SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  102
PENDIDIKAN PANCASILA DAN
KEWARGANEGARAAN/ PPKN
Oleh : MUHAMAD YOGI
Tujuan Pendidikan Pancasila
• Peserta didik/mahasiswa dapat memahami dan mampu
melaksanakan nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945 dalam
kehidupan sebagai warga negara RI.
• Menguasai pengetahuan dan pemahaman tentang beragam
masalah dasar kehidupan masyarakat, berbangsa dan
bernegara yang hendak diatasi dengan penerapan pemikiran
yang berlandaskan Pancasila dan UUD 1945.
• Memupuk sikap dan prilaku yang sesuai dengan nilai-nilai dan
norma Pancasila, sehingga mampu menaggapi perubahan
yang terjadi dalam rangka keteraduan Ipteks dan
pembangunan.
• Membantu mahasiswa dalam proses belajar, proses berfikir,
memecahkan masalah dan mengambil keputusan dengan
menerapkan nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945.
• Kompetensi yang diharapkan; mampu memahami,
menganalisis dan menjawab masalah-masalah yang dihadapi
oleh masyarakat bangsa secara berkesinambungan dan
konsisten dengan cita-cita dan tujuan nasional seperti yang
digariskan dalam Pembukaan UUD 1945. Dapat menghayati
filsafat dan Ideologi Pancasila sehingga menjiwai tingkah
laku sebagai WNI dalam melaksanakan profesinya.
• Dapat menjadikan warga negara Indonesia yang unggul
menguasai Ipteks dan seni namun tidak kehilangan jati
dirinya sebagai bangsa Indonesia.
Garis Besar Proses Pembelajaran M.K Pancasila
dan PPKN
GBPP MK Pancasila
1. Memahami landasan dan tujuan Pendidikan Pancasila
2. Memahami dan menginternalisasikan nilai Sejarah
Perjuangan Bangsa.
3. Memahami sistem ketatanegaraan RI berdasarkan Pancasila
dan UUD 1945
4. Memahami dinamisasi pelaksanaan UUD1945
5. Memahami Pancasila sebagai sistem fisafat
6. Memahami Pancasila sebagai idilologi
7. Memahami Pancasila sebagai sistem etika
8. Memahami aktualisasi Pancasila dalam kehidupan
bermasyarakat,berbangsa dan bernegara.
Ruang Lingkup MK PPKN
• Pendahuluan; Pengertian,Tujuan PPKN, Ruang
lingkup, Sistem Evaluasi.
• Negara dan Bangsa
• Hak dan Kewajiban Warganegara
• Hak Asasi Manusia
• Demokrasi
• Wawasan Nusantara
• Ketahanan Nasional dan Bela Negara
• Politik Nasional dan Strategi Nasional
• Literatur.
1. Santiaji Pancasila, Prof. Darji
Darmodihardjo, S.H. Dkk.
2. Pendidikan Pancasila( SK Dirjen Dikti
No.38/Dikti/Kep/2002), Drs.H.Kaelan,M.S.
3. Pendidikan Kewarganegaraan
4. UUD RI 1945 ( Amandemen oleh MPR),
Sekretariat Jenderal MPR 2006.
Evaluasi :
 UTS : 30 %
 UAS : 35 %
 TUGAS : 25 %
 KEHADIRAN : 10 %
Tujuan Instruksional Umum MK PPKN
• Terbentuk sikap dan cara berfikir komprehensif
integral pada seluruh aspek kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
• Menumbuhkan rasa cinta tanah air untuk membela
keutuhan dan tegaknya negara /NKRI,serta keutuhan
bangsa
• Menumbuhkan wawasan warga negara dalam
persahabatan, perdamaian dunia, kesadaran bela
negara, sikap dan perilaku yang bersendikan nilai-
nilai budaya bangsa
• MK Pengembangan Kepribadian meliputi ; Agama,Pancasila
dan Pend. Kewarganegaraan
• Dibeberapa negara didunia melaksanakan MK. General
Education/Humanities ini melalui dunia pendidikan, seperti;
Amerika Serikat mempunyai; History Humanity And
Philosophy;
Jepang mempunyai ; Japanese History, Ethis, Philosophy and
Science Religion,
Phillipina mempunyai; Family Planning,Taxtion And Land
Reform, The Phillipina New Constitution, Study of Human
Right .
LANDASAN PENDIDIKAN PANCASILA
A. Pancasila ditinjau dari Landasan Historis
• Bangsa Indonesia terbentuk melalui suatu proses yang cukup
panjang sejak kerj. Kutai, Sriwijaya, Majapahit sampai
datangnya bangsa lain yang menjajah Indonesia. Selama
ratusan tahun bangsa Indonesia berjuang menemukan jati
dirinya,yang digunakan sebagai filosofi hidup dan bangsa yang
dirumuskan dan disahkan menjadi dasar negara Indonesia. Yang
sekarang kita kenal sebagai Pancasila dan tiada lain sebagai
nilai-nilai kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
• Pada masa sebelum kemerdekaan sampai dengan kemerdekaan
RI yaitu dalam ketatanegaraan RI dilakukan upaya menyusun
rancangan UU Ketatanegaraan RI dalam sidang BPUPKI (Badan
Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia)
digunakan pertama kali istilah Pancasila oleh Ir. Soekarno dan
Moch. Yamin.
• Istilah Pancasila digunakan untuk memberikan nama pada 5 (lima)
Prinsip dasar kenegaraan Indonesia oleh Soekarno dan Moh. Yamin.``
• Pada tanggal 18 Agustus 1945 sehari setelah kemerdekaan/
Proklamasi RI. PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia)
menetapkan dan mensahkan UUD 1945 yang dikenal dengan UUD
1945. Dalam Pembukaan UUD’45 tercantum 5 (lima) dasar negara
yang kini dikenal dengan sebutan Pancasila. Meskipun istilah
Pancasila sendiri tidak tercantum di dalam UUD’45 tersebut.
B. Pancasila Sebagai Landasan Kultural
Pancasila dalam hal ini berkaitan erat dengan budaya
kehidupan bangsa Indonesia dan menentukan
eksistensi bangsa Indonesia. Selain itu sikap mental,
tingkah laku ataupun amal perbuatan setiap bangsa
Indonesia harus mencerminkan dari sila-sila
Pancasila, karena nilai-nilai budaya Pancasila ada dan
tumbuh sebagai budaya bangsa Indonesia.
C. Pancasila sebagai Landasan Yuridis
Sebagai landasan Yuridis Pancasila tercantum dalam
Pembukaan UUD’45. Pancasila adalah dasar negara
RI, hal ini berarti bahwa Pancasila dipergunakan
sebagai dasar dan pedoman dalam mengatur
pemerintahan dan penyelenggaraan negara. Isi dan
tujuan dari semua perundang-undangan di Indonesia
harus berdasarkan Pancasila.
D. Pancasila sebagai Landasan Philosofis
Falsafah berasal dari kata Yunani “philosophia”.
• “Philos” berarti “mencintai” atau “mencari”
• “Sophia” berarti “kebijaksanaan”/ “kebenaran”
(wisdom).
Secara harfiah falsafah berarti mencintai
kebenaran.Istilah filsafat dalam bahasa arab
adalah “falsafah”. Menurut al-farobi (ahli
filsafah Islam) falsafat ialah ilmu pengetahuan
tentang alam maujud bagaimana hakikat yang
sebenarnya.
Pancasila sebagai Filsafat Negara
Dalam hal ketatanegaraan terdapat 3 (tiga)
faktor utama yang harus ada dan satu sama lain
saling mempengaruhi dan mempunyai
hubungan yang erat, yaitu :
1. Faktor Filsafat Negara
2. Faktor Konstitusi/ UUD
3. Faktor Garis Politik
1. Faktor Filsafat Negara
• Dasar filasafat negara yang disebut juga dasar atau
landasan ideal. Filsafat ini berakar pada pandangan
hidup masyarakat yang mendukung negara tersebut.
Sebagai contoh: Pancasila adalah dasar filsafat
Negara RI yang berakar pada pandangan hidup,
termasuk cita-cita ketatanegaraan, watak dan
kepribadian bangsa Indonesia.
2. Faktor Konstitusi UUD
• Ketentuan hukum mengenai struktur
negara dan pemerintahannya, termasuk
bentuk dan susunan negaranya, alat-alat
perlengkapannya, tugas alat-alat
perlengkapan tersebut, serta hubungan
satu sama lain.
3. Faktor Garis Politik
• Garis kebijaksanaan atau pengarahan jalannya
pemerintahan negara, sehingga dapat dicapai tujuan
negara dan ini berarti program kerja pemerintahan
yang dilaksanakan terus menerus sesuai dengan
tujuan negara menurut tertib hukum yang
ditetapkan dalam UUD/ Konstitusi serta peraturan
dibawahnya.
• Ketiga faktor tersebut saling berkaitan satu sama lain.
Faktor filsafsat memberi jiwa dan semangat, cita-cita
dan pandangan hidup bagi struktur dan administrasi
pemerintahan maupun bagi pengarahan yakni garis
politik. Suatu struktur dan mekanisme pemerintahan
harus sesuai dengan dasar filsafat negara dan tujuan
negara yang akan dicapai melalui program kerja
pemerintah. Peran ketiga faktor tersebut akan
mempengaruhi terhadap kestabilan atau mantap atau
tidaknya suatu negara dan jalannya pemerintahan.
• Secara kronologis Pancasila sebagai filsafat
negara tumbuh dan berkembang sejalan dengan
sejarah perjuangan Indonesia yang cukup
panjang.
• Lahirnya falsafah Pancasila tidak terlepas dari
sejarah perjuangan bangsa ang telah dimulai
sejak zaman kerajaan Sriwijaya, Majapahit,
Mataram, yang mengalami masa pasang surut
dan terpecah dengan masuknya bangsa barat.
Pancasila Dalam Konteks Sejarah Perjuangan
Bangsa
• Melalui perjuangan pergerakan nasional Budi Utomo
tahun 1908 (melalui cita-cita politik yang dilaksanakan
melalui pendidikan dan pengajaran) juga pergerakan
nasional yang melahirkan Sumpah Pemuda 28 Oktober
1928. Serta pembentukan BPUPKI dengan panitia kerja
(Panitia 9 sebagai Tim Perumus) yang menghasilkan
naskah rancangan Pembukaan UUD’45 (tanggal 22 Juni
1945) yang terdiri dari 4 alinea. Kemudian dikenal sebagai
“Piagam Jakarta” dalam rancangan inilah untuk pertama
kalinya Pancasila dicantumkan sebagai Dasar Negara
Indonesia. Dan selanjutnya ditetapkan dalam UUD’45
pada Pembukaan Alinea 4 (UUD’45 disahkan pada tanggal
18 Agustus 1945 oleh PPKI).
• Usulan Rumusan dasar ketatanegaraan Indonesia oleh Muh. Yamin (20 Mei 1945):
1. Perikebangsaan
2. Perikemanusiaan
3. Periketuhanan
4. Perikerakyatan
5. Kesejahteraan Rakyat
Lima prinsip tersebut diusulkan dalam rancangan UUD Indonesia pada alinea pembukaan
dengan rumusan sebagai berikut :
1. Ketuhanan YME
2. Kebangsaan persatuan Indonesia
3. Rasa kemanusiaan yang adil dan beradab
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Usulan dari Ir. Soekarno pada pidato sidang ke-3 BPUPKI (1 Juni 1945):
1. Kebangsaan Indonesia
2. Internalisme/ perikemanusiaan
3. Mufakat dan demokrasi
4. Kesejahteraan sosial
5. Ketuhanan yang berkebudayaan
• Rumusan Pancasila pada Piagam Jakarta
(22 Juni 1945):
1. Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan
syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah
kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
• Pancasila dalam dokumen sejarah a.l:
1. Pidato Muh. Yamin tanggal 29 Juni 1945
2. Pidato Soekarno tanggal 1 Juni 1945
3. Piagam Jakarta tanggal 22 Juni 1945
4. Dalam Alinea ke-4 Pembukaan UUD 1945
5. Dalam alinea ke-4 Mukaddimah Konstitusi RIS
tanggal 27 Desember 1945
6. Dalam alinea ke-4 Mukaddimah UUDS 1950
tanggal 17 Agustus 1950
7. Dalam alinea ke-4 Pembukaan UUD 1945 Dekrit
Presiden tanggal 5 Juli 1959
Sejarah Perjuangan Bangsa Indonesia
Masa Sebelum Kemerdekaan Masa Sesudah Kemerdekaan
Sebelum
Penjajahan
Masa
Penjajahan
Masa
Kejayaan
- Sriwijaya
- Majapahit
Belanda Jepang
Pergerakan
• Budi Utomo
• Sumpah
Pemuda
• Serikat Islam
Pergerakan
• Putera
• Peta
1945-
1950
1950-
1959
Orde
Lama
Orde
Baru
Masa Sebelum Penjajahan Belanda
• Tahun 400-600 M.:
- KerajaanKutai (KALTIM):
• Raja Kudungga
• Raja Asywawaman
• Raja Mulawarman (Prasasti Batu Tulis)
- KerajaanTarumanegara (Bogor):
• Raja Purnawarman(Prasasti Batu Tulis)
• Abad ke 13( Tahun 1227);
Agama Islam masuk melalui Aceh dibawa
pedagang Parsi dan Gujarat. Kerajaan pertama
“Samudra Pasai”, kemudia disusul KerajaanIslam
di Pulau Jawa, di Banten, Tuban, Gresik, Cirebon.
• Abad ke 16;
Masuk agama Kristen yang dibawa oleh
pedagang Portugis danBelanda.
Masa kejayaan bangsa kita tampak pada:
- Masa KerajaanSriwijaya
- Masa Kerajaan Majapahit:
SumpahPalapa – Patih Gajah Mada
(untuk mempersatukan nusantara).
Masa setelah masuknya penjajahan Belanda:
Melalui perdagangan bangsa Belanda
membentuk VOC (Vereenigde Oost Indische
Compania)sebagai bentuk kongsi dagang.
Reaksi yang timbul:
• Perlawanan di berbagai daerah seperti:
- Di Mataram – Sultan Agung
- Di Banten – Sultan Agung Tirtayasa
Kebangkitan Nasional
• Pergerakan Nasional Budi Utomo (20 Mei 1908)
Bergerak dibidang pendidikan dan pengajaran
melalui program mengusahakan perbaikan
pendidikan dan pengajaran.
• Sumpah Pemuda (28 Oktober 1928)
Mengumandangkan persatuan bangsa, tanah air,
dan Bahasa Indonesia.
Tokohnya:
Muh. Yamin, Wangsanagara,
Kuntjoro Purbopranoto.
Masa Penjajahan Jepang
Setelah Jepang masuk ke Indonesia tahun 1942
berbagai kegiatan politik ataupun rapat-rapat
dilarang, dikeluarkan pula peraturan
membubarkan semua perkumpulan.
Propaganda 3A Jepang yaitu Jepang Pelindung
Asia, Cahaya Asia, dan Pemimpin Asia. Berkaitan
dengan keinginan Jepang untuk menguasai
Indonesia.
Tanggal 17 Agustus 1945 Puncak Pergerakan
Hal ini merupakan kelanjutan dari perjuangan
yang dilaksanakan berabad-abad lamanya.
Pergerakan 17 Agustus 1945 seperti telah
dicantumkan dalam pembukaan UUD 1945
kemerdekaan tersebut adalah hak segala bangsa,
penjajahan tersebut tidak sesuai dengan
kemanusiaan dan keadilan.
Masa 1945-1950 ( Revolusi Fisik)
Masa bangsa Indonesia merebut memperbaiki
kekuasaan terhadap penjajah.
• 22 Agustus 1945
Terbentuk BKR (Badan Keamanan Rakyat)
• 10 Nopember 1945
Perlawanan di Surabaya
• 25 Maret 1947
Perjanjian Linggarjati (mendirikan negara
federasi – Negara Indonesia Serikat)
• Terjadinya pemberontakan RMS (Republik
Maluku Selatan), Tahun 1950 dibawah
pimpinan Mr.Dr.Soumokil gerakan ini ingin
melepaskan diri dari pemerintah RI.
• 27 Desember 1949-17 Agustus 1950, masa
Republik Indonesia Serikat (RIS).
• 17 Agustus 1950 diubah kembali menjadi
Negara Kesatuan, K/ bentuk negara ini lebih
tepat u/ mempersatukan dan
mempertahankan kesatuan bangsa dan
negara Indonesia.
• Tahun 1950 (tanggal 27September)Indonesia
menjadi anggota PBB ke-60, bendera Indonesia
berkibar disamping Negara lainnya.
Tahun 1950-1959 (Masa Survival)
Pada masa ini kita mempertahankan negara kesatuan
RI dari pemberontakan yang terjadi seperti:
• PRRI (Pemerintah Revolusioner Republik
Indonesia).dibawah pimpinan Ssyafrudin
Prawiranegara Tahun 1958.
• Pemberontak Aceh (1953), o/ Daud Beureuh (DI/TII)
– Aceh sbg.bagian Negara Islam Indonesia.
• Pemberontak DI/TII di Sulawesi Selatan – Kahar
Muzakar (1952)
• Permesta (Piagam Perjuangan Semesta) di Sulawesi
1958 – untuk melepaskan diri dari pem.pusat.
Masa Kembali ke UUD 1945
Alasan pemikiran pemerintah u/ kembali ke UUD 1945:
1. UUD 1945 merupakan dokumen historis atas dasar
mana revolusi dimulai dan dapat digunakan sebagai
landasan guna menyelesaikan revolusi pd tingkat saat
itu/saat sekarang.
2. UUD 1945 adalah cukup demokrasi sesuai dengan
kepribadian bangsa Indonesia.
3. UUD 1945 lebih menjamin terlaksananya prinsip
demokrasi terpimpin dan ekonomi terpimpin.
4. UUD 1945 menjamin adanya pemerintahan yg stabil
selama setahun oleh karena kekuasaan DPR dibatasi
(tidak dapat menjatuhkan Pemerintah/Presiden)
kekuasaan tertinggi ditangan DPR .
Diktum Dekrit Presiden 5 Juli 1959
1. Menetapkan pembubaran konstituante.
2. Menetapkan UUD 1945 berlaku lagi bagi segenap
bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah
Indonesia.
3. Menetapkan tidak berlakunya lagi UUDS 1950.
4. Akan diselenggarakan dalam waktu yang sesingkat-
singkatnya pembentukan Majelis Permusyawaratan
Rakyat sementara yang terdiri dari anggota-anggota
dewan perwakilan rakyat ditambah dengan utusan –
utusan dari daerah-daerah dan golongan-golongan.
5. Akan diselenggarakan dalam waktu sesingkat-
singkatnya pembentukan Dewan Pertimbangan
Agung sementara.
Masa Orde Lama
Terjadi penyimpangan sebagai berikut:
• Pengangkatan Presiden seumur hidup.
• Menyamakan kedudukan Pancasila dengan
ajaran-ajaran Nasakom (yang mengajarkan
bersatunya golongan nasionalis agama
ekonomi).
• Kedudukan MPRS dan DPR GR sejajar dengan
kedudukan menteri: Dengan dmk MPRI
berada dibawah Presiden.
Masa Orde Baru
Lahirnya Supersemar (Surat Pemerintah Sebelas
Maret) tanggal 11 Maret 1966. o/ Presiden
Soekarno kepada Jendral Soeharto untuk
mengambil segala tindakan yang dianggap
perlu untuk menjalin keamanan dan
ketenangan serta kestabilan jalannya
pemerintahan dan Revolusi Indonesia.
Masa Reformasi
• Kasus-kasus Tragedi Ambon, Poso, Sampit,
Kalimantan Barat,Perpecahan di Aceh dan
Irian Barat/Papua.
Kronologis Penyusunan Pancasila dan UUD 1945
• 17 Desember 1941
Meletus perang fasitik, sekutu dikalahkan oleh Jepang dengan
membom Pearl Harbour sehingga daerah-daerah jajahan sekutu
(AS, Inggris,Belanda) di fasifik dikursi o/ Jepang, termasuk
Indonesia.
• 8 Maret 1942
Jepang masuk ke Indonesia , setelah itu Jepang tahu apa yang
menjadi keinginan bangsa Indonesia adalah kemerdekaan bangsa
dan tanah air.
• 28 Mei 1945
Untuk memenuhi janjinya, pemerintah Jepang membentuk suatu
badan yang dinamakan Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan
Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) / dokumen Ritzu Junbi
Choosakai, yang bertugas menyelidiki segala sesuatu mengenai
persiapan kemerdekaan Indonesia demi membentuk panitian kerja.
I. Panitia 9 Sebagai Perumus Naskah Rancangan
Pembukaan UUD 1945
1. Ir. Soekarno (ketua)
2. Dr.M. Hatta
3. Mr. A.A. Maramis
4. Abikusno Tjokrosuyoso
5. Abdul Kohar Muzakhir
6. H. Agus Salim
7. Mr. Ahmad Subondjo
8. K.H.A.W. Hasyim
9. Mr. M.Yamin
Panitia 9 (Perumus) menghasilkan
Naskah Rancangan Pembukaan UUD (Tgl
23 Juni 1945 yang terdiri dari 4 alinea,
dikemudian dikenal dengan Piagam
Jakarta dalam Rancangan Pembukaan
UUD inilah untukPertama Kali Pancasila
dicantumkan sebagai Dasar Negara
Indonesia (dan diterima pada Sidang
Pleno 16 Juli 1945
II. Panitia Perancang UUD
1. Marumis
2. Oho Iskandardinata
3. Poeroebejo
4. Agus Salim
5. Achmad Subendjo
6. Soeparno
7. Ny. Ulfah Santoso
8. Wachid Hasyim
9. Paradi Hantap
10. Ratu Hantory
11. Susanto
12. Sartono
13. Wongsangoro
14. Warjuningrat
15. Singgit
16. Tan Eng Hoa
17. Husein Dirja
Ningrat
18. Sukimin
19. Soekarno (ketua)
Tugas :
Merancang UUD dengan membentuk Tim Kecil mengenai
Muatan UUD seperti. Kedaulatan, Badan Pemusyawaratan
Rakyat, Presiden, Menteri-Menteri, Dewan Pertimbangan
Agung, Dewan Perwakilan Rakyat (Membahas Tentang Isi
Batang Tubuh UUD)
III. Panitia Ekonomi dan Keuangan
Diketua Oleh Drs. Moch Hatta
IV. Panitia Pembela Tanah Air
Diketua Oleh. Abikusno Tjokrosuyoso
• 17 Agustus 1945 : Proklamasi Kemerdekaan RI
• 18 Agustus 1945 :Pengesahan UUD 1945, dengan keputusan
sbb:
a. Menetapkan dalam mensahkan Pembukaan UUD 1945, yang
bahan-bahannya hampir seluruhnya diambil dari Rancangan
Pembukaan UUD, yang disusun oleh Panitia Perumus pada
Tgl 22 Juni 1945 (Piagam Jakarta)
b. Menetapkan dan mensahkan UUD 1945 yang bahan-
bahannya hampir seluruhnya diambil dari Rancangan UUD
yang disusun oleh Panitia Perancang UUD pada Tgl 16 Juli
1945
c. Memilih Ketua PPKI Ir. Soekarno dan Wakil Ketua PPKI Drs.
Moch Hatta Masing-masing menjadi Presiden dan Wakil
Presiden RepublikIndonesia
d. Pekerjaan Presiden untuk sementara dibantu oleh sebuah
Komite Nasional
• 19 Agustus 1945 Sidang PPKI memutuskan:
a. Pembentukan 12 Depertemen Negara
b. Pembagian Wilayah Indonesia atau.8 Propinsi
tiap Propinsi dibagi dalam Kresidenan-
Kresidenan
Pancasila sebagai suatu sistem filsafat
• Pancasila terdiri dari 5 sila yang pada hakikatnya merupakan sistem
filsafat.
• Sistem adalah:
“Suatu kesatuan bagian-bagian yang saling berhubungan , saling
bekerjasama untuk satu tujuan tertentu dan secara keseluruhan
merupakan suatu kesatuan yang utuh”.
• Ciri-ciri sistem:
1. Satu kesatuan bagian-bagian
2. Bagian-bagian tersebut merupakan fungsi sendiri-sendiri
3. Saling berhubung, saling ketergantungan
4. Kesemuanya dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan bersama
5. Terjadi dalam suatu lingkungan yang kompleks (Shore & Vioich 1974,122)
Susunan Pancasila adalah sistem hirarkhis dari keliam sila Pancasila tersebut yang
menunjukan satu rangkaian urutan yang terttinggi (sebagai satu totalitas) dengan
uraian sebagai berikut:
Sila kesatu”Ke-Tuhanan Yang Maha Esa” adalah menunjukan rangkaian
tingkat baik dalam luas dan isi sifatnya. Meliputi dan menjiwai Sila kedua, ketiga,
keempat dan kelima.
Sila kedua “Kemanusiaan yang adil dan beradab” diliputi dan dijiwai sila kesatu,
meliputi dan menjiwai sila ketiga, keempat dan kelima.
Sila Ketiga “Persatuan Indonesia” diliputi dan dijiwai sila kesatu dan kedua, meliputi
dan menjiwai sila keemat dan kelima.
Sila Keempat “Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan” diliputi dan dijiwai sila kesatu, kedua, ketiga, meliputi
dan menjiwai sila kelima.
Sila Kelima “Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia”, diliputi dan dijiwai sila
kesatu, kedua, ketiga, dan keempat.
Kesimpulan
• Pancasila adalah suatu sistem filsafat yang merupakan suatu kesatuan
organis atau satu kesatuan yang bulat, antara sila yang satu tidak bisa
dipisahkan dengan sila lainnya.
• Antara sila yang satu dengan sila lainnya saling berhubungan atau
senantiasa dikualifikasikan oleh sila-sila yang lainnya, berhubungan erat
sehingga membentuk suatu struktur yang menyeluruh.
• Pemikiran tentang manusia dengan Tuhan YME, hubungan antar sesama
manusia dengan masyarakat dan negara.
• Hal ini memberikan suatu pola pemikiran bangsa Indonesia yang
menjadikan Pancasila sebagai sistem filsafat. Dengan demikian dalam
Pancasila sebagai filsafat Bangsa Indonesia bahwa paham kemanusiaan,
persatuan bangsa, kerakyatan yang dipimpin oleh kebijaksanaan tersebut,
dilandasi atau diliputi dan dibimbing oleh Tuhan YME.
Paham integralistik dalam negara Indonesia
hubungannya dengan penetapan dasar negara
• Integralistik merupakan paham yang terdapat dalam
Pancasila.Pola pikir integralistik yang disesuaikan
dengan budaya bangsa Indonesia.Pancasila
merupakan satu kesatuan yang bulat dari kelima sila,
masing-masing sila tidak berdiri sendiri-sendiri. Hal
ini menggambarkan adanya pikiran persatuan atau
pandangan integralistik sebagaimana tertuang dalam
4 pokok pikiran dalam Pembukaan UUD 1945.
• Paham negara integralistik berdasar pada Pancasila berbeda
dengan paham negara yang berdasarkan paham liberalisme
yang dalam ketatanegaraan dan ekonominya berdasarkan
kebebasan politik dan ekonomi.
• Demikian pula pada paham materialime, yang semata-mata
bersandar pada kebendaan (materi) menjadi sebab segala
yang ada dan terjadi didunia ini.
• Sedangkan pada paham komunisme,pahamyang bertujuan
untuk menghapuskan hak milik perorangan dan dasarnya
sama rata sama rasa.
• Pada paham sosialisme paham dalam ketatanegaraannya
berusaha agar harta/milik, industri, perusahaan menjadi milik
negara.
• Dengan paham integralistik bangsa Indonesia
dengan segala keaneka ragamannya telah
membentuk suatu kesatua integrasi sebgai
suatu bangsa yang merdeka yang dituangkan
dalam Pokok Pikiran 1 (pertama)
• Secara yuridis-filosofis Pancasila sebagai dasar
filsafat negara tercantum dalam Alinea IV UUD 1945;
• … maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan
Indonesia itu dalam suatu undang-undang dasar
Negara Indonesia yang terbentuk dalam suatu
susunan negara Indonesia yang berkedaulatan
rakyat dengan berdasarkan kepada, Ketuhanan Yang
Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab,
persatuan Indonesia dan Kerakyatan yang dipimpin
oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan
• Kedudukan Pancasila merupakan sumber
tertib hukum Indonesia yang terdaat dalam
pembukaan UUD 1945 alinea ke-4 yang
diwujudkan kedalam empat pokok pikiran
yaitu:
- Pokok pikiran pertama intinya “persatuan”
Negara...melindungi segenap Bangsa Indonesia
dan seluruh tumpah darah Indonesia dengan
berdasar atas persatuan dengan menjadikan
keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
• Dalam pembukaan ini diterima aliran
pengertian negara kesatuan, negara
melindungi dan meliputi segenap bangsa
seluruhnya. Dengan demikian segenap
penyelenggara negara dan setiap warga
negara wajib mengutamakan kepentingan
negara diatas kepentingan perorangan dan
golongan.
- Pokok Pikiran Kedua “Keadilan Sosial” Negara hendak mewujudkan
keadilan sosial bagi seluruh rakyat. Dengan demikian perlu diwujudkan
negara bagi seluruh rakyat Indonesia atau hak dan kewajiban yang sama
untuk menciptakan kedilan sosial dalam kehidupan masyarakat.
- Pokok Pikiran Ketiga “Kedaulatan Rakyat” negara yang berkedaulatan
rakyat berdasar atas kerakyatan dan permusyawaratan/perwakilan. Oleh
karenanya sistem negara yang bebrbentuk dalam UUD harus berdasar
kedaulatan rakyat dan berdasar atas permusyawaratan/perwakilan.
- Pokok pikiran keempat “Ketuhanan YME dan Kemanusiaan yang adil dan
beradab” negara berdasar atas ke-Tuhanan YME menurut dasar
kemanusiaan yang adil dan beradab. Oleh ......UUD harus mengandung isi
yang mewajibkan pemerintah dan lain-lain penyelenggara negara untuk
memelihara budi pekerti kemanusiaan yang luhur dan memegang tengeh
cita-cita .....rakyat yang luhur.
Pancasila Sebagai Idiologi Negara
• Pengertian
Ideologi berasldari kata Idein (Yunani) atau
Idea yang berati : gagasan, bentuk,konsep,
cita-cita, pengertian dasar.
logos artinya : Ilmu, ajaran.
secara hartiah ideologi diartikan sebagai ilmu
tentang idea, cita-cita,gagasan atau buah
pikiran
Dalam perkembangannya kemudian idiolosi menjadi berarti
“sistem dasar tentang nilai-nilai dan tujuan serta sarana-
sarana pokok-pokok untuk mencapainya”
Dalam hubungannya dengan negara, ideologi diartikan
samadengan weltanshauung atau sebagai konsensus
mayoritas warga negara tentang nilai-nilai dasar yang ingin
diwujudkan
Penerapan idiologi dibidang kenegaraan termasuk kehidupan
berpolitik, dimana idiologi mewarnai cara berpolitik. Idiologi
bersifat asasi, sedangkan politik adalah kebijaksanaan atau
pelaksanaan idiologi
Pancasila sebagai idiologi berarti bahwa
idiologi Pancasila merupakan paduan gagasan
dasar mengenai hidup dan kehidupan bangsa
Indonesia dalam bernegara,berbangsa dan
bermasyarakat.
Pancasila bukanlah idiologi yang tertutup bagi
ide baru dan realitas. Idiologi Pancasila
mengakui adanya pergeseran dan perubahan
nilai sebagai pertanda adanya dinamika
masyarakat untuk mencapai kemajuan.
Pancasila adalah idiologi terbuka,berarti :
Pancasila harus dikembangkan secara kreatif
dan dinamis untuk dapat menjawab tantangan
zaman yang terus berubah.
Caranya: dengan mengembangkannya melalui
konsensus nasional,melalui interprestasi yang
kritis, menjadi idiologi yang dinamis sejalan
dengan perkembangan kehidupan
masyarakat,bangsa dan negara, sekaligus
mengupayakan agar realita baru tersebut
tetap dijiwai nilai-nilai Pancasila
Keterbukaan Pancasila bukan berarti mengubah nilai-
nilai dasar yang terkandung di dalamnya,namun
mengeksplisitkan wawasannya secara lebih konkrit
untuk memecahkan masalah-masalah aktual yang
senantiasa berkembang seiring dengan aspirasi
perkembangan IPTEK serta jaman
Bagi suatu bangsa dan negara,idiologi adalah
wawasan,pandangan hidup atau falsafah kebangsaan
dan kenegaraannya.
Idiologi juga sebagai landasan negara dan sekaligus
sebagai tujuan dalam kehidupan bermasyarakat
berbangsa dan bernegara
Secara Struktural Pancasila sebagai idiologi
terbuka memiliki 3 (tiga) dimensi yaitu :
1. Dimensi Idealistis, yaitu nilai-nilai dasar yang
terkandung dalam Pancasila bersifat
sistematis, nasional dan menyeluruh, dimana
hal ini terkandung dalam hakikat nilai-nilai
Pancasila yaitu ketuhanan, kemanusian,
persatuan,kerakyatan dan keadila sosial.
Nilai-nilai Pancasila yang hakikatnya
bersumber pada filsafat nilai filosofis.
2. Dimensi Normatif, yaitu nilai-nilai yang
terkandung dalamPancasila perlu dijabarkan
norma, sebagaimana terkandung dalam
norma kenegaraan. Dalam hal ini Pancasila
terkandung dalam Pembukaan UUD 45 yang
merupakan norma tertib hukum tertinggi
dalam ketatanegaraan Indonesia
(Staatstumdamental norm).
Pancasila sebagai idiologi yang dijabarkan ke
dalam langkah yang operasional perlu
memiliki norma yang jelas.
• Dimensi Realistis;
adalah sebagai idiologi yang harus mampu
mencerminkan realita hidup dan berkembang
dalam masyarakat, dan dijabarkan dalam
kehidupan masyarakat secara konkrit baik
dalam kehidupan sehari-hari mupun dalam
penyelenggaraan negara
Pancasila Sebagai Pandangan Hidup
Bangsa
• Pandangan hidup suatu bangsa adalah : inti sari
(kristalisasi) dan nilai-nilai yang dimiliki bangsa
tersebut, dan yang diyakini kebenarannya berdasar
pengalaman sejarah, serta yang telah menimbulkan
tekad bangsa tersebut untuk mewujudkannya dalam
kehidupan sehari-hari.
• Guna menentukan arah tujuan yang ingin dicapai
oleh suatu bangsa dan negara, diperlukan
pandangan hidup suatu bangsa. Dengan pandangan
hidup ini suatu bangsa akan memandang persoalan
yang akan dihadapinya dan sebagai penentu arah
serta cara untuk memecahkan persoalan tadi.
• Pengalaman hidup suatu bangsa lahir dan
diambil dari pengalaman hidup dan sejarah
bangsa tersebut. Didalamnya terkandung a.l;
a. Cita-cita bangsa.
b. Pikiran-pikiran yang mendalam,
c. Gagasan mengenai wujud kehidupan yang
baik.
Nilai-nilai dalam Pancasila
Nilai : merupakan konsepsi abstak dalam diri
manusia mengenai apa yang benar dan
apa yang salah ( nilai kebenaran), apa yang
indah dan yang buruk (nilai estetis), apa
yang religius dan apa yang tidak religius (
nilai agama), apa yang baik dan apa yang
buruk (nilai moral atau nilai etis ).
Menurut Prof.Notonegoro :
ada 3 kelompok nilai:
1. Nilai material ; yaitu segala sesuatu yang berguna bagi
