1. SMA N PANCASAKTI
Jln, Halamhera
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN
BIMBINGAN KLASIKAL
SEMESTE GANJIL (GANJIL/GENAP) TAHUN PELAJARAN 2017
A Komponen Layanan Layanan dasar
B Bidang Layanan Bidang sosial
C Topik layanan Mengetahui faktor penyebab minder
D Fungsi Layanan Fungsi pemahaman
E Tujuan Umum
Peserta didik memiliki pemahaman diri tentang faktor
faktor yang penyebab minder agar perkembangan
sosialnya berkembang
G
Sasaran layanan Siswa kelas XI
H Materi layanan
Materi yang akan dibahas antara lain :
1. Pengertian Minder
2. Faktor Penyebab Minder
I Waktu 1 x45 menit
J Sumber Internet (tatakustarabk.wordpress.com)
K Metode/ Teknik Diskusi kelompok
L Media/Alat Android / laptop
M Tanggal pelaksanaan 10 Juni 2018
N Pelaksanaan
1. Tahap Awal/Pendahuluan
a. Pernyataan Tujuan
1.Guru Bimbingan dan Konseling atau konselor memberi
salam dan menyapa peserta didik dengan kalimat yang
membuat siswa bersemangat.
2.Melaksanakan absensi kehadiran
3. Melakukan Ice Breaking/games sederhana.
4.Guru Bimbingan dan Konseling atau konselor
menyampaikan tentang tujuan tujuan khusus yang akan
dicapai
b. Penjelasan tentang
langkah-langkah
kegiatan
Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor
menjelaskan langkah-langkah kegiatan, tugas dan
tanggung jawab peserta didik yang akan dilaksankan
dalam kegiatan diskusi pembelajaran.
c. Mengarahkan kegiatan
(konsolidasi)
Guru Bimbingan dan Konseling atau konselor
memberikan penjelasan tentang topik yang akan di
diskusikan dalam diskusi kelompok
d. Tahap Peralihan
(Transisi)
Guru Bimbingan dan Konseling atau konselor
menanyakan kesiapan peserta didik melaksanakan
kegiatan pembelajaran melalui diskusi kelompok
2. Tahap Inti
a. Kegiatan peserta didik
Peserta didik diminta membuka gadget android dan di
arahakan untuk meuju website yang sudah di rencanakan
b. Kegiatan guru
Bimbingan dan
Konselingatau
konselor
Guru Bimbingan dan Konseling atau konselor
mengarahkan peserta didik untuk mempelajari materi dan
di pandu melaksanakan diskusi kelompok
2. 3. Tahap Penutup
a. Guru Bimbingan dan Konselingatau konselor
memberikan penguatan terhadap topik materi yang
dibahasdan merencanakan kegiatan tindak lanjut.
O Evaluasi
1. Evaluasi Proses
Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor
melakukan evaluasi terhadap diskusi yang sudah
dilaksanakandengan memperhatikan proses yang terjadi:
1. Melakasanakan kegiatan refleksi terhadap materi yang
di bahas
2. Memberikan kesempatan pada peserta didik dalam
mengungkapkan pendapat atau pertanyaan peserta
didik terhadap dalam kegiatan pembelajaran
2. Evaluasi Hasil
Evaluasi setelah mengikuti kegiatan diskusi terhadap
kegiatan pembelajaran :
1. Merasakan suasana pertemuan: menyenangkan/
kurang menyenangkan/tidak menyenangkan
2. Topik yang dibahas: sangatpenting/kurang
penting/tidak penting
3. Cara Guru Bimbingan dan Konseling atau konselor
menyampaikan: mudah/sulit dipahami
4. Kegiatan yang diikuti: menarik/ kurang menarik/ tidak
menarik untuk diikuti
Lampiran : 1. Materi yang diberikan disajikan secara lengkap
2. Lembar kerja peserta didik (kalau ada)
Mengetahui : Tegal, 8 Mei 2018
Kepala Sekolah, Guru BK/Konselor
Arif Budiman. M.Pd Tata Kustara
3. SMA NEGRI PANCASAKTI
Jln. Halmahera
LAPORAN BIMBINGAN KLASIKAL
SEMESTER GENAP(GANJIL/GENAP) TAHUN PELAJARAN 2017
1 Komponen layanan Layanan dasar
2. Bidang layanan Bidang sosial
3. Topik layanan Mengetahui faktor penyebab minder
4 Tujuan layanan
Peserta didik memiliki pemahaman diri tentang faktor faktor
yang penyebab minder agar perkembangan sosialnya
berkembang
5 Kelas /Semester Siswa Kelas X
6 Hari/Tanggal Kamis/10 Juni 2018
7 Durasi pertemuan 1 x45 menit
8 Materi
Materi yang akan dibahas antara lain :
1. Pengertian Minder
2. Faktor Penyebab Minder
9 Hasil dan Tindak Lanjut
Evaluasi setelah mengikuti kegiatan diskusi terhadap kegiatan
pembelajaran :
1. Merasakan suasana pertemuan: menyenangkan
2. Topik yang dibahas: sangat penting
3.Cara Guru Bimbingan dan Konseling atau konselor
menyampaikan: mudah dipahami
4. Kegiatan yang diikuti: menarik
Mengetahui : Tegal, 8 Mei 2018
Kepala Sekolah, Guru BK/Konselor
M Arid Budiman.Pd Tata Kustara
4. Mengetahui Faktor Penyebab Minder
Pakar psikologi Melanie Greenberg dalam artikelnya yang termuat di situs
psychologytoday.com menjelaskan ada beberapa faktor penyebab minder. Dengan
menghindari faktor-faktor itu, kita dapat membuang rasa minder dalam diri kita.
