SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  40
DISAMPAIKAN :
DIREKTUR BINA OBAT PUBLIK DAN
PERBEKALAN KESEHATAN
1. UU Nomor 36 tahun 2009 tentang
Kesehatan
 Pasal 36 :
 Pemerintah menjamin ketersediaan, pemerataan, dan
keterjangkauan perbekalan kesehatan, terutama Obat Esensial
 Dalam menjamin ketersediaan obat keadaan darurat,
Pemerintah melakukan kebijakan khusus
 Pasal 37 :
 Pengelolaan perbekalan kesehatan utk memenuhi kebutuhan
dasar masyarakat
 Pengelolaan OE dan alkes dasar memperhatikan
kemanfaatan, harga dan faktor yang berkaitan dgn pemerataan
 Pasal 40 :
 Pemerintah menyusun daftar dan jenis obat yg esensial
harus tersedia serta menjamin ketersediaannya
 Pasal 98 :
 Sediaan farmasi dan alat kesehatan harus aman,
berkhasiat/bermanfaat, bermutu, dan terjangkau
 Pasal 104 :
 Pengamanan sediaan farmasi dan alkes diselengga-rakan
untuk melindungi masyarakat dari bahaya yang disebabkan
oleh penggunaan sediaan farmasi dan alkes yang tidak
memenuhi persyaratan mutu dan/atau keamanan dan/atau
khasiat/kemanfaatan
Lanjutan
 Pasal 108
 Praktik kefarmasian harus dilakukan oleh tenaga kesehatan
yang mempunyai keahlian dan kewenangan sesuai ketentuan
per-UU
2. PP Nomor 51 tahun 2009 ttg Pekerjaan
Kefarmasian
3. PP Nomor 72 tahun 1998 ttg Pengamanan
Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan
4. SK Menkes No. 189/MENKES/SK/III/2006
tentang Kebijakan Obat Nasional
5. Permenkes No. 889/2011 tentang Registrasi,
Izin Praktik, dan Izin Kerja Tenaga
Kefarmasian
 Obat adalah bahan baku atau paduan bahan-bahan yang
digunakan untuk mempengaruhi atau menyelidiki sistem fisiologi
ataupun keadaan patologi dalam rangka penetapan diagnosis,
pencegahan, penyembuhan pemulihan peningkatan kesehatan
dan kontrasepsi termasuk produk biologi.
 Perbekalan Kesehatan adalah semua bahan dan peralatan habis
pakai yang diperlukan untuk menyelenggarakan upaya
kesehatan.
 Instalasi Farmasi adalah Unit Pengelola Obat atau Unit
Pengelola Teknis yang mengelola Obat dan
Perbekalan Kesehatan di Propinsi atau
Kabupaten/Kota.
 Puskesmas adalah Unit Pelaksana Pelayanan Kesehatan Dasar
 Buffer Stock Pusat adalah Obat yang tersedia di Instalasi
Farmasi Nasional/Pusat sebagai cadangan apabila terjadi
kekosongan obat di Propinsi dan Kab/Kota.
 Buffer Stock Provinsi adalah Obat yang tersedia di Instalasi
Farmasi Provinsi sebagai cadangan apabila terjadi
kekosongan obat di Kab/Kota
 Obat PKD adalah obat yang digunakan untuk pelayanan
kesehatan dasar di Puskesmas dan
Puskesmas Pembantu
 Obat Program adalah obat yang digunakan untuk kebutuhan
program kesehatan yang telah ditetapkan secara nasional
Pelayanan kesehatan yang prima, merata dan terjangkau,
termasuk pelayanan kefarmasian  
.
Pelayanan kesehatan yang prima, merata dan terjangkau,
termasuk pelayanan kefarmasian  
.
Mengupayakan ketersediaan, distribusi, keamanan, mutu,
efektifitas, keterjangkauan obat, vaksin dan alkes
Mengupayakan ketersediaan, distribusi, keamanan, mutu,
efektifitas, keterjangkauan obat, vaksin dan alkes
1. Aksesibilitas
2. Keterjangkauan
3. Penggunaan obat yang
rasional
4. Jaminan keamanan, mutu
& manfaat
1. Aksesibilitas
2. Keterjangkauan
3. Penggunaan obat yang
rasional
4. Jaminan keamanan, mutu
& manfaat
OBAT
.
OBAT
.
ALAT
KESEHATAN
.
ALAT
KESEHATAN
.
1. Aksesibilitas
2. Need Assesment
3. Penggunaan alkes yang tepat
guna
4. Jaminan keamanan, mutu &
manfaat
.
1. Aksesibilitas
2. Need Assesment
3. Penggunaan alkes yang tepat
guna
4. Jaminan keamanan, mutu &
manfaat
.
Arah Kebijakan Pelayanan Kesehatan
 Pemerintah menjamin ketersediaan 484 obat generik (Tahun
2011) untuk PKD mengacu pada DOEN
 Pemerintah menjamin ketersediaan 85 item obat program (P2PL,
Gizi, KIA, keswa dan vaksin haji)
 Ketersediaan obat di pelayanan kesehatan Tingkat I sektor
pemerintah 87% (Tahun 2011)
 Manajemen suplai di Puskesmas diselenggarakan melalui
Instalasi Farmasi Kab/Kota (perencanaan, pengadaan,
penyimpanan dan pendistribusian)
 Pendanaan obat untuk sektor publik sebagian besar melalui
APBN (DAK dan APBN Kemkes)
 Sarana dan Prasarana Instalasi Farmasi
Nasional/Provinsi/Kab/Kota
- Penyimpanan,
- Distribusi
- Perangkat Pengolahan data termasuk sistem aplikasi
 Kompetensi SDM Kefarmasian sebagai pengelola
obat/bertugas di bidang pengelolaan obat, termasuk
kemampuan melakukan koordinasi dengan unit kerja lain
 Anggaran (penyediaan obat, biaya operasional, biaya
distribusi)
 Komitmen Pimpinan Daerah
PERAN PUSAT DAN DAERAH DALAM
OBAT DAN PERBEKALAN KESEHATAN
(PP 38/2007)
SUB-SUB BIDANG :
KETERSEDIAAN, PEMERATAAN, MUTU OBAT DAN
KETERJANGKAUAN OBAT SERTA PERBEKALAN
KESEHATAN
PUSAT :
Penyediaan dan
Pengelolaan
Buffer Stok Obat,
Alkes, Reagensia
& Vaksin
Tertentu
Skala Nasional
PROPINSI :
Penyediaan dan
Pengelolaan Buffer
Stok Obat, Alkes,
Reagensia & Vaksin
Lainnya
Skala Provinsi
KAB/KOTA :
Penyediaan dan
Pengelolaan Obat
PKD, Alkes,
Reagensia &
Vaksin
Skala Kab/Kota
1. Menyediakan dana obat utk masyarakat miskin
2. Menyediakan Dana Alokasi Khusus (DAK) untuk Kab/Kota tertentu
3. Menyediakan obat utk Buffer Stok Pusat  Bencana Alam, Darurat,
KLB
4. Menyediakan obat utk program kesehatan
5. Menyediakan obat utk kegiatan tertentu bersifat nasional
6. Mengelola obat Buffer Stok Pusat
7. Mengendalikan harga obat generik
8. Melatih sdm di bidang pengelolaan obat dan advokasi
9. Memantau ketersediaan obat
1. Menyediakan dana obat Buffer Stok Provinsi
2. Menyediakan obat Buffer Stok Provinsi
3. Mengelola obat Buffer Stok Provinsi dan obat Program
4. Memfasilitasi advokasi Dinkes Kab/Kota
5. Melatih sdm Kab/Kota dalam pengelolaan obat
