SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  8
Télécharger pour lire hors ligne
HAKIKAT HUKUMAN DAN GANJARAN DALAM ISLAM
Siti Nurmawaddah Hasibuan, Teuku Hidayat
Institut Agama Islam Negeri Lhokseumawe
Jl. Medan B. Aceh, Alue awe, Kec. Muara Dua
Email : nurmawaddahsiti2@gmail.com , teukuhidayathidayat54@gmail.com
Abstrak
Hukuman dan pahala dalam Islam telah dijelaskan dan ditentukan menurut perbuatan. Relevansi
ganjaran dan hukuman harus dilihat terhadap kodrat atau kodrat manusia melalui pengaruhnya
atau keamanan individu dan pilihan-pilihan yang diambil. Jadi ini akan merujuk pada pengujian
kekuatan motivasi. Sebagaimana dijelaskan dalam Al-Qur’an “Barang siapa mengerjakan
kebaikan seberat dzarrah, pasti dia akan melihat (balasannya), dan barang siapa mengerjakan
kejelekan seberat dzarrah, pasti dia akan melihat pahalanya.” (Q.S. al-Zalzalah: 7- 8). Tujuan
pemidanaan yang telah ditentukan oleh sanksi punitif adalah untuk mencegah orang melakukan
kejahatan dan mencegah orang yang melakukan kejahatan mengulanginya. Secara umum artikel
ini mengkaji sejarah, secara khusus kajian ini menjawab tiga pertanyaan 1). Esensi hukuman dan
pahala dalam Islam, 2). Macam-macam hukuman dan ganjaran dalam Islam, 3). Ayat-ayat Alquran
yang berkaitan dengan hakikat hukuman dan pahala dalam Islam. Berdasarkan ketiga rumusan
tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengkaji hakikat hukuman dan pahala dalam Islam.
Kata kunci : punishment, reward, relevansi,
PENDAHULUAN
Hakikatnya dalam terminologi tasawuf, adalah tahapan ketika seorang musafir mencapai
rahasia Kebenaran. Haqiqah berasal dari akar kata haqq, yang secara harfiah berarti: benar, asli,
otentik, nyata. Hukuman adalah suatu perbuatan dimana seseorang sadar dan dengan sengaja
menimpakan kesengsaraan kepada orang lain dengan tujuan untuk memperbaiki atau melindungi
dirinya dari kelemahan jasmani dan rohani, sehingga terhindar dari segala macam pelanggaran.
Hadiah dan hukuman adalah alat pendidikan. Penghargaan sebagai salah satu alat pendidikan yang
diberikan kepada siswa sebagai imbalan atas prestasi yang dicapainya. Reward dan punishment
memiliki prinsip yang bertentangan, jika reward diberikan atas perbuatan baik atau hal yang telah
dilakukan oleh siswa, maka diberikan punishment atas perbuatan buruk atau buruk yang telah
dilakukan. Hal ini dilakukan untuk memperbaiki perilaku, tindakan dan pikiran siswa.
Hukuman dan pahala dalam Islam telah dijelaskan dan ditentukan menurut perbuatan.
Relevansi ganjaran dan hukuman harus dilihat terhadap kodrat atau kodrat manusia melalui
pengaruhnya atau keamanan individu dan pilihan-pilihan yang diambil. Jadi ini akan merujuk pada
pengujian kekuatan motivasi. Sebagaimana dijelaskan dalam Al-Qur’an “Barang siapa
mengerjakan kebaikan seberat dzarrah, pasti dia akan melihat (balasannya), dan barang siapa
mengerjakan kejelekan seberat dzarrah, pasti dia akan melihat pahalanya.” (Q.S. al-Zalzalah: 7-
8). Tujuan pemidanaan yang telah ditentukan oleh sanksi punitif adalah untuk mencegah orang
melakukan kejahatan dan mencegah orang yang melakukan kejahatan mengulanginya.
Manusia diperintahkan untuk memilih oleh Tuhan. Selama dia masih bisa memilih antara yang
baik dan yang buruk, selama itu pula dibutuhkan reward and punishment. Sedangkan mengenai
hukuman, al-Ghazali tidak setuju dengan pemberian hukuman langsung kepada santri, melainkan
dengan proses yang bertahap dan hati-hati. Fungsi punishment dan reward dalam pendidikan
adalah agar siswa dapat melaksanakan kewajibannya dalam belajar dengan baik, reward juga
merupakan motivasi yang dapat diberikan kepada siswa sebagai pemicu semangat belajar siswa,
sedangkan punishment diberikan kepada siswa agar mereka menjadi ancaman bagi mereka.
mereka takut membuat kesalahan. Penulis berharap pembaca dapat menerapkan cara-cara
pemberian punishment dan reward yang sesuai dengan perbuatan yang dilakukan baik di
lingkungan pendidikan maupun di lingkungan keluarga. Dengan ini penulis menjelaskan
pengertian hukuman dan pahala dalam Islam serta macam-macam hukuman dan pahala yang dapat
diberikan kepada seseorang.
METODE PENELITIAN
Secara umum artikel ini mengkaji sejarah, secara khusus kajian ini menjawab tiga pertanyaan
1). Esensi hukuman dan pahala dalam Islam, 2). Macam-macam hukuman dan ganjaran dalam
Islam, 3). Ayat-ayat Alquran yang berkaitan dengan hakikat hukuman dan pahala dalam Islam.
Berdasarkan ketiga rumusan tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengkaji hakikat hukuman
dan pahala dalam Islam. Penelitian ini menggunakan pendekatan sejarah. Sebagai studi
kepustakaan, penelitian ini menggunakan sumber-sumber tertulis yang berkaitan dengan topik
penelitian. Sumber tertulis ini diteliti dengan menggunakan metode analisis isi. Kemudian data
dianalisis, disajikan, dan kemudian ditarik kesimpulan.
PEMBAHASAN
A. Pengertian hakikat
Pengertian hakikat dalam Islam Secara harfiah, haqiqah berarti hakekat sesuatu, puncak atau
sumber (asal mula) sesuatu. Dalam dunia sufi, esensi adalah aspek lain dari syariat yang
bersifat eksoteris, yaitu aspek esoteris (batin). Secara terminologi, alam dapat diartikan sebagai
rahasia terdalam dari segala perbuatan, hakikat syariat dan akhir dari perjalanan yang ditempuh
oleh seorang sufi. Hakikat dari apa yang disebut sebagai kebenaran adalah makna terdalam
dari amalan dan petunjuk yang ada dalam syariat dan tarekat. Dapat disimpulkan bahwa
Realitas adalah kalimat atau ungkapan yang digunakan untuk menunjukkan arti yang
sebenarnya atau arti yang paling mendasar dari sesuatu seperti benda, keadaan atau pikiran.
Namun, ada beberapa yang merupakan ekspresi yang sering digunakan dalam kondisi tertentu.
, sehingga menjadi semacam konvensi yang sifatnya disebut sebagai hakekat menurut adat.
Ada dua arti kata intisari dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) yang termasuk dalam
kata benda (nomina), yaitu:
Intisari atau dasar , contohnya dia yang menanamkan hakikat ajaran Islam di hatiku
1. Kenyataan yang sebenarnya (sesungguhnya) contohnya pada hakikatnya mereka orang
baik-baik.
Hakikat berarti kebenaran atau kenyataan yang sebenarnya, seakar dengan kata al- Haqq,
