2. Keterangan :
Terjadi peningkatan Kawasan Industri (KI) baik dari sisi jumlah maupun
luasannya.
1. Dari sisi jumlah, terjadi peningkatan sebesar 47,5 persen
2. Sementara dari sisi luas mengalami peningkatan 15.662,02 Ha atau sebesar
43,26 persen. KI di luar Jawa mengalami peningkatan sebanyak 14
Kawasan Industri dengan penambahan luas lahan seluas 8.664,36 ha pada
tahun 2020
3. Meskipun dari sisi jumlah KI peningkatan masih banyak terjadi di Jawa,
tetapi karena di luar Jawa ketersediaan lahan masih relatif luas maka
peningkatan persentase luas KI di luar Jawa lebih tinggi dibandingkan
dengan di Jawa
KONDISI KAWASAN INDUSTRI INDONESIA
JUMLAH KAWASAN INDUSTRI OPERASIONAL TAHUN2015
Pertumbuhan dalam5
Tahun
*Lahan sudah clear & clean
JUMLAH KAWASAN INDUSTRI DALAM TAHAP KONSTRUKSI TAHUN 2020*
NO PULAU JUMLAH KI LUAS(HA)
1 Jawa 15 4,067.48
2 Kalimantan 11 4,959.33
3 Maluku Papua 2 600.00
4 Nusa Tenggara 1 191.00
5 Sulawesi 2 849.00
6 Sumatera 7 4,083.00
Total 38 14,749.81
NO PULAU JUMLAH KI LUAS(HA) LUAS (%)
1 Jawa 47 29.551,89 81,64%
2 Kalimantan 1 246,00 0,68%
3 Sulawesi 1 332,00 0,92%
4 Sumatera 31 6.069,73 16,77%
Total 80 36.199,62 100,00%
JUMLAH KAWASAN INDUSTRI OPERASIONAL TAHUN2020
*Update Septmber2020
3. KONDISI KAWASAN INDUSTRI INDONESIA (II)
3
PENJUALAN LAHAN KAWASAN INDUSTRI
Sumber: Himpunan Kawasan Industri, 2020
Luas (Ha) Jumlah
Perusahaan
Tenant
Latar Belakang
Tenant
PMA 2019 371,11 42 Automotive & Parts,
Data Centre, Food &
Beverage, Chemical,
dll
2020 61,82 20 Auto & Auto
Related, Data
Centre,
Plastic/Packaging, dll
PMDN 2019 50,27 35 Automotive & Parts,
Data Centre, Food &
Beverage, Chemical,
dll
2020 13,00 5 Auto & Auto
Related, Data
Centre,
Plastic/Packaging, dll
4. Arahan Pengembangan Kawasan Industri Nasional
1’st Generation 2’nd Generation 3’rd Generation1970 1990 2009 Today
Stated Owned IP Domination Private IP Development Modern IP Industry 4.0
Next Gen
KAWASAN INDUSTRI GENERASI KETIGA KAWASAN INDUSTRI 4.0
Education
(Formal &Vocational)
Research &
DevelopmentCentre
NewUrban
DevelopmentOriented
Raw Materials
Infrastructures
Logistic System
Incentives
Upgrading
SmartInfrastructures
HumanCapital
Infrastructures
Smart LogisticSystem
Digital Hub &
InnovationPark
KI berbasis Industri pengolahan SDA
(hilirisasi SDA)
Meningkatkan efisiensi sistem
logistik
KI sebagai pendorong
pengembangan pusat ekonomi baru
1
2
3
Pendekatan Perwilayahan
Luar Jawa Jawa KI berbasis teknologi tinggi
KI berbasis industri padat karya
KI berbasis industri yang hemat air
1
2
3
4
5. Tahapan Pembangunan Kawasan Industri (Common Case)
Penyusunan
Dokumen
Perencanan
Perizinan
Pembebasan
Lahan
Pembangunan Operasional
• Pra Studi Kelayakan
• Studi Kelayakan
• Masterplan
• Rencana Strategis
• Detail Engineering
