SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  25
Pengertian Perbandingan
Perbandingan adalah perbuatan menyejajarkan sesuatu
atau beberapa obyek dengan alat pembanding.
 Perbandingan dari kata banding, artinya timbang yaitu
menentukan bobot dari sesuatu obyek atau beberapa
obyek.
Perbandingan =pertimbangan yaitu perbuatan
menentukan bobot sesuatu atau beberapa obyek dimana
untuk keperluan tersebut obyek atau obyek-obyek
disejajarkan dengan alat pembandingnya.
Pengertian Pemerintah
Samuel Edward Finer (S.E. Finer) menyatakan
bahwa istilah government, paling sedikit mempunyai empat arti :
1. Menunjukan kegiatan atau proses memerintah, yaitu
melaksanakan kontrol atas pihak lain;
2. Menunjukan masalah-masalah (hal ikhwal) negara,
dimana kegiatan atau proses-proses di atas dijumpai;
3. menunjukkan orang-orang (maksudnya pejabat-pejabat)
yang dibebani tugas-tugas untuk memerintah;
4. menunjukan cara, metode atau sistem masyarakat
tertentu diperoleh
Lanjutan pengertian pemerintahan
J.A Corry seperti yang dikutip Muchtar Affandi
(1982),
menyatakan bahwa pemerintah merupakan pengejawantahan yang
kongkret dari negara yang terdiri dari badan-badan dan orang-orang
yang melaksanakan tujuan –tujuan negara.
C.F Strong dalam bukunya
Modern Political Constitution, menyatakan pemerintah(an) adalah
organisasi tertinggi, Pemerintah(an) dalam arti luas merupakan
sesuatu yang lebih besar daripada suatu badan atau kementrian-
kementrian, suatu arti yang biasa kita pakai dalam pembicaraan pada
dewasa ini. Pemerintah(an), dalam arti luas, diberi tanggung jawab
pemeliharaan perdamaian dan keamanan negara, di dalam maupun
diluar.
Lanjutan pengertian pemerintahan
Pemerintah (an) harus memiliki, kekuasaan militer atau pengawasan
atas angkatan bersenjata; kekuasaan legislatif atau sarana pembuatan
hukum; kekuasaan keuangan yaitu kesanggupan memungut uang yang
cukup untuk membayar biaya untuk mepertahankan negara dan
menegakan hukum yang dibuatnya atas nama negara.
Pemerintahan mempunyai kekuasaan legislatif, kekuasaan eksekutif,
kekuasaan kehakiman
Muchtar Efendi menyatakan bahwa di dalam gerombolan yang
primitif, pemegang kekuasaan itu berwujud pimpinan yang nyata oleh
seseorang yang diangggap oleh seluruh gerombolan itu sebagai
primus inter pares (orang nomor satu), ada authority/gezag
Menurut Corry (dalam Affandi, 1986;109) dalam arti umum yang
menyeluruh, pemerintahan menunjukan keseluruhan rangkaian
lembaga-lembaga yang dipakai segolongan orang untuk memerintah
dan yang menyebabkan orang-orang lainnya tunduk.
Pemerintah dalam arti luas adalah kekuasaan Eksekutif, legislatif dan
yudikatif (ajaran montesque)
Pemerintahan dalam arti sempit adalah aktifitas kekuasaan eksekutif.
Pengertian Perbandingan
Pemerintahan
pengertian perbandingan pemerintahan adalah
menyejajarkan unsur-unsur pemerintahan baik dalam
arti luas maupun dalam arti sempit untuk
mendapatkan persamaan-persamaan dan perbedaan-
perbedaan dari objek atau objek-objek tadi dengan
alat perbandingannya.
Lanjutan…
Ilmu perbandingan politik/pemerintahan berkaitan
dalam hal teori dan metode
Maurice Duverger (1964) menawarkan tiga hal dalam mengatasi masalah
teori dan metode yaitu;
1. menggali gagasan dasar ilmu sosial, dan melacak perkembangan
historis ilmu-ilmu sosial tersebut.
2. menguraikan dan membahas teknik-teknik observasi yang berkaitan
dengan kajian terhadap dokumen-dokumen tertulis.
3. menelaah penggunaan teori dan hipotesis dan juga klasifikasi serta
konseptualisasi dalam penelitian
Duverger di dukung Frohock
Meyer dan Meehan
Meyer berusaha menegaskan keilmiahan ilmu politik
pertama-tama melalui tinjauannya terhadap landasan
empiris ilmu pengetahuan, penjelasan dan daya
prediksi dari ilmu, hukum-hukum, generalisasi dan
teori-teori politik. (fokus perhatian atau penekanan
utama dari studi perbandingan )
Ruang Lingkup P.Pemerintahan
Pemerintahan dapat dibedakan dalam tiga fase:
1. Fase konstitusionalisme yang terjadi hingga kira-kira PD
II. Konstitusi-konstitusi secara berangsusr-angsur
diperkenalkan di Eropa dan Amerika Latin. Mereka yang
memiliki konstitusi dianggap sebagai sistem politik yang
berkarakter “modern” bahkan jika mereka melakukan
penyimpangan.
2. Fase Behavioralisme, terutama selama tahun 1940-an
hingga tahun 1960an.
Behavioralisme awalnya berhasil dalam studi politik nasional,
khususnya di Amerika Serikat. Hal tersebut didasarkan kepada
pengakuan bahwa apa yang penting untuk dipelajari adalah
yang kerja di dalam kenyataan, bahkan yang dinyatakan secara
formal (yang tertulis secara formal). Pendekatan tersebut secara
alamiah diterapkan pada perbandingan pemerintahan, dimana
banyak konstitusi tidak diterapkan lagi dan kediktatoran sering
terjadi.
3. Fase Neo-Institusionalisme, yang dimulai tahun 1970-an
dengan pengakuan bahwa tidak setiap hal dapat
dimengerti/dipahami melalui studi perilaku, namun struktur-
struktur juga penting.
Lanjutan ruang lingkup…
Suprastruktur politik meliputi :
1. Legislatif
3. Yudikatif
2. Eksekutif
Infrastruktur politik meliputi :
a. Partai politik (political party ),
b. kelompok kepentingan (interst group),
c. kelompok penekan (pressure group),
d. media komunikasi politik (political communication
media) dan
