SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  16
STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF
( Hasil pengumpulan dan penyusunan dari berbagai sumber informasi )

MAKALAH
( Diajukan untuk melengkapi salah satu tugas mata kuliah Strategi Belajar
Mengajar )

Disusun Oleh :
MUHAMAD YOGI 41032161121007
SATRIADI
41032161121008

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PANCASILA DAN
KEWARGANEGARAAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS ISLAM NUSANTARA
BANDUNG
2013
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan
Makalah ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “STRATEGI
PEMBELAJARAN KOOPERATIF”
Makalah

ini

berisikan

tentang

informasi Pengertian pembelajaran

kooperatif atau yang lebih khususnya membahas penerapan

pembelajaran

kooperatif. Diharapkan Makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita
semua tentang pembelajaran kooperatif
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena
itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami
harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga
Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.

Bandung, 25 Oktober 2013
Penyusun

Muhamad Yogi
Satriadi

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1
A. Latar Belakang ..................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................ 2
C. Tujuan .................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................ 3
A. Pengertian dan Karakteristik Strategi Pembelajaran Kooperatif ......... 3
B. Kelebihan dan Kekurangan dari Strategi Pembelajaran Kooperatif .... 5
C. Pertimbangan dalam Pemilihan Strategi Pembelajaran Kooperatif ..... 7
D. Langkah-langkah Pelaksanaan dari SPK ........................................... 10
E. Upaya Memecahkan Kasus Melalui Pembelajaran Kooperatif ........ 11
BAB III PENUTUP ...................................................................................... 12
A. Kesimpulan ........................................................................................ 12
B. Saran .................................................................................................. 12
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 13

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perkembangan peradaban kehidupan manusia secara perspektif menuntut
kecakapan hidup sebagaimana trend kebutuhan dalam era kehidupan global saat
ini. Interaksi kehidupan manusia terjadi secara global, memungkinkan terjadinya
banyak benturan baik yang bersifat budaya maupun kepribadian. Budaya dan
kepribadian manusia sesungguhnya banyak dipengaruhi oleh keyakinan dan
tingkat pengetahuan yang diperoleh dari proses pendidikan. Dengan demikian,
anak sepatutnya mendapatkan pendidikan tentang budaya kehidupan global
dengan bekal kemampuan interaksi dan kolaborasi yang baik.
Kurikulum pendidikan nasional tahun 2006, menetapkan prinsip
pelaksanaan kurikulum didasarkan pada potensi, karakteristik, perkembangan dan
kondisi peserta didik untuk menguasai kompetensi yang berguna bagi dirinya.
Dalam hal ini siswa harus mendapatkan pelayanan pendidikan memberi
kesempatan untuk mengekspresikan dirinya secara bebas, dinamis dan
menyenangkan dengan menegakkan pilar belajar hidup dalam kebersamaan
dengan saling berbagi dan saling menghargai. Pembelajaran secara konstruktif
dapat memberikan pengakuan terhadap pandangan dan pengalaman siswa dalam
menghadapi dan menyelesaikan situasi yang tidak tentu. Untuk mewujudkan
prinsip pelaksanaan kurikulum tersebut di atas, pembelajaran harus dilaksanakan
dengan menggunakan pendekatan multistrategi, multimedia dan multiresource.
Salah satu strategi yang dapat diterapkan dalam pembelajaran di kelas
adalah pembelajaran kooperatif. Pembelajaran kooperatif telah dikembangkan
melalui riset ilmiah diberbagai negara di dunia, sehingga sitematikanya dapat
diterapkan disemua tingkat pendidikan dan di semua mata pelajaran. Strategi
pembelajaran kooperatif telah dikembangkan dalam berbagai tipe variasi, di
antaranya adalah Think-Pair-Share, Students Teams Achievement Devition,
Teams Games-Turnament, Jigsaw, dan sebagainya. Tipe pembelajaran tersebut
memiliki penekanan yang berbeda tetapi semuanya masih dalam konsep regular
1
2

dari pembelajaran kooperatif. Misalnya, Think-Pair-Share memiliki
penekanan terhadap pengembangan kemampuan siswa menguji ide dan
pemahamannya sendiri dan menerima umpan balik. Sedangkan Teams GamesTournament menekankan pada tanggung jawab individu dalam berkonstribusi
terhadap kesuksesan kelompok dalam suasana kompetitif dan lainnya. Dan pada
makalah ini akan kami paparkan lebih lanjut hal-hal yang bersangkutan dengan
strategi pembelajaran kooperatif.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah yang dikemukakan di atas, maka
masalah dalam makalah ini dirumuskan sebagai berikut :
1) Apa pengertian dan karakteristik dari Pembelajaran Kooperatif?
2) Apakah kelebihan dan kekurangan Pembelajaran Kooperatif?
3) Bagaimana pertimbangan dalam pemilihan Stratetgi Pembelajaran Kooperatif?
4) Bagaimana langkah-langkah pelaksanaan Strateri Pembelajaran Kooperatif?
5) Bagaimana upaya memecahkan kasus melalui Pembelajaran Kooperatif?

C. Tujuan
1) Untuk mengetahui pengertian dan karakteristik dari Pembelajaran Kooperatif.
2) Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dari Pembelajaran Kooperatif.
3) Untuk mengetahui pertimbangan dalam pemilihan Strategi Pembelajaran.
Kooperatif.
4) Untuk mengetahui langkah- langkah pelaksaan Strategi Pembelajaran Kooperatif.
5) Untuk mengetahui upaya memecahkan kasus melalui Pembelajaran Kooperatif.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Dan Karakteristik Pembelajaran Kooperatif
Model pembelajaran kooperatif bukanlah hal yang sama sekali baru bagi
guru. Apakah model pembelajaran kooperatif itu? Model pembelajaran kooperatif
merupakan suatu model pembelajaran yang mengutamakan adanya kelompokkelompok. Setiap siswa yang ada dalam kelompok mempunyai tingkat
kemampuan yang berbeda-beda (tinggi, sedang dan rendah) dan jika
memungkinkan anggota kelompok berasal dari ras, budaya, suku yang berbeda
serta memperhatikan kesetaraan jender. Model pembelajaran kooperatif
mengutamakan kerja sama dalam menyelesaikan permasalahan untuk menerapkan
pengetahuan dan keterampilan dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran.
Menurut Kagan, pembelajaran kooperatif adalah strategi pengajaran yang
sukses di mana tim kecil, masing-masing dengan siswa dari tingkat kemampuan
yang berbeda, menggunakan berbagai aktivitas belajar untuk meningkatkan
pemahaman mereka tentang suatu subjek. Setiap anggota tim bertanggung jawab
tidak hanya untuk belajar apa yang diajarkan tetapi juga untuk membantu rekan
belajar, sehingga menciptakan suasana prestasi bersama-sama. Siswa bekerja
melalui penugasan sampai semua anggota kelompok berhasil memahami dan
menyelesaikannya.
Beberapa poin definisi strategi pembelajaran kooperatif yaitu :
1.

Pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran yang secara sadar menciptakan
interaksi yang silih asah sehingga sumber belajar bagi siswa bukan hanya guru
dan buku ajar, tetapi juga sesama siswa.

2.

Pembelajaran kooperatif adalah sistem

pembelajaran yang memberikan

kesempatan kepada siswa untuk bekerja sama dengan sesama siswa dalam tugastugas yang terstruktur,dan dalam sistem ini guru bertindak sebagai fasilitator.
3.

Pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran yang secara sadar dan sistematis
mengembangkan interaksi yang silih asah, silih asih, dan silih asuh antarsesama

3
4

siswa sebagai latihan hidup di dalam masyarakat nyata. Berfikir berdua atau lebih
jauh lebih baik dari pada berfikir sendiri.
Adapun karakteristik dari pembelajaran kooperatif adalah sebagai berikut:
1. Pembelajaran secara tim
2. Berdasarkan pada managemen kooperatif
3. Kemauan untuk bekerjasama
4. Keterampilan bekerjasama.
Lingkungan belajar untuk pembelajaran kooperatif dicirikan oleh peran
aktif siswa dalam menemukan apa yang harus dipelajari dan bagaimana
mempelajarinya. Iklim demokratis dikembangkan oleh guru dalam mengambil
keputusan terhadap pemecahan masalah yang timbul dalam pembelajaran. Dalam
pembentukan kelompok, guru menerapkan suatu struktur dengan memperhatikan
heterogenitas kemampuan, jenis kelamin, suku, kelas sosial, agama, kepribadian,
usia, bahasa dan lain sebagainya. Semua prosedur didefinisikan secara baik
sehingga semua siswa memahaminya. Namun, siswa diberi kebebasan dalam
mengendalikan aktivitas mereka di dalam kelompoknya untuk mencapai tujuan
yang ditargetkan bersama.
Pembelajaran kooperatif dibangun dari beberapa elemen , diantaranya
sebagai berikut:
a)