Design
• Tata Tertib Kawasan
• Izin Lokasi
• Izin Lingkungan
(Amdal)
• Izin Usaha Kawasan
Industri
• Proses
pembebasan
• Proses sertifikasi
• Pematangan
lahan
• Pembangunan
infrastruktur
dasar
• Pembangunan
fasum/fasos
5
Special Case KI Batang
Seluruh atau sebagian lahan telah dimiliki dari awal (HGU) waktu lebih singkat segera diselesaikan dokumen
perencanaan, perizinan, sertifikasi lahan, pembangunan dan bisa operasional
6. KONSEP APPAREL PARK
ustrial Park
Education & Trainin
(Formal & Vocational)
Research & Develop
Center
Residential & Supporting
Area
Supply Chain Support
g
Ind
ment
ing
Infrastructures
Logistic System
Incentives
6
8. Sinergi Pengembangan Kawasan Industri di Sepanjang Koridor Utara Jawa
TUJUAN SINERGI KAWASAN INDUSTRI:
1. Mendorong tumbuhnya Kawasan-Kawasan
industri dan investasi baru di sepanjang
koridor tol
2. Menciptakan wilayah dengan keterkaitan
supply chain dan value chain disepanjang
koridor pantura
3. Mengintegrasikan pengembangan Kawasan
Industri di sepanjang koridor pantura Jawa
dengan pengembangan infrastruktur
khususnya infrastruktur transportasi/logistik
4. Meningkatkan daya saing wilayah melalui
efisiensi biaya logistik
5. Mengoptimalkan pemanfaatan infrastruktur
baik infrastruktur transportasi/logistik
maupun infrastruktur lain (listrik, gas, dll)
yang dibangun Pemerintah (Pelabuhan,Jalan
Tol, Dryport)
WPPI JawaTimur:
Lamongan,
Surabaya,
Mojokerto-
Tuban,
Gresik,
Sidoarjo,
Bangkalan
WPPI Banten:
Cilegon, Tangerang,Serang,
WPPI Jabar Barat:
Bogor Kota Bekasi, Kab. Bekasi,
Kab. Karawang, Kab.
Purwakarta,Subang
WPPI Jabar Timur:
Cirebon, Indramayu,
Majalengka
WPPI Jawa Tengah:
Kendal, Semarang,
Demak
Wilayah Pusat Pertumbuhan Industri (WPPI) di Jawa Kawasan Industri di Utara Jawa
Jumlah KI: 71
Luas KI: 36.549 ha
Kawasan Peruntukan
Industri di Utara Jawa sesuai
RTRW
kota/Kabupaten
Luas KPI: 209.783 ha
9. Isu dan Tantangan Sinergi Pengembangan Kawasan Industri di Sepanjang Koridor Utara Jawa
9
No Isu dan Tantangan Dampak Usulan Penyelesaian
Terhambatnya proses perizinan tertutama izin
lokasi dan izin lingkungan sehingga rencana
investasi tidak terealisasi
1. Dilakukan revisi RTRW yang dapat dilakukan
setiap 5 tahun
2. Menggunakan mekanisme percepatan
perizinan pemanfaatan ruang (diskresi
Gubernur dan Menteri ATR/BPN)
1 Rencana Tata Ruang Wilayah yang tidak
mengakomodasi pengembangan Kawasan industri
(baik di tingkat RTRW Kab/Kota, RTRW Provinsi
maupun dokumen perencanaan tata ruang yang
diterbitkan Pusat seperti Perpres 78/2017 tentang
RTRW Kedungsepur)
2 Hambatan dalam pengadaan lahan baik dari sisi
kesediaaan dan harga lahan serta potensi spekulasi
lahan dan konflik sosial
Rencana investasi tidak sesuai rencana, dapat
molor ataupun batal