e. tokoh politik (political figure).
Bahasan Perbandingan Pemerintahan
Konstitusi
Bentuk negara
Struktur Pemerintahan
Suprastruktur politik
Birokrasi Pemerintahan
Kelompok kepentingan
Tata hubungan antar lembaga
Tujuan Perbandingan Pemerintahan
Menurut Drs. Pamudji, MPA, tujuan studi perbandingan
pemerintahan ialah mencoba memahami latar belakang,
asas-asas yang melandasi, kelemahan-kelemahan dan
keuntungan-keuntungan dari masing-masing sistem
pemerintahan.
Manfaat Perbandingan Pemerintahan
Manfaat studi / ilmu Perbandingan Pemerintahan adalah
melalui studi / ilmu ini dapat dikembangkan dan dibina
suatu sistem pemerintahan yang sesuai benar dengan
waktu, ruang, dan lingkungan yang ada di sekitar kita, dan
lebih khusus lagi sesuai dengan kepribadian kita.
Studi suatu negara tidak memberikan contoh-contoh yang
cukup bagi pembentukan kesimpulan, dan dalam ilmu
sosial lebih khusus ilmu politik, untuk mendapat suatu
kesimpulan harus ada peristiwa berulang-ulang dapat
dilihat keteraturan dan regulitasnya sehingga memenuhi
syarat keilmuan untuk diambil sebagai kesimpulan.
Modul 2 Pendekatan dalam Ppem dan
Kebudayaan Politik
Pendekatan Kelembagaan/Institusional/Tradisional
(1920-1930)
Pendekatan tradisional umumnya dipergunakan pada masa
sebelum Perang dunia ke II
membahas kekuasaan serta wewenang yang dimiliki seperti
tertuang dalam naskah-naskah (Undang-Undang Dasar,
undang-undang, atau peraturan tata tertib); hubungan formal
dengan badan eksekutif; struktur organisasi.
Bercirikan deduktif induktif, legal formal dan historical
comparative
Berfokus pada struktur-struktur formal (institusi dan
pemerintah)
Pengkritik : David Easton dan Macridis.
Penganut Eric Voegelin, Leo Strauss, dan John Hallowell
Pendekatan Behavioral
Sebab munculnya :
1.Sikap deskriptif ilmu politik
2.Ilmu politik dianggap tidak realistis
3.Ilmu politik tidak mampu menjelaskan komunisme da
fasisme
4.Kekhawatiran jika ilmu politik tidak berkembang seperti
ilmu yang lain
5. Keraguan pemerintah AS akan kemampuan para sarjana
ilmu politik
Lanjutan Pendekatan behavioral…..
Meneliti tentang bagaimana pola pemberian suaranya
(voting behavior) terhadap rancangan undang-undang
tertentu (apakah pro atau anti dan mengapa
demikian), pidato-pidatonya, giat tidaknya
memprakarsai rancangan undang-undang, bagaimana
berinteraksi dengan teman sejawat, kegiatan
lobbying,latar belakang sosialnya.
Umumnya meneliti tidak hanya tingkah laku dan
kegiatan-kegiatannya (action), melainkan juga
orientasi terhadap kegiatan tertentu seperti sikap,
motivasi, persepsi, evaluasi, tuntutan, harapan.
Lanjutan Pendekatan Behavioral …..
Satuan analisis bergeser dari lembaga ke manusia
atau pelaku (aktor), dan dari struktur ke proses.
Sehingga muncul penelitian rekrutmen politik,
kepemimpinan, masalah perwakilan (representation),
sosialisasi politik, struktur kekuasaan dalam suatu
komunitas, kebudayaan politik, konsensus, konflik
dan komposisi sosial, serta elite politik.
Lanjutan Pendekatan Behavioral…..
ciri khas pendekatan perilaku ini ialah pandangan
bahwa masyarakat dapat dilihat sebagai suatu sistem
sosial dan negara sebagai suatu sistem politik yang
menjadi subsistem dari sistem sosial
Tokoh Almond dan Verba
Perbandingan pendekatan tradisional-behavioral
saling mengaitkan fakta dan
nilai
Perspektif dan normatif
Kualitatif
Berkaitan dengan
ketidakteraturan dan
keteraturan
Konfiguratif dan non
komparatif, berfokus pada
negara-negara individual
Etnosentris, secara khusus
berfokus pada ‘demokrasi-
demokrasi’ Eropa Barat
Deskriftif; sempit dan statis
 Memisahkan fakta dari nilai
 Nonperspektif, objektif dan empiris
 Kuantitatif
 Berkaitan dengan keseragaman dan
keteraturan
 Komparatif; berfokus
 pada beberapa negara
 Etnosentris; secara khusus berkaitan
dengan model Anglo-Amerika
 Abstrak; beridiologi konservatif dan
statis
 Berfokus pada struktur-struktur dan
fungsi-fungsi (kelompok)
 Formal dan informal
Pendekatan Pascabehavioral
Tokoh a.l Herbert Marcuse dan Jean-Paul Sartre,
David Easton (tokoh behavioral pendukung pasca
behavioral)
Lanjutan pendekatan pasca…..
Fakta dan nilai diikat pada tindakan dan relevansi
Bersifat humanistik dan berorientasi masalah;
Normatif
Kualitatif dan kuantitatif
Berkaitan dengan keteraturan dan ketidakteraturan
Komparatif;
Berfokus pada beberapa negara
Secara khusus berorientasi pada dunia ketiga
Teoreitis, radikal dan berorientasi hasil
Berfokus pada hubungan dan konflik kelas serta kelompok
Kebudayaan politik
Adalah cara pandang yang mendasari tindakan suatu
masyarakat terhadap sesuatu politik.
Skala F = suatu teori penghitungan dalam research
yang dapat digunakan untuk mengukur
kecenderungan otoriter individu
Kurva J = alat ukur untuk menggambarkan kondisi
kecenderungan ke arah kekerasan yang
mengakibatkan revolusi/menggambarkan suatu
sindrom / pola revolusioner.
Lanjutan….
Ambang pintu toleransi (tolerance threshold): suatu
teori dalam masyarakat dimana kebudayaan warganya
adalah demokratis, maka konflik lebih dapat
ditengahi maka akan diketahui tingkat ambang pintu
toleransi.
Variabel tolerance threshold yaitu jangkauan
individualisasi, penswastaan dan atomisasi.
Kerugian relatif : kesenjangan antara aspirasi dan
realisasi

