SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  71
PERKEMBANGAN
MASYARAKAT INDONESIA
PADA MASA REFORMASI
Kelompok :
1. NIDATSUROYA (20)
2. NOVA ANGGRAINI NURSITA (12)
STANDAR KOMPETENSI
 Merekonstruktif
perjuangan bangsa
Indonsia sejak
masa proklamasi
sampai masa
reformasi
KOMPETENSI DASAR
 Merekonstruksi
perkembangan
masyarakat
Indonesia pada
masa Reformasi
Krisis Politik
Masa Keruntuhan Orde Baru
Mulai dari tahun 1990-an
terjadi berbagai krisis di Indonesia
Krisis Hukum
Krisis Kepercayaan(Sosial)
Keruntuhan Orde Baru
Krisis Ekonomi
Krisis Politik
 Banyaknya anggota MPR yang melakukan ikatan
kekeluargaan (nepotisme).
 Adanya gerakan reformasi oleh para mahasiswa.
 Kehidupan politik Indonesia mulai memanas sejak
pertengahan tahun 1996. Golkar yang selama lima kali
Pemilu meraih kemenangan berusaha sekuat tenaga
dengan segala upaya untuk tetap memenangkan
Pemilu pada bulan Mei 1997. Dilain pihak tekanan
terhadap pemerintahan Orde Baru di dalam
masyarakat semakin berkembang.
 Keberadaan PPP, Golkar, dan PDI dianggap tidak
mampu lagi memenuhi aspirasi politik sebagian
masyarakat.
KrisisHukum
Terdapat banyak ketidak adilan.
Hukum sering dijadikan sebagai alat
pembenaran tindakan pemerintah.
Tuntutan adanya reformasi di
bidang hukum.
KrisisEkonomi
 Krisis moneter di negara-negara asia tenggara sejak bulan juli 1996
 Kurs rupiah Rp.17.000/dolar AS
 Utang luar negeri US$ 138 miliar
 Pro kontra IMF
 Penandatanganan perjanjian IMF
 Menaikan harga BBM & listrik
 Harga bahan pokok meningkat
Krisis KEPERCAYAAN (Sosial)
 Tragedi trisakti memunculkan solidaritasan para mahasiswa &
masyarakat yang menentang kebijakan pemerintah yang
dipandang tidak demokratis dan tidak merakyat.
 Perkembangan ekonomi dan pembangunan nasional dianggap
telah menimbulkan ketimpangan sosial ekonomi yang lebih
besar, monopoli sumber ekonomi oleh kelompok tertentu,
konglomerasi, serta ketidakmampuan menghilangkan
kemiskinan pada sebagian besar masyarakat.
 Krisis moneter yang diikuti dengan berbagai krisis yang lain
menghilangkan kepercayaan rakyat terhadap orde baru.
Faktor kemunduran Orde Baru
 Dalam negeri
 Luar negeri
Pemerintahan
otoriter
Pemerintahan
sentralistis
Perekonomian
nasional
Dwi fungsi
ABRI
KKN
Krisis moneter di AsiaTenggara
Desakan kaum liberal AS agar Soeharto turun
A. Faktor-Faktor MunculnyaReformasi
Krisis
Ekonomi &
Moneter
Krisis
Sosial &
Politik
Gerakan
anti
pemerintah
Konsep
kebijakan
reformasi
Penolakan
Soeharto di
Pemilu 1997
Soeharto terpilih
kembali menjadi
Presiden
Situasi Politik
semakin
memanas
Soeharto
mundur dari
jabatannya
Reformasi
• Krisis ekonomi & moneter yang
berkepanjangan sulit diatasi karena
besarnya hutang luar negeri Indonesia
1
• Timbul kecemburuan sosial akibat
tajamnya kesenjangan ekonomi2
• Pelaksanaan pembangunan sosial dan
ekonomi menguntungkan kelas menengah
keatas sehingga timbul watak kapitalisme
3
• Kebijakan ekonomi yang diterapkan pemerintah
Orde Baru cenderung terpusat dan tidak adil5
• Sumber-sumber keuangan negara terlalu
bergantung pada pinjaman luar negeri sehingga
utang semakin besar.
6
• Pelaksanaan pembangunan ekonomi kerakyatan
tidak berjalan efektif karena kurang pengawasan
pemerintah
7
•Pelaksanaan pembangunan nasional
tidak merata sehingga menimbulkan
kekecewaan
4
b. Faktor Politik
1
• Sistem pemerintahan yang dijalankan
bersifat sentralistik dan cenderung
otoriter
2
• Kekuasaan legislatif dan yudikatif terlalu
dibatasi oleh eksekutif sehingga lembaga
negara kurang berfungsi optimal
3
• TNI ditempatkan sebagai alat pemerintah
sehingga tokoh militer mendominasi
jabatan penting dalam pemerintah
4
• Golkar terlalu dilindungi dan diarahkan sebagai
alat kekuasaan sehingga banyak jabatan yang
diduduki tokoh Golkar
5
• Timbul pertentangan antarelite politik karena
memperebutkan jabatan dan kedudukan dalam
pemerintah
6
• Terjadinya peristiwa Trisakti dan Semanggi yang
menimbulkan jatuh korban di pihak mahasiswa,
menyulut terjadinya kerusuhan sosial.
c. Faktor Sosial
1.Menajamnya
kesenjangan
sosial antara si
kaya dan si
miskin
menimbulkan
kecemburuan
sosial dan
gerakan sosial
2.
Meningkatnya
ketidakpercaya
an rakyat
terhadap
pemerintahan
pusat dibawah
kepemimpinan
Presiden
Soeharto
3.Timbulnya
gerakan
mahasiswa
yang
didukung oleh
elite politik
menuntut
turunnya
Soeharto dan
pembubaran
golkar
4. Situasi
ibukota yang
kacau balau
mendorong
tokoh
masyarakat
mendatangi
istana dan
menyuruh
soeharto
meletakkan
jabatannya
GERAKAN
REFORMASI
Kepercayaan terhadap
kepemimpinan presiden Soeharto yang
terpilih kembali sejak adanya pemilu
tahun 1997 semakin berkurang,
gelombang aksi mahasiswa semakin
tak terbendung. Mereka menuntut
segera dilaksanakan reformasi total.
 Bentrokan antara mahasiswa dengan
aparat keamanan tak terelakan,
sehingga terjadilah tragedi Semanggi
pada tanggal 12 Mei 1998 yang
membawa korban 4 mahasiswa Trisakti.
Peristiwa Semanggi memicu terjadinya
kerusuhan, penjarahan yang memuncak
pada tanggal 13 – 14 Mei 1998 di Jakarta
dan Surakarta.
Gedung DPR diduduki
puluhan ribu mahasiswa,
kaum intelektual, swadaya
masyarakat.
KH. AlieYafie, Nurcholis
Majid,AbdurahmanWahid
danYusril Ihza Mahendra
meminta agar Soeharto
mundur.
Dengan lengsernya
Soeharto,
maka berakhirlah
rezim Orde Baru
namun sayang sekali tindakan itu tidak
mendapat respon yang positif…
Karena desakan gelombang tuntutan
reformasi yang sedemikian kuat, pada
tanggal…
Presiden Soeharto mengundurkan diri.
21 Mei 1998 pukul 10.00WIB
Pada tanggal 18 Mei , mahasiswa mulai merangsek
ke gedung DPR/MPR karena merasa aspirasi
menuntut reformasi kurang ditanggapi. Dua hari
kemudian, jumlah mahasiswa diperkirakan
mencapai lebih dari 30 ribu orang.
B. Perkembangan Pemerintahan
pada Masa Reformasi
a. Masa
Pemerintahan
Presiden B.J.
Habibie
 Presiden Habibie diangkat pada 21 Mei 1998
 Tugas : mengatasi krisis ekonomi yang
melanda Indonesia sejak pertengahan tahun
1997.
 22 Mei 1998, B.J. Habibie membentuk kabinet
baru yang dinamakan Kabinet Reformasi
Pembangunan. Kabinet itu terdiri atas 16
orang menteri, dan para menteri itu diambil
dari unsur-unsur militer (ABRI), Golkar, PPP,
dan PDI.
Prosesi Pelantikan
B.J Habibie
menjadi Presiden
1. Kebebasan
menyampaikan pendapat
2. Reformasi dalam bidang
politik
4. Mengatasi masalah
Dwifungsi ABRI
3. Mengadakan sidang
istimewa tanggal 10-13
November 1998 yang
diadakan MPR berhasil
menetapkan 12 ketetapan
5. Mengadakan reformasi
di bidang hukum
Kebijakan -
kebijakan
 Siapapun boleh menyampaikan pendapat. Khusus demontrasi, setiap
organisasi hendaknya mendapatkan izin dari pihak kepolisian dan
menentukan tempat untuk melakukan demontrasi tersebut. Ini
dilakukan karena pihak kepolisian mengacu kepada UU No.28 tahun
1997 tentang Kepolisian Republik Indonesia.
 Ketika menghadapi pengunjuk rasa, pihak kepolisian sering
menggunakan pasal yang berbeda. Ini dapat dimaklumi karena untuk
menangani penunjuk rasa belum ada aturan hukum jelas.
 Untuk menjamin kepastian hukum,DPR merampungkan UU No. 9
tahun 1998 tentang Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat di Muka
Umum.
7. TAP NO. XIII/MPR/1998. pembatasan masa jabatan presiden
dan wakil presiden republik indonesia.
8. TAP NO. XIV/MPR/1998. perubahan dan tambahan atas Tap
III/MPR/1998.tentang pemilu.
9. TAP NO. XV/MPR/1998. penyelenggaraan otonomi daerah,
pengaturan pembagian dan pemanfaatan sumber daya
nasional yang berkeadilan, serta perimbangan
keuangan pusat dan daerah dalam rangka negara kesatuan
republik indonesia.
10. TAP NO.XVI/MPR/1998. politik ekonomi
dalam rangka demokrasi ekonomi.
11.TAP NO. XVII/MPR/1998. hak asasi manusia.
12.TAP NO. XVIII/MPR/1998. pencabutan Tap
II/MPR/1978. pedoman penghayatan dan
pengalaman pancasila (EKAPRASETYA
PANCA KARSA) dan penetapan pancasila
sebagai dasar negara.
Bidang ekonomi
1. Merekapitulasi perbankan.
2. Merekonstruksi perekonomian indonesia.
3. Melikuidasi beberapa bank bermasalah
4. Menaikan nilai tukar rupiah terhadap dolar
amerika hingga di bawah Rp.10.000,-
5. Mengimplementasikan reformasi ekonomi
yang disyaratkan oleh IMF
Mengatasi Masalah dwifungsiABRI
 Polri memisahkan diri dari ABRI dan kemudian berganti
nama menjadi Kepolisian Negara. Istilah ABRI pun
berubah menjadi TNI
 Setelah reformasi dilaksanakan, peran ABRI di
Perwakilan Rakyat DPR mulai dikurangi secara bertahap
yaitu dari 75 orang menjadi 38 orang. Langkah lain yang
di tempuh adalah ABRI semula terdiri dari empat
angkatan yaitu Angkatan Darat, Laut, dan Udara serta
Kepolisian RI, namun mulai tanggal 5 Mei 1999 hanya
Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara.
Mengadakanreformasi di bidangHukum
