Dokumen tersebut membahas tentang cahaya, sifat-sifatnya, dan bagaimana cahaya berinteraksi dengan berbagai benda optik seperti cermin dan lensa. Secara khusus dijelaskan tentang hukum pemantulan, pembiasan, serta karakteristik bayangan yang dihasilkan oleh cermin datar, cermin cekung, lensa cekung, dan lensa cembung. [/ringkasan]
4. Kompetensi Dasar:
• Mendeskripsikan tentang sifat-sifat
cahaya dan hubungannya dengan
cermin dan lensa.
• Mendeskripsikan alat-alat optik dan
penerapannya sehari-hari
5. Indikator :
A. Fisika
1. Merancang dan melakukan percobaan untuk membuktikan bahwa
cahaya merambat lurus
2. Menjelaskan hukum pemantulan yang diperoleh melalui
percobaan.
3. Menjelaskan hukum pembiasan yang diperoleh berdasarkan
percobaan
4. Mendeskripsikan proses pembentukan dan sifat-sifat bayangan
pada cermin datar, cermin cekung dan cermin cembung.
5. Mendeskripsikan proses pembentukan dan sifat-sifat bayangan
pada lensa cekung dan Lensa cembung.
B. Biologi
1. Menjelaskan fungsi mata sebagai alat optic.
2. Menggambarkan pembentukan bayangan benda pada retina
3. Menjelaskan beberapa cacat mata dan penggunaan kacamata.
6. P E R I S T I W A
A P A T E R J A D I ?
• Peristiwa yang terjadi pada benda,yaitu
1. adanya Bayangan-bayangan, karena benda
yang tidak tembus cahaya dan sinar dan hal ini
membuktikan cahaya merambat lurus
2. Adanya UMBARA dan PENUMRA
9. Cahaya digolongkan sebagai suatu
bentuk radiasi.
• Radiasi adalah sesuatu yang memancar keluar
dari suatu sumber tetapi bukan merupakan zat.
Cahaya dapat dilihat mata manusia.
• Cahaya termasuk gelombang elektromagnetik,
yaitu gelombang yang getarannya adalah
medan listrik dan medan magnetic.
• Getaran ini tegak lurus terhadap arah
perambatan cahaya, sehingga cahaya termasuk
gelombang transversal.
• Cahaya matahari dapat merambat melalui ruang
hampa. Kelajuan gelombang ini adalah 300
juta m/s.
11. AKIBAT BERKAS CAHAYA
MENIMBULKAN BAYANGAN
• UMBRA (Bayangan-bayangan gelap)
ruang gelap dibelakang benda yang tidak tembus cahaya
sama sekali atau dilalui cahaya
• PENUMRA (bayangan-bayangan kabur)
ruang gelap dibelakang benda tak tembus cehaya yang
masih dilalui cahaya.
(bayangan-bayangan tambahan dipinggir bayangan
Umra)
12. Sifat Bayangan
• Maya/Semu
Bayangan yang tidak dapat ditangkap di layar.
Pada pemantulan digambar oleh garis perpotongan
yang putus-putus
• Nyata
Bayangan yang dapat ditangkap oleh layar.
Pada gambar pemantulan atau pembiasan
digambarkan dengan perpotongan garis yang utuh
13.
14. Pemantulan
1. Difus atau Baur
Pemantulan yang disebabkan oleh berkas
sinar datang ke permukaan kasar atau tidak
ratanya pemantulan cahaya yang kesegala
arah.
2. Pemantulan teratur
Pemantulan yang disebakan oleh berkas sinar
datang ke permukaan halus atau datar dan
ratanya pemantulan cehaya ke satu arah.
15. Hukum Pemantulan
1. Sinar datang, garis
normal dan sinar
pantul terletak
pada bidang datar
2. Besar sudut datang
sama dengan sudut
pantul
3. Garis normal
4. Sudut datang
5. Sudut pantul
16. PEMANTULAN CAHAYA PADA
CERMIN DATAR
Sifat bayangan pada cermin datar :
1. Bayangan yang terjadi sama besar
dengan benda.
2. Bayangan yang terjadi sama tegak.
Jarak benda sama dengan jarak
bayangan
3. Bayangan cermin tertukar sisinya,
artinya bagian kanan
benda menjadi bagian kirinya.
4. Bayangan cermin merupakan bayangan
semu, artinya bayangan tidak dapat
ditangkap oleh layar.
17. PEMANTULAN CAHAYA PADA
CERMIN CEKUNG
1. Sinar datang sejajar sumbu
utama dipantulkan melalui titik focus.