Contenu connexe

Tendances

Organisasi & Manajemen Pemerintahan
Organisasi & Manajemen PemerintahanOrganisasi & Manajemen Pemerintahan
Organisasi & Manajemen PemerintahanTri Widodo W. UTOMO
 
SISTEM ADMINISTRASI NEGARA
SISTEM ADMINISTRASI NEGARASISTEM ADMINISTRASI NEGARA
SISTEM ADMINISTRASI NEGARAPLUR
 
Prinsip Administrasi Publik
Prinsip Administrasi PublikPrinsip Administrasi Publik
Prinsip Administrasi Publik93220872
 
SANKRI (Sistem Administrasi Negara Kesatuan RI)
SANKRI (Sistem Administrasi Negara Kesatuan RI)SANKRI (Sistem Administrasi Negara Kesatuan RI)
SANKRI (Sistem Administrasi Negara Kesatuan RI)Tri Widodo W. UTOMO
 
SRI SUWANTI - study kasus dan studi sejarah - METHODOLOGI ILMU PEMERINTAHAN -...
SRI SUWANTI - study kasus dan studi sejarah - METHODOLOGI ILMU PEMERINTAHAN -...SRI SUWANTI - study kasus dan studi sejarah - METHODOLOGI ILMU PEMERINTAHAN -...
SRI SUWANTI - study kasus dan studi sejarah - METHODOLOGI ILMU PEMERINTAHAN -...Sri Suwanti
 
Hubungan adm dengan ilmu lain
Hubungan adm dengan ilmu lainHubungan adm dengan ilmu lain
Hubungan adm dengan ilmu lainHarles Janang
 
LANDASAN SISTEM ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA
LANDASAN SISTEM ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIALANDASAN SISTEM ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA
LANDASAN SISTEM ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIASiti Sahati
 
Filsafat administrasi
Filsafat administrasiFilsafat administrasi
Filsafat administrasiAndi Irawan
 
Teori dan filsafat politik pemerintahan
Teori dan filsafat politik pemerintahanTeori dan filsafat politik pemerintahan
Teori dan filsafat politik pemerintahanBKPP kabupaten Bandung
 
Ilmu pemerintahan (s3 ipdn)
Ilmu pemerintahan (s3 ipdn)Ilmu pemerintahan (s3 ipdn)
Ilmu pemerintahan (s3 ipdn)pumdatin
 
ADMINISTRASI NEGARA SEBAGAI SUATU SISTEM
ADMINISTRASI NEGARA SEBAGAI SUATU SISTEMADMINISTRASI NEGARA SEBAGAI SUATU SISTEM
ADMINISTRASI NEGARA SEBAGAI SUATU SISTEMSiti Sahati
 
Sistem Pemerintahan Daerah
Sistem Pemerintahan DaerahSistem Pemerintahan Daerah
Sistem Pemerintahan DaerahDadang Solihin
 
Pengantar ilmu politik
Pengantar ilmu politikPengantar ilmu politik
Pengantar ilmu politiknona aliya
 

Tendances (20)

Hukum administrasi negara
Hukum administrasi negaraHukum administrasi negara
Hukum administrasi negara
 
Organisasi & Manajemen Pemerintahan
Organisasi & Manajemen PemerintahanOrganisasi & Manajemen Pemerintahan
Organisasi & Manajemen Pemerintahan
 
SISTEM ADMINISTRASI NEGARA
SISTEM ADMINISTRASI NEGARASISTEM ADMINISTRASI NEGARA
SISTEM ADMINISTRASI NEGARA
 
Materi Sistem Politik Indonesia
Materi Sistem Politik IndonesiaMateri Sistem Politik Indonesia
Materi Sistem Politik Indonesia
 
Prinsip Administrasi Publik
Prinsip Administrasi PublikPrinsip Administrasi Publik
Prinsip Administrasi Publik
 
SANKRI (Sistem Administrasi Negara Kesatuan RI)
SANKRI (Sistem Administrasi Negara Kesatuan RI)SANKRI (Sistem Administrasi Negara Kesatuan RI)
SANKRI (Sistem Administrasi Negara Kesatuan RI)
 
SRI SUWANTI - study kasus dan studi sejarah - METHODOLOGI ILMU PEMERINTAHAN -...
SRI SUWANTI - study kasus dan studi sejarah - METHODOLOGI ILMU PEMERINTAHAN -...SRI SUWANTI - study kasus dan studi sejarah - METHODOLOGI ILMU PEMERINTAHAN -...
SRI SUWANTI - study kasus dan studi sejarah - METHODOLOGI ILMU PEMERINTAHAN -...
 
Metodologi ilmu pemerintahan
Metodologi ilmu pemerintahanMetodologi ilmu pemerintahan
Metodologi ilmu pemerintahan
 
Hubungan adm dengan ilmu lain
Hubungan adm dengan ilmu lainHubungan adm dengan ilmu lain
Hubungan adm dengan ilmu lain
 
LANDASAN SISTEM ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA
LANDASAN SISTEM ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIALANDASAN SISTEM ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA
LANDASAN SISTEM ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA
 
Organisasi Pemerintahan
Organisasi PemerintahanOrganisasi Pemerintahan
Organisasi Pemerintahan
 
Materi Kebijakan publik
Materi Kebijakan publikMateri Kebijakan publik
Materi Kebijakan publik
 
Filsafat administrasi
Filsafat administrasiFilsafat administrasi
Filsafat administrasi
 
Hukum Administrasi Negara
Hukum Administrasi NegaraHukum Administrasi Negara
Hukum Administrasi Negara
 
Teori dan filsafat politik pemerintahan
Teori dan filsafat politik pemerintahanTeori dan filsafat politik pemerintahan
Teori dan filsafat politik pemerintahan
 