Saling ketergantungan secara positif (Positive Interdependence). Bahwasanya
setiap anggota tim saling membutuhkan untuk sukses. Sekecil apapun perannya,
sebuah tim membutuhkan saling ketergantungan dengan individu lain. Ibarat
pepatah, tenggelam atau berenang bersama-sama.

b) Interaksi langsung (Face-to-Face Interaction). Memberikan kesempatan kepada
siswa secara individual untuk saling membantu dalam memecahkan masalah,
memberikan umpan balik yang diperlukan antar anggota untuk semua individu,
dan mewujudkan rasa hormat, perhatian, dan dorongan di antara individu-individu
sehinga mereka termotivasi untuk terus bekerja pada tugas yang dihadapi.
c)

Tanggung jawab individu dan kelompok (Individual & Group Accountability).
Bahwasanya tujuan belajar bersama adalah untuk menguatkan kemampuan
akademis siswa, sehingga kontribusi siswa harus adil. Guru perlu mengatur
5

struktur kelompok agar tidak ada siswa yang tidak berkontribusi, sehingga
tanggung jawab seorang siswa tidak boleh dilebihkan dari yang lain. Dalam
kelompok, tidak ada menumpang dan tidak ada bermalas-malasan.
d) Keterampilan interpersonal dan kelompok kecil (Interpersonal & small-Group
Skills). Asumsi bahwa siswa akan secara aktif mendengarkan, menjadi hormat dan
perhatian, berkomunikasi secara efektif, dan dapat dipercaya tidak selalu benar.
Sering kali, kita harus menyisihkan waktu untuk memperhatikan hal ini dan
menunjukkan bahwa keterampilan kerja sama tim sangat penting untuk mencapai
tujuan pembelajaran. Salah satu cara untuk meningkatkan kerja sama tim dan
keterampilan sosial siswa adalah untuk menyisihkan waktu secara berkala untuk
membahas hal ini dengan siswa. Keterampilan sosial harus mengajarkan
kepemimpinan, pengambilan keputusan, membangun kepercayaan, komunikasi,
keterampilan manajemen konflik.
e) Proses kerja kelompok (group processing). Proses kerja kelompok memberikan
umpan balik kepada anggota kelompok tentang partisipasi mereka, memberikan
kesempatan untuk meningkatkan keterampilan pembelajaran kolaboratif anggota,
membantu untuk mempertahankan hubungan kerja yang baik antara anggota, dan
menyediakan sarana untuk merayakan keberhasilan kelompok. One strategy is to
ask each team to list three things the group has done well and one that needs
improvement (Smith, 1996). Salah satu strateginya adalah meminta setiap tim
untuk mendaftar tiga hal telah lakukan dengan baik oleh kelompok dan satu yang
perlu perbaikan. Guru juga dapat mendorong proses kerja bagi kelas, dengan
mengamati kelompok-kelompok dan memberikan umpan balik yang baik untuk
kelompok-kelompok individu atau ke seluruh kelas.
B. Kelebihan Dan Kekurangan Pembelajaran Kooperatif
a. Kelebihan Pembelajaran Kooperatif
1.

Melalui SPK siswa tidak terlalu menggantungkan pada guru, akan tetapi dapat
menambah kepercayaan kemampuan berpikir sendiri, menemukan informasi dari
berbagai sumber, dan belajar dari siswa yang lain.

2. SPK dapat mengembangkan kemampuan mengungkapkan ide atau gagasan
dengan kata-kata secara verbal dan membandingkannya dengan ide-ide orang lain.
6

3. Dapat membantu anak untuk respek pada orang lain dan menyadari akan segala
keterbatasannya serta menerima segala perbedaan.
4. Dapat membantu memberdayakan setiap siswa untuk lebih bertanggung jawab
dalam belajar.
5. Merupakan suatu strategi yang cukup ampuh untuk meningkatkan prestasi
akademik sekaligus kemampuan sosial, termasuk pengembangan rasa harga diri,
hubungan interpersonal yang positif dengan yang lain, mengembangkan
keterampilan mengatur waktu, dan sikap positif terhadap sekolah.
6.

Melalui SPK dapat mengembangkan kemampuan siswa untuk menguji ide dan
pemahamannya sendiri, menerima umpan balik. Siswa dapat berpraktik
memecahkan masalah tanpa takut membuat kesalahan, karena keputusan yang
dibuat adalah tanggung jawab kelompoknya

7. SPK dapat meningkatkan kemampuan siswa menggunakan informasi dan
kemampuan belajar abstrak menjadi nyata.
8. Interaksi selama kooperatif berlangsung dapat meningkatkan motivasi dan
memberikan rangsangan untuk berpikir.
b. Kekurangan Pembelajaran Kooperatif
Dalam pembelajaran kooperatif terdapat beberapa kekurangan:
1.

Untuk memahami dan mengerti filosofi SPK memang butuh waktu.Ciri utama
SPK adalah siswa saling membelajarkan. Oleh karena itu, jika tanpa teaching
yang efektif, maka dibandingkan dengan pengajaran langsung dari guru, bisa
terjadi cara belajar yang demikian apa yang seharusnya dipelajari dan dipahami
tidak pernah dicapai oleh siswa.

2.

Penilaian yang diberikan dalam SPK didasarkan kepada hasil kerja kelompok.
Namun demikian, guru perlu menyadari, bahwa sebenarnya hasil atau prestasi
yang diharapkan adalah prestasi setiap individu siswa.

3.

Keberhasilan SPK dalam upaya mengembangkan kesadaran berkelompok
memerlukan periode waktu yang cukup panjang. Dan hal ini tidak mungkin
tercapai hanya dengan satu kali atau sekali-sekali penerapan strategi ini.

4. Walaupun kemampuan bekerja sama merupakan kemampuan yang sangat penting
untuk siswa, akan tetapi banyak aktifitas dalam kehidupan yang hanya didasarkan
7

kepada kemampuan secara individual. Oleh karena itu idealnya melalui SPK
selain siswa belajar bekerja sama, siswa juga harus belajar bagaimana
membangun kepercayaan diri.

C. Pertimbangan dalam Pemilihan Stratetgi Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaan kooperatif dikembangkan berdasarkan teori perkembangan
kognitif Vygotsky. Dalam teorinya, Vygotsky percaya bahwa anak aktif dalam
menyusun pengetahuan mereka. Menurut Santrock, ada tiga klaim dalam inti
pandangan Vigotsky, yaitu (1) keahlian kognitif anak dapat dipahami apabila
dianalisa dan diinterpretasikan secara developmental; (2) kemampuan kognitif
dimediasi dengan kata, bahasa dan bentuk diskursus, yang berfungsi sebagai alat
psikologis untuk membantu dan mentransformasikan aktivitas mental; dan (3)
kemampuan kognitif berasal dari relasi sosial dan dipengaruhi oleh latar belakang
sosiokultural. Implementasi teori Vygotsky untuk pendidikan anak mendorong
pelaksanaan pengajaran yang menggunakan strategi pembelajaran kolaboratif atau
pembelajaran kooperatif.
Sistem pembelajaran dipandu oleh kode genetik dan dipengaruhi oleh
input lingkungan dalam membentuk pola respons. Aspek genetik merupakan
aspek bawaan dan bersifat permanen sedangkan input lingkungan yang paling
kuat adalah pola pengasuhan dalam hal ini orang tua dan guru. Struktur dalam
pembelajaran kooperatif, memberikan peluang yang sangat tinggi dalam
mengembangkan lima sistem pembelajaran primer anak, yaitu emosional, sosial,
kognitif, fisik dan reflektif.
Menurut Given : untuk meningkatkan efektivitas belajar, guru perlu
menciptakan iklim kelas yang kondusif bagi keamanan emosional dan hubungan
pribadi untuk siswa. Guru yang memupuk sistem emosional berfungsi sebagai
mentor bagi siswa dengan menunjukkan antusiasme yang tulus terhadap anak
didik, dengan menemukan hasrat untuk belajar, dengan membimbing mereka
mewujudkan target pribadi yang masuk akal, dan mendukung mereka dalam
upaya menjadi apapun yang bisa mereka capai. Jika pembelajaran memenuhi
8

