SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  5
Télécharger pour lire hors ligne
laporan KHUSUSERIKSUPIT
48
GATRA 14 MEI 2014
Pengadaan peralatan di pelabuhan milik Pelindo II diduga dipenuhi
penyelewengan, dan mulai diselidiki KPK. Karyawan meminta RJ Lino mundur.
Staf Khusus Wakil Presiden dipasang sebagai staf ahli Direktur Utama.
Ada nama adik pimpinan KPK dalam pengelolaan peralatan di Pelindo II.
Kisruh Pelindo II
lapsus.indd 48 5/2/14 6:30 PM
49
14 MEI 2014 GATRA
V
olkswagen Caravelle ber­
pelat nomor B-1-RJL me­
masuki pelataran parkir
Gedung Komisi Pem­
berantasan Korupsi (KPK)
sekitar pukul 09.00 WIB, Selasa dua
pekan lalu. Mobil itu adalah tunggangan
Richard Joost Lino, Direktur Utama Pe­
labuhan Indonesia (Pelindo) II. Hari itu,
Lino memenuhi panggilan KPK. Menge­­
nakan setelan jas hitam dengan kemeja
putih, Lino datang sendirian. Dia me­
nenteng berkas tanpa menggunakan tas.
Menurut Juru Bicara KPK, Johan
Budi SP, kedatangan Lino itu terkait
dengan dugaan penyimpangan dalam
pengadaantigaquaycontainercrane(QCC)
pada tahun 2010, yang diperuntukkan
bagi tiga pelabuhan di bawah Pelindo II,
yaitu Pelabuhan Panjang (Lampung),
Pelabuhan Boom Baru (Palembang), dan
Pelabuhan Pontianak.
Selepas diperiksa selama 11 jam,
Lino pun memberikan laporan ke
Menteri BUMN, Dahlan Iskan, via SMS.
Sudah menjadi kebiasaan Lino, setiap
ada masalah atau ada keberhasilan terkait
dengan tugasnya dalam menakhodai
Pelindo II, ia selalu memberikan laporan
kepada menteri terkait, seperti Menteri
BUMN dan Menteri Perhubungan, EE
Mangindaan. Kali ini pun Lino harus
melaporkan hal ihwal pemeriksaannya
di KPK. “Ya, aku kan minta penjelasan,
kan saya atasannya, lalu dia SMS.
Dari penjelasannya memang tidak ada
masalah,” kata Dahlan Iskan.
Dalam laporan itu, Lino men­
jelas­kan bahwa sejak memimpin Pelindo
II tahun 2009, dirinya berhasil me­
ningkatkan kinerja di beberapa pe­
labuhan sehingga labanya meningkat. Ia
juga melaporkan, pengadaan beberapa
peralatan di beberapa pelabuhan itu
harus mengambil jalan pintas, seperti
melakukan penunjukan langsung, karena
pelelangan yang dilakukan selalu gagal.
Namun, prestasinya itu berujung pada
tuduhan penyimpangan, yang mem­buat­
nya diperiksa penegak hukum. Karena
itulah, ia menyadari banyak orang tidak
suka pada keberhasilannya. “Biasa­lah,
di Priok itu kan banyak yang nggak suka.
Orang kirim surat kaleng, surat ngelapor,
itu biasa,” kata Lino setelah keluar dari
Gedung KPK, Kuningan, Jakarta.
Lino menegaskan, semua pe­
labuh­an yang diberikan peralatan baru,
keuntunganya jadi berlipat. Pe­labuh­
an Panjang, misalnya. Pada 2009 pen­
dapatan­nya di bawah Rp 100 milyar,
dengan keuntungan Rp 30 milyar. Setelah
ada kebijakan penambahan peralatan,
seperti crane untuk bongkar muat, tahun
lalupendapatannyahampirRp400milyar,
untungnyadiatasRp100milyar.Aktivitas
di pelabuhan juga lebih lancar, tidak ada
kapal yang menunggu terlalu lama.
Kepada Gatra, pada Rabu dua
pekan lalu, Lino juga mengakui adanya
perintah darinya untuk melakukan pe­
nunjukan langsung dalam proyek penga­
daan crane berkapasitas 40 ton itu. Alasan­
nya, kebutuhan yang mendesak di tiga
der­maga tersebut. “Kalau tidak ada te­
robosan, tidak pernah dimulai,” kata­nya.
Awalnya, Pelindo II memang mem­
buka tender. Namun, hanya satu yang
me­masukkan penawaran, yaitu PT Barata
Indonesia. Perusahaan BUMN yang
bergerak di manufaktur industri ini juga
memberikan penawaran di atas harga
owner estimate, terlalu tinggi dari yang
disyaratkan panitia pelelangan.
Karena khawatir tidak ada pe­
nawaran melalui tender, Lino pun me­
mu­tus­­kan untuk mengundang per­
usaha­an dari luar agar memberikan
pe­nawar­an harga dan spesifikasi crane
yang dibutuhkan. “Kita minta semua
onderdil­nya dari Jerman,” kata Lino.
“Soal penunjukan langsung, itu juga
diper­boleh­kan oleh aturan perusahaan.”
Ketika itu ada tiga perusahaan
yang memasukkan penawaran: Wuxi
Hua Dong Heavy Machinery Co. Ltd
(HDHM), dan Shanghai Zhenhua
Heavy Industries Company Limited
(ZPMC), keduanya dari Cina. Penawar
satu lagi Doosan dari Korea Selatan. Di
antara ketiga perusahaan itu, HDHM-
lah yang memberikan penawaran paling
murah. HDHM juga menyodorkan pe­
nawaran crane twin lift atau dua lengan
yang harganya masih di bawah harga
per­syaratan. Singkat cerita, HDHM pun
dinyatakan sebagai pemenang, dan di­
minta memasok QCC twinlift yang di­