umat manusia
2. Nilai vital; yaitu segala sesuatu yang berguna bagi
manusia untuk dapat mengadakan kegiatan dan aktivitas
3. Nilai kerohanian; yaitu segala sesuatu yang berguna bagi
rohani manusia,terdiri dari:
- nilai kebenaran yang bersumber kepada unsur
akal, budi manusia
- nilai keindahan, yang bersumber pada unsur manusia
• Nilai religius,merupakan nilai Ketuhanan, kerohanian
yang tertinggi dan mutlak. Nilai religius ini
bersumber pada kepercayaan dan keyakinan
manusia.
• Nilai kebenaran/nilai moral, yang bersumber pada
unsur kehendak/kemauan manusia.
• Dalam pelaksanaannya nilai-nilai tersebut dijabarkan
dalam bentuk norma/kaidah, seperti : norma agama
dengan sanksi agama. Norma kesusilaan dengan
sanksi rasa susila, normasopan santun dengan sanksi
sosial, norma hukum dengan sanksi hukum dari
pemerintah
• Nilai pada hakikatnya adalah sifat atau kualitas yang
melekat pada suatu obyek.
• Didalam nilai terkandung cita-cita, harapan-
harapan,dan keharusan ( das Sollen).
• Nilai sebagai das sollen (normatif) perlu
direalisasikan dalam perbuatan sehari-hari yang
merupakan fakta.
• Nilai diformulasikan kedalam norma.
• Norma hukum sifatnya memaksa dan dapat
dipaksakan.
.
Pancasila sebagai etika politik
• Pengertian Etika
• Pengertian Nilai, Norma dan Moral
• Etika Politik
• Nilai-nilai Pancasila sebagai sumber Etika
Politik
Etika (Ethics)dapat diartikan sebagai berikut :
Merupakan dasar moral yaitu nilai-nilai tentang apa yang
baik dan apa yang buruk, dan berkaitan dengan hak dan
kewajiban.
Sebagai pedoman perilaku, sikap atau tindakan yang diterima
dan diakui sehubungan dengan kegiatan manusia atau
kelompok tertentu.
Merupakan persoalan pendidikan, memberikan contoh yang
benar dan pelayanan untuk mempraktekan perilaku moral
dengan dialog yang jujur. Dengan ini etika merupakan proses
pembelajaran mengenai benar dan salah dan kemudian
melakukan hal yang benar.
Etika dipandang sebagai ilmu tentang berperilaku mencakup
aturan dasar yang dianut dalam hidup dan kehidupan.
Pengertian Politik
Kata politik berasal dari kata” Politics ”
“Suatu kegiatan/proses untu mencapai tujuan
yang berkaitan dengan konsep negara( state)
atau ketatanegaraan /kenegaraan, kekuasaan(
power), pengambilan keputusan
(decisionmaking), kebijaksanaan (policy),
pembagian (distribution) serta alokasi
( allocation),( Budiardjo 1981 : 89)
• Etika Politik berdasarkan prinsip-prinsip etika
penegakan dalam kehidupan berpolitik yang
mencakup : legitimasi negara, hukum,
kekuasaan dan penilaian terhadap legitimasi
tersebut.
• Pancasila sebagai sistem filsfat memenuhi
tugas dalam hal tersebut.
Nilai-nilai Pancasila sebagai
sumber Etika Politik
• Bahwa pelaksanaan/penyelenggara negara yang
berdasarkan etika politik:
Menuntut agar kekuasaan dalam negara di
jalankan berdasarkan :
a. Asas legalitas (legitimasi hukum),yaitu
sesuai dengan hukum yang berlaku
b. Disahkan dan dijalankan secara
demokrasi( lagitimasi demokrasi )
c. Dilaksanakan berdsarkan prinsip-prinsip
moral (legitimasi moral )
• Pancasila sebagai sistem filsafat melaksankan
3 dasar tersebut, maka penyelenggara negara
harus berpegang pada ke 3hal tersebut.
• Etika politik harus dilaksanakan baik oleh
individu maupun dalam penyelengaraan
negara/pemerintahan ( pejabat eksekutif,
legislatif, dan yudikatif)
Pancasila sebagai paradigma kehidupan
dalam bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara
• Pengertian
Paradigma adalah :
- sumber nilai, kerangka pikir, orientasi dasar, sumber asas,
arah dan tujuan dari suatu perkembangan, perubahan serta
proses dalam suatu bidang tertenru termasuk dalambidang
pembangunan reformasi maupun dalam bidang pendididkan.
- suatu asumsi-asumsi dasar dan asumsi-asumsi teoritis yang
umum( merupakan sumber nilai), sehingga merupakan suatu
sumber-sumber hukum.
- Dengan demikian Pancasila digunakan sebagai dasar dan
sumber nilai dan hukum dalam pembangunan serta reformasi
(reformasi hukum, politik, ekonomi).
• Kampus sebagai Moral Force
• Perguruan Tinggi memliki 3 tugas pokok yang disebut
Tridharma Perguruan Tinggi yaitu :
1. Pendidikan
2. Penelitian
3. Pengabdian kepada masyarakat
• Perguruan Tinggi dalam pengembangan ilmu tidak bebas nilai,
tetapi terikat nilai, pendidikan tinggi haruslah menghasilkan
ilmuwan, intelektualserta pakar yang bermoral Ketuhanan
yang mengabdi pada kemanusiaan
PANCASILA DALAM KONTEKS
KETATANEGARAAN RI DAN UUD 1945
Pancasila dalam konteks ketatanegaraan RI
• Pancasila sebagai staat fundamental norm
tercantum dalam alinea IV Pembukaan UUD RI 1945.
Pancasila sebagai filosofi negara.
• Hubungan Pembukaan UUD RI 1945 dengan Batang
Tubuh UUD 1945 yang mempunyai fungsi hubungan
langsung yang bersifat kausal organis dengan batang
tubuh UUD 1945, karena isi dalam Pembukaan
dijabarkan ke dalam pasal-pasal UUD1945.
Hubungan Pancasila Dengan Pembukaan UUD RI 1945
• Secara formal yuridis Pancasila ditetapkan sebagai
dasar filsafat Negara RI. Pancasila berkedudukan
sebagai norma dasar hukum positif, yang terdapat
dalam Pembukaan UUD 1945.
• Secara material, Pancasila sebagai sumber tertib
hukum Indonesia dan sebagai pokok kaidah negara
yang fundamental.
UUD RI 1945
• UUD 1945 sebagai hukum dasar tertulis
• Hukum dasar tidak tertulis “Convensi”
• Struktur Pemerintahan Indonesia berdasarkan UUD
1945:
 Demokrasi Indonesia dan penjabarannya menurut
UUD 1945 dalam sistem ketatanegaraan Indonesia
 Sistem Pemerintahan Negara menurut UUD
1945(sistem kekuassan
 Asas Otonomi
 Hubungan antar lembaga negara
Kedudukan UUD 1945
• Sebagai hukum dasar yang tertulis
• Sebagai dasar sumber hukum
• Sebagai norma yang mengikat ; lembaga
pemerintahan.lembaga masyarakat, warga negara.
• Sebagai hukum yang menempati hirarkhi tertinggi
dalam hukum tertulis negara(UU No 10 Tahun
2004/UU No 12 / 2011 )
• Sebagai alat pengotrol, pengecek terhadap produk
hukum yang lebih rendah.
• UUD menurut sifat dan fungsinya adalah suatu
naskah yang memaparkan kerangka dan
tugas-tugas pokok badan-badan
pemerintahan suatu negara dan menentukan
pokok cara kerja badan-badan tersebut.
SIFAT UUD 1945
• Singkat ( Pembukaan 4 alinea, 37 Pasal, 4
Pasal Aturan Peralihan dan 2 ayat Tambahan
• Memuat aturan pokok sebagai instruksi
kepada pemerintah.
• Luwes, supel artinya dinamis dan tidak mudah
ketinggalan zaman
• Mengandung semangat penyelengara negara
yang baik.
• Mengatur mekanisme dan sisitem
pemerintahan dalamsuatunegara
Kesimpulan :
• Sebagai hukum positif dalam tertib hukum
Indonesia yang tertinggi, UUD bersifat tertulis,
rumusannya harus jelas dan mengikat
pemerintah sebagai penyelengara negara
serta setiap warga negara.
• Norma-norma/aturan dalam UUD harus
dilaksanakan secara konstitusional
• Selain hukum dasar tertulis, terdapat “ konvensi” sebagai
aturan dasar yang timbul dan terpelihara dalam praktek
penyelenggaan negara meskipun tidak tertulis.
• Syarat konvensi ;
- tidak bertentangan dengan UUD
- sebagai pelengkap UUD, pengisi kekosongan karena
UUD tidak mengatur
- berlaku berulang-ulang dan dipelihara,merupakan
kebiasaan dalam penyelenggaraan negara
- tidak tertulis.
Negara dan Bangsa
Pengertian
• Negara adalah : suatu organisasi dari sekelompok
manusia yang bersama sama mendiami suatu
wilayah tertentu dan mengakui adanya suatu
pemerintahan yang mengurus tata tertib dan
keselamatan sekelompok atau beberapa kelompok
manusia tersebut.
Unsur-unsur Negara
• Unsur Konstitutif;
Unsur dasar negara yang bersifat kontitutif meliputi;
wilayah udara, darat, laut, dan perasaan rakyat atau
masyarakat dan pemerintahan yang berdaulat
• Unsur Deklaratif;
Unsur negara yang bersifat deklaratif meliputi unsur
dasar konstitutif dan adanya tujuan negara serta
pengkuan dari negaralain, secara de jure dan de
facto
Tujuan Negara
• Teori yang berdasarkan kekuasaan (machstaat); tujuan
negara adalah untuk mencapai dan mempertahankan
kekuasaan.
• Teori yang mengutamakan kemakmuran negara( etatisme)
• Teori yang mengutamakan kemakmuran orang perorangan
(individu); negara melalui undang-undang menjamin
kebebasan untuk mencapai kemakmuran individu (liberty
liberal)
• Teori tujuan negara yang mengutamakan kemakmuran rakyat
dicapai secara adil( tipe negara hukum/material-social service
state)
Tujuan bernegara bangsa Indonesia dimuat dalam
Pembukaan UUD 1945 alinea ke empat yaitu :
a. melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah
Indonesia,
b. memajukan kesejahteraan umum,
c. mencerdaskan bangsa,
d. ikut melaksanakan ketertiban dunia,berdasar kemerdekaan, perdamaian
abadi dan keadialn sosial
Yang didasarkan pada/ diukur menurut ;1.Ketuhanan Yang Maha Esa,2.
Kemanusiaan yang adildan beradab,3. Persatuan Indonesia,
4.Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawratan perwakilan dan,5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia.
Jadi teori kenegaraan kita dalam hal tujuan negara diarahkan pada segi-segi
nasional dan internasional dengan berdasar pada Pancasila
Bentuk Negara
• Negara Kesatuan (Unitary State); menghendaki satu
negara yang bersatu atas dasar kesatuan
• Negara Serikat (Federation); merupakan bentuk
negara yang terdiri dari negara-negara bagian, tiap-
tiap negara bagian mempunyai hak untuk
membentuk, menyusun undang-undang dasar
sendiri serta mengatur urusan rumah tangga
pemerintahan secara bebas
• Negara Indonesia merupakan Negara Kesatuan yang
berbentuk Republik (sistem kekuasaan negara).
• Dalam Pembukaan UUD 1945 ditegaskan:
“ Pemerintah melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah
darah Indonesia,Konstitusi Negara Indonesia berbentuk
dalam suatu susunan Negara Republik , Negara Indonesia
berdasarkan persatuan Indonesia”
Menurut Prof Moh .Yamin negara Indonesia mempunyai corak
istimewa 1. berbentuk Republik dan 2.mewujudkan
unitarisme-berotonomi (dari atas sampai kebawah)
Paham Negara Persatuan
• Hakekat negara persatuan
 Negara yang merupakan suatu kesatuan dan unsur-
unsur yang membentuknya yaitu rakyat yang terdiri
atas berbagai macam etnis suku bangsa, golongan,
kebudayaan, agama, wilayah-wilayah yang memiliki
karakter dan sifat yang berbeda-beda.
 Merupakan satu negara, satu rakyat, satu wilayah,
dan tidak terbagi-bagi seperti halnya negara serikat,
satu pemerintahan, satu tertib hukum nasional, satu
bahasa,serta satu bangsa.
• Paham negara persatuan tercantum dalam
Pembukaan UUD 1945, … yaitu Negara Persatuan
yaitu mengatasi segala paham golongan dan paham
perorangan dan tidak berdasarkan individualisme
pada negara liberalisme.
• Makna persatuan dengan seloka Bhinneka Tunggal
Ika
• Paham negara kebangsaan berlandaskan Pancasila
Paham Negara Integralistik
• Paham negara integralistik yang terkandung dalam
Pancasila meletakkan asas kebersamaan
hidup,keselarasan, dalam hubungan antar individu
maupun masyarakat. Tidak mengenal dominasi
mayoritas, tidak memihak kepada yang kuat, tidak
mengenal tirani minoritas. Didalam terkandung nilai
kebersamaan, kekeluargaan, ke”bhinneka-tunggal-
ika”an.
Inti paham integralistik menurut Moh.Yamin
• Negara merupakan suatu susunan masyarakat yang integral
• Semua golongan bagian,bagian dan anggotanya berhubungan erat
satudengan lainnya
• Semua golongan, bagian dan anggotanya merupakan persatuan
masyarakat yang organis.
• Yang terpenting dalam kehidupan bersama adalah perhimpunan bangsa
seluruhnya
• Negara tidak memihak kepada sesuatu golongan atau perseorangan
• Negara tidak menganggap kepentingan ssesorang sebagai pusat
• Negara tidak hanya untuk menjamin kepentingan seseorang atau
golongan saja
• Negara menjamin kepentingan seluruhnya sebagai suatu kesatuan
integral
• Negara menjamin keselamatan hidup bangsa seluruhnya sebagai suatu
kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.
• Paham /idiologi liberalisme berprinsip bahwa rakyat
merupakan ikatan dan individu-individu yang bebas
dantumbuhnya berdsarkan sintesa dari beberapa paham a.l.
paham materialisme, rasionalisme, empirisme, dan
individualisme.
• Paham sosialime komunis (Karl Marx), memandang bahwa
hakikat kebebasan dan hak individu itu tidak ada.pada
hakikatnya manusia hanya sebagai mahluk sosial saja.dalam
kehidupan masyarakat terjadi interaksi dialektis antara kelas
kapitalis dan kelas proletar,buruh.
Tidak terjadinya fungsi pengawasan dan saling mengimbangi (checks
and balances) pada institusi-institusi ketatanegaraan. Terjadinya
penumpukan kekeuasaan pada yang berada ditangan MPR, sehingga
menyebabkan kekeuasaan pemerintahan negara seakan-akan tidak
memeiliki hubungan dengan rakyat.
Terjadinya dominasi kekuasaan ditangan Presiden selaku eksekutif,
baik di bidang legislatif maupun yudikatif yaitu adanya hak prerogatif
(a.l. memberikan grasi, amnesti, abolisi, dan rehabilitasi ) dan
kekuasaan membuat undang-undang. Hal ini tertulis dalam penjelasan
UUD 1945 yang berbunyi Presiden penyelenggara pemerintah Negara
yang tertinggidi bawah Majelis.
UUD 1945 menagandung pasal-pasal yang terlalu luwes shingga dapat
menimbulukan lebih dari satu tafsiran (multi tafsir), misal pasal 7
(sebelum diubah) yang berbunyi” Presiden dan Wakil Presiden
memegang jabatanya selama masa lima tahun dan sesudahnya dapat
dipilih kembali”Kemudian Pasal 6 ayat (1) “Presiden ialah orang
Indonesia asli”,yang memberikan arti yang beragam.
LATAR BELAKANG PERUBAHAN UUD 1945
PENDAHULUAN
NASKAH RESMI UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Dalam Satu
Naskah (Risalah Rapat Paripurna ke-5 Sidang Tahunan MPR Tahun 2002
Sebagai Naskah Perbantuan Dan Kompilasi Tanpa Ada Opini)
Naskah Perubahan Pertama Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945 (hasil Sidang Umum MPR Tahun 1999)
Naskah Perubahan Kedua Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945 (hasil Sidang Tahunan MPR Tahun 2000)
Naskah Perubahan Ketiga Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945 (hasil Sidang Tahunan MPR Tahun 2001)
Naskah Perubahan Keempat Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945 (hasil Sidang Tahunan MPR Tahun 2002)
Naskah Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang
ditetapkan pada tanggal 18 Agustus 1945 dan diberlakukan kembali dengan
Dekrit Presiden pada tanggal 5 Juli 1959 serta dikukuhkan secara aklamasi pada
tanggal 22 Juli 1959 oleh Dewan Perwakilan Rakyat (sebagaimana tercantum
dalam Lembaran Negara Nomor 75 Tahun 1959)
2