Ilmu pemerintahan (s3 ipdn)
Ilmu pemerintahan (s3 ipdn)Ilmu pemerintahan (s3 ipdn)
Ilmu pemerintahan (s3 ipdn)
 
Kebijakan publik
Kebijakan publik Kebijakan publik
Kebijakan publik
 
ADMINISTRASI NEGARA SEBAGAI SUATU SISTEM
ADMINISTRASI NEGARA SEBAGAI SUATU SISTEMADMINISTRASI NEGARA SEBAGAI SUATU SISTEM
ADMINISTRASI NEGARA SEBAGAI SUATU SISTEM
 
Sistem Pemerintahan Daerah
Sistem Pemerintahan DaerahSistem Pemerintahan Daerah
Sistem Pemerintahan Daerah
 
Pengantar ilmu politik
Pengantar ilmu politikPengantar ilmu politik
Pengantar ilmu politik
 

Similaire à SRI SUWANTI - PERBANDINGAN PEMERINTAHAN

Kajian Sistem Politik dan Pemerintahan di Indonesia
Kajian Sistem Politik dan Pemerintahan di IndonesiaKajian Sistem Politik dan Pemerintahan di Indonesia
Kajian Sistem Politik dan Pemerintahan di IndonesiaYogyakarta State University
 
Mata Kuliah pengantar ilmu politik.pptx
Mata Kuliah pengantar ilmu politik.pptxMata Kuliah pengantar ilmu politik.pptx
Mata Kuliah pengantar ilmu politik.pptxSabridah
 
Mata Kuliah pengantar ilmu politik.pptx
Mata Kuliah pengantar ilmu politik.pptxMata Kuliah pengantar ilmu politik.pptx
Mata Kuliah pengantar ilmu politik.pptxAmaliaMutiara1
 
Pertemuan 1 dan 2
Pertemuan 1 dan 2Pertemuan 1 dan 2
Pertemuan 1 dan 2Nana122
 
Sistem Politik Indonesia: Sebuah Pengantar
Sistem Politik Indonesia: Sebuah Pengantar Sistem Politik Indonesia: Sebuah Pengantar
Sistem Politik Indonesia: Sebuah Pengantar Tri Widodo W. UTOMO
 
Ekspose kajian evaluasi kewenangan dan pola hubungan kerja eksekutif dan legi...
Ekspose kajian evaluasi kewenangan dan pola hubungan kerja eksekutif dan legi...Ekspose kajian evaluasi kewenangan dan pola hubungan kerja eksekutif dan legi...
Ekspose kajian evaluasi kewenangan dan pola hubungan kerja eksekutif dan legi...Bidang ANDROIDA-Puslatbang KDOD LAN
 
tugas akhir rangkuman teori organisasi umum
tugas akhir rangkuman teori organisasi umum tugas akhir rangkuman teori organisasi umum
tugas akhir rangkuman teori organisasi umum vaniafajrika
 
KULIAH 3.ppt
KULIAH 3.pptKULIAH 3.ppt
KULIAH 3.pptcheheru
 
Pertm 1&2. pengantar ilmu politik 1 poel
Pertm 1&2. pengantar ilmu politik 1 poelPertm 1&2. pengantar ilmu politik 1 poel
Pertm 1&2. pengantar ilmu politik 1 poelstkip-pgri pontianak
 
Konsep konsep politik
Konsep konsep politikKonsep konsep politik
Konsep konsep politikNina Muhaemin
 
Aktor-Aktor-Kebijakan-Publik.docx
Aktor-Aktor-Kebijakan-Publik.docxAktor-Aktor-Kebijakan-Publik.docx
Aktor-Aktor-Kebijakan-Publik.docxdian980016
 

Similaire à SRI SUWANTI - PERBANDINGAN PEMERINTAHAN (20)

Kajian Sistem Politik dan Pemerintahan di Indonesia
Kajian Sistem Politik dan Pemerintahan di IndonesiaKajian Sistem Politik dan Pemerintahan di Indonesia
Kajian Sistem Politik dan Pemerintahan di Indonesia
 
Mata Kuliah pengantar ilmu politik.pptx
Mata Kuliah pengantar ilmu politik.pptxMata Kuliah pengantar ilmu politik.pptx
Mata Kuliah pengantar ilmu politik.pptx
 
Mata Kuliah pengantar ilmu politik.pptx
Mata Kuliah pengantar ilmu politik.pptxMata Kuliah pengantar ilmu politik.pptx
Mata Kuliah pengantar ilmu politik.pptx
 
Pertemuan 1 dan 2
Pertemuan 1 dan 2Pertemuan 1 dan 2
Pertemuan 1 dan 2
 
Konsep dasar politik
Konsep dasar politikKonsep dasar politik
Konsep dasar politik
 
Konsep dasar politik
Konsep dasar politikKonsep dasar politik
Konsep dasar politik
 
Bahan kuliah mpp
Bahan kuliah mppBahan kuliah mpp
Bahan kuliah mpp
 
Sistem Politik Indonesia: Sebuah Pengantar
Sistem Politik Indonesia: Sebuah Pengantar Sistem Politik Indonesia: Sebuah Pengantar
Sistem Politik Indonesia: Sebuah Pengantar
 
Hubungan warga negara(mustina4)
Hubungan warga negara(mustina4)Hubungan warga negara(mustina4)
Hubungan warga negara(mustina4)
 
Pengantar ilmu politik
Pengantar ilmu politikPengantar ilmu politik
Pengantar ilmu politik
 
Ekspose kajian evaluasi kewenangan dan pola hubungan kerja eksekutif dan legi...
Ekspose kajian evaluasi kewenangan dan pola hubungan kerja eksekutif dan legi...Ekspose kajian evaluasi kewenangan dan pola hubungan kerja eksekutif dan legi...
Ekspose kajian evaluasi kewenangan dan pola hubungan kerja eksekutif dan legi...
 
tugas akhir rangkuman teori organisasi umum
tugas akhir rangkuman teori organisasi umum tugas akhir rangkuman teori organisasi umum
tugas akhir rangkuman teori organisasi umum
 