kriteria ini, maka kecemasan akademis diperkecil dan sistem emosional siswa siap
untuk belajar
Kecenderungan alamiah sistem pembelajaran sosial adalah hasrat untuk
menjadi bagian dari kelompok, dihormati dan menikmati perhatian dari yang lain.
jika sistem emosioanl bersifat pribadi, berpusat pada diri dan internal, maka
sistem sosial berfokus pada interaksi dengan orang lain atau pengalaman
interpersonal. Kebutuhan sosial siswa menuntut sekolah dikelola menjadi
komunitas pelajar, tempat guru dan siswa bisa bekerja sama dalam pengambilan
keputusan dan pemecahan masalah yang nyata. Dengan berfokus pada kelebihan
siswa dalam konteks kelas, kita menerima perbedaan sebagai berkah individual
untuk dihormati, dan bukan sebagai perbedaan yang harus diperbaiki. Cara ini
dapat memaksimalkan perkembangan sosial melalui kerja sama tulus antaindividu, perbedaan di antara mereka justru menciptakan petualangan kreatif
dalam pemecahan masalah.
Menurut Given, sistem pembelajaran kognitif otak berhubungan dengan
mendengarkan, berbicara, membaca, menulis, dan perkembangan kecakapan
akademis lainny. Sistem kognitif mengandalkan input sensoris, dan berfungsinya
perhatian, pemrosesan informasi, dan beberapa subsistem memori secara memadai
untuk mengontsruksi pengetahuan dan kecakapan. Perhatian pada sistem kognitif
menempatkan guru pada peran fasilitator pembelajaran dan siswa pada peran
pemecah masalah dan pengambil keputusan nyata. Sistem kognitif berfungsi
paling baik jika sistem lain yakni emosional, sosial, fisik dan reflektif tidak
bersaing dalam menarik perhatian. Jika sistem emosional dan sosial tertekan,
sistem kognitif kehilangan kemampuan untuk memusatkan perhatian pada upaya
mengatasi masalah dan membuat keputusan akademis. Dengan demikian,
memperoleh kecakapan dan pengetahuan menjadi prioritas kedua dan ketiga
dalam sistem operasi majemuk pikiran.
Pembelajaran

juga

sangat

tergantung

pada

kebutuhan

sistem

pembelajaran fisik untuk melakukan banyak hal, serta kecenderungan siswa untuk
terlibat dalam pembelajaran. Meskipun sebagian siswa menghindari pembelajaran
tactual dan kinestetik, namun siswa lain bisa menikmati pembelajaran hanya jika
9

modalitas ini dilibatkan. Sistem pembelajaran fisik menyukai tugas akademik
yang menantang yang mirip olah raga, dan perlu terlibat aktif karena sistem ini
tidak bisa memproses informasi secara pasif.
Sedangkan sistem pembelajaran reflektif melibatkan pertimbangan
pribadi terhadap pembelajarannya sendiri. Sistem ini menuntut siswa untuk
memahami diri sendiri, dan ini bisa dikembangkan dengan pelbagai cara
pembelajaran. Sebagai contoh, menyimpan catatan prestasi dan interpretasi
kemajuan siswa bisa menjadi petunjuk tentang sistem dan subsistem pembelajaran
yang paling efektif untuk anak tertentu. untuk mengoptimalkan perkembangan
sistem pembelajaran reflektif, otak perlu mendapatkan instruksi eksplisit dalam
pemantauan diri dan analisis kinerja. Disinilah peran guru dalam bertindak
sebagai pencari bakat yang mengenali kelebihan siswa, kemudian membimbing
dan memupuk kelebihan itu menjadi bakat nyata.
Aspek penting lain yang dapat mempengaruhi efektivitas sistem kognitif
di kelas adalah guru. Guru harus menunjukkan minat dan memahami dengan baik
kandungan materi yang diajarkan. Jika siswa merasa bahwa guru antusias
terhadap materinya, antusiasme itu menular karena dapat mendorong hasrat kuat
untuk belajar dan meraih prestasi akademis. Guru pun harus menunjukkan
penerimaan dan penghargaan terhadap siswa berdasarkan kelebihan dan gaya
belajar yang disukai masing-masing.
Pembelajaran kooperatif dirancang untuk dapat mengakomodasi kelima
sistem pembelajaran yang terdapat dalam kompleks korteks otak. Dengan
rancangan pembelajaran berkelompok dalam kelas, siswa mendapat peluang
mengembangkan kemampuan dan potensi diri melalui aktivitas individual dan
kolaboratif yang proporsional. Menurut Slavin, pembelajaran kooperatif
merupakan strategi yang efektif untuk meningkatkan prestasi terutama jika
disediakan penghargaan tim atau kelompok dan tanggung jawab individual.
Penghargaan atau pengakuan diberikan kepada kelompok sehingga
anggota kelompok dapat memahami bahwa membantu orang lain adalah demi
kepentingan mereka juga. Sedangkan tanggung jawab individual merupakan
bentuk akuntabilitas individu di mana setiap orang memiliki kontribusi yang
10

penting bagi tim atau kelompok. Metode pembelajaran kooperatif telah sering
digunakan oleh para guru di sekolah selama bertahun-tahun dalam bentuk
kelompok laboratorium, kelompok tugas, kelompok diskusi dan sebagainya.
Namun, penelitian terakhir di Amerika dan beberapa negara lain telah
menciptakan metode-metode pembelajaran kooperatif yang sistematis dan praktis
yang ditujukan unutk digunakan sebagai elemen utama dalam pola pengaturan di
kelas.

D. Langkah-Langkah Pelaksanaan Strategi Pembelajaran Kooperatif
Ada beberapa langkah-langkah dalam pelaksanaan pembelajaran
kooperatif,
1. Pembentukan kelompok,
Dalam pembentukan kelompok disesuaikan dengan model pembelajaran
kooperatif. Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok yang beranggotakan
4 sampai 5 atau 6 orang siswa. Kelompok yang dibentuk merupakan percampuran
yang ditinjau dari latar belakang sosial, jenis kelamin dan kemampuan belajar.
Selain itu, dalam pembentukan kelompok digunakan nilai tes (pre-test) sebagai
dasar dalam menentukan masing-masing kelompok.
2. Guru dan siswa menetapkan siapa yang pertama berperan sebagai pembicara dan
siapa yang berperan sebagai pendengar. Sebelum kegiatan belajar mengajar
dimulai, guru memperkenalkan keterampilan kooperatif dan menjelaskan tiga
aturan dasar dalam pembelajaran kooperatif yaitu :
a. Tetap berada dalam kelas
b. Mengajukan pertanyaan kepada kelompok sebelum mengajukan pertanyaan
kepada guru
c. Memberikan umpan balik terhadap ide-ide serta menghindari saling
mengkritik sesama siswa dalam kelompok
3. Pembicara membacakan ringkasannya selengkap mungkin, dengan memasukkan
ide-ide pokok dalam ringkasannya. Sementara pendengar menyimak / mengoreksi
/ menunjukkan ide-ide pokok yang kurang lengkap dan membantu mengingat /
11

menghapal ide-ide pokok dengan menghubungkan materi sebelumnya atau
dengan materi lainnya.
4.

Guru memberikan kesimpulan atau jawaban akhir dari semua pertanyaan yang
berhubungan dengan materi yang disajikan. Serta memberikan apresiasi dan nilai
kepada kelompok yang telah maju.

E. Upaya Memecahkan Kasus Pembelajaran Kooperatif
Dalam pembelajaran kooperatif dapat terjadi beberapa kasus. Untuk itu
dilakukan uapaya-upaya pemecahan permasalahan antara lain sebagai berikut:
1) Perlu adanya kerja sama tim.
2) Memilki kemampuan untuk mengusai dan mempelajari materi yang diberikan
3) Harus mampu memahami , mendengarkan dan menyimak dalam penyampaian
materi
4) Guru harus mampu menjadi fasilitator untuk memahami karakter semua siswa
agar dapat memberikan nilai yang objektif terhadap masing-masing siswa.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dengan melihat karakteristik model pembelajaran kooperatif yang lebih
menekankan pada aktivitas belajar secara berkelompok, model ini dapat dijadikan
salah satu alternatif metode pembelajaran di kelas. Terlebih lagi terdapat banyak
tipe pada model pembelajaran ini yang dapat disesuaikan dengan kemampuan dan
karakteristik peserta didik serta materi pembelajaran yang akan dibahas. Dengan
melibatkan siswa secara aktif pada proses pembelajaran di dalam kelas,
diharapkan siswa dapat lebih ikut bertanggung jawab terhadap peningkatan
kemampuan belajarnya sendiri. Proses pembelajaran pun akan menjadi lebih
menarik dan tidak membosankan sehingga diharapkan hasil belajar juga akan
meningkat.
B. Saran
Seluruh peserta diskusi harus selalu aktif dalam kegiatan belajar mengajar
baik itu berupa bertanya, memberikan jawaban, maupun memberikan sanggahan
agar tujuan dari pembelajaran tersebut dapat dicapai dengan maksimal.