Contenu connexe

Tendances

Artikel pendidikan kewarganegaraan, PANCASILA
Artikel pendidikan kewarganegaraan, PANCASILAArtikel pendidikan kewarganegaraan, PANCASILA
Artikel pendidikan kewarganegaraan, PANCASILA
Raha Sia
 
Soal dan jawaban UTS MK Pancasila Prodi Adm Negara Semester Ganjil
Soal dan jawaban UTS MK Pancasila Prodi Adm Negara Semester GanjilSoal dan jawaban UTS MK Pancasila Prodi Adm Negara Semester Ganjil
Soal dan jawaban UTS MK Pancasila Prodi Adm Negara Semester Ganjil
ahmad sururi
 
Ppt pancasila dlm konteks ketatanegaraan
Ppt pancasila dlm konteks ketatanegaraanPpt pancasila dlm konteks ketatanegaraan
Ppt pancasila dlm konteks ketatanegaraan
rizka_pratiwi
 
Makalah pancasila dalam sejarah bangsa
Makalah pancasila dalam sejarah bangsaMakalah pancasila dalam sejarah bangsa
Makalah pancasila dalam sejarah bangsa
Warnet Raha
 
PANDANGAN FILSAFAT PANCASILA TENTANG MANUSIA, MASYARAKAT, PENDIDIKAN, DAN NILAI
PANDANGAN FILSAFAT PANCASILA TENTANG MANUSIA, MASYARAKAT, PENDIDIKAN, DAN NILAIPANDANGAN FILSAFAT PANCASILA TENTANG MANUSIA, MASYARAKAT, PENDIDIKAN, DAN NILAI
PANDANGAN FILSAFAT PANCASILA TENTANG MANUSIA, MASYARAKAT, PENDIDIKAN, DAN NILAI
Herry Purwanto Panjaitan
 
Makalah sistem ketatanegaraan
Makalah sistem ketatanegaraanMakalah sistem ketatanegaraan
Makalah sistem ketatanegaraan
Warnet Raha
 
4. demokrasi dan pendidikan demokrasi
4. demokrasi dan pendidikan demokrasi4. demokrasi dan pendidikan demokrasi
4. demokrasi dan pendidikan demokrasi
Mardiah Ahmad
 
Jelaskan dengan contoh landasan historis pada landasan pedidikan pacasila
Jelaskan dengan contoh landasan historis pada landasan pedidikan pacasilaJelaskan dengan contoh landasan historis pada landasan pedidikan pacasila
Jelaskan dengan contoh landasan historis pada landasan pedidikan pacasila
Susanti Susanti
 
Makalah pancasila sebagai dasar negara republik indonesia
Makalah pancasila sebagai dasar negara republik indonesiaMakalah pancasila sebagai dasar negara republik indonesia
Makalah pancasila sebagai dasar negara republik indonesia
munziraja
 

Tendances (20)

Artikel pendidikan kewarganegaraan, PANCASILA
Artikel pendidikan kewarganegaraan, PANCASILAArtikel pendidikan kewarganegaraan, PANCASILA
Artikel pendidikan kewarganegaraan, PANCASILA
 
Soal dan jawaban UTS MK Pancasila Prodi Adm Negara Semester Ganjil
Soal dan jawaban UTS MK Pancasila Prodi Adm Negara Semester GanjilSoal dan jawaban UTS MK Pancasila Prodi Adm Negara Semester Ganjil
Soal dan jawaban UTS MK Pancasila Prodi Adm Negara Semester Ganjil
 
Ppt pancasila dlm konteks ketatanegaraan
Ppt pancasila dlm konteks ketatanegaraanPpt pancasila dlm konteks ketatanegaraan
Ppt pancasila dlm konteks ketatanegaraan
 
Makalah pancasila dalam sejarah bangsa
Makalah pancasila dalam sejarah bangsaMakalah pancasila dalam sejarah bangsa
Makalah pancasila dalam sejarah bangsa
 
PANDANGAN FILSAFAT PANCASILA TENTANG MANUSIA, MASYARAKAT, PENDIDIKAN, DAN NILAI
PANDANGAN FILSAFAT PANCASILA TENTANG MANUSIA, MASYARAKAT, PENDIDIKAN, DAN NILAIPANDANGAN FILSAFAT PANCASILA TENTANG MANUSIA, MASYARAKAT, PENDIDIKAN, DAN NILAI
PANDANGAN FILSAFAT PANCASILA TENTANG MANUSIA, MASYARAKAT, PENDIDIKAN, DAN NILAI
 
Pancasila sebagai konteks ketatanegaraan
Pancasila sebagai konteks ketatanegaraanPancasila sebagai konteks ketatanegaraan
Pancasila sebagai konteks ketatanegaraan
 
Kedudukan, fungsi dan peranan pancasila
Kedudukan, fungsi dan peranan pancasilaKedudukan, fungsi dan peranan pancasila
Kedudukan, fungsi dan peranan pancasila
 
Makalah sistem ketatanegaraan
Makalah sistem ketatanegaraanMakalah sistem ketatanegaraan
Makalah sistem ketatanegaraan
 
4. demokrasi dan pendidikan demokrasi
4. demokrasi dan pendidikan demokrasi4. demokrasi dan pendidikan demokrasi
4. demokrasi dan pendidikan demokrasi
 
Pancasila sebagai Dasar Negara
Pancasila sebagai Dasar NegaraPancasila sebagai Dasar Negara
Pancasila sebagai Dasar Negara
 
BAB 1 Perumusan dan Penetapan Pancasila Sebagai Dasar Negara
BAB 1 Perumusan dan Penetapan Pancasila Sebagai Dasar NegaraBAB 1 Perumusan dan Penetapan Pancasila Sebagai Dasar Negara
BAB 1 Perumusan dan Penetapan Pancasila Sebagai Dasar Negara
 
Jelaskan dengan contoh landasan historis pada landasan pedidikan pacasila
Jelaskan dengan contoh landasan historis pada landasan pedidikan pacasilaJelaskan dengan contoh landasan historis pada landasan pedidikan pacasila
Jelaskan dengan contoh landasan historis pada landasan pedidikan pacasila
 
Pancasila sebagai sistem etika
Pancasila sebagai sistem etikaPancasila sebagai sistem etika
Pancasila sebagai sistem etika
 
Makalah pancasila sebagai dasar negara republik indonesia
Makalah pancasila sebagai dasar negara republik indonesiaMakalah pancasila sebagai dasar negara republik indonesia
Makalah pancasila sebagai dasar negara republik indonesia
 
Pancasila Sebagai Ideologi Negara
Pancasila Sebagai Ideologi NegaraPancasila Sebagai Ideologi Negara
Pancasila Sebagai Ideologi Negara
 
Pancasila sebagai dasar negara
Pancasila sebagai dasar negaraPancasila sebagai dasar negara
Pancasila sebagai dasar negara
 
Presentasi pkn
Presentasi pknPresentasi pkn
Presentasi pkn
 
Makalah pendidikan pancasila (kajian nilai nilai pancasila)
Makalah pendidikan pancasila (kajian nilai nilai pancasila)Makalah pendidikan pancasila (kajian nilai nilai pancasila)
Makalah pendidikan pancasila (kajian nilai nilai pancasila)
 
Ppt filsafat pancasila
Ppt filsafat pancasilaPpt filsafat pancasila
Ppt filsafat pancasila
 
Bab ii pancasila dalam arus sejarah bangsa indonesia
Bab ii pancasila dalam arus sejarah bangsa indonesiaBab ii pancasila dalam arus sejarah bangsa indonesia
Bab ii pancasila dalam arus sejarah bangsa indonesia
 

Similaire à PPKn

Makalah pancasila sebagai ideologi negara
Makalah pancasila sebagai ideologi negaraMakalah pancasila sebagai ideologi negara
Makalah pancasila sebagai ideologi negara
Septian Muna Barakati
 
Materi pendidikan-pancasila-dan-kewarganegaraan-pkkmb
Materi pendidikan-pancasila-dan-kewarganegaraan-pkkmbMateri pendidikan-pancasila-dan-kewarganegaraan-pkkmb
Materi pendidikan-pancasila-dan-kewarganegaraan-pkkmb
SHAHEENASTORE
 
Kuliah 3 filsafat pancasila bag 2
Kuliah 3 filsafat pancasila bag 2Kuliah 3 filsafat pancasila bag 2
Kuliah 3 filsafat pancasila bag 2
pt.ccc
 