Rencana investasi terhambat, biaya produksi
tinggi
1. Pengusulan pengadaan lahan KI sebagai
kepentingan umum dalam draft Omnibus Law
2. Pemanfaatan aset-aset lahan yang tidak
produktif milik BUMN
1. Dukungan penyediaan infrastruktur
khususnya gas dan air baku di sepanjang
koridor utara Jawa oleh Pemerintah
3 Belum tersedianya infrastruktur pendukung
Kawasan Industri (terutama gas dan air baku)
dengan tingkat pelayanan yang memadai dan sama
di sepanjang koridor utara jawa
4 Ketergantungan pada Pelabuhan Tanjung Priok dan
Tanjung Perak
Logistik cost yang tinggi khususnya pada
Kawasan Industri yang berada di Jawa Tengah
atau Jawa Barat bagian Timur
Industri harus mengambil SDM dari luar daerah5 Penyediaan SDM Industri yang memiliki skill dan
kompetensi yang dibutuhkan industri
6 Perlunya peningkatan jalan-jalan akses dari jalan
nasional ke KI yang umumnya berupa jalan
kabupaten atau jalan provinsi
Kemacetan
1. Pembangunan Pelabuhan alternatif yang
mampu melayani industri, seperti Pelabuhan
Patimban dan rencana Pelabuhan Kendal
1. Penyediaan sekolah vokasi dan link & match
industri dan pendidikan
1. Dukungan peningkatan jalan akses oleh
Kemen. PUPR
10. Kawasan Industri Prioritas di Sepanjang Koridor Utara Jawa
1
2
3
4
5 6
7
8
9
1
2
3
1. KI Manyingsal
Pengelola konsorsium PT. RNI, PT. PP dan JIEP.
Lokasi Kec. Manyingsal, Subang dengan luas
lahan 1.300 Ha (HGU). Status KI: Persiapan
2. KI Suryacipta Subang
Pengelola PT. Suryacipta Swadaya. Lokasi Kec.
Cipedeuy dengan luas rencana total 2.000 Ha
(dikuasai 1400 ha). Status KI: sudah memiliki
IUKI
3. KI PTPN VIII – JIEP
Kec. Jalupang dengan luas 3.754 ha (HGU),
dikerjasamakan dengan Jakarta Industrial
Estate Pulogadung (JIEP). Status KI:Persiapan
Kabupaten Subang
4 5 6
4. KI Brebes
Pengelola PT. Kawasan
Industri Wijayakusuma
(KIW), luas 3800 ha.Status
Persiapan
5. KI Batang
Pengelola PT. KIW,PT. PP,
PTPN IX, luas 3800 ha(HGU)
Tahap 1 450 ha. Status
Persiapan
6. KI Kendal
Pengelola PT. Jababeka, luas 1000 ha. Status memiliki IUKI dan sudah
operasional
7. KI Ngawi
Pengelola PT. Perhutani (KPBU), luas 724 ha. Status Persiapan
10
8. KI JIIPE
Pengelola PT. JIIPE. Lokasi di Kec. Manyar Kab. Gresik. Luas Rencana
3500 ha (dikuasai 2000 ha). Status memiliki IUKI danOperasional
9. KI Bangkalan
Pengelola PT. JIIPE. Lokasi di Kec. Tragah dan Kec. Tanjung Bulupandan,
Kab. Bangkalan. Luas Rencana 3500 ha (dikuasai 50 ha). Status memiliki
Persiapan
10. KI Wilmar Serang
Pengelola Wilmar Group. Lokasi di Kec. Bojanegara, Kab. Serang. Luas
Rencana dikuasai 1000 ha. Status KI pembangunan dan sedang proses
IUKI (BAP telah dilakukan Juli 2020)
10
11. Lokasi Kecamatan Losari, Tanjung, dan
Bulakamba, Kabupaten Brebes,Jawa
Tengah
Jalan Raya Arteri KM 19, Brangsong,Kabupaten