“reality“, absolut adalah kebenaran esoteris yang merupakan batas-batas dari transendensi
dan teologis.
B. Pengertian hukuman
Secara etimologis, punishment berarti siksaan dan sebagainya, yang dijatuhkan kepada orang
yang melanggar hukum dan sebagainya. Dari sudut pandang ini, hukuman pada dasarnya adalah
perbuatan yang tidak menyenangkan yang dijatuhkan kepada seseorang sebagai akibat dari
kesalahan atau perbuatan buruk ('amal al-syai'ah) yang dilakukannya secara logis. Hukuman
adalah suatu perbuatan dimana seseorang sadar dan dengan sengaja menimpakan kesengsaraan
kepada orang lain dengan tujuan untuk memperbaiki atau melindungi dirinya dari kelemahan
jasmani dan rohani, sehingga terhindar dari segala macam pelanggaran. Proses Hukuman Dalam
hal ini, Al-Ghazali tidak sependapat dengan orang tua dan pendidik yang secara cepat dan serentak
menghukum anak yang berbuat salah dan melanggar aturan.
Nama lain dari al-'Uqubah adalah al-Jaza' atau hudud. Rahman Ritonga berpendapat bahwa
hukuman adalah suatu bentuk balasan bagi seseorang yang perbuatannya melanggar ketentuan
syara' yang telah ditetapkan oleh Allah dan Rasul-Nya untuk kemaslahatan umat manusia.
Tujuan pemidanaan dalam Islam adalah bahwa dalam hukum Islam merupakan realisasi dari
tujuan hukum Islam itu sendiri, yaitu sebagai pembalasan atas perbuatan jahat, pencegahan pada
umumnya dan pencegahan pada khususnya serta melindungi hak-hak korban. Sedangkan fungsi
pelaksanaan pemidanaan adalah sebagai sarana pendidikan bagi seseorang sebagai pelanggar agar
tidak mengulangi kesalahannya lagi dan mencegahnya untuk melakukan pelanggaran.
Punishment diartikan sebagai hukuman atau sanksi. Punishment biasanya dilakukan ketika apa
yang menjadi target tertentu tidak tercapai, atau ada perilaku anak yang tidak sesuai dengan norma-
norma yang diyakini oleh sekolah tersebut. Jika reward merupakan bentuk reinforcement yang
positif, punishment sebagai bentuk reinforcement yang negatif, tetapi kalau diberikan secara tepat
dan bijak akan menjadi alat motivasi.
Tujuan dari metode ini adalah menimbulkan rasa tidak senang pada seseorang supaya mereka
jangan membuat sesuatu yang jahat. Jadi, hukuman yang dilakukan mesti bersifat pedagogis, yaitu
untuk memperbaiki dan mendidik kearah yang lebih baik. Dapat diambil kesimpulan bahwa
hukuman adalah sesuatu yang tidak menyenangkan yang didapatkan oleh peserta didik atas
perbuatan yang tidak baik agar peserta didik tidak mengulangi perbuatan yang tidak baik itu lagi.
Dengan indikator:
a. suatu imbalan yang tidak menyenangkan
b. di berikan karena suatu pelanggaran yang dilakukan oleh seseorang
c. untuk memberi efek jera terhap diri sendiri dan orang lain.
Macam-Macam Punishment Ada pendapat yang membedakan hukuman itu menjadi dua macam,
yaitu:
1. Hukuman preventif, yaitu hukuman yang dilakukan agar tidak atau jangan terjadi
pelanggaran. Hukuman ini bermaksud untuk mencegah jangan sampai terjadi pelanggaran
sehingga hal itu dilakukannya sebelum pelanggaran itu dilakukan.
2. Hukuman represif, yaitu hukuman yang dilakukan oleh karena adanya pelanggaran, oleh
adanya dosa yang telah diperbuat. Jadi, hukuman ini dilakukan setelah setelah terjadi
pelanggaran atau kesalahan.
William Stern yang dikutip oleh Ngalim Purwanto dalam buku Ilmu Pendidikan Teoretis Dan
Praktis, membedakan tiga macam hukuman yang disesuaikan dengan tingkat perkembangan anak-
anakyang menerima hukuman itu.
1. Hukuman asosiatif, umumnya orang mengasosiasikan antara hukuman dan kejahatan atu
pelanggaran, antara penderitaan yang diakibatkan oleh hukuman dengan perbuatan
pelanggaran yang dilakukan.
2. Hukuman logis, hukuman ini dipergunakan terhadap anak-anak yang telah agak besar.
Dengan hukuman ini, anak mengerti bahwa hukuman itu dalah akibat yang logis dari
pekerjaan atau perbuatan yang tidak baik.
3. Hukuman normatif, adalah hukuman yangbermaksud memperbaiki moral anak-anak.
C. Pengetian ganjaran
Ganjaran secara etimologis berarti memberikan hadiah atau upah sebagai pembalasan jasa,
perbuatan baik, dan sebagainya, serta memberikan hukuman. Jadi, dengan demikian ganjaran
dapat digunakan untuk balasan yang baik, maupun yang buruk. Namun dalam uraian ini kata
ganjaran meriujuk pada makna yang pertama yaitu memberikan hadiah atau upah sebagai
pembalasan jasa, perbuatan baik, atau dalam bahasa Inggris disebut dengan reward. Dalam bahasa
Arab, reward (ganjaran) diistilahkan dengan tsawab. Kata ini banyak ditemukan dalam al-Quran,
khususnya ketika membicarakan tentang apa yang akan diterima oleh seseorang, baik di dunia
maupun di akhirat dari amal perbuatannya. Kata tsawab selalu diterjemahkan kepada balasan yang
baik diistilahkan dengan kata tsawab (‫)ثواب‬. Hakekat ganjaran atau hadiah dalam Islam Ganjaran
atau hadiah dalam bahasa Indonesia dapat diartikan dengan upah, pahala, balasan dan pemberian
penghargaan. Maka dalam hal ini ganjaran dalam pendidikan adalah memberikan hadiah atau
penghargaan kepada peserta didik terhadap prestasi-prestasi yang telah dicapainya. Terma ini
sebagai lawan kata dari ’iqab (‫)عقاب‬ yang berarti siksaan sebagaimana pada ayat berikut ini:
“Di sana pertolongan itu hanya dari Allah Yang Hak. Dia adalah sebaik-baik Pemberi pahala
dan sebaik-baik Pemberi siksa.” (Q.S. Al-Kahfi:44), Karena itu Allah memberikan kepada mereka
pahala di dunia dan pahala yang baik di akhirat. Dan Allah menyukai orang-orang yang berbuat
kebaikan.(Q.S. Ali Imran: 148).
“Barangsiapa yang menghendaki pahala di dunia saja (maka ia merugi), karena di sisi Allah
ada pahala dunia dan akhirat. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Melihat”.(Q.S. al-Nisa’:
134).
Kata tasawab banyak ditemukan dalam Al-Qur’an, khususnya ketika kitab suci ini berbicara
tentang apa yang akan diterima oleh seseorang baik di dunia maupun di akhirat dari amal
perbuatannya.1 Sebagaimana salah satu diantaranya dapat dilihat dalam firman Allah Swt:
“sesuatu yang bernyawa tidak akan mati melainkan dengan izin Allah, sebagi ketetapan yang
telah ditentukan waktunya. Barangsiapa menghendaki pahala dunia, niscaya kami berikan