6. Memantau dan menginformasikan ketersediaan obat
1. Menyediakan Dana Alokasi Obat  APBD II
2. Mengelola obat
3. Memanfaatkan data yg tersedia utk advokasi
4. Menyediakan dana operasional
5. Membentuk tim perencanaan obat terpadu
6. Melatih petugas pengelola obat di PKM
7. Memantau dan menginformasikan ketersediaan obat
di Puskesmas dan jaringannya
1. APBD II/ DAU, DAK Obat PKD
2. APBD I  obat Buffer Stok Provinsi
3. APBN  obat Buffer Stok Pusat, Obat Bencana,
Obat Program Kesehatan, dan Obat untuk
kegiatan skala nasional
IF
Nasional
IF
Provinsi
IF
Provinsi
IF
Kab/Kota
• Pengadaan
Pusat (Binfar)
• Pengadaan
Pusat (Binfar,
dan Program)
• Pengadaan
Provinsi
• Lembaga
donor
• Pengadaan
Pusat (Binfar,
dan Program)
• Pengadaan
Provinsi
• Lembaga
donor
• Pengadaan
Pusat (Binfar ,
dan Program)
• Pengadaan
Provinsi
• Pengadaan
Kab/Kota
• Lembaga
donor
TUJUAN
PENGELOLAAN OBAT
Menjamin tersedianya obat dengan mutu yang
terjamin, tersebar secara merata dan teratur,
sehingga mudah diperoleh pada tempat dan
waktu yang tepat.
Dit.Bina Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan
Dukungan Manajemen Pengadaan
Perencanaan
Distribusi
Penggunaan
Penyimpanan
 Jenis Distribusi ada dua :
◦ Pull Distribusi
◦ Push Distribusi
 Frekuensi Distribusi disesuaikan
dengan geografis Unit Pelayanan
Kesehatan
 Kegiatan Distribusi Rutin
 Perencanaan Distribusi
 Penetapan Frekuensi Pengiriman
Obat-obatan
 Penyusunan Peta Lokasi, Jalur dan
Jumlah Pengiriman
 Kegiatan Distribusi Khusus
 Bila terjadi Wabah atau
bencana/KLB
 Adanya pelaksanaan program
tertentu
A. Instalasi Farmasi Nasional
1. Pengelolaan obat Buffer Stok Pusat (menyimpan,
mendistribusikan)
2. Penyimpanan dan Penyaluran obat Buffer Stok Pusat
3. Penyediaan informasi :
Dinamika logistik obat Buffer Stok Pusat
Ketersediaan obat Buffer Stok Pusat
B. Instalasi Farmasi Provinsi
1. Penyediaan obat Buffer Stok Provinsi
2. Pengelolaan obat Buffer Stok Provinsi dan obat Program (merencanakan,
menyediakan, menyimpan, mendistribusikan, capor, dan monev)
3. Penyimpanan obat Buffer Stok Provinsi dan obat Program
4. Terlibat aktif membina Pengelola Obat di Kab/Kota
5. Terlibat aktif dalam perencanaan kebutuhan obat di Provinsi
B. Instalasi Farmasi Provinsi
6. Penyediaan Informasi :
 Dinamika logistik obat Buffer Stok Provinsi
 Ketersediaan obat Buffer Stok Provinsi dan
obat Kab/Kota
LanjutanLanjutan
C. Instalasi Farmasi Kab/Kota
1. Pengendalian Ketersediaan Obat di tingkat Kab/Kota
(Controller of Drug Availability =CoDA)
2. Pengelolaan obat
3. (merencanakan, menyediakan, menyimpan, mendistribusikan,
capor, dan monev)
4. Penyimpanan dan Penyaluran Obat ke Puskesmas
5. Penyediaan Informasi :
 Dinamika logistik obat di IF Kab/Kota
 Ketersediaan obat di IF Kab/Kota dan Puskesmas
IF Nasional IF Provinsi IF Kab/Kota
 “Tupoksi”
Perencanaan,
Pengadaan,
Distribusi
(Dit. Bina Oblik
dan Perbekkes)
 “Tupoksi”
Perencanaan,
Pengadaan,
Distribusi
(Dit. Bina Oblik
dan Perbekkes)
 Tupoksi Sie
Farmasi Dinkes
Provinsi
 UPTD IF (Es. III
 Tupoksi Unit
lain Dinkes
 Tupoksi Sie
Farmasi Dinkes
Provinsi
 UPTD IF (Es. III
 Tupoksi Unit
lain Dinkes
 Tupoksi Sie
Farmasi Dinkes
Kab/Kota
 UPTD IF (Es. IV
 Tupoksi Unit
lain Dinkes
 Tupoksi Sie
Farmasi Dinkes
Kab/Kota
 UPTD IF (Es. IV
 Tupoksi Unit
lain Dinkes
 Status Unit Pengelola Obat
a. UPT
b. Bagian tupoksi dari seksi dalam struktur
 Ketenagaan di Unit Pengelola Obat
a. Jumlah
b. Kualifikasi
c. Mutasi
 Biaya Operasional untuk Unit Pengelola Obat
 Pemahaman tentang obat sebagai BMN khususnya
berkaitan dengan Permendagri Nomor 17 tahun 2007
tentang Pedoman Teknis Pengelolaan BMD
A. Instalasi Farmasi Nasional
1. Pengelolaan obat (Buffer Stok Pusat dan Program)
(perencanaan; menyimpan, mendistribusikan; capor, dan monev)
2. Terlibat penuh dalam Perencanaan Kebutuhan Obat PKD
dan Program Nasional)
3. Penyimpanan dan Penyaluran Obat Buffer Stok Nasional dan
Obat Program
4. Penyediaan Informasi Ketersediaan Obat Nasional
5. Struktur Organisasi Definitif (UPT)
B. Instalasi Farmasi Provinsi
1. Penyediaan obat Buffer Stok Provinsi Pengelolaan obat
2. Terlibat penuh dalam Perencanaan Kebutuhan Obat Tingkat
Provinsi)
3. Penyimpanan dan Penyaluran ObatBuffer Stok Provinsi dan Obat
Program skala Provinsi
4. Penyediaan Informasi Ketersediaan Obat Tingkat Provinsi
5. Penyediaan Informasi Obat di tingkat Provinsi
6. Struktur Organisasi (UPT) Definitif (Eselon III)
C. Instalasi Farmasi Kab/Kota
1. Penyediaan obat PKD
2. Pengendalian Ketersediaan Obat di tingkat Kab/Kota
3. Pengelolaan obat (merencanakan, menyediakan, menyimpan,
mendistribusikan, capor, dan monev)
4. Penyimpanan dan Penyaluran Obat skala Kab/Kota
5. Penyediaan Informasi Ketersediaan Obat Tingkat Kab/Kota
6. Penyediaan Informasi Obat di Tingkat Kab/Kota
7. Struktur Organisasi Definitif (Eselon IV)
1. Penyiapan sarana dan prasarana Instalasi
Farmasi untuk menjadi suatu unit kerja Instalasi
Farmasi secara definitif sehingga dapat
menyalurkan obat ke fasilitas kesehatan (legal
aspek)
2. Penyiapan sumber daya farmasi dalam
pengelolaan obat menuju ke arah standardisasi
Instalasi Farmasi
1. Peraturan terkait Standar Sarana dan Prasarana Instalasi
Farmasi
2. Peraturan terkait pengelolaan obat di Instalasi Farmasi
termasuk Standar Operational Procedure (SOP)
3. Peraturan terkait Kebijakan Satu Pintu (One Gate Policy)
4. Peraturan terkait Sistem Informasi Logistik Obat
5. Peraturan terkait Pengelolaan obat dan perbekalan kesehatan
sebagai aset negara (BMN)
6. Tim Perencanaan Obat Nasional
7. Peraturan terkait Instalasi Farmasi sebagai Penyalur Obat
Ketersediaan Obat dan Perbekalan Kesehatan

