Makalah ini membahas tentang senyawa karbon, termasuk ikatan senyawa karbon, alkohol, dan gugus-gugus fungsional seperti eter, aldehid, keton, asam karboksilat dan ester. Secara ringkas, makalah ini menjelaskan jenis ikatan karbon dan penamaan berbagai senyawa karbon.
2. KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas selesainya penyusunan makalah
ini. Makalah ini berisikan tentang Materi Kimia “Senyawa Karbon” yang mana dipelajari di
kelas 12 semester 2. Makalah ini berrtujuan untuk membantu adik-adik dan ibu guru dalam
mempelajari Senyawa Karbon, yang mana isi dari makalah ini akan lebih mudah dipelajari dan
dimengerti.
Materi yang saya sajikan adalah materi yang bersumber dari buku paket dan dari
internet, sehingga dapat dipercaya sebagai bahan pembelajaran. Dalam hal menyajikan materi,
makalah ini menyajikan teori yang ringkas, jelas dan tidak bertele-tele.. sehingga siswa ataupun
pembaca dapat lebih meghemat waktu dalam mempelajarinya.
Akhirnya, saya berharap agar makalah ini dapat bermanfaat dan juga memberikan
inspirasi siswa untuk terus mempelajari KIMIA. Saya menyadari bahwa tak ada gading yang
retak, maka kritik dan saran demi perbaikan makalah ini akan saya nantikan.
Cikampek, 23 Januari 2018
Namira Siti Hajar
3. -i-
DAFTAR ISI
Kata pengantar …………………………………………………………………………….. i
Daftar isi …………………………………………………………………………….. ii
BAB 1 PENDAHULUAN
Latar belakang ………………………………………………………………………iii
Maksud dan tujuan ……………………………………………………………………. iv
BAB 2 ISI
Ikatan senyawa karbon ...................................................................................................... 1
Alcohol …………………………………………………………………………………….5
BAB 3 PENUTUP
Kesimpulan ………………………………………………………………………… v
Daftar pustaka ………………………………………………………………………vi
-ii-
4. LATAR BELAKANG
Pembuatan Makalah ini di latar belakangi oleh kesukaan saya ( penulis ) dalam
mempelajari KIMIA salah satunya adalah senyawa karbon yang menurut saya menarik untuk
diulas. Pembuatan makalah ini juga didasari oleh tugas KIMIA yang diberikan oleh guru mapel
KIMIA saya karena beliau ingin siswa/siswi nya dapat merancang suatu bahan pembelajaran yang
ringkas dan dapat dipelajari turun temurun.
-iii-
5. MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud dan tujuan pembuatan makalah ini untuk dapat dipelajari oleh adik kelas
saya yang ingin belajar secara singkat dan mudah paham dengan senyawa karbon. Dan juga
untuk memenuhi tugas akhir saya pada semester 6 (terakhir) di SMA. Semoga kedepannya
makalah ini akan bermanfaat untuk siswa/siswi SMAN 2 CIKAMPEK.
6. -iv-
BAB 2 : ISI
KIMIA KARBON
I. IKATAN SENYAWA KARBON
Berdasarkan rantai kovalen yang digunakan untuk membentuk ikatan antara atom-atom
dalam senyawa karbon, maka senyawa karbon dibedakan atas :
a. Ikatan Jenuh
Yang dimaksud ikatan jenuh adalah ikatan tunggal di mana atom-atom penyusunnya
(terutama atom-atom C) berkaitan dengan 1 rantai kovalen.
Contoh: – CH2 – CH2 – CH2 –
7. -1-
b. Ikatan Tak Jenuh
Yang dimaksud ikatan tak jenuh ialah ikatan ganda atau ikatan triple.Yang atom-atom
penyusunnya berkaitan dengan menggunakan 2 atau 3 rantai kovalen sekaligus.
Contoh : – CH2 – CH = CH – atau – CH2 – C ≡ C –
Berdasarkan jumlah atom C lain yang terikat pada satu atom C dalam rantai karbon,
maka atom C dibedakan menjadi :
a. Atom C primer, yaitu atom C yang terikat pada satu atom C yang lain.
b. Atom C sekunder, yaitu atom C yang terikat pada dua atom C yang lain.
c. Atom C tersier, yaitu atom C yang terikat pada tiga atom C yang lain.
d. Atom C kwarterner, yaitu atom C yang terikat pada empat atom C yang lain.
Contoh : – C(1) – C(2) – C(3) – C(4) – C(5) – C(6) – C(7) – C(8) –
atom C primer, atom C nomor 1,7,8
atom C sekunder, atom C nomor 2, 6
atom C tersier, atom C nomor 5
Senyawa hidrokarbon ialah senyawa karbon yang hanya terdiri atas atom C dan H saja.
Berdasarkan ikatan yang ada dalam rantai C-nya, senyawa hidrokarbon dibedakan atas :
a. Senyawa hidrakarbon jenuh (alkana)
b. Senyawa hidrakarbon tak jenuh (alkena dan alkuna).