kepadanya pahala dunia itu, dan barangsiapa menhendaki pahala akhirat, kami berikan (pula)
kepadanya pahala akhirat,.Dan kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang
bersyukur.”(QS. Ali Imran : 145)
Menurut Ngalim Purwanto, bahwa ganjaran ialah sebagai alat untuk mendidik anak-anak supaya
anak dapat merasa senang karena perbuatan atau pekerjaanya mendapat penghargaan. Umumnya,
anak mengetahui bahwa pekerjaan atau perbuatannya yang menyebabkan ia mendapat ganjaran itu
baik.
Adapun tujuan ganjaran ialah berperan besar bagi pembentukan tingkah laku yang diharapkan:
1. Memperkuat motivasi untuk memacu diri agar mencapai prestasi.
2. Memberikan tanda bagi seseorang yang memiliki kemampuan lebih.
3. Bersifat Universal.
Kadarisman (2012:1) penghargaan adalah apa yang diterima sebagai balasan dari pekerjaan yang
dilakukannya. Yang mana setiap pengerjaan yang kita lakukan akanmembuahkan hasil. Seperti hal
nya ketika kita menolong seseorang maka kita akan merasakan ketenangan yang indah.
Berikut adalah beberapa macam ganjaran yang dapat diaplikasikan dalam pembelajaran:
1. Pujian yang indah, diberikan agar anak lebih bersemangat dalam belajar.
2. Imbalan materi/hadiah, karena tidak sedikit anak-anak yang termotivasi dengan pemberian
hadiah.
3. Do’a, misalnya “semoga AllahSwt. Menambah kebaikan padamu”
4. Tanda penghargaan, hal ini sekaligus menjadikan kenang- kenangan bagi murid atas
prestasi yang diperolehnya.
5. Papan prestasi, yang ditempatkan di lokasi strategis pada lingkungan sekolah merupakan
salah satu hal yang bermanfaat.
6. Berpesan pada yang bersangkutan, penghargaan model ini bias dilakukan dengan cara
seorang guru member pesan kepada siswa- siswanya dan guru-guru yang lain mengenai
seorang siswa yang berprestasi baik.
Kelebihan Dan Kekurangan Reward Sebagaimana pendekatan-pendekatan lainnya,
pendekatan ganjaran juga tidak bias terlepas dari kelebihan dan kekurangan. Untuk lebih
jelasnya, akan dikemukana sebagai berikut:
1. kelebihan
a. Memberikan pengaruh yang cukup besar terhadap seseorang dalam melakukan
perbuatan positif dan bersifat progresif
b. dapat menjadi pendorong bagi orang lain untuk mengikuti perbuatan yang kita
lakukan
2. kekurangan
a. dapat menimbulkan dampak negatif apabila ganjaran di berikan berlebihan
sehingga mungkin bisa mengakibatkan seseorang menjadi merasa bahwa dirinya
lebih baik dari pada orang lain.
b. Macam-macam ganjaran dalam islam
Di dalam Alquran, Allah Swt. memberikan ganjaran kepada hambanya dalam beberapa bentuk.
Yaitu ganjaran yang berbentuk benda atau materi dan ganjaran yang bukan berbentuk benda atau
immateri. Ganjaran dalam bentuk pertama yaitu berbentuk materi berupa 1.makanan, sebagimana
firman Allah berikut ini:
1. Mereka menanyakan kepadamu
"Apakah yang dihalalkan bagi mereka?" Katakanlah: "Dihalalkan bagimu yang baik-baik
dan (buruan yang ditangkap) oleh binatang buas yang telah kamu ajar dengan melatihnya
untuk berburu, kamu mengajarnya menurut apa yang telah diajarkan Allah kepadamu,
Maka makanlah dari apa yang ditangkapnya untukmu, dan sebutlah nama Allah atas
binatang buas itu (waktu melepasnya). Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya
Allah amat cepat hisab-Nya".(Al-Maidah:4)
2. Berupa nikmat minum-minuman, sebagaimana ayat berikut ini:
“Diedarkan kepada mereka gelas yang berisi khamar dari sungai yang mengalir.
Warnanya) putih bersih, sedap rasanya bagi orang-orang yang minum al-Shaffat: 45-46).
3. Berupa buah-buahan, sebagaimana dijelaskan dalam ayat:
“Lalu dengan air itu, Kami tumbuhkan untuk kamu kebun-kebun kurma dan anggur; di
dalam kebun-kebun itu kamu peroleh buah-buahan yang banyak dan sebahagian dari buah-
buahan itu kamu makan(Al-Mu’minun: 19),
PENUTUP
Hukuman dan pahala dalam Islam telah dijelaskan dan ditentukan menurut perbuatan.
Relevansi ganjaran dan hukuman harus dilihat terhadap kodrat atau kodrat manusia melalui
pengaruhnya atau keamanan individu dan pilihan-pilihan yang diambil. Jadi ini akan merujuk pada
pengujian kekuatan motivasi. Sebagaimana dijelaskan dalam Al-Qur’an “Barang siapa
mengerjakan kebaikan seberat dzarrah, pasti dia akan melihat (balasannya), dan barang siapa
mengerjakan kejelekan seberat dzarrah, pasti dia akan melihat pahalanya.” (Q.S. al-Zalzalah: 7-
8). Tujuan pemidanaan yang telah ditentukan oleh sanksi punitif adalah untuk mencegah orang
melakukan kejahatan dan mencegah orang yang melakukan kejahatan mengulanginya. Manusia
diperintahkan untuk memilih oleh Tuhan. Selama dia masih bisa memilih antara yang baik dan
yang buruk, selama itu pula dibutuhkan reward and punishment. Sedangkan mengenai hukuman,
al-Ghazali tidak setuju dengan pemberian hukuman langsung kepada santri, melainkan dengan
proses yang bertahap dan hati-hati. Fungsi punishment dan reward dalam pendidikan adalah agar
siswa dapat melaksanakan kewajibannya dalam belajar dengan baik, reward juga merupakan
motivasi yang dapat diberikan kepada siswa sebagai pemicu semangat belajar siswa, sedangkan
punishment diberikan kepada siswa agar mereka menjadi ancaman bagi mereka. mereka takut
membuat kesalahan. Penulis berharap pembaca dapat menerapkan cara-cara pemberian
punishment dan reward yang sesuai dengan perbuatan yang dilakukan baik di lingkungan
pendidikan maupun di lingkungan keluarga. Dengan ini penulis menjelaskan pengertian hukuman
dan pahala dalam Islam serta macam-macam hukuman dan pahala yang dapat diberikan kepada
seseorang.
DAFTAR PUSTAKA
Amir, Abdul al-Aziz, At-ta’zir Fi asy Syariah Al-Islamiyah, Dar al-Fikr al-Arabi, 1976.
Abdullah, Abdurrahman Saleh, Teori-teori Pendidikan Berdasarkan Al-Qur’an, Jakarta :
Rineka Cipta, 1990.
Al-Rasyidin, Falsafah Pendidikan Islam, Bandung : Cita Pustaka, 2008.
Daulay, Haidar Putra, Mendidik Mencerdaskan Bangsa, Bandung : Cita Pustaka, 2009.
Marimba, Ahmad, Pengantar Filsafat Pendidikan Islam, Bandung : Al-Ma’arif, 1989.
Ramayulis dkk, Filsafat Pendidikan Islam (Telaah sistem pendidikan dan pemikiran para
tokohnya, Jakarta : Kalam Mulia, 2009.
Syafaruddin dkk, Ilmu Pendidikan Islam (melejitkan Potensi Budaya Umat), Jakarta : Hijri
Pustaka Utama, 2009.
Zainuddin, Seluk Beluk Pendidikan Al-Ghazali, Jakarta : Bumi Aksara, 1991.