tawar­kan­nya.
Setahun kemudian, tender pun
kembali dilakukan untuk pengadaan crane
yang sama. HDHM kembali menjadi
pemenang, meski harganya lebih tinggi
US$ 1 juta. Namun, perusahaan ini tetap
memberikan harga yang paling murah di
antarapesertatenderyanglain.“Jadi,tidak
ada kerugian negara. Yang ada proyek itu
memberikan keuntungan. Kalau ada yang
mau disalahkan ya, saya tanggung jawab,”
ujar Lino.
Lino menuduh, semua persoalan
belakangan ini adalah hasil kerja orang-
orangyangtidaksukakepadanya.Diapun
menunjuk dalang di belakang masalah
ini, selain serikat pekerja juga mantan
Direktur keuangan Dian M. Noer. “Saya
tahu, karena dia sudah memberikan
keterangan di KPK,” ujar Lino.
Dian memang pernah bermasalah
dengan Lino terkait dengan pengadaan
crane itu. Saat itu, sebagai direktur
keuangan, Dian menolak membayar
sebesar US$ 3 juta kepada HDHM atas
pembelian QCC yang dibeli Pelindo
II. Menyikapi penolakan itu, Lino pun
bergerak sendiri. Ketika Dian sedang
cuti, Lino memerintahkan pembayaran.
Setelah itu, Dian pun dicopot.
Soal tuduhan bahwa dirinya men­
jadi dalang masalah ini, Dian M. Noer tak
mau menanggapi secara panjang lebar.
“Terserah dia mau ngomong apa,” katanya.
Dian tak mau menjelaskan alasan dia tak
mau membayar tagihan pengadaan QCC,
saat itu.
Dari Nota Dinas Direktur Ke­
uang­an pada Juni 2010, yang salinan­
nya didapat Gatra, alasan Dian tak mau
membayar ketika itu karena proyek
tersebut tidak sesuai dengan prosedur
dan bisa menimbulkan gugatan hukum di
kemudian hari, karena proses pengadaan
yang lemah.
Pencopotan direktur keuangan
terjadi lagi setahun kemudian. Ketika itu
Cipto Pramono, yang ditunjuk sebagai
direktur keuangan merangkap direktur
personalia dan umum, mengundurkan
diri karena menolak membayar tagihan
PT Telkom, sebagai pelaksana proyek
layanan teknologi komunikasi informasi
(ICT). Pengunduran diri Cipto diikuti
peletakan jabatan sekitar 33 karyawan
setingkat manajer di tubuh Pelindo II.
Namun Direksi Pelindo II meng­
anggap mereka mengundurkan diri dari
status karyawan Pelindo II. Lewat surat,
33 orang itu pun diberhentikan. Surat
keputusan PHK langsung dikirim ke
rumah masing-masing. “Padahal kita
hanya meletakkan jabatan, tidak ada yang
berniat resign,” kata Hendra Budhi, salah
satu pejabat yang dipecat.
Kejadian ini memicu kekisruhan
di dalam tubuh Pelindo II. Sekitar 912
karyawan dari 2.500 pegawai mengajukan
mosi tidak percaya. Serikat Pekerja
Pelabuhan Indonesia (SPPI) II juga
mengirim surat kepada Menteri Dahlan
Iskan agar Lino dicopot. Beberapa bukti
mereka sodorkan. Di antaranya, masalah
penggunaan fasilitas kendaraan yang
dipakai secara pribadi oleh istri RJ Lino,
Betty Sastra. Juga penggunaan uang
perusahaan untuk biaya pengobatan
adik RJ Lino, Yan Lino, di Rumah Sakit
lapsus.indd 49 5/2/14 6:30 PM
laporan KHUSUS50
GATRA 14 MEI 2014
Pelabuhan Jakarta, senilai Rp 95 juta.
Gerakan ini sempat menjadi
perhatian media masa pada Desember
lalu.Memantikrumoradanyapemogokan
besar-besaran yang melumpuhkan
dermaga bongkar-muat. Saat dimintai
konfirmasi Gatra ketika itu, Lino hanya
menjawab,“Lihatsajasemuaprosesdisini
berjalansepertibiasa.Tidakadakomplain
dari pemakai jasa di sini.”
Laporan itu ternyata juga sudah
ditindaklanjuti Deputi Kementerian
BUMN Bidang Infrastruktur dan
Logistik. Hasilnya, Kementerian
BUMN memerintahkan kepada direktur
dan komisaris agar melakukan prinsip
good corporate governance di lingkungan
Pelindo II. Namun, dari pantauan SPPI
II, rekomendasi itu tak pernah disikapi
dengan serius. “Padahal laporan kita, dari
hasil kajian Kementerian itu, 80% benar,”
kata H. Kirnoto, Ketua Serikat Pekerja
Pelabuhan Indonesia II.
Sebenarnya tidak hanya masalah
solidaritas yang membuat beberapa
karyawan papan tengah tadi meng­undur­
kan diri. Permasalahan di Pelindo II
ternyata sangat pelik. Di balik kinerja RJ
Lino yang gemilang, ada beberapa bagian
yang membuat para karyawan khawatir
terhadap masa depan perusahaan. Salah
satu kekhawatiran itu terkait dengan
proyek pembangunan dermaga baru
bernama Proyek Kalibaru yang bernilai
Rp 46 trilyun.
Pendanaan pembangunan dermaga
Pembangunan Pelabuhan Kalibaru atau New Priok
lapsus.indd 50 5/2/14 6:30 PM
ANTARA/ISMARPATRIZKI
51
14 MEI 2014 GATRA
super masif, yang nantinya diberi nama
New Priok, itu dilakukan melalui kredit
modal kerja (KMK). Selebihnya akan