Senyawa hidrakarbon jenuh disebut alkana atau parafin, rumus umumnya CnH2n+2
Deret homolog alkana
n Rumus Nama
1. CH 4 metana
2. C 2 H 6 etana
3. C 3 H 8 propana
4. C 4 H 10 butana
8. -2-
5. C 5 H 12 pentana
6. C 6 H 14 heksana
7. C 7 H 16 heptana
8. C 8 H 18 oktana
9. C 9 H 20 nonana
10. C 10 H 22 dekana
11. C 11 H 24 undekana
12. C 12 H 26 dodekana
20. C 20 H 42 dikontana
30. C 30 H 62 trikontana
50. C 50 H 102 pentakontana
Catatan:
• Deret Homolog atau deret sepancaran ialah deretan senyawa-senyawa yang mempunyai sifat
kimia hampir sama dan tiap-tiap suku berturutan berselisih CH2.
• Alkil ialah gugus yang terjadi apabila 1 atom H dari alkana dihilangkan.
• Notasi alkil adalah R. Nama alkil sama dengan alkana asalnya , dengan akhiran ana diganti
dengan il.
Contoh:
CH 3 – CH 2 – CH 2 – CH 3 : n butana
CH 3 – CH 2 – CH 2 – CH 2 – CH 3 : n pentana
b. Alkana dengan rantai bercabang :
1. Nama alkan didasarkan pada rantai C terpanjang.
2. Di depan nama alkananya ditulis nomor dan nama cabang (alkil).
3. Jika terdapat beberapa cabang yang sama, maka nama cabang disebutkan sekali
tetapi dilengkapi dengan awalan yang menyatakan jumlah seluruh cabang tersebut.
Nommor atom C tempat cabang terikat harus dituliskan sebanyak cabang yang ada
(jumlah nomor yang dituliskan = awalan yang digunakan).
9. -3-
4. Untuk cabang yang berbeda diurutkan sesuai dengan urutan abjad.
Contoh:
C H 3 – CH 2 – CH – CH 3 ; 3 metil pentana
• Hidrokarbon tak jenuh ialah senyawa hidrokarbon yang memiliki satu atau lebih ikatan
tak jenuh.
• Senyawa hidrokarbon tak jenuh yang memiliki 1 ikatan rangkap 2 disebut alkena,
rumus umumnya C n H 2n
• Senyawa hidrokarbon tak jenuh yang memiliki 1 ikatan rangkap 3 disebut alkuna,
rumus umumnya C n H 2n-2
• Nama-nama suku-suku alkena/alkuna sama seperti suku-suku alkana, hanya akhiran
nya diganti dengan ena/una.
Untuk suku-suku alkena/alkuna yang sudah memiliki isomer diberi anma dengan cara :
a. Di depan nama alkena/alkuna dituliskan nomor yang menyatakan letak ikatan rangkapnya.
Nomor ikatan rangkap ini dibuat yang sekecil-kecilnya.
Contoh:
CH 3 – CH 2 – C = CH 2 : n butena atau 1 butena (bukan 3 butena).
b. Untuk suku-suku yang memiliki cabang, namanya seperti pada alkana bercabang.
Contoh:
H 3 C – HC – C = CH 2 ; 2 etil 3 metil 1 butena
CH 3 CH 2 (bukan 3 etil 2 metil 3 butena)
CH 3 (bukan pula 2 metil 3 etil 3 butena
10. -4-
II. Alkohol, Eter, Aldehid, Keton, Asam
Karboksilat dan Ester
Gugus Fungsi
Gugus fungsi adalah bagian yang paling reaktif dari suatu senyawa, sehingga gugus fungsi dapat
menjadi ciri dari suatu senyawa.
Gugus Fungsi Nama
-OH Hidroksi
-OR Alkoksi
-X Halida
-CHO Aldehid
-CO- Keton
-SO3H Sulfonat
-COOH Asam karboksilat
-COO-R Ester
11. -5-
Alkohol (Alkanol) dan Eter (Alkoksi Alkana)
Alkohol dan eter memiliki rumus molekul yang sama, yaitu CH2n+2O. Yang membedakan alkohol
dengan eter adalah gugus fungsi yang dimiliki. Gugus fungsi alkohol adalah hidroksi, -OH. Gugus
fungsi eter adalah alkoksi, -OR.
Bila diperhatikan dalam rumus struktur alkohol dan eter akan ditemukan R, R adalah lambang
rantai karbon (alkil), R dalam alkohol dan eter tidak dapat diganti dengan H.
Struktur Alkil
12. -6-
Penamaan Senyawa Alkohol
Trivial IUPAC
Penamaan alkohol secara trivial dengan
menyebut nama alkil kemudian diikuti
kata alkohol.
Penamaan alkohol secara IUPAC sama
dengan nama alkana, hanya diberi
akhiran –ol.