12
13

DAFTAR PUSTAKA

Gulo, W. (2002). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Grasindo
Sanjaya, Wina. (2011). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group
Wena, Made. (2010) . Strategi Pembelajaran Inovatif Kotemporer. Jakarta : PT.
Bumi Aksara
Zaini, Hisyam dkk. (2007) Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: CTSD
(Centre for Teaching Staff Develovment)

Contenu connexe

Tendances

ESSAY KEPEMIMPINAN - SATU PEMUDA MENGUBAH DUNIA
ESSAY KEPEMIMPINAN - SATU PEMUDA MENGUBAH DUNIAESSAY KEPEMIMPINAN - SATU PEMUDA MENGUBAH DUNIA
ESSAY KEPEMIMPINAN - SATU PEMUDA MENGUBAH DUNIAYosi Larasati
 
Struktur dan Letak Jaringan Tumbuhan
Struktur dan Letak Jaringan TumbuhanStruktur dan Letak Jaringan Tumbuhan
Struktur dan Letak Jaringan TumbuhanDwinita Murbarani
 
Fungsi Perencanaan dan Pengambilan Keputusan
Fungsi Perencanaan dan Pengambilan KeputusanFungsi Perencanaan dan Pengambilan Keputusan
Fungsi Perencanaan dan Pengambilan KeputusanSatya Pranata
 
Kelemahan dan kelebihan jurnal
Kelemahan dan kelebihan jurnalKelemahan dan kelebihan jurnal
Kelemahan dan kelebihan jurnalAgus Martha
 
Makalah faktor faktor yang mempengaruhi belajar (kelompok 10)
Makalah faktor faktor yang mempengaruhi belajar (kelompok 10)Makalah faktor faktor yang mempengaruhi belajar (kelompok 10)
Makalah faktor faktor yang mempengaruhi belajar (kelompok 10)Winda010293
 
Aliran klasik dan gerakan baru dalam pendidikan
Aliran klasik dan gerakan baru dalam pendidikanAliran klasik dan gerakan baru dalam pendidikan
Aliran klasik dan gerakan baru dalam pendidikanPotpotya Fitri
 
Ppt pendekatan pembelajaran
Ppt pendekatan pembelajaranPpt pendekatan pembelajaran
Ppt pendekatan pembelajaranrizka_pratiwi
 
01_Konsep Ketuhanan dalam Islam
01_Konsep Ketuhanan dalam Islam01_Konsep Ketuhanan dalam Islam
01_Konsep Ketuhanan dalam IslamHamida ID
 
Bab v harmoni kewajiban dan hak negara ddan warga negara
Bab v harmoni kewajiban dan hak negara ddan warga negaraBab v harmoni kewajiban dan hak negara ddan warga negara
Bab v harmoni kewajiban dan hak negara ddan warga negaraSyaiful Ahdan
 
Tantangan kurikulum dan pembelajaran di abad 21
 Tantangan kurikulum dan pembelajaran di abad   21 Tantangan kurikulum dan pembelajaran di abad   21
Tantangan kurikulum dan pembelajaran di abad 21devi kumala sari
 
Model-model Pengembangan Kurikulum
Model-model Pengembangan KurikulumModel-model Pengembangan Kurikulum
Model-model Pengembangan KurikulumArief Kurniatama
 
Ringkasan Materi Kuliah PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
Ringkasan Materi Kuliah PERKEMBANGAN  PESERTA DIDIKRingkasan Materi Kuliah PERKEMBANGAN  PESERTA DIDIK
Ringkasan Materi Kuliah PERKEMBANGAN PESERTA DIDIKsintaroyani
 
Isu Lingkungan Global ( MAKALAH)
Isu Lingkungan Global ( MAKALAH)Isu Lingkungan Global ( MAKALAH)
Isu Lingkungan Global ( MAKALAH)Awang Ramadhani
 

Tendances (20)

Strategi pembelajaran
Strategi pembelajaran Strategi pembelajaran
Strategi pembelajaran
 
ESSAY KEPEMIMPINAN - SATU PEMUDA MENGUBAH DUNIA
ESSAY KEPEMIMPINAN - SATU PEMUDA MENGUBAH DUNIAESSAY KEPEMIMPINAN - SATU PEMUDA MENGUBAH DUNIA
ESSAY KEPEMIMPINAN - SATU PEMUDA MENGUBAH DUNIA
 
Struktur dan Letak Jaringan Tumbuhan
Struktur dan Letak Jaringan TumbuhanStruktur dan Letak Jaringan Tumbuhan
Struktur dan Letak Jaringan Tumbuhan
 
Fungsi Perencanaan dan Pengambilan Keputusan
Fungsi Perencanaan dan Pengambilan KeputusanFungsi Perencanaan dan Pengambilan Keputusan
Fungsi Perencanaan dan Pengambilan Keputusan
 
MOTIVASI DALAM PEMBELAJARAN
MOTIVASI DALAM PEMBELAJARAN MOTIVASI DALAM PEMBELAJARAN
MOTIVASI DALAM PEMBELAJARAN
 
Kelemahan dan kelebihan jurnal
Kelemahan dan kelebihan jurnalKelemahan dan kelebihan jurnal
Kelemahan dan kelebihan jurnal
 
Makalah faktor faktor yang mempengaruhi belajar (kelompok 10)
Makalah faktor faktor yang mempengaruhi belajar (kelompok 10)Makalah faktor faktor yang mempengaruhi belajar (kelompok 10)
Makalah faktor faktor yang mempengaruhi belajar (kelompok 10)
 
Aliran klasik dan gerakan baru dalam pendidikan
Aliran klasik dan gerakan baru dalam pendidikanAliran klasik dan gerakan baru dalam pendidikan
Aliran klasik dan gerakan baru dalam pendidikan
 
Pertanyaan presentasi
Pertanyaan presentasiPertanyaan presentasi
Pertanyaan presentasi
 
Ppt pendekatan pembelajaran
Ppt pendekatan pembelajaranPpt pendekatan pembelajaran
Ppt pendekatan pembelajaran
 
Kerangka berpikir
Kerangka berpikirKerangka berpikir
Kerangka berpikir
 
Makalah teori belajar behavioristik
Makalah teori belajar behavioristikMakalah teori belajar behavioristik
Makalah teori belajar behavioristik
 
01_Konsep Ketuhanan dalam Islam
01_Konsep Ketuhanan dalam Islam01_Konsep Ketuhanan dalam Islam
01_Konsep Ketuhanan dalam Islam
 
Bab v harmoni kewajiban dan hak negara ddan warga negara
Bab v harmoni kewajiban dan hak negara ddan warga negaraBab v harmoni kewajiban dan hak negara ddan warga negara
Bab v harmoni kewajiban dan hak negara ddan warga negara
 
Tantangan kurikulum dan pembelajaran di abad 21
 Tantangan kurikulum dan pembelajaran di abad   21 Tantangan kurikulum dan pembelajaran di abad   21
Tantangan kurikulum dan pembelajaran di abad 21
 
Konsep kurikulum
Konsep kurikulumKonsep kurikulum
Konsep kurikulum
 
Model-model Pengembangan Kurikulum
Model-model Pengembangan KurikulumModel-model Pengembangan Kurikulum
Model-model Pengembangan Kurikulum
 
Artikel ilmiah
Artikel ilmiahArtikel ilmiah
Artikel ilmiah
 
Ringkasan Materi Kuliah PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
Ringkasan Materi Kuliah PERKEMBANGAN  PESERTA DIDIKRingkasan Materi Kuliah PERKEMBANGAN  PESERTA DIDIK
Ringkasan Materi Kuliah PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
 
Isu Lingkungan Global ( MAKALAH)
Isu Lingkungan Global ( MAKALAH)Isu Lingkungan Global ( MAKALAH)
Isu Lingkungan Global ( MAKALAH)
 

Similaire à STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF

Teams games tournament 1
Teams games tournament 1Teams games tournament 1
Teams games tournament 1sintaroyani
 
Strategi pembelajaran kooperatif
Strategi pembelajaran kooperatifStrategi pembelajaran kooperatif
Strategi pembelajaran kooperatifrokhim16
 
Strategi pembelajaran kooperatif
Strategi pembelajaran kooperatifStrategi pembelajaran kooperatif
Strategi pembelajaran kooperatifmyrifa25
 
KEL 4_MAKALAH STRATEGI PEMBELAJARAN PAI_4F.pdf
KEL 4_MAKALAH STRATEGI PEMBELAJARAN PAI_4F.pdfKEL 4_MAKALAH STRATEGI PEMBELAJARAN PAI_4F.pdf
KEL 4_MAKALAH STRATEGI PEMBELAJARAN PAI_4F.pdfDianaUlfah4
 
Bab i, ii, dan iii
Bab i, ii, dan iiiBab i, ii, dan iii
Bab i, ii, dan iiiUnima
 
Strategi pembelajaran kooperatif.pptx
Strategi pembelajaran kooperatif.pptxStrategi pembelajaran kooperatif.pptx
Strategi pembelajaran kooperatif.pptxYogesMahendra
 
Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran KooperatifPembelajaran Kooperatif
Pembelajaran KooperatifRosmalia Eva
 
Strategi pembelajaran kooperatif pak agus copy
Strategi pembelajaran kooperatif pak agus   copyStrategi pembelajaran kooperatif pak agus   copy
Strategi pembelajaran kooperatif pak agus copyanida juita
 
Tugas modul media pembelajaran
Tugas modul media pembelajaranTugas modul media pembelajaran
Tugas modul media pembelajarankamaria kamaruddin
 
Artikel Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw dan Kaitannya dengan Teori ...
Artikel Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw dan Kaitannya dengan Teori ...Artikel Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw dan Kaitannya dengan Teori ...
Artikel Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw dan Kaitannya dengan Teori ...yurika mariani
 
Pembelajaran kooperatif .....
Pembelajaran kooperatif .....Pembelajaran kooperatif .....
Pembelajaran kooperatif .....arif08
 
model belajar dan prosedur pembelajaran modul 3 dan 4
model belajar dan prosedur pembelajaran modul 3 dan 4model belajar dan prosedur pembelajaran modul 3 dan 4
model belajar dan prosedur pembelajaran modul 3 dan 4vietry NIC
 