Contenu connexe

Tendances

3. pengelolaan data asuhan kefarmasian ws sirsak 19 des 2018rev
3. pengelolaan data asuhan kefarmasian ws sirsak 19 des 2018rev3. pengelolaan data asuhan kefarmasian ws sirsak 19 des 2018rev
3. pengelolaan data asuhan kefarmasian ws sirsak 19 des 2018revDokter Tekno
 
Pemakaian Antihistamin secara Rasional
Pemakaian Antihistamin secara RasionalPemakaian Antihistamin secara Rasional
Pemakaian Antihistamin secara Rasionalmataharitimoer MT
 
Pelayanan Informasi Obat (PIO)
Pelayanan Informasi Obat (PIO)Pelayanan Informasi Obat (PIO)
Pelayanan Informasi Obat (PIO)Gilang Rizki
 
Mi 1 8. pemantauan dan evaluasi pengelolaan obat di puskesmas
Mi 1   8. pemantauan dan evaluasi pengelolaan obat di puskesmasMi 1   8. pemantauan dan evaluasi pengelolaan obat di puskesmas
Mi 1 8. pemantauan dan evaluasi pengelolaan obat di puskesmasLinaNadhilah2
 
FARMASETIKA – PEMBAHASAN SOAL RESEP det, iter, did, det orig
FARMASETIKA – PEMBAHASAN SOAL RESEP det, iter, did, det origFARMASETIKA – PEMBAHASAN SOAL RESEP det, iter, did, det orig
FARMASETIKA – PEMBAHASAN SOAL RESEP det, iter, did, det origNesha Mutiara
 
Jurnal PP dan PL Edisi 5 Tahun 2015
Jurnal PP dan PL Edisi 5 Tahun 2015Jurnal PP dan PL Edisi 5 Tahun 2015
Jurnal PP dan PL Edisi 5 Tahun 2015Ditjen P2P Kemenkes
 
Pelayanan kefarmasian di pkm ciloto 050521
Pelayanan kefarmasian di pkm   ciloto  050521Pelayanan kefarmasian di pkm   ciloto  050521
Pelayanan kefarmasian di pkm ciloto 050521BidangTFBBPKCiloto
 
Mi 1 6. pengendalian obat di puskesmas
Mi 1   6. pengendalian obat di puskesmasMi 1   6. pengendalian obat di puskesmas
Mi 1 6. pengendalian obat di puskesmasLinaNadhilah2
 
Materi bimbingan Akreditasi RS SNARS Ed.1 Pokja PMKP
Materi bimbingan Akreditasi RS SNARS Ed.1 Pokja PMKPMateri bimbingan Akreditasi RS SNARS Ed.1 Pokja PMKP
Materi bimbingan Akreditasi RS SNARS Ed.1 Pokja PMKPMuhammad Kristyan
 
Materi pelatihan manajemen kefarmasian di puskesmas (jica)
Materi pelatihan manajemen kefarmasian di puskesmas (jica)Materi pelatihan manajemen kefarmasian di puskesmas (jica)
Materi pelatihan manajemen kefarmasian di puskesmas (jica)Ulfah Hanum
 
Mi 1 4. penyimpanan obat di puskesmas
Mi 1   4. penyimpanan obat  di puskesmasMi 1   4. penyimpanan obat  di puskesmas
Mi 1 4. penyimpanan obat di puskesmasLinaNadhilah2
 
Mi 1 7. pencatatan, pelaporan, pengarsipan pengelolaan obat di puskesmas
Mi 1   7. pencatatan, pelaporan, pengarsipan pengelolaan obat di puskesmasMi 1   7. pencatatan, pelaporan, pengarsipan pengelolaan obat di puskesmas
Mi 1 7. pencatatan, pelaporan, pengarsipan pengelolaan obat di puskesmasLinaNadhilah2
 
pharmaceutical care
pharmaceutical carepharmaceutical care
pharmaceutical careDokter Tekno
 