Makalah ilmu politik 3
Makalah ilmu politik  3Makalah ilmu politik  3
Makalah ilmu politik 3
 
Makalah ilmu politik 3 (2)
Makalah ilmu politik  3 (2)Makalah ilmu politik  3 (2)
Makalah ilmu politik 3 (2)
 
Makalah ilmu politik 3
Makalah ilmu politik  3Makalah ilmu politik  3
Makalah ilmu politik 3
 
KULIAH 3.ppt
KULIAH 3.pptKULIAH 3.ppt
KULIAH 3.ppt
 
Ip prologue
Ip prologueIp prologue
Ip prologue
 
Pertm 1&2. pengantar ilmu politik 1 poel
Pertm 1&2. pengantar ilmu politik 1 poelPertm 1&2. pengantar ilmu politik 1 poel
Pertm 1&2. pengantar ilmu politik 1 poel
 
Konsep konsep politik
Konsep konsep politikKonsep konsep politik
Konsep konsep politik
 
Aktor-Aktor-Kebijakan-Publik.docx
Aktor-Aktor-Kebijakan-Publik.docxAktor-Aktor-Kebijakan-Publik.docx
Aktor-Aktor-Kebijakan-Publik.docx
 

Plus de Sri Suwanti

Dr zul materi webinar kudus 1 agustus 2020
Dr zul materi webinar kudus 1 agustus 2020Dr zul materi webinar kudus 1 agustus 2020
Dr zul materi webinar kudus 1 agustus 2020Sri Suwanti
 
Presentasi pelatihan guru dr ayat
Presentasi pelatihan guru dr ayatPresentasi pelatihan guru dr ayat
Presentasi pelatihan guru dr ayatSri Suwanti
 
Pengumuman kabupaten kudus.scan
Pengumuman kabupaten kudus.scanPengumuman kabupaten kudus.scan
Pengumuman kabupaten kudus.scanSri Suwanti
 
islamic worldview 15 feb upload slideshare
islamic worldview 15 feb upload slideshareislamic worldview 15 feb upload slideshare
islamic worldview 15 feb upload slideshareSri Suwanti
 
Jadwal latsar CPNS
Jadwal  latsar CPNSJadwal  latsar CPNS
Jadwal latsar CPNSSri Suwanti
 
3 manaj-islami-2 + trans
3   manaj-islami-2 + trans3   manaj-islami-2 + trans
3 manaj-islami-2 + transSri Suwanti
 
2 manajemen islami
2  manajemen islami2  manajemen islami
2 manajemen islamiSri Suwanti
 
1 managing in global environment
1 managing in global environment1 managing in global environment
1 managing in global environmentSri Suwanti
 
Sri suwanti - PROGRAM JAMINAN KECELAKAAN KERJA & JAMINAN KEMATIAN APARATUR...
Sri suwanti   - PROGRAM JAMINAN  KECELAKAAN KERJA & JAMINAN KEMATIAN APARATUR...Sri suwanti   - PROGRAM JAMINAN  KECELAKAAN KERJA & JAMINAN KEMATIAN APARATUR...
Sri suwanti - PROGRAM JAMINAN KECELAKAAN KERJA & JAMINAN KEMATIAN APARATUR...Sri Suwanti
 
Sri suwanti - Akuntansi Pemerintahan Daerah neraca persediaan,at dan kdp
Sri suwanti - Akuntansi Pemerintahan Daerah neraca persediaan,at dan kdpSri suwanti - Akuntansi Pemerintahan Daerah neraca persediaan,at dan kdp
Sri suwanti - Akuntansi Pemerintahan Daerah neraca persediaan,at dan kdpSri Suwanti
 
Sri suwanti jurnal standar - Akuntansi Pemerintahan Daerah
Sri suwanti    jurnal standar - Akuntansi Pemerintahan DaerahSri suwanti    jurnal standar - Akuntansi Pemerintahan Daerah
Sri suwanti jurnal standar - Akuntansi Pemerintahan DaerahSri Suwanti
 
SRI SUWANTI - LAPORAN REALISASI ANGGARAN DAN LAPORAN OPERASIONAL
SRI SUWANTI - LAPORAN REALISASI ANGGARAN DAN LAPORAN OPERASIONALSRI SUWANTI - LAPORAN REALISASI ANGGARAN DAN LAPORAN OPERASIONAL
SRI SUWANTI - LAPORAN REALISASI ANGGARAN DAN LAPORAN OPERASIONALSri Suwanti
 
Sri suwanti 01- konsep dan siklus akuntansi
Sri suwanti   01-  konsep dan siklus akuntansiSri suwanti   01-  konsep dan siklus akuntansi
Sri suwanti 01- konsep dan siklus akuntansiSri Suwanti
 
SRI SUWANTI - ISU DAN PROGRAM TIM PENGGERAK PKK JAWA TENGAH 2016 - 2017
SRI SUWANTI - ISU DAN PROGRAM TIM PENGGERAK PKK JAWA TENGAH 2016 - 2017 SRI SUWANTI - ISU DAN PROGRAM TIM PENGGERAK PKK JAWA TENGAH 2016 - 2017
SRI SUWANTI - ISU DAN PROGRAM TIM PENGGERAK PKK JAWA TENGAH 2016 - 2017 Sri Suwanti
 
SRI SUWANTI - MIP - Latihan 44
SRI SUWANTI - MIP - Latihan 44SRI SUWANTI - MIP - Latihan 44
SRI SUWANTI - MIP - Latihan 44Sri Suwanti
 
SRI SUWANTI - MIP - Latihan 43
SRI SUWANTI - MIP - Latihan 43SRI SUWANTI - MIP - Latihan 43
SRI SUWANTI - MIP - Latihan 43Sri Suwanti
 
SRI SUWANTI - MIP - Latihan 42
SRI SUWANTI - MIP - Latihan 42SRI SUWANTI - MIP - Latihan 42
SRI SUWANTI - MIP - Latihan 42Sri Suwanti
 
SRI SUWANTI - MIP - Latihan 41
SRI SUWANTI - MIP - Latihan 41SRI SUWANTI - MIP - Latihan 41
SRI SUWANTI - MIP - Latihan 41Sri Suwanti
 