ditutup dari kas perusahaan dan skema
kerja sama operator pelabuhan yang
akan menyewa lahan Kalibaru. Strategi
ini dianggap bisa membebani keuangan
perusahaan. Lino sesumbar bisa keluar
dari masalah finansial pendanaan
pembangunan Kalibaru, karena akan
segera mendapat pinjaman dari sindikasi
bank internasional. “Kita usahakan cair
bulan depan,” kata Lino.
Selain Proyek Kalibaru, beberapa
pengadaan barang di lingkungan
Pelindo II juga bermasalah. Contohnya,
pengadaan 10 mobile crane kapasitas 20
ton dan 60 ton, yang harusnya dibagi ke
beberapa pelabuhan, ternyata mangkrak
di area terbatas Terminal 2 Tanjung
Priok. Menurut Lino, sepuluh mobile
crane itu kini lebih diberdayakan di Priok.
“Untuk digunakan di lapangan, bukan di
dermaga,” katanya.
Namun, Gatra melihat sendiri
sepuluh mobile crane dengan harga total
Rp 45,6 milyar itu hanya diparkir. “Sudah
menganggur setengah tahun,” kata
seorang pegawai di Pelabuhan Tanjung
Priok. Ia juga bercerita, crane yang bisa
berpindah ini sempat diberdayakan pada
Kamis lalu, namun fanbelt-nya putus dan
aki tekor karena tidak kuat mengangkat
arus. Sumber itu juga menceritakan,
sebelumnya pada saat commisioning test,
kawat crane juga putus ketika digunakan
untuk mengangkat beban 20 ton.
Proyek lain yang mangkrak, yang
disebut dalam dokumen yang diterima
Gatra, adalah pengadaan simulator
crane and ship untuk Pusat Pendidikan
Kepelabuhanan (P2K) senilai Rp 23
milyar. Alat pelatihan ini mangrak karena
saat diuji tidak berfungsi sebagaimana
mestinya. “Performance-nya belum seperti
yang kita harapkan. Alat ini kan simulator.
Harus se-real mungkin gerakannya. Saya
sudah bilang kepada teman-teman untuk
mengembalikan saja ke PT Len Industri,”
ujar Lino.
Hal lain yang membuat karyawan
protes terhadap kebijakan Lino adalah
penunjukan staf ahli. Kebijakan macam
ini dilarang dalam Surat Menteri BUMN
Nomor S-375 Tahun 2011. Di surat itu,
Dahlan meminta jabatan staf ahli dan staf
khusus ditiadakan sejak 1 Januari 2012.
Namun, Lino tetap saja mempekerjakan
staf ahli direktur utama bidang keuangan
bernama Farid Haryanto. Farid, yang
disewa dengan tarif US$ 25.000 per
bulan, juga tercatat sebagai staf khusus
Wakil Presiden Boediono. Ia pernah
menjabat sebagai komisaris PT Pos
Indonesia, namun mundur setelah tak
mau melaporkan harta kekayaannya.
Farid tak mengangkat teleponnya
ketika dimintai konfirmasi Gatra. Pesan
singkat juga tak dijawab. Seorang pejabat
di kantor wakil presiden, yang meminta
namanya dirahasiakan, menjelaskan,
penunjukan Farid sebagai staf ahli adalah
wajar.Sebab,sebagaiahlikeuanganlulusan
Wharton School of The University of
Pennsylvania --Boediono juga pernah
sekolah di sini-- Farid punya banyak akses
ke kalangan banker dan manajer investasi.
“Pak Farid diminta membantu urusan
finansial yang rumit terkait dengan usaha
pendanaan pembangunan pelabuhan
yang perlu dana besar,” kata sumber itu.
Selain penunjukan staf ahli, sistem
karier di Pelindo II juga banyak di­keluh­­
kan karyawan. Lino memang sering
menempatkan orang tanpa mem­per­­
hatikan jejang kariernya. Seperti pe­
nunjukan Nina Insania, yang awalnya
bekerja di lembaga pendidikan PPM
RIFKIMIRSYAD
RJ Lino usai diperiksa KPK
lapsus.indd 51 5/2/14 6:31 PM
laporan KHUSUS52
GATRA 14 MEI 2014
Akrobat di Priok Baru
R
J Lino yakin, bila pembangunan
Pelabuhan Kalibaru atau New Priok
tidak segera dilakukan dengan pen­
danaan melalui kredit modal kerja (KMK),
proyekterminalpertamatidakakanrampung
tahun ini. Pendanaan sistem ini, menurutnya,
hanya semacam strategi awal.“Kita breeding
finance saja. Ini company sangat solid. Laba
kitanettoRp2trilyun,”ujarLino.
Saat ini KMK didapat dari Bank BNI
dan Bank Mandiri. Jumlahnya sekitar Rp
4 trilyun, dan sifatnya stand by loan. Dari
pinjaman Rp 4 trilyun, BNI memberikan
Rp 2 trilyun dan sisanya dari Bank Mandiri.
PelindoIIbarumenariksekitarRp1,3trilyun.
“Seingat saya, Bank Mandiri kasih kredit
investasi juga,” kata Direktur Utama Bank
Mandiri, Budi Gunadi Saikin, kepada Putri
KartikaUtamidariGatra.
Mutiari, Analis Kredit Bank BNI,
menegaskan bahwa dana pinjaman tersebut
tidak secara spesifik menyebutkan harus
dipakaisebagaikreditmodalkerja.“Inibukan
aturan mutlak. Tapi sesuai kesepakatan
Ke depan, Lino mengaku sudah
menyiap­kan utang dari sindikasi bank
internasional, dengan dana yang akan
diperoleh bisa mencapai Rp 14 trilyun.