2_Manajemen apotek.ppt
2_Manajemen apotek.ppt2_Manajemen apotek.ppt
2_Manajemen apotek.pptZahtanKatsiran
 
Sop pelayanan sediaan farmasi tanpa resep
Sop pelayanan sediaan farmasi tanpa resepSop pelayanan sediaan farmasi tanpa resep
Sop pelayanan sediaan farmasi tanpa resepsupriadiyadi1
 
Pedoman Visite Untuk Apoteker
Pedoman Visite Untuk Apoteker Pedoman Visite Untuk Apoteker
Pedoman Visite Untuk Apoteker Surya Amal
 
Pedoman penyusunan formularium rs
Pedoman penyusunan formularium rsPedoman penyusunan formularium rs
Pedoman penyusunan formularium rsHenry Nobito
 
Sop pelayanan resep rawat inap
Sop pelayanan resep rawat inapSop pelayanan resep rawat inap
Sop pelayanan resep rawat inapxgtsvz
 

Tendances (20)

3. pengelolaan data asuhan kefarmasian ws sirsak 19 des 2018rev
3. pengelolaan data asuhan kefarmasian ws sirsak 19 des 2018rev3. pengelolaan data asuhan kefarmasian ws sirsak 19 des 2018rev
3. pengelolaan data asuhan kefarmasian ws sirsak 19 des 2018rev
 
REKONSILIASI OBAT.pdf
REKONSILIASI OBAT.pdfREKONSILIASI OBAT.pdf
REKONSILIASI OBAT.pdf
 
Pemakaian Antihistamin secara Rasional
Pemakaian Antihistamin secara RasionalPemakaian Antihistamin secara Rasional
Pemakaian Antihistamin secara Rasional
 
Pelayanan Informasi Obat (PIO)
Pelayanan Informasi Obat (PIO)Pelayanan Informasi Obat (PIO)
Pelayanan Informasi Obat (PIO)
 
Mi 1 8. pemantauan dan evaluasi pengelolaan obat di puskesmas
Mi 1   8. pemantauan dan evaluasi pengelolaan obat di puskesmasMi 1   8. pemantauan dan evaluasi pengelolaan obat di puskesmas
Mi 1 8. pemantauan dan evaluasi pengelolaan obat di puskesmas
 
FARMASETIKA – PEMBAHASAN SOAL RESEP det, iter, did, det orig
FARMASETIKA – PEMBAHASAN SOAL RESEP det, iter, did, det origFARMASETIKA – PEMBAHASAN SOAL RESEP det, iter, did, det orig
FARMASETIKA – PEMBAHASAN SOAL RESEP det, iter, did, det orig
 
Jurnal PP dan PL Edisi 5 Tahun 2015
Jurnal PP dan PL Edisi 5 Tahun 2015Jurnal PP dan PL Edisi 5 Tahun 2015
Jurnal PP dan PL Edisi 5 Tahun 2015
 
Pelayanan kefarmasian di pkm ciloto 050521
Pelayanan kefarmasian di pkm   ciloto  050521Pelayanan kefarmasian di pkm   ciloto  050521
Pelayanan kefarmasian di pkm ciloto 050521
 
Mi 1 6. pengendalian obat di puskesmas
Mi 1   6. pengendalian obat di puskesmasMi 1   6. pengendalian obat di puskesmas
Mi 1 6. pengendalian obat di puskesmas
 
Manajemen persediaan farmasi rs
Manajemen persediaan farmasi rsManajemen persediaan farmasi rs
Manajemen persediaan farmasi rs
 
Materi bimbingan Akreditasi RS SNARS Ed.1 Pokja PMKP
Materi bimbingan Akreditasi RS SNARS Ed.1 Pokja PMKPMateri bimbingan Akreditasi RS SNARS Ed.1 Pokja PMKP
Materi bimbingan Akreditasi RS SNARS Ed.1 Pokja PMKP
 
Materi pelatihan manajemen kefarmasian di puskesmas (jica)
Materi pelatihan manajemen kefarmasian di puskesmas (jica)Materi pelatihan manajemen kefarmasian di puskesmas (jica)
Materi pelatihan manajemen kefarmasian di puskesmas (jica)
 
Mi 1 4. penyimpanan obat di puskesmas
Mi 1   4. penyimpanan obat  di puskesmasMi 1   4. penyimpanan obat  di puskesmas
Mi 1 4. penyimpanan obat di puskesmas
 
Mi 1 7. pencatatan, pelaporan, pengarsipan pengelolaan obat di puskesmas
Mi 1   7. pencatatan, pelaporan, pengarsipan pengelolaan obat di puskesmasMi 1   7. pencatatan, pelaporan, pengarsipan pengelolaan obat di puskesmas
Mi 1 7. pencatatan, pelaporan, pengarsipan pengelolaan obat di puskesmas
 
pharmaceutical care
pharmaceutical carepharmaceutical care
pharmaceutical care
 
2_Manajemen apotek.ppt
2_Manajemen apotek.ppt2_Manajemen apotek.ppt
2_Manajemen apotek.ppt
 
Sop pelayanan sediaan farmasi tanpa resep
Sop pelayanan sediaan farmasi tanpa resepSop pelayanan sediaan farmasi tanpa resep
Sop pelayanan sediaan farmasi tanpa resep
 
Pedoman Visite Untuk Apoteker
Pedoman Visite Untuk Apoteker Pedoman Visite Untuk Apoteker
Pedoman Visite Untuk Apoteker
 
Pedoman penyusunan formularium rs
Pedoman penyusunan formularium rsPedoman penyusunan formularium rs
Pedoman penyusunan formularium rs
 
Sop pelayanan resep rawat inap
Sop pelayanan resep rawat inapSop pelayanan resep rawat inap
Sop pelayanan resep rawat inap
 

Similaire à Ketersediaan Obat dan Perbekalan Kesehatan

Kelompok 7 farmakologi
Kelompok 7 farmakologiKelompok 7 farmakologi
Kelompok 7 farmakologiAnis Solihah
 