SRI SUWANTI - MIP - Latihan 40
SRI SUWANTI - MIP - Latihan 40SRI SUWANTI - MIP - Latihan 40
SRI SUWANTI - MIP - Latihan 40Sri Suwanti
 
SRI SUWANTI - MIP - Latihan 39
SRI SUWANTI - MIP - Latihan 39SRI SUWANTI - MIP - Latihan 39
SRI SUWANTI - MIP - Latihan 39Sri Suwanti
 

Plus de Sri Suwanti (20)

Dr zul materi webinar kudus 1 agustus 2020
Dr zul materi webinar kudus 1 agustus 2020Dr zul materi webinar kudus 1 agustus 2020
Dr zul materi webinar kudus 1 agustus 2020
 
Presentasi pelatihan guru dr ayat
Presentasi pelatihan guru dr ayatPresentasi pelatihan guru dr ayat
Presentasi pelatihan guru dr ayat
 
Pengumuman kabupaten kudus.scan
Pengumuman kabupaten kudus.scanPengumuman kabupaten kudus.scan
Pengumuman kabupaten kudus.scan
 
islamic worldview 15 feb upload slideshare
islamic worldview 15 feb upload slideshareislamic worldview 15 feb upload slideshare
islamic worldview 15 feb upload slideshare
 
Jadwal latsar CPNS
Jadwal  latsar CPNSJadwal  latsar CPNS
Jadwal latsar CPNS
 
3 manaj-islami-2 + trans
3   manaj-islami-2 + trans3   manaj-islami-2 + trans
3 manaj-islami-2 + trans
 
2 manajemen islami
2  manajemen islami2  manajemen islami
2 manajemen islami
 
1 managing in global environment
1 managing in global environment1 managing in global environment
1 managing in global environment
 
Sri suwanti - PROGRAM JAMINAN KECELAKAAN KERJA & JAMINAN KEMATIAN APARATUR...
Sri suwanti   - PROGRAM JAMINAN  KECELAKAAN KERJA & JAMINAN KEMATIAN APARATUR...Sri suwanti   - PROGRAM JAMINAN  KECELAKAAN KERJA & JAMINAN KEMATIAN APARATUR...
Sri suwanti - PROGRAM JAMINAN KECELAKAAN KERJA & JAMINAN KEMATIAN APARATUR...
 
Sri suwanti - Akuntansi Pemerintahan Daerah neraca persediaan,at dan kdp
Sri suwanti - Akuntansi Pemerintahan Daerah neraca persediaan,at dan kdpSri suwanti - Akuntansi Pemerintahan Daerah neraca persediaan,at dan kdp
Sri suwanti - Akuntansi Pemerintahan Daerah neraca persediaan,at dan kdp
 
Sri suwanti jurnal standar - Akuntansi Pemerintahan Daerah
Sri suwanti    jurnal standar - Akuntansi Pemerintahan DaerahSri suwanti    jurnal standar - Akuntansi Pemerintahan Daerah
Sri suwanti jurnal standar - Akuntansi Pemerintahan Daerah
 
SRI SUWANTI - LAPORAN REALISASI ANGGARAN DAN LAPORAN OPERASIONAL
SRI SUWANTI - LAPORAN REALISASI ANGGARAN DAN LAPORAN OPERASIONALSRI SUWANTI - LAPORAN REALISASI ANGGARAN DAN LAPORAN OPERASIONAL
SRI SUWANTI - LAPORAN REALISASI ANGGARAN DAN LAPORAN OPERASIONAL
 
Sri suwanti 01- konsep dan siklus akuntansi
Sri suwanti   01-  konsep dan siklus akuntansiSri suwanti   01-  konsep dan siklus akuntansi
Sri suwanti 01- konsep dan siklus akuntansi
 
SRI SUWANTI - ISU DAN PROGRAM TIM PENGGERAK PKK JAWA TENGAH 2016 - 2017
SRI SUWANTI - ISU DAN PROGRAM TIM PENGGERAK PKK JAWA TENGAH 2016 - 2017 SRI SUWANTI - ISU DAN PROGRAM TIM PENGGERAK PKK JAWA TENGAH 2016 - 2017
SRI SUWANTI - ISU DAN PROGRAM TIM PENGGERAK PKK JAWA TENGAH 2016 - 2017
 
SRI SUWANTI - MIP - Latihan 44
SRI SUWANTI - MIP - Latihan 44SRI SUWANTI - MIP - Latihan 44
SRI SUWANTI - MIP - Latihan 44
 
SRI SUWANTI - MIP - Latihan 43
SRI SUWANTI - MIP - Latihan 43SRI SUWANTI - MIP - Latihan 43
SRI SUWANTI - MIP - Latihan 43
 
SRI SUWANTI - MIP - Latihan 42
SRI SUWANTI - MIP - Latihan 42SRI SUWANTI - MIP - Latihan 42
SRI SUWANTI - MIP - Latihan 42
 
SRI SUWANTI - MIP - Latihan 41
SRI SUWANTI - MIP - Latihan 41SRI SUWANTI - MIP - Latihan 41
SRI SUWANTI - MIP - Latihan 41
 
SRI SUWANTI - MIP - Latihan 40
SRI SUWANTI - MIP - Latihan 40SRI SUWANTI - MIP - Latihan 40
SRI SUWANTI - MIP - Latihan 40
 
SRI SUWANTI - MIP - Latihan 39
SRI SUWANTI - MIP - Latihan 39SRI SUWANTI - MIP - Latihan 39
SRI SUWANTI - MIP - Latihan 39
 

Dernier

Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMIGustiBagusGending
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptAgusRahmat39
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaafarmasipejatentimur
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdfaksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfsdn3jatiblora
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfChananMfd
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxsyahrulutama16
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxssuser8905b3
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah DasarPPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasarrenihartanti
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...Kanaidi ken
 

Dernier (20)

Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdfaksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah DasarPPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
 

