride.
UJI STABILITA AWAL, UJI APLIKASI, UJI EFIKASI
• Uji stabilita awal dari formula yang dibuat (skala lab)
3. • Uji aplikasi (uji klinik sederhana): perabaan/feeling (sensibility, moisturizing,
smoothness), kemudahan digunakan (bentuk, bobot, komposisi, penampilan),
preferensi (bau, warna, design)
• Uji efikasi: efek melembabkan, efek melindungi terhadap sinar uv, efek
membersihkan, efek pewarnaan
Defenisi kosmetik dalam Peraturan Menteri Kesehatan RI No.445/ MenKes/Permenkes/1998
adalah sebagai berikut: ”Kosmetik adalah sediaan atau paduan bahan yang siap untuk digunakan
pada bagian luar badan (epidermis, rambut, kuku, bibir, dan organ kelamin bagian luar), gigi, dan
rongga mulut untuk membersihkan, menambah daya tarik, mengubah penampakan, melindungi
supaya tetap dalam keadaan baik, memperbaiki bau badan tetapi tidak dimaksudkan untuk
mengobati atau menyembuhkan suatu penyakit.”
Penggolongan kosmetik menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI, dibagi ke dalam 13 kelompok
:
1. Preparat untuk bayi, misalnya: minyak bayi, bedak bayi, dll.
2. Preparat untuk mandi, misalnya: sabun mandi, dll.
3. Preparat untuk mata, misalnya: maskara, eye shadow, dll.
4. Preparat wangi-wangian, misalnya: parfum, colognes, dll.
5. Preparat untuk rambut, misalnya: sampo, hair spray, dll.
6. Preparat pewarna rambut, misalnya: cat rambut, dll.
7. Preparat make-up (kecuali mata), misalnya: bedak, lipstick, dll.
8. Preparat untuk kebersihan mulut, misalnya: pasta gigi, mouth washes, dll.
9. Preparat untuk kebersihan badan, misalnya: deodorant, dll.
10. Preparat kuku, misalnya: cat kuku, losion kuku, dll.
11. Preparat perawatan kulit, misalnya: pembersih, pelembab, pelindung kulit, dll.
12. Preparat cukur, misalnya: sabun cukur, dll.
13. Preparat untuk suntan dan suncreen, misalnya suncreen foundation, dll (Tranggono dan
Latifah, 2007)
Kosmetik umumnya mengandung bahan-bahan seperti lemak, minyak, ester lilin, minyak ester,
humektan, pewarna, dan lain-lain. Hal-hal yang harus dipertimbangkan dalam memilih bahan
baku kosmetika salah satunya adalah sangat baik dan aman untuk digunakan serta stabil terhadap
pengaruh oksidasi dan pengaruh luar lainnya (Mitsui, 1997). Penggunaan kosmetik yang tidak
selektif dapat menyebabkan timbulnya berbagai efek samping dari bahan yang digunakan dalam
kosmetik. Oleh karena itu dilakukan usaha untuk menanggulangi kemungkinan efek samping
kosmetik tersebut dengan berhati-hati dan selektif dalam memilih kosmetik yang akan digunakan.
Salah satu penyebab resiko efek samping dari kosmetik adalah zat warna yang digunakan
(Wasitaatmadja, 1997).
2.7 Kosmetik Dekoratif
Kosmetik dekoratif fungsi utamanya hanya untuk mempercantik dan memperindah diri. Pewarna
merupakan komponen utama dalam setiap formulasi kosmetik dekoratif. Tujuan kosmetik
4. dekoratif yaitu untuk memperbaiki penampilan, memberikan rona, meratakan warna kulit,
menyembunyikan ketidaksempurnaan, dan fungsi protektif. Tipe formulasi kosmetik dekoratif
berupa suspensi, cair, dan anhydrous. (Barel, et al, 2001).
Persyaratan untuk kosmetik dekoratif antara lain adalah warna yang menarik, bau yang harum
dan menyenangkan, tidak lengket, tidak menyebabkan kulit tampak berkilau, dan tidak merusak
atau mengganggu kulit, bibir, kuku, dan adeneksa lainnya.