Dengan pinjaman itu Lino yakin terminal
pertama di Kalibaru, seluas 400 meter
persegi, akan rampung sesuai dengan
target. Selama ini serikat pekerja khawatir
proyek ini akan berhenti di tengah jalan,
karena duit Pelindo II tak akan sanggup
untukmengembalikanutangsebesaritu.
Anggota Komite Pengawas Pem­
bangunan Proyek New Priok, Faisal Basri
memaklumi bila serikat pekerja khawatir
terhadap skema pembiayaan proyek yang
dilakukan secara akrobatik atau tidak linear
ini.“Ini karena informasi yang mereka terima
tidak sempurna,” kata Faisal. “Mereka tidak
menyadari bahwa pendanaan ini harus
melalui akrobat. Karena tidak ada bantuan
daripemerintah.”
Karena itulah sudah dua kali
manajemen bertemu dengan serikat
pekerja untuk memberikan pemahaman
tentang skema pembiayaan dari proyek
NewPriok.
Mira Febri Mellya dan Flora LibraYanti
Manajamen, menjadi Advisor Bidang
Human Capital dengan honorarium dan
fasilitas setara dengan dewan direksi.
Nina bahkan juga mendapat fasilitas les
bahasa Inggris. “Ini kan perusahaan besar,
dengan klien global, apa salahnya saya
diberi fasilitas ini,” kata Nina, yang kini
menjabat sebagai Direktur Utama IPC
Corporate University, anak usaha PT
Pelindo II.
Lino juga pernah merekrut salah
seorangkaryawandiTerminalPetiKemas
(TPK) Koja, anak perusahaan Pelindo
II, dan menunjuknya menjadi Senior
ManajerPeralatandiPelindoII.Namanya
HaryadiBudiKuncoro,diaadikBambang
Widjojanto, salah satu pimpinan KPK.
PenunjukanFaridhinggaHaryadisempat
menimbulkan kecurigaan di kalangan
karyawan, jika Lino sedang membentengi
diri dengan orang-orang kuat.
Nama Haryadi juga termasuk salah
satu orang yang dianggap mengetahui
proses pengadaan tiga QCC tadi. Hal ini
dijelaskan dalam audit Badan Pengawasan
Keuangan dan Pembangunan (BPKP).
Secara jelas, audit itu menunjukkan
adanyapenyimpangan.Selainpenunjukan
lang­sung, BPKP menemukan bahwa
sejak awal HDHM dan ZPMC tidak lulus
persyaratan administrasi.
Namun panitia tetap membuka
sampul penawarannya, bahkan tetap
dilakukan klarifikasi dan negosiasi harga.
Selain itu, Lino sempat menyatakan
dengan membeli QCC twinlift dari
HDHM, Pelindo II mendapat ke­untung­
an, karena harga yang lebih miring. “Kita
mendapat harga paling murah di dunia,
tidak mungkin rugi,” ujarnya.
Dari audit BPKP terlihat harga
yang ditawarkan HDHM, khususnya
untuk twinlift, malah lebih mahal dari
pe­­­­na­­war­­an awal PT Barata. HDHM
menyo­­­dor­kan harga total US$ 16,9 juta,
sedang­kan Barata mematok US$ 14,3
juta. Selain itu juga ada kejanggalan saat
HDHM memasukkan penawaran QCC
twinlift yang akhirnya disetujui untuk
peng­adaan QCC jenis ini. Modus per­
ubah­an ini menimbulkan dugaan adanya
peng­­­ge­lembunganharga,yangberpotensi
menye­­­­babkan kerugian hingga Rp 82
milyar.
Haryadi sendiri kini diplot Lino
menangani perusahaan baru anak Pelindo
II, yaitu PT Jasa Peralatan Pelabuhan
Indonesia (JPPI). Saat ini, JPPI belum
resmi berdiri. Nantinya, JPPI diarahkan
untuk menampung transformasi tugas
dari unit bidang peralatan Pelindo II.
Haryadi yang dihubungi Gatra beberapa
kali tidak mau melanjutkan beberapa
percakapan di telepon.
Sementara itu, Bambang
Widjojanto sendiri merasa dijebak karena
per­­tanyaanGatra tiba-tibamenyinggung
soal adiknya yang berada di tengah
pusaran masalah di Pelindio II dan kini
sedang diselidiki KPK. “Saya tidak ada
urusan dengan itu. Saya menjaga betul
integritas saya. Kamu menjebak saya, dan
mudah-mudahan itu ditulis,” katanya
kepada Andi Anggana dari Gatra.
Bambang juga menegaskan, sebagai
pimpinan KPK dirinya tetap akan men­
junjung hukum ditegakkan meski adiknya
sendiri terbukti terlibat. “Kalau memang
adik saya terlibat, timpe saja nggak ada
urusan.Sayaakanmundurdarikasusnya,”
katanya tegas.
Kabarnya, dari sumber Gatra yang
mengetahuiprosespenyelidikankasusini,
Bambang memang tidak akan dilibatkan
dalam kasus ini bila beranjak ke proses
penyidikan. Sementara bila masalah ini
berlanjut, bisa saja RJ Lino akan lebih
banyak memarkir Volkwagen Caravelle
tunggangannya di pelataran KPK.
“Berbuat baik di negeri ini memang tidak
mudah,” begitu kata Lino.
Mukhlison S.Widodo, Mira Febri Mellya,
danTaufiqurrohman
perjanjian,”kata Mutiari. Yang jelas, utang yang
diberikan tergolong corporate loan. Artinya,
pinjaman itu boleh digunakan untuk kebutuhan
perusahaan.
RIFKIMIRSYAD
Kegiatan di PelabuhanTanjung Priok
lapsus.indd 52 5/2/14 6:31 PM

