Cerita fantasi memiliki berbagai karakteristik seperti menggunakan unsur-unsur khayalan dan imajinasi, dapat berlatar tempat dan waktu yang berbeda-beda, serta tokoh-tokohnya memiliki kemampuan di luar manusia biasa. Ada dua jenis cerita fantasi yaitu fantasi total yang sepenuhnya khayalan dan fantasi sebagian yang memanfaatkan unsur-unsur nyata. Unsur-unsur pendukung cerita fantasi meliputi tema
3. Jenis cerita fantasi berdasarkan
kesesuaiannya dalam kehidupan nyata
ada dua kategori fantasi total dan fantasi
sebagian (irisan).
* Pertama, kategori cerita fantasi total
berisi fantasi pengarang terhadap
objek/ tertentu. Pada cerita kategori
ini semua yang terdapat pada cerita
semua tidak terjadi dalam dunia nyata.
Misalnya, cerita fantasi Nagata itu
total fantasi penulis. Jadi nama orang,
nama objek, nama kota benar-benar
rekaan pengarang.
* Kedua, cerita fantasi irisan yaitu cerita
fantasi yang mengungkapkan fantasi
tetapi masih menggunakan nama-nama
dalam kehidupan nyata, menggunakan
nama tempat yang ada dalam dunia
nyata, atau peristiwa pernah terjadi
pada dunia nyata.
Berdasarkan latar cerita, cerita
fantasi dibedakan menjadi dua
kategori yaitu latar lintas waktu
dan latar waktu
sezaman. Latar
sezaman berarti latar yang
digunakan satu masa (fantasi
masa kini, fantasi masa
lampau, atau fantasi masa yang
akan datang/ futuristik). Latar
lintas waktu berarti cerita
fantasi menggunakan dua latar
waktu yang berbeda (misalnya,
masa kini dengan zaman
prasejarah, masa kini dan 40
tahun mendatang/ futuristik) .
*
4. 1. Ada keajaiban/ keanehan
2. Ide cerita
3. Menggunakan berbagai latar
4. Tokoh unik (memiliki kesaktian)
5. Bersifat fiksi
6. Bahasa
5. 1. Tema, ide yang paling mendasar yang
menjadi acuan untuk mengembangkan suatu
cerita.
2. Tokoh dan Penokohan, karakter dari
pemeran atau pelaku didalam suatu cerita.
3. Alur ( Plot), jalan atau alur cerita yang
berupa peristiwa-peristiwa yang tersusun dan
saling berkaitan satu sama lain.
6. 4. Setting (Latar), tempat, waktu, serta
suasana yang menjadi latar belakang suatu
cerita.
5. Sudut pandang, posisi pengarang dalam
membawakan suatu cerita.
6. Gaya bahasa, jalan atau alur cerita yang
berupa peristiwa-peristiwa yang tersusun dan
saling berkaitan satu sama lain.
7. Amanat, pesan yang ingin disampaikan oleh
pegarang sebuah cerita didalam cerita dan
penokohan.
7. 1. Orientasi
Orientasi merupakan sebuah bagian dimana pengarang
memberikan pengenalan tentang penokohan, tema, dan alur
cerita kepada pembaca atau pendengarnya.
2. Komplikasi
Konflik merupakan bagian dimana terjadi permasalahan
dimulai dari awal permaslahan hingga menuju klimaks
permasalahan.
8. 3. Resolusi
Resolusi merupakan penyelesaian dari permasalahan
atau konflik yang terjadi. Resolusi itu juga akan menjadi
penentu yang akan mengarah pada ending.
4. Ending
Ending merupakan penutup cerita fantasi. Ending sendiri dapat
dibedakan menjadi dua yakni Happy Ending ( dimana tokoh utamanya
menang dan hidup bahagia) Sad Ending ( dimana tokoh utama
meninggal setelah mencapai tujuan).
9. • Menggunakan kata benda sesuai topik yang
dideskripsikan
• Menggunakan frasa yang mengandung kata benda.
Contohnya yaitu beliau adalah seorang kepala sekolah
yang rendah hati, dll.
• Mengadung kata sifat yang bersifat yang
menggambarkan.
• Mengandung kata kerja transitif untuk memberikan
informasi subjek. Seperti: siswa itu mengenakan
seragam putih biru.
• Menggunakan kata kerja untuk memberikan informasi
tammbahan mengenai objek. Seperti: dengan cepat, di
rumah, dll.
• Mengandung bahasa kiasan berupa perumpamaan atau
metafora. Seperti: kulitnya lembut seperti benang
sutra, dll.