Target reformasi di bidang hukum:
 Substansi hukum
 Aparatur penegak hukum yang
bersih dan berwibawa
 Instansi peradilan yang
independen.
Lepasnya
Timor
Timur
Tragedi
Semanggi I
Tragedi
Semanggi
II
Pengungsian
saat peristiwa
Timor Timur
 Diadakan sidang Istimewa tanggal 10 -13 November
1998 guna mempersiapkan jalan bagi liberalisasi
politik.
 Tanggal 13 November 1998 mahasiswa berkeinginan
untuk menduduki kembali gedung DPR/MPR RI.
 Mereka terhalang oleh pengamanan yang ketat aparat
keamanan sehingga terjadi bentrok fisik.
 Kejadian tersebut berlangsung di jembatan
Semanggi sehingga disebut Tragedi Semanggi
 Tragedi Semanggi I terjadi pada 11-13 November
1998, menyebabkan tewasnya 17 warga sipil
 Tragedi Semanggi II terjadi pada 24 September
1999, menyebabkan tewasnya seorang mahasiswa
dan sebelas orang lainnya di seluruh Jakarta & 217
korban luka luka.
PeristiwaTragediSemanggi
b. Masa
Pemerintahan
Presiden
Abdurrahman
Wahid
 Masa pemerintahan K.H. Abdurrahman Wahid atau
yang sering kita sebut dengan Gus Dur dimulai
pada tanggal 20 Oktober 1999.
 Pasangan Gus Dur dan Megawati membentuk
Kabinet Persatuan Nasional pada 28 Oktober 1999
 Departemen Penerangan dan Departemen Sosial
dihapus dalam kabinet ini
Meneruskan
kehidupan yang
demokratis seperti
pemerintahan
sebelumnya.
Merestrukturisasi
lembaga pemerintahan
seperti menghapus
departemen yang
dianggap tidak efisien
Ingin memenfaatkan jabatannya sebagai
PanglimaTertinggi dalam militer dengan
mencopot Kapolri yang tidak sejalan dengan
keinginan Gus Dur
 Kasus Buloggate melibatkan nama Badan Urusan Logistik
(Bulog) serta jajaran pimpinannya sejak lama sudah
mengemuka. Kasus ini melibatkan Yanatera (Yayasan Bina
Sejahtera) Bulog yang dikelola oleh mantan Wakabulog Sapuan.
Sapuan akhirnya divonis 2 tahun penjara dan terbuksi bersalah
menggelapkan dana non bujeter Bulog sebesar 35 milyar rupiah.
 Keterlibatan Presiden Gus Dur baru terungkap secara terbatas,
yaitu adanya pertemuan antara Presiden dan Sapuan di Istana.
Dalam pertemuan itu, Presiden menanyakan dana nonbudgeter
Bulog dan kemungkinan pengunaannya. Sapuan mengatakan,
dana nonbudgeter itu ada, tetapi penggunaannya harus melalui
keppres (keputusan presiden).
 Bruneigate => kasus penyaluran dana Sultan Brunei yang
diserahkan kepada pengusaha yang dekat dengan Presiden Wahid,
yaitu Ario Wowor. Keterlibatan Presiden Wahid hanya memberi
pertimbangan kepada Ario Wowor tentang pendistribusian dana.
Saat itu memang Ario melaporkan kepada Presiden tentang dana
yang diperolehnya dari Brunei. Ketika itu Gus Dur meenyarankan
dana tersebut untuk dibagikan kembali ke LSM yang membutuhkan.
Selain itu kedutaan Besar Brunei di Indonesia telah menyatakan
dana Rp 2 juta dolar adalah uang pribadi Sultan, dan bukan uang
negara. Kejakgung saat itu sudah menyimpulkan tak ada
keterlibatan Presiden Gus Dur.
 Walaupun tidak terbukti melalui pengadilan, skandal ini
mengakibatkan kredibilitas rakyat terhadap presiden semakin turun.
Serta perekonomian yang tidak berkembang meskipun mempunyai
ahli ekonomi yang handal. Karena Gus Dur sibuk pergi ke luar
negeri
C. Masa
Pemerintahan
Presiden
Megawati
Soekarno
Putri
 Tanggal 23 Juli 2001 anggota MPR secara aklamasi
menempatkan Megawati duduk sebagai Presiden RI ke-5,
setelah Presiden Abdurrahman Wahid dicabut mandatnya
oleh MPR RI.
 Masa pemerintahan Megawati ditandai dengan semakin
menguatnya konsolidasi demokrasi di Indonesia, dalam
masa pemerintahannyalah, pemilihan umum presiden
secara langsung dilaksanakan dan secara umum
dianggap merupakan salah satu keberhasilan proses
demokratisasi di Indonesia.
 Megawati menjadi presiden hingga 20 Oktober 2003.
Menjaga
keutuhan NKRI
Meluruskan
otonomi daerah
Membangun
tatanan politik
baru
Melanjutkan
Amandemen
UUD 1945
Lepasnya Pulau
Sipadan dan
Ligitan
Terorisme
(Pemboman)
Tidak ada upaya
pemberantasan
korupsi
Masalah
Pulau Sipadan Bom di Bursa Efek
Jakarta
C. Masa
Pemerintahan
Presiden Susilo
Bambang
Yudhoyono
 Presiden Susilo Bambang Yudhoyono merupakan
Presiden pertama yang pemilihannya dilakukan
secara langsung oleh rakyat.
 Susilo Bambang Yudhoyono dilantik sebagai
presiden ke- 6 Republik Indonesia pada tanggal 20
Oktober 2004.
 Bersama Jusuf Kalla membentuk kabinet yang
melaksanakan sistem desentralisasi kepada sektor
440 otoritas pemerintahan lokal di Indonesia, yang
memberikan kesempatan kepada daerah untuk
mengatur pemerintahannya melalui otonomi
daerah.
• Anggaran Pendidikan ditingkatkan menjadi 20%
• Konversi minyak tanah ke gas
• Pemberantasan korupsi melalui KPK
1
• Memberikan BLT (Bantuan Langsung Tunai)
• Pembayaran utang secara bertahap kepada badan PBB
• Memudahkan Investor asing untuk berinvestasi di
Indonesia
2
• Buy back saham BUMN
• Pelayanan UKM(Usaha Kecil Menengah) bagi rakyat
kecil
• Subsidi BBM
3
Kebijakan
MASALAH
Pembangunan ekonomi yang
ala kadarnya sangat
memprihatinkan. Angka
pengangguran dan kemiskinan
tetap tinggi
Penanganan becana alam yang
datang bertubi-tubi berjalan
lambat.
Masalah politik dan
keamanan cukup stabil,
namun belum menghasilkan
sistem demokrasi yang pro-
rakyat dan mampu
memajukan kesejahteraan.
Masalah korupsi, mulai
dari dasar hukumnya
sampai proses peradilan,
terjadi perdebatan yang
semakin mempersulit
pembersihan Republik
Indonesia dari koruptor-
koruptor perampok
kekayaan bangsa
Indonesia
C. Perubahan yang Terjadi
pada Era Reformasi
DilaksanakannyaOtonomi Daerah
berdasarkan UU No 32 tahun 2004 tentang
Perimbangan Keuangan antara Pemerintah
Pusat dengan Pemerintah Daerah.
Pemerintahan dijalankan
berdasarkan sistem
desentralisasi dan sesuai dengan
pancasila dan UUD 1945.
Lembaga-lembaga tinggi negara, seperti
presiden, BPK, MA, MK, DPR, DPD, dan
MPR ditempatkan sesuai dengan fungsi dan
peranannya masing-masing sesuai dengan
ketentuan UUD 1945 yang telah
diamandemen.
Pemerintah dijalankan
berdasarkan prinsip-
prinsip Otonomi Daerah.
Pemerintah daerah yang meliputi provinsi,
kabupaten dan kota difungsikan sebagai daerah
otonom yang memiliki kewenangan dan tanggung
jawab penuh dalam mengurus dan mengatur
pemerintahan di daerahnya masing-masing.
Keadaan Kondisi Ekonomi Masyarakat Indonesia
Tingkat Pertumbuhan ekonomi yang tinggi dari 1987
sampai 1997 dapat menutupi beberapa kelemahan
struktural dalam ekonomi Indonesia. Sistem legal
sangat lemah, aktivitas bank sangat sederhana,
hambatan non-tarif, penyewaan oleh perusahaan
milik negara, subsidi domestik, hambatan ke
perdagangan domestik, dan hambatan ekspor
seluruhya menciptakan gangguan ekonomi.
 Krisis finansial Asia Tenggara yang melanda Indonesia
pada akhir 1997 mengakibatkan manaikkan rupiah,
menaikkan suku bunga domestik, dan memperketat
kebijakan fiskalnya. Indonesia dan IMF mencapai
kesepakatan tentang program reformasi ekonomi yang
diarahkan pada penstabilan ekonomi makro dan
penghapusan beberapa kebijakan ekonomi ang dinilai
merusak, antara lain Program Mobilan Nasional
(Mobnas) dan monopoli yang melibatkan anggota
keluarga presiden Soeharto.
 Rupiah masih belum stabil, sampai pada akhirnya
presiden Soeharto terpaksa mengundurkan diri pada
Mei 1998.
KOMISI
NASIONAL
HAK ASASI
MANUSIA
(KOMNAS
HAM)
 Komisi Nasional Hak Asasi Manusia / Komnas HAM =>
lembaga mandiri di Indonesia yang kedudukannya setingkat
dengan lembaga negara lainnya, fungsi melaksanakan kajian,
perlindungan, penelitian, penyuluhan, pemantauan,
investigasi, dan mediasi terhadap persoalan-persoalan hak
asasi manusia.
LATAR BELAKANG
 Berdiri sejak tahun 1993 berdasarkan Keputusan Presiden
Nomor 50Tahun 1993 tentang Komisi Nasional Hak Asasi
Manusia.
 Komnas HAM mempunyai kelengkapan : Sidang Paripurna
dan Subkomisi, Sekretariat Jenderal sebagai unsur pelayanan.
 Ketua Komnas HAM dijabat bergiliran dengan masa jabatan
2,5 tahun. Namun mulai 2013, ketua Komnas HAM dijabat
bergiliran dengan masa jabatan satu tahun. Saat ini Komnas
HAM diketuai Siti Noor Laila.
TUGAS
 Mengembangkan kondisi yang kondusif bagi pelaksanaan
hak asasi manusia sesuai dengan Pancasila, UUD 1945,
dan Piagam PBB serta Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia
 Meningkatkan perlindungan dan penegakan hak asasi
manusia guna berkembangnya pribadi manusia Indonesia
seutuhnya dan kemampuannya berpartisipasi dalam
berbagai bidang kehidupan.
DASAR HUKUM PEMBENTUKAN
1. Undang Undang Dasar 1945
2. Tap MPR No. XVII/MPR/1998
3. UU No 5Tahun 1998Tentang Pengesahan Convention AgainstTorture And Other Cruel, Inhuman Or
Degrading Treatment Or Punishment (Konvensi Menentang Penyiksaan Dan Perlakuan Atau
Penghukuman LainYang Kejam, Tidak Manusiawi, Atau Merendahkan Martabat Manusia)
