CDI (capacitor discharge ignitor) adalah alat yang menghasilkan tegangan tinggi untuk menyulut busi melalui penyimpanan dan pelepasan arus listrik pada kapasitor. Rangkaian CDI sederhana menggunakan komponen seperti kapasitor, dioda, dan SCR untuk mengubah tegangan baterai menjadi tegangan tinggi yang dikirimkan ke busi. Pemasangan dan perawatan CDI harus tepat agar dapat berfungsi dengan baik
Ride the Storm: Navigating Through Unstable Periods / Katerina Rudko (Belka G...
CDI
1. CDI (capacitor discharge ignitor)
• Apa itu CDI ?
• Pemakaian CDI yang benar
• Rangkaian sederhana CDI (AC CDI & DC CDI)
• CDI Shindengen
• Harapan kepada dealer / teknisi
2. CDI ?
CDI adalah rangkaian / alat yang berfungsi untuk
membangkitkan tegangan tinggi untuk tujuan
mendapatkan perapian dengan cara menge-charge
sebuah kapasitor dari keluaran tegangan ACG dan
melepaskannya pada saat trigger SCR nyala.
3. Rangkaian Sederhana AC CDI
Trigger Circuit
PC
Coil
ACG Unit IGN. Unit
CDI Unit
Ign. Coil
Busi
Kapasitor
Utama
D1
D2
SCR
Trigger Circuit
Rotor
4. Rangkaian Sederhana DC CDI
Trigger Circuit
PC
Coil
ACG Unit IGN. Unit
CDI Unit
Ign. Coil
Busi
Battery
Kapasitor
Utama
Trafo
D1 D2
D3
SCR
Transistor
Kapasitor 2
FUNGSI KOMPONEN :
D1 : Menghilangkan Ripple ( Noise ) tegangan dari battery
D2 : Menghilangkan Ripple dari Trafo
D3 : Menghilangkan Ripple akibat terjadinya Induksi
Trafo : Menaikkan Tegangan 12 volt 350 volt
Kapasitor Utama : Menyimpan arus listrik
Kapasitor 2 : Menyimpan arus listrik
SCR : Saklar otomatis ‘Discharge Gate’
Trigger circuit : Pengubah dan pengatur sinyal ke SCR
Transistor : Electrical switch / Saklar elektronis
12 V
Trigger Circuit
Rotor
250V
5. Pemakaian CDI yang benar
Memasang terminal CDI dengan benar, jangan sampai ada yang terbalik,
juga jangan sampai ada terminal yang short.
Pastikan bahwa battery selalu dalam kondisi terpasang dengan baik dan
tidak kosong charging. Gantilah battery yang sudah tidak layak pakai,
dan ikutilah petunjuk / saran dari PT. AHM mengenai penggantian
Battery.
Battery adalah sumber tegangan yang bisa mengalirkan arus besar,
sehingga harus diperhatikan dengan baik penggunaannya. Jangan sampai
short circuit dan menyebabkan kerusakan alat2 lain termasuk CDI
Saat mencuci motor, jangan sampai membasahi CDI ataupun couplernya.
Jangan sampai membuka epoxi CDI.
Jangan sampai mengubah dan mendesain CDI karena ingin menambah
sesuatu asesories di unit motor.
・
・
・
・
・
・
6. Daftar CDI Shindengen
Nama Motor CDI
KARISMA CI752A
SUPRA FIT CI621 / CI794
SUPRA X CI621 / CI794
KIRANA CI767
WIN CF416B
GL MAX CI673
MEGA PRO CI766
TIGER 2000 CF512G
7. CDI Shindengen
Untuk SUPRA FIT / SUPRA X :
- Shindengen menggunakan metoda Analog AC CDI
-Untuk produksi sebelum Februari, Shindengen menggunakan CDI CI621
dan setelah Februari Shindengen menggunakan CDI CI794. Kedua-duanya
sama fungsinya, hanya sedikit berbeda panjangnya (secara visual).
8. CDI Shindengen
Produksi sebelum Februari Produksi setelah Februari
N5.1 275
N = Indonesia
5 = Dibuat pd th 2005
1 = Dibuat pd bulan 1
275 = Dibuat pd tgl 27 dg
no lot 5
CDI SUPRA FIT / SUPRA X
10. CDI Shindengen
Untuk KARISMA :
- Shindengen menggunakan metoda Digital DC CDI
N5.5 025
N = Indonesia
5 = Dibuat pd th 2005
5 = Dibuat pd bulan 5
025 = Dibuat pd tgl 2 dg
no lot 5
Regulator
CDI
11. Harapan kepada Dealer / teknisi
Jika diketemukan CDI yang bermasalah pada unit motor, catat
kondisi dan keadaan unit motornya, seperti :
・Kondisi bermasalah diketemukan, apakah pada saat motor jalan
・Apakah coupler2 pada CDI dan battery terpasang dengan benar ?
・Apakah battery terpasang ? / battery open ?
・Bagaimana kondisi battery ? (kosong atau dalam kondisi terisi ?,
bisa dicheck dengan multitester tegangan)
・Apakah ada pemasangan beban lain yang tidak direkomendasikan
oleh PT. AHM ? (beban seperti alarm tambahan, lampu asesories
tambahan, remote dll)
atau saat mau dinyalakan ?
・Sebelum ada trouble, apakah sebelumnya pernah terjadi ?
・Cover unit motor apakah dalam keadaan terpasang ?
・Trouble terjadi pada pagi atau malam hari ?