SEJARAH LAHIRNNYA PACASILA
SEJARAH LAHIRNNYA PACASILASEJARAH LAHIRNNYA PACASILA
SEJARAH LAHIRNNYA PACASILA
nadiraslmh_
 
pancasila implementasinya (2012)
pancasila  implementasinya (2012)pancasila  implementasinya (2012)
pancasila implementasinya (2012)
suher lambang
 

Similaire à PPKn (20)

Materi 1-pengertian dan landasan pancasila
Materi 1-pengertian dan landasan pancasilaMateri 1-pengertian dan landasan pancasila
Materi 1-pengertian dan landasan pancasila
 
Perumusan Pancasila.pptx
Perumusan Pancasila.pptxPerumusan Pancasila.pptx
Perumusan Pancasila.pptx
 
Materi Pancasila.ppt
Materi Pancasila.pptMateri Pancasila.ppt
Materi Pancasila.ppt
 
Makalah pancasila sebagai ideologi negara
Makalah pancasila sebagai ideologi negaraMakalah pancasila sebagai ideologi negara
Makalah pancasila sebagai ideologi negara
 
Kelompok edi prasojo
Kelompok edi prasojoKelompok edi prasojo
Kelompok edi prasojo
 
Materi pendidikan-pancasila-dan-kewarganegaraan-pkkmb
Materi pendidikan-pancasila-dan-kewarganegaraan-pkkmbMateri pendidikan-pancasila-dan-kewarganegaraan-pkkmb
Materi pendidikan-pancasila-dan-kewarganegaraan-pkkmb
 
Makalah pancasila sebagai ideologi negara
Makalah pancasila sebagai ideologi negaraMakalah pancasila sebagai ideologi negara
Makalah pancasila sebagai ideologi negara
 
Kuliah 3 filsafat pancasila bag 2
Kuliah 3 filsafat pancasila bag 2Kuliah 3 filsafat pancasila bag 2
Kuliah 3 filsafat pancasila bag 2
 
Pancasila
PancasilaPancasila
Pancasila
 
Bab I pancasila kita indonesia
Bab I pancasila kita indonesiaBab I pancasila kita indonesia
Bab I pancasila kita indonesia
 
SEJARAH LAHIRNNYA PACASILA
SEJARAH LAHIRNNYA PACASILASEJARAH LAHIRNNYA PACASILA
SEJARAH LAHIRNNYA PACASILA
 
Bahan makalah kwn
Bahan makalah kwnBahan makalah kwn
Bahan makalah kwn
 
Bab i kd iv pancasila sebagai ideologi terbuka
Bab i kd iv pancasila sebagai ideologi terbukaBab i kd iv pancasila sebagai ideologi terbuka
Bab i kd iv pancasila sebagai ideologi terbuka
 
Materi Pancasila
Materi PancasilaMateri Pancasila
Materi Pancasila
 
Makalah pancasila xii ipa 2
Makalah pancasila xii ipa 2Makalah pancasila xii ipa 2
Makalah pancasila xii ipa 2
 
Pancasila Dasar Idiologi Negara.pptx
Pancasila Dasar Idiologi Negara.pptxPancasila Dasar Idiologi Negara.pptx
Pancasila Dasar Idiologi Negara.pptx
 
pancasila implementasinya (2012)
pancasila  implementasinya (2012)pancasila  implementasinya (2012)
pancasila implementasinya (2012)
 
Menampilkan sikap positif terhadap pancasila sbg ideologi terbuka
Menampilkan sikap positif terhadap pancasila sbg ideologi terbukaMenampilkan sikap positif terhadap pancasila sbg ideologi terbuka
Menampilkan sikap positif terhadap pancasila sbg ideologi terbuka
 
PANCASILA SEBAGI DASAR NEGARA (1).docx
PANCASILA SEBAGI DASAR NEGARA (1).docxPANCASILA SEBAGI DASAR NEGARA (1).docx
PANCASILA SEBAGI DASAR NEGARA (1).docx
 
Pendidikan Pancasila
Pendidikan PancasilaPendidikan Pancasila
Pendidikan Pancasila
 

Plus de Muhamad Yogi

ADART HIMADIKWAN 2014-2015
ADART HIMADIKWAN 2014-2015ADART HIMADIKWAN 2014-2015
ADART HIMADIKWAN 2014-2015
Muhamad Yogi
 
Manusia Sebagai Mahluk Individu & Sosial ISBD
Manusia Sebagai Mahluk Individu & Sosial ISBDManusia Sebagai Mahluk Individu & Sosial ISBD
Manusia Sebagai Mahluk Individu & Sosial ISBD
Muhamad Yogi
 
Demokrasi Indonesia
Demokrasi IndonesiaDemokrasi Indonesia
Demokrasi Indonesia
Muhamad Yogi
 
PRILAKU ANGGOTA DPR- RI YANG TERTANGKAP KAMERA SEDANG MENONTON VIDEO PORNO S...
PRILAKU ANGGOTA DPR- RI YANG  TERTANGKAP KAMERA SEDANG MENONTON VIDEO PORNO S...PRILAKU ANGGOTA DPR- RI YANG  TERTANGKAP KAMERA SEDANG MENONTON VIDEO PORNO S...
PRILAKU ANGGOTA DPR- RI YANG TERTANGKAP KAMERA SEDANG MENONTON VIDEO PORNO S...
Muhamad Yogi
 
Group Investigation ppt
Group Investigation pptGroup Investigation ppt
Group Investigation ppt
Muhamad Yogi
 
SOSIALISASI PEMILU 2009 DAN 2014
SOSIALISASI PEMILU 2009 DAN 2014SOSIALISASI PEMILU 2009 DAN 2014
SOSIALISASI PEMILU 2009 DAN 2014
Muhamad Yogi
 
SISTEM PEMERINTAHAN INDONESIA
SISTEM PEMERINTAHAN INDONESIASISTEM PEMERINTAHAN INDONESIA
SISTEM PEMERINTAHAN INDONESIA
Muhamad Yogi
 
Peran Guru Sebagai Motivator
Peran Guru Sebagai MotivatorPeran Guru Sebagai Motivator
Peran Guru Sebagai Motivator
Muhamad Yogi
 

Plus de Muhamad Yogi (20)

Teori Politik Moderen
Teori Politik ModerenTeori Politik Moderen
Teori Politik Moderen
 
Surat Berharga
Surat BerhargaSurat Berharga
Surat Berharga
 
Ketenagakerjaan dan Perburuhan
Ketenagakerjaan dan PerburuhanKetenagakerjaan dan Perburuhan
Ketenagakerjaan dan Perburuhan
 
HAK MILIK INTELEKTUAL
HAK MILIK INTELEKTUALHAK MILIK INTELEKTUAL
HAK MILIK INTELEKTUAL
 
KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN
KEPEMIMPINAN PENDIDIKANKEPEMIMPINAN PENDIDIKAN
KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN
 
Keadilan Dalam Pandangan Islam
Keadilan Dalam Pandangan IslamKeadilan Dalam Pandangan Islam
Keadilan Dalam Pandangan Islam
 
Keadilan Dala Pandangan Islam
Keadilan Dala Pandangan IslamKeadilan Dala Pandangan Islam
Keadilan Dala Pandangan Islam
 
Teori Politik Moderen
Teori Politik Moderen Teori Politik Moderen
Teori Politik Moderen
 
ADART HIMADIKWAN 2014-2015
ADART HIMADIKWAN 2014-2015ADART HIMADIKWAN 2014-2015
ADART HIMADIKWAN 2014-2015
 
Manusia Sebagai Mahluk Individu & Sosial ISBD
Manusia Sebagai Mahluk Individu & Sosial ISBDManusia Sebagai Mahluk Individu & Sosial ISBD
Manusia Sebagai Mahluk Individu & Sosial ISBD
 
Demokrasi Indonesia
Demokrasi IndonesiaDemokrasi Indonesia
Demokrasi Indonesia
 
PRILAKU ANGGOTA DPR- RI YANG TERTANGKAP KAMERA SEDANG MENONTON VIDEO PORNO S...
PRILAKU ANGGOTA DPR- RI YANG  TERTANGKAP KAMERA SEDANG MENONTON VIDEO PORNO S...PRILAKU ANGGOTA DPR- RI YANG  TERTANGKAP KAMERA SEDANG MENONTON VIDEO PORNO S...
PRILAKU ANGGOTA DPR- RI YANG TERTANGKAP KAMERA SEDANG MENONTON VIDEO PORNO S...
 
Group Investigation ppt
Group Investigation pptGroup Investigation ppt
Group Investigation ppt
 
BENTUK NEGARA
BENTUK NEGARABENTUK NEGARA
BENTUK NEGARA
 
SOSIALISASI PEMILU 2009 DAN 2014
SOSIALISASI PEMILU 2009 DAN 2014SOSIALISASI PEMILU 2009 DAN 2014
SOSIALISASI PEMILU 2009 DAN 2014
 
Pilar Belajar
Pilar BelajarPilar Belajar
Pilar Belajar
 
Prasangka Sosial
Prasangka SosialPrasangka Sosial
Prasangka Sosial
 
SISTEM PEMERINTAHAN INDONESIA
SISTEM PEMERINTAHAN INDONESIASISTEM PEMERINTAHAN INDONESIA
SISTEM PEMERINTAHAN INDONESIA
 
Hukum Keluarga
Hukum Keluarga Hukum Keluarga
Hukum Keluarga
 
Peran Guru Sebagai Motivator
Peran Guru Sebagai MotivatorPeran Guru Sebagai Motivator
Peran Guru Sebagai Motivator
 

Dernier

HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
nabilafarahdiba95
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
DessyArliani
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
JarzaniIsmail
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
novibernadina
 

Dernier (20)

Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptxPrakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
 
668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdf
668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdf668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdf
668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdf
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 