Contenu connexe

Similaire à HAKIKAT HUKUMAN DAN GANJARAN DALAM ISLAM.pdf

resume 7 hakikat ganjaran dan hukuman dalam falsafah pendidikan Islam.docx
resume 7 hakikat ganjaran dan hukuman dalam falsafah pendidikan Islam.docxresume 7 hakikat ganjaran dan hukuman dalam falsafah pendidikan Islam.docx
resume 7 hakikat ganjaran dan hukuman dalam falsafah pendidikan Islam.docxIkram ishadila (202127050)
 
Kaidah /keyakinan agama terhadap manusia
Kaidah /keyakinan agama terhadap manusiaKaidah /keyakinan agama terhadap manusia
Kaidah /keyakinan agama terhadap manusiapjj_kemenkes
 
Keperawatan agama modul 3 kb1
Keperawatan agama modul 3 kb1Keperawatan agama modul 3 kb1
Keperawatan agama modul 3 kb1Anton Saja
 
Perkembangan moral dan spiritual peserta didik
Perkembangan moral dan spiritual peserta didikPerkembangan moral dan spiritual peserta didik
Perkembangan moral dan spiritual peserta didikbilqis123
 
PERSENTASE KELOMPOK A (MORAL).pptx
PERSENTASE KELOMPOK A (MORAL).pptxPERSENTASE KELOMPOK A (MORAL).pptx
PERSENTASE KELOMPOK A (MORAL).pptxliaacha
 
ETIKA KOMUNIKASI DALAM PERSPEKTIF ISLAM.docx
ETIKA KOMUNIKASI DALAM PERSPEKTIF ISLAM.docxETIKA KOMUNIKASI DALAM PERSPEKTIF ISLAM.docx
ETIKA KOMUNIKASI DALAM PERSPEKTIF ISLAM.docxRIFATSALIMUDDIN
 
Pembelajaran Tingkahlaku Modifikasi
Pembelajaran Tingkahlaku ModifikasiPembelajaran Tingkahlaku Modifikasi
Pembelajaran Tingkahlaku Modifikasinix81_kunie
 
Makalah Akhlakul Karimah
Makalah Akhlakul KarimahMakalah Akhlakul Karimah
Makalah Akhlakul KarimahYusuf Prasetyo
 
Bentuk dan Strategi "Perubahan PERILAKU" - Training "CHARACTER BUILDING"
Bentuk dan Strategi  "Perubahan PERILAKU" - Training "CHARACTER BUILDING"Bentuk dan Strategi  "Perubahan PERILAKU" - Training "CHARACTER BUILDING"
Bentuk dan Strategi "Perubahan PERILAKU" - Training "CHARACTER BUILDING"Kanaidi ken
 
Filsafat pendidikan islam
Filsafat pendidikan islamFilsafat pendidikan islam
Filsafat pendidikan islamIdrus Abidin
 
Keutamaan akhlak dan ilmu
Keutamaan akhlak dan ilmuKeutamaan akhlak dan ilmu
Keutamaan akhlak dan ilmuRatnaSafitri3
 
PPT DIVAN HAIZUL ULUM 2 Ipi.pptx
PPT DIVAN HAIZUL ULUM 2 Ipi.pptxPPT DIVAN HAIZUL ULUM 2 Ipi.pptx
PPT DIVAN HAIZUL ULUM 2 Ipi.pptxBhocahNajma
 
pengertian dan macam-macam alat pendidikan
pengertian dan macam-macam alat pendidikanpengertian dan macam-macam alat pendidikan
pengertian dan macam-macam alat pendidikaniwan Alit
 

Similaire à HAKIKAT HUKUMAN DAN GANJARAN DALAM ISLAM.pdf (20)

resume 7 hakikat ganjaran dan hukuman dalam falsafah pendidikan Islam.docx
resume 7 hakikat ganjaran dan hukuman dalam falsafah pendidikan Islam.docxresume 7 hakikat ganjaran dan hukuman dalam falsafah pendidikan Islam.docx
resume 7 hakikat ganjaran dan hukuman dalam falsafah pendidikan Islam.docx
 