4. UU No 39Tahun 1999Tentang Hak Asasi Manusia
5. UU No 26 tahun 2000 Tentang Pengadilan HAM
6. UU No 11Tahun 2005Tentang Pengesahan International Covenant On Economic, Social And
Cultural Rights (Kovenan Internasional Tentang Hak – Hak Ekonomi, Sosial Dan Budaya)
7. UU No 12Tahun 2005Tentang Pengesahan International Covenant On Civil And Political Rights
(Kovenan Internasional Tentang Hak-Hak Sipil Dan Politik)
8. UU No 40Tahun 2008Tentang Penghapusan Diskriminasi Ras Dan Etnis
9. UU No 19Tahun 2011Tentang Pengesahan Convention OnThe Rights Of Persons With
Disabilities(Konvensi Mengenai Hak – Hak Penyandang Disabilitas)
10.Peraturan perundang-undangan nasional lain yang terkait
11.Keppres No. 50 tahun 1993Tentang Komnas HAM
12.Keppres No. 181 tahun 1998Tentang Komnas Anti kekerasan terhadap Perempuan
1. Piagam PBB, 1945
2. Deklarasi Universal HAM 1948
3. Instrumen internasional lain mengenai HAM yang telah disahkan dan diterima oleh Indonesia
MAHKAMAH
KONSTITUSI
(MK)
 Mahkamah Konstitusi ( MK) => lembaga tinggi negara dalam sistem
ketatanegaraan Indonesia yang merupakan pemegang kekuasaan
kehakiman bersama – sama dengan Mahkamah Agung.
LATAR BELAKANG
 Lembaran awal sejarah praktik pengujian Undang-undang (judicial
review) bermula di Mahkamah Agung (MA) (Supreme Court) Amerika
Serikat saat dipimpin John Marshall dalam kasus Marbury lawan
Madison tahun 1803. Kendati saat itu Konstitusi Amerika Serikat tidak
mengatur pemberian kewenangan untuk melakukan judicial
review kepada MA, tetapi dengan menafsirkan sumpah jabatan yang
mengharuskan untuk senantiasa menegakkan konstitusi, John
Marshall menganggap MA berwenang untuk menyatakan
suatu Undang-undang bertentangan dengan konstitusi.
 Adapun secara teoritis, keberadaan Mahkamah Konstitusi baru
diintrodusir pertama kali pada tahun 1919 oleh pakar hukum
asal Austria, Hans Kelsen (1881-1973).
 Hans Kelsel menyatakan bahwa pelaksanaan konstitusional tentang
legislasi dapat secara efektif dijamin hanya jika suatu organ selain
badan legislatif diberikan tugas untuk menguji apakah suatu produk
hukum itu konstitusional atau tidak. Untuk itu perlu diadakan organ
khusus yang disebut Mahkamah Konstitusi (constitutional court).
 Berdirinya Mahkamah Konstitusi di Indonesia diawali dengan adanya
Perubahan ketiga UUD 1945 dalam pasal 24 ayat 2, pasal 24C, dan
pasal 7b yang disahkan pada 9 November 2001. Setelah melalui
pembahasan mendalam, DPR dan pemerintah menyetujui secara
bersama UU Nomor 24 tahun 2003 tentang Mahkamah Konstitusi pada
tanggal 13 Agustus 2003 dan disahkan presiden pada waktu itu.
TUGAS MK MENURUT UUD 1945
 Berwenang mengadili pada tingkat pertama dan terakhir yang
keputusannya bersifat final untuk menguji Undang-Undang terhadap
Undang-Undang Dasar, memutus sengketa kewewenangan lembaga
Negara yang kewewenangannya diberikan oleh UUD1945, memutus
pembubaran partai politik, dan memutus perselisihan tentang hasil
Pemilihan Umum.
 Wajib memberi keputusan atas pendapat Dewan Perwakilan Rakyat
mengenai dugaan pelanggaran oleh Presiden atau Wakil Presiden menurut
UUD 1945.
WEWENANG MK
 Menguji undang-undang terhadap UUD 1945
 Memutus sengketa kewenangan antar lembaga negara yang kewenangannya diberikan
oleh UUD 1945
 Memutus pembubaran partai politik
 Memutus perselisihan tentang hasil pemilu
DASAR HUKUM PEMBENTUKAN
 UU Nomor 24 Tahun 2003 tentang Mahkamah Konstitusi (Lembaran
Negara Tahun 2003 Nomor 98, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4316).
 Tanggal 13 Agustus 2003 inilah yang kemudian disepakati para hakim
konstitusi menjadi hari lahir MKRI.
KOMISI
PEMBERA
NTAS
KORUPSI
(KPK)
 Komisi Pemberantasan Korupsi/KPK => komisi di Indonesia yang dibentuk
pada tahun 2003 untuk mengatasi, menanggulangi dan
memberantas korupsi di Indonesia. Komisi ini didirikan berdasarkan
kepada Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 30Tahun 2002 mengenai
Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.
LATAR BELAKANG
Orde Lama
 Kabinet Djuanda
 Di masa Orde Lama, tercatat dua kali dibentuk badan pemberantasan korupsi.
Yang pertama, dengan perangkat aturan Undang-Undang Keadaan Bahaya,
lembaga ini disebut
 Badan ini dipimpin oleh A.H. Nasution dan dibantu oleh dua orang anggota,
yakni Profesor M.Yamin dan Roeslan Abdulgani. Kepada Paran inilah semua
pejabat harus menyampaikan data mengenai pejabat tersebut dalam bentuk
isian formulir yang disediakan. Mudah ditebak, model perlawanan para
pejabat yang korup pada saat itu adalah bereaksi keras dengan dalih yuridis
bahwa dengan doktrin pertanggungjawaban secara langsung kepada
Presiden, formulir itu tidak diserahkan kepada Paran, tapi langsung kepada
Presiden. Diimbuhi dengan kekacauan politik, Paran berakhir tragis, deadlock,
dan akhirnya menyerahkan kembali pelaksanaan tugasnya kepada Kabinet
Djuanda.
 Operasi Budhi
 Pada 1963, melalui Keputusan Presiden No. 275Tahun 1963, pemerintah
menunjuk lagi A.H. Nasution, yang saat itu menjabat sebagai Menteri
Koordinator Pertahanan dan Keamanan/Kasab, dibantu olehWiryono
Prodjodikusumo dengan lembaga baru yang lebih dikenal dengan
. Kali ini dengan tugas yang lebih berat, yakni menyeret pelaku korupsi
ke pengadilan dengan sasaran utama perusahaan-perusahaan negara serta
lembaga-lembaga negara lainnya yang dianggap rawan praktek korupsi dan
kolusi.
ORDE BARU
 Pada masa awal Orde Baru, Soeharto terang-terangan mengkritik Orde Lama, yang
tidak mampu memberantas korupsi dalam hubungan dengan demokrasi yang terpusat
ke istana. Hal itu seakan memberi harapan besar seiring dengan dibentuknya Tim
Pemberantasan Korupsi (TPK), yang diketuai Jaksa Agung. Namun, ternyata
ketidakseriusanTPK mulai dipertanyakan dan berujung pada kebijakan Soeharto untuk
menunjuk Komite Empat beranggotakan tokoh-tokoh tua yang dianggap bersih dan
berwibawa, seperti Prof Johannes, I.J. Kasimo, MrWilopo, danA.Tjokroaminoto, dengan
tugas utama membersihkan Departemen Agama, Bulog, CVWaringin, PT
Mantrust,Telkom, Pertamina, dan lain-lain.
 Kemudian, Laksamana Sudomo diangkat sebagai Pangkopkamtib, dibentuklah Operasi
Tertib (Opstib) dengan tugas : juga memberantas korupsi. Perselisihan pendapat
mengenai metode pemberantasan korupsi yang bottom up atau top down di kalangan
pemberantas korupsi itu sendiri cenderung semakin melemahkan pemberantasan
korupsi, sehingga Opstib pun hilang seiring dengan makin menguatnya kedudukan para
koruptor di singgasana Orde Baru.
ERA REFORMASI
 Di era reformasi, usaha pemberantasan korupsi dimulai oleh B.J. Habibie dengan
mengeluarkan UU Nomor 28Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih
dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme berikut pembentukan berbagai komisi
atau badan baru, seperti Komisi Pengawas Kekayaan Pejabat Negara (KPKPN), KPPU,
atau Lembaga Ombudsman.
 Abdurrahman Wahid, membentukTim Gabungan PemberantasanTindak Pidana
Korupsi ( ) melalui Peraturan Pemerintah Nomor 19Tahun 2000. Namun, di
tengah semangat menggebu-gebu untuk memberantas korupsi dari anggota tim ini,
melalui suatu judicial review Mahkamah Agung,TGPTPK akhirnya dibubarkan dengan
logika membenturkannya ke UU Nomor 31Tahun 1999.
TUGAS
 Koordinasi dengan instansi yang berwenang
melakukan pemberantasan tindak pidana korupsi
 Supervisi terhadap instansi yang berwenang
melakukan pemberantasan tindak pidana korupsi
 Melakukan penyelidikan, penyidikan, dan
penuntutan terhadap tindak pidana korupsi
 Melakukan tindakan-tindakan pencegahan tindak
pidana korupsi
 Melakukan monitor terhadap penyelenggaraan
pemerintahan negara.
 UU RI nomor 30 Tahun 2002 Tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi
 Kepres RI No. 73 Tahun 2003 Tentang Pembentukan Panitia Seleksi Calon Pimpinan
Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi
 PP RI No. 19 Tahun 2000 Tentang Tim Gabungan Pemberantasan Tindak Pidana
Korupsi
 UU RI No. 28 Tahun 1999 Tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih dan Bebas
Dari KKN
 UU RI No. 31 Tahun 1999 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi
 UU RI No. 20 Tahun 2001 Tentang Perubahan Atas UU No. 31 Tahun 1999 Tentang
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi
 UU RI No. 25 Tahun 2003 Tentang Perubahan Atas UU No. 15 Tahun 2002 Tentang
Tindak Pidana Pencucian Uang
 PP RI No. 71 Tahun 2000 Tentang Tata Cara Pelaksanaan Peran Serta Masyarakat dan
Pemberian Penghargaan Dalam Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi
 PP RI No. 109 Tahun 109 Tahun 2000 Tentang Kedudukan Keuangan Kepala Daerah
dan Wakil Kepala Daerah
Semoga ini dapat bermanfaat
untuk kita