PPKn

  • 1. PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN/ PPKN Oleh : MUHAMAD YOGI
  • 2. Tujuan Pendidikan Pancasila • Peserta didik/mahasiswa dapat memahami dan mampu melaksanakan nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945 dalam kehidupan sebagai warga negara RI. • Menguasai pengetahuan dan pemahaman tentang beragam masalah dasar kehidupan masyarakat, berbangsa dan bernegara yang hendak diatasi dengan penerapan pemikiran yang berlandaskan Pancasila dan UUD 1945. • Memupuk sikap dan prilaku yang sesuai dengan nilai-nilai dan norma Pancasila, sehingga mampu menaggapi perubahan yang terjadi dalam rangka keteraduan Ipteks dan pembangunan. • Membantu mahasiswa dalam proses belajar, proses berfikir, memecahkan masalah dan mengambil keputusan dengan menerapkan nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945.
  • 3. • Kompetensi yang diharapkan; mampu memahami, menganalisis dan menjawab masalah-masalah yang dihadapi oleh masyarakat bangsa secara berkesinambungan dan konsisten dengan cita-cita dan tujuan nasional seperti yang digariskan dalam Pembukaan UUD 1945. Dapat menghayati filsafat dan Ideologi Pancasila sehingga menjiwai tingkah laku sebagai WNI dalam melaksanakan profesinya. • Dapat menjadikan warga negara Indonesia yang unggul menguasai Ipteks dan seni namun tidak kehilangan jati dirinya sebagai bangsa Indonesia.
  • 4. Garis Besar Proses Pembelajaran M.K Pancasila dan PPKN GBPP MK Pancasila 1. Memahami landasan dan tujuan Pendidikan Pancasila 2. Memahami dan menginternalisasikan nilai Sejarah Perjuangan Bangsa. 3. Memahami sistem ketatanegaraan RI berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 4. Memahami dinamisasi pelaksanaan UUD1945 5. Memahami Pancasila sebagai sistem fisafat 6. Memahami Pancasila sebagai idilologi 7. Memahami Pancasila sebagai sistem etika 8. Memahami aktualisasi Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat,berbangsa dan bernegara.
  • 5. Ruang Lingkup MK PPKN • Pendahuluan; Pengertian,Tujuan PPKN, Ruang lingkup, Sistem Evaluasi. • Negara dan Bangsa • Hak dan Kewajiban Warganegara • Hak Asasi Manusia • Demokrasi • Wawasan Nusantara • Ketahanan Nasional dan Bela Negara • Politik Nasional dan Strategi Nasional
  • 6. • Literatur. 1. Santiaji Pancasila, Prof. Darji Darmodihardjo, S.H. Dkk. 2. Pendidikan Pancasila( SK Dirjen Dikti No.38/Dikti/Kep/2002), Drs.H.Kaelan,M.S. 3. Pendidikan Kewarganegaraan 4. UUD RI 1945 ( Amandemen oleh MPR), Sekretariat Jenderal MPR 2006.
  • 7. Evaluasi :  UTS : 30 %  UAS : 35 %  TUGAS : 25 %  KEHADIRAN : 10 %
  • 8. Tujuan Instruksional Umum MK PPKN • Terbentuk sikap dan cara berfikir komprehensif integral pada seluruh aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara • Menumbuhkan rasa cinta tanah air untuk membela keutuhan dan tegaknya negara /NKRI,serta keutuhan bangsa • Menumbuhkan wawasan warga negara dalam persahabatan, perdamaian dunia, kesadaran bela negara, sikap dan perilaku yang bersendikan nilai- nilai budaya bangsa
  • 9. • MK Pengembangan Kepribadian meliputi ; Agama,Pancasila dan Pend. Kewarganegaraan • Dibeberapa negara didunia melaksanakan MK. General Education/Humanities ini melalui dunia pendidikan, seperti; Amerika Serikat mempunyai; History Humanity And Philosophy; Jepang mempunyai ; Japanese History, Ethis, Philosophy and Science Religion, Phillipina mempunyai; Family Planning,Taxtion And Land Reform, The Phillipina New Constitution, Study of Human Right .
  • 10. LANDASAN PENDIDIKAN PANCASILA A. Pancasila ditinjau dari Landasan Historis • Bangsa Indonesia terbentuk melalui suatu proses yang cukup panjang sejak kerj. Kutai, Sriwijaya, Majapahit sampai datangnya bangsa lain yang menjajah Indonesia. Selama ratusan tahun bangsa Indonesia berjuang menemukan jati dirinya,yang digunakan sebagai filosofi hidup dan bangsa yang dirumuskan dan disahkan menjadi dasar negara Indonesia. Yang sekarang kita kenal sebagai Pancasila dan tiada lain sebagai nilai-nilai kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. • Pada masa sebelum kemerdekaan sampai dengan kemerdekaan RI yaitu dalam ketatanegaraan RI dilakukan upaya menyusun rancangan UU Ketatanegaraan RI dalam sidang BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia) digunakan pertama kali istilah Pancasila oleh Ir. Soekarno dan Moch. Yamin.
  • 11. • Istilah Pancasila digunakan untuk memberikan nama pada 5 (lima) Prinsip dasar kenegaraan Indonesia oleh Soekarno dan Moh. Yamin.`` • Pada tanggal 18 Agustus 1945 sehari setelah kemerdekaan/ Proklamasi RI. PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia) menetapkan dan mensahkan UUD 1945 yang dikenal dengan UUD 1945. Dalam Pembukaan UUD’45 tercantum 5 (lima) dasar negara yang kini dikenal dengan sebutan Pancasila. Meskipun istilah Pancasila sendiri tidak tercantum di dalam UUD’45 tersebut.
  • 12. B. Pancasila Sebagai Landasan Kultural Pancasila dalam hal ini berkaitan erat dengan budaya kehidupan bangsa Indonesia dan menentukan eksistensi bangsa Indonesia. Selain itu sikap mental, tingkah laku ataupun amal perbuatan setiap bangsa Indonesia harus mencerminkan dari sila-sila Pancasila, karena nilai-nilai budaya Pancasila ada dan tumbuh sebagai budaya bangsa Indonesia.
  • 13. C. Pancasila sebagai Landasan Yuridis Sebagai landasan Yuridis Pancasila tercantum dalam Pembukaan UUD’45. Pancasila adalah dasar negara RI, hal ini berarti bahwa Pancasila dipergunakan sebagai dasar dan pedoman dalam mengatur pemerintahan dan penyelenggaraan negara. Isi dan tujuan dari semua perundang-undangan di Indonesia harus berdasarkan Pancasila.
  • 14. D. Pancasila sebagai Landasan Philosofis Falsafah berasal dari kata Yunani “philosophia”. • “Philos” berarti “mencintai” atau “mencari” • “Sophia” berarti “kebijaksanaan”/ “kebenaran” (wisdom). Secara harfiah falsafah berarti mencintai kebenaran.Istilah filsafat dalam bahasa arab adalah “falsafah”. Menurut al-farobi (ahli filsafah Islam) falsafat ialah ilmu pengetahuan tentang alam maujud bagaimana hakikat yang sebenarnya.
  • 15. Pancasila sebagai Filsafat Negara Dalam hal ketatanegaraan terdapat 3 (tiga) faktor utama yang harus ada dan satu sama lain saling mempengaruhi dan mempunyai hubungan yang erat, yaitu : 1. Faktor Filsafat Negara 2. Faktor Konstitusi/ UUD 3. Faktor Garis Politik
  • 16. 1. Faktor Filsafat Negara • Dasar filasafat negara yang disebut juga dasar atau landasan ideal. Filsafat ini berakar pada pandangan hidup masyarakat yang mendukung negara tersebut. Sebagai contoh: Pancasila adalah dasar filsafat Negara RI yang berakar pada pandangan hidup, termasuk cita-cita ketatanegaraan, watak dan kepribadian bangsa Indonesia.
  • 17. 2. Faktor Konstitusi UUD • Ketentuan hukum mengenai struktur negara dan pemerintahannya, termasuk bentuk dan susunan negaranya, alat-alat perlengkapannya, tugas alat-alat perlengkapan tersebut, serta hubungan satu sama lain.
  • 18. 3. Faktor Garis Politik • Garis kebijaksanaan atau pengarahan jalannya pemerintahan negara, sehingga dapat dicapai tujuan negara dan ini berarti program kerja pemerintahan yang dilaksanakan terus menerus sesuai dengan tujuan negara menurut tertib hukum yang ditetapkan dalam UUD/ Konstitusi serta peraturan dibawahnya.
  • 19. • Ketiga faktor tersebut saling berkaitan satu sama lain. Faktor filsafsat memberi jiwa dan semangat, cita-cita dan pandangan hidup bagi struktur dan administrasi pemerintahan maupun bagi pengarahan yakni garis politik. Suatu struktur dan mekanisme pemerintahan harus sesuai dengan dasar filsafat negara dan tujuan negara yang akan dicapai melalui program kerja pemerintah. Peran ketiga faktor tersebut akan mempengaruhi terhadap kestabilan atau mantap atau tidaknya suatu negara dan jalannya pemerintahan.
  • 20. • Secara kronologis Pancasila sebagai filsafat negara tumbuh dan berkembang sejalan dengan sejarah perjuangan Indonesia yang cukup panjang. • Lahirnya falsafah Pancasila tidak terlepas dari sejarah perjuangan bangsa ang telah dimulai sejak zaman kerajaan Sriwijaya, Majapahit, Mataram, yang mengalami masa pasang surut dan terpecah dengan masuknya bangsa barat. Pancasila Dalam Konteks Sejarah Perjuangan Bangsa
  • 21. • Melalui perjuangan pergerakan nasional Budi Utomo tahun 1908 (melalui cita-cita politik yang dilaksanakan melalui pendidikan dan pengajaran) juga pergerakan nasional yang melahirkan Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928. Serta pembentukan BPUPKI dengan panitia kerja (Panitia 9 sebagai Tim Perumus) yang menghasilkan naskah rancangan Pembukaan UUD’45 (tanggal 22 Juni 1945) yang terdiri dari 4 alinea. Kemudian dikenal sebagai “Piagam Jakarta” dalam rancangan inilah untuk pertama kalinya Pancasila dicantumkan sebagai Dasar Negara Indonesia. Dan selanjutnya ditetapkan dalam UUD’45 pada Pembukaan Alinea 4 (UUD’45 disahkan pada tanggal 18 Agustus 1945 oleh PPKI).
  • 22. • Usulan Rumusan dasar ketatanegaraan Indonesia oleh Muh. Yamin (20 Mei 1945): 1. Perikebangsaan 2. Perikemanusiaan 3. Periketuhanan 4. Perikerakyatan 5. Kesejahteraan Rakyat Lima prinsip tersebut diusulkan dalam rancangan UUD Indonesia pada alinea pembukaan dengan rumusan sebagai berikut : 1. Ketuhanan YME 2. Kebangsaan persatuan Indonesia 3. Rasa kemanusiaan yang adil dan beradab 4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan 5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia Usulan dari Ir. Soekarno pada pidato sidang ke-3 BPUPKI (1 Juni 1945): 1. Kebangsaan Indonesia 2. Internalisme/ perikemanusiaan 3. Mufakat dan demokrasi 4. Kesejahteraan sosial 5. Ketuhanan yang berkebudayaan
  • 23. • Rumusan Pancasila pada Piagam Jakarta (22 Juni 1945): 1. Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya 2. Kemanusiaan yang adil dan beradab 3. Persatuan Indonesia 4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan 5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
  • 24. • Pancasila dalam dokumen sejarah a.l: 1. Pidato Muh. Yamin tanggal 29 Juni 1945 2. Pidato Soekarno tanggal 1 Juni 1945 3. Piagam Jakarta tanggal 22 Juni 1945 4. Dalam Alinea ke-4 Pembukaan UUD 1945 5. Dalam alinea ke-4 Mukaddimah Konstitusi RIS tanggal 27 Desember 1945 6. Dalam alinea ke-4 Mukaddimah UUDS 1950 tanggal 17 Agustus 1950 7. Dalam alinea ke-4 Pembukaan UUD 1945 Dekrit Presiden tanggal 5 Juli 1959
  • 25. Sejarah Perjuangan Bangsa Indonesia Masa Sebelum Kemerdekaan Masa Sesudah Kemerdekaan Sebelum Penjajahan Masa Penjajahan Masa Kejayaan - Sriwijaya - Majapahit Belanda Jepang Pergerakan • Budi Utomo • Sumpah Pemuda • Serikat Islam Pergerakan • Putera • Peta 1945- 1950 1950- 1959 Orde Lama Orde Baru
  • 26. Masa Sebelum Penjajahan Belanda • Tahun 400-600 M.: - KerajaanKutai (KALTIM): • Raja Kudungga • Raja Asywawaman • Raja Mulawarman (Prasasti Batu Tulis) - KerajaanTarumanegara (Bogor): • Raja Purnawarman(Prasasti Batu Tulis)
  • 27. • Abad ke 13( Tahun 1227); Agama Islam masuk melalui Aceh dibawa pedagang Parsi dan Gujarat. Kerajaan pertama “Samudra Pasai”, kemudia disusul KerajaanIslam di Pulau Jawa, di Banten, Tuban, Gresik, Cirebon. • Abad ke 16; Masuk agama Kristen yang dibawa oleh pedagang Portugis danBelanda.
  • 28. Masa kejayaan bangsa kita tampak pada: - Masa KerajaanSriwijaya - Masa Kerajaan Majapahit: SumpahPalapa – Patih Gajah Mada (untuk mempersatukan nusantara).
  • 29. Masa setelah masuknya penjajahan Belanda: Melalui perdagangan bangsa Belanda membentuk VOC (Vereenigde Oost Indische Compania)sebagai bentuk kongsi dagang. Reaksi yang timbul: • Perlawanan di berbagai daerah seperti: - Di Mataram – Sultan Agung - Di Banten – Sultan Agung Tirtayasa
  • 30. Kebangkitan Nasional • Pergerakan Nasional Budi Utomo (20 Mei 1908) Bergerak dibidang pendidikan dan pengajaran melalui program mengusahakan perbaikan pendidikan dan pengajaran. • Sumpah Pemuda (28 Oktober 1928) Mengumandangkan persatuan bangsa, tanah air, dan Bahasa Indonesia. Tokohnya: Muh. Yamin, Wangsanagara, Kuntjoro Purbopranoto.
  • 31. Masa Penjajahan Jepang Setelah Jepang masuk ke Indonesia tahun 1942 berbagai kegiatan politik ataupun rapat-rapat dilarang, dikeluarkan pula peraturan membubarkan semua perkumpulan. Propaganda 3A Jepang yaitu Jepang Pelindung Asia, Cahaya Asia, dan Pemimpin Asia. Berkaitan dengan keinginan Jepang untuk menguasai Indonesia.
  • 32. Tanggal 17 Agustus 1945 Puncak Pergerakan Hal ini merupakan kelanjutan dari perjuangan yang dilaksanakan berabad-abad lamanya. Pergerakan 17 Agustus 1945 seperti telah dicantumkan dalam pembukaan UUD 1945 kemerdekaan tersebut adalah hak segala bangsa, penjajahan tersebut tidak sesuai dengan kemanusiaan dan keadilan.
  • 33. Masa 1945-1950 ( Revolusi Fisik) Masa bangsa Indonesia merebut memperbaiki kekuasaan terhadap penjajah. • 22 Agustus 1945 Terbentuk BKR (Badan Keamanan Rakyat) • 10 Nopember 1945 Perlawanan di Surabaya • 25 Maret 1947 Perjanjian Linggarjati (mendirikan negara federasi – Negara Indonesia Serikat)
  • 34. • Terjadinya pemberontakan RMS (Republik Maluku Selatan), Tahun 1950 dibawah pimpinan Mr.Dr.Soumokil gerakan ini ingin melepaskan diri dari pemerintah RI. • 27 Desember 1949-17 Agustus 1950, masa Republik Indonesia Serikat (RIS). • 17 Agustus 1950 diubah kembali menjadi Negara Kesatuan, K/ bentuk negara ini lebih tepat u/ mempersatukan dan mempertahankan kesatuan bangsa dan negara Indonesia.
  • 35. • Tahun 1950 (tanggal 27September)Indonesia menjadi anggota PBB ke-60, bendera Indonesia berkibar disamping Negara lainnya.
  • 36. Tahun 1950-1959 (Masa Survival) Pada masa ini kita mempertahankan negara kesatuan RI dari pemberontakan yang terjadi seperti: • PRRI (Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia).dibawah pimpinan Ssyafrudin Prawiranegara Tahun 1958. • Pemberontak Aceh (1953), o/ Daud Beureuh (DI/TII) – Aceh sbg.bagian Negara Islam Indonesia. • Pemberontak DI/TII di Sulawesi Selatan – Kahar Muzakar (1952) • Permesta (Piagam Perjuangan Semesta) di Sulawesi 1958 – untuk melepaskan diri dari pem.pusat.
  • 37. Masa Kembali ke UUD 1945 Alasan pemikiran pemerintah u/ kembali ke UUD 1945: 1. UUD 1945 merupakan dokumen historis atas dasar mana revolusi dimulai dan dapat digunakan sebagai landasan guna menyelesaikan revolusi pd tingkat saat itu/saat sekarang. 2. UUD 1945 adalah cukup demokrasi sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia. 3. UUD 1945 lebih menjamin terlaksananya prinsip demokrasi terpimpin dan ekonomi terpimpin. 4. UUD 1945 menjamin adanya pemerintahan yg stabil selama setahun oleh karena kekuasaan DPR dibatasi (tidak dapat menjatuhkan Pemerintah/Presiden) kekuasaan tertinggi ditangan DPR .