Contenu connexe

En vedette

2024 State of Marketing Report – by Hubspot
2024 State of Marketing Report – by Hubspot2024 State of Marketing Report – by Hubspot
2024 State of Marketing Report – by HubspotMarius Sescu
 
Everything You Need To Know About ChatGPT
Everything You Need To Know About ChatGPTEverything You Need To Know About ChatGPT
Everything You Need To Know About ChatGPTExpeed Software
 
Product Design Trends in 2024 | Teenage Engineerings
Product Design Trends in 2024 | Teenage EngineeringsProduct Design Trends in 2024 | Teenage Engineerings
Product Design Trends in 2024 | Teenage EngineeringsPixeldarts
 
How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental Health
How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental HealthHow Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental Health
How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental HealthThinkNow
 
AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdf
AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdfAI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdf
AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdfmarketingartwork
 
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024Neil Kimberley
 
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)contently
 
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024Albert Qian
 
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie InsightsSocial Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie InsightsKurio // The Social Media Age(ncy)
 
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024Search Engine Journal
 
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
5 Public speaking tips from TED - Visualized summarySpeakerHub
 
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd Clark Boyd
 
Getting into the tech field. what next
Getting into the tech field. what next Getting into the tech field. what next
Getting into the tech field. what next Tessa Mero
 
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search IntentGoogle's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search IntentLily Ray
 
Time Management & Productivity - Best Practices
Time Management & Productivity -  Best PracticesTime Management & Productivity -  Best Practices
Time Management & Productivity - Best PracticesVit Horky
 
The six step guide to practical project management
The six step guide to practical project managementThe six step guide to practical project management
The six step guide to practical project managementMindGenius
 
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...RachelPearson36
 

En vedette (20)

2024 State of Marketing Report – by Hubspot
2024 State of Marketing Report – by Hubspot2024 State of Marketing Report – by Hubspot
2024 State of Marketing Report – by Hubspot
 
Everything You Need To Know About ChatGPT
Everything You Need To Know About ChatGPTEverything You Need To Know About ChatGPT
Everything You Need To Know About ChatGPT
 
Product Design Trends in 2024 | Teenage Engineerings
Product Design Trends in 2024 | Teenage EngineeringsProduct Design Trends in 2024 | Teenage Engineerings
Product Design Trends in 2024 | Teenage Engineerings
 
How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental Health
How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental HealthHow Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental Health
How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental Health
 
AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdf
AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdfAI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdf
AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdf
 
Skeleton Culture Code
Skeleton Culture CodeSkeleton Culture Code
Skeleton Culture Code
 
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024
 
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
 
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
 
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie InsightsSocial Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
 
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
 
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
 
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
 
Getting into the tech field. what next
Getting into the tech field. what next Getting into the tech field. what next
Getting into the tech field. what next
 
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search IntentGoogle's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
 
How to have difficult conversations
How to have difficult conversations How to have difficult conversations
How to have difficult conversations
 
Introduction to Data Science
Introduction to Data ScienceIntroduction to Data Science
Introduction to Data Science
 
Time Management & Productivity - Best Practices
Time Management & Productivity -  Best PracticesTime Management & Productivity -  Best Practices
Time Management & Productivity - Best Practices
 
The six step guide to practical project management
The six step guide to practical project managementThe six step guide to practical project management
The six step guide to practical project management
 