Contenu connexe

Tendances

Orde Baru Dan Reformasi
Orde Baru Dan Reformasi Orde Baru Dan Reformasi
Orde Baru Dan Reformasi William Sentana
 
periode akhir orde baru
periode akhir orde baruperiode akhir orde baru
periode akhir orde baruRobby Yumendra
 
Perkembangan Masyarakat Indonesia pada Masa Reformasi
Perkembangan Masyarakat Indonesia pada Masa ReformasiPerkembangan Masyarakat Indonesia pada Masa Reformasi
Perkembangan Masyarakat Indonesia pada Masa ReformasiSilfiya Amaliyana Saefas
 
Sejarah reformasi
Sejarah reformasiSejarah reformasi
Sejarah reformasiANAKilang81
 
PPT SEJARAH REFORMASI
PPT SEJARAH REFORMASIPPT SEJARAH REFORMASI
PPT SEJARAH REFORMASIAldya Rachma
 
Perkembangan masyarakat indonesia menjelang reformasi
Perkembangan masyarakat indonesia menjelang reformasiPerkembangan masyarakat indonesia menjelang reformasi
Perkembangan masyarakat indonesia menjelang reformasiaswansetiawan
 
Akhir Orde Baru dan Lahirnya Reformasi
Akhir Orde Baru dan Lahirnya ReformasiAkhir Orde Baru dan Lahirnya Reformasi
Akhir Orde Baru dan Lahirnya ReformasiLia Letifah
 
Zaman Reformasi - Sejarah
Zaman Reformasi - Sejarah Zaman Reformasi - Sejarah
Zaman Reformasi - Sejarah Dha'Wid Widya
 
Orde lama, orde baru, dan reformasi
Orde lama, orde baru, dan reformasiOrde lama, orde baru, dan reformasi
Orde lama, orde baru, dan reformasiNanda Aditasia
 
10. sejarah ekonomi indonesia
10.  sejarah ekonomi indonesia10.  sejarah ekonomi indonesia
10. sejarah ekonomi indonesiadezils
 
DEMOKRASI PANCASILA DAN PERKEMBANGAN POLITIK MASA ORDE BARU
DEMOKRASI PANCASILA DAN PERKEMBANGAN POLITIK MASA ORDE BARUDEMOKRASI PANCASILA DAN PERKEMBANGAN POLITIK MASA ORDE BARU
DEMOKRASI PANCASILA DAN PERKEMBANGAN POLITIK MASA ORDE BARURifda Nadifah
 
Dari orde baru ke reformasi
Dari orde baru ke reformasiDari orde baru ke reformasi
Dari orde baru ke reformasiYunus Thariq
 
Demokrasi Pancasila Orde Baru (1966-1998)
Demokrasi Pancasila Orde Baru (1966-1998)Demokrasi Pancasila Orde Baru (1966-1998)
Demokrasi Pancasila Orde Baru (1966-1998)Rifda Nadifah
 
Berakhirnya Masa Orde Baru
Berakhirnya Masa Orde BaruBerakhirnya Masa Orde Baru
Berakhirnya Masa Orde BaruWARGA SALAPAN
 
Berakhirnya orde baru dan lahirnya reformasi
Berakhirnya orde baru dan lahirnya reformasiBerakhirnya orde baru dan lahirnya reformasi
Berakhirnya orde baru dan lahirnya reformasiEga Millenio
 
Berakhirnya pemerintahan orde baru dan terjadinya reformasi
Berakhirnya pemerintahan orde baru dan terjadinya reformasiBerakhirnya pemerintahan orde baru dan terjadinya reformasi
Berakhirnya pemerintahan orde baru dan terjadinya reformasiJoshua Adiguna Prastowo
 
Perbandingan:Persamaan dan Perbedaan Orde Baru dan Reformasi
Perbandingan:Persamaan dan Perbedaan Orde Baru dan ReformasiPerbandingan:Persamaan dan Perbedaan Orde Baru dan Reformasi
Perbandingan:Persamaan dan Perbedaan Orde Baru dan ReformasiDewi Setiyani Putri
 
Tuntutan dan agenda reformasi
Tuntutan dan agenda reformasiTuntutan dan agenda reformasi
Tuntutan dan agenda reformasiSMAN 54 Jakarta
 

Tendances (20)

Orde Baru Dan Reformasi
Orde Baru Dan Reformasi Orde Baru Dan Reformasi
Orde Baru Dan Reformasi
 
periode akhir orde baru
periode akhir orde baruperiode akhir orde baru
periode akhir orde baru
 
Perkembangan Masyarakat Indonesia pada Masa Reformasi
Perkembangan Masyarakat Indonesia pada Masa ReformasiPerkembangan Masyarakat Indonesia pada Masa Reformasi
Perkembangan Masyarakat Indonesia pada Masa Reformasi
 
Bahan Ajar PPL 2
Bahan Ajar PPL 2Bahan Ajar PPL 2
Bahan Ajar PPL 2
 
Agenda reformasi&
Agenda reformasi&Agenda reformasi&
Agenda reformasi&
 
Sejarah reformasi
Sejarah reformasiSejarah reformasi
Sejarah reformasi
 
PPT SEJARAH REFORMASI
PPT SEJARAH REFORMASIPPT SEJARAH REFORMASI
PPT SEJARAH REFORMASI
 
Perkembangan masyarakat indonesia menjelang reformasi
Perkembangan masyarakat indonesia menjelang reformasiPerkembangan masyarakat indonesia menjelang reformasi
Perkembangan masyarakat indonesia menjelang reformasi
 
Akhir Orde Baru dan Lahirnya Reformasi
Akhir Orde Baru dan Lahirnya ReformasiAkhir Orde Baru dan Lahirnya Reformasi
Akhir Orde Baru dan Lahirnya Reformasi
 
Zaman Reformasi - Sejarah
Zaman Reformasi - Sejarah Zaman Reformasi - Sejarah
Zaman Reformasi - Sejarah
 
Orde lama, orde baru, dan reformasi
Orde lama, orde baru, dan reformasiOrde lama, orde baru, dan reformasi
Orde lama, orde baru, dan reformasi
 
10. sejarah ekonomi indonesia
10.  sejarah ekonomi indonesia10.  sejarah ekonomi indonesia
10. sejarah ekonomi indonesia
 
DEMOKRASI PANCASILA DAN PERKEMBANGAN POLITIK MASA ORDE BARU
DEMOKRASI PANCASILA DAN PERKEMBANGAN POLITIK MASA ORDE BARUDEMOKRASI PANCASILA DAN PERKEMBANGAN POLITIK MASA ORDE BARU
DEMOKRASI PANCASILA DAN PERKEMBANGAN POLITIK MASA ORDE BARU
 
Dari orde baru ke reformasi
Dari orde baru ke reformasiDari orde baru ke reformasi
Dari orde baru ke reformasi
 
Demokrasi Pancasila Orde Baru (1966-1998)
Demokrasi Pancasila Orde Baru (1966-1998)Demokrasi Pancasila Orde Baru (1966-1998)
Demokrasi Pancasila Orde Baru (1966-1998)
 
Berakhirnya Masa Orde Baru
Berakhirnya Masa Orde BaruBerakhirnya Masa Orde Baru
Berakhirnya Masa Orde Baru
 
Berakhirnya orde baru dan lahirnya reformasi
Berakhirnya orde baru dan lahirnya reformasiBerakhirnya orde baru dan lahirnya reformasi
Berakhirnya orde baru dan lahirnya reformasi
 
Berakhirnya pemerintahan orde baru dan terjadinya reformasi
Berakhirnya pemerintahan orde baru dan terjadinya reformasiBerakhirnya pemerintahan orde baru dan terjadinya reformasi
Berakhirnya pemerintahan orde baru dan terjadinya reformasi
 
Perbandingan:Persamaan dan Perbedaan Orde Baru dan Reformasi
Perbandingan:Persamaan dan Perbedaan Orde Baru dan ReformasiPerbandingan:Persamaan dan Perbedaan Orde Baru dan Reformasi
Perbandingan:Persamaan dan Perbedaan Orde Baru dan Reformasi
 
Tuntutan dan agenda reformasi
Tuntutan dan agenda reformasiTuntutan dan agenda reformasi
Tuntutan dan agenda reformasi
 

Similaire à Pasca Reformation

Perkembangan masy indonesia masa reformasi
Perkembangan masy indonesia masa reformasiPerkembangan masy indonesia masa reformasi
Perkembangan masy indonesia masa reformasiaswansetiawan
 
Persentase Kolompok Satu FE - UNA
Persentase Kolompok Satu FE - UNAPersentase Kolompok Satu FE - UNA
Persentase Kolompok Satu FE - UNAali akbar
 
Sistem dan struktur politik ekonomi indonesia masa reformasi
Sistem dan struktur politik ekonomi indonesia masa reformasiSistem dan struktur politik ekonomi indonesia masa reformasi
Sistem dan struktur politik ekonomi indonesia masa reformasievarahma70
 
Bab 5. Indonesia pada Masa Reformasi.pptx
Bab 5. Indonesia pada Masa Reformasi.pptxBab 5. Indonesia pada Masa Reformasi.pptx
Bab 5. Indonesia pada Masa Reformasi.pptxbrianadi85
 
Makalah pancasila
Makalah pancasilaMakalah pancasila
Makalah pancasilaliger laiga
 
sistemdanstrukturpolitik-ekonomiindonesiamasareformasi-180601022335 (1).pptx
sistemdanstrukturpolitik-ekonomiindonesiamasareformasi-180601022335 (1).pptxsistemdanstrukturpolitik-ekonomiindonesiamasareformasi-180601022335 (1).pptx
sistemdanstrukturpolitik-ekonomiindonesiamasareformasi-180601022335 (1).pptxFebriYustina
 
Perkembangan Masyarakat Indonesia Menuju Negara Maju
Perkembangan Masyarakat Indonesia Menuju Negara Maju Perkembangan Masyarakat Indonesia Menuju Negara Maju
Perkembangan Masyarakat Indonesia Menuju Negara Maju Helena Nalle
 
Powerpoint_Bab_REFORMASI.pptx
Powerpoint_Bab_REFORMASI.pptxPowerpoint_Bab_REFORMASI.pptx
Powerpoint_Bab_REFORMASI.pptxpancaparhusip1
 
MASA REFORMASI INDONESIA DALAM KEMERDEKAAN
MASA REFORMASI INDONESIA DALAM KEMERDEKAANMASA REFORMASI INDONESIA DALAM KEMERDEKAAN
MASA REFORMASI INDONESIA DALAM KEMERDEKAANRoyEkanala
 
Krisis_Orde_Baru_dan_Masa_Reformasi.pptx
Krisis_Orde_Baru_dan_Masa_Reformasi.pptxKrisis_Orde_Baru_dan_Masa_Reformasi.pptx
Krisis_Orde_Baru_dan_Masa_Reformasi.pptxpancaparhusip1
 
PPT_KEL 3_NILAI JUANG.pptx
PPT_KEL 3_NILAI JUANG.pptxPPT_KEL 3_NILAI JUANG.pptx
PPT_KEL 3_NILAI JUANG.pptxNASKANISA
 
Reynal Prawira Irfiansyah Tugas 1.pptx
Reynal Prawira Irfiansyah Tugas 1.pptxReynal Prawira Irfiansyah Tugas 1.pptx
Reynal Prawira Irfiansyah Tugas 1.pptxVermillion1
 
Sistem Dan Struktur Politik Ekonomi Indonesia Masa Reformasi.pptx
Sistem Dan Struktur Politik Ekonomi Indonesia Masa Reformasi.pptxSistem Dan Struktur Politik Ekonomi Indonesia Masa Reformasi.pptx
Sistem Dan Struktur Politik Ekonomi Indonesia Masa Reformasi.pptxRoyEkanala
 
Demokrasi pada masa reformasi
Demokrasi pada masa reformasiDemokrasi pada masa reformasi
Demokrasi pada masa reformasiRusnaini Soleh
 

Similaire à Pasca Reformation (20)

Revormasi di indonesia
Revormasi di indonesiaRevormasi di indonesia
Revormasi di indonesia
 
Perkembangan masy indonesia masa reformasi
Perkembangan masy indonesia masa reformasiPerkembangan masy indonesia masa reformasi
Perkembangan masy indonesia masa reformasi
 