  • 38. Diktum Dekrit Presiden 5 Juli 1959 1. Menetapkan pembubaran konstituante. 2. Menetapkan UUD 1945 berlaku lagi bagi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia. 3. Menetapkan tidak berlakunya lagi UUDS 1950. 4. Akan diselenggarakan dalam waktu yang sesingkat- singkatnya pembentukan Majelis Permusyawaratan Rakyat sementara yang terdiri dari anggota-anggota dewan perwakilan rakyat ditambah dengan utusan – utusan dari daerah-daerah dan golongan-golongan. 5. Akan diselenggarakan dalam waktu sesingkat- singkatnya pembentukan Dewan Pertimbangan Agung sementara.
  • 39. Masa Orde Lama Terjadi penyimpangan sebagai berikut: • Pengangkatan Presiden seumur hidup. • Menyamakan kedudukan Pancasila dengan ajaran-ajaran Nasakom (yang mengajarkan bersatunya golongan nasionalis agama ekonomi). • Kedudukan MPRS dan DPR GR sejajar dengan kedudukan menteri: Dengan dmk MPRI berada dibawah Presiden.
  • 40. Masa Orde Baru Lahirnya Supersemar (Surat Pemerintah Sebelas Maret) tanggal 11 Maret 1966. o/ Presiden Soekarno kepada Jendral Soeharto untuk mengambil segala tindakan yang dianggap perlu untuk menjalin keamanan dan ketenangan serta kestabilan jalannya pemerintahan dan Revolusi Indonesia. Masa Reformasi
  • 41. • Kasus-kasus Tragedi Ambon, Poso, Sampit, Kalimantan Barat,Perpecahan di Aceh dan Irian Barat/Papua.
  • 42. Kronologis Penyusunan Pancasila dan UUD 1945 • 17 Desember 1941 Meletus perang fasitik, sekutu dikalahkan oleh Jepang dengan membom Pearl Harbour sehingga daerah-daerah jajahan sekutu (AS, Inggris,Belanda) di fasifik dikursi o/ Jepang, termasuk Indonesia. • 8 Maret 1942 Jepang masuk ke Indonesia , setelah itu Jepang tahu apa yang menjadi keinginan bangsa Indonesia adalah kemerdekaan bangsa dan tanah air. • 28 Mei 1945 Untuk memenuhi janjinya, pemerintah Jepang membentuk suatu badan yang dinamakan Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) / dokumen Ritzu Junbi Choosakai, yang bertugas menyelidiki segala sesuatu mengenai persiapan kemerdekaan Indonesia demi membentuk panitian kerja.
  • 43. I. Panitia 9 Sebagai Perumus Naskah Rancangan Pembukaan UUD 1945 1. Ir. Soekarno (ketua) 2. Dr.M. Hatta 3. Mr. A.A. Maramis 4. Abikusno Tjokrosuyoso 5. Abdul Kohar Muzakhir 6. H. Agus Salim 7. Mr. Ahmad Subondjo 8. K.H.A.W. Hasyim 9. Mr. M.Yamin
  • 44. Panitia 9 (Perumus) menghasilkan Naskah Rancangan Pembukaan UUD (Tgl 23 Juni 1945 yang terdiri dari 4 alinea, dikemudian dikenal dengan Piagam Jakarta dalam Rancangan Pembukaan UUD inilah untukPertama Kali Pancasila dicantumkan sebagai Dasar Negara Indonesia (dan diterima pada Sidang Pleno 16 Juli 1945
  • 45. II. Panitia Perancang UUD 1. Marumis 2. Oho Iskandardinata 3. Poeroebejo 4. Agus Salim 5. Achmad Subendjo 6. Soeparno 7. Ny. Ulfah Santoso 8. Wachid Hasyim 9. Paradi Hantap 10. Ratu Hantory 11. Susanto 12. Sartono 13. Wongsangoro 14. Warjuningrat 15. Singgit 16. Tan Eng Hoa 17. Husein Dirja Ningrat 18. Sukimin 19. Soekarno (ketua) Tugas : Merancang UUD dengan membentuk Tim Kecil mengenai Muatan UUD seperti. Kedaulatan, Badan Pemusyawaratan Rakyat, Presiden, Menteri-Menteri, Dewan Pertimbangan Agung, Dewan Perwakilan Rakyat (Membahas Tentang Isi Batang Tubuh UUD)
  • 46. III. Panitia Ekonomi dan Keuangan Diketua Oleh Drs. Moch Hatta IV. Panitia Pembela Tanah Air Diketua Oleh. Abikusno Tjokrosuyoso
  • 47. • 17 Agustus 1945 : Proklamasi Kemerdekaan RI • 18 Agustus 1945 :Pengesahan UUD 1945, dengan keputusan sbb: a. Menetapkan dalam mensahkan Pembukaan UUD 1945, yang bahan-bahannya hampir seluruhnya diambil dari Rancangan Pembukaan UUD, yang disusun oleh Panitia Perumus pada Tgl 22 Juni 1945 (Piagam Jakarta) b. Menetapkan dan mensahkan UUD 1945 yang bahan- bahannya hampir seluruhnya diambil dari Rancangan UUD yang disusun oleh Panitia Perancang UUD pada Tgl 16 Juli 1945 c. Memilih Ketua PPKI Ir. Soekarno dan Wakil Ketua PPKI Drs. Moch Hatta Masing-masing menjadi Presiden dan Wakil Presiden RepublikIndonesia d. Pekerjaan Presiden untuk sementara dibantu oleh sebuah Komite Nasional
  • 48. • 19 Agustus 1945 Sidang PPKI memutuskan: a. Pembentukan 12 Depertemen Negara b. Pembagian Wilayah Indonesia atau.8 Propinsi tiap Propinsi dibagi dalam Kresidenan- Kresidenan
  • 49. Pancasila sebagai suatu sistem filsafat • Pancasila terdiri dari 5 sila yang pada hakikatnya merupakan sistem filsafat. • Sistem adalah: “Suatu kesatuan bagian-bagian yang saling berhubungan , saling bekerjasama untuk satu tujuan tertentu dan secara keseluruhan merupakan suatu kesatuan yang utuh”. • Ciri-ciri sistem: 1. Satu kesatuan bagian-bagian 2. Bagian-bagian tersebut merupakan fungsi sendiri-sendiri 3. Saling berhubung, saling ketergantungan 4. Kesemuanya dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan bersama 5. Terjadi dalam suatu lingkungan yang kompleks (Shore & Vioich 1974,122)
  • 50. Susunan Pancasila adalah sistem hirarkhis dari keliam sila Pancasila tersebut yang menunjukan satu rangkaian urutan yang terttinggi (sebagai satu totalitas) dengan uraian sebagai berikut: Sila kesatu”Ke-Tuhanan Yang Maha Esa” adalah menunjukan rangkaian tingkat baik dalam luas dan isi sifatnya. Meliputi dan menjiwai Sila kedua, ketiga, keempat dan kelima. Sila kedua “Kemanusiaan yang adil dan beradab” diliputi dan dijiwai sila kesatu, meliputi dan menjiwai sila ketiga, keempat dan kelima. Sila Ketiga “Persatuan Indonesia” diliputi dan dijiwai sila kesatu dan kedua, meliputi dan menjiwai sila keemat dan kelima. Sila Keempat “Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan” diliputi dan dijiwai sila kesatu, kedua, ketiga, meliputi dan menjiwai sila kelima. Sila Kelima “Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia”, diliputi dan dijiwai sila kesatu, kedua, ketiga, dan keempat.
  • 51. Kesimpulan • Pancasila adalah suatu sistem filsafat yang merupakan suatu kesatuan organis atau satu kesatuan yang bulat, antara sila yang satu tidak bisa dipisahkan dengan sila lainnya. • Antara sila yang satu dengan sila lainnya saling berhubungan atau senantiasa dikualifikasikan oleh sila-sila yang lainnya, berhubungan erat sehingga membentuk suatu struktur yang menyeluruh. • Pemikiran tentang manusia dengan Tuhan YME, hubungan antar sesama manusia dengan masyarakat dan negara. • Hal ini memberikan suatu pola pemikiran bangsa Indonesia yang menjadikan Pancasila sebagai sistem filsafat. Dengan demikian dalam Pancasila sebagai filsafat Bangsa Indonesia bahwa paham kemanusiaan, persatuan bangsa, kerakyatan yang dipimpin oleh kebijaksanaan tersebut, dilandasi atau diliputi dan dibimbing oleh Tuhan YME.
  • 52. Paham integralistik dalam negara Indonesia hubungannya dengan penetapan dasar negara • Integralistik merupakan paham yang terdapat dalam Pancasila.Pola pikir integralistik yang disesuaikan dengan budaya bangsa Indonesia.Pancasila merupakan satu kesatuan yang bulat dari kelima sila, masing-masing sila tidak berdiri sendiri-sendiri. Hal ini menggambarkan adanya pikiran persatuan atau pandangan integralistik sebagaimana tertuang dalam 4 pokok pikiran dalam Pembukaan UUD 1945.
  • 53. • Paham negara integralistik berdasar pada Pancasila berbeda dengan paham negara yang berdasarkan paham liberalisme yang dalam ketatanegaraan dan ekonominya berdasarkan kebebasan politik dan ekonomi. • Demikian pula pada paham materialime, yang semata-mata bersandar pada kebendaan (materi) menjadi sebab segala yang ada dan terjadi didunia ini. • Sedangkan pada paham komunisme,pahamyang bertujuan untuk menghapuskan hak milik perorangan dan dasarnya sama rata sama rasa. • Pada paham sosialisme paham dalam ketatanegaraannya berusaha agar harta/milik, industri, perusahaan menjadi milik negara.
  • 54. • Dengan paham integralistik bangsa Indonesia dengan segala keaneka ragamannya telah membentuk suatu kesatua integrasi sebgai suatu bangsa yang merdeka yang dituangkan dalam Pokok Pikiran 1 (pertama)
  • 55. • Secara yuridis-filosofis Pancasila sebagai dasar filsafat negara tercantum dalam Alinea IV UUD 1945; • … maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu undang-undang dasar Negara Indonesia yang terbentuk dalam suatu susunan negara Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasarkan kepada, Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia dan Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan
  • 56. • Kedudukan Pancasila merupakan sumber tertib hukum Indonesia yang terdaat dalam pembukaan UUD 1945 alinea ke-4 yang diwujudkan kedalam empat pokok pikiran yaitu: - Pokok pikiran pertama intinya “persatuan” Negara...melindungi segenap Bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dengan berdasar atas persatuan dengan menjadikan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
  • 57. • Dalam pembukaan ini diterima aliran pengertian negara kesatuan, negara melindungi dan meliputi segenap bangsa seluruhnya. Dengan demikian segenap penyelenggara negara dan setiap warga negara wajib mengutamakan kepentingan negara diatas kepentingan perorangan dan golongan.
  • 58. - Pokok Pikiran Kedua “Keadilan Sosial” Negara hendak mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat. Dengan demikian perlu diwujudkan negara bagi seluruh rakyat Indonesia atau hak dan kewajiban yang sama untuk menciptakan kedilan sosial dalam kehidupan masyarakat. - Pokok Pikiran Ketiga “Kedaulatan Rakyat” negara yang berkedaulatan rakyat berdasar atas kerakyatan dan permusyawaratan/perwakilan. Oleh karenanya sistem negara yang bebrbentuk dalam UUD harus berdasar kedaulatan rakyat dan berdasar atas permusyawaratan/perwakilan. - Pokok pikiran keempat “Ketuhanan YME dan Kemanusiaan yang adil dan beradab” negara berdasar atas ke-Tuhanan YME menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab. Oleh ......UUD harus mengandung isi yang mewajibkan pemerintah dan lain-lain penyelenggara negara untuk memelihara budi pekerti kemanusiaan yang luhur dan memegang tengeh cita-cita .....rakyat yang luhur.
  • 59. Pancasila Sebagai Idiologi Negara • Pengertian Ideologi berasldari kata Idein (Yunani) atau Idea yang berati : gagasan, bentuk,konsep, cita-cita, pengertian dasar. logos artinya : Ilmu, ajaran. secara hartiah ideologi diartikan sebagai ilmu tentang idea, cita-cita,gagasan atau buah pikiran
  • 60. Dalam perkembangannya kemudian idiolosi menjadi berarti “sistem dasar tentang nilai-nilai dan tujuan serta sarana- sarana pokok-pokok untuk mencapainya” Dalam hubungannya dengan negara, ideologi diartikan samadengan weltanshauung atau sebagai konsensus mayoritas warga negara tentang nilai-nilai dasar yang ingin diwujudkan Penerapan idiologi dibidang kenegaraan termasuk kehidupan berpolitik, dimana idiologi mewarnai cara berpolitik. Idiologi bersifat asasi, sedangkan politik adalah kebijaksanaan atau pelaksanaan idiologi
  • 61. Pancasila sebagai idiologi berarti bahwa idiologi Pancasila merupakan paduan gagasan dasar mengenai hidup dan kehidupan bangsa Indonesia dalam bernegara,berbangsa dan bermasyarakat. Pancasila bukanlah idiologi yang tertutup bagi ide baru dan realitas. Idiologi Pancasila mengakui adanya pergeseran dan perubahan nilai sebagai pertanda adanya dinamika masyarakat untuk mencapai kemajuan.
  • 62. Pancasila adalah idiologi terbuka,berarti : Pancasila harus dikembangkan secara kreatif dan dinamis untuk dapat menjawab tantangan zaman yang terus berubah. Caranya: dengan mengembangkannya melalui konsensus nasional,melalui interprestasi yang kritis, menjadi idiologi yang dinamis sejalan dengan perkembangan kehidupan masyarakat,bangsa dan negara, sekaligus mengupayakan agar realita baru tersebut tetap dijiwai nilai-nilai Pancasila
  • 63. Keterbukaan Pancasila bukan berarti mengubah nilai- nilai dasar yang terkandung di dalamnya,namun mengeksplisitkan wawasannya secara lebih konkrit untuk memecahkan masalah-masalah aktual yang senantiasa berkembang seiring dengan aspirasi perkembangan IPTEK serta jaman Bagi suatu bangsa dan negara,idiologi adalah wawasan,pandangan hidup atau falsafah kebangsaan dan kenegaraannya. Idiologi juga sebagai landasan negara dan sekaligus sebagai tujuan dalam kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara
  • 64. Secara Struktural Pancasila sebagai idiologi terbuka memiliki 3 (tiga) dimensi yaitu : 1. Dimensi Idealistis, yaitu nilai-nilai dasar yang terkandung dalam Pancasila bersifat sistematis, nasional dan menyeluruh, dimana hal ini terkandung dalam hakikat nilai-nilai Pancasila yaitu ketuhanan, kemanusian, persatuan,kerakyatan dan keadila sosial. Nilai-nilai Pancasila yang hakikatnya bersumber pada filsafat nilai filosofis.
  • 65. 2. Dimensi Normatif, yaitu nilai-nilai yang terkandung dalamPancasila perlu dijabarkan norma, sebagaimana terkandung dalam norma kenegaraan. Dalam hal ini Pancasila terkandung dalam Pembukaan UUD 45 yang merupakan norma tertib hukum tertinggi dalam ketatanegaraan Indonesia (Staatstumdamental norm). Pancasila sebagai idiologi yang dijabarkan ke dalam langkah yang operasional perlu memiliki norma yang jelas.
  • 66. • Dimensi Realistis; adalah sebagai idiologi yang harus mampu mencerminkan realita hidup dan berkembang dalam masyarakat, dan dijabarkan dalam kehidupan masyarakat secara konkrit baik dalam kehidupan sehari-hari mupun dalam penyelenggaraan negara
  • 67. Pancasila Sebagai Pandangan Hidup Bangsa • Pandangan hidup suatu bangsa adalah : inti sari (kristalisasi) dan nilai-nilai yang dimiliki bangsa tersebut, dan yang diyakini kebenarannya berdasar pengalaman sejarah, serta yang telah menimbulkan tekad bangsa tersebut untuk mewujudkannya dalam kehidupan sehari-hari. • Guna menentukan arah tujuan yang ingin dicapai oleh suatu bangsa dan negara, diperlukan pandangan hidup suatu bangsa. Dengan pandangan hidup ini suatu bangsa akan memandang persoalan yang akan dihadapinya dan sebagai penentu arah serta cara untuk memecahkan persoalan tadi.
  • 68. • Pengalaman hidup suatu bangsa lahir dan diambil dari pengalaman hidup dan sejarah bangsa tersebut. Didalamnya terkandung a.l; a. Cita-cita bangsa. b. Pikiran-pikiran yang mendalam, c. Gagasan mengenai wujud kehidupan yang baik.
  • 69. Nilai-nilai dalam Pancasila Nilai : merupakan konsepsi abstak dalam diri manusia mengenai apa yang benar dan apa yang salah ( nilai kebenaran), apa yang indah dan yang buruk (nilai estetis), apa yang religius dan apa yang tidak religius ( nilai agama), apa yang baik dan apa yang buruk (nilai moral atau nilai etis ).