Kosmetik dekoratif dapat dibagi dalam dua golongan besar, yaitu:
1. Kosmetik dekoratif yang hanya menimbulkan efek pada permukaan dan pemakaiannya
sebentar, misalnya bedak, lipstik, perona pipi, eye shadow, dan lain-lain.
2. Kosmetik dekoratif yang efeknya mendalam dan biasanya dalam waktu lama batu luntur,
misalnya kosmetik pemutih kulit, cat rambut, pengeriting rambut, dan preparat penghilang
rambut (Tranggono dan Latifah, 2007)
Berdasarkan bagian tubuh yang dirias, kosmetik dekoratif dapat dibagi menjadi:
1. Kosmetik rias kulit (wajah)
2. Kosmetik rias bibir
3. Kosmetik rias rambut
4. Kosmetik rias mata
5. Kosmetik rias kuku (Wasitaatmadja, 1997).
5. Uji Tempel (Patch Test)
Uji tempel adalah uji iritasi dan kepekaan kulit yang dilakukan dengan cara mengoleskan sediaan
uji pada kulit normal panel manusia dengan maksud untuk mengetahui apakah sediaan tersebut
dapat menimbulkan iritasi pada kulit atau tidak.
Iritasi umumnya akan segera menimbulkan reaksi kulit sesaat setelah pelekatan pada kulit, iritasi
demikian disebut iritasi primer. Tetapi jika iritasi tersebut timbul beberapa jam setelah
pelekatannya pada kulit, iritasi ini disebut iritasi sekunder. Tanda-tanda yang ditimbulkan reaksi
kulit tersebut umumnya sama, yaitu akan tampak sebagai kulit kemerahan, gatal-gatal, atau
bengkak.
Lokasi uji lekatan adalah bagian kulit panel yang dijadikan daerah lokasi untuk uji tempel.
Biasanya yang paling tepat dijadikan daerah lokasi uji tempel adalah bagian punggung, lengan
tangan, dan bagian kulit di belakang telinga (Ditjen POM, 1985).
Uji Kesukaan (Hedonic Test)
Uji Kesukaan (Hedonic Test) adalah pengujian terhadap kesan subyektif yang sifatnya suka atau
tidak suka terhadap suatu produk. Pelaksanaan uji ini memerlukan dua pihak yang bekerja
sama, yaitu panel dan pelaksana. Panel adalah seseorang atau sekelompok orang yang
melakukan uji melalui proses penginderaan. Orangnya disebut panelis. Panel terbagi dua, yaitu
panel terlatih dan tidak terlatih. Jumlah panel uji kesukaan makin besar semakin baik, sebaiknya
jumlah itu melebihi 20 orang. Jumlah lebih besar tentu akan menghasilkan kesimpulan yang
dapat diandalkan (Soekarto, 1981).
Menurut peraturan menteri kesehatan RI No. 220/ Menkes/ Per/XI/76, tanggal 6 September
1976 menyatakan bahwa: “Kosmetik adalah bahan atau campuran bahan untuk digosokkan,
dilekatkan, dituangkan, dipercikkan atau disemprotkan pada, dimasukkan ke dalam,
dipergunakan pada badan atau bagian badan manusia dengan maksud untuk
membersihkan, memelihara, menambah daya tarik atau mengubah rupa dan tidak termasuk
golongan obat”.
Zaman dahulu kala manusia menggunakan kosmetik untuk mencantikkan mata. Untuk mata
kelihatan cantik, kening dan alis mata serta kawasan di sekitar mata di percantikkan dengan
memakai kosmetik tertentu. Pewarna, pencil warna cat mahupun ubat-ubatan telah
digunakan sebagai bahan kosmetik pada zaman dahulu.
Kaum Phoenicians (di Lebanon) pada suatu ketika dahulu mewarnakan kening dengan
pelekat hitam yang dibuat daripada gam Arab, musk, ebony (sejenis kayu hitam yang keras)
dan debu serangga hitam. Kaum wanita di China menggunakan pembayang mata yang
dibuat daripada kulit kayu peruvian manakala wanita Itali telah menitiskan perahan pokok
Belladonna ke dalam mata bertujuan untuk membesarkan anak mata
Sekarang, pelbagai bahan kosmetik termasuklah bahan-bahan kimia ini boleh
mendatangkan kemudaratan, kita harus berhati-hati menggunakan bahan-bahan ini kerana
mata amat sensitif dan boleh tercedera semasa kita memasang alis mata palsu,
menggunakan maskara atau kemasukan bahan-bahan kimia semasa mencantikkan kening
dan alis mata
Wanita dan kosmetika adalah 'sahabat sejati', keduanya saling melengkapi satu sama lain.