KELOMPOK 10.pptx
KELOMPOK 10.pptxKELOMPOK 10.pptx
KELOMPOK 10.pptx
 
Persentase Kolompok Satu FE - UNA
Persentase Kolompok Satu FE - UNAPersentase Kolompok Satu FE - UNA
Persentase Kolompok Satu FE - UNA
 
Sistem dan struktur politik ekonomi indonesia masa reformasi
Sistem dan struktur politik ekonomi indonesia masa reformasiSistem dan struktur politik ekonomi indonesia masa reformasi
Sistem dan struktur politik ekonomi indonesia masa reformasi
 
Bab 5. Indonesia pada Masa Reformasi.pptx
Bab 5. Indonesia pada Masa Reformasi.pptxBab 5. Indonesia pada Masa Reformasi.pptx
Bab 5. Indonesia pada Masa Reformasi.pptx
 
Makalah pancasila
Makalah pancasilaMakalah pancasila
Makalah pancasila
 
sistemdanstrukturpolitik-ekonomiindonesiamasareformasi-180601022335 (1).pptx
sistemdanstrukturpolitik-ekonomiindonesiamasareformasi-180601022335 (1).pptxsistemdanstrukturpolitik-ekonomiindonesiamasareformasi-180601022335 (1).pptx
sistemdanstrukturpolitik-ekonomiindonesiamasareformasi-180601022335 (1).pptx
 
Perkembangan Masyarakat Indonesia Menuju Negara Maju
Perkembangan Masyarakat Indonesia Menuju Negara Maju Perkembangan Masyarakat Indonesia Menuju Negara Maju
Perkembangan Masyarakat Indonesia Menuju Negara Maju
 
Powerpoint_Bab_REFORMASI.pptx
Powerpoint_Bab_REFORMASI.pptxPowerpoint_Bab_REFORMASI.pptx
Powerpoint_Bab_REFORMASI.pptx
 
MASA REFORMASI INDONESIA DALAM KEMERDEKAAN
MASA REFORMASI INDONESIA DALAM KEMERDEKAANMASA REFORMASI INDONESIA DALAM KEMERDEKAAN
MASA REFORMASI INDONESIA DALAM KEMERDEKAAN
 
Krisis_Orde_Baru_dan_Masa_Reformasi.pptx
Krisis_Orde_Baru_dan_Masa_Reformasi.pptxKrisis_Orde_Baru_dan_Masa_Reformasi.pptx
Krisis_Orde_Baru_dan_Masa_Reformasi.pptx
 
REFORMASI.pptx
REFORMASI.pptxREFORMASI.pptx
REFORMASI.pptx
 
PPT_KEL 3_NILAI JUANG.pptx
PPT_KEL 3_NILAI JUANG.pptxPPT_KEL 3_NILAI JUANG.pptx
PPT_KEL 3_NILAI JUANG.pptx
 
Bab 4 sni 6
Bab 4 sni 6Bab 4 sni 6
Bab 4 sni 6
 
Reynal Prawira Irfiansyah Tugas 1.pptx
Reynal Prawira Irfiansyah Tugas 1.pptxReynal Prawira Irfiansyah Tugas 1.pptx
Reynal Prawira Irfiansyah Tugas 1.pptx
 
Sistem Dan Struktur Politik Ekonomi Indonesia Masa Reformasi.pptx
Sistem Dan Struktur Politik Ekonomi Indonesia Masa Reformasi.pptxSistem Dan Struktur Politik Ekonomi Indonesia Masa Reformasi.pptx
Sistem Dan Struktur Politik Ekonomi Indonesia Masa Reformasi.pptx
 
Demokrasi pada masa reformasi
Demokrasi pada masa reformasiDemokrasi pada masa reformasi
Demokrasi pada masa reformasi
 
Bab i
Bab  iBab  i
Bab i
 
RPJP_2005-2025.pdf
RPJP_2005-2025.pdfRPJP_2005-2025.pdf
RPJP_2005-2025.pdf
 

Plus de Soya Odut

Sk 70 kalender akademk 2017 2018
Sk 70 kalender akademk 2017 2018Sk 70 kalender akademk 2017 2018
Sk 70 kalender akademk 2017 2018Soya Odut
 
Correlation beetwen Technology Development 'n Cold War
Correlation beetwen Technology Development 'n Cold WarCorrelation beetwen Technology Development 'n Cold War
Correlation beetwen Technology Development 'n Cold WarSoya Odut
 
(before) SIK BL (Got Its Prize)
(before) SIK BL (Got Its Prize)(before) SIK BL (Got Its Prize)
(before) SIK BL (Got Its Prize)Soya Odut
 
Social Values
Social ValuesSocial Values
Social ValuesSoya Odut
 
Completed - Solar System, Eclipse, Comet, etc.
Completed - Solar System, Eclipse, Comet, etc.Completed - Solar System, Eclipse, Comet, etc.
Completed - Solar System, Eclipse, Comet, etc.Soya Odut
 
Pasca Cold War
Pasca Cold WarPasca Cold War
Pasca Cold WarSoya Odut
 
History of Cold War
History of Cold WarHistory of Cold War
History of Cold WarSoya Odut
 
The Impact of Globalization
The Impact of GlobalizationThe Impact of Globalization
The Impact of GlobalizationSoya Odut
 
Tectonic Plate
Tectonic PlateTectonic Plate
Tectonic PlateSoya Odut
 
Solar System of this World
Solar System of this WorldSolar System of this World
Solar System of this WorldSoya Odut
 
Hazardous ! Polio !!!
Hazardous ! Polio !!!Hazardous ! Polio !!!
Hazardous ! Polio !!!Soya Odut
 
Hindu - Budha Development in Indonesia
Hindu - Budha Development in IndonesiaHindu - Budha Development in Indonesia
Hindu - Budha Development in IndonesiaSoya Odut
 
POLITIC - Suprastructure
POLITIC - SuprastructurePOLITIC - Suprastructure
POLITIC - SuprastructureSoya Odut
 
Citizen's Position Equality
Citizen's Position EqualityCitizen's Position Equality
Citizen's Position EqualitySoya Odut
 
Everything about Interview
Everything about InterviewEverything about Interview
Everything about InterviewSoya Odut
 
Proklamation 'till Guided Democracy
Proklamation 'till Guided DemocracyProklamation 'till Guided Democracy
Proklamation 'till Guided DemocracySoya Odut
 

Plus de Soya Odut (20)

Sk 70 kalender akademk 2017 2018
Sk 70 kalender akademk 2017 2018Sk 70 kalender akademk 2017 2018
Sk 70 kalender akademk 2017 2018
 
Correlation beetwen Technology Development 'n Cold War
Correlation beetwen Technology Development 'n Cold WarCorrelation beetwen Technology Development 'n Cold War
Correlation beetwen Technology Development 'n Cold War
 
FOKAR
FOKARFOKAR
FOKAR
 
SIK BL
SIK BLSIK BL
SIK BL
 
(before) SIK BL (Got Its Prize)
(before) SIK BL (Got Its Prize)(before) SIK BL (Got Its Prize)
(before) SIK BL (Got Its Prize)
 
Social Values
Social ValuesSocial Values
Social Values
 
Completed - Solar System, Eclipse, Comet, etc.
Completed - Solar System, Eclipse, Comet, etc.Completed - Solar System, Eclipse, Comet, etc.
Completed - Solar System, Eclipse, Comet, etc.
 
Pasca Cold War
Pasca Cold WarPasca Cold War
Pasca Cold War
 
History of Cold War
History of Cold WarHistory of Cold War
History of Cold War
 
The Impact of Globalization
The Impact of GlobalizationThe Impact of Globalization
The Impact of Globalization
 
Tectonic Plate
Tectonic PlateTectonic Plate
Tectonic Plate
 
Gestation
GestationGestation
Gestation
 
Solar System of this World
Solar System of this WorldSolar System of this World
Solar System of this World
 
CLONING
CLONINGCLONING
CLONING
 
Hazardous ! Polio !!!
Hazardous ! Polio !!!Hazardous ! Polio !!!
Hazardous ! Polio !!!
 
Hindu - Budha Development in Indonesia
Hindu - Budha Development in IndonesiaHindu - Budha Development in Indonesia
Hindu - Budha Development in Indonesia
 
POLITIC - Suprastructure
POLITIC - SuprastructurePOLITIC - Suprastructure
POLITIC - Suprastructure
 
Citizen's Position Equality
Citizen's Position EqualityCitizen's Position Equality
Citizen's Position Equality
 
Everything about Interview
Everything about InterviewEverything about Interview
Everything about Interview
 
Proklamation 'till Guided Democracy
Proklamation 'till Guided DemocracyProklamation 'till Guided Democracy
Proklamation 'till Guided Democracy
 

Dernier

materi hukum bisnis hukum persaingan usaha
materi hukum bisnis hukum persaingan usahamateri hukum bisnis hukum persaingan usaha
materi hukum bisnis hukum persaingan usahayunitahatmayantihafi
 
pilihan hukum dan perjanjian internasional dan pilihan forum
pilihan hukum dan perjanjian internasional dan pilihan forumpilihan hukum dan perjanjian internasional dan pilihan forum
pilihan hukum dan perjanjian internasional dan pilihan forumekahariansyah96
 
Permendagri No 15 Tahun 2023 Pedoman Penyusunan APBD
Permendagri No 15 Tahun 2023 Pedoman Penyusunan APBDPermendagri No 15 Tahun 2023 Pedoman Penyusunan APBD
Permendagri No 15 Tahun 2023 Pedoman Penyusunan APBDSumardi Arahbani
 
Potensi Pelanggaran pemilu 2024 kesiapan
Potensi Pelanggaran pemilu 2024 kesiapanPotensi Pelanggaran pemilu 2024 kesiapan
Potensi Pelanggaran pemilu 2024 kesiapanDIVISIPENCEGAHAN
 
aspek hukum ttg kepailitan, pkpu, pengadilan niaga
aspek hukum ttg kepailitan, pkpu, pengadilan niagaaspek hukum ttg kepailitan, pkpu, pengadilan niaga
aspek hukum ttg kepailitan, pkpu, pengadilan niagaastrinovianti699
 
materi hukum perbankan di Indonesia untuk perguruan tinggi
materi hukum perbankan di Indonesia  untuk perguruan tinggimateri hukum perbankan di Indonesia  untuk perguruan tinggi
materi hukum perbankan di Indonesia untuk perguruan tinggissuser8b8170
 
UU-HKPD-Bahan-Sosialisasi-UU-No-1-tahun-2022-HKPD.pdf
UU-HKPD-Bahan-Sosialisasi-UU-No-1-tahun-2022-HKPD.pdfUU-HKPD-Bahan-Sosialisasi-UU-No-1-tahun-2022-HKPD.pdf
UU-HKPD-Bahan-Sosialisasi-UU-No-1-tahun-2022-HKPD.pdfSumardi Arahbani
 
PPT-UEU-Manajemen-Logistik-Pelayanan-Kesehatan-Pertemuan-5.pptx
PPT-UEU-Manajemen-Logistik-Pelayanan-Kesehatan-Pertemuan-5.pptxPPT-UEU-Manajemen-Logistik-Pelayanan-Kesehatan-Pertemuan-5.pptx
PPT-UEU-Manajemen-Logistik-Pelayanan-Kesehatan-Pertemuan-5.pptxmuhammadrezza14
 
interpretasi literal and purposive .pptx
interpretasi literal and purposive .pptxinterpretasi literal and purposive .pptx
interpretasi literal and purposive .pptxekahariansyah96
 