Teori belajar
Teori belajarTeori belajar
Teori belajar
 
Kaidah /keyakinan agama terhadap manusia
Kaidah /keyakinan agama terhadap manusiaKaidah /keyakinan agama terhadap manusia
Kaidah /keyakinan agama terhadap manusia
 
Keperawatan agama modul 3 kb1
Keperawatan agama modul 3 kb1Keperawatan agama modul 3 kb1
Keperawatan agama modul 3 kb1
 
Perkembangan moral dan spiritual peserta didik
Perkembangan moral dan spiritual peserta didikPerkembangan moral dan spiritual peserta didik
Perkembangan moral dan spiritual peserta didik
 
Moral
MoralMoral
Moral
 
PERSENTASE KELOMPOK A (MORAL).pptx
PERSENTASE KELOMPOK A (MORAL).pptxPERSENTASE KELOMPOK A (MORAL).pptx
PERSENTASE KELOMPOK A (MORAL).pptx
 
ETIKA KOMUNIKASI DALAM PERSPEKTIF ISLAM.docx
ETIKA KOMUNIKASI DALAM PERSPEKTIF ISLAM.docxETIKA KOMUNIKASI DALAM PERSPEKTIF ISLAM.docx
ETIKA KOMUNIKASI DALAM PERSPEKTIF ISLAM.docx
 
Teori-teori Belajar
Teori-teori BelajarTeori-teori Belajar
Teori-teori Belajar
 
Pembelajaran Tingkahlaku Modifikasi
Pembelajaran Tingkahlaku ModifikasiPembelajaran Tingkahlaku Modifikasi
Pembelajaran Tingkahlaku Modifikasi
 
Makalah Akhlakul Karimah
Makalah Akhlakul KarimahMakalah Akhlakul Karimah
Makalah Akhlakul Karimah
 
Bentuk dan Strategi "Perubahan PERILAKU" - Training "CHARACTER BUILDING"
Bentuk dan Strategi  "Perubahan PERILAKU" - Training "CHARACTER BUILDING"Bentuk dan Strategi  "Perubahan PERILAKU" - Training "CHARACTER BUILDING"
Bentuk dan Strategi "Perubahan PERILAKU" - Training "CHARACTER BUILDING"
 
Filsafat pendidikan islam
Filsafat pendidikan islamFilsafat pendidikan islam
Filsafat pendidikan islam
 
Keutamaan akhlak dan ilmu
Keutamaan akhlak dan ilmuKeutamaan akhlak dan ilmu
Keutamaan akhlak dan ilmu
 
Bab 1.konsep ilmu
Bab 1.konsep ilmuBab 1.konsep ilmu
Bab 1.konsep ilmu
 
Prinsip moral agama katolik 1 lia
Prinsip moral agama katolik 1 liaPrinsip moral agama katolik 1 lia
Prinsip moral agama katolik 1 lia
 
Perilaku
PerilakuPerilaku
Perilaku
 
PPT DIVAN HAIZUL ULUM 2 Ipi.pptx
PPT DIVAN HAIZUL ULUM 2 Ipi.pptxPPT DIVAN HAIZUL ULUM 2 Ipi.pptx
PPT DIVAN HAIZUL ULUM 2 Ipi.pptx
 
pengertian dan macam-macam alat pendidikan
pengertian dan macam-macam alat pendidikanpengertian dan macam-macam alat pendidikan
pengertian dan macam-macam alat pendidikan
 
Topik 6 ( tugas 4 )
Topik 6 ( tugas 4 )Topik 6 ( tugas 4 )
Topik 6 ( tugas 4 )
 

Dernier

Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptNabilahKhairunnisa6
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxrofikpriyanto2
 
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdfWahyudinST
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxg66527130
 
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaAbdiera
 
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxMTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxssuser0239c1
 
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfPPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfNatasyaA11
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfrpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfGugunGunawan93
 
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptAcemediadotkoM1
 
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPCMBANDUNGANKabSemar
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfcicovendra
 
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfandriasyulianto57
 

Dernier (20)

Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
 
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
 
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxMTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
 
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfPPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfrpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
 