Kosmetika menjadi berguna karena adanya wanita, sementara wanita dapat menonjolkan
kelebihan wajah serta menutupi kekurangannya dengan kosmetika. Namun ternyata Anda
juga harus memperhatikan umur dari kosmetika Anda, karena kosmetika dapat kadaluwarsa
Zat yang digunakan sebagai pengawet pada kosmetika setelah jangka waktu tertentu akan
habis atau tidak mem-berikan manfaat lagi. Pada saat inilah kosmetika dikatakan
kadaluwarsa. Hi-langnya fungsi pengawet juga dapat menyebabkan banyak kuman berkem-
6. bang biak dan merusak kosmetika, se-hingga memberikan efek negatif untuk wajah. Kadang
kita merasa sayang mem-buang kosmetika yang belum habis, namun apabila kosmetika
yang kadaluar-sa tersebut tetap digunakan, dampaknya akan sangat merugikan untuk
wajah. Misalnya kulit menjadi alergi, gatal, merah, atau bengkak(4).
Kosmetika mata adalah bentuk sediaan kosmetik yang khusus di formulasikan pada daerah
mata hingga sekitaran mata. Dimana diharapkan ada indikasi khusus ditiap formulasi bentuk
kosmetika mata tersebut. Misalnya untuk efek pencerahan lingkaran gelap yang terjadi pada
area sekitar mata, pemberi kelembaban dan kesegaran pada mata, serta merias mata
hingga tampil garis mata yang lebih rapi dan cantik (1).
Kosmetika mata yang telah banyak dijumpai pada dunia pasar berupa krim dan salep mata,
kosmetika riasan seperti Eyeshadows, Mascara, Eyebrom make up, Eye liner, dan lain
sebagainya. Dan perlu diketahui terdapat spesialisasi bahan-bahan yang akan diformulasi
me3njadi kosmetika mata. Berikut akan diuraikan lebih jauh mengenai sediaan kosmetika
mata. Dan bagaimana ulasan dalam komposisi kosmetika mata tersebut
Kosmetika mata dikenal pula dengan istilah Make-Up mata sebagai istilah populer masa kini.
Sebenarnya Make-Up mata adalah satu dari sekian banyak kosmetika, dimana kosmetika
mata adalah kosmetika tertua dan sangat digemari. Terdapat banyak jenis kosmetika mata
yang digunakan meningkatkan penampilan mata. Sediaan kosmetika mata meliputi;
1.Eye shadow
Eye shadow dapat dibuat dalam bentuk krim, stick, larutan, serbuk, atau pressed cake (kue
kempa/padat) yang digunakan dengan puff atau kuas. Eye shadow digunakan dapat dalam
keadaan kering atau basah dan diformulasi menurut tipe yang diinginkan (1).
Pembayang mata digunakan untuk mewarnakan kelopak mata supaya mata kelihatan lebih
menyerlah dan menarik. Pembayang mata biasanya di sediakan dalam bentuk sediaan krim,
pensil, cecair dan bedak yang dipadatkan. Warna yang disediakan termasuklah warna biru ,
hijau, cokelat,merah, putih dan kuning. Kandungan pembayang mata terdiri daripada
lanolin, lilin lebah, ceresin, kalsium karbonat, minyak mineral, sorbitan oleat dan talkum.
Untuk pembayang mata jenis tanpa air, pewarna dicampurkan dengan agen pencerah
seperti titanium dioksid yang akan dicampur petrolatum. Terdapat juga pembayang mata
jenis bergemerlapan yang diperoleh melalui campuran aluminium tulen.
2.Mascara;
Mascara dapat dibuat sebagai cake, krim, atau larutan. Dalam bentuk cake, dapat
dipadatkan atau dibuat bulatan. Krim dapat digunakan dari tube dengan kuas atau dari
wadah yang berisi stick kecil panjang atau kuas. Serat-serat /fiber dapat ditambahkan pada
mascara untuk mempertahankan lamanya dan menebalkan olesan, jika diinginkan.