Dernier (9)

materi hukum bisnis hukum persaingan usaha
materi hukum bisnis hukum persaingan usahamateri hukum bisnis hukum persaingan usaha
materi hukum bisnis hukum persaingan usaha
 
pilihan hukum dan perjanjian internasional dan pilihan forum
pilihan hukum dan perjanjian internasional dan pilihan forumpilihan hukum dan perjanjian internasional dan pilihan forum
pilihan hukum dan perjanjian internasional dan pilihan forum
 
Permendagri No 15 Tahun 2023 Pedoman Penyusunan APBD
Permendagri No 15 Tahun 2023 Pedoman Penyusunan APBDPermendagri No 15 Tahun 2023 Pedoman Penyusunan APBD
Permendagri No 15 Tahun 2023 Pedoman Penyusunan APBD
 
Potensi Pelanggaran pemilu 2024 kesiapan
Potensi Pelanggaran pemilu 2024 kesiapanPotensi Pelanggaran pemilu 2024 kesiapan
Potensi Pelanggaran pemilu 2024 kesiapan
 
aspek hukum ttg kepailitan, pkpu, pengadilan niaga
aspek hukum ttg kepailitan, pkpu, pengadilan niagaaspek hukum ttg kepailitan, pkpu, pengadilan niaga
aspek hukum ttg kepailitan, pkpu, pengadilan niaga
 
materi hukum perbankan di Indonesia untuk perguruan tinggi
materi hukum perbankan di Indonesia  untuk perguruan tinggimateri hukum perbankan di Indonesia  untuk perguruan tinggi
materi hukum perbankan di Indonesia untuk perguruan tinggi
 
UU-HKPD-Bahan-Sosialisasi-UU-No-1-tahun-2022-HKPD.pdf
UU-HKPD-Bahan-Sosialisasi-UU-No-1-tahun-2022-HKPD.pdfUU-HKPD-Bahan-Sosialisasi-UU-No-1-tahun-2022-HKPD.pdf
UU-HKPD-Bahan-Sosialisasi-UU-No-1-tahun-2022-HKPD.pdf
 
PPT-UEU-Manajemen-Logistik-Pelayanan-Kesehatan-Pertemuan-5.pptx
PPT-UEU-Manajemen-Logistik-Pelayanan-Kesehatan-Pertemuan-5.pptxPPT-UEU-Manajemen-Logistik-Pelayanan-Kesehatan-Pertemuan-5.pptx
PPT-UEU-Manajemen-Logistik-Pelayanan-Kesehatan-Pertemuan-5.pptx
 
interpretasi literal and purposive .pptx
interpretasi literal and purposive .pptxinterpretasi literal and purposive .pptx
interpretasi literal and purposive .pptx
 