LEARNING JOURNAL _ HARI 4 AMIRULLAH ANGKATAN XV BALIKPAPAN 2023_ rev01.pdf
LEARNING JOURNAL _ HARI 4 AMIRULLAH ANGKATAN XV BALIKPAPAN 2023_ rev01.pdfLEARNING JOURNAL _ HARI 4 AMIRULLAH ANGKATAN XV BALIKPAPAN 2023_ rev01.pdf
LEARNING JOURNAL _ HARI 4 AMIRULLAH ANGKATAN XV BALIKPAPAN 2023_ rev01.pdfUPTD Puskesmas Graha Indah
 
SK PELAYANAN KEFARMASIAN.docx
SK PELAYANAN KEFARMASIAN.docxSK PELAYANAN KEFARMASIAN.docx
SK PELAYANAN KEFARMASIAN.docxpuskesmasweoe1
 
Pengelolaan Obat dan Standar Kefarmasian(BAPELKES) 7 Sept 2023.pdf
Pengelolaan Obat dan Standar Kefarmasian(BAPELKES) 7 Sept 2023.pdfPengelolaan Obat dan Standar Kefarmasian(BAPELKES) 7 Sept 2023.pdf
Pengelolaan Obat dan Standar Kefarmasian(BAPELKES) 7 Sept 2023.pdfUPTD Puskesmas Graha Indah
 
247939801-pelayanan-Kefarmasian-Di-Puskesmas.pptx
247939801-pelayanan-Kefarmasian-Di-Puskesmas.pptx247939801-pelayanan-Kefarmasian-Di-Puskesmas.pptx
247939801-pelayanan-Kefarmasian-Di-Puskesmas.pptxShintapermata9
 
Pengelolaan Sediaan Farmasi dan BMHP di PKM bag 1
Pengelolaan Sediaan Farmasi dan BMHP di PKM bag 1Pengelolaan Sediaan Farmasi dan BMHP di PKM bag 1
Pengelolaan Sediaan Farmasi dan BMHP di PKM bag 1dinasintia
 
Norsarida A_U272120558_SIM.pptx
Norsarida A_U272120558_SIM.pptxNorsarida A_U272120558_SIM.pptx
Norsarida A_U272120558_SIM.pptxNorsaridaAryani
 
Kebijakan POR (Program Nusantara Sehat)
Kebijakan POR (Program Nusantara Sehat)Kebijakan POR (Program Nusantara Sehat)
Kebijakan POR (Program Nusantara Sehat)AndrieFitriansyah1
 
Pmk no. 35 ttg standar pelayanan kefarmasian di apotek
Pmk no. 35 ttg standar pelayanan kefarmasian di apotekPmk no. 35 ttg standar pelayanan kefarmasian di apotek
Pmk no. 35 ttg standar pelayanan kefarmasian di apotekAlbertus Beny
 
Pmk no 35 2014 standar yan far di apotek
Pmk no 35 2014 standar yan far di apotekPmk no 35 2014 standar yan far di apotek
Pmk no 35 2014 standar yan far di apotekTotok Sudjianto
 
Standar pelayanan kefarmasian apotek 2014
Standar pelayanan kefarmasian apotek 2014Standar pelayanan kefarmasian apotek 2014
Standar pelayanan kefarmasian apotek 2014Chynthya Riiweuh
 
manajemen obat dan bhp.pptx
manajemen obat dan bhp.pptxmanajemen obat dan bhp.pptx
manajemen obat dan bhp.pptxoktaniarahmana
 
Laporaan Kegiatan Prakerin Di Gudang Farmasi
Laporaan Kegiatan Prakerin Di Gudang FarmasiLaporaan Kegiatan Prakerin Di Gudang Farmasi
Laporaan Kegiatan Prakerin Di Gudang FarmasiFuad Qodiriyanti
 
Pkpa puskesmas farmasi klinik profesi apoteker
Pkpa puskesmas farmasi klinik profesi apotekerPkpa puskesmas farmasi klinik profesi apoteker
Pkpa puskesmas farmasi klinik profesi apotekernirmalasarihusain17
 
IMPLEMENTASI FORMULARIUM NASIONAL DALAM PELAKSANAAN PELAYANAN KESEHATAN
IMPLEMENTASI FORMULARIUM NASIONAL DALAM PELAKSANAAN PELAYANAN KESEHATAN IMPLEMENTASI FORMULARIUM NASIONAL DALAM PELAKSANAAN PELAYANAN KESEHATAN
IMPLEMENTASI FORMULARIUM NASIONAL DALAM PELAKSANAAN PELAYANAN KESEHATAN Dayu Agung Dewi Sawitri
 
PPT GEMA CERMAT.pptx
PPT GEMA CERMAT.pptxPPT GEMA CERMAT.pptx
PPT GEMA CERMAT.pptxDanaFebri1
 
Tabel tugas pelfar
Tabel tugas pelfarTabel tugas pelfar
Tabel tugas pelfarNurul Vanny
 
BAHAN AJAR.pptxmanajemen pengadaan alat kesehatan dan obat
BAHAN AJAR.pptxmanajemen pengadaan alat kesehatan dan obatBAHAN AJAR.pptxmanajemen pengadaan alat kesehatan dan obat
BAHAN AJAR.pptxmanajemen pengadaan alat kesehatan dan obatnyenyedok
 
Permenkes 74 tahun 2016
Permenkes  74 tahun 2016Permenkes  74 tahun 2016
Permenkes 74 tahun 2016HelenWidaya
 

Similaire à Ketersediaan Obat dan Perbekalan Kesehatan (20)

Kelompok 7 farmakologi
Kelompok 7 farmakologiKelompok 7 farmakologi
Kelompok 7 farmakologi
 
LEARNING JOURNAL _ HARI 4 AMIRULLAH ANGKATAN XV BALIKPAPAN 2023_ rev01.pdf
LEARNING JOURNAL _ HARI 4 AMIRULLAH ANGKATAN XV BALIKPAPAN 2023_ rev01.pdfLEARNING JOURNAL _ HARI 4 AMIRULLAH ANGKATAN XV BALIKPAPAN 2023_ rev01.pdf
LEARNING JOURNAL _ HARI 4 AMIRULLAH ANGKATAN XV BALIKPAPAN 2023_ rev01.pdf
 
SK PELAYANAN KEFARMASIAN.docx
SK PELAYANAN KEFARMASIAN.docxSK PELAYANAN KEFARMASIAN.docx
SK PELAYANAN KEFARMASIAN.docx
 
Pengelolaan Obat dan Standar Kefarmasian(BAPELKES) 7 Sept 2023.pdf
Pengelolaan Obat dan Standar Kefarmasian(BAPELKES) 7 Sept 2023.pdfPengelolaan Obat dan Standar Kefarmasian(BAPELKES) 7 Sept 2023.pdf
Pengelolaan Obat dan Standar Kefarmasian(BAPELKES) 7 Sept 2023.pdf
 