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
 

Bagian I

  • 1. laporan KHUSUSERIKSUPIT 48 GATRA 14 MEI 2014 Pengadaan peralatan di pelabuhan milik Pelindo II diduga dipenuhi penyelewengan, dan mulai diselidiki KPK. Karyawan meminta RJ Lino mundur. Staf Khusus Wakil Presiden dipasang sebagai staf ahli Direktur Utama. Ada nama adik pimpinan KPK dalam pengelolaan peralatan di Pelindo II. Kisruh Pelindo II lapsus.indd 48 5/2/14 6:30 PM
  • 2. 49 14 MEI 2014 GATRA V olkswagen Caravelle ber­ pelat nomor B-1-RJL me­ masuki pelataran parkir Gedung Komisi Pem­ berantasan Korupsi (KPK) sekitar pukul 09.00 WIB, Selasa dua pekan lalu. Mobil itu adalah tunggangan Richard Joost Lino, Direktur Utama Pe­ labuhan Indonesia (Pelindo) II. Hari itu, Lino memenuhi panggilan KPK. Menge­­ nakan setelan jas hitam dengan kemeja putih, Lino datang sendirian. Dia me­ nenteng berkas tanpa menggunakan tas. Menurut Juru Bicara KPK, Johan Budi SP, kedatangan Lino itu terkait dengan dugaan penyimpangan dalam pengadaantigaquaycontainercrane(QCC) pada tahun 2010, yang diperuntukkan bagi tiga pelabuhan di bawah Pelindo II, yaitu Pelabuhan Panjang (Lampung), Pelabuhan Boom Baru (Palembang), dan Pelabuhan Pontianak. Selepas diperiksa selama 11 jam, Lino pun memberikan laporan ke Menteri BUMN, Dahlan Iskan, via SMS. Sudah menjadi kebiasaan Lino, setiap ada masalah atau ada keberhasilan terkait dengan tugasnya dalam menakhodai Pelindo II, ia selalu memberikan laporan kepada menteri terkait, seperti Menteri BUMN dan Menteri Perhubungan, EE Mangindaan. Kali ini pun Lino harus melaporkan hal ihwal pemeriksaannya di KPK. “Ya, aku kan minta penjelasan, kan saya atasannya, lalu dia SMS. Dari penjelasannya memang tidak ada masalah,” kata Dahlan Iskan. Dalam laporan itu, Lino men­ jelas­kan bahwa sejak memimpin Pelindo II tahun 2009, dirinya berhasil me­ ningkatkan kinerja di beberapa pe­ labuhan sehingga labanya meningkat. Ia juga melaporkan, pengadaan beberapa peralatan di beberapa pelabuhan itu harus mengambil jalan pintas, seperti melakukan penunjukan langsung, karena pelelangan yang dilakukan selalu gagal. Namun, prestasinya itu berujung pada tuduhan penyimpangan, yang mem­buat­ nya diperiksa penegak hukum. Karena itulah, ia menyadari banyak orang tidak suka pada keberhasilannya. “Biasa­lah, di Priok itu kan banyak yang nggak suka. Orang kirim surat kaleng, surat ngelapor, itu biasa,” kata Lino setelah keluar dari Gedung KPK, Kuningan, Jakarta. Lino menegaskan, semua pe­ labuh­an yang diberikan peralatan baru, keuntunganya jadi berlipat. Pe­labuh­ an Panjang, misalnya. Pada 2009 pen­ dapatan­nya di bawah Rp 100 milyar, dengan keuntungan Rp 30 milyar. Setelah ada kebijakan penambahan peralatan, seperti crane untuk bongkar muat, tahun lalupendapatannyahampirRp400milyar, untungnyadiatasRp100milyar.Aktivitas di pelabuhan juga lebih lancar, tidak ada kapal yang menunggu terlalu lama. Kepada Gatra, pada Rabu dua pekan lalu, Lino juga mengakui adanya perintah darinya untuk melakukan pe­ nunjukan langsung dalam proyek penga­ daan crane berkapasitas 40 ton itu. Alasan­ nya, kebutuhan yang mendesak di tiga der­maga tersebut. “Kalau tidak ada te­ robosan, tidak pernah dimulai,” kata­nya. Awalnya, Pelindo II memang mem­ buka tender. Namun, hanya satu yang me­masukkan penawaran, yaitu PT Barata Indonesia. Perusahaan BUMN yang bergerak di manufaktur industri ini juga memberikan penawaran di atas harga owner estimate, terlalu tinggi dari yang disyaratkan panitia pelelangan. Karena khawatir tidak ada pe­ nawaran melalui tender, Lino pun me­ mu­tus­­kan untuk mengundang per­ usaha­an dari luar agar memberikan pe­nawar­an harga dan spesifikasi crane yang dibutuhkan. “Kita minta semua onderdil­nya dari Jerman,” kata Lino. “Soal penunjukan langsung, itu juga diper­boleh­kan oleh aturan perusahaan.” Ketika itu ada tiga perusahaan yang memasukkan penawaran: Wuxi Hua Dong Heavy Machinery Co. Ltd (HDHM), dan Shanghai Zhenhua Heavy Industries Company Limited (ZPMC), keduanya dari Cina. Penawar satu lagi Doosan dari Korea Selatan. Di antara ketiga perusahaan itu, HDHM- lah yang memberikan penawaran paling murah. HDHM juga menyodorkan pe­ nawaran crane twin lift atau dua lengan yang harganya masih di bawah harga per­syaratan. Singkat cerita, HDHM pun dinyatakan sebagai pemenang, dan di­ minta memasok QCC twinlift yang di­ tawar­kan­nya. Setahun kemudian, tender pun kembali dilakukan untuk pengadaan crane yang sama. HDHM kembali menjadi pemenang, meski harganya lebih tinggi US$ 1 juta. Namun, perusahaan ini tetap memberikan harga yang paling murah di antarapesertatenderyanglain.“Jadi,tidak ada kerugian negara. Yang ada proyek itu memberikan keuntungan. Kalau ada yang mau disalahkan ya, saya tanggung jawab,” ujar Lino. Lino menuduh, semua persoalan belakangan ini adalah hasil kerja orang- orangyangtidaksukakepadanya.Diapun menunjuk dalang di belakang masalah ini, selain serikat pekerja juga mantan Direktur keuangan Dian M. Noer. “Saya tahu, karena dia sudah memberikan keterangan di KPK,” ujar Lino. Dian memang pernah bermasalah dengan Lino terkait dengan pengadaan crane itu. Saat itu, sebagai direktur keuangan, Dian menolak membayar sebesar US$ 3 juta kepada HDHM atas pembelian QCC yang dibeli Pelindo II. Menyikapi penolakan itu, Lino pun bergerak sendiri. Ketika Dian sedang cuti, Lino memerintahkan pembayaran. Setelah itu, Dian pun dicopot. Soal tuduhan bahwa dirinya men­ jadi dalang masalah ini, Dian M. Noer tak mau menanggapi secara panjang lebar. “Terserah dia mau ngomong apa,” katanya. Dian tak mau menjelaskan alasan dia tak mau membayar tagihan pengadaan QCC, saat itu. Dari Nota Dinas Direktur Ke­ uang­an pada Juni 2010, yang salinan­ nya didapat Gatra, alasan Dian tak mau membayar ketika itu karena proyek tersebut tidak sesuai dengan