SRI SUWANTI - PERBANDINGAN PEMERINTAHAN

  • 1. Pengertian Perbandingan Perbandingan adalah perbuatan menyejajarkan sesuatu atau beberapa obyek dengan alat pembanding.  Perbandingan dari kata banding, artinya timbang yaitu menentukan bobot dari sesuatu obyek atau beberapa obyek. Perbandingan =pertimbangan yaitu perbuatan menentukan bobot sesuatu atau beberapa obyek dimana untuk keperluan tersebut obyek atau obyek-obyek disejajarkan dengan alat pembandingnya.
  • 2. Pengertian Pemerintah Samuel Edward Finer (S.E. Finer) menyatakan bahwa istilah government, paling sedikit mempunyai empat arti : 1. Menunjukan kegiatan atau proses memerintah, yaitu melaksanakan kontrol atas pihak lain; 2. Menunjukan masalah-masalah (hal ikhwal) negara, dimana kegiatan atau proses-proses di atas dijumpai; 3. menunjukkan orang-orang (maksudnya pejabat-pejabat) yang dibebani tugas-tugas untuk memerintah; 4. menunjukan cara, metode atau sistem masyarakat tertentu diperoleh
  • 3. Lanjutan pengertian pemerintahan J.A Corry seperti yang dikutip Muchtar Affandi (1982), menyatakan bahwa pemerintah merupakan pengejawantahan yang kongkret dari negara yang terdiri dari badan-badan dan orang-orang yang melaksanakan tujuan –tujuan negara. C.F Strong dalam bukunya Modern Political Constitution, menyatakan pemerintah(an) adalah organisasi tertinggi, Pemerintah(an) dalam arti luas merupakan sesuatu yang lebih besar daripada suatu badan atau kementrian- kementrian, suatu arti yang biasa kita pakai dalam pembicaraan pada dewasa ini. Pemerintah(an), dalam arti luas, diberi tanggung jawab pemeliharaan perdamaian dan keamanan negara, di dalam maupun diluar.
  • 4. Lanjutan pengertian pemerintahan Pemerintah (an) harus memiliki, kekuasaan militer atau pengawasan atas angkatan bersenjata; kekuasaan legislatif atau sarana pembuatan hukum; kekuasaan keuangan yaitu kesanggupan memungut uang yang cukup untuk membayar biaya untuk mepertahankan negara dan menegakan hukum yang dibuatnya atas nama negara. Pemerintahan mempunyai kekuasaan legislatif, kekuasaan eksekutif, kekuasaan kehakiman Muchtar Efendi menyatakan bahwa di dalam gerombolan yang primitif, pemegang kekuasaan itu berwujud pimpinan yang nyata oleh seseorang yang diangggap oleh seluruh gerombolan itu sebagai primus inter pares (orang nomor satu), ada authority/gezag
  • 5. Menurut Corry (dalam Affandi, 1986;109) dalam arti umum yang menyeluruh, pemerintahan menunjukan keseluruhan rangkaian lembaga-lembaga yang dipakai segolongan orang untuk memerintah dan yang menyebabkan orang-orang lainnya tunduk. Pemerintah dalam arti luas adalah kekuasaan Eksekutif, legislatif dan yudikatif (ajaran montesque) Pemerintahan dalam arti sempit adalah aktifitas kekuasaan eksekutif.
  • 6. Pengertian Perbandingan Pemerintahan pengertian perbandingan pemerintahan adalah menyejajarkan unsur-unsur pemerintahan baik dalam arti luas maupun dalam arti sempit untuk mendapatkan persamaan-persamaan dan perbedaan- perbedaan dari objek atau objek-objek tadi dengan alat perbandingannya.
  • 7. Lanjutan… Ilmu perbandingan politik/pemerintahan berkaitan dalam hal teori dan metode Maurice Duverger (1964) menawarkan tiga hal dalam mengatasi masalah teori dan metode yaitu; 1. menggali gagasan dasar ilmu sosial, dan melacak perkembangan historis ilmu-ilmu sosial tersebut. 2. menguraikan dan membahas teknik-teknik observasi yang berkaitan dengan kajian terhadap dokumen-dokumen tertulis. 3. menelaah penggunaan teori dan hipotesis dan juga klasifikasi serta konseptualisasi dalam penelitian Duverger di dukung Frohock
  • 8. Meyer dan Meehan Meyer berusaha menegaskan keilmiahan ilmu politik pertama-tama melalui tinjauannya terhadap landasan empiris ilmu pengetahuan, penjelasan dan daya prediksi dari ilmu, hukum-hukum, generalisasi dan teori-teori politik. (fokus perhatian atau penekanan utama dari studi perbandingan )
  • 9. Ruang Lingkup P.Pemerintahan Pemerintahan dapat dibedakan dalam tiga fase: 1. Fase konstitusionalisme yang terjadi hingga kira-kira PD II. Konstitusi-konstitusi secara berangsusr-angsur diperkenalkan di Eropa dan Amerika Latin. Mereka yang memiliki konstitusi dianggap sebagai sistem politik yang berkarakter “modern” bahkan jika mereka melakukan penyimpangan. 2. Fase Behavioralisme, terutama selama tahun 1940-an hingga tahun 1960an.
  • 10. Behavioralisme awalnya berhasil dalam studi politik nasional, khususnya di Amerika Serikat. Hal tersebut didasarkan kepada pengakuan bahwa apa yang penting untuk dipelajari adalah yang kerja di dalam kenyataan, bahkan yang dinyatakan secara formal (yang tertulis secara formal). Pendekatan tersebut secara alamiah diterapkan pada perbandingan pemerintahan, dimana banyak konstitusi tidak diterapkan lagi dan kediktatoran sering terjadi. 3. Fase Neo-Institusionalisme, yang dimulai tahun 1970-an dengan pengakuan bahwa tidak setiap hal dapat dimengerti/dipahami melalui studi perilaku, namun struktur- struktur juga penting.
  • 11. Lanjutan ruang lingkup… Suprastruktur politik meliputi : 1. Legislatif 3. Yudikatif 2. Eksekutif Infrastruktur politik meliputi : a. Partai politik (political party ), b. kelompok kepentingan (interst group), c. kelompok penekan (pressure group), d. media komunikasi politik (political communication media) dan e. tokoh politik (political figure).