Tujuan maskara digunakan adalah untuk :
Mengelakkan alis mata daripada tertanggal akibat kering dengan merapikannya.
Menyebabkan alis mata lebih kuat dan merawat alis mata yang rosak.
Menyediakan alis mata untuk sapuan mascara supaya alis mata kelihatan lebat, lebih
panjang dan lentik.
3.Make-Up Eyebrow /make-up alis mata.
Sediaan ini dibuat dalam bentuk crayon, runcingan pensil, stick/tongkat, krim, cake padat .
4.Eyeliner
7. Eyeliner/celak dibuat dalam bentuk larutan, krim, atau kue padat. Dapat pula digunakan
dengan kuas basah atau pensil .
Celak digunakan untuk menonjolkan garis mata pada tepi kelopak mata atas dan bawah
serta mengubahkan penampilan garis mata agar mata yang kecil nampak lebih besar dan
mata yang besar nampak lebih kecil.
Tidak semua wanita boleh menggunakan celak mata. Ada juga wanita yang menunjukkan
alahan apabila memakai celak mata dan kosmetik lain. Jika ini terjadi, berhentilah
menggunakan celak atau produk kosmetik mata lain yang ditunjukkan dengan kulit menjadi
merah, gatal-gatal atau berbintil selepas kosmetik tersebut dipakai. Kosmetik mata
terutamanya celak harus dibersihkan dengan berhati-hati kerana alis mata mudah menjadi
radang atau gatal-gatal.
5.Bulu mata buatan
Dibuat dari rambut alami atau serat sintetik. Secara umum dianggap sebagai kosmetik tetapi
dihubungkan dengan tubuh, seperti wigs.
6.Cover-up make up.
Jenis make-up mata ini biasanya digunakan dibawah dan sekitaran mata. Dan dibuat dalam
bentuk krim, serbuk, cake, atau stick.
7.Make-up remover/penghilang make-up;
Sediaan untuk menghilangkan make-up mata berupa krim atau larutan. Diisi ke dalam botol
atau digunakan dengan kapas padat.
8.Krim mata atau stick mata
Krim mata biasanya berupa emulsi air dalam minyak, sedang stick mata berupa basis wax
yang berisi pelicin dan emollient/pelembab. Penghilang make-up mata dan krim mata
secara tekhnik tidak dianggap make-up, tetapi karena penggunaannya berada sekitaran
mata, dia lebih akurat dipandang sebagai kosmetik mata.
Juga dikenal Krim alis mata, digunakan untuk melembut dan menyinarkan alis mata. Krim
tersebut mengandungi lanolin, minyak tengkawang, parafin, setil alcohol dan minyak kernel
pic. Bahan-bahan yang digunakan mungkin boleh menyebabkan alahan kepada sesetengah
pengguna.
Make up mata tersedia dalam beragam bentuk. Mascara yang original dibatasi untuk hitam,
biru-hijau, coklat, dan modifikasinya. Kini, make up mata dijual dalam beragam bentuk,
meliputi putih, biru-hijau, ungu, beige, coklat, dan kombinasi warna-warna tersebut.
Faktanya untuk semua kosmetik, hanya bahan murni, aman, non toksik dan non iritan yang
digunakan dalam formulasi dan dipabrikasi sebagai produk mata., terutama karena
sensitifnya area mata tempat digunakannya kosmetika mata. Ketidakbahayaan masing-
masing bahan harus diuji dan produk akhir harus juga diuji untuk menentukan apakah
produk tersebut tidak berbahaya ketika digunakan secara langsung, atau terhadap si
pemakai.
Langkah-langkah keselamatan penggunaan kosmetik mata, yakni;
Berhenti dengan segera menggunakan barangan tersebut sekiranya berlaku radang. Jumpa
doktor untuk mendapatkan rawatan lanjut.
Ketahuilah bahawa tangan anda mungkin penuh dengan pelbagai jenis bacteria. Jika
tersentuh pada mata boleh menyebabkan jangkitan. Oleh itu, bersihkan tangan anda
sebelum menggunakan mekap mata.