Nama senyawa ini adalah isopropil
alkohol
Nama senyawa ini adalah 2-metil-1-
propanol
Penggolongan Alkohol
1. Alkohol primer
o Alkohol primer adalah alkohol yang gugus –OH nya terikat pada atom C yang
mengikat satu atom C yang lain.
o Alkohol primer dapat teroksidasi menjadi aldehid, dan pada oksidasi tahap
berikutnya aldehid akan menghasilkan asam alkanoat.
o Ciri-ciri alkohol primer adalah
Namanya berakhiran 1-ol
Gugus –OH selalu terikat pada CH2.
2. Alkohol Sekunder
o Alkohol sekunder adalah alkohol yang gugus –OH nya terikat pada atom C yang
mengikat dua atom C yang lain.<.li>
o Alkohol sekunder dapat teroksidasi menjadi alkanon.
13. -7-
Ciri-ciri alkohol sekunder adalah :
Namanya tidak berakhiran 1-ol.
Namanya tidak mengandung n-il-n-ol (nomor –il dan nomor –ol yang sama).
Gugus –OH selalu terikat pada CH.
3. Alkohol Tersier
o Alkohol tersier adalah alkohol yang gugus –OH nya terikat pada atom C yang
mengikat tiga atom C yang lain.
o Alkohol tersier tidak dapat dioksidasi.
o Namanya mengandung n-il-n-ol (nomor –il dan nomor –ol yang sama).
Eter
Trivial IUPAC
Nama trivial eter adalah alkil
alkil eter.
Nama IUPAC eter adalah alkoksi alkana.
Alkoksi adalah gugus O-R’, R’ dalam gugus O-
R’ adalah gugus rantai karbon yang pendek.
etil butil eter. 1-etoksi butana.
-8-
14. Aldehid dan Keton
Aldehid (alkanal) dan keton (alkanon) memiliki rumus molekul yang sama, yaitu CnH2nO. Yang
membedakan aldehid dengan keton adalah gugus fungsi yang dimiliki. Gugus fungsi aldehid
adalah -CHO di ujung. Gugus fungsi keton adalah –CO- di tengah.
Aldehid
Menurut IUPAC, aldehid diberi nama mirip dengan alkana, diberi akhiran –al.
Secara trivial, aldehid dinamakan dengan nama aldehid.
Contoh:
-9-
15. Tabel nama-nama trivial aldehid :
Senyawa Aldehid Nama
CH2O Formaldehida
C2H4O Asetaldehida
C3H6O Propionaldehida
C4H8O Butiraldehida
C5H10O Valeraldehida
C6H12O Kaproaldehida
Penamaan Keton
Menurut IUPAC, keton diberi nama seperti alkana, diberi akhiran –on.
Secara trivial, keton diberi nama alkil-alkil-keton.
-10-
16. Contoh:
Asam Karboksilat dan Ester
Asam karboksilat (asam alkanoat) dan ester (alkil alkanoat) memiliki rumus molekul yang sama,
yaitu CnH2nO2. Yang membedakan asam karboksilat dengan ester adalah gugus fungsi yang
dimiliki. Gugus fungsi asam karboksilat adalah -COOH di ujung. Gugus fungsi ester adalah –
COO-R.
Asam Alkanoat (Asam karboksilat)
Menurut IUPAC, penamaan asam karboksilat, mirip dengan penamaan alkana, diberi
awalan kata asam dan akhiran –oat.
Sementara untuk penamaan trivial tidak pola tertentu.
-11-
17. Contoh:
Tabel nama-nama trivial asam karboksilat yang sering didengar dalam kehidupan sehari-hari
Rumus Asam Karboksilat Nama
HCOOH Asam format (asam semut)
H3CCOOH Asam asetat (asam cuka)
H5C2COOH Asam propionat
H7C3COOH Asam butirat
H9C4COOH Asam valerat
H11C5COOH Asam kaproat
Ester
Menurut IUPAC, penamaan ester menggunakan nama alkil alkanoat.
Penataan nama ester dimulai dengan menyebutkan gugus alkil diikuti gugus asam
karboksilat yang menyusun ester dengan menghilangkan kata asam.
-12-
18. Pada ester, gugus alkil yang menempel pada C, bisa digantikan atom hidrogen.
Secara trivial, ester diberi nama dengan alkil-alkil-ester.
19. -13-
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
a. Gugus fungsi adalah atom atau gugus atom yang menjadi cirri khas suatu deret
homolog.setiap senyawa karbon yang mempunyai gugus fungsi berbeda akan
mempunyai sifat yang berbeda pula.
b. Berdasarkan letak gugus fungsinya, alcohol dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu
alcohol primer, alcohol sekunder, dan alcohol tersier.
c. Dalam kehidupan sehari-hari alcohol banyak digunakan untuk bidang biologi,
farmasi, dan bahan bakar alternatif.
d. Aldehid dapat dibuat dengan cara oksidasi dan ozonalisa alkena.
e. Asam karboksilat dibuat dengan cara oksidasi alcohol primer.
f. Sifat ester adalah mudah menguap, harum, dan terdapat di banyak buah-buahan.
g. Ester sedikit larut dalam air, serta titik didih dan titik beku ester lebih rendah
daripada asam karboksilat.
-v-