Pasca Reformation

  • 2. Kelompok : 1. NIDATSUROYA (20) 2. NOVA ANGGRAINI NURSITA (12)
  • 3. STANDAR KOMPETENSI  Merekonstruktif perjuangan bangsa Indonsia sejak masa proklamasi sampai masa reformasi KOMPETENSI DASAR  Merekonstruksi perkembangan masyarakat Indonesia pada masa Reformasi
  • 4. Krisis Politik Masa Keruntuhan Orde Baru Mulai dari tahun 1990-an terjadi berbagai krisis di Indonesia Krisis Hukum Krisis Kepercayaan(Sosial) Keruntuhan Orde Baru Krisis Ekonomi
  • 5. Krisis Politik  Banyaknya anggota MPR yang melakukan ikatan kekeluargaan (nepotisme).  Adanya gerakan reformasi oleh para mahasiswa.  Kehidupan politik Indonesia mulai memanas sejak pertengahan tahun 1996. Golkar yang selama lima kali Pemilu meraih kemenangan berusaha sekuat tenaga dengan segala upaya untuk tetap memenangkan Pemilu pada bulan Mei 1997. Dilain pihak tekanan terhadap pemerintahan Orde Baru di dalam masyarakat semakin berkembang.  Keberadaan PPP, Golkar, dan PDI dianggap tidak mampu lagi memenuhi aspirasi politik sebagian masyarakat.
  • 6. KrisisHukum Terdapat banyak ketidak adilan. Hukum sering dijadikan sebagai alat pembenaran tindakan pemerintah. Tuntutan adanya reformasi di bidang hukum.
  • 7. KrisisEkonomi  Krisis moneter di negara-negara asia tenggara sejak bulan juli 1996  Kurs rupiah Rp.17.000/dolar AS  Utang luar negeri US$ 138 miliar  Pro kontra IMF  Penandatanganan perjanjian IMF  Menaikan harga BBM & listrik  Harga bahan pokok meningkat
  • 8. Krisis KEPERCAYAAN (Sosial)  Tragedi trisakti memunculkan solidaritasan para mahasiswa & masyarakat yang menentang kebijakan pemerintah yang dipandang tidak demokratis dan tidak merakyat.  Perkembangan ekonomi dan pembangunan nasional dianggap telah menimbulkan ketimpangan sosial ekonomi yang lebih besar, monopoli sumber ekonomi oleh kelompok tertentu, konglomerasi, serta ketidakmampuan menghilangkan kemiskinan pada sebagian besar masyarakat.  Krisis moneter yang diikuti dengan berbagai krisis yang lain menghilangkan kepercayaan rakyat terhadap orde baru.
  • 9. Faktor kemunduran Orde Baru  Dalam negeri  Luar negeri Pemerintahan otoriter Pemerintahan sentralistis Perekonomian nasional Dwi fungsi ABRI KKN Krisis moneter di AsiaTenggara Desakan kaum liberal AS agar Soeharto turun
  • 10. A. Faktor-Faktor MunculnyaReformasi Krisis Ekonomi & Moneter Krisis Sosial & Politik Gerakan anti pemerintah Konsep kebijakan reformasi Penolakan Soeharto di Pemilu 1997 Soeharto terpilih kembali menjadi Presiden Situasi Politik semakin memanas Soeharto mundur dari jabatannya Reformasi
  • 11. • Krisis ekonomi & moneter yang berkepanjangan sulit diatasi karena besarnya hutang luar negeri Indonesia 1 • Timbul kecemburuan sosial akibat tajamnya kesenjangan ekonomi2 • Pelaksanaan pembangunan sosial dan ekonomi menguntungkan kelas menengah keatas sehingga timbul watak kapitalisme 3
  • 12. • Kebijakan ekonomi yang diterapkan pemerintah Orde Baru cenderung terpusat dan tidak adil5 • Sumber-sumber keuangan negara terlalu bergantung pada pinjaman luar negeri sehingga utang semakin besar. 6 • Pelaksanaan pembangunan ekonomi kerakyatan tidak berjalan efektif karena kurang pengawasan pemerintah 7 •Pelaksanaan pembangunan nasional tidak merata sehingga menimbulkan kekecewaan 4
  • 13. b. Faktor Politik 1 • Sistem pemerintahan yang dijalankan bersifat sentralistik dan cenderung otoriter 2 • Kekuasaan legislatif dan yudikatif terlalu dibatasi oleh eksekutif sehingga lembaga negara kurang berfungsi optimal 3 • TNI ditempatkan sebagai alat pemerintah sehingga tokoh militer mendominasi jabatan penting dalam pemerintah
  • 14. 4 • Golkar terlalu dilindungi dan diarahkan sebagai alat kekuasaan sehingga banyak jabatan yang diduduki tokoh Golkar 5 • Timbul pertentangan antarelite politik karena memperebutkan jabatan dan kedudukan dalam pemerintah 6 • Terjadinya peristiwa Trisakti dan Semanggi yang menimbulkan jatuh korban di pihak mahasiswa, menyulut terjadinya kerusuhan sosial.
  • 15. c. Faktor Sosial 1.Menajamnya kesenjangan sosial antara si kaya dan si miskin menimbulkan kecemburuan sosial dan gerakan sosial 2. Meningkatnya ketidakpercaya an rakyat terhadap pemerintahan pusat dibawah kepemimpinan Presiden Soeharto 3.Timbulnya gerakan mahasiswa yang didukung oleh elite politik menuntut turunnya Soeharto dan pembubaran golkar 4. Situasi ibukota yang kacau balau mendorong tokoh masyarakat mendatangi istana dan menyuruh soeharto meletakkan jabatannya
  • 16. GERAKAN REFORMASI Kepercayaan terhadap kepemimpinan presiden Soeharto yang terpilih kembali sejak adanya pemilu tahun 1997 semakin berkurang, gelombang aksi mahasiswa semakin tak terbendung. Mereka menuntut segera dilaksanakan reformasi total.
  • 17.  Bentrokan antara mahasiswa dengan aparat keamanan tak terelakan, sehingga terjadilah tragedi Semanggi pada tanggal 12 Mei 1998 yang membawa korban 4 mahasiswa Trisakti.
  • 18. Peristiwa Semanggi memicu terjadinya kerusuhan, penjarahan yang memuncak pada tanggal 13 – 14 Mei 1998 di Jakarta dan Surakarta.
  • 19.
  • 20. Gedung DPR diduduki puluhan ribu mahasiswa, kaum intelektual, swadaya masyarakat. KH. AlieYafie, Nurcholis Majid,AbdurahmanWahid danYusril Ihza Mahendra meminta agar Soeharto mundur.
  • 21. Dengan lengsernya Soeharto, maka berakhirlah rezim Orde Baru namun sayang sekali tindakan itu tidak mendapat respon yang positif… Karena desakan gelombang tuntutan reformasi yang sedemikian kuat, pada tanggal… Presiden Soeharto mengundurkan diri. 21 Mei 1998 pukul 10.00WIB Pada tanggal 18 Mei , mahasiswa mulai merangsek ke gedung DPR/MPR karena merasa aspirasi menuntut reformasi kurang ditanggapi. Dua hari kemudian, jumlah mahasiswa diperkirakan mencapai lebih dari 30 ribu orang.
  • 24.  Presiden Habibie diangkat pada 21 Mei 1998  Tugas : mengatasi krisis ekonomi yang melanda Indonesia sejak pertengahan tahun 1997.  22 Mei 1998, B.J. Habibie membentuk kabinet baru yang dinamakan Kabinet Reformasi Pembangunan. Kabinet itu terdiri atas 16 orang menteri, dan para menteri itu diambil dari unsur-unsur militer (ABRI), Golkar, PPP, dan PDI.
  • 26. 1. Kebebasan menyampaikan pendapat 2. Reformasi dalam bidang politik 4. Mengatasi masalah Dwifungsi ABRI 3. Mengadakan sidang istimewa tanggal 10-13 November 1998 yang diadakan MPR berhasil menetapkan 12 ketetapan 5. Mengadakan reformasi di bidang hukum Kebijakan - kebijakan
  • 27.  Siapapun boleh menyampaikan pendapat. Khusus demontrasi, setiap organisasi hendaknya mendapatkan izin dari pihak kepolisian dan menentukan tempat untuk melakukan demontrasi tersebut. Ini dilakukan karena pihak kepolisian mengacu kepada UU No.28 tahun 1997 tentang Kepolisian Republik Indonesia.  Ketika menghadapi pengunjuk rasa, pihak kepolisian sering menggunakan pasal yang berbeda. Ini dapat dimaklumi karena untuk menangani penunjuk rasa belum ada aturan hukum jelas.  Untuk menjamin kepastian hukum,DPR merampungkan UU No. 9 tahun 1998 tentang Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat di Muka Umum.
  • 28.
  • 29.
  • 30.
  • 31. 7. TAP NO. XIII/MPR/1998. pembatasan masa jabatan presiden dan wakil presiden republik indonesia. 8. TAP NO. XIV/MPR/1998. perubahan dan tambahan atas Tap III/MPR/1998.tentang pemilu. 9. TAP NO. XV/MPR/1998. penyelenggaraan otonomi daerah, pengaturan pembagian dan pemanfaatan sumber daya nasional yang berkeadilan, serta perimbangan keuangan pusat dan daerah dalam rangka negara kesatuan republik indonesia.
  • 32. 10. TAP NO.XVI/MPR/1998. politik ekonomi dalam rangka demokrasi ekonomi. 11.TAP NO. XVII/MPR/1998. hak asasi manusia. 12.TAP NO. XVIII/MPR/1998. pencabutan Tap II/MPR/1978. pedoman penghayatan dan pengalaman pancasila (EKAPRASETYA PANCA KARSA) dan penetapan pancasila sebagai dasar negara.
  • 33. Bidang ekonomi 1. Merekapitulasi perbankan. 2. Merekonstruksi perekonomian indonesia. 3. Melikuidasi beberapa bank bermasalah 4. Menaikan nilai tukar rupiah terhadap dolar amerika hingga di bawah Rp.10.000,- 5. Mengimplementasikan reformasi ekonomi yang disyaratkan oleh IMF
  • 34. Mengatasi Masalah dwifungsiABRI  Polri memisahkan diri dari ABRI dan kemudian berganti nama menjadi Kepolisian Negara. Istilah ABRI pun berubah menjadi TNI  Setelah reformasi dilaksanakan, peran ABRI di Perwakilan Rakyat DPR mulai dikurangi secara bertahap yaitu dari 75 orang menjadi 38 orang. Langkah lain yang di tempuh adalah ABRI semula terdiri dari empat angkatan yaitu Angkatan Darat, Laut, dan Udara serta Kepolisian RI, namun mulai tanggal 5 Mei 1999 hanya Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara.
  • 35. Mengadakanreformasi di bidangHukum Target reformasi di bidang hukum:  Substansi hukum  Aparatur penegak hukum yang bersih dan berwibawa  Instansi peradilan yang independen.
  • 37.
  • 38.
  • 40.  Diadakan sidang Istimewa tanggal 10 -13 November 1998 guna mempersiapkan jalan bagi liberalisasi politik.  Tanggal 13 November 1998 mahasiswa berkeinginan untuk menduduki kembali gedung DPR/MPR RI.  Mereka terhalang oleh pengamanan yang ketat aparat keamanan sehingga terjadi bentrok fisik.
  • 41.  Kejadian tersebut berlangsung di jembatan Semanggi sehingga disebut Tragedi Semanggi  Tragedi Semanggi I terjadi pada 11-13 November 1998, menyebabkan tewasnya 17 warga sipil  Tragedi Semanggi II terjadi pada 24 September 1999, menyebabkan tewasnya seorang mahasiswa dan sebelas orang lainnya di seluruh Jakarta & 217 korban luka luka.
  • 44.  Masa pemerintahan K.H. Abdurrahman Wahid atau yang sering kita sebut dengan Gus Dur dimulai pada tanggal 20 Oktober 1999.  Pasangan Gus Dur dan Megawati membentuk Kabinet Persatuan Nasional pada 28 Oktober 1999  Departemen Penerangan dan Departemen Sosial dihapus dalam kabinet ini
  • 45. Meneruskan kehidupan yang demokratis seperti pemerintahan sebelumnya. Merestrukturisasi lembaga pemerintahan seperti menghapus departemen yang dianggap tidak efisien Ingin memenfaatkan jabatannya sebagai PanglimaTertinggi dalam militer dengan mencopot Kapolri yang tidak sejalan dengan keinginan Gus Dur
  • 46.
  • 47.  Kasus Buloggate melibatkan nama Badan Urusan Logistik (Bulog) serta jajaran pimpinannya sejak lama sudah mengemuka. Kasus ini melibatkan Yanatera (Yayasan Bina Sejahtera) Bulog yang dikelola oleh mantan Wakabulog Sapuan. Sapuan akhirnya divonis 2 tahun penjara dan terbuksi bersalah menggelapkan dana non bujeter Bulog sebesar 35 milyar rupiah.  Keterlibatan Presiden Gus Dur baru terungkap secara terbatas, yaitu adanya pertemuan antara Presiden dan Sapuan di Istana. Dalam pertemuan itu, Presiden menanyakan dana nonbudgeter Bulog dan kemungkinan pengunaannya. Sapuan mengatakan, dana nonbudgeter itu ada, tetapi penggunaannya harus melalui keppres (keputusan presiden).
  • 48.  Bruneigate => kasus penyaluran dana Sultan Brunei yang diserahkan kepada pengusaha yang dekat dengan Presiden Wahid, yaitu Ario Wowor. Keterlibatan Presiden Wahid hanya memberi pertimbangan kepada Ario Wowor tentang pendistribusian dana. Saat itu memang Ario melaporkan kepada Presiden tentang dana yang diperolehnya dari Brunei. Ketika itu Gus Dur meenyarankan dana tersebut untuk dibagikan kembali ke LSM yang membutuhkan. Selain itu kedutaan Besar Brunei di Indonesia telah menyatakan dana Rp 2 juta dolar adalah uang pribadi Sultan, dan bukan uang negara. Kejakgung saat itu sudah menyimpulkan tak ada keterlibatan Presiden Gus Dur.  Walaupun tidak terbukti melalui pengadilan, skandal ini mengakibatkan kredibilitas rakyat terhadap presiden semakin turun. Serta perekonomian yang tidak berkembang meskipun mempunyai ahli ekonomi yang handal. Karena Gus Dur sibuk pergi ke luar negeri
  • 50.  Tanggal 23 Juli 2001 anggota MPR secara aklamasi menempatkan Megawati duduk sebagai Presiden RI ke-5, setelah Presiden Abdurrahman Wahid dicabut mandatnya oleh MPR RI.  Masa pemerintahan Megawati ditandai dengan semakin menguatnya konsolidasi demokrasi di Indonesia, dalam masa pemerintahannyalah, pemilihan umum presiden secara langsung dilaksanakan dan secara umum dianggap merupakan salah satu keberhasilan proses demokratisasi di Indonesia.  Megawati menjadi presiden hingga 20 Oktober 2003.
  • 51. Menjaga keutuhan NKRI Meluruskan otonomi daerah Membangun tatanan politik baru Melanjutkan Amandemen UUD 1945
  • 52. Lepasnya Pulau Sipadan dan Ligitan Terorisme (Pemboman) Tidak ada upaya pemberantasan korupsi Masalah
  • 53. Pulau Sipadan Bom di Bursa Efek Jakarta
  • 55.  Presiden Susilo Bambang Yudhoyono merupakan Presiden pertama yang pemilihannya dilakukan secara langsung oleh rakyat.  Susilo Bambang Yudhoyono dilantik sebagai presiden ke- 6 Republik Indonesia pada tanggal 20 Oktober 2004.  Bersama Jusuf Kalla membentuk kabinet yang melaksanakan sistem desentralisasi kepada sektor 440 otoritas pemerintahan lokal di Indonesia, yang memberikan kesempatan kepada daerah untuk mengatur pemerintahannya melalui otonomi daerah.