2. Sinar datang melalui titik
focus dipantulkan sejajar dengan sumbu
utama.
3. Sinar datang menuju titik pusat
kelengkungan cermin dipantulkan
kembali melalui titik pusat kelengkungan
juga.
18. Keterangan:
M = Titik Pusat
Kelengkungan Cermin
F = Titik fokus cermin
O = Titik Optik cermin
O – F = Jarak titik fokus
Jarak O – F = jarak OM : 2 = Jark
FM
O – M = Jari-jari kelengkungan
Cermin
O – B = Jarak Benda
O – B’= Jarak Bayangan
A – B = Benda
A – B = Tinggi Benda
A’ – B’ = Tinggi Bayangan
SU = Sumbu Utama
Ruang I = Antara O dan F
Ruang II = Antara F dan M
Ruang III = Dibelakang M
Ruang IV = Antara O dan U
s U
A’
A
B
19. Rumus Cermin Cekung
• R 1 1 1 S1 h1
2 f S0 S1 S0 h0
M = M =
=
Dimana :
f = focus atau titik api
R = Jari-jari kelengkungan
S0 = Jarak Benda
S1 = Jarak bayangan
M = Perbesaran
h0 = Tinggi benda
h1 = Tinggi bayangan
+
f =
Contoh Soal 1 soal 3
soal 2
20. PEMANTULAN PADA LENSA
CEMBUNG
Sinar-sinar istimewa pada lensa cembung :
1. Sinar datang sejajar sumbu utama
dibiaskan menuju titik focus
2. Sinar datang yang melalui titik pusat
lensa ( 0 ) tidak mengalami pembiasan
3. Sinar datang melalui titik focus akan
dibiaskan sejajar sumbu utama
21. Rumus Cermin Cembung
Fokus selalu Bernilai Negatif
• R 1 1 1 S1 h1
2 f S0 S1 S0 h0
M = M =
f = =
Dimana :
F = focus atau titik api
R = Jari-jari kelengkungan
S0 = Jarak Benda
S1 = Jarak bayangan
M = Perbesaran
h0 = Tinggi benda
h1 = Tinggi bayangan
Contoh Soal 1 soal 3
soal 2
22. PEMBIASAN
Pembelokan arah rambat
cahaya pada saat
menembus dua medium
yang berbeda yang
ditembus cahaya.
Pembiasan cahaya terjadi,
karena cehaya lewat dua
medium yang berbeda
kerapatan
23. HUKUM PEMBIASAN CAHAYA
1. Sinar datang, garis normal dan sinar
bias terletak pada satu bidang datar.
2. Perbandingan proyeksi sinar datang
dengan proyeksi sinar bias adalah
konstan
24. LENSA
• Benda bening (tembus cahaya) yang
dibatasi oleh dua bidang lengkung.
• Lensa ada 2 macam :
1. Lensa Cekung
2. Lensa Cembung
28. Sinar-sinar istimewa pada lensa cekung:
2. Sinar datang yang melalui titik pusat
lensa ( 0 ) tidak mengalami pembiasan.
PEMBIASAN PADA LENSA
CEKUNG
29. PEMBIASAN PADA LENSA
CEKUNG
Sinar-sinar istimewa pada lensa cekung:
3. Sinar datang yang seolah-olah menuju
titik focus, dibiaskan sejajar dengan
sumbu utama.
33. PRISMA
• benda bening dari kaca berbentuk
segitiga, prima dapat menimbulkan
pemantulan sempurna
Macam-macam prisma :
1. Prisma siku-siku sama kaki, yang bersudut 90 º dan
45 º
2. Prisma sama kaki bersudut 60º
34. DISPERSI
• Penguraian warna polikromatik (putih)
menadi berbagai macam warna. ini
disebabkan oleh karena indek bias
tiap warna berbeda.
• Contoh : Pelangi, Prisma dapat mengurai warna pelangi
• MEJIKUHIBINIU
35. MATA SEBAGAI ALAT OPTIK
• Bentuk mata menyerupai bola,
pada bola mata terdapat benda
bening yang disebut lensa mata.
• Lensa mata bersifat tembus
cahaya, dan berupa lensa
cembung. Lensa mata berfungsi
membiaskan sinar-sinar yang
datang ke mata, dengan
demikian bayangan jatuh di
retina mata.
• Syarat seseorang dapat melihat
benda adalah harus adanya
cahaya
36. MATA SEBAGAI ALAT OPTIK
Syarat seseorang dapat
melihat benda adalah harus
adanya cahaya.
