Dokumen tersebut membahas tentang puisi rakyat dan beberapa jenis puisi rakyat seperti pantun, syair, dan gurindam. Puisi rakyat merupakan karya sastra warisan nenek moyang yang berkembang di masyarakat dengan aturan tertentu seperti jumlah suku kata dan rima.
4. PENGERTIAN PUISI
•Puisi adalah karya sastra dengan Bahasa
yang dipadatkan, dipersingkat, dan
diberi irama dengan bunyi padu dan
pemilihan kata kias
5. PUISI RAKYAT SALAH SATU DARI
JENIS PUISI
• Puisi rakyat merupakan kesusastraan rakyat warisan
nenek moyang yang memiliki nilai-nilai dan berkembang
dalam kehidupan masyarakat. Puisi ini merupakan jenis
puisi lama, sehingga terikat dengan struktur dan ciri baik
dalam hal panjang dan pendek suku kata, lemah tekanan
suara, maupun rima serta isi.
6. CIRI CIRI PUISI RAKYAT
• puisi rakyat yang tak dikenal nama pengarangnya, penyampaiannya lewat mulut ke mulut
jadi merupakan sastra lisan, dan sangat terikat oleh aturan-aturan seperti jumlah baris tiap
bait, jumlah suku kata maupun rima.
• Beberapa aturan-aturan yang ada dalam puisi lama, antara lain jumlah kata dalam 1 baris,
jumlah baris dalam 1 bait, persajakan (rima), banyak suku kata tiap baris, dan irama.
7. PANTUN
• Pantun merupakan bentuk puisi Indonesia (melayu) yang terdiri atas sampiran da nisi, tiap
baitnya biasanya terdiri atas empat baris yang bersajak a-b-a-b. Pantun dikenal dengan
banyak nama di berbagai daerah, dimana dalam Bahasa Tagalog pantun disebut tonton,
dalam Bahasa Jawa disebut tuntun.
• Contoh : pisang emas dibawa berlayar (a), masak sebiji di atas peti (b), hutang emas boleh
dibayar (a), hutang budi dibawa mati (b).
8. SYAIR
• Kata syair berasal dari Bahasa Arab “syu’ur” yang berarti perasaan. Syair umumnya ditulis
untuk menceritakan sesuatu sehingga, syair memiliki bait yang sangat banyak. Adapun
jenis syair yaitu syair agama, syair kiasan, syair romantic, dan syair sejarah.
• Contoh : semua manusia kan pasti mati (a), baik petani ataupun menteri (a), mari kita
bercermin diri (a), agar kita tak sampai merugi (a).
9. GURINDAM
• salah satu bentuk puisi lama dan memiliki pengaruh sastra Hindu. Guridam terdiri atas dua
bait dan tiap baitnya terdiri atas dua baris, yang memiliki rima a-a. Sekilas, guridam terlihat
sama dengan karmina atau pantun kilat namun pada guridam baris pertamanya adalah
sebab atau syarat sementara baris kedua merupakan akibat atau tujuan dan umumnya
dipakai untuk menyampaikan nasihat.
• Contoh : belajar janganlah ditunda-tunda (persoalan), karena kamu tidak akan kembali
muda (jawaban), jika kamu terus menunda (sebab), hilanglah sudah kesempatan berharga
(akibat).