prosedur dan bisa menimbulkan gugatan hukum di kemudian hari, karena proses pengadaan yang lemah. Pencopotan direktur keuangan terjadi lagi setahun kemudian. Ketika itu Cipto Pramono, yang ditunjuk sebagai direktur keuangan merangkap direktur personalia dan umum, mengundurkan diri karena menolak membayar tagihan PT Telkom, sebagai pelaksana proyek layanan teknologi komunikasi informasi (ICT). Pengunduran diri Cipto diikuti peletakan jabatan sekitar 33 karyawan setingkat manajer di tubuh Pelindo II. Namun Direksi Pelindo II meng­ anggap mereka mengundurkan diri dari status karyawan Pelindo II. Lewat surat, 33 orang itu pun diberhentikan. Surat keputusan PHK langsung dikirim ke rumah masing-masing. “Padahal kita hanya meletakkan jabatan, tidak ada yang berniat resign,” kata Hendra Budhi, salah satu pejabat yang dipecat. Kejadian ini memicu kekisruhan di dalam tubuh Pelindo II. Sekitar 912 karyawan dari 2.500 pegawai mengajukan mosi tidak percaya. Serikat Pekerja Pelabuhan Indonesia (SPPI) II juga mengirim surat kepada Menteri Dahlan Iskan agar Lino dicopot. Beberapa bukti mereka sodorkan. Di antaranya, masalah penggunaan fasilitas kendaraan yang dipakai secara pribadi oleh istri RJ Lino, Betty Sastra. Juga penggunaan uang perusahaan untuk biaya pengobatan adik RJ Lino, Yan Lino, di Rumah Sakit lapsus.indd 49 5/2/14 6:30 PM
  • 3. laporan KHUSUS50 GATRA 14 MEI 2014 Pelabuhan Jakarta, senilai Rp 95 juta. Gerakan ini sempat menjadi perhatian media masa pada Desember lalu.Memantikrumoradanyapemogokan besar-besaran yang melumpuhkan dermaga bongkar-muat. Saat dimintai konfirmasi Gatra ketika itu, Lino hanya menjawab,“Lihatsajasemuaprosesdisini berjalansepertibiasa.Tidakadakomplain dari pemakai jasa di sini.” Laporan itu ternyata juga sudah ditindaklanjuti Deputi Kementerian BUMN Bidang Infrastruktur dan Logistik. Hasilnya, Kementerian BUMN memerintahkan kepada direktur dan komisaris agar melakukan prinsip good corporate governance di lingkungan Pelindo II. Namun, dari pantauan SPPI II, rekomendasi itu tak pernah disikapi dengan serius. “Padahal laporan kita, dari hasil kajian Kementerian itu, 80% benar,” kata H. Kirnoto, Ketua Serikat Pekerja Pelabuhan Indonesia II. Sebenarnya tidak hanya masalah solidaritas yang membuat beberapa karyawan papan tengah tadi meng­undur­ kan diri. Permasalahan di Pelindo II ternyata sangat pelik. Di balik kinerja RJ Lino yang gemilang, ada beberapa bagian yang membuat para karyawan khawatir terhadap masa depan perusahaan. Salah satu kekhawatiran itu terkait dengan proyek pembangunan dermaga baru bernama Proyek Kalibaru yang bernilai Rp 46 trilyun. Pendanaan pembangunan dermaga Pembangunan Pelabuhan Kalibaru atau New Priok lapsus.indd 50 5/2/14 6:30 PM
  • 4. ANTARA/ISMARPATRIZKI 51 14 MEI 2014 GATRA super masif, yang nantinya diberi nama New Priok, itu dilakukan melalui kredit modal kerja (KMK). Selebihnya akan ditutup dari kas perusahaan dan skema kerja sama operator pelabuhan yang akan menyewa lahan Kalibaru. Strategi ini dianggap bisa membebani keuangan perusahaan. Lino sesumbar bisa keluar dari masalah finansial pendanaan pembangunan Kalibaru, karena akan segera mendapat pinjaman dari sindikasi bank internasional. “Kita usahakan cair bulan depan,” kata Lino. Selain Proyek Kalibaru, beberapa pengadaan barang di lingkungan Pelindo II juga bermasalah. Contohnya, pengadaan 10 mobile crane kapasitas 20 ton dan 60 ton, yang harusnya dibagi ke beberapa pelabuhan, ternyata mangkrak di area terbatas Terminal 2 Tanjung Priok. Menurut Lino, sepuluh mobile crane itu kini lebih diberdayakan di Priok. “Untuk digunakan di lapangan, bukan di dermaga,” katanya. Namun, Gatra melihat sendiri sepuluh mobile crane dengan harga total Rp 45,6 milyar itu hanya diparkir. “Sudah menganggur setengah tahun,” kata seorang pegawai di Pelabuhan Tanjung Priok. Ia juga bercerita, crane yang bisa berpindah ini sempat diberdayakan pada Kamis lalu, namun fanbelt-nya putus dan aki tekor karena tidak kuat mengangkat arus. Sumber itu juga menceritakan, sebelumnya pada saat commisioning test, kawat crane juga putus ketika digunakan untuk mengangkat beban 20 ton. Proyek lain yang mangkrak, yang disebut dalam dokumen yang diterima Gatra, adalah pengadaan simulator crane and ship untuk Pusat Pendidikan Kepelabuhanan (P2K) senilai Rp 23 milyar. Alat pelatihan ini mangrak karena saat diuji tidak berfungsi sebagaimana mestinya. “Performance-nya belum seperti yang kita harapkan. Alat ini kan simulator. Harus se-real mungkin gerakannya. Saya sudah bilang kepada teman-teman untuk mengembalikan saja ke PT Len Industri,” ujar Lino. Hal lain yang membuat karyawan protes terhadap kebijakan Lino adalah penunjukan staf ahli. Kebijakan macam ini dilarang dalam Surat Menteri BUMN Nomor S-375 Tahun 2011. Di surat itu, Dahlan meminta jabatan staf ahli dan staf khusus ditiadakan sejak 1 Januari 2012. Namun, Lino tetap saja mempekerjakan staf ahli direktur utama bidang keuangan bernama Farid Haryanto. Farid, yang disewa dengan tarif US$ 25.000 per bulan, juga tercatat sebagai staf khusus Wakil Presiden Boediono. Ia pernah menjabat sebagai komisaris PT Pos Indonesia, namun mundur setelah tak mau melaporkan harta kekayaannya. Farid tak mengangkat teleponnya ketika dimintai konfirmasi Gatra. Pesan singkat juga tak dijawab. Seorang pejabat di kantor wakil presiden, yang meminta namanya dirahasiakan, menjelaskan, penunjukan Farid sebagai staf ahli adalah wajar.Sebab,sebagaiahlikeuanganlulusan Wharton School of The University of Pennsylvania --Boediono juga pernah sekolah di sini-- Farid punya banyak akses ke kalangan banker dan manajer investasi. “Pak Farid diminta membantu urusan finansial yang rumit terkait dengan usaha pendanaan pembangunan pelabuhan yang perlu dana besar,” kata sumber itu. Selain penunjukan staf ahli, sistem karier di Pelindo II juga banyak di­keluh­­ kan karyawan. Lino memang sering menempatkan orang tanpa mem­per­­ hatikan jejang kariernya. Seperti pe­ nunjukan Nina Insania, yang awalnya bekerja di lembaga pendidikan PPM RIFKIMIRSYAD RJ Lino usai diperiksa KPK lapsus.indd 51 5/2/14 6:31 PM
