1) Beberapa contoh penerapan teori belajar operant conditioning dan classical conditioning dalam kehidupan sehari-hari seperti mendapat hadiah jika mendapat nilai bagus, takut pada binatang setelah pengalaman, dan terbiasa melakukan suatu perilaku.
2) Contoh penerapan teori belajar kognitif meliputi pengajaran dengan memberikan penjelasan teori dan contoh soal, siswa belajar sendiri setelah intruksi, dan evaluasi
Contoh dari operant conditioning, classical conditioning, dan belajar kognitif
1. Contoh dari Teori Belajar Operant Conditioning
Seorang anak selalu mendapatkan nilai yang jelek dalam ulangan matematika.
Melihat anaknya selalu mendapatkan nilai yang jelek dalam ulangan matematika,
ayahnya membuat janji kepada anaknya jika anak tersebut mendapatkan nilai yang
bagus dalam ulangan matematika selanjutnya maka ia akan mendapatkan tas baru.
Ketika akan menghadapi ulangan matematika anaknya belajar dengan tekun dan pada
saat nilai ulangan dibagikan anak tersebut berhasil mendapatkan nilai yang bagus
sehingga anak tersebut mendapat tas baru dari ayahnya.
Dian adalah anak yang periang dan sangat suka sekali bermain. Suatu hari ibunya
memberi nasihat dan membuat janji pada Dian yaitu jika nilai Dian ada lima yang
mendapat nilai bagus maka dian mendapat ponsel baru. Sontak Dian belajar dengan
keras. Ketika pengumuman hasil studinya telah keluar dian tersenyum gembira karena
nilainya bagus semua.
Seorang anak sangat malas sekali bangun pagi, ia selalu bangun kesiangan sehingga ia
selalu terburu-buru untuk berangkat ke kampus. Melihat kebiasaan anaknya tersebut
si ibu pun memberikan sebuah janji kepada anaknya apabila ia dapat bangun lebih
pagi dari biasanya maka uang saku nya akan ditambah oleh ibunya. Dan benar saja
keesokan harinya ia dapat bangun lebih pagi dari hari-hari sebelumnya dan ia pun
mendapatkan uang saku lebih dari ibunya, dan akhirnya anak tersebut terbiasa untuk
bangun pagi.
Ketika kecil saya malas untuk berlatih menulis, suatu hari mama berkata akan
membatalkan niatnya untuk membelikan saya sepeda baru jika saya tidak bisa
menulis dengan lancar sejak saat itu, saya selalu berlatih menulis dengan sangat giat.
Waktu saya kelas 3 SMA nilai saya menurun karena kurang belajar. Orang tua saya
pun marah kemudian mereka menjanjikan jika saya lulus UN dengan nilai yang
tinggi maka saya akan diajak berlibur. Dari situ saya mulai rajin belajar dan
membahas soal-soal agar nilai saya tinggi. Dan hasil ujian saya pun cukup
memuaskan. Akhirnya saya pun diajak liburan oleh orang tua saya.
Contoh dari Teori Belajar Classical Conditioning
Saya merupakan pecinta kopi. Saya menyukai segala jenis kopi. Setiap selesai
meminum kopi yang menurut saya enak saya akan mengeluarkan suara sendawa yang
sangat besar. Suatu hari saya mendengar dari paman saya bahwa ada satu jenis kopi
2. yang sangat enak di kedai kopi langganan paman saya. Setelah mendengar itu saya
tertarik untuk mencoba jenis kopi tersebut. Saya langsung pergi ke kedai kopi
langganan paman saya tersebut dan memesan jenis kopi yang dibilang paman saya.
Setelah saya mencoba kopi tersebut saya mengeluarkan suara sendawa yang sangat
besar dan saya pun menilai kopi tersebut itu enak.