Kendal, Jawa Tengah
Pelabuhan, Ketanggan, Kec. Gringsing, Kabupaten
Batang, Jawa Tengah
Total Lahan Rencana 3976 Ha 1000 Ha 4326,8 Ha
Total Land Bank (dikuasai) - 734,9 Ha 4326,8 Ha (sesuai RTRW baru 450ha)
Total Lahan yang siap
ditawarkan (clear &clean)
- 734,9 Ha 450 Ha
FokusIndustri Textile Industry and Miscellaneous
Industry
Miscellaneous Industry include TextileIndustry Textile Industry and MiscellaneousIndustry
Pengelola PT. Kawasan Industri Wijayakusuma(KIW) PT. Kawasan Industri Kendal Konsorsium PT. PP,PT. PTPN IX, PT. KIW
Akses Pelabuhan Cirebon (±55 km)/70 menit)
Pintu Tol Brebes Barat (TolTransjawa)
(±10 km)/20 menit)
Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB)
Kertajati (±115 km)/150 menit)
Jaringan Jalan Nasional I(Akses
Pantura) (±5 km)/10 menit)
Pelabuhan Kuala Emas (±30 km)/60 menit)
Bandara Ahmad Yani (±23 km)/35 menit)
Berada tepat di Jalan Nasional 1(akses
Pantura)
Pintu Tol Kendal (TolTransjawa) (±25 km)/35
menit)
Pelabuhan Batang ((±62 km)/60 menit)
Gerbang Tol Kandeman ((±30km)/50menit)
Bandara Ahmad Yani (±60 km)/60 menit)
POTENSI KAWASAN INDUSTRI DI JAWA TENGAH SEBAGAI APPAREL PARK
BREBES KENDAL BATANG
11
12. Profil Lokasi Kawasan Industri Batang
Peta Status Lahan
Luas Rencana: 4326,4 ha
Luas Tahap 1 : 450 Ha
Status Lahan : HGU PTPNIII
PLTU Batang 2000
MW
Tol Trans Jawa
Rel Kereta Api
CALON PENGELOLA:
Konsorsium Kawasan Industri
Wijayakusuma (KIW), PTPN IX, PT.PP
dan Perusda Batang
KIT Batang membawa misi untuk
meningkatkan ekspor, mengurangi impor
melalui substitusi impor, dan pendayagunaan
sumberdaya lokal melalui inovasi.
Didalam KI akan dialokasikan 300 ha untuk
apparel park, dimana 50 ha diantaranyaakan
masuk di dalam tahapI. 12
13. Hambatan dan Upaya Penyelesaian Hambatan Pembangunan KIT Batang
Permasalahan Upaya Penyelesaian Pihak Terkait
Tata Ruang yang belum sesuai 1. Dilakukan revisi RTRW namun masih harus
menunggu 4 tahun lagi karena RTRW baru
ditetapkan 2019
2. Menggunakan mekanisme percepatan perizinan
pemanfaatan ruang (diskresi Gubernur dan
Menteri ATR/BPN)
Pemda, Kemen.
ATR/BPN
Konversi dari HGU ke HPL/HGB yang
lama
1. Percepatan pengurusan sertifikasi di Kemen.
ATR/BPN
Pemda, Kemen.
ATR/BPN
Akses ke lokasi 1. Pembangunan jalan akses yang sesuai dengan
kebutuhan/standar industri
Pemda, Kemen. PUPR
Pendanaan 1. Sinergi BUMN
2. Mencari mitra strategis dari swasta baik dalam
maupun luar negeri yang memiliki kemampuan
finansial, manajerial dan jaringan pemasaran
Kemen. BUMN,
Kemenperin
Dokumen Perencanaan belum ada 1. Percepatan penyusunan dokumen Perencanaan
(FS, Masterplan)
Kemenperin
Perizinan belum dimiliki sama sekali
(Izin lokasi, izin lingkungan, IUKI)
1. Percepatan pengurusan perizinan Kawasan industri Pemda, Kemenperin,
BKPM 13