Cahaya yang dipantulkan
oleh benda kemudian masuk
ke mata kita melalui
kornea terus melewati lensa
mata, dan akhirnya terbentuk
bayangan di retina.
bayangan benda jatuh tepat
dibintik kuning
Bersifat nyata, terbalik dan
diperkecil.
37. MATA NORMAL
Pada mata normal memiliki titik dekat 25
Cm (PP = Punchtum Proximum) dan titik
jauh ( Puncthum Remotum) tak terhingga.
38. Cacat Mata dan Kacamata
Cacat mata adalah gangguan
penglihatan mata karena menurunnya
daya akomodasi, tidak meratanya
bidang kelengkungan lensa mata, dan
terjadinya pengapuran pada lapisan
kornea.
39. CACAT MATA ADA 3 :
Pada cacat mata terjadi pergeseran titik
1. Rabun dekat (hipermetropi)
Kacamata konvergen (positif) atau lensa cembung.
2. Rabun jauh (miopi)
Kacamata divergen (negative) atau lensa cekung.
40. Contoh Cermin Cekung
Sebuah benda yang tingginya 4 cm berdiri tegak
di depan cermin cekung dengan jarak 60 cm, dan
cermin ini memiliki jari-jari kelengkungan 80 cm
a. Berapa jarak bayangannya
b. Perbesaran bayangan
c. Berpa Tinggi bayangannya bayangannya
d. Lukisan bayangan dan sebutkan sifat-sifat
41. Penyelesaiannya
• Diketahui : ho = 4 cm, S0 = 60cm f = 1 R = 1 x 80 = 40 cm
R = 80 cm 2 2
• 1 = 1 + 1
f So S1
• 1 = 1 + 1
40 60 S1
• 1 = 1 - 1
S1 40 60
• 1 = 3 - 2
S1 120 120
• 1 = 1 = S1 = 120 cm
S1 120
b. M = S1 = 120 = 2 kali
So 60
c. M = h1 = h1 = M x ho = 2 x 4 = 8 cm
ho
42. • Cermin cekung berjari-jari 10 cm.
Benda yang tingginya 2 cm letaknya
15 cm di depan cermin. tentukan :
a. Jarak bayangan
b. Pembesar
Soal 1. Cermin Cekung
43. • diketahui : R = 10 cm f = R = 10 = 5 cm ho = 2 cm So = 15 cm
2 2
Penyelesaiannya
a. Jarak Bayangan (S1)
1 = 1 + 1
f So S1
1 = 1 + 1
5 15 S1
1 = 1 - 1
S1 5 15
1 = 3 - 1 = 2
S1 15 15
S1 = 15 = 7,5 cm
2
b. Pembesaran
M = S1 = 7,5 = 0,5 kali
So 1,7
C. Tinggi bayangan
M = h1 = h1 = M x ho = 0.5 x 2 = 8 cm
h0
44. • Cermin cekung berfokus 15 cm dapat
menghasilkan bayangan 3 kali dari
bendanya . Tentukan jarak benda dan
jarak bayangannya!
Soal 2. Cermin Cekung
45. • Jawab
diketahui : f = 15 cm M = 3x
Terlebih dahulu mencari perbesaran (M)
Penyelesaiannya
M = S1
So
- Sehingga Jarak Benda (So)
1 = 1 + 1 S1 diganti oleh 3S0
f So S1
1 = 1 + 1 (samakan Penyebutnya)
15 So 3S0
1 = 1 + 3
15 3So 1So
1 = 4 ( Gunakan perkaliam silang)
15 3So
3So = 60
So = 60 = 20 cm
3
- maka jarak bayangan (S1)
M = S1
So
S1 = M x S0
= 60 cm
3 = S1 = S1 = So
So
46.
47. Soal 3 Cermin Cekung
• Perhatikan diagram
berikut ini !
• OB = 20 CM
• OM = 30 CM
• AB = 2 CM
• Tentukan
bayangannya
A
B
48. • Jawab!
• OB = jarak benda (So) = 20 cm
• OM = Jari-jari (r) = 30 cm
• Fokus (f) = R = 30 = 15 cm
2 2
• AB = Tinggi benda (ho) 2 cm
Penyelesaiannya
Terlebih dahulu mencari S1
1 = 1 - 1
S1 f S0
1 = 1 - 1
S1 15 20
1 = 4 - 3
S1 60 60
S1 = 60 = 60 cm
1
Mencari perbesaran (M)
M = S1
S0
M = 60
20
M = 3 x
Sehungan Tinggi
bayangan (h1)
h1 = M x ho
h1 = 3 x 2
= 6 cm