247939801-pelayanan-Kefarmasian-Di-Puskesmas.pptx
247939801-pelayanan-Kefarmasian-Di-Puskesmas.pptx247939801-pelayanan-Kefarmasian-Di-Puskesmas.pptx
247939801-pelayanan-Kefarmasian-Di-Puskesmas.pptx
 
Pengelolaan Sediaan Farmasi dan BMHP di PKM bag 1
Pengelolaan Sediaan Farmasi dan BMHP di PKM bag 1Pengelolaan Sediaan Farmasi dan BMHP di PKM bag 1
Pengelolaan Sediaan Farmasi dan BMHP di PKM bag 1
 
Norsarida A_U272120558_SIM.pptx
Norsarida A_U272120558_SIM.pptxNorsarida A_U272120558_SIM.pptx
Norsarida A_U272120558_SIM.pptx
 
Kebijakan POR (Program Nusantara Sehat)
Kebijakan POR (Program Nusantara Sehat)Kebijakan POR (Program Nusantara Sehat)
Kebijakan POR (Program Nusantara Sehat)
 
Pmk no. 35 ttg standar pelayanan kefarmasian di apotek
Pmk no. 35 ttg standar pelayanan kefarmasian di apotekPmk no. 35 ttg standar pelayanan kefarmasian di apotek
Pmk no. 35 ttg standar pelayanan kefarmasian di apotek
 
Pmk no 35 2014 standar yan far di apotek
Pmk no 35 2014 standar yan far di apotekPmk no 35 2014 standar yan far di apotek
Pmk no 35 2014 standar yan far di apotek
 
Standar pelayanan kefarmasian apotek 2014
Standar pelayanan kefarmasian apotek 2014Standar pelayanan kefarmasian apotek 2014
Standar pelayanan kefarmasian apotek 2014
 
manajemen obat dan bhp.pptx
manajemen obat dan bhp.pptxmanajemen obat dan bhp.pptx
manajemen obat dan bhp.pptx
 
Chapter ii
Chapter iiChapter ii
Chapter ii
 
Laporaan Kegiatan Prakerin Di Gudang Farmasi
Laporaan Kegiatan Prakerin Di Gudang FarmasiLaporaan Kegiatan Prakerin Di Gudang Farmasi
Laporaan Kegiatan Prakerin Di Gudang Farmasi
 
Pkpa puskesmas farmasi klinik profesi apoteker
Pkpa puskesmas farmasi klinik profesi apotekerPkpa puskesmas farmasi klinik profesi apoteker
Pkpa puskesmas farmasi klinik profesi apoteker
 
IMPLEMENTASI FORMULARIUM NASIONAL DALAM PELAKSANAAN PELAYANAN KESEHATAN
IMPLEMENTASI FORMULARIUM NASIONAL DALAM PELAKSANAAN PELAYANAN KESEHATAN IMPLEMENTASI FORMULARIUM NASIONAL DALAM PELAKSANAAN PELAYANAN KESEHATAN
IMPLEMENTASI FORMULARIUM NASIONAL DALAM PELAKSANAAN PELAYANAN KESEHATAN
 
PPT GEMA CERMAT.pptx
PPT GEMA CERMAT.pptxPPT GEMA CERMAT.pptx
PPT GEMA CERMAT.pptx
 
Tabel tugas pelfar
Tabel tugas pelfarTabel tugas pelfar
Tabel tugas pelfar
 
BAHAN AJAR.pptxmanajemen pengadaan alat kesehatan dan obat
BAHAN AJAR.pptxmanajemen pengadaan alat kesehatan dan obatBAHAN AJAR.pptxmanajemen pengadaan alat kesehatan dan obat
BAHAN AJAR.pptxmanajemen pengadaan alat kesehatan dan obat
 
Permenkes 74 tahun 2016
Permenkes  74 tahun 2016Permenkes  74 tahun 2016
Permenkes 74 tahun 2016
 