  • 12. Bahasan Perbandingan Pemerintahan Konstitusi Bentuk negara Struktur Pemerintahan Suprastruktur politik Birokrasi Pemerintahan Kelompok kepentingan Tata hubungan antar lembaga
  • 13. Tujuan Perbandingan Pemerintahan Menurut Drs. Pamudji, MPA, tujuan studi perbandingan pemerintahan ialah mencoba memahami latar belakang, asas-asas yang melandasi, kelemahan-kelemahan dan keuntungan-keuntungan dari masing-masing sistem pemerintahan.
  • 14. Manfaat Perbandingan Pemerintahan Manfaat studi / ilmu Perbandingan Pemerintahan adalah melalui studi / ilmu ini dapat dikembangkan dan dibina suatu sistem pemerintahan yang sesuai benar dengan waktu, ruang, dan lingkungan yang ada di sekitar kita, dan lebih khusus lagi sesuai dengan kepribadian kita. Studi suatu negara tidak memberikan contoh-contoh yang cukup bagi pembentukan kesimpulan, dan dalam ilmu sosial lebih khusus ilmu politik, untuk mendapat suatu kesimpulan harus ada peristiwa berulang-ulang dapat dilihat keteraturan dan regulitasnya sehingga memenuhi syarat keilmuan untuk diambil sebagai kesimpulan.
  • 15. Modul 2 Pendekatan dalam Ppem dan Kebudayaan Politik
  • 16. Pendekatan Kelembagaan/Institusional/Tradisional (1920-1930) Pendekatan tradisional umumnya dipergunakan pada masa sebelum Perang dunia ke II membahas kekuasaan serta wewenang yang dimiliki seperti tertuang dalam naskah-naskah (Undang-Undang Dasar, undang-undang, atau peraturan tata tertib); hubungan formal dengan badan eksekutif; struktur organisasi. Bercirikan deduktif induktif, legal formal dan historical comparative Berfokus pada struktur-struktur formal (institusi dan pemerintah) Pengkritik : David Easton dan Macridis. Penganut Eric Voegelin, Leo Strauss, dan John Hallowell
  • 17. Pendekatan Behavioral Sebab munculnya : 1.Sikap deskriptif ilmu politik 2.Ilmu politik dianggap tidak realistis 3.Ilmu politik tidak mampu menjelaskan komunisme da fasisme 4.Kekhawatiran jika ilmu politik tidak berkembang seperti ilmu yang lain 5. Keraguan pemerintah AS akan kemampuan para sarjana ilmu politik
  • 18. Lanjutan Pendekatan behavioral….. Meneliti tentang bagaimana pola pemberian suaranya (voting behavior) terhadap rancangan undang-undang tertentu (apakah pro atau anti dan mengapa demikian), pidato-pidatonya, giat tidaknya memprakarsai rancangan undang-undang, bagaimana berinteraksi dengan teman sejawat, kegiatan lobbying,latar belakang sosialnya. Umumnya meneliti tidak hanya tingkah laku dan kegiatan-kegiatannya (action), melainkan juga orientasi terhadap kegiatan tertentu seperti sikap, motivasi, persepsi, evaluasi, tuntutan, harapan.
  • 19. Lanjutan Pendekatan Behavioral ….. Satuan analisis bergeser dari lembaga ke manusia atau pelaku (aktor), dan dari struktur ke proses. Sehingga muncul penelitian rekrutmen politik, kepemimpinan, masalah perwakilan (representation), sosialisasi politik, struktur kekuasaan dalam suatu komunitas, kebudayaan politik, konsensus, konflik dan komposisi sosial, serta elite politik.
  • 20. Lanjutan Pendekatan Behavioral….. ciri khas pendekatan perilaku ini ialah pandangan bahwa masyarakat dapat dilihat sebagai suatu sistem sosial dan negara sebagai suatu sistem politik yang menjadi subsistem dari sistem sosial Tokoh Almond dan Verba
  • 21. Perbandingan pendekatan tradisional-behavioral saling mengaitkan fakta dan nilai Perspektif dan normatif Kualitatif Berkaitan dengan ketidakteraturan dan keteraturan Konfiguratif dan non komparatif, berfokus pada negara-negara individual Etnosentris, secara khusus berfokus pada ‘demokrasi- demokrasi’ Eropa Barat Deskriftif; sempit dan statis  Memisahkan fakta dari nilai  Nonperspektif, objektif dan empiris  Kuantitatif  Berkaitan dengan keseragaman dan keteraturan  Komparatif; berfokus  pada beberapa negara  Etnosentris; secara khusus berkaitan dengan model Anglo-Amerika  Abstrak; beridiologi konservatif dan statis  Berfokus pada struktur-struktur dan fungsi-fungsi (kelompok)  Formal dan informal
  • 22. Pendekatan Pascabehavioral Tokoh a.l Herbert Marcuse dan Jean-Paul Sartre, David Easton (tokoh behavioral pendukung pasca behavioral)
  • 23. Lanjutan pendekatan pasca….. Fakta dan nilai diikat pada tindakan dan relevansi Bersifat humanistik dan berorientasi masalah; Normatif Kualitatif dan kuantitatif Berkaitan dengan keteraturan dan ketidakteraturan Komparatif; Berfokus pada beberapa negara Secara khusus berorientasi pada dunia ketiga Teoreitis, radikal dan berorientasi hasil Berfokus pada hubungan dan konflik kelas serta kelompok
  • 24. Kebudayaan politik Adalah cara pandang yang mendasari tindakan suatu masyarakat terhadap sesuatu politik. Skala F = suatu teori penghitungan dalam research yang dapat digunakan untuk mengukur kecenderungan otoriter individu Kurva J = alat ukur untuk menggambarkan kondisi kecenderungan ke arah kekerasan yang mengakibatkan revolusi/menggambarkan suatu sindrom / pola revolusioner.
  • 25. Lanjutan…. Ambang pintu toleransi (tolerance threshold): suatu teori dalam masyarakat dimana kebudayaan warganya adalah demokratis, maka konflik lebih dapat ditengahi maka akan diketahui tingkat ambang pintu toleransi. Variabel tolerance threshold yaitu jangkauan individualisasi, penswastaan dan atomisasi. Kerugian relatif : kesenjangan antara aspirasi dan realisasi