  • 56. • Anggaran Pendidikan ditingkatkan menjadi 20% • Konversi minyak tanah ke gas • Pemberantasan korupsi melalui KPK 1 • Memberikan BLT (Bantuan Langsung Tunai) • Pembayaran utang secara bertahap kepada badan PBB • Memudahkan Investor asing untuk berinvestasi di Indonesia 2 • Buy back saham BUMN • Pelayanan UKM(Usaha Kecil Menengah) bagi rakyat kecil • Subsidi BBM 3 Kebijakan
  • 57. MASALAH Pembangunan ekonomi yang ala kadarnya sangat memprihatinkan. Angka pengangguran dan kemiskinan tetap tinggi Penanganan becana alam yang datang bertubi-tubi berjalan lambat. Masalah politik dan keamanan cukup stabil, namun belum menghasilkan sistem demokrasi yang pro- rakyat dan mampu memajukan kesejahteraan. Masalah korupsi, mulai dari dasar hukumnya sampai proses peradilan, terjadi perdebatan yang semakin mempersulit pembersihan Republik Indonesia dari koruptor- koruptor perampok kekayaan bangsa Indonesia
  • 58. C. Perubahan yang Terjadi pada Era Reformasi
  • 59. DilaksanakannyaOtonomi Daerah berdasarkan UU No 32 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dengan Pemerintah Daerah. Pemerintahan dijalankan berdasarkan sistem desentralisasi dan sesuai dengan pancasila dan UUD 1945. Lembaga-lembaga tinggi negara, seperti presiden, BPK, MA, MK, DPR, DPD, dan MPR ditempatkan sesuai dengan fungsi dan peranannya masing-masing sesuai dengan ketentuan UUD 1945 yang telah diamandemen. Pemerintah dijalankan berdasarkan prinsip- prinsip Otonomi Daerah. Pemerintah daerah yang meliputi provinsi, kabupaten dan kota difungsikan sebagai daerah otonom yang memiliki kewenangan dan tanggung jawab penuh dalam mengurus dan mengatur pemerintahan di daerahnya masing-masing.
  • 60. Keadaan Kondisi Ekonomi Masyarakat Indonesia Tingkat Pertumbuhan ekonomi yang tinggi dari 1987 sampai 1997 dapat menutupi beberapa kelemahan struktural dalam ekonomi Indonesia. Sistem legal sangat lemah, aktivitas bank sangat sederhana, hambatan non-tarif, penyewaan oleh perusahaan milik negara, subsidi domestik, hambatan ke perdagangan domestik, dan hambatan ekspor seluruhya menciptakan gangguan ekonomi.
  • 61.  Krisis finansial Asia Tenggara yang melanda Indonesia pada akhir 1997 mengakibatkan manaikkan rupiah, menaikkan suku bunga domestik, dan memperketat kebijakan fiskalnya. Indonesia dan IMF mencapai kesepakatan tentang program reformasi ekonomi yang diarahkan pada penstabilan ekonomi makro dan penghapusan beberapa kebijakan ekonomi ang dinilai merusak, antara lain Program Mobilan Nasional (Mobnas) dan monopoli yang melibatkan anggota keluarga presiden Soeharto.  Rupiah masih belum stabil, sampai pada akhirnya presiden Soeharto terpaksa mengundurkan diri pada Mei 1998.
  • 62.
  • 63. KOMISI NASIONAL HAK ASASI MANUSIA (KOMNAS HAM)  Komisi Nasional Hak Asasi Manusia / Komnas HAM => lembaga mandiri di Indonesia yang kedudukannya setingkat dengan lembaga negara lainnya, fungsi melaksanakan kajian, perlindungan, penelitian, penyuluhan, pemantauan, investigasi, dan mediasi terhadap persoalan-persoalan hak asasi manusia. LATAR BELAKANG  Berdiri sejak tahun 1993 berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 50Tahun 1993 tentang Komisi Nasional Hak Asasi Manusia.  Komnas HAM mempunyai kelengkapan : Sidang Paripurna dan Subkomisi, Sekretariat Jenderal sebagai unsur pelayanan.  Ketua Komnas HAM dijabat bergiliran dengan masa jabatan 2,5 tahun. Namun mulai 2013, ketua Komnas HAM dijabat bergiliran dengan masa jabatan satu tahun. Saat ini Komnas HAM diketuai Siti Noor Laila. TUGAS  Mengembangkan kondisi yang kondusif bagi pelaksanaan hak asasi manusia sesuai dengan Pancasila, UUD 1945, dan Piagam PBB serta Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia  Meningkatkan perlindungan dan penegakan hak asasi manusia guna berkembangnya pribadi manusia Indonesia seutuhnya dan kemampuannya berpartisipasi dalam berbagai bidang kehidupan.
  • 64. DASAR HUKUM PEMBENTUKAN 1. Undang Undang Dasar 1945 2. Tap MPR No. XVII/MPR/1998 3. UU No 5Tahun 1998Tentang Pengesahan Convention AgainstTorture And Other Cruel, Inhuman Or Degrading Treatment Or Punishment (Konvensi Menentang Penyiksaan Dan Perlakuan Atau Penghukuman LainYang Kejam, Tidak Manusiawi, Atau Merendahkan Martabat Manusia) 4. UU No 39Tahun 1999Tentang Hak Asasi Manusia 5. UU No 26 tahun 2000 Tentang Pengadilan HAM 6. UU No 11Tahun 2005Tentang Pengesahan International Covenant On Economic, Social And Cultural Rights (Kovenan Internasional Tentang Hak – Hak Ekonomi, Sosial Dan Budaya) 7. UU No 12Tahun 2005Tentang Pengesahan International Covenant On Civil And Political Rights (Kovenan Internasional Tentang Hak-Hak Sipil Dan Politik) 8. UU No 40Tahun 2008Tentang Penghapusan Diskriminasi Ras Dan Etnis 9. UU No 19Tahun 2011Tentang Pengesahan Convention OnThe Rights Of Persons With Disabilities(Konvensi Mengenai Hak – Hak Penyandang Disabilitas) 10.Peraturan perundang-undangan nasional lain yang terkait 11.Keppres No. 50 tahun 1993Tentang Komnas HAM 12.Keppres No. 181 tahun 1998Tentang Komnas Anti kekerasan terhadap Perempuan 1. Piagam PBB, 1945 2. Deklarasi Universal HAM 1948 3. Instrumen internasional lain mengenai HAM yang telah disahkan dan diterima oleh Indonesia
  • 65. MAHKAMAH KONSTITUSI (MK)  Mahkamah Konstitusi ( MK) => lembaga tinggi negara dalam sistem ketatanegaraan Indonesia yang merupakan pemegang kekuasaan kehakiman bersama – sama dengan Mahkamah Agung. LATAR BELAKANG  Lembaran awal sejarah praktik pengujian Undang-undang (judicial review) bermula di Mahkamah Agung (MA) (Supreme Court) Amerika Serikat saat dipimpin John Marshall dalam kasus Marbury lawan Madison tahun 1803. Kendati saat itu Konstitusi Amerika Serikat tidak mengatur pemberian kewenangan untuk melakukan judicial review kepada MA, tetapi dengan menafsirkan sumpah jabatan yang mengharuskan untuk senantiasa menegakkan konstitusi, John Marshall menganggap MA berwenang untuk menyatakan suatu Undang-undang bertentangan dengan konstitusi.  Adapun secara teoritis, keberadaan Mahkamah Konstitusi baru diintrodusir pertama kali pada tahun 1919 oleh pakar hukum asal Austria, Hans Kelsen (1881-1973).  Hans Kelsel menyatakan bahwa pelaksanaan konstitusional tentang legislasi dapat secara efektif dijamin hanya jika suatu organ selain badan legislatif diberikan tugas untuk menguji apakah suatu produk hukum itu konstitusional atau tidak. Untuk itu perlu diadakan organ khusus yang disebut Mahkamah Konstitusi (constitutional court).  Berdirinya Mahkamah Konstitusi di Indonesia diawali dengan adanya Perubahan ketiga UUD 1945 dalam pasal 24 ayat 2, pasal 24C, dan pasal 7b yang disahkan pada 9 November 2001. Setelah melalui pembahasan mendalam, DPR dan pemerintah menyetujui secara bersama UU Nomor 24 tahun 2003 tentang Mahkamah Konstitusi pada tanggal 13 Agustus 2003 dan disahkan presiden pada waktu itu.
  • 66. TUGAS MK MENURUT UUD 1945  Berwenang mengadili pada tingkat pertama dan terakhir yang keputusannya bersifat final untuk menguji Undang-Undang terhadap Undang-Undang Dasar, memutus sengketa kewewenangan lembaga Negara yang kewewenangannya diberikan oleh UUD1945, memutus pembubaran partai politik, dan memutus perselisihan tentang hasil Pemilihan Umum.  Wajib memberi keputusan atas pendapat Dewan Perwakilan Rakyat mengenai dugaan pelanggaran oleh Presiden atau Wakil Presiden menurut UUD 1945. WEWENANG MK  Menguji undang-undang terhadap UUD 1945  Memutus sengketa kewenangan antar lembaga negara yang kewenangannya diberikan oleh UUD 1945  Memutus pembubaran partai politik  Memutus perselisihan tentang hasil pemilu DASAR HUKUM PEMBENTUKAN  UU Nomor 24 Tahun 2003 tentang Mahkamah Konstitusi (Lembaran Negara Tahun 2003 Nomor 98, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4316).  Tanggal 13 Agustus 2003 inilah yang kemudian disepakati para hakim konstitusi menjadi hari lahir MKRI.
  • 67. KOMISI PEMBERA NTAS KORUPSI (KPK)  Komisi Pemberantasan Korupsi/KPK => komisi di Indonesia yang dibentuk pada tahun 2003 untuk mengatasi, menanggulangi dan memberantas korupsi di Indonesia. Komisi ini didirikan berdasarkan kepada Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 30Tahun 2002 mengenai Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. LATAR BELAKANG Orde Lama  Kabinet Djuanda  Di masa Orde Lama, tercatat dua kali dibentuk badan pemberantasan korupsi. Yang pertama, dengan perangkat aturan Undang-Undang Keadaan Bahaya, lembaga ini disebut  Badan ini dipimpin oleh A.H. Nasution dan dibantu oleh dua orang anggota, yakni Profesor M.Yamin dan Roeslan Abdulgani. Kepada Paran inilah semua pejabat harus menyampaikan data mengenai pejabat tersebut dalam bentuk isian formulir yang disediakan. Mudah ditebak, model perlawanan para pejabat yang korup pada saat itu adalah bereaksi keras dengan dalih yuridis bahwa dengan doktrin pertanggungjawaban secara langsung kepada Presiden, formulir itu tidak diserahkan kepada Paran, tapi langsung kepada Presiden. Diimbuhi dengan kekacauan politik, Paran berakhir tragis, deadlock, dan akhirnya menyerahkan kembali pelaksanaan tugasnya kepada Kabinet Djuanda.  Operasi Budhi  Pada 1963, melalui Keputusan Presiden No. 275Tahun 1963, pemerintah menunjuk lagi A.H. Nasution, yang saat itu menjabat sebagai Menteri Koordinator Pertahanan dan Keamanan/Kasab, dibantu olehWiryono Prodjodikusumo dengan lembaga baru yang lebih dikenal dengan . Kali ini dengan tugas yang lebih berat, yakni menyeret pelaku korupsi ke pengadilan dengan sasaran utama perusahaan-perusahaan negara serta lembaga-lembaga negara lainnya yang dianggap rawan praktek korupsi dan kolusi.
  • 68. ORDE BARU  Pada masa awal Orde Baru, Soeharto terang-terangan mengkritik Orde Lama, yang tidak mampu memberantas korupsi dalam hubungan dengan demokrasi yang terpusat ke istana. Hal itu seakan memberi harapan besar seiring dengan dibentuknya Tim Pemberantasan Korupsi (TPK), yang diketuai Jaksa Agung. Namun, ternyata ketidakseriusanTPK mulai dipertanyakan dan berujung pada kebijakan Soeharto untuk menunjuk Komite Empat beranggotakan tokoh-tokoh tua yang dianggap bersih dan berwibawa, seperti Prof Johannes, I.J. Kasimo, MrWilopo, danA.Tjokroaminoto, dengan tugas utama membersihkan Departemen Agama, Bulog, CVWaringin, PT Mantrust,Telkom, Pertamina, dan lain-lain.  Kemudian, Laksamana Sudomo diangkat sebagai Pangkopkamtib, dibentuklah Operasi Tertib (Opstib) dengan tugas : juga memberantas korupsi. Perselisihan pendapat mengenai metode pemberantasan korupsi yang bottom up atau top down di kalangan pemberantas korupsi itu sendiri cenderung semakin melemahkan pemberantasan korupsi, sehingga Opstib pun hilang seiring dengan makin menguatnya kedudukan para koruptor di singgasana Orde Baru. ERA REFORMASI  Di era reformasi, usaha pemberantasan korupsi dimulai oleh B.J. Habibie dengan mengeluarkan UU Nomor 28Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme berikut pembentukan berbagai komisi atau badan baru, seperti Komisi Pengawas Kekayaan Pejabat Negara (KPKPN), KPPU, atau Lembaga Ombudsman.  Abdurrahman Wahid, membentukTim Gabungan PemberantasanTindak Pidana Korupsi ( ) melalui Peraturan Pemerintah Nomor 19Tahun 2000. Namun, di tengah semangat menggebu-gebu untuk memberantas korupsi dari anggota tim ini, melalui suatu judicial review Mahkamah Agung,TGPTPK akhirnya dibubarkan dengan logika membenturkannya ke UU Nomor 31Tahun 1999.
  • 69. TUGAS  Koordinasi dengan instansi yang berwenang melakukan pemberantasan tindak pidana korupsi  Supervisi terhadap instansi yang berwenang melakukan pemberantasan tindak pidana korupsi  Melakukan penyelidikan, penyidikan, dan penuntutan terhadap tindak pidana korupsi  Melakukan tindakan-tindakan pencegahan tindak pidana korupsi  Melakukan monitor terhadap penyelenggaraan pemerintahan negara.
  • 70.  UU RI nomor 30 Tahun 2002 Tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi  Kepres RI No. 73 Tahun 2003 Tentang Pembentukan Panitia Seleksi Calon Pimpinan Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi  PP RI No. 19 Tahun 2000 Tentang Tim Gabungan Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi  UU RI No. 28 Tahun 1999 Tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih dan Bebas Dari KKN  UU RI No. 31 Tahun 1999 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi  UU RI No. 20 Tahun 2001 Tentang Perubahan Atas UU No. 31 Tahun 1999 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi  UU RI No. 25 Tahun 2003 Tentang Perubahan Atas UU No. 15 Tahun 2002 Tentang Tindak Pidana Pencucian Uang  PP RI No. 71 Tahun 2000 Tentang Tata Cara Pelaksanaan Peran Serta Masyarakat dan Pemberian Penghargaan Dalam Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi  PP RI No. 109 Tahun 109 Tahun 2000 Tentang Kedudukan Keuangan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah
  • 71. Semoga ini dapat bermanfaat untuk kita