Ketersediaan Obat dan Perbekalan Kesehatan

  • 1. DISAMPAIKAN : DIREKTUR BINA OBAT PUBLIK DAN PERBEKALAN KESEHATAN
  • 2.
  • 3.
  • 4. 1. UU Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan  Pasal 36 :  Pemerintah menjamin ketersediaan, pemerataan, dan keterjangkauan perbekalan kesehatan, terutama Obat Esensial  Dalam menjamin ketersediaan obat keadaan darurat, Pemerintah melakukan kebijakan khusus  Pasal 37 :  Pengelolaan perbekalan kesehatan utk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat  Pengelolaan OE dan alkes dasar memperhatikan kemanfaatan, harga dan faktor yang berkaitan dgn pemerataan
  • 5.  Pasal 40 :  Pemerintah menyusun daftar dan jenis obat yg esensial harus tersedia serta menjamin ketersediaannya  Pasal 98 :  Sediaan farmasi dan alat kesehatan harus aman, berkhasiat/bermanfaat, bermutu, dan terjangkau  Pasal 104 :  Pengamanan sediaan farmasi dan alkes diselengga-rakan untuk melindungi masyarakat dari bahaya yang disebabkan oleh penggunaan sediaan farmasi dan alkes yang tidak memenuhi persyaratan mutu dan/atau keamanan dan/atau khasiat/kemanfaatan Lanjutan
  • 6.  Pasal 108  Praktik kefarmasian harus dilakukan oleh tenaga kesehatan yang mempunyai keahlian dan kewenangan sesuai ketentuan per-UU 2. PP Nomor 51 tahun 2009 ttg Pekerjaan Kefarmasian 3. PP Nomor 72 tahun 1998 ttg Pengamanan Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan 4. SK Menkes No. 189/MENKES/SK/III/2006 tentang Kebijakan Obat Nasional 5. Permenkes No. 889/2011 tentang Registrasi, Izin Praktik, dan Izin Kerja Tenaga Kefarmasian
  • 7.
  • 8.
  • 9.  Obat adalah bahan baku atau paduan bahan-bahan yang digunakan untuk mempengaruhi atau menyelidiki sistem fisiologi ataupun keadaan patologi dalam rangka penetapan diagnosis, pencegahan, penyembuhan pemulihan peningkatan kesehatan dan kontrasepsi termasuk produk biologi.  Perbekalan Kesehatan adalah semua bahan dan peralatan habis pakai yang diperlukan untuk menyelenggarakan upaya kesehatan.  Instalasi Farmasi adalah Unit Pengelola Obat atau Unit Pengelola Teknis yang mengelola Obat dan Perbekalan Kesehatan di Propinsi atau Kabupaten/Kota.  Puskesmas adalah Unit Pelaksana Pelayanan Kesehatan Dasar
  • 10.  Buffer Stock Pusat adalah Obat yang tersedia di Instalasi Farmasi Nasional/Pusat sebagai cadangan apabila terjadi kekosongan obat di Propinsi dan Kab/Kota.  Buffer Stock Provinsi adalah Obat yang tersedia di Instalasi Farmasi Provinsi sebagai cadangan apabila terjadi kekosongan obat di Kab/Kota  Obat PKD adalah obat yang digunakan untuk pelayanan kesehatan dasar di Puskesmas dan Puskesmas Pembantu  Obat Program adalah obat yang digunakan untuk kebutuhan program kesehatan yang telah ditetapkan secara nasional
  • 11. Pelayanan kesehatan yang prima, merata dan terjangkau, termasuk pelayanan kefarmasian   . Pelayanan kesehatan yang prima, merata dan terjangkau, termasuk pelayanan kefarmasian   . Mengupayakan ketersediaan, distribusi, keamanan, mutu, efektifitas, keterjangkauan obat, vaksin dan alkes Mengupayakan ketersediaan, distribusi, keamanan, mutu, efektifitas, keterjangkauan obat, vaksin dan alkes 1. Aksesibilitas 2. Keterjangkauan 3. Penggunaan obat yang rasional 4. Jaminan keamanan, mutu & manfaat 1. Aksesibilitas 2. Keterjangkauan 3. Penggunaan obat yang rasional 4. Jaminan keamanan, mutu & manfaat OBAT . OBAT . ALAT KESEHATAN . ALAT KESEHATAN . 1. Aksesibilitas 2. Need Assesment 3. Penggunaan alkes yang tepat guna 4. Jaminan keamanan, mutu & manfaat . 1. Aksesibilitas 2. Need Assesment 3. Penggunaan alkes yang tepat guna 4. Jaminan keamanan, mutu & manfaat . Arah Kebijakan Pelayanan Kesehatan
  • 12.
  • 13.
  • 14.  Pemerintah menjamin ketersediaan 484 obat generik (Tahun 2011) untuk PKD mengacu pada DOEN  Pemerintah menjamin ketersediaan 85 item obat program (P2PL, Gizi, KIA, keswa dan vaksin haji)  Ketersediaan obat di pelayanan kesehatan Tingkat I sektor pemerintah 87% (Tahun 2011)  Manajemen suplai di Puskesmas diselenggarakan melalui Instalasi Farmasi Kab/Kota (perencanaan, pengadaan, penyimpanan dan pendistribusian)  Pendanaan obat untuk sektor publik sebagian besar melalui APBN (DAK dan APBN Kemkes)
  • 15.  Sarana dan Prasarana Instalasi Farmasi Nasional/Provinsi/Kab/Kota - Penyimpanan, - Distribusi - Perangkat Pengolahan data termasuk sistem aplikasi  Kompetensi SDM Kefarmasian sebagai pengelola obat/bertugas di bidang pengelolaan obat, termasuk kemampuan melakukan koordinasi dengan unit kerja lain  Anggaran (penyediaan obat, biaya operasional, biaya distribusi)  Komitmen Pimpinan Daerah
  • 16. PERAN PUSAT DAN DAERAH DALAM OBAT DAN PERBEKALAN KESEHATAN (PP 38/2007) SUB-SUB BIDANG : KETERSEDIAAN, PEMERATAAN, MUTU OBAT DAN KETERJANGKAUAN OBAT SERTA PERBEKALAN KESEHATAN PUSAT : Penyediaan dan Pengelolaan Buffer Stok Obat, Alkes, Reagensia & Vaksin Tertentu Skala Nasional PROPINSI : Penyediaan dan Pengelolaan Buffer Stok Obat, Alkes, Reagensia & Vaksin Lainnya Skala Provinsi KAB/KOTA : Penyediaan dan Pengelolaan Obat PKD, Alkes, Reagensia & Vaksin Skala Kab/Kota
  • 17. 1. Menyediakan dana obat utk masyarakat miskin 2. Menyediakan Dana Alokasi Khusus (DAK) untuk Kab/Kota tertentu 3. Menyediakan obat utk Buffer Stok Pusat  Bencana Alam, Darurat, KLB 4. Menyediakan obat utk program kesehatan 5. Menyediakan obat utk kegiatan tertentu bersifat nasional 6. Mengelola obat Buffer Stok Pusat 7. Mengendalikan harga obat generik 8. Melatih sdm di bidang pengelolaan obat dan advokasi 9. Memantau ketersediaan obat
  • 18. 1. Menyediakan dana obat Buffer Stok Provinsi 2. Menyediakan obat Buffer Stok Provinsi 3. Mengelola obat Buffer Stok Provinsi dan obat Program 4. Memfasilitasi advokasi Dinkes Kab/Kota 5. Melatih sdm Kab/Kota dalam pengelolaan obat 6. Memantau dan menginformasikan ketersediaan obat