Similaire à STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF (20)

Teams games tournament 1
Teams games tournament 1Teams games tournament 1
Teams games tournament 1
 
Strategi pembelajaran kooperatif
Strategi pembelajaran kooperatifStrategi pembelajaran kooperatif
Strategi pembelajaran kooperatif
 
Strategi pembelajaran kooperatif
Strategi pembelajaran kooperatifStrategi pembelajaran kooperatif
Strategi pembelajaran kooperatif
 
Model model pembelajaran
Model model pembelajaranModel model pembelajaran
Model model pembelajaran
 
Modul (kb 2) kolaboratif
Modul (kb 2) kolaboratifModul (kb 2) kolaboratif
Modul (kb 2) kolaboratif
 
KEL 4_MAKALAH STRATEGI PEMBELAJARAN PAI_4F.pdf
KEL 4_MAKALAH STRATEGI PEMBELAJARAN PAI_4F.pdfKEL 4_MAKALAH STRATEGI PEMBELAJARAN PAI_4F.pdf
KEL 4_MAKALAH STRATEGI PEMBELAJARAN PAI_4F.pdf
 
Bab i, ii, dan iii
Bab i, ii, dan iiiBab i, ii, dan iii
Bab i, ii, dan iii
 
Strategi pembelajaran kooperatif.pptx
Strategi pembelajaran kooperatif.pptxStrategi pembelajaran kooperatif.pptx
Strategi pembelajaran kooperatif.pptx
 
Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran KooperatifPembelajaran Kooperatif
Pembelajaran Kooperatif
 
Strategi pembelajaran kooperatif pak agus copy
Strategi pembelajaran kooperatif pak agus   copyStrategi pembelajaran kooperatif pak agus   copy
Strategi pembelajaran kooperatif pak agus copy
 
Bagian ii
Bagian ii Bagian ii
Bagian ii
 
Tugas modul media pembelajaran
Tugas modul media pembelajaranTugas modul media pembelajaran
Tugas modul media pembelajaran
 
Artikel Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw dan Kaitannya dengan Teori ...
Artikel Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw dan Kaitannya dengan Teori ...Artikel Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw dan Kaitannya dengan Teori ...
Artikel Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw dan Kaitannya dengan Teori ...
 
Pembelajaran kooperatif .....
Pembelajaran kooperatif .....Pembelajaran kooperatif .....
Pembelajaran kooperatif .....
 
3022 3012-1-pb
3022 3012-1-pb3022 3012-1-pb
3022 3012-1-pb
 
Karya ilmiah ut raha
Karya ilmiah ut rahaKarya ilmiah ut raha
Karya ilmiah ut raha
 
Karya ilmiah ut raha
Karya ilmiah ut rahaKarya ilmiah ut raha
Karya ilmiah ut raha
 
Makalah pendidikan
Makalah pendidikanMakalah pendidikan
Makalah pendidikan
 
Makalah pendidikan
Makalah pendidikanMakalah pendidikan
Makalah pendidikan
 
model belajar dan prosedur pembelajaran modul 3 dan 4
model belajar dan prosedur pembelajaran modul 3 dan 4model belajar dan prosedur pembelajaran modul 3 dan 4
model belajar dan prosedur pembelajaran modul 3 dan 4
 

Plus de Muhamad Yogi

Teori Politik Moderen
Teori Politik ModerenTeori Politik Moderen
Teori Politik ModerenMuhamad Yogi
 
Ketenagakerjaan dan Perburuhan
Ketenagakerjaan dan PerburuhanKetenagakerjaan dan Perburuhan
Ketenagakerjaan dan PerburuhanMuhamad Yogi
 
HAK MILIK INTELEKTUAL
HAK MILIK INTELEKTUALHAK MILIK INTELEKTUAL
HAK MILIK INTELEKTUALMuhamad Yogi
 
KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN
KEPEMIMPINAN PENDIDIKANKEPEMIMPINAN PENDIDIKAN
KEPEMIMPINAN PENDIDIKANMuhamad Yogi
 
Keadilan Dalam Pandangan Islam
Keadilan Dalam Pandangan IslamKeadilan Dalam Pandangan Islam
Keadilan Dalam Pandangan IslamMuhamad Yogi
 
Keadilan Dala Pandangan Islam
Keadilan Dala Pandangan IslamKeadilan Dala Pandangan Islam
Keadilan Dala Pandangan IslamMuhamad Yogi
 
Teori Politik Moderen
Teori Politik Moderen Teori Politik Moderen
Teori Politik Moderen Muhamad Yogi
 
ADART HIMADIKWAN 2014-2015
ADART HIMADIKWAN 2014-2015ADART HIMADIKWAN 2014-2015
ADART HIMADIKWAN 2014-2015Muhamad Yogi
 
Manusia Sebagai Mahluk Individu & Sosial ISBD
Manusia Sebagai Mahluk Individu & Sosial ISBDManusia Sebagai Mahluk Individu & Sosial ISBD
Manusia Sebagai Mahluk Individu & Sosial ISBDMuhamad Yogi
 
Demokrasi Indonesia
Demokrasi IndonesiaDemokrasi Indonesia
Demokrasi IndonesiaMuhamad Yogi
 
PRILAKU ANGGOTA DPR- RI YANG TERTANGKAP KAMERA SEDANG MENONTON VIDEO PORNO S...
PRILAKU ANGGOTA DPR- RI YANG  TERTANGKAP KAMERA SEDANG MENONTON VIDEO PORNO S...PRILAKU ANGGOTA DPR- RI YANG  TERTANGKAP KAMERA SEDANG MENONTON VIDEO PORNO S...
PRILAKU ANGGOTA DPR- RI YANG TERTANGKAP KAMERA SEDANG MENONTON VIDEO PORNO S...Muhamad Yogi
 
Group Investigation ppt
Group Investigation pptGroup Investigation ppt
Group Investigation pptMuhamad Yogi
 
SOSIALISASI PEMILU 2009 DAN 2014
SOSIALISASI PEMILU 2009 DAN 2014SOSIALISASI PEMILU 2009 DAN 2014
SOSIALISASI PEMILU 2009 DAN 2014Muhamad Yogi
 
SISTEM PEMERINTAHAN INDONESIA
SISTEM PEMERINTAHAN INDONESIASISTEM PEMERINTAHAN INDONESIA
SISTEM PEMERINTAHAN INDONESIAMuhamad Yogi
 
Peran Guru Sebagai Motivator
Peran Guru Sebagai MotivatorPeran Guru Sebagai Motivator
Peran Guru Sebagai MotivatorMuhamad Yogi
 

Plus de Muhamad Yogi (20)

Teori Politik Moderen
Teori Politik ModerenTeori Politik Moderen
Teori Politik Moderen
 
Surat Berharga
Surat BerhargaSurat Berharga
Surat Berharga
 
Ketenagakerjaan dan Perburuhan
Ketenagakerjaan dan PerburuhanKetenagakerjaan dan Perburuhan
Ketenagakerjaan dan Perburuhan
 
HAK MILIK INTELEKTUAL
HAK MILIK INTELEKTUALHAK MILIK INTELEKTUAL
HAK MILIK INTELEKTUAL
 
KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN
KEPEMIMPINAN PENDIDIKANKEPEMIMPINAN PENDIDIKAN
KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN
 
Keadilan Dalam Pandangan Islam
Keadilan Dalam Pandangan IslamKeadilan Dalam Pandangan Islam
Keadilan Dalam Pandangan Islam
 
Keadilan Dala Pandangan Islam
Keadilan Dala Pandangan IslamKeadilan Dala Pandangan Islam
Keadilan Dala Pandangan Islam
 
Teori Politik Moderen
Teori Politik Moderen Teori Politik Moderen
Teori Politik Moderen
 
ADART HIMADIKWAN 2014-2015
ADART HIMADIKWAN 2014-2015ADART HIMADIKWAN 2014-2015
ADART HIMADIKWAN 2014-2015
 
Manusia Sebagai Mahluk Individu & Sosial ISBD
Manusia Sebagai Mahluk Individu & Sosial ISBDManusia Sebagai Mahluk Individu & Sosial ISBD
Manusia Sebagai Mahluk Individu & Sosial ISBD
 
Demokrasi Indonesia
Demokrasi IndonesiaDemokrasi Indonesia
Demokrasi Indonesia
 
PRILAKU ANGGOTA DPR- RI YANG TERTANGKAP KAMERA SEDANG MENONTON VIDEO PORNO S...
PRILAKU ANGGOTA DPR- RI YANG  TERTANGKAP KAMERA SEDANG MENONTON VIDEO PORNO S...PRILAKU ANGGOTA DPR- RI YANG  TERTANGKAP KAMERA SEDANG MENONTON VIDEO PORNO S...
PRILAKU ANGGOTA DPR- RI YANG TERTANGKAP KAMERA SEDANG MENONTON VIDEO PORNO S...
 