Sewaktu saya duduk dibangku SMP saya belum mengenal yang namanya Anime
(cartoon jepang). Namun, seketika itu saya yang sedang menonton Tv melihat salah
satu film Anime tersebut dan mulai saat itu saya menyukai Anime. Setiap kali melihat
iklannya pasti saya langsung senang dan tidak sabar menontonnya.
Saya adalah seorang yang sangat geli sekali dengan anak kucing. Setiap kali melihat
anak kucing tubuh saya dengan refleks akan gemetaran. Pada suatu hari saya bermain
ke rumah teman saya dan kebetulan teman saya ini hobi sekali memelihara anak
kucing yang ketepatan pada saat itu kucingnya ada yang melahirkan. Tidak sengaja
saya meliha anak kucing itu, dan seperti biasanya tubuh saya langsung gemetaran.
Ketika masih SMA saya sering pulang lewat gang sepi ketika malam hari disertai rasa
takut. Ketika rasa takut saya mulai muncul saya akan berlari sambil berteriak sekeras-
kerasnya. Suatu hari saya mendengar suara langkah kaki seseorang seperti sedang
membuntuti saya. Rasa takut saya pun muncul lalu berlari sambil berteriak sekeras-
kerasnya.
Eza sangat rajin untuk menggosok gigi sebelum tidur. Setelah selesai menggosok gigi
ia langsung pergi tidur. Suatu hari setelah menggosok giginya Eza memakan kacang-
kacangan sebelum tidur. Setelah selesai makan ia pun pergi ke kamar dan tertidur.
Contoh dari Teori Belajar Kognitif
Pak Tambah guru geografi memberikan materi dan tugas untuk siswanya. Dia
menyuruh siswanya untuk mengumpulkkan tugas tersebut tepat waktu di pagi hari.
Hal tersebut dilakukan oleh pak tambah untuk mengetahui sejauh mana siswanya
disiplin dalam mengumpulkan tugas.
Seorang anak yang sedang belajar mengemudi sepeda motor, ia hanya diberikan
sebuah intruksi oleh ayahnya bagaimana cara melajukan sepeda motor tersebut agar
bisa jalan. Ia hanya diberikan tahapan-tahapan nya saja setelah itu ia memikirkan
sendiri cara-cara mengemudi sepeda motor tersebut agar bisa jalan.
3. `Seorang dosen hanya menjelaskan gambaran umum dari materi diferensial kemudian
memberikan contoh-contoh soal untuk dikerjakan oleh mahasiswa dalam kurun waktu
tertentu. Setelah waktu yang ditentukan habis, dosen mulai menunjuk beberapa
mahasiswa untuk mengerjakan soal di depan kelas. Dari proses tersebut dosen dapat
menganalisis sejauh mana kemampuan dari mahasiswa didiknya.
Seorang guru SD kelas satu mengajarkan pengucapan huruf kepada siswa. Dalam
prosesnya guru tersebut pertama-tama menunjukkan huruf tersebut setelah itu
mengucapkan huruf tersebut. Setelah itu guru menunjuk salah seorang siswa
menunjuk satu per satu siswanya.
Ketika saya masih duduk dibangku SMP saya sangat susah sekali belajar fisika.
Mengetahui hal tersebut guru saya mencoba mengajari saya untuk berlajar fisika
dengan mengajari saya memahami teori-teori dasar terlebih dahulu. Setelah saya
diajari teori dasar kemudian guru saya memberikan contoh soal kepada saya dan
memberikan batas waktu untuk saya mengerjakan contoh soal tersebut. Setelah waktu
pengerjaan contoh soal habis guru saya meminta saya mengumpulkannya dan setelah
itu guru saya mengevaluasi hasil kerja saya.
Orang tua saya mengajarkan saya untuk mengenal huruf huruf Al-quran. Kemudian
saya pun mulai mengingatnya. Lalu orang tua saya menyuruh saya untuk mencoba
membaca Al-quran sepenuhnya. Saya pun belajar membacanya . Hasilnya saya bisa
membaca Al-quran walau tidak selancar dan sebagus orang tua saya.