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
 
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
 
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
 

HAKIKAT HUKUMAN DAN GANJARAN DALAM ISLAM.pdf

  • 1. HAKIKAT HUKUMAN DAN GANJARAN DALAM ISLAM Siti Nurmawaddah Hasibuan, Teuku Hidayat Institut Agama Islam Negeri Lhokseumawe Jl. Medan B. Aceh, Alue awe, Kec. Muara Dua Email : nurmawaddahsiti2@gmail.com , teukuhidayathidayat54@gmail.com Abstrak Hukuman dan pahala dalam Islam telah dijelaskan dan ditentukan menurut perbuatan. Relevansi ganjaran dan hukuman harus dilihat terhadap kodrat atau kodrat manusia melalui pengaruhnya atau keamanan individu dan pilihan-pilihan yang diambil. Jadi ini akan merujuk pada pengujian kekuatan motivasi. Sebagaimana dijelaskan dalam Al-Qur’an “Barang siapa mengerjakan kebaikan seberat dzarrah, pasti dia akan melihat (balasannya), dan barang siapa mengerjakan kejelekan seberat dzarrah, pasti dia akan melihat pahalanya.” (Q.S. al-Zalzalah: 7- 8). Tujuan pemidanaan yang telah ditentukan oleh sanksi punitif adalah untuk mencegah orang melakukan kejahatan dan mencegah orang yang melakukan kejahatan mengulanginya. Secara umum artikel ini mengkaji sejarah, secara khusus kajian ini menjawab tiga pertanyaan 1). Esensi hukuman dan pahala dalam Islam, 2). Macam-macam hukuman dan ganjaran dalam Islam, 3). Ayat-ayat Alquran yang berkaitan dengan hakikat hukuman dan pahala dalam Islam. Berdasarkan ketiga rumusan tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengkaji hakikat hukuman dan pahala dalam Islam. Kata kunci : punishment, reward, relevansi, PENDAHULUAN Hakikatnya dalam terminologi tasawuf, adalah tahapan ketika seorang musafir mencapai rahasia Kebenaran. Haqiqah berasal dari akar kata haqq, yang secara harfiah berarti: benar, asli, otentik, nyata. Hukuman adalah suatu perbuatan dimana seseorang sadar dan dengan sengaja menimpakan kesengsaraan kepada orang lain dengan tujuan untuk memperbaiki atau melindungi dirinya dari kelemahan jasmani dan rohani, sehingga terhindar dari segala macam pelanggaran. Hadiah dan hukuman adalah alat pendidikan. Penghargaan sebagai salah satu alat pendidikan yang diberikan kepada siswa sebagai imbalan atas prestasi yang dicapainya. Reward dan punishment memiliki prinsip yang bertentangan, jika reward diberikan atas perbuatan baik atau hal yang telah dilakukan oleh siswa, maka diberikan punishment atas perbuatan buruk atau buruk yang telah dilakukan. Hal ini dilakukan untuk memperbaiki perilaku, tindakan dan pikiran siswa. Hukuman dan pahala dalam Islam telah dijelaskan dan ditentukan menurut perbuatan. Relevansi ganjaran dan hukuman harus dilihat terhadap kodrat atau kodrat manusia melalui pengaruhnya atau keamanan individu dan pilihan-pilihan yang diambil. Jadi ini akan merujuk pada pengujian kekuatan motivasi. Sebagaimana dijelaskan dalam Al-Qur’an “Barang siapa mengerjakan kebaikan seberat dzarrah, pasti dia akan melihat (balasannya), dan barang siapa
  • 2. mengerjakan kejelekan seberat dzarrah, pasti dia akan melihat pahalanya.” (Q.S. al-Zalzalah: 7- 8). Tujuan pemidanaan yang telah ditentukan oleh sanksi punitif adalah untuk mencegah orang melakukan kejahatan dan mencegah orang yang melakukan kejahatan mengulanginya. Manusia diperintahkan untuk memilih oleh Tuhan. Selama dia masih bisa memilih antara yang baik dan yang buruk, selama itu pula dibutuhkan reward and punishment. Sedangkan mengenai hukuman, al-Ghazali tidak setuju dengan pemberian hukuman langsung kepada santri, melainkan dengan proses yang bertahap dan hati-hati. Fungsi punishment dan reward dalam pendidikan adalah agar siswa dapat melaksanakan kewajibannya dalam belajar dengan baik, reward juga merupakan motivasi yang dapat diberikan kepada siswa sebagai pemicu semangat belajar siswa, sedangkan punishment diberikan kepada siswa agar mereka menjadi ancaman bagi mereka. mereka takut membuat kesalahan. Penulis berharap pembaca dapat menerapkan cara-cara pemberian punishment dan reward yang sesuai dengan perbuatan yang dilakukan baik di lingkungan pendidikan maupun di lingkungan keluarga. Dengan ini penulis menjelaskan pengertian hukuman dan pahala dalam Islam serta macam-macam hukuman dan pahala yang dapat diberikan kepada seseorang. METODE PENELITIAN Secara umum artikel ini mengkaji sejarah, secara khusus kajian ini menjawab tiga pertanyaan 1). Esensi hukuman dan pahala dalam Islam, 2). Macam-macam hukuman dan ganjaran dalam Islam, 3). Ayat-ayat Alquran yang berkaitan dengan hakikat hukuman dan pahala dalam Islam. Berdasarkan ketiga rumusan tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengkaji hakikat hukuman dan pahala dalam Islam. Penelitian ini menggunakan pendekatan sejarah. Sebagai studi kepustakaan, penelitian ini menggunakan sumber-sumber tertulis yang berkaitan dengan topik penelitian. Sumber tertulis ini diteliti dengan menggunakan metode analisis isi. Kemudian data dianalisis, disajikan, dan kemudian ditarik kesimpulan. PEMBAHASAN A. Pengertian hakikat Pengertian hakikat dalam Islam Secara harfiah, haqiqah berarti hakekat sesuatu, puncak atau sumber (asal mula) sesuatu. Dalam dunia sufi, esensi adalah aspek lain dari syariat yang bersifat eksoteris, yaitu aspek esoteris (batin). Secara terminologi, alam dapat diartikan sebagai rahasia terdalam dari segala perbuatan, hakikat syariat dan akhir dari perjalanan yang ditempuh oleh seorang sufi. Hakikat dari apa yang disebut sebagai kebenaran adalah makna terdalam dari amalan dan petunjuk yang ada dalam syariat dan tarekat. Dapat disimpulkan bahwa Realitas adalah kalimat atau ungkapan yang digunakan untuk menunjukkan arti yang sebenarnya atau arti yang paling mendasar dari sesuatu seperti benda, keadaan atau pikiran. Namun, ada beberapa yang merupakan ekspresi yang sering digunakan dalam kondisi tertentu. , sehingga menjadi semacam konvensi yang sifatnya disebut sebagai hakekat menurut adat.