Group Investigation ppt
Group Investigation pptGroup Investigation ppt
Group Investigation ppt
 
BENTUK NEGARA
BENTUK NEGARABENTUK NEGARA
BENTUK NEGARA
 
SOSIALISASI PEMILU 2009 DAN 2014
SOSIALISASI PEMILU 2009 DAN 2014SOSIALISASI PEMILU 2009 DAN 2014
SOSIALISASI PEMILU 2009 DAN 2014
 
Pilar Belajar
Pilar BelajarPilar Belajar
Pilar Belajar
 
Prasangka Sosial
Prasangka SosialPrasangka Sosial
Prasangka Sosial
 
SISTEM PEMERINTAHAN INDONESIA
SISTEM PEMERINTAHAN INDONESIASISTEM PEMERINTAHAN INDONESIA
SISTEM PEMERINTAHAN INDONESIA
 
Hukum Keluarga
Hukum Keluarga Hukum Keluarga
Hukum Keluarga
 
Peran Guru Sebagai Motivator
Peran Guru Sebagai MotivatorPeran Guru Sebagai Motivator
Peran Guru Sebagai Motivator
 

STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF

  • 1. STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF ( Hasil pengumpulan dan penyusunan dari berbagai sumber informasi ) MAKALAH ( Diajukan untuk melengkapi salah satu tugas mata kuliah Strategi Belajar Mengajar ) Disusun Oleh : MUHAMAD YOGI 41032161121007 SATRIADI 41032161121008 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS ISLAM NUSANTARA BANDUNG 2013
  • 2. KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF” Makalah ini berisikan tentang informasi Pengertian pembelajaran kooperatif atau yang lebih khususnya membahas penerapan pembelajaran kooperatif. Diharapkan Makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua tentang pembelajaran kooperatif Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin. Bandung, 25 Oktober 2013 Penyusun Muhamad Yogi Satriadi ii
  • 3. DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ................................................................................... ii DAFTAR ISI .................................................................................................. iii BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1 A. Latar Belakang ..................................................................................... 1 B. Rumusan Masalah ................................................................................ 2 C. Tujuan .................................................................................................. 2 BAB II PEMBAHASAN ................................................................................ 3 A. Pengertian dan Karakteristik Strategi Pembelajaran Kooperatif ......... 3 B. Kelebihan dan Kekurangan dari Strategi Pembelajaran Kooperatif .... 5 C. Pertimbangan dalam Pemilihan Strategi Pembelajaran Kooperatif ..... 7 D. Langkah-langkah Pelaksanaan dari SPK ........................................... 10 E. Upaya Memecahkan Kasus Melalui Pembelajaran Kooperatif ........ 11 BAB III PENUTUP ...................................................................................... 12 A. Kesimpulan ........................................................................................ 12 B. Saran .................................................................................................. 12 DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 13 iii
  • 4. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan peradaban kehidupan manusia secara perspektif menuntut kecakapan hidup sebagaimana trend kebutuhan dalam era kehidupan global saat ini. Interaksi kehidupan manusia terjadi secara global, memungkinkan terjadinya banyak benturan baik yang bersifat budaya maupun kepribadian. Budaya dan kepribadian manusia sesungguhnya banyak dipengaruhi oleh keyakinan dan tingkat pengetahuan yang diperoleh dari proses pendidikan. Dengan demikian, anak sepatutnya mendapatkan pendidikan tentang budaya kehidupan global dengan bekal kemampuan interaksi dan kolaborasi yang baik. Kurikulum pendidikan nasional tahun 2006, menetapkan prinsip pelaksanaan kurikulum didasarkan pada potensi, karakteristik, perkembangan dan kondisi peserta didik untuk menguasai kompetensi yang berguna bagi dirinya. Dalam hal ini siswa harus mendapatkan pelayanan pendidikan memberi kesempatan untuk mengekspresikan dirinya secara bebas, dinamis dan menyenangkan dengan menegakkan pilar belajar hidup dalam kebersamaan dengan saling berbagi dan saling menghargai. Pembelajaran secara konstruktif dapat memberikan pengakuan terhadap pandangan dan pengalaman siswa dalam menghadapi dan menyelesaikan situasi yang tidak tentu. Untuk mewujudkan prinsip pelaksanaan kurikulum tersebut di atas, pembelajaran harus dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan multistrategi, multimedia dan multiresource. Salah satu strategi yang dapat diterapkan dalam pembelajaran di kelas adalah pembelajaran kooperatif. Pembelajaran kooperatif telah dikembangkan melalui riset ilmiah diberbagai negara di dunia, sehingga sitematikanya dapat diterapkan disemua tingkat pendidikan dan di semua mata pelajaran. Strategi pembelajaran kooperatif telah dikembangkan dalam berbagai tipe variasi, di antaranya adalah Think-Pair-Share, Students Teams Achievement Devition, Teams Games-Turnament, Jigsaw, dan sebagainya. Tipe pembelajaran tersebut memiliki penekanan yang berbeda tetapi semuanya masih dalam konsep regular 1
  • 5. 2 dari pembelajaran kooperatif. Misalnya, Think-Pair-Share memiliki penekanan terhadap pengembangan kemampuan siswa menguji ide dan pemahamannya sendiri dan menerima umpan balik. Sedangkan Teams GamesTournament menekankan pada tanggung jawab individu dalam berkonstribusi terhadap kesuksesan kelompok dalam suasana kompetitif dan lainnya. Dan pada makalah ini akan kami paparkan lebih lanjut hal-hal yang bersangkutan dengan strategi pembelajaran kooperatif. B. Rumusan Masalah Berdasarkan pembatasan masalah yang dikemukakan di atas, maka masalah dalam makalah ini dirumuskan sebagai berikut : 1) Apa pengertian dan karakteristik dari Pembelajaran Kooperatif? 2) Apakah kelebihan dan kekurangan Pembelajaran Kooperatif? 3) Bagaimana pertimbangan dalam pemilihan Stratetgi Pembelajaran Kooperatif? 4) Bagaimana langkah-langkah pelaksanaan Strateri Pembelajaran Kooperatif? 5) Bagaimana upaya memecahkan kasus melalui Pembelajaran Kooperatif? C. Tujuan 1) Untuk mengetahui pengertian dan karakteristik dari Pembelajaran Kooperatif. 2) Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dari Pembelajaran Kooperatif. 3) Untuk mengetahui pertimbangan dalam pemilihan Strategi Pembelajaran. Kooperatif. 4) Untuk mengetahui langkah- langkah pelaksaan Strategi Pembelajaran Kooperatif. 5) Untuk mengetahui upaya memecahkan kasus melalui Pembelajaran Kooperatif.
  • 6. BAB II PEMBAHASAN A. Definisi Dan Karakteristik Pembelajaran Kooperatif Model pembelajaran kooperatif bukanlah hal yang sama sekali baru bagi guru. Apakah model pembelajaran kooperatif itu? Model pembelajaran kooperatif merupakan suatu model pembelajaran yang mengutamakan adanya kelompokkelompok. Setiap siswa yang ada dalam kelompok mempunyai tingkat kemampuan yang berbeda-beda (tinggi, sedang dan rendah) dan jika memungkinkan anggota kelompok berasal dari ras, budaya, suku yang berbeda serta memperhatikan kesetaraan jender. Model pembelajaran kooperatif mengutamakan kerja sama dalam menyelesaikan permasalahan untuk menerapkan pengetahuan dan keterampilan dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran. Menurut Kagan, pembelajaran kooperatif adalah strategi pengajaran yang sukses di mana tim kecil, masing-masing dengan siswa dari tingkat kemampuan yang berbeda, menggunakan berbagai aktivitas belajar untuk meningkatkan pemahaman mereka tentang suatu subjek. Setiap anggota tim bertanggung jawab tidak hanya untuk belajar apa yang diajarkan tetapi juga untuk membantu rekan belajar, sehingga menciptakan suasana prestasi bersama-sama. Siswa bekerja melalui penugasan sampai semua anggota kelompok berhasil memahami dan menyelesaikannya. Beberapa poin definisi strategi pembelajaran kooperatif yaitu : 1. Pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran yang secara sadar menciptakan interaksi yang silih asah sehingga sumber belajar bagi siswa bukan hanya guru dan buku ajar, tetapi juga sesama siswa. 2. Pembelajaran kooperatif adalah sistem pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk bekerja sama dengan sesama siswa dalam tugastugas yang terstruktur,dan dalam sistem ini guru bertindak sebagai fasilitator. 3. Pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran yang secara sadar dan sistematis mengembangkan interaksi yang silih asah, silih asih, dan silih asuh antarsesama 3