  • 5. laporan KHUSUS52 GATRA 14 MEI 2014 Akrobat di Priok Baru R J Lino yakin, bila pembangunan Pelabuhan Kalibaru atau New Priok tidak segera dilakukan dengan pen­ danaan melalui kredit modal kerja (KMK), proyekterminalpertamatidakakanrampung tahun ini. Pendanaan sistem ini, menurutnya, hanya semacam strategi awal.“Kita breeding finance saja. Ini company sangat solid. Laba kitanettoRp2trilyun,”ujarLino. Saat ini KMK didapat dari Bank BNI dan Bank Mandiri. Jumlahnya sekitar Rp 4 trilyun, dan sifatnya stand by loan. Dari pinjaman Rp 4 trilyun, BNI memberikan Rp 2 trilyun dan sisanya dari Bank Mandiri. PelindoIIbarumenariksekitarRp1,3trilyun. “Seingat saya, Bank Mandiri kasih kredit investasi juga,” kata Direktur Utama Bank Mandiri, Budi Gunadi Saikin, kepada Putri KartikaUtamidariGatra. Mutiari, Analis Kredit Bank BNI, menegaskan bahwa dana pinjaman tersebut tidak secara spesifik menyebutkan harus dipakaisebagaikreditmodalkerja.“Inibukan aturan mutlak. Tapi sesuai kesepakatan Ke depan, Lino mengaku sudah menyiap­kan utang dari sindikasi bank internasional, dengan dana yang akan diperoleh bisa mencapai Rp 14 trilyun. Dengan pinjaman itu Lino yakin terminal pertama di Kalibaru, seluas 400 meter persegi, akan rampung sesuai dengan target. Selama ini serikat pekerja khawatir proyek ini akan berhenti di tengah jalan, karena duit Pelindo II tak akan sanggup untukmengembalikanutangsebesaritu. Anggota Komite Pengawas Pem­ bangunan Proyek New Priok, Faisal Basri memaklumi bila serikat pekerja khawatir terhadap skema pembiayaan proyek yang dilakukan secara akrobatik atau tidak linear ini.“Ini karena informasi yang mereka terima tidak sempurna,” kata Faisal. “Mereka tidak menyadari bahwa pendanaan ini harus melalui akrobat. Karena tidak ada bantuan daripemerintah.” Karena itulah sudah dua kali manajemen bertemu dengan serikat pekerja untuk memberikan pemahaman tentang skema pembiayaan dari proyek NewPriok. Mira Febri Mellya dan Flora LibraYanti Manajamen, menjadi Advisor Bidang Human Capital dengan honorarium dan fasilitas setara dengan dewan direksi. Nina bahkan juga mendapat fasilitas les bahasa Inggris. “Ini kan perusahaan besar, dengan klien global, apa salahnya saya diberi fasilitas ini,” kata Nina, yang kini menjabat sebagai Direktur Utama IPC Corporate University, anak usaha PT Pelindo II. Lino juga pernah merekrut salah seorangkaryawandiTerminalPetiKemas (TPK) Koja, anak perusahaan Pelindo II, dan menunjuknya menjadi Senior ManajerPeralatandiPelindoII.Namanya HaryadiBudiKuncoro,diaadikBambang Widjojanto, salah satu pimpinan KPK. PenunjukanFaridhinggaHaryadisempat menimbulkan kecurigaan di kalangan karyawan, jika Lino sedang membentengi diri dengan orang-orang kuat. Nama Haryadi juga termasuk salah satu orang yang dianggap mengetahui proses pengadaan tiga QCC tadi. Hal ini dijelaskan dalam audit Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP). Secara jelas, audit itu menunjukkan adanyapenyimpangan.Selainpenunjukan lang­sung, BPKP menemukan bahwa sejak awal HDHM dan ZPMC tidak lulus persyaratan administrasi. Namun panitia tetap membuka sampul penawarannya, bahkan tetap dilakukan klarifikasi dan negosiasi harga. Selain itu, Lino sempat menyatakan dengan membeli QCC twinlift dari HDHM, Pelindo II mendapat ke­untung­ an, karena harga yang lebih miring. “Kita mendapat harga paling murah di dunia, tidak mungkin rugi,” ujarnya. Dari audit BPKP terlihat harga yang ditawarkan HDHM, khususnya untuk twinlift, malah lebih mahal dari pe­­­­na­­war­­an awal PT Barata. HDHM menyo­­­dor­kan harga total US$ 16,9 juta, sedang­kan Barata mematok US$ 14,3 juta. Selain itu juga ada kejanggalan saat HDHM memasukkan penawaran QCC twinlift yang akhirnya disetujui untuk peng­adaan QCC jenis ini. Modus per­ ubah­an ini menimbulkan dugaan adanya peng­­­ge­lembunganharga,yangberpotensi menye­­­­babkan kerugian hingga Rp 82 milyar. Haryadi sendiri kini diplot Lino menangani perusahaan baru anak Pelindo II, yaitu PT Jasa Peralatan Pelabuhan Indonesia (JPPI). Saat ini, JPPI belum resmi berdiri. Nantinya, JPPI diarahkan untuk menampung transformasi tugas dari unit bidang peralatan Pelindo II. Haryadi yang dihubungi Gatra beberapa kali tidak mau melanjutkan beberapa percakapan di telepon. Sementara itu, Bambang Widjojanto sendiri merasa dijebak karena per­­tanyaanGatra tiba-tibamenyinggung soal adiknya yang berada di tengah pusaran masalah di Pelindio II dan kini sedang diselidiki KPK. “Saya tidak ada urusan dengan itu. Saya menjaga betul integritas saya. Kamu menjebak saya, dan mudah-mudahan itu ditulis,” katanya kepada Andi Anggana dari Gatra. Bambang juga menegaskan, sebagai pimpinan KPK dirinya tetap akan men­ junjung hukum ditegakkan meski adiknya sendiri terbukti terlibat. “Kalau memang adik saya terlibat, timpe saja nggak ada urusan.Sayaakanmundurdarikasusnya,” katanya tegas. Kabarnya, dari sumber Gatra yang mengetahuiprosespenyelidikankasusini, Bambang memang tidak akan dilibatkan dalam kasus ini bila beranjak ke proses penyidikan. Sementara bila masalah ini berlanjut, bisa saja RJ Lino akan lebih banyak memarkir Volkwagen Caravelle tunggangannya di pelataran KPK. “Berbuat baik di negeri ini memang tidak mudah,” begitu kata Lino. Mukhlison S.Widodo, Mira Febri Mellya, danTaufiqurrohman perjanjian,”kata Mutiari. Yang jelas, utang yang diberikan tergolong corporate loan. Artinya, pinjaman itu boleh digunakan untuk kebutuhan perusahaan. RIFKIMIRSYAD Kegiatan di PelabuhanTanjung Priok lapsus.indd 52 5/2/14 6:31 PM