Pastikan alat-alat mekap mata bersih sebelum digunakan.
8. Jangan biarkan barangan mekap mata kotor dan berdebu. Bersihkan selalu.
Jangan gunakan bekas barangan mekap mata yang lama. Sekiranya barangan tersebut tidak
digunakan dalam jangka masa beberapa bulan, maka perlu dibuang dan digunakan yang
baru.
Jangan simpan barangan mekap mata ditempat suhu melebihi 85 f.
Jangan guna mekap mata ketika anda mengidap jangkitan mata atau radang sekitar mata.
Anda boleh gunakannnya setelah sembuh daripada jangkitan tersebut.
Anda harus berhati-hati menggunakan mekap mata sekiranya anda sering mengalami
alahan. Kalau boleh minta nasihat doktor terlebih dahulu.
Pigmentasi untuk make-up mata;
Formulator make up mata telah sangat familiar dengan bahan pewarna (1960) yang biasa
dipakai pada kosmetik, obat, dan makanan. Berikut warna-warna beserta zat pewarna yang
umumnya digunakan pada make up mata;
Hitam : Karbon hitam dan besi oksida hitam (Fe3O4)
Biru : Ultramarine blue atau Prussian blue
Hijau : Kromium oksida
Coklat : Besi oksida, bentuk sienna.
Kuning : Besi oksida, bentuk ochre
Merah : Carmine N.F (aluminium pada pigmen cochineal)
Biasanya, untuk memperoleh bentuk warna yang halus dan lebih terang, titanium dioksida
atau zink oksida biasa digunakan.
Bahan-bahan dasar kosmetika mata;
Petrolatum
Petrolatum putih, serat pendek, titik lebur 43°C. Direkomendasikan. Yang mana memilki
sifat fisika dan stabilitas yang dinilai baik pada produk. Petrolatum dengan kualitas yang baik
tidak memberikan bau.
Lanolin
Lanolin anhidrosa untuk tingkatan kosmetik, memilki titik lebur 38-40°C. Yang digunakan
pada produk eye shadow dan mascara untuk melicinkan dan meningkatkan kualitas.
Ceresin
Ceresin, campuran mikrokristal hidrokarbon pada komposisi kompleks yang tersedia dalam
beragam tingkatan/jenis, dengan titik lebur dengan range yang luas; untuk produk
mata,jenis dengan titik lebur 68°C yang direkomendasikan. Digunakan oleh formulator
untuk membuat sediaan kaku tanpa membuatnya terlalu rapuh atau terlalu keras.
Carnauba
Wax ini tersedian dalam beberapa jenis, yang mana carnauba kuning dengan titik lebur
35°C, yang dimurnikan dan diputihkan yang direkomendasikan. Terutama yang memilki titik
lebur yang tinggi. Carnauba akan membentuk film/ lapisan tidak tembus air, dan
menghilangkannya dengan aksi pelarutan sabun terhadap air. Ini merupakan kualitas yang
penting dalam formulasi mascara. terakhir, wax carnauba memberikan kecerahan lebih
pada penggunaan dalam keadaan kering.
Beeswax
Beeswax merupakan bentuk wax untuk sediaan mata, beeswax putih yang melebur pada
64°C yang direkomendasikan. Besswax memberikan kekakuan pada sediaan bila ia
9. digunakan, tanpa mengeraskan sediaan tersebut. Serta ketika dibutuhkan penggunaan
sebagai pemberi fleksibilitas dan pembentuk lapisan/plasticity. Pada produk yang di cetak,
seperti cake maskara, kombinasi dari wax harus seimbang, sehingga cake yang dicetak tidak
retak.
Asam stearat
Asam stearat dengan titik lebur 55°C yang direkomendasikan, yang mana asam stearat jenis
ini mampu tersaponifikasi dengan mudah dan bersifat netral, sehingga membentuk sabun
yang stabil yang dapat dibuat dengan bahan-bahan hidrofilik dan lipofilik. Yang secara luas
digunakan adalah triethanolamine stearat, walaupun pada perkembangan selanjutnya
pengemulsi non ionik telah menggantikan asam sterat .