  • 19. 1. Menyediakan Dana Alokasi Obat  APBD II 2. Mengelola obat 3. Memanfaatkan data yg tersedia utk advokasi 4. Menyediakan dana operasional 5. Membentuk tim perencanaan obat terpadu 6. Melatih petugas pengelola obat di PKM 7. Memantau dan menginformasikan ketersediaan obat di Puskesmas dan jaringannya
  • 20. 1. APBD II/ DAU, DAK Obat PKD 2. APBD I  obat Buffer Stok Provinsi 3. APBN  obat Buffer Stok Pusat, Obat Bencana, Obat Program Kesehatan, dan Obat untuk kegiatan skala nasional
  • 21. IF Nasional IF Provinsi IF Provinsi IF Kab/Kota • Pengadaan Pusat (Binfar) • Pengadaan Pusat (Binfar, dan Program) • Pengadaan Provinsi • Lembaga donor • Pengadaan Pusat (Binfar, dan Program) • Pengadaan Provinsi • Lembaga donor • Pengadaan Pusat (Binfar , dan Program) • Pengadaan Provinsi • Pengadaan Kab/Kota • Lembaga donor
  • 22. TUJUAN PENGELOLAAN OBAT Menjamin tersedianya obat dengan mutu yang terjamin, tersebar secara merata dan teratur, sehingga mudah diperoleh pada tempat dan waktu yang tepat.
  • 23. Dit.Bina Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan Dukungan Manajemen Pengadaan Perencanaan Distribusi Penggunaan Penyimpanan
  • 24.  Jenis Distribusi ada dua : ◦ Pull Distribusi ◦ Push Distribusi  Frekuensi Distribusi disesuaikan dengan geografis Unit Pelayanan Kesehatan
  • 25.  Kegiatan Distribusi Rutin  Perencanaan Distribusi  Penetapan Frekuensi Pengiriman Obat-obatan  Penyusunan Peta Lokasi, Jalur dan Jumlah Pengiriman  Kegiatan Distribusi Khusus  Bila terjadi Wabah atau bencana/KLB  Adanya pelaksanaan program tertentu
  • 26. A. Instalasi Farmasi Nasional 1. Pengelolaan obat Buffer Stok Pusat (menyimpan, mendistribusikan) 2. Penyimpanan dan Penyaluran obat Buffer Stok Pusat 3. Penyediaan informasi : Dinamika logistik obat Buffer Stok Pusat Ketersediaan obat Buffer Stok Pusat
  • 27. B. Instalasi Farmasi Provinsi 1. Penyediaan obat Buffer Stok Provinsi 2. Pengelolaan obat Buffer Stok Provinsi dan obat Program (merencanakan, menyediakan, menyimpan, mendistribusikan, capor, dan monev) 3. Penyimpanan obat Buffer Stok Provinsi dan obat Program 4. Terlibat aktif membina Pengelola Obat di Kab/Kota 5. Terlibat aktif dalam perencanaan kebutuhan obat di Provinsi
  • 28. B. Instalasi Farmasi Provinsi 6. Penyediaan Informasi :  Dinamika logistik obat Buffer Stok Provinsi  Ketersediaan obat Buffer Stok Provinsi dan obat Kab/Kota LanjutanLanjutan
  • 29. C. Instalasi Farmasi Kab/Kota 1. Pengendalian Ketersediaan Obat di tingkat Kab/Kota (Controller of Drug Availability =CoDA) 2. Pengelolaan obat 3. (merencanakan, menyediakan, menyimpan, mendistribusikan, capor, dan monev) 4. Penyimpanan dan Penyaluran Obat ke Puskesmas 5. Penyediaan Informasi :  Dinamika logistik obat di IF Kab/Kota  Ketersediaan obat di IF Kab/Kota dan Puskesmas
  • 30. IF Nasional IF Provinsi IF Kab/Kota  “Tupoksi” Perencanaan, Pengadaan, Distribusi (Dit. Bina Oblik dan Perbekkes)  “Tupoksi” Perencanaan, Pengadaan, Distribusi (Dit. Bina Oblik dan Perbekkes)  Tupoksi Sie Farmasi Dinkes Provinsi  UPTD IF (Es. III  Tupoksi Unit lain Dinkes  Tupoksi Sie Farmasi Dinkes Provinsi  UPTD IF (Es. III  Tupoksi Unit lain Dinkes  Tupoksi Sie Farmasi Dinkes Kab/Kota  UPTD IF (Es. IV  Tupoksi Unit lain Dinkes  Tupoksi Sie Farmasi Dinkes Kab/Kota  UPTD IF (Es. IV  Tupoksi Unit lain Dinkes
  • 31.  Status Unit Pengelola Obat a. UPT b. Bagian tupoksi dari seksi dalam struktur  Ketenagaan di Unit Pengelola Obat a. Jumlah b. Kualifikasi c. Mutasi  Biaya Operasional untuk Unit Pengelola Obat  Pemahaman tentang obat sebagai BMN khususnya berkaitan dengan Permendagri Nomor 17 tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan BMD
  • 32.
  • 33. A. Instalasi Farmasi Nasional 1. Pengelolaan obat (Buffer Stok Pusat dan Program) (perencanaan; menyimpan, mendistribusikan; capor, dan monev) 2. Terlibat penuh dalam Perencanaan Kebutuhan Obat PKD dan Program Nasional) 3. Penyimpanan dan Penyaluran Obat Buffer Stok Nasional dan Obat Program 4. Penyediaan Informasi Ketersediaan Obat Nasional 5. Struktur Organisasi Definitif (UPT)
  • 34. B. Instalasi Farmasi Provinsi 1. Penyediaan obat Buffer Stok Provinsi Pengelolaan obat 2. Terlibat penuh dalam Perencanaan Kebutuhan Obat Tingkat Provinsi) 3. Penyimpanan dan Penyaluran ObatBuffer Stok Provinsi dan Obat Program skala Provinsi 4. Penyediaan Informasi Ketersediaan Obat Tingkat Provinsi 5. Penyediaan Informasi Obat di tingkat Provinsi 6. Struktur Organisasi (UPT) Definitif (Eselon III)
  • 35. C. Instalasi Farmasi Kab/Kota 1. Penyediaan obat PKD 2. Pengendalian Ketersediaan Obat di tingkat Kab/Kota 3. Pengelolaan obat (merencanakan, menyediakan, menyimpan, mendistribusikan, capor, dan monev) 4. Penyimpanan dan Penyaluran Obat skala Kab/Kota 5. Penyediaan Informasi Ketersediaan Obat Tingkat Kab/Kota 6. Penyediaan Informasi Obat di Tingkat Kab/Kota 7. Struktur Organisasi Definitif (Eselon IV)
  • 36.
  • 37. 1. Penyiapan sarana dan prasarana Instalasi Farmasi untuk menjadi suatu unit kerja Instalasi Farmasi secara definitif sehingga dapat menyalurkan obat ke fasilitas kesehatan (legal aspek) 2. Penyiapan sumber daya farmasi dalam pengelolaan obat menuju ke arah standardisasi Instalasi Farmasi
  • 38.
  • 39. 1. Peraturan terkait Standar Sarana dan Prasarana Instalasi Farmasi 2. Peraturan terkait pengelolaan obat di Instalasi Farmasi termasuk Standar Operational Procedure (SOP) 3. Peraturan terkait Kebijakan Satu Pintu (One Gate Policy) 4. Peraturan terkait Sistem Informasi Logistik Obat 5. Peraturan terkait Pengelolaan obat dan perbekalan kesehatan sebagai aset negara (BMN) 6. Tim Perencanaan Obat Nasional 7. Peraturan terkait Instalasi Farmasi sebagai Penyalur Obat