Nah, berikut ini uraian singkat mengenai keempat faktor tersebut.
1. Perfeksionisme
Orang yang perfeksionis menetapkan target yang tinggi. Bagi mereka, standar kesuksesan
adalah kesempurnaan. Selama belum meraih targetnya secara sempurna, mereka tidak akan
puas.
Sebenarnya, sikap itu sikap yang konstruktif. Dengan target yang tinggi, mereka terdorong
untuk berusaha semaksimal mungkin mencapai target itu. Tetapi, jika kesempurnaan menjadi
obsesi, maka ia tidak membawa kebaikan bagi dirinya, melainkan justru menjadi bumerang.
Obsesi terhadap kesempurnaan seringkali membuat kita frustrasi manakala kita tidak mampu
mencapai target yang sempurna. Pengalaman kegagalan mencapai target yang sempurna
membuat kita berkesimpulan bahwa kita tidaklah kompeten. Hal itu, pada ujungnya, membuat
kita minder dan merasa kerdil.
Oleh karena itu, untuk membuang rasa minder, hindari sikap perfeksionis. Tetapkan target
yang tinggi. Tetapi, tidak perlu terobsesi pada kesempurnaan. Toh, tidak ada yang sempurna di
dunia ini. Sampai kapan pun, kita selalu memiliki kekurangan. Justru kekurangan itu menjadi
daya pendorong diri kita untuk selalu berubah lebih baik.
2. Hidup dalam penyesalan
Menyesal merupakan hal yang lumrah. Setiap kekeliruan menimbulkan penyesalan. Dengan
penyesalan, kita belajar untuk tidak mengulangi kekeliruan yang kita buat.
5. Tetapi, penyesalan yang berlarut-larut juga tidak baik. Alih-alih menjadi pelajaran, ia justru
menjadi krikil yang menghambat kemajuan Anda.
Penyesalan yang berlarut-larut membuat Anda tenggelam dalam rasa bersalah. Anda dapat
menyumpahserapahi diri Anda sebagai orang yang bodoh dan ceroboh.
Kalau sudah begitu, maka rasa minder niscaya muncul dalam diri Anda.
Karena itu, tidak perlu Anda berlarut-larut dalam penyesalan. Jadikan kekeliruan sebagai
pelajara. Tataplah ke depan, bukan ke belakang.
3. Menganggap diri sebagai masalah
Seringkali, ada orang yang minder dengan penampilan fisiknya. Ada juga yang minder
lantaran prestasinya tidak secemerlang yang lain. Dan, ada juga yang merasa minder gara-gara
status sosial.
Nah, sebenarnya, apa yang membuat mereka minder dengan penampilan mereka?
bahwa rasa malu dan minder seperti itu muncul lantaran kita menganggap diri kita
bertanggung jawab atas perasaan orang lain. Apabila ada yang tidak suka dengan penampilan
kita, kita merasa perlu merubah penampilan untuk menyenangkannya. Apabila prestasi kita
tidak sesuai harapan orang lain, kita merasa bersalah dan berpikir bahwa kita telah
mengecewakannya. Intinya, apabila orang lain tidak menyukai diri kita, kita merasa perlu
berubah demi menyenangkannya. Kita merasa ada yang salah dalam diri kita yang membuat
orang lain tidak suka. Kita merasa diri sebagai AIB dan MASALAH bagi orang lain.
Anggapan itu tentu saja tidak benar. Orang lain tidak berhak menuntut kita bertanggung jawab
atas perasaannya. Apabila ia merasa tidak suka dengan penampilan kita, misalnya, maka
bukan kewajiban kita untuk membuatnya menyukai kita. Itu adalah masalahnya.
Jadi, untuk menghilangkan rasa minder itu, buang jauh-jauh pemikiran bahwa kita adalah aib
dan masalah bagi orang lain.
4. Membandingkan diri Anda dengan orang lain
Penyebab minder yang terkahir yaitu membandingkan diri sendiri dengan orang lain.
Mengapa memandingkan diri sendiri dengan orang lain membuat Anda minder?
Ketika Anda membandingkan diri dengan orang lain, Anda menemukan diri Anda lebih kecil
dan kerdil di banding orang tersebut. Ini karena, sebenarnya Anda tidak membandingkan diri
Anda yang sebenarnya dengan dirinya yang sebenarnya, melaikan Anda membandingkan diri
Anda yang sebenarnya dengan dirinya yang Anda bayangkan sebagai sosok yang sempurna.
Jadi, ketika Anda membandingkan diri Anda dengan orang lain, Anda membuat perbandingan
yang tidak adil. Anda tidak adil terhadap diri Anda sendiri. Anda membandingkan diri Anda
yang memiliki kekuarangan dan kelebihan dengan orang lain yang Anda bayangkan tidak
memiliki kekurangan sama sekali. Inilah yang membuat Anda merasa kerdil. Dan, perasaan
kerdil itu membuat Anda minder.
Maka dari itu, Anda perlu berhenti membandingkan diri Anda dengan orang lain agar tidak
merasa minder.