Isopropyl miristat
Yakni berupa Ester asam lemak sintetik; bahan ini jernih, berupa larutan, bebas dari bau
yang tidak sedap. Diketahui telah digunakan dalam berbagai macam bentuk kosmetika mata
seperti eye shadow.
Propilen glikol
Merupakan humectant yang sempurna, dimana propilenglikol ini digunakan pada produk
eyeshadow, tidak lengket dan memilki sifat pelicin yang baik.
Gum tragakan
Merupakan eksudat dari Astragalus gummifer, gum tragakan merupakan bahan penebal
(thickening agent) yang digunakan untuk memberikan viskositas yang baik. Dalam bentuk
serbuk, sebelum digunakan dibasahkan terlebih dahulu dengan alkohol atau propilene glikol
dan kemudian penambahan air secara perlahan-lahan dengan pengadukan konstan, hingga
tepat terdispersi merata.
Methyl cellulosa
Methyl selulosa merupakan gum sintetik, yang didispersikan ke dalam air dengan fungsi
yang sama dengan gum tragakan. Karena metil selulosa merupakan jenis sintetik, maka
viskositasnya dapat dikontrol, karena sifatnya ini sehingga amat populer digunakan sebagai
bahan pengemulsi, pengikat, dan penebal.
Pengawet
Walaupun tidak semua formula perlu ada penambahan pengawet, tapi pengawet telah
ditambahkan pada banyak produk kosmetika mata. Pilihan pengawet untuk produk mata
secara umum berupa alkyl p-hydroxybenzoates.
Pemberi efek berkilau
Ini sering ditambahkan untuk memperoleh penampakan yang berkilau dan bercahaya.
Umumnya, bahan-bahan yang digunakan berupa serbuk metallik, seperti serbuk aluminium
dan bronze, yang mana untuk memberikan efek “perak atau keemasan“. Tentunya masih
banyak bahan pengkilau lain yang biasanya digunakan seperti serbuk mutiara (kalsium
karbonat), Mica, dan bismuth oxychloride.
Parfum
Banyak pengharum yang tidak diperlukan untuk penggunaan pada area sekitaran mata,
meliputi bau jenis aldehid. Tapi pengharum bentuk floral (tumbuh-tumbuhan) biasanya
dipakai pada formulasi eye shadow tipe emulsi.
Jika Anda tipe wanita yang suka mengoleksi berbagai kosmetika yang belum habis lebih dari
1-2 tahun, produk tersebut masih boleh dipakai asal tak terjadi perubahan drastis. Tetapi,
jika terjadi perubahan drastis, lebih baik Anda segera membuangnya. Perubahan yang
dimaksud misalnya berubah warna; berubah bentuk menjadi pecah-pecah, menggumpal,
mencair, atau membentuk butiran; serta berbau tidak enak (4).
10. Hal ini adalah salah satu indikasi bahwa produk tersebut sudah kadaluarsa dan sudah tak
boleh dipakai lagi.
Jika perubahannya warnanya tidak ekstrem, misalnya dari warna krem menjadi cokelat
muda atau dari putih menjadi sedikit kuning, masih tak apa-apa dipakai, selama tanggal
kadaluarsanya di-perhatikan. Perubahan itu diakibatkan kosmetika teroksidasi udara, karena
kurang rapat menutup kemasan atau cara menyimpannya kurang baik. Kosmetik sebaiknya
jangan terkena sinar matahari langsung atau suhu panas. Secara umum, masa kedaluwarsa
kosmetika dapat dilihat dari tabel berikut (4):
Jenis Kosmetika
Masa Kadaluarsa
Lipstik, Lip gloss, Lip liner 2-3 tahun
Alas bedak / foundation 1 thn jika water based
1,5 thn jika oil based
Bedak 1-2 thn
Blush On 4-6 bln
Maskara 3-6 bln
Eye shadow 3-6 bln
Concealer 1 thn
Krim atau gel pembersih 1 thn
Cat kuku 3 thn
NB: Adapun data di atas saya lampirkan sehubungan dengan terdapatnya beberapa
kosmetika mata di dalamnya.
DAFTAR PUSTAKA
Balsam,M.S, et al,.1972., “Cosmetics science and technology”., Wiley Interscience; New-
York.