  • 70. Menurut Prof.Notonegoro : ada 3 kelompok nilai: 1. Nilai material ; yaitu segala sesuatu yang berguna bagi umat manusia 2. Nilai vital; yaitu segala sesuatu yang berguna bagi manusia untuk dapat mengadakan kegiatan dan aktivitas 3. Nilai kerohanian; yaitu segala sesuatu yang berguna bagi rohani manusia,terdiri dari: - nilai kebenaran yang bersumber kepada unsur akal, budi manusia - nilai keindahan, yang bersumber pada unsur manusia
  • 71. • Nilai religius,merupakan nilai Ketuhanan, kerohanian yang tertinggi dan mutlak. Nilai religius ini bersumber pada kepercayaan dan keyakinan manusia. • Nilai kebenaran/nilai moral, yang bersumber pada unsur kehendak/kemauan manusia. • Dalam pelaksanaannya nilai-nilai tersebut dijabarkan dalam bentuk norma/kaidah, seperti : norma agama dengan sanksi agama. Norma kesusilaan dengan sanksi rasa susila, normasopan santun dengan sanksi sosial, norma hukum dengan sanksi hukum dari pemerintah
  • 72. • Nilai pada hakikatnya adalah sifat atau kualitas yang melekat pada suatu obyek. • Didalam nilai terkandung cita-cita, harapan- harapan,dan keharusan ( das Sollen). • Nilai sebagai das sollen (normatif) perlu direalisasikan dalam perbuatan sehari-hari yang merupakan fakta. • Nilai diformulasikan kedalam norma. • Norma hukum sifatnya memaksa dan dapat dipaksakan. .
  • 73. Pancasila sebagai etika politik • Pengertian Etika • Pengertian Nilai, Norma dan Moral • Etika Politik • Nilai-nilai Pancasila sebagai sumber Etika Politik
  • 74. Etika (Ethics)dapat diartikan sebagai berikut : Merupakan dasar moral yaitu nilai-nilai tentang apa yang baik dan apa yang buruk, dan berkaitan dengan hak dan kewajiban. Sebagai pedoman perilaku, sikap atau tindakan yang diterima dan diakui sehubungan dengan kegiatan manusia atau kelompok tertentu. Merupakan persoalan pendidikan, memberikan contoh yang benar dan pelayanan untuk mempraktekan perilaku moral dengan dialog yang jujur. Dengan ini etika merupakan proses pembelajaran mengenai benar dan salah dan kemudian melakukan hal yang benar. Etika dipandang sebagai ilmu tentang berperilaku mencakup aturan dasar yang dianut dalam hidup dan kehidupan.
  • 75. Pengertian Politik Kata politik berasal dari kata” Politics ” “Suatu kegiatan/proses untu mencapai tujuan yang berkaitan dengan konsep negara( state) atau ketatanegaraan /kenegaraan, kekuasaan( power), pengambilan keputusan (decisionmaking), kebijaksanaan (policy), pembagian (distribution) serta alokasi ( allocation),( Budiardjo 1981 : 89)
  • 76. • Etika Politik berdasarkan prinsip-prinsip etika penegakan dalam kehidupan berpolitik yang mencakup : legitimasi negara, hukum, kekuasaan dan penilaian terhadap legitimasi tersebut. • Pancasila sebagai sistem filsfat memenuhi tugas dalam hal tersebut.
  • 77. Nilai-nilai Pancasila sebagai sumber Etika Politik • Bahwa pelaksanaan/penyelenggara negara yang berdasarkan etika politik: Menuntut agar kekuasaan dalam negara di jalankan berdasarkan : a. Asas legalitas (legitimasi hukum),yaitu sesuai dengan hukum yang berlaku b. Disahkan dan dijalankan secara demokrasi( lagitimasi demokrasi ) c. Dilaksanakan berdsarkan prinsip-prinsip moral (legitimasi moral )
  • 78. • Pancasila sebagai sistem filsafat melaksankan 3 dasar tersebut, maka penyelenggara negara harus berpegang pada ke 3hal tersebut. • Etika politik harus dilaksanakan baik oleh individu maupun dalam penyelengaraan negara/pemerintahan ( pejabat eksekutif, legislatif, dan yudikatif)
  • 79. Pancasila sebagai paradigma kehidupan dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara • Pengertian Paradigma adalah : - sumber nilai, kerangka pikir, orientasi dasar, sumber asas, arah dan tujuan dari suatu perkembangan, perubahan serta proses dalam suatu bidang tertenru termasuk dalambidang pembangunan reformasi maupun dalam bidang pendididkan. - suatu asumsi-asumsi dasar dan asumsi-asumsi teoritis yang umum( merupakan sumber nilai), sehingga merupakan suatu sumber-sumber hukum. - Dengan demikian Pancasila digunakan sebagai dasar dan sumber nilai dan hukum dalam pembangunan serta reformasi (reformasi hukum, politik, ekonomi).
  • 80. • Kampus sebagai Moral Force • Perguruan Tinggi memliki 3 tugas pokok yang disebut Tridharma Perguruan Tinggi yaitu : 1. Pendidikan 2. Penelitian 3. Pengabdian kepada masyarakat • Perguruan Tinggi dalam pengembangan ilmu tidak bebas nilai, tetapi terikat nilai, pendidikan tinggi haruslah menghasilkan ilmuwan, intelektualserta pakar yang bermoral Ketuhanan yang mengabdi pada kemanusiaan
  • 82. Pancasila dalam konteks ketatanegaraan RI • Pancasila sebagai staat fundamental norm tercantum dalam alinea IV Pembukaan UUD RI 1945. Pancasila sebagai filosofi negara. • Hubungan Pembukaan UUD RI 1945 dengan Batang Tubuh UUD 1945 yang mempunyai fungsi hubungan langsung yang bersifat kausal organis dengan batang tubuh UUD 1945, karena isi dalam Pembukaan dijabarkan ke dalam pasal-pasal UUD1945.
  • 83. Hubungan Pancasila Dengan Pembukaan UUD RI 1945 • Secara formal yuridis Pancasila ditetapkan sebagai dasar filsafat Negara RI. Pancasila berkedudukan sebagai norma dasar hukum positif, yang terdapat dalam Pembukaan UUD 1945. • Secara material, Pancasila sebagai sumber tertib hukum Indonesia dan sebagai pokok kaidah negara yang fundamental.
  • 84. UUD RI 1945 • UUD 1945 sebagai hukum dasar tertulis • Hukum dasar tidak tertulis “Convensi” • Struktur Pemerintahan Indonesia berdasarkan UUD 1945:  Demokrasi Indonesia dan penjabarannya menurut UUD 1945 dalam sistem ketatanegaraan Indonesia  Sistem Pemerintahan Negara menurut UUD 1945(sistem kekuassan  Asas Otonomi  Hubungan antar lembaga negara
  • 85. Kedudukan UUD 1945 • Sebagai hukum dasar yang tertulis • Sebagai dasar sumber hukum • Sebagai norma yang mengikat ; lembaga pemerintahan.lembaga masyarakat, warga negara. • Sebagai hukum yang menempati hirarkhi tertinggi dalam hukum tertulis negara(UU No 10 Tahun 2004/UU No 12 / 2011 ) • Sebagai alat pengotrol, pengecek terhadap produk hukum yang lebih rendah.
  • 86. • UUD menurut sifat dan fungsinya adalah suatu naskah yang memaparkan kerangka dan tugas-tugas pokok badan-badan pemerintahan suatu negara dan menentukan pokok cara kerja badan-badan tersebut.
  • 87. SIFAT UUD 1945 • Singkat ( Pembukaan 4 alinea, 37 Pasal, 4 Pasal Aturan Peralihan dan 2 ayat Tambahan • Memuat aturan pokok sebagai instruksi kepada pemerintah. • Luwes, supel artinya dinamis dan tidak mudah ketinggalan zaman • Mengandung semangat penyelengara negara yang baik. • Mengatur mekanisme dan sisitem pemerintahan dalamsuatunegara
  • 88. Kesimpulan : • Sebagai hukum positif dalam tertib hukum Indonesia yang tertinggi, UUD bersifat tertulis, rumusannya harus jelas dan mengikat pemerintah sebagai penyelengara negara serta setiap warga negara. • Norma-norma/aturan dalam UUD harus dilaksanakan secara konstitusional
  • 89. • Selain hukum dasar tertulis, terdapat “ konvensi” sebagai aturan dasar yang timbul dan terpelihara dalam praktek penyelenggaan negara meskipun tidak tertulis. • Syarat konvensi ; - tidak bertentangan dengan UUD - sebagai pelengkap UUD, pengisi kekosongan karena UUD tidak mengatur - berlaku berulang-ulang dan dipelihara,merupakan kebiasaan dalam penyelenggaraan negara - tidak tertulis.
  • 90. Negara dan Bangsa Pengertian • Negara adalah : suatu organisasi dari sekelompok manusia yang bersama sama mendiami suatu wilayah tertentu dan mengakui adanya suatu pemerintahan yang mengurus tata tertib dan keselamatan sekelompok atau beberapa kelompok manusia tersebut.
  • 91. Unsur-unsur Negara • Unsur Konstitutif; Unsur dasar negara yang bersifat kontitutif meliputi; wilayah udara, darat, laut, dan perasaan rakyat atau masyarakat dan pemerintahan yang berdaulat • Unsur Deklaratif; Unsur negara yang bersifat deklaratif meliputi unsur dasar konstitutif dan adanya tujuan negara serta pengkuan dari negaralain, secara de jure dan de facto
  • 92. Tujuan Negara • Teori yang berdasarkan kekuasaan (machstaat); tujuan negara adalah untuk mencapai dan mempertahankan kekuasaan. • Teori yang mengutamakan kemakmuran negara( etatisme) • Teori yang mengutamakan kemakmuran orang perorangan (individu); negara melalui undang-undang menjamin kebebasan untuk mencapai kemakmuran individu (liberty liberal) • Teori tujuan negara yang mengutamakan kemakmuran rakyat dicapai secara adil( tipe negara hukum/material-social service state)
  • 93. Tujuan bernegara bangsa Indonesia dimuat dalam Pembukaan UUD 1945 alinea ke empat yaitu : a. melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, b. memajukan kesejahteraan umum, c. mencerdaskan bangsa, d. ikut melaksanakan ketertiban dunia,berdasar kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadialn sosial Yang didasarkan pada/ diukur menurut ;1.Ketuhanan Yang Maha Esa,2. Kemanusiaan yang adildan beradab,3. Persatuan Indonesia, 4.Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawratan perwakilan dan,5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Jadi teori kenegaraan kita dalam hal tujuan negara diarahkan pada segi-segi nasional dan internasional dengan berdasar pada Pancasila
  • 94. Bentuk Negara • Negara Kesatuan (Unitary State); menghendaki satu negara yang bersatu atas dasar kesatuan • Negara Serikat (Federation); merupakan bentuk negara yang terdiri dari negara-negara bagian, tiap- tiap negara bagian mempunyai hak untuk membentuk, menyusun undang-undang dasar sendiri serta mengatur urusan rumah tangga pemerintahan secara bebas
  • 95. • Negara Indonesia merupakan Negara Kesatuan yang berbentuk Republik (sistem kekuasaan negara). • Dalam Pembukaan UUD 1945 ditegaskan: “ Pemerintah melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia,Konstitusi Negara Indonesia berbentuk dalam suatu susunan Negara Republik , Negara Indonesia berdasarkan persatuan Indonesia” Menurut Prof Moh .Yamin negara Indonesia mempunyai corak istimewa 1. berbentuk Republik dan 2.mewujudkan unitarisme-berotonomi (dari atas sampai kebawah)
  • 96. Paham Negara Persatuan • Hakekat negara persatuan  Negara yang merupakan suatu kesatuan dan unsur- unsur yang membentuknya yaitu rakyat yang terdiri atas berbagai macam etnis suku bangsa, golongan, kebudayaan, agama, wilayah-wilayah yang memiliki karakter dan sifat yang berbeda-beda.  Merupakan satu negara, satu rakyat, satu wilayah, dan tidak terbagi-bagi seperti halnya negara serikat, satu pemerintahan, satu tertib hukum nasional, satu bahasa,serta satu bangsa.
  • 97. • Paham negara persatuan tercantum dalam Pembukaan UUD 1945, … yaitu Negara Persatuan yaitu mengatasi segala paham golongan dan paham perorangan dan tidak berdasarkan individualisme pada negara liberalisme. • Makna persatuan dengan seloka Bhinneka Tunggal Ika • Paham negara kebangsaan berlandaskan Pancasila
  • 98. Paham Negara Integralistik • Paham negara integralistik yang terkandung dalam Pancasila meletakkan asas kebersamaan hidup,keselarasan, dalam hubungan antar individu maupun masyarakat. Tidak mengenal dominasi mayoritas, tidak memihak kepada yang kuat, tidak mengenal tirani minoritas. Didalam terkandung nilai kebersamaan, kekeluargaan, ke”bhinneka-tunggal- ika”an.
  • 99. Inti paham integralistik menurut Moh.Yamin • Negara merupakan suatu susunan masyarakat yang integral • Semua golongan bagian,bagian dan anggotanya berhubungan erat satudengan lainnya • Semua golongan, bagian dan anggotanya merupakan persatuan masyarakat yang organis. • Yang terpenting dalam kehidupan bersama adalah perhimpunan bangsa seluruhnya • Negara tidak memihak kepada sesuatu golongan atau perseorangan • Negara tidak menganggap kepentingan ssesorang sebagai pusat • Negara tidak hanya untuk menjamin kepentingan seseorang atau golongan saja • Negara menjamin kepentingan seluruhnya sebagai suatu kesatuan integral • Negara menjamin keselamatan hidup bangsa seluruhnya sebagai suatu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.
  • 100. • Paham /idiologi liberalisme berprinsip bahwa rakyat merupakan ikatan dan individu-individu yang bebas dantumbuhnya berdsarkan sintesa dari beberapa paham a.l. paham materialisme, rasionalisme, empirisme, dan individualisme. • Paham sosialime komunis (Karl Marx), memandang bahwa hakikat kebebasan dan hak individu itu tidak ada.pada hakikatnya manusia hanya sebagai mahluk sosial saja.dalam kehidupan masyarakat terjadi interaksi dialektis antara kelas kapitalis dan kelas proletar,buruh.
  • 101. Tidak terjadinya fungsi pengawasan dan saling mengimbangi (checks and balances) pada institusi-institusi ketatanegaraan. Terjadinya penumpukan kekeuasaan pada yang berada ditangan MPR, sehingga menyebabkan kekeuasaan pemerintahan negara seakan-akan tidak memeiliki hubungan dengan rakyat. Terjadinya dominasi kekuasaan ditangan Presiden selaku eksekutif, baik di bidang legislatif maupun yudikatif yaitu adanya hak prerogatif (a.l. memberikan grasi, amnesti, abolisi, dan rehabilitasi ) dan kekuasaan membuat undang-undang. Hal ini tertulis dalam penjelasan UUD 1945 yang berbunyi Presiden penyelenggara pemerintah Negara yang tertinggidi bawah Majelis. UUD 1945 menagandung pasal-pasal yang terlalu luwes shingga dapat menimbulukan lebih dari satu tafsiran (multi tafsir), misal pasal 7 (sebelum diubah) yang berbunyi” Presiden dan Wakil Presiden memegang jabatanya selama masa lima tahun dan sesudahnya dapat dipilih kembali”Kemudian Pasal 6 ayat (1) “Presiden ialah orang Indonesia asli”,yang memberikan arti yang beragam. LATAR BELAKANG PERUBAHAN UUD 1945
  • 102. PENDAHULUAN NASKAH RESMI UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Dalam Satu Naskah (Risalah Rapat Paripurna ke-5 Sidang Tahunan MPR Tahun 2002 Sebagai Naskah Perbantuan Dan Kompilasi Tanpa Ada Opini) Naskah Perubahan Pertama Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (hasil Sidang Umum MPR Tahun 1999) Naskah Perubahan Kedua Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (hasil Sidang Tahunan MPR Tahun 2000) Naskah Perubahan Ketiga Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (hasil Sidang Tahunan MPR Tahun 2001) Naskah Perubahan Keempat Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (hasil Sidang Tahunan MPR Tahun 2002) Naskah Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang ditetapkan pada tanggal 18 Agustus 1945 dan diberlakukan kembali dengan Dekrit Presiden pada tanggal 5 Juli 1959 serta dikukuhkan secara aklamasi pada tanggal 22 Juli 1959 oleh Dewan Perwakilan Rakyat (sebagaimana tercantum dalam Lembaran Negara Nomor 75 Tahun 1959) 2