  • 7. 4 siswa sebagai latihan hidup di dalam masyarakat nyata. Berfikir berdua atau lebih jauh lebih baik dari pada berfikir sendiri. Adapun karakteristik dari pembelajaran kooperatif adalah sebagai berikut: 1. Pembelajaran secara tim 2. Berdasarkan pada managemen kooperatif 3. Kemauan untuk bekerjasama 4. Keterampilan bekerjasama. Lingkungan belajar untuk pembelajaran kooperatif dicirikan oleh peran aktif siswa dalam menemukan apa yang harus dipelajari dan bagaimana mempelajarinya. Iklim demokratis dikembangkan oleh guru dalam mengambil keputusan terhadap pemecahan masalah yang timbul dalam pembelajaran. Dalam pembentukan kelompok, guru menerapkan suatu struktur dengan memperhatikan heterogenitas kemampuan, jenis kelamin, suku, kelas sosial, agama, kepribadian, usia, bahasa dan lain sebagainya. Semua prosedur didefinisikan secara baik sehingga semua siswa memahaminya. Namun, siswa diberi kebebasan dalam mengendalikan aktivitas mereka di dalam kelompoknya untuk mencapai tujuan yang ditargetkan bersama. Pembelajaran kooperatif dibangun dari beberapa elemen , diantaranya sebagai berikut: a) Saling ketergantungan secara positif (Positive Interdependence). Bahwasanya setiap anggota tim saling membutuhkan untuk sukses. Sekecil apapun perannya, sebuah tim membutuhkan saling ketergantungan dengan individu lain. Ibarat pepatah, tenggelam atau berenang bersama-sama. b) Interaksi langsung (Face-to-Face Interaction). Memberikan kesempatan kepada siswa secara individual untuk saling membantu dalam memecahkan masalah, memberikan umpan balik yang diperlukan antar anggota untuk semua individu, dan mewujudkan rasa hormat, perhatian, dan dorongan di antara individu-individu sehinga mereka termotivasi untuk terus bekerja pada tugas yang dihadapi. c) Tanggung jawab individu dan kelompok (Individual & Group Accountability). Bahwasanya tujuan belajar bersama adalah untuk menguatkan kemampuan akademis siswa, sehingga kontribusi siswa harus adil. Guru perlu mengatur
  • 8. 5 struktur kelompok agar tidak ada siswa yang tidak berkontribusi, sehingga tanggung jawab seorang siswa tidak boleh dilebihkan dari yang lain. Dalam kelompok, tidak ada menumpang dan tidak ada bermalas-malasan. d) Keterampilan interpersonal dan kelompok kecil (Interpersonal & small-Group Skills). Asumsi bahwa siswa akan secara aktif mendengarkan, menjadi hormat dan perhatian, berkomunikasi secara efektif, dan dapat dipercaya tidak selalu benar. Sering kali, kita harus menyisihkan waktu untuk memperhatikan hal ini dan menunjukkan bahwa keterampilan kerja sama tim sangat penting untuk mencapai tujuan pembelajaran. Salah satu cara untuk meningkatkan kerja sama tim dan keterampilan sosial siswa adalah untuk menyisihkan waktu secara berkala untuk membahas hal ini dengan siswa. Keterampilan sosial harus mengajarkan kepemimpinan, pengambilan keputusan, membangun kepercayaan, komunikasi, keterampilan manajemen konflik. e) Proses kerja kelompok (group processing). Proses kerja kelompok memberikan umpan balik kepada anggota kelompok tentang partisipasi mereka, memberikan kesempatan untuk meningkatkan keterampilan pembelajaran kolaboratif anggota, membantu untuk mempertahankan hubungan kerja yang baik antara anggota, dan menyediakan sarana untuk merayakan keberhasilan kelompok. One strategy is to ask each team to list three things the group has done well and one that needs improvement (Smith, 1996). Salah satu strateginya adalah meminta setiap tim untuk mendaftar tiga hal telah lakukan dengan baik oleh kelompok dan satu yang perlu perbaikan. Guru juga dapat mendorong proses kerja bagi kelas, dengan mengamati kelompok-kelompok dan memberikan umpan balik yang baik untuk kelompok-kelompok individu atau ke seluruh kelas. B. Kelebihan Dan Kekurangan Pembelajaran Kooperatif a. Kelebihan Pembelajaran Kooperatif 1. Melalui SPK siswa tidak terlalu menggantungkan pada guru, akan tetapi dapat menambah kepercayaan kemampuan berpikir sendiri, menemukan informasi dari berbagai sumber, dan belajar dari siswa yang lain. 2. SPK dapat mengembangkan kemampuan mengungkapkan ide atau gagasan dengan kata-kata secara verbal dan membandingkannya dengan ide-ide orang lain.
  • 9. 6 3. Dapat membantu anak untuk respek pada orang lain dan menyadari akan segala keterbatasannya serta menerima segala perbedaan. 4. Dapat membantu memberdayakan setiap siswa untuk lebih bertanggung jawab dalam belajar. 5. Merupakan suatu strategi yang cukup ampuh untuk meningkatkan prestasi akademik sekaligus kemampuan sosial, termasuk pengembangan rasa harga diri, hubungan interpersonal yang positif dengan yang lain, mengembangkan keterampilan mengatur waktu, dan sikap positif terhadap sekolah. 6. Melalui SPK dapat mengembangkan kemampuan siswa untuk menguji ide dan pemahamannya sendiri, menerima umpan balik. Siswa dapat berpraktik memecahkan masalah tanpa takut membuat kesalahan, karena keputusan yang dibuat adalah tanggung jawab kelompoknya 7. SPK dapat meningkatkan kemampuan siswa menggunakan informasi dan kemampuan belajar abstrak menjadi nyata. 8. Interaksi selama kooperatif berlangsung dapat meningkatkan motivasi dan memberikan rangsangan untuk berpikir. b. Kekurangan Pembelajaran Kooperatif Dalam pembelajaran kooperatif terdapat beberapa kekurangan: 1. Untuk memahami dan mengerti filosofi SPK memang butuh waktu.Ciri utama SPK adalah siswa saling membelajarkan. Oleh karena itu, jika tanpa teaching yang efektif, maka dibandingkan dengan pengajaran langsung dari guru, bisa terjadi cara belajar yang demikian apa yang seharusnya dipelajari dan dipahami tidak pernah dicapai oleh siswa. 2. Penilaian yang diberikan dalam SPK didasarkan kepada hasil kerja kelompok. Namun demikian, guru perlu menyadari, bahwa sebenarnya hasil atau prestasi yang diharapkan adalah prestasi setiap individu siswa. 3. Keberhasilan SPK dalam upaya mengembangkan kesadaran berkelompok memerlukan periode waktu yang cukup panjang. Dan hal ini tidak mungkin tercapai hanya dengan satu kali atau sekali-sekali penerapan strategi ini. 4. Walaupun kemampuan bekerja sama merupakan kemampuan yang sangat penting untuk siswa, akan tetapi banyak aktifitas dalam kehidupan yang hanya didasarkan
  • 10. 7 kepada kemampuan secara individual. Oleh karena itu idealnya melalui SPK selain siswa belajar bekerja sama, siswa juga harus belajar bagaimana membangun kepercayaan diri. C. Pertimbangan dalam Pemilihan Stratetgi Pembelajaran Kooperatif Pembelajaan kooperatif dikembangkan berdasarkan teori perkembangan kognitif Vygotsky. Dalam teorinya, Vygotsky percaya bahwa anak aktif dalam menyusun pengetahuan mereka. Menurut Santrock, ada tiga klaim dalam inti pandangan Vigotsky, yaitu (1) keahlian kognitif anak dapat dipahami apabila dianalisa dan diinterpretasikan secara developmental; (2) kemampuan kognitif dimediasi dengan kata, bahasa dan bentuk diskursus, yang berfungsi sebagai alat psikologis untuk membantu dan mentransformasikan aktivitas mental; dan (3) kemampuan kognitif berasal dari relasi sosial dan dipengaruhi oleh latar belakang sosiokultural. Implementasi teori Vygotsky untuk pendidikan anak mendorong pelaksanaan pengajaran yang menggunakan strategi pembelajaran kolaboratif atau pembelajaran kooperatif. Sistem pembelajaran dipandu oleh kode genetik dan dipengaruhi oleh input lingkungan dalam membentuk pola respons. Aspek genetik merupakan aspek bawaan dan bersifat permanen sedangkan input lingkungan yang paling kuat adalah pola pengasuhan dalam hal ini orang tua dan guru. Struktur dalam pembelajaran kooperatif, memberikan peluang yang sangat tinggi dalam mengembangkan lima sistem pembelajaran primer anak, yaitu emosional, sosial, kognitif, fisik dan reflektif. Menurut Given : untuk meningkatkan efektivitas belajar, guru perlu menciptakan iklim kelas yang kondusif bagi keamanan emosional dan hubungan pribadi untuk siswa. Guru yang memupuk sistem emosional berfungsi sebagai mentor bagi siswa dengan menunjukkan antusiasme yang tulus terhadap anak didik, dengan menemukan hasrat untuk belajar, dengan membimbing mereka mewujudkan target pribadi yang masuk akal, dan mendukung mereka dalam upaya menjadi apapun yang bisa mereka capai. Jika pembelajaran memenuhi