  • 3. Ada dua arti kata intisari dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) yang termasuk dalam kata benda (nomina), yaitu: Intisari atau dasar , contohnya dia yang menanamkan hakikat ajaran Islam di hatiku 1. Kenyataan yang sebenarnya (sesungguhnya) contohnya pada hakikatnya mereka orang baik-baik. Hakikat berarti kebenaran atau kenyataan yang sebenarnya, seakar dengan kata al- Haqq, “reality“, absolut adalah kebenaran esoteris yang merupakan batas-batas dari transendensi dan teologis. B. Pengertian hukuman Secara etimologis, punishment berarti siksaan dan sebagainya, yang dijatuhkan kepada orang yang melanggar hukum dan sebagainya. Dari sudut pandang ini, hukuman pada dasarnya adalah perbuatan yang tidak menyenangkan yang dijatuhkan kepada seseorang sebagai akibat dari kesalahan atau perbuatan buruk ('amal al-syai'ah) yang dilakukannya secara logis. Hukuman adalah suatu perbuatan dimana seseorang sadar dan dengan sengaja menimpakan kesengsaraan kepada orang lain dengan tujuan untuk memperbaiki atau melindungi dirinya dari kelemahan jasmani dan rohani, sehingga terhindar dari segala macam pelanggaran. Proses Hukuman Dalam hal ini, Al-Ghazali tidak sependapat dengan orang tua dan pendidik yang secara cepat dan serentak menghukum anak yang berbuat salah dan melanggar aturan. Nama lain dari al-'Uqubah adalah al-Jaza' atau hudud. Rahman Ritonga berpendapat bahwa hukuman adalah suatu bentuk balasan bagi seseorang yang perbuatannya melanggar ketentuan syara' yang telah ditetapkan oleh Allah dan Rasul-Nya untuk kemaslahatan umat manusia. Tujuan pemidanaan dalam Islam adalah bahwa dalam hukum Islam merupakan realisasi dari tujuan hukum Islam itu sendiri, yaitu sebagai pembalasan atas perbuatan jahat, pencegahan pada umumnya dan pencegahan pada khususnya serta melindungi hak-hak korban. Sedangkan fungsi pelaksanaan pemidanaan adalah sebagai sarana pendidikan bagi seseorang sebagai pelanggar agar tidak mengulangi kesalahannya lagi dan mencegahnya untuk melakukan pelanggaran. Punishment diartikan sebagai hukuman atau sanksi. Punishment biasanya dilakukan ketika apa yang menjadi target tertentu tidak tercapai, atau ada perilaku anak yang tidak sesuai dengan norma- norma yang diyakini oleh sekolah tersebut. Jika reward merupakan bentuk reinforcement yang positif, punishment sebagai bentuk reinforcement yang negatif, tetapi kalau diberikan secara tepat dan bijak akan menjadi alat motivasi. Tujuan dari metode ini adalah menimbulkan rasa tidak senang pada seseorang supaya mereka jangan membuat sesuatu yang jahat. Jadi, hukuman yang dilakukan mesti bersifat pedagogis, yaitu
  • 4. untuk memperbaiki dan mendidik kearah yang lebih baik. Dapat diambil kesimpulan bahwa hukuman adalah sesuatu yang tidak menyenangkan yang didapatkan oleh peserta didik atas perbuatan yang tidak baik agar peserta didik tidak mengulangi perbuatan yang tidak baik itu lagi. Dengan indikator: a. suatu imbalan yang tidak menyenangkan b. di berikan karena suatu pelanggaran yang dilakukan oleh seseorang c. untuk memberi efek jera terhap diri sendiri dan orang lain. Macam-Macam Punishment Ada pendapat yang membedakan hukuman itu menjadi dua macam, yaitu: 1. Hukuman preventif, yaitu hukuman yang dilakukan agar tidak atau jangan terjadi pelanggaran. Hukuman ini bermaksud untuk mencegah jangan sampai terjadi pelanggaran sehingga hal itu dilakukannya sebelum pelanggaran itu dilakukan. 2. Hukuman represif, yaitu hukuman yang dilakukan oleh karena adanya pelanggaran, oleh adanya dosa yang telah diperbuat. Jadi, hukuman ini dilakukan setelah setelah terjadi pelanggaran atau kesalahan. William Stern yang dikutip oleh Ngalim Purwanto dalam buku Ilmu Pendidikan Teoretis Dan Praktis, membedakan tiga macam hukuman yang disesuaikan dengan tingkat perkembangan anak- anakyang menerima hukuman itu. 1. Hukuman asosiatif, umumnya orang mengasosiasikan antara hukuman dan kejahatan atu pelanggaran, antara penderitaan yang diakibatkan oleh hukuman dengan perbuatan pelanggaran yang dilakukan. 2. Hukuman logis, hukuman ini dipergunakan terhadap anak-anak yang telah agak besar. Dengan hukuman ini, anak mengerti bahwa hukuman itu dalah akibat yang logis dari pekerjaan atau perbuatan yang tidak baik. 3. Hukuman normatif, adalah hukuman yangbermaksud memperbaiki moral anak-anak. C. Pengetian ganjaran Ganjaran secara etimologis berarti memberikan hadiah atau upah sebagai pembalasan jasa, perbuatan baik, dan sebagainya, serta memberikan hukuman. Jadi, dengan demikian ganjaran dapat digunakan untuk balasan yang baik, maupun yang buruk. Namun dalam uraian ini kata ganjaran meriujuk pada makna yang pertama yaitu memberikan hadiah atau upah sebagai pembalasan jasa, perbuatan baik, atau dalam bahasa Inggris disebut dengan reward. Dalam bahasa Arab, reward (ganjaran) diistilahkan dengan tsawab. Kata ini banyak ditemukan dalam al-Quran, khususnya ketika membicarakan tentang apa yang akan diterima oleh seseorang, baik di dunia maupun di akhirat dari amal perbuatannya. Kata tsawab selalu diterjemahkan kepada balasan yang baik diistilahkan dengan kata tsawab (‫)ثواب‬. Hakekat ganjaran atau hadiah dalam Islam Ganjaran
  • 5. atau hadiah dalam bahasa Indonesia dapat diartikan dengan upah, pahala, balasan dan pemberian penghargaan. Maka dalam hal ini ganjaran dalam pendidikan adalah memberikan hadiah atau penghargaan kepada peserta didik terhadap prestasi-prestasi yang telah dicapainya. Terma ini sebagai lawan kata dari ’iqab (‫)عقاب‬ yang berarti siksaan sebagaimana pada ayat berikut ini: “Di sana pertolongan itu hanya dari Allah Yang Hak. Dia adalah sebaik-baik Pemberi pahala dan sebaik-baik Pemberi siksa.” (Q.S. Al-Kahfi:44), Karena itu Allah memberikan kepada mereka pahala di dunia dan pahala yang baik di akhirat. Dan Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebaikan.(Q.S. Ali Imran: 148). “Barangsiapa yang menghendaki pahala di dunia saja (maka ia merugi), karena di sisi Allah ada pahala dunia dan akhirat. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Melihat”.(Q.S. al-Nisa’: 134). Kata tasawab banyak ditemukan dalam Al-Qur’an, khususnya ketika kitab suci ini berbicara tentang apa yang akan diterima oleh seseorang baik di dunia maupun di akhirat dari amal perbuatannya.1 Sebagaimana salah satu diantaranya dapat dilihat dalam firman Allah Swt: “sesuatu yang bernyawa tidak akan mati melainkan dengan izin Allah, sebagi ketetapan yang telah ditentukan waktunya. Barangsiapa menghendaki pahala dunia, niscaya kami berikan kepadanya pahala dunia itu, dan barangsiapa menhendaki pahala akhirat, kami berikan (pula) kepadanya pahala akhirat,.Dan kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur.”(QS. Ali Imran : 145) Menurut Ngalim Purwanto, bahwa ganjaran ialah sebagai alat untuk mendidik anak-anak supaya anak dapat merasa senang karena perbuatan atau pekerjaanya mendapat penghargaan. Umumnya, anak mengetahui bahwa pekerjaan atau perbuatannya yang menyebabkan ia mendapat ganjaran itu baik. Adapun tujuan ganjaran ialah berperan besar bagi pembentukan tingkah laku yang diharapkan: 1. Memperkuat motivasi untuk memacu diri agar mencapai prestasi. 2. Memberikan tanda bagi seseorang yang memiliki kemampuan lebih. 3. Bersifat Universal. Kadarisman (2012:1) penghargaan adalah apa yang diterima sebagai balasan dari pekerjaan yang dilakukannya. Yang mana setiap pengerjaan yang kita lakukan akanmembuahkan hasil. Seperti hal nya ketika kita menolong seseorang maka kita akan merasakan ketenangan yang indah.
  • 6. Berikut adalah beberapa macam ganjaran yang dapat diaplikasikan dalam pembelajaran: 1. Pujian yang indah, diberikan agar anak lebih bersemangat dalam belajar. 2. Imbalan materi/hadiah, karena tidak sedikit anak-anak yang termotivasi dengan pemberian hadiah. 3. Do’a, misalnya “semoga AllahSwt. Menambah kebaikan padamu” 4. Tanda penghargaan, hal ini sekaligus menjadikan kenang- kenangan bagi murid atas prestasi yang diperolehnya. 5. Papan prestasi, yang ditempatkan di lokasi strategis pada lingkungan sekolah merupakan salah satu hal yang bermanfaat. 6. Berpesan pada yang bersangkutan, penghargaan model ini bias dilakukan dengan cara seorang guru member pesan kepada siswa- siswanya dan guru-guru yang lain mengenai seorang siswa yang berprestasi baik. Kelebihan Dan Kekurangan Reward Sebagaimana pendekatan-pendekatan lainnya, pendekatan ganjaran juga tidak bias terlepas dari kelebihan dan kekurangan. Untuk lebih jelasnya, akan dikemukana sebagai berikut: 1. kelebihan a. Memberikan pengaruh yang cukup besar terhadap seseorang dalam melakukan perbuatan positif dan bersifat progresif b. dapat menjadi pendorong bagi orang lain untuk mengikuti perbuatan yang kita lakukan 2. kekurangan a. dapat menimbulkan dampak negatif apabila ganjaran di berikan berlebihan sehingga mungkin bisa mengakibatkan seseorang menjadi merasa bahwa dirinya lebih baik dari pada orang lain. b. Macam-macam ganjaran dalam islam Di dalam Alquran, Allah Swt. memberikan ganjaran kepada hambanya dalam beberapa bentuk. Yaitu ganjaran yang berbentuk benda atau materi dan ganjaran yang bukan berbentuk benda atau immateri. Ganjaran dalam bentuk pertama yaitu berbentuk materi berupa 1.makanan, sebagimana firman Allah berikut ini: 1. Mereka menanyakan kepadamu "Apakah yang dihalalkan bagi mereka?" Katakanlah: "Dihalalkan bagimu yang baik-baik dan (buruan yang ditangkap) oleh binatang buas yang telah kamu ajar dengan melatihnya untuk berburu, kamu mengajarnya menurut apa yang telah diajarkan Allah kepadamu, Maka makanlah dari apa yang ditangkapnya untukmu, dan sebutlah nama Allah atas binatang buas itu (waktu melepasnya). Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah amat cepat hisab-Nya".(Al-Maidah:4)
  • 7. 2. Berupa nikmat minum-minuman, sebagaimana ayat berikut ini: “Diedarkan kepada mereka gelas yang berisi khamar dari sungai yang mengalir. Warnanya) putih bersih, sedap rasanya bagi orang-orang yang minum al-Shaffat: 45-46). 3. Berupa buah-buahan, sebagaimana dijelaskan dalam ayat: “Lalu dengan air itu, Kami tumbuhkan untuk kamu kebun-kebun kurma dan anggur; di dalam kebun-kebun itu kamu peroleh buah-buahan yang banyak dan sebahagian dari buah- buahan itu kamu makan(Al-Mu’minun: 19), PENUTUP Hukuman dan pahala dalam Islam telah dijelaskan dan ditentukan menurut perbuatan. Relevansi ganjaran dan hukuman harus dilihat terhadap kodrat atau kodrat manusia melalui pengaruhnya atau keamanan individu dan pilihan-pilihan yang diambil. Jadi ini akan merujuk pada pengujian kekuatan motivasi. Sebagaimana dijelaskan dalam Al-Qur’an “Barang siapa mengerjakan kebaikan seberat dzarrah, pasti dia akan melihat (balasannya), dan barang siapa mengerjakan kejelekan seberat dzarrah, pasti dia akan melihat pahalanya.” (Q.S. al-Zalzalah: 7- 8). Tujuan pemidanaan yang telah ditentukan oleh sanksi punitif adalah untuk mencegah orang melakukan kejahatan dan mencegah orang yang melakukan kejahatan mengulanginya. Manusia diperintahkan untuk memilih oleh Tuhan. Selama dia masih bisa memilih antara yang baik dan yang buruk, selama itu pula dibutuhkan reward and punishment. Sedangkan mengenai hukuman, al-Ghazali tidak setuju dengan pemberian hukuman langsung kepada santri, melainkan dengan proses yang bertahap dan hati-hati. Fungsi punishment dan reward dalam pendidikan adalah agar siswa dapat melaksanakan kewajibannya dalam belajar dengan baik, reward juga merupakan motivasi yang dapat diberikan kepada siswa sebagai pemicu semangat belajar siswa, sedangkan punishment diberikan kepada siswa agar mereka menjadi ancaman bagi mereka. mereka takut membuat kesalahan. Penulis berharap pembaca dapat menerapkan cara-cara pemberian punishment dan reward yang sesuai dengan perbuatan yang dilakukan baik di lingkungan pendidikan maupun di lingkungan keluarga. Dengan ini penulis menjelaskan pengertian hukuman dan pahala dalam Islam serta macam-macam hukuman dan pahala yang dapat diberikan kepada seseorang. DAFTAR PUSTAKA Amir, Abdul al-Aziz, At-ta’zir Fi asy Syariah Al-Islamiyah, Dar al-Fikr al-Arabi, 1976. Abdullah, Abdurrahman Saleh, Teori-teori Pendidikan Berdasarkan Al-Qur’an, Jakarta : Rineka Cipta, 1990. Al-Rasyidin, Falsafah Pendidikan Islam, Bandung : Cita Pustaka, 2008. Daulay, Haidar Putra, Mendidik Mencerdaskan Bangsa, Bandung : Cita Pustaka, 2009. Marimba, Ahmad, Pengantar Filsafat Pendidikan Islam, Bandung : Al-Ma’arif, 1989.
  • 8. Ramayulis dkk, Filsafat Pendidikan Islam (Telaah sistem pendidikan dan pemikiran para tokohnya, Jakarta : Kalam Mulia, 2009. Syafaruddin dkk, Ilmu Pendidikan Islam (melejitkan Potensi Budaya Umat), Jakarta : Hijri Pustaka Utama, 2009. Zainuddin, Seluk Beluk Pendidikan Al-Ghazali, Jakarta : Bumi Aksara, 1991.