  • 11. 8 kriteria ini, maka kecemasan akademis diperkecil dan sistem emosional siswa siap untuk belajar Kecenderungan alamiah sistem pembelajaran sosial adalah hasrat untuk menjadi bagian dari kelompok, dihormati dan menikmati perhatian dari yang lain. jika sistem emosioanl bersifat pribadi, berpusat pada diri dan internal, maka sistem sosial berfokus pada interaksi dengan orang lain atau pengalaman interpersonal. Kebutuhan sosial siswa menuntut sekolah dikelola menjadi komunitas pelajar, tempat guru dan siswa bisa bekerja sama dalam pengambilan keputusan dan pemecahan masalah yang nyata. Dengan berfokus pada kelebihan siswa dalam konteks kelas, kita menerima perbedaan sebagai berkah individual untuk dihormati, dan bukan sebagai perbedaan yang harus diperbaiki. Cara ini dapat memaksimalkan perkembangan sosial melalui kerja sama tulus antaindividu, perbedaan di antara mereka justru menciptakan petualangan kreatif dalam pemecahan masalah. Menurut Given, sistem pembelajaran kognitif otak berhubungan dengan mendengarkan, berbicara, membaca, menulis, dan perkembangan kecakapan akademis lainny. Sistem kognitif mengandalkan input sensoris, dan berfungsinya perhatian, pemrosesan informasi, dan beberapa subsistem memori secara memadai untuk mengontsruksi pengetahuan dan kecakapan. Perhatian pada sistem kognitif menempatkan guru pada peran fasilitator pembelajaran dan siswa pada peran pemecah masalah dan pengambil keputusan nyata. Sistem kognitif berfungsi paling baik jika sistem lain yakni emosional, sosial, fisik dan reflektif tidak bersaing dalam menarik perhatian. Jika sistem emosional dan sosial tertekan, sistem kognitif kehilangan kemampuan untuk memusatkan perhatian pada upaya mengatasi masalah dan membuat keputusan akademis. Dengan demikian, memperoleh kecakapan dan pengetahuan menjadi prioritas kedua dan ketiga dalam sistem operasi majemuk pikiran. Pembelajaran juga sangat tergantung pada kebutuhan sistem pembelajaran fisik untuk melakukan banyak hal, serta kecenderungan siswa untuk terlibat dalam pembelajaran. Meskipun sebagian siswa menghindari pembelajaran tactual dan kinestetik, namun siswa lain bisa menikmati pembelajaran hanya jika
  • 12. 9 modalitas ini dilibatkan. Sistem pembelajaran fisik menyukai tugas akademik yang menantang yang mirip olah raga, dan perlu terlibat aktif karena sistem ini tidak bisa memproses informasi secara pasif. Sedangkan sistem pembelajaran reflektif melibatkan pertimbangan pribadi terhadap pembelajarannya sendiri. Sistem ini menuntut siswa untuk memahami diri sendiri, dan ini bisa dikembangkan dengan pelbagai cara pembelajaran. Sebagai contoh, menyimpan catatan prestasi dan interpretasi kemajuan siswa bisa menjadi petunjuk tentang sistem dan subsistem pembelajaran yang paling efektif untuk anak tertentu. untuk mengoptimalkan perkembangan sistem pembelajaran reflektif, otak perlu mendapatkan instruksi eksplisit dalam pemantauan diri dan analisis kinerja. Disinilah peran guru dalam bertindak sebagai pencari bakat yang mengenali kelebihan siswa, kemudian membimbing dan memupuk kelebihan itu menjadi bakat nyata. Aspek penting lain yang dapat mempengaruhi efektivitas sistem kognitif di kelas adalah guru. Guru harus menunjukkan minat dan memahami dengan baik kandungan materi yang diajarkan. Jika siswa merasa bahwa guru antusias terhadap materinya, antusiasme itu menular karena dapat mendorong hasrat kuat untuk belajar dan meraih prestasi akademis. Guru pun harus menunjukkan penerimaan dan penghargaan terhadap siswa berdasarkan kelebihan dan gaya belajar yang disukai masing-masing. Pembelajaran kooperatif dirancang untuk dapat mengakomodasi kelima sistem pembelajaran yang terdapat dalam kompleks korteks otak. Dengan rancangan pembelajaran berkelompok dalam kelas, siswa mendapat peluang mengembangkan kemampuan dan potensi diri melalui aktivitas individual dan kolaboratif yang proporsional. Menurut Slavin, pembelajaran kooperatif merupakan strategi yang efektif untuk meningkatkan prestasi terutama jika disediakan penghargaan tim atau kelompok dan tanggung jawab individual. Penghargaan atau pengakuan diberikan kepada kelompok sehingga anggota kelompok dapat memahami bahwa membantu orang lain adalah demi kepentingan mereka juga. Sedangkan tanggung jawab individual merupakan bentuk akuntabilitas individu di mana setiap orang memiliki kontribusi yang
  • 13. 10 penting bagi tim atau kelompok. Metode pembelajaran kooperatif telah sering digunakan oleh para guru di sekolah selama bertahun-tahun dalam bentuk kelompok laboratorium, kelompok tugas, kelompok diskusi dan sebagainya. Namun, penelitian terakhir di Amerika dan beberapa negara lain telah menciptakan metode-metode pembelajaran kooperatif yang sistematis dan praktis yang ditujukan unutk digunakan sebagai elemen utama dalam pola pengaturan di kelas. D. Langkah-Langkah Pelaksanaan Strategi Pembelajaran Kooperatif Ada beberapa langkah-langkah dalam pelaksanaan pembelajaran kooperatif, 1. Pembentukan kelompok, Dalam pembentukan kelompok disesuaikan dengan model pembelajaran kooperatif. Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok yang beranggotakan 4 sampai 5 atau 6 orang siswa. Kelompok yang dibentuk merupakan percampuran yang ditinjau dari latar belakang sosial, jenis kelamin dan kemampuan belajar. Selain itu, dalam pembentukan kelompok digunakan nilai tes (pre-test) sebagai dasar dalam menentukan masing-masing kelompok. 2. Guru dan siswa menetapkan siapa yang pertama berperan sebagai pembicara dan siapa yang berperan sebagai pendengar. Sebelum kegiatan belajar mengajar dimulai, guru memperkenalkan keterampilan kooperatif dan menjelaskan tiga aturan dasar dalam pembelajaran kooperatif yaitu : a. Tetap berada dalam kelas b. Mengajukan pertanyaan kepada kelompok sebelum mengajukan pertanyaan kepada guru c. Memberikan umpan balik terhadap ide-ide serta menghindari saling mengkritik sesama siswa dalam kelompok 3. Pembicara membacakan ringkasannya selengkap mungkin, dengan memasukkan ide-ide pokok dalam ringkasannya. Sementara pendengar menyimak / mengoreksi / menunjukkan ide-ide pokok yang kurang lengkap dan membantu mengingat /
  • 14. 11 menghapal ide-ide pokok dengan menghubungkan materi sebelumnya atau dengan materi lainnya. 4. Guru memberikan kesimpulan atau jawaban akhir dari semua pertanyaan yang berhubungan dengan materi yang disajikan. Serta memberikan apresiasi dan nilai kepada kelompok yang telah maju. E. Upaya Memecahkan Kasus Pembelajaran Kooperatif Dalam pembelajaran kooperatif dapat terjadi beberapa kasus. Untuk itu dilakukan uapaya-upaya pemecahan permasalahan antara lain sebagai berikut: 1) Perlu adanya kerja sama tim. 2) Memilki kemampuan untuk mengusai dan mempelajari materi yang diberikan 3) Harus mampu memahami , mendengarkan dan menyimak dalam penyampaian materi 4) Guru harus mampu menjadi fasilitator untuk memahami karakter semua siswa agar dapat memberikan nilai yang objektif terhadap masing-masing siswa.
  • 15. BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Dengan melihat karakteristik model pembelajaran kooperatif yang lebih menekankan pada aktivitas belajar secara berkelompok, model ini dapat dijadikan salah satu alternatif metode pembelajaran di kelas. Terlebih lagi terdapat banyak tipe pada model pembelajaran ini yang dapat disesuaikan dengan kemampuan dan karakteristik peserta didik serta materi pembelajaran yang akan dibahas. Dengan melibatkan siswa secara aktif pada proses pembelajaran di dalam kelas, diharapkan siswa dapat lebih ikut bertanggung jawab terhadap peningkatan kemampuan belajarnya sendiri. Proses pembelajaran pun akan menjadi lebih menarik dan tidak membosankan sehingga diharapkan hasil belajar juga akan meningkat. B. Saran Seluruh peserta diskusi harus selalu aktif dalam kegiatan belajar mengajar baik itu berupa bertanya, memberikan jawaban, maupun memberikan sanggahan agar tujuan dari pembelajaran tersebut dapat dicapai dengan maksimal. 12
  • 16. 13 DAFTAR PUSTAKA Gulo, W. (2002). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Grasindo Sanjaya, Wina. (2011). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group Wena, Made. (2010) . Strategi Pembelajaran Inovatif Kotemporer. Jakarta : PT. Bumi Aksara Zaini, Hisyam dkk. (2007) Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: CTSD (